ANALISIS STRATEGI PENGENDALIAN KUALITAS ID

ANALISIS STRATEGI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK EKSPOR
TAPE “SPESIAL 82” UNTUK PENGEMBANGAN USAHA
(Studi Kasus pada UD. Ravita, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo)

Analysis Quality Control of Export Product Tape “Spesial 82” for Business
Development
(Case Study in UD. Ravita, Kanigaran District, Probolinggo City)

JURNAL

Oleh:
NUR FATMA ZAINI
0910440298

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
MALANG
2013


LEMBAR PENGESAHAN JURNAL PUBLIKASI SKRIPSI

JUDUL:
ANALISIS STRATEGI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK EKSPOR
TAPE “SPESIAL 82” UNTUK PENGEMBANGAN USAHA
(Studi Kasus pada UD. Ravita, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo)

Oleh:
Nama Mahasiswa

: NUR FATMA ZAINI

NIM

: 0910440298

Jurusan

: SOSIAL EKONOMI PERTANIAN


Program Studi

: AGRIBISNIS

Disetujui oleh:

Pembimbing Utama,

Pembimbing Pendamping,

Ir. Heru Santoso. HS., MS.

Silvana Maulidah, SP. MP

NIP. 19540305 198103 1 005

NIP. 19770309 200701 2 001

Mengetahui,
Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian


Dr. Ir. Syafrial, MS
NIP. 19580529 198303 1 001

ANALISIS STRATEGI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK EKSPOR
TAPE “SPESIAL 82” UNTUK PENGEMBANGAN USAHA
(Studi Kasus pada UD. Ravita, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo)
Analysis Quality Control Strategy of Export Product Tape “Spesial 82”
for Business Development
(Case Study in UD. Ravita, Kanigaran District, Probolinggo City)

Nur Fatma Zaini1), Ir. Heru Santoso, HS., MS.2), Silvana Maulidah, SP., MP.2)
1)

Mahasiswa Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang
2)
Dosen Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang
Email: nurfatmazaini@yahoo.com
ABSTRACT


An increasingly competitive market environment makes a lot of industries are
trying to maximize the quality of their products so that the demand for its products does
not decrease. In maintaining product quality, quality control should be done so that the
product can satisfy consumer.
The purpose of this research are (1) Analyzing the resulting profits of
agroindustry export product tape "Special 82" in UD. Ravita, (2) Analysis, evaluate, and
formulate a strategy quality control of export products tape "Special 82" in satisfying the
wishes of consumer, (3) Formulate alternative strategy of agroindustry export product
tape "Spesial 82" based on internal and external environmental conditions in developing
a business.
The research was conducted by an interview about the internal and external
environment of agroindustry, distributing questionnaires to consumers, observation and
collection of data about the quality of the product. The method of analysis used in this
research is analysis of the profits which aims to determine the profit in UD. Ravita. Then,
Analyzing the Quality control using analysis of quality house (House of Quality) and
using two tools of Statistical Process Control (SPC) with checksheet and diagram of the
cause and effect. After that, qualitative descriptive analysis that includes input stage (IFE
matrix and EFE matrix), matching stage (IE matrix, grand strategy matrix, SWOT
matrix), and decision stage (QSPM matrix) for business development.
Keywords: Tape “Spesial 82”, House of Quality, SPC, IFE matrix, EFE matrix, IE

matrix, grand strategy matrix, SWOT matrix, and QSPM.

ABSTRAK
Lingkungan pasar yang semakin kompetitif membuat banyak industri berusaha
untuk memaksimalkan kualitas produknya agar permintaan terhadap produknya tidak
mengalami penurunan. Dalam mempertahankan kualitas produk, perlu dilakukan
pengendalian kualitas agar produk yang dihasilkan dapat memuaskan keinginan
konsumen.
Tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalisis keuntungan yang dihasilkan
agroindustri produk ekspor tape “Spesial 82” di UD. Ravita, (2) Menganalisis,
mengevaluasi, dan merumuskan strategi pengendalian kualitas produk ekspor tape
“Spesial 82” dalam memuaskan keinginan konsumen, (3) Merumuskan alternatif strategi

agroindustri produk ekspor tape “Spesial 82” berdasarkan kondisi lingkungan internal dan
eksternal dalam mengembangkan usahanya.
Penelitian ini dilakukan dengan melakukan wawancara mengenai keadaan
lingkungan internal dan eksternal agroindustri, penyebaran kuesioner kepada konsumen,
observasi dan pengambilan data mengenai kualitas produk. Metode analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis keuntungan yang bertujuan untuk
mengetahui keuntungan UD. Ravita. Kemudian dilakukan analisis pengendalian kualitas

