PENYIMPANAN PRODUK HORTIKUKLTURA PADA SUHU RENDAH
26/06/2013
PENYIMPANAN SUHU RENDAH
PENYIMPANAN PRODUK HORTIKUKLTURA
PADA SUHU RENDAH
Tujuan Instruksional Khusus :
• Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan
penyimpanan produk hortikultura pada suhu rendah
• Mahasiswa dapat menjelaskan caracara-cara
penyimpanan suhu rendah untuk produk hortikultura
• Mahasiswa dapat melakukan penyimpanan produk
hortikultura pada suhu rendah
PENYIMPANAN SUHU RENDAH…………
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan :
1. Sifat bahan
2. Suhu ruang pendingin
3. RH ruang pendingin
4. Sirkulasi udara
5. Jarak tumpukan
Sifat bahan yang mempengaruhi penyimpanan :
• Varitas
• Iklim tempat tumbuh
• Kondisi tanah
• Cara budidaya
• Derajat kematangan
• Cara penanganan sebelum disimpan
Dibedakan atas :
Pendinginan : penyimpanan bahan di atas suhu
pembekuan bahan (-2 – 10oC)
Pembekuan : penyimpanan bahan dalam
keadaan beku (suhu (-12) – (-24)oC)
Diperlukan untuk produk yang mudah rusak
Kerugian : biaya mahal
Keuntungan : dapat mengurangi :
Kegiatan respirasi dan metabolik lain
Proses penuaan, pematangan, pelunakan dan
perubahan warna serta tekstur
Kehilangan air dan pelayuan
Kerusakan karena aktivitas mikroba
Proses pertumbuhan yang tidak diinginkan
Pengaruh Penyimpanan Dingin Terhadap Bahan :
1. Kehilangan berat
2. Kerusakan dingin
3. Kegagalan matang : Normal ripening : 10-30oC,
optimum 20oC
4. Kebusukan : karena kondensasi pada permukaan
1
26/06/2013
KERUSAKAN DINGIN
Pada suhu 0-10oC metabolisme tidak normal
Chilling injury : kelainan yang disebabkan oleh
suhu rendah (bukan suhu beku)
Faktor-faktor yang mempengaruhi chilling injury :
1. Suhu
2. Lama penyimpanan pada suhu tertentu
3. Sensitivitas produk terhadap pendinginan
(tergantung komoditi, varitas dan tingkat
kematangan).
Contoh : Ubi jalar :
Luka setelah 1 hari pada 0oC dan tidak
luka pada 7oC selama 4 hari
Tidak luka selama 4 hari pada suhu 10oC
tapi setelah 10 hari menjadi luka
KERUSAKAN DINGIN……………
Daya Simpan
Relatif
A
B
C
0
5
10
15
20
Suhu
A : Tidak sensitif : Kubis, kembang kol
B : Agak sensitif : Asparagus, Lada
C : Sangat Sensitif : tomat, ubi jalar, pisang
Gambar 1. Hubungan sensitivitas produk terhadap
chilling injury, daya simpan dan suhu
KERUSAKAN DINGIN……………
Injury terjadi pada saat didinginkan atau ketika
dipindahkan ke suhu tinggi
Gejala injury :
• Perubahan warna
• Membusuk
• Pengerasan (hardcare)
• Pemasakan abnormal
• pengeriputan
Gambar 2. Symptoms of chilling injury are usually small depressed
areas on fruit surface that later are colonized by
deteriorating microorganisms.
2
26/06/2013
KERUSAKAN DINGIN……………
injury :
Terjadi respirasi abnormal
Perubahan lemak dan asam lemak dalam dinding
sel :
Pada suhu rendah membran lipida lebih kental
sehingga tidak mudah bergerak dan berfungsi,
terutama enzim yang terlibat dalam produksi ATP
dan sintesa protein
Perubahan permeabilitas sel
Perubahan dalam reaksi kinetik dan thermodinamika
Ketimpangan senyawa kimia dalam jaringan :
KERUSAKAN DINGIN……………
Mekanisme chilling
Contoh : pada kentang, jagung manis, ubi jalar, peas :
mengganggu keseimbangan gula-pati (pati gula
CO2)
Penimbunan metabolisme beracun : etanol dan
asetaldehid merusak sel
Tabel 1. Kerusakan dingin pada buah-buahan yang disimpan
pada suhu < suhu rendah yang aman
Komoditi
Apel
Suhu Rendah
yang aman
(oF)
36-38
Kerusakan yang terjadi jika suhu < suhu
terendah
Pencoklatan bagian dalam, bagian
tengah coklat, lembek dan lepuh
Alpukat
40-45
Daging buah coklat kehitaman
Pisang
53-56
Warna jelek jika matang
Jeruk besar
Mangga
50
Keseimbangan pati – gula pada ubi jalar, kentang,
jagung manis dan peas :
Pada suhu ruang : keseimbangan pati-gula
dalam kentang dan ubi jalar mengarah ke
akumulasi pati
Di bawah suhu kritis (10oC untuk kentang dan
15oC untuk ubi jalar) : konversi gula ke pati
menurun gula berkumpul di jaringan
penyimpanan kentang pada suhu > 10oC,
akumulasi gula diturunkan
Pada jagung manis dan peas : akumulasi gula
dikehendaki penyimpanan dilakukan pada
suhu < 10oC
Pengaruh Suhu Terhadap Perubahan Mutu Produk
Selama Penyimpanan
Waktu untuk
mempertahankan
mutu
Lepuh, lubang cacat, benyek
50-55
Kulit seperti lepuh, kehitam-hitaman,
pematangan tidak merata
Semangka
40
Lubang cacat, busuk di permukaan
Pepaya
45
Lubang cacat, gagal matang, citarasa
menyimpang, busuk
Nenas
45-50
Warna hijau jelek jika matang
Tomat (matang)
45-50
Pelunakan, benyek dan busuk
Tomat (hijau tua)
55
warna jelek jika matang, busuk
Alternaria
0
10
20
30 Suhu
Gambar 3. Hubungan suhu dengan perubahan mutu
3
26/06/2013
Pengaruh Suhu Terhadap Perubahan Mutu Produk
Selama Penyimpanan…………………..
