PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN JASA POS
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 2 Nomor 3, Oktober 2016
ISSN: 2476 – 9576
PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF DALAM MENINGKATKAN
MOTIVASI KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN JASA POS
Lite
Email : lite@gamil.com
Sunarmie
Email : sunarmie@gmail.com
STIE Palangka Raya
ABSTRACT
Incentive offer is one of the program an employer can apply to motivate the
productivity of his employees who have capability and capacity in implementing their
tasks according to their work performance. There are a few methods an employer can
conduct to successfully run this program in which upgrading the human resources is
considered as the most effective one.
Research method used in this research study was a technique or method in
searching, finding, collecting, and tabulating the primary and secondary data that are
used as the factors in relation with the problems of the study to get reliability for the
obtained data.
According to the result of this research study about the effect of offering
incentive in increasing employee motivation of PT. Pos Indonesia employees in
Palangka Raya consisted of 4 (four) indicators, namely bonus, comission, deferred
compensation, and social insurance. Therefore, the study research study resulted that
incentive offer in motivating employee’s productivity at PT. Pos Indonesia Palangka
Raya is on scale 327.5 which can be inferred that motivation incentive given to the
employees at PT. Pos Indonesia Palangka Raya is sufficient, and is able to increase the
work motivation of the employees in their productivity level. Work motivation of PT.
Pos Indonesia employees according to 5 (five) indicators of physiological need, need
for security, need for social ownership, self-esteem, and self-actualization resulted on
score 312.3 in which can be concluded that the work motivation of PT. Pos Indonesia
employees is relatively high, yet it still has to be maintained to keep improving
productivity and work performance of the employees
Keywords: incentive – increase – employee’s work motivation
PENDAHULUAN
Setiap
berusaha
bawahanya
perusahaan
dan
akan
mengharapkan
memiki
selalu
agar
kemampuan,
kemauan, dan semangat tinggi untuk
dapat menyelesaikan setiap tugas yang
dibebankan
kepadanya.
perusahaan
berusaha,
untuk
itu
memberikan
sorotan lebih banyak
terhadap SDM
yang
ruang
berada
dalam
perusahaan tersebut.
lingkup
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 2 Nomor 3, Oktober 2016
Memenuhi
kebutuhan
tersebut,
ISSN: 2476 – 9576
Karyawan pada PT. Pos Indonesia Palangka
perusahaan dapat menempuh dengan
Raya”.
beberapa cara, cara yang paling efektif
1.2 Tujuan Penelitian
adalah meningkatkan SDM yang ada
Adapun tujuan dari
dalam
adalah:
perusahaan,
perusahaan
maupun
mulai
sampai
karyawan
dari
staf
karyawan
tetap
honorer.
SDM
menitik beratkan pada kenyataan bahwa
manusia merupakan makhluk sosial yang
1. Untuk
penelitian ini
mengetahui
Pemberian
insentif
Pengaruh
pada PT. Pos
Inonesia Palangka Raya.
2. Untuk
mengetahui motivasi kerja
saling berintraksi satu sama lain dalam
karyawan pada PT. Pos Indonesia
pencapaian suatu tujuan. Di mana faktor
Palangka Raya.
manusia
sering
kali
menimbulkan
3. Untuk mengetahui
masalah-masalah rumit dalam suatu
pengaruh
perusahaan yang disebabkan karena
meningkatkan
adanya perbedaan-perbedaan seperti :
karyawan pada PT. Pos Indonesia
sifat
Palangka Raya.
keahlian,
pengalaman,
latar
peranan
seberapa besar
insentif
motivasi
dalam
kerja
belakang dan reaksi yang ditimbulkan
antar masing-masing karyawan, oleh
TINJAUAN PUSTAKA
karena itu pada dasarnya kelangsungan
2.1 Insentif
hidup
perusahaan
tergantung
karyawan-karyawan
yang
pada
berkerja
Gaji
atau
upah
merupakan
pembayaran tetap yang diterima seorang
pegawai sesuai dengan posisi atau
dalam perusahaan tersebut.
Berdasarkan uraian latar belakang
jabatan yang dimiliki seseorang dengan
bahwa
deskripsi tugas tertentu. Dengan hanya
pemberian insentif yang tepat merupakan hal
mengandalkan gaji dan upah, pegawai
yang
tersebut
penulis
perlu
berpendapat
untuk
suatu
dapat
sumber
daya
Sehingga, untuk meningkatkan kinerja,
manusia yang handal. Untuk itu penulis
perusahaan dapat mengaitkan secara
perusahaan
dilakukan
agarmendapat
merasa tertarik untuk menganalisis masalah
dengan
judul
:
“Pengaruh
Pemberian
Insentif dalam meningkatkan Motivasi Kerja
bekerja
langsung
seadanya
kinerja
dengan
(minimal).
jumlah
pembayaran yang diterima seseorang
dalam bentuk insentif.
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 2 Nomor 3, Oktober 2016
diberikan oleh pihak pimpinan kepada
2.2 Pengertian Insentif
Marihot
(2012)
Tua
Efendi
mengatakan
ISSN: 2476 – 9576
Hariandja
adalah
motivasi yang tinggi, berprestasi dalam
sebagai bentuk pembayaran langsung
mencapai tujuan-tujuan organisasi atau
yang didasarkan atau dikaitkan langsung
pemberian uang diluar gaji sebagai
dengan kinerja dan gain sbaring, yang
pengakuan terhadap prestasi kerja dan
juga dikaitkan dengan kinerja dan
kontribusi karyawan kepada organisasi.
diartikan sebagai pembagian keuntungan
Oleh
bagi
kepada
pegawai
Insentif
karyawan agar mereka bekerja dengan
akibat
peningkatan
produktivitas atau penghematan biaya.
Diperkuat
oleh
pernyataan
sebab
itu
pemberian
karyawan
terhadap
akan
semangat
insentif
berdampak
dalam
mencapai
prestasi yang baik dan memberikan
Sarwoto (2010) insentif adalah sebagai
kinerja yang besar bagi perusahaan.
suatu sarana motivasi yang diberikan
2.3 Tujuan Pemberian Insentif
sebagai
perangsang
atau
pendorong
Tujuan
utama
dari
pemberian
yang diberikan dengan sengaja kepada
insentif
karyawan agar dalam
diri mereka
tanggungjawab dan dorongan kepada
timbul semangat yang lebih besar untuk
karyawan dalam rangka meningkatkan
berprestasi bagi perusahaan.
kualitas dan kuantitas hasil kerjanya.
