ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR pdf

Sarinah, S.Ag, M.Pd.I

Jl. Rajawali, G. Elang 6, No 3, Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman Jl.Kaliurang Km.9,3 – Yogyakarta 55581 Telp/Faks: (0274) 4533427 Website: www.deepublish.co.id www.penerbitdeepublish.com e-mail: deepublish@ymail.com

Katalog Dalam Terbitan (KDT)

SARINAH

Ilmu Sosial Budaya Dasar(Diperguruan Tinggi)/oleh Sarinah.--Ed.1, Cet. 1-- Yogyakarta: Deepublish, Februari 2016.

x 135hlm.; Uk:15.5x23 cm

ISBN 978-Nomor ISBN

1. Klasifikasi Buku

I. Judul

No.DDC

Desain cover : Unggul Pebri hastanto Penata letak

: Cinthia Morris Sartono

PENERBIT DEEPUBLISH (Grup Penerbitan CV BUDI UTAMA)

Anggota IKAPI (076/DIY/2012) Copyright © 2016 by Deepublish Publisher

All Right Reserved Isi diluar tanggung jawab percetakan

Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit.

KATA PENGANTAR

Bismillahirohmannirrahim Pertama dan utama, penulis memanjatkan puji sukur kehadirat Allah SWT, serta shalawat dan salam kepada Nabi tercinta Muhammad SAW. Dimana atas inayah-nya dan berkah Nabi-nya penulis dapat menyelesaikan buku ini meskipun dengan segala kekurangannya. Buku ini adalah puku pertama penulis yang secara khusus bicara tentang kurikulum yang diperkayakan dengan tulisan lain dalam bidang pendidikan. melihat isi buku, penulis

memberikan nama karya dengan judul ILMU SOSI“L ”UD“Y“ D“S“R .

Buku ini berisi tentang bahan ajar yang akan diajarkan diperguruan tinggi dengan kajian-kajian sebagai berikut memberikan pemahaman tentang konsep ilmu sosial dan budaya dasar untuk membentuk pribadi yang memiliki sosial dan kepedulian yang tinggi menghargai keanekaragaman budaya.

Pada akhirnya atas selesainya penulisan buku ini penulis mengucapkan terimakasih kepada suami tercinta yang banyak memberikan supor dalam penyelesaian buku ini. dan demikian pula upan terimakasih kepada teman-teman lain yang tidak mungkin penuliskan sebutkan satu persatu disini telah membantu penulisa dalam penyelesaian buku ini. Atas segala bantuan yang telah diberikan, kepada Allah penulis berharap agar semua kebaikan untuk penyelesaian buku ini dapat ganjaran yang berlimpah ganda dari-Nya.

Terakhir, kepada pembaca yang budiman, mohon saran dan masukan terhadap buku ini agar dimasa-masa mendatang buku ini lebih dapat untuk disempurnakan lagi. Wassalam,

Bangko, 06 Januari 2016 Penulis

Sarinah, S.Ag, M.Pd.I

Bab I LINGKUP KAJIAN DAN TUJUAN ISBD

A. Pengertian Ilmu Budaya Dasar

Pada umumnya Ilmu Budaya Dasar adalah suatu ilmu yang mempelajari sebuah dasar dasar kebudayaan, namun jika untuk mengingat terlalu sulit bisa di ambil intinya saja agar tidak terlalu membebani pikiran otak. Budaya memang merupakan salah satu jiwa dari nilai nilai yang ada di dalam masyarakat. Jadi pengertian kebudayaan adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.

Diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Ilmu Budaya Dasar semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai- nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.

Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut Ilmu Budaya Dasar Diharapkan dapat:

 Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap

lingkungan budaya.  Memberi kesempatan pada mahasiwa untuk memperluas

pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.

 Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi agar

mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Para akademisi diharapkan akan lebih lancar dalam berkomunikasi.

B. Lingkup Kajian Sosial Budaya

1. Kelompok Ilmu Pengetahuan

Untuk memahami ilmu sosial budaya dasar termasuk kelompok ilmu pengetahuan yang mana, perlu dipahami lebih dahulu pengelompokan ilmu pengetahuan, prof. Dr. Harsja Bachtiar (1981) mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dapat dikelompokan menjadi 3 (tiga) kelompok besar, yaitu kelompok ilmu alamiah (natural sciences), kelompok ilmu sosial (social sciences), dan kelompok pengetahuan budaya (the humanities).

Menurut Prof Dr. Harja Bahtiar dalam ilmu dan pengetahuan dikelompokkan menjadi 3 yakni:

 Ilmu alamiah (Natural Science)  Ilmu Sosial (Social Science)  Ilmu Pengetahuan Budaya (The Humanities)

Ilmu sosial budaya dasar termasuk dalam ilmu sosial dan kelompok pengetahuan budaya, maka metode pendekatannya menggunakan pendekatan gabungan (Combined Approach) yaitu, pendekatan terhadap manusia sebagai makhluk sosial dan interaksi dalam kelompok sosialnya, disisi lain pendekatan kepada manusia sebagai makhluk budaya dan kemanusiaan. Manusia sebagai makhluk sosial (Zoon Politicon), artinya manusia sebagai individu tidak akan mampu hidup sendiri, dan tidak dapat berkembang apabila tidak hidup dengan individu manusia yang lain, dengan kata lain manusia harus hidup bermasyarakat yaitu saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lain dalam kelompoknya, maupun diluar kelompoknya.

a. Kelompok alamiah

Kelompok alamiah bertujuan untuk memahami keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal itu ,maka digunakan metode ilmiah. Caranya adalah menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan itu, kemudian dibuat analisis guna menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi,hasil penelitiannya 100% (seratus persen) benar atau 100% salah. Termasuk kelompok ilmu alamiah, antara lain adalah astronomi, fisika,kimia,biologi, kedokteran, dan mekanika.

