HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DAN DUKUNGAN TENAGA KESEHATAN DENGAN PELAKSANAAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG (DDTK) PADA ANAK BALITA DI KELURAHAN BATUANGTABAWILAYAHKERJA PUSKESMAS PAGAMBIRAN PADANG TAHUN 2015
Volume 7, Nomor 2, Desember 2016
e-ISSN : 2540-9611 | p-ISSN : 2087-8508
Jurnal Medika Saintika Vol 7 (2)
A
I ILM
U
K
E
AT A N
S EKO L
GG
EH
SY E
IN
S
H
T
NT I K A
D Z A SA I
Jurnal Medika Saintika
http://syedzasaintika.ac.id/jurnal
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DAN DUKUNGAN TENAGA
KESEHATAN DENGAN PELAKSANAAN DETEKSI DINI TUMBUH
KEMBANG (DDTK) PADA ANAK BALITA DI KELURAHAN
BATUANGTABAWILAYAHKERJA PUSKESMAS
PAGAMBIRAN PADANG
TAHUN 2015
SUCI SYAHRIL
D3 Kebidanan STIKes Syedza Saintika
email: suci_barboa@rocketmail.com
Abstrak
Deteksi Dini Tumbuh Kembang adalah kegiatan/ pemeriksaan untuk mengetahui tumbuh
kembang anak normal atau ada penyimpangan.Cakupan DDTK diPuskesmas Pagambiran
Padang tahun 2014 yaitu 35.5 % dari target pemerintah 90%.Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu dan dukungan tenaga kesehatan dengan
pelaksanaan DDTKpada anak balita di Kelurahan Batuang Taba Wilayah Kerja Puskesmas
Pagambiran Padang tahun 2015. nJenis penelitian ini adalah analitik dengan desain penelitian
cross sectional study. Penelitiandilakukan di Kelurahan Batuang Taba Wilayah Kerja
Puskesmas Pagambiran Padang pada Agustus tahun 2015.Populasiberjumlah 250 orang.
Sampel diambil secara Systematic Random Sampling yang berjumlah 71 orang. Data
dikumpulkan melalui data primer dan data sekunder, diolah secara editing, coding, processing,
tabulating dan cleaning, dan dianalisis dengan menggunakan analisis univariat dan bivariat.
Sebagian kecil responden (29, 58%) tidak melaksanakan DDTKpada anak balita, sebagian kecil
responden (32,39%) berpengetahuan rendah, sebagian kecil responden (40,85%) menyatakan
ada dukungan tenaga kesehatan, didapatkan ²h= 15 untuk hubungan tingkat pengetahuan
ibudengan pelaksanaanDDTK dan ²h = 13,6 untuk hubungandukungan tenaga kesehatan
denganpelaksanaanDDTK pada anak balitadi Kelurahan Batuang Taba Wilayah Kerja
Puskesmas Pagambiran Padang tahun 2015. Ada hubungan tingkat pengetahuan dandukungan
tenaga kesehatan dengan pelaksanaan DDTK pada anak balita. Disarankan pada tenaga
kesehatan Puskesmas Pagambiran untuk dapat memberikan informasi atau penyuluhan
kesehatan tentang pelaksanaan dan manfaat DDTKpada anak balita.
Kata Kunci: Pengetahuan, Dukungan Tenaga Kesehatan, Deteksi Dini, Balita
95
Volume 7, Nomor 2, Desember 2016
e-ISSN : 2540-9611 | p-ISSN : 2087-8508
PENDAHULUAN
Memiliki anak dengan tumbuh
seseorang berada pada lima tahun
kembang yang optimal adalah dambaan
pertama kehidupannya yang merupakan
setiap orang tua. Untuk mewujudkannya
pondasi bagi perkembangan selanjutnya,
tentu saja orang tua harus selalu
apabila masa tersebut pertumbuhan dan
memperhatikan,
dan
perkembangan seorang anak berjalan
merawat anak secara seksama. Proses
secara optimal diharapkan pada masa
tumbuh
mengawasi,
anak
dapat
dewasa akan tumbuh menjadi manusia
alamiah,
tetapi
yang berkualitas.
kembang
berlangsung
secara
Pertumbuhan
proses tersebut sangat tergantung kepada
orang
dewasa
atau
adalah
bertambahnya ukuran dan jumlah sel
orang
serta
tua(Soetjiningsih, 2004).
jaringan
intraseluler,
berarti
bertambahnya ukuran fisik dan struktur
Periode penting dalam tumbuh
kembang anak adalah masa balita.
tubuh
Karena pada masa ini pertumbuhan
keseluruhan, jadi bersifat kuantitatif
dasar
sehingga
akan
mempengaruhi
menentukan
selanjutnya.
