IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM ERA GLOBALI

Abtraksi
Makalah ini mencoba untuk memberi jawaban terhadap masalah-masalah yang timbul
dalam dinamika kehidupan berpancasila dan diharapkan mampu untuk memberikan pembenaran
terhadap Pancasila, sehingga akan menambah teori-teori dan memperkuat implementasi nilainilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai pondasi nasional dan ideologi dari orang
Indonesia. Selain itu makalah ini juga diharapkan mampu memberikan kontribusi untuk menjaga
konsistensi, hubungan dan kontekstual dari Pancasila bahwa Pancasila selalu dibutuhkan orang
Indonesia dalam melanjutkan pembangunan sesuai dengan perkembangan dunia. Realisasi dari
harapan tadi akan membuat Pancasila mampu memainkan peran: a) di dalam, Pancasila
berfungsi untuk mempererat persatuan bangsa Indonesia dan mengarahkan perjuangan bangsa
menuju ke keadaan yang ideal. Sedangkan b) di luar, Pancasila berfungsi sebagai identitas
bangsa pergaulan internasional dewasa ini. Di era globalisasi, fungsionalitas Pancasila akan diuji
apakah mampu untuk tetap mempertahankan eksistensinya sebagai dasar bagi bangsa Indonesia
dan tujuan cita Negara Indonesia.
Pancasila sebagai ideologi terbuka harus senantiasa mampu berinteraksi secara dinamis.
Pancasila harus bisa menyesuaikan dengan perubahan-perubahan jaman seperti sekarang ini. Hal
inilah yang disebut dengan Pancasila sebagai ideologi terbuka. Globalisasi adalah sebuah
keniscayaan dan tidak akan mungkin dihindari oleh bangsa Indonesia atau oleh Bangsa-bangsa
lain, tetapi dengan adanya Pancasila sebagai landasan atau kerangka bertindak, maka globalisasi
yang tidak terhindari itu akan disesuaikan dengan nilai- nilai yang terdapat dalam Pancasila.
Sehingga kita sebagai rakyat Indonesia harus memiliki wawasan yang luas dan pemahaman yang
benar tentang nilai-nilai luhur yang terdapat dalam Pancasila. Dengan memiliki wawasan yang

luas dan pemahaman yang benar terhadap Pancasila kita dapat menerapkan hidup yang benar
sesuai Pancasila di era globalisasi. Dan kita tidak perlu kehilangan jati diri dari bangsa ini.
Sehingga Indonesia akan memiliki kekuatan yang berpengaruh terhadap dunia Internasional.

Page | 1

BAB I
Pendahuluan

A. Globalisasi dan Faktor-Faktor Pendukung.
Globalisasi adalah proses integrasi dunia internasional yang terjadi karena pertukaran
pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. Pada tahun 2000,
Dana Moneter Internasional (IMF) mengidentifikasi empat aspek dasar globalisasi: a)
perdagangan dan transaksi, b) pergerakan modal dan investasi, c) migrasi dan perpindahan
manusia, d) dan pembebasan ilmu pengetahuan.
Roland Robertson, dosen sosiologi Universitas Aberdeen, salah satu penulis pertama di
bidang globalisasi, mendefinisikan globalisasi pada tahun 1992 sebagai pemadatan dunia dan
pemerkayaan kesadaran dunia secara keseluruhan. Sedangkan Sosiolog Martin Albrow dan
Elizabeth King mendefinisikan globalisasi sebagai semua proses yang menyatukan penduduk
dunia menjadi satu masyarakat dunia yang tunggal. Bisa ditarik pemahaman bahwa yang

dimaksud globalisasi dapat diartikan sebagai intensifikasi hubungan sosial dunia yang
menghubungkan tempat-tempat jauh sehingga peristiwa di suatu tempat dapat dipengaruhi oleh
peristiwa yang terjadi di tempat lain yang berjarak sekian kilometer jauhnya dan
sebaliknya.faktor-faktor penyebab globalisasi adalah:
1. Adanya kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi membuat mudah
terlaksananya transaksi ekonomi antarnegara.
2. Adanya kemajuan ilmu pengetahuan di bidang teknologi transportasi sehingga
memudahkan transfer barang dan jasa antarnegara.
3. Adanya kemajuan kerja sama ekonomi internasional yang semakin erat sehingga
memudahkan terjadinya kesepakatan-kesepakatan antarnegara.

