MANAGEMEN PEMASARAN PEMINDANGAN PADA HOM (1)

MANAJEMEN PEMASARAN PEMINDANGAN PADA HOME INDUSTRY
“MUTIARA LAUT” DUSUN SENDANG BIRU,DESA TAMBAKREJO,
KECAMATAN SUMBERMANJING WETAN, MALANG, JAWA TIMUR

PRAKTEK KERJA MAGANG
PROGRAM STUDI AGROBISNIS PERIKANAN
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN

Oleh :
YULIANA DWI SARI
NIM. 145080401111008

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
BRAWIJAYA

UNIVERSITAS
MALANG

2017

MANAJEMEN PEMASARAN PEMINDANGAN PADA HOME INDUSTRY

“MUTIARA LAUT” DUSUN SENDANG BIRU,DESA TAMBAKREJO,
KECAMATAN SUMBERMANJING WETAN, MALANG, JAWA TIMUR

PRAKTEK KERJA MAGANG
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Perikanan
di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya

Oleh :
YULIANA DWI SARI
NIM. 145080401111008

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
BRAWIJAYA
2017

UNIVERSITAS
MALANG

1


PRAKTEK KERJA MAGANG

MANAJEMEN PEMASARAN PEMINDANGAN PADA HOME INDUSTRY
“MUTIARA LAUT” DUSUN SENDANG BIRU,DESA TAMBAKREJO,
KECAMATAN SUMBERMANJING WETAN, MALANG, JAWA TIMUR

Oleh :
YULIANA DWI SARI
NIM. 145080401111008

Telah dipertahankan didepan penguji
Pada Tanggal
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Mengetahui,
Ketua Jurusan SEPK

Menyetujui,
Dosen Pembimbing PKM


(Mochammad Fattah, S.Pi., M.Si)
(Dr. Ir. Nuddin Harahap, MP)

NIP. 2015 0686 0513 1 001

NIP. 19610417 199003 1 001

TANGGAL :

TANGGAL :

1

1

RINGKASAN

YULIANA DWI SARI. Praktek Kerja Magang (PKM) tentang Manajemen
Pemasaran Pemindangan pada Home Industri “Mutiara Laut” Dusun Sendang
Biru, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Malang, Jawa Timur

(dibawah bimbingan Mochammad Fattah, S.Pi., M. Si)
Praktek Kerja Magang ini dilaksanakan pada Home Industri “Mutiara Laut”
yang berlokasi di Dusun Sendang Biru RT. 03 RW. 01, Desa Tambakrejo,
Kecamata Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang pada tanggal 10 Juli 2017
sampai dengan 08 Agustus 2017.
Maksud dari pelaksanaan Praktek Kerja Magang (PKM) ini adalah untuk
mengetahui dengan jelas bagaimana pelaksanaan serta permasalahan yang ada
pada Home Industri “Mutiara Laut”. Lebih jauh lagi untuk mengetahui secara
langsung dan mendapat gambaran secara jelas dan lengkap tentang manajemen
pemasaran pada usaha pemindangan yang dilakukan Home Industri “Mutiara
Laut”. Sedangkan tujuan dari pelaksanaan Praktek Kerja Magang (PKM) ini
adalah untuk mengetahui dan mempelajari keadaan umum berupa sejarah,
perkembangan, lokasi usaha dari Home Industri “Mutiara Laut”. Mempelajari
aspek pemasran pada Home Industri “Mutiara Laut” yang meliputi fungsi
pemasaran, lembaga pemasaran, saluran pemasaran, daerah pemasaran,
bauran pemasaran. Mengetahui dan mempelajari aspek finansial pada usaha
Home Industri “Mutiara Laut” yang meliputi modal, biaya, dan margin pemasaran
serta mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaan
manajemen pemasaran pada usaha Home Industri “Mutiara Laut”.
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan Praktek Kerja Magang (PKM)

ini adalah dengan menggunakan empat metode yaitu partisipasi aktif, observasi,
wawancara, dan dokumentasi yang saling berhubungan dan mendukung dan
melengkapi data yang diperlukan.
Praktek Kerja Magang (PKM) yang berlokasi di Dusun Sendang Biru yang
berada di daratan rendah dengan iklim tropis. Home Industri “Mutiara Laut”
berada dilokasi yang dekat dengan jalur lintas selatan sehingga mudah dijangkau
oleh mobil dan truck selain itu lokasi usaha juga dekat dengan pantai dan TPI.
Hal ini membuat masuknya bahan baku serta pendistribusian produk menjadi
lancar. Keadaan penduduk di Desa Tambakrejo sendiri berdasarkan data
monografi dibedakan menjadi keadaan penduduk berdasarkan jenis kelamin,
tingkat usia, tingkat pendidikan, agama, dan jenis pekerjaannya. Total penduduk
di Desa Tambakrejo itu sendiri ada 8.284 jiwa yang terdiri dari 3.578 jiwa
penduduk laki-laki dan 4.706 jiwa penduduk perempuan.
Aspek pemasaran pada usaha Home Industri “Mutiara Laut” ini meliputi
fungsi pemasaran, lembaga pemasaran, saluran pemasaran, daerah pemasaran,
dan bauran pemasaran. Fungsi pemasaran meliputi fungsi pertukaran dimana
Home Industri “Mutiara Laut” mampu menjual 2-4 ton ikan dalam satu kali

1


2

produksi, fungsi fisik yaitu transportasi yang digunakan dalam proses
pemasarannya menggunkan truck engkel dimana ikan segar akan dikirim setelah
memalui proses karantina untuk memilah ikan yang masih layak dikonsumsi, dan
fungsi penyediaan yaitu pemilik usaha secara langsung mensurvei lokasi yang
akan dijadikan tempat untuk memasarkan produknya. Lembaga pemasaran yakni
Supplier dimana supplier akan menjualkan produk ikan pindang secara langsung
kepada pengepul (pedagang kecil) dan kepada konsumen. Saluran pemasaran
yang terbentuk pada Home Industri “Mutiara Laut” yaitu saluran pemasaran
tingkat dua yang melibatkan pedagang perantara yaitu pedagang besar
(Supplier)dan pedagang kecil (pengepul). Daerah pemasaran pada usaha Home
Industri “Mutiara Laut” dilakukan di Pasar Gadang, Malang. Bauran pemasaran
yang terdiri dari product, price, place, dan promotion. Produk unggulan pada
Home Industri “Mutiara Laut” diantaranya ikan baby tuna, ikan cakalang, dan ikan
tongkol. Strategi penentuan harga yang digunakan yaitu berdasarkan biaya
produksi. Home Industri “Mutiara Laut” memasarkan produknya pada pasarpasar tradisional yaitu pada Pasar Gadang, Malang. Sedangkan kegiatan
promosi dilakukan secara aktif.
Aspek finansial pada pemasaran di Home Industri “Mutiara Laut” memiliki
modal yang terdiri dari modal tetap yaitu sebesar Rp. 521. 354.000, modal lancar

