IMPLEMENTASI WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM (WDS) PADA HOTSPOT (STUDI KASUS : SMK NEGERI ENDARI) | Haerudin | semanTIK 1 PB

semanTIK, Vol.3, No.2, Jul-Des 2017, pp. 105-112
ISSN: 2502-8928 (Online), Vol.2, No.1, Jan-Jun 2016, pp. 1-6



105

IMPLEMENTASI WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM
(WDS) PADA HOTSPOT
(STUDI KASUS : SMK NEGERI 1 KENDARI)
Dolli Indra Haerudin*1, LM. Bahtiar Aksara2, Muh. Yamin3
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Halu Oleo, Kendari
e-mail : *1indratampo4@gmail.com, 2anamogane@gmail.com, 3putra0683@gmail.com
*1,2,3

Abstrak
Fasilitas jaringan internet di SMKN 1 Kendari menggunakan ISP dari PT Telkom masih
menggunakan kabel ethernet yang tersambung di switch untuk bisa terhubung dengan internet.
Meningkatnya penggunaan desktop PC maupun notebook di SMKN 1 Kendari maka perlu diadakan
pembaruan jaringan yang ada.
Wireless Distribution System adalah metode atau teknik menghubungkan antara satu Access

Point lain dengan menggunakan media wireless dalam suatu Wireless Local Area Network. Dengan
WDS kita dapat memperluas jaringan dari Access Point tanpa menggunakan kabel. Dengan WDS,
area kerja dari WLAN dapat diperluas tanpa menghubungkan Access Point dengan sistem backbone
kabel.
Hasil penelitian ini menunjukkan penggunaan jaringan wireless pada SMK Negeri 1 Kendari
dimana untuk memperluas jaringan wireless di SMKN 1 Kendari, maka WDS digunakan sebagai
repeater untuk agar bisa memudahkan pekerjaan staf khususnya guru-guru dalam mencari materi
bahan ajar.
Kata kunci—Wireless Distribution System, Wireless LAN, SMKN 1 Kendari.
Abstract
Internet network facility at SMKN 1 Kendari using ISP from PT Telkom still uses an ethernet
cable connected to the switch to connect to the internet. Increasing the use of desktop PCs and
notebooks in SMKN 1 Kendari it is necessary to hold an existing network update.
Wireless Distribution System is a method or technique of connecting one Access Point to
another by using wireless media in a Wireless Local Area Network. With WDS we can expand the
network from Access Point without using cable.
The results of this study indicate the use of wireless network at SMK Negeri 1 Kendari where to
expand wireless network in SMKN 1 Kendari, WDS is used as a repeater to facilitate the work of staff,
especially teachers in searching material for teaching materials.
Keywords— Wireless Distribution System, Wireless LAN, SMKN 1 Kendari.

1. PENDAHULUAN

H

otspot adalah daerah atau wilayah atau
area dimana client dapat terkoneksi
melalui jaringan internet melalui
media
wireless
(nirkabel/tanpa
kabel)
menggunakan perangkat personal (PC)
ataupun menggunakan perangkat bergerak
(mobile)seperti notebook, ataupun smartphone
yang memiliki wireless LAN dalam jangkauan
area tertentu. Setiap perangkat WiFi atau biasa
disebut dengan Access Point yang dijual di

pasaran pasti memiliki sertifikasi WiFi. Tiaptiap perangkat ini memiliki standar yang
berbeda-beda tergantung kemampuannya,

akan tetapi saat ini sebagian besar telah
menggunakan standar 802.11 n. Setiap
perangkat Access Point ini memiliki fitur yang
digunakan untuk mendukung jaringan nirkabel
seperti sistem keamanan dan kemampuan
untuk berkomunikasi dengan perangkat Access
Point lainnya. Kemampuan ini biasa disebut
dengan istilah bridging ataupun repeating.
Tujuan dari penggunaan fitur ini umumnya

