PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL DAN MAKRO

PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL DAN
MAKRO EKONOMI TERHADAP HARGA SAHAM
LQ45
Dedi Suselo
IAIN Tulungagung, Jl. Mayor Sudaji Timur 46
Email: dedi_suselo@yahoo.com
Abstract
The research aim is to investigate the inluence of ROE, EPS, PER, the
sensitivity of exchange rate, the sensitivity of inlation, and the sensitivity of
interest rate variables on stock prices in the LQ45 index time period 2010 to
2013. Population of the research are 45 companies in the LQ45 index. The
analysis method of the research is multiple regression linier. The results of
the research indicated that ROE, EPS, PER, the sensitivity of exchange rate,
and the sensitivity of inlation has signiicant positive effect on stock prices.
The sensitivity of interest rate has signiicant negative effect on stock prices.
The research contributed to the development of the sciene of management
and investment, especially the inluence of ROE, EPS, PER, the sensitivity of
exchange rate, the sensitivity of inlation, and the sensitivity of interest rate
variables on stock prices.
Keywords: Fundamental, Macro Ekonomy, Stock Price
Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh variabel ROE, EPS,
PER, sensitivitas kurs, sensitivitas inlasi, dan sensitivitas suku bunga
terhadap harga saham perusahaan yang masuk dalam indeks LQ45 periode
waktu 2010 sampai dengan 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah 45
perusahaan yang masuk dalam kelompok indeks LQ45. Metode analisis data
yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian
menunjukkan variabel ROE, EPS, PER, sensitivitas kurs, sensitivitas inlasi
berpengaruh signiikan positif terhadap harga saham. Sedangkan variabel
sensitivitas suku bunga berpengaruh signiikan negatif terhadap harga saham
perusahaan. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam pengembangan

Dedi Suselo: Pengaruh Variabel Fundamental........

ilmu manajemen dan investasi khususnya terkait ROE, EPS, PER, sensitivitas
kurs, sensitivitas inlasi, dan sensitivitas suku bunga terhadap harga saham.
Kata kunci: Fundamental, Makro Ekonomi, Harga Saham

PENDAHULUAN
Di era persaingan bisnis yang semakin ketat, seluruh perusahaan
dituntut untuk meningkakan kinerja dan bertahan pada kinerja yang terbaik.

Aspek internal dan eksternal tentunya menjadi penilaian yang sangat penting
untuk menjamin terciptanya kinerja yang diinginkan. Kebutuhan modal dan
sumber permodalan yang cukup juga ikut berperan besar dalam mewujudkan
tujuan utama perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan para pemegang
saham. Pasar modal menjadi media tepat untuk memperoleh dana. Oleh
karena itu, semakin baiknya kinerja pasar modal Indonesia menciptakan
peluang yang tinggi bagi para investor dalam negeri maupun luar negeri
untuk berinvestasi khususnya di investasi saham. Disisi lain, para investor
berpandangan investasi di pasar modal khususnya saham memiliki resiko
yang tinggi “high risk high return”. Kekhawatiran ini juga muncul sebagai
akibat dari ketidakpastian pasar modal khususnya Indonesia yang merupakan
pasar yang masih berkembang yang menjadikan penyebaran informasi masih
kurang eisien.
Investor sangat membutuhkan informasi yang akurat dalam kegiatan
investasi yang dilakukan. Informasi yang dimaksudkan terkait dengan
informasi harga saham yang banyak digunakan para investor sebagai ukuran
kinerja perusahaan. Harga saham merupakan harga suatu saham yang terjadi
di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan
ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di
pasar modal.1 Harga saham yang cukup tinggi akan memberikan keuntungan,

yaitu berupa capital gain untuk orientasi jangka pendek, dividen untuk
orientasi jangka panjang dan citra yang lebih baik bagi perusahaan sehingga
memudahkan manajemen untuk mendapatkan dana dari luar perusahaan.
 Jogiyanto, Teori Portofolio dan Analisis Investasi. (Yogyakarta: BPFE UGM,
2010). hal. 167
1

26 ж AN-NISBAH, Vol. 01, No. 02, April 2015

Dedi Suselo: Pengaruh Variabel Fundamental........

Kaitanya dengan harga suatu saham, terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi harga saham perusahaan baik yang berasal dari fundamental
perusahaan maupun makro ekonomi perusahaan. Secara umum, faktor yang
banyak dikaji sebelumnya meliputi return on equity (ROE), earning price
share (EPS), price earning ratio (PER) untuk mewakili faktor fundamental
(controllable) perusahaan. Faktor lainnya seperti kurs, inlasi, dan suku bunga
banyak diteliti sebelumnya untuk mewakili faktor eksternal (uncontrollable)
perusahaan.
Faktor fundamental pertama yang banyak dikaji terkait dengan

harga saham adalah return on equity (ROE). ROE merupakan rasio untuk
mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola kapital yang
ada untuk mendapatkan net income.2 Semakin tinggi ROE berarti semakin
baik kinerja perusahaan dalam mengelola modalnya untuk menghasilkan
keutungan bagi pemegang saham. Selain itu, ROE yang terus meningkat
menunjukkan bahwa manajemen memberikan pemegang saham keuntungan
yang meningkat setiap tahun untuk investasi mereka.3 Penelitian sebelumnya
yang mengkaji pengaruh variabel return on equity (ROE) terhadap harga
saham telah banyak dilakukan. Hasil penelitian oleh Choirani et al (2013)4
dan Machiro dan Sukoharsono (2013)5 menunjukkan bahwa variabel ROE
memiliki pengaruh terhadap harga saham. Sementara itu, penelitian lainnya
oleh Itabillah (2013)6 dan Yanti dan Saitri (2013)7 menemukan hasil yang
berbeda bahwa variabel ROE tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham.
2
 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. (Jakarta: PT Raja Graindo Persada,
2012). hal. 238.
3
 Chan, K.T, Yap, V.C, and Nur, Q.B, “Stock Performance of the Property Sector in
Malaysia”, Journal of Modern Accounting and Auditing, Vol. 2, No. 8, hal. 241-246, 2012.
4

 Choirani, G.A., Darminto & Handayani, S.R, “Pengaruh Variabel Fundamental
Internal Terhadap Harga Saham”. Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 3, No. 2, hal. 1-11, 2013.
5
 Machiro, S & Sukoharsono, E.G, The Effect Of Financial Variables On The
Company’s Value. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, Vol. 1, No. 1, hal. 1-9, 2013.
6
 Itabillah, E.A. “Pengaruh CR, QR, NPM, ROA, EPS, ROE, DER dan PBV Terhadap
Harga Saham Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di BEI”. Jurnal UMRAH,
hal. 1-18, 2013.
7
 Saitri, A.L, “Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return On Asset,
Debt To Equity Ratio dan Market Value Added Terhadap Harga Saham dalam Kelompok
Jakarta Islamic Index”, Management Analysis Journal. Vol. 2, No. 2, hal. 1-8, 2013.