Pengaruh Suhu Terhadap Perubahan Mutu Produk
Selama Penyimpanan…………….
Suhu Tinggi :
Aktivitas enzim pada suhu > 30oC
Expose terus menerus pada suhu > 30oC daging
buah masak, warna tidak normal, misal : pisang
tetap hijau
Suhu > 35oC, metabolisme tidak normal, buah
cepat busuk
Suhu rendah :
limit paling rendah = titik beku jaringan (0- (-2)oC)
Untuk umur simpan panjang disimpan pada suhu
sedikit di atas titik beku
Q10
Pengaruh Suhu Terhadap Perubahan Mutu
Produk Selama Penyimpanan…………………..
Pada beberapa proses biologis nilai Q10 tidak
konstan pada selang suhu fisiologis Q10 tergantung
suhu
Umumnya nilai Q10 besar (mencapai 7) pada selang
1-10oC, dan di atas 10oC sekitar 2 – 3.
Penggunaan nilai Q10 :
Q10 = 1 kecepatan respirasi tidak berubah dengan
adanya perubahan suhu.
Q10 < 1 kecepatan respirasi menurun dengan
meningkatnya suhu
Mutu berhubungan dengan respirasi
Kecepatan respirasi secara eksponensial jika suhu
dijelaskan dengan konsep suhu quotient (Q10)
R2
10( t 2 t1 )
R1
= konstant 2
t2, t1 = suhu (oC)
R2, R1 = kecepatan respirasi
Batasan :
Kecepatan respirasi : berat CO2 yang dihasilkan per
berat segar bahan pada waktu tertentu (mg CO2/kgjam) atau ml CO2/kg jam
Suhu meningkat 10oC kecepatan respirasi 2 x
Bila diketahui nilai Q10 dan respirasi pada suhu
tertentu maka kecepatan reaksi pada berbagai
suhu dapat diketahui
Contoh :
1. R1 = 54 mg CO2/kg-jam, pada t1 = 15oC
R2 = 86mg CO2/kg-jam, pada t2 = 20oC
Q10 = (86/54)10/(20-15) = (1.6)2 = 2.6
2. R1 = 15 mg CO2/kg-jam, pada t1 = 0oC
Q10 = 3, Berapa R2 pada t2 = 5oC ?
10( t 2 t1 )
R
Q10 2
R1
3.0 = (R2/15)10/(5-0) = (R2/15)2
R2 = 15 x 3 = 26 mg CO2/kg-jam
4
26/06/2013
PRE-COOLING
Penanganan Sebelum Penyimpanan Dingin :
Sortasi
Grading
Sizing
Pengepakan
Pre-cooling
Pencucian
Degreening
Pelilinan (waxing)
Penanganan
tambahan
PRE-COOLING ……….
PRE-COOLING………..
Pada proses pre-cooling komersial, produk di precooling hingga suhunya mencapai 7/8 kali perbedaan
suhu lapang dan suhu akhir yang diinginkan (1/8 sisa
suhu hilang pada saat transportasi atau penyimpanan
dingin).
Contoh : suatu produk dengan suhu lapang 30oC di
dinginkan dengan media refrigerasi yang suhunya
10oC, maka suhu produk setelah pre-cooling adalah :
Takhir = T produk awal - [ 7 x (T produk awal - Trefrigerant)/8 ]
Takhir = 30 - [ 7 x (30 - 10 )/8 ] = 12.5 ºC
= Pendinginan awal, yaitu pendinginan cepat
untuk mengambil panas sensibel (field heat)
sebelum produk mengalami transportasi atau
penyimpanan.
Suhu produk diturunkan dalam waktu beberapa
menit atau beberapa jam, sehingga produk tetap
segar
Tujuan umum pre-cooling :
Memperlambat respirasi
Menurunkan kepekaan terhadap mikroba
Mengurangi jumlah air yang hilang
Memudahkan pemindahan ke ruang pendingin
Metode pre-cooling :
1. Room Cooling (Refrigerated Air Cooling)
2. Vacuum cooling
3. Forced air cooling
4. Hydrocooling
5. Hydrair cooling
6. Package icing cooling
5
26/06/2013
a. Cold air:
Room cooling
Forced air cooling
b. Cold water:
c. Contact with ice:
Hydrocooling
Crushed ice
Liquid ice
Dry ice
d. Evaporation of surface water:
Evaporative
Vacuum cooling
Room Cooling (Refrigerated Air Cooling) ……………
Dapat digunakan untuk hampir semua produk
Keuntungan :
- Cool and Store
- Kemasan tidak boleh
rusak
Kerugian :
- Slow cooling
- Variable cooling
- Moderate weight loss
- Produk dapat dibekukan
- Butuh keterampilan
PRE-COOLING ……….
