PENGARUH KAPABILITAS PENGINDRAAN PASAR M

1

PENGARUH KAPABILITAS PENGINDRAAN PASAR ( MARKET
SENSING CAPABILITY), INOVASI PRODUK DAN JEJARING
PEMASARAN TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING DALAM UPAYA
MENCAPAI KINERJA PEMASARAN YANG EFEKTIF PADA UMKM
KOTA PALOPO

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Perkuliahan “Metodologi
Penelitian Ekonomi” Pada Program Studi Ekonomi Syariah
Oleh,
Rahim Marzuki
NIM:13.16.4.0102

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM PROGRAM STUDI
EKONOMI SYARIAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO
2016

2

A. Latar Belakang

Islam telah memberikan gambran tentang aktivitas yang dapat
dilakukan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhannya sesuai dengan fitrah
penciptaan manusia itu sendiri. Hal ini menjadi bukti kesempurnaan islam yang
tidak hanya mengatur hubungan Manusis Dengan Allah,tapi juga mengatur
Hubungan Manusi dengan Lingkungan dan dirinya sendiri.1 Dalam hal bisnis dan
pemasaran pun islam telah mengatur bagaimana kegiatan ini dapat berlangsung
sehingga berbgai pihak tidak ada yang dirugikan. Bisnis atau perdagangan
merupakan salah satu uslub atau cara yang dapat dilakukan manusia untuk
memeperoleh harta untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Firman Allah dalam
Q.S. An-Nisa /4 :29

‫كورن تت رججررةة‬
‫ل إت ل رلا رأن تر ك‬
‫كم ربيلن ر ك‬
‫وي رجأ ري لكرها ٱل ل رتذيرن رءارمكنوا ا رلا ترألككل كووا ا أ رمل رجول ر ك‬
‫كم تبٱللربجتط ت‬
٢٩

‫عن تررراضض تلمنك كملم رورلا ترقمتكل كووا ا رأنكفرسك كمم حإ ل رن ٱلل ل رره ركارن حبك كمم ررححيمما‬
‫ر‬


Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh
dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu
Firman allah dalam Q.S Al-Baqarah/2:275
.…… ‫……اْ روأ ررح ل رل ٱلل ل ركه ٱلمبريمرع رورح لرررم ٱلحلربروو ما ا‬
: Artinya
2

Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba

1
An-Nabhani, Taqiyuddin. Peraturan Hidup Dalam Islam, terj. Abu Amin,dkk,(HTIPress Jakarta. 2013),h.117

2
Dewi Muji Lestari, Penentuan Strategi Pemasaran Menggunakan
Analisis Strategic Position and Action Evaluation (SPACE) Matrix pada PT. HM.
Sampoerna, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi, UNIVERSITAS JEMBER,


3

Begitulah islam telah mengatur dan memberikan petunjuk bagi manusia
untuk memenuhi kebutuhannya. Baik dalam urusan produksi, distribusi dan
pemasaran terhadap hasil produksi manusia. Manusiapun diberikan kebebasan
dalam menentuka uslub agar usahanya dapat bertahan dan memeproleh
keuntungan yang bermanfaat bagi dirinya dan orang-orang disekitarnya.
Globalisasi dan pasar bebas telah banyak merubah jalannya perkembangan
dunia bisnis. Dan hal ini menyebabkan pasar menjadi semakin luas dan peluang
untuk memasuki pasarpun semakin besar, namun persaingan menjadi semakin
ketat dan sulit untuk diprediksikan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknnya produk
yang sejenis dengan manfaat yang sama ditawarkan dipasar yang dapat
mengancam kelangsungan produk yang dipasarkan . Keadaan seperti ini
mengharuskan setiap pengusaha untuk berikir keras untuk menciptakan
keunggulan kompetitif bisnisnya agar mampu mempertahankan keberlangsungan
usahanya. Perusahaan yang ingin bertahan dalam persainagn yang ketat ini harus
mampu mengembangakan dan menginovasi produk yang dipasarkannya sehinnga
dapat memberikan kualitas dan layanan prima, serta differensiasi atau inovasi
produk yang menjadikannya khas dimata pelanggan.

Pemasaran modern saat ini bukan lagi hanya sekedar memasarkan produk
yang berkualitas, menjual produk dengan harga yang murah dan menempatkan
produk yang mudah dijangkau konsumen. Menurut Levit Dalam x3 persainag

2011,h.6.
3
Philip Kotler,Kevin Lane Keller,Manajemen Pemasran, terj. Benyamin Molan
( Jakarta : PT MACANAN JAYA CEMERLANG, 2007)

4

baru bukanlah antara apa yang diproduksi berbagai prusahaan dalam pabrik
mereka, tetapi antar apa yang mereka tambahkan pada hasil produksi tersebut
dalam bentuk pengemasan, pelayanan, iklan maupun konsultasi.

Slater dan

Narver Mengungkapkan Bahwa dalam mencapai keunggulan bersaing perusahaan
hendaknya memerhatikan tidak hannya pada kebutuhan pembeli di masa yang
akan datang. Perlu bagi perusahaan untuk melakukan antsipasi melalui inovasi

yang mengembangkan kedekatan dengan pembeli.4
Hal inilah yang juga mengimbas UMKM di Indonesia di Indonesia,
sebagai sebuah perusahaan dengan system yang sederhana, keadaan ini menuntut
para pelaku bisnis kecil ini mencoba mencari jalan keluar untuk dapat bersaing di
tengah era persainagn yang ketat ini. UMKM sebagai satu-satunya usaha yang
dapat bertahan dalam terpaan krisis moneter global dan juga sebagai wadah
lapangan pekerjaan baru yang dapat menyelamatkan pengangguran, tentu harus
diberi dukungan agar bukan hanya mampu memproduksi produk namun juga
dapat bersaing dengan produk-produk sejenis dari perusahaan besar.
Usaha Mikro, Kcil, Dan Menegah (UMKM) merupakan kegiatan usaha
yang tidak memerlukan persyaratan khusus seperti latar belakang pendidikan,
keterampilan pekerja, selain itu modal kerjanya juga relative kecil. 5 Hal inilah
yang membuat usaha ini banyak diminati kaum menegah kebawah sehinnga
4
Wachjuni,pengaruh Orientasi Pasar, inovasi Produk dan kualitas layanan terhdap
kinerja Pemasaran dalam Upaya mencapai keunggulan bersaing,Fakultas Ekonomi, Universitas
Wahid Hasyim Semarang. Vol Nomor 2,2014,h 3
5
Dani dalam Mohammad Rizky Teguh Pratomo, “Analisis Pengaruh Kompetensi
Wirausaha dan Kemampuan Mengindra Pasar Terhadap Keunggulan untuk Meningkatkan Kinerja

Pemasaran ( studi Kasus pada usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kota Semarang), Fakultas
Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro,2015,hlm 1.