b. Kelompok ilmu sosial

Kelompok ilmu sosial bertujuan untuk memahami keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia. Untuk mengkaji hal itu, maka digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu alamiah. Akan tetapi hasil penelitiannya tidak mungkin 100% benar hanya mendekati kebenaran dan tidak pula 100% salah. Sebabnya adalah keteraturan dalam hubungan antar manusia itu dapat berubah dari waktu ke waktu. Termasuk kelompok ilmu sosial antara lain adalah ekonomi, sosiologi ,politik, demografi, psikologi, antropologi sosial, dan sosiologi hukum.

c. Kelompok pengetahuan budaya

Bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan- kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode pengungkapan peristiwa dan pernyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti. peristiwa dan pernyataan itu pada umumnya tedapat dalam tulisan-tulisan. Metode ini tidak ada sangkut pautnya dengan metode ilmiah. Berdasarkan ilmu dan pengetahuan jika melihat satu sisi illmu budaya dasar termasuk kelompok ilmu sosial dan disisi lain termasuk kelompok pengetahuan budaya. Oleh karna itu metode pendekatannya menggunakan pendekatan gabungan (combined approach) yaitu disisi pendeketan terhadap manusia makhluk sosial dan interaksi Bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan- kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode pengungkapan peristiwa dan pernyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti. peristiwa dan pernyataan itu pada umumnya tedapat dalam tulisan-tulisan. Metode ini tidak ada sangkut pautnya dengan metode ilmiah. Berdasarkan ilmu dan pengetahuan jika melihat satu sisi illmu budaya dasar termasuk kelompok ilmu sosial dan disisi lain termasuk kelompok pengetahuan budaya. Oleh karna itu metode pendekatannya menggunakan pendekatan gabungan (combined approach) yaitu disisi pendeketan terhadap manusia makhluk sosial dan interaksi

Manusia makhluk sosial (zoon politicion) adalah kodrat, yaitu manusia sebagai individu tidak akan hidup sendiri dan berkembang sempurna apabila tidak hidup bersama dengn individu manusia lainnya. Sejak lahir manusia sudah harus hidup bersama, setidaknya dengan ayah dan ibu yang memelihara dan melindunginya. Dengan kata lain ,manusia harus hidup bermasyarakat. Hidup bermasyarakat artinya saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lain dalam kelompoknya dan juga terhdapa individu diluar kelompoknya guna memperjuangankan dan memenuhi kepentingan hidupnya.

Disisi lain manusia makhluk budaya adalah juga kodrati, artinya sejak lahir sudah menjadi makhluk paling sempurna karena dibekali oleh sang pencipta dengan akal,perasaan , kehendak yang membedakannya dengan makhluk hewan. Dalam hubungannya tersebut, manusia mempertimbangkan man yang benar dan salah , mana yang baik dan buruk, serta mana yang bermamfaat dan merugikan. Pertimbangan ini merupakan awal terjadinya suatu sistem nilai budaya yang menjadi norma kehidupan bersama.

2. Dua Unsur Utama Ilmu sosial budaya dasar merupakan satu mata kuliah yang termasuk mata kuliah umum yang diajarkan dilingkungan perguruan tinggi. Mata kuliah ini terdiri dari 2 (dua) unsur utama yaitu unsur sosial budaya dan unsur kemanusiaan (humaniora). Unsur sosial budaya meliputi tema mengenai manusia makhluk sosial (zoon politicon) dan perkembangan kebudayaan. Unsur ini meliputi kajian berikut :

a. Bentuk kelompok sosial budaya

b. Kebudayaan dan peradaban

c. Sisten nilai budaya dan pandangan hidup

d. Perubahan sistem nilai budaya

e. Akibat perubahan sistem nilai budaya

Unsur kedua adalah kemanusiaan(humaniora)unsur ini meliputi tema mengenai manusia makhluk budaya dan nilai kemanusiaan. Unsur ini meliputi kajian berikut :

a. Hakikat manusia sama (universal)

b. Kebutuhan hidup manusia

c. Sikap dan perilaku manusia

d. Kehidupan manusiawi dan tidak manusiawi

e. Upaya-upaya memanusiakan manusia

C. Tujuan Ilmu Sosial Budaya Dasar

Adapun tujuan dari ilmu sosial budaya ini adalah sebagai berikut: 

Tujuan Umum :

1. Pengembangan kepribadian manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk budaya.

2. Kemampuan menanggapi secara kritis dan berwawasan luas masalah sosial budaya dan masalah lingkungan sosial budaya.

3. Kemampuan menyelesaikan secara halus, aktif, dan manusiawi masalah-masalah tersebut. Manusia makhluk budaya (homo humanus) artinya manusia itu makhluk ciptaan tuhan yang paling sempurna karena sejaklahir sudah dibekali dengan unsur akal (ratio), rasa (sense) dan karsa ( will,wish).

 Tujuan Khusus :

1. Mempertajam kepekaan terhadap sosial budaya dan lingkungan social budaya terutama untuk kepentingan profesi.

2. Memperluas pandangan tentang masalah sosial budaya dan masalah kemanusiaan serta mengembangkan kemampuan daya kritis terhadap kedua masalah tersebut.

3. Menghasilkan calon pemimpin bangsa dan negara yang tidak bersifat kedaerahan dan tidak terkotak-kotak oleh disiplin ilmu yang ketat dalam lingkungan sosial budaya.