AN-NISBAH, Vol. 01, No. 02, April 2015 ж 27

Dedi Suselo: Pengaruh Variabel Fundamental........

Beberapa hasil penelitian sebelumnya menunjukkan adanya inkonsistensi
hasil penelitian, hal ini menjadi menarik untuk dilakukan penelitian kembali.

Faktor lainnya yang sering digunakan para investor sebagai informasi
akurat terkait dengan harga saham adalah laba per lembar saham (EPS). EPS
merupakan pemberian keuntungan yang diberikan kepada para pemegang
saham dari setiap lembar saham yang dimiliki.8 EPS dapat digunakan oleh
para investor sebagai informasi besarnya laba bersih perusahaan yang siap
dibagikan untuk pemegang saham perusahaan.9 Penelitian telah dilakukan
sebelumnya untuk melihat pengaruh variabel earning per share (EPS)
dengan harga saham. Hasil penelitian oleh Amanda et al10 dan Ghozali
(2013)11 menunjukkan bahwa variabel EPS memiliki pengaruh terhadap harga
saham.Namun terdapat juga penelitian yang menunjukkan bahwa EPS tidak
memiliki pengaruh terhadap harga saham.12 Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan sebelumnya terbukti adanya inkonsistensi hasil penelitian.
Rasio PER secara teori juga menjadi cerminan dari harga saham suatu
perusahaan. PER merupakan perbandingan antara harga pasar atau saham
(market price) dengan earning per share dari saham yang bersangkutan.
Semakin besar PER berarti harga pasar dari setiap lembar saham akan
semakin baik. Tetapi semakin rendah PER maka semakin besar daya tarik
saham sebagai suatu investasi. Pengujian untuk melihat pengaruh variabel
price earing rasio (PER) terhadap harga saham perusahaan banyak dilakukan
oleh para peneliti sebelumnya. Hasil penelitian oleh Stella (2009)13 dan

 Fahmi, I, Pengantar Pasar Modal. (Bandung: CV Alfabeta, 2012). hal. 96.
 Tandelilin, E, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. (Yogyakarta: Erlangga,
2010). hlm.374
10
 Amanda, A., Darminto & Husaini, A, “Pengaruh Debt To Equity Ratio, Return
On Equity, Earning Per Share, dan Price Earning Ratio Terhadap Harga Saham”, Jurnal
Administrasi Bisnis. Universitas Brawijaya, Vol. 4, No. 2, hal. 1-12, 2013.
11
 Ghozali, F, “Pengaruh Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS), dan Debt
To Equity Ratio (DER) Terhadap Harga Saham”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB (JIMFEB),
Vol. 1, No. 2, hlm. 1-11, 2013.
12
 Permana, Y, “Pengaruh Fundamental Keuangan, Tingkat Bunga Dan Tingkat Inlasi
Terhadap Pergerakan Harga Saham”, Jurnal Akuntansi, hal. 1-6, 2009.
13
 Stella, “Pengaruh Price to Earning Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Asset
dan Price to Book Value terhadap Harga Pasar Saham”, Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol.
11, No.2, hal. 97-106, 2009.
8


9

28 ж AN-NISBAH, Vol. 01, No. 02, April 2015

Dedi Suselo: Pengaruh Variabel Fundamental........

Saitri (2013)14 menunjukkan bahwa variabel PER memiliki pengaruh
terhadap harga saham. Namun hasil penelitian oleh Rakasetya et al (2013)15
dan Amanda et al (2013)16 yang menunjukkan bahwa variabel PER tidak
memiliki pengaruh terhadap harga saham. Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan sebelumnya terbukti adanya inkonsistensi hasil penelitian.
Menganalisis faktor apa saja yang berdampak pada harga saham tidak hanya
pada sisi internal perusahaan saja, faktor lainnya yang justru dianggap penting
adalah faktor eksternal perusahaan. Istilah lain dari faktor eksternal adalah
uncontrollable variable yang merupakan komponen diluar perusahaan yang
tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan secara langsung. Oleh karena itu,
perubahan dalam faktor eksternal akan memiliki dampak yang beragam
terhadap harga saham. Faktor pertama adalah nilai tukar atau kurs yang
merupakan perbandingan nilai antara dua mata uang. Kurs berubah atau
bergerak setiap saat, kondisi ini memaksa para pemegang mata uang asing

memperoleh kesempatan untuk mendapatkan keuntungan maupun kerugian
akibat perubahan tersebut. Perubahan nilai tukar mempunyai pengaruh
negatif terhadap harga saham.17 Setiap perusahaan memiliki respon terhadap
perubahan kurs yang terjadi, respon ini dianggap sebagai risiko kurs atau
risiko nilai tukar. Pengujian kurs dalam penelitian ini diukur menggunakan
sensitivitas perusahaan terhadap perubahan kurs dalam periode pengamatan.
Perubahan dalam variabel kurs menimbulkan dampak terhadap harga
saham perusahaan. Beberapa penelitian telah dilakukan sebelumnya untuk
melihat pengaruh variabel kurs dengan harga saham. Hasil penelitian oleh
14
 Saitri, A.L, “Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return On Asset,
Debt To Equity Ratio Dan Market Value Added Terhadap Harga Saham Dalam Kelompok
Jakarta Islamic Index”, Management Analysis Journal, Vol. 2, No. 2, hal. 1-8, 2013
15
 Rakasetya, G.G., Darminto & Dzulkirom, “Pengaruh Faktor Mikro Dan Faktor
Makro Ekonomi Terhadap Harga Saham Perusahaan Mining and Mining Services Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2008-2011”, Jurnal Administrasi Bisnis,
Vol. 6, No. 2, hal. 1-12, 2013.
16
 Amanda, A., Darminto & Husaini, A, “Pengaruh Debt To Equity Ratio, Return

On Equity, Earning Per Share, dan Price Earning Ratio Terhadap Harga Saham”, Jurnal
Administrasi Bisnis. Universitas Brawijaya, Vol. 4, No. 2, hal. 1-12, 2013.
17
 Madura, J, Manajemen Keuangan Internasional. (Jakarta: Erlangga, 2000). hal. 86.

