PERAN ORIENTASI PASAR, ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN STRATEGI BERSAING TERHADAP PENINGKATAN KINERJA UKM Audita Nuvriasari

PERAN ORIENTASI PASAR, ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN STRATEGI BERSAING TERHADAP PENINGKATAN KINERJA UKM

Audita Nuvriasari

[email protected]

Gumirlang Wicaksono Sumiyarsih

Universitas Mercu Buana Yogyakarta

ABSTRACT

The main problem on this research is the poor performance of SMEs. It can be caused by cultural factors of business (market orientation and entrepreneurial orientation) as well as factors of competitive strategy on SMEs. The research problem is how the influence of market orientation, entrepreneurial orientation and competitive strategy on the performance of SMEs. The purpose of this research is to analyze the effect of market orientation, entrepreneurial orientation and competitive strategy against the performance of SMEs. The samples were 100 SMEs Creative Industries in DIY with business fields handycrapts (various silver, natural fibers, pottery, leather, and wood) and fashion (various Batik). Testing the hypothesis in this study uses path analysis. The results showed that there are significant positive and significant correlation between market orientation and entrepreneurial orientation towards competitive strategy (differentiation strategy, low cost, and focus). Market orientation and entrepreneurial orientation positifdan impact significantly on the performance of SMEs. There is

a positive and significant influence between competitive strategy against the performance of SMEs. Entrepreneurial orientation have direct influence higher than market orientation.

Key words: market orientation, entrepreneurial orientation, competitive strategy, performance

ABSTRAK

Pokok permasalahan pada penelitian ini adalah lemahnya kinerja UKM. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor budaya bisnis (orientasi pasar dan orientasi kewirausahaan) serta faktor strategi bersaing pada UKM. Masalah penelitian yang diangkat adalah bagaimana pengaruh orientasi pasar, orientasi kewirausahaan dan strategi bersaing terhadap kinerja UKM. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh orientasi pasar, orientasi kewirausahaan dan strategi bersaing terhadap kinerja UKM. Sampel penelitian adalah 100 UKM Industri Kreatif di Propinsi DIY dengan bidang usaha handycrapts (aneka kerajinan perak, serat alam, gerabah, kulit, dan kayu) dan bidang usaha fashion (aneka Batik). Pengujian hipotesis menggunaan analisis jalur/path analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara orientasi pasar dan orientasi kewirausahaan terhadap strategi bersaing (strategi diferensiasi, biaya rendah, dan fokus). Orientasi pasar dan orientasi kewirausahaan berpengaruh positif terhadap kinerja UKM. Strategi bersaing (strategi diferensiasi, biaya rendah, dan fokus) berpengaruh positif terhadap kinerja UKM. Orientasi kewirausahaan memiliki pengaruh langsung yang lebih tinggi dibanding orientasi pasar.

Kata Kunci: Orientasi pasar, orientasi kewirausahaan, strategi bersaing, kinerja

PENDAHULUAN

dan desain. Pemerintah Indonesia telah me- UKM industri kreatif merupakan UKM

lakukan pemetaan 14 sektor industri kreatif yang berfokus pada kreasi dan eksploitasi

yakni: (1) Periklanan, (2) Arsitektur, (3) Pa- karya kepemilikan intelektual seperti seni

sar seni dan barang antik, (4) Kerajinan, (5) rupa, film dan televisi, piranti lunak, per-

Desain, (6) Fesyen, (7) vedio, film dan foto- mainan, atau desain fesyen dan termasuk

grafi, (8) Permainan interaktif, (9) Musik, layanan kreatif seperti iklan, penerbitan,

(10) seni pertunjukan, (11) Penerbitan dan

242 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 2, Juni 2015 : 241 – 259

percetakan, (12) Layanan komputer dan piranti lunak, (13) Televisi dan radio, (14) Riset dan pengembangan.

Prospek perkembangan industri kreatif di propinsi DIY sangat besar dikarenakan kondisi lingkungan yang sangat kondusif bagi pengembangan industri kreatif khusus- nya fashion, kerajinan dan teknologi infor- matika. Hal ini dimungkinkan karena posisi DIY sebagai pusat seni dan budaya yang juga ditunjang sebagai pusat pendidikan yang mampu menghasilkan tenaga kerja kreatif dalam jumlah yang sangat potensial. Industri kreatif sebagai pilar utama dalam mengembangkan sektor ekonomi kreatif akan memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat DIY mengingat DIY sedang mengalami transformasi sosial yang begitu cepat dari agraris ke semi industri terutama industri kreatif.

Pertumbuhan UKM industri kreatif DIY menunjukkan trend yang positif yang di- tunjukkan dari meningkatnya pelaku indus- tri keratif dari tahun ke tahun. Tahun 2012 industri kreatif di DIY sebanyak 33.882 unit usaha, tahun 2013 bertambah menjadi 34.977 unit usaha dan pada tahun 2014 me- ningkat menjadi 36.456 unit usaha (www. disperindagkop.jogjaprov.go.id).

Perkembangan UKM industri kreatif yang pesat dari sisi kuantitas unit usaha belum dibarengi dengan kinerja yang maksimal dikarenakan adanya sejumlah kendala yang dihadapi oleh UKM. Kendala tersebut antara lain adalah UKM belum secara maksimal berorientasi pasar seperti dalam menjalankan kegiatan pemasaran masih bersifat konvensional dan belum secara maksimal memanfaatkan teknologi informasi untuk mempercepat pelayanan dan memperluas akses pasar (Nuvriasari, 2012). Kendala lainnya seperti keterbatasan sarana produksi, keterbatasan akses per- modalan, keterampilan SDM dan semangat berwirausaha (Wicaksono dan Nuvriasari, 2012).

Adanya keterbatasan tersebut dan me- ngingat peran penting UKM dalam per- ekonomian Indonesia maka perlu dikaji

upaya peningkatan kinerja UKM industri kreatif dengan mempertimbangkan se- jumlah faktor yang mempengaruhinya seperti: strategi bersaing, orientasi pasar dan orientasi kewirausahaan.

Orientasi pasar adalah budaya organi- sasi yang paling efektif dan efisien dalam menciptakan perilaku yang diperlukan un- tuk penciptaan nilai unggul bagi pelanggan sehingga dapat menghasilkan kinerja bisnis yang unggul secara berkesinambungan. Orientasi pasar memiliki tiga komponen yaitu orientasi pelanggan, orientasi pesaing, dan koordinasi interfungsional (Idar et al., 2012). Orientasi kewirausahaan mencermin- kan sejauh mana perusahaan mengidentifi- kasi dan mengeksploitasi peluang yang be- lum dimanfaatkan sebagai prinsip peng- organisasian dalam perusahaan (Baker dan Sinkula, 2009). Orientasi kewirausahaan me- rupakan kontributor yang signifikan bagi keberhasilan perusahaan. Konsep orientasi kewirausahaan dikembangkan suatu kon- struk yang multidimensi meliputi dimensi inovasi, pengambilan resiko dan sikap proaktif (Idar dan Mahmood, 2011).