4. Meningkatkan kesadaran terhadap nilai kamanusiaan dan kehidupan manusiawi.

5. Membina negatif yang dapat merusak lingkungan sosial budaya.

D. Pentingnya Pendekatan Interdisipler dalam ISBD

a. Interdisipliner Pada umumnya, kemiskinan disebabkan oleh struktur ekonomi, maka terlebih dahulu kita perlu memahami inti pokok dari ―struktur‖ yakni realisasi hubungan antara subjek dan objek, dan antara subjek-subjek komponen yang merupakan bagian dari suatu sistem. Permasalahan struktur yang penting dalam hal ini adalah pola relasi. Ini mencakup masalah kondisi dan posisi komponen (subjek) dari struktur yang bersangkutan dalam keseluruhan tata susunan atau sistem dan fungsi dari subjek atau komponen tersebut dalam keseluruhan fungsi dan sistem. Karena itu perlu adanya pembangunan ekonomi untuk mengendalikan hal tersebut. Pembangunan ekonomi merupakansuatuprosesevolusi.

Pendekatan Interdisipliner adalah pendekatan dalam pemecahan suatu masalah dengan menggunakan tinjauan berbagai sudut pandang ilmu serumpun yang relevan atau tepat guna secara terpadu. Dalam pemecahan masalahannya di bidang ekonomi dengan interdisipliner hanya dengan satu ilmu saja yang serumpun.

Dari sudut ekonomi mikro di antaranya: dalam lingkup kecil ―Rumah tangga‖ yang tidak sedikit para rumah tangga mengalami permasalahan ekonomi khususnya pada masalah kemiskinan, yang cara pemecahan masalahnya dengan salah satunya mencari pekerjaan yang menjanjikan, bekerja keras, tidak putus asa, tidak Dari sudut ekonomi mikro di antaranya: dalam lingkup kecil ―Rumah tangga‖ yang tidak sedikit para rumah tangga mengalami permasalahan ekonomi khususnya pada masalah kemiskinan, yang cara pemecahan masalahnya dengan salah satunya mencari pekerjaan yang menjanjikan, bekerja keras, tidak putus asa, tidak

Dari sudut ekonomi makro diantaranya: dalam lingkup luas ―Pemerintah‖ yang pernah pemerintah mengeluarkan kebijakan menaikan BBM (bahan bakar minyak) dengan tujuan tertentu, tetapi bagi para masyarakat kebijakan tersebut tidak lah sesuai dengan kemampuan masyarakat, khusunya masyarakat awam/kecil. Sehingga kemiskinan pun semakin merajalela. Pemecahan masalahnya dengan pemerintah harus bisa melihat kebawah (masyarakat kecil), dan sejahterakan masyarakat.

b. Multidisipliner Kemiskinan adalah masalah yang tidak ada habisnya dibahas dari generasi ke generasi. Apalagi pascakrisis moneter dan ekonomi yang meningkatkan jumlah penduduk miskin di Indonesia secara cukup drastis. Membahas masalah kemiskinan secara multidimensi, yang merupakan cara pandang yang digunakan dalam pendekatan pembangunan sosial, yaitu melihat permasalahan dari dimensi mikro, mezzo maupun makro. Strategi tersebut juga meliputi strategi untuk memperbaiki kondisi yang ada melalui perubahan yang dilakukan pada dimensi makro, mezzo dan mikro, seperti telah diuraikan sebelumnya.

Pendekatan Multidisipliner adalah pendekatan dalam pemecahan suatu masalah dengan menggunakanberbagai sudut pandang banyak ilmu yang relevan. Jadi dalam pemecahan masalah ekonomi dengan menggunakan ilmuilmu lainnya yang relevan. Dari sudut ilmu ekonomi, Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang bagaimana langkahnya sumber-sumber dimanfaatkan untuk memenuhi keinginan-keinginan manusia yang tidak terbatas. Banyaknya ―kemiskinan‖ khususnya di Negara kita Indonesia, yang sulit untuk dipecahkan, karena kemiskinan itu semakin berkembangnya Negara semakin banyak kemiskinan. Dan juga di Indonesia semakin banyak penduduk dan semakin banyak tingkat Pendekatan Multidisipliner adalah pendekatan dalam pemecahan suatu masalah dengan menggunakanberbagai sudut pandang banyak ilmu yang relevan. Jadi dalam pemecahan masalah ekonomi dengan menggunakan ilmuilmu lainnya yang relevan. Dari sudut ilmu ekonomi, Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang bagaimana langkahnya sumber-sumber dimanfaatkan untuk memenuhi keinginan-keinginan manusia yang tidak terbatas. Banyaknya ―kemiskinan‖ khususnya di Negara kita Indonesia, yang sulit untuk dipecahkan, karena kemiskinan itu semakin berkembangnya Negara semakin banyak kemiskinan. Dan juga di Indonesia semakin banyak penduduk dan semakin banyak tingkat

Dari sudut ilmu psikologi, Ilmu psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku-perilaku manusia. Contohnya seperti di karawang secara psikologis apabila sudah panen beras, maka dalam penggunaan uangnya secara boros, menghambur-hamburkan uang, tidak sesuai dengan keperluan, itupun menjadi salah satu faktor ekonomi yang dapat menimbulkan kemiskinan, cara memecahkan masalahnya yaitu dengan Rasional, Hemat, jangan boros, mengguanakan uang seperlunya. Dari sudut ILmu politik, Ilmu politik adalah cara untuk mencari dan mempertahankan kekuasaannya, dalam permasalahan ekonominya, pemerintah tidak jarang membangun kantor baru, membangun bangunan yang tidak begitu di perlukan dalam artian maka pemerintah telah berlaku tidak rasional, menghambur-hamburkan uang rakyat, sehingga itulah salah satu faktor dari ilmu politik yang dapat menimbulkan masalah kemiskinan, solusinya yaitu dengan merubah perilaku pemerintah yang tadinya berlaku konsumtif menjadi rasional/hemat. Dari sudut Ilmu sosiologi, Ilmu sosiologi adalah mempelajari perilaku manusia dalam kelompok-kelompok yang dapat dilihat dari bagaimana cara berinteraksi. Masalah ekonominya seperti dalam pendidikan, tidak sedikit orang yang memprioritaskan pendidikan, khususnya bagi masyarakat awam, yang lebih mementingkan bekerja di bandingkan belajar samapi tingkat tinggi, karena salah satu faktornya yaitu tidak mampub dalam hal financial, cara pemecahannya yaitu seharusnya lebih mengutamakan pendidikan untuk

Tetapi apabila ingin menyeimbangkan antara bekerja dengan belajar,boleh untuk bekerja

masa

depan.

pendidikannya,lalu memprioritaskan pendidikannya.

dahulu

untuk

membiayai

Bab II MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

A. Manusia

Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian –kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.

