Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penggunaan Model Problem Based Learning pada Siswa Kelas V SD Negeri Karanggondang 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  4.1 Hasil Penelitian

  Hasil penelitian disajikan secara rinci mulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian siswa disajikan mulai dari tahap prasiklus sampai dengan siklus terakhir. Penelitian ini dilaksanakan 2 siklus yaitu siklus 1 dan siklus 2 yang masing

  • – masing siklus terdiri dari 3 kali pertemuan.

  4.2 Diskripsi Kondisi Prasiklus

  Penelitian dilakukan di kelas V SD Negeri Karanggondang 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang dengan jumlah 25 siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam terutama pada materi Gaya. Sebelum peneliti melakukan tindakan pada siklus 1 terlebih dahulu peneliti melakukan observasi dari pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang dilakukan oleh guru kelas V SD Negeri Karanggondang 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada materi gaya magnet. Observasi ini merupakan langkah awal untuk mengetahui proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan hasil pembelajaran sebelum dilakukan tindakan dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning. Observasi ini dilakukan oleh peneliti untuk mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa yang dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung.

  Hasil belajar sebelum dilakukan tindakan perbaikan memberikan data bahwa dari 25 siswa terdapat 10 siswa tidak tuntas dengan KKM ≥ 65, sedangkan 15 siswa yang lain mengalami ketuntasan. Adapun nilai yang diperoleh siswa kelas V SD Negeri

  Karanggondang 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang sebelum dilakukan tindakan perbaikan dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Ilmu Pengetahuan Alam

  

Kelas V SD Negeri Karanggondang 01 Tahun Pelajaran 2014/2015

Prasiklus

  No. Nilai Frekuensi Persentase Keterangan (%)

  1. ≤ 65

  10

  40 Tidak Tuntas 2. > 65

  15

  60 Tuntas Jumlah

  Tidak Tuntas ≤ KKM = 10 40

  Ketuntasan > KKM = 15

  60 Tuntas 25 100

  • Total Jumlah Rata –rata = 71

  Maksimal = 94 Minimal = 49

Tabel 4.1 menerangkan bahwa pembelajaran yang dilakukan belum efektif dengan banyaknya siswa yang belum tuntas dalam belajarnya, sebanyak 10 siswa dari

  25 siswa belum mencapai ketuntasan, diantaranya siswa yang mendapat nilai kurang dari KKM dengan persentase 40% dan siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM dengan persentase 60%. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada prasiklus adalah 94, sedangkan nilai terendah adalah 49.

4.3 Deskripsi Hasil Tindakan Siklus 1

  Pelaksanaan siklus 1 terdiri dari 3 kali pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 26 sampai 28 Maret 2015. Sebelum pelaksanaan siklus 1, terdapat tahap perencanaan. Dimana tahap ini untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan penelitian. Selanjutnya adalah pelaksanaan tindakan dan observasi. Terakhir adalah refleksi untuk perbaikan pada siklus 2. Untuk lebih jelasnya akan dibahas secara lebih rinci adalah sebagai berikut.

  4.3.1 Perencanaan

  Tahap perencanaan ini merupakan tahap yang digunakan untuk mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam proses tindakan dan observasi. Pada tahap perencanaan peneliti merancang tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus 1. Siklus 1 dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan, dimana setiap pertemuan berlangsung selama 70 menit atau 2 jam pelajaran Sekolah Dasar. Persiapan yang dilakukan peneliti adalah mempersiapkan materi yang akan diajarkan yang berkaitan dengan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), mempersiapkan alat peraga, mempersiapkan alat evaluasi berupa lembar kerja siswa dan lembar observasi untuk mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa. Semua rencana sudah peneliti siapkan dan peneliti melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing dan guru kelas. Setelah mendapat persetujuan dari dosen pembimbing dan guru kelas, peneliti mempersiapkan untuk melaksanakan praktek mengajar di SD dan terlaksana dengan baik.

  4.3.2 Pelaksanaan Tindakan

  Pelaksanaan tindakan perbaikan pada siklus 1 ini peneliti melakukan 3 x pertemuan dengan Standar Kompetensi memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. Dalam pelaksanaan penelitian yang bertindak sebagai guru kelas adalah pengajar, sedangkan guru kelas IV sebagai observer. Setiap pertemuan dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah dibuat peneliti sebelumnya yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Berikut ini penjabaran dari pelaksanaan tindakan:

1. Pertemuan Pertama

  Pertemuan pertama pada siklus 1 dilaksanakkan pada hari kamis, 26 pelaksanaannya melalui tahap

  • – tahap sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat oleh peneliti sebelumnya.

  Pada kegiatan awal, guru memulai dengan mengucapkan salam, dilanjutkan dengan berdoa yang diwakili oleh salah satu siswa dan mengecek kehadiran siswa, menyiapkan perlengkapan pembelajaran baik guru maupun siswa, seperti alat tulis dan buku pelajaran. Kemudian guru memberikan motivasi kepada siswa dengan menjatuhkan benda-benda ke lantai. Dilanjutkan dengan memberikan rumusan masalah Kemana benda- benda tersebut jatuh dan apa penyebab benda tersebut jatuh yang akan dijawab oleh siswa dan guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