sebesar Rp. 274.149.450, dan modal kerja Rp. 302.672.750. dengan biaya yang
dikeluarkan dapat dibagi menjadi biaya tetap (TFC) sebesar Rp. 4.080.942, dan
biaya variabel (VC) sebesar Rp. 287.123.300. margin pemasaran yang
didapatkan yaitu sebesar Rp. 87.266.000 untuk 33.606 ikan yang terjual dalam
kurun waktu 1 bulan penjualan.
Faktor pendukung pada usaha Home Industri “Mutiara Laut” meliputi akses
jalan yang dekat dengan bahan baku, lokasi yang strategis dalam pembuangan
limbah produk, permintaan konsumen yang cukup tinggi, kualitas ikan yang
cukup baik, tenaga kerja yang terampil, memiliki SIUP.
Faktor prnghambat pada usaha Home Industri “Mutiara Laut” yaitu jarak
antara lokasi produksi dengan pemasaran yang cukup jauh, kurangnya promosi
produk kepada masyarakat, keterbatasan sarana listrik, dan fluktuasi harga
bahan baku.

2

3

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunianya berupa kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga mampu
menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Magang yang berjudul “Manajemen
Pemasaran Pemindangan pada Home Industri “Mutiara Laut” Dusun Sendang
Biru, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang,
Jawa Timur tanpa ada halangan suatu apapun.
Melalui kata pengantar ini, penulis ingin mengucapkan kepada semua
pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materil sehingga penulis
dapat

menyusun

Laporan

Praktek

Kerja

Magang.


Ucapan

terimakasih

kepadakedua Orangtua beserta keluarga atas doa dan dukungan untuk setiap
harinya , kepada Bapak Mochammad Fattah, S.Pi, M.Si selaku Dosen
Pembimbing Praktek Kerja Magang, kepada Bapak Sumaji, Bapak Sumantri,
Bapak Mul, Mas Teguh, Mas Adi, Ibu Yem, Ibu Ajeng, Ibu Ni, Mbak Helmi, Ibu Nur
yang telah membimbing dalam pelaksanaan Praktek Kerja Magang dan Laporan
Praktek Kerja Magang, kepada teman-teman seperjuangan, serta pihak-pihak
yang sudah mendukung saya sehingga laporan ini dapat tersusun. Akhir kata
penulis

berharap

semoga

Proposal

ini


dapat

bermanfaat

bagi

yang

membutuhakan terutama pada para pembaca. Amiin

Malang, Agustus 2017
Penulis

3

4

DAFTAR ISI


RINGKASAN.......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR..............................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL..................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................ix
I.

PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan...................................................................................4
1.2.1 Maksud............................................................................................4
1.2.2 Tujuan.............................................................................................5
1.3 Kegunaan..................................................................................................6

II.

METODE PRAKTEK KERJA MAGANG.........................................................7
2.1 Waktu dan Tempat.....................................................................................7
2.2 Metode Pelaksaan Praktek Kerja Magang................................................7
2.2.1 Partisipasi Aktif..............................................................................12
2.2.2 Observasi......................................................................................12
2.2.3 Wawancara....................................................................................13
2.2.4 Dokumentasi.................................................................................14
2.3 Jenis dan Sumber Data...........................................................................15
2.3.1 Data Primer...................................................................................15
2.3.2 Data Sekunder..............................................................................16
2.4 Analisis Data...........................................................................................17

4

5

2.4.1 Analisis Data Kualitatif...................................................................17
2.4.1 Analisis Data Kuantitatif.................................................................18
III. KEADAAN UMUM LOKASI PRAKTEK KERJA MAGANG...........................21
3.1 Letak Geografis dan Keadaan Topografi.................................................21
3.1.1 Letak Geografis.............................................................................21
3.1.2 Keadaan Topografi........................................................................23
3.2 Keadaan Penduduk Desa Tambakrejo....................................................24
3.2.1 Menurut Jenis Kelamin..................................................................24
3.2.2 Menurut Usia.................................................................................25
3.2.3 Menurut Tingkat Pendidikan..........................................................26
3.2.4 Menurut Agama.............................................................................27
3.2.5 Menurut Pekerjaan........................................................................28
3.3 Keadaan Umum Usaha Perikanan..........................................................29
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................32
4.1 Keadaan Umum Lokasi Usaha................................................................32
4.1.1 Sejarah dan Perkembangan Tempat Usaha..................................32
4.1.2 Lokasi Tempat Usaha....................................................................33
4.2 Aspek Pemasaran...................................................................................36
4.2.1 Fungsi Pemasaran........................................................................36
4.2.2 Lembaga Pemasaran....................................................................40
4.2.3 Saluran Pemasaran.......................................................................41
4.2.4 Daerah Pemasaran.......................................................................42
4.2.5 Bauran Pemasaran........................................................................43
4.3 Aspek Finansial.......................................................................................47
4.3.1 Modal............................................................................................47
4.3.2 Biaya Pemasaran..........................................................................49

5

6

4.3.3 Margin Pemasaran........................................................................50
4.3.4 Penerimaan...................................................................................51
4.3.5 Break Event Point (BEP)...............................................................53
4.4 Faktor Pendukung dan Penghambat Pemasaran....................................54
4.4.1 Faktor Pendukung Pemasaran......................................................54
4.4.2 Faktor Penghambat Pemasaran....................................................55
V.

KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................57
5.1 Kesimpulan.............................................................................................57
d.

Saran.......................................................................................................59

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................60
LAMPIRAN.........................................................................................................63

6

7

DAFTAR TABEL

Tabel
Halaman
1. Kegiatan yang Dilakukan Selama Praktek Kerja Magang.................................7
2. Observasi pada Home Industri “Mutiara Laut”.................................................13
3. Jumlah Penduduk Desa Tambakrejo menurut Jenis Kelamin..........................24
4. Jumlah Penduduk Desa Tambakrejo menurut Usia.........................................25
5. Jumlah Penduduk Desa Tambakrejo menurut Tingkat Pendidikan..................27
6. Jumlah Penduduk Desa Tambakrejo menurut Agama.....................................28
7. Jumlah Penduduk Desa Tambakrejo menurut Jenis Pekerjaan......................29
8. Jumlah Hasil Tangkapan Ikan pada UPT P2SKP Pondokdadap.....................30
9. Jumlah Penduduk Desa Tambakejo yang Memiliki Usaha dalam Sektor
Perikanan.......................................................................................................31
10. Jenis Pengusaha Pengolahan Ikan di area UPT. P2SKP Pondokdadap
Malang........................................................................................................... 31
11. Daftar Harga Ikan Pindang pada Home Industri “Mutiara Laut”.....................45

DAFTAR GAMBAR

Gambar
Halaman
1. Lokasi Praktek Kerja Magang di Dusun Sendang Biru, Desa Tambakrejo......21
2. Lokasi Usaha Home Industri “Mutiara Laut”....................................................34
3. Proses Pengangkutan Produk Ikan Pindang...................................................38

7

8

4. Tempat Penyimpanan ikan Segar”..................................................................38
5. Proses Perebusan Ikan Pindang.....................................................................39
6. Saluran Pemasaran Usaha Pemindangan......................................................42

8

9

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran
Halaman
1. Partisipasi Aktif selama PKM di Home Industri “Mutiara Laut”.........................63
2.Tabel Perhitungan Modal yang digunakan pada Usaha Home Industri
“MutiaraLaut”..................................................................................................66
3.Tabel Perhitungan Biaya yang digunakan pada Usaha Home Industri
“MutiaraLaut”..................................................................................................69
4.Tabel Perhitungan Margin Pemasaran yang digunakan pada Usaha
Home Industri “MutiaraLaut”...........................................................................71
5.Perhitungan Penerimaan yang diperoleh pada Usaha Home Industri
“MutiaraLaut”..................................................................................................72
6. Perhitungan Break Event Point yang digunakan pada Usaha Home
Industri “MutiaraLaut”.....................................................................................73

9

1

I.

