MANAJEMEN KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DI (1)
MANAJEMEN KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
DI SEKOLAH
A. Latar Belakang
Perubahan yang begitu cepat mendorong manusia untuk mengembangkan potensi dirinya. Salah
satunya adalah di bidang pendidikan. Sasaran pendidikan sangat berhubungan dengan sekolah
dimana sekolah berperan besar dalam kemajuan pendidikan. Sekolah menjadi tempat para siswa
mengemban pendidikan untuk mendapatkan ilmu. Di sekolah, siswa juga dapat secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan ketrampilan yang diperlukan dirinya. Oleh
karena itu, di sekolah perlu memiliki individu yang bertugas sebagai pemimpin. Pemimpin tidak
begitu saja menjadi sebuah symbol tetapi harus diatur atau dimanajemen. Pengaturan maksudnya
adalah bagaimana kepemimpinan itu dapat direalisasikan dengan baik. Seorang guru juga dapat
menjadi pemimpin yaitu memimpin siswanya ketika mengajar di kelas, memimpin siswa agar
berperilaku baik dalam kesehariannya, dan lain-lain.
Berdasarkan uraian di atas, maka manajemen kepemimpinan pendidikan penting untuk dibahas.
Banyak hal yang menjadi pembicaraan dalam mengupas segala sesuatu yang berhubungan
dengan manajemen kepemimpinan tersebut. Ruang lingkup yang menjadi pokok pembahasan
sangat luas seperti pengertian dari manajemen dan kepemimpinan, aspek personalitas dalam
kepemimpinan, peningkatan kualitas kepemimpinan, dan lain-lain. Oleh karena itu, penulis
tertarik untuk membahas permasalahan ini agar sesuatu yang tidak diketahui dapat diketahui dan
dipahami.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka yang menjadi rumusan masalah adalah:
1. Apa konsep dasar dari kepemimpinan?
2. Bagaimana aspek personalitas dalam kepemimpinan?
3. Bagaimana cara memanajemen kepemimpinan pendidikan di sekolah?
C. Tujuan Penulisan Makalah
Adapun tujuan penulisan makalah adalah untuk mengetahui:
1. Konsep dasar dan fungsi dari kepemimpinan.
2. Aspek personalitas yang menjadi salah satu kepribadian dalam kepemimpinan.
3. Cara memanajemen kepemimpinan pendidikan di sekolah.
D. Manajemen Kepemimpinan Pendidikan di Sekolah
1. Konsep Dasar Kepemimpinan
Pendidikan merupakan suatu kompleks dan dinamis. Kompleks karena melibatkan berbagai
komponen dan dinamis karena pendidikan dapat berubah-ubah sesuai dengan perkembangan
zaman ke arah yang lebih baik. Pendidikan menjadi salah satu wahana untuk mengembangkan
potensi diri. Adapun tempatnya yaitu di sekolah. Di sekolah diperlukan suatu pemimpin untuk
mengatur lalu lintas jalannya proses belajar mengajar. Hal ini berhubungan dengan
kepemimpinan. Ada berbagai sumber yang memberikan definisi tentang kepemimpinan.
Kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang untuk meyakinkan orang lain agar orang lain
itu dengan sukarela mau diajak untuk melaksanakan kehendaknya atau gagasannya. Pondasi dari
kepemimpinan yang efektif adalah memikirkan visi dan misi organisasi, mendefinisikan, dan
menegakkannya secara jelas dan nyata. Pemimpin menetapkan tujuan, menentukan prioritas,
serta menetapkan dan memonitor standar. Selain itu ada definisi yang lain, kepemimpinan
merupakan suatu kemampuan dan kesiapan seseorang untuk mempengaruhi, membimbing,
mengarahkan, dan menggerakkan orang-orang lain agar mereka mau bekerja dalam rangka
mencapai tujuan bersama.
Menurut Atmosudirdjo (dalam Purwanto, 1990: 25), Kepemimpinan dapat dirumuskan sebagai
suatu kepribadian seseorang yang mendatangkan keinginan pada kelompok orang-orang untuk
mencontohnya atau mengikutinya, atau yang memancarkan suatu pengaruh yang tertentu, suatu
kekuatan yang sedemikian rupa sehingga membuat sekelompok orang-orang mau melakukan apa
yang dikehendakinya. Dari beberapa definisi di atas, kepemimpinan pada intinya mengandung
unsur kemampuan seseorang, mampu mempengaruhi orang, dan mencapai tujuan bersama.
