BERAKHIRNYA USAHA DAN SUMBER DAYA MANUSI

BERAKHIRNYA USAHA DAN
SUMBER DAYA MANUSIA
BAGI ORGANISASI

Disusun Oleh:
Bayu Sukmaji
Citra Anugrah Lifany
Devia Meldiana
Ira Windawati
Irfan Afandi
Dosen:
Pupung Purnamasari SE, MM

Program Studi Ekonomi Akuntansi

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERTIWI
TAHUN AJARAN 2015

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
kami ucapkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Berakhirnya Usaha dan Sumber Daya Manusia Bagi Organisasi” guna memenuhi
tugas mata kuliah Kewirausahaan.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada ibu Pupung Purnamasari SE, MM selaku
Pembimbing dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.
Demikian penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil
hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.
Cikarang, April 2016

Penyusun

DAFTAR ISI
Kata Pengantar
………………………………………………………………………


i

Daftar Isi …………………………………………………………………………..
……

ii

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ………………………………………………………….
1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………….
2
1.3 Tujuan Penulis ………………………………………………………….
2
BAB II


Pembahasan

2.1.

Pengerti

an Kepailitan ………………………………………….……. 3
2.2.
Selama Berorganisasi …………..………………..….…..
2.3.
tahankan Operasi Usaha ……….………..……….…….

Strategi
5
Memper
5

2.4.

Tanda-


Tanda Kepailitan ………..………………………………….. 6
2.5.

Suksesi

Usaha ……………………………..…………………….……... 7
2.6.

Definisi

Sumber Daya Manusia …………………….………….…
2.7.

Penyediaan

Sumber Daya Manusia ………………….………….

8


2.8.

Sumber

Dari Sumber Daya Manusia …………………………...
BAB III

7

9

Penutup

3.1.

Kesimpulan

……………………………………………………………...
3.2.


13
Saran

……………………………………………………………….…….... 13
Daftar Pustaka
……………………………………………………………………….

BAB I
PENDAHULUAN

14

1. Latar Belakang
2016 adalah tahun persaingan setiap elemen di Indonesia dengan dibukanya keran
pasar bebas ASEAN tersebut. Di tahun ini, siapa yang sudah siap maka akan berjaya.
Namun sebaliknya, bagi mereka yang belum siap maka akan tersingkir dengan
sendirinya.
Dengan persaingan yang semakin ketat itu, maka ditekankan kualitas baik jasa
maupun barang yang beredar di Indonesia ini juga akan semakin bermutu. Jika
masyarakat belum siap, mereka hanya akan menjadi penonton dan tersingkir. Sebab

bangsa lain sudah jauh-jauh hari menyiapkan kedatangan tahun 2016 ini. Semua elemen
siap tidak siap harus siap menghadapi tahun ini. Meski begitu, pendampingan dan
proteksi dari pemerintah juga sangat diperlukan agar masyarakat dapat eksis dan
mampu bersaing dengan tenaga kerja atau produk-produk dari negara asing.
Edukasi dan pendampingan harus terus dilakukan, meski saat ini sudah memasuki
tahun MEA, namun masih terbuka kesempatan untuk mematangkan berbagai persiapan.
Apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah selama ini harus terus digalakkan agar
nantinya dapat berhasil sesuai apa yang dicita-citakan.
Di sisi lain pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) harus mampu bersaing
dengan produk-produk dari luar negeri. Dalam Melakukan sebuah usaha tentu nya
wirausahawan akan mengalami ke pailitan dalam usaha, oleh sebab itu kepailitan harus
di tekan rendah-rendah nya agar perusahaan yang di bangun tidak mengalami kepailitan.
Kepailitan merupakan suatu mimpi buruk bagi para wirausahawan. Kegagalan tersebut
seharusnya bisa dihindari dengan perhatian yang lebih besar pada faktor-faktor tertentu
dalam operasi bisnis.

2. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas dapat ditarik beberapa rumusan masalah, yaitu:
1.
2.

3.
4.

3.

Apa saja langkah-langkah yang harus dilakukan dalam berorganisasi?
Bagaimana sebuah organisasi melakukan perekrutan karyawannya?
Apa saja yang menyebabkan kepailitan dalam berorganisasi?
Bagaimana cara mencegah kepailitan dalam perusahaan?