1.1

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Indonesia merupakan negara berkepulauan dengan potensi sumberdaya

alam yang sangat melimpah baik dari sektor pertanian, peternakan hingga
perikanan. Salah satu sektor yang memiliki sumberdaya alam yang melimpah
yaitu sektor perikanan. Junianingsih (2014) menyatakan bahwa, potensi
sumberdaya laut dan pantai yang dimiliki Indonesia sangat besar, baik yang nonhayati, yaitu bahan tambang dan energi maupun hayati terutama ikan. Kondisi ini
didukung oleh wilayah Nusantara yang memiliki panjang garis pantai 99.093 km
dan luas laut 5,8 juta km2, sehingga menyimpan sumber daya alam yang
berlimpah bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Sub sektor perikanan laut yang
memberikan kontribusi besar terhadap nilai tambah sektor perikanan, antara lain
di sumbang oleh peranan budidaya tambak, hatchery, serta hasil perikanan laut
yang diolah baik, secara modern maupun tradisional oleh masyarakat.
Ikan merupakan salah satu di antara bahan makanan yang kaya protein
yang paling mudah mengalami pembusukan. Pembusukan ikan biasanya sekitar
8 jam setelah ikan tersebut didaratkan dan biasanya akan timbul proses
pembusukan yang akan mengarah pada kerusakan pada ikan tersebut. Untuk
mengatasi hal tesebut di atas diperlukan tindakan yang tepat dan cermat dalam
pencegahan pembusukan tersebut, mulai dari saat penangkapan sampai
ditangan konsumen. Proses pembusukan ikan dapat disebabkan karena aktivitas
enzim yang terdapat didalam tubuh ikan itu sendiri, aktivitas mikroorganisme,
atau proses oksidasi pada lemak tubuh oleh oksigen dari udara. Tindakan yang
dimaksud adalah berupa pengawetan dan pengolahan untuk mencegah proses
pembusukan (Mulyadi, 2005).

1

2

Proses pengolahan dan pengawetan ikan merupakan salah satu hal yang
penting dalam perikanan. Tanpa adanya hal tersebut peningkatan produksi ikan
yang telah dicapai selama ini telah sia-sia karena tidak semua produk perikanan
dapat dimanfaatkan oleh konsumen dalam keadaan baik. Proses pengawetan
secara tradisional memiliki tujuan untuk mengurangi kadar air dalam tubuh ikan,
sehingga tidak memberikan kesempatan bagi bakteri untuk berkembang biak.
Untuk mendapatkan hasil pengawetan yang memiliki mutu tinggi, maka harus
menjaga kebersihan bahan dan alat yang digunakan dalam proses pengawetan.
Ada beberapa proses pengawetan ikan anata lain dengan cara penggaraman,
pengeringan, pemindangan, perasapan, peragian, serta pemindangan ikan.
Pemindangan ikan di Indonesia jumlahnya menempati posisi kedua setelah
penggaraman/pengeringan. Jika dilihat dari sisi fisiknya, pindang memiliki
keunggulan yang lebih dibandingkan dengan ikan asin. Menurut Heruwati, ikan
pindang mempunyai citarasa yang lebih lezat dan tidak terlalu asin sehingga
dapat dimakan dalam jumlah yang banyak, termasuk produk yang siap untuk
dimakan (ready to eat) karena telah mengalami pemasakan, semua jenis ikan
berbagai ukuran

dapatdiolah

menjadi

pindang dan

mudah dipasarkan.

Berdasarkan manfaatnya, meskipun pindang sudah berbentuk produk olahan,
namun pindang tetap memiliki nilai gizi yang baik karena mengandung omega 3
yang sangat berguna untuk kesehatan. Pada pemindangan dengan bahan baku
ikan layang (Decapterus spp) terkandung gizi yang cukup tinggi yaitu protein
27%, lemak 3%, energi 176 kalori, air 60%, mineral 0.26%, serta vitamin B 0.07
mg (Firdaus, 2014).
Pindang ikan merupakan salah satu hasil pengolahan ikan dengan
kombinasi perlakuan antara penggaraman dan perebusan. Pemberian garam,
maka produk ini dapat tahan lebih lama dari, sehingga dapat dipasarkan ke
daerah yang cukup jauh. Hasil olahan pemindangan merupakan produk yang
2

3

banyak disukai oleh masyarakat, karena yang khas. Sesuai dengan penyataan
dari Badan Riset Kelautan dan Perikanan, yang menyatakan bahwa ikan pindang
merupakan salah satu hasil olahan yang cukup populer di Indonesia, dalam
urutan hasil olahan tradisional menduduki tempat kedua setelah ikan asin. Dilihat
dari sudut program peningkatan konsumsi protein masyarakat, ikan pindang
mempunyai prospek yang lebih baik daripada ikan asin. Hal ini mengingat bahwa
ikan pindang mempunyai cita-rasa yang lebih lezat dan tidak begitu asin jika
dibandingkan dengan ikan asin sehingga dapat dimakan dalam jumlah yang lebih
banyak. Kelebihan ikan pindang dan ikan asin adalah ikan pindang merupakan
produk yang siap untuk dimakan (ready to eat). Di samping itu juga ikan pindang
merupakan produk yang praktis untuk semua jenis ikan dari berbagai ukuran
dapat diolah menjadi ikan pindang (Anisah dan Indah, 2007).
Hasil produksi kegiatan pemindangan sangat disenangi oleh konsumen
karena aromanya hampir mendekati ikan kaleng serta tidak terlalu asin, sehingga
dapat di konsumsi dalam jumlah yang lebih banyak bila dibandingkan dengan
produk ikan asin. Jenis ikan yang biasa digunakan cukup beragam, mulai dari
ikan kecil hingga ikan besar dan dari ikan air tawar sampai ikan laut. Ikan air
tawar yang sering dipindang adalah tambakan, nila dan ikan mas. Untuk ikan
laut, jenis yang biasa dipindang adalah ikan layang, kembung, tongkol, tuna,
cakalang dan ekor kuning (Adrian, 2010).
Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk
menciptakan, mengomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelangga dan
untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan
organisasi

dan

pemangku

kepentingan.