Kepemimpinan merupakan salah satu hal yang penting untuk diterapkan di sekolah karena pada
hakekatnya kepemimpinan sebagai penentu keberhasilan segala aktivitas. Dirawat (dalam
Kusmintardjo dan Burhanuddin, 1996: 22) memberikan definisi sebagai berikut:
Kepemimpinan pendidikan adalah suatu kemampuan dan proses mempengaruhi, membimbing,
mengkoordinir, dan menggerakkan orang lain yang ada hubungannya dengan pengembangan
ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, agar kegiatan-kegiatan yang
dijalankan dapat lebih efisien dan efektif di dalam pencapaian tujuan-tujuan pendidikan dan
pengajaran.
Pemimpin mempunyai kekuasaan untuk mengatur anggotanya tetapi kekuasaan yang diberikan
harus digunakan secara bertanggung jawab. Bertanggung jawab maksudnya adalah tidak
menggunakan kekuasaan yang telah diberikan untuk kepentingan dirinya sendiri, tidak otoriter,
dan kekuasaan itu digunakan agar dapat mengatur orang dengan cara yang baik. Ciri-ciri
pemimpin yang baik dapat dilihat dari intelektualnya, hubungan sosialnya dengan anggota,
kemampuan emosional, keadaan fisik, imajinasi, kemampuan penalaran, kesabaran, dan
kemauan bekerja keras. Semua itu menjadi hal yang sangat penting untuk keberhasilan
kepemimpinan.
Kepemimpinan dapat dipelajari dari bagaimana pemimpin mampu mengatur dan mempengaruhi
anggotanya untuk melakukan suatu pekerjaan. Setiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinan
yang mungkin tidak sama atau mungkin sama antara pemimpin yang satu dengan yang lain.
Gaya kepemimpinan yang baik adalah perpaduan yang seimbang antara suatu gaya dengan
struktur tugas dan kekuatan sosial. Artinya tiga kekuatan yang harus dipertimbangkan yaitu
kekuatan pada diri pimpinan, kekuatan pada bawahan, dan kekuatan pada situasi. Kekuatan
situasi yang harus dipertimbangkan yaitu iklim organisasi, sifat tugas, tekanan waktu, sikap
anggota terhadap kekuasaan, dan faktor lingkungan organisasi. Adapun fungsi dari
kepemimpinan pendidikan di sekolah adalah:
1. Membantu guru-guru memahami, memilih, dan merumuskan tujuan pendidikan yang
akan dicapai.
2) Menggerakkan guru-guru, karyawan, siswa, dan anggota masyarakat untuk mensukseskan
program-program pendidikan di sekolah.
1. Menciptakan sekolah sebagai suatu lingkungan kerja yang harmonis, sehat, dinamis, dan
nyaman sehingga segenap anggota dapat bekerja dengan penuh produktivitas dan
memperoleh kepuasan kerja yang tinggi.
Adapun fungsi kepemimpinan pendidikan menurut Indrafachrudi (dalam Kusmintardjo dan
Burhanuddin, 1996: 33) adalah pada dasarnya dapat dibagai menjadi dua yaitu:
a. Fungsi yang bertalian dengan tujuan yang hendak dicapai
• Pemimpin berfungsi memikirkan dan merumuskan dengan teliti tujuan kelompok.
• Pemimpin berfungsi memberi dorongan kepada anggota-anggota kelompok untuk menganalisis
situasi supaya dapat dirumuskan rencana kegiatan kepemimpinan yang dapat memberi harapan
baik.
• Pemimpin berfungsi menggunakan kesempatan dan minat khusus anggota kelompok.
b. Fungsi yang bertalian dengan suasana pekerjaan yang sehat dan menyenangkan
• Pemimpin berfungsi memupuk dan memelihara kebersamaan di dalam kelompok.
• Pemimpin berfungsi mengusahakan suatu tempat bekerja yang menyenangkan, sehingga dapat
dipupuk kegembiraan dan semangat bekerja dalam pelaksanaan tugas.
• Pemimpin dapat menanamkan dan memupuk perasaan para anggota bahwa mereka termasuk
dalam kelompok dan merupakan bagian dari kelompok.