Tujuan Penulis
Sesuai dengan masalah yang dihadapi, tujuan penulisan makalah ini untuk:



Untuk mengetahui bagaimana cara atau strategi dalam berorganisasi,



Menjelaskan bagaimana melakukan perekrutan SDM bagi sebuah organisasi,




Untuk mengetahui beberapa penyebab kepailitan dalam berorganisasi,



Untuk mengetahui beberapa cara mencegah kepailitan.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Kepailitan
Kepailitan merupakan suatu proses di mana seorang debitur yang mempunyai
kesulitan keuangan untuk membayar utangnya dinyatakan pailit oleh pengadilan, dalam
hal ini adalah pengadilan niaga, dikarenakan debitur tersebut tidak dapat membayar
utangnya. Harta debitur dapat dibagikan kepada para kreditur sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
Banyak usaha baru berakhir dengan kepailitan. Kegagalan ini tentunya sangat
menyakitkan bagi para wirausahawan dan terlalu sering bahwa kegagalan tersebut
seharusnya bisa dihindari dengan perhatian yang lebih besar pada faktor-faktor tertentu

dalam operasi bisnis. Terdapat tiga alternatif bagi badan usaha yang berada pada posisi
mendekati kepailitan atau pada posisi tidak mampu membayar kewajiban jangka
pendeknya. Tiga alternatif tersebut adalah:
1) Likuidasi
Kasus kepailitan paling ekstrim adalah ketika wirausahawan secara sukarela atau
dengan berat hati harus melikuidasi semua aktiva usaha yang tidak bisa dibebaskan.
Jika wirausahawan mengisi petisi kepailitan secara sukarela, maka ventura usahawan
tersebut dinyatakan pailit. Biasanya pengadilan akan meminta laporan pendapatan
dan pengeluaran lancar.
2) Reorganisasi
Reorganisasi merupakan alternatif yang kurang ekstrim dari kepailitan.
Dalam situasi ini pengadilan memberikan waktu dan ruang kepada usaha ventura
untuk membayar hutang-hutangnya. Biasanya situasi ini terjadi karena usaha ventura
mempunyai masalah dengan arus kas dan kreditor mulai menekan perusahaan

dengan tuntutan hukum, dan lain-lain. Wirausaha merasa bahwa dengan adanya
perpanjangan waktu, binis akan bisa mempunyai solvabilitas dan likuiditas yang lebih
tinggi untuk memenuhi kewajiban hutang-hutangnya.
Kreditor besar atau suatu pihak yang berkepentingan atau kelompok kreditor
biasanya akan mengajukan kasus ini di depan pengadilan dan kemudian rencana

reorganisasi akan dibuat untuk menunjukan bagaimana bisnis akan berputar.
Rencana ini akan membagi hutang dan kepemilikan kedalam dua kelompok,mereka
yang akan dipengaruhi rencana dan mereka yang tidak.
Sekali rencana terselesaikan ia harus disetujui oleh pihak pengadilan. Persetujuan
rencana ini juga meminta bahwa semua kreditor dan pemilik setuju untuk tunduk
dengan rencana reorganisasi seperti yang dikemukakan di depan pengadian.
Keputusan yang dibuat dengan rencana reorganisasi biasanya mencerminkan satu
atau gabungan dari hal-hal berikut ini:


Perluasan



Substitusi



Penetapan penyelesaian Hutang

3) Perpanjangan Waktu Pembayaran
Jika wirausahawan mempunyai pendapatan tetap, bisa dimungkinkan untuk
mengajukan perpanjangan waktu pembayaran selama hutang-hutang yang tidak
dijamin kurang dari misalnya 10 juta dan hutang-hutangnya dijamin kurang dari 35
juta. Dengan ini wirausahawan membuat rencana pembayaran cicilan dari hutang
yang belum dilunaskan. Jika disetujui oleh pengadilan, rencana tersebut mengukat
kreditor bahkan jika mereka sebelumnya tidak menyetujui pembayaran secara
menyicil.

