PERANAN SEORANG PEMIMPIN DALAM (1)
PERANAN SEORANG PEMIMPIN DALAM
SEBUAH KEGIATAN KEWIRAUSAHAAN
DEKA AHMAD RIFALDI
Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia
Jl. Dipati Ukur No. 112 – 116 Bandung
Telp : 089656228690, E-Mail : [email protected]
Abstact
Leadership is the process of directing, instructing, or influencing another person or an organization to
perform an organization's task or purpose. Leaders act in ways that facilitate productivity, morality is
praiseworthy, eager responses, quality work, clear and firm commitment, efficient in acting, little
weakness, satisfaction, presence, and continuity in the organization.
The importance of a good leader in an entrepreneurial activity is certainly very important because of
course with a good leader will produce good entrepreneurial work and certainly much beneficial to
others. A good leader in leading an entrepreneur will be able to create an atmosphere that is
conducive and fun for employees and consumers. It becomes a very valuable value for an entrepreneur
because the target of an entrepreneur is to create jobs by recruiting employees and providing
satisfaction to consumers. if you are going to start an entrepreneur we need to have good leadership
first because with good leadership in us new, we can lead others well too. A leader in an entrepreneur
is certainly not an arbitrary leader but a leader of the Purposeful, Responsible, Integrity, Coureques,
Patience, Listen, Enthusiasm, Service.
Keyword : Entepreneurship, Leadership, good leader, Skill, Type of Leadership
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kepemimpinan (Leadership) adalah
proses mengarahkan, menginstruksikan,
atau mempengaruhi orang lain atau sebuah
organiisasi untuk melakukan suatu tugas
atau tujuan organisasi tersebut. Pemimpin
bertindak daengan cara – cara yang
memperlancar priduktivitas, moral terpuji,
respons
yang
bersemangat,
kerja
berkualitas, komitmen yang jelas dan tegas,
efesien dalam bertindak, sedikit kelemahan,
kepuasa, kehadiran, dan kesinambungan
dalam organisasi.
Seorang pemimpin juga harus
Purposeful yaitu memiliki tujuan yang jelas
untuk dicapai, Responsible yaitu tanggung
jawab, Integrity
yaitu mempunyai
integritas, Couregeous yaitu memiliki
keberanian, Patience yaitu memiliki
kesabaran yang lebih daripada yang lain,
Listen yaitu kemampuan mendengarkan
orang lain, Entusiasm yaitu memiliki
antusias dalam berbagai kegiatan, Service
yaitu
mempunyai
tindakan
yang
sesungguhnya terutama pada pelayanan
konsumen.
Entrepreneurship yang
sering
diterjemahkan dengan kata kewiraswastaan
akhir-akhir ini diterjemahkan dengan kata
kewirausahaan. Entrepreneur berasal dari
bahasa Perancis yaitu entreprendre yang
mempunyai
arti
memulai
atau
melaksanakan. wirausaha berasal dari kata:
Wira yang artinya utama, gagah berani,
luhur; Swa: sendiri; Sta: berdiri; dan Usaha:
kegiatan produktif. Hisrich, Peters, dan
Sheperd (2008:h 10) mendefinisikan
“Kewirausahaan adalah proses penciptaan
sesuatu yang baru pada nilai dengan
menggunakan waktu dan upaya yang
diperlukan, menanggung risiko keuangan,
fisik, serta risiko sosial yang mengiringi,
menerima
imbalan
moneter
yang
dihasilkan, serta kepuasan dan kebebasan
pribadi”.
Menjadi
seorang
pengusaha
tidaklah sulit. Yang kita butuhkan hanyalah
kerja nyata dari hasil pemikiran-pemikiran
matang yang ada di dalam kepala kita. Jika
gagal, coba lagi. Setidaknya lebih baik
mencoba gagal daripada gagal mencoba.
Kepemimpinan
yaitu
sebuah
proses mengarahkan perilaku orang lain
kearah pencapaian suatu tujuan tertentu.
Pengarahan dalam hal ini berarti
menyebabkan orang lain bertindak dengan
cara tertentu atau mengikuti arah tertentu.
Wirausahawan yang berhasil merupakan
pemimpin yang mampu memimpin para
karyawannya dengan baik. Seorang
pemimpin
dikatakan
berhasil
jika
pemimpin tersebut percaya pada terhadap
adanya pertumbuhan yang berkelanjutan,
efisiensi yang meningkat dan keberhasilan
yang berpengaruh besar bagi pertumbuhan
perusahaan.
C. Manfaat
Pentingnya seorang pemimpin
yang baik dalam sebuah kegiatan
kewirausahaan tentu sangat penting karena
tentu dengan pemimpin yang baik akan
menghasilkan karya wirausaha yang baik
dan tentunya banyak bermanfaat bagi orang
lain. Pemimpin yang baik dalam memimpin
sebuah
wirausaha
akan
mampu
menciptakan suasan yang tentu kondusif
dan menyenangkan bagi para karyawan dan
konsumennya. Hal tersebut menjadi sebuah
nilai yang sangat berharga bagi sebuah
wirausaha karena target sebuah wirausaha
adalah menciptakan lapangan pekerjaan
dengan cara merekrut karyawan dan
memberikan kepuasan kepada konsumen.
B. Rumusan Masalah
Menjadi seorang pengusaha tentu tidak
mudah tetapi jika kita mempunyai tekad
kuat pasti bisa dimulai. wirausaha bisa
dibentuk oleh siapapun baik mahsiswa,
orang tua, pelajar, bahkan ibu rumah tangga
sekalipun, Tetapi tentu harus mempunyai
jiwa kepemimpinan yang baik. Lalu,
bagaimana kita bisa menciptakan usaha
yang baik dengan jiwa kepemimpinan kita
didalamnya ?
1. Untuk memacu pembaca
melakukan kegiatan wirausaha
2. Untuk membuat pembaca
mengembangankan usahanya
3. Untuk
mengedukasi
bagaimana menjadi seorang
pemimpin yang baik dalam
kegiatan wirausaha
D. Tinjauan Pustaka
1. Kepemimpinan
Menurut Eddy Soeryanto
Soegoto (2014:346) dalam buku
Entrepreneurship menjadi pebisnis
ulung Kepemimpinan (Leadership)
adalah
proses mengarahkan,
menginstruksikan,
atau
mempengaruhi orang lain atau
sebuah
organiisasi
untuk
melakukan suatu tugas atau tujuan
organisasi tersebut. Pemimpin
bertindak daengan cara – cara yang
memperlancar produktivitas, moral
terpuji, respons yang bersemangat,
kerja berkualitas, komitmen yang
jelas dan tegas, efesien dalam
bertindak, sedikit kelemahan,
kepuasa,
kehadiran,
dan
kesinambungan dalam organisasi.