2. Aspek Personalitas dalam Kepemimpinan
Aspek personalitas menjadi salah satu kepribadian dalam kepemimpinan. Personalitas dapat
diartikan sebagai totalitas karakteristik-karakteristik individu. Elsbree (dalam Kusmintardjo dan
Burhanuddin, 1996: 8) menyatakan bahwa aspek yang perlu dipehatikan dalam kemampuan
kepemimpinan pendidikan yaitu kepribadian, tujuan organisasi, pengetahuan yang dimiliki
pemimpin, dan ketrampilan profesional. Salah satu contoh pemimpin yang ada di sekolah yaitu
kepala sekolah. Kepala sekolah sebagai pemimipin pendidikan perannya sangat penting untuk
membantu guru dan muridnya.
Di dalam kepemimpinannya kepala sekolah harus dapat memahami, mengatasi dan memperbaiki
kekurangan-kekurangan yang terjadi di lingkungan sekolah.Kepala sekolah sebagai pemimpin
yang mempunyai pengaruh maka harus berusaha agar nasehat, saran dan perintahnya agar diikuti
oleh guru-guru. Dengan demikian ia dapat mengadakan perubahan-perubahan dalam cara
berpikir, sikap, tingkah laku yang dipimpinnya. Dalam melaksanakan fungsi kepemimpinannya,
kepala sekolah harus melakukan pengelolaan dan pembinaan sekolah melalui kegiatan
administrasi, manajemen dan kepemimpinan. Adapun sifat yang mendukung keberhasilan kepala
sekolah dalam hubungannya dengan anggotanya adalah:
1. Ramah
2. Responsif
3. Periang
4. Antusias
5. Berani
6. Mempunyai intelektual baik
7. Percaya diri
8. Mau menerima kritik dan saran dari orang-orang yang dipimpinnya
9. Bebas dari rasa takut
Pada umumnya, para kepala sekolah yang sangat efektif dalam memelihara hubungan baik dalam
organisasi adalah mereka yang memiliki sifat-sifat kepribadian yang baik.
Ghiselli (dalam Kusmintardjo dan Burhanuddin, 1996: 10) menyatakan bahwa ada enam
kemampuan dalam personal dalam kepemimpinan, yaitu:
1. Kemampuan pengawasan
2. Keinginan yang tinggi untuk sukses
3. Kemampuan intelektual
4. Kemampuan mengambil keputusan
5. Keyakinan akan diri sendiri
6. Inisiatif
3. Cara Memanajemen Kepemimpinan Pendidikan di Sekolah
Manajemen didefinisikan sebagai kemampuan atau ketrampilan untuk memperoleh hasil dalam
rangka pencapaian tujuan tertentu melalui cara menggerakkan orang lain. Manajemen
merupakan suatu proses dimana sumber-sumber yang semula tidak berhubungan satu dengan
yang lainnya lalu diintegerasikan menjadi suatu sistem menyeluruh untuk mencapai tujuantujuan organisasi.
Manajemen dan kepemimpinan sebenarnya memiliki kajian yang berbeda. Tetapi keduanya
memiliki hubungan yang dekat. Memimpin terkait dengan menggerakkan dan mengarahkan
kegiatan orang, sedangkan “memanage” terkait dengan kegiatan mengatur orang. Mengatur bisa
dimaknai secara luas, misalnya menempatkan, memberi tugas, membagi-bagi, mencarikan jalan
keluar, memperlancar dan mengubah-ubah tugas yang diberikan. Mengelola pendidikan
bukanlah hal hal yang mudah untuk dilakukan karena mengelola pendidikan sangat rumit. Di
sekolah, diperlukan adanya manajemen yang efektif agar pekerjaan dapat berjalan lancar.
Dalam pelaksanaan manajemen diperlukan adanya teknik. Teknik-teknik manajemen
kepemimpinan pendidikan di sekolah, yaitu:
1. Teknik Manajemen Konvensional
Teknik manajemen konvensional banyak menekankan pada aspek mekanisasi dan dekat dengan
hubungan kemanusiaan.
1. Management by personality
Teknik ini dilaksanakan dengan diwarnai oleh pengakuan akan kewibawaan seseorang mengelola
organisasi
1. Management by reward
Teknik ini memunculkan dorongan kerja dengan motivasi ekstrinsik. Orang dianggap mau
bekerja apabila diberi hadiah-hadiah atau pujian.
1. Teknik Manajemen Modern
Pada zaman sekarang, falsafah dasar demokrasi sudah berkembang dan kemudian muncul upaya
baru dalam memanajemen proses pendidikan.