AN-NISBAH, Vol. 01, No. 02, April 2015 ж 29

Dedi Suselo: Pengaruh Variabel Fundamental........

Hancocks (2010)18 dan Talla (2013)19 menunjukkan bahwa variabel kurs
memiliki pengaruh terhadap harga saham. Penelitian oleh Maryanne (2009)20
dan Efni (2013)21 menunjukkan hasil yang berbeda bahwa variabel kurs tidak
memiliki pengaruh terhadap harga saham. Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan sebelumnya terbukti adanya inkonsistensi hasil penelitian.
Faktor inlasi secara teori maupun praktis juga memiliki dampak
terhadap harga saham. Inlasi merupakan kenaikan harga-harga pada
barang komoditas. Perubahan dalam inlasi mampu mempengaruhi aktivitas
perdagangan internasional, yang akan berpengaruh terhadap permintaan dan
penawaran suatu mata uang dan karenanya mempengaruhi kurs.22 Penelitian
ini menggunakan sensitivitas perusahaan terhadap inlasi sebagai pengukuran

inlasi. Penelitian sebelumnya yang mengkaji pengaruh variabel inlasi
terhadap harga saham menunjukkan hasil yang beragam.
Penelitian oleh Shiblee (2009)23 dan Indah (2013)24 menunjukkan
bahwa variabel inlasi memiliki pengaruh terhadap harga saham. Sedangkan
hasil penelitian Adaramola dan Olugbenga (2011)25 dan Alisah (2010)26
18
 Hancocks, R.L, “An Analysis Of The Inluence Of Domestic Macroeconomic
Variables On The Performance Of South African Stock Market Sectoral Indices”, Thesis,
Master Of Commerce Rhodes University, 2010.
19
 Talla, J.T, “Impact of Macroeconomic Variables on the Stock Market Prices of
the Stockholm Stock Exchange”, Thesis, Jönköping International Business School, 2013.
20
 Maryanne, D.M.D, “Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Suku Bunga SBI, Volume
Perdagangan Saham, Inlasi dan Beta Saham Terhadap Harga Saham”, Tesis, Universitas
Diponegoro, 2009.
21
 Efni, Y, “Pengaruh Suku Bunga Deposito, Sbi, Kurs Dan Inlasi Terhadap Harga
Saham Perusahaan Real Estate Dan Property di BEI”, Jurnal Ekonomi, Vol.17, No.1, hal.112, 2013.
22
 Madura, J, Keuangan Perusahaan Internasional. Terjemahan Bachtiar, Y.S,
(Jakarta: Salemba Empat, 2006). hal.128.
23
 Shiblee, L, The Impact of Inlation, GDP, Unemployment, and Money Supply on
Stock Prices, Social Science Research Network, Arab Bank, Syria, 2009.
24
 Indah, M, “Analysis Of Inluence Micro-Macro Fundamental And Technical
Factors On Stock Price Of Go Public Company Listed At The Jakarta Stock Exchange”,
Sistem Informasi Jurnal Ilmiah USM, Vol. 2, No. 5, hal. 17-32, 2013.
25
 Adaramola & Olugbenga, A, “The Impact of Macroeconomic Indicators on Stock
Prices in Nigeria”, Developing Country Studies, Vol 1, No.2, hal. 1-15, 2013.
26
 Alisah, E, “Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inlasi, Suku Bunga, Pertumbuhan
PDB Pada Saham Jakarta Islamic Index (JII)”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 46, No.4,
hlm. 7-14, 2010.

30 ж AN-NISBAH, Vol. 01, No. 02, April 2015

Dedi Suselo: Pengaruh Variabel Fundamental........

menunjukkan bahwa variabel inlasi tidak memiliki pengaruh terhadap
harga saham. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
terbukti adanya inkonsistensi hasil penelitian.
Faktor suku bunga dapat dideinisikan sebagai tingkat pengembalian
aset yang mempunyai risiko mendekati nol. Peningkatan suku bunga membuat
nilai imbal hasil dari deposito dan obligasi menjadi lebih menarik, sehingga
banyak investor pasar modal yang mengalihkan portofolio sahamnya.
Meningkatnya aksi jual dan minimnya permintaan akan menurunkan harga
saham dan sebaliknya.27 Perusahaan dalam operasional perusahaan, akan
menghadapi risiko suku bunga terutama timbul terutama dari pinjaman
untuk tujuan modal kerja dan investasi. Suku bunga dalam penelitian ini
diukur menggunakan sensitivitas perusahaan terhadap suku bunga. Hasil
penelitian oleh Achmad dan Liana (2012)28 dan Yogaswari et al (2012)29
menunjukkan bahwa variabel suku bunga memiliki pengaruh terhadap
harga saham. Sedangkan penelitian oleh Raharjo (2010)30 dan Talla (2013)31
menunjukkan bahwa variabel suku bunga tidak memiliki pengaruh terhadap
harga saham. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
terbukti adanya inkonsistensi hasil penelitian.
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini dilakukan untuk mengkaji
pengaruh variabel ROE, EPS, PER dan sensitivitas kurs, inlasi, dan suku
bunga terhadap harga saham di pasar modal Indonesia. Keterbaruan dari
penelitian ini yaitu penambahan variabel ROE yang mengacu pada penelitian
Saitri (2013)32, serta penggunaan variabel sensitivitas untuk mengukur
27
 Prastowo, N,J, Mengukur Signiikansi Respon Instrumen Pasar Keuangan Terhadap
Kebijakan Moneter, Working Paper, No. 21, hal. 9, 2008.
28
  Achmad, N & Liana, “Pengaruh Suku Bunga SBI dan Kurs Dollar Terhadap Harga
Saham di BEI.” Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol.12, No. 2, hal.128-135, 2012.
29
 Yogaswari, D.D., Nugroho, A.D., & Astuti, N.C, “The Effect of Macroeconomic
Variables on Stock Price Volatility: Evidence from Jakarta Composite Index, Agriculture, and
Basic Industry Sector”, Journal of Business and Management, Vol. 46, hal. 96-100, 2012.
30
 Raharjo, S, “Pengaruh Inlasi, Nilai Kurs Rupiah, Dan Tingkat Suku Bunga
Terhadap Harga Saham Di Bursa Efek Indonesia”, E-Journal STIE-AUB, hal. 1-16, 2010.
31
 Talla, J.T, “Impact of Macroeconomic Variables on the Stock Market Prices of
the Stockholm Stock Exchange”, Thesis, Jönköping International Business School, 2013.
32
 Saitri, A.L, Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return On Asset,
Debt To Equity Ratio Dan Market Value Added Terhadap Harga Saham Dalam Kelompok