  Pada kegiatan inti, guru memberikan sedikit materi tentang Gaya gravitasi. Guru membawa siswa kedalam pembelajaran yang menggunakan model Problem Based Learning. Guru memulai dengan bertanya jawab dengan siswa mengenai benda-benda yang dapat jatuh kebawah yaitu apakah penyebab benda jatuh kebawah. Guru lalu mempersiapkan siswa untuk mencari penyelesaian dari pertanyaan yang diberikan, yaitu dengan membagi siswa kedalam beberapa kelompok. Masing- masing kelompok mendapatkan LKS percobaan dan penyelesain dari pertanyaan atau masalah yang sudah diberikan oleh guru. Siswa mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan oleh setiap kelompok diantaranya: bolpoint, pensil, penghapus, kapur, buku, dan kapas. Guru berkeliling untuk mengamati kerjasama dalam menyelesaikan masalah dalam setiap kelompok, memotivasi dan memfasilitasi serta membatu siswa yang masih kesulitan dalam menyelesaikan percobaan dan soal. Setelah semua percobaan yang dilakukan oleh kelompok selesai setiap kelompok melaporkan atau memaparkan hasil kerja percobaan dan penyelesaian dari soal yang diberikan guru dan kelompok lain menanggapinya. Guru memberikan bimbingan kepada siswa untuk membuat catatan sederhana mengenai kesalah pahaman tentang gaya gravitasi bumi, dan siswa menerima umpan balik yang diberikan oleh guru berupa pujian atau penghargaan.

  Kegiatan akhir yang dilakukan oleh guru adalah mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang gaya gravitasi bumi yang belum dipahami. Guru membimbing siswa membuat kesimpulan dan rangkuman dari pembelajaran yang sudah diajarkan. Dan yang terakhir guru menutup pelajaran dengan salam penutup.

2. Pertemuan Kedua

  Pertemuan kedua pada siklus 1 dilaksanakan pada hari Jumat 27 Maret 2015. Prosedur pelaksanaan pertemuan kedua ini melalui tahap

  • – tahap sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat peneliti sebelumnya yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

  Kegiatan pembelajaan dimulai dengan kegiatan awal. Pada kegiatan awal guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa yang diwakili oleh salah satu siswa, dan mengecek kehadiran siswa. Guru menanyakan kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Guru mengulang materi sebelumnya yaitu tentang gaya gravitasi bumi. Guru mengajak siswa meneruskan materi pada pembelajaran sebelumnya yaitu guru memberikan motivasi kepada siswa dengan menggerakkan mobil-mobilan diatas lantai atau meja. Guru bertanya kepada siswa apakah yang terjadi dengan mobil-mobilan yang tiba-tiba berhenti. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menuliskannya dipapan tulis.

  Kegiatan inti dimulai dengan tanya jawab, apakah yang menyebabkan mobil-mobilan terhenti. Guru membawa siswa masuk kedalam materi pembelajaran yaitu tentang gaya gesek. Guru membrikan tugas kepada siswa mengenai gerak benda dan cara memperbesar dan memperkecil gaya gesek. Guru membawa siswa ke dalam pembelajaran yang menggunakan model kelompok diberikan LKS. Siswa mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam percobaan atau penyelesaian masalah seperti, kain, mika, kertas minyak, penghapus, spidol, kotak korek. Setiap kelompok memnyelesaikan persoalan atau masalah seputar gaya gesek. Guru berkeliling untuk mengamati setiap kelompok dalam kerjasama menyelesaikan masalah, memotivasi siswa yang belum memahami materi. Setelah semua kelompok menemukan atau menyelesaikan masalah, setiap kelompok melaporkan hasil kerja kelompoknya masing-masing, dan setiap kelompok menanggapi laporan yang diberikan kelompok lain. setelah semua kelompok selesai memaparkan hasil kerjanya, guru bersama siswa bertanya jawab untuk mrluruskan kesalahpahaman dan materi tentang gaya gesek yang belum dipahami. Siswa menerima umpan balik yang diberikan oleh guru yaitu berupa pujian atau penghargaan.

  Kegiatan akhir ini guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang gaya gesek yang belum dipahami. Guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan dan rangkuman dari tiap materi pembelajaran. Guru menutup pembelajaran dengan salam.

3. Pertemuan Ketiga

  Pertemuan kedua pada siklus 1 dilaksanakan pada hari Sabtu 28 Maret 2015. Prosedur pelaksanaan pertemuan kedua ini melalui tahap

  • – tahap sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat peneliti sebelumnya yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

  Kegiatan pembelajaan dimulai dengan kegiatan awal. Pada kegiatan awal guru memulai pembelajaran dengan mengucakan salah, berdoa dan mengecek kehadiran siswa. Guru memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran yang akan berlangsung. Guru mengingatkan kembali materi yang sudah dipelajari selama 2 pertemuan sebelumnya yaitu tentang gaya gravitasi

  Kegiatan inti guru memulainya dengan mengulas kembali materi yang sudah dipelajari atau yang sudah diujicobakan yaitu dengan bertanya kepada siswa kenapa benda selalu jatuh kebawah, bagaimana gerak benda pada permukaan yang kasar dan licin, bagaimana cara memperbesar dan memperkecil gaya gesek pada suatu benda. Guru membagikan soal tes evaluasi siklus 1 dan siswa mengerjakan soal tes evaluasi tersebut secara mandiri. Setelah semua siswa selesai mengerjakan soal evaluasi, siswa dan guru membenarkan persepsi siswa yang salah mengenai materi pembelajaran yang sudah berlangsung. Guru membimbing siswa membuat rangkuman.