perkembangan
Pada
masa
balita
dan
dalam
arti
dapat
kita
sebagian
ukur
atau
dengan
mempergunakan satuan panjang atau
anak
satuan berat(Tanuwidjaya,2002).
ini
Perkembangan
perkembangan kemampuan berbahasa,
ialah
kreativitas, kesadaran sosial, emosional,
bertambahnya kemampuan struktur dan
dan intelegensia berjalan sangat cepat
fungsi tubuh yang lebih kompleks, jadi
dan merupakan landasan perkembangan
bersifat kualitatif yang pengukurannya
berikutnya. Perkembangan moral serta
jauh lebih sulit daripada pengukuran
dasar-dasar kepribadian juga dibentuk
pertumbuhan.
pada masa ini. Pada masa periode kritis
Pertumbuhan dan perkembangan anak
ini,
merupakan hasil interaksi antara faktor
diperlukan
rangsangan
atau
(Tanuwidjaya,2002).
stimulasi yang berguna agar potensinya
genetik-herediter-konstitusi
berkembang. Perkembangan anak akan
faktor lingkungan. Faktor lingkungan
optimal bila interaksi diusahakan sesuai
inilah yang akan memberikan segala
dengan kebutuhan anak pada berbagai
macam kebutuhan yang merupakan
tahap perkembangannya, bahkan sejak
kebutuhan dasar yang diperlukan oleh
bayi
anak untuk tumbuh dan berkembang
masih
dalam
kandungan
(Soetjiningsih, 2004).
masa
dengan
yaitu kebutuhan fisik biomedis (asuh),
Menurut Anwar (2002), masa-
kebutuhan akan kasih sayang/ emosi
yang
(asih),dan
rentan
dari
kehidupan
96
kebutuhan
latihan/
Volume 7, Nomor 2, Desember 2016
e-ISSN : 2540-9611 | p-ISSN : 2087-8508
rangsangan/
bermain
(DDTK) anak balita yang terendah yaitu
(asah)(Tanuwidjaya,2002).
35.5
%.
Hal
ini
perlu
mendapat
Pelayanan deteksi dini tumbuh
perhatian khusus mengingat rencana
kembang pada balita sejak dini akan
strategi cakupan Deteksi Dini Tumbuh
merangsang
Kembang
perkembangan
anak
(DDTK)
balita
dikemudian hari dan dapat mendeteksi
Sumatera Barat tahun 2014
anak
sebesar 90%. (DKK, 2014).
jika
Indikator
terdapat
penyimpangan.
keberhasilan
tahun
2010
Provinsi
adalah
Berdasarkan penelitian Henny P
diharapkan 90% dari balita terjangkau
(2008),
oleh kegiatan stimulasi dan intervensi
disebabkan karena belum optimalnya
dini penyimpangan tumbuh kembang.
kerjasama lintas program dan masih
Sehingga
ibu
rendahnya peran pihak – pihak terkait (
perkembangan
kader, orang tua, tokoh masyarakat, guru
bagi anaknya dan datang ke tenaga
TK, dan petugas kesehatan lain ) yang
kesehatan
yang
seharusnya ikut bertanggung jawab atas
mendeteksi
dini
diharapkan
memberikan
stimulus
para
terdekat
untuk
tumbuh
kembang
rendahnya
pelaksanaan
anaknya (Pusponegoero, 2006).
cakupan
program
DDTK
DDTK.
Pemerintah daerah mengambil kebijakan
Indikator keberhasilan Deteksi
dengan
melaksanakan
pelatihan
Dini Tumbuh Kembang (DDTK) balita
pemeriksaan DDTK, penyediaan APE
adalah 90% pada tahun 2014. Cakupan
(Alat
Deteksi
Kembang
melampirkan KKA (Kartu Kembang
(DDTK) balita Propinsi Sumatera Barat
Anak) di buku KIA (Kesehatan Ibu dan
tahun 2010 sebesar 72,1% dan tahun
Anak) sebagai upaya meningkatkan
2011
Berdasarkan
pengetahuan ibu dan keluarga tentang
laporan Dinas Kesehatan Kota Padang
stimulasi dan deteksi dini tumbuh
tahun 2014 diketahui cakupan pelayanan
kembang anak.
Deteksi
Dini
sebesar
Dini
Tumbuh
79,1%.