Received June 1st ,2012; Revised June 25th, 2012; Accepted July 10th, 2012

106

Implementasi Wireless Distribution System (WDS) Pada Hotspot...

adalah
untuk
memperluas
atau

mengembangkan daerah cakupan Access
Point. Akan tetapi dalam penggunaan fitur ini
diikuti dengan penggunaan kabel ethernet
sebagai koneksi jaringan pada masing-masing
Access Point.
Permasalahan pengkabelan inilah yang
biasanya menjadi kendala jika akan
mengembangkan jaringan nirkabel dengan
lokasi yang sulit untuk dilakukan instalasi
kabel. Permasalahan pengkabelan ini dapat
diatasi dengan mengimplementasikan Wireless
Distribution System (WDS)pada jaringan
nirkabel tersebut. WDS memungkinkan
interkoneksi beberapa perangkat Access Point
dalam satu area jaringan nirkabel tanpa
menggunakan bantuan kabel jaringan pada
masing-masing Access Point, setidaknya
hanya menggunakan satu kabel jaringan
sebagai jalur backbone pada perangkat Access
Point utama. Sedangkan pada Access Point

yang lain jalur backbone berasal dari Access
Point utama yang didistribusikan secara
nirkabel.
Wireless
Distribution
System
(WDS)adalah
metode
atau
teknik
menghubungkan (interconnection) antara satu
Access Point dengan Access Point lain dengan
menggunakan media wirelessdalam suatu
Wireless Local Area Network (WLAN).
Dengan WDS ini, area kerja (coverage) dari
WLAN dapat diperluas tanpa menghubungkan
Access Point dengan sistem backbone
kabel.Keuntungan yang bisa kelihatan dari
Wireless
Distribution

System
(WDS)
dibanding solusi lainya adalah bahwa dengan
Wireless Distribution System (WDS), header
MAC Address dari paket traffic tidak berubah
antar link access point. Tidak seperti pada
proses
encapsulation
misalnya
pada
komunikasi antar router
yang selalu
menggunakan MAC address pada hop
berikutnya. Dalam jaringan wirelessyang
mengandalkan WDS akan terjadi penurunan
bandwithyang terkadang cukup mengganggu
dan harus menjadi perhatian khusus pada saat
melakukan desain awal.
Dalam pelayanan atau fasiltas jaringan
internetdi SMKN 1 Kendari menggunakan ISP

(Internet Service Provider) dari PT. Telkom,
dalam penggunaannya masih menggunakan
kabel
ethernet
yang tersambung di
switchuntuk
bisa
terhubung
dengan
internet.Hanya sebahagian orang saja yang

dapat menikmati fasilitas internet.Dengan
meningkatnya penggunaan desktop PC
maupun notebook di SMKN 1 Kendari maka
perlu diadakan pembaharuan jaringan yang
ada di sana. Pemakaian jaringan saat ini hanya
menggunakan switch yang hanya bisa
mencakup 16 (enam belas) PC diharapkan
dengan menambahkan jaringan wireless di
SMKN 1 Kendari bisa memenuhi kebutuhan

untuk perangkat berjenis notebook yang
sekarang makin menggeser PC desktop di
SMKN 1 Kendari.
Penelitian ini didasarkan pada penelitian
sebelumnya mengenai implementasijaringan
WDS. Salah satu penelitian sebelumnya yang
mendasari penelitian ini adalah penelitian yang
dilakukan oleh Josua M Sinambela yang
berjudul “Setting Up MeshAccess Point :
Wireless Distribution System (WDS)”. Pada
penelitian tersebut membangun jaringan
menggunakan
metode
WDS
hanya
menggunakan konfigurasi Mesh. Penelitian
tersebut tidak mengacu padaperbandingan
performa antara jaringan yang tidak
mengunakan metode WDS dan yang
menggunakannya.