AN-NISBAH, Vol. 01, No. 02, April 2015 ж 31

Dedi Suselo: Pengaruh Variabel Fundamental........

pengaruh variabel makro ekonomi terhadap perusahaan yang mengacu pada
penelitian Tirapat & Nittayagasetwat (1999)33 serta periode pengamatan
yang lebih up to date terhitung Januari 2010 sampai dengan Desember 2013.
DEFINISI OPERASIONAL DAN VARIABEL PENELITIAN
1. Return on Equity (ROE)
ROE merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam
mengelola modal yang berasal dari para pemilik modal untuk mendapatkan
laba perusahaan. Perhitungan ROE mengunakan rumus berikut ini.
ROE =

Laba bersih
Totak ekuitas

2. Earning per Share (EPS)
EPS merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan
mencetak laba berdasarkan per lembar saham yang dimiliki para pemegang
saham. Perhitungan EPS menggunakan rumus berikut ini.
EPS=

Pendapatan setelah pajak
Jumlah saham yang beredar

3. Price Earning Ratio (PER)
PER merupakan rasio yang mengukur seberapa besar jumlah yang
bersedia dibayarkan oleh investor untuk setiap rupiah perolehan laba
perusahaan dalam waktu tertentu. Perhitungan PER menggunakan rumus
berikut ini.
PER =

Harga per lembar saham
Laba per lembar saham

Jakarta Islamic Index”, Management Analysis Journal, Vol. 2, No. 2, hal. 1-8, 2013.
33
 Saitri, A.L, “Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return On Asset,
Debt To Equity Ratio Dan Market Value Added Terhadap Harga Saham Dalam Kelompok
Jakarta Islamic Index”, Management Analysis Journal, Vol. 2, No. 2, hal. 1-8, 2013.

32 ж AN-NISBAH, Vol. 01, No. 02, April 2015

Dedi Suselo: Pengaruh Variabel Fundamental........

4. Sensitivitas Kurs
Kurs di wakili oleh sensitivitas kurs yang merupakan tingkat
pengaruh perubahan kurs terhadap perusahaan dalam periode tertentu.
Sensitivitas kurs dilihat dari besarnya koeisien beta (β) kurs masing-masing
perusahaan.
Yi = a + βiKurs + e
Yi adalah penjualan bersih perusahaan, sedangkan βi adalah sensitivitas
kurs.
5. Sensitivitas Inlasi
Inlasi di wakili oleh sensitivitas inlasi yang merupakan tingkat
pengaruh perubahan inlasi terhadap perusahaan dalam periode tertentu.
Sensitivitas inlasi dilihat dari besarnya koeisien beta (β) inlasi masingmasing perusahaan.
Yi = a + βiInlasi + e
Yi adalah penjualan bersih perusahaan, sedangkan βi adalah sensitivitas
inlasi.
6. Sensitivitas Suku Bunga
Suku bunga di wakili oleh sensitivitas suku bunga yang merupakan
tingkat pengaruh perubahan suku bunga terhadap perusahaan dalam periode
tertentu. Sensitivitas suku bunga dilihat dari besarnya koeisien beta (β) suku
bunga masing-masing perusahaan.
Yi = a + βiSuku Bunga + e
Yi adalah penjualan bersih perusahaan, sedangkan βi adalah sensitivitas
suku bunga.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan
positivis. Desain penelitian ini termasuk dalam desain kausal, sedangkan
karakteristik penelitian ini adalah explanatory research yang menyoroti
hubungan antara variabel–variabel penelitian dan menguji hipotesis yang
AN-NISBAH, Vol. 01, No. 02, April 2015 ж 33

Dedi Suselo: Pengaruh Variabel Fundamental........

dirumuskan. Populasi dalam penelitian ini adalah 45 perusahaan (emiten)
yang tergabung dalam Indeks LQ45 dan dipilih melalui kriteria populasi.
Kriteria populasi antara lain: (1) Perusahaan yang secara berturut-turut
tergabung dalam indeks LQ45 selama periode Januari 2010 sampai dengan
Desember 2013, (2) Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan triwulan
dan laporan tahunan secara berturut-turut selama periode Januari 2010 sampai
dengan Desember 2013. Berdasarkan kriteria populasi tersebut, diperoleh
populasi sebanyak 45 perusahaan (emiten). Artinya seluruh populasi
dijadikan sampel dalam penelitian, oleh karena itu teknik pemilihan sampel
menggunakan sampel jenuh (sensus).
METODE ANALISIS DATA
Analisis tersebut dilakukan untuk menguji pengaruh variabel ROE,
EPS, PER, sensitivitas kurs, sensitivitas inlasi, dan sensitivitas suku bunga
terhadap harga saham. Penelitian ini menggunakan uji kelayakan data
yaitu uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas pada
tahap awal analisis data. Langkah selanjutnya dilakukan analisis regresi
linier berganda (multiple regresstion). Model regresi linier berganda dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y= β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6 + e
Keterangan:
Y = harga saham
β0 = konstanta
β1-6 = koeisien regresi
X1= ROE
X2= EPS
X3= PER
X4= Sensitivitas Kurs
X5= Sensitivitas Inlasi
X6= Sensitivitas Suku Bunga
34 ж AN-NISBAH, Vol. 01, No. 02, April 2015

