SISTEM POLITIK AMERIKA SERIKAT mendukung

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Amerika Serikat merupakan Negara yang terletak di Benua Amerika yang
ditemukan oleh Columbus pada tahun 1942. Sesuai namanya, Amerika Serikat
merupakan Negara serikat yang terdiri atas 50 negara bagian dan sebuah
distrik federal yaitu Washington DC. Negara yg memiliki luas 9,83 juta km2
ini memiliki penduduk dengan etnik yang beraneka ragam dan bahkan
menjadi salah satu Negara multikultural di dunia.
Negara “Paman Sam” ini adalah salah satu Negara yang menganut sistem
liberal pada sistem politiknya, hal ini tercantum dalam konstitusi Negara
“Declaration of Independence” yang ditangguhkan pada 1787. Sebagai salah
satu Negara federasi tertua di dunia, Amerika Serikat merupakan Negara
demokrasi perwakilan dimana demokrasi telah tertanam kuat didalam
kehidupan masyarakat Amerika Serikat
Pada Makalah ini, berkaitan dengan “Sistem Politik Amerika”, maka
penyusun bertujuan untuk membahas mengenai hal tersebut. Harapan
penyusun dengan adanya makalah ini pembaca dapat mengetahui Sistem
Politik Amerika, Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat, Batas Kedaulatan
Rakyat Amerika Serikat, Sistem Check and Balances, Kongres Amerika
Serikat, Dewan Perwakilan Rakyat dan Mahkamah Agung Amerika Serikat

dan Sistem Pemerintahan Amerika Serikat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem politik dan sistem pemerintahan yang
dianut Amerika Serikat?
2. Apakah yang dimaksud dengan Check and Balances
System pada Tiga cabang kekuasaan?
3. Bagaimana peran Kongres, Dewan Perwakilan Rakyat dan
Mahkamah Agung Amerika Serikat di dalam Sistem
4.
5.
6.
7.

Pemerintahan Amerika Serikat?
Apa peran Presiden Amerika Serikat?
Bagaimana kebijakan luar negeri Amerika Serikat?
Bagaimana Struktur Pemerintahan Amerika Serikat?
Apa saja batas kedaulatan rakyat Amerika Serikat?

1


C. Tujuan
1. Mengetahui sistem politik dan sistem pemerintahan yang
dianut Amerika Serikat
2. Mengetahui maksud dari Check and Balances System
3. Mengetahui peran Kongres, Dewan Perwakilan Rakyat dan
Mahkamah Agung Amerika Serikat didalam Sistem
Pemerintahan Amerika Serikat?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Politik Amerika Serikat

2

Bentuk negara Amerika Serikat sering di kategorikan sebagai demokrasi.
Namun sebenarnya Amerika Serikat lebih tepat di kategorikan sebagai negara
republik federal. Amerika Serikat memiliki 50 negara bagian yang terdiri dari 49
negara bagian dan 1 distrik. Sistem pemerintahan Amerika Serikat adalah

presidensil dimana presiden berperan sebagai kepala negara dan kepala
pemerintahan. UUD AS merupakan alat/instrumen utama bagi pemerintah dan
sebagai kekuasaan hukum tertinggi. Sebagai negara republik, power atau kekuatan
yang paling kuat berada di tangan rakyatnya. Power atau kekuatan rakyat dapat
dilihat saat sedang pemilihan umum baik dalam pemilihan presiden, angkota
kongres, dan yang lainnya.
Sistem politik Amerika Serikat meliputi lembaga legislatif, eksekutif, dan
yudikatif. Secara garis besar, sistem ini terlihat tidak rumit, dimana lembaga
legislatif yang membuat hukum atau aturan-aturan, lembaga eksekutif yang
menjalankannya, dan lembaga yudikatif yang mengawasi hukum atau aturanaturan tersebut.
a. Lembaga Legislatif
Badan legislatif Amerika Serikat dinamakan Congress dan memiliki
dua kamar, yaitu Senat dan House of Representative. Teori politik dan
politik

praktis

menghasilkan

senat


Amerika

Serikat

yang

beranggotakan 100 orang yang berasal dari 50 negara bagian. Setiap
negara bagian diwakili oleh dua orang senator yang dipilih melalui
pemilihan secara langsung. Dengan kata lain, senat merupakan
lembaga perwakilan negara bagian. Adapun House of Representative
adalah merupakan lembaga perwakilan rakyat semacam DPR RI. Senat
dan House of Representative memiliki kekuasaan untuk membuat
undang-undang,