5

mampu menciptakan lapangan pekerjaan dan juga memberikan kontribusi bagi
pendapatan suatu daerah. Melihat peran UMKM yang penting ini dan kemudahan
dalam menjalankan usaha ini tentunya menjadikan UMKM sebgai kegiatan usaha
yang potensial unuk dikembangkan di Indonesia. Menurut www.bps.go.id.
UMKM Indonesia mengalami perkembangan yang dirincikan dalam table berikut.
Tabel 1.1
Perkembangan UMKM Indonesia
Idikator
satuan
Jumlah UMKM
Unit
Jumlah Tenaga Kerja Orang

2010
58.823.732

99.401.775

2011
55.206.444
101.722.458

2012
56.34.592
107.657.509

UMKM
Sumbangan

1.282.571,80

1.369.326,00

1.504.928,20

UMKM


PDB RP
(harga Miliar

Konstan)
Sumber : www.bps.go,id
Seperti yang telah dirincikn dalam Tabel 1.1 bahwa UMKM di Indonesia
mengalami perkembangan dan peningkatan yang cukup konsisten untuk
menyokong perekonomian Indonesia. Tercatat bahwa pada tahun 2010-2012
pertumbuhan UMKM di Indonesia mengalami peingkatan rata-rata sebesar 2,33
persen. Selain itu seiring perkembangan UMKM, jumlah tenaga kerjajuga ikut
tumbuh dan mengalami peningkatan rata-rata 3.82 persen dari tahun 2010 hingga
2012. Data ini juga menunjukkan adanya kontribusi positif UMKM terhadap PDB
daerah, output PDB yang disumbangan oleh UMKM terus mengalami
peningkatan dari tahun 2010 hingga 2012 dengan rata-rata peningkatan sebesar

6

7,48 persen. Dengan terus meningkatnya jumlah UMKM tentunya akan
menigkatkan jumlah pesaing yang secara langsung mengakibatkan semakin

ketatnya persaingan dalam berbagai sector UMKM. Hal ini tentu Menjadi catatan
penting bagi Pengusaha UMKM baik yang telah lama atau pemula yang ingin
Memasuki pasar UMKM untuk lebih jeli melihat pasar dan keinginan pasar agar
produk yang dihasilkan memilki daya saing.
Keunggulan bersaing yang telah dicapai oleh Pelaku UMKM yang telah
berhasil meningkatkan daya saingnya dalam pasar biasanya tercermin dari
penjualannya yang meningkat dimana pertimbuhan penjualan merupakan
indicator untuk mengukur kinerja Pemasaran dalam suatu usaha.6
Indicator yag digunakan untuk mengukur keunggulan posisional sebuah
usaha ( Positional advantage) ialah dengan menlihat superior skills atau
kompetensi unik yang dimilki oleh sebuah usaha, dimana superior skills ini akan
menghasilkan superior Performance.7 Sedangkan indicator yang paling sering
digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi hasil kinerja adalah Pangsa Pasar
( Market Share) dan Profitabilitas.8 Keberhasilan dalam menguasai Market share
6
Renita Helia,dkk. Pengaruh Orientasi Pasar dan Orientasi Kewirausahaan
Terhadap Keunggulan Bersaing Melalui Inovasi Produk sebagai Variabel Antara (Studi Kasus
pada IKM Batik di Kampung Batik Laweyan, Solo), Diponegoro Journal Of Social And Political
Of Science,2015,h.3
7

Nursya’bani dan Heri Setiawan, Mohammad Rizky Teguh Pratomo, “Analisis
Pengaruh Kompetensi Wirausaha dan Kemampuan Mengindra Pasar Terhadap Keunggulan untuk
Meningkatkan Kinerja Pemasaran ( studi Kasus pada usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kota
Semarang), Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro,2015.h.3
8
Szimansky,dkk. dalam Mohammad Rizky Teguh Pratomo, “Analisis Pengaruh
Kompetensi Wirausaha dan Kemampuan Mengindra Pasar Terhadap Keunggulan untuk
Meningkatkan Kinerja Pemasaran ( studi Kasus pada usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kota
Semarang), Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro,2015hlm, 4

7

(Pangsa Pasar) dipengaruhi oleh Market sensing capability (kemampuan
perusahaan untuk peka terhadap pasar) sebuah perusahaan.
Market sensing Capability atau Kemampuan Pengindraan pasar dapat kita
artikan

sebgai

kemampuan


perusahaan

untuk

belajar

mengenai

konsumen,kompetitior, dan saluran distribusinya. Sehingga mereka memiliki
kemampuan lebih dibanding competitor mereka dalam melihat peluang pasar.
Dengan demikian perusahaan dapat terus mengembangkan startegi yang akan
membuat perusahaan dapat meningkatkan kinerja pemasarannya.
Kemampuan perusahaan dalam mengindra pasar didasarai oleh adanya
aktivitas pengindraan pasar yang mempengaruhi adanya aktifitas yang mengacu
pengindraan lalu memunculkan respon. Dengan demikian hal tersebut mampu
meningkatkan profit dan pertumbuhan kinerja perusahaan.9 Selain hal itu
perusahaan diharapkan mampu memberikan kepuasan terhadap pelanggan, dan
mengenali kemampuan dan keunggulan pesaingnya sehinnga perusahaan mampu
menjadi “ market drive firm”, yaitu perusahaan yang selalu menempatkan
orientasi pelanggan dan pesaing secara harmonis dengan kata lain perusahaan
mampu mengorientasi pasar sasaran.10
Menurut Kotler persaingan adalah bagaimana perusahaan mampu
menonjolkan produk unggulannya agar dapat dibandingkan dengan produk