Inti

dari

pemasaran

yaitu

mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial dengan cara
yang menguntungkan. Pemasaran sendiri dapat mendistribusikan barang-barang

3

4

yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai sasaran pasar dan mencapai
sebuah tujuan perusahaan tersebut (Kotler, 2002).
Tahap

pelaksanaan

dan

pengelolaan

strategi

pemasaran

harus

memperhatikan perancangan organisasi pemasaran yang efektif, pelaksanaan
dan pengendalian strategi serta pemakaian sistem informasi untuk perencanaan
dan manajemen dari strategi pemasaran. Dengan demikian strategi pemasaran
merupakan prinsip yang menyeluruh untuk mencapai tujuan-tujuan pemasaran
dan bisnis yang mencakup keputusan-keputusan pengeluaran pemasaran,
bauran pemasaran dan aplikasi pemasanan. Strategi pemasaran dibagi menjadi
tiga bagian penting, yaitu: 1) strategi pasar sasaran dan strategi penempatan
produk, 2) bauran pemasaran dan anggran pemasaran, 3) strategi pemasaran
yang menyeluruh dikaitkan dengan tujuan serta sasaran penjualan, pangsa
pasar dan keuntungan. Dalam hal ini, tujuan pemasaran merupakan arah bagi
perusahaan untuk merumuskan alternatif strategi pemasaran (Hurriyati, 2010).
Dari beberapa jenis ikan hasil perairan yang ada, bahan baku yang
digunakan pada Home Industri “Mutiara Laut” yang terletak dikawasan Sendang
Biru, Kabupaten Malang adalah Baby Tuna dan Cakalang. Pemilihan kedua jenis
ikan tersebut dikarenakan banyaknya hasil tangkapan para nelayan pada kedua
jenis ikan tersebut. Untuk meningkatkan daya saing pasar serta dapat
mempertahankan daya simpan pada agar lebih tahan lama dari ikan tersebut,
maka pengawetan ikan dengan teknik pemindangan dilakukan.
1.2

Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud
Praktek Kerja Magang ini dilaksanakan dengan maksud untuk memperoleh
gambaran yang sistematis dan mengetahui secara langsung penerapan serta
pelaksanaan manajemen pemasaran pada Home Industri “Mutiara Laut”.

4

5

Sekaligus memahami dan mengetahui keuntungan atau kerugian, faktor-fakor
yang dipengaruhi pada usaha pemindangan Home Industri ”Mutiara Laut”, Desa
Sendang Biru, Kecamatan Sumber Manjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa
Timur.
1.2.2 Tujuan
Tujuan dari Praktek Kerja Magang ini adalah untuk mengetahui dan
mempelajari :
1. Keadaan umum tempat usaha pemindangan yang meliputi sejarah dan
perkembangan usaha, lokasi usaha pada Home Industri ”Mutiara Laut”.
2. Aspek pemasaran usaha pemindangan pada usaha pemindangan pada
Home Industri ”Mutiara Laut”, meliputi:
a. Fungsi pemasaran
b. Lembaga Pemasaran
c. Saluran Pemasaran
d. Daerah Pemasaran
e. Bauran Pemasaran
3. Aspek finansial dalam usaha pemindangan pada usaha pemindangan
pada Home Industri ”Mutiara Laut”, meliputi:
a. Modal
b. Biaya Pemasaran
c. Margin Pemasaran
d. Penerimaan
e. Break Event Point
4. Faktor pendukung dan Faktor penghambat dalam usaha pemindangan
ikan pada Home Industri ”Mutiara Laut”.
1.3

Kegunaan
Dengan dilakukannya pelaksanaan Praktek Kerja Magang ini diharapkan

memberikan manfaat bagi :
1. Mahasiswa
Sebagai bahan informasi keilmuan dalam penambahan pengetahuan,
wawasan dan sebagai bahan referensi, petunjuk dan pertimbangan bagi
peneliti untuk penelitian selanjutnya.

5

6

2. Perguruan Tinggi
Sebagai sarana informasi dan penambah pengetahuan dalam bidang
pemasaran khususnya pada penerapan manajemen pemasaran serta
sebagai reverensi yang dapat digunakan untuk penelitian tentang strategi
bauran pemasaran pada sebuah usaha Home Industri dalam skala lokal.
3. Instasi Usaha
Sebagai sarana informasi dan untuk bahan pertimbangan dalam
penerapan manajemen pemasaran guna meningkatkan hasil pemasaran,
meningkatkan pendapatan dan juga dapat meningkatkan manajemen
pemasaran usahanya dalam skala besar.
4. Pemerintah
Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan usaha yang
berkaitan dengan usaha disektor perikanan, khususnya pengembangan
usaha penjualan produk perikanan secara berkelanjutan.

6

7

II.

2.1

METODE PRAKTEK KERJA MAGANG

Waktu dan Tempat
Kegiatan Praktek Kerja Magan ini dilaksanakan pada tanggal 10 Juli – 08

Agustus 2017 di Home Industri “Mutiara Laut” Dusun Sendang Biru RT 03 RW
01, Kelurahan/Desa Tambakrejo Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten
Malang, Jawa Timur
2.2

Metode Pelaksaan Praktek Kerja Magang
Adapun metode pelaksanaan Praktek Kerja Magang yang digunakan di

Home Industri “Mutiara Laut” Dusun Sendang Biru, Kelurahan Tambakrejo
Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang sebagai berikut :
Tabel 1. Kegiatan yang Dilakukan Selama Praktek Kerja Magang
No.
1.

2.

Tanggal,
Bulan,
Tahun
10 Juli
2017

11 Juli
2017

Kegiatan
1. Perkenalan kegiatan di
tempat magang
2. Menyambung reyeng

1. Menyambung reyeng
2. Memilah ikan dan
memaukkan ikan
kedalam reyeng yang
sudah di sambung

Keterangan
1. Mengetahui sisem kerja di
tempat usaha Home Industri
“Mutiara Laut” milik Bapak
Sumaji
2. Mengetahui sarana dan
prasarana yang digunakan
dalam kegiatan usaha
3. Mengetahui cara
menyambung reyeng
1. Mengenal macam-macam
reyeng yang akan
disambung sesuai dengan
ukurannya
2. Ukuran reyeng yang
digunakan :
a. Ndandung
b. Poleng
c. Glundung
d. Tanggungwurung
e. Terminal
3. Menyambung reyeng sesuai
dengan ukuran nya
4. Memilah ikan sesuai dengan
ukuran nya

7

8

No.
3.

Tanggal,
Bulan,
Tahun
12 Juli
2017

4.

13 Juli
2017

5.

14 Juli
2017

6.

15 Juli
2017

7.

16 Juli
2017

8.

17 Juli
2017

9.