Namun siapakah manusia itu sebenarnya? Manusia di dunia ini memegang peranan yang unik dan dapat di pandang dalam beberapa segi. Misalnya, manusia di pandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan system (ilmu kimia). Manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam golongan mamalia (ilmu biologi). Manusia sebagai makhluk social yang tidak dapat berdiri sendiri (ilmu sosiologi) dan lain sebagainya.

Dari beberapa definisi di atas, tentu membuat kita sulit untuk menjawab pertanyaan tentang manusia, oleh karena itu kita akan menerangkan siapa itu manusia berdasarkan unsur-unsur yang membangunnya. Ada dua macam pandangan yang akan menjadi acuan untuk menjelaskan unsur-unsur yang membangun manusia.

B. Hakekat Manusia

Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk hidup yang paling sempurna, melebihi ciptaan Tuhan yang lain. Manusia terdiri dari jiwa dan raga yang dilengkapi dengan akal pikiran serta hawa nafsu. Tuhan menanamkan akal dan pikiran kepada manusia agar Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk hidup yang paling sempurna, melebihi ciptaan Tuhan yang lain. Manusia terdiri dari jiwa dan raga yang dilengkapi dengan akal pikiran serta hawa nafsu. Tuhan menanamkan akal dan pikiran kepada manusia agar

C. Pengertian Kebudayaan

Kata kebudayaan berasal dari kata budh —> budhi—> budhaya dalam bahasa sansekerta yang berarti akal, sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Ada pendapat yang mengatakan bahwa kebudayaan yang berasal dari kata budi dan daya. Budi adalah akal yang merupakan unsure rohani dalam kebudayaan, sedangkan daya berarti perbuatan atau ikhtiar sebagai unsure jasmani, sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil dari akal dan ikhtiar manusia (supartono, 2001; Prasetya, 1998).

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan- perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan- perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu

Dari definisi-definisi kebudayaan dapat dinyatakan bahwa inti pengertian kebudayaan mengandung beberapa ciri pokok, yaitu sebagai berikut :

a. Kebudayaan itu beraneka ragam.

b. Kebudayaan itu diteruskan melalui proses belajar.

c. Kebudayaan itu terjabarkan dari komponen biologi, psikologi, sosiologi, dan eksistensi manusia.

d. Kebudayaan itu berstruktur.

e. Kebudayaan itu terbagi dalam aspek-aspek.

f. Kebudayaan itu dinamis.

g. Nilai-nilai dalam kebudayaan itu relatif

D. Perwujudan Kebudayan

Perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang semuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat. J.J. Hogman membagi Perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang semuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat. J.J. Hogman membagi

1. Sebagai suatu kompleks dan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya.

2. Sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.

3. Sebagai benda-benda hasil karya manusia. Sedangkan Julian Hokley seorang ahli biologi dari Inggris

membagi kebudayaan juga menjadi tiga wujud, yaitu:

1. Mentifact, adalah kebudayaan yang bersifat abstrak atau tidak tampak, berupa aspek mental yang melandasi perilaku dan hasil kebendaan manusia, termasuk di dalamnya ide, gagasan, pemikiran, kepercayaan, ideologi, sikap, dan pandangan- pandangan manusia terhadap alam semesta.

2. Sosifact, adalah kebudayaan yang menempatkan manusia sebagai anggota masyarakat. Contohnya adalah perilaku manusia yang disesuaikan dengan sistem nilai, moral, norma, dan adat istiadat yang berlaku dalam masyarakat.

3. Artefact, adalah kebudayaan material atau kebendaan. Misalnya adalah peralatan pertanian, perkakas rumah tangga, alat transportasi, dan sebagainya.

Berdasarkan penggolongan di atas maka wujud kebudayaan itu dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:

1. Wujud kebudayaan yang bersifat abstrak Wujud budaya yang bersifat abstrak terdapat dalam alam pikiran manusia sehingga tidak dapat dilihat, difoto, maupun diraba. Misalnya berupa ide-ide, gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan cita-cita. Kebudayaan yang bersifat abstrak adalah wujud ideal atau sesuatu yang menjadi cita-cita atau keinginan serta harapan bagi manusia. Namun pada zaman modern 1. Wujud kebudayaan yang bersifat abstrak Wujud budaya yang bersifat abstrak terdapat dalam alam pikiran manusia sehingga tidak dapat dilihat, difoto, maupun diraba. Misalnya berupa ide-ide, gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan cita-cita. Kebudayaan yang bersifat abstrak adalah wujud ideal atau sesuatu yang menjadi cita-cita atau keinginan serta harapan bagi manusia. Namun pada zaman modern

E. Subtansi (isi) Utama

Ada enam isi atau substansi utama budaya, yaitu sebagai berikut:

1. Sistem Pengetahuan Melalui sistem pengetahuan, manusia mampu beradaptasi untuk menyesuaikan hidupnya dengan alam sekitarnya. Melalui sistem pengetahuan juga manusia mampu meningkatkan produktivitas kebutuhan hidupnya. Contohnya, pengetahuan manusia tentang flora dan fauna dapat membantu upaya manusia untuk mengembangkan produktivitas di bidang perburuan, penangkapan ikan, peternakan, dan pertanian. Pengetahuan manusia tentang pengobatan tradisional melalui dukun atau tabib membantu upaya manusia mengobati dan menyembuhkan berbagai penyakit atau luka akibat kecelakaan dan peperangan. Para ahli menyadari bahwa masing-masing suku bangsa di dunia memiliki sistem pengetahuan tentang: Alam sekitar, Alam flora dan fauna, Zat-zat, manusia, Sifat-sifat dan tingkah laku sesama manusia,Ruang dan waktu.