Dampak Globalisasi
Hubungan masyarakat dunia dalam era globalisasi di berbagai sector tentu member
dapak positif maupun negative, dampak tersebut bisa kita klasifikasi sebagai berikut:
a).Dampak positif:
1. Dari proses globalisasi akan memberikan kemudahan untuk memperoleh informasi baik
Page | 2

itu berkenaan dengan ilmu pengetahuan, sosial, maupun informasi lain yang bersifat
positif.

2. Komunikasi semakin mudah dan cepat.
3. Memicu berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi secara pesat. Dengan era
globalisasi sekarang ini banyak antar negara melakukan kerjasama dibidang iptek dan
selain itu juga melakukan kerjasama antar pelajar dari berbagai Negara.
4. Melalui kerjasama investasi antar negara akan berdampak pada perekonomian masingmasing negara dan tentunya akan menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.

Selain contoh-contoh dampak positif globalisasi diatas tentunya masih banyak sisi positif
yang dapat diambil dari globalisasi namun di sisi lain globalisasi juga memiliki pengaruh yang
tidak baik terutama bagi suatu bangsa yang rakyatnya tidak siap atau salah dalam menyikapi
globalisasi itu sendiri.

b). Dampak Negatif Globalisasi
1. Dengan kemudahan akses informasi menjadikan tidak terkendalinya informasi itu sendiri
karena tidak semua informasi memiliki nilai positif dan jika informasi yang masuk
memiliki sisi negatif tanpa adanya filter maka itulah salah satu contoh sisi negatif dari
globalisasi
2. Kehilangan jati diri bangsa. Dengan pertukaran informasi yang mudah dan cepat melaui
berbagai media acapkali masyarakat suatu bangsa lupa akan kebudayaannya sendiri
karena menganggap kebudayaan luar memiliki nilai lebih padahal tidak semua budaya
luar selaras dengan budaya bangsa itu sendiri.

3. Dengan berkembangnya teknologi, makin hari manusia semakin dimanja dengan fasilitas
yang serba instan sehingga memunculkan sikap individualis.
4. Terbentuknya pola hidup konsumtif. Banyak kita temukan prilaku seseorang yang
membeli sesuatu bukan karena kebutuhan akan tetapi karena alasan lain misalnya karena
faktor trend, prestisius dan lain - lain dimana itu terjadi karena perubahan sosial yang
diakibat dari globalisasi.

Disfungsionalitas Pancasila
Page | 3

Posisi pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia di era globalisasi sangat rawan
terhadap pengaruh-pengaruh dari luar yang tidak sesuai dengan kearifan lokal. Implikasi tersebut
diantaranya adalah; secara formal, Pancasila tetap diakui oleh seluruh bangsa Indonesia sebagai
ideologi. Namun di tataran aplikatif, perilaku masyarakat banyak yang mengalami pergeseran
nilai. Secara tidak langsung pergeseran nilai tersebut membuat masyarakat perlahan-lahan
melupakan Pancasila.
Contoh konkret penyimpangan-penyimpangan nilai-nilai Pancasila di era reformasi dan
keterbukaan di Indonesia sekarang ini ialah gesekan-gesekan antar sesama warga Negara yang
dilator belakangi oleh SARA. Selain itu berkembangnya ideologi-ideologi/paham-paham radikal
dewasa ini yang mencoba menodai nilai-nilai heterogenitas dan pluralitas yang telah mengakar

dalam kehidupan rakyat Indonesia. Contohnya adalah paham yang eksklusifisme yang dianut
oleh Front Pembela Islam yang sangat jelas bertentangan dengan asa ke-bineka-an
(heterogenitas) yang menjadi subtansi eksistensi Pancasila.