Dedi Suselo: Pengaruh Variabel Fundamental........

e= error
HASIL PENELITIAN
Uji Kelayakan Data
Uji Normalitas
Normalitas dilakukan dengan pengujian Kolmogorov-Smirnov untuk
melihat kenormalan dalam distribusi data. Uji normalitas menggunakan sig.
Kolmogroov-Smirnov hanya untuk data lebih dari 50 (n>50) sebesar 0,051.
Kriteria yang digunakan adalah jika sig. Kolmogroov-Smirnov Sig.>0.05
maka distribusi data normal, sebaliknya jika Sig.5%) dan dapat disimpulkan bahwa distribusi data adalah
normal.
Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah keadaan di mana dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varian dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Dalam keiteria pengambilan keputusan jika titik-titik membentuk
pola maka terjadi heteroskedastisitas, sebaliknya jika titik-titik menyebar
disekitar angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas
pada gambar 1 diketahui titik-titik dalam graik tidak membentuk pola,
dapat disimpulkan bahwa dalam model persamaan terbebas dari masalah
heteroskedastisitas.
Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas digunakan untuk menguji ada tidaknya hubungan
linier yang sempurna atau pasti di antara beberapa atau semua variabel
independen dari model regresi. Kriteria pengambilan keputusan adalah jika
nilai VIF kurang dari 10 maka tidak terjadi multikolinieritas, sebaliknya
jika nilai VIF lebih besar dari 10 maka terjadi multikolinieritas. Hasil uji
multikolinieritas menunjukkan nilai variance inlation factor (VIF) untuk
variabel ROE sebesar 1,106, variabel EPS sebesar 1,231, variabel PER
AN-NISBAH, Vol. 01, No. 02, April 2015 ж 35

Dedi Suselo: Pengaruh Variabel Fundamental........

sebesar 1,127, variabel sensitivitas kurs sebesar 1,117, variabel sensitivitas
inlasi sebesar 5,116, dan variabel sensitivitas suku bunga sebesar 5,622.
Nilai VIF tersebut secara keseluruhan kurang dari 10, sehingga memenuhi
kriteria dan dikatakan tidak terjadi multikolinieritas.
PEMBAHASAN
Pengaruh Return on Equity (ROE) Terhadap Harga Saham
Return on equity (ROE) merupakan rasio yang digunakan untuk
melihat kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari modal
yang tersedia. Hasil uji hipotesis dalam penelitian ini membuktikan bahwa
semakin meningkatnya variabel ROE akan berdampak terhadap peningkatan
harga saham perusahaan. Hasil ini sejalan dengan teori yang disampaikan
oleh Ciaran (2004)34 yang mengatakan suatu angka ROE yang bagus akan
membawa keberhasilan bagi perusahaan yang akan mengakibatkan tingginya
harga saham dan membuat perusahaan dapat dengan mudah menarik dana
baru. Hasil penelitian juga sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh Choirani
et al (2013)35 dan Machiro dan Sukoharsono (2013)36 yang menyimpulkan
bahwa variabel ROE berpengaruh signiikan positif terhadap harga saham
perusahaan. Investor akan semakin percaya jika kemampuan perusahaan
untuk mengelola modal dengan tujuan laba semakin meningkat.
Pengaruh Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham
Earning per share (EPS) merupakan bentuk pemberian keuntungan
yang diberikan perusahaan kepada para pemegang saham dari setiap
lembar saham yang dimiliki. EPS menjadi tolok ukur yang paling sering
digunakan oleh investor dalam melihat kinerja perusahaan. Hasil uji hipotesis
membuktikan bahwa semakin tinggi variabel EPS mampu meningkatkan
 Ciaran, W, Key Management Ratios: Rasio-Rasio Manajemen Penting, Penggerak
dan Pengendali Bisnis. Terjemahan oleh Haikal, S, (Jakarta: Erlangga, 2004). hal. 56.
35
 Choirani, G.A., “Darminto & Handayani, S.R, Pengaruh Variabel Fundamental
Internal Terhadap Harga Saham”. Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 3, No. 2, hal. 1-11, 2013.
36
 Machiro, S & Sukoharsono, E.G, “The Effect Of Financial Variables On The
Company’s Value”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, Vol. 1, No. 1, hal. 1-9, 2013.
34

36 ж AN-NISBAH, Vol. 01, No. 02, April 2015

Dedi Suselo: Pengaruh Variabel Fundamental........