2. Sistem Nilai Budaya Menurut Koentjaraningrat, sistem nilai budaya terdiri atas konsep-konsep yang hidup dalam pikiran sebagian besar warga masyarakat. Oleh karena itu, suatu sistem nilai budaya biasanya berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi kelakuan manusia. Haryati Soebadio, seorang ahli kebudayaan, memberikan deskripsi kerja tentang sistem nilai budaya sebagai nilai gagasan utama (vital). Sistem nilai dan gagasan itu dapat mendominasi keseluruhan 2. Sistem Nilai Budaya Menurut Koentjaraningrat, sistem nilai budaya terdiri atas konsep-konsep yang hidup dalam pikiran sebagian besar warga masyarakat. Oleh karena itu, suatu sistem nilai budaya biasanya berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi kelakuan manusia. Haryati Soebadio, seorang ahli kebudayaan, memberikan deskripsi kerja tentang sistem nilai budaya sebagai nilai gagasan utama (vital). Sistem nilai dan gagasan itu dapat mendominasi keseluruhan

Nilai adalah konsep-konsep abstrak yang dimiliki oleh setiap individu tentang apa yang dianggap baik atau buruk, benar atau salah, patut atau tidak patut. Menilai berarti menimbang, yaitu kegiatan manusia untuk menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain untuk dijadikan pertimbangan dalam mengambil keputusan. Keputusan nilai dapat menentukan sesuatu berguna atau tidak berguna, benar atau salah, baik atau buruk, religius atau sekuler, sehubungan dengan cipta, rasa dan karsa manusia. Sesuatu dikatakan mempunyai nilai apabila berguna dan berharga (nilai kebenaran), indah (nilai estetis), baik (nilai moral atau etis), religius (nilai agama). Prof. Dr. Notonagoro membagi nilai menjadi tiga bagian yaitu:

 Nilai material, yaitu segala sesuatu (materi) yang berguna bagi manusia.  Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan dan aktivitas  Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang bisa berguna bagi rohani manusia.3. Persepsi

Biasanya disebut juga sudut pandang dari seorang individu atau kelompok masyarakat mengenai suatu hal atau suatu masalah. Dalam hal tertentu, sering terjadi persepsi yang satu berbeda dengan persepsi yang lain. Akibatnya, akan terjadi konflik atau ketegangan, mulai dari hal yang sederhana sampai yang serius. Contoh perbedaan persepsi: Seseorang menganggap bahwa keberhasilan pembangunan suatu negara ditentukan oleh stabilitas politik di negara yang bersangkutan. Sementara orang lain menganggap atau memandang bahwa keberhasilan pembangunan suatu negara ditentukan oleh kemampuannya mengelola SDM di Biasanya disebut juga sudut pandang dari seorang individu atau kelompok masyarakat mengenai suatu hal atau suatu masalah. Dalam hal tertentu, sering terjadi persepsi yang satu berbeda dengan persepsi yang lain. Akibatnya, akan terjadi konflik atau ketegangan, mulai dari hal yang sederhana sampai yang serius. Contoh perbedaan persepsi: Seseorang menganggap bahwa keberhasilan pembangunan suatu negara ditentukan oleh stabilitas politik di negara yang bersangkutan. Sementara orang lain menganggap atau memandang bahwa keberhasilan pembangunan suatu negara ditentukan oleh kemampuannya mengelola SDM di

3. Pandangan hidup Pandangan hidup adalah konsep yang dimiliki seseorang atau golongan masyarakat yang bermaksud menanggapi atau menerangkan suatu masalah tertentu. Misalnya, pandangan hdup seorang petani Jawa yang memandang bahwa tanah atau lingkungan alam sekitarnya sebagai bagian yang tak terpisahkan dari diri dan keluarganya. Menurut Koentjaraningrat, pandangan hidup biasanya mengandung sebagian nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat. Misalnya, orang Minangkabau memberikan nilai tinggi pada tradisi merantau. Pep atahnya mengatakan, ―kalau ingin menjadi orang, harus merantau dulu.‖ Artinya, keberhasilan penghidupan orang Minangkabau umumnya diperoleh melaluai tradisi merantau. Menurut M. Habiab Mustofa, seorang ahli sosiologi, pandangan hidup merupakan nilai-nilai luhur yang menjadi acuan dan cita-cita baik bagi perorangan, kelompok masyarakat, maupun bangsa. Habib Mustofa mengkategorikan pandangan hidup dalam 3 kategori, yaitu:

a. Pandangan hidup yang berasal dari norma-norma agama, yang dinyatakan sebagai dogma, berisi perintah atau keharusan dan larangan bagi segenap penganut agama yang bersangkutan;

b. Pandangan hidup yang bersumber dari ideologi negara, misalnya Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia;

c. Pandangan hidup yang berasal dari renungan atau falsafah hidup seorang individu. Kebenaran pandangan hidup ini bersifat relatif, karena hanya sesuai dengan pribadi individu yang bersangkutan. Misalnya, ada orang yang berpandangan bahwa hidup berserah kepada nasib atau takdir. Pandangan hidup adalah suatu nilai-nilai yang dianut oleh c. Pandangan hidup yang berasal dari renungan atau falsafah hidup seorang individu. Kebenaran pandangan hidup ini bersifat relatif, karena hanya sesuai dengan pribadi individu yang bersangkutan. Misalnya, ada orang yang berpandangan bahwa hidup berserah kepada nasib atau takdir. Pandangan hidup adalah suatu nilai-nilai yang dianut oleh