Tumbuh
Permainan
Edukatif),
dan
Kembang
Hasil survey awal di Puskesmas
(DDTK) anak balita di Kota Padang
Pagambiran pada 10 orang ibu yang
sebesar 85,9 %. Hal ini masih belum
memiliki anak umur24 bulan - 59 bulan,
mencapai targetDeteksi Dini Tumbuh
ditemukan 6 orang ibu tidak mengetahui
Kembang (DDTK) sebesar 90%. (DKK,
pelaksanaan
2014). Diketahui dari 22 Puskesmas
Kembang (DDTK) dan 4 orang ibu
yang ada di Kota Padang, Puskesmas
menyatakan tidak ada diberitahu oleh
Pagambiran merupakan daerah dengan
tenaga kesehatan mengenai pelaksanaan
jumlah Deteksi Dini Tumbuh Kembang
Deteksi
97
Deteksi
Dini
Dini
Tumbuh
Tumbuh
Kembang
Volume 7, Nomor 2, Desember 2016
e-ISSN : 2540-9611 | p-ISSN : 2087-8508
(DDTK).
PagambiranPadang pada Juli
Berdasarkan latar belakang
tahun
melakukan
2015. Populasi pada penelitian ini
penelitian tentang Hubungan Tingkat
adalah seluruhibu yang memiliki anak
Pengetahuan Ibu dan Dukungan Tenaga
umur24bulan - 59 bulan di Kelurahan
Kesehatan dengan Pelaksanaan Deteksi
Batuang
Wilayah
Kerja
Dini Tumbuh Kembang (DDTK) pada
PuskesmasPagambiranPadang
tahun
Anak Balita di Kelurahan Batuang Taba
2015 yang berjumlah 71 orang ibu yang
Wilayah Kerja Puskesmas Pagambiran
memiliki anak umur 24bulan - 59
Padang tahun 2015.
bulan.Metode
diatas,
maka
peneliti
Taba
dengan
ini
menggunakan
keteraturan
ini
study.Penelitian
Wilayah
Kerja
siklus
menstruasi,
menggunakan uji statistik Chi-Square
dilaksanakan di Kelurahan Batuang
Taba
Random
mengetahui hubungan status gizi dengan
Analitik, dengan desain penelitian Cross
Sectional
teknikSystematic
sampel
Sampling. Analisa ini digunakan untuk
METODE PENELITIAN
Penelitian
pengambilan
dengan kepercayaan 95%.
Puskesmas
HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah dilakukan penelitian maka didapatkan hasil pada tabel dibawah ini:
Tabel 1. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Pelaksanaan Deteksi
DiniTumbuh Kembang (DDTK) pada Anak Balita.
Pelaksanaan DDTK
Total
Tingkat Pengetahuan
Tidak Pernah
Pernah
f
%
f
%
f
%
14
60,87
9
39,13
23
100
Rendah
7
14,58
41
85,42
48
100
Tinggi
21
29,58
50
70,42
71
100
Total
Berdasarkan tabel diatas dari hasil uji
Hasil penelitian ini hampir sama
statistik chi-square, diperoleh nilai ²h =
dengan hasil penelitian yang dilakukan
15 >²t = 3,841 sehingga Ha diterima
Dewi Susanti (2009) dengan nilai p
dan Ho ditolak, berarti ada hubungan
value = 0,044 berarti terdapat hubungan
antara Tingkat Pengetahuan Ibu dengan
yang bermakna tingkat pengetahuan ibu
Pelaksanaan
Tumbuh
dengan Deteksi Dini Tumbuh Kembang
Kembang (DDTK) pada Anak Balita di
(DDTK) anak balita di Puskesmas Pauh
Kelurahan Batuang Taba Wilayah Kerja
Padang
Puskesmas Pagambiran Padang Pada
Notoatmodjo (2010), pengetahuan atau
Tahun 2015.
kognitif merupakan domain yang sangat
Deteksi
Dini
98
.
Sesuai
dengan
teori
Volume 7, Nomor 2, Desember 2016
e-ISSN : 2540-9611 | p-ISSN : 2087-8508
penting untuk terbentuknya tindakan
anaknya untuk di Deteksi Dini Tumbuh
seseorang (over behavior). Karena itu
Kembang (DDTK).
dari pengalaman dan penelitian ternyata
Berdasarkan hasil uji statistik
perilaku yang didasari oleh pengetahuan
chi-square, diperoleh nilai ²h = 13,6
akan lebih langgeng daripada perilaku
>²t = 3,841 sehingga Ha diterima dan
yang tidak didasari oleh pengetahuan.
Ho ditolak, berarti ada hubungan antara
Menurut
analisa
peneliti,
dukungan
tenaga
kesehatan
dengan
responden yang berpengetahuan tinggi
pelaksanaan
akan
Kembang (DDTK) pada anak balita di
cenderung
informasi
dan
kehidupannya,
mudah
menyerap
menerapkan
sehingga
ibu
Deteksi
Dini
Dini
Tumbuh
dalam
Kelurahan Batuang Taba Wilayah Kerja
yang
Puskesmas Pagambiran Padang tahun
memiliki pengetahuan tinggi tentang
Pelaksanaan
Deteksi
2015.