harga saham perusahaan. Hal ini sesuai dengan teori yang menyebutkan
bahwa jika laba per saham lebih tinggi, maka prospek perusahaan lebih baik,
sementara jika laba per saham lebih rendah berarti kurang baik, dan laba per
saham negatif berarti tidak baik. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
oleh Amanda et al (2013)37 dan Ghozali (2013)38 yang menyimpulkan
bahwa variabel EPS berpengaruh signiikan positif terhadap harga saham
perusahaan. Ketika jumlah laba per lembar saham semakin meningkat,
menandakan bahwa perusahaan yang bersangkutan berhasil meningkatkan
taraf kemakmuran investor, dan dalam hal ini mendorong investor untuk
menambahkan jumlah modal yang ditanamkan pada saham perusahaan.
Pengaruh Price Earning Ratio (PER) Terhadap Harga Saham
Price earning rasio (PER) menjadi ukuran seberapa besar jumlah
yang bersedia dibayarkan oleh investor untuk setiap dollar laba pada
periode tertentu.39 Berdasarkan hasil uji hipotesis terlihat bahwa variabel
PER berpengaruh signiikan positif terhadap harga saham perusahaan. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa PER sebagai salah satu pertimbangan
dalam mengambil keputusan investasi. Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian oleh Stella (2009) dan Saitri (2013) yang menyimpulkan bahwa
variabel PER berpengaruh signiikan positif terhadap harga saham perusahaan
yang liesting di BEI. Hubungan positif yang terjadi diantara variable PER dan
harga saham menunjukkan ekspektasi investor terhadap perusahaan di masa
mendatang cukup tinggi ketika nilai PER semakin tinggi. Ekspektasi positif
ini muncul dikarenakan PER menjadi informasi penjamin kelangsungan
hidup perusahaan.
 Amanda, A., Darminto & Husaini, A, “Pengaruh Debt To Equity Ratio, Return
On Equity, Earning Per Share, dan Price Earning Ratio Terhadap Harga Saham”, Jurnal
Administrasi Bisnis. Universitas Brawijaya, Vol. 4, No. 2, hal. 1-12, 2013.
38
 Ghozali, F, “Pengaruh Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS), dan Debt
To Equity Ratio (DER) Terhadap Harga Saham”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB (JIMFEB),
Vol. 1, No. 2, hal. 1-11, 2013.
39
 Ross, S.A., Westerield, R.W., & Jordan, B.D, Pengantar Keuangan Perusahaan.
Terjemahan Yulianto, A.A., Yuniasih, R dan Christine, (Jakarta: Salemba Empat, 2009). hal. 92.
37

AN-NISBAH, Vol. 01, No. 02, April 2015 ж 37

Dedi Suselo: Pengaruh Variabel Fundamental........

Pengaruh Sensitivitas Kurs terhadap Harga Saham
Hasil uji hipotesis membuktikan bahwa semakin tinggi sensitivitas
kurs akan mempengaruhi peningkatan harga saham perusahaan. Sensitivitas
kurs masing-masing perusahaan berbeda, perbedaan ini terjadi karena
perusahaan dengan sektor yang berbeda akan merasakan dampak yang
berbeda dari perubahan kurs. Samsul menjelaskan bahwa kenaikan kurs
US$ yang tajam terhadap rupiah akan berdampak negatif terhadap emiten
yang memiliki utang dalam dolar sementara produk emiten tersebut dijual
secara lokal. Sementara, emiten yang berorientasi ekspor akan menerima
dampak positif dari kenaikan kurs US$ tersebut. Selanjutnya, harga saham
akan terkena dampak negatif atau positif tergantung pada kelompok yang
dominan tampak.40
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian oleh Hancocks (2010)
dan Talla (2013) menyimpulkan bahwa variabel kurs berpengaruh signiikan
terhadap harga saham. Perubahan dalam nilai tukar atau kurs akan membawa
dampak positif maupun negatif bagi perusahaan. Dampak yang ditimbulkan
dari perubahan kurs tercermin dalam penjualan perusahaan. Ketika
perusahaan meningkatkan harga untuk mengimbangi perubahan kurs yang
semakin meningkat agar tidak terjadi kerugian justru akan berimbas pada
turunnya volume penjualan. Ketika volume penjualan turun akan berimbas
pada turunnya laba perusahaan dan pada akhirnya akan menurunkan harga
saham perusahaan.
Pengaruh Sensitivitas Inlasi terhadap Harga Saham
Perubahan inlasi memberi dampak terhadap seluruh perusahaan. Akan
tetapi, dampak yang dirasakan oleh masing-masing perusahaan berbeda.
Perbedaan ini jelas terlihat dalam penjualan perusahaan, ketika inlasi terjadi
maka perusahaan dengan komoditas lokal akan mengalami penurunan
volume penjualan karena daya beli masyarakat menjadi turun. Kondisi ini
berakibat pada penurunan keuntungan yang diperoleh perusahaan sehingga
 Samsul, M, Pasar Modal & Manajemen Portofolio. (Surabaya: PT Gelora Aksara
Pratama, 2006). hal. 202.
40

38 ж AN-NISBAH, Vol. 01, No. 02, April 2015

Dedi Suselo: Pengaruh Variabel Fundamental........

menurunkan harga saham. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa semakin
tinggi sensitivitas inlasi akan mempengaruhi harga saham perusahaan.
Shiblee dan Indah menyimpulkan bahwa variabel inlasi berpengaruh
signiikan terhadap harga saham perusahaan. Dalam kondisi inlasi naik maka
nilai tukar menjadi rendah dan menyebabkan harga barang naik, selain itu
biaya bunga yang harus dikeluarkan bagi perusahaan yang memiliki hutang
luar negeri menjadi lebih besar.41
Pengaruh Sensitivitas Suku Bunga terhadap Harga Saham
Para investor memandang suku bunga sebagai acuan untuk
menghitung kemungkinan imbal hasil yang akan diperolehnya. Prastowo
(2008) menyatakan bahwa keterkaitan suku bunga itu sendiri terhadap
sektor riel (pasar barang dan jasa) secara teoritis adalah ketika suku
bunga naik atau turun, permintaan investasi bergerak sebaliknya. Hasil
pengujian membuktikan bahwa sensitivitas suku bunga memiliki pengaruh
signiikan negatif terhadap harga saham perusahaan. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa sensitivitas suku bunga dapat menjadi ukuran dalam
penilaian investasi. Suku bunga merupakan instrumen konvensional untuk
mengendalikan atau menekan pertumbuhan inlasi. Suku bunga yang
tinggi akan mendorong orang untuk menahan dananya di bank dari pada
menginvestasikan pada sektor produksi atau industri yang resikonya jauh
lebih besar jika dibandingkan dengan menanamkan uang di bank terutama
dalam bentuk deposito.42

41
 Shiblee, L, The Impact of Inlation, GDP, Unemployment, and Money Supply on
Stock Prices, Social Science Research Network, Arab Bank, Syria, 2009. Indah, M, “Analysis
Of Inluence Micro-Macro Fundamental And Technical Factors On Stock Price Of Go
Public Company Listed At The Jakarta Stock Exchange”, Sistem Informasi Jurnal Ilmiah
USM, Vol. 2, No. 5, hal. 17-32, 2013.
42
 Achmad, N & Liana, “Pengaruh Suku Bunga SBI dan Kurs Dollar Terhadap Harga
Saham di BEI”. Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol.12, No. 2, hal.128-135, 2012. Yogaswari,
D.D., Nugroho, A.D., & Astuti, N.C, “The Effect of Macroeconomic Variables on Stock Price
Volatility: Evidence from Jakarta Composite Index, Agriculture, and Basic Industry Sector”,
Journal of Business and Management, Vol. 46, hal. 96-100, 2012.