Kemudian penelitian yang dilakukan
oleh [1] yang berjudul “Analisis Performance
Wireless
Distribution
System
Konfigurasi Star dan Mesh Untuk Hotspot
Area” menjelaskan perbedaan antar performa
WDS bertipe Mesh dan Chain.
Muhammad Didit Afrianto Wibowo
dalam skripsinya yang berjudul “Analisis dan
implementasi Quality of Service (QoS)
menggunakan
IPCOP
di
SMK
Muhammadiyah Imogiri”. Menyimpulkan
bahwa penerapan Quality of Service(QoS)
menggunakan IPCop di dalam jaringan
internet SMK Muhammadiyah Imogiri dengan
cara mengontrol traffic dan bandwidth

menghasilkan throughput yang terkontrol dan
response time yang tidak saling mempengaruhi
satu sama lain.
2. METODE PENELITIAN
2.1

Wireless Distribution System
Wireless Distribution System adalah
metode
atau
teknik
menghubungkan
(interconnection) antara satu Access Point lain
dengan menggunakan media wireless dalam
suatu Wireless Local Area Network (WLAN).
Dengan WDS kita dapat memperluas jaringan
dari Access Point tanpa menggunakan kabel
IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page

 107


Haerudin, Aksara dan YaminCCSISSN: 1978-1520

seperti yang biasa dilakukan jaringan dengan
kabel. Dengan WDS ini, area kerja (coverage)
dari
WLAN
dapat
diperluas
tanpa
menghubungkan Access Point dengan sistem
backbone kabel.Dengan kata lain, WDS adalah
metode untuk menghubungkan beberapa
Access Point dalam suatu WLAN tanpa
menghubungkan Access Point tersebut ke
dalam sistem kabel. Dengan memahami WDS
ini diharapkan dapat merancang jaringan
wireless yang optimal [2].
Salah satu perubahan utama dibidang
telekomunikasi adalah penggunaan teknologi
wireless. Jaringan dapat bekerja dengan efektif
dan memberikan produktivitas terbaik, jika
secara terus menerus dapat melayani
pemakainya.
Diperlukan
pemilihanberdasarkan pemilihan komputer ,
aplikasi softwaredan infrastruktur, termasuk
didalamnya konfigurasi
jaringan yang
digunakan. Selain harus berfungsi secara
optimal, maka terdapat kebutuhan untuk
kinerja (performance). Untuk memperluas
cakupan area hotspotsalah satunya menambah
access pointdengan sistem WDS, dimana
diharapkan
adalah
membangun
dan
menganalisa
jaringan
WDS
dengan
konfigurasi star danmesh, serta memilih
konfigurasi WDS yang sesuai dengan situasi
dan kondisi setempat.
Analisis perbandingan kualitas layanan
(QoS) Wireless Distribution System (WDS)
menggunakan parameter througput, delay dan
packet loss. Berdasarkan analisis kinerja
kualitas layanan (QoS) tersebut maka akan
diketahui perbandingan access point yang
menggunakan backbone kabel sehingga dapat
diketahui masing-masing keunggulan dan
kekurangan penerapan metode WDS dan tanpa
menggunakan WDS pada jaringan nirkabel.
2.2

Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sebuah sistem
yang terdiri atas komputer -komputer yang
didesain untuk dapat berbagi sumber daya
(printer, CPU), berkomunikasi (surel, pesan
instan), dan dapat mengakses informasi (web
browser). Tujuan dari jaringan komputer
adalah agar dapat mencapai tujuannya, setiap
bagian dari jaringan komputer dapat meminta
dan memberikan layanan (service). Pihak yang
meminta atau menerima layanan disebut klien
(client) dan yang memberikan atau mengirim
layanan disebut peladen (server). Desain ini