Room Cooling (Refrigerated Air Cooling) :
Metode precooling yang relatif sederhana
Peralatan : ruang refrigerasi dengan kapasitas
pendinginan yang cukup
Produk dikemas dalam kemasan dan disusun
dalam ruang pendingin dengan susunan yang
memungkinkan terjadinya sirkulasi udara yang
baik
Laju pendinginan < dari metode lainnya karena
adanya kemasan yang membatasi proses
pindah panas tergantung jenis produk, ukuran
dan sifat alami kemasan serta suhu dan
kecepatan aliran udara.
Room Cooling (Refrigerated Air Cooling) ……………
Tabel 2. Crops usually room cooled
Artichoke
Coconut
Melons
Salsify
Asian pear
Custard apple
Onion
Sapote
Atemoya
Garlic
Orange
Scorzonera
Banana
Ginger
Parsnip
Summer squash
Beans (dry)
Grapefruit
Cucumber
Sweet potato
Beet
Horseradish
Pineapple
Tangerine
Breadfruit
Husk tomato
Plantain
Tomato
Cabbage
J. artichoke
Potato
Tree tomato
Cactus leaves
Jicama
Prickly pear
Turnip
Carambola
Kiwano
Pumpkin
Watermelon
Yam
Cassava
Kohlrabi
Quince
Celeriac
Kumquat
Radish
Chayote
Lime
Rhubarb
Cherimoya
Lemon
Rutabaga
6
26/06/2013
PRE-COOLING ……….
Vacuum cooling :
Mendinginkan bahan dalam ruangan hampa udara
(tekanan 4.6 mm Hg)
Sangat tergantung pada penguapan air dari
produk
Kehilangan berat 1% setiap penurunan suhu 5oC
Total susut berat : 1.5-5%
Digunakan untuk bahan dengan luas permukaan
>>> massa/volumenya, misal : bayam, selada
Tidak sesuai untuk bahan yang bersifat “bulky”
seperti mentimun
Keuntungan :
- cepat
- dapat dikemas
- sederhana
Celery
Mushrooms
Sweet corn
Escarole
Radiccio
Swiss chard
Leek
Snapbeans
Watercress
Cauliflower
Lettuce
Snowpeas
Chinese
cabbage
Lima bean
Spinach
Kerugian :
- kehilangan berat
- batch process
- dibutuhkan holding store
- energi >
- kemasan harus tahan air
PRE-COOLING ……….
Vacuum cooling……………
Table 3. Crops that can be vacuum cooled.
Belgian
endive
Brussels
sprouts
Carrot
Vacuum cooling……………
Forced Air Cooling :
Mirip dengan room cooling, bedanya udara
dingin dihembuskan oleh sebuah kipas (fan)
melalui kemasan produk
Karena laju aliran udara > laju pendinginan >
Pendinginan lebih seragam pada kemasan yang
berbeda
2 Type Forced Air Cooling :
- Channel type
- Cold-wall type
Digunakan pada bahan yang sangat mudah
rusak seperti anggur dan strawberry (waktu
pendinginan < 1 jam)
7
26/06/2013
Forced Air Cooling ………………….
Table 4. Crops usually precooled by forced air
Anona
Coconut
Mango
Prickly pear
Atemoya
Cucumber
Mangosteen
Pumpkin
Avocado
Eggplant
Melons
Quince
Banana
Feijoa
Mushrooms
Rhubarb
Barbados cherry
Fig
Okra
Sapote
Berries
Ginger
Orange
Snapbeans
Breadfruit
Grape
Papaya
Snowpeas
Brussels sprouts
Grapefruit
Passionfruit
Strawberry
Cactus leaves
Guava
Pepino
Summer squash
Caimito
Husk tomato
Pepper (Bell)
Tangerine
Carambola
Kiwifruit
Persimmon
Tomato
Cassava
Kumquat
Pineapple
Tree tomato
Yam
Chayote
Lima bean
Plantain
Cherimoya
Lychee
Pomegranate
Hydrocooling ……………..
Banyaknya air yang dibutuhkan : 400 - 600
l/menit/m2
Tidak semua produk dapat dihidrocooling
tergantung kemampuannya untuk bertoleransi
dengan air dan klorin.
Untuk mencegah patogen digunakan air
berklorin dengan konsentrasi 150-200 ppm.
Contoh produk yang dihirocooling secara
komersial : Tomat dan asparagus.
PRE-COOLING ……….
Hydrocooling :
Produk didinginkan dengan cara mencelup atau
membasahi dengan air dingin kemudian dicuci
dengan air bersih
Digunakan untuk wortel dan lobak
Kerugian :
Keuntungan :
Cepat
- Produk basah
Tidak ada kehilangan
- Disease spread
berat
- Effluent disposal
Proses kontiniu
- Butuh holding store
Tidak dapat dibekukan
- Kemasan harus tahan
air
Hydrocooling ……………..
Table 5. Crops normally hydrocooled
Artichoke
Cassava
Kiwifruit
Radish
Asparagus
Celeriac
Kohlrabi
Rhubarb
Beet
Celery
Leek
Salsify
Belgian endive
Chinese cabbage
Lima bean
Snapbeans
Broccoli
Cucumber
Orange
Snowpeas
Brussels sprouts
Eggplant
Parsley
Spinach
Caimito
Escarole
Parsnip
Summer squash
Cantaloupe
Green onions
Peas
Sweet corn
Cauliflower
Horseradish
Pomegranate
Swiss chard
Carrot
J. artichoke
Potato (early)
Watercress
8
26/06/2013
PRE-COOLING ……….
PRE-COOLING ……….
Hydrair-Cooling :
Menggunakan campuran udara yang
didinginkan dan air yang disemprot dalam
bentuk semprotan halus kemudian disirkulasikan
ke produk secara konveksi.
