PERTUMBUHAN SEKTOR PERTANIAN DI SUMATERA

PERTUMBUHAN SEKTOR PERTANIAN DI SUMATERA
UTARA DAMPAKNYA TERHADAP HDI
SUMATERA UTARA
PENDAHULUAN
BAB I
Sekilas Sumatera Utara

Sumatera Utara merupakan provinsi yang terletak di bagian
barat Indonesia, tepatnya di pulau Sumatera bagian utara, provinsi
paling atas di bawah dari Nanggro Aceh Darusalam. Luas area provinsi
ini sebesar 72.981.23 km2. Sumatera Utara pada dasarnya diabagi
menjadi 4 bagian yaitu : pesisir timur, pegunungan Bukit Barisan,
pesisir barat, kepulauan Nias. Pesisir Timur merupakan wilayah yang
paling cepat pertumbuhannya dibanding dengan yang lain.
Di wilayah tengah provinsi berjajar bukit barisan, dimana
terdapat danau Toba serta pulau Samosir. Di wilayah ini merupakan
dimana masyarakat Batak berasal yang juga menggantungkan hidupnya
pada danau Toba . Serta juga hidup masyarakat Minangkabau dan juga
Aceh. Di provinsi ini juga terdapat banyak pulau yaitu sebanyak 419
pulau. Salah satu yang terbesar adalah pulau Nias
Karena letaknya yang cukup strategis, diapit oleh samudera

Hindia dan selat Malaka, sehingga provinsi ini memiliki pertumbuhan
ekonomi yang cukup pesat. Di provinsi ini juga pertanian berkembang
pesat karena letaknya yang diapit oleh pegunungan serta juga
perairan baik asin maupun tawar. Sektor pertanian merupakan sektor
yang masih mendominasi pada provinsi ini, dengan sektor unggulan
yaitu perkebunan. Tanaman yang dihasilkan juga beragam, dari karet,
coklat, teh, kelapa sawit, cengkeh, kelapa, kayu manis, dan
tembakau.
Oleh karena itu, kami ingin coba membahas dampak dari sektor
pertanian terhadap PDRB Sumatera utara. Dan juga kaitannya dengan
kesejahteraan masyarakat Sumatera Utara. Apakah sektor pertanian ini
berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi? Juga apakah
pertumbuhan ekonomi tersebut berdampak bagi kesejahteraan masyarakat
atau eceonomic development itu sendiri?

LANDASAN TEORI
BAB II
Untuk mengetahui pertumbuhan perekonomian Sumatera Utara maka
kami menggunakan metode penghitungan GDP lebih sepesifik adalah
Regional GDP / PDRB. Gross Domestic Product merupakan alat ukur

kemajuan ekonomi dari suatu negara. GDP mengukur pendapatan suatu
negara
dengan
melihat
pemasukan
(income)
juga
pengeluaran
(expenditure) suatu negara. GDP dapat mengukur pengeluaran dan
pemasukkan karena, didalam ilmu ekonomi pendapatan sama dengan
pengeluaran. Dalam hal ini karena daerah lingkupnya adalah provinsi
maka lebih spesifik menjadi Regional Gross Domestic Product atau
Pendapatan Domestik Regional Bruto.
Komponen dari GDP itu sendiri adalah Y = C + I + G + NX yang
mana telah kita ketahui sebelumnya. Menurut teori di atas jika
consumption, investment, government purchases, net export bertambah
maka output / Y bertambah pula. Jika sektor pertanian bertambah atau
berkembang dengan kata lain konsumsi bertambah karena pendapatan
petani meningkat. Juga investasi, banyak investasi baik swasta,
pemerintah juga dalam dan luar negeri bertambah. Begitu pula

government purchases dan juga net export. Maka kami akan coba
membuktikan bahwa teori – teori di atas adalah benar.
Tetapi perlu dikaitkan pula teori akan pertanian dimana
seiring suatu wilayah berkembang maka presentase atau shares dari
pertanian akan menurun dan tertutupi oleh sektor – sektor lain.
Sektor pertanian terus meningkat tetapi surplus yang terjadi
berpindah pada sektor – sektor lain.
Selanjutnya untuk mengukur kesejahteraan atau welfare suatu
negara, pertumbuhan atau growth tidaklah cukup. Banyak bukti jika
perekonomian
berkembang
atau
bertumbuh
pesat
belum
tentu
kesejahteraan tersebar merata. GDP yang besar dan pertumbuhan yang
cepat merupakan salah satu kriteria dari kesejahteraan itu sendiri
tetapi, kesejahteraan bukan diukur oleh pertumbuhan atau GDP. Maka
dibuatlah tolak ukur yang mengkatagorikan kesejahteraan suatu

negara, yaitu dengan dibuatnya indeks perkembangan manusia atau HDI
(Human Development Index) yang diprakarsai oleh ekonom Pakistan
Mahbub ul Haq dan Amartya Sen pada tahun 1990 lalu dipublikasikan
oleh PBB.