Tumbuh
Dalam
pelaksanaan
Deteksi
Kembang (DDTK) pada anak balita
Dini Tumbuh Kembang (DDTK) peran
akan cenderung aktif untuk membawa
tenaga kesehatan dalam hal ini adalah
anaknya untuk di DDTK. Hal ini
bidan sangat menentukan keberhasilan
disebabkan karena adanya pemahaman
pencapaian
yang
Tumbuh
baik
Pelaksanaan
tentang
Deteksi
Dini
pentingnya
Tumbuh
berpengetahuan
Pelaksanaan
Deteksi
Dini
Dini
(DDTK)
anak
Kesehatan
yang
rendah
Kembang
Deteksi
balita.Sesuai dengan Keputusan Menteri
Kembang (DDTK) pada anak balita.
Responden
cakupan
No.
900/MENKES/SK/VII/2002
tentang
tetang
registrasi dan praktik bidan pasal 16
Tumbuh
salah
satu
wewenang
pelayanan
Kembang (DDTK) pada anak balita
kebidanan yang harus diberikan pada
akan
anak
cenderung
tidak
membawa
adalah
pemantauan
tumbuh
anaknya untuk di Deteksi Dini Tumbuh
kembang anak. Dalam melaksanakan
Kembang (DDTK) karena kurangnya
perannya bidan bertanggung jawab tidak
pemahaman tentang di Deteksi Dini
hanya melakukan deteksi dini secara
Tumbuh Kembang (DDTK) pada anak
langsung namun dituntut untuk lebih
balita. Pemahaman yang tidak baik atau
mengoptimalkan
persepsi yang keliru tentang Deteksi
dalam
Dini Tumbuh Kembang (DDTK) pada
stimulasi tumbuh kembang pada anak
anak balita dapat mengarahkan pada
sesuai
perilaku ibu balita yang tidak membawa
dalam pencapaian tumbuh kembang
kesadaran
pemantauan
usia
dan
sehingga
dapat diminimalisasikan.
99
orangtua
pemberian
keterlambatan
Volume 7, Nomor 2, Desember 2016
e-ISSN : 2540-9611 | p-ISSN : 2087-8508
Menurut Sarfino (2002) dikutip
Deteksi Dini Tumbuh Kembang
oleh Noor (2011) dukungan tenaga
(DDTK) pada anak balita
kesehatan merupakan dukungan sosial
Kelurahan
dalam
Wilayah
bentuk
dimana
dukungan
perasaan
informasi,
subjek
lingkungan
(tenaga
memberikan
informasi
bahwa
yang
jelas
DAFTAR PUSTAKA
Alimul,
2008.Pertumbuhan
dan
Perkembangan
Balita.Jakarta
:
BinarupaAksara.
Azwar, A,2002. Pengantar Administrasi
Kesehatan Edisi ke tiga.
Jakarta:Binarupa
Aksara.
Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera
Barat, 2006. Pedoman
Deteksi
DiniTumbuhKembang
Balita.
Propinsi
SumateraBarat.
(DDTK).
analisa
tenaga
peneliti,
kesehatan
sangat
penting dalam proses Deteksi Dini
Tumbuh Kembang (DDTK) pada anak
balita karena ibu yang telah membawa
anaknya untuk di Deteksi Dini Tumbuh
Kembang (DDTK) adalah ibu-ibu yang
Dinas Kesehatan Kota Padang, 2013.
Profil Dinas Kesehatan
Kota Padang Tahun
2013. Padang
Hidayat, A.A, 2009. Metode Penelitian
Keperawatan
dan
Teknik
Analisis
Data. Edisi
Pertama.
Jakarta
:
Salemba
Medika.
Kemenkes RI, 2010. Pedoman Stimulasi
Deteksi Dan Intervensi
TumbuhKembang Anak
Di Tingkat Pelaya nan
Dasar.
Notoatmodjo,
Soekidjo,
2003.
Pendidikan dan Prilaku
Kesehatan
Masyarakat.Jakarta
:
Rineka Cipta.
telah mendapat informasi dari tenaga
kesehatan kapan anaknya harus di
DDTK
dan
ibu-ibu
yang
telah
mengetahui dampak jika anak tidak di
Deteksi
Dini
Tumbuh
Kembang
hubungan
tingkat
(DDTK).
KESIMPULAN
1. Ada
pengetahuan
pelaksanaan
Tumbuh
Puskesmas
kesehatan)
dengan Deteksi Dini Tumbuh Kembang
dukungan
Kerja
Taba
Pagambiran Padang tahun 2015.
mengenai hal-hal yang berhubungan
Menurut
Batuang
di
ibu
Deteksi
Kembang
pada anak balita
dengan
Dini
(DDTK)
di Kelurahan
Batuang Taba Wilayah Kerja
Puskesmas Pagambiran Padang
tahun 2015.