18 Juli
2017

Kegiatan

Keterangan

Memilah dan memasukkan
ikan kedalam reyeng yang
sudah disambung

1. Memilah ikan sesuai dengan
ukuran ikan
2. Memasukkan ikan yang
sudah dipilah kedalam
reyeng
Memilah dan memasukkan 1. Memilah ikan sesuai dengan
ikan kedalam reyeng yang
ukuran ikan
sudah disambung
2. Memasukkan ikan yang
sudah dipilah kedalam
reyeng
Wawancara kepada
1. Mencari data mengenai
Sekertaris Desa di Balai
keadaan umum yang ada di
Desa Tambakrejo
Desa Tambakrejo
2. Melihat keadaan yang ada di
sekitar lokasi PKM
Memilah dan memasukkan 1. Memilah ikan sesuai dengan
ikan kedalam reyeng yang
ukuran ikan
sudah disambung
2. Memasukkan ikan yang
sudah dipilah kedalam
reyeng
1. Memilah dan
1. Memilah ikan sesuai dengan
memasukkan ikan
ukuran ikan
kedalam reyeng yang
2. Memasukkan ikan yang
sudah disambung
sudah dipilah kedalam
2. Wawancara kepada para
reyeng
pekerja
3. Mengetahui sarana dan
prasarana yang ada di lokasi
4. Mengetahui cara memindang
ikan dengan baik
1. Memilah dan
1. Memilah ikan sesuai dengan
memasukkan ikan
ukuran ikan
kedalam reyeng yang
2. Memasukkan ikan yang
sudah disambung
sudah dipilah kedalam
2. Menali reyeng yang
reyeng
sudah diisi ikan
3. Mengetahui cara menali
reyeng yang sudah berisi
ikan
1. Memilah dan
1. Memilah ikan sesuai dengan
memasukkan ikan
ukuran ikan
kedalam reyeng yang
2. Memasukkan ikan yang
sudah disambung
sudah dipilah kedalam
2. Menali reyeng yang
reyeng
sudah diisi ikan
3. Mengetahui cara menali
reyeng yang sudah berisi
ikan

8

9

Tanggal,
No.
Bulan,
Tahun
10. 19 Juli
2017

Kegiatan
1. Menyambung reyeng
2. Menali reyeng yang
sudah diisi

11.

20 Juli
2017

Menali reyeng

12.

21 Juli
2017

1. Menyambung reyeng
2. Menali reyeng yang
sudah diisi

13.

22 Juli
2017

1. Menyambung reyeng
2. Menali reyeng yang
sudah diisi
3. Proses penjualan

14.

23 Juli
2017

Menali reyeng

15.

24 Juli
2017

1. Proses penjualan
2. Wawancara kepada
supplier dan pengepul

16.

25 Juli
2017

1. Menyambung reyeng
2. Menali reyeng yang
sudah diisi

17.

26 Juli
2017

1. Menyambung reyeng
2. Menali reyeng yang
sudah diisi

Keterangan
1. Menyambung reyeng sesuai
dengan ukuran ikan
2. Ukuran ikan yang akan
dipindang :
 Ndandung
 Ndandung Glundung
 Poleng
 Pol
 Glundung A
 Tanggung wurung
 Terminal
3. Menali reyeng yang berisi
ikan
1. Menali reyeng yang sudah
beriisi ikan
2. Mengetahui proses
memindang ikan
1. Menyambung reyeng sesuai
dengan ukuran ikan
2. Menali reyeng yang berisi
ikan
1. Menyambung reyeng sesuai
dengan ukuran ikan
2. Menali reyeng yang berisi
ikan
3. Mengetahui proses
penjualan ikan pindang di
Pasar Gadang
1. Menali reyeng yang sudah
beriisi ikan
2. Mengetahui proses
memindang ikan
1. Mengetahui proses
berjalannya pemasaran ikan
pindang yang ada di Pasar
Gadang
2. Mengetahui respon pasar
terhadap produk ikan
pindang
1. Menyambung reyeng sesuai
dengan ukuran ikan
2. Menali reyeng yang berisi
ikan
1. Menyambung reyeng sesuai
dengan ukuran ikan
2. Menali reyeng yang berisi
ikan

9

10

Tanggal,
No.
Bulan,
Tahun
18. 27 Juli
2017

Kegiatan
1. Wawancara ke Balai
Dusun Sendang Biru
2. Pengambilan bahan
baku
3. Memindang ikan

19.

28 Juli
2017

1. Pengambilan data ke
UPT Pelabuhan dan
Pengelolaan
Sumberdaya Kelautan
dan Perikanan
Pondokdadap
2. Memindang ikan

20.

29 Juli
2017

1. Menyiram ikan
2. Memasukkan ikan ke
dalam reyeng
3. Wawancara kepada
Bapak Sumaji selaku
pemilik usaha

21.

30 Juli
2017

Memilah dan memasukkan
ikan kedalam reyeng yang
sudah disambung

22.

31 Juli
2017

1. Memindang ikan
2. Proses Penjualan

Keterangan
1. Mencari data mengenai
keadaan umum lokasi usaha
secara rinci
2. Mengetahui proses
pelelangan ikan yang ada di
TPI Pondokdadap
3. Mengetahui proses
persortiran ikan sebelum
melalui pengiriman bahan
baku
4. Mengetahui tata cara
memindang ikan yang baik
1. Mencari data mengenai
kondisi perikanan yang ada
di Sendang Biru
2. Mengetahui hasil tangkapan
nelayan yang ada di
Sendang Biru
3. Mengetahui cara memindang
ikan yang baik
1. Mengetahui proses
membersihkan ikan
2. Membedakan ikan sesuai
dengan ukuran
3. Memasukkan ikan kedalam
reyeng yang telah
disambung
4. Pengambilan data pada
semua aspek dengan proses
wawancara kepada Bapak
Sumaji selaku pemilik usaha
Home Industri “Mutiara Laut”
1. Memilah ikan sesuai dengan
ukuran ikan
2. Memasukkan ikan yang
sudah dipilah kedalam
reyeng
1. Mengetahui cara penjualan
ikan pindang yang ada di
Pasar Gadang
2. Mengetahui harga-harga
ikan pindang yang akan
dijualkan
3. Mengetahui cara memindang
4. Mengetahui ukuran garam
dan kayu bakar yang
digunakan dalam proses
produksi

10

11

Tanggal,
No.
Bulan,
Tahun
23. 1 Agustus
2017

Kegiatan
1. Menyambung reyeng
2. Memilah dan
memasukkan ikan
kedalam reyeng yang
sudah disambung

24.

2 Agustus
2017

1. Memilah dan
memasukkan ikan
kedalam reyeng yang
sudah disambung
2. Menali reyeng
1. Menyambung reyeng
2. Menali reyeng

25.

3 Agustus
2017

26.

4 Agustus
2017

27.

5 Agustus
2017

28.

6 Agustus
2017

29.

7 Agustus
2017

Menali reyeng

30.

