Krim XI teori sosio psikologi

Teori
Kriminologi

Teori Sosio-Psikologi
Pengelompokan teori ini adalah
merupakan gabungan antara adanya
pengaruh sosial atau lingkungan
dengan pengaruh psikologi atau
perkembangan mental individu.

Pengelompokan
Teori Sosio-Psikologi
Terdapat dua teori yang dapat
dikelompokkan ke dalam kelompok
sosio-psikologi kriminal, yaitu:
1. Moral Development Theory;
2. Social Learning Theory.

Moral Development Theory
Teori ini dikelompokkan ke dalam kelompok
sosio-psikologi karena teori ini beranggapan,

bahwa mental manusia mengalami
perkembangan, dan perkembangan tersebut
sangat erat kaitannya dengan lingkungan
sekitar. Pencetus teori ini adalah seorang
psikolog Lawrence Kohlberg.

Moral Development Theory
(lanjutan)
Menurut Lawrence Kohlberg, manusia
mengalami perkembangan moral ke dalam
tiga tahap, yaitu tahap pre-conventional
stage, conventional level dan postconventional level. Ketiga tahapan moral
inilah yang mempengaruhi perilaku manusia
dan kecenderungan untuk melakukan
kejahatan.

Pre-conventional stage
Anak-anak dibawah umur 9 sampai 11 tahun adalah
pada masa ini. Pada tingkat ini manusia hanya
mengenal istilah lakukan dan jangan lakukan,

manusia tidak akan bertanya kenapa harus dilakukan
dan kenapa tidak dilakukan.
Para pelaku kejahatan umumnya memiliki mental
dalam tingkat ini, dengan demikian dia tidak
mengalami perkembangan dalam mentalnya.

Conventional Level
Pada umumnya remaja berpikir pada tingkatan
ini. Pada tingkat ini mereka mulai bertanya dan
meyakini serta meyakini norma-norma yang ada
dalam masyarakat. Usia level ini adalah 12
sampai dengan 20 tahun. Pada masa ini adalah
masa transisi untuk mencari tahu dan mulai
berpihak pada norma yang mereka anut.

Post-conventional level
Melakukan sesuatu dan tidak melakukan sesuatu
hanyalah sebuah pilihan, individu tidak bertanya
kenapa saya harus melakukan atau tidak melakukan
itu, tapi sepenuhnya mereka memilih dengan semua

konsekuensi yang mereka tahu.
Manusia mencapai pada level perkembangan moral ini
setelah mencapai usia 20 tahun. Pada tingkatan
perkembangan moral ini manusia sudah mulai
menentukan mana yang baik dan mana yang tidak baik
dengan semua konsekuensinya.

Social Learning Theory
Inti dari teori pembelajaran sosial adalah tidak ada
perbedaan antara proses pembelajaran orang
normal dengan orang yang memiliki penyimpangan.
Pembelajaran tingkah laku sosial dapat dilakukan
dengan beberapa cara, yaitu pengamatan dan
pengalaman langsung.
Seperti halnya teori perkembangan moral, teori ini
juga mendasarkan pemikirannya bahwa terdapat
hubungan antara faktor sosial dan mental seseorang
dalam melakukan tindak pidana

Observational Learning

Menurut Albert Bandura, seseorang dapat
belajar terhadap sesuatu melalui
pengamatan. Pengamatan sangat
berpengaruh dalam perilaku seseorang,
terlebih apabila pengamatan sudah dilakukan
sejak usia dini atau anak-anak. Perilaku orang
tua dan lingkungan sangat berpengaruh
terhadap perilaku anak.

Direct Experience
Gerard Patterson melakukan uji coba tentang
bagaimana agresi atau kekerasan dipelajari melalui
pengalaman langsung. Mereka melihat, bahwa anakanak yang bermain secara pasif menjadi korban
anak-anak lain yang lainnya, dengan berlalunya
waktu mereka belajar membela diri dan berhasil
melakukan proses pembelajaran dengan pengalaman
secara langsung, tidak hanya melihat dan
mengamati.

Daftar Bacaan

1.Adler, Freda et al, Criminology, 1998;
2.Topo Santoso dan Eva Achjani Zulfa,
Kriminologi, 2001

Omnium rerum
Principia parva sunt

File bisa diunduh di http:// te-effendi.blogspot.com

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN ANATOMI JARINGAN EPIDERMIS DAN STOMATA BERBAGAI DAUN GENUS ALLAMANDA (Dikembangkan menjadi Handout Siswa Biologi Kelas XI SMA)

5 148 23

Analisis keterampilan proses sains siswa kelas XI pada pembelajaran titrasi asam basa menggunakan metode problem solving

21 184 159

SOAL TRIGONOMETRI KELAS XI IPA

8 77 10

LKS Matematika Kelas XI

76 461 72

PENGARUH MOTIVASI DAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI SAINS DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GI (GROUP INVESTIGATION) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI SMTI TANJUNG KARANG

2 35 49

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN GURU DALAM MENGELOLA KELAS DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 4 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 32 102

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK WIYATA KARYA NATAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

10 119 78

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82

PERBEDAAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) KELAS XI IPS SMAN 4 METRO TAHUN PELAJARAN 2012-2013

0 33 110