2. Fungsi Kepemimpinan
A. Pemimpin Sebagai Eksekutif
( Executive Leader )
Fungsinya
adalah
menerjemahkan
kebijaksanaan
menjadi suatu kegitan, dia
memimpin
dan
mengawasi
tindakan orang – orang yang
menjadi bawahannya dan membuat
keputusan – keputusan yang
kemudian
memerintahkannya
untuk dilaksanakan.
B. Pemimpin sebagai Penengah
Dalam sebuah masyarakat
yang sudah modern, tanggung
jawab keadilan terletak pada
tangan seorang pimpinan yang
dengan keahliannya yang khas dan
di tunjuk secara khusus. Ini dikenal
dengan pengadilan. Dalam bidang
lainnya,umpamanya dalam bidang
olahraga, terdapat wasit yang
mempunyai
tugas
sebagai
penengah.
C. Pemimpin
Penganjur
sebagai
Pemimpin seperti penganjur
adalah mereka yang merupakan
orang – orang penting dalam
masyarakat. penganjur adalah
seseorang yang bergerak dalam
bidang komunikasi dan publikasi
dan juga mengetahui serta
menguasai ilmu komunikasi secara
umum atau garis besar. Penganjur
adalah sejenis pemimpin yang
memberikan inspirasi kepada orang
lain
disekitarnya.
Seringkali
merupakan orang yang pandai
bergaul dan fasih berbicara di
depan publik.
D. Pemimpin sebagai Ahli
Pemimpin sebagai ahli dapat di
analogikan sebagai instruktur atau
seorang juru penerang, berada
dalam posisi yang khusus dalam
hubungannya dengan unit sosial di
mana
dia
bekerja.
Kepemimpinannya
hanya
berdasarkan fakta dan hanya pada
bidang dimana terdapat fakta.
E. Pemimpin Diskusi
Tipe pemimpin yang seperti ini
dapat di jumpai dalam lingkungan
kepemimpinan yang demokratis di
mana komuniasi memiliki peranan
yang sangat penting. Seseorang
yang secara lengkap memnuhi
kriteria kepeimpinan demokratis
ialah orang yang menerima
peranannya sebagai pemimpin
diskusi.
3. Tipe – Tipe Kepemimpinan
A. Tipe Otokratis
Ciri – ciri :
Mengandalkan
kepada
kekuatan atau kekuasaan
Menganggap
dirinya
paling berkuasa.
Keras
dalam
mempertahnkan prinsip.
Jauh dari para bawahan.
Perintah diberikan secara
paksa.
B. Tipe Laissez Faire
Ciri – ciri :
Memberi
kebebasan
kepada para bawahan
Impinan tidak terlibat
dalam kegiatan
Semua pekerjaan dan
tanggung
jawab
dilimpahkan
kepada
bawahan
Tidak mempunyai wibawa
Tidak ada koordinasi dan
pengawasan yang baik.
Tipe ini hampir sama
degan
tipe
demokratis.
Perbedaannya terletak dalam
hal pengambilan keputusan.
Dalam tipe ini keputusan ada
ditangan pemimpin.
C. Tipe Paternalistik
Ciri – Ciri :
Pemimpin
bertindak
sebagai bapak
Memperlakukan bawahan
sebagai orang yang belum
dewasa
Selalu
memberikan
perlindungan
Keputusan ada ditangan
pemimpin
D. Tipe Militeristik
Ciri – ciri :
Dalam
komunikasi
menggunakan
saluran
formal
Menggunakan
sistem
komando/perintah
Segala sesuatu bersifat
formal
Disiplin
yang
tinggi,
kadang bersifat kaku.
E. Tipe Demokratis
Ciri – ciri :
Berpartisipasi aktif dalam
organisasi
Bersifat terbuka
Bawahan
diberi
kesempatan
untuk
memberi saran dan ide
baru
Dalam
pengambilan
keputusan
utamakan
musayawarah
mufakat.
F. Tipe Open Leadership
untuk
4. Teori Kepemimpinan
Mc.
Gregor
(1967)
menentukan dua perangkat asumsi
yang cenderung dipakai oleh para
pemimpin mengenai orang lain.
Kedua jenis asumsi ini di sebut
Teori X dan Teori . Kedua teori ini
menggambarkan sikap mental
suatu tipe ideal sehingga diperoleh
gambaran yang jelas mengenai
pemikiran
seseorang,
yang
mungkin
amat cenderung
mempunyai suatu arah tertentu.
Teori X
Asumsinya adalah sebgai berikut
:
Kebanyakan
orang
berpendapat
bahwa
pekerjaan adalah sesuatu
yang tidak menyenangkan
dan
berusaha
menghindarinya.
Kebanyakan orang lebih
suka
diperintah
dan
seringkali harus dipaksa
untuk
melakukan
pekerjaan mereka.
Kebanyakan orang tidak
ambisius, tidak ingin maju,
dan tidak ingin tanggung
jawab.
Kebanyakan
orang
dimotivasi terutama untuk
keinginan mereka untuk
memenuhi
kebutuhan
pokok dan kebutuhan akan
rasa aman.
Kebanyakan orang harus
dikendalikan dengan ketat
dan
tidak
mampu
menyelesaikan
masalah
dalam organisasi.
Seorang Pemimpin yang
berpegang pada teori X
akan menganggap orang
sebagai
suatu
alat
produksi, dimotivasikan
oleh
ketakutan
akan
hukuman
atau
oleh
kebutuhannya akan uang
dan rasa aman.
Teori Y
Asumsinya
adalah
sebagai berikut :
Kebanyakan
orang
berpendapat
bahma
bekerja adalah kegiatan
yang alamiah
seperti
bermain. Jika pekerjaan
tidak
menyenangkan,
mungkin itu karena cara
melakukan
pekerjaan
tersebut dalam organisasi.
Kebanyakan orang merasa
bahwa pengendalian diri
sendiri amat diperlukan
supaya
pekerjaan
dilakukan dengan baik.