Strategi bersaing ditujukan untuk men- jawab permasalahan bagaimana perusahaan harus bersaing dengan pesaing dalam industri sejenis. Dengan adanya strategi bersaing maka perusahaan akan mampu memiliki keunggulan bersaing dibanding pesaingnya (Rosli, 2012). Kinerja bisnis da- pat ditunjukkan melalui keberhasilan per- usahaan dalam pasar. Kinerja perusahaan adalah studi fenomena vocal dalam kajian bisnis tetapi bersifat komplek dan multi- dimensional. Kinerja dapat dikarakteristik- an sebagai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan outcome yang dapat diterima (Chittithhaworm et al., 2011). Kinerja UKM dapat diukur melalui: kinerja keuangan, loyalitas pelanggan, kepuasan pelanggan, kebertahanan pelanggan, dan perceived per- formance (Mahmood dan Hanafi, 2013). Peran penting orientasi pasar dan orientasi kewirausahaan dalam mempengaruhi stra- tegi bersaing dan upaya peningkatan kinerja UKM dapat ditunjukkan dari se-

Peran Orientasi Pasar, ... – Nuvriasari, Wicaksono, Sumiyarsih

jumlah hasil penelitian sebelumnya. Ber- dasarkan hasil penelitian dijelaskan bahwa orientasi pasar dan orientasi kewiarusahaan berpengaruh terhadap strategi bersaing UKM (Ge dan Dig, 2005; Wingwon, 2012; Afsharghasemi et al., 2013; Mahmmod dan Hanafi, 2013; Lecher dan Gudmudsson, 2014). Orientasi pasar berpengaruh ter- hadap kinerja UKM (Baker dan Sinkula, 2009; Spillan dan Parnell, 2006; Olivares dan Lado, 2008; Amario dan Ruiz, 2008; Hassim et al., 2011; Idar dan Mahmmod, 2011; Dublehlela dan Dhurup, 2014). Orien- tasi kewirausahaan berpengaruh terhadap kinerja UKM (Runyan dan Droge, 2008; Baker dan Sinkula, 2009; Poudell et al., 2012; Mahmmod dan Hanafi, 2013; Arshad et al., 2014). Stategi bersaing berpengaruh ter- hadap kinerja UKM (Ge dan Dig, 2005; Yan, 2010; Chadamoyo dan Dumbu, 2012; Al- Alak dan Tarbieh, 2012; Husnah et al., 2013). Dari sejumlah penelitian tersebut ditunjuk- kan adanya gap research dimana ditemukan adanya perbedaan pengaruh orientasi pasar dan orientasi kewirausahaan terhadap strategi bersaing dan kinerja UKM.

Penelitian ini diharapkan dapat mem- berikan hasil yang lebih komprehensif di- dasarkan pada gap research dari hasil pe- nelitian sebelumnya dan gap fenomena yang menunjukkan pentingnya peran UKM industri kreatif dalam kegiatan perekonomi- an di Indonesia yang belum dibarengi dengan kinerja yang maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh orientasi pasar dan orientasi kewirausahaan terhadap strategi bersaing dan kinerja UKM industri kreatif serta menguji pengaruh implementasi strategi bersaing terhadap kinerja UKM industri kreatif. Disamping itu dari hasil penelitian ini dapat memberikan rekomendasi strategi untuk mendorong peningkatan kinerja UKM industri kreatif.

TINJAUAN TEORETIS Orientasi Pasar

Orientasi pasar mencerminkan sejauh- mana perusahaan menciptakan kepuasan

dengan memenuhi kebutuhan dan ke- inginan pelanggan sebagai prinsip peng- organisasian dalam perusahaan (Baker dan Sinkula, 2008). Orientasi pasar adalah sa- ngat bernilai, langka, tidak dapat diper- tukarkan, dan tidak dapat ditiru dengan sempurna, yang dinilai sebagai salah satu dari kemampuan internal dan sumber daya yang berpotensi dapat menciptakan keung- gulan bersaing (Zhou et al., 2008).

Orientasi pasar memuat tiga dimensi yakni orientasi pelanggan (customer orien- tation) yang terdiri dari analisis pelanggan dan respon terhadap pelanggan, orientasi pesaing (competitor orientation) yang terdiri dari analisis pesaing dan reaksi menantang pesaing, dan koordinasi interfungsional (inter-functional coordination) yang terdiri dari penyebaran informasi, pengumpulan data dan pemanfaatan informasi (Taleghani, et al., 2013).

Indikator pengukuran orientasi pasar antara lain adalah fokus pada kepuasan pelanggan, fokus pada pemenuhan ke- butuhan pelanggan, tindakan yang siste- matis untuk menciptakan kepuasan, mem- perhatikan layanan purna jual, berorientasi pada peningkatan nilai bagi pelanggan dan pengurangan biaya, dan menekankan pada kualitas produk. Oetintasi pesaing diukur melalui kemampuan merespon dengan ce- pat terhadap aktivitas pesaing, menyebar- kan informasi pesaing ke elemen perusaha- an, pemberian informasi kekuatan dan stra- tegi pesaing, dan kepemilikan keunggulan bersaing. Koordinasi inter fungsional di- ukur melalui kepemilikan data klien pada layanan operasional, menjawab kebutuhan klien pada inter fungsional, semua fungsi layanan berkontribusi dalam memberikan nilai yang unggul bagi pelanggan, seluruh staf menyadari pentingnya data pasar, dan staf pada bagian pemasaran dan penjualan berperan dalam pengembangan produk baru (Liu et al., 2011).

Orientasi pasar adalah kemampuan dan dasar budaya yang bersifat prinsip dari organisasi. Tujuan utama dari orientasi pasar adalah untuk mengantarkan nilai

244 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 2, Juni 2015 : 241 – 259

yang unggul bagi pelanggan yang di- baik dibandingkan yang tidak mengadopsi dasarkan pada pengetahuan yang berasal

(Taylor, 2013)

dari analisis pelanggan dan pesaing, di- Orientasi kewirausahaan sangat pen- mana pengetahuan ini diperoleh dan di-

ting bagi peningkatan kinerja dan keung- sebarkan ke seluruh elemen organisasi.

gulan bersaing perusahaan. Perusahaan ha- Orientasi pasar mendorong budaya eksperi-

rus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan men dan fokus pada peningkatan terus

pelanggan potensial, terlibat dalam eksplo- menerus pada proses dan sistem perusaha-

rasi baru, mendukung ide baru, menguji an (Kumar et al., 2011).

dan mensimulasikan dengan kreatif. Ke- Orientasi pasar merupakan perspektif

semuanya merupakan upaya dalam meng- organisasional yang mendorong tiga aspek

hasilkan produk baru, jasa atau proses utama yakni: (1) upaya pengumpulan

teknologi, dan perubahan teknologi dan intelegensi pasar secara sistematik dengan

praktik yang ada (Liu et al., 2011). sumber utama pelanggan dan pesaing, (2)