Wirausahawan harus mengajukan kepada pengadilan rencana yang pada
dasarnya adalah anggaran pendapatan dimasa mendatang dari segi hutang-hutang
yang belum dilunaskan. Rencana tersebut harus berisi pembayaran semua klaim
yang mendapat prioritas. Disamping itu rencana tersebut harus menguraikan berapa
banyak yang harus dibayarkan sampai semua pembayaran bisa terselesaikan.
Klaim yang harus dibayar menurut peringkat adalah sebagai berikut :
a. Kreditor yang dijamin
b. Pengeluaran administrative
c. Klaim yang berasal dari operasi bisnis
d. Klaim upah dan gaji karyawan
e. Kontribusi pada tunjangan karyawan
f.

Klaim dari kreditor konsumen

g. Pajak
h. Kreditor Umum

2. Strategi Selama Berorganisasi
Strategi selama reorganisasi biasanya reorganisasi membutuhkan waktu. Selama
periode ini, wirausahawan bisa membantu proses bergerak lebih cepat dengan
berinisiatif membuat rencana-rencana, menjual rencana pada kreditor yang dijamin,
komunikasi dengan kelompok kreditor,dan menghindari penulisan cek yang tidak ada
dananya.
Kunci untuk memperbesar proses kepailitan adalah mengikuti kreditor tentang
bagaimana bisnis dijalankan dan menekan arti penting dukungan kreditor selama proses.
Perbaikan kredibilitas wirausahawan dengan kreditor akan membantu usaha ventura
lepas dari kesulitan financial tanpa tanda-tanda adanya kegagalan. Mencoba bertemu
dengan kelompok kreditor biasanya menimbulkan keributan dan niat jahat.

3. Mempertahankan Operasi Usaha

Setiap wirausahawan yang memulai usaha hendaknya memperhatikan kesalahan
dari orang lain. Terdapat persyaratan tertentu yang bisa membantu mempertahankan
operasi usaha baru dan mengurangi resiko kegagalan.

Faktor-faktor penting yang bisa mengurangi resiko kegagalan bisnis adalah sebagai
berikut:
1) Menghindari

optimisme

yang

berlebih-lebihan

ketika

bisnis

menunjukkan

keberhasilannya.
2) Senantiasa membuat rencana-rencana pemasaran yang baik dengan tujuan yang
jelas.
3) Membuat proyeksi arus kas yang baik dan menghindari kapitalisasi.
4) Selalu berada didepan dalam pasar.
5) Mengidentifikasi hal-hal yang perlu ditekankan yang mungkin bisa menyebabkan
perusahaan berada dalam bahaya.

4. Tanda-Tanda Kepailitan
Wirausahawan hendaknya mengetahui tanda-tanda usaha dan lingkungan yang
mungkin merupakan peringatan dini kesulitan. Sering wirausahawan tidak menyadari
apa yang terjadi dan tidak mau menerima hal yang tidak bisa dihindarkan. Beberapa
peringatan dini yang merupakan tanda-tanda kepailitan adalah sebagai berikut:
1) Kelalaian dalam managemen keuangan.
2) Direktur tidak bisa mendokumentasikan dan menjelaskan transaksi-transaksi besar.
3) Pelanggan diberikan potongan harga tinggi untuk mempercepat pembayaran karena
arus kas yang buruk.
4) Kontrak yang diterima dibawah jumlah standar untuk menghasilkan kas.
5) Bank meminta pelunasan hutang-hutangnya.

6) Orang-orang penting dalam perusahaan meninggalkan perusahaan.
7) Kurangnya bahan mentah untuk memenuhi pesanan.
8) Pajak upah dan gaji tidak dibayarkan.
9) Pemasok meminta pembayaran secara kontan.
10) Meningkatnya keluhan pelanggan mengenai kualitas produk/jasa.

5. Suksesi Usaha
Banyak usaha baru akan dialihkan kepada anggota keluarga. Jika tidak ada anggota keluarga
yang tertarik pada usaha tersebut, penting bagi wirausahawan untuk baik menjual usahanya
atau melatih seseorang dalam organisasi untuk mengambil alih.
1) Transfer kepada anggota keluarga.

2) Transfer usaha kepada anggota bukan keluarga.