dengan menggunakan analisis rumah kualitas (House of Quality) dan menggunakan dua
alat Statistical Process Control (SPC) yakni lembar checksheet dan diagram sebab akibat.
Setelah itu, dilakukan analisis deskriptif kualitatif yang meliputi tahap pengumpulan data
(matriks IFE dan EFE), tahap pencocokan data (matriks IE, matriks grand strategy,
matriks SWOT), dan tahap keputusan (matriks QSPM) untuk pengembangan usaha.
Kata Kunci: Tape “Spesial 82”, Analisis Rumah Kualitas, SPC, matriks IFE, matriks
EFE, matriks IE, matriks grand strategy, matriks SWOT, dan QSPM.
PENDAHULUAN
Pada era globalisasi ini, banyak industri besar maupun kecil berusaha terus
mengembangkan usahanya dengan menghasilkan produk yang berkualitas agar tetap terus
berada di dalam pasar. Industri tersebut akan bersaing untuk mempertahankan produknya
di pasaran dengan melakukan berbagai kreativitas dan inovasi dalam menghasilkan
produk yang lebih berkualitas. Kualitas produk merupakan kemampuan suatu produk
untuk melaksanakan fungsinya meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan
operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya (Kotler dan Amstrong, 2001). Pada
industri kecil, khususnya industri pada sektor pertanian yang biasa disebut sebagai
agroindustri telah banyak melakukan pengembangan usaha dengan melakukan beberapa
strategi agar bisa bersaing di dalam pasar dan perkembangannya bisa berjalan sejajar atau
bahkan berjalan selangkah lebih maju dengan industri besar. Salah satu industri kecil
yang sedang berkembang usahanya adalah UD. Ravita yang merupakan agroindustri di

Kota Probolinggo yang memproduksi produk tape “Spesial 82” berkualitas ekspor.
UD. Ravita telah berdiri pada tahun 1995. Selama menjalankan usahanya terjadi
persaingan pasar sehingga pada tahun 2008 permintaan menurun. Persaingan yang terjadi
di pasar disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya masalah kualitas produk. Dalam
proses produksinya, UD. Ravita sudah memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan,
namun pada kenyataannya ada beberapa masalah yang disebabkan oleh beberapa
karyawan dan kondisi alam sehingga menghasilkan produk yang tidak sesuai dengan
standar yang ditetapkan oleh agroindustri tersebut. Dalam menangani masalah kualitas
produk tersebut, perlu dilakukan pengendalian kualitas produk yang bertujuan untuk
mengetahui kesesuaian proses yang telah ditentukan oleh UD. Ravita yang meliputi
kualitas bahan baku dan proses produksi yang berlangsung sampai pada produk akhir.
Dari pemaparan di atas, maka terdapat beberapa pertanyaan penelitian sebagai
berikut:
1. Bagaimana keuntungan yang dihasilkan agroindustri produk ekspor tape “Spesial
82” di UD. Ravita?
2. Bagaimana strategi pengendalian kualitas produk ekspor tape “Spesial 82” yang
dilakukan UD. Ravita dalam memuaskan keinginan konsumen?
3. Bagaimana rumusan alternatif strategi agroindustri produk ekspor tape “Spesial 82”
berdasarkan kondisi lingkungan internal dan eksternal dalam mengembangkan
usahanya?

Adapun tujuan dari penelitian ini, yakni:
1. Menganalisis keuntungan yang dihasilkan agroindustri produk ekspor tape “Spesial
82” di UD. Ravita.

2.
3.

Menganalisis, mengevaluasi, dan merumuskan strategi pengendalian kualitas produk
ekspor tape “Spesial 82” dalam memuaskan keinginan konsumen.
Merumuskan alternatif strategi agroindustri produk ekspor tape “Spesial 82”
berdasarkan kondisi lingkungan internal dan eksternal dalam mengembangkan
usahanya.
METODE

Metode Penentuan Lokasi
Metode penelitian ini merupakan studi kasus di UD. Ravita, Kota Probolinggo
yang ditentukan secara purposive dengan pertimbangan UD. Ravita merupakan salah satu
agroindustri dengan skala usaha kecil menengah yang bergerak dalam bidang produksi
dan pemasaran produk tape. Agroindustri produk tape tersebut menghasilkan produk tape
yang berkualitas ekspor dan telah diekspor ke Hongkong. Penelitian ini dilakukan pada

bulan Februari 2013.
Metode Penentuan Responden
Pada penelitian ini responden yang digunakan terdiri dari dua tipe, yakni pertama
adalah pemilik agroindustri, lima orang karyawan (empat karyawan bagian produksi dan
satu karyawan bagian pemasaran), dan satu distributor yang ditentukan dengan metode
non probability yang menggunakan pengambilan sampel secara critical case sampling.
Kedua adalah responden konsumen yang berjumlah 39 responden diambil dengan
melakukan metode non probability yang menggunakan pengambilan sampel secara
accidental sampling.
Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini, yakni:
1. Data primer
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari pemilik
agroindustri dan tenaga kerjanya melalui wawancara dan observasi untuk melakukan
pengamatan secara langsung terhadap beberapa masalah yang dijadikan sasaran untuk
memperoleh fakta-fakta yang diperlukan.
2. Data sekunder
Data sekunder diambil dari pemilik agroindustri dan pihak yang terkait dengan
penelitian yang berupa laporan seperti penelitian terdahulu, internet, serta buku
penunjang dalam penentuan strategi pengendalian kualitas produk agar agroindustri

produk ekspor tape “Spesial 82” tetap dapat berkembang.
Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan, yakni:
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dalam penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan secara
menyeluruh profil, visi, dan misi agroindustri produk ekspor tape “Spesial 82” serta
mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal UD. Ravita.
2. Analisis Kuantitatif
Total Biaya:
TC = TFC + TVC
Keterangan: TC = total biaya produksi tape (Rp)
TFC = total biaya tetap dari tape (Rp)
TVC = total biaya variabel dari tape (Rp)
Penerimaan:
TR = Y. Py
Keterangan: TR = total penerimaan (Rp)
Y = jumlah produksi tape (unit)