9
Lindbolm dalam Wachjuni,pengaruh Orientasi Pasar, inovasi Produk dan kualitas
layanan terhdap kinerja Pemasaran dalam Upaya mencapai keunggulan bersaing,Fakultas
Ekonomi, Universitas Wahid Hasyim Semarang. Vol Nomor 2,2014,h 3
10
Day, dalam. Wachjuni,pengaruh Orientasi Pasar, inovasi Produk dan kualitas
layanan terhdap kinerja Pemasaran dalam Upaya mencapai keunggulan bersaing,Fakultas
Ekonomi, Universitas Wahid Hasyim Semarang. Vol Nomor 2,2014,h.4

8

perusahaan lainnya. Dalam meningkatkan persaingan masing-masing perusahaan
harus dapat memenangkan persaingan tersebut dengan menampilkan produk yang
terbaik dan dapat memenuhi selera konsumen yang selalu berkembang dan
berubah-ubah. Untuk memenagkan persaingan yang semakin kompetitif para
pelaku usaha dituntut untuk mampu menciptakan keunggulan bersaing atas
produk dan layanannya dalam upaya memuaskan pelanggan.11
Selain kualitas produk yang mampu bersaing, kemampuan pemasarn
perusahaan juga merupakan hal yang sangat penting demi tercapainya kinerja
pemasaran yang maksimal. Dan salah satu langkah dalam mencapai kemampuan
pasar yang efektif adalah dengan memanfaatkan jejaring pemasaran. Jejaring
pemasaran ini merupakan hal yang urgen dikarenakan merupakan mitra yang
menjadi penyokong terjadinya pemasaran

Perkembangan Usaha Kecil Menengah Aktif
Kota Palopo dari Tahun 2011-2015

Tahun

Usaha Mikro

Usaha Kecil

2011
2012

2.520
2.526

1.337
1.337

2013
2014
2015

3.044
3.248
3.537

1.331
1.318
1.341

Usaha
Menegah
64
64
40
57
57

Jumlah Unit
Usaha (UMKM)
3.921
3.927
4.415
4.623
4.935

11
Aristin Nikmah,dkk. Pengaruh Orientasi Pasar, Orientasi Pembelajaran Dan Inovasi
Produk Terhadap Keunggulan Bersaing Ikm (Sentra Ikm Tenun Ikat Troso Kabupaten Jepara),
JurnalIlmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro,
2014,h.5

9

Dari data diatas dapat dilihat adanya pertumbuhan, penurunan dan bahkan
stagnasi pada UMKM Kota Palopo. Untuk Untuk Usaha Mikro setiap tahunnya
mengalami peningkatan dan tentunya seiring dengan peningkatan ini tidak
menutup kemungkinan ada jenis usaha yang sejenis, hal ini tentunya akan
menimbulakan persaingan kompetitif diantara pengusa itu sendiri. Seperti yang di
kemukakan oleh Yuliana (2009), persaingan kompetitif terjadi saat dua atau lebih
perusahaan bersaing satu dengan yang lainnya untuk mengejar posisi pasar yang
menguntungkan.12 Hal ini laha yang mendorong tiap pengusaha untuk terus
mampu melihat peluang pasar dan menginovasi produknya agar produk tersebut
dapat bertahan dipasar. Hal ini juga yang menjadi salah satu indicator menurunnya
jumlah Usaha Kecil dari tahun 2011-2015.
Dari penjelasan diatas tentu dapat dipahami persaingan dalam sebuah
usaha adalah sebuah keniscayaan yang tak mungkin untuk dihindari, hal ini justru
menjadi peluan untuk para pengusaha untuk terus berinovasi dalam mengatur
pemasaran produknya.
B. Rumusan Masalah
Pada era globalisasi seperti ini, dimana pasar selalu berkembang dan
selera konsumen selalu berubah-ubah membuat para pelaku usaha membutuhkan
kreatifitas dan inovasi dalam membuat produk yang memiliki daya saing di pasar.
Selain itu perusahaan dituntut untuk memperbnayak relasi untuk membentuk
12
Yuliana dalam, Mohammad Rizky Teguh Pratomo, “Analisis Pengaruh Kompetensi
Wirausaha dan Kemampuan Mengindra Pasar Terhadap Keunggulan untuk Meningkatkan Kinerja
Pemasaran ( studi Kasus pada usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kota Semarang), Fakultas
Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro,2015,h.5

10

suatu rantai jejaring pemasaran sehingga cakupan pasar dan sasaran pasar menjadi
semakin luas. Dengan daya saing yang terdapat pada produk itulah suatu usaha
dapat unggul dalam bersaing dan meningkatkan kinerja pemasarannya.
Pada data yang diperoleh sebelumnya oleh Dinas Koperasi dan
UMKM kota Palopo tahun 2011-2015, Secara umum ada beberapa unit usaha
Seperti Usaha Kecil dan menengah ditemukan masalah bahwa terjadi penurunan
jumlah Unit usaha , hal ini mengindikasikan bahwa sulitnya untuk bertahan dalam
persaingan yang semakin ketat seperti sekarang ini. Selain itu, terdapat juga
perbedaan pendapat dari para peneliti yang seperti beberapa peneliti mendapatkan
hasil tidak signifikan pada pengaruh variabel Kompetensi Wirausaha terhadap
Kinerja Pemasaran, dan ada peneliti yang mendapatkan hasil yang signifikan pada
pengaruh variabel Kompetensi Wirausaha terhadap Kinerja Pemasaran, selain itu
ada beberapa peneliti juga berbeda pendapat mengenai signifikansi pengaruh
Kemampuan Mengindera Pasar terhadap Kinerja Pemasaran. Maka dari itu
diperoleh pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Apakah kemampuan mengindra Pasar dan keunggulan bersaing
memiliki pengaruh positif terhadap Kinerja Pemasaran UMKM kota
Palopo ?
2. Apakah Inovasi Produk dan Keunggulan Bersaing memiliki pengaruh
Positif terhadap Keunggulan Kinerja Pemasaran UMKM kota Palopo ?
3. Apakah Jejaring Pemasaran dan Keunggulan Bersaing memiliki
Pengaruh Positif terhadap Kinerja Pemsaran UMKM kota Palopo ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan beberapa pertanyaan penelitian diatas, tujuan dari penelitian
ini ialah :