6. Definisi Sumber Daya Manusia
Menurut Sonny Sumarsono (2003 : 4)

Sumber Daya Manusia atau human

resourcesmengandung dua pengertian, yaitu :
1) Sumber daya manusia adalah usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam
proses produksi. Dalam hal lain sumber daya manusia (SDM) mencerminkan kualitas
usaha yang diberikan seseorang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan barang
dan jasa.
2) Sumber daya manusia, menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk
memberikan jasa atau usaha kerja tersebut.

Mampu bekerja berarti mampu

melakukan kegiatan yang mempunyai kegiatan ekonomis, yaitu bahwa kegiatan
tersebut menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Pendapat lain dikemukan oleh Hasibuan (2003 : 44), pengertian sumber daya
manusia (SDM) adalah kemampuan terpadu dari daya piker dan daya fisik yang
dimiliki oleh individu.

Pelaku dan sifatnya dilakukan oleh keturunan dan

lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk
memenuhi kepuasannya (kebutuhannya).
Sumber daya manusia (SDM) dari daya pikir dan daya fisik setiap manusia, atau
dengan kata lain kemampuan setiap manusia ditentukan oleh daya pikir dan daya
fisiknya. Sumber daya manusia (SDM) atau manusia menjadi unsur utama dalam
setiap aktivitas yang dilakukan. Peralatan yang handal atau canggih tanpa peran aktif
sumber daya manusia (SDM) tidak berarti apa-apa. Daya pikir adalah kecerdasan
yang dibawa sejak lahir (modal dasar) sedangkan kecakapan diperoleh dari usaha
(belajar dan pelatihan), kecerdasan tolak ukurnya intelegence quotient (IQ) dan
emotion quality (EQ).

7. Penyediaan Sumber Daya Manusia

Ungkapan sumber daya manusia yang tepat menunjuk pada individu-individu dalam

organisasi kerwirausahaan yang dapat memberikan kontribusi atau sumbangan yang
berharga berupa peroduktivitas dari posisi yang mereka pegang untuk mencapai tujuan
sistem organisasi kewirausahaan. Tugas penyediaan sumber daya manusia yang
semestinya adalah sangat penting bagi wiraswastawan. Produktivitas pada semua
organisasi kewiraswastaan ditentukan oleh bagaimana sumber daya manusia
berinteraksi dan bergabung untuk menggunakan sumber daya system manajemen.
Faktor-faktor seperti latar belakang, umur, pengalaman yang berhubungan dengan
jabatan, dan tingkat pendidikan formal kesemuanya mempunyai peranan di dalam
menentukan tingkat ketepatan posisi individu-individu pada organisasi kewiraswastaan.
Untuk menyediakan sumber daya manusia yang tepat bagi organisasi kewirausahaan
ketika berbagai posisi menjadi terbuka atau lowong, manajer hendaknya mengikuti 4
langkah yang berurutan sebagai berikut :
1) Perekrutan Karyawan
Penarikan tenaga kerja adalah langkah pertama di dalam menyediakan sumber daya
manusia bagi organisasi kewiraswastaan setiap kali terdapat posisi yang kosong.
2) Seleksi Calon Karyawan

Seleksi tenaga kerja adalah penyaringan awal dari calon sumber daya manusia yang
tersedia untuk mengisi suatu posisi. Tujuannya adalah untuk memperkecil hingga
jumlah yang relatif sedikit calon karyawan dari mana seseorang akhirnya akan
disewa.
3) Pelatihan Karyawan
Pelatihan karyawan adalah keterampilan yang diajarkan pihak perusahaan kepada
karyawannya.
4) Penilaian Hasil Kerja
Penilaian tentang hasil kerja yang telah dilakukan oleh karyawannya, apakah sesuai
dengan yang diharapkan atau belum.

8. Sumber Dari Sumber Daya Manusia
Sumber dari dalam organisasi :
1) Karier
Karir pekerjaan dari seorang karyawannya yang begitu meningkat, memungkinkan
karyawan tersebut akan mengisi posisi yang kosong.
2) Promosi Jabatan
Promosi dari dalam biasanya mempunyai keuntungan, yaitu:


Membangun moral.



Mendorong karyawan untuk bekerja lebih keras dengan harapan akan
mendapatkan promosi.



Membuat individu cendrung tinggal dengan organisasi kewiraswastaan tertentu
karena kemungkinan promosi di masa depan.