Kebanyakan orang di
motivasi terutama oleh
keinginan mereka untuk
diterima
lingkungan,
mendapat pengakuan, dan
merasa berprestasi, seperti
juga
oleh
kebutuhan
mereka akan uang untuk
memenuhi
kebutuhan
pokok dan rasa aman.
Kebanyakan orang ingin
menerima dan bahkan
menginginkan
suatu
tanggung
jawab
bila
mereka
memperoleh
bimbingan, pengelolaan
dan kepemimpinan yang
tepat.
Kebanyakan
orang
mempunyai kemampuan
untuk
menyelesaikan
masalah secara kreatif
dalam organisasi.
Pemimpin yang mendasari
tindakannya atau gayanya
seperti
Teori
Y
beranggapan
bahwa
pegawai
mempunyai
kebutuhan yang beraneka
ragam. Mereka percaya
bahwa
tugas
mereka
adalah mengatur dan
mengelola sehingga baik
organisasi
maupun
pegawai dapat memenuhi
kebutuhannya.
5. Entrepreneurship
Entrepreneurship
atau
kewirausahaan menurut Eddy
Soeryanto Soergoto (2014:26)
adalah usaha kreatif yang dibangun
berdasarkan
inovasi
untuk
menghasilkan sesuatu yang baru,
memiliki nilai tambah, memberi
manfaat, menciptakan lapangan
kerja dan hasilnya berguna bagi
orang
lain.
Entrepreneurship
mengandung makna wiraswasta
atau wirausaha adalah cabang ilmu
ekonomi
yang
mengajarkan
bagaimana kita bisa mandiri dalam
memulai seuatu usaha dalam
rangka mencapai profit serta
mengembangkan seluruh potensi
ekonomi yang dimiliki.
Semetara Entrepreneur adalah
orang yang berjiwa Kreatif,
Inovatif, Mandiri, Percaya diri,
Ulet & Tekun, Rajin, Disiplin, Siap
Menghadapi Risiko, Jeli melihat &
meraih Peluang, Piawai Mengelola
Sumber Daya, dalam Membangun,
Mengembangkan, Memajukan &
Menjadikan Usaha atau Perusahaan
Unggul. ( Eddy Soeryanto
Soegoto,2009).
6. Hakikat Entepreneurship
Entepreneurship adalah suatu nilai
yang diwujudkan dalam perilaku
yang dijadikan sumber day, tenaga
penggerak, tujuan, siasat, kiat,
proses dan hasil bisnis. ( Ahmad
Sanusi, 1994 )
Entrepreneurship adalah usaha
menciptakan nilai tambah dengan
jalan mengombinasikan sumbersumber melalui cara-cara baru dan
berbeda
untuk
memenagkan
persaingan.
7. Ciri dan sifat Entepreneur
a. Percaya Diri : Keyakinan,
kemandirian, individualitas,
optimisme.
b. Berorientasi tugas dan hasil :
kebutuhan
akan
prestasi,
berorientasi
pada
laba,
memiliki
ketekunan
dan
ketabahan, memiliki tekad
kuat, suka bekerja keras,
energik, dan memiliki inisiatif.
c. Pengambil Risiko : Memiliki
kemampuan mengambil risiko
dan suka pada tantangan.
d. Kepemimpinan : berjiwa
pemimpin, dapat bergaul
dengan orang lain dan suka
terhadap saran atau kritik yang
membangun.
e. Keorisinilan
:
memiliki
inovasi dan kreativitas tinggi,
fleksibel,
serbabisa
dan
memiliki jaringan bisnis yang
membangun.
g. Jujur
dan
Tekun
:
Mengutamakan
kejujuran
dalam bekerja dan tekun dalam
menyelesaikan kerja.
8. Sikap Entrepreneur
Disiplin
Komitmen Tinggi
Jujur
Kreatif dan Inovatif
Mandiri
Realistis
9. Kemampuan Entepreneur
1. Self Knowledge, yaitu memiliki
pengetahuan tentang usaha
yang akan dilakukan dan
dilakoni.
2. Imagition, yaitu memiliki
imajinasi, ide, dan perspektif
serta tidak mengadalkan sukses
masa lalu.
3. Practical
Knowledge,yaitu
memiliki pengetahuan praktis
misalnya pengtahuan teknik,
desain, procesing, pembukaan,
adminitrasi, dan pemasaran.
4. Search skill, yaitu kemampuan
untuk
menemukan
dan
berkreasi.
5. Foresight, yaitu berpandangan
jauh kedepan.
6. Computation
Skill,
yaitu
kempuan
berhitung
dan
kemampuan
memprediksi
keadaan masa yang aan datang.
7. Communication Skill, yaitu
kemampuan
untuk
berkomunikasi, bergaul, dan
berhubungan dengan orang
lain.
10. Skill yang diperlukan
f.
Berorientasi ke masa depan :
Persepsi dan memiliki cara
pandang/cara
pikir
yang
berorientasi pada masa depan.
Keterampilan (skill) yang
diperlukan seorang Entepreneur
untuk menunjang keberhasilan
bisnis adalah :
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
Technical Skill
Human Relations Skill
Conceptual Skill
Decision Making Skill
Time Management Skill
Individual Skills and Attitudes
Knowledge of Business
Establishment of goal
Take
Adventage
of
opportunities
J. Adapt to the change
K. Minimize the threats to
business
11. Faktor Pada Entepreneur
Faktor – faktor yang harus ada
pada diri seorang Entepreneur
adalah :
1. The Creativity
Kreatif
menghasilkan
sesuatu yang baru dengan
menambahkan
nilainya.
Pertambahan nilai ini tidak
hanya
diakui
oleh
wirausahawan semata namun
juga audiens yang akan
menggunakan hasil kreasi
tersebut.
2. The Commitmen
Memiliki komitmen yang
tinggi terhadap apa yang inhin
dicapai dan dihasilkan dari
waktu dan usaha yang ada.
3. The Risk
Siap menghadapi resiko
yang mungkin timbul, baik
risiko keuangan, fisik dan
risiko sosial.
4. The Reward
Penghargaan yang utama
adalah independensi atau
kebebasan yang diikuti dengan
kepuasan pribadi. Sedangkan
reward berupa uang biasanya
dianggap
sebagai
bentuk
derajat kesuksesan usahanya.