Orientasi kewirausahaan mencermin- penyebaran intelegensi pasar kepada semua

kan sejauhmana organisasi mampu meng- unit atau departemen dalam organisasi dan

identifikasi dan mengeksploitasi kesempat- (3) Respon organisasi terkoordinasi, dan

an yang belum dimanfaatkan. Suatu per- menyeluruh terhadap intelegensi pasar.

usahaan dikatakan memiliki suatu se- Orientasi pasar adalah strategi yang di-

mangat orientasi kewirausahaan jika bisa gunakan untuk mencapai keunggulan ber-

menjadi yang pertama dalam melakukan saing yang berkelanjutan berbasis pada

inovasi produk baru di pasar, memiliki penciptaan dan penggunaan informasi da-

keberanian mengambil risiko, dan selalu lam organisasi dan pemilihan pasar yang

proaktif terhadap perubahan tuntutan akan akan dipuaskan (Olivares dan Lado, 2008).

produk baru. Sejumlah penelitian menunjuk- Bisnis berorientasi pasar menunjukkan

kan bahwa perusahaan yang berorientasi sejauh mana komitmen perusahaan dalam

kewirausahaan harus memiliki tiga karakter- memberikan respon, desiminasi intelejen

istik utama yaitu inovasi, pengambilan pasar dan pengumpulan intelejen pasar

resiko dan sikap proaktif (Fairoz et al., 2010; yang dapat diberlakukan untuk memenuhi

Taylor, 2013).

kebutuhan dan keinginan pelanggan saat ini Inovasi mencerminkan kecenderungan dan masa mendatang, strategi pesaing dan

perusahaan untuk terlibat dalam ide-ide langkah-langkah yang ditempuh, dan

baru dan proses kreatif untuk menghasilkan lingkungan bisnis yang luas (Afsharghaseni,

produk baru. Proaktif mengacu pada sejauh 2013).

mana perusahaan menjadi pemimpin atau pengikut dalam bersikap agresif terhadap

Orientasi Kewirausahaan

pesaing. Pengambil resiko adalah sejauh Orientasi kewirausahaan merupakan

mana perusahaan bersedia untuk membuat sumber daya strategis organisasi dengan

komitmen yang besar dan beresiko. potensi untuk menghasilkan keunggulan

Orientasi kewirausahaan pada UKM bersaing. Potensi orientasi kewirausahaan

dapat dikaji berdasarkan 5 (lima) dimensi dan dampaknya pada kinerja bisnis ter-

yakni: inovasi, sikap proaktif, pengambilan gantung pada peran orientasi kewira-

resiko, keagresifan bersaing dan otonomi usahaan sebagai penggerak atau pelopor

(Arshad et al., 2014). Keagresifan bersaing bagi kemampuan organisasi dan inovasi

menunjukkan intensitas UKM untuk me- (Poudel et al., 2012). Orientasi kewirausaha-

ningkatkan posisinya melebihi atau me- an merupakan kunci keberhasilan organi-

ngalahkan pesaing. Otonomi merupakan sasi dan pencapaian profitabilitas. Per-

tindakan individual atau team dalam me- usahan yang mengadopsi orientasi kewira-

yakinkan ide-ide dan konsep yang sedang usahaan akan memiliki kinerja yang lebih

dilakukan sampai dengan selesai. Otonomi

Peran Orientasi Pasar, ... – Nuvriasari, Wicaksono, Sumiyarsih

memberikan kesempatan kepada karyawan ekonomi terdiri dari pangsa pasar, per- untuk berkinerja efektif dengan inde-

tumbuhan premium dan profitabilitas (Oli- penden, mandiri dan kreatif.

vares dan Lado, 2008).

Secara umum sulit untuk menentukan

Strategi Bersaing

ukuran tunggal bagi kinerja perusahaan. Strategi bersaing dapat diwujudkan

Pendekatan subjektif seringkali digunakan melalui strategi biaya rendah dan diferen-

dalam penelitian empiris yang didasarkan siasi (Husnah et al., 2013). Strategi biaya

pada persepsi para pimpinan perusahaan rendah (low cost) lebih memusatkan per-

mengenai kinerja. Salah satu dimensi yang hatian untuk merebut pasaran dengan

dinilai tepat untuk mengukur kinerja UKM harga murah melalui pengurangan biaya

adalah kinerja operasional (Bayraktar et al., produksi. Strategi diferensiasi dilakukan

2009) yakni: pengurangan waktu tunggu dengan memanfaatkan kekhasan model

dalam produksi, keakuratan forecasting, pe- atau kualitas terbaik yang tidak terdapat

rencaan sumber daya dengan lebih baik, pada perusahaan lain sehingga menarik

efisiensi operasional yang lebih baik, pe- pembeli atau pasaran.

ngurangan tingkat persediaan, penghemat- Sebuah perusahaan dapat melakukan

an biaya, dan pembiayaan yang lebih diferensiasi dalam berbagai cara, seperti

akurat.

menawarkan fitur inovatif, meluncurkan Kinerja UKM dapat diukur melalui: promosi yang efektif, menyediakan layanan

kinerja keuangan, loyalitas pelanggan, ke- yang unggul, mengembangkan nama merek

puasan pelanggan, kebertahanan pelang- yang kuat, dan sebagainya (Li et al., 2008).

gan, dan kinerja yang diterima (Mahmmod Strategi bersaing yang menjadi per-

et al., 2013). Pengukuran kinerja bisnis de- hatian bagi wirausahawan/pebisnis UKM

ngan pendekatan objektif yang diukur me- antara lain meliputi: manajemen usaha,

lalui kinerja ekonomi atau kinerja keuangan sumber daya manusia, pemasaran, inovasi

antara lain meliputi: ROI, laba, penjualan, dan orientasi global (Rosli, 2013).

pertumbuhan pendapatan, pangsa pasar Strategi bersaing pada UKM dapat

(Spillan dan Parnell, 2006; Baker dan Sin- berupa strategi biaya rendah, diferensiasi,

kula, 2009; Chadomoyo dan Dumbu, 2012; inovasi (Afsharghasemi et al., 2013; Chado-

Poudel et al., 2012; Wingwon, 2012; Tale- moyo dan Dumbu, 2012). Disamping stra-

ghani et al., 2013; Dubihlela dan Dhurup, tegi tersebut pada UKM juga dapat di-

kembangkan strategi bersaing yang berupa Pengukuran kinerja bisnis dengan pen- strategi aliansi (Yan, 2010). Strategi bersaing

dekatan subjektif yang diukur melalui pada UKM ditunjukkan melalui inovasi,

kinerja non ekonomi atau kinerja non ke- peningkatan kualitas produk, dan biaya

uangan antara lain meliputi: kinerja pasar, rendah (Ge dan Ding, 2005).