disebut dengan sistem client-serverdan
digunakan pada hampir seluruh aplikasi
jaringan komputer [3].
Jaringan
komputer
merupakan
gabungan antara teknologi dan teknologi
komunikasi.
Gabungan
teknologi
ini
melahirkan pengolahan data yang dapat
didistribusikan,
mencakup
pemakaian
database, software aplikasi dan peralatan
hardware
secara
bersamaan.
Jaringan
komputer
disini dapat berupa kumpulan
beberapa komputer dan perangkat lain seperti:
printer, hub, dan sebagainya yang saling
terhubung satu sama lain melalui media
perantara. Media perantara ini bisa berupa
media kabel ataupun media tanpa kabel
(nirkabel). Informasi berupa data akan
mengalir dari satu komputer ke komputer
lainnya atau dari satu komputer ke perangkat
yang lain, sehingga masing-masing komputer
yang terhubung tersebut bisa saling bertukar
data [4].
2.3

Kerugian WDS

Throughput efektif maksimum adalah
terbagi dua setelah transmisi pertama (hop)
dibuat. Misalkan, dalam kasus dua router
dihubungkan system Wireless Distribution
System (WDS)dan komunikasi terjadi antara
satu komputer yang terhubung ke router A
dengan sebuah laptop yang terhubung secara
wireless dengan salah satu access point di
router
B, maka troughtputnya adalah
separuhnya, karena router B harus re-transmit
informasi selama komunikasi antara dua belah
sisi. Akan tetapi jika sebuah komputer
dikoneksikan ke router A dan notebook
dikoneksikan ke router B (tanpa melalui
koneksi wireless), maka troughtput tidak
terbelah dua karena tidak ada re-transmit
informasi.
2.4

Topologi Jaringan
Topologi adalah suatu cara atau konsep
untuk menghubungkan beberapa atau banyak
komputer sekaligus menjadi suatu jaringan
yang saling terkoneksi. Setiap macam topologi
jaringan komputer akan berbeda dari segi
kecepatan pengiriman data, biaya pembuatan,
serta kemudahan dalam proses maintenancenya. Ada berbagai macam topologi jaringan,
diantaranya adalah sebagai berikut [5]:

Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)

Implementasi Wireless Distribution System (WDS) Pada Hotspot...

108

1. Topologi Bus
Topologi jaringan bustersusun rapi seperti
antrian dan menggunakan hanya satu kabel
coaxial dan setiap komputer terhubung ke
kabel menggunakan konektor BNC dan kedua
ujung dari kabel coaxial harus diakhiri oleh
terminator. Kelebihan dari bus hampir sama
dengan ring, yaitu kabel yang digunakan tidak
banyak dan menghemat biaya pemasangan.
Sedangkan kekurangan topologi bus adalah
jika terjadi gangguan atau masalah pada satu
komputer
bisa menggangu jaringan di
komputer lain, dan untuk topologi ini sangat
sulit mendeteksi gangguan, sering terjadinya
antrian data, dan jika jaraknya terlalu jauh
harus menggunakan repeater. Topologi Bus
ditunjukkan oleh Gambar 1.

Gambar 1 Skema Topologi Bus

3. Topologi Star
Topologi ini berbentuk seperti bintang
karena semua komputer dihubungkan ke
sebuah hub atau switch dengan kabel UTP,
sehingga hub/switch yang menjadi pusat dari
jaringan dan bertugas untuk mengontrol lalu
lintas data. Jadi jika komputer
1 ingin
mengirim data ke komputer 4, data akan
dikirim ke switch dan langsung dikirimkan ke
komputer tujuan tanpa melewati komputer
lain.Topologi jaringan komputer inilah yang
paling banyak digunakan sekarang karena
memiliki banyak kelebihan. Kelebihan
topologi ini adalah sangat mudah mendeteksi
komputer mana yang mengalami gangguan,
mudah untuk melakukan penambahan atau
pengurangan komputer tanpa mengganggu
yang lain, serta tingkat keamanan sebuah data
lebih tinggi. Sedangkan kekurangan dari
topologi jaringan komputer ini adalah
memerlukan biaya yang tinggi untuk
pemasangan, karena membutuhkan kabel yang
banyak serta switch/hubdan kestabilan
jaringan sangat tergantung pada terminal
pusat, sehingga jika switch/hub mengalami
gangguan, maka seluruh jaringan akan
terganggu.Topologi Star ditunjukkan oleh
Gambar 3.