BAB II
METODE
A. Metode Penelitian
Pada penelitian ini peneliti
menggunakan
metode
penelitian
dengan pendekatan kualitatif dimana
hal ini digunakan untuk mengetahui dan
mengamati segala hal yang menjadi ciri
suatu hal tertentu.
Selain itu penelitian kualitatif
lebih mementingkan proses daripada
hasil, membatasi masalah penelitian,
berdasarkan fokus,
menggunakan
kriteria tersendiri untuk memvaliditasi
data, menggunakan desain sementara.
Hasil penelitian dirundingkan dan
disepakati bersama oleh manusia dan
dijadikan sebagai sumber data.
B. Teknik Pengumpulan Data
1. Referensi Buku
Peneliti mencari beberapa buku
yang dianggap menunjang dan
berhubungan dengan permasalahan
yang akan diteliti.
2. Karya Ilmiah
Peneliti mencari beberapa karya
ilmiah sebelumnya yang dianggap
menunjang dan sesuai dengan
permasalahan yang mana pada
dasarnya
peneliti
mengutip
beberapa
pendapat
yang
mendukung penelitian yang akan di
teliti.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
maju dan lebih sukses dari tahun ke
tahun.
Perkembangan dari sebuah
kegiatan wirausaha tentu banyak
dipengaruhi oleh berbagai macam
faktor dari faktor internal bahkan faktor
eksternal. Sukses tidaknya sebuah
wirausaha tidak hanya di tentukan
dengan banyaknya produk barang/jasa
yang keluar atau di nikmati konsumen,
tetapi usaha yang sukses adalah usaha
yang bisa terus berjalan seiring dengan
pekembangan jaman dan terus bertahan
dan mampu bersaing.
Menurut hasil pemikiran
penulis tipe pemimpin yang baik untuk
membuat sebuah usaha menjadi lebih
maju dan mampu bertahan adalah
dengan hadirnya seorang pemimpin
yang
Demokratis
dan
Open
Leadership.
Pemimpi
yang
demokratis di perlukan untuk mau
menerima ide – ide kreatif dari
bawahan sehingga iya tidak hanya
berfikir sendiri karena pemimpin yang
demokratis adalah pemimpin yang
bisa memberikan kesempatan untuk
memberi saran dan ide – ide baru dan
juga dia lebih menghargai potensi
individu.
Tentunya
untuk
mencapai
sebuah
wirausaha
yang
sukses
mengikuti perkembangan zaman tidak
mudah, disini peran seorang pemimpin
diperlukan untuk melakukan inovasi
yang tentunya kreatif dan orisinil beda
dari yang lain. Peran pemimpin dirasa
penting karena pemimpin lah yang bisa
mengambil sebuah keputusan ke arah
mana wirausaha tersebut akan maju dan
berkembang.
Seorang
pemimpin
yang
berhasil adalah pemimpin yang kreatif
dan inovatif dalam mengembangkan
usahanya. Berpikir kedepan dan
menyesuaikan
usaha
dengan
kebutuhan masyarakat saat ini menjadi
poin penting untuk menjadikan sebuah
usaha tetap berjalan dan terus diminati
masyarakat.
Dengan hadirnya pemimpin
yang mampu memimpin sebuah
wirausaha dengan baik tentu akan
menghasilkan keuntungan yang baik
pula, dan pemimpin yang baik dan
bijaksana mempunyai pengaruh besar
terhadap motivasi dan kenyamanan
karyawananya untuk bekerja dan
membangun wirausaha menjadi lebih
Sedangkan pemimpin yang
open leadership diperlukan dalam
pengambilan sebuah keputusan. Tentu
sebuah keputusan memang akan lebih
baik jika diputuskan bersama tetapi
sebuah usaha tentu sudah mempunyai
visi dan misi pada awal pembuatannya
dan untuk mencapai tujuan yang
sesuai makan pimpinan perusahaan
lah yang leboh megetahui seperti apa
langkah – langkah yang paling baik
untuk menigkatkan sebuah usaha di
mata
masyarakat
juga
mengembangkan usaha leboh baik
lagi.
Pemimpin yang baik adalah
pemimpin yang mampu menjadi
atasan dan mampu setara dengan
karyawannya dimana ia selalu bisa
menjadi atasan dan kapan ia harus
menjadi
orang
biasa.
Dalam
menjalankan sebuah usaha tentu yang
membuat
maju
tidak
hanya
pimpinannya saja tetapi karyawan
juga memiliki pengaruh terhadap
perkembangan sebuah usaha. Oleh
karena itu diperlukan motivasi untuk
menigkatkan
kinerja
karyawan.
Menurut Spector (1997) kepuasan
kerja di tentukan oleh 9 faktor yakni :
Pay, Promotion, Supervision, pringe
Benefits,
Contingent
Reward,
Operations Conditions, Cowokers,
Nature of Work dan Communication.
BAB IV
KESIMPULAN
Kesimpulannya adalah jika akan
memulai sebuah wirausaha kita perlu
mempunyai leadership yang baik
terlebih
dahulu
karena
dengan
kepemimpinan yang baik dalam diri kita
baru kita bisa memimpin orang lain
dengan baik pula. Seorang pemimpin
dalam sebuah wirausaha tentu bukan
pemimpin yang sembarang tetapi
pemimpin
yang
Purposeful,
Responsible, Integrity, Coureques,
Patience, Listen, Enthusiasm, Service.
Selain itu juga pemimpin dalam
sebuah wirausahan harus merupakan
visioning yaitu pemimpin yang
melakukan kegatan reflektif untuk
merumuskan masa depan perusahaan
juga harus pemimpin yang kreatif yaitu
pemimpin yang dapat mengedalikan
agresifitasnya
dalam
bentuk
komunikasi
yang
teratur
dan
membangkitkan semangat kerja.
Dalam wirausaha juga kita
seorang pemimpin tidak bisa bekerja
sendiri tetapi membutuhkan orang lain.
Seorang pemimpi juga dalam usahanya
harus bisa merangkul timnya, bisa
terjun langsung dalam bidang usahanya,
dan mampu terus mengembangkan
usahanya untuk masa depan.
BAB V
REFERENSI
1. Soegoto,
Eddy
Soeryanto.
Entrpreneurship: Menjadi Pebisnis
Ulung. Elex Media Komputindo,
2009
2. “Manap S 2014 Kepemimpinan dan
Gaya Komunikasi : sebuah telaah
pustaka pada teori kepemimpinan
dan gaya komunikasi seseorang
dalan suatu organisasi, Volume IV
No.1. 87.”