menetapkan APBN,

dan

mengawasi


jalannya

pemerintahan.
b. Lembaga Eksekutif
Kekuasaan eksekutif dipegang dan dijalankan presiden yang dibantu
oleh wakil presiden dan menteri-menteri. Kekuasaan presiden adalah
sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara. Selain memegang
kekuasaan dalam pemerintahan, presiden Amerika Serikat juga
3

memiliki kekuasaan yang lain, yaitu menjadi pemimpin tertinggi
militer, memilih pejabat eksekutif dan para hakim, memveto rancangan
undang-undang yang telah disetujui oleh badan legislatif, memberi
atau menolak grasi, dan mengadakan hubungan luar negeri.
c. Lembaga Yudikatif
Kekuasaan yudikatif dipegang dan dijalankan oleh Supreme Court
(Mahkamah Agung) serta lembaga-lembaga peradilan di bawahnya.
Lembaga yang kedudukannya di bawah Supreme Court adalah
peradilan negara bagian yang ada di setiap negara bagian. Pengadilan

distrik merupakan peradilan terendah dan ada pula hakim keliling yang
memiliki tugas untuk mendengarkan segala keluhan yang ada di
pengadilan distrik.
B. Sistem Politik Amerika Serikat (Checks and Balances)
Check and balances adalah sebuah gagasan yang pertama kali
dikemukakan oleh Baron de Montesquieu. Gagasan ini berisi tentang pemisah
kekuasaan, dimana tidak ada satu pun cabang pemerintahan yang memiliki cabang
dominan. Check and balance diadopsi ke dalam konstitusi Negara oleh Amerika
Serikat pada tahun 1789. Di amerika serikat terdapat 3 lembaga pemerintahan
(Legislative, Executive, and Judical) mempunyai kewenangan yang sama masingmasing, dan setiap lembaga mengawasi maupun diawasi lembaga lainnya.
Check and balance dapat dikatakan menjamin adanya kebebasan dari masingmasing cabang terhadap kekuasaan lainnya, Dalam hal ini maka checks and
balances dalam penyelenggaraan pemerintahannya memisahkan fungsi pilar-pilar
kekuasaan, membentuk team building, serta mencakup semua aspek dan
kebutuhan dari seluruh pihak (stakeholders).
Hakikat dari prinsip checks and balances sendiri adalah menghilangkan
sekat-sekat pemisah cultural maupun structural antara legislative, eksekutif
maupun yudikatif. Diantara lembaga-lembaga yang ada terdapat saling
keterhubungan dan ketergantungan yang erat satu sama lain.
Di


sistem

politik

U.S

setiap

cabang

atau

lembaga

memiliki

kewenangannya masing-masing, yaitu :

4


Lembaga legislatif, memiliki kewenangan untuk membuat peraturan dan
juga mempunyai pengaruh terhadap lembaga eksekutif seperti menggagalkan veto
dengan 2/3 vote, dapat menurunkan presiden dengan pendakwaan. Sedangkan
terhadap lembaga yudikatif, dapat menurunkan hakim melalui pendakwaan.
Lembaga eksekutif, memiliki kewenangan untuk menjalankan peraturan
yang ada dan mempunyai pengaruh terhadap lembaga legislative (veto,
mengajukan undang-undang, dll) dan yudikatif (mengangkat mahkamah agung
dan hakim).
Lembaga

yudikatif,

memiliki

kewenangan

untuk

menafsirkan


peraturan/hukum yang ada dan mempunyai pengaruh terhadap lembaga legislative
(dapat menilai tindakan-tindakan legislative yang tidak konstitusional) dan
eksekutif (pengadilan dapat menilai tindakan dari lembaga eksekutif yang tidak
konstitusional melalui kekuatan untuk meninjau kembali).
Sistem checks and balances ini sudah berjalan cukup baik dalam sejarah
Amerika, walau ada saat dimana terjadi beberapa perselisihan seperti saat
penggagalan veto atau orang yang ditunjuk atau diangkat oleh lembaga yang ada,
namun hal-hal tersebut dapat dikatakan jarang terjadi. Sistem tersebut bermaksud
untuk menjaga keseimbangan diantara 3 pilar tersebut walau ada saat-saat dimana
1 pilar tersebut meningkat. Secara keseluruhan 3 lembaga tersebut dapat mencapai
titik keseimbangan dimana tidak ada 1 lembaga yang memegang seluruh kekusaan
pemerintah.