2. Ada hubungan dukungan tenaga
kesehatan dengan pelaksanaan
100
Volume 7, Nomor 2, Desember 2016
e-ISSN : 2540-9611 | p-ISSN : 2087-8508
101
e-ISSN : 2540-9611 | p-ISSN : 2087-8508
Jurnal Medika Saintika Vol 7 (2)
A
I ILM
U
K
E
AT A N
S EKO L
GG
EH
SY E
IN
S
H
T
NT I K A
D Z A SA I
Jurnal Medika Saintika
http://syedzasaintika.ac.id/jurnal
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DAN DUKUNGAN TENAGA
KESEHATAN DENGAN PELAKSANAAN DETEKSI DINI TUMBUH
KEMBANG (DDTK) PADA ANAK BALITA DI KELURAHAN
BATUANGTABAWILAYAHKERJA PUSKESMAS
PAGAMBIRAN PADANG
TAHUN 2015
SUCI SYAHRIL
D3 Kebidanan STIKes Syedza Saintika
email: suci_barboa@rocketmail.com
Abstrak
Deteksi Dini Tumbuh Kembang adalah kegiatan/ pemeriksaan untuk mengetahui tumbuh
kembang anak normal atau ada penyimpangan.Cakupan DDTK diPuskesmas Pagambiran
Padang tahun 2014 yaitu 35.5 % dari target pemerintah 90%.Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu dan dukungan tenaga kesehatan dengan
pelaksanaan DDTKpada anak balita di Kelurahan Batuang Taba Wilayah Kerja Puskesmas
Pagambiran Padang tahun 2015. nJenis penelitian ini adalah analitik dengan desain penelitian
cross sectional study. Penelitiandilakukan di Kelurahan Batuang Taba Wilayah Kerja
Puskesmas Pagambiran Padang pada Agustus tahun 2015.Populasiberjumlah 250 orang.
Sampel diambil secara Systematic Random Sampling yang berjumlah 71 orang. Data
dikumpulkan melalui data primer dan data sekunder, diolah secara editing, coding, processing,
tabulating dan cleaning, dan dianalisis dengan menggunakan analisis univariat dan bivariat.
Sebagian kecil responden (29, 58%) tidak melaksanakan DDTKpada anak balita, sebagian kecil
responden (32,39%) berpengetahuan rendah, sebagian kecil responden (40,85%) menyatakan
ada dukungan tenaga kesehatan, didapatkan ²h= 15 untuk hubungan tingkat pengetahuan
ibudengan pelaksanaanDDTK dan ²h = 13,6 untuk hubungandukungan tenaga kesehatan
denganpelaksanaanDDTK pada anak balitadi Kelurahan Batuang Taba Wilayah Kerja
Puskesmas Pagambiran Padang tahun 2015. Ada hubungan tingkat pengetahuan dandukungan
tenaga kesehatan dengan pelaksanaan DDTK pada anak balita. Disarankan pada tenaga
kesehatan Puskesmas Pagambiran untuk dapat memberikan informasi atau penyuluhan
kesehatan tentang pelaksanaan dan manfaat DDTKpada anak balita.
Kata Kunci: Pengetahuan, Dukungan Tenaga Kesehatan, Deteksi Dini, Balita
95
Volume 7, Nomor 2, Desember 2016
e-ISSN : 2540-9611 | p-ISSN : 2087-8508
PENDAHULUAN
Memiliki anak dengan tumbuh
seseorang berada pada lima tahun
kembang yang optimal adalah dambaan
pertama kehidupannya yang merupakan
setiap orang tua. Untuk mewujudkannya
pondasi bagi perkembangan selanjutnya,
tentu saja orang tua harus selalu
apabila masa tersebut pertumbuhan dan
memperhatikan,
dan
perkembangan seorang anak berjalan
merawat anak secara seksama. Proses
secara optimal diharapkan pada masa
tumbuh
mengawasi,
anak
dapat
dewasa akan tumbuh menjadi manusia
alamiah,
tetapi
yang berkualitas.
kembang
berlangsung
secara
Pertumbuhan
proses tersebut sangat tergantung kepada
orang
dewasa
atau
adalah
bertambahnya ukuran dan jumlah sel
orang
serta
tua(Soetjiningsih, 2004).
jaringan
intraseluler,
berarti
bertambahnya ukuran fisik dan struktur
Periode penting dalam tumbuh
kembang anak adalah masa balita.
tubuh
Karena pada masa ini pertumbuhan
keseluruhan, jadi bersifat kuantitatif
dasar
sehingga
akan
mempengaruhi
menentukan
selanjutnya.
perkembangan
Pada
masa
balita
dan
dalam
arti
dapat
kita
sebagian
ukur
atau
dengan
mempergunakan satuan panjang atau
anak
satuan berat(Tanuwidjaya,2002).