Py = harga produk tape (Rp)
Keuntungan:

π = TR − TC
Keterangan: π = keuntungan (Rp)
TR = total penerimaan tape (Rp)
TC = total biaya tape (Rp)
3. Analisis Rumah Kualitas
Rumah kualitas merupakan bagian dari proses penyebaran fungsi kualitas yang
menggunakan matriks perencanaan untuk menghubungkan “keinginan” pelanggan
dengan “bagaimana” agroindustri akan memenuhi “keinginan” pelanggan tersebut.
4. Analisis Pengendalian Kualitas Produk
Dalam analisis pengendalian kualitas pada penelitian ini menggunakan alat bantu
Statistical Processing Control (SPC). Ada dua alat bantu SPC yang digunakan, yakni
pertama lembar Check Sheet untuk mencatat penyimpangan pada proses produksi tape
“Spesial 82”. Data tersebut diolah secara rapi dengan bentuk tabel agar lebih mudah
untuk dipahami dan dapat dilakukan analisis lebih lanjut. Kedua, diagram sebab akibat
(Fishbone Diagram) digunakan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya
penyimpangan pada proses produksi tape “Spesial 82”.
5. Analisis Kualitatif
a. Tahap Pengumpulan Data (Input Stage)
1) Analisis matriks IFE dan EFE
a) Identifikasi faktor-faktor internal dan eksternal.
b) Penentuan bobot menggunakan matriks urgensi.

��
�= �

�=1 ��

c)
d)
e)
f)
b.
1)
2)
3)
c.

Keterangan:
�� = bobot variabel ke-i
Xi = nilai variabel ke-i
n = jumlah varian
i = 1, 2, 3,... n
Memberikan peringkat antara 1 hingga 4 bagi masing-masing faktor yang tiap nilai
mencerminkan kekuatan atau kelemahan dan peluang atau ancaman yang dimiliki,
Mengalikan bobot dengan peringkat dari masing-masing faktor untuk mendapatkan
nilai skor.
Menjumlahkan skor untuk mendapatkan total skor.
Pembuatan matriks IFE dan EFE
Tahap Pencocokan Data
Matriks IE adalah gabungan hasil analisis yang diperoleh dari IFE dan EFE yang
digunakan untuk mengetahui posisi dan kondisi agroindustri saat ini.
Matriks grand strategy, digunakan untuk mengetahui posisi agroindustri dari 4
kuadran untuk merumuskan strategi.
Matriks SWOT, alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis
agroindustri untuk merumuskan alternatif strategi agroindustri.
Tahap Keputusan
QSPM adalah alat untuk menilai secara objektif strategi alternatif yang dapat
diimplementasikan.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Deskriptif
Agroindustri produk ekspor tape “Spesial 82”, yakni UD. Ravita terletak di Jalan
KH. Abdul Aziz No. 126, Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran, Kota
Probolinggo. Lokasi ini merupakan tempat tinggal pemilik usaha dan keluarga yang

sekaligus dijadikan sebagai tempat produksi tape “Spesial 82”. UD. Ravita telah berdiri
sejak 1995.
Visi dari agroindustri ini adalah memperluas usaha tape dan menjadi penghasil
tape yang memiliki kualitas terbaik, sedangkan misinya adalah untuk mengentas
pengangguran dan memperkenalkan produk tape khas Kota Probolinggo yang telah
memiliki kualitas ekspor kepada masyarakat luas. Pada tahun 1998, tape ini sudah mulai
berkembang dan tape “Spesial 82” sudah mendapatkan surat izin P-IRT dengan nomor
215357401083. Daerah pemasarannya cukup luas, yakni meliputi Lamongan, Sidorajo,
Malang, Bangil, dan Probolinggo sendiri. Selain itu, juga dilakukan ekspor ke Hongkong.
Namun, pada tahun 2006 mengalami penurunan permintaan dan daerah pemasaran
menjadi sempit, yakni meliputi Kota Probolinggo dan ekspor ke Hongkong.
Analisis Kuantitatif
Tabel 1. Hasil Analisis Biaya, Penerimaan, dan Keuntungan Tape “Spesial 82” Periode
Maret 2012 hingga Februari 2013
Keterangan
Nilai (Rp)
Biaya Total
Tape “Spesial 82” (Local)
191.015.445,50
Tape “Spesial 82” (Ekspor)
73.556.484,84
Penerimaan
Tape “Spesial 82” (Local)
202.080.000,00
Tape “Spesial 82” (Ekspor)
98.480.000,00
Keuntungan
Tape “Spesial 82” (Local)
11.064.554,50
Tape “Spesial 82” (Ekspor)
24.923.515,16
Besarnya biaya total yang dikeluarkan oleh agroindustri produk ekspor tape
“Spesial 82” di UD. Ravita dalam satu tahun (Maret 2012 hingga Februari 2013) untuk
pemasaran lokal adalah sebesar Rp 191.015.445,50. Sedangkan untuk tape “Spesial 82”
yang pemasarannya ke Hongkong, biaya total yang dikeluarkan dalam satu tahun proses
produksi adalah sebesar Rp 73.556.484,84. Sementara besarnya penerimaan yang
diperoleh dalam satu satu tahun proses produksi untuk pemasaran lokal adalah sebesar
Rp 202.080.000,00 dan untuk Hongkong adalah sebesar Rp 98.480.00. Dari analisis biaya
total dan analisis penerimaan, maka dapat diketahui bahwa agroindustri produk ekspor
tape “Spesial 82” untuk pemasaran lokal memiliki keuntungan Rp 11.064.554,50
sedangkan tape “Spesial 82” untuk pemasaran ke Hongkong memiliki keuntungan
sebesar Rp 24.923.515,16.
Analisis Rumah Kualitas
Pada analisis rumah kualitas, dilakukan penyebaran kuesioner kepada 40
konsumen untuk melakukan penilaian terhadap produk ekspor tape “Spesial 82”. Setelah
itu dilakukan analisis rumah kualitas, sehingga dapat diketahui bahwa atribut yang
digunakan adalah rasa manis dengan bobot 5, tekstur tidak banyak serabut dengan bobot
4, warna kuning segar dengan bobot 3, aroma khas tape singkong dengan bobot 2, dan
tape tidak mudah basah dengan bobot 1. Pada analisis rumah kualitas tersebut juga
terdapat tindakan yang dilakukan oleh UD. Ravita dalam menciptakan atribut produk
yang diinginkan konsumen yang diurutkan berdasarkan tingkat kepentingan yang dimulai
dari yang jumlahnya terbesar hingga terkecil, yakni memakai kualitas singkong terbaik
dengan varietas Adira-1, pemberian ragi tidak terlalu banyak, menggunakan ragi yang