Insentif
adalah
dorongan
untuk
mencapai lebih banyak output kerja
untuk
banyak
mencapai
pembayaran
lebih
dipengaruhi
oleh
terutama
pentingnya relatif banyak uang bagi
pihak yang menerimanya dan evaluasi
orang
yang
bersangkutan,
tentang
adilnya rencana berdasarkan apa yang
diperoleh ekstra tersebut Winardi (2011).
Uraian
diatas
kesimpulan
bahwa
dengan
insentif
dapat
yang
adalah
dibuat
dimaksud
suatu
penghargaan dalam bentuk uang yang
adalah
untuk
memberikan
Sedangkan bagi perusahaan, insentif
merupakan strategi untuk meningkatkan
produktivitas dan efisiensi perusahaan
dalam menghadapi persaingan yang
semakin ketat, dimana produktivitas
menjadi satu hal yang sangat penting.
Insentif menjamin bahwa karyawan
mengerahkan usahanya untuk mencapai
tujuan
organisasi.
Tujuan
insentif
seringkali gagal karena :
1. Nilai
dari
penghargaan
yang
diberikan terlalu rendah
2. Kaitan
antara
penghargaan lemah
kinerja
dengan
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 2 Nomor 3, Oktober 2016
ISSN: 2476 – 9576
disimpulkan bahwa Motivasi adalah
2.4 Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata latin
dorongan dalam mengarahkan individu
yaitu Movere yang berarti dorongan atau
yang merangsang tingkah laku individu
menggerakkan. Motivasi (motivation)
serta
dalam
tindakan (kegiatan) dalam mencapai
manajemen
hanya
ditujukan
kepada sumber daya manusia pada
umumnya dan bawahan pada khususnya.
organisasi
untuk
melakukan
tujuan yang diharapkan.
caranya mengarahkan daya dan potensi
2.5 Hubungan Peranan Insentif
Dengan Motivasi Kerja Karyawan
Tenaga kerja sebagai faktor utama
bawahan, agar mau bekerja sama secara
dalam menentukan keberhasilan sebuah
produktif dan berhasil mencapai tujuan
tujuan
yang telah ditentukan. Pengertian dari
kompleksitas yang sangat tinggi dalam
motivasi
pengelolaan agar dapat bekerja sesuai
Motivasi
mempersoalkan
yang
bagaimana
diungkapkan
oleh
beberapa para ahli diantaranya sebagai
perusahaan
memiliki
dengan tujuan dan sasaran perusahaan.
Salah satu bentuk motivasi tenaga
berikut:
Jackson
kerja untuk meningkatkan kinerja adalah
(2011) mengemukakan motivasi adalah
melalui insentif yang adil dan layak.
merupakan hasrat didalam seseorang
Pemberian insentif merupakan dorongan
yang
tersebut
atau motivasi yang berasal dari luar yang
melakukan tindakan. Diperkuat oleh
disesuaikan dengan prestasi kerja tenaga
Veithzal Rivai (2014) Motivasi adalah
kerja. Hal ini memberikan kesimpulan
Serangkaian sikap dan nilai-nilai yang
bahwa dengan insentif maka tenaga kerja
mempengaruhi individu untuk mencapai
akan terus mencoba untuk lebih baik lagi
hal yang sepesifik sesuai dengan tujuan
dalam bekerja baik itu untuk karyawan
individu.
sendiri
Robert L.Mathis dan
menyebabkan
orang
Motivasi adalah faktor-faktor yang
maupun
bagi
perusahaan,
mengingat adanya balas jasa dalam
mengarahkan dan mendorong prilaku
bentuk
atau
perusahaan sesuai dengan hasil dan
keinginan
melakukansuatu
seseorang
untuk
kegiatan
yang
dinyatakan dalam bentuk usaha yang
insentif
yang
diberikan
prestasi kerja yang dicapai.
Motivasi merupakan subjek yang
keras dan lemah. Marihot Tua Efendi
penting,
(2012). Beberapa pendapat di atas dapat
memahami
karena
manejer
orang-orang
perlu
berperilaku
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 2 Nomor 3, Oktober 2016
ISSN: 2476 – 9576
tertentu agar dapat mempengaruhi untuk
data, baik berupa data primer maupun
bekerja sesuai dengan yang diinginkan
data sekunder yang dapat digunakan
perusahaan.
untuk faktor-faktor yang berhubungan
Adanya balas jasa yang diberikan
dengan
pokok-pokok
permasalahan
kepada karyawan seperti insentif akan
sehingga akan didapat suatu kebenaran
memicu
atas data yang diperoleh.
semangat
kerja
sehingga
menimbulkan motivasi yang tinggi untuk
melaksanakan semua tugas dan tanggung
jawab
yang
diberikan
HASIL PENELITIAN
Dalam
penelitian
ini,
variable
kepadanya.
insentif digali melalui 5 (lima) indikator,
Adanya upaya yang lebih besar untuk
yakni kebutuhan fisiologis, kebutuhan
bekerja sebaik mungkin akan berakibat
akan
pada penilaian kinerja yang baik dan
kepemilikan sosial, penghargaan diri,
pastinya juga akan berpengaruh terhadap
aktualisasi diri. Setiap item merupakan
pemberian
meningkat
item positif, oleh karena itu pembobotan
berarti insentif dapat berperan sebagai
atau pemberian skor untuk jawaban
motivator untuk berkerja lebih baik lagi
sangat setuju adalah 5 (lima), untuk
sehingga
jawaban
insentif
tujuan
yang
perusahaan
dapat
rasa
aman,
setuju
4
kebutuhan
(empat),
akan
untuk
tercapai. Berdasarkan uraian diatas maka
jawaban kurang setuju 3 (tiga), untuk
pemberian insentif dapat meningkatkan
jawaban tidak setuju 2 (dua), sangat
motivasi kerja karyawan yang tinggi
tidak setuju adalah 1 (satu).
sehingga dapat mempermudah dalam
pencapaian tujuan perusahaan.