METODOLOGI
BAB III
Data
Berikut data pertumbuhan sektor pertanian, PDRB dan
HDI
PDRB konstan Thn 2000

TAHU
N
2000
2001
2002
2003
2004
2005


PDRB
69154.1
2
71908.3
6
75189.1
4
78805.6
1
83328.9
6
87897.7
9

2006 93347.4
99792.2
2007
8
106172.

2008
4
111559.
2009
2
118718.
2010
9
126587.
2011
6
134461.
2012
5
2013 142537.

PERTANIA Growth
N
PDRB


Growth
Pertania
n
HDI

18963.32
19683.52

3.98%

3.79%

20182.42

4.56%

2.50%

20689.49


4.80%

2.51%

21465.42

5.73%

3.75%

22191.3

5.48%

3.38%

22724.49

6.19%


2.40%

23856.15

6.90%

4.90%

25300.64

6.30%

6.05%

26526.93

5.07%

4.84%


28040.2

6.41%

5.70%

29390.58

6.60%

4.82%

30778.67
32010.15

6.20%
6.01%

4.72%
4.00%


68.8

71.4
72.0
3
72.4
6
72.7
8
73.2
9
73.8
74.1
9
74.6
5
75.1
3
75.5
5

1

DATA DALAM BENTUK GRAFIK
Dalam Ribuan Rupiah

PDRB PERTANIAN
35000
30000
25000
20000
15000
10000
5000
0
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

PDRB PERTANIAN

PDRB
160000
140000
120000
100000
PDRB
80000
60000
40000
20000
0

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

HDI
78
76
74
72

HDI

70
68
66
64
2002

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

Berdasarkan grafik diatas pertumbuhan dari sektor pertanian
berbanding lurus dengan pertambahan PDRB Sumatera Utara dari tahun
2000 – 2013. Dan begitu pula dengan HDI yang bergerak positif.Untuk
menelaah hubungan ini saya mengambil data PDRB Sumatera utara dan
PDRB pertanian dari tahun 2000 – 2013 serta ineks HDI 2002-2013.

Metode yang digunakan adalah ordinary least square dengan
multiple regression model, sehingga kita dapat menentukan apakah
PDRB
dan pertanian memiliki dampak yang signifikan terhadap
pembangunan manusia (HDI).
Untuk shares dari pertanian terhadap GDP
Untuk mengetahui sharesnya maka :

PDRB PERTANIANt
X 100 %
PDRB SUMUT

t

ANALISA
BAB IV
BAGIAN I
Untuk mengetahui dampak dari sektor pertanian terhadap
GDP, kami
akan melakukan
ploting dalam satu grafik. Juga untuk mengetahui
apakah benar teori yang mengatakan semakin besar pertumbuhan ekonomi
dan kemajuan suatu negara menyebabkan shares dari sektor pertanian
akan menurun, kami akan melakukaan pembagian antar PDRB pertanian
dengan total PDRB dan diimplementasikan dalam grafik.

600000
500000
400000
300000
200000

PERTANIAN
PDRB SUMUT

100000
0

8.00%
7.00%
6.00%
5.00%
4.00%
3.00%

Growth PDRB
Growth Pertanian

2.00%
1.00%
0.00%

Jika kita melihat grafik diatas antara pertanian dan juga PDRB
saling bertumbuh positif dan berbanding lurus. Maka hal ini
membuktikan bahwa memang pertumbuhan dari sektor pertanian juga
mengangkat pertumbuhan pada PDRB Sumatera Utara.

BAGIAN II

shares pertanian terhadap PDRB
30.00%
25.00%
20.00%
shares pertanian terhadap
PDRB

15.00%
10.00%
5.00%
0.00%

Dengan kita melihat grafik di atas maka dapat pastikan teori itu
adalah benar. Jika kita melihat output dari sektor pertanian 20002013 hasilnya semakin besar namun, jika kita lihat grafik di atas
dapat dipastikan shares dari pertanian menurun dari total PDRB yang
dihasilkan oleh provinsi Sumatera Utara.

BAGIAN III
Unutk mengetahui meningkatnya sektor pertanian dan perekonomian yang
dibuktikan dengan meningkatnya PDRB apakah berpengaruh terhadap
kesejahteraan rakyat Sumatera Utara maka kami akan menganalisa
dengan menggunakan metode Least Square dengan multiple regression
model diamana pertumbuhan dari kesejahteraan (HDI) dipengaruhi oleh
sektor pertanian dan juga PDRB.

Ekonometrika model :

HDI = PDRB + PDRB PERTANIAN

Y

= β0 + β1X1t + β2X2t + ε

β0 = konstanta; x1= PDRB tahun t; x2 = growth PDRB
PERTANIAN tahun t; ε = error; β1 = parameter PDRB; β2
= parameter PDRB pertanian
Hipotesis uji

t Statistic

H0 : Variabel independent tidak signifikan mempengaruhi
variable dependent
H1 : Variabel independent signifikan mempengaruhi variabel
dependent
α = 0,05
Dependent Variable: HDI
Method: Least Squares
Date: 01/30/03 Time: 11:45
Sample (adjusted): 2001 2012
Included observations: 11 after adjustments
White heteroskedasticity-consistent standard errors & covariance
Variable