8 Agustus
2017

1. Menyambung reyeng
2. Menali reyeng

1. Memilah dan
memasukkan ikan
kedalam reyeng yang
sudah disambung
2. Menali reyeng
1. Memilah dan
memasukkan ikan
kedalam reyeng yang
sudah disambung
2. Menali reyeng
1. Menyambung reyeng
2. Pendataan sarana dan
prasarana

Keterangan
1. Menyambung reyeng sesuai
dengan ukuran ikan yang
akan di pindang
2. Memilah ikan yang akan
diproses
3. Memasukkan ikan kedalam
reyeng yang telah
disambung
1. Memilah ikan sesuai dengan
ukuran ikan
2. Memasukkan ikan yang
sudah dipilah kedalam
reyeng
1. Menyambung reyeng sesuai
ukuran yang akan digunakan
2. Mengetahui cara mepacking
ikan pindang yang akan
diproses menjadi ikan
pindang
1. Memilah ikan sesuai dengan
ukuran ikan
2. Memasukkan ikan yang
sudah dipilah kedalam
reyeng
1. Memilah ikan sesuai dengan
ukuran ikan
2. Memasukkan ikan yang
sudah dipilah kedalam
reyeng
1. Menyambung reyeng sesuai
dengan ukuran yang akan
digunakan
2. Mengetahui sarana dan
prasarana yang digunakan
dalam proses produksi
1. Menali reyeng yang sudah
beriisi ikan
2. Mengetahui proses
memindang ikan
1. Menyambung reyeng sesuai
ukuran yang akan digunakan
2. Mengetahui cara mepacking
ikan pindang yang akan
diproses menjadi ikan
pindang

11

12

2.2.1 Partisipasi Aktif
Menurut Salam (2010), partisipasi dapat didefinisikan sebagai keterlibatan
mental/pikiran dan emosi/perasaan seseorang secara aktif di dalam situasi
kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok
dalam usaha mencapai tujuan serta turut bertanggung jawab terhadap usaha
yang bersangkutan. Keterkaitan partisipasi aktif disini yaitu untuk mengetahui
kondisi suatu usaha dan tanggungjawab terhadap usaha yang bersangkutan.
Tahap partisipasi aktif akan dilakukan dengan berperan aktif dan mengikuti
setiap kegiatan yang dilakukan di usaha pemindangan Home industri “Mutiara
Laut”, yang mana kegiatan yang dilaksanakan di lokasi Dusun Sendang Biru RT
03 RW 01, Kelurahan/Desa Tambakrejo Kecamatan Sumbermanjing Wetan,
Kabupaten Malang, Jawa Timur dengan memperoleh informasi mengenai
keadaan, kegiatan, dan suasana wilayah masyarakat di sekitar usaha
pemindangan Home industri “Mutiara Laut”.
2.2.2 Observasi
Menurut

Bungin

(2007),

observasi

merupakan

salah

satu

teknik

pengumpulan data yang sangat lazim dalam metode penelitian kualitatif.
Observasi hakikatnya merupakan kegiatan dengan menggunakan pancaindera,
bisa penglihatan, penciuman, pendengaran, untuk memperoleh informasi yang
diperlukan untuk menjawab masalah penelitian. Hasil observasi berupa aktivitas,
kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau suasana tertentu, dan perasaan emosi
seseorang. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran riil suatu peristiwa
atau kejadian untuk menjawab pertanyaan penelitian. Bentuk observasi yaitu
observasi partisipasi, observasi tidak terstruktur, dan observasi kelompok.
Tahap observasi yang dilakukan pada Praktek Kerja Magang adalah
berupa pengamatan dalam proses pemasaran, bentuk produk yang akan

12

13

dipasarkan, struktur organisasi, keadaan umum peusahaan, lokasi dan tata letak
usaha serta faktor pendukung dan penghambat dalam usaha pemindangan. Data
observasi yang dilakukan dapat dijelaskan dalam tabel 3.
No
1
2
3
4
5
6
7
8

Tabel 2. Observasi pada Home Industri “Mutiara Laut”
Hari, Tanggal
Jenis Kegiatan
25 Maret 2017
Observasi pada usaha Home Industri “Mutiara Laut”
Observasi lokasi usaha pemindangan Home Industri
09 Juli 20017
“Mutiara Laut”
10 Juli – 08
Observasi kegiatan Pemindangan pada Home
Agustus 2017
Industri “Mutiara Laut”
Pengambilan data primer pada Balai Desa
14 Juli 2017
Tambakrejo
24 Juli 2017
Observasi penjualan pemindangan ke Pasar Gadang
Pengambilan data primer pada Balai Dusun Sendang
27 Juli 2017
Biru
Pengambilan data primer pada UPT Pelabuhan dan
28 Juli 2017
Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan
Pondokdadap
31 Juli 2017
Observasi Penjualan pemindangan ke Pasar Gadang

2.2.3 Wawancara
Wawancara berstandar adalah wawancara yang direncanakan berdasarkan
pedoman atau daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan lebih dahulu. Semua
pihak yang diwawancarai dalam hal ini responden yang telah diseleksi melalui
metode sampling, diberi pertanyaan sama seperti yang tercantum dalam daftar
pertanyaan, sebagai pedoman wawancara. Pewawancara tidak dibenarkan
mengubah makna yang terkandung di dalam isi setiap pertanyaan, tetapi tidak
dilarang menerjemahkannya ke dalam bahasa yang dapat dimengerti oleh
responden, sehingga pewawancara dapat mengharapkan adanya jawaban yang
mengandung maksud sama, meskipun kalimatnya berbeda (Fathoni, 2011).
Pengumpulan data dengan metode wawancara secara mendalam
dilakukan pada Praktikum Kerja Magang dengan melakukan dialog tanya jawab
kepada beberapa narasumber. Adapun informasi yang dapat diperoleh melalui
metode wawancara meliputi :

13

14

a. Wawancara kepada Bapak Sumaji selaku pemilik usaha Home Industri
“Mutiara Laut” mengenai keadaan umum tempat usaha meliputi
sejarah, perkembangan usaha, aspek pemasaran dalam usaha
pemindangan, modal, biaya, magrin pemasaran, penerimaan, serta
faktor pendukung dan faktor penghambat dalam usaha pemindangan.
b. Wawancara kepada Sekertaris Desa Tambakrejo dan beberapa
perangkat desa lainnya mengenai pengambilan data primer kondisi
umum lokasi usaha.
c. Wawancara kepada Yulianto selaku petugas di Balai Dusun Sendang
Biru mengenai pengambilan data primer kondisi umum lokasi usaha.
d. Wawancara kepada Farida selaku petugas di UPT Pelabuhan dan
Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Pondokdadap
mengenai potensi perikanan yang ada di daerah Sendang Biru, hasil
perikanan

yang ada di daerah Sendang Biru, serta jenis-jenis ikan

yang didapatkan pada daerah Sendang Biru.
e. Wawancara kepada Ibu Hj. Nur selaku pedagang hasil pemindangan
mengenai proses pemasarannya, keadaan pasar, pesaing, harga
produk pemindangan, beserta respon pasar terhadap produk ikan
pindang.
2.2.4 Dokumentasi
Menurut

Piscayanti

(2014),

dokumentasi

adalah

rangkaian

proses

penyimpanan bukti-bukti sedapat mungkin merekam kejadian atau peristiwa.
Dalam hal dokumentasi pementasan, jelaslah bahwa dokumentasi mencakup
penyimpanan foto-foto, vcd, dvd pementasan termasuk kliping koran. Keutuhan
dan keseluruhan peristiwa penting tersebut harus tercermin dari proses-proses
yang sangat mewarnai pementasan. Jadi dokumentasi tidak hanya mengacu
pada apa yang terjadi saat dipanggung, namun juga peristiwa di balik panggung.