efektifitas pasar, dominasi dalam pasar, kualitas layanan, kepuasan pelanggan,

Kinerja Usaha

produktivitas, valuasi pasar, kekuatan pem- Kinerja bisnis merupakan fungsi hasil-

beli, kekuatan pemasok, konsentrasi pen- hasil kegiatan yang ada dalam suatu

jualan, tingkat kebertahanan pelanggan, perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor

reputasi perusahaan, turnover karyawan, intern dan ekteren dalam mencapai tujuan

komitmen organisasional (Baker dan Sin- yang ditetapkan selama periode waktu

kula, 2005, Spilian dan Parnell, 2006; Al- tertentu. Kinerja bisnis dapat ditunjukkan

Alak dan Tarabieh, 2012; Wingwon, 2012; melalui kinerja keuangan yang dapat di-

Taleghani et al., 2013; Husnah et al., 2013). ukur melalui tingkat likuiditas, solvabilitas

Kinerja bisnis dipandang sebagai 2 dan profitabilitas (Sels et al., 2006). Kinerja

(dua) perspektif dalam kontek orientasi bisnis direpresentasikan melalui kinerja

pasar dengan pengukuran yang bersifat

246 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 2, Juni 2015 : 241 – 259

objektif dan subjektif. Pengukuran kinerja Orientasi kewirausahaan yang berupa objektif dalam bentuk kinerja ekonomi dan

dimensi inovasi berhubungan positif ter- pengukuran yang bersifat subjektif terkait

hadap strategi bersaing yang berupa dengan kinerja aspek non ekonomi. Kinerja

strategi biaya rendah dan diferensiasi. Akan non ekonomi dapat berupa kepuasan

tetapi orientasi kewirausahaan yang berupa pelanggan, kebertahanan pelanggan, citra

dimensi pengambilan resiko dan keagresif- perusahaan, dan kepuasan karyawan.

an bersaing tidak berpengaruh terhadap Kinerja usaha pada UKM dapat diukur

strategi keunggulan bersaing (Lecher dan berdasarkan capaian kinerja pemasaran dan

Gudmundsson, 2014).

keuangan (Merrilees et al., 2010). Kinerja Orientasi kewirausahaan berpengaruh pemasaran mencakup: tingkat pertumbuh-

positif terhadap strategi bersaing UKM an penjualan, kemampuan untuk memper-

(Wingwon, 2012). Orientasi kewirausahaan oleh pelanggan baru, penguasaan pangsa

berhubungan positif dan signifikan ter- pasar, dan kemampuan untuk meningkat-

hadap kinerja UKM dengan strategi keung- kan penjualan. Kinerja keuangan dapat

gulan bersaing sebagai variabel pemediasi. diukur melalui: tingkat kemampuan mem-

Keunggulan bersaing ditunjukkan melalui peroleh laba, tingkat pengembalian inves-

diferensiasi produk, market sensing, daya tasi, dan kemampuan mencapai tujuan

tanggap pasar (Mahammod dan Hanafi, perusahaan secara keseluruhan.

Berdasarkan uraian tersebut maka

Hipotesis Penelitian

diajukan hipotesis sebagai berikut:

Pengaruh Orientasi Pasar Dan Orientasi

H 1 : Orientasi pasar berpengaruh positif

Kewirausahaan Terhadap Strategi Ber-

terhadap strategi bersaing UKM

saing

H 1a : Orientasi pasar berpengaruh positif Terdapat pengaruh antara orientasi

terhadap strategi diferensiasi pasar terhadap strategi bersaing (Ge dan

H 1b : Orientasi pasar berpengaruh positif Ding, 2005). Orientasi pasar meliputi:

terhadap strategi biaya rendah orientasi pelanggan, orientasi pesaing, dan

H 1c : Orientasi pasar berpengaruh positif koordinasi antar fungsi, sedangkan strategi

terhadap strategi fokus bersaing meliputi: inovasi, peningkatan

H 2 : Orientasi kewirausahaan berpengaruh kualitas dan strategi biaya rendah. Di-

positif terhadap strategi bersaing tunjukkan bahwa orientasi pelanggan ber-

UKM.

pengaruh positif dan signifikan terhadap

H 2a : Orientasi kewirausahaan berpengaruh keseluruhan strategi bersaing. Orientasi

positif terhadap strategi diferensiasi. pesaing berpengaruh positif dan signifikan

H 2b : Orientasi kewirausahaan berpengaruh terhadap strategi inovasi dan strategi biaya

positif terhadap strategi biaya rendah. rendah. Tetapi orientasi pesaing tidak

H 2c : Orientasi kewirausahaan berpengaruh berpengaruh terhadap strategi peningkatan

positif terhadap startegi fokus kualitas. Koordinasi interfungsional berpe-

ngaruh negatif terhadap keseluruhan stra-

Pengaruh Orientasi Pasar dan Orientasi

tegi bersaing.

Kewirausahaan Terhadap Kinerja Bisnis

Orientasi pasar berpengaruh positif Orientasi pasar berpengaruh positif signifikan terhadap strategi bisnis UKM

terhadap kinerja bisnis UKM (Lie et al., 2008; (Afsharghasemi et al., 2013). Orientasi pasar

Olivares dan Lado, 2008; Idar dan Mah- meliputi: orientasi pesaing, orientasi pe-

mood, 2011; Dublehlela dan Dhurup, 2014). langgan dan koordinasi interfungsional.

Orientasi pasar berpengaruh negatif ter- Strategi bersaing meliputi: strategi inovasi,

hadap kinerja UKM (Hassim et al., 2011). strategi diferensiasi dan strategi low cost

Orientasi kewirausahaan berpengaruh posi- leadership.

tip terhadap kinerja UKM (Keh et al., 2007;

Peran Orientasi Pasar, ... – Nuvriasari, Wicaksono, Sumiyarsih

Lie et al., 2008; Idar dan Mahmood, 2011;

H 3 : Orientasi pasar berpengaruh positif Hassim et al., 2011). Runyan and Droge

terhadap kinerja UKM (2008) menunjukkan bahwa orientasi ke-

H 4 : Orientasi kewirausahaan berpengaruh wirausahaan memiliki pengaruh positif

positif terhadap kinerja UKM terhadap kinerja UKM hanya pada ke- lompok usaha “muda” yang menjalankan

Pengaruh Strategi Bersaing Terhadap

usaha kurang dari 11 tahun. Pada kelompok

Kinerja Bisnis

usaha lebih dari 11 tahun, orientasi ke- Terdapat hubungan positif antara wirausahaan tidak memiliki pengaruh ter-

strategi keunggulan bersaing yang terdiri hadap kinerja usaha kecil.

