Bahan Makanan beracun Kacang tanah

BAB V
PEMBAHASAN
Racun adalah zat atau senyawa yang dapat masuk ke dalam tubuh dengan
berbagai cara yang menghambat respons pada sistem biologis sehingga dapat
menyebabkan gangguan kesehatan, penyakit, bahkan kematian. Umumnya berbagai
bahan kimia yang mempunyai sifat berbahaya atau bersifat racun, telah diketahui.
Namun, tidak demikian halnya dengan beberapa jenis hewan dan tumbuhan, termasuk
beberapa jenis tanaman pangan yang ternyata dapat mengandung racun alami,
walaupun dengan kadar yang sangat rendah. Tanaman pangan, yaitu sayuran dan
buah-buahan memiliki kandungan nutrien, vitamin, dan mineral yang berguna bagi
kesehatan manusia serta merupakan komponen penting untuk diet sehat. Meskipun
demikian, beberapa jenis sayuran dan buah-buahan dapat mengandung racun
alami yang berpotensi membahayakan kesehatan manusia. Racun alami adalah zat
yang secara alami terdapat pada tumbuhan, dan sebenarnya merupakan salah satu
mekanisme dari tumbuhan tersebut untuk melawan serangan jamur, serangga, serta
predator. Yang dimaksud dengan tanaman pangan adalah kelompok tanaman yang
biasa dikonsumsi sehari-hari oleh manusia.
Pada praktikum kali ini kami melakukan identifikasi melalui dosis yang
menimbulkan

keracunan,


gejala-gejala

keracunan

dan

cara

menghilangkan/menurunkan kandungan racun. Dengan berbagai jenis bahan yang
digunakan yaitu singkong, jengkol, petai cina, kacang tanah, kedelai dan rebung.
Singkong
Singkong adalah racun biru atau HCN (asam sianida). Penyebaran zat racun
ini pada daun merata, sedang di dalam umbi terutama terdapat di dalam lapisan kulit
sebelah dalam. Asam sianida akan menjadi aktif melalui suatu reaksi yang terjadi
apabila daun atau umbi singkong itu terluka.
Semua jenis singkong mengandung HCN, hanya kadarnya berlainan.
Singkong yang digoreng lebih besar kemungkinannya menjadi penyebab keracunan

14


makanan. Hal ini disebabkan HCN tidak larut dalam minyak. Namun demikian,
sebagian bahan beracun ini dapat menguap karena suhu minyak goreng yang tinggi.
Singkong juga mengandung racun linamarin dan lotaustralin, yang keduanya
termasuk golongan glikosida sianogenik. Linamarin terdapat pada semua bagian
tanaman, terutama terakumulasi pada akar dan daun. Singkong dibedakan atas dua
tipe, yaitu pahit dan manis. Singkong tipe pahit mengandung kadar racun yang lebih
tinggi daripada tipe manis. Jika singkong mentah atau yang dimasak kurang
sempurna dikonsumsi maka racun tersebut akan berubah menjadi senyawa kimia
yang dapat mengganggu kesehatan. Gejala keracunan sianida, antara lain
penyempitan saluran nafas, mual, muntah, sakit kepala, bahkan pada kasus berat
dapat menimbulkan kematian. Untuk mencegah keracunan singkong, sebelum
dikonsumsi sebaiknya singkong dicuci untuk menghilangkan tanah yang menempel,
dikupas lalu direndam dalam air bersih yang hangat selama beberapa hari, dicuci lalu
dimasak sempurna baik dibakar atau direbus.
Singkong tipe manis hanya memerlukan pengupasan dan pemasakan untuk
mengurangi kadar sianida ke tingkat non toksik. Singkong yang biasa dijual di pasar
adalah singkong tipe manis.
Ada lagi yang disebut singkong karet. Singkong ini mengandung cyanogenik
glycoside yang akan diubah menjadi asam sianida oleh enzim yang disebut

linamarase. Hal ini terjadi ketika dinding sel tanaman ini rusak, terutama pada saat
dimakan. Oleh karena itulah singkong karet ini jika dimakan secara tidak hati-hati
akan membawa banyak masalah. Menangani singkong ini harus hati-hati dan akan
mematikan jika dikonsumsi mentah. Dosis yang dapat menimbulkan keracunan
maupun kematian dalah 0,5-3,5 mg HCN/kg BB. Gejala yang mungkin terjadi
gangguan saluran pencernaan seperti mual, muntah dan diare. Cara menghilangkan
atau menurunkan kadar racun dapan dilakukan dengan cara mengupas singkong,
potong-potong tipis lalu rendam dalam air yang mengalir selama minimal 24 jam.