2. Topologi Ring
Pada topologi ring, setiap komputer
dihubungkan dengan komputer
lain dan
seterusnya sampai kembali lagi ke komputer
pertama, dan membentuk lingkaran sehingga
disebut ring. Topologi ini berkomunikasi
menggunakan data token untuk mengontrol
hak akses komputer untuk menerima data,
misalnya komputer 1 akan mengirim file ke
komputer
4, maka data akan melewati
komputer 2 dan 3 sampai diterima oleh
komputer 4, jadi sebuah komputer akan
melanjutkan pengiriman data jika yang dituju
bukan alamat IP Address tersebut.Kelebihan
dari topologi jaringan komputer ring adalah
pada kemudahan dalam proses pemasangan
dan instalasi, penggunaan jumlah kabel
LAN yang sedikit sehingga akan menghemat
biaya. Adapun kekurangan paling fatal dari
topologi ini adalah jika salah satu komputer
ataupun
kabelnya
bermasalah,
maka
pengiriman data akan terganggu bahkan error.
Topologi Bus ditunjukkan oleh Gambar 2.

Gambar 2 Skema Topologi Ring

Gambar 3 Skema Topologi Star
IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page

 109

Haerudin, Aksara dan YaminCCSISSN: 1978-1520

4. Topologi Mesh
Pada topologi ini setiap komputer akan
terhubung dengan komputer
lain dalam
jaringan yang menggunakan kabel tunggal.
Jadi proses pengiriman data akan langsung
pada komputer tujuan tanpa melalui komputer
lain ataupun switch/hub. Kelebihannya adalah
proses pengiriman lebih cepat dan tanpa
melalui komputer
lain, jika salah satu
komputer mengalami kerusakan tidak akan
menggangu komputer lain. Kekurangan dari
topologi ini sudah jelas, akan memakan sangat
banyak biaya karena membutuhkan jumlah
kabel yang sangat banyak dan setiap komputer
harus memiliki Port I/O yang banyak juga,
selain
itu
proses instalasi sangat
rumit.Topologi Star ditunjukkan oleh Gambar
4.

2.5

Peralatan Jaringan Komputer
Peralatan jaringan komputer adalah alat
yang digunakan untuk menghubungkan enduserdeviceke jaringan, memperluas jangkauan
jaringan, melakukan konversi format data,
mengatur transfer data, dan fungsi jaringan
lainnya [6].

Gambar 5 Skema Topologi Tree

Gambar 4 Skema Topologi Mesh
5. Topologi Tree
Topologi jaringan komputer
tree
merupakan gabungan dari beberapa topologi
star yang dihubungkan dengan topologi bus,
jadi setiap topologi star akan terhubung ke
topologi star lainnya menggunakan topologi
bus, biasanya dalam topologi ini terdapat
beberapa tingkatan jaringan, dan jaringan yang
berada pada tingkat yang lebih tinggi dapat
mengontrol jaringan yang berada pada tingkat
yang lebih rendah. Kelebihan topologi tree
adalah mudah menemukan suatu kesalahan
dan juga mudah melakukan perubahan
jaringan
jika
diperlukan.
Sedangkan
kekurangannya yaitu menggunakan banyak
kabel, sering terjadi tabrakan dan lambat, jika
terjadi kesalahan pada jaringan tingkat tinggi,
maka jaringan tingkat rendah akan terganggu
juga.Topologi Star ditunjukkan oleh Gambar
5.