Keuntungan : - kebutuhan air <
- lebih bersih (sanitasi terjaga)
Laju pendinginan hampir sama dengan
hydrocooling
Ice Bank Cooling…………
Keuntungan :
- Minimal weight loss
- Moderately fast cooling
- Sesuai untuk produk bulky
- Cooling and storage
- Modest power
Ice Bank Cooling :
Didasarkan pada pendinginan udara
Produk diletakkan dalam wadah (bin) kemudian
dihembuskan udara yang didinginkan
Udara didinginkan melalui kontak secara
tertutup dengan air dingin, dan air didinginkan
melalui kontak dengan es yang mencair
Dapat digunakan untuk semua produk kecuali
bawang
PRE-COOLING ……….
Kerugian :
- Sulit untuk produk yang
dikemas
- Sulit untuk mixed package
- Kemasan harus kuat
- Butuh operator terampil
Ice cooling :
Metode penurunan suhu lapang yang paling tua
Cara :
es diletakkan di atas produk yang dikemas
sebelum kemasan ditutup
Campuran air dan es (40% air + 60% es + 0,1%
garam) diinjeksikan ke kemasan yang terbuka
sehingga terbentuk gumpalan es dikemasan
Kelemahan :
- terbatas pada produk yang tahan terhadap es
- biaya transportasi tinggi (berat>)
- ketika es mencair maka kemasan dan ruang
penyimpanan menjadi basah diatasi
dengan melapisi dengan plastik
9
26/06/2013
Ice cooling ……………
Table 6. Crops that can be ice cooled
REFRIGERASI
Belgian endive Chinese
cabbage
Kohlrabi
Spinach
Broccoli
Carrot
Leek
Sweet corn
Brussels
sprouts
Escarole
Parsley
Swiss chard
Cantaloupe
Green onions
Pea/snowpeas
Watercress
Ruangan refrigerasi relatif kedap udara dan
mempunyai insulator panas.
Mempunyai lubang pengeluaran panas yang
dihasilkan oleh produk yang didinginkan.
Kapasitas refrigerasi harus mencukupi untuk
mendinginkan panas respirasi yang dihasilkan produk.
Suhu dan RH harus dapat dikontrol.
Besarnya ruangan refrigerasi tergantung pada volume
penyimpanan maksimum.
Tinggi ruangan tergantung pada tinggi tumpukan
produk : 3 m untuk penanganan secara manual dan >
6 m jika digunakan forklift.
REFRIGERASI………..
Ruangan Refrigerasi dapat dibuat dari :
logam concrete, logam, kayu atau bahan
lain.
Permukaan bagian luar harus dapat
menahan panas, termasuk lantai.
Bahan insulasi yang digunakan :
Polyurethane, expanded polystyrene, gabus
dan bahan
REFRIGERASI………..
Refrigerasi mekanis mempunyai 2 komponen utama :
evaporator di bagian dalam dan kondensor di bagian
luar yang di hubungkan dengan tabung berisi
refrigeran.
Refrigerant menyerap panas, mendinginkan udara
dan menghembuskannya kembali ke ruang pendingin
Refrigeran dibawa ke kondensor sebagai gas dan
dengan adanya tekanan yang dihasilkan oleh
kompresor maka refrigeran diubah kembali menjadi
bentuk cair.
Refrigeran yang umum digunakan : Amonia dan
Freon tidak ramah lingkungan.
10
26/06/2013
PEMBEKUAN…………
PEMBEKUAN
Alat yang digunakan : lemari pembeku
3 Type lemari pembeku :
1. Tipe Air Blast : udara dingin dialirkan melalui
produk
2. Tipe kontak atau plat : produk kontak langsung
dengan permukaan alat
3. Tipe Immersion atau Tipe Spray : produk
dicelupkan kedalam cairan refrigeran atau
disemprotkan dengan cairan refrigeran
Sayuran biasanya dibekukan dengan teknik air
blast freezing atau immersion freezing
Cairan Refrigeran :
- CFC dilarang sejak tahun 2000
- Amonia
- HFC (Hydrofluorocarbon)
Metode pembekuan lain : pembekuan cryogenik
Gas-gas cryogenik : udara, Nitrogen cair (LN2), CO2
Keunggulan pembekuan cryogenik :
a. menurunkan waktu pembekuan
b. mengurangi kehilangan air dan rasa
c. mengurangi pembentukan kristal
d. meminimalkan kerusakan sel
Metode pembekuan cryogenik :
a. Pembekuan celup dan semprot
b. Pembekuan semprot
c. Pembekuan udara cryogenik
FREEZING INJURY…….