SEBUAH KEGIATAN KEWIRAUSAHAAN
DEKA AHMAD RIFALDI
Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia
Jl. Dipati Ukur No. 112 – 116 Bandung
Telp : 089656228690, E-Mail : [email protected]
Abstact
Leadership is the process of directing, instructing, or influencing another person or an organization to
perform an organization's task or purpose. Leaders act in ways that facilitate productivity, morality is
praiseworthy, eager responses, quality work, clear and firm commitment, efficient in acting, little
weakness, satisfaction, presence, and continuity in the organization.
The importance of a good leader in an entrepreneurial activity is certainly very important because of
course with a good leader will produce good entrepreneurial work and certainly much beneficial to
others. A good leader in leading an entrepreneur will be able to create an atmosphere that is
conducive and fun for employees and consumers. It becomes a very valuable value for an entrepreneur
because the target of an entrepreneur is to create jobs by recruiting employees and providing
satisfaction to consumers. if you are going to start an entrepreneur we need to have good leadership
first because with good leadership in us new, we can lead others well too. A leader in an entrepreneur
is certainly not an arbitrary leader but a leader of the Purposeful, Responsible, Integrity, Coureques,
Patience, Listen, Enthusiasm, Service.
Keyword : Entepreneurship, Leadership, good leader, Skill, Type of Leadership
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kepemimpinan (Leadership) adalah
proses mengarahkan, menginstruksikan,
atau mempengaruhi orang lain atau sebuah
organiisasi untuk melakukan suatu tugas
atau tujuan organisasi tersebut. Pemimpin
bertindak daengan cara – cara yang
memperlancar priduktivitas, moral terpuji,
respons
yang
bersemangat,
kerja
berkualitas, komitmen yang jelas dan tegas,
efesien dalam bertindak, sedikit kelemahan,
kepuasa, kehadiran, dan kesinambungan
dalam organisasi.
Seorang pemimpin juga harus
Purposeful yaitu memiliki tujuan yang jelas
untuk dicapai, Responsible yaitu tanggung
jawab, Integrity
yaitu mempunyai
integritas, Couregeous yaitu memiliki
keberanian, Patience yaitu memiliki
kesabaran yang lebih daripada yang lain,
Listen yaitu kemampuan mendengarkan
orang lain, Entusiasm yaitu memiliki
antusias dalam berbagai kegiatan, Service
yaitu
mempunyai
tindakan
yang
sesungguhnya terutama pada pelayanan
konsumen.
Entrepreneurship yang
sering
diterjemahkan dengan kata kewiraswastaan
akhir-akhir ini diterjemahkan dengan kata
kewirausahaan. Entrepreneur berasal dari
bahasa Perancis yaitu entreprendre yang
mempunyai
arti
memulai
atau
melaksanakan. wirausaha berasal dari kata:
Wira yang artinya utama, gagah berani,
luhur; Swa: sendiri; Sta: berdiri; dan Usaha:
kegiatan produktif. Hisrich, Peters, dan
Sheperd (2008:h 10) mendefinisikan
“Kewirausahaan adalah proses penciptaan
sesuatu yang baru pada nilai dengan
menggunakan waktu dan upaya yang
diperlukan, menanggung risiko keuangan,
fisik, serta risiko sosial yang mengiringi,
menerima
imbalan
moneter
yang
dihasilkan, serta kepuasan dan kebebasan
pribadi”.
Menjadi
seorang
pengusaha
tidaklah sulit. Yang kita butuhkan hanyalah
kerja nyata dari hasil pemikiran-pemikiran
matang yang ada di dalam kepala kita. Jika
gagal, coba lagi. Setidaknya lebih baik
mencoba gagal daripada gagal mencoba.
Kepemimpinan
yaitu
sebuah
proses mengarahkan perilaku orang lain
kearah pencapaian suatu tujuan tertentu.
Pengarahan dalam hal ini berarti
menyebabkan orang lain bertindak dengan
cara tertentu atau mengikuti arah tertentu.
Wirausahawan yang berhasil merupakan
pemimpin yang mampu memimpin para
karyawannya dengan baik. Seorang
pemimpin
dikatakan
berhasil
jika
pemimpin tersebut percaya pada terhadap
adanya pertumbuhan yang berkelanjutan,
efisiensi yang meningkat dan keberhasilan
yang berpengaruh besar bagi pertumbuhan
perusahaan.
C. Manfaat
Pentingnya seorang pemimpin
yang baik dalam sebuah kegiatan
kewirausahaan tentu sangat penting karena
tentu dengan pemimpin yang baik akan
menghasilkan karya wirausaha yang baik
dan tentunya banyak bermanfaat bagi orang
lain. Pemimpin yang baik dalam memimpin
sebuah
wirausaha
akan
mampu
menciptakan suasan yang tentu kondusif
dan menyenangkan bagi para karyawan dan
konsumennya. Hal tersebut menjadi sebuah
nilai yang sangat berharga bagi sebuah
wirausaha karena target sebuah wirausaha
adalah menciptakan lapangan pekerjaan
dengan cara merekrut karyawan dan
memberikan kepuasan kepada konsumen.
B. Rumusan Masalah
Menjadi seorang pengusaha tentu tidak
mudah tetapi jika kita mempunyai tekad
kuat pasti bisa dimulai. wirausaha bisa
dibentuk oleh siapapun baik mahsiswa,
orang tua, pelajar, bahkan ibu rumah tangga
sekalipun, Tetapi tentu harus mempunyai
jiwa kepemimpinan yang baik. Lalu,
bagaimana kita bisa menciptakan usaha
yang baik dengan jiwa kepemimpinan kita
didalamnya ?
1. Untuk memacu pembaca
melakukan kegiatan wirausaha
2. Untuk membuat pembaca
mengembangankan usahanya
3. Untuk
mengedukasi
bagaimana menjadi seorang
pemimpin yang baik dalam
kegiatan wirausaha
D. Tinjauan Pustaka
1. Kepemimpinan
Menurut Eddy Soeryanto
Soegoto (2014:346) dalam buku
Entrepreneurship menjadi pebisnis
ulung Kepemimpinan (Leadership)
adalah
proses mengarahkan,
menginstruksikan,
atau
mempengaruhi orang lain atau
sebuah
organiisasi
untuk
melakukan suatu tugas atau tujuan
organisasi tersebut. Pemimpin
bertindak daengan cara – cara yang
memperlancar produktivitas, moral
terpuji, respons yang bersemangat,
kerja berkualitas, komitmen yang
jelas dan tegas, efesien dalam
bertindak, sedikit kelemahan,
kepuasa,
kehadiran,
dan
kesinambungan dalam organisasi.
