PELAPORA N PERPAJAK AN DI DESA SAM B ANG AN KABUPATEN TA NA H LAUT

PELAPORA N PERPAJAK AN DI DESA SAM B ANG AN KABUPATEN TA NA H LAUT Noor Am elia*, Ines Saraswati M achfiroh

  Progra m Studi Akuntansi, Politeknik Negeri Tanah Laut Jl. A. Yani, Km 6 , Ds. Panggung, Kec. Pelaihari, K ab. Tanah Laut, Kalimantan Selatan

  • Korespondensi penulis, email:

  Abstrak: Kegiatan pengabd ian kepada masyarakat (PkM ) merupakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, selain pendidikan, pengajaran, penelitian dan penge mbangan yang wajib dilakukan oleh civitas akademik suatu pergu ruan tin ggi. M elalui pengabdian kepada masyarakat, Progra m Studi Ak untansi Politeknik Negeri Tanah L aut hadir ditengah -tengah masyarakat khususnya di Kabupaten Tanah Laut. Hal tersebut bertujuan untuk mengaplikasikan hasil pembelajaran dan penelitian di perku liahan dan memberikan informasi kemajuan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi masyarakat. Penerapan ilmu akuntansi yang kerap diterapkan dalam kasus ini mengenai pelaporan perpajakan o leh aparatur desa. Dengan adanya ilmu mengenai tu poksi, aparatur desa dalam melakukan pelapo ran pajak untuk setiap kegiatan yan g dilaksakan oleh pihak desa setempat baik beru pa belanja pegawai, belan ja barang dan jasa mau pun belanja modal dari APBD untuk Desa, diharapkan aparatu r desa dapat melakukan perhitungan dan pe laporan pajak secara tepat. Hasil dari kegiatan ini adalah pihak aparatu r desa mempe roleh informasi tambahan mengenai pelaporan pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang -undangan pe rpajakan.

  Selain itu, pemateri maupun peserta saling berbagi pengalaman dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi dalam pelaporan perpajakan.

  Kata Kunc i: Pelaporan, Perpajakan

  Di wila yah Kabupaten Tanah Laut terdapat pola pem bangunan de sa yang bersum ber dari APBD Kabupaten Tanah Laut. Program tersebut ditujuka n untuk m em bangun de sa (denga n alokasi dana sebesar Rp 1,2 m iliar setiap desa) m eliputi pem banguna n infrastruktur, SDM , pem banguna n ekonom i berbasis kerakyatan dan perta nian. Dalam m enja lankan program ini, m asyarakat dan aparatur pem erintah desa m em iliki perana n penting da lam m engelola keuangan dari dana bantuan tersebut.

  Kegiatan pengabdian kepada m asyarakat (PkM ) m erupakan salah satu Tri Dharm a Perguruan T inggi, se lain pendidika n, pengajaran, penelitian dan pengem bangan yang wajib dilakukan oleh civita s akadem ik suatu perguruan tinggi. M elalui pengabdian kepa da m asyarakat, Program Studi A kuntansi polite knik negeri tanah laut hadir dite ngah-te ngah m asyarakat khususnya di ka bupate n tanah la ut. Hal tersebut bertujuan untuk m engaplikasikan hasil pem bela jaran dan pene litian di perkuliahan dan m em berikan inform asi kem ajuan ilm u penge tahuan yang berm anfaat bagi m asyarakat khususnya aparatur desa. Salah satu tuga s yang dikerjaka n oleh aparatur desa a dalah m engenai pelaporan pajak.

  Aparatur desa m em iliki ta nggung ja wab juga untuk m engam anka n penerim aan negara m elalui pem ungutan atau pem otongan pa jak se suai dengan ketentuan peraturan perundang-unda ngan perpajakan. Potensi perpajakan yang terkait de ngan alokasi dana desa ini sanga t bervariasi, tergantung dari jenis transa ksi yang m erupakan obyek pajak, atau transa ksi atas pengadaan barang dan jasa yang dapat dikenaka n pajak.

  Banyak desa yang m elaksana kan pem banguna n fisik atau konstruksi m asih m enggunaka n sistem swakelola, sehingga ada saja terdapa t pem belian m aterial- m aterial yang m erupakan non-BKP, sedangka n pem bayaran tenaga kerjanya m enggunaka n cara upah harian m aupun borongan. Hal dem ikian m erepotkan m ereka dalam m enghitung PPh 21 m aupun m engidentifikasi jenis barang yang m erupakan obyek PPN atau bukan. Nam un di beberapa w ilayah sudah m eliba tkan kontraktor sebagai penyedia jasa konstruksi, sehingga potensi PPN m aupun PPh Jasa konstruksinya dapat dihitung dengan m udah dan pasti.

