PEMBANGUNAN dalam INFRASTRUKTUR PADA PEMERINTA

OPINI
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PADA
PEMERINTAHAN JOKO WIDODO

Disusun oleh :
LANGGENG BANGKIT UTOMO
NIM F1117037
EKONOMI PEMBANGUNAN B (TRANSFER)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2018

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PADA PEMERINTAHAN JOKO WIDODO

Sektor infrastruktur dipahami secara luas sebagai “enabler” kegiatan
ekonomi di sektor lain. Jika perekonomian merupakan “mobil”, maka infrastruktur
merupakan “roda” yang memungkinkan “mobil“ dapat melaju. Maka dari itu,
infrastruktur yang merupakan sebagai roda penggerak dapat dipandang sebagai
lokomotif


pembangunan

nasional

dan

daerah

(Sukma,

2015,

p102).

Pembangunan infrastruktur penting bagi kualitas hidup dan kesejahteraan
manusia, antara lain peningkatan nilai konsumsi, produktivitas, akses kepada
lapangan kerja, serta peningkatan kemakmuran dan terwujudnya stabilisasi makro
seperti keberlanjutan fiskal, berkembangnya kredit, dan pengaruhnya terhadap
tenaga kerja (Haris, 2005, p52). Dari besarnya peranan pembangunan
infrastruktur itulah yang mendasari pemerintahan Presiden Joko Widodo fokus

pada pembangunan infrastruktur.
Jika dahulu pembangunan infrastruktur berfokus di Pulau Jawa, kini
pembangunan infrastruktur sudah mulai bergerak ke daerah – daerah luar Pulau
Jawa, termasuk di daerah perbatasan. Fokus pembangunan infrastruktur di daerah
meliputi pembangunan jalan, listrik, bandara, tol laut, pasar tradisional, dan
sekolah - sekolah. Dengan pembangunan infrastruktur yang memadai dan merata,
diharapkan dapat mendorong investasi baru yang masuk, lapangan kerja baru,
meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan masyarakat sebagai dampak dari
tumbuhnya ekonomi lokal.
Menurut saya, pembangunan infrastruktur di Indonesia sangat penting
untuk dilakukan. Karena Indonesia memiliki potensi yang sangat besar yang perlu
didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai di dalam pemanfaatannya.
Terlebih potensi di daerah banyak yang belum dimanfaatkan dengan maksimal.
Dengan pembangunan infrastruktur yang memadai sampai ke daerah – daerah,
maka sektor – sektor produktif di daerah akan tumbuh dan perekonomian di daerah
pun akan tumbuh. Maka, dengan adanya pembangunan infrastruktur sampai ke
daerah, merupakan wujud dari implementasi pemerataan pembangunan dan pada
akhirnya akan mewujudkan terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.


Bukan tidak mungkin bahwa daerah – daerah yang dahulu terpinggirkan
dan kurang maju dalam hal ekonomi akan mengalami kemajuan yang pesat
karena adanya infrastruktur yang memadai. Infrastruktur yang memadai akan
mengundang investor untuk masuk ke daerah dan akan berdampak positif kepada
daerah tersebut. (Abdullah, 2015, p119) mengemukakan bahwa adanya
infrastruktur yang berkualitas, maka diharapkan akan menarik investor untuk
mengembangkan usahanya di daerah tersebut.
(Soleman dan Noer, 2017, p1970) menyatakan bahwa membangun dari
pinggiran memiliki semangat ekonomi, karena pola distribusi pasti berubah. Jika
semula pola distribusi dari pusat menuju daerah, maka sekarang menjadi dari
daerah menuju pusat. Sehingga, pertumbuhan ekonomi di daerah dapat
mewujudkan bagi masyarakat di daerah dan dapat mewujudkan pemerataan
pembangunan ekonomi yang berkeadilan sosial sesuai sila kelima.
Rencana pembangunan infrastruktur oleh pemerintah bukan tanpa
kendala. Dengan banyaknya target dan berbagai keterbatasan, di dalam
pembangunan infrastruktur seringkali ditemui kendala atau hambatan. Hambatan
tersebut mulai dari faktor manusia yang menyebabkan kecelakaan kerja hingga
keterbatasan lahan dan pembebasan lahan disaat akan memulai pembangunan.
Hal tersebut tentu menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah. Dari berbagai
kendala – kendala yang dihadapi, pemerintah perlu mengambil pelajaran untuk

menghadapi pembangunan – pembangunan yang masa mendatang. Dan di dalam
peyelesaian dari kendala – kendala yang dihadapi, hendaknya tidak ada pihak –
pihak yang dirugikan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, H. (2015). Realokasi Kebijakan Fiskal: Implikasi Peningkatan Human
Capital dan Pembangunan Infrastruktur terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan
Kesejahteraan Masyarakat. Jurnal Bina Praja: Journal of Home Affairs
Governance, 6(2), 117-128.
Haris, A. (2005). Pengaruh Penatagunaan Tanah terhadap Keberhasilan
Pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi. Perencanaan Pembangunan, 52-62.
Soleman, M., & Noer, M. (2017). Nawacita Sebagai Strategi Khusus Jokowi
Periode Oktober 2014-20 Oktober 2015. POLITIK, 13(1).
Sukma, A. F. (2015). Efek Pengganda Infrastruktur Pekerjaan Umum dalam
Perekonomian Provinsi Bali. Journal of Regional and City Planning, 26(2), 100110.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124