1. Management by delegation
Teknik ini dilaksanakan dengan memberikan kepercayaan dan pengakuan atas prestasi dan
kemampuan anggota
1. Management by system
Teknik ini dilaksanakan dengan melihat komponen-komponen yang ada dalam organisasi
pendidikan sebagai kesatuan yang utuh. Misalnya, sekolah.
Sekolah akan menjadi baik apabila ada manajemen kepemimpinan pendidikan yang baik pula.
Manajemen kepemimpinan ini salah satunya sangat tergantung kepada kepala sekolah. Oleh
karena itu, kunci keberhasilan suatu sekolah terletak pada efisiensi dan bagaimana kepala
sekolah mengelola sekolahnya. Peran kepala sekolah merupakan peran yang menuntut
persyaratan kualitas kepemimpinan yang kuat. Ada tiga hal agar manajemen kepemimpinan
pendidikan berhasil yaitu adanya keahlian kepala sekolah, kemampuan hubungan dengan
masyarakat, dan keahlian teknik.
1. Kesimpulan
Perubahan yang begitu cepat mendorong manusia untuk mengembangkan potensi dirinya. Salah
satunya adalah di bidang pendidikan. Sasaran pendidikan sangat berhubungan dengan sekolah
dimana sekolah berperan besar dalam kemajuan pendidikan. Pendidikan merupakan suatu
kompleks dan dinamis. Kompleks karena melibatkan berbagai komponen dan dinamis karena
pendidikan dapat berubah-ubah sesuai dengan perkembangan zaman ke arah yang lebih baik.
Kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang untuk meyakinkan orang lain agar orang lain
itu dengan sukarela mau diajak untuk melaksanakan kehendaknya atau gagasannya. Pondasi dari
kepemimpinan yang efektif adalah memikirkan visi dan misi organisasi, mendefinisikan, dan
menegakannya secara jelas dan nyata. Pemimpin menetapkan tujuan, menentukan prioritas, serta
menetapkan dan memonitor standar.
Aspek personalitas menjadi salah satu kepribadian dalam kepemimpinan. Personalitas dapat
diartikan sebagai totalitas karakteristik-karakteristik individu. Pada umumnya, para kepala
sekolah yang sangat efektif dalam memelihara hubungan baik dalam organisasi adalah mereka
yang memiliki sifat-sifat kepribadian yang baik. Manajemen merupakan suatu proses dimana
sumber-sumber yang semula tidak berhubungan satu dengan yang lainnya lalu diintegerasikan
menjadi suatu sistem menyeluruh untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. kunci keberhasilan
suatu sekolah terletak pada efisiensi dan bagaimana kepala sekolah mengelola sekolahnya. Peran
kepala sekolah merupakan peran yang menuntut persyaratan kualitas kepemimpinan yang kuat.
Ada tiga hal agar manajemen kepemimpinan pendidikan berhasil yaitu adanya keahlian kepala
sekolah, kemampuan hubungan dengan masyarakat, dan keahlian teknik.
F. Daftar Rujukan
Departemen Pendidikan Nasional.(Online), (http://eei.fe.umy.ac.id/index.php?
option=page&id=105&item=276, diakses 9 November 2009).
Fattah, Nanang.2009. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Fikrinatuna. 2009. Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Online),
(http://fikrinatuna.blogspot.com/2009/01/kepemimpinan-kepala-sekoalh-sebagai.html, diakses 9
November 2009).
Ibnu. 2009. Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan, (Online), (http://makalahibnu.blogspot.com/2009/10/manajemen-dan-kepemimpinan-pendidikan.html, diakses 9
November 2009 ).
Kusmintardjo dan Burhanuddin, H. 1996. Kepemimpinan Pendidikan. Malang: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Mustiningsih. 2004. Dinamika Kelompok Dalam Kepemimpinan. Malang: Universitas Negeri
Malang.
Purwanto, Ngalim. 1990. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Soetopo, Hendyat. 1982. Pengantar Dasar-dasar Administrasi Pendidikan. Malang: Universitas
Negeri Malang.
Universitas Negeri Malang. 2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang: Biro Administrasi
Akademik, Perencanaan, dan Sistem Informasi.