atas strategi biaya, strategi diferensiasi, Terdapat hubungan positif antara

strategi inovasi dan strategi aliansi terhadap orientasi kewirausahaan dengan kinerja

kinerja UKM (Yan, 2010). Temuan serupa UKM yang dimediasi oleh kemampuan

juga dikemukakan oleh Chadamoyo dan teknologi, inovasi dan pertumbuhan (Pou-

Dumbu (2012) dimana strategi bersaiang del et al., 2012). Orientasi kewirausahaan

yang meliputi strategi biaya, diferensiasi meliputi: inovasi, pengambilan resiko dan

dan inovasi berpengaruh positif terhadap proaktif, sedangkan penilaian kinerja ber-

kinerja UKM. Strategi keunggulan bersaing basis keuangan yang meliputi: ROA, ROI,

yang terdiri dari low cost leadership dan laba bersih dan rasio laba terhadap pen-

diferensiasi memiliki hubungan yang posi- dapatan.

tip dengan kinerja UKM (Al-Alak dan Orientasi kewirausahaan yang terdiri

Tarabieh, 2012; Husnah et al., 2013). dari dimensi inovasi, proaktif, pengambilan

Berdasarkan pemaparan tersebut di- resiko, keagresifan bersaing dan otonomi

rumuskan hipotesis sebagai berikut: berpengaruh terhadap kinerja bisnis UKM

H 5 : Strategi bersaing berpengaruh positif (Arshad et al., 2014). Keempat dimensi pada

terhadap kinerja UKM. orientasi kewirausahaan berpengaruh posi-

H 5a : Strategi diferensiasi berpengaruh posi- tip terhadap kinerja bisnis akan tetapi untuk

tif terhadap kinerja UKM dimensi otonomi berpengaruh negatif ter-

H 5b : Strategi biaya rendah berpengaruh hadap kinerja bisnis.

positif terhadap kinerja UKM Secara parsial orientasi pasar dan

H 5c : Strategi fokus berpengaruh positif orientasi kewirausahaan berpengaruh pada

terhadap kinerja UKM kinerja UKM, akan tetapi secara simultan

Berdasarkan rumusan hipotesis pe- orientasi kewirausahaan tidak berpengaruh

nelitian tersebut, dapat digambarkan re- secara langsung terhadap kinerja UKM

rangka penelitian seperti pada gambar 1. (Baker dan Sinkula, 2005). Orientasi pasar yang terdiri dari intelejen pelanggan,

METODE PENELITIAN

desiminasi intelejen dan daya tanggap Penelitian ini merupakan penelitian berpengaruh positif terhadap kinerja UKM

kuantitatif yang ditujukan untuk menjawab (Spilian dan Parnell, 2006). Kinerja UKM

permasalahan melalui teknik pengukuran diukur dengan pendekatan objektif dan

terhadap variabel-variabel penelitian se- subjektif. Pendekatan objektif melalui

hingga menghasilkan kesimpulan yang da- kinerja keuangan. Pendekatan subjektif di-

pat digeneralisasikan. Sampel Penelitian ukur melalui tingkat kebertahanan pelang-

adalah UKM industri kreatif yang bergerak gan, reputasi dibanding pesaing, perputar-

pada bidang usaha fesyen dan kerajinan di an karyawan, efektifitas pengembangan

Propinsi DIY.

produk. Teknik sampling menggunakan purpo- Berdasarkan pemaparan tersebut, di-

sive sampling dengan mempertimbangkan rumuskan hipotesis sebagai berikut:

kriteria tertentu, yakni:

248 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 2, Juni 2015 : 241 – 259

Orientasi Pasar

H1b Strategi H5

Low Cost

Orientasi Kewirausahaan

Gambar 1 Rerangka Pikir Penelitian

1. Kriteria pengkategorian UKM didasar- Metode pengumpulan data diawali kan pada UU No 20 Tahun 2008 tentang

dengan observasi pada UKM industri krea- UMKM.

tif untuk diidentifikasi kelayakan untuk

2. UKM tergabung dalam satu sentra atau mejadi sampel penelitian dan perolehan paguyuban yang bergerak pada bidang

data awal dalam profiling responden pe- usaha aneka kerajinan (handycraft) yang

nelitian. Berdasarkan hasil observasi dilaku- terdiri dari aneka kerajinan perak, serat

kan penghimpunan data melalui distribusi alam, gerabah, kulit, dan kayu, dan

kuesioner kepada sampel penelitian terkait bidang usaha fesyen yang terdiri dari

dengan penilaian terhadap orientasi pasar, aneka kerajinan batik.

orientasi kewirausahaan, strategi bersaing Penentuan besarnya sampel dalam pe-

dan kinerja UKM. Kuesioner menggunakan nelitian multivariate adalah besaran ukuran

pertanyaan model terbuka dan tertutup. sampel 10 kali lebih besar dari jumlah

Skala pengukuran variabel menggunakan variabel yang digunakan dalam penelitian

skala likert berjenjang 4 (empat) dengan (Sugiono, 2010). Adapun jumlah variabel

kriteria tidak baik (skor 1) sampai dengan dependen dan independen dalam penelitian

baik (skor 4).

ini adalah 6 variabel. Dalam penelitian ini Variabel dalam penelitian ini meliputi besarnya sampel yang digunakan adalah

orientasi pasar, orientasi kewirausahaan 100 UKM industri kreatif bidang kerajinan

sebagai variabel independen, strategi ber- dan fesyen yang berada di Propinsi DIY.

saing (strategi diferensiasi, biaya rendah,

Peran Orientasi Pasar, ... – Nuvriasari, Wicaksono, Sumiyarsih

fokus) sebagai variabel antara, dan kinerja UKM sebagai variabel dependen.

Orientasi pasar merupakan budaya bisnis yang menghasilkan kinerja unggul melalui komitmennya untuk menciptakan nilai yang unggul bagi pelanggan, yang dikembangkan melalui orientasi pelanggan, orientasi pesaing, dan koordinasi inter- fungsional. Dalam penelitian ini indikator yang dikembangkan untuk setiap dimensi orientasi pasar diadopsi dari sejumlah (Idar dan Mahmood, 2011; Idar et al., 2012) Indi- kator dari dimensi orientasi pelanggan meliputi: orientasi kepuasan konsumen, pe- menuhan kebutuhan dan keinginan konsu- men, memonitor lingkungan/kondisi pasar, dan standar layanan. Indikator dimensi orientasi pesaing meliputi: respon terhadap serangan pesaing, strategi khusus meng- atasi persaingan, penawaran harga yang kompetitif, dan penerimaan produk di pasar. Indikator koordinasi interfungsional meliputi: desiminasi informasi pasar, dukungan terhadap SDM untuk pemasaran dan pengembangan produk, koordinasi antar unit dengan orientasi konsumen, dan komitmen seluruh SDM untuk penciptaan kepuasan pelanggan.