  Kegiatan akhir guru membimbing siswa membuat kesimpulan pembelajaran. Guru melakukan tindak lanjut dengan penguatan atau konfirmasi terkait materi gaya gravitasi dan gaya gesek. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

4.3.3 Observasi

  Observasi atau pengamatan berguna untuk mengamati kegiatan atau aktivitas pembelajaran. Observasi dilaksanakan pada pertemuan pertama, kedua dan ketiga pada siklus 1. Observer yang bertugas untuk mengamati adalah guru kelas IV. Pengamatan dilakukan terhadap aktivitas siswa dan kinerja guru selama proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning. Berikut hasil pengamatan guru dan siswa dari siklus 1 yang disajikan secara terpisah:

1. Pengamatan Terhadap Siswa

  Pada pertemuan pertama siklus 1 banyak siswa yang antusias untuk mengikuti pembelajaran. Namun setelah di tengah proses pembelajaran beberapa siswa terlihat bosan dan ada siswa yang berbicara sendiri dengan teman

  • – temannya sehingga beberapa siswa kurang memperhatikan penjelasan dari guru. Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Pada saat model
mengobrol dengan teman sekelompoknya, dan pada saat memaparkan hasil kerja kelompok siswa masih kurang percaya diri dalam menyampaikan atau takut menyampaikan didepan kelas. Pada pertemuan ke dua siklus 1 siswa mulai tertarik mencari penyelesaian masalah dengan mencoba alat-alat yang diberikan, siswa terlihat senang saat model pembelajaran Problem Based

  

Learning berlangsung. Siswapun aktif bertanya, memperhatikan penjelasan

  guru dengan baik. Namun pada pertemuan ini siswa yang terlibat aktif dalam pembelajaran masih kurang. Pada pertemuan siklus 1, siswa mulai aktif dan percaya diri dalam menyampaikan pendapatnya, dan siswa sangat antusias dalam mengerjakan soal tes evaluasi siklus 1. Hasil pengamatan aktivitas siswa pada siklus 1 (pertemuan pertama, kedua dan ketiga) dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 4.2 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1 Pertemuan 1 Kelas V SD Negeri Karanggondang 01 Tahun Pelajaran 2014/2015

  Skor No

  Aspek yang Diamati

  1

  2

  3

  4

  1. PRA PEMBELAJARAN

  1. Siswa menempati tempat duduknya masing- √ masing

  2. Kesiapan menerima pembelajaran √

  II MEMBUKA PEMBELAJARAN

  3. Siswa mampu menjawab apersepsi √

  4. Memperhatikan secara seksama ketika dijelaskan √ tujuan pembelajaran yang hendak dicapai

  No Aspek yang Diamati Skor

  III KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

  5. Memperhatikan dengan serius ketika dijelaskan √ materi

  6. Aktif bertanya ketika proses penjelasan materi √

  7. Adanya interaksi positif antara siswa

  • – guru, √ siswa materi pelajaran

  8. Siswa memiliki pemahaman yang sama tentang √ materi pelajaran

  B. Pendekatan/strategi pembelajaran

  9. Siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran √

  10. Siswa memberikan pendapatnya ketika diberikan √ kesempatan

  11. Aktif mencatat berbagai penjelasan yang √ diberikan

  12. Siswa termotivasi dalam mengikuti proses √ pembelajaran

  13. Siswa dapat menentukan masalah yang akan √ dipecahkan

  14. Siswa dapat meninjau masalah secara kritis √

  15. Siswa dapat menemukan pemecahan masalah √ sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki

  16. Siswa dapat mencari informasi yang diperlukan √ dalam pemecahan masalah

  17. Siswa dapat mengambil kesimpulan sesuai √ dengan hasil percobaan atau penelitian yang sudah dilakukan.

  18. Siswa dapat menggambarkan hasil yang sudah √ dilakukan sesuai dengan hasil pengujian dan

  C. Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar

  19. Adanya interaksi positif saat media (alat peraga) √ pembelajaran disajikan

  20. Keterkaitan siswa terhadap materi yang disajikan √ meningkat saat media pembelajaran disajikan

  21. Siswa semakin jelas dan konkret saat penjelasan √ materi yang disajikan dengan media (alat peraga) pembelajaran

  No Aspek yang Diamati Skor

  D. Penilaian proses dan hasil belajar

  22. Memberikan poin kepada siswa secara individu √

  23. Memberikan penghargaan (reward) kepada √ kelompok yang memiliki skor tinggi.

  24. Siswa merasa terbimbing √

  25. Mampu menjawab pertanyaan guru dengan benar √

  E. Penggunaan Bahasa

  26. Penjelasan dapat dengan mudah dimengerti oleh √ siswa

  27. Siswa tidak menemui kesulitan dalam √ pemahaman ketika dijelaskan materi pelajaran

  IV PENUTUP

  28. Siswa secara aktif membuat rangkuman √

  29. Siswa membuat rangkuman hasil pembelajaran √ secara runtut

  Jumlah 3 20 42 8 TOTAL SKOR

  73 Kategori C Dari hasi observasi siswa siklus I pertemuan pertama pada tabel 4. 2 skor yang diperoleh adalah 73 dalam kategori cukup atau belum memuaskan. Hal ini dikarenakan siswa yang masih kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran, siswa kurang aktif dan belum mengikuti langkah-langkah pembelajaran dengan model based learning.