FREEZING INJURY
Kerusakan komoditi jika disimpan pada suhu beku
Titik beku sayuran : - 2.2 – (-0.6)oC
Produk yang peka terhadap pembekuan : tomat
Mekanisme freezing injury :
Air pada tenunan berubah menjadi es sehingga
volumenya lebih besar
Pembekuan cepat : membentuk kristal kecil tidak
membahayakan
Pembekuan lambat : membentuk kristal besar
kerusakan lebih banyak
Proses thawing sebaiknya dilakukan secara lambat
pada suhu 4oC
Tabel 7. Jenis komoditi berdasarkan kepekaannya
terhadap suhu beku
Sangat Peka
Moderat
Paling Tahan
Asparagus
Apel
Beet
Pisang
Cranberry
Kol
Berry
Anggur
Kurma
Kentang
Jeruk
Parsnip
Ubi Jalar
Pear
Kale
Tomat
Water Squash
Turnips
11
PENYIMPANAN SUHU RENDAH
PENYIMPANAN PRODUK HORTIKUKLTURA
PADA SUHU RENDAH
Tujuan Instruksional Khusus :
• Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan
penyimpanan produk hortikultura pada suhu rendah
• Mahasiswa dapat menjelaskan caracara-cara
penyimpanan suhu rendah untuk produk hortikultura
• Mahasiswa dapat melakukan penyimpanan produk
hortikultura pada suhu rendah
PENYIMPANAN SUHU RENDAH…………
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan :
1. Sifat bahan
2. Suhu ruang pendingin
3. RH ruang pendingin
4. Sirkulasi udara
5. Jarak tumpukan
Sifat bahan yang mempengaruhi penyimpanan :
• Varitas
• Iklim tempat tumbuh
• Kondisi tanah
• Cara budidaya
• Derajat kematangan
• Cara penanganan sebelum disimpan
Dibedakan atas :
Pendinginan : penyimpanan bahan di atas suhu
pembekuan bahan (-2 – 10oC)
Pembekuan : penyimpanan bahan dalam
keadaan beku (suhu (-12) – (-24)oC)
Diperlukan untuk produk yang mudah rusak
Kerugian : biaya mahal
Keuntungan : dapat mengurangi :
Kegiatan respirasi dan metabolik lain
Proses penuaan, pematangan, pelunakan dan
perubahan warna serta tekstur
Kehilangan air dan pelayuan
Kerusakan karena aktivitas mikroba
Proses pertumbuhan yang tidak diinginkan
Pengaruh Penyimpanan Dingin Terhadap Bahan :
1. Kehilangan berat
2. Kerusakan dingin
3. Kegagalan matang : Normal ripening : 10-30oC,
optimum 20oC
4. Kebusukan : karena kondensasi pada permukaan
1
26/06/2013
KERUSAKAN DINGIN
Pada suhu 0-10oC metabolisme tidak normal
Chilling injury : kelainan yang disebabkan oleh
suhu rendah (bukan suhu beku)
Faktor-faktor yang mempengaruhi chilling injury :
1. Suhu
2. Lama penyimpanan pada suhu tertentu
3. Sensitivitas produk terhadap pendinginan
(tergantung komoditi, varitas dan tingkat
kematangan).
Contoh : Ubi jalar :
Luka setelah 1 hari pada 0oC dan tidak
luka pada 7oC selama 4 hari
Tidak luka selama 4 hari pada suhu 10oC
tapi setelah 10 hari menjadi luka
KERUSAKAN DINGIN……………
Daya Simpan
Relatif
A
B
C
0
5
10
15
20
Suhu
A : Tidak sensitif : Kubis, kembang kol
B : Agak sensitif : Asparagus, Lada
C : Sangat Sensitif : tomat, ubi jalar, pisang
Gambar 1. Hubungan sensitivitas produk terhadap
chilling injury, daya simpan dan suhu
KERUSAKAN DINGIN……………
Injury terjadi pada saat didinginkan atau ketika
dipindahkan ke suhu tinggi
Gejala injury :
• Perubahan warna
• Membusuk
• Pengerasan (hardcare)
• Pemasakan abnormal
• pengeriputan
Gambar 2. Symptoms of chilling injury are usually small depressed
areas on fruit surface that later are colonized by
deteriorating microorganisms.
2
26/06/2013
KERUSAKAN DINGIN……………
injury :
Terjadi respirasi abnormal
Perubahan lemak dan asam lemak dalam dinding
sel :
Pada suhu rendah membran lipida lebih kental
sehingga tidak mudah bergerak dan berfungsi,
terutama enzim yang terlibat dalam produksi ATP
dan sintesa protein
Perubahan permeabilitas sel
Perubahan dalam reaksi kinetik dan thermodinamika
Ketimpangan senyawa kimia dalam jaringan :
KERUSAKAN DINGIN……………
Mekanisme chilling
Contoh : pada kentang, jagung manis, ubi jalar, peas :
mengganggu keseimbangan gula-pati (pati gula
CO2)
Penimbunan metabolisme beracun : etanol dan
asetaldehid merusak sel
Tabel 1. Kerusakan dingin pada buah-buahan yang disimpan
pada suhu < suhu rendah yang aman
Komoditi
Apel
Suhu Rendah
yang aman
(oF)
36-38
Kerusakan yang terjadi jika suhu < suhu
terendah
Pencoklatan bagian dalam, bagian
tengah coklat, lembek dan lepuh
Alpukat
40-45
Daging buah coklat kehitaman
Pisang
53-56
Warna jelek jika matang
Jeruk besar
Mangga
50
Keseimbangan pati – gula pada ubi jalar, kentang,
jagung manis dan peas :
Pada suhu ruang : keseimbangan pati-gula
dalam kentang dan ubi jalar mengarah ke
akumulasi pati
Di bawah suhu kritis (10oC untuk kentang dan
15oC untuk ubi jalar) : konversi gula ke pati
menurun gula berkumpul di jaringan
penyimpanan kentang pada suhu > 10oC,
akumulasi gula diturunkan
Pada jagung manis dan peas : akumulasi gula
dikehendaki penyimpanan dilakukan pada
suhu < 10oC
Pengaruh Suhu Terhadap Perubahan Mutu Produk
Selama Penyimpanan
Waktu untuk
mempertahankan
mutu
Lepuh, lubang cacat, benyek
50-55
Kulit seperti lepuh, kehitam-hitaman,
pematangan tidak merata
Semangka
40
Lubang cacat, busuk di permukaan
Pepaya
45
Lubang cacat, gagal matang, citarasa
menyimpang, busuk
Nenas
45-50
Warna hijau jelek jika matang
Tomat (matang)
45-50
Pelunakan, benyek dan busuk
Tomat (hijau tua)
55
warna jelek jika matang, busuk
Alternaria
0
10
20
30 Suhu
Gambar 3. Hubungan suhu dengan perubahan mutu
3
26/06/2013
Pengaruh Suhu Terhadap Perubahan Mutu Produk
Selama Penyimpanan…………………..