ini
Perkembangan
perkembangan kemampuan berbahasa,
ialah
kreativitas, kesadaran sosial, emosional,
bertambahnya kemampuan struktur dan
dan intelegensia berjalan sangat cepat
fungsi tubuh yang lebih kompleks, jadi
dan merupakan landasan perkembangan
bersifat kualitatif yang pengukurannya
berikutnya. Perkembangan moral serta
jauh lebih sulit daripada pengukuran
dasar-dasar kepribadian juga dibentuk
pertumbuhan.
pada masa ini. Pada masa periode kritis
Pertumbuhan dan perkembangan anak
ini,
merupakan hasil interaksi antara faktor
diperlukan
rangsangan
atau
(Tanuwidjaya,2002).
stimulasi yang berguna agar potensinya
genetik-herediter-konstitusi
berkembang. Perkembangan anak akan
faktor lingkungan. Faktor lingkungan
optimal bila interaksi diusahakan sesuai
inilah yang akan memberikan segala
dengan kebutuhan anak pada berbagai
macam kebutuhan yang merupakan
tahap perkembangannya, bahkan sejak
kebutuhan dasar yang diperlukan oleh
bayi
anak untuk tumbuh dan berkembang
masih
dalam
kandungan
(Soetjiningsih, 2004).
masa
dengan
yaitu kebutuhan fisik biomedis (asuh),
Menurut Anwar (2002), masa-
kebutuhan akan kasih sayang/ emosi
yang
(asih),dan
rentan
dari
kehidupan
96
kebutuhan
latihan/
Volume 7, Nomor 2, Desember 2016
e-ISSN : 2540-9611 | p-ISSN : 2087-8508
rangsangan/
bermain
(DDTK) anak balita yang terendah yaitu
(asah)(Tanuwidjaya,2002).
35.5
%.
Hal
ini
perlu
mendapat
Pelayanan deteksi dini tumbuh
perhatian khusus mengingat rencana
kembang pada balita sejak dini akan
strategi cakupan Deteksi Dini Tumbuh
merangsang
Kembang
perkembangan
anak
(DDTK)
balita
dikemudian hari dan dapat mendeteksi
Sumatera Barat tahun 2014
anak
sebesar 90%. (DKK, 2014).
jika
Indikator
terdapat
penyimpangan.
keberhasilan
tahun
2010
Provinsi
adalah
Berdasarkan penelitian Henny P
diharapkan 90% dari balita terjangkau
(2008),
oleh kegiatan stimulasi dan intervensi
disebabkan karena belum optimalnya
dini penyimpangan tumbuh kembang.
kerjasama lintas program dan masih
Sehingga
ibu
rendahnya peran pihak – pihak terkait (
perkembangan
kader, orang tua, tokoh masyarakat, guru
bagi anaknya dan datang ke tenaga
TK, dan petugas kesehatan lain ) yang
kesehatan
yang
seharusnya ikut bertanggung jawab atas
mendeteksi
dini
diharapkan
memberikan
stimulus
para
terdekat
untuk
tumbuh
kembang
rendahnya
pelaksanaan
anaknya (Pusponegoero, 2006).
cakupan
program
DDTK
DDTK.
Pemerintah daerah mengambil kebijakan
Indikator keberhasilan Deteksi
dengan
melaksanakan
pelatihan
Dini Tumbuh Kembang (DDTK) balita
pemeriksaan DDTK, penyediaan APE
adalah 90% pada tahun 2014. Cakupan
(Alat
Deteksi
Kembang
melampirkan KKA (Kartu Kembang
(DDTK) balita Propinsi Sumatera Barat
Anak) di buku KIA (Kesehatan Ibu dan
tahun 2010 sebesar 72,1% dan tahun
Anak) sebagai upaya meningkatkan
2011
Berdasarkan
pengetahuan ibu dan keluarga tentang
laporan Dinas Kesehatan Kota Padang
stimulasi dan deteksi dini tumbuh
tahun 2014 diketahui cakupan pelayanan
kembang anak.
Deteksi
Dini
sebesar
Dini
Tumbuh
79,1%.
Tumbuh
Permainan
Edukatif),
dan
Kembang
Hasil survey awal di Puskesmas
(DDTK) anak balita di Kota Padang
Pagambiran pada 10 orang ibu yang
sebesar 85,9 %. Hal ini masih belum
memiliki anak umur24 bulan - 59 bulan,
mencapai targetDeteksi Dini Tumbuh
ditemukan 6 orang ibu tidak mengetahui
Kembang (DDTK) sebesar 90%. (DKK,
pelaksanaan
2014). Diketahui dari 22 Puskesmas
Kembang (DDTK) dan 4 orang ibu
yang ada di Kota Padang, Puskesmas
menyatakan tidak ada diberitahu oleh
Pagambiran merupakan daerah dengan
tenaga kesehatan mengenai pelaksanaan
jumlah Deteksi Dini Tumbuh Kembang
Deteksi
97
Deteksi
Dini
Dini
Tumbuh
Tumbuh
Kembang
Volume 7, Nomor 2, Desember 2016
e-ISSN : 2540-9611 | p-ISSN : 2087-8508
(DDTK).