Tabel 4.3 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1 Pertemuan 2 Kelas V SD Negeri Karanggondang 01 Tahun Pelajaran 2014/2015 Skor No Aspek yang Diamati

  1

  2

  3

  4

  1. PRA PEMBELAJARAN

  1. Siswa menempati tempat duduknya √ masing-masing

  2. Kesiapan menerima pembelajaran √

  II MEMBUKA PEMBELAJARAN

  3. Siswa mampu menjawab apersepsi √

  4. Memperhatikan secara seksama ketika √ dijelaskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai

  No Aspek yang Diamati Skor

  III KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

  A. Penjelasan Materi Pelajaran

  5. Memperhatikan dengan serius ketika √ dijelaskan materi

  6. Aktif bertanya ketika proses penjelasan √ materi

  • – 7. Adanya interaksi positif antara siswa √

  8. Siswa memiliki pemahaman yang sama √ tentang materi pelajaran

  B. Pendekatan/strategi pembelajaran

  9. Siswa terlibat aktif dalam kegiatan √ pembelajaran

  10. Siswa memberikan pendapatnya ketika √ diberikan kesempatan

  11. Aktif mencatat berbagai penjelasan yang √ diberikan

  12. Siswa termotivasi dalam mengikuti proses √ pembelajaran

  13. Siswa dapat menentukan masalah yang √ akan dipecahkan

  14. Siswa dapat meninjau masalah secara kritis √

  15. Siswa dapat menemukan pemecahan √ masalah sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki

  16. Siswa dapat mencari informasi yang √ diperlukan dalam pemecahan masalah

  17. Siswa dapat mengambil kesimpulan sesuai √ dengan hasil percobaan atau penelitian yang sudah dilakukan.

  18. Siswa dapat menggambarkan hasil yang √ sudah dilakukan sesuai dengan hasil pengujian dan kesimpulan

  C. Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar

  19. Adanya interaksi positif saat media (alat √ peraga) pembelajaran disajikan

  20. Keterkaitan siswa terhadap materi yang √ disajikan meningkat saat media pembelajaran disajikan

  21. Siswa semakin jelas dan konkret saat √ penjelasan materi yang disajikan dengan media (alat peraga) pembelajaran

  No Aspek yang Diamati Skor

  D. Penilaian proses dan hasil belajar

  22. Memberikan poin kepada siswa secara √ individu

  23. Memberikan penghargaan (reward) √ kepada kelompok yang memiliki skor tinggi.

  24. Siswa merasa terbimbing √

  25. Mampu menjawab pertanyaan guru dengan √ benar

  E. Penggunaan Bahasa

  26. Penjelasan dapat dengan mudah dimengerti √ oleh siswa

  27. Siswa tidak menemui kesulitan dalam √ pemahaman ketika dijelaskan materi pelajaran

  IV PENUTUP

  28. Siswa secara aktif membuat rangkuman √

  29. Siswa membuat rangkuman hasil √

  Jumlah

  10

  54

  24 Total Skor

  88 Kategori B Berdasarkan tabel 4.4 hasil observasi siswa siklus I pertemuan kedua hasil yang diperoleh meningkat, yaitu skor yang diperoleh adalah 88 dan dalam kategori baik. Hal ini dikarenakan siswa mulai antusias dalam mengikuti pembelajaran yang berlangsung. Siswa juga mulai mengikuti langkah-langkah dengan model problem based learning dengan baik.

2. Pengamatan Terhadap Guru

  Pengamatan terhadap aktivitas guru juga perlu dilakukan untuk mengetahui Problem Based Learning keterkaitan antara penguasaan guru terhadap model pembelajaran dengan materi ajar yaitu gaya gravitasi dan gaya gesek serta bagaimana guru membuat siswa agar aktif dalam pembelajaran tanpa ditunjuk oleh guru. Sehingga dapat diketahui adanya keefektifan model pembelajaran Problem Based Learning terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Berikut ini adalah hasil pengamatan terhadap aktivitas guru pada siklus 1:

Tabel 4.4 Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus 1 Pertemuan 1

  

Kelas V SD Negeri Karanggondang 01 Tahun Pelajaran 2014/2015

Skor No Aspek yang Diamati

  1

  2

  3

  4

  1. PRA PEMBELAJARAN

  1. Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran √

  2. Memeriksa kesiapan siswa √

  3. Kesesuaian kegiatan apersepsi dengan materi ajar √

  4. Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai √

  No Aspek yang Diamati Skor

  III Kegiatan Inti Pembelajaran

  A. Penguasaan materi pelajaran

  5. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran √

  6. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan √

  7. Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar √

  8. Mengaitkan materi dengan kehidupan sehari- hari √

  B. Pendekatan/strategi pembelajaran

  9. Merumuskan masalah yang akan dipecahkan oleh siswa √

  10. Melaksanakan pembelajaran sesuai masalah yang akan dipecahkan oleh siswa √

  11. Memantau siswa dalam merumuskan atau menemukan hipotesis √

  12. Menguasai kelas √

  13. Membimbing siswa dalam mengumpulkan data-data yang diperoleh √

  14. Memberi bimbingan pada siswa ketika siswa mengambil kesimpulan √

  15. Memberikan penilaian ketika siswa menggambarkan atau mempresentasikan hasil pemecahan masalah

  20. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran √

  24. Memantau siswa dalam belajar dengan kelompok √

  √

  23. Menumbuhkan keaktifan, inisiatif, konsentrasi, dan kerjasama siswa dalam kelompok belajar

  No Aspek yang Diamati Skor

  22. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa √

  21. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa, dan sumber belajar √

  D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa

  √

  √

  19. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media (alat peraga)

  √

  18. Mengguanakan media (alat peraga) secara efektif dan efisien.

  17. Menghasilkan kesan yang menarik √

  16. Menunjukkan ketrampilan dalam penggunaan media √

  C. Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar

  25. Menunjukkan hubungan antar pribadi yang √

  26. Menunjukkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar √

  IV Penutup

  2 26 39 24 TOTAL SKOR

  Jumlah

  34. Melaksanakan tindak lanjut √

  33. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa √

  √

  32. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa.