11

1. Mengetahui pengaruh tingkat kapabilitas pengindraan pasar, inovasi
produk,dan jejaring pemasaran terhadap keunggulan bersaing UMKM
Kota Palopo
2. Mengetahui Pengaruh

Keunggulan

bersaing

terhadap

kinerja

Pemasaran UMKM Kota Palopo
3. Menganalisis cara Perusahaan meninngkatkan kinerja Pemasaran
melalui market sensing capability,inovasi produk dan jejaring
D.

Pemasaran
Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teori
Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya.
Sehingga dengan manfaat yang diberikan itu, menjadi asbab saling
tolong menolong kepada sesame. Sebagaimana Al-Qur’an elah
mengganjurkan tolong-menolong sebagai bentuk ketakwaan kepada
Allah SWT. Firman Allah SWT dala AL-Qur’an Surah AL-Maidah
ayat 2

‫ۡام ووت ووعاووعنوا ا ع وولى ٱلمب مرر ووٱلت ت ٱٱقموو وىىٱٱ ووول ت وعوععاووعنوا ا ع ول وععى ٱلمإ م ٱٱثمم م ٱووٱٱلمععععدموو حنم‬
‫ه و‬
٢‫ب‬
‫ديد ع ٱلمعم و‬
‫ووٱت ت ع‬
‫ش م‬
‫قوا ا ٱلل ت رهى إ م ت‬
‫ن ٱلل ت و‬
‫قا م‬
: Artinya
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan
takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan
permusuhan.13 (Q.S Al-Maidah:2)
Disamping merupakan anjuran agama. Diharapkan melalui tulisan
ini para pembaca dapat terbantu dalam memahami aspek-aspek
13

12

penting dalam manajemen pemasaran, yang meliputi Kapabilitas
Pengindraan Pasar ( market sensing capability), inovasi Produk, dan
jejaring Pemasaran, serta memahami bagaimana aspek tersebut dapat
memengaruhi Keunggulan bersaing dan Kinerja Pemasaran.
2. Manfaat Parkatis
Keunggulan kompetitif adalah sebuah keniscayaan dalam dunia
bisnis dan harus dimiliki oleh setiap perusahaan agar barang yang
diproduksi memiliki tempat dipasar. Al-Qur’an telah menganjurkan
adanya kompetisi pada tiap-tiap manusia dalam kehidupannya, yang
tentunya kompetisi dalam kebaikan. Kompetisi kebaikan inilah yang
kemudian akan melahirkan lebih banyak kebaikan dan tentunya akan
bermuara pada ketakwaan kita kepada Allah SWT. Firman Allah
dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 148 :

‫خيمر ح و‬
‫ما ت و ع‬
‫م‬
‫موورليهو ىا فوٱسمت وب م ع‬
‫وول مك ع ل لل ومجمهو ة‬
‫كون عععوا ا ي وععأم م‬
‫ت ب مك ععع ع‬
‫ن و‬
‫ة هعوو ع‬
‫تم أيم و‬
‫قوا ا ٱلم و و‬
‫ن ٱلل ت و و‬
‫ى كع ر‬
‫ل و‬
١٤٨ ‫ديرر‬
‫شيملء قو م‬
‫ج م‬
‫ميععام إ م ت‬
‫ه و‬
‫ٱلل ت ع‬
‫ه ع ول و‬

: Artinya
Dan setiap umat memiliki kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka
berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Dimana saja kamu berada pasti Allah
akan mengumpulkan kamu semua. Sungguh, Allah maha Kuasa atas segala
Sesuatu. (Q.S Al-Baqarah : 148)
Bagi UMKM

kota

Semarang

Hasil

penelitian

ini

diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi pelaku usaha dalam
menghadapi persaingan yang cukup ketat di era globalisasi sehingga
mampu mengembangkan usaha mereka.

13

E. Penelitian Terdahulu yang Relevan
Penelitian yang dimaksud adalah untuk mendapatkan teantang posisi
penelitian ini dengan kaitannya dengan penelitian sejenis yang pernah dilakukan
oleh kalangan akademis. Hal ini ditemuh guna menghindari kesamaan objek
penelitian dan untuk menentukan letak perbedaan dengan penelitian yang pernah
ada.
Penelitian yang dilakukan oleh

Devita Ekky Fauzi (2015) dan

Mohammad Rizky Teguh Pratomo (2015), masing-masing mengungkapkan
bahwa Kemampuan Mengindera Pasar memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap keunggulan bersaing dan Kinerja Pemasaran. Namun terdapat Perbedaan
dengan penelitian yang dilakukan Neil A. Morgan, Dkk (2008) serta John Hulland
(2007) mereka menemukan bahwa variable kemampuan Mengindera Pasar tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Pemasaran.
Selanjutnya hasil penelitian lain mengatakan bahwa Kemampuan
Mengindera Pasar memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap Keunggulan
Bersaing, seperti hasil yang ditemukan oleh Jia-Sheng Lee (2010) dan Jukka
Lankinen, Dkk (2007).
Berdasarkan Penelitian yang dilakukan Wachjuni (2014) menemukan
bahwan Inovasi produk merupakan salah satu indicator untuk mencapai
keunggulan bersaing. Dan Penelitian yang dilakukan Oleh Devita Ekky Fauzi
(2015) menemukan bahwa inovasi produk dan jejaring pemasaran secara parsial
berpengaruh positif terhadap keunggulan bersaing dan kinerja pemasaran.