bermutu tinggi, dilakukan penyimpanan di dalam lemari pendingin, menggunakan besek
yang cukup tebal.
Dalam analisis rumah kualitas juga dilakukan survey pasar mengenai pesaing
tape “Spesial 82”. Pesaing tape “Spesial 82” adalah tape Bondowoso dan tape
Probolinggo. Berdasarkan hasil yang didapatkan pada perbandingan antara pesaing
produk sejenis, didapatkan beberapa nilai-nilai sasaran (atribut teknis) dalam memenuhi
keinginan konsumen. Nilai-nilai sasaran tersebut meliputi: (1) Menciptakan produk tape
yang memiliki rasa manis, (2) Tekstur tidak memiliki banyak serabut, (3) Tape singkong
lebih besar dan terlihat segar, (4) Beraroma khas tape singkong, (5) terbungkus rapi
dengan besek tebal.
Setelah dilakukan evaluasi teknis antara produk tape “Spesial 82” yang
diproduksi oleh UD. Ravita dan kedua pesaingnya, maka diharapkan UD. Ravita dapat
memenuhi keinginan konsumen dalam mengkonsumsi produk tape “Spesial 82” yang
telah memiliki kualitas ekspor berdasarkan nilai-nilai sasaran yang telah dibuat.

Gambar 1. Analisis Rumah Kualitas Produk Ekspor Tape “Spesial 82”
Analisis Pengendalian Kualitas
Pada analisis pengendalian kualitas produk, dapat diketahui bahwa penyebab
terjadinya penurunan kualitas produk ekspor tape “Spesial 82” adalah kualitas singkong
menurun ketika musim hujan, kurang tajamnya pisau, pengupasan kulit singkong sedikit
tebal, peragian yang tidak konsisten, label yang tidak diberi tanggal masak dan
kadaluarsa, kurang disiplinnya tenaga kerja, serta kurang teliti tenaga kerja dalam proses
produksi.
Dengan adanya penyebab tersebut, maka diperlukan upaya-upaya dalam
mengatasi penurunan kualitas tape “Spesial 82” yakni, antara lain:

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Dalam mengatasi penurunan kualitas singkong pada musim hujan, maka dapat
dilakukan dengan cara menumpuk singkong segar dalam keadaan utuh di atas
lapisan jerami, rumput atau daun - daun kering. Diameter tumpukan jerami 1,5 m,
tebalnya 15 cm. Sekitar 300 - 500 kg singkong segar ditimbun di atas alas tersebut,
kemudian ditutup dengan lapisan jerami dan ditutup lagi dengan tanah hingga
ketebalan 15 cm. Sekeliling timbunan dibuat saluran drainase agar tidak terendam
air. Keadaan cuaca sangat mempengaruhi daya tahan singkong yang disimpan. Perlu
diupayakan agar tidak terlalu basah dimusim hujan. Daya simpan singkong dengan
cara ini dapat mencapai 3 bulan.
(http://lizalightz.blogspot.com/2010/10/penyimpanan-bahan-makanan-ubikayu.html)
Dalam mengatasi kurang tajamnya pisau, maka dapat dilakukan dengan membeli
pisau baru atau bisa juga dengan sering mengasah pisau agar tetap pada kondisi
tajam.
Dalam mengatasi pengupasan kulit singkong yang tebal, dapat dilakukan dengan
memperhatikan secara seksama dalam melakukan pengupasan dan menggunakan
pisau yang tajam agar mudah dalam mengupas kulit singkong.
Dalam mengatasi peragian yang tidak konsisten, dapat dilakukan dengan cara
menaburi ragi yang rata dan tipis pada singkong. Jika dalam pemberian ragi terlalu
tebal, maka akan mengakibatkan tape terlalu basah dan masam.
Dalam mengatasi pemberian label yang tidak diberi tanggal masak dan kadaluarsa,
dapat dilakukan dengan cara mengingatkan tenaga kerja agar tidak melakukan
kelalaian lagi. Selain itu, perlu dilakukan pengawasan dalam proses produksi
khususnya dalam pemberian label agar cepat teratasi jika terdapat kelalaian.
Dalam mengatasi kurang disiplin dan telitinya tenaga kerja dalam proses produksi,
dapat dilakukan dengan cara terus mengingatkan tenaga kerja agar selalu disiplin dan
teliti dalam melakukan pekerjaan. Jika tenaga kerja sering masih sering kurang
disiplin dan teliti, maka bisa ditambahkan jam kerja atau bisa digantikan dengan
tenaga kerja lainnya agar produk tape “Spesial 82” tetap terjaga kualitasnya.