  31. Menyampikan pesan dengan gaya bahasa yang sesuai √

  E. Penilaian proses dan hasil belajar

  30. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar √

  29. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancer √

  F. Penggunaan Bahasa

  √

  28. Memberikan penghargaan (reward) kepada kelompok yang memiliki skor tinggi.

  27. Memberikan poin kepada siswa secara individu √

  91 KATEGORI C Berdasarkan tabel 4.4 hasil observasi guru pada siklus 1 pertemuan 1 skor yang diperoleh adalah 91, yaitu kategori C. Hal itu berarti pembelajaran yang dilakukan oleh guru kurang baik. Hal itu disebabkan guru kurang memperhatikan dan melaksanakan langkah-langkah pembelajaran yang

Tabel 4.5 Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus 1 Pertemuan 2 Kelas V SD Negeri Karanggondang 01 Tahun Pelajaran 2014/2015 No Aspek yang Diamati Skor

  No Aspek yang Diamati Skor

  B. Pendekatan/strategi pembelajaran

  8. Mengaitkan materi dengan kehidupan sehari- hari √

  7. Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar √

  6. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan √

  5. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran √

  A. Penguasaan materi pelajaran

  III Kegiatan Inti Pembelajaran

  4. Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai √

  1

  3. Kesesuaian kegiatan apersepsi dengan materi ajar √

  II MEMBUKA PEMBELAJARAN

  2. Memeriksa kesiapan siswa √

  1. Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran √

  1. PRA PEMBELAJARAN

  4

  3

  2

  9. Merumuskan masalah yang akan dipecahkan √

  10. Melaksanakan pembelajaran sesuai masalah yang akan dipecahkan oleh siswa √

  17. Menghasilkan kesan yang menarik √

  20. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran √

  D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa

  √

  19. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media (alat peraga)

  √

  18. Mengguanakan media (alat peraga) secara efektif dan efisien.

  16. Menunjukkan ketrampilan dalam penggunaan media √

  11. Memantau siswa dalam merumuskan atau menemukan hipotesis √

  C. Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar

  √

  15. Memberikan penilaian ketika siswa menggambarkan atau mempresentasikan hasil pemecahan masalah

  14. Memberi bimbingan pada siswa ketika siswa mengambil kesimpulan √

  13. Membimbing siswa dalam mengumpulkan data-data yang diperoleh √

  12. Menguasai kelas √

  21. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa, dan sumber belajar √

  22. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa √

  F. Penggunaan Bahasa

  √

  32. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa.

  IV Penutup

  31. Menyampikan pesan dengan gaya bahasa yang sesuai √

  30. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar √

  29. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancer √

  √

  23. Menumbuhkan keaktifan, inisiatif, konsentrasi, dan kerjasama siswa dalam kelompok belajar

  28. Memberikan penghargaan (reward) kepada kelompok yang memiliki skor tinggi.

  27. Memberikan poin kepada siswa secara individu √

  E. Penilaian proses dan hasil belajar

  26. Menunjukkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar √

  25. Menunjukkan hubungan antar pribadi yang positif √

  24. Memantau siswa dalam belajar dengan kelompok √

  √

  33. Menyusun rangkuman dengan melibatkan √

  34. Melaksanakan tindak lanjut √

  Jumlah

  1 20 45 32 TOTAL SKOR

  98 Kategori B Berdasarkan tabel 4.5 hasil observasi guru pada siklus 1 pertemuan 2 skor yang diperoleh adalah 98, yaitu kategori B. Hal itu berarti pembelajaran yang dilakukan oleh guru baik.

  Dari data observasi guru pada tabel 4.4 dan tabel 4.5 terlihat berbeda. Pembelajaran dengan model Problem Based Learning terdapat peningkatan, karena kinerja guru pada pertemuan pertama guru belum mengajar dengan maksimal, guru belum memberi bimbingan pada siswa. Sedangkan pada pertemuan kedua, guru sudah memberi bimbingan pada siswa yang belum paham, guru mengajar lebih baik dari pertemuan sebelumnya. Dari pertemuan pertama dan kedua terdapat peningkatan perbaikan aktivitas yang dilakukan guru dengan model pembelajaran Problem Based Learning.

4.3.4 Refleksi

  Tahap refleksi diperlukan sebelum melangkah ke siklus 2. Refleksi dilakukan oleh peneliti terhadap berbagai hal berdasarkan penerapan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas 5 SD Negeri Karanggondang 01 menunjukkan hasil yang cukup memuaskan meskipun ada beberapa hal yang belum sesuai seperti apa yang diharapkan.

  Berdasarkan hasil observasi pada siklus 1 pertemuan pertama, terdapat kekurangan dan kelebihan dalam proses pembelajaran. Kekurangan guru dalam proses pembelajaran pada pertemuan pertama adalah: guru belum menyeluruh dalam pengggunaan model pembelajaran sehingga

  Problem Based Learning

  pembelajarannya kurang maksimal. Selain kekurangan dari guru, juga terdapat kekurangan siswa dalam proses pembelajaran diantaranya: masih ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru dengan baik, siswa kurang aktif bertanya dan kurang aktif terlibat dalam proses pembelajaran, pada saat model pembelajaran

  

Problem Based Learning berlangsung masih ada siswa yang tidak sportif, seperti ketika

  mencari penyelesaian masalah dalam kelompok, siswa malah bermain dan mengobrol dengan teman 1 kelompoknya.