  Berdasarkan hal-ha l diatas dipandang perlu ba gi aparatur desa bahkan m asyarakat desa m endapatkan pengetahua n yang m em adai tentang perpajakan. Sehubungan dengan a loka si dana de sa, kepatuhan pem ungutan pajak harus dilaksana kan secara m elekat terhadap aparatur desa terutam a untuk Bendahara De sa denga n pengawasan oleh Kepala De sanya m asing-m asing. Dim ana benda hara desa diwajibkan m em punyai NPW P sebaga i sarana untuk m elaksanakan ketentuan perpa jakan.

  Berdasarkan latar belakang tersebut, m aka perlu dilakukan adanya pelatihan pelaporan Perpajakan di Desa Sam bangan Kecam atan Pelaihari Kabupaten Tana h Laut. Adapun tujuan dari kegia tan pe latihan ini adalah penerapan ilm u pengeta huan m engenai tupoksi aparatur de sa da lam m elakukan pelaporan paja k untuk se tiap kegiatan yang dilaksa kan oleh pihak desa setem pat baik berupa belanja pegawai, belanja barang dan jasa m aupun belanja m odal dari APBD untuk Desa. De ngan harapan aparatur desa da pat m elakukan perhitungan dan pelaporan pajak secara tepat. m elalui kegiatan pengabdian kepada m asyarakat ini.

  M ETO DE PELAPO RAN PERPAJAK A N

  Kegiatan pengabdian kepada m asyarakat berupa Pelaporan Perpajakan oleh aparatur de sa, dilaksanakan di Desa Sam bangan Kecam atan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut. Kegiatan dilaksana kan pada tangga l 11 Novem ber 2017 bertem pat di salah satu ruang kantor kepala D esa Sam bangan.

  Kegiatan Pelaporan Perpajakan dihadiri oleh peserta yang berjum lah 13 orang yang berasal dari perwakilan aparatur desa yang bertugas untuk m em buat la poran keua ngan dan pelaporan pa jak. Kegia tan ini dibagi m enjadi dua tahap yakni penje lasan tentang pelaporan perpajakan secara um um , studi kasus, dan tanya jawab peserta.

  Pada tahap penjelasan, peserta diberi wawasan te ntang perhitungan dan pe laporan pajak sesuai dengan kete ntuan peraturan perundang-unda ngan perpajaka n. Peserta di berikan inform asi tenta ng cara m em aham i perpajakan yang dilakukan oleh Aparatur Desa secara m udah, yaitu dengan m enyajikan tabel perpa jakan sebaga i berikut :

  Tabel 1 Tabel Perpajakan Bendahara Desa

  A. BARANG JASA

  • - 2 TUNJANGAN -
  • 3 HONOR / INSENTIF - 5% 6% PPH 21 4 UPAH KERJA - 5% 6% PPH 21 >300 RB/HARI 5 SERVIS 10% 2% 4% PPH 23 + PPN 6 ATK 10% 1,50% 3% PPH 22 + PPN

      7 BENDA POS - - - - 8 PAKAIAN DINAS 10% 1,50% 3% PPH 22 + PPN 9 ALAT KEBERSIHAN 10% 1,50% 3% PPH 22 + PPN 10 PERJALANAN DINAS - - - - 11 LISTRIK/PULSA WIFI - - - - 12 MAKAN MINUM 10% 1,50% 3% PPH 22 + PPN

      13 FOTO COPY 10% 2% 4% PPH 23 + PPN 15 BUKU DASA WISMA 10% 1,50% 3% PPH 22 + PPN 16 PERALATAN KANTOR 10% 1,50% 3% PPH 22 + PPN SILTAP 1 NO JENIS/JASA DAN MODAL PPN BER NPWP TIDAK BER NPWP KETERANGAN PPH 22 + PPN 3% 1,50% 10% KOMPUTER, PRINTER, KAMERA 14 (SILTAP+TUNJANG AN+PENGHASILA N LAIN DALAM SETAHUN - TUNJ. JABATAN) - PTKP dikali TARIF PAJAK 6% 5% PPH