3) Rotasi Jabatan
Rotasi jabatan bisa dilakukan apabila itu diperlukan untuk kepentingan perusahaan.
Sumber dari luar organisasi :

1) Para Pesaing
Satu sumber eksternal sumber daya manusia yang umumnya terbuka adalah
organisasi kewiraswastaan pesaing. Karena terdapat beberapa keuntungan membajak
sumber daya manusia dari pesaing, tipe pembajakan ini telah menjadi praktek yang
umum.
Diantara keuntungan-keuntungannya adalah:
a. Pesaing akan harus membayar pelatihan individu sampai saat penyewaan.
b. Organisasi kewiraswastaan pesaing mungkin akan agak diperlemah dengan
kehilangan individu.
c. Sekali disewa, individu menjadi sumber informasi yang berharga mengenai
bagaimana cara terbaik bersaing dengan bekas organisasinya.
2) Badan/agen Penempatan Kerja
Suatu agen penempatan kerja adalah suatu organisasi yang mengkhususkan diri
di dalam menyesuaikan individu dengan organisasi. Agen-agen tersebut membantu
orang-orang untuk menemukan pekerjaan dan organisasi yang memerlukan tenaga
kerja.
3) Lembaga Pendidikan
Beberapa wiraswastawan pergi secara langsung ke perguruan tinggi untuk
mewawancarai mahasiswa-mahasiswa yang mendekati kelulusan. Sekolah bisnis, sekolah
teknik, sekolah seni, dan lain-lain mempunyai sumber daya manusia yang agak berbeda
untuk ditawarkan. Usaha penarikan tenaga kerja hendaknya dipusatkan pada sekolahsekolah dengan kemungkinan tertinggi untuk menyediakan sumber daya manusia
semestinya bagi posisi lowong.
4) Massa Media Informasi
Mungkin sumber tenaga kerja manusia yang potensial yang paling luas adalah
pembaca dari publikasi-publikasi tertentu. Untuk bisa menemukan sumber ini,
wiraswastawan bisa memasang iklan pada media masa. Iklan tersebut hendaknya
menguraikan posisi yang lowong secara mendetail dan mengumumkan bahwa organisasi

kewiraswastaan menerima lamaran dari individu yang memiliki kualifikasi. Tipe posisi
yang hendak diisi menentukan tipe publikasidi mana suatu iklan hendak dipasang.
Yang mengakibatkan berakhirnya suatu usaha dan sumber daya manusia memicu
adanya suatu kegagalan dalam usaha yang dibangun, dikarenakan persaingan yang
sangat ketat sehingga membuat usaha-usaha lainnya terlengser hingga gulung tikar dan
mengakibatkan banyak faktor kerugian bagi para usahawan.

Beberapa faktor yang dapat membuat berakhirnya usaha dan sumber daya manusia
bagi organisasi kewirausahaan, yaitu:
1)
2)
3)
4)
5)

PHK massal para pekerja buruh
Menurunnya tingkat perkembangan bisnis
Kurangnya tingkat kematangan untuk membangun suatu bisnis
Kurang adanya inovatif dalam bisnis
Persaingan yang sangat ketat didalam dunia pembisnisan
Oleh karena itu di dalam suatu pembisnisan harus memiki cara tersendiri untuk

menghindari kerugian pada usahanya. Contohnya:
1) Berkomunikasi dengan para konsumen. Mengadakan riset pasar terhadap konsumen
bisa menjadi cara agar terhindar dari kesalahan berbisnis. Riset memberikan
pedoman tentang apa yang dibutuhkan konsumen dan bagaimana cara menjawab
kebutuhan tersebut melalui produk. Selain itu, hasil riset pasar memberikan kisaran
harga penjualan yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan target pasar.
2) Pilihlah area berbisnis yang tepat. Artinya, pebisnis harus menentukan tempat yang
menunjang berjalannya bisnis, misalnya di toko, kantor, atau dunia maya. Dalam
bisnis offline, pemilihan area toko atau kantor mempengaruhi penjualan produk.
Dalam bisnis online, area berbisnis yang tepat adalah melalui situs dengan
domainpribadi (bukan domain gratisan). Berlaku baik untuk bisnis online dan offline,
pengusaha harus jeli dalam memilih area berbisnis. Faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan antara lain kedekatan wilayah dengan buyer, jumlah kompetitor di