Pengaruh Suhu Terhadap Perubahan Mutu Produk
Selama Penyimpanan…………….
Suhu Tinggi :
Aktivitas enzim pada suhu > 30oC
Expose terus menerus pada suhu > 30oC daging
buah masak, warna tidak normal, misal : pisang
tetap hijau
Suhu > 35oC, metabolisme tidak normal, buah
cepat busuk
Suhu rendah :
limit paling rendah = titik beku jaringan (0- (-2)oC)
Untuk umur simpan panjang disimpan pada suhu
sedikit di atas titik beku
Q10
Pengaruh Suhu Terhadap Perubahan Mutu
Produk Selama Penyimpanan…………………..
Pada beberapa proses biologis nilai Q10 tidak
konstan pada selang suhu fisiologis Q10 tergantung
suhu
Umumnya nilai Q10 besar (mencapai 7) pada selang
1-10oC, dan di atas 10oC sekitar 2 – 3.
Penggunaan nilai Q10 :
Q10 = 1 kecepatan respirasi tidak berubah dengan
adanya perubahan suhu.
Q10 < 1 kecepatan respirasi menurun dengan
meningkatnya suhu
Mutu berhubungan dengan respirasi
Kecepatan respirasi secara eksponensial jika suhu
dijelaskan dengan konsep suhu quotient (Q10)
R2
10( t 2 t1 )
R1
= konstant 2
t2, t1 = suhu (oC)
R2, R1 = kecepatan respirasi
Batasan :
Kecepatan respirasi : berat CO2 yang dihasilkan per
berat segar bahan pada waktu tertentu (mg CO2/kgjam) atau ml CO2/kg jam
Suhu meningkat 10oC kecepatan respirasi 2 x
Bila diketahui nilai Q10 dan respirasi pada suhu
tertentu maka kecepatan reaksi pada berbagai
suhu dapat diketahui
Contoh :
1. R1 = 54 mg CO2/kg-jam, pada t1 = 15oC
R2 = 86mg CO2/kg-jam, pada t2 = 20oC
Q10 = (86/54)10/(20-15) = (1.6)2 = 2.6
2. R1 = 15 mg CO2/kg-jam, pada t1 = 0oC
Q10 = 3, Berapa R2 pada t2 = 5oC ?
10( t 2 t1 )
R
Q10 2
R1
3.0 = (R2/15)10/(5-0) = (R2/15)2
R2 = 15 x 3 = 26 mg CO2/kg-jam
4
26/06/2013
PRE-COOLING
Penanganan Sebelum Penyimpanan Dingin :
Sortasi
Grading
Sizing
Pengepakan
Pre-cooling
Pencucian
Degreening
Pelilinan (waxing)
Penanganan
tambahan
PRE-COOLING ……….
PRE-COOLING………..
Pada proses pre-cooling komersial, produk di precooling hingga suhunya mencapai 7/8 kali perbedaan
suhu lapang dan suhu akhir yang diinginkan (1/8 sisa
suhu hilang pada saat transportasi atau penyimpanan
dingin).
Contoh : suatu produk dengan suhu lapang 30oC di
dinginkan dengan media refrigerasi yang suhunya
10oC, maka suhu produk setelah pre-cooling adalah :
Takhir = T produk awal - [ 7 x (T produk awal - Trefrigerant)/8 ]
Takhir = 30 - [ 7 x (30 - 10 )/8 ] = 12.5 ºC
= Pendinginan awal, yaitu pendinginan cepat
untuk mengambil panas sensibel (field heat)
sebelum produk mengalami transportasi atau
penyimpanan.
Suhu produk diturunkan dalam waktu beberapa
menit atau beberapa jam, sehingga produk tetap
segar
Tujuan umum pre-cooling :
Memperlambat respirasi
Menurunkan kepekaan terhadap mikroba
Mengurangi jumlah air yang hilang
Memudahkan pemindahan ke ruang pendingin
Metode pre-cooling :
1. Room Cooling (Refrigerated Air Cooling)
2. Vacuum cooling
3. Forced air cooling
4. Hydrocooling
5. Hydrair cooling
6. Package icing cooling
5
26/06/2013
a. Cold air:
Room cooling
Forced air cooling
b. Cold water:
c. Contact with ice:
Hydrocooling
Crushed ice
Liquid ice
Dry ice
d. Evaporation of surface water:
Evaporative
Vacuum cooling
Room Cooling (Refrigerated Air Cooling) ……………
Dapat digunakan untuk hampir semua produk
Keuntungan :
- Cool and Store
- Kemasan tidak boleh
rusak
Kerugian :
- Slow cooling
- Variable cooling
- Moderate weight loss
- Produk dapat dibekukan
- Butuh keterampilan
PRE-COOLING ……….