      B. BELANJA MODAL 1 PASIR - 1,50% 3% PPH 22 2 PEDEL - 1,50% 0.03 PPH 22 3 BESI 0.1 1,50% 0.03 PPH 22 + PPN

      4 SEMEN 0.1 1,50% 0.03 PPH 22 + PPN 5 BATU GEBAL - 1,50% 0.03 PPH 22 6 BATU KUMBUNG - 1,50% 0.03 PPH 22 7 BATA MERAH 0.1 1,50% 0.03 PPH 22 + PPN 8 BATU KALI - 1,50% 0.03 PPH 22 9 KORAL 0.1 1,50% 0.03 PPH 22 + PPN 10 TANAH URUG - 1,50% 0.03 PPH 22

      11 BUIS DAKER 0.1 1,50% 0.03 PPH 22 + PPN 12 CLOSET 0.1 1,50% 0.03 PPH 22 + PPN 13 PARALON 0.1 1,50% 0.03 PPH 22 + PPN 15 KAYU BALOK 0.1 1,50% 0.03 PPH 22 + PPN

      16 PAVING 0.1 1,50% 0.03 PPH 22 + PPN 17 GENTENG 0.1 1,50% 0.03 PPH 22 + PPN 18 PAKU, BAUT, MUR 0.1 1,50% 0.03 PPH 22 + PPN 19 KANSTIN 0.1 1,50% 0.03 PPH 22 + PPN 20 TOPI USKUP 0.1 1,50% 0.03 PPH 22 + PPN PPH 22 NO JENIS/JASA DAN MODAL PPN BER NPWP TIDAK BER NPWP KETERANGAN 14 KAYU GELONDONGAN - 1,50% 0.03 PPH Selain itu, terdapat tabel ke wajiba n perpajakan ole h Bendahara desa Tabel 2 Ta bel Kewa jiba n Perpajakan oleh Bendahara Desa 5 %, 15%, Memperhitungkan Biaya Jabatan 5 % & PTKP

      Gam bar 1 Pem ateri m em berikan M ateri kepada Peserta Pada tahap studi kasus peserta diberikan beberapa contoh perhitungan pa jak yang sering dila kukan secara um um , yaitu se bagai berikut : Cara M enghitung Pajak Bendahara Desa Contoh Perhitungan :

      (Progresif sesuai penghasilan 2 Penyelenggaraan pemerintahan atau pemberdayaan masyarakat dan kemasyarakatan Pembayaran honorarium, insentif, tunjangan dan imbalan PPh Pasal 21 (tanpa batasan nilai) 5 % bersifat final Tanggal 10 bulan berikutnya Tanggal 20 bulan Berikutnya Baik untuk perangkat desa maupun non perangkat desa s.d. Rp 300.000 / hari tidak dipotong PPh 21 s.d. Rp 300.000 / hari tapi 1 bulan > Rp 3.000.000 dipotong PPh 21 (PTKP sebenarnya) Lebih dari Rp 300.000 tapi 1 bulan < Rp 3.000.000 dipotong PPh 21 (dikurang Rp 300.000) Lebih dari Rp 300.000 & 1 bulan > Rp 3.000.000 dipotong PPh 21 ( PTKP sebenarnya) Di atas Rp 2 juta & bukan dipecah-pecah PPh Pasal 4 2 %, 3 %, 4 Ayat 2 (tanpa % & 6 % Pembelian material, ATK, barang lainnya, Akhir Bulan Di atas Rp 1 juta atas & konstruksi Berikutnya DPP dan PPN nya KETERANGAN Tanggal 20 bulan Berikutnya Tanggal 10 bulan berikutnya 5% PPh Pasal 21 7 Pembangunan desa PPN 10% 7 hari setelah pembayaran Tanggal 20 bulan Berikutnya 6 Pembangunan desa Konstruksi Tanggal 10 bulan berikutnya Tanggal 20 bulan Berikutnya Jika melibatkan pihak ketiga 2% (rekanan tak ber NPWP, 4 %) 5 Pembangunan desa Pemanfaatan jasa PPh Pasal 23 (tanpa batasan nilai) Tanggal 10 bulan berikutnya 4 Pembangunan desa Pembelian material, ATK dan Barang lainnya PPh Pasal 22 7 hari setelah pembayaran Tanggal 14 bulan Berikutnya 3 Pembangunan desa Pembayaran upah tenaga kerja 1,5 % (rekanan tak berNPWP, 3 PAJAK- PAJAK TERHUTAN G JATUH TEMPO PELAPORAN NO. KEGIATAN 1 Penyelenggaraan pemerintahan atau pemberdayaan masyarakat dan kemasyarakatan Pembayaran gaji dan tunjangan yang melekat rutin setiap bulan bagi PPh Pasal 21 Tanggal 10 bulan berikutnya Tanggal 20 bulan Berikutnya JENIS PEMBAYARAN TARIF JATUH TEMPO PENYETORAN