14

Beberapa perbedaaan tersebut menjadi salah satu indicator pentingnya
dilakukan penelitian ini. Penelitian ini akan mengambil sampel UMKM kota
Palopo. Diharapkan melalui penelitian ini akan banyak hal yang dapat membantu
para Pengusaha terutama UMKM untung meningkatkan kualitas roduk sehinggan
produk tersebut memilki daya saing dipasar.
F.

Definisi Operasional
Definisi operasional variable menjelaskan tentang pengertian operasional

dari variable -variabel yang dikembangkan dalam penelitian ini. Ada lima variable
yang dikembangkan dalam penelitian ini yaitu, Kapabilitas Pengindraan Pasar
(market sensing capability), inovasi Produk, Jejaring Pemasaran,

keunggulan

bersaing dan kinerja pemasaran. Definisi operasional variable-variabel penelitian
tersebut akan di tampilkan dalam tabel.
Definisi operasional, indikator variabel dan instrument Indikator
Variabel
Kapabilitas
Pengindraan
Pasar (Market
sensing
capability)

Definisi
Kemampuan
membaca, melihat,
dan memanfaatkan
peluang pasar untuk
meningkatkan
kemampuan kepekaan
perusahaan terhadap
kondisi
pasar
sehingga
dapat
menemukan
pasar
potensial

Indikator
a. Mendengar
keinginan
pelanggan
b. Melihat tren
pada pasar
c. Melihat
perubahan
persaingan

Instrumen
a. Mendengar apa
yang diinginkan
pelanggan
b. Mampu melihat
perkembangan
tren pada pasar
c. Kemampuan
Perusahaan
merasakan
berubahnya
lingkungan
persaingan yang
ada di sekitarnya

Inovasi Produk

Sebuah ide, praktek,

a. Memunculkan a. Arsitektur

atau

15

Jejaring
Pemasaran

Keunggulan
Bersaing

yang dikembangkan
arsitektur baru
oleh
pengusaha
pada produk
b.
Memunculkan
terhadap produk yang
komponen
sudah ada untuk
baru
memberikan
differensiasi
dan c. Memunculkan
desain produk
menciptakan
nilai
baru
tambah pada produk
Penyajian
a. Melakukan
perencanaan dan
hubungan baik
pengendalian untuk
dan dekat
b.
Saling member
meningkatkan
informasi
saluran distribusi
c. Memperluas
perusahaan agar
jaringan
lebih luas
pemasaran

rancangan baru
b. Komponen yang
digunakan adalah
komponen baru
c. Desain
yang
dirancang untuk
produk
adalah
desain baru

a. Perusahaan
melakukan
hubungan baik
dan dekat dengan
jejaring
pemasarannya
b. Perusahaan dapat
melakukan
pertukaran
informasi
c. Jejaring
social
yang dilakukan
perusahaan dapat
memperluas dan
menambah
jejaring
pemasaran
melalui berbagai
kegiatan
dan
media
Keunggulan yang
a. Bernilai
a. Produk
yang
b.
Memiliki
cirri
dimiliki oleh
diproduksi
khas
organisasi dimana
mempunyai nilai
c.
Sulit
untuk
keunggulannya
yang tersendiri di
ditiru
dipergunakan
mata konsumen
b.
Produk yang di
untuk berkompetisi
produksi
dan bersaing
memiliki
cirri
dengan organisasi
khas
lainnya untuk
c. Produk
tiruan
mendapatkan
pesaing
tidak
sesuatu
sebaik
produk
yang di buat

16

perusahaan
Kinerja
Pemasaran

Ukuran
keberhasilan
perusahaan melalui
tercapainya target
volume penjualan
yang
menguntungkan
dan laba dari
penjualan

a. Pertumbuhan
a. Jumlah
jumlah pembeli
pertumbuhan
b. Pertumbuhan
pembeli produk
penjualan
b. Jumlah
c. Peningkatan
pertumbuhan
produktivitas
penjualan
dari
penjualan
penjualan
sebelumnya
c. Jumlah
pertumbuhan
produk
yang
terjual terhadap
produk
yang
tersedia

G. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini dirancang menggunakan jenis penelitian kuantitatif.
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang lebih berdasarkan pada data
yang dapat dihitung untuk menghasilkan suatu penaksiran. Isi rencana
analisis data segala didasarkan pada rencana penelitian yang telah
dirumuskan dan data yang sudah siap dioleh.14
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah dimana
peneliti melakukan kegiatan penelitian untuk memperoleh data-data yang
dperlukan. Penelitian ini akan di lakukan di Kota Palopo, Sulawesi
selatan.yang mengenai permasalahan tenttang
3. Sumber data
14
Nugroho J.Setiadi,penelitian konsemen:konsep dan implikasi untuk strategi dan
penelitian pemasaran,(td.l.cet.l; Jakarta:kencana,2003),h.28