Wahjosumidjo. 2002. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
http://redmp3.ru/16430029/stanza-medley-rek-ayo-rek-sik-sik-sibatumanikam-si-patokaan-manukdadali-tanjung-katung.html
DI SEKOLAH
A. Latar Belakang
Perubahan yang begitu cepat mendorong manusia untuk mengembangkan potensi dirinya. Salah
satunya adalah di bidang pendidikan. Sasaran pendidikan sangat berhubungan dengan sekolah
dimana sekolah berperan besar dalam kemajuan pendidikan. Sekolah menjadi tempat para siswa
mengemban pendidikan untuk mendapatkan ilmu. Di sekolah, siswa juga dapat secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan ketrampilan yang diperlukan dirinya. Oleh
karena itu, di sekolah perlu memiliki individu yang bertugas sebagai pemimpin. Pemimpin tidak
begitu saja menjadi sebuah symbol tetapi harus diatur atau dimanajemen. Pengaturan maksudnya
adalah bagaimana kepemimpinan itu dapat direalisasikan dengan baik. Seorang guru juga dapat
menjadi pemimpin yaitu memimpin siswanya ketika mengajar di kelas, memimpin siswa agar
berperilaku baik dalam kesehariannya, dan lain-lain.
Berdasarkan uraian di atas, maka manajemen kepemimpinan pendidikan penting untuk dibahas.
Banyak hal yang menjadi pembicaraan dalam mengupas segala sesuatu yang berhubungan
dengan manajemen kepemimpinan tersebut. Ruang lingkup yang menjadi pokok pembahasan
sangat luas seperti pengertian dari manajemen dan kepemimpinan, aspek personalitas dalam
kepemimpinan, peningkatan kualitas kepemimpinan, dan lain-lain. Oleh karena itu, penulis
tertarik untuk membahas permasalahan ini agar sesuatu yang tidak diketahui dapat diketahui dan
dipahami.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka yang menjadi rumusan masalah adalah:
1. Apa konsep dasar dari kepemimpinan?
2. Bagaimana aspek personalitas dalam kepemimpinan?
3. Bagaimana cara memanajemen kepemimpinan pendidikan di sekolah?
C. Tujuan Penulisan Makalah
Adapun tujuan penulisan makalah adalah untuk mengetahui:
1. Konsep dasar dan fungsi dari kepemimpinan.
2. Aspek personalitas yang menjadi salah satu kepribadian dalam kepemimpinan.
3. Cara memanajemen kepemimpinan pendidikan di sekolah.
D. Manajemen Kepemimpinan Pendidikan di Sekolah
1. Konsep Dasar Kepemimpinan
Pendidikan merupakan suatu kompleks dan dinamis. Kompleks karena melibatkan berbagai
komponen dan dinamis karena pendidikan dapat berubah-ubah sesuai dengan perkembangan
zaman ke arah yang lebih baik. Pendidikan menjadi salah satu wahana untuk mengembangkan
potensi diri. Adapun tempatnya yaitu di sekolah. Di sekolah diperlukan suatu pemimpin untuk
mengatur lalu lintas jalannya proses belajar mengajar. Hal ini berhubungan dengan
kepemimpinan. Ada berbagai sumber yang memberikan definisi tentang kepemimpinan.
Kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang untuk meyakinkan orang lain agar orang lain
itu dengan sukarela mau diajak untuk melaksanakan kehendaknya atau gagasannya. Pondasi dari
kepemimpinan yang efektif adalah memikirkan visi dan misi organisasi, mendefinisikan, dan
menegakkannya secara jelas dan nyata. Pemimpin menetapkan tujuan, menentukan prioritas,
serta menetapkan dan memonitor standar. Selain itu ada definisi yang lain, kepemimpinan
merupakan suatu kemampuan dan kesiapan seseorang untuk mempengaruhi, membimbing,
mengarahkan, dan menggerakkan orang-orang lain agar mereka mau bekerja dalam rangka
mencapai tujuan bersama.
Menurut Atmosudirdjo (dalam Purwanto, 1990: 25), Kepemimpinan dapat dirumuskan sebagai
suatu kepribadian seseorang yang mendatangkan keinginan pada kelompok orang-orang untuk
mencontohnya atau mengikutinya, atau yang memancarkan suatu pengaruh yang tertentu, suatu
kekuatan yang sedemikian rupa sehingga membuat sekelompok orang-orang mau melakukan apa
yang dikehendakinya. Dari beberapa definisi di atas, kepemimpinan pada intinya mengandung
unsur kemampuan seseorang, mampu mempengaruhi orang, dan mencapai tujuan bersama.