Room Cooling (Refrigerated Air Cooling) :
Metode precooling yang relatif sederhana
Peralatan : ruang refrigerasi dengan kapasitas
pendinginan yang cukup
Produk dikemas dalam kemasan dan disusun
dalam ruang pendingin dengan susunan yang
memungkinkan terjadinya sirkulasi udara yang
baik
Laju pendinginan < dari metode lainnya karena
adanya kemasan yang membatasi proses
pindah panas tergantung jenis produk, ukuran
dan sifat alami kemasan serta suhu dan
kecepatan aliran udara.
Room Cooling (Refrigerated Air Cooling) ……………
Tabel 2. Crops usually room cooled
Artichoke
Coconut
Melons
Salsify
Asian pear
Custard apple
Onion
Sapote
Atemoya
Garlic
Orange
Scorzonera
Banana
Ginger
Parsnip
Summer squash
Beans (dry)
Grapefruit
Cucumber
Sweet potato
Beet
Horseradish
Pineapple
Tangerine
Breadfruit
Husk tomato
Plantain
Tomato
Cabbage
J. artichoke
Potato
Tree tomato
Cactus leaves
Jicama
Prickly pear
Turnip
Carambola
Kiwano
Pumpkin
Watermelon
Yam
Cassava
Kohlrabi
Quince
Celeriac
Kumquat
Radish
Chayote
Lime
Rhubarb
Cherimoya
Lemon
Rutabaga
6
26/06/2013
PRE-COOLING ……….
Vacuum cooling :
Mendinginkan bahan dalam ruangan hampa udara
(tekanan 4.6 mm Hg)
Sangat tergantung pada penguapan air dari
produk
Kehilangan berat 1% setiap penurunan suhu 5oC
Total susut berat : 1.5-5%
Digunakan untuk bahan dengan luas permukaan
>>> massa/volumenya, misal : bayam, selada
Tidak sesuai untuk bahan yang bersifat “bulky”
seperti mentimun
Keuntungan :
- cepat
- dapat dikemas
- sederhana
Celery
Mushrooms
Sweet corn
Escarole
Radiccio
Swiss chard
Leek
Snapbeans
Watercress
Cauliflower
Lettuce
Snowpeas
Chinese
cabbage
Lima bean
Spinach
Kerugian :
- kehilangan berat
- batch process
- dibutuhkan holding store
- energi >
- kemasan harus tahan air
PRE-COOLING ……….
Vacuum cooling……………
Table 3. Crops that can be vacuum cooled.
Belgian
endive
Brussels
sprouts
Carrot
Vacuum cooling……………
Forced Air Cooling :
Mirip dengan room cooling, bedanya udara
dingin dihembuskan oleh sebuah kipas (fan)
melalui kemasan produk
Karena laju aliran udara > laju pendinginan >
Pendinginan lebih seragam pada kemasan yang
berbeda
2 Type Forced Air Cooling :
- Channel type
- Cold-wall type
Digunakan pada bahan yang sangat mudah
rusak seperti anggur dan strawberry (waktu
pendinginan < 1 jam)
7
26/06/2013
Forced Air Cooling ………………….
Table 4. Crops usually precooled by forced air
Anona
Coconut
Mango
Prickly pear
Atemoya
Cucumber
Mangosteen
Pumpkin
Avocado
Eggplant
Melons
Quince
Banana
Feijoa
Mushrooms
Rhubarb
Barbados cherry
Fig
Okra
Sapote
Berries
Ginger
Orange
Snapbeans
Breadfruit
Grape
Papaya
Snowpeas
Brussels sprouts
Grapefruit
Passionfruit
Strawberry
Cactus leaves
Guava
Pepino
Summer squash
Caimito
Husk tomato
Pepper (Bell)
Tangerine
Carambola
Kiwifruit
Persimmon
Tomato
Cassava
Kumquat
Pineapple
Tree tomato
Yam
Chayote
Lima bean
Plantain
Cherimoya
Lychee
Pomegranate
Hydrocooling ……………..
Banyaknya air yang dibutuhkan : 400 - 600
l/menit/m2
Tidak semua produk dapat dihidrocooling
tergantung kemampuannya untuk bertoleransi
dengan air dan klorin.
Untuk mencegah patogen digunakan air
berklorin dengan konsentrasi 150-200 ppm.
Contoh produk yang dihirocooling secara
komersial : Tomat dan asparagus.
PRE-COOLING ……….
Hydrocooling :
Produk didinginkan dengan cara mencelup atau
membasahi dengan air dingin kemudian dicuci
dengan air bersih
Digunakan untuk wortel dan lobak
Kerugian :
Keuntungan :
Cepat
- Produk basah
Tidak ada kehilangan
- Disease spread
berat
- Effluent disposal
Proses kontiniu
- Butuh holding store
Tidak dapat dibekukan
- Kemasan harus tahan
air
Hydrocooling ……………..
Table 5. Crops normally hydrocooled
Artichoke
Cassava
Kiwifruit
Radish
Asparagus
Celeriac
Kohlrabi
Rhubarb
Beet
Celery
Leek
Salsify
Belgian endive
Chinese cabbage
Lima bean
Snapbeans
Broccoli
Cucumber
Orange
Snowpeas
Brussels sprouts
Eggplant
Parsley
Spinach
Caimito
Escarole
Parsnip
Summer squash
Cantaloupe
Green onions
Peas
Sweet corn
Cauliflower
Horseradish
Pomegranate
Swiss chard
Carrot
J. artichoke
Potato (early)
Watercress
8
26/06/2013
PRE-COOLING ……….
PRE-COOLING ……….
Hydrair-Cooling :
Menggunakan campuran udara yang
didinginkan dan air yang disemprot dalam
bentuk semprotan halus kemudian disirkulasikan
ke produk secara konveksi.