17

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data subyek
(self report data), yaitu jenis data penelitian yang berupa sikap, opini,
pengalaman, atau karakteristik seseorang atau sekelompok orang yang
menjadi subyek penelitian atau responden.15 Sedangkan sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder.
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara authentic yang
bersumber dari objek penelitian perorangan, kelompok, dan organisasi
yang dikumpulkan secara khusus dan berhubungan langsung dengan
permasalahan yang diteliti.16 Untuk penelitian ini, data primer diperoleh
dari penyebaran kuesioner kepada responden yang dalam hal ini adalah
para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah kota Palopo
b. Data Skunder
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan melalui sumber data
yang diterbitkan atau dikeluarkan oleh instansi tertentu. 17 Data ini
diperoleh secara tidak langsung, berupa keterangan yang ada
hubungannya dalam penelitian yang sifatnya melengkapi atau
mendukung data primer. Data Skunder dalam Penelitian ini diperoleh
dari literatur-literatur, jurnal-jurnal terkait, dan dokumen yang berasal
dari Dinas Koperasi Dan UMKM kita Palopo, dan Dinas Perdangan
Kota Palopo.
4. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek / subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.18 Dalam
penelitian ini, populasi yang akan digunakan adalah para pemilik usaha
mikro, kecil dan menengah kota Palopo
15
Nur indriantoro dan Bambang supomo, Metodologi Penelitian Bisnis untuk
Akuntansi & Manajemen (Edisi 1), (Yogyakarta : BPFE Yogyakarta, 2009),h.145
16
Rusady ruslan, Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi ( Cet.3;
edisi 1; Jakarta: PT Raja Grafindo,2006),h.29
17
Jonathan Sarwano, Analisis Data Penelitian,( Edisi, 1; Bandung : Andi
Offset,2006),h.11
18
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kulaitatif dan R&D,(Cet.20 ; Bandung:
Alfabeta,2014),h.80.

18

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi.19 Sampel berguna untuk memudahkan peneliti dalam
melakukan penelitian karena penggunaan sampel dapat meminimalisir
penggunaan biaya dan mempersingkat waktu penelitian. Dua kriteria yang
harus dimiliki sampel untuk memenuhi syarat sebagai sampel yang baik
adalah kecermatan dan ketepatan.20 Terdapat dua teknik pengambilan
sampel yaitu probability sampling dan non probality sampling.
a. probability sampling
probability sampling adalah teknik Pengambilan sampel yang
memberikan peluan yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk
dipilih menjadi amggota sampel.21 Beberapa metode dalam probability
sampling

adalah

simple

random

sampling,

cluster

sampling,

disproportionate stratified random sampling dan proportionate random
sampling.
b. Non probality sampling
Non probality sampling adalah teknik pengamilan sampel yang
tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsure atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel.22 Penelitian ini akan menggunakan
teknik pengambilan sampel yaitu non probability sampling dengan metode
purposive sampling. Purposive sampling merupakan teknik penentuan
sample dengan pertimbangan tertentu, dimana responden penelitian ini
merupakan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kota Semarang
yang masih aktif menjalankan usahanya. Teknik penggunaan sampel dapat
dihitung dengan rumus:

19
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kulaitatif dan R&D,(Cet.20 ; Bandung:
Alfabeta,2014),h.81.
20
Subiyanto dalam Mohammad Rizky Teguh Pratomo, “Analisis Pengaruh
Kompetensi Wirausaha dan Kemampuan Mengindra Pasar Terhadap Keunggulan untuk
Meningkatkan Kinerja Pemasaran ( studi Kasus pada usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kota
Semarang), Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro,2015,h.36.
21
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kulaitatif dan R&D,(Cet.20 ; Bandung:
Alfabeta,2014),h.82.
22
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kulaitatif dan R&D,(Cet.20 ; Bandung:
Alfabeta,2014),h.84.

19

Keterangan :
n = jumlah sampel
Z = tingkat keyakinan dalam penentuan sampel
moe = margin of error
Tingkat kesalahan ditetapkan sebesar 5% dan nilai Z sebesar 1,96
dengan tingkat kepercayaan 90% maka jumlah sampel adalah :

Dengan mengacu pada penghitungan jumlah minimal dan
maksimal sampel dan pertimbangan jumlah populasi yang ada, maka
jumlah sampel yang dipilih untuk penelitian ini adalah 384 responden.
5. Teknik Pengumpulan Data
a. Kuesioner
Kuisioner merupakan suatu cara pengumpulan data yang dilakukan
dengan mendistribusikan kuisioner kepada responden. Kuisioner
tersebut digunakan untuk mendapatkan data tentang Kapabilitas
Pengindraan pasar, inovasi produk, jejaring pemasaran, keunggulan
bersaing, dalam usahanya untuk meningkatkan kinerja pemasaran.

20

Pertanyaan – pertanyaan dalam kuisioner diukur dengan menggunakan
skala Likert dengan skala 1 sampai 10 (1 berarti sangat setuju dan 10
berarti sangat tidak setuju) yang berbentuk skala ordinal (peringkat).
Masing-masing jawaban diberi skor untuk kategori pertanyaan dengan
jawaban sangat tidak setuju atau sangat setuju dengan memberi nilai 1
sampai dengan 10 dalam kotak nilai. Tanggapan yang paling positif
(sangat setuju) diberi nilai paling tinggi, dan sebaliknya tanggapan
negative (sangat tidak setuju) diberi nilai paling rendah.
b. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan yaitu proses pengumpulan data dengan
menggunakan berbagai literature buku, catatan , serta dokumentasi
lainnya yang masih relevan dalam penelitian.23 Studi Kepustakaan ini
bertujuan untuk mengumpulkan teori dasar mengenai variabel yang
berkaitan dengan penelitian. Studi kepustakaan pada penelitian ini
bersumber dari buku-buku, Jurnal, dan artikel-artikel ilmiah lainnya.
6. Metode Analisis Data
Analisis data merupakan intepretasi untuk penelitian dengan tujuan
untuk menjawab pertanyaan penelitian dalam rangka mengungkap
fenomena tertentu. Analisis data merupakan proses penyederhanaan data
kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diimplementasikan.
Sedangkan teknik analisis digunakan untuk menginterpretasikan dan
menganalisis data. Sesuai dengan model yang dikembangkan pada
penelitian ini, maka alat analisis data yang digunakan yaitu Analisis Jalur
dengan software SPSS. Analisis jalur merupakan pengembangan dari
analisis regresi berganda.
23

Sutrisno Hadi, Metode Penelitian Research,( Cet.II ; Yogyakarta: UGM,1977),h.66

21

a. Analisis Kuantitatif
Penyelesaian penelitian
kuantitatif.