Contoh-contoh
komputer yaitu :

peralatan

jaringan

1. Modem
Modem
(Modulator-demodulator)
digunakan untuk mengubah informasi digital
menjadi sinyal analog. Modem mengubah
tegangan bernilai biner menjadi sinyal analog
dengan
melakukan
encodingdata
digitalkedalam frekuensi carrier. Modem juga
dapat mengubah kembali sinyal analogyang
termodulasi menjadi data digital, sehingga
informasi yang terdapat di dalamnya dapat
dimengerti oleh komputer . Proses ini disebut
demodulasi.
2. Bridge
Bridge merupakan peralatan jaringan
komputer yang digunakan untuk memisahkan
suatu jaringan yang luas menjadi jaringanjaringan yang lebih kecil. Bridgesangat
berguna untuk menghubungkan beberapa LAN
agar dapat mencakup daerah yang lebih luas
atau membagi sebuah LAN besar menjadi
beberapa LAN yang lebih kecil untuk
mengurangi trafficyang melalui masing-

Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)

Implementasi Wireless Distribution System (WDS) Pada Hotspot...

110

masing LAN. Tugas bridge adalah melakukan
pengambilan keputusan apakah paket harus
diteruskan ke jalur berikutnya atau tidak.
3.

Switch
Switch merupakan peralatan jaringan
komputer yang bekerja pada layer 2 OSI,
yang mampu melakukan manajemen transfer
data yaitu hanya meneruskan data ke segmen
yang dituju. Switch tidak melakukan konversi
format data. Switchmempelajari hostmana saja
yang terhubung ke suatu portdengan membaca
MAC address asal yang ada di dalam paket,
kemudian switchmembuka sirkuit virtualantara
node sumber dengan node tujuan. Dengan
demikian, komunikasi dua porttersebut tidak
mempengaruhi traffic dan port lain. Hal
tersebut membuat LAN menjadi lebih efisien.
4. Router
Router mempunyai semua kemampuan
peralatan jaringan komputer lainya. Router
dapat memperkuat sinyal, mengkonsentrasikan
beberapa koneksi, melakukan konversi format
transmisi data, dan mengatur transfer data.
Selain itu, router
juga bisa melakukan
koneksi
ke
WAN,
sehingga
dapat
menghubungkan LAN yang terpisah jauh.
Router bertugas melakukan routing paket data
dari sumber ke tujuan pada LAN, dan
menyediakan koneksi ke WAN. Dalam
lingkungan LAN, router
membatasi
broadcast dan membagi jaringan dengan
menggunakan struktur subnetwork.
5. Access Point
Access Point (AP) berperan sebagai
sentral hubpada infrastruktur WLAN (Wireless
LAN). AP dilengkapi dengan antena dan
menyediakan koneksi tanpa kabel pada daerah
tertentu yang disebut cell.

Setelah melakukan penelitian jangkauan
jaringan access point utama menggunakan
aplikasi Android Wifi Analyzer terlihat
jangkauan
jaringannya
hanya
sedikit
mengakses ruangan dewan guru dan bahkan
ada beberapa ruangan yang blank hostpot
seperti ruangan OSIS. Dalam project tugas
akhir ini dalam implementasinya penulis
mengutamakan ruangan dewan guru agar bisa
terkoneksi jaringan internet secara full.
Dengan kondisi ruangan guru yang tidak
memunkinkan untuk menarik kabel dari router
yang berada di ruangan laboratorum komputer
3 (tiga) karena jarak yang jauh dan melewati
lapangan upacara, maka metode wireless
distribution system merupakan solusi dari
masalah jaringan internet yang ada di SMK
Negeri 1 Kendari khususnya dalam ruangan
dewan guru.Untuk penerapan jaringan wireless
distribution system (WDS) ini, access point
repeater WDS yang sudah disetting diletakan
dalam ruangan dewan guru.Ruang guru
SMKN 1 Kendari ditunjukkan oleh Gambar 7.