15

Jengkol
Jengkol (Pithecolobium lobatum) juga telah diketahui oleh masyarakat yang
mengkonsumsinya, dapat menimbulkan penyakit jengkolan; tambahan pula jenis
sayur buah ini baunya tidak sedap bagi sebagian besar anggota masyarakat. Namun
bagi sebagian masyarakat yang menyukainya, sebaliknya jengkol ini merupakan
makanan khusus yang baunya sangat disukai, sehingga jengkol yang mengandung
asam jengkol yang menimbulkan gejala-gejala keracunan jengkol ini dipandang
sebagai suatu makanan khusus dan menjadi suatu kelesatan tersendiri. Dosis yang
menimbulkan keracunan adalah 0,15-0,30gr/15gr jengkol Urine mereka yang

mengkonsumsi jengkol inipun mempunyai bau yang khas jengkol ini.
Didalam biji jengkol terkandung asam jengkolat (Jen-colid acid).
Asam jengkolat dapat menyebabkan keracunan yang ditandai dengan mual dan susah
buang air kecil, karena tersumbatnya saluran kencing.
Racun jengkol dapat dikurangi dengan cara perebusan, perendaman dengan
air, atau membuang mata lembaganya karena kandungan racun terbesar ada pada
bagian ini. Selain itu bias dilakukan dengan menggunakan air kelapaAmbil air degan,
lalu ambil sedikit garam dan campurkan
Petai cina
Lain halnya dengan petai cina (Leucaena glauca). Bahan pangan ini
mengandung mimosin, yaitu sejenis racun yang dapat menjadikan rambut rontok
karena retrogresisi di dalam sel-sel partikel rambut. Dosis yang menimbulkan
keracunan 5000mg/100gr biji lamtoro kering.
Cara menghilangkan atau menurunkan senyawa beracun mimosin pada petai
cina dilakukan dengan merendam petai cina dengan air pada suhu 70oC (24 jam) atau
pada 100oC selam 4 menit. Dengan cara tersebut kandungan mimosin dapat
diturunkan dari 4,5% menjadi 0,2% atau penurunan sebanyak 95% (Costillo, 1962
dalam Winarno, 2002).
Rebung


16

Rebung yaitu tunas muda bambu yang muncul di permukaan dasar rumpun
Bambu. Dosis pada rebung memiliki tingkatan sebagai berikut :Tidak berbahaya
50-80mg HCN/kg rebung, Beracun >8100mg HCN/kg rebung, Sangat beracun >100mg HCN/kg rebung. Rebung
mempunyai kandungan gizi yang baik untuk tubuh, salah satunya karbohidrat,
protein, serta 12 jenis asam amino yang utama untuk tubuh. Tetapi siapa kira
Rebung ini dapat dapat jadi petaka besar untuk kesehatan manusia. Racun Rebung
terdapat pada getahnya yang mengandung zat glucosida dengan kandungan racun
HCN (Cyanogenetic glucoside) yang dinamakan juga Linamarine (C10H17 O6N).
Dengan adanya Glucosida ini naka semuanya jenis rebung memiliki kandungan
racun HCN. Kadar HCN pada rebung ada yang tinggi serta ada yang rendah.
Kadar HCN pada rebung dapat diturunkan dengan cara dikukus, direbus atau
direndam terlebih dahulu dalam air, namun tidak bisa menghilangkan kadar
keseluruhan HCN tersebut dalam rebung, karena glucosida fyang mengandung HCN
pada rebung adalah bahan padat yang tahan terhadap pemanasan hingga 140 derajat
C. Kadar HCN bisa meningkat atau menurun tergantung pada musim. Pada musim
kering pertumbuhannya naik dan dengan bertambahnya usia rebung, maka kadar
asam sianida akan semakin meninggi. Asam sianida larut dalam air. Ini terlihat dari
semakin memudarnya warna rebung ketika dicuci. Hal ini membuktikan bahwa kadar

asam sianida tak dapat dihilangkan sepenuhnya, tapi dapat diatasi dengan
perendaman, perebusan ataupun cara ditumis. Dampak Keracunan Sianida pada
Rebung adalah mual, penyempitan kerongkongan, muntah dan sakit kepala.

Kacang tanah
Kacang merupakan salah satu bahan makanan yang mempunyai rasa yang
gurih. Dengan rasa yang gurih ini menjadikan kacang sebagai cemilan favorit
diwaktu santai. Selain itu, kacang dapat digunakan sebagai bahan makanan olahan,
misal pecel, saus batagor dan lainnya. Kacang tanah yang akan dikonsumsi sebaiknya
17

dipilihkan yang baik kondisinya, dalam arti tidak busuk dan berjamur. Sebab kacang
yang busuk dapat mengandung racun.
Kacang tanah yang beracun rasanya tengik. Racun yang terdapat pada kacang
tanah dan produk olahannya, misal pecel, biasanya adalah racun alfatoksin. Racun ini
dihasilkan oleh kapang (mikroorganisme jenis jamur) Aspergilus flavus yang banyak
terdapat di udara dan tanah, terutama di negara beriklim tropis. Dosis yang
menimbulkan keracunan pada kacang tanah 35ppb(part per million). Gejala : mual
dan muntah sedangkan efek jangka panjangnya akan menimbulkan kanker hati.
Untuk mengurangi kemungkinan tercemar A.flavus, kacang tanah mentah sebaiknya

disimpan di tempat yang kering dan sejuk (kapang ini tumbuh pada suhu 30-36 °C
dengan kelembapan yang tinggi).Proses penyanganan atau pemanggangan pada
kacang tanah dapat menurunkan kadar aflatoksin 60-70 persen. Proses fermentasi
bungkil kacang tanah menjadi oncom dapat menurunkan kadar aflatoksin 50-75
persen.
Kedelai
Kacang kedelai adalah salah satu tanaman polong-polongan. Kacang kedelai
banyak dijadikan makanan olahan seperti kecap, tahu, dan tempe. Berdasarkan
peninggalan arkeologi, tanaman ini telah dibudidayakan sejak 3500 tahun yang lalu
di Asia

Timur.