4. Etos Budaya Menurut Koentjaraningrat, etos adalah watak khas dari suatu kebudayaan yang tampak (dari luar). Contoh etos antara lain, gaya tingkah laku, kegemaran, atau benda-benda hasil budaya yang khas. Menurut Clifford Geertz, etos budaya adalah sifat, watak, dan kualitas kehidupan sekelompok masyarakat atau bangsa. Termasuk ke dalam cakupan etos adalah moral, sikap perilaku, dan gaya estetika atau kepekaan seseorang terhadap seni dan keindahan. Berikut ini contoh etos budaya orang Jawa. Watak khas orang Jawa penuh ketenangan dan kepasrahan diri. Disamping itu, pada pribadi orang Jawa terpancar adanya keselarasan, moral yang tinggi, kejujuran, dan dapat menerima keadaan sebagaimana adanya. Di balik sikapnya yang serba sederhana itu, orang Jawa terkenal ulet, rajin bekerja, dan tahan menderita. Mereka juga pencinta seni terutama seni karawitan atau gamelan, seni tari, dan seni pewayangan.

5. Sistem Kepercayaan Ada kalanya pengetahuan, pemahaman, dan daya tahan fisik manusia dalam menguasai dalam menguasai dan mengungkap rahasia-rahasia alam sangat terbatas. Secara bersamaan, muncul keyakinan akan adanya penguasa tertinggi dari sistem jagad raya ini, yang juga mengendalikan manusia sebagai salah satu bagian jagad raya. Sehubungan dengan itu, baik secara individual maupun hidup bermasyarakat, manusia tidak dapat dilepaskan dari religi atau sistem kepercayaan kepada penguasa alam semesta.

F. Sifat-Sifat Budaya

Budaya memiliki sifat universal,artinya terdapat sifat-sifat umum yang melakat pada setiap budaya,kapan pun dan di mana pun budaya itu berada.Sifat-sifat itu adalah sebagai berikut.

1. Budaya adalah Milik Bersama

Budaya adalah milik Masyarakat pendukung budaya yang bersangkutan.Budaya bukanlah milik perseorangan.Dalam catatan- catatan etnografi,tidak pernah ditemukan budaya si Anu atau Pak Anu.yang ada adalah Budaya suku bangsa X,budaya masyarakat bangsa Y,budaya Nasional dan seterusnya.

William A.Haviland mendefenisikan budaya sebagai seperangkat peraturan atau norma yang dimiliki bersama oleh anggota masyarakatnya.Apabila peraturan atau norma tersebut dilaksanakan atau dipatuhi,akan melahirkan perilaku yang oleh anggotanya dipandang layak dan diterima.Adapun masyarakat didefenisikan sebagai sekelompok orang yang mendiami suatu daerah tertentu,yang secara bersama-sama memiliki tadisi budaya yang sama.

2. Budaya Berkaitan dengan Situasi Masyarakatnya

Budaya mempunai kecenderungan untuk bertahan terhadap perubahan apabila unsur-unsur budaya yang bersangkutan masih sesuai fungsinya dengan kepentingan kehidupan masyarakatnya. Contohnya,Budaya Petani di Desa cenderung bertahan,tidak berubah selama pertaniannya masih memberikan kesejahteraan baginya.Budaya pun mempunyai kecenderungan untuk berubah apabila unsur-unsurnya sudah tidak sesuai lagi dengan fungsinya. Contohnya,karena lahan dan perkebunannya banyak tergusur untuk pemukiman baru atau untuk proyek-proyek industri,banyak penduduk yang semula hidup di daerah pinggiran kota (Jakarta:"udik) berurbanisasim ke kota. Akibatnya,budaya mereka berubah,yaitu harus menyesuaikan diri dengan budaya kota.

3. Budaya Berfungsi untuk Membantu Manusia

Bronislaw Malinowski,seorang antropologi kelahiran Polandia menyatakan bahwa manusia mempunyai kebutuhan bersama,baik yang besifat biologis maupun psikologis.Sudah merupakan tugas budaya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Parsudi Suparlan, seorang ahli antropologi Indonesia menyatakan bahwa budaya berfungsi sebagai pedoman hidup untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup manusia menurut peddington,Parsudi Suparlan mengklasifikasikan kebutuhan hidup manusia kedalam tiga jenis.

(1) Kebutuhan Primer,merupakan kebutuhan hidup yang paling mendasar karena bertalian erat dengan kebutuhan biologis atau kebutuhan fisik manusia. Manusia akan mati atau punah apabila kebutuhan semacam ini tidak terpenuhi. Contoh kebutuhan primer antara lain kebutuhan akan makanan,minuman atau kebutuhan fisik yang lain seperti kebutuhan seksual yang bertalian dengan refroduksi. Kebutuhan akan sandang dan papan termasuk juga ke dalam kebutuhan primer.

(2) Kebutuhan Sekunder atau Kebutuhan Sosial,yakni kenutuhan manusia untuk bergaul dan hidup bersama. Contoh kebutuhan sekunder antara lain: Berkeluarga, Bertetangga, Bermasyarakat, bahkan berbangsa dan bernegara. Segala bentuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia akan lebih mudah diperoleh melalui usaha bersama,dibandingkan dengan usaha perorangan.