Material

Mesin (peralatan)

Kualitas singkong menurun
ketika musim hujan

Kurang tajamnya pisau
Kualitas
ekspor
tape
“Spesial
82”
menurun

Pengupasan kulit singkong tebal
Kurang disiplin
Peragian yang tidak konsisten
Label yang tidak diberi
tanggal masak dan kadaluarsa
Metode

Kurang teliti

Tenaga kerja

Gambar 2. Diagram Sebab Akibat Produk Ekspor Tape “Spesial 82”

Analisis Kualitatif
a. Tahap Pengumpulan Data (Input Stage)
Pada tahap pengumpulan data dilakukan pembuatan matriks IFE dan EFE yang
sebelumnya dilakukan identifikasi lingkungan internal dan eksternal. Matrik IFE dan EFE
pada Produk Ekspor Tape “Spesial 82” dapat dilihat di tabel 2 dan 3.
Tabel 2. Matrik IFE Agroindustri Produk Ekspor Tape “Spesial 82”
No. Faktor Internal
Bobot
Kekuatan
1
SDM terampil dalam bekerja
0,04
2
Lokasi agroindustri strategis
0,02
3
Berhasil dipasarkan ke Hongkong
0,07
4
Harga produk terjangkau
0,07
5
Produk memiliki kualitas ekspor
0,08
6
Produk telah memiliki surat ijin usaha
0,10
7
Kemasan produk cukup menarik
0,02
8
Memiliki kontuinitas distributor sebagai
0,09
pelanggan agroindustri
9
Bahan baku mudah diperoleh
0,11
Total kekuatan
0,6
Kelemahan
10
Pelaksanaan sistem manajemen yang masih
0,05
kurang
11
Daerah pemasaran yang kurang luas
0,12
12
Daya tahan produk relatif singkat
0,08
13
Kurangnya upaya promosi
0,02
14
Sistem pembukuan atau administrasi masih
0,01
kurang baik
15
Tempat produksi yang sederhana
0,02
16
Pada musim hujan kualitas ubi kayu menurun
0,10
Total kelemahan
0,4
Total kekuatan dan kelemahan
1,0
Selisih skor kekuatan dan kelemahan

Peringkat

Skor

3
3
4
3
3
4
3
4

0,12
0,06
0,28
0,21
0,24
0,40
0,06
0,36

4

0,44
2,17

1

0,04

1
1
1
2

0,12
0,08
0,02
0,02

1
1

0,02
0,10
0,40
2,57
1,77

Berdasarkan tabel 2, dapat diketahui bahwa total skor kekuatan yang dimiliki
agroindustri produk ekspor tape “Spesial 82” di UD. Ravita sebesar 2,17, sedangkan total
skor kelemahannya sebesar 0,40 sehingga dapat dilihat bahwa total skor kekuatannya
lebih besar daripada total skor kelemahannya. Pada sisi kekuatan, yang berpengaruh pada
agroindustri ini adalah produk telah memiliki surat ijin usaha dan bahan baku mudah
diperoleh. Sedangkan, faktor yang berpengaruh pada sisi kelemahan adalah kurangnya
promosi, sistem pembukuan atau administrasi kurang rapi, dan tempat produksi yang
sederhana. Dari total kekuatan dan kelemahan yang bernilai 2,57 pada agroindustri ini,
mengartikan bahwa agroindustri produk ekspor tape “Spesial 82” di UD. Ravita berada
pada kondisi internal agroindustri yang rata-rata/sedang.