Analisis

ini

ini

menggunakan

dilakukan

dengan

teknik

cara

analisis

menganalisis

permasalahan yang diwujudkan dengan kuantitatif. Penyelesaikan
penelitian ini dengan menggunakan teknik analisis kuantitatif karena
jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif. Adapun pengolahan
data dengan analisis kuantitatif melalui beberapa tahap yaitu :
1) Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. SPSS memberikan fasilitas
untuk mengukur reliablitias dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu
variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai α > 0,6.24
2) Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan sah jika pertanyaan pada kuesioner
mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Uji validitasdilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (untuk setiap
butir dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlations) dengan r
tabel untuk degree of freedom (df) = n - k, dalam hal ini n adalah jumlah
sampel dan k adalah jumlah item. Jika r hitung > r table, maka pertanyaan
tersebut dikatakan valid.25
24
Syofian Siregar,Statistik Parametrik untuk Penelitian kuantitatif (Jakarta :PT Bumi
Aksara, 2014),h.87
25
Ghozali dalam Mohammad Rizky Teguh Pratomo, “Analisis Pengaruh Kompetensi
Wirausaha dan Kemampuan Mengindra Pasar Terhadap Keunggulan untuk Meningkatkan
Kinerja Pemasaran ( studi Kasus pada usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kota Semarang),
Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro,2015,h.40.

22

3) Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik untuk menguji apakah persamaan garis regresi
yang diperoleh linier dan bias di gunakan untuk melakukan persamaan,
maka harus dilakukan uji asumsi klasik, yaitu :
(a) Uji Multikolonieritas
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
diantara variable bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka
variabel-variabel ini tidak orthogonal adalah variabel bebas yang nilai
korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol (Ghozali,
2007).
Dideteksi dengan menggunkakan nilai tolerance dan variance
inflation factor (VIF). Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan
nilai VIF yang tinggi (karena VIF=1/tolerance) dan menunjukkan
adanya kolineritas yang tinggi. Nilai cutoff yang umum dipakai adalah
nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF dibawah 10 (Ghozali,
2011).
(b) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah
dalam model regresi ketidaksamaan varian dari

suatu residual

pengamatan ke pengamatan lain. Salah satu cara untuk mendekati
heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik scatter plot antara
nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID).
Jika ada titik-titik membentuk pola tertentu yang teratur seperti
gelombang, melebar, kemudian menyempit maka telah terjadi
heteroskedastistas. Jika titik-titik menyebar di atas dan di bawah

23

angka 0 pada sumbu Y tanpa membentuk pola tertentu maka tidak
terjadi heteroskedastisitas.26
(c) Uji Normalitas
Bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi,
variable dependen, variabel dependen, atau keduanya mempunyai
distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah
berdistribusi normal atau mendektai normal. Suatu data dikatakan
mengikuti distribusi normal dilihat dari penyebaran data pada sumbu
diagonal dari grafik (Ghozali, 2007).
Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:
 Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah



garis diagonal, maka model regresi memenuhi normalitas.
Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti

arah garis diagonal, maka regresi tidak memenuhi normalitas.
b. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi linear berganda (multiple regression). Analisis regresi linear berganda
digunakan untuk mengetahui beberapa besar pengaruh variabel bebas dan
terikat, yaitu : Kapabilitas Pengindraan pasar (X1), Inovasi Produk
(X2),Jejaring Pemasaran (X3), Kinerja Pemasaran (Y2), Keunggulan
Bersaing (Y1)
Model hubungan antara variabel dependen dengan variabelvariabel independen tersebut dapat disusun dalam fungsi atau persamaan
sebagai berikut (Ghozali, 2011):

26
Ghozali dalam Mohammad Rizky Teguh Pratomo, “Analisis Pengaruh Kompetensi
Wirausaha dan Kemampuan Mengindra Pasar Terhadap Keunggulan untuk Meningkatkan
Kinerja Pemasaran ( studi Kasus pada usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kota Semarang),
Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro,2015,h.41.

24

Y = b1X1 + b2X2 + b3X3 + ……. + bnXn + e
Dimana ;
Y = variabel dependen
bn = koefisien variabel X
Xn = variabel independen
e = error/variabel pengganggu
Sehingga, rumus matematika

pada persamaan regresi linear berganda yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Y1 = a1 + b1X1 +e1
Y2 = a2 + b2X1 + b2X2 + b3Y1 + e2
Keterangan :
Y1 = Keunggulan Bersaing
Y2 = Kinerja Pemasaran
X1 = Kemampuan Mengindera Pasar
X2 = Inovasi Produk
X3 = Jejaring Pemasaran
b1, b2, b3 = Koefisien regresi
e = error

25

3.5.1.5 Uji Goodness of Fit
3.5.1.5.1 Uji Parsial (Uji T)
Uji statistik T pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi pada variable
dependen (Ghozali, 2011). Kriteria pengujian dengan tingkat signifikansi (α), 0,05
ditentukan sebagai berikut :
a.

Apabila angka probabilitas signifikansi 0,05 , maka t hitung > t tabel, maka

b.

H0 ditolak dan H1 diterima.
Apabila angka probabilitas signifikansi 0,05 , maka t hitung < t tabel, maka
H0 gagal ditolak.

3.5.1.5.2 Uji Kelayakan Model (Uji F)
Uji kelayakan model (Uji f) adalah pengujian yang dilakukan untuk
menguji model secara keseluruhan, melihat keterkaitan variabel bebas secara
bersama-sama dalam mempengaruhi variabel terikat. Penelitian ini dilakukan
dengan melihat pada Anova yang membandingkan Mean Square dari regression
dan Mean Square dari residual sehingga didapat hasil yang dinamakan F hitung.
Sebagai dasar pengambilan keputusan dapat digunakan kriteria pengujian :
a.

Apabila tingkat signifikansi < α (0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima,
berarti variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap

b.

variabel dependen.
Apabila tingkat signifikansi > α (0,05), maka H0 diterima dan H1 ditolak,
berarti variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen.