2. Fungsi Kepemimpinan
A. Pemimpin Sebagai Eksekutif
( Executive Leader )
Fungsinya
adalah
menerjemahkan
kebijaksanaan
menjadi suatu kegitan, dia
memimpin
dan
mengawasi
tindakan orang – orang yang
menjadi bawahannya dan membuat
keputusan – keputusan yang
kemudian
memerintahkannya
untuk dilaksanakan.
B. Pemimpin sebagai Penengah
Dalam sebuah masyarakat
yang sudah modern, tanggung
jawab keadilan terletak pada
tangan seorang pimpinan yang
dengan keahliannya yang khas dan
di tunjuk secara khusus. Ini dikenal
dengan pengadilan. Dalam bidang
lainnya,umpamanya dalam bidang
olahraga, terdapat wasit yang
mempunyai
tugas
sebagai
penengah.
C. Pemimpin
Penganjur
sebagai
Pemimpin seperti penganjur
adalah mereka yang merupakan
orang – orang penting dalam
masyarakat. penganjur adalah
seseorang yang bergerak dalam
bidang komunikasi dan publikasi
dan juga mengetahui serta
menguasai ilmu komunikasi secara
umum atau garis besar. Penganjur
adalah sejenis pemimpin yang
memberikan inspirasi kepada orang
lain
disekitarnya.
Seringkali
merupakan orang yang pandai
bergaul dan fasih berbicara di
depan publik.
D. Pemimpin sebagai Ahli
Pemimpin sebagai ahli dapat di
analogikan sebagai instruktur atau
seorang juru penerang, berada
dalam posisi yang khusus dalam
hubungannya dengan unit sosial di
mana
dia
bekerja.
Kepemimpinannya
hanya
berdasarkan fakta dan hanya pada
bidang dimana terdapat fakta.
E. Pemimpin Diskusi
Tipe pemimpin yang seperti ini
dapat di jumpai dalam lingkungan
kepemimpinan yang demokratis di
mana komuniasi memiliki peranan
yang sangat penting. Seseorang
yang secara lengkap memnuhi
kriteria kepeimpinan demokratis
ialah orang yang menerima
peranannya sebagai pemimpin
diskusi.
3. Tipe – Tipe Kepemimpinan
A. Tipe Otokratis
Ciri – ciri :
Mengandalkan
kepada
kekuatan atau kekuasaan
Menganggap
dirinya
paling berkuasa.
Keras
dalam
mempertahnkan prinsip.
Jauh dari para bawahan.
Perintah diberikan secara
paksa.
B. Tipe Laissez Faire
Ciri – ciri :
Memberi
kebebasan
kepada para bawahan
Impinan tidak terlibat
dalam kegiatan
Semua pekerjaan dan
tanggung
jawab
dilimpahkan
kepada
bawahan
Tidak mempunyai wibawa
Tidak ada koordinasi dan
pengawasan yang baik.
Tipe ini hampir sama
degan
tipe
demokratis.
Perbedaannya terletak dalam
hal pengambilan keputusan.
Dalam tipe ini keputusan ada
ditangan pemimpin.
C. Tipe Paternalistik
Ciri – Ciri :
Pemimpin
bertindak
sebagai bapak
Memperlakukan bawahan
sebagai orang yang belum
dewasa
Selalu
memberikan
perlindungan
Keputusan ada ditangan
pemimpin
D. Tipe Militeristik
Ciri – ciri :
Dalam
komunikasi
menggunakan
saluran
formal
Menggunakan
sistem
komando/perintah
Segala sesuatu bersifat
formal
Disiplin
yang
tinggi,
kadang bersifat kaku.
E. Tipe Demokratis
Ciri – ciri :
Berpartisipasi aktif dalam
organisasi
Bersifat terbuka
Bawahan
diberi
kesempatan
untuk
memberi saran dan ide
baru
Dalam
pengambilan
keputusan
utamakan
musayawarah
mufakat.
F. Tipe Open Leadership
untuk
4. Teori Kepemimpinan
Mc.
Gregor
(1967)
menentukan dua perangkat asumsi
yang cenderung dipakai oleh para
pemimpin mengenai orang lain.
Kedua jenis asumsi ini di sebut
Teori X dan Teori . Kedua teori ini
menggambarkan sikap mental
suatu tipe ideal sehingga diperoleh
gambaran yang jelas mengenai
pemikiran
seseorang,
yang
mungkin
amat cenderung
mempunyai suatu arah tertentu.
Teori X
Asumsinya adalah sebgai berikut
:
Kebanyakan
orang
berpendapat
bahwa
pekerjaan adalah sesuatu
yang tidak menyenangkan
dan
berusaha
menghindarinya.
Kebanyakan orang lebih
suka
diperintah
dan
seringkali harus dipaksa
untuk
melakukan
pekerjaan mereka.
Kebanyakan orang tidak
ambisius, tidak ingin maju,
dan tidak ingin tanggung
jawab.
Kebanyakan
orang
dimotivasi terutama untuk
keinginan mereka untuk
memenuhi
kebutuhan
pokok dan kebutuhan akan
rasa aman.
Kebanyakan orang harus
dikendalikan dengan ketat
dan
tidak
mampu
menyelesaikan
masalah
dalam organisasi.
Seorang Pemimpin yang
berpegang pada teori X
akan menganggap orang
sebagai
suatu
alat
produksi, dimotivasikan
oleh
ketakutan
akan
hukuman
atau
oleh
kebutuhannya akan uang
dan rasa aman.
Teori Y
Asumsinya
adalah
sebagai berikut :
Kebanyakan
orang
berpendapat
bahma
bekerja adalah kegiatan
yang alamiah
seperti
bermain. Jika pekerjaan
tidak
menyenangkan,
mungkin itu karena cara
melakukan
pekerjaan
tersebut dalam organisasi.
Kebanyakan orang merasa
bahwa pengendalian diri
sendiri amat diperlukan
supaya
pekerjaan
dilakukan dengan baik.