Kepemimpinan merupakan salah satu hal yang penting untuk diterapkan di sekolah karena pada
hakekatnya kepemimpinan sebagai penentu keberhasilan segala aktivitas. Dirawat (dalam
Kusmintardjo dan Burhanuddin, 1996: 22) memberikan definisi sebagai berikut:
Kepemimpinan pendidikan adalah suatu kemampuan dan proses mempengaruhi, membimbing,
mengkoordinir, dan menggerakkan orang lain yang ada hubungannya dengan pengembangan
ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, agar kegiatan-kegiatan yang
dijalankan dapat lebih efisien dan efektif di dalam pencapaian tujuan-tujuan pendidikan dan
pengajaran.
Pemimpin mempunyai kekuasaan untuk mengatur anggotanya tetapi kekuasaan yang diberikan
harus digunakan secara bertanggung jawab. Bertanggung jawab maksudnya adalah tidak
menggunakan kekuasaan yang telah diberikan untuk kepentingan dirinya sendiri, tidak otoriter,
dan kekuasaan itu digunakan agar dapat mengatur orang dengan cara yang baik. Ciri-ciri
pemimpin yang baik dapat dilihat dari intelektualnya, hubungan sosialnya dengan anggota,
kemampuan emosional, keadaan fisik, imajinasi, kemampuan penalaran, kesabaran, dan
kemauan bekerja keras. Semua itu menjadi hal yang sangat penting untuk keberhasilan
kepemimpinan.
Kepemimpinan dapat dipelajari dari bagaimana pemimpin mampu mengatur dan mempengaruhi
anggotanya untuk melakukan suatu pekerjaan. Setiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinan
yang mungkin tidak sama atau mungkin sama antara pemimpin yang satu dengan yang lain.
Gaya kepemimpinan yang baik adalah perpaduan yang seimbang antara suatu gaya dengan
struktur tugas dan kekuatan sosial. Artinya tiga kekuatan yang harus dipertimbangkan yaitu
kekuatan pada diri pimpinan, kekuatan pada bawahan, dan kekuatan pada situasi. Kekuatan
situasi yang harus dipertimbangkan yaitu iklim organisasi, sifat tugas, tekanan waktu, sikap
anggota terhadap kekuasaan, dan faktor lingkungan organisasi. Adapun fungsi dari
kepemimpinan pendidikan di sekolah adalah:
1. Membantu guru-guru memahami, memilih, dan merumuskan tujuan pendidikan yang
akan dicapai.
2) Menggerakkan guru-guru, karyawan, siswa, dan anggota masyarakat untuk mensukseskan
program-program pendidikan di sekolah.
1. Menciptakan sekolah sebagai suatu lingkungan kerja yang harmonis, sehat, dinamis, dan
nyaman sehingga segenap anggota dapat bekerja dengan penuh produktivitas dan
memperoleh kepuasan kerja yang tinggi.
Adapun fungsi kepemimpinan pendidikan menurut Indrafachrudi (dalam Kusmintardjo dan
Burhanuddin, 1996: 33) adalah pada dasarnya dapat dibagai menjadi dua yaitu:
a. Fungsi yang bertalian dengan tujuan yang hendak dicapai
• Pemimpin berfungsi memikirkan dan merumuskan dengan teliti tujuan kelompok.
• Pemimpin berfungsi memberi dorongan kepada anggota-anggota kelompok untuk menganalisis
situasi supaya dapat dirumuskan rencana kegiatan kepemimpinan yang dapat memberi harapan
baik.
• Pemimpin berfungsi menggunakan kesempatan dan minat khusus anggota kelompok.
b. Fungsi yang bertalian dengan suasana pekerjaan yang sehat dan menyenangkan
• Pemimpin berfungsi memupuk dan memelihara kebersamaan di dalam kelompok.
• Pemimpin berfungsi mengusahakan suatu tempat bekerja yang menyenangkan, sehingga dapat
dipupuk kegembiraan dan semangat bekerja dalam pelaksanaan tugas.
• Pemimpin dapat menanamkan dan memupuk perasaan para anggota bahwa mereka termasuk
dalam kelompok dan merupakan bagian dari kelompok.