Coefficient

Std. Error

LOG(X1)
X2
C

9.894505
-17.72861
-39.99155

1.807604 5.473823
17.23624 -1.028566
20.26360 -1.973566

R-squared
0.933465
Adjusted R-squared 0.916831
S.E. of regression
0.556803
Sum squared resid
2.480237
Log likelihood
-7.415848
F-statistic
56.11839
Prob(F-statistic)
0.000020
Prob(Wald Fstatistic)
0.000031

t-Statistic

Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
Wald F-statistic

Prob.
0.0006
0.3338
0.0839
73.09818
1.930724
1.893790
2.002307
1.825386
0.286545
49.60097

Variabel

X1 =PDRB : Jika PDRB meningkat sebesar 1% maka HDI
meningkat sebesar 9.894505 ceteris paribus
X2 =PDRB Pertanian : Jika pertanian meningkat sebesar 1
unit maka HDI menurun sebesar 17.72861 ceteris paribus
C = jika variabel independent lain dianggap tidak ada
atau = 0 maka HDI menurun sebesar 39.99155 ceteris
paribus
Hasil Uji T:
X1
X2

: PDRB signifikan mempengaruhi kesejahteraan dalam
hal ini Indeks HDI
: PDRB pertanian tidak signifikan mempengaruhi HDI

R squared

:Kemampuan variabel independen menjelaskan variabel
depanden sebesar 93% sisanya sebesar 7% diterangkan
diluar model.

Hipotesis Uji F Statistik :
H0 : Secara bersama –sama
menerangkan variable dependent
H1 : Secara bersama –sama
menerangkan variable dependent

variable

independent

tidak

variable

independent

tidak

Hasil Uji F :
Reject H0 Except H1
Secara bersama – sama variable independent dapat menerangkan
variable dependent

Grafik Scater Plot HDI dengan log PDRB

HDI vs Variables (Partialled on Regressors)
3
2
1
0
-1
-2
-3
-4
-.3

-.2

-.1

.0

.1

.2

.3

Kesimpulan :
Menurut analisa saya yang dibagi menajdi 3 tahap :

Tahap I
Pertumbuhan PDRB berbanding lurus dengan pertumbuhan PDRB pertanian,
yang artinya pertumbuhan PDRB di Sumatera Utara diringi dengan
pertumbuhan dari sektor pertanian.
Tahap II
Tetapi meskipun berbanding lurus antara pertumbuhan PDRB dengan PDRB
pertanian akan tetapi shares stau presentase Pertanian di dalam PDRB
semakin sedikit atau kecil.Hal ini sesuai dengan teori yang saya
ambil dalam buku PRLB chapter 16.
Tahap III

Setelah kita gunakan metode Least Square dengan Multiple Regression
model Dapat dibuktikan bahwa PDRB signifikan berpengaruh terhadap
HDI. Sesuai dengan teori chapter 2 PRLB, Growth merupakan salah satu
aspek untuk menjelaskan kesejahteraan. Tetapi bukan hanya growth
yang menentukan kesejahteraan, pembangunan manusia jugalah salah
satu aspek tersebut. Dan pertanian tidak signifikan mempengaruhi,
sesuai dengan teori Negara yang semakin berkembang maka presentase
mereka terhadap GDP menurun. Juga Negara atau daerah yang masih
tergantung pada sektor pertanian bukanlah Negara yang sudah maju.

Bibliography
Badan Pusat Statisitik Sumatera Utara. (2000). Sumatera Utara Dalam
Angka Tahun 2000. Kantor BPS pusat : Jakarta

Badan Pusat Statisitik Sumatera Utara. (2001). Sumatera Utara Dalam
Angka Tahun 2001. Kantor BPS pusat : Jakarta
Badan Pusat Statisitik Sumatera Utara. (2003). Sumatera Utara Dalam
Angka Tahun 2002. Kantor BPS pusat : Jakarta
Badan Pusat Statisitik Sumatera Utara. (2004). Sumatera Utara Dalam
Angka Tahun 2003. Kantor BPS pusat : Jakarta
Badan Pusat Statisitik Sumatera Utara. (2004). Sumatera Utara Dalam
Angka Tahun 2004. Kantor BPS pusat : Jakarta
Badan Pusat Statisitik Sumatera Utara. (2005). Sumatera Utara Dalam
Angka Tahun 2005. Kantor BPS pusat : Jakarta
http://www.sumutprov.go.id/index.php/untuk-dunia-usaha/perekonomiandaerah
http://www.datastatistik-indonesia.com/portal/index.php?
option=com_tabel&kat=9&Itemid=182
Hill,R. Griffiths,W.& Lim,G.(2012).Principles of Econometrics 4th
Edition. USA: Willey.
Perkins, Radelet, Lindauer dan Block. 2012. Measuring Economic
Growth and development. London: Norton.
Perkins, Radelet, Lindauer dan Block. 2012. Agriulture and
Development. London: Norton.
Mankiw, N. 2012. Measuring National Income. London: Mc Graw-hill.

Disusun oleh :
A. Andrew Toedjono
Sarah P. Indrajaya
Viona Roselina

2013 013 010
2013 013 025
2013 013 029