AN-NISBAH, Vol. 01, No. 02, April 2015 ж 39

Dedi Suselo: Pengaruh Variabel Fundamental........

IMPLIKASI PENELITIAN
Implikasi Teoritis
Penelitian ini membuktikan bahwa faktor internal perusahaan terkait
ROE, EPS, dan PER menjadi komponen penting yang mempengaruhi
harga saham perusahaan. Untuk faktor eksternal yaitu kurs, inlasi, dan
suku bunga yang diukur dari sensitivitas masing-masing perusahaan juga
menjadi komponen penting yang mempengaruhi harga saham perusahaan.
Akan tetapi, dalam hubungan terdapat perbedaan hasil dimana sensitivitas
kurs dan sensitivitas inlasi ditemukan memiliki hubungan positif. Hasil ini
berkebalikan dengan teori yang menyatakan bahwa ketika terjadi inlasi maka
harga saham akan bergerak sebaliknya. Hal ini memberi bukti bahwa teori
hanya berlaku pada saat teori itu ditulis, dan hasil penelitian akan diperoleh
hasil yang sama jika dilakukan dalam kondisi yang sama.
Kesamaan tersebut terkait kondisi perekonomian suatu Negara, kondisi
pasar modal, periode waktu dalam penelitian dan kesamaan objek yang
diteliti. Ketika salah satu dari persyaratan tersebut tidak terpenuhi, maka
sangat dimungkinkan akan terjadi perbedaan hasil dalam penelitian.
Implikasi Praktis
Bagi para emiten, hasil penelitian dapat memberikan tambahan
informasi terkait pentingnya variabel ROE, EPS, PER, sensitivitas kurs,
sensitivitas inlasi, dan sensitivitas suku bunga dalam mempengaruhi
keputusan berinvestasi oleh para investor. khususnya untuk informasi EPS
dan PER, emiten harus dapat menjaga nilai rasio tersebut dalam kondisi baik
karena merupakan rasio yang paling besar dalam mempengaruhi kinerja
harga saham perusahaan.
Bagi para investor, hasil penelitian dapat menambah informasi terkait
faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham perusahaan. Para investor
harus lebih pertimbangannya dalam menilai EPS dan PER sebagai ukuran
kinerja perusahaan karena kedua rasio ini memiliki dampak yang paling
besar dalam mempengaruhi harga saham perusahaan. Selain itu, faktor
40 ж AN-NISBAH, Vol. 01, No. 02, April 2015

Dedi Suselo: Pengaruh Variabel Fundamental........

makro ekonomi yang perlu diperhatikan dalam keputusan investasi adalah
kurs, inlasi dan suku bunga.
KETERBATASAN PENELITIAN
Penelitian ini memiliki keterbatasan dalam periode waktu penelitian
yang pendek yaitu 4 tahun terhitung periode Januari 2010 sampai dengan
Desember 2013 sehingga jumlah observasi sebesar 180 observasi (45
perusahaan x 4 tahun). Penggunaan periode tersebut untuk menghindari
diberlakukannya aturan perubahan format penyampaian laporan keuangan
perusahaan karena dikawatirkan sulit untuk menemukan data dengan format
laporan keuangan yang berbeda.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pemaparan hasil sebelumnya dapat disimpulkan bahwa return
on equity (ROE) memiliki pengaruh signiikan positif terhadap harga saham
perusahaan. Earning per share (EPS) memiliki pengaruh signiikan positif
terhadap harga saham perusahaan. Price earning ratio (PER) memiliki
pengaruh signiikan positif terhadap harga saham perusahaan. Sensitivitas
kurs memiliki pengaruh signiikan positif terhadap harga saham perusahaan.
Sensitivitas inlasi memiliki pengaruh signiikan positif terhadap harga saham
perusahaan. Sensitivitas suku bunga berpengaruh signiikan negatif terhadap
harga saham perusahaan.
Saran
Saran yang dapat diberikan antara lain: Bagi emiten, sebagai upaya
untuk menjaga kepercayaan investor dan menarik para investor baru dalam
memperbesar modal perusahaan, sebaiknya untuk lebih memperhatikan rasio
EPS dan PER serta menjaga kedua rasio tersebut dalam kondisi yang baik.
Bagi investor, dalam melakukan kegiatan investasi jangka panjang sebaiknya
investor lebih memperhatikan aspek internal perusahaan khususnya terkait
AN-NISBAH, Vol. 01, No. 02, April 2015 ж 41

Dedi Suselo: Pengaruh Variabel Fundamental........

rasio EPS dan PER. Sedangkan untuk aspek eksternal investor disarankan
untuk memperhatikan makroekonomi perusahaan yang terkait dengan kurs,
inlasi, dan suku bunga. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan untuk lebih
mengeksplor kembali faktor-faktor lain yang ikut mempengaruhi harga
saham perusahaan.

42 ж AN-NISBAH, Vol. 01, No. 02, April 2015

Dedi Suselo: Pengaruh Variabel Fundamental........