Kacang

kedelai

adalah

sumber


utama protein nabati

dan minyak nabati dunia.
Selain memiliki manfaat yang baik untuk tubuh kedelai juga memiliki
kandungan racun. Racun yang ada pada kedelai adalah aflatoksin. Sebaiknya
konsumsi kedelai harus di batasi agar tidak tidak berdampak negatife pada tubuh.
Dosis 4-30ppb (part per million) pada kedelai dapat berdampak mematikan bagi yang
mengkonsi. Gejala yang terjadi yakni pusing,perutnya terasa mual dan muntahmuntah. Cara menghilangkan atau menurunkan kadar kandungan racun dengan cara
Konsumsi kedelai dengan jumlah yang cukup dan tidak berlebihan.
18

BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum dapat ditarik kesimpulan antara lain sebagai berikut.
1. Singkong, memiliki nama senyawa HCN (Hidrogen Sianida), untuk dosis
yang menimbulkan keracunan yaitu 0,5-3,5 mg HCN/kg BB, gejala yang
ditimbulkan akibat keracunan adalahgangguan saluran pencernaan seperti
mual, muntah dan diare.

2. Jengkol, memiliki nama senyawa asam jengkolat dan memiliki dosis yang
menimbulkan racun yaitu 0,15-0,30gr/15gr jengkol, gejala yang timbul akibat
keracunan berupa nyeri perut, muntah, dan susah buang air kecil.
3. Petai cina atau lamtoro, nama senyawanya yaitu mimosin, dosis yang
menimbulkan racun sebesar 5000 mg/100 gr biji lamtoro kering, gejalanya
seperti mual, muntah dan kolik pada saluran pernafasan.
4. Kacang tanah, memiliki nama senyawa aflatoksin, dosisnya 35 ppb (part per
million) yang dapat menimbulkan keracunan, gejala yang timbul seperti gatalgatal, masalah pencernaan, ruam merah, eksim, bengkak, kemerahan disekitar
mulut dan muka.
5. Kedelai, nama senyawa dari kedelai ialah aflatoksin, dosis yang menimbulkan
keracunan antara 4-30 ppb (part per million), gejala yang timbul yaitu pusing,
perut terasa mual dan muntah-muntah.
6. Rebung, nama senyawanya sama dengan singkong yaitu HCN (Hidrogen
Sianida), dosis yang menimbulkan keracunan bervariasi yaitu pada dosis
kurang dari 50 mg HCN/kg rebung, tidak berbahaya; dosis lebih dari 50-80
mg HCN/kg rebung, agak berbahaya; dosis lebih dari 80-100 mg HCN/kg
rebung, dapat dikatakan beracun; sedangkan dosis lebih dari 100 mg HCN/kg
rebung, sangat beracun.

19


6.2 Saran
Dalam mengkonsumsi bahan makanan, sebaiknya dibatasi. Karena
dikhawatirkan bahan makanan tersebut mengandung senyawa beracun yang pada
dosis tertentu dapat mengganggu kesehatan. Selain itu cara pengolahannya harus
benar agar senyawa beracun yang ada pada bahan makanan tidak ikut
terkonsumsi.

20

DAFTAR PUSTAKA
-

Anonim, Bahaya Residu Pestisida (online), 2009, http://forum.travian.co.id

-

Djaeni Sediaoetama, Ahmad, Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi jilid 2,
2004, Jakarta: DianRakyat


-

Winarno, F.G, Kimia Pangan dan Gizi, 1995,Jakarta: PT.Gramedia Pusaka
Utama

-

http://senyawaberacun.blogspot.com/2010/08/senyawa-beracun-dalammakanan.html

-

Anonim. 2007. Kenali Ciri-ciri Zat Berbahaya pada Makanan (online).

-

Anonim. 2009. Bahaya Residu Pestisida (online). http://forum.travian.co.id.

-

Anonim. 2007. Zat-zat Kimia Beracun Yang Sering Dimakan Manusia
(online).

-

Anonim. 2007. Wapadai Bakteri Patogen pada Makanan (online).

-

Natural Toxins in Food, New Zealand Food Safety Authority (NZFSA).

-

Plant Toxins and Antinutrients, Genetically Engineered Organisms - Public
Issues Education Project.

-

Natural Toxins in Fresh Fruit and Vegetables, Canadian Food Inspection
Agency.

-

http://ussyamarngeblog.blogspot.co.id/2014/03/kacang-tanah-beracun.html

21

LAMPIRAN

Singkong

Kacang Tanah

Jengkol

Petai Cina

22

Kedelai

Rebun

23