Keuntungan : - kebutuhan air <
- lebih bersih (sanitasi terjaga)
Laju pendinginan hampir sama dengan
hydrocooling
Ice Bank Cooling…………
Keuntungan :
- Minimal weight loss
- Moderately fast cooling
- Sesuai untuk produk bulky
- Cooling and storage
- Modest power
Ice Bank Cooling :
Didasarkan pada pendinginan udara
Produk diletakkan dalam wadah (bin) kemudian
dihembuskan udara yang didinginkan
Udara didinginkan melalui kontak secara
tertutup dengan air dingin, dan air didinginkan
melalui kontak dengan es yang mencair
Dapat digunakan untuk semua produk kecuali
bawang
PRE-COOLING ……….
Kerugian :
- Sulit untuk produk yang
dikemas
- Sulit untuk mixed package
- Kemasan harus kuat
- Butuh operator terampil
Ice cooling :
Metode penurunan suhu lapang yang paling tua
Cara :
es diletakkan di atas produk yang dikemas
sebelum kemasan ditutup
Campuran air dan es (40% air + 60% es + 0,1%
garam) diinjeksikan ke kemasan yang terbuka
sehingga terbentuk gumpalan es dikemasan
Kelemahan :
- terbatas pada produk yang tahan terhadap es
- biaya transportasi tinggi (berat>)
- ketika es mencair maka kemasan dan ruang
penyimpanan menjadi basah diatasi
dengan melapisi dengan plastik
9
26/06/2013
Ice cooling ……………
Table 6. Crops that can be ice cooled
REFRIGERASI
Belgian endive Chinese
cabbage
Kohlrabi
Spinach
Broccoli
Carrot
Leek
Sweet corn
Brussels
sprouts
Escarole
Parsley
Swiss chard
Cantaloupe
Green onions
Pea/snowpeas
Watercress
Ruangan refrigerasi relatif kedap udara dan
mempunyai insulator panas.
Mempunyai lubang pengeluaran panas yang
dihasilkan oleh produk yang didinginkan.
Kapasitas refrigerasi harus mencukupi untuk
mendinginkan panas respirasi yang dihasilkan produk.
Suhu dan RH harus dapat dikontrol.
Besarnya ruangan refrigerasi tergantung pada volume
penyimpanan maksimum.
Tinggi ruangan tergantung pada tinggi tumpukan
produk : 3 m untuk penanganan secara manual dan >
6 m jika digunakan forklift.
REFRIGERASI………..
Ruangan Refrigerasi dapat dibuat dari :
logam concrete, logam, kayu atau bahan
lain.
Permukaan bagian luar harus dapat
menahan panas, termasuk lantai.
Bahan insulasi yang digunakan :
Polyurethane, expanded polystyrene, gabus
dan bahan
REFRIGERASI………..
Refrigerasi mekanis mempunyai 2 komponen utama :
evaporator di bagian dalam dan kondensor di bagian
luar yang di hubungkan dengan tabung berisi
refrigeran.
Refrigerant menyerap panas, mendinginkan udara
dan menghembuskannya kembali ke ruang pendingin
Refrigeran dibawa ke kondensor sebagai gas dan
dengan adanya tekanan yang dihasilkan oleh
kompresor maka refrigeran diubah kembali menjadi
bentuk cair.
Refrigeran yang umum digunakan : Amonia dan
Freon tidak ramah lingkungan.
10
26/06/2013
PEMBEKUAN…………
PEMBEKUAN
Alat yang digunakan : lemari pembeku
3 Type lemari pembeku :
1. Tipe Air Blast : udara dingin dialirkan melalui
produk
2. Tipe kontak atau plat : produk kontak langsung
dengan permukaan alat
3. Tipe Immersion atau Tipe Spray : produk
dicelupkan kedalam cairan refrigeran atau
disemprotkan dengan cairan refrigeran
Sayuran biasanya dibekukan dengan teknik air
blast freezing atau immersion freezing
Cairan Refrigeran :
- CFC dilarang sejak tahun 2000
- Amonia
- HFC (Hydrofluorocarbon)
Metode pembekuan lain : pembekuan cryogenik
Gas-gas cryogenik : udara, Nitrogen cair (LN2), CO2
Keunggulan pembekuan cryogenik :
a. menurunkan waktu pembekuan
b. mengurangi kehilangan air dan rasa
c. mengurangi pembentukan kristal
d. meminimalkan kerusakan sel
Metode pembekuan cryogenik :
a. Pembekuan celup dan semprot
b. Pembekuan semprot
c. Pembekuan udara cryogenik
FREEZING INJURY…….
FREEZING INJURY
Kerusakan komoditi jika disimpan pada suhu beku
Titik beku sayuran : - 2.2 – (-0.6)oC
Produk yang peka terhadap pembekuan : tomat
Mekanisme freezing injury :
Air pada tenunan berubah menjadi es sehingga
volumenya lebih besar
Pembekuan cepat : membentuk kristal kecil tidak
membahayakan
Pembekuan lambat : membentuk kristal besar
kerusakan lebih banyak
Proses thawing sebaiknya dilakukan secara lambat
pada suhu 4oC
Tabel 7. Jenis komoditi berdasarkan kepekaannya
terhadap suhu beku
Sangat Peka
Moderat
Paling Tahan
Asparagus
Apel
Beet
Pisang
Cranberry
Kol
Berry
Anggur
Kurma
Kentang
Jeruk
Parsnip
Ubi Jalar
Pear
Kale
Tomat
Water Squash
Turnips
11