(3) Kebutuhan Integraif, yakni kebutuhan hidup manusia yang mengintegrasikan atau memadukan seluruh kebutuhan hidupnya.Kebutuhan integratif akan terpenuhi bersamaan dengan pemenuhan kebutuhan Primer dan Sekundernya.

kebutuhan integratif mewujudkan hidup manusia yang sejahtera,aman,dan

Pemenuhan Pemenuhan

4. Budaya Diteruskan dan Diwariskan Melalui Proses Belajar

Semua budaya diteruskan dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui proses belejar,bukan diwariskan secara biologis.Artinya,seorang anak tidak akan secara otomatis pandai bicara, terampil bermain dengan sesama anak sebayanya, atau patuh akan segala tradisi yang terdapat pada lingkungan sosial budayanya.

Melalui proses panjang,seorang individu semenjak dilahirkan akan belajar berintegrasi dengan lingkungan sosialnya.Ia juga akan belajar menyatukan dirinya dengan lingkungan budayanya.Proses belajar menyatukan dirinya dengan lingkungan sosialnya disebut sosialisasi,sedangkan proses belajar seorang individu dengan lingkungan budayanya disebut pembudayaan atau enkulturasi.

G. Pengaruh Budaya Terhadap Lingkungan

Kebudayaan merupakan kata berimbuhan dari kata dasar budaya. Budaya atau kebudayaan berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu budayyah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal), diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia (duniabaca.com).

Dalm Bahasa Inggris, kebudayaan disebut dengan culture yang berasal dari Bahasa Latin Colere, yang berarti mengolah atau mengerjakan. Dalam Bahasa Indonesia culture sudah menjadi kata serapan yaitu kultur.

Kebudayaan sangat erat kaitannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Dalam ehidupan sehari-hari kita melihat segala upaya yang dilakukan Kebudayaan sangat erat kaitannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Dalam ehidupan sehari-hari kita melihat segala upaya yang dilakukan

Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi, segala penryataan intelektual dan artistik yng menjadi ciri khas suatu masyarakat (wikipedia.org).

Sedangkan definisi dari Ki Hajar Dewantara, mengartikan kebudayaan sebagai buah budi manusia yang merupakan perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yaitu zaman alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai macam rintangan dan kesukaran dalam hidup (fadila- hasnan93.blogspot.com).

Perwujudan dari kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Jadi, kebudayaan merupakan suatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan yang meliputi ide atau gagasan yang terdapat dalam fikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun, kebudayaan dapat dilihat dari perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata yang ada di lingkungan masyarakat sebagai wujud ciptaannya sebagai makhluk yang berbudaya.

Sebagaimana diketahui bahwa kebudayaan adalah hasil cipta, karsa dan rasa manusia oleh karenanya kebudayaan mengalami perubahan dan perkembangannya sejalan dengan perkembangan manusia itu. Perkembangan terebut dimaksudkan untuk kepentingan manusia sendiri, karena kebudayaan diciptakan oleh dan untuk manusia.

Setiap kehidupan di dunia ini tergantung pada kemampuan beradaptasi terhadap lingkungannya dalam arti luas. Akan tetapi berbeda dengan kehidupan lainnya, manusia membina hubungan dengan lingkungannya secara aktif. Karena kemampuannya beradaptasi secara aktif itu pula, manusia berhasil menempatkan diri sebagai makhluk yang tertinggi derajatnya di muka bumi dan paling luas persebarannya memenuhi dunia.

Suatu masyarakat akan terus berupaya mengadakan proses modernisasi pada berbagai bidang kehidupan, apakah aspek ekonomis, birokrasi, pertahanan keamanan, dan bidang iptek, namun demikian, tidaklah luput dari perhatian masyarakat tersebut untuk berupaya menelusuri, mengeksplorasi, dan menggali serta menemukan unsur-unsur atau nilai-nilai kepribadian atau jati diri sebagai masyarakat yang bermartabat.

H. Proses Perkembangan Kebudayaan

Berbicara tentang kebudayaan Indonesia yang ada dibayangan kita adalah sebuah budaya yang sangat beraneka ragam. Bagaimana tidak, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, hal inilah yang menyebabkan Indonesia memiliki kebudayaan yang beraneka ragam. Kebudayaan dapat didefinisikan sebagai suatu keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterpretasi lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi pedoman bagi tingkah lakunya. Suatu kebudayaan merupakan milik bersama anggota suatu masyarakat atau suatu golongan sosial, yang penyebarannya kepada anggota-anggotanya dan pewarisannya kepada generasi berikutnya dilakukan melalui proses belajar dan dengan menggunakan simbol-simbol yang terwujud dalam bentuk yang terucapkan maupun yang tidak (termasuk juga berbagai peralatan yang dibuat oleh manusia). Dengan demikian, setiap anggota masyarakat mempunyai suatu pengetahuan mengenai Berbicara tentang kebudayaan Indonesia yang ada dibayangan kita adalah sebuah budaya yang sangat beraneka ragam. Bagaimana tidak, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, hal inilah yang menyebabkan Indonesia memiliki kebudayaan yang beraneka ragam. Kebudayaan dapat didefinisikan sebagai suatu keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterpretasi lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi pedoman bagi tingkah lakunya. Suatu kebudayaan merupakan milik bersama anggota suatu masyarakat atau suatu golongan sosial, yang penyebarannya kepada anggota-anggotanya dan pewarisannya kepada generasi berikutnya dilakukan melalui proses belajar dan dengan menggunakan simbol-simbol yang terwujud dalam bentuk yang terucapkan maupun yang tidak (termasuk juga berbagai peralatan yang dibuat oleh manusia). Dengan demikian, setiap anggota masyarakat mempunyai suatu pengetahuan mengenai