Orientasi kewirausahaan merupakan suatu konstruk yang multidimensi meliputi dimensi inovasi, pengambilan resiko dan sikap proaktif Dalam penelitian ini indi- kator untuk setiap dimensi orientasi kewira- usahaan diadopsi dari sejumlah penelitian (Keh et al., 2007; Fairoz et al., 2010; Idar dan Mahmood, 2011). Indikator dimensi inovasi meliputi: kreatifitas dan inistiatif, perhatian terhadap riset pasar, teknologi dan inovasi, varian/jenis produk baru yang berbeda da- lam 3 tahun terakhir, pembaruan desain dan kemasan produk, pembaruan proses produksi/produk baru/jasa baru. Indikator dimensi pengambilan resiko meliputi: ke- siapan menghadapi situasi ketidakpastian usaha, kemampuan memperhitungkan resi- ko, tanggungjawab terhadap resiko yang timbul, keberanian bertindak untuk me- maksimalkan peluang potensial yang ada. Indikator dimensi sikap proaktif meliputi:

kepercayaan diri dalam menjalankan usaha, pelopor dalam mengenalkan produk baru, proaktif merespon keinginan pasar, dan keaktifan membina hubungan kemitraan dengan pihak lain.

Konsep strategi bersaing dikembang- kan melalui strategi untuk penciptaan daya saing/keunggulan bersaing yakni: strategi cost leadership , differentiation, dan focus. Indi- kator strategi bersaing dikembangkan dari sejumlah penelitian (Suci, 2009; Yan, 2010; Afsharghasemie et al., 2013). Indikator stra- tegi diferensiasi meliputi: intensitas me- ngenalkan produk baru, keunikan produk, produk tidak mudah ditiru, mengembang- kan identitas/merk usaha/produk dengan ciri tertentu, penawaran harga yang berbeda dengan UKM lain. Indikator strategi biaya rendah meliputi: penekanan biaya produksi lebih rendah, penekanan pada efisiensi dan produktivitas usaha, pengoptimalan pe- manfaatan sarana dan prasarana produksi, menghasilkan produk dengan biaya efisien, menggunakan bahan baku berbiaya rendah, pemanfaatan tenaga kerja yang berupah murah. Indikator strategi fokus meliputi: melayani segmen atau kelompok pasar ter- tentu, fokus menghasilkan produk tertentu, fokus melayani wilayah pasar tertentu, dan fokus melayani pelanggan tertentu.

Kinerja UKM adalah proses dan hasil kerja atas kemampuan untuk mengelola sumber daya, dimana kinerja dapat diukur melalui kinerja objektif dan subjektif. Dalam penelitian ini pengukuran kinerja diukur melalui kinerja subjektif yang dikelompok- kan dalam kinerja pemasaran, keuangan dan operasional. Pengukuran kinerja pe- masaran dan keuangan diadopsi dari se- jumlah penelitian (Spillan dan Parnell, 2006; Merrilees et al., 2010). Pengukuran kinerja operasional diadopsi dari penelitian Bay- raktar (2009). Indikator kinerja pemasaran meliputi: tingkat pertumbuhan penjualan, kemampuan memperoleh pelanggan baru, penguasaan pangsa pasar, peningkatan penjualan yang lebih baik dari konsumen yang telah ada. Indikator kinerja keuangan meliputi: kemampuan memperoleh laba,

250 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 2, Juni 2015 : 241 – 259

tingkat pengembalian investasi, pencapaian

2. Jumlah ∑ SDM (orang): tujuan finansial. Indikator kinerja operasi-

66 66% onal meliputi: pengurangan waktu tunggu

5-19

34 34% dalam proses produksi, kemampuan me-

3. Legalitas Usaha:

1 1% daya, efisiensi operasional dalam menjalan-

rencanakan dan mengalokasikan sumber

PT

CV 12 12% kan usaha.

87 87% Teknik analisis data dalam penelitian

Belum

4. Wil. Pemasaran:

ini adalah analisis kuantitatif denggan

57 57% menggunakan alat statistik deskriptif dan

Dalam Negeri

43 43% inferensial. Statistik deskriptif digunakan

Luar Negeri

5. Pemanfaatan TI:

untuk memberikan gambaran sampel mau-

60 60% pun variabel-variabel penelitian dengan

Pengguna

40 40% menggunakan model distribusi frekuensi

Belum menggunakan

6. Asset UKM (Rp):

dan nilai rata-rata (mean). Alat statistik

100 100% inferensial dalam penelitian ini mengguna-

50jt – 500 jt

0 0 kan Path Analysis atau analisis jalur yakni

500 jt – 2,5 M

7. Penjualan/tahun

analisis model kausal dari variabel inde-

100 100% pendent (exogenous), variabel antara (endo-

300jt – 2,5M

0 0 genous), dan variabel dependent (endogenous)

2,5M – 50 M

Sumber: Data Diolah 2015

dan semua variabel terukur. Aplikasi ana- lisis jalur dalam penelitian ini merupakan

Penilaian Terhadap Orientasi Pasar, Orien-

pengembangan dari Model Regresi Ber-

tasi Kewirausahaan, Strategi Bersaing dan

ganda atau Multyple Regression Analysis

Kinerja UKM

(MRA). Analisis jalur ditujukkan untuk Penilaian terhadap orientasi pasar, menganalisis hubungan sebab akibat yang

orientasi kewirausahaan, strategi bersaing tejadi pada regresi berganda jika variabel

dan kinerja UKM didasarkan pada peng- bebasnya mempengaruhi variabel ter-

hitungan rentang skala dengan kategori gantung tidak hanya secara langsung tetapi

sebagai berikut: skor 3,26–4,00 (Baik), 2,51– juga secara tidak langsung.

3,25 (Cukup Baik), 1,76–2,50 (Kurang Baik) dan 1,00–1,75 (Tidak Baik). Responden da-

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

lam penelitian ini adalah pemilik atau pe-

Profiling Sampel UKM Industri Kreatif

nanggungjawab UKM.

Sampel dalam penelitian ini terdiri dari Orientasi pasar terdiri dari orientasi 100 UKM indusri kreatif di DIY yang ter-

pelanggan (4 item), orientasi pesaing (4 bagi dalam bidang usaha kerajinan (aneka

item), dan koordinasi interfungsional (4 kerajinan serat alam, perak, gerabah, kulit,

item). Orientasi kewirausahaan terdiri dari dan kayu) sebanyak 70 UKM dan bidang

dimensi inovasi (5 item), pengambilan resi- usaha fesyen (aneka batik) sebanyak 30

ko (4 item), dan sikap proaktif (4 item). UKM. Profil sampel penelitian dapat di-

Strategi bersaing terdiri dari strategi tunjukkan pada tabel berikut:

diferensiasi (5 item), strategi biaya rendah (6 item), dan strategi fokus (4 item). Kinerja

Tabel 1

UKM terdiri dari kinerja pemasaran (4

Profiling Sampel UKM Industri Kreatif

item), kinerja keuangan (3 item), dan kinerja operasional (3 item).