Tabel 3. Matrik EFE Agroindustri Produk Ekspor Tape “Spesial 82”
No. Faktor Ekstenal
Bobot
Peringkat
Peluang
1
Permintaan produk stabil
0,19
4
2
Adanya kemudahan peminjaman modal
0,14
4
melalui kredit usaha rakyat
3
Adanya dukungan pemerintah daerah
0,14
4
4
Produk telah dikenal masyarakat
0,03
3
5
Kebutuhan pangan meningkat seiring
0,14
3
bertambahnya penduduk
6
Memiliki pemasok bahan baku yang
0,03
4
menyediakan kualitas singkong terbaik
Total peluang
0,67
Ancaman
7
Fluktuasi harga bahan baku
0,14
1
8
Memiliki banyak pesaing
0,08
1
9
Perubahan selera konsumen
0,11
1
Total ancaman
0,33
Total peluang dan ancaman
1,00
Selisih skor peluang dan ancaman

Skor
0,76
0,56
0,56
0,09
0,56
0,12
2,65
0,14
0,08
0,11
0,33
2,98
2,32

Berdasarkan tabel 3, dapat diketahui bahwa total skor peluang yang dimiliki
agroindustri produk ekspor tape “Spesial 82” di UD. Ravita sebesar 2,65, sedangkan total
skor ancamannya sebesar 0,33 sehingga dapat dilihat bahwa total skor peluang lebih besar
daripada total skor ancaman. Pada sisi peluang, yang berpengaruh pada agroindustri ini
adalah permintaan produk stabil. Sedangkan, faktor yang berpengaruh pada sisi ancaman
adalah memiliki banyak pesaing. Dari total peluang dan ancaman yang bernilai 2,98 pada
agroindustri ini, mengartikan bahwa agroindustri produk ekspor tape “Spesial 82” di UD.
Ravita berada pada kondisi agroindustri yang merespon sedang terhadap peluang dan
ancaman yang ada.
b. Tahap Pencocokan Data
Pada tahap pencocokann data, dilakukan analisis matriks IE, matriks grand
strategy, dan matriks SWOT.
1. Matriks IE

Gambar 3. Matriks IE Produk Ekspor Tape “Spesial 82”
Berdasarkan gambar 3, dapat diketahui bahwa total skor IFE dan EFE
agroindustri produk ekspor tape “Spesial 82” terletak pada sel V yang merupakan daerah
growth and stability. Menurut Rangkuti (2005), agroindustri yang terletak pada sel V,
strategi yang dapat diterapkan adalah strategi pertumbuhan melalui konsentrasi integrasi
horisontal. Strategi pertumbuhan melalui konsentrasi integrasi horisontal merupakan
suatu strategi dengan melakukan kegiatan memperluas usaha dengan cara membangun di
lokasi yang lain seperti membuka cabang di beberapa wilayah dan meningkatkan jenis
produk seperti menambah jenis produk dengan bahan baku tape, misalnya prol tape,

brownies tape, dodol tape, dan lain-lain. Agroindustri produk ekspor tape “Spesial 82”
yang terdapat pada sel V ini dapat melakukan perluasan pasar dengan cara menambah
saluran distribusi karena saluran distribusi yang dimiliki oleh UD. Ravita masih tergolong
pendek sehingga perlu menambah distributor atau pengecer agar produknya bisa
tersalurkan di berbagai wilayah. Selain itu, agroindustri ini juga harus melakukan strategi
konsolidasi yang bertujuan untuk menghindari kehilangan penjualan dan profit. Hal ini
dapat dilakukan dengan cara mengembangkan fasilitas produksi seperti memperbaiki
tempat produksi dan memperbarui peralatan produksi, mengembangkan teknologi seperti
membuat website khusus untuk menjual produkny melalui media internet agar produknya
bisa dikenal oleh masyarakat luas dan melakukan usaha patungan (joint venture) dengan
perusahaan lain dalam industri yang sama, seperti bekerja sama dengan banyak
distributor yang bisa memasarkan produknya ke berbagai wilayah.
2. Matriks Grand Strategy

Gambar 4. Matriks Grand Strategy Produk Ekspor Tape “Spesial 82”
Berdasarkan gambar 4, dapat diketahui bahwa posisi agroindustri produk ekspor
tape “Spesial 82” di UD. Ravita berada pada kuadran I. Menurut David (2001),
agroindustri yang berada pada kuadran I memiliki kedudukan strategi yang sangat bagus.
Strategi yang sesuai untuk agroindustri ini adalah berkonsentrasi pada pengembangan
pasar dan produknya. Strategi pengembangan pasar pada UD. Ravita dapat dilakukan
dengan cara menambah distributor agar lebih banyak yang memasarkan produk tape
“Spesial 82” di berbagai daerah, kemudian dilakukan promosi yang gencar baik melalui
media cetak maupun internet agar terjadi peningkatan konsumen dari berbagai daerah.
Sedangkan, strategi pengembangan produk dapat dilakukan dengan cara memperbaiki
produk seperti kemasan lebih dibuat menarik penampilannya, membuat varian rasa pada
tape tanpa mengurangi kualitas ekspornya, dan membuat produk baru dengan bahan baku
tape “Spesial 82” seperti brownies tape, prol tape, dodol tape, dan lainnya.
3. Matriks SWOT
Pada analisis SWOT telah dirumuskan alternatif strategi yang telah ditemukan
sebanyak empat set strategi di dalam matriks SWOT, maka dari keempat set strategi
tersebut dapat ditentukan strategi yang lebih spesifik yang diperoleh dari gabungan
strategi yang terdapat pada empat set strategi. Berikut adalah alternatif strategi yang
diperoleh, yakni:
1. Meningkatkan kualitas SDM dengan melakukan perbaikan sistem manajemen yang
lebih kondusif, termasuk dalam pengalokasian keuangan. (S1, S5, O1, W1, W5, O3)
2. Meningkatkan dan mempertahankan kualitas ekspor produk untuk mempertahankan
selera konsumen dengan melakukan pengembangan produk (inovasi produk),
pengembangan mutu produk, pengembangan teknologi, penyimpanan produk,
menerapkan manajemen persediaan bahan baku, perbaikan tempat produksi, dan
meningkatkan kapasitas produksi. (S3, S5, S6, S7, O2, O3, O5, O6, S1, S9, O1, O4,
S2, S4, S8, T2, T3, T1, W1, W3, W5, W6, W7)
3. Memperluas wilayah pemasaran dengan melengkapi sarana untuk memperluas pasar,
menggencarkan dan mengoptimalkan upaya promosi. (S2, S3, S4, O4, W2, W4, T2,
O1, O3, O5)