C. Presiden dan Kekuasaannya
1. Presiden
Dalam sistem pemerintahan A.S., Presiden adalah kepala negara dan
juga kepala dari cabang eksekutif. Seorang presiden harus mengemban
tugasnya dengan baik karena ia telah dipilih oleh rakyat yang berarti
rakyat menaruh kepercayaan dan mendukungnya. Itulah sebabnya
mengapa menjadi presiden adalah salah satu pekerjaan yang paling

berat dan memakan paling banyak waktu di dunia.
2. Kekuasaan Presiden
5

Presiden sebagai kepala negara memiliki beberapa kekuasaan,
diantaranya adalah: Mengurus urusan nasional, menyarankan tindakan
kepada kongres,
memaafkan

membuat traktat, menunjuk anggota kabinet,

terdakwa

kriminal,

menyatakan

perang,

dan


menandatangani perundang-undangan supaya bisa menjadi hukum.
Berikut uraiannya.
1. Mengurus urusan nasional dan mengeluarkan perintah eksekutif
yang mempengaruhi kebijakan internasional.
Maksudnya adalah presiden berhak mengurus urusan negaranya
dengan mengambil keputusan apa saja yang dianggap paling baik
untuk negaranya, tetapi harus dengan persetujuan dari dewan.
Presiden bisa mengeluarkan perintah yang akhirnya mempengaruhi
kebijakan internasional.
2. Menyarankan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.
Jika presiden memiliki sebuah ide untuk membangun negaranya
atau

akan

mendeklarasikan

perang,

maka

presiden

bisa

menyarankan lalu menunggu untuk disetujui.
3. Membuat Traktat (dengan saran dan persetujuan dari senat).
Presiden dapat membuat suatu traktat namun harus ada persetujuan
dari senat supaya traktat itu bisa valid, kurang lebih dua pertiga
dari seluruh senat harus hadir dan menyetujuinya.
4. Mempunyai otoritas untuk memilih anggota kabinet, hakim federal,
dan duta besar. Presiden berhak memilih pejabat negaranya dengan
persetujuan dari senat.
5. Mengampuni penjahat yang dihukum karena kejahatan terhadap
pemerintah federal.
Presiden dapat mengampuni penjahat yang dihukum akibat
kejahatan pada pemerintah federal, namun jika penjahat itu sudah
melanggar hukum negara, maka presiden sudah tidak punya
kekuasaan.
6. Menyatakan perang.

6

Perang akan dinyatakan saat negara sudah mulai memasuki
keadaan perang dengan negara atau intansi lainnya, masih banyak
kontroversi karena biasanya kongre lah yang bisa menyatakan
perang.
7. Menandatangani perundang-undangan supaya menjadi hukum yang
berlaku.
Istilah bill digunakan untuk rancangan perundang-undangan
sebelum akhirnya disahkan oleh presiden. Jika presiden berpikir
bahwa rancangan undang-undang ini tidak terlalu diperlukan, maka
presiden mempunyai hak veto untuk tidak menandatangani
rancangan itu.

D. Kongres Amerika Serikat
Kongres Amerika Serikat (bahasa Inggris: United States Congress) adalah
cabang legislatif dari pemerintahan federal Amerika Serikat. Sistem yang dianut
adalah sistem dua kamar atau bikameral, terdiri dari Dewan Perwakilan Rakyat
dan Senat. Dewan Perwakilan terdiri dari 435 anggota, masing-masing mewakili
sebuah distrik dan bertugas selama dua tahun. Jumlah kursinya dibagi berdasarkan
jumlah penduduk tiap negara bagian; sedangkan dalam Senat, setiap negara
bagian memiliki dua Senator, tidak memandang populasi. Ada 100 orang senator,
yang menjabat selama enam tahun. Anggota DPR dan senator, dipilih secara
langsung oleh masyarakat, tetapi di beberapa negara bagian gubernur dapat
memilih pengganti sementara ketika sebuah kursi Senat kosong.
Konstitusi Amerika Serikat memberikan seluruh kekuasaan legislatif dari
pemerintah federal dalam Kongres. Kekuasaan kongres dibatasi kepada yang
disebutkan dalam Konstitusi; seluruh kekuasaan lain diberikan kepada negara
bagian dan masyarakat. Kekuasaan yang tertulis dari Kongres termasuk otoritas
untuk mengatur perdagangan luar negeri dan antar negara bagian, memungut
pajak, mendirikan pengadilan federal di bawah Mahkamah Agung, untuk
mengatur angkatan bersenjata, dan menyatakan perang. Konstitusi juga
memasukkan "klausa perlu dan layak", yang memberikan Kongres kekuasaan
untuk "membuat seluruh hukum yang diperlukan dan layak dijalankan dalam

7

kekuasaan sekarang". Tujuan umum yang ditampilkan dalam Mukadimah juga
telah dianggap sebagai otoritas Acts of Congress.
Senat sepenuhnya setara kedudukannya dengan Dewan Perwakilan
Rakyat, dan bukan merupakan "majelis peninjauan" keputusan, seperti halnya
dengan majelis