No Profil UKM

%tase

Penilaian terhadap orientasi pasar pada

1. Riwayat Usaha: UKM secara rata-rata dinilai cukup baik Warisan

(90%), penilaian orientasi kewirausahaan Merintis Sendiri

pada UKM secara rata-rata dinilai cukup

Peran Orientasi Pasar, ... – Nuvriasari, Wicaksono, Sumiyarsih

baik (90%), implementasi strategi diferensi- berupa strategi diferensiasi, mendukung asi pada UKM secara rata-rata dinilai cukup

hasil penelitian Afsharghasemi et al. (2013). baik (53%), implementasi strategi biaya

Temuan peneliti yang menjelaskan rendah pada UKM secara rata-rata dinilai

bahwa orientasi kewirausahaan tidak mem- cukup baik (72%), dan implementasi stra-

pengaruhi strategi diferensiasi secara parsi- tegi fokus pada UKM secara rata-rata dinilai

al mendukung hasil penelitian Lecher dan kurang baik (58%). Kinerja UKM secara

Gudmundsson (2014) yang mengemukakan rata-rata dinilai cukup baik (84%).

bahwa orientasi kewirausahaan yang be- rupa dimensi pengambilan resiko dan ke-

Pengujian Hipotesis

agresifan bersaing tidak berpengaruh ter-

Pengaruh Orientasi Pasar dan Orientasi

hadap strategi diferensiasi.

Kewirausahaan Terhadap Strategi Diferen-

Dalam penelitian ini orientasi kewira-

siasi

usahaan tidak berpengaruh terhadap stra- Hasil analisis regresi berganda untuk

tegi diferensiasi, dikarenakan pelaku bisnis

menganalisis pengaruh orientasi pasar (X 1 )

UKM industri kreatif, belum secara maksi-

mal berorientasi pada inovasi. Hal ini dapat strategi diferensiasi, diperoleh hasil sebagai

dan orientasi kewirausahaan (X 2 ) terhadap

ditunjukkan dari hasil analisis deskriptif berikut:

pada dimensi inovasi yang menunjukkan

bahwa pelaku usaha dinilai belum ber- sebesar 0,100 yang artinya secara statistik

Koefisisen determinasi berganda (R 2 )

orientasi pada pengembangan/pembaruan variabel orientasi pasar dan orientasi ke-

desain produk dan kemasan. Pelaku usaha wirausahaan memberikan kontribusi pe-

belum menganggap pembaruan teknologi ngaruh terhadap strategi diferensiasi pada

dalam proses produksi merupakan hal yang UKM industri kreatif bidang fesyen dan

sangat penting dalam menunjang usaha. kerajinan sebesar 10,0%.

Hal ini dikarenakan pelaku usaha Hasil uji hipotesis dengan Uji F di-

masih mengandalkan peralatan/teknologi peroleh hasil = 5,382; dengan p-value = 0,000

tradisional dan sederhana dalam proses (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada

produksinya mengingat produk yang di- pengaruh yang signifikan antara orien- tasi

hasilkan lebih menonjolkan unsur seni dan pasar dan orientasi kewirausahaan terhadap

natural. Pengkajian pada dimensi peng- strategi diferensiasi pada UKM industri

ambilan resiko dapat ditunjukkan bahwa kreatif.

pelaku usaha belum berani secara maksimal Hasil uji hipotesis secara parsial dengan

memanfaatkan potensi/peluang usaha yang menggunakan Uji t diperoleh hasil t hitung 1 =

ada seperti: memasuki pasar baru, meng- 2,145 dengan p-value = 0,034 dan t hitung 2 =

hasilkan produk yang benar-benar baru 1,969 dengan p-value = 0,052. Hasil ini me-

untuk pasar. Pengkajian pada dimensi sikap nunjukkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh

proaktif dapat ditunjukkan bahwa pelaku yang positif dan signifikan antara orientasi

usaha belum beorientasi untuk menjadi pasar terhadap strategi diferensiasi pada

pelopor dalam pengenalan produk baru. UKM Industri Kreatif, dan (2) Tidak ada

Kondisi yang demikian tidak men- pengaruh yang signifikan antara orientasi

dorong pelaku usaha untuk menerapkan kewirausahaan terhadap strategi diferensi-

strategi diferensiasi yang berupa pe- asi pada UKM Iindustri kreatif. Dengan

ngenalan produk baru yang berbeda de- demikian H 1a yang diajukan dalam pe-

ngan pelaku usaha lainnya, menghasilkan nelitian ini terbukti atau dapat diterima,

produk yang tidak mudah ditiru oleh pe- sedangkan H 2a ditolak.

laku usaha lainnya, dan diferensiasi harga. Temuan penelitian yang menjelaskan

Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa bahwa orientasi pasar berpengaruh positif

potensi orientasi kewirausahaan akan terhadap strategi bersaing UKM yang

252 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 2, Juni 2015 : 241 – 259

mempengaruhi strategi bersaing suatu Hasil penelitian ini mendukung pe- organisasi.

nelitian secara parsial penelitian Afshar- Hal ini sejalan dengan pendapat Poudel

ghasemi et al. (2013) yang menjelaskan bah- et al. (2012) yang menyatakan bahwa orien-

wa orintasi pasar yang terdiri dari dimensi tasi kewirausahaan merupakan sumber

orientasi pelanggan, pesaing dan koordinasi daya strategis organisasi dengan potensi

interfungsional berpengaruh postip ter- untuk menghasilkan keunggulan bersaing.

hadap strategi low cost pada UKM bidang Potensi orientasi kewirausahaan dan

manufaktur di Malaysia. Penelitian ini dampaknya pada kinerja bisnis tergantung

mendukung secara parsial hasil penelitian pada peran orientasi kewirausahaan sebagai

Ge dan Ding (2005) yang menjelaskan bah- penggerak atau pelopor bagi kemampuan

wa orientasi pasar yang terdiri dari dimensi organisasi dan inovasi.

orientasi pelanggan dan pesaing berpe- Hasil temuan bahwa orientasi kewira-

ngaruh positif dan signifikan terhadap usahaan tidak berpengaruh terhadap stra-

strategi low cost leadership pada perusahaan tegi diferensiasi tidak mendukung peneliti-

di China, akan tetapi dimensi inter- an Wingwon (2012) dan Suci (2009) yang

fungsional tidak berpengaruh. menyatakan bahwa Orientasi kewirausaha-

Orientasi kewirausahaan berpengaruh an berpengaruh positif dan signifikan ter-

positif dan signifikan terhadap startegi low hadap strategi diferensiasi.