4.
5.

Menjaga hubungan baik dengan pemasok dan distributor. (S8, S9, O4, O6)
Memanfaatkan program KUR yang ditawarkan pemerintah untuk mengatasi masalah
keuangan. (S1, O2, O3)

Tabel 4. Matriks SWOT Agroindustri Produk Ekspor Tape “Spesial 82”
Faktor Internal

Faktor Eksternal

Peluang (O)
1. Permintaan produk
stabil.(O1)
2. Adanya kemudahan
peminjaman modal melalui
kredit usaha rakyat.(O2)
3. Adanya dukungan
pemerintah daerah.(O3)
4. Produk telah dikenal
masyarakat.(O4)
5. Kebutuhan pangan
meningkat seiring
bertambahnya
penduduk.(O5)
6. Memiliki pemasok bahan
baku yang menyediakan
kualitas singkong
terbaik.(O6)
Ancaman (T)
1. Fluktuasi harga bahan
baku.(T1)
2. Memiliki banyak
pesaing.(T2)
3. Perubahan selera
konsumen(T3)

c.

Kekuatan (S)
1. SDM terampil dalam bekerja.
(S1)
2. Lokasi agroindustri
strategis.(S2)
3. Berhasil dipasarkan ke
Hongkong.(S3)
4. Harga produk terjangkau.(S4)
5. Produk memiliki kualitas
ekspor.(S5)
6. Produk telah memiliki surat
ijin usaha.(S6)
7. Kemasan produk cukup
menarik.(S7)
8. Memiliki kontinuitas
distributor sebagai pelanggan
agroindustri.(S8)
9. Bahan baku mudah
diperoleh.(S9)
Strategi SO
1. Meningkatkan kualitas SDM
(S1,S5,O1)
2. Memperluas wilayah
pemasaran (S2,S3,S4,O4)
3. Menjaga hubungan baik
dengan pemasok dan
distributor (S8,S9,O4,O6)
4. Mempertahankan kualitas
ekspor produk
(S3,S5,S6,S7,O1,O3,O5, O6)
5. Meningkatkan kapasitas
produksi (S1,S9,O1,O4,O5)
6. Memanfaatkan program KUR
yang ditawarkan pemerintah
(S1,O2,O3)

Kelemahan (W)
1. Pelaksanaan sistem
manajemen yang masih
kurang.(W1)
2. Daerah pemasaran yang
kurang luas.(W2)
3. Daya tahan produk relatif
singkat.(W3)
4. Kurangnya upaya
promosi.(W4)
5. Sistem pembukuan atau
administrasi masih
kurang.(W5)
6. Tempat produksi yang
sederhana.(W6)
7. Pada musim hujan kualitas ubi
kayu menurun.(W7)

Strategi ST
1. Melakukan pengembangan
produk dengan meningkatkan
kualitas produk
(S1,S2,S3,S4,S5,S6,S7,S8,S9,
T2,T3)
2. Menerapkan manajemen
persediaan bahan baku
(S1,T1)

Strategi WT
1. Melakukan perbaikan tempat
produksi, pengalokasian
keuangan, sistem manajemen
serta inovasi produk untuk
mempertahankan selera
konsumen
(W1,W3,W5,W6,W7,T1,T2,T
3)
2. Melengkapi sarana untuk
memperluas pasar dan
menggencarkan promosi
(W2,W4,T2)

Strategi WO
1. Perbaikan sistem manajemen
yang lebih kondusif
(W1,W5,O3)
2. Mengoptimalkan upaya
promosi produk untuk
memperluas pangsa pasar
(W2,W4,O1,O3,O4,O5)
3. Mengembangkan mutu produk,
teknologi dan penyimpanan
produk
(W3,W6,W7,O2,O3,O6)

Tahap Keputusan
Pada tahap keputusan dilakukan analisis QSPM yang digunakan untuk
mengevaluasi pilihan strategi alternatif secara efektif dan dirancang untuk menentukan
daya tarik relatif dan alternatif strategi yang layak dijalankan untuk agroindustri produk
ekspor tape “Spesial 82” di UD. Ravita. Alternatif strategi tersebut diperoleh dari hasil
perumusan analisis SWOT yang dilakukan sebelumnya. Berikut matriks QSPM Produk
Ekspor Tape “Spesial 82” dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5. Matriks QSPM Agroindustri Produk Ekspor Tape “Spesial 82”