  Kelebihan siswa dalam proses pembelajaran siklus 1 pertemuan pertama adalah: pada awal pembelajaran siswa terlihat antusias dengan apersepsi dan motifasi yang disampaikan oleh guru dan saat model pembelajaran Problem Based Learning berlangsung siswa terlihat antusias dan senang.

  Berdasarkan kekurangan dan kelebihan dalam proses pembelajaran siklus 1 pertemuan pertama, peneliti memberikan solusi yang akan dilaksanakan pada penelitian selanjutnya siklus 1 pertemuan kedua guru memberikan kesempatan pada siswa untuk aktif dalam pembelajaran, guru lebih banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif dan banyak memberikan bimbingan.

  Berdasarkan hasil observasi siklus 1 pertemuan kedua terdapat kelebihan dan kekurangan selama proses pembelajaran. Kelebihan yang terdapat selama proses pembelajaran adalah: guru mampu membimbing kelompok secara keseluruhan dan siswa sangat senang dan tertarik saat model pembelajaran Problem Based Learning dilaksanakan. Sedangkan kekurangannya adalah: guru kurang luas dalam menjelaskan materi pembelajaran, sehingga proses pembelajaran kurang maksimal, ada beberapa siswa yang masih kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran dan siswa sudah mulai memahami bagaimana cara mencari penyelesaian permasalahan dengan melakukan percobaan.

  Berdasarkan kekurangan dan kelebihan dalam proses pembelajaran siklus 1 pada penelitian selanjutnya siklus 1 pertemuan ketiga guru memberikan kesempatan pada siswa untuk aktif dalam pembelajaran, guru lebih banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif dan banyak memberikan bimbingan. Siswa lebih antusias dalam mengerjakan soal tes evaluasi siklus 1.

  Dari kekurangan dan kelebihan dalam proses pembelajaran pada siklus 1 menunjukkan bahwa kurang antusias siswa dalam proses pembelajaran dan penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning masih belum maksimal. Pada pelaksanaan siklus 2, guru diharapkan lebih menguasai materi seluas

  • – lusnya dan memaksimalkan penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning agar proses pembelajaran berlangsung lebih maksimal.

4.4 Diskripsi Hasil Tindakan Siklus 2

  Pelaksanaan siklus 2 terdiri dari 3 kali pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 1, 2 dan 4 April 2015. Sebelum pelaksanaan siklus 2, terdapat tahap perencanaan. Dimana tahap ini untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan penelitian. Selanjutnya adalah pelaksanaan tindakan dan observasi. Terakhir adalah refleksi yang dilakukan mengenai segala sesuatu pada pelaksanaan siklus 2. Untuk lebih jelasnya akan dibahas secara lebih rinci adalah sebagai berikut.

4.4.1 Perencanaan

  Tahap perencanaan ini merupakan tahap yang digunakan untuk mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam proses tindakan dan observasi. Perencanaan pada siklus 2 ini peneliti telah merancang lebih matang dan lengkap dengan harapan memaksimalkan pembelajaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan oleh peneliti juga tercapai. Berdasarkan hasil refleksi siklus 1 yang ditemukan kekurangan dalam pembelajaran maka peneliti akan memperbaikinya pada pembelajaran siklus 2. Siklus 2 dilaksanakan dengan 3 kali pertemuan, setiap pertemuan waktu yang disedikan adalah 70 menit. Persiapan yang dilakukan peneliti adalah mempersiapkan materi yang akan diajarkan yang berkaitan dengan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siswa dan lembar observasi untuk mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa. Semua rencana sudah peneliti siapkan dan peneliti melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing dan guru kelas. Setelah mendapat persetujuan dari dosen pembimbing dan guru kelas, peneliti mempersiapkan untuk melaksanakan praktek mengajar di SD dan terlaksana dengan baik.

4.4.2 Pelaksanaan Tindakan

  Pelaksanaan tindakan perbaikan pada siklus 2 ini peneliti melakukan 3 x pertemuan dengan Standar Kompetensi yang sama dengan siklus 1 yaitu memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. Setiap pertemuan dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah dibuat peneliti sebelumnya berdasarkan hasil refleksi siklus 1 yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Berikut ini penjabaran dari pelaksanaan tindakan:

1. Pertemuan Pertama

  Pertemuan pertama pada siklus 2 dilaksanakan pada hari Rabu 1 April 2015 pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Prosedur pelaksanaannya melalui tahap – tahap sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat oleh peneliti sebelumnya.

  Pada kegiatan awal, guru memulai dengan mengucapkan salam, dilanjutkan dengan berdoa yang diwakili oleh salah satu siswa dan mengecek kehadiran siswa, menyiapkan perlengkapan pembelajaran baik guru maupun siswa, seperti alat tulis dan buku pelajaran. Kemudian guru memberikan motivasi kepada siswa medekatkan magnet dengan paku. Dilanjutkan dengan memberikan rumusan masalah apakah yang terjadi ketika magnet didekatkan pada sebuah paku yang akan dijawab oleh siswa dan guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