DAFTAR PUSTAKA
Achmad, N & Liana, Pengaruh Suku Bunga SBI dan Kurs Dollar Terhadap
Harga Saham di BEI. Jurnal Ilmiah Ranggagading. Volume 12, No
2, 2012.
Adaramola & Olugbenga, A, The Impact of Macroeconomic Indicators on
Stock Prices in Nigeria. Developing Country Studies. Vol 1, No.2, 2013.
Alisah, E, Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inlasi, Suku Bunga, Pertumbuhan
PDB Pada Saham Jakarta Islamic Index (JII) Priode 2004-2008, Jurnal
Ekonomi dan Bisnis. Vol. 46 No.4, 2010.
Amanda, A., Darminto & Husaini, A, Pengaruh Debt To Equity Ratio, Return
On Equity, Earning Per Share, dan Price Earning Ratio Terhadap Harga
Saham (Studi pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar
di BEI Tahun 2008-2011), Jurnal Administrasi Bisnis, Universitas
Brawijaya, Vol. 4, No. 2, 2013.
Chan, Kok Thim, Yap Voon Choong, Nur Qasrina Binti Asri, Stock
Performance of the Property Sector in Malaysia, Journal of Modern
Accounting and Auditing, Vol. 8, No.2, 2012.
Choirani, G.A., Darminto & Handayani, S.R, Pengaruh Variabel Fundamental
Internal Terhadap Harga Saham, Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 3,
No. 2, 2013.
Ciaran, W, 2004, Key Management Ratios: Rasio-Rasio Manajemen Penting,
Penggerak dan Pengendali Bisnis, Terjemahan oleh Haikal, S, Erlangga,
Jakarta, 2004.
Efni, Y, Pengaruh Suku Bunga Deposito, Sbi, Kurs Dan Inlasi Terhadap
Harga Saham Perusahaan Real Estate Dan Property di BEI, Jurnal
Ekonomi, Vol.17, No.1, 2013.
Fahmi, I, Pengantar Pasar Modal, CV Alfabeta, Bandung, 2012.
Ghozali, F, Pengaruh Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS), dan
Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Harga Saham. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa FEB (JIMFEB), Vol. 1, No. 2013.
Hancocks, R.L, An Analysis Of The Inluence Of Domestic Macroeconomic
Variables On The Performance Of South African Stock Market Sectoral
Indices, Thesis, Master Of Commerce Rhodes University, 2010.
Indah, M, Analysis Of Inluence Micro-Macro Fundamental And Technical
Factors On Stock Price Of Go Public Company Listed At The Jakarta
Stock Exchange, Sistem Informasi Jurnal Ilmiah USM, Vol. 2, No. 5,
AN-NISBAH, Vol. 01, No. 02, April 2015 ж 43

Dedi Suselo: Pengaruh Variabel Fundamental........

2013.
Itabillah, E.A. Pengaruh CR, QR, NPM, ROA, EPS, ROE, DER dan PBV
Terhadap Harga Saham Perusahaan Property Dan Real Estate Yang
Terdaftar Di BEI. Jurnal UMRAH, 2013.
Jogiyanto, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, BPFE UGM, Yogyakarta,
2010.
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, PT Raja Graindo Persada,
Jakarta, 2012..
Machiro, S & Sukoharsono, E.G, The Effect Of Financial Variables On The
Company’s Value. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, Vol. 1, No. 1, 2013.
Madura, J, Manajemen Keuangan Internasional, Erlangga, Jakarta, 2000.
Madura, J, Keuangan Perusahaan Internasional, Terjemahan Bachtiar, Y.S,
Salemba Empat, Jakarta, 2006.
Maryanne, D.M.D, Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Suku Bunga SBI, Volume
Perdagangan Saham, Inlasi dan Beta Saham Terhadap Harga Saham,
Tesis, Universitas Diponegoro, 2009.
Permana, Y, Pengaruh Fundamental Keuangan, Tingkat Bunga Dan Tingkat
Inlasi Terhadap Pergerakan Harga Saham, Jurnal Akuntansi2009.
Prastowo, N,J, Mengukur Signiikansi Respon Instrumen Pasar Keuangan
Terhadap Kebijakan Moneter, Working Paper, No. 21, 2008.
Raharjo, S, Pengaruh Inlasi, Nilai Kurs Rupiah, Dan Tingkat Suku Bunga
Terhadap Harga Saham Di Bursa Efek Indonesia, E-Journal STIEAUB, 2010.
Rakasetya, G.G., Darminto & Dzulkirom, Pengaruh Faktor Mikro Dan
Faktor Makro Ekonomi Terhadap Harga Saham Perusahaan Mining
and Mining Services Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Periode 2008-2011, Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 6, No. 2, 2013.
Ross, S.A., Westerield, R.W., & Jordan, B.D, Pengantar Keuangan
Perusahaan, Terjemahan Yulianto, A.A., Yuniasih, R dan Christine,
Salemba Empat, Jakarta, 2009.
Saitri, A.L, Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return On
Asset, Debt To Equity Ratio Dan Market Value Added Terhadap Harga
Saham Dalam Kelompok Jakarta Islamic Index, Management Analysis
Journal, Vol. 2, No. 2, 2013.
Samsul, M, Pasar Modal & Manajemen Portofolio, PT Gelora Aksara
Pratama, Surabaya, 2006.
44 ж AN-NISBAH, Vol. 01, No. 02, April 2015

Dedi Suselo: Pengaruh Variabel Fundamental........

Shiblee, L, The Impact of Inlation, GDP, Unemployment, and Money Supply
on Stock Prices, Social Science Research Network, Arab Bank, Syria,
2009.
Stella, Pengaruh Price to Earning Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on
Asset dan Price to Book Value terhadap Harga Pasar Saham, Jurnal
Bisnis dan Akuntansi, Vol. 11, No.2, 2009.
Talla, J.T, Impact of Macroeconomic Variables on the Stock Market Prices
of the Stockholm Stock Exchange, Thesis, Jönköping International
Business School, 2013.
Tandelilin, E, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Erlangga,
Yogyakarta, 2010.
Tirapat, S & Nittayagasetwat, A, An Investigation of Thai Listed Firms’
Financial Distress Using Macro and Micro Variables, Multinational
Finance Journal, Vol. 3, No. 2, 1999.
Yogaswari, D.D., Nugroho, A.D., & Astuti, N.C, The Effect of Macroeconomic
Variables on Stock Price Volatility: Evidence from Jakarta Composite
Index, Agriculture, and Basic Industry Sector, Journal of Business and
Management, Vol. 46, 2012.

AN-NISBAH, Vol. 01, No. 02, April 2015 ж 45

Dedi Suselo: Pengaruh Variabel Fundamental........

46 ж AN-NISBAH, Vol. 01, No. 02, April 2015