Kebanyakan orang di
motivasi terutama oleh
keinginan mereka untuk
diterima
lingkungan,
mendapat pengakuan, dan
merasa berprestasi, seperti
juga
oleh
kebutuhan
mereka akan uang untuk
memenuhi
kebutuhan
pokok dan rasa aman.
Kebanyakan orang ingin
menerima dan bahkan
menginginkan
suatu
tanggung
jawab
bila
mereka
memperoleh
bimbingan, pengelolaan
dan kepemimpinan yang
tepat.
Kebanyakan
orang
mempunyai kemampuan
untuk
menyelesaikan
masalah secara kreatif
dalam organisasi.
Pemimpin yang mendasari
tindakannya atau gayanya
seperti
Teori
Y
beranggapan
bahwa
pegawai
mempunyai
kebutuhan yang beraneka
ragam. Mereka percaya
bahwa
tugas
mereka
adalah mengatur dan
mengelola sehingga baik
organisasi
maupun
pegawai dapat memenuhi
kebutuhannya.
5. Entrepreneurship
Entrepreneurship
atau
kewirausahaan menurut Eddy
Soeryanto Soergoto (2014:26)
adalah usaha kreatif yang dibangun
berdasarkan
inovasi
untuk
menghasilkan sesuatu yang baru,
memiliki nilai tambah, memberi
manfaat, menciptakan lapangan
kerja dan hasilnya berguna bagi
orang
lain.
Entrepreneurship
mengandung makna wiraswasta
atau wirausaha adalah cabang ilmu
ekonomi
yang
mengajarkan
bagaimana kita bisa mandiri dalam
memulai seuatu usaha dalam
rangka mencapai profit serta
mengembangkan seluruh potensi
ekonomi yang dimiliki.
Semetara Entrepreneur adalah
orang yang berjiwa Kreatif,
Inovatif, Mandiri, Percaya diri,
Ulet & Tekun, Rajin, Disiplin, Siap
Menghadapi Risiko, Jeli melihat &
meraih Peluang, Piawai Mengelola
Sumber Daya, dalam Membangun,
Mengembangkan, Memajukan &
Menjadikan Usaha atau Perusahaan
Unggul. ( Eddy Soeryanto
Soegoto,2009).
6. Hakikat Entepreneurship
Entepreneurship adalah suatu nilai
yang diwujudkan dalam perilaku
yang dijadikan sumber day, tenaga
penggerak, tujuan, siasat, kiat,
proses dan hasil bisnis. ( Ahmad
Sanusi, 1994 )
Entrepreneurship adalah usaha
menciptakan nilai tambah dengan
jalan mengombinasikan sumbersumber melalui cara-cara baru dan
berbeda
untuk
memenagkan
persaingan.
7. Ciri dan sifat Entepreneur
a. Percaya Diri : Keyakinan,
kemandirian, individualitas,
optimisme.
b. Berorientasi tugas dan hasil :
kebutuhan
akan
prestasi,
berorientasi
pada
laba,
memiliki
ketekunan
dan
ketabahan, memiliki tekad
kuat, suka bekerja keras,
energik, dan memiliki inisiatif.
c. Pengambil Risiko : Memiliki
kemampuan mengambil risiko
dan suka pada tantangan.
d. Kepemimpinan : berjiwa
pemimpin, dapat bergaul
dengan orang lain dan suka
terhadap saran atau kritik yang
membangun.
e. Keorisinilan
:
memiliki
inovasi dan kreativitas tinggi,
fleksibel,
serbabisa
dan
memiliki jaringan bisnis yang
membangun.
g. Jujur
dan
Tekun
:
Mengutamakan
kejujuran
dalam bekerja dan tekun dalam
menyelesaikan kerja.
8. Sikap Entrepreneur
Disiplin
Komitmen Tinggi
Jujur
Kreatif dan Inovatif
Mandiri
Realistis
9. Kemampuan Entepreneur
1. Self Knowledge, yaitu memiliki
pengetahuan tentang usaha
yang akan dilakukan dan
dilakoni.
2. Imagition, yaitu memiliki
imajinasi, ide, dan perspektif
serta tidak mengadalkan sukses
masa lalu.
3. Practical
Knowledge,yaitu
memiliki pengetahuan praktis
misalnya pengtahuan teknik,
desain, procesing, pembukaan,
adminitrasi, dan pemasaran.
4. Search skill, yaitu kemampuan
untuk
menemukan
dan
berkreasi.
5. Foresight, yaitu berpandangan
jauh kedepan.
6. Computation
Skill,
yaitu
kempuan
berhitung
dan
kemampuan
memprediksi
keadaan masa yang aan datang.
7. Communication Skill, yaitu
kemampuan
untuk
berkomunikasi, bergaul, dan
berhubungan dengan orang
lain.
10. Skill yang diperlukan
f.
Berorientasi ke masa depan :
Persepsi dan memiliki cara
pandang/cara
pikir
yang
berorientasi pada masa depan.
Keterampilan (skill) yang
diperlukan seorang Entepreneur
untuk menunjang keberhasilan
bisnis adalah :
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
Technical Skill
Human Relations Skill
Conceptual Skill
Decision Making Skill
Time Management Skill
Individual Skills and Attitudes
Knowledge of Business
Establishment of goal
Take
Adventage
of
opportunities
J. Adapt to the change
K. Minimize the threats to
business
11. Faktor Pada Entepreneur
Faktor – faktor yang harus ada
pada diri seorang Entepreneur
adalah :
1. The Creativity
Kreatif
menghasilkan
sesuatu yang baru dengan
menambahkan
nilainya.
Pertambahan nilai ini tidak
hanya
diakui
oleh
wirausahawan semata namun
juga audiens yang akan
menggunakan hasil kreasi
tersebut.
2. The Commitmen
Memiliki komitmen yang
tinggi terhadap apa yang inhin
dicapai dan dihasilkan dari
waktu dan usaha yang ada.
3. The Risk
Siap menghadapi resiko
yang mungkin timbul, baik
risiko keuangan, fisik dan
risiko sosial.
4. The Reward
Penghargaan yang utama
adalah independensi atau
kebebasan yang diikuti dengan
kepuasan pribadi. Sedangkan
reward berupa uang biasanya
dianggap
sebagai
bentuk
derajat kesuksesan usahanya.
BAB II
METODE
A. Metode Penelitian
Pada penelitian ini peneliti
menggunakan
metode
penelitian
dengan pendekatan kualitatif dimana
hal ini digunakan untuk mengetahui dan
mengamati segala hal yang menjadi ciri
suatu hal tertentu.