  Pada kegiatan inti, guru memberikan sedikit materi tentang Gaya magnet dapat ditarik magnet. Guru membawa siswa kedalam pembelajaran yang menggunakan model Problem Based Learning . Guru memulai dengan bertanya jawab dengan siswa mengenai benda-benda apasajakah yang dapat ditarik magnet dan apakah sebuah magnet dapat menembus benda tertentu. Guru lalu mempersiapkan siswa untuk mencari penyelesaian dari pertanyaan yang diberikan, yaitu dengan membagi siswa kedalam beberapa kelompok. Masing- masing kelompok mendapatkan LKS percobaan dan penyelesain dari pertanyaan atau masalah yang sudah diberikan oleh guru. Siswa mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan oleh setiap kelompok diantaranya: paku, pensil, peniti, magnet, penggaris plastik, kertas, buku, meja. Guru berkeliling untuk mengamati kerjasama dalam menyelesaikan masalah dalam setiap kelompok, memotivasi dan memfasilitasi serta membatu siswa yang masih kesulitan dalam menyelesaikan percobaan dan soal. Setelah semua percobaan yang dilakukan oleh kelompok selesai setiap kelompok melaporkan atau memaparkan hasil kerja percobaan dan penyelesaian dari soal yang diberikan guru dan kelompok lain menanggapinya. Guru memberikan bimbingan kepada siswa untuk membuat catatan sederhana mengenai pembahasan gaya magnet. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman tentang magnet, dan siswa menerima umpan balik yang diberikan oleh guru berupa pujian atau penghargaan.

  Kegiatan akhir yang dilakukan oleh guru adalah mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang gaya benda-benda yang dapat ditarik magnet dan magnet dapat menembus benda tertentu yang belum dipahami. Guru membimbing siswa membuat kesimpulan dan rangkuman dari pembelajaran yang sudah diajarkan. Dan yang terakhir guru menutup pelajaran dengan salam penutup.

2. Pertemuan Kedua

  Pertemuan kedua pada siklus 2 dilaksanakan pada hari Kamis 2 April 2015. Prosedur pelaksanaan pertemuan kedua ini melalui tahap

  • – tahap sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat peneliti sebelumnya yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

  Kegiatan pembelajaan dimulai dengan kegiatan awal. Pada kegiatan awal guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa yang diwakili oleh salah satu siswa, dan mengecek kehadiran siswa. Guru menanyakan kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Guru mengulang materi sebelumnya yaitu tentang gaya magnet terutama benda-benda yang dapat ditarik oleh magnet dan magnet dapat menembus benda tertentu. Guru mengajak siswa meneruskan materi pada pembelajaran sebelumnya yaitu guru bertanya kepada siswa apakah sebuah benda dapa dibuat magnet. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menuliskannya dipapan tulis.

  Kegiatan inti dimulai dengan guru membawa siswa masuk kedalam materi pembelajaran yairu membuat magnet yang menggunakan model Problem Based Learning. Guru bertanya jawab kepada siswa cara membuat magnet. Guru memberikan tugas kepada siswa mengenai pembuatan magnet. Guru membawa siswa ke dalam pembelajaran yang menggunakan model

  Prolem Based Learning. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok, dan setiap

  kelompok diberikan LKS. Siswa mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam percobaan atau penyelesaian masalah seperti, magnet, paku, kabel, batre, peniti, jarum, klip. Setiap kelompok memnyelesaikan persoalan atau masalah seputar pembuatan magnet. Guru berkeliling untuk mengamati setiap kelompok dalam kerjasama menyelesaikan masalah, memotivasi siswa yang belum memahami materi. Setelah semua kelompok menemukan atau menyelesaikan masalah, setiap kelompok melaporkan hasil kerja kelompoknya kelompok lain. setelah semua kelompok selesai memaparkan hasil kerjanya, guru bersama siswa bertanya jawab untuk mrluruskan kesalahpahaman dan materi tentang gaya magnet yang belum dipahami. Siswa menerima umpan balik yang diberikan oleh guru yaitu berupa pujian atau penghargaan.

  Kegiatan akhir ini guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang gaya magnet yang belum dipahami. Guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan dan rangkuman dari tiap materi pembelajaran. Guru menutup pembelajaran dengan salam.

3. Pertemuan Ketiga

  Pertemuan ketiga pada siklus 2 dilaksanakan pada hari Sabtu 4 April 2015. Prosedur pelaksanaan pertemuan kedua ini melalui tahap

  • – tahap sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat peneliti sebelumnya yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

  Kegiatan pembelajaan dimulai dengan kegiatan awal. Pada kegiatan awal guru memulai pembelajaran dengan mengucakan salah, berdoa dan mengecek kehadiran siswa. Guru memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran yang akan berlangsung. Guru mengingatkan kembali materi yang sudah dipelajari selama 2 pertemuan sebelumnya yaitu tentang benda-benda yang dapat ditarik magnet dan magnet dapat menembus benda tertentu. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

  Kegiatan inti guru memulainya dengan mengulas kembali materi yang sudah dipelajari atau yang sudah diujicobakan yaitu dengan bertanya kepada siswa kenapa benda seperti, paku, klip, peniti, jarum dapat ditarik oleh magnet? Mengapa magnet dapat menembus benda tertentu. Guru membagikan soal tes evaluasi siklus 2 dan siswa mengerjakan soal tes evaluasi tersebut secara mandiri. Setelah semua siswa selesai mengerjakan soal evaluasi, siswa dan guru membenarkan persepsi siswa yang salah mengenai materi pembelajaran yang

  Kegiatan akhir guru membimbing siswa membuat kesimpulan pembelajaran. Guru melakukan tindak lanjut dengan penguatan atau konfirmasi terkait materi gaya magnet. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

4.4.3 Observasi

  Observasi atau pengamatan berguna untuk mengamati kegiatan atau aktivitas pembelajaran. Observasi dilaksanakan pada pertemuan pertama, kedua dan ketiga pada siklus 2. Observer yang bertugas untuk mengamati adalah guru kelas IV. Pengamatan dilakukan terhadap aktivitas siswa dan kinerja guru selama proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning. Berikut hasil pengamatan guru dan siswa dari siklus 2 yang disajikan secara terpisah:

1. Pengamatan Terhadap Siswa

  Pada siklus 2 proses pembelajaran berlangsung sudah terdapat peningkatan dan mulai membaik. Siswa memperhatikan guru dengan sungguh

  • – sungguh, jumlah siswa yang aktif mulai bertambah. Saat model pembelajaran

  Problem Based Learning diterapkan siswa terlihat sangat senang dan antusias,

  hal ini karena siswa mulai terbiasa dengan model pembelajaran Problem Based Learning. Namun masih ada siswa yang kurang sportif dalam bekerjasama. Hasil pengamatan terhadap siswa pada siklus 2 sebagai berikut:

  Tabel 4.6

Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 2 Pertemuan 1

Kelas V SD Negeri Karanggondang 01 Tahun Pelajaran 2014/2015

  Skor No Aspek yang Diamati

  1

  2

  3

  4

  1. PRA PEMBELAJARAN

  1. Siswa menempati tempat duduknya √

  2. Kesiapan menerima pembelajaran √

  II MEMBUKA PEMBELAJARAN

  3. Siswa mampu menjawab apersepsi √

  4. Memperhatikan secara seksama ketika √ dijelaskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai

  No Aspek yang Diamati Skor

  III KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

  A. Penjelasan Materi Pelajaran

  5. Memperhatikan dengan serius ketika √ dijelaskan materi

  6. Aktif bertanya ketika proses penjelasan √ materi

  • – 7. Adanya interaksi positif antara siswa √ guru, siswa materi pelajaran

  8. Siswa memiliki pemahaman yang sama √ tentang materi pelajaran

  B. Pendekatan/strategi pembelajaran

  9. Siswa terlibat aktif dalam kegiatan √ pembelajaran

  10. Siswa memberikan pendapatnya ketika √ diberikan kesempatan

  11. Aktif mencatat berbagai penjelasan yang √ diberikan

  12. Siswa termotivasi dalam mengikuti proses √ pembelajaran

  13. Siswa dapat menentukan masalah yang √

  14. Siswa dapat meninjau masalah secara kritis √

  15. Siswa dapat menemukan pemecahan √ masalah sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki

  16. Siswa dapat mencari informasi yang √ diperlukan dalam pemecahan masalah

  17. Siswa dapat mengambil kesimpulan sesuai √ dengan hasil percobaan atau penelitian yang sudah dilakukan.

  18. Siswa dapat menggambarkan hasil yang √ sudah dilakukan sesuai dengan hasil pengujian dan kesimpulan

  C. Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar

  19. Adanya interaksi positif saat media (alat √ peraga) pembelajaran disajikan

  20. Keterkaitan siswa terhadap materi yang √ disajikan meningkat saat media pembelajaran disajikan

  21. Siswa semakin jelas dan konkret saat √ penjelasan materi yang disajikan dengan media (alat peraga) pembelajaran

  No Aspek yang Diamati Skor

  D. Penilaian proses dan hasil belajar

  22. Memberikan poin kepada siswa secara √ individu

  23. Memberikan penghargaan (reward) kepada √

  24. Siswa merasa terbimbing √

  25. Mampu menjawab pertanyaan guru dengan √ benar

  E. Penggunaan Bahasa

  26. Penjelasan dapat dengan mudah dimengerti √ oleh siswa

  27. Siswa tidak menemui kesulitan dalam √ pemahaman ketika dijelaskan materi pelajaran

  IV PENUTUP

  28. Siswa secara aktif membuat rangkuman √

  29. Siswa membuat rangkuman hasil √ pembelajaran secara runtut

  Jumlah

  2

  45

  52 TOTAL SKOR

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA POWER POINTSISWA KELAS 5 SDN BUTUH 1 KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II TAHUN AJARAN 20142015 SKRIPSI

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Make A Match Berbantuan Media PowerPoint Siswa Kelas 5 SDN Butuh 1 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 64

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keefektifan Penerapan Pendekatan Saintifik dengan Model Discovery Learning dan Problem Solving pada Pembelajaran IPA Siswa Kelas III SDN Gugus Diponegoro Kecamatan Tengaran Semester II Tahun 20

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keefektifan Penerapan Pendekatan Saintifik dengan Model Discovery Learning dan Problem Solving pada Pembelajaran IPA Siswa Kelas III SDN Gugus Diponegoro Kecamatan Tengaran Semester II Tahun 20

0 0 29

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keefektifan Penerapan Pendekatan Saintifik dengan Model Discovery Learning dan Problem Solving pa

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keefektifan Penerapan Pendekatan Saintifik dengan Model Discovery Learning dan Problem Solving pada Pembelajaran IPA Siswa Kelas III SDN Gugus Diponegoro Kecamatan Tengaran Semester II Tahun 20

0 0 33

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keefektifan Penerapan Pendekatan Saintifik dengan Model Discovery Learning dan Problem Solving pada Pembelajaran IPA Siswa Kelas III SDN Gugus Diponegoro Kecamatan Tengaran Semester II Tahun 20

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keefektifan Penerapan Pendekatan Saintifik dengan Model Discovery Learning dan Problem Solving pada Pembelajaran IPA Siswa Kelas III SDN Gugus Diponegoro Kecamatan Tengaran Semester II Tahun 20

0 1 64

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penggunaan Model Problem Based Learning pada Siswa Kelas V SD Negeri Karanggondang 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014

0 0 12

3.2. Variabel Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penggunaan Model Problem Based Learning pada Siswa Kelas V SD Negeri Karanggondang 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semes

0 0 14