26

3.5.1.5.3 Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Ghozali (2007) koefisien determinasi (R2) dimaksudkan untuk
mengetahui tingkat ketepatan paling baik dalam analisa regresi dimana hal yang
ditunjukkan oleh besarnya koefisien determinasi (R2) antara 0 (nol) dan 1 (satu).
Apabila nilai koefisien determinasi (R2) semakin mendekati angka 1, maka model
regresi dianggap semakin baik karena variabel independen yang dipakai dalam
penelitian ini mampu menjelaskan variabel dependennya. Untuk mengevaluasi
model regresi terbaik, Penelitian ini berpatokan pada nilai Adjusted R Square atau
koefisien determinasi yang sudah disesuaikan karena apabila memakai nilai R
Square akan menimbulkan suatu bias yang dapat meningkatkan R2 jika ada
penambahan variable independen. Berbeda dengan R Square, nilai Adjusted R
Square tidak akan menimbulkan bias karena nilai R Square dapat naik atau turun
apabila sebuah variabel independen ditambahkan dalam model.
3.5.1.6 Uji Sobel (Sobel Test)
Pada penelitian ini terdapat variabel intervening yaitu brand image.
Menurut Baron dan Kenny (1986) dalam Ghozali (2007) suatu variabel disebut
sebagai variabel intervening jika variabel tersebut ikut mempengaruhi hubungan
antara prediktor (independen) dan variabel criterion (dependen). Pengujian
hipotesis mediasi dapat menggunakan prosedur yang telah dikembangkan oleh
Sobel (1982) yang kemudian dikenal dengan uji sobel (sobel test).
Sobel test dilakukan dengan cara menguji kekuatan pengaruh tidak
langsung variabel independen (X) ke variabel dependen (Y) melalui variabel

27

intervening (M). Pengaruh tidak langsung X ke Y melalui M dihitung dengan cara
menggalikan jalur X → M (a) dengan jalur M →Y (b) atau ab. Jadi koefisien ab =
(c-c’) dimana c adalah pengaruh X terhadap Y tanpa mengontrol M, sedangkan c’
adalah koefisien pengaruh X terhadap Y setelah mengontrol M. Standard error
koefisien a dan b ditulis dengan Sa dan Sb., besarnya standard error pengaruh
tidak langsung (indirect effect) Sab dihitung dengan rumus di bawah ini:

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan uji sobel menggunakan
Interactive Mediation Tests Online dari Kristopher J. Preacher. Untuk menilai
apakah variable yang diuji merupakan variabel intervening, kolom p-value pada
tabel hasil perhitungan harus memiliki nilai dibawah 0,1 atau kolom test-statistic
memiliki nilai diatas 1,68.

DAFTAR PUSTAKA
An-Nabhani, Taqiyuddin. Peraturan Hidup Dalam Islam, terj. Abu Amin,dkk.
HTI Press,Jakarta. 2013.
Dewi Muji Lestari, Penentuan Strategi Pemasaran Menggunakan Analisis
Strategic Position and Action Evaluation (SPACE) Matrix pada PT. HM.
Sampoerna, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi, UNIVERSITAS
JEMBER, 2011
Fitriadi,Barkah,dkk. Strategi Bersaing: Suatu Kajian Perumusan Strategi
Pemasaran Guna Meraih Keunggulan Kompetitif (Studi Pada Pt.

28

Ongkowidjojo, Malang),
Brawijaya Malang,2014

Fakultas

Ilmu

Administrasi,Universitas

Fred R. David, manajemen strategis, terj. Ichsan Setiyo Budi, ( Jakarta: Salemba
Empat,2006)
Helia,Renita,dkk. Pengaruh Orientasi Pasar dan
Terhadap Keunggulan Bersaing Melalui
Variabel Antara (Studi Kasus pada IKM
Laweyan, Solo), Diponegoro Journal Of
Science,2015

Orientasi Kewirausahaan
Inovasi Produk sebagai
Batik di Kampung Batik
Social And Political Of

Jonathan Sarwano, Analisis Data Penelitian,( Edisi, 1; Bandung : Andi
Offset,2006)
Kotler, Philip, Kevin Lane Keller,Manajemen Pemasran, terj. Benyamin Molan
( Jakarta : PT MACANAN JAYA CEMERLANG, 2007)
Mursid M., Manajemen Pemasaran (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2014)
Nikmah,Aristin,dkk. Pengaruh Orientasi Pasar, Orientasi Pembelajaran Dan
Inovasi Produk Terhadap Keunggulan Bersaing Ikm (Sentra Ikm Tenun
Ikat Troso Kabupaten Jepara), JurnalIlmu Administrasi Bisnis, Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro, 2014
Nur indriantoro dan Bambang supomo, Metodologi Penelitian Bisnis untuk
Akuntansi & Manajemen (Edisi 1), (Yogyakarta : BPFE Yogyakarta,
2009)
Rizky , Mohammad Teguh Pratomo, “Analisis Pengaruh Kompetensi Wirausaha
dan Kemampuan Mengindra Pasar Terhadap Keunggulan untuk
Meningkatkan Kinerja Pemasaran ( studi Kasus pada usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah Kota Semarang), Fakultas Ekonomika dan Bisnis,
Universitas Diponegoro,2015
Rusady ruslan, Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi ( Cet.3; edisi
1; Jakarta: PT Raja Grafindo,2006)
Suardi Yakub, Buku Panduan Belajar ManajemenPemasaran ( Medan : 2013)
Sumiati, Pengaruh Strategi Orientasi Wirausaha dan Orientasi Pasar
Pengaruhnya Terhadap Kinerja Perusahaan UMKM di Kota Surabaya,
JMM17 Jurnal Ilmu Ekonomi & Manajemen, April 2015, Vol. 1 No.1.
hal. 31 – 44
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kulaitatif dan R&D,(Cet.20 ; Bandung:
Alfabeta,2014)
Sutrisno Hadi, Metode Penelitian Research,( Cet.II ; Yogyakarta: UGM,1977)
Usman,Husaini, Purnomo Setiady, Pengantar Statitika,(Jakarta : PT
Aksara,2000)

Bumi

29

Wikipedia,”Manajemen”, https://id.m.wikipedia.org/wiki/manajemen,