Selain itu penelitian kualitatif
lebih mementingkan proses daripada
hasil, membatasi masalah penelitian,
berdasarkan fokus,
menggunakan
kriteria tersendiri untuk memvaliditasi
data, menggunakan desain sementara.
Hasil penelitian dirundingkan dan
disepakati bersama oleh manusia dan
dijadikan sebagai sumber data.
B. Teknik Pengumpulan Data
1. Referensi Buku
Peneliti mencari beberapa buku
yang dianggap menunjang dan
berhubungan dengan permasalahan
yang akan diteliti.
2. Karya Ilmiah
Peneliti mencari beberapa karya
ilmiah sebelumnya yang dianggap
menunjang dan sesuai dengan
permasalahan yang mana pada
dasarnya
peneliti
mengutip
beberapa
pendapat
yang
mendukung penelitian yang akan di
teliti.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
maju dan lebih sukses dari tahun ke
tahun.
Perkembangan dari sebuah
kegiatan wirausaha tentu banyak
dipengaruhi oleh berbagai macam
faktor dari faktor internal bahkan faktor
eksternal. Sukses tidaknya sebuah
wirausaha tidak hanya di tentukan
dengan banyaknya produk barang/jasa
yang keluar atau di nikmati konsumen,
tetapi usaha yang sukses adalah usaha
yang bisa terus berjalan seiring dengan
pekembangan jaman dan terus bertahan
dan mampu bersaing.
Menurut hasil pemikiran
penulis tipe pemimpin yang baik untuk
membuat sebuah usaha menjadi lebih
maju dan mampu bertahan adalah
dengan hadirnya seorang pemimpin
yang
Demokratis
dan
Open
Leadership.
Pemimpi
yang
demokratis di perlukan untuk mau
menerima ide – ide kreatif dari
bawahan sehingga iya tidak hanya
berfikir sendiri karena pemimpin yang
demokratis adalah pemimpin yang
bisa memberikan kesempatan untuk
memberi saran dan ide – ide baru dan
juga dia lebih menghargai potensi
individu.
Tentunya
untuk
mencapai
sebuah
wirausaha
yang
sukses
mengikuti perkembangan zaman tidak
mudah, disini peran seorang pemimpin
diperlukan untuk melakukan inovasi
yang tentunya kreatif dan orisinil beda
dari yang lain. Peran pemimpin dirasa
penting karena pemimpin lah yang bisa
mengambil sebuah keputusan ke arah
mana wirausaha tersebut akan maju dan
berkembang.
Seorang
pemimpin
yang
berhasil adalah pemimpin yang kreatif
dan inovatif dalam mengembangkan
usahanya. Berpikir kedepan dan
menyesuaikan
usaha
dengan
kebutuhan masyarakat saat ini menjadi
poin penting untuk menjadikan sebuah
usaha tetap berjalan dan terus diminati
masyarakat.
Dengan hadirnya pemimpin
yang mampu memimpin sebuah
wirausaha dengan baik tentu akan
menghasilkan keuntungan yang baik
pula, dan pemimpin yang baik dan
bijaksana mempunyai pengaruh besar
terhadap motivasi dan kenyamanan
karyawananya untuk bekerja dan
membangun wirausaha menjadi lebih
Sedangkan pemimpin yang
open leadership diperlukan dalam
pengambilan sebuah keputusan. Tentu
sebuah keputusan memang akan lebih
baik jika diputuskan bersama tetapi
sebuah usaha tentu sudah mempunyai
visi dan misi pada awal pembuatannya
dan untuk mencapai tujuan yang
sesuai makan pimpinan perusahaan
lah yang leboh megetahui seperti apa
langkah – langkah yang paling baik
untuk menigkatkan sebuah usaha di
mata
masyarakat
juga
mengembangkan usaha leboh baik
lagi.
Pemimpin yang baik adalah
pemimpin yang mampu menjadi
atasan dan mampu setara dengan
karyawannya dimana ia selalu bisa
menjadi atasan dan kapan ia harus
menjadi
orang
biasa.
Dalam
menjalankan sebuah usaha tentu yang
membuat
maju
tidak
hanya
pimpinannya saja tetapi karyawan
juga memiliki pengaruh terhadap
perkembangan sebuah usaha. Oleh
karena itu diperlukan motivasi untuk
menigkatkan
kinerja
karyawan.
Menurut Spector (1997) kepuasan
kerja di tentukan oleh 9 faktor yakni :
Pay, Promotion, Supervision, pringe
Benefits,
Contingent
Reward,
Operations Conditions, Cowokers,
Nature of Work dan Communication.
BAB IV
KESIMPULAN
Kesimpulannya adalah jika akan
memulai sebuah wirausaha kita perlu
mempunyai leadership yang baik
terlebih
dahulu
karena
dengan
kepemimpinan yang baik dalam diri kita
baru kita bisa memimpin orang lain
dengan baik pula. Seorang pemimpin
dalam sebuah wirausaha tentu bukan
pemimpin yang sembarang tetapi
pemimpin
yang
Purposeful,
Responsible, Integrity, Coureques,
Patience, Listen, Enthusiasm, Service.
Selain itu juga pemimpin dalam
sebuah wirausahan harus merupakan
visioning yaitu pemimpin yang
melakukan kegatan reflektif untuk
merumuskan masa depan perusahaan
juga harus pemimpin yang kreatif yaitu
pemimpin yang dapat mengedalikan
agresifitasnya
dalam
bentuk
komunikasi
yang
teratur
dan
membangkitkan semangat kerja.
Dalam wirausaha juga kita
seorang pemimpin tidak bisa bekerja
sendiri tetapi membutuhkan orang lain.
Seorang pemimpi juga dalam usahanya
harus bisa merangkul timnya, bisa
terjun langsung dalam bidang usahanya,
dan mampu terus mengembangkan
usahanya untuk masa depan.
BAB V
REFERENSI
1. Soegoto,
Eddy
Soeryanto.
Entrpreneurship: Menjadi Pebisnis
Ulung. Elex Media Komputindo,
2009
2. “Manap S 2014 Kepemimpinan dan
Gaya Komunikasi : sebuah telaah
pustaka pada teori kepemimpinan
dan gaya komunikasi seseorang
dalan suatu organisasi, Volume IV
No.1. 87.”