      1.Kepala desa, gaji dan tunjangan per bulan Rp 5.000.000,00; Status : K/2 (m enikah dengan 2 putra) PPh Pasal 21 terhutang sebagai berikut : Gaji da n tunjangan per bulan= Rp 5.000.000,00 Gaji dan tunjangan 1 tahun ( x 12 )= Rp 60.000.000,00 Biaya Jabatan / BJ ( 5 % x Gaji dan Tunja ngan 1 tahun) = Rp 3.000.000,00 PTKP (K/2)= Rp 45.000.000,00 Penghasilan Netto ( Gaji & Tunjangan

    • – BJ
    • – PTKP )= Rp 12.000.000,00 PPh 1 tahun ( tariff x Ph. Netto; 5 % x Ph. Netto )= Rp 600.000,00 PPh 1 bulan ( PPh 1 tahun : 12 )= Rp 50.000,00

      2.Ketua RT 001 RW 001 m enerim a insentif sebesar Rp 100.00,00 (seratus ribu rupiah) setiap bulannya. PPh Pasal 21 yang harus dipungut setipa bulan oleh be ndaharawan sbb : PPh Pasal 21 terhutang = 5 % x Rp 100.000,00= Rp 5.000,00 Keterangan : Insentif m erupakan bagian dari honorarium , tunja ngan dan im balan dalam bentuk apapun sehingga dikenaka n PPh Pasal 21 yang bersifat final 3.a. Seorang pengawas bangunan m enerim a penghasilan R p 125.000,00 (seratus dua puluh lim a ribu rupiah) setia p hari dan dalam 1 bulan penghasilannya se besar Rp 2.500.000,00 (dua juta lim a ratus ribu rupiah). Yang bersa ngkutan berkerja se lam a 20 (dua puluh) hari kerja. PPh Pasal 21 terhutang = NIHIL b.Seorang pengawa s bangunan m enerim a penghasilan Rp 225.000,00 (dua ratus dua puluh lim a ribu rupiah) setia p hari dan dalam 1 bulan ia bekerja selam a 20 (dua puluh) hari sehingga penghasilan yang ia terim a sebesar Rp 4.500.000,00 (em pat juta lim a ribu rupiah). Status TK /0.

      PPh Pasal 21 terhutang dalam 1 bula n= tarif x ( Penghasilan 1 bulan - PTKP 1 bulan) = 5 % x (Rp 4.500.000,00 - Rp 3.000.000,00) = 5 % x Rp 1.500.000,00 = Rp 75.000,00 c.Seorang pengawas bangunan m enerim a penghasilan Rp 325.000,00 (tiga ratus dua puluh lim a ribu rupiah) setiap hari da n dalam 1 bulan ia bekerja selam a 8 (delapan) hari sehingga penghasilan yang ia terim a sebesar Rp 2.600.000,00 (dua juta enam ratus ribu rupiah). Status T K/0. PPh Pasal 21 terhutang untuk 8 hari kerja= tarif x ( Penghasilan selam a 8 hk - PTKP selam a 8 hk) = 5 % x (Rp 2.600.000,00 - Rp 2.400.000,00) = 5 % x Rp 200.000,00 = Rp 10.000,00 d.Seorang penga was ba ngunan m enerim a penghasilan Rp 305.000,00 (tiga ratus lim a ribu rupiah) setiap hari dan dalam 1 bula n ia bekerja se lam a 25 (dua puluh lim a) hari sehingga penghasilan yang ia terim a sebesar Rp 7.625.000,00 (tujuh juta enam ratus dua puluh lim a ribu rupiah). Status K/3. PPh Pasal 21 terhutang da lam 1 bulan= tarif x ( Penghasilan 1 bulan - PTKP 1 bulan) = 5 % x (Rp 7.625.000,00 - Rp 4.000.000,00) = 5 % x Rp 3.625.000,00 = Rp 181.250,00

      4.Bendahara desa belanja sem en se besar Rp 2.000.000,00; besi sebesar R p 1.000.000,00 da n pasir sebe sar Rp 1.500.000,00; Total pem belian sebe sar Rp 4.500.000,00; (T oko m em iliki NPW P).