PagambiranPadang pada Juli
Berdasarkan latar belakang
tahun
melakukan
2015. Populasi pada penelitian ini
penelitian tentang Hubungan Tingkat
adalah seluruhibu yang memiliki anak
Pengetahuan Ibu dan Dukungan Tenaga
umur24bulan - 59 bulan di Kelurahan
Kesehatan dengan Pelaksanaan Deteksi
Batuang
Wilayah
Kerja
Dini Tumbuh Kembang (DDTK) pada
PuskesmasPagambiranPadang
tahun
Anak Balita di Kelurahan Batuang Taba
2015 yang berjumlah 71 orang ibu yang
Wilayah Kerja Puskesmas Pagambiran
memiliki anak umur 24bulan - 59
Padang tahun 2015.
bulan.Metode
diatas,
maka
peneliti
Taba
dengan
ini
menggunakan
keteraturan
ini
study.Penelitian
Wilayah
Kerja
siklus
menstruasi,
menggunakan uji statistik Chi-Square
dilaksanakan di Kelurahan Batuang
Taba
Random
mengetahui hubungan status gizi dengan
Analitik, dengan desain penelitian Cross
Sectional
teknikSystematic
sampel
Sampling. Analisa ini digunakan untuk
METODE PENELITIAN
Penelitian
pengambilan
dengan kepercayaan 95%.
Puskesmas
HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah dilakukan penelitian maka didapatkan hasil pada tabel dibawah ini:
Tabel 1. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Pelaksanaan Deteksi
DiniTumbuh Kembang (DDTK) pada Anak Balita.
Pelaksanaan DDTK
Total
Tingkat Pengetahuan
Tidak Pernah
Pernah
f
%
f
%
f
%
14
60,87
9
39,13
23
100
Rendah
7
14,58
41
85,42
48
100
Tinggi
21
29,58
50
70,42
71
100
Total
Berdasarkan tabel diatas dari hasil uji
Hasil penelitian ini hampir sama
statistik chi-square, diperoleh nilai ²h =
dengan hasil penelitian yang dilakukan
15 >²t = 3,841 sehingga Ha diterima
Dewi Susanti (2009) dengan nilai p
dan Ho ditolak, berarti ada hubungan
value = 0,044 berarti terdapat hubungan
antara Tingkat Pengetahuan Ibu dengan
yang bermakna tingkat pengetahuan ibu
Pelaksanaan
Tumbuh
dengan Deteksi Dini Tumbuh Kembang
Kembang (DDTK) pada Anak Balita di
(DDTK) anak balita di Puskesmas Pauh
Kelurahan Batuang Taba Wilayah Kerja
Padang
Puskesmas Pagambiran Padang Pada
Notoatmodjo (2010), pengetahuan atau
Tahun 2015.
kognitif merupakan domain yang sangat
Deteksi
Dini
98
.
Sesuai
dengan
teori
Volume 7, Nomor 2, Desember 2016
e-ISSN : 2540-9611 | p-ISSN : 2087-8508
penting untuk terbentuknya tindakan
anaknya untuk di Deteksi Dini Tumbuh
seseorang (over behavior). Karena itu
Kembang (DDTK).
dari pengalaman dan penelitian ternyata
Berdasarkan hasil uji statistik
perilaku yang didasari oleh pengetahuan
chi-square, diperoleh nilai ²h = 13,6
akan lebih langgeng daripada perilaku
>²t = 3,841 sehingga Ha diterima dan
yang tidak didasari oleh pengetahuan.
Ho ditolak, berarti ada hubungan antara
Menurut
analisa
peneliti,
dukungan
tenaga
kesehatan
dengan
responden yang berpengetahuan tinggi
pelaksanaan
akan
Kembang (DDTK) pada anak balita di
cenderung
informasi
dan
kehidupannya,
mudah
menyerap
menerapkan
sehingga
ibu
Deteksi
Dini
Dini
Tumbuh
dalam
Kelurahan Batuang Taba Wilayah Kerja
yang
Puskesmas Pagambiran Padang tahun
memiliki pengetahuan tinggi tentang
Pelaksanaan
Deteksi
2015.