2. Aspek Personalitas dalam Kepemimpinan
Aspek personalitas menjadi salah satu kepribadian dalam kepemimpinan. Personalitas dapat
diartikan sebagai totalitas karakteristik-karakteristik individu. Elsbree (dalam Kusmintardjo dan
Burhanuddin, 1996: 8) menyatakan bahwa aspek yang perlu dipehatikan dalam kemampuan
kepemimpinan pendidikan yaitu kepribadian, tujuan organisasi, pengetahuan yang dimiliki
pemimpin, dan ketrampilan profesional. Salah satu contoh pemimpin yang ada di sekolah yaitu
kepala sekolah. Kepala sekolah sebagai pemimipin pendidikan perannya sangat penting untuk
membantu guru dan muridnya.
Di dalam kepemimpinannya kepala sekolah harus dapat memahami, mengatasi dan memperbaiki
kekurangan-kekurangan yang terjadi di lingkungan sekolah.Kepala sekolah sebagai pemimpin
yang mempunyai pengaruh maka harus berusaha agar nasehat, saran dan perintahnya agar diikuti
oleh guru-guru. Dengan demikian ia dapat mengadakan perubahan-perubahan dalam cara
berpikir, sikap, tingkah laku yang dipimpinnya. Dalam melaksanakan fungsi kepemimpinannya,
kepala sekolah harus melakukan pengelolaan dan pembinaan sekolah melalui kegiatan
administrasi, manajemen dan kepemimpinan. Adapun sifat yang mendukung keberhasilan kepala
sekolah dalam hubungannya dengan anggotanya adalah:
1. Ramah
2. Responsif
3. Periang
4. Antusias
5. Berani
6. Mempunyai intelektual baik
7. Percaya diri
8. Mau menerima kritik dan saran dari orang-orang yang dipimpinnya
9. Bebas dari rasa takut
Pada umumnya, para kepala sekolah yang sangat efektif dalam memelihara hubungan baik dalam
organisasi adalah mereka yang memiliki sifat-sifat kepribadian yang baik.
Ghiselli (dalam Kusmintardjo dan Burhanuddin, 1996: 10) menyatakan bahwa ada enam
kemampuan dalam personal dalam kepemimpinan, yaitu:
1. Kemampuan pengawasan
2. Keinginan yang tinggi untuk sukses
3. Kemampuan intelektual
4. Kemampuan mengambil keputusan
5. Keyakinan akan diri sendiri
6. Inisiatif
3. Cara Memanajemen Kepemimpinan Pendidikan di Sekolah
Manajemen didefinisikan sebagai kemampuan atau ketrampilan untuk memperoleh hasil dalam
rangka pencapaian tujuan tertentu melalui cara menggerakkan orang lain. Manajemen
merupakan suatu proses dimana sumber-sumber yang semula tidak berhubungan satu dengan
yang lainnya lalu diintegerasikan menjadi suatu sistem menyeluruh untuk mencapai tujuantujuan organisasi.
Manajemen dan kepemimpinan sebenarnya memiliki kajian yang berbeda. Tetapi keduanya
memiliki hubungan yang dekat. Memimpin terkait dengan menggerakkan dan mengarahkan
kegiatan orang, sedangkan “memanage” terkait dengan kegiatan mengatur orang. Mengatur bisa
dimaknai secara luas, misalnya menempatkan, memberi tugas, membagi-bagi, mencarikan jalan
keluar, memperlancar dan mengubah-ubah tugas yang diberikan. Mengelola pendidikan
bukanlah hal hal yang mudah untuk dilakukan karena mengelola pendidikan sangat rumit. Di
sekolah, diperlukan adanya manajemen yang efektif agar pekerjaan dapat berjalan lancar.
Dalam pelaksanaan manajemen diperlukan adanya teknik. Teknik-teknik manajemen
kepemimpinan pendidikan di sekolah, yaitu:
1. Teknik Manajemen Konvensional
Teknik manajemen konvensional banyak menekankan pada aspek mekanisasi dan dekat dengan
hubungan kemanusiaan.
1. Management by personality
Teknik ini dilaksanakan dengan diwarnai oleh pengakuan akan kewibawaan seseorang mengelola
organisasi
1. Management by reward
Teknik ini memunculkan dorongan kerja dengan motivasi ekstrinsik. Orang dianggap mau
bekerja apabila diberi hadiah-hadiah atau pujian.
1. Teknik Manajemen Modern
Pada zaman sekarang, falsafah dasar demokrasi sudah berkembang dan kemudian muncul upaya
baru dalam memanajemen proses pendidikan.