      PPh Pasal 22 wajib dipungut dan disetor (keseluruhan)= 1,5 % x Rp 4.5000.000,00 = Rp 67.500,00 PPN wajib dipungut dan disetor (tanpa pasir)= 10 % x Rp 3.000.000,00 = R p 300.000,00 Catatan : Untuk pe nghitungan PPh Pasal 22 da n PPN, bahwa atas belanja pada bulan yang sam a m erupakan satu kesatuan yang tida k dapat dipecah-pecah.

      5.Bendahara desa m elakukan service kom puter dengan biaya sebesar R p 500.000,00; (T oko m em iliki NPW P). PPh

      Pasal 23 wajib dipotong dan disetor = 2 % x Rp 500.000,00 = Rp 10.000,00 PPN wajib dipungut da n disetor = tida k ada, nam un PPN sebesar Rp 50.000,00 ( 10 % x Rp 500.000,00 ) tetap dibayar oleh bendaharawan da n dipungut serta disetor oleh rekanan. (karena nilai transa ksi, term asuk PPNnya Kurang dari Rp 1.000.000,00) Catatan : Untuk penghitungan PPN, bahwa ata s belanja pada bulan yang sam a m erupaka n satu kesa tuan ya ng tidak da pat dipecah- pecah.

      6.Desa m elakukan kontrak kerjasam a dengan piha k ke tiga (kontraktor) untuk pelaksanaan pem bangunan jem bata n dengan nilai kontrak sebesar R p 100.000.000,00; PPh Pasal 4 ayat (2) wajib dipotong da n disetor = 2 % x R p 100.000.000,= R p 2.000.000,00 PPN wajib dipungut dan disetor = 10 % x Rp 100.000.000,00 = Rp 10.000.000,00 Catatan : Untuk penghitungan PPN, bahwa ata s belanja pada bulan yang sam a m erupaka n satu ke satuan yang tidak dapa t dipecah- pecah.

      Setelah pem baha san studi kasus se lesai, m aka dilanjutkan ta hap terakhir yaitu tanya jawab peserta. Pertanyaan yang diajukan kebanyakan tenta ng prosedur lebih bayar terhadap pajak yang telah dilaporkan oleh pihak aparatur de sa. M aka perlu dilakukan penyesua ian kepada KP2KP untuk m em perbaiki perm asalahan tersebut. Gam bar 4 Foto Bersam a Dosen dan Staf Prodi Akuntansi dengan M ahasiswa

      K ESIM PULAN

      Gam bar 2 Para Peserta M enyelesaikan Studi Kasus

      Hasil dari kegiatan ini adalah pihak Setelah selesai sesi pem aparan m ateri aparatur desa m em peroleh inform a si hingga tanya jawab oleh pe serta, m aka tam bahan m engena i pelaporan pa jak se suai berakhir pula ke giatan penga bdian kepada dengan kete ntuan peraturan perundang- m asyarakat. Kem udian dilakukan se si foto undangan perpajakan. Sela in itu, pem ateri bersam a antara Aparatur Desa, Dose n dan m aupun peserta saling berbagi pengalam an

      Staf Prodi Akuntansi serta antara Dose n dan dalam m enyelesaikan perm asalahan yang Staf Prodi Akuntansi dan M ahasiswa. terjadi dalam pelaporan perpajakan.

      DAFTAR PUSTAK A

      http://ww w.pajak.go.id/content/new s/bekal- ilm u-perpaja kan-bagi-aparatur-desa Diakses Ta nggal 09 Novem ber 2017 https://portal.ta nahlautkab.go.id/? q=search/n ode/perpa jakan%20desa Diakses Tangga l 09 Novem ber 2017

      Gam bar 3 Foto Bersam a Aparatur Desa dengan Dosen dan Staf Prodi Akunta nsi http://ww w. port.tanahlautkab.go.id Diakses Tangga l 09 Novem ber 2017 http://ww w.lem bagapajak.com /2016/11/pa n duan-perpaja kan-benda hara-desa-m udah- dan-lengkap.htm l Diakses Tangga l 09 Novem ber 2017.