14

15

Dokumentasi bukan hanya berfokus pada dokumen, namun proses yang terjadi
di balik dokumen tersebut.
Pengambilan data dokumentasi pada Praktek Kerja Magang yang
dilakukan adalah mengumpulkan data meliputi keadaan umum pada lokasi
usaha, fasilitas yang ada dalam usaha tersebut, dan keadaan pasar pada
usahaHome Industri ”Mutiara Laut”. Pengambilan data tersebut dilakukan
dengan menyakan langsung kepada pemilik usaha yaitu Bapak Sumaji,
menayakan langsung kepada beberapa karyawan yang ada di lokasi usaha,
serta melihat langsung keadaan yang ada pada saat melakukan Praktek Kerja
Magang. Hal ini akan menambah bukti kuat tentang informasi-informasi yang
akan diteliti.
2.3

Jenis dan Sumber Data
Adapun jenis sumber data pada pelaksanaan Praktek Kerja Magang yang

digunakan di Home Industri “Mutiara Laut” sebagai berikut :
2.3.1 Data Primer
Menurut Sugiono (2009), data primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data. Data primer diperoleh dari teknik
pengambilan data yang berupa interview, observasi, maupun penggunaan
pengukuran yang khusus dirancang sesuai dengan tujuannya. Data primer pada
umumnya diperoleh ketika pelaksanaan kegiatan penelitian yang berupa hasil
interview, observasi, dll.
Data pimer merupakan data yang langsung diperoleh dari narasumber
dengan cara mencatat hasil partisipasi aktif, serta wawancara terhadap pemilik
usaha pemindangan ikan pada Home Industri “Mutiara Laut”. Data primer yang
akan dikumpulkan pada Praktek Kerja Magang ini meliputi :
a. Profil usaha pada Home Industri “Mutiara Laut”

15

16

b.
c.
d.
e.

Daerah pemasaran pada Home Industri “Mutiara Laut”
Saluran pemasaran padaHome Industri “Mutiara Laut”
Bauran pemasaran padaHome Industri “Mutiara Laut”
Faktor pendukung dan penghambat pemasaran pada Home Industri
“Mutiara Laut”

2.3.2 Data Sekunder
Menurut Hendri (2009), data sekunder merupakan informasi yang
dikumpulkan bukan untuk kepentingan studi yang sedang dilakukan saat ini
tetapi untuk beberapa tujuan lain. Data sekunder juga dapat diartikan sebagai
darta primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak
pengumpul dari data primer atau oleh pihak lainnya misalnya dalam bentuk tabeltabel atau diagram. Data sekunder didapatkan dari rencana peembelajaran,
silabus dan satuan acara perkuliahan. Sumber dari data sekunder tidak dibatasi
oleh ruang dan waktu.
Pada pelaksanaan Praktek Kerja Magang di Home Industri “Mutiara Laut”
data sekunder yang akan diperoleh meliputi :
1. Letak geografis dan topografis dari lokasi Praktek Kerja Magang yang
akan dilakukan.
2. Keadaan umum pada lokasi Praktek Kerja Magang Dusun Sendang
Biru RT. 03 RW. 01, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumber Manjing
Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
3. Keadaan masyarakat sekitar tempat usaha pemindangan pada Home
Industri ”Mutiara Laut”
2.4

Analisis Data

2.4.1 Analisis Data Kualitatif
Metodologi kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuanpenemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunkan prosedu-prosedur
statistik atau cara-cara lain dari pengukuran. Secara umum metode kualitatif

16

17

dapat digunakan untuk penelitian tentang kehidupan masyarakat, sejarah,
tingkah lak, fungsionalisasi organisasi, aktivitas sosial, dan lain-lain. Salah satu
alasan menggunakan pendekatan metode kualitatif adalah pengalaman para
peneliti dimana metode ini dapat digunakan untuk menemukan dan memahami
apa yang tersembunyi dibalik fenomena yang kadangkala merupakan sesuatu
yang sulit untuk dipahami secara memuaskan (Rahmat, 2009).
Dalam penelitian Praktek Kerja Magang ini digunakan metode kualitatif
yang mengemukakan tentang :
a. Profil usaha pada Home Industri “Mutiara Laut”
1. Sejarah dan perkembangan usaha pada Home Industri “Mutiara
Laut”
2. Keadaan umum lokasi usaha pada Home Industri “Mutiara Laut”
3. Fasilitas yang ada pada usaha Home Industri “Mutiara Laut”
b. Aspek Pemasaran pada Home Industri “Mutiara Laut”
1. Fungsi Pemasaran
2. Lembaga Pemasaran
3. Saluran Pemasaran
4. Daerah Pemasaran
5. Strategi Pemasaran
6. Bauran Pemasaran
c. Faktor-faktor pendukung maupun penghambat usaha pemindangan
pada Home Industri ”Mutiara Laut”.
2.4.1 Analisis Data Kuantitatif
Deskriptif kuantitatif menyebutkan bahwa data yang digunakan dalam
pendekatan kuantitatif bersifat statistik ataupun koding-koding yang dapat
dikuantifikasi. Data kuatitatif dinyatakan dalam bentuk angka-angka atau jumlah
dan dapat diukur besar kecilnya serta bersifat obyektif sehingga dapat ditafsirkan
sama

oleh

orang

lain. Data

tersebut

berbentuk

variabel-variabel

dan

operasionalnya dengan skala ukuran tertentu, misalnya skala nominal, ordinal,
interval dan ratio (Sarwono, 2009).

17

18

Pada usaha pemindangan di Home Industry “Mutiara Laut” data kuantitatif
yang diteliti yaitu modal, biaya pemasaran, margin pemasaran, penerimaan, dan
break event point (BEP) yang diteliti meliputi :
a.

Modal
Modal adalah suatu barang atau uang yang keberadaanya akan selalu

bersama dengan faktor produksi tempat usaha dan tenaga kerja untuk
menghasilkan barang baru. Modal yang digunakan dibedakan menjadi dua yaitu
modal tetap atau modal investasi dan modal kerja atau biaya usaha. Modal
investasi adalah aktiva yang tahan lama yang secara berangsur-angsur habis
dan turut serta dalam produksi. Sedangkan modal kerja adalah jumlah
keseluruhan aktiva lancar yaitu modal yang habis satu kali proses produksi
(Primyastanto, 2012).
Dalam Praktek Kerja Magang ini, permodalan akan dianalisis secara
deskriptif kualitatif. Dimana analisis tersebut dilakukan pada modal tetap, modal
kerja, dan sumber modal yang didapatkan dalam usaha pemindangan
padaHome Industri “Mutiara Laut”.

b.