Kebudayaan yang dimiliki oleh suatu bangsa merupakan keseluruhan hasil cipta, karsa, dan karya manusia. Indonesia sendiri sebagai Negara kepulauan dikenal dengan keberagaman budayanya, yang mana keanekaragaman itulah menunjukkan betapa pentingnya aspek kebudayaan bagi suatu Negara. Karena jelas bahwa kebudayaan adalah suatu identitas dan jati diri bagi suatu bangsa dan Negara. Proses perkembangan budaya dapat terjadi melalui penetrasi. penetrasi kebudayaan adalah masuknya pengaruh suatu kebudayaan ke kebudayaan lainnya. Penetrasi kebudayaan dapat terjadi dengan dua cara:

1. Penetrasi Damai Merupakan proses masuknya sebuah kebudayaan dengan jalan damai. Misalnya,masuknya pengaruh kebudayaan Hindu dan Islam ke Indonesia. Contoh lainnya sepertikebudayaan Tionghoa, kebudayaan India dan kebudayaan Arab. Kebudayaan India masukmelalui proses yang damai yaitu melalui penyebaran agama Hindu dan Buddha di Nusantarayang jauh sebelum Indonesia terbentuk.

2. Penetrasi kekerasan (penetration violante) Masuknya sebuah kebudayaan dengan cara memaksa dan merusak. Contohnya, masuknya kebudayaan Barat ke Indonesia pada zaman penjajahan disertai dengan kekerasan sehingga menimbulkan goncangan-goncangan yang merusak keseimbangan dalam masyarakat. Wujud budaya dunia barat antara lain adalah budaya dari Belanda yang menjajah selama 350 tahun lamanya. Budaya warisan Belanda masih melekat di Indonesia antara lain pada sistem pemerintahan Indonesia.

Secara garis besar kebudayaan Indonesia dapat kita klasifikasikan dalam dua kelompok besar.

I. Kebudayaan

1. Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem kepercayaan. Dalam hal ini, kebudayaan tidak dapat bergerak atau berubah karena adanya pandangan hidup dan sistem kepercayaan yang sangat kental, karena kuatnya kepercayaan sekelompok orang dengan kebudayaannya mengakibatkan mereka tertutup pada dunia luar dan tidak mau menerima pemikiran- pemikiran dari luar walaupun pemikiran yang baru ini lebih baik daripada pemikiran mereka. Sebagai contoh dapat kita lihat bahwa orang jawa tidak mau meninggalkan kampung halamannya atau beralih pola hidup sebagai petani. Padahal hidup mereka umumnya miskin.

2. Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan presepsi atau sudut pandang. Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan presepsi dan sudut pandang ini dapat terjadi antara masyarakat dan pelaksanaan pembangunan. Sebagai contoh dapat kita lihat banyak masyarakat yang tidak setuju dengan program KB yang dicanangkan pemerintah yang salah satu tujuannya untuk mengatasi kemiskinan dan kepadatan penduduk, karena masyarakat beranggapan bahwa banyak anak banyak rezeki.

3. Hambatan budaya yang berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan. Upaya untuk mentransmigrasikan penduduk dari daerah yang terkena bencana alam sering mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan karena adanya kekhawatiran penduduk bahwa 3. Hambatan budaya yang berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan. Upaya untuk mentransmigrasikan penduduk dari daerah yang terkena bencana alam sering mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan karena adanya kekhawatiran penduduk bahwa

4. Masyarakat yang terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat luar. Masyarakat yang tinggal di daerah-daerah terpencil yang kurang komunikasi dengan masyarakat luar cendrung memiliki ilmu pengetahuan yang terbatas, mereka seolah-olah tertutup untuk menerima program-program pembangunan.

5. Sikap tradisionalisme yang berprasangka buruk terhadap hal- hal baru. Sikap ini sangat mengagung-agungkan budaya tradisional sedemikian rupa sehingga menganggap hal-hal baru itu akan merusak tatanan hidup mereka yang sudah mereka miliki secara turun-temurun.

6. Sikap etnosentrisme. Sikap etnosentris adalah sikap yang mengagungkan budaya suku bangsa sendiri dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain. Sikap seperti ini akan memicu timbulnya pertentangan-pertentangan suku, ras, agama, dan antar golongan. Kebudayaan yang beraneka ragam yang berkembang disuatu wilayah seperti Indonesia terkadang menimbulkan sikap etnosentris yang dapat menimbulkan perpecahan.

7. Perkembangan IPTEK sebagai hasil dari kebudayaan, sering disalah gunakan oleh manusia, sebagai contoh nuklir dan bom dibuat justru untuk menghancurkan manusia bukan untuk melestarikan suatu generasi, dan obat-obatan yang diciptakan untuk kesehatan tetapi dalam penggunaannya banyak disalahgunakan yang justru mengganggu kesehatan manusia.

8. Pewarisan kebudayaan. Dalam hal pewarisan kebudayaan bisa muncul masalah antara lain, sesuai atau tidaknya budaya warisan tersebut dengan dinamika masyarakat saat sekarang, penolakan generasi penerima terhadap warisan budaya tersebut, dan munculnya budaya baru yang tidak lagi sesuai dengan budaya warisan. Dalam suatu kasus, ditemukan generasi muda menolak budaya yang hendak diwariskan oleh pendahulunya. Budaya itu dianggap tidak lagi sesuai dengan kepentingan hidup generasi tersebut, bahkan dianggap bertolak belakang dengan nilai-nilai budaya yang baru diterima sekarang ini.

9. Perubahan kebudayaan. Perubahan kebudayaan yang terjadi bisa memunculkan masalah antara lain perubahan akan merugikan manusia jika perubahan itu bersifat regress (kemunduran) bukan progress (kemajuan), perubahan bisa berdampak buruk atau menjadi bencana jika dilakukan melalui revolusi, berlangsung cepat, dan diluar kendali manusia.