area tersebut, dan kondisi lingkungan sekitar yang membuat tempat berbisnis itu
menjadi strategis.
3) Hindari pemborosan. Penting bagi pebisnis pemula untuk dapat menahan diri
terhadap hal-hal yang bisa memperlemah kondisi finansial bisnis. Pebisnis pemula
biasanya ingin agar bisnisnya dibuka dengan hal yang serba baru, misalnya bangunan
toko yang baru atau furnitur dan perangkat elektronik baru. Banyak pebisnis pemula
yang menginginkan semua hal serba baru dengan alasan prestise atau gengsi.
Sebenarnya, tidak semua hal harus serba baru. Perilaku konsumtif dan boros ini
hanya akan membuat bisnis mengalokasikan uangnya untuk hal-hal yang tidak
esensial. Yang terpenting dari sebuah usaha baru adalah manajemen bisnis di
dalamnya, bukan tetek-bengek yang terlihat bagus hanya dari tampak luar.
4) Selain itu, pebisnis pemula tidak perlu terburu-buru merekrut staf atau tenaga ahli,
selama ia masih bisa mengerjakan hal tersebut sendiri. Alasannya, sekali staf atau
tenaga ahli direkrut, pebisnis harus membayar gaji bulanan secara berkala. Ada
baiknya pebisnis mengerjakan hal-hal yang masih bisa ia tangani sendiri daripada
membuang uang untuk membayar gaji staf.
5) Buatlah perencanaan yang matang. They who don’t plan, plan to fail. Pepatah ini
cocok bagi para pengusaha pemula yang tidak memiliki perencanaan yang matang.
Perencanaan, biasa disebut action plan, mempermudah pebisnis untuk memilih opsi
terbaik di antara sekian banyak alternatif. Action plan ini menjadi pedoman atau
guidelines bagi pengusaha untuk menjalankan bisnisnya. Bisnis yang direncanakan
dengan baik akan memperkecil risiko bagi pebisnis untuk mengambil keputusan yang
salah.
6) Analisis perkembangan bisnis. Setiap keputusan bisnis yang diambil perlu selalu direview untuk memantau kemajuan bisnis. Analisis ini memberikan gambaran tentang
seberapa efisien bisnis berjalan. Jika bisnis belum mencapai target yang telah
ditentukan dalam waktu tertentu, ada baiknya pebisnis mencoba alternatif lain
dalam menjalankan usahanya. Penting bagi pebisnis untuk membuat target yang
hendak dicapai secara berkala. Jika satu target berhasil dicapai melebihi tenggat
waktu yang telah ditentukan, pebisnis perlu memperbaiki kinerja dan manajemen
bisnisnya.

BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
 Kepailitan merupakan suatu proses di mana seorang debitur yang mempunyai
kesulitan keuangan untuk membayar utangnya dinyatakan pailit oleh pengadilan,
dalam hal ini adalah pengadilan niaga, dikarenakan debitur tersebut tidak dapat
membayar utangnya. Ada tiga cara alternatif bagi perusahaan yang mendekati
kepailitan, yaitu: (1) Likuidasi, (2) Reorganisasi, (3) Perpanjangan waktu
pembayaran.

 Sumber Daya Manusia (SDM) adalah orang, asset dan potensi yang menjadi motor
penggerak organisasi atau perusahaan.

 Untuk menyediakan sumber daya manusia yang tepat bagi organisasi kewirausahaan
ketika berbagai posisi menjadi terbuka atau lowong, manajer hendaknya mengikuti 4
langkah yang berurutan sebagai berikut: (1) Perekrutan Karyawan, (2) Seleksi Calon
Karyawan, (3) Pelatihan Karyawan, (4) Penilaian Hasil Kerja.

2. Saran
 Setiap wirausahawan yang memulai usaha hendaknya memperhatikan kesalahan
dari orang lain.

 Wirausahawan hendaknya mengetahui tanda-tanda usaha dan lingkungan yang
mungkin merupakan peringatan dini kesulitan.



Penting bagi wirausahawan untuk baik menjual usahanya atau melatih seseorang dalam
organisasi untuk mengambil alih.