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian ini adalah suatu
teknik mengumpulkan atau mencatat
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 2 Nomor 3, Oktober 2016
No
Bonus
1
2
3
4
ISSN: 2476 – 9576
Tabel 4.1
Hasil Pengolahan Data Untuk Variabel insentif
Skor insntif
Katigori motivasi kerja
Indikator
Tinggi
337
Bonus yang diberikan berpengaruh pada
kualitas kerja
Kejelasan bonus yang diberikan dapat
memotivasi untuk bekerja lebih baik lagi
Pemberian bonus susdah sesuai dengan
kompetensi kerja para karyawan
Komisi
Komisi yang diterima sesuai dengan
kontribusi kerja para karyawan
Besarnya
komisi
yang
diterima
mempengaruhi mitivasi kerja anda
Komisi yang diterima mempengaruhi anda
untuk berprestasi dalam bekerja
Kompensasi yang ditangguhkan
Pemberian pension (kompen sasi yang
ditangguhkan)sesuai
dengan
harapan
karyawan
Pembayaran kontraktual (kompensasi yang
ditangguhkan)sesuai dengan perjanjian
antara karyawan dengan perusahaan
Jaminan sosial
Jaminan sosial yang diperoleh karyawan
telah sesuai dengan standar kerja
Jaminan sosial yang diberikan sesuai
dengan jabatan/ pekerjaan karyawan
5
Rata-rata
Sumber : pengolahan data, 2016
324.3
Tinggi
331.5
Tinggi
317.5
Tinggi
327.5
Kuat
Hasil scoring pada table 4.1 di atas
Indonesia
menunjukan bahwa insentif di PT. Pos
memperhatikan
Indonesia Palangka Raya secara total
memenuhi beberapa faktor insentif hal
berada
dengan
ini terbukti dari hasil kuesioner untuk
mendapatkan skor 327.5. fakta ini
masing-masing indikator insentif berikut
menyatakan bahwa karyawan PT. Pos
ini:
dikategori
kuat,
Palangka
adanya
Raya
insentif
telah
dan
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 2 Nomor 3, Oktober 2016
No
1
ISSN: 2476 – 9576
Tabel 4.2
Hasil Pengolahan Data Untuk Variabel Motivasi Kerja Karyawan
Indikator
Skor
Kategori
motivasi
motivasi
kerja
kerja
Kebutuhan fisiologis
310
Tinggi
Perusahaan memberikan fasilitas rumah dinas
atau fasilitas lainya sebagai penunjang
keberhasilan tugas
Perusahaan menghargai karyawan melaksanakan
ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan
masing-masing
2
Kebutuhan akan rasa aman
Perusahaan memprioritaskan jaminan keamanan
bekerja bagi karyawan
Keselamatan kerja bagi para karyawan
memperoleh jaminan dari perusahaan
3
Kebutuhan akan kepemilikan sosial
Hubungan kerja yang kondusif dengan rekan
kerja perlu di ciptakan
Situasi kerja mempengaruhi motifasi dalam
bekerja
4
Penghargaan diri
Perusahaan memberikan bonus atas usaha dan
prestasi anda
Perhatian dan penghargaan yang di berikan
pimpinan terhadap prestasi kerja dapat
mendorong karyawan untuk berprestasi lebih
baik
5
Aktualisasi diri
Perusahaan memberikan kesempatan untuk
mengembangkan kopetensi diri karyawan
Perusahaan
memberikan
kesempatan
mengembangkankemampuanya
dalam
pengembangan karir
6
Rata-rata
Sumber : pengolahan data, 2016
Hasil scoring pada table 4.2 di atas
menunjukan
bahwa
motivasi
326.5
Tinggi
308.5
Tinggi
304.5
Tinggi
312
Tinggi
312.3
Tinggi
memperhatikan adanya motivasi kerja
kerja
dan memenuhi beberapa faktor motivasi
karyawan di PT. Pos Indonesia Palangka
kerja hal ini terbukti dari hasil kuesioner
Raya secara total berada dikategori kuat,
untuk masing-masing indikator motivasi
dengan mendapatkan skor 312.3. fakta
kerja.
ini menyatakan bahwa karyawan PT. Pos
Indonesia
Palangka
Raya
telah
4.2 Hasil Uji Validitas
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 2 Nomor 3, Oktober 2016
Uji
validitas
dilakukan
untuk
ISSN: 2476 – 9576
kritis = 0.300. Apabila alat ukur tersebut
mengetahui pertanyaan pertanyaan mana
0,819), maka alat ukur kuesioner
ordinal, maka untuk mencari besarnya
dapat dipercaya atau reliabel.
korelasi antara variabel bebas (Insentif)
Kinerja
kehandalan
karyawan
yang
signifikan,
dengan variabel terikat (motivasi kerja
karyawan)
4.4 Analisis Korelasi Rank Spearman
Penelitian ini bertujuan untuk
mencari
insentif
hubungan
(variabel
(korelasi)
antara
X)
dalam
meningkatkan motivasi kerja karyawan
(variable
Y),
dan
pada
gilirannya
mencari besarnya pengaruh variabel X
dapat
digunakan
rumus
analisis korelasi non-parametik, yaitu
korelasi rank spearman.
Hasil
statistik
dari
pengolahan
non-parametrik
data
dengan
mempergunakan rumus rank spearman
dapat dilihat dalam output SPSS 13.00
berikutini:
Tabel 4.6
Hasil Pengujian Rank Spearman
Correlations
INSENTIF
Correlation
Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation
Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
MOTIVASI
1.000
.701(**)
.
.000
75
75
.701(**)
1.000
.000
.
75
75
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 2 Nomor 3, Oktober 2016
ISSN: 2476 – 9576
Hasil perhitungan SPSS 13.00
mengindikasikan bahwa peranan Insentif
diatas menunjukan besarnya koefisien
dalam Meningkatkan Motivasi Kerja
korelasi spearman (rho) = 0.701.