1. Management by delegation
Teknik ini dilaksanakan dengan memberikan kepercayaan dan pengakuan atas prestasi dan
kemampuan anggota
1. Management by system
Teknik ini dilaksanakan dengan melihat komponen-komponen yang ada dalam organisasi
pendidikan sebagai kesatuan yang utuh. Misalnya, sekolah.
Sekolah akan menjadi baik apabila ada manajemen kepemimpinan pendidikan yang baik pula.
Manajemen kepemimpinan ini salah satunya sangat tergantung kepada kepala sekolah. Oleh
karena itu, kunci keberhasilan suatu sekolah terletak pada efisiensi dan bagaimana kepala
sekolah mengelola sekolahnya. Peran kepala sekolah merupakan peran yang menuntut
persyaratan kualitas kepemimpinan yang kuat. Ada tiga hal agar manajemen kepemimpinan
pendidikan berhasil yaitu adanya keahlian kepala sekolah, kemampuan hubungan dengan
masyarakat, dan keahlian teknik.
1. Kesimpulan
Perubahan yang begitu cepat mendorong manusia untuk mengembangkan potensi dirinya. Salah
satunya adalah di bidang pendidikan. Sasaran pendidikan sangat berhubungan dengan sekolah
dimana sekolah berperan besar dalam kemajuan pendidikan. Pendidikan merupakan suatu
kompleks dan dinamis. Kompleks karena melibatkan berbagai komponen dan dinamis karena
pendidikan dapat berubah-ubah sesuai dengan perkembangan zaman ke arah yang lebih baik.
Kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang untuk meyakinkan orang lain agar orang lain
itu dengan sukarela mau diajak untuk melaksanakan kehendaknya atau gagasannya. Pondasi dari
kepemimpinan yang efektif adalah memikirkan visi dan misi organisasi, mendefinisikan, dan
menegakannya secara jelas dan nyata. Pemimpin menetapkan tujuan, menentukan prioritas, serta
menetapkan dan memonitor standar.
Aspek personalitas menjadi salah satu kepribadian dalam kepemimpinan. Personalitas dapat
diartikan sebagai totalitas karakteristik-karakteristik individu. Pada umumnya, para kepala
sekolah yang sangat efektif dalam memelihara hubungan baik dalam organisasi adalah mereka
yang memiliki sifat-sifat kepribadian yang baik. Manajemen merupakan suatu proses dimana
sumber-sumber yang semula tidak berhubungan satu dengan yang lainnya lalu diintegerasikan
menjadi suatu sistem menyeluruh untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. kunci keberhasilan
suatu sekolah terletak pada efisiensi dan bagaimana kepala sekolah mengelola sekolahnya. Peran
kepala sekolah merupakan peran yang menuntut persyaratan kualitas kepemimpinan yang kuat.
Ada tiga hal agar manajemen kepemimpinan pendidikan berhasil yaitu adanya keahlian kepala
sekolah, kemampuan hubungan dengan masyarakat, dan keahlian teknik.
F. Daftar Rujukan
Departemen Pendidikan Nasional.(Online), (http://eei.fe.umy.ac.id/index.php?
option=page&id=105&item=276, diakses 9 November 2009).
Fattah, Nanang.2009. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Fikrinatuna. 2009. Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Online),
(http://fikrinatuna.blogspot.com/2009/01/kepemimpinan-kepala-sekoalh-sebagai.html, diakses 9
November 2009).
Ibnu. 2009. Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan, (Online), (http://makalahibnu.blogspot.com/2009/10/manajemen-dan-kepemimpinan-pendidikan.html, diakses 9
November 2009 ).
Kusmintardjo dan Burhanuddin, H. 1996. Kepemimpinan Pendidikan. Malang: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Mustiningsih. 2004. Dinamika Kelompok Dalam Kepemimpinan. Malang: Universitas Negeri
Malang.
Purwanto, Ngalim. 1990. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Soetopo, Hendyat. 1982. Pengantar Dasar-dasar Administrasi Pendidikan. Malang: Universitas
Negeri Malang.
Universitas Negeri Malang. 2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang: Biro Administrasi
Akademik, Perencanaan, dan Sistem Informasi.
Wahjosumidjo. 2002. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
http://redmp3.ru/16430029/stanza-medley-rek-ayo-rek-sik-sik-sibatumanikam-si-patokaan-manukdadali-tanjung-katung.html