Tumbuh
Dalam
pelaksanaan
Deteksi
Kembang (DDTK) pada anak balita
Dini Tumbuh Kembang (DDTK) peran
akan cenderung aktif untuk membawa
tenaga kesehatan dalam hal ini adalah
anaknya untuk di DDTK. Hal ini
bidan sangat menentukan keberhasilan
disebabkan karena adanya pemahaman
pencapaian
yang
Tumbuh
baik
Pelaksanaan
tentang
Deteksi
Dini
pentingnya
Tumbuh
berpengetahuan
Pelaksanaan
Deteksi
Dini
Dini
(DDTK)
anak
Kesehatan
yang
rendah
Kembang
Deteksi
balita.Sesuai dengan Keputusan Menteri
Kembang (DDTK) pada anak balita.
Responden
cakupan
No.
900/MENKES/SK/VII/2002
tentang
tetang
registrasi dan praktik bidan pasal 16
Tumbuh
salah
satu
wewenang
pelayanan
Kembang (DDTK) pada anak balita
kebidanan yang harus diberikan pada
akan
anak
cenderung
tidak
membawa
adalah
pemantauan
tumbuh
anaknya untuk di Deteksi Dini Tumbuh
kembang anak. Dalam melaksanakan
Kembang (DDTK) karena kurangnya
perannya bidan bertanggung jawab tidak
pemahaman tentang di Deteksi Dini
hanya melakukan deteksi dini secara
Tumbuh Kembang (DDTK) pada anak
langsung namun dituntut untuk lebih
balita. Pemahaman yang tidak baik atau
mengoptimalkan
persepsi yang keliru tentang Deteksi
dalam
Dini Tumbuh Kembang (DDTK) pada
stimulasi tumbuh kembang pada anak
anak balita dapat mengarahkan pada
sesuai
perilaku ibu balita yang tidak membawa
dalam pencapaian tumbuh kembang
kesadaran
pemantauan
usia
dan
sehingga
dapat diminimalisasikan.
99
orangtua
pemberian
keterlambatan
Volume 7, Nomor 2, Desember 2016
e-ISSN : 2540-9611 | p-ISSN : 2087-8508
Menurut Sarfino (2002) dikutip
Deteksi Dini Tumbuh Kembang
oleh Noor (2011) dukungan tenaga
(DDTK) pada anak balita
kesehatan merupakan dukungan sosial
Kelurahan
dalam
Wilayah
bentuk
dimana
dukungan
perasaan
informasi,
subjek
lingkungan
(tenaga
memberikan
informasi
bahwa
yang
jelas
DAFTAR PUSTAKA
Alimul,
2008.Pertumbuhan
dan
Perkembangan
Balita.Jakarta
:
BinarupaAksara.
Azwar, A,2002. Pengantar Administrasi
Kesehatan Edisi ke tiga.
Jakarta:Binarupa
Aksara.
Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera
Barat, 2006. Pedoman
Deteksi
DiniTumbuhKembang
Balita.
Propinsi
SumateraBarat.
(DDTK).
analisa
tenaga
peneliti,
kesehatan
sangat
penting dalam proses Deteksi Dini
Tumbuh Kembang (DDTK) pada anak
balita karena ibu yang telah membawa
anaknya untuk di Deteksi Dini Tumbuh
Kembang (DDTK) adalah ibu-ibu yang
Dinas Kesehatan Kota Padang, 2013.
Profil Dinas Kesehatan
Kota Padang Tahun
2013. Padang
Hidayat, A.A, 2009. Metode Penelitian
Keperawatan
dan
Teknik
Analisis
Data. Edisi
Pertama.
Jakarta
:
Salemba
Medika.
Kemenkes RI, 2010. Pedoman Stimulasi
Deteksi Dan Intervensi
TumbuhKembang Anak
Di Tingkat Pelaya nan
Dasar.
Notoatmodjo,
Soekidjo,
2003.
Pendidikan dan Prilaku
Kesehatan
Masyarakat.Jakarta
:
Rineka Cipta.
telah mendapat informasi dari tenaga
kesehatan kapan anaknya harus di
DDTK
dan
ibu-ibu
yang
telah
mengetahui dampak jika anak tidak di
Deteksi
Dini
Tumbuh
Kembang
hubungan
tingkat
(DDTK).
KESIMPULAN
1. Ada
pengetahuan
pelaksanaan
Tumbuh
Puskesmas
kesehatan)
dengan Deteksi Dini Tumbuh Kembang
dukungan
Kerja
Taba
Pagambiran Padang tahun 2015.
mengenai hal-hal yang berhubungan
Menurut
Batuang
di
ibu
Deteksi
Kembang
pada anak balita
dengan
Dini
(DDTK)
di Kelurahan
Batuang Taba Wilayah Kerja
Puskesmas Pagambiran Padang
tahun 2015.
2. Ada hubungan dukungan tenaga
kesehatan dengan pelaksanaan
100
Volume 7, Nomor 2, Desember 2016
e-ISSN : 2540-9611 | p-ISSN : 2087-8508
101