Karyawan
besarnya korelasi atau peranan antara
Untuk
insentif dalam meningkatkan motivasi
analisis koefisien korelasi diatas dapat
kerja
dilihat pada tabel 4.7 dibawah ini.
karyawan
sebesar
0.701,
dalam
interprestasi
kuat.
menginterprestasikan
hasil
Tabel 4.7
Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
Sumber:Sugiyono (2012)
Nilai koefisien korelasi (rho) dan
positif
artinya
peranan
antara
= 0.701, sebagaimana dapat dilihat
insentif dalam meningkatkan motivasi
dalam keterangan pengujian tingkat
kerja ini searah dimana jika insentif
signifikan diatas, Cara lain yang juga
semakin tinggi maka motivasi kerja
dapat dipergunakan untuk menghitung
karyawan pun akan semakin tinggi.
besaran nilai koefisien korelasi antara
4.5 Koefisien Determinasi
variabel insentif dengan motivasi kerja
Analisa
koefisien
determinasi
untuk
mengetahui
karyawan adalah dengan perhitungan
dipergunakan
manual.
seberapa besar peranan insentif dalam
Dari hasil tanggapan responden
meningkatkan motivasi kerja karyawan.
Hasil perhitungan menunjukkan
tersebut, ternyata banyak data yang
memiliki angka sama. Berdasarkan hasil
bahwa
perhitungan
karyawan
manual
rank
spearman
diperoleh hasil sebesar 0.701 yang
berarti hubungan kedua variabel ini kuat
sebesar
peningkatan
dipengaruhi
49.14%
motivasi
kerja
oleh
insentif
sedangkan
sisanya
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 2 Nomor 3, Oktober 2016
ISSN: 2476 – 9576
50.86% dipengaruhi oleh faktor lain.
menunjukkan bahwa insentif yang
yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
diberikan
perusahaan
kepada
karyawan sudah baik sehingga dapat
meningkatkan
4.6 Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis digunakan untuk
mengetahui
apakah
penelitian
motivasi
kerja
karyawan dalam melaksanakan dan
yang
menyelesaikan pekerjaanya.
dilakukan akan menolak atau menerima
b. Motivasi kerja karyawan pada PT.
hipootesis. Sedangkan hipotesis yang
Pos Indonesia Palangka Raya yang
digunakan oleh penulis adalah hipotesis
diambil dari 5 (lima) indikator yaitu
nol (Ho) dan hipotesis satu (H1). hitung
kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan
(8.398) > t tabel (1.281) maka Ho ditolak
rasa
H1 diterima.
kepemilikan sosial, penghargaan diri,
Berdasarkan
thitung
>
ttabel
aman,
aktualisasi
kebutuhan
diri.
Maka
akan
dapat
(8.398>1.281) sehingga Ho ditolak,
disimpulkan bahwa motivasi kerja
maka disimpulkan terdapat pengaruh
karyawan pada PT. Pos Indonesia
yang signifikan atau berarti, antara
Palangka
insentif dalam meningkatkan motivasi
kategori tinggi dengan skor 312.3
kerja karyawan pada PT. Pos Indonesia
sehingga motivasi kerja karyawan
Palangka Raya.
perlu di jaga dan dipertahankan agar
KESIMPULAN
kinerja dan prestasi kerja karyawan
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah penulis uraikan dapat disimpulkan :
a.
Berdasarkan
hasil
penelitian
Raya
berada
dalam
semakin meningkat.
c.
Peranan
insentif
meningkatkan
motivasi
dalam
kerja
mengenai insentif pada PT. Pos
karyawan dari hasil kuesioner yang
Indonesia
yang
disebarkan kepada 75 responden,
terdiri dari 4 (empat) indikator yaitu
dengan menggunakan uji statistik
bonus, komisi, kompensasi yang
SPSS
ditangguhkan, jaminan sosial. Maka
perhitungan rank sperman, diketahui
dapat disimpulkan bahwa insentif
bahwa
pada PT. Pos Indonesia Palangka
dalam meningkatkan motivasi kerja
Raya berada dalam kategori tinggi
karyawan
yang
dengan
koeifisien
determinasi
Palangka
skor
Raya
327.5.
Hal
ini
dan
adanya
menggunakan
peranan
tinggi
insentif
dalam
diperoleh
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 2 Nomor 3, Oktober 2016
d.
ISSN: 2476 – 9576
angka sebesar 49.14% yang berarti
diterima, yang berarti “terdapat peranan
insentif berperan dalam memotivasi
yang signifikan antara insentif dalam
kerja karyawan sedangkan sisanya
meningkatkan motivasi kerja karyawan
50.86% dipengaruhi oleh faktor lain
pada Pos Indonesia Palangka Raya”.
Dari hasil uji hipotesis dapat ditarik
kesimpulan bahwa Ho ditolak dan H1
DAFTAR PUSTAKA
Cantika Yuli, Sri Budi, 2013,
Manajemen Sumber Daya
Manusia, cetakan pertama,
Universitas
Muhammadiyah
Malang
Fathoni,
Abdurrahmat,
2006.
Manajemen Sumber Daya
Manusia. Penerbit : Rineka
Cipta, Jakarta.
Handoko, T. Hani, 2011, Manajemen
Personalia dan Sumberdaya
Manusia, edisi kedua, Penerbit
: BPFE, Yogyakarta
Hasibuan Malayu S.P. 2013.
Manajemen Sumber Daya
Manusia. edisi revisi. cetakan
kesepuluh. Penerbit : Bumi
Aksara, Jakarta
Moh.
As’ad, 2012, Phsikologi
Industri,
edisi
keempat,
cetakan keenam, Penerbit :
Liberty, Yogyakarta
Martoyo Susilo, 2007, Manajemen
Sumber Daya Manusia, Edisi
keempat, Cetakan pertama,
Penerbit : BPFE, Yogyakarta
Mangkuprawira Shafri dan Aida
Vitayala
Hubeis,
2011
Manajemen Mutu Sumber
Daya Manusia, Penerbit :
Ghalia Indonesia, Jakarta
Mulyono Sri, 2014, Statistik Untuk
Ekonomi Dan Bisnis, edisi
ketiga, Penerbit : Fakultas
Ekonomi
Universitas
Indonesia, Jakarta
Volume 2 Nomor 3, Oktober 2016
ISSN: 2476 – 9576
PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF DALAM MENINGKATKAN
MOTIVASI KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN JASA POS
Lite
Email : lite@gamil.com
Sunarmie
Email : sunarmie@gmail.com
STIE Palangka Raya
ABSTRACT
Incentive offer is one of the program an employer can apply to motivate the
productivity of his employees who have capability and capacity in implementing their
tasks according to their work performance. There are a few methods an employer can
conduct to successfully run this program in which upgrading the human resources is
considered as the most effective one.