Rumusan Masalah :

Agar topik pembahasan makalah mengenai pengaruh globalisasi dan tantangan Pancasila dalam
tantangan globalisasi maka ruang lingkup kajian makalah ini adalah:

1. Apakah Pancasila itu bagi kehidupan berbangsa dan bagaimanakah karakter Pancasila
yang menjadi Ideologi bangsa Indonesia ?
2. Seperti apakah implementasi Pancasila dalam era globalisasi ?

BAB II
Pembahasan

A. Landasan Teori
Pancasila merupakan ideologi dan dasar berdirinya bangsa Indonesia. Seperti yang
dikemukakan Hans Kelsen didalam buku General Theory of Law and State sebagai norma
awal dalam berdirinya suatu Negara ( Grundnorm/Fundamentalnorm ) dan bersifat konsensus.

Page | 4

Sedangkan ideology secara umum dapat diartikan sebagai gagasan-gagasan/ide-ide,
keyakinan-keyakinan, kepercayaan-kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis, yang
menyangkut dan mengatur tingkah laku sekelompok manusia tertentu dalam berbagai bidang.
Ideologi kadang diartikan sebagai sebuah cita-tcita yang bersifat tetap dan harus dicapai
dalam berbangsa. Selain itu ideology bisa diartikan sebagai dasar, pandangan ataupun paham.
Menurut Dr. Alfian, ideologi adalah suatu pandangan atau system nilai yang
menyeluruh dan mendalam tentarng bagaimana yang sebaiknya, yaitu yang secara moral
dianggap benar dan adil, mengatur tingkah laku bersama dlam kehidupan.

B. Sejarah dan Hakikat Pancasila sebagi Ideologi Terbuka.
Pancasila adalah pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat
Indonesia dalam bertindak dan bersikap dalam pergaulan sehari-hari didalam berbangsa ataupun
dalam pergaulan internasional di era globalisasi. Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada
hakikatnya merupakan suatu nilai sehingga merupakan sumber dari segala penjabaran dari norma
yang ada dan hidup di masyarakat Indonesia itu sendiri, baik norma hukum, norma moral
maupun norma kenegaraan lainya. Dalam filsafat pancasila terkandung didalamnya suatu
pemikiran pemikiran yang bersifat kritis, mendasar, rasional, sistematis dan komprehensif
(menyeluruh) dan sistem pemikiran ini merupakan suatu nilai.

Kata Panca merupakan bahasa sansekerta yang berarti lima, sedangkan sila bisa diartikan
sebagai aturan, adab, cara, kelakuan, perbuatan atau moral yang melatarbelakangi perilaku
seseorang atau bangsa.
Pancasila sendiri merupakan ideologiterbuka, ini tersirat dengan eksistensi Pancasila
yang mengakomodir kebebasan dan tanggung jawab masyarakat. Hal ini terefleksi didalam
perumusan pasal dua. Pancasila tidak bersifat langsung operasional, tetapi berupa nilai-nilai
dasar yang butuh interpretasi agar selalu relevan, dinamis dan actual.
Menurut Franz Magnis Suseno, suatu ideology bisa diklasifikasikan sebagai ideologi
terbuka jika memenuhi syarat; a). nilai-nilai dan cita-citanya bersumber dari kekayaan budaya
masyarakat sendiri, b). Nilai itu bukan dari keyakinan sekelompok orang melainkan consensus
bersama, c). Materinya tak bersifat langsung operasional.

Page | 5

Alasan-alasan kenapa Pancasila Dijadikan Ideologi Bangsa Indonesiadirangkum sebagai
berikut:

a.

Pancasila adalah adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang digali dari kearifan

lokal yang tercermin dalam budaya Nusantara dan telah ada sebelum dikenalnya
Negara-negara modern

b.

Pancasila merupakan navigasi segenap bangsa dalam membangun, bertindak
dan kerangka batas dalam mewujudkan cita-cita bernegara.

c.

Pancasila merupakan pemadatan nilai-nilai yang hidup di masyarakat
Indonesia sebelum dan sesudah kemerdekaan dan diharapkan menjadi identitas pula
dalam menapaki pergaulan Internasional.

d.