Urutan prioritas strategi agroindsutri produk ekspor tape “Spesial 82” hasil
analisis QSPM, dapat dilihat sebagai berikut :
1. Meningkatkan dan mempertahankan kualitas ekspor produk untuk mempertahankan
selera konsumen dengan melakukan pengembangan produk (inovasi produk),
pengembangan mutu produk, pengembangan teknologi, penyimpanan produk,
menerapkan manajemen persediaan bahan baku, perbaikan tempat produksi, dan
meningkatkan kapasitas produksi. (7,18)
2. Memperluas wilayah pemasaran dengan melengkapi sarana untuk memperluas pasar,
menggencarkan dan mengoptimalkan upaya promosi. (6,39)
3. Menjaga hubungan baik dengan pemasok dan distributor. (6,12)
4. Meningkatkan kualitas SDM dengan melakukan perbaikan sistem manajemen yang
lebih kondusif, termasuk dalam pengalokasian keuangan. (5,65)
5. Memanfaatkan program KUR yang ditawarkan pemerintah untuk mengatasi masalah
keuangan. (5,57)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Dari analisis biaya total dan analisis penerimaan, maka dapat diketahui bahwa
agroindustri produk ekspor tape “Spesial 82” untuk pemasaran lokal memiliki
keuntungan Rp 11.064.554,50 sedangkan tape “Spesial 82” untuk pemasaran ke
Hongkong memiliki keuntungan sebesar Rp 24.923.515,16.

2.

3.

Pada pengendalian kualitas produk yang dilakukan oleh UD. Ravita terhadap produk
ekspor tape “Spesial 82” masih belum terlaksana dengan baik karena ada beberapa
faktor yang menyebabkan kualitas produk menurun yang berasal dari proses
produksi sehingga dirumuskan beberapa upaya, antara lain (a) menumpuk singkong
segar dalam keadaan utuh di atas lapisan jerami, rumput atau daun - daun kering.
Diameter tumpukan jerami 1,5 m, tebalnya 15 cm. Sekitar 300 - 500 kg singkong
segar ditimbun di atas alas tersebut, kemudian ditutup dengan lapisan jerami dan
ditutup lagi dengan tanah hingga ketebalan 15 cm agar singkong bertahan sampai 2
bulan, (b) membeli pisau baru atau bisa juga dengan sering mengasah pisau, (c)
memperhatikan secara seksama dalam melakukan pengupasan dan menggunakan
pisau yang tajam, (d) menaburi ragi yang rata dan tipis pada singkong, (e)
mengingatkan tenaga kerja dan melakukan pengawasan dalam proses produksi
khususnya dalam pemberian label, (f) mengingatkan tenaga kerja agar selalu disiplin
dan teliti dalam melakukan pekerjaan.
Berdasarkan hasil analisis SWOT, didapatkan lima alternatif strategi bagi
agroindustri produk ekspor tape “Spesial 82”. Alternatif strategi yang dirumuskan
berdasarkan analisis matriks QSPM meliputi
(a) meningkatkan dan
mempertahankan kualitas ekspor produk untuk mempertahankan selera konsumen
dengan melakukan pengembangan produk (inovasi produk), pengembangan mutu
produk, pengembangan teknologi, penyimpanan produk, menerapkan manajemen
persediaan bahan baku, perbaikan tempat produksi, dan meningkatkan kapasitas
produksi, (b) memperluas wilayah pemasaran dengan melengkapi sarana untuk
memperluas pasar, menggencarkan dan mengoptimalkan upaya promosi, (c)
menjaga hubungan baik dengan pemasok dan distributor. (d) meningkatkan kualitas
SDM dengan melakukan perbaikan sistem manajemen yang lebih kondusif,
termasuk dalam pengalokasian keuangan., (e) memanfaatkan program KUR yang
ditawarkan pemerintah untuk mengatasi masalah keuangan.

Saran
Saran yang dapat diberikan berkaitan dengan hasil penelitian di agroindustri
produk ekspor tape “Spesial 82” di UD. Ravita adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengembangkan usahanya, agroindustri produk ekspor tape “Spesial 82” di
UD. Ravita sebaiknya lebih banyak membuat inovasi produk olahan tape seperti
mengolah tape menjadi proll tape, brownies tape, dodol tape, tape bakar, muffin
tape, dan lain-lain. Namun, dengan membuat inovasi produk tersebut, kualitas
ekspor yang melekat pada tape “Spesial 82” tetap dipertahankan. Selain itu juga
dilakukan pengendalian kualitas produk agar produk yang dihasilkan sesuai yang
diharapkan konsumen.
2. Sebaiknya agroindustri produk ekspor tape “Spesial 82” di UD. Ravita, lebih
memperluas jangkauan pasar dengan menggalakkan berbagai bentuk promosi agar
banyak orang yang lebih mengenal dan mengkonsumsi produk tape “Spesial 82”
kualitas ekspor ini.
DAFTAR PUSTAKA
David, F. R. 2001. Strategic Management: Concepts and Cases. 8th ed . New Jersey:
Prentice Hall, Inc.
Kotler, Philip dan Gary, Amstrong. 2001. Prinsip-prinsip Pemsaran. Alih Bahasa Imam
Nurmawan. Jakarta: Erlangga.
Rangkuti, Freddy. 2005. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.