Research method used in this research study was a technique or method in
searching, finding, collecting, and tabulating the primary and secondary data that are
used as the factors in relation with the problems of the study to get reliability for the
obtained data.
According to the result of this research study about the effect of offering
incentive in increasing employee motivation of PT. Pos Indonesia employees in
Palangka Raya consisted of 4 (four) indicators, namely bonus, comission, deferred
compensation, and social insurance. Therefore, the study research study resulted that
incentive offer in motivating employee’s productivity at PT. Pos Indonesia Palangka
Raya is on scale 327.5 which can be inferred that motivation incentive given to the
employees at PT. Pos Indonesia Palangka Raya is sufficient, and is able to increase the
work motivation of the employees in their productivity level. Work motivation of PT.
Pos Indonesia employees according to 5 (five) indicators of physiological need, need
for security, need for social ownership, self-esteem, and self-actualization resulted on
score 312.3 in which can be concluded that the work motivation of PT. Pos Indonesia
employees is relatively high, yet it still has to be maintained to keep improving
productivity and work performance of the employees
Keywords: incentive – increase – employee’s work motivation
PENDAHULUAN
Setiap
berusaha
bawahanya
perusahaan
dan
akan
mengharapkan
memiki
selalu
agar
kemampuan,
kemauan, dan semangat tinggi untuk
dapat menyelesaikan setiap tugas yang
dibebankan
kepadanya.
perusahaan
berusaha,
untuk
itu
memberikan
sorotan lebih banyak
terhadap SDM
yang
ruang
berada
dalam
perusahaan tersebut.
lingkup
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 2 Nomor 3, Oktober 2016
Memenuhi
kebutuhan
tersebut,
ISSN: 2476 – 9576
Karyawan pada PT. Pos Indonesia Palangka
perusahaan dapat menempuh dengan
Raya”.
beberapa cara, cara yang paling efektif
1.2 Tujuan Penelitian
adalah meningkatkan SDM yang ada
Adapun tujuan dari
dalam
adalah:
perusahaan,
perusahaan
maupun
mulai
sampai
karyawan
dari
staf
karyawan
tetap
honorer.
SDM
menitik beratkan pada kenyataan bahwa
manusia merupakan makhluk sosial yang
1. Untuk
penelitian ini
mengetahui
Pemberian
insentif
Pengaruh
pada PT. Pos
Inonesia Palangka Raya.
2. Untuk
mengetahui motivasi kerja
saling berintraksi satu sama lain dalam
karyawan pada PT. Pos Indonesia
pencapaian suatu tujuan. Di mana faktor
Palangka Raya.
manusia
sering
kali
menimbulkan
3. Untuk mengetahui
masalah-masalah rumit dalam suatu
pengaruh
perusahaan yang disebabkan karena
meningkatkan
adanya perbedaan-perbedaan seperti :
karyawan pada PT. Pos Indonesia
sifat
Palangka Raya.
keahlian,
pengalaman,
latar
peranan
seberapa besar
insentif
motivasi
dalam
kerja
belakang dan reaksi yang ditimbulkan
antar masing-masing karyawan, oleh
TINJAUAN PUSTAKA
karena itu pada dasarnya kelangsungan
2.1 Insentif
hidup
perusahaan
tergantung
karyawan-karyawan
yang
pada
berkerja
Gaji
atau
upah
merupakan
pembayaran tetap yang diterima seorang
pegawai sesuai dengan posisi atau
dalam perusahaan tersebut.
Berdasarkan uraian latar belakang
jabatan yang dimiliki seseorang dengan
bahwa
deskripsi tugas tertentu. Dengan hanya
pemberian insentif yang tepat merupakan hal
mengandalkan gaji dan upah, pegawai
yang
tersebut
penulis
perlu
berpendapat
untuk
suatu
dapat
sumber
daya
Sehingga, untuk meningkatkan kinerja,
manusia yang handal. Untuk itu penulis
perusahaan dapat mengaitkan secara
perusahaan
dilakukan
agarmendapat
merasa tertarik untuk menganalisis masalah
dengan
judul
:
“Pengaruh
Pemberian
Insentif dalam meningkatkan Motivasi Kerja
bekerja
langsung
seadanya
kinerja
dengan
(minimal).
jumlah
pembayaran yang diterima seseorang
dalam bentuk insentif.
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 2 Nomor 3, Oktober 2016
diberikan oleh pihak pimpinan kepada
2.2 Pengertian Insentif
Marihot
(2012)
Tua
Efendi
mengatakan
ISSN: 2476 – 9576
Hariandja
adalah
motivasi yang tinggi, berprestasi dalam
sebagai bentuk pembayaran langsung
mencapai tujuan-tujuan organisasi atau
yang didasarkan atau dikaitkan langsung
pemberian uang diluar gaji sebagai
dengan kinerja dan gain sbaring, yang
pengakuan terhadap prestasi kerja dan
juga dikaitkan dengan kinerja dan
kontribusi karyawan kepada organisasi.
diartikan sebagai pembagian keuntungan
Oleh
bagi
kepada
pegawai
Insentif
karyawan agar mereka bekerja dengan
akibat
peningkatan
produktivitas atau penghematan biaya.
Diperkuat
oleh
pernyataan
sebab
itu
pemberian
karyawan
terhadap
akan
semangat
insentif
berdampak
dalam
mencapai
prestasi yang baik dan memberikan
Sarwoto (2010) insentif adalah sebagai
kinerja yang besar bagi perusahaan.
suatu sarana motivasi yang diberikan
2.3 Tujuan Pemberian Insentif
sebagai
perangsang
atau
pendorong
Tujuan
utama
dari
pemberian
yang diberikan dengan sengaja kepada
insentif
karyawan agar dalam
diri mereka
tanggungjawab dan dorongan kepada
timbul semangat yang lebih besar untuk
karyawan dalam rangka meningkatkan
berprestasi bagi perusahaan.
kualitas dan kuantitas hasil kerjanya.