Pe Perjanjian luhur rakyat Indonesia yang disetujui oleh wakil-wakil rakyat
Indonesia menjelang dan sesudah Proklamasi Kemerdekaan yang kita junjung tinggi,
bukan sekedar karena ia ditemukan kembali dari kandungan kepribadian dan cita-cita
bangsa Indonesia yang terpendam sejak berabad-abad yang lalu, melainkan karena

Pancasila itu telah mampu membuktikan kebenarannya setelah diuji oleh sejarah
perjuangan bangsa.

C. Pancasila sebagai sikap bertindak bangsa Indonesia
Pancasila merupakan sistem nilai yang digali dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
Nilai-nilai tersebut telah ada jauh sebelum Indonesia merdeka. Bahkan pada masa-masa
kerajaan di Nusantara telah berkembang nilai-nilai dasar yang merupakan karakter
masyarakat. Bukti bahwa nilai-nilai tersebut berkembang adalah adanya tulisan dalam kitab
sutasoma karangan Empu Prapanca pada zaman kerajaan Majapahit. Bukti lain adalah adanya
prasasti dan candi-candi yang dipercaya sebagai bukti tumbuh berkembangnya kepercayaan
terhadap Yang Maha Kuasa, budaya musyawarah dan gotong royong juga terlihat dalam
setiap relief candi. Nilai-nilai itu kemudian digali dan dirumuskan menjadi suatu tatanan
norma dan nilai yang kita sebut dengan Pancasila.
Nilai-nilai Pancasila juga merupakan suatu pandangan hidup bangsa Indonesia.
Pancasila juga merupakan nilai-nilai yang sesuai dengan hati nurani bangsa Indonesia, karena
Page | 6

bersumber pada kepribadian bangsa. Nilai-nilai Pancasila ini menjadi landasan dasar, serta
motivasi atas segala perbuatan baik dalam kehidupan sehari-hari dan dalam kenegaraan.
Dalam kehidupan kenegaraan, perwujudan nilai agar menjadi penuntun seluruh masyarakat.


Dalam mengarungi globalisasi, Penghayatan Pancasila sangat penting karena Pancasila
merupakan filter bagi penetrasi budaya asing yang masuk melalui berbagai aspek, terutama
aspek informasi dan tekhnologi yang masif karena tak sesuai dengan kesadaran kulutural
Indonesia. Contoh kecil adalah budaya Hedonis yang tervisual dalam media-media
entertainment yang tak sadar telah merubah bangsa Indonesia yang memiliki kesadaran moral
yang genuine berubah menjadi masyarakat yang hedonis. Hal seperti ini merupakan salah satu
faktor yang penyebab tingginya korupsi dan terkorporasinya segala bidang aspek kehidupan,
Tak terkecuali dunia pendidikan.

BAB III
Penutup

Kesimpulan dan Saran
Globalisasi merupakan keniscayaan yang memiliki konsekuensi terhadap kehidupan
masyarakat dunia, diantara konsekuensi tersebut adalah evolusi budaya masyarakat. Pancasila
sebagai acuan tolak

dalam bersosial (baik lingkup masional ataupun internasional) bangsa


Indonesia harus diajarkan dengan ucapan dan tindakan terhadap generasi-generasi berikutnya
dengan metode kesadaran intelektualitas bukan disampaikan dengan bentuk atau konsep
pengajaran doctrinal seperti selama ini agar terjiwai dengan baik oleh segenap generasi.

Page | 7

Daftar Pustaka

1. Prof. Mr. Soediman Kartohadiprojo. Pancasila; sebagai Pandgan Hidup Bangsa
Indonesia.Ibid.
2. Pendidikan Kwarganegaraan untuk SMA/MA Kelas XII Semester Gasal, Viva Pakarindo
3. Drs. M.A.W Brouwer, Studi Budaya Dasar, Penerbit Alumni Bandung, 1986
4. http://kompasiana.com/post/read/619740/3/moralitas-pancasila-dan-globalisasi.html
5. Drs. Slamet Sutrisno, M.Si – Penerbit Andi, 2003.

Page | 8