Biaya Pemasaran
Biaya pemasaran (marketing cost) adalah biaya yang dikeluarkan dalam

proses pergerakan barang dari produsen sampai ke konsumen, hal ini mencakup
jumlah pengeluaran perusahaan perikanan (nelayan atau petani ikan).
Pengeluaran ini untuk keperluan pelaksanaan kegiatan yang berhubungan
dengan penjualan hasil produksinya dan jumlah pengeluaran oleh lembaga

18

19

pemasaran dan laba yang diterima oleh lembaga bersangkutan (Hanafiah dan
Saefuddin, 2006).
c.

Margin Pemasaran
Marjin pemasaran merupakan selisih antara harga konsumen dengan

harga produsen (Jumiati, 2012), dapat dianalisis menggunakan rumus sebagai
berikut :
Mp = Pr – Pf
Dimana :
Mp : Marjin pemasaran
Pr : Harga konsumen
Pf : Harga produsen
d.

Penerimaan
Menurut Soekartawi (1993) dalam Primyastanto (2016), penerimaan adalah

nilai dari total produksi yang dihasilkan dalam jangka waktu tertentu dimana
besar penerimaan tergantung pada harga dan jumlah produk. Penerimaan atau
Revenue merupakan perkalian antara harga dengan produksi (R = P x Q).
Penerimaan dapat diartikan sebagai pendapatan kotor perusahaan.

e.

Break Event Point
Break Even Point atau titik impas merupakan suatu titik yang menunjukkan

bahwa pendapatan total yang dihasilkan perusahaan sama dengan jumlah biaya
yang dikeluarkan, sehingga perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak
mengalami kerugian. Break Even Point dapat diartikan suatu keadaan dimana

19

20

dalam operasi, perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi
(penghasilan = total biaya) (Munawir, 2007).
Analisis BEP (Break Event Point) merupakan alat analisis untuk
mengetahui batas nilai produksi atau volume produksi suatu usaha mencapai titik
impas yaitu tidak untung dan tidak rugi (Riyanto, 2010). BEP dibagi menjadi dua
yaitu BEP unit dan BEP sales. Rumus perhitungan BEP unit yaitu:

BEP ( Q )=

FC
P−V

Dimana:
FC

= Biaya tetap

P

= Harga jual per unit

V

= Biaya variabel per unit

Q

= Kuantitas produk yang dihasilkan dan dijual

Sedangkan rumus perhitungan BEP sales yaitu:

BEP ( dalam rupiah )=

FC
1−VC / S

Dimana:
FC

= Biaya tetap

VC

= Biaya variable

S

= Volume penjualan.

20

21

III. KEADAAN UMUM LOKASI PRAKTEK KERJA MAGANG

3.1

Letak Geografis dan Keadaan Topografi

3.1.1 Letak Geografis
Lokasi Praktek Kerja Magang (PKM) dilaksanakan pada Home Industri
“Mutiara

Laut”

yang

terletak

di

Dusun

Sendang

Biru

RT.03

RW.01,

Kelurahan/Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten
Malang, Jawa Timur. Untuk lebih lengkap mengenai lokasi PKMakan dijelaskan
pada gambar 1.

Gambar 1. Lokasi Praktek Kerja Magang di Dusun Sendang Biru, Desa
Tambakrejo
Dusun Sendang Biru merupakan bagian dari Desa Tambakrejo, Kecamatan
Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Desa Tambakrejo
sendiri merupakan daerah dataran rendah dengan wilayah pantai yang berada
21

22

pada bagian selatan yang berhadapan langsung dengan Pulau Sempu. Secara
geografis Desa Tambakrejo dibagi menjadi dua posisi yaitu :
1. Dusun Tamban : 8 24’ 07.05” LS / 112 43’ 04.86” BT
2. Dusun Sendang Biru : 825’54.79 LS / 11240’ 49.79” BT
Musim di Desa Tambakrejo juga sama seperti daerah-daerah lain di Indonesia,
yakni musim kemarau dan musim hujan. Curah hujan di Desa Tambakrejo ratarata mencapai 2400 mm dan curah hujan terbanyak terjadi pada bulan Desember
mencapai 405,04 mm. Luas wilayah Desa Tambakrejo adalah 2.738,80 Ha
atau27,388 Km2 dari luas Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Sementara luas
hutan desa adalah 877 Ha atau 8,77 Km2(Balai Desa Tambakrejo,2017).
Letak geografis dariDesa Tambakrejo bagian selatan khusunya pada
kawasan Sendang Biru yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia dan
sebagai daerah penangkapan ikan sangatlah menguntungkan bagi setiap
industri- industri yang memanfaatkan hasil laut di pesisir Sendang Biru. Selain
terkenal dengan hasil tangkapannya, Sendang Biru dan Tamban juga terkenal
dengan beberapa tempat wisata pantai. Adapun batas wilayah Desa Tambakrejo
adalah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara

: Desa Kedungbanteng

b. Sebelah Selatan

: Samudera Hindia

c. Sebelah Barat

: Desa Sitiarjo

d. Sebelah Timur

: Desa Tambaksari

Desa Tambakrejo dibagi menjadi dua lokasi yaitu Dusun Sendang Biru
dan Dusun Tamban. Kedua lokasi ini dapat dikategorikan menjadi beberapa
bagian, yaitu daerah pantai, pertanian, peternakan dan daerah industri. Pada
daerah Sendang Birudaerahnya meliputi daerah pertanian, peternakan, dan
industri perdagangan meliputi pelelangan ikan, penangkapan ikan, penyedia
penginapan berupa hometsay, pemilik toko-toko kecil dan warung, pembuatan
22

23

abon ikan, pengolahan krupuk ikan dan pemindangan. Sementara di daerah
Tamban banyak didominasi oleh pekerja di daerah pertanian, peternakan, dan
wisata.
Desa Tambakrejo terletak di sebelah selatan dari pusat Kota Malang. Desa
ini berjarak 30 km dari pusat Kecamatan Sumbermanjing Wetan dengan waktu
tempuh sekitar 40 menit dari ibukota kecamatan. Sementara itu jika ditempuh
dari Kabupaten Malang membutuhkan waktu sekitar 2 jam dengan jarak tempuh
74 km.
3.1.2 Keadaan Topografi
Keadaan topografi pada Desa Tambakrejo berada pada 75 meter dari
permukaan air laut sehingga wilayah tersebut termasuk wilayah yang rendah.
Daerah Desa Tambakrejo terdapat bukit-bukit kecil dengan jumlah yang cukup
banyak. Kondisi daerah yang sebagian besar merupakan pesisir, aktivitas utama
wa

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124