Insentif
adalah
dorongan
untuk
mencapai lebih banyak output kerja
untuk
banyak
mencapai
pembayaran
lebih
dipengaruhi
oleh
terutama
pentingnya relatif banyak uang bagi
pihak yang menerimanya dan evaluasi
orang
yang
bersangkutan,
tentang
adilnya rencana berdasarkan apa yang
diperoleh ekstra tersebut Winardi (2011).
Uraian
diatas
kesimpulan
bahwa
dengan
insentif
dapat
yang
adalah
dibuat
dimaksud
suatu
penghargaan dalam bentuk uang yang
adalah
untuk
memberikan
Sedangkan bagi perusahaan, insentif
merupakan strategi untuk meningkatkan
produktivitas dan efisiensi perusahaan
dalam menghadapi persaingan yang
semakin ketat, dimana produktivitas
menjadi satu hal yang sangat penting.
Insentif menjamin bahwa karyawan
mengerahkan usahanya untuk mencapai
tujuan
organisasi.
Tujuan
insentif
seringkali gagal karena :
1. Nilai
dari
penghargaan
yang
diberikan terlalu rendah
2. Kaitan
antara
penghargaan lemah
kinerja
dengan
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 2 Nomor 3, Oktober 2016
ISSN: 2476 – 9576
disimpulkan bahwa Motivasi adalah
2.4 Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata latin
dorongan dalam mengarahkan individu
yaitu Movere yang berarti dorongan atau
yang merangsang tingkah laku individu
menggerakkan. Motivasi (motivation)
serta
dalam
tindakan (kegiatan) dalam mencapai
manajemen
hanya
ditujukan
kepada sumber daya manusia pada
umumnya dan bawahan pada khususnya.
organisasi
untuk
melakukan
tujuan yang diharapkan.
caranya mengarahkan daya dan potensi
2.5 Hubungan Peranan Insentif
Dengan Motivasi Kerja Karyawan
Tenaga kerja sebagai faktor utama
bawahan, agar mau bekerja sama secara
dalam menentukan keberhasilan sebuah
produktif dan berhasil mencapai tujuan
tujuan
yang telah ditentukan. Pengertian dari
kompleksitas yang sangat tinggi dalam
motivasi
pengelolaan agar dapat bekerja sesuai
Motivasi
mempersoalkan
yang
bagaimana
diungkapkan
oleh
beberapa para ahli diantaranya sebagai
perusahaan
memiliki
dengan tujuan dan sasaran perusahaan.
Salah satu bentuk motivasi tenaga
berikut:
Jackson
kerja untuk meningkatkan kinerja adalah
(2011) mengemukakan motivasi adalah
melalui insentif yang adil dan layak.
merupakan hasrat didalam seseorang
Pemberian insentif merupakan dorongan
yang
tersebut
atau motivasi yang berasal dari luar yang
melakukan tindakan. Diperkuat oleh
disesuaikan dengan prestasi kerja tenaga
Veithzal Rivai (2014) Motivasi adalah
kerja. Hal ini memberikan kesimpulan
Serangkaian sikap dan nilai-nilai yang
bahwa dengan insentif maka tenaga kerja
mempengaruhi individu untuk mencapai
akan terus mencoba untuk lebih baik lagi
hal yang sepesifik sesuai dengan tujuan
dalam bekerja baik itu untuk karyawan
individu.
sendiri
Robert L.Mathis dan
menyebabkan
orang
Motivasi adalah faktor-faktor yang
maupun
bagi
perusahaan,
mengingat adanya balas jasa dalam
mengarahkan dan mendorong prilaku
bentuk
atau
perusahaan sesuai dengan hasil dan
keinginan
melakukansuatu
seseorang
untuk
kegiatan
yang
dinyatakan dalam bentuk usaha yang
insentif
yang
diberikan
prestasi kerja yang dicapai.
Motivasi merupakan subjek yang
keras dan lemah. Marihot Tua Efendi
penting,
(2012). Beberapa pendapat di atas dapat
memahami
karena
manejer
orang-orang
perlu
berperilaku
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 2 Nomor 3, Oktober 2016
ISSN: 2476 – 9576
tertentu agar dapat mempengaruhi untuk
data, baik berupa data primer maupun
bekerja sesuai dengan yang diinginkan
data sekunder yang dapat digunakan
perusahaan.
untuk faktor-faktor yang berhubungan
Adanya balas jasa yang diberikan
dengan
pokok-pokok
permasalahan
kepada karyawan seperti insentif akan
sehingga akan didapat suatu kebenaran
memicu
atas data yang diperoleh.
semangat
kerja
sehingga
menimbulkan motivasi yang tinggi untuk
melaksanakan semua tugas dan tanggung
jawab
yang
diberikan
HASIL PENELITIAN
Dalam
penelitian
ini,
variable
kepadanya.
insentif digali melalui 5 (lima) indikator,
Adanya upaya yang lebih besar untuk
yakni kebutuhan fisiologis, kebutuhan
bekerja sebaik mungkin akan berakibat
akan
pada penilaian kinerja yang baik dan
kepemilikan sosial, penghargaan diri,
pastinya juga akan berpengaruh terhadap
aktualisasi diri. Setiap item merupakan
pemberian
meningkat
item positif, oleh karena itu pembobotan
berarti insentif dapat berperan sebagai
atau pemberian skor untuk jawaban
motivator untuk berkerja lebih baik lagi
sangat setuju adalah 5 (lima), untuk
sehingga
jawaban
insentif
tujuan
yang
perusahaan
dapat
rasa
aman,
setuju
4
kebutuhan
(empat),
akan
untuk
tercapai. Berdasarkan uraian diatas maka
jawaban kurang setuju 3 (tiga), untuk
pemberian insentif dapat meningkatkan
jawaban tidak setuju 2 (dua), sangat
motivasi kerja karyawan yang tinggi
tidak setuju adalah 1 (satu).
sehingga dapat mempermudah dalam
pencapaian tujuan perusahaan.