Gambar 6 Jangkauan Jaringan Wireless Utama
di SMKN 1 Kendari

3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1

Implementasi
Tahap implementasi merupakan tahap
penerapan sistem agar dapat berfungsi sesuai
dengan
kebutuhan
dan
perancangan
sebelumnya. Pada tahapan ini penulis
mengimplementasikan rencana rancangan
jaringan
yang
telah
dibuat
sebelumnya.Jangkauan
jaringan
wireless
utama ditunjukkan oleh Gambar 6.
Gambar 6 merupakan denah SMK
Negeri 1 Kendari yang belum diterapkannya
model jaringan wireless distribution system.

Gambar 7 Ruang Guru SMKN 1 Kendari
Sehingga cakupan sinyal jaringan
internetnya mencakupi sebagian ruanganruangan yang ada disekitar ruang guru SMK

IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page

 111

Haerudin, Aksara dan YaminCCSISSN: 1978-1520

Negeri
1
Kendari,
seperti
pada
Gambar.Jangkauan jaringan WDS di SMKN 1
Kendari ditunjukkan oleh Gambar 8.

milik PC 1
Melakukan
ping
alamat IP
milik PC 2
Melakukan
access
internet
melalui PC
2

Gambar 8 Jangkauan Jaringan WDS di SMKN
1 Kendari
3.2

Pengujian dan Analisa
Penelitian
ini
dimulai
dari
menyambungkan kabel LAN di portrouter
boardmikrotik
951Ui-2HnD
kemudian
melakukan konfigurasi wireless distribution
system (WDS) dan konfigurasi repeater WDS
pada
TP-LINK
TL-WR941ND
untuk
melakukan pengujian.Pengujian ini dilakukan
dengan cara pertama yaitu menguji
keberhasilan pembuatan sistem dengan metode
WDS dan yang kedua menganalisis jangkauan
jaringan dengan cara mengelilingi wilayah
SMK Negeri 1 Kendari.
1. Keberhasilan Pembuatan Sistem Dengan
Metode WDS
Pengujian yang pertama bertujuan untuk
mengetahui kemampuan sistem ini dapat
berjalan baik atau tidak. Pengujian ini
dilakukan dengan dua buah Laptop/PC yang
masing-masing terhubung pada AP1 dan AP2,
hasil dari pengujian ini ditunjukkan oleh Tabel
1.
Tabel 1. Pengujian Pertama
Cara
Pengujian
Melakukan
ping
alamat IP
milik AP1
Melakukan
ping
alamat IP
milik AP 2
Melakukan
ping
alamat IP

Hasil
Berhasil
Memberikan
respon
terhadap
perintah ping
(Reply)
Memberikan
respon
terhadap
perintah ping
(Reply)
Memberikan
respon
terhadap

Gagal

Keterangan
Dilakukan dari
PC2

Dilakukan dari
PC 1

Melakukan
access
internet
melalui PC
2

perintah ping
(Reply)
Memberikan
respon
terhadap
perintah ping
(Reply)
Memberikan
respon
terhadap
perintah ping
DNS Google
(Reply)
Memberikan
respon
terhadap
perintah ping
DNS Google
(Reply)

Dilakukan dari
PC 1

Posisi AP 1
dan AP 2
dalam 1
ruangan (LoS)

Posisi AP 1
dan AP 2
dalam ruangan
berbeda

Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui
bahwa sistem yang dibuat dapat berfungsi
dengan baik untuk menangani pengaksesan,
baik dalam kondisi AP yang diletekan
secaraLine of Sight(LoS) maupun diletakan
pada ruangan yang berbeda.
2. Analisis Jangkauan Jaringan WDS
Pengujian yang kedua ini untuk
menganalisis jangkauan jaringan WDS
dilakukan dengan cara mengelilingi area SMK
Negeri 1 Kendari dan memasuki satu-satu
semua ruangan, setiap masuk ruangan
menunggu waktu 10 detik jeda untuk
memastikan kekuatan sinyal yang ada dalam
ruangan.Pengujian
dilakukan
dengan
menggunakan software wifi analyzer.
Berdasarkan pengujian yang dilakukan
sebelum menggunakan Wireless Distribution
System (WDS) ada beberapa ruangan yang
tidak mendapat sinyal sama sekali (blank
hotspot) dan setelah menggunakan wifi
analyzer hasil tercantum sesuai dengan Tabel
2. Untuk menunjukkan deteksi dan melihat
kekuatan sinyalWifi Analyzer ditunjukkan oleh
Gambar 9.
Setelah melakukan pengujian pada
implementasi jaringan Wireless Distribution
System (WDS) di SMK Negeri 1 Kendari,
terlihat bahwa ruangan-ruangan yang sedikit
mendapatkan sinyal jaringan internet sebelum
di implementasikannya model jaringan WDS
memiliki peningkatan cakupan sinyal yang
signifikan khususnya kisaran area ruangan
dewan guru SMK Negeri 1 Kendari.