cost, medukung secara parsial penelitian Lecher dan Gudmundsson (2014). Dimana

Pengaruh Orientasi Pasar dan Orientasi

orientasi kewirausahaan yang berupa di-

Kewirausahaan Terhadap Strategi Low

mensi inovasi berpengaruh positif ter-

Cost

hadap strategi low cost akan tetapi dimensi Hasil analisis regresi berganda me-

pengambilan resiko tidak berpengaruh. nunjukkan nilai koefisisen determinasi ber-

ganda (R 2 ) sebesar 0,164 yang artinya secara

Pengaruh Orientasi Pasar dan Orientasi

statistik variabel orientasi pasar dan orien-

Kewirausahaan Terhadap Strategi Fokus

tasi kewirausahaan memberikan kontribusi Hasil analisis regresi berganda me- pengaruh terhadap strategi low cost pada

nujukkan nilai koefisisen determinasi ber- UKM industri kreatif sebesar 16,4%.

ganda (R 2 ) sebesar 0,263 yang artinya secara Hasil uji hipotesis dengan Uji F

statistik variabel orientasi pasar dan orien- diperoleh hasil = 9,514; dengan p-value =

tasi kewirausahaan memberikan kontribusi 0,000 (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa

pengaruh terhadap strategi fokus pada ada pengaruh yang signifikan antara orien-

UKM industri kreatif sebesar 26,3%. tasi pasar dan orientasi kewirausahaan

Hasil uji hipotesis secara parsial dengan secara simultan terhadap strategi low cost

menggunakan Uji t diperoleh hasil t hitung 1 = pada UKM Industri Kreatif.

3,336 dengan p-value = 0,001 dan t hitung 2 = Hasil uji hipotesis secara parsial dengan

4,015 dengan p-value = 0,000. Hasil ini me- menggunakan Uji t diperoleh hasil t hitung 1 =

nunjukkan bahwa: terdapat pengaruh yang 3,246 dengan p-value = 0,002 dan t hitung 2 =

positif dan signifikan antara orientasi pasar 2,156 dengan p-value = 0,034. Hasil ini me-

dan orientasi kewirausahaan secara parsial nunjukkan bahwa: terdapat pengaruh yang

terhadap strategi fokus pada UKM industri positif dan signifikan antara orientasi pasar

kreatif.

dan orientasi kewirausahaan secara parsial Hasil uji hipotesis dengan Uji F di- terhadap strategi low cost pada UKM

peroleh hasil = 17,263; dengan p-value =

industri kreatif. Dengan demikian H 1b dan

0,000 (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa

H 2b yang diajukan dalam penelitian ini ada pengaruh yang signifikan antara orien- terbukti atau dapat diterima.

tasi pasar dan orientasi kewirausahaan

Peran Orientasi Pasar, ... – Nuvriasari, Wicaksono, Sumiyarsih

secara simultan terhadap strategi fokus 0,000 (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa pada UKM Industri Kreatif.

ada pengaruh yang positif dan signifikan antara orientasi pasar, orientasi kewira-

Pengaruh Orientasi Pasar, Orientasi

usahaan, dan strategi bersaing (diferensiasi,

Kewirausahaan, dan Strategi Bersaing

low cost dan fokus) secara simultan terhadap

Terhadap Kinerja UKM

kinerja UKM Industri Kreatif. Hasil analisis regresi berganda me-

Temuan penelitian dimana orientasi nujukkan nilai koefisisen determinasi ber-

pasar berpengaruh positif dan signifikan ganda (R 2 ) sebesar 0,487 yang artinya secara

terhadap kinerja UKM, mendukung hasil statistik variabel orientasi pasar, orientasi

penelitian sebelumnya (Lie et al., 2008; kewirausahaan dan strategi bersaing pada

Olivares dan Lado, 2008; Idar dan Mah- UKM (diferensiasi, low cost, dan fokus)

mood, 2011; Dublehlela dan Dhurup, 2014). memberikan kontribusi pengaruh terhadap

Akan tetapi tidak mendukung penelitian kinerja UKM industri kreatif sebesar 48,7%.

lain yang menunjukkan bahwa terdapat Hasil uji hipotesis secara parsial dengan

hubungan yang negatif antara orientasi menggunakan Uji t diperoleh hasil t hitung 1 =

pasar terhadap kinerja UKM (Hassim et al., 2,063 dengan p-value = 0,042, yang artinya

bahwa terdapat pengaruh yang positif dan Temuan dalam penelitian ini bahwa signifikan antara orientasi pasar terhadap

orientasi kewirausahaan berpengaruh posi- kinerja UKM industri kreatif. Hasil ini men-

tif terhadap kinerja UKM mendukung hasil dukung H 3 yang diajukan dalam penelitian

penelitian sebelumnya (Keh et al., 2007; Lie ini sehingga hipotesis diterima.

et al. , 2008; Suci, 2009; Fairoz, 2010; Idar Hasil t hitung2 = 2,865 dengan p-value =

dan Mahmood, 2011; Hassim et al., 2011). 0,005 yang artinya bahwa orientasi kewira-

Akan tetapi temuan penelitian ini tidak usahaan berpengaruh positif dan signifikan

mendukung penelitian yang menyatakan terhadap kinerja UKM insutri kreatif. Hasil

bahwa orientasi kewirausahaan tidak ber-

pengaruh terhadap kinerja UKM (Setyawati, penelitian ini sehingga hipotesis diterima.

ini mendukung H 4 yang diajukan dalam

2013; Arief et al., 2013). Hal ini dikarenakan Hasil t hitung3 = 3,150 dengan p-value =

latar belakang pendidikan pelaku usaha 0,002 yang artinya bahwa strategi diferen-

yang secara rata-rata masih rendah se- siasi berpengaruh positf dan signifikan

hingga wawasan keirausahaannya juga ma- terhadap kinerja UKM industri kreatif.

sih sangat minimal.

Temuan dalam penelitian ini bahwa dalam penelitian ini sehingga hipotesis

Hasil ini mendukung H 5a yang diajukan

strategi bersaing berpengaruh positif ter- diterima.

hadap kinerja UKM mendukung hasil pe- Hasil t hitung4 = 2,038 dengan p-value =

nelitian sebelumnya (Yan, 2010; Al-Alak 0,044 yang artinya bahwa strategi low cost

dan Tarabieh, 2012; Chadamoyo dan Dum- berpengaruh positf dan signifikan terhadap

bu, 2012; Husnah et al. (2013),. Dimana stra- kinerja UKM industri kreatif. Hasil ini

tegi bersaing yang terdiri dari low cost mendukung H 5b yang diajukan dalam pe-

leadership dan diferensiasi memiliki hubung- nelitian ini sehingga hipotesis diterima.

an yang positif dengan kinerja UKM. Akan Hasil t hitung5 = 2,710 dengan p-value =

tetapi hasil penelitian ini tidak mendukung 0,008 yang artinya bahwa strategi fokus

penelitian Suci (2009) yang menjelaskan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

bahwa strategi bisnis berpengaruh negatif kinerja UKM industri kreatif. Hasil ini

dan signifikan terhadap kinerja UKM. Hal mendukung H 5c yang diajukan dalam pe-

ini dikarenakan UKM tidak mengimplemen- nelitian ini sehingga hipotesis diterima.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25