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian ini adalah suatu
teknik mengumpulkan atau mencatat
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 2 Nomor 3, Oktober 2016
No
Bonus
1
2
3
4
ISSN: 2476 – 9576
Tabel 4.1
Hasil Pengolahan Data Untuk Variabel insentif
Skor insntif
Katigori motivasi kerja
Indikator
Tinggi
337
Bonus yang diberikan berpengaruh pada
kualitas kerja
Kejelasan bonus yang diberikan dapat
memotivasi untuk bekerja lebih baik lagi
Pemberian bonus susdah sesuai dengan
kompetensi kerja para karyawan
Komisi
Komisi yang diterima sesuai dengan
kontribusi kerja para karyawan
Besarnya
komisi
yang
diterima
mempengaruhi mitivasi kerja anda
Komisi yang diterima mempengaruhi anda
untuk berprestasi dalam bekerja
Kompensasi yang ditangguhkan
Pemberian pension (kompen sasi yang
ditangguhkan)sesuai
dengan
harapan
karyawan
Pembayaran kontraktual (kompensasi yang
ditangguhkan)sesuai dengan perjanjian
antara karyawan dengan perusahaan
Jaminan sosial
Jaminan sosial yang diperoleh karyawan
telah sesuai dengan standar kerja
Jaminan sosial yang diberikan sesuai
dengan jabatan/ pekerjaan karyawan
5
Rata-rata
Sumber : pengolahan data, 2016
324.3
Tinggi
331.5
Tinggi
317.5
Tinggi
327.5
Kuat
Hasil scoring pada table 4.1 di atas
Indonesia
menunjukan bahwa insentif di PT. Pos
memperhatikan
Indonesia Palangka Raya secara total
memenuhi beberapa faktor insentif hal
berada
dengan
ini terbukti dari hasil kuesioner untuk
mendapatkan skor 327.5. fakta ini
masing-masing indikator insentif berikut
menyatakan bahwa karyawan PT. Pos
ini:
dikategori
kuat,
Palangka
adanya
Raya
insentif
telah
dan
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 2 Nomor 3, Oktober 2016
No
1
ISSN: 2476 – 9576
Tabel 4.2
Hasil Pengolahan Data Untuk Variabel Motivasi Kerja Karyawan
Indikator
Skor
Kategori
motivasi
motivasi
kerja
kerja
Kebutuhan fisiologis
310
Tinggi
Perusahaan memberikan fasilitas rumah dinas
atau fasilitas lainya sebagai penunjang
keberhasilan tugas
Perusahaan menghargai karyawan melaksanakan
ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan
masing-masing
2
Kebutuhan akan rasa aman
Perusahaan memprioritaskan jaminan keamanan
bekerja bagi karyawan
Keselamatan kerja bagi para karyawan
memperoleh jaminan dari perusahaan
3
Kebutuhan akan kepemilikan sosial
Hubungan kerja yang kondusif dengan rekan
kerja perlu di ciptakan
Situasi kerja mempengaruhi motifasi dalam
bekerja
4
Penghargaan diri
Perusahaan memberikan bonus atas usaha dan
prestasi anda
Perhatian dan penghargaan yang di berikan
pimpinan terhadap prestasi kerja dapat
mendorong karyawan untuk berprestasi lebih
baik
5
Aktualisasi diri
Perusahaan memberikan kesempatan untuk
mengembangkan kopetensi diri karyawan
Perusahaan
memberikan
kesempatan
mengembangkankemampuanya
dalam
pengembangan karir
6
Rata-rata
Sumber : pengolahan data, 2016
Hasil scoring pada table 4.2 di atas
menunjukan
bahwa
motivasi
326.5
Tinggi
308.5
Tinggi
304.5
Tinggi
312
Tinggi
312.3
Tinggi
memperhatikan adanya motivasi kerja
kerja
dan memenuhi beberapa faktor motivasi
karyawan di PT. Pos Indonesia Palangka
kerja hal ini terbukti dari hasil kuesioner
Raya secara total berada dikategori kuat,
untuk masing-masing indikator motivasi
dengan mendapatkan skor 312.3. fakta
kerja.
ini menyatakan bahwa karyawan PT. Pos
Indonesia
Palangka
Raya
telah
4.2 Hasil Uji Validitas
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 2 Nomor 3, Oktober 2016
Uji
validitas
dilakukan
untuk
ISSN: 2476 – 9576
kritis = 0.300. Apabila alat ukur tersebut
mengetahui pertanyaan pertanyaan mana
0,819), maka alat ukur kuesioner
ordinal, maka untuk mencari besarnya
dapat dipercaya atau reliabel.
korelasi antara variabel bebas (Insentif)
Kinerja
kehandalan
karyawan
yang
signifikan,
dengan variabel terikat (motivasi kerja
karyawan)
4.4 Analisis Korelasi Rank Spearman
Penelitian ini bertujuan untuk
mencari
insentif
hubungan
(variabel
(korelasi)
antara
X)
dalam
meningkatkan motivasi kerja karyawan
(variable
Y),
dan
pada
gilirannya
mencari besarnya pengaruh variabel X
dapat
digunakan
rumus
analisis korelasi non-parametik, yaitu
korelasi rank spearman.
Hasil
statistik
dari
pengolahan
non-parametrik
data
dengan
mempergunakan rumus rank spearman
dapat dilihat dalam output SPSS 13.00
berikutini:
Tabel 4.6
Hasil Pengujian Rank Spearman
Correlations
INSENTIF
Correlation
Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation
Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
MOTIVASI
1.000
.701(**)
.
.000
75
75
.701(**)
1.000
.000
.
75
75
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 2 Nomor 3, Oktober 2016
ISSN: 2476 – 9576
Hasil perhitungan SPSS 13.00
mengindikasikan bahwa peranan Insentif
diatas menunjukan besarnya koefisien
dalam Meningkatkan Motivasi Kerja
korelasi spearman (rho) = 0.701.
Karyawan
besarnya korelasi atau peranan antara
Untuk
insentif dalam meningkatkan motivasi
analisis koefisien korelasi diatas dapat
kerja
dilihat pada tabel 4.7 dibawah ini.
karyawan
sebesar
0.701,
dalam
interprestasi
kuat.
menginterprestasikan
hasil
Tabel 4.7
Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
Sumber:Sugiyono (2012)
Nilai koefisien korelasi (rho) dan
positif
artinya
peranan
antara
= 0.701, sebagaimana dapat dilihat
insentif dalam meningkatkan motivasi
dalam keterangan pengujian tingkat
kerja ini searah dimana jika insentif
signifikan diatas, Cara lain yang juga
semakin tinggi maka motivasi kerja
dapat dipergunakan untuk menghitung
karyawan pun akan semakin tinggi.
besaran nilai koefisien korelasi antara
4.5 Koefisien Determinasi
variabel insentif dengan motivasi kerja
Analisa
koefisien
determinasi
untuk
mengetahui
karyawan adalah dengan perhitungan
dipergunakan
manual.
seberapa besar peranan insentif dalam
Dari hasil tanggapan responden
meningkatkan motivasi kerja karyawan.
Hasil perhitungan menunjukkan
tersebut, ternyata banyak data yang
memiliki angka sama. Berdasarkan hasil
bahwa
perhitungan
karyawan
manual
rank
spearman
diperoleh hasil sebesar 0.701 yang
berarti hubungan kedua variabel ini kuat
sebesar
peningkatan
dipengaruhi
49.14%
motivasi
kerja
oleh
insentif
sedangkan
sisanya
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 2 Nomor 3, Oktober 2016
ISSN: 2476 – 9576
50.86% dipengaruhi oleh faktor lain.
menunjukkan bahwa insentif yang
yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
diberikan
perusahaan
kepada
karyawan sudah baik sehingga dapat
meningkatkan
4.6 Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis digunakan untuk
mengetahui
apakah
penelitian
motivasi
kerja
karyawan dalam melaksanakan dan
yang
menyelesaikan pekerjaanya.
dilakukan akan menolak atau menerima
b. Motivasi kerja karyawan pada PT.
hipootesis. Sedangkan hipotesis yang
Pos Indonesia Palangka Raya yang
digunakan oleh penulis adalah hipotesis
diambil dari 5 (lima) indikator yaitu
nol (Ho) dan hipotesis satu (H1). hitung
kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan
(8.398) > t tabel (1.281) maka Ho ditolak
rasa
H1 diterima.
kepemilikan sosial, penghargaan diri,
Berdasarkan
thitung
>
ttabel
aman,
aktualisasi
kebutuhan
diri.
Maka
akan
dapat
(8.398>1.281) sehingga Ho ditolak,
disimpulkan bahwa motivasi kerja
maka disimpulkan terdapat pengaruh
karyawan pada PT. Pos Indonesia
yang signifikan atau berarti, antara
Palangka
insentif dalam meningkatkan motivasi
kategori tinggi dengan skor 312.3
kerja karyawan pada PT. Pos Indonesia
sehingga motivasi kerja karyawan
Palangka Raya.
perlu di jaga dan dipertahankan agar
KESIMPULAN
kinerja dan prestasi kerja karyawan
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah penulis uraikan dapat disimpulkan :
a.
Berdasarkan
hasil
penelitian
Raya
berada
dalam
semakin meningkat.
c.
Peranan
insentif
meningkatkan
motivasi
dalam
kerja
mengenai insentif pada PT. Pos
karyawan dari hasil kuesioner yang
Indonesia
yang
disebarkan kepada 75 responden,
terdiri dari 4 (empat) indikator yaitu
dengan menggunakan uji statistik
bonus, komisi, kompensasi yang
SPSS
ditangguhkan, jaminan sosial. Maka
perhitungan rank sperman, diketahui
dapat disimpulkan bahwa insentif
bahwa
pada PT. Pos Indonesia Palangka
dalam meningkatkan motivasi kerja
Raya berada dalam kategori tinggi
karyawan
yang
dengan
koeifisien
determinasi
Palangka
skor
Raya
327.5.
Hal
ini
dan
adanya
menggunakan
peranan
tinggi
insentif
dalam
diperoleh
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 2 Nomor 3, Oktober 2016
d.
ISSN: 2476 – 9576
angka sebesar 49.14% yang berarti
diterima, yang berarti “terdapat peranan
insentif berperan dalam memotivasi
yang signifikan antara insentif dalam
kerja karyawan sedangkan sisanya
meningkatkan motivasi kerja karyawan
50.86% dipengaruhi oleh faktor lain
pada Pos Indonesia Palangka Raya”.
Dari hasil uji hipotesis dapat ditarik
kesimpulan bahwa Ho ditolak dan H1
DAFTAR PUSTAKA
Cantika Yuli, Sri Budi, 2013,
Manajemen Sumber Daya
Manusia, cetakan pertama,
Universitas
Muhammadiyah
Malang
Fathoni,
Abdurrahmat,
2006.
Manajemen Sumber Daya
Manusia. Penerbit : Rineka
Cipta, Jakarta.
Handoko, T. Hani, 2011, Manajemen
Personalia dan Sumberdaya
Manusia, edisi kedua, Penerbit
: BPFE, Yogyakarta
Hasibuan Malayu S.P. 2013.
Manajemen Sumber Daya
Manusia. edisi revisi. cetakan
kesepuluh. Penerbit : Bumi
Aksara, Jakarta
Moh.
As’ad, 2012, Phsikologi
Industri,
edisi
keempat,
cetakan keenam, Penerbit :
Liberty, Yogyakarta
Martoyo Susilo, 2007, Manajemen
Sumber Daya Manusia, Edisi
keempat, Cetakan pertama,
Penerbit : BPFE, Yogyakarta
Mangkuprawira Shafri dan Aida
Vitayala
Hubeis,
2011
Manajemen Mutu Sumber
Daya Manusia, Penerbit :
Ghalia Indonesia, Jakarta
Mulyono Sri, 2014, Statistik Untuk
Ekonomi Dan Bisnis, edisi
ketiga, Penerbit : Fakultas
Ekonomi
Universitas
Indonesia, Jakarta