Dilakukan dari
PC 2

Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)

Implementasi Wireless Distribution System (WDS) Pada Hotspot...

112

dibandingakan dengan menggunakan
kabel
3. Untuk memperluas jaringan wireless di
SMKN 1 Kendari WDS digunakan
sebagai repeater untuk memperluas sinyal
agar bisa mempermudah pekerjaan staf
khususnya guru-guru dalam mencari
materi bahan ajar.
5. SARAN

Gambar 9 WiFi Analyzer
Tabel 2 Besaran Sinyal Setiap Ruangan
Sesudah Implementasi di SMKN 1 Kendari
No

Ruangan

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Ruang Guru
Taman Baca
Perpustakaan
R. Kaprodi Tata Niaga
Ruang OSIS
Ruang Kesiswaan
Ruang Kelas II A 3
Ruang Kelas I A 2
Ruang Kelas 1 A 1
Ruang Kelas II A 5
Ruang Kelas II A 4
Aula Tengah

Besaran Kekuatan
Satuan (dBM)
-48
-77
- 79
-83
-68
-63
-65
-71
-70
-69
-72
-49

Adapun saran dalam penelitian ini yaitu
pada implementasi sistem jaringan Wireless
Distribution System (WDS) pada hotspot di
SMKN 1 Kendari cakupan area sinyal internet
tidak secara keseluruhan menjangkau wilayah
SMKN 1 Kendari diharapkan dapat
dikembangkan dengan menambah beberapa
access point ditiap ruangan yang masih blank
hostpot di SMK Negeri 1 Kendari.
DAFTAR PUSTAKA
[1]

Subardono,
Alif,
2008.
Analisis
Performa Wireless Distribution System
Konfigurasi Star, Chain, Loop, dan
Mesh Untuk Hotspot Area. Yogyakarta :
Tesis Pascasarjana Teknik Elektro
Universitas Gadjah Mada

[2]

Towidjojo,
Rendra,
2015.Router
MikroTik Implementasi Wireless LAN
Indoor. Jakarta : Jasakom

[3]

Yudianto, M. 2007. Jaringan Komputer
Dan Pengertiannya.Jakarta :Graha Ilmu

[4]

Supandi.
2006.
Instalasi
Dan
Konfigurasi Jaringan Komputer .
Bandung :Informatika

[5]

Lucas. 2006.Urutan Layer OSI dan
TCP/IP Beserta Fungsinya

[6]

Melwin, Syafrizal. 2005. Pengantar
Jaringan Komputer

4. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan selama perancangan sampai
Implementasi Wireless Distribution System
(WDS) pada Hotspot (Studi Kasus : SMK
Negeri 1 Kendari) maka penulis mengambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Penggunaan jaringan wireless sangat
berguna dalam hal kemudahan dalam
konfigurasi setiap client dan jaringan
wireless berbasis WDS tidak memerlukan
kabel utama atau backbone sehingga
penempatan access point bisa disembarang
tempat.
2. WDS tidak mempermasalahkan luasnya
suatu lokasi dalam penerapan jaringan dan
biaya membangun jaringan wireless
mempunyai harga yang relatif murah, jika

IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25