BEDA FREKUENSI PASIEN SKIZOFRENIA PADA U

BEDA FREKUENSI PASIEN SKIZOFRENIA PADA USIA MUDA DAN
USIA LANJUT PERIODE MEI 2010 – MEI 2011 DI RUMAH SAKIT
GRHASIA YOGYAKARTA
Fahlian Wisnu Al ma’arif 1; Soewadi 2

INTISARI
Latar Belakang : Skizofrenia merupakan penyakit yang masih sulit untuk disembuhkan.
Dimana telah diketahui bahwa prevalensinya baik di Indonesia maupun juga dunia terus
meningkat. Ada faktor somatogenik dan psikogenik sebagai penyebab dari skizofrenia.
Stressor psikologis menjadi salah satu penyebab karena terkait dengan situasi emosional dari
seseorang. Kemudian menghadapi dari masalah psikis juga tergantung dari usia seseorang
untuk menyelesaikannya.
Tujuan Penelitian : Mengidentifikasi beda yang bermakna antara frekuensi pasien
skizofrenia pada usia muda dan usia lanjut di Rumah Sakit Grhasia bulan Mei 2010 – Mei
2011.
Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan metode
retrospective study, berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari Rekam Medik. Analisis
univariat digunakan untuk mendapatkan data distribusi frekuensi pada masing-masing
variabel, yang meliputi variabel independen (usia) dan variabel dependen (kejadian
skizofrenia).
Hasil : Pada penelitian ini didapatkan bahwa ada beda yang bermakna antara usia muda dan

usia lanjut pada pasien skizofrenia (p 56 tahun), serta rekam medik

10.000 orang dimana frekuensi pada laki-

lengkap. Teknik pengambilan sampel dari

laki lebih banyak daripada perempuan3.

penelitian ini ialah menggunakan total

Sedangkan

sampling dan menggunakan data sekunder

tepatnya

pada

pada


penelitian

perempuan

sendiri

biasanya paling banyak pengembangannya

berdasarkan

rekam

medik

yaitu rekam medik.

di usia 25 sampai 30 tahun.
Sehingga disini peran dari usia dan

Hasil Penelitian


jenis kelamin sama-sama mempengaruhi

Berdasarkan data yang didapat dari

dari kejadian skizofrenia, namun faktor

rekam medik RS Grhasia periode Mei

usia akan lebih diutamakan untuk melihat

2010 - Mei 2011 didapatkan sebanyak

perbedaan pada usia muda dan usia lanjut

6538 kasus skizofrenia, yang terbagi dalam

yang pada umumnya permasalahan psikis

5 kategorik yaitu skizofrenia paranoid,


menjadi perbedaan antara usia muda dan

skizofrenia

usia lanjut.

skizofrenia
dalam

Penelitian ini merupakan penelitian
analitik

dengan

tak

frekuensi

hal


ini

skizofrenia

paranoid,

terinci merupakan kasus skizofrenia yang
paling banyak terjadi. Data yang didapat

untuk mengetahui apakah ada beda yang
antara

skizofrenia

skizofrenia residual dan skizofrenia tak

metode

retrospective study. Tujuannya adalah

bermakna

katatonik,

hebrefenik,

terinci, dan skizofrenia residual. Dimana

Metode Penelitian
deskriptif

skizofrenia

tersebut

kejadian

kemudian

dibagi


menjadi

2

kelompok, frekuensi skizofrenia pada usia

skizofrenia pada usia muda dan usia lanjut

muda dan usia tua. Dimana frekuensi

di RS Grhasia Yogyakarta periode Mei

skizofrenia pada usia muda periode Mei

2010 – Mei 2011. Populasi pada penelitian

2010
3




Mei

2011

di

RS

Grhasia

didapatkan

skizofrenia,

Sedangkan gambar diagram berikut

sedangkan frekuensi dari skizofrenia pada


menunjukkan frekuensi skizofrenia pada

usia tua periode Mei 2010 – Mei 2011 di

usia lanjut.

RS

5656

Grhasia

skizofrenia.
gambaran

kasus

didapatkan
Berikut


distribusi

ini

882

kasus

merupakan

frekuensi

usia lanjut May-10

pasien

66

skizofrenia baik usia muda maupun usia
tua periode Mei 2010 – Mei 2011 di RS


77

105

84
35

Grhasia:
57

600

65

72

490
500 470 467
496
488 410
476
458
400 428 432

90
14

Jun-10
Jul-10
Aug-10
80
Sep-10
Oct-10
Nov-10
Dec-10
79
Jan-11
Feb-11
58
Mar-11
Apr-11
May-11

405
401

300
200

235
105
84 90

100 35 79 655766
80 147277
0 58

frekuensi
usia muda
frekuensi
usia tua

Dari gambaran distribusi kejadian
skizofrenia berdasarkan usia muda dan
usia tua menjelaskan bahwa kejadiannya
merata dari bulan ke bulan baik usia muda
maupun usia tua. Namun ada perbedaan
yang

mencolok

dari

gambaran

data

Berikut ini merupakan gambar

tersebut, yaitu di bulan Nopember dimana

diagram yang menunjukkan frekuensi

kejadian skizofrenia usia muda yang

skizofrenia pada usia muda.

biasanya di angka kisaran 400 menjadi
hanya 235 kasus skizofrenia, demikian

usia muda May-10

juga dengan kejadian skizofrenia usia tua

Jun-10
Jul-10
Aug-10
470
Sep-10
476 496
410
405
Oct-10
488
Nov-10
401
Dec-10
Jan-11
428
235 458
Feb-11
432
490 Mar-11
467
Apr-11
May-11

yang menjadi hanya 14 kasus skizofrenia.
Terjadinya penurunan angka kejadian di
bulan Nopember ini sendiri bukan tanpa
alasan, karena di bulan Nopember tahun
2010 ini bertepatan dengan terjadinya
Gunung

Merapi

yang

meletus

yang

sehingga mengakibatkan sebagian besar
aktivitas RS Grhasia yang lokasinya
berdekatan

dengan

menjadi terganggu.
4

Gunung

Merapi

Data yang didapat kemudian diolah
dengan

menggunakan

SPSS,

remaja dan dewasa muda memang berisiko

maka

tinggi karena di tahap kehidupan ini penuh
stressor1.

didapatkan hasil p = 0,000 dimana nilai p

dengan

Dengan

studi

< 0,05 maka hal ini menunjukan bahwa

epidemiologi tersebut, dapat diartikan

terdapat beda yang bermakna antara

bahwa usia muda khususunya di usia 16-

frekuensi kejadian pasien skizofrenia pada

25 tahun sebagian besar mulai mengidap

usia muda dan usia lanjut.

dan terdiagnosis sehingga wajar jika
skizofrenia paling banyak ditemukan pada

Pembahasan

usia muda daripada usia tua.

Berdasarkan hasil dari penelitian,

Usia muda memang rentan dengan

total frekuensi pasien skizofrenia di RS

hal-hal dan berbagai masalah

Grhasia periode Mei 2010 - Mei 2011

akan mempengaruhi kondisi psikis dari

didapatkan

kasus

seseorang yang berusia muda itu sendiri.

skizofrenia. Data tersebut kemudian dibagi

Memang tidak dapat dipungkiri bahwa

menjadi 2 kelompok, yaitu frekuensi

usia produktif dapat melakukan hal-hal

skizofrenia pada usia muda dan usia tua.

yang bermanfaat, namun jika seseorang

Dimana frekuensi skizofrenia pada usia

dengan tujuan hidup yang terlalu banyak

muda periode Mei 2010 – Mei 2011 di RS

maka jika tidak tercapai akan dapat

Grhasia

kasus

menjadi boomerang bagi seseorang itu

dari

sendiri yang dengan sendirinya akan

skizofrenia pada usia tua periode Mei 2010

mengganggu psikis dan mental. Begitu

– Mei 2011 di RS Grhasia didapatkan 882

juga

kasus skizofrenia.

seseorang maka beban hidupnya sudah

didapatkan

skizofrenia,

data

sebanyak

sedangkan

6538

5656
frekuensi

sebaliknya,

semakin

sehingga

tua

usia

Dari hasil olah data didapatkan

semakin sedikit dan berkurang berbagai

yang

stressor dalam kehidupan.

kemudian

diolah

dengan

menggunakan SPSS, maka didapatkan
hasil p = 0,009 dimana nilai p < 0,05 maka

Daftar Pustaka

hal ini menunjukan bahwa terdapat beda

1. American Psychiatric Association,

yang bermakna antara frekuensi kejadian

1995. Diagnostic and Statistical

pasien skizofrenia pada usia muda dan usia
tua.

Hal

ini

sesuai

dengan

Manual of Mental Disorders

studi

Fourth Edition Text Revision.

epidemiologi yang menyebutkan bahwa
75%

penderita

skizofrenia

Washington, DC: Amrican

mulai

Psychiatric Association

mengidapnya pada usia 16-25 tahun. Usia
5

2. Arif, I. S., 2006. Skizofrenia
Memahami Dinamika Keluarga
Pasien. Jakarta: Refika Aditya
3. Ethon., W., 2006. Johns Hopkins
Bloomberg School of Public
Health. Johns Hopkins University.
4. Irmansyah. 2006. Pencegahan dan
Intervensi Dini Skizofrenia.
http://64.203.71.11/kompas-cetak/
0410/19/ilpeng/1331282.htm.
Diunduh pada tanggal 29 Januari
2012.
5. Kartono., 2002. Patologi Sosial 3.
Jakarta

:

PT.

Raja

Grafindo

Persada.
6. Maramis, W.F., 2010. Catatan
Ilmu Kedokteran Jiwa. Airlangga
University press: Surabaya.
7. Mickey, S. 2007. Buku Ajar
Keperawatan Gerontik Edisi 2.
Jakarta : EGC
8. Miller, A.C. 2004. Nursing Care of
Older Adult Theory and Practice.
3nd Ed. Philadelpia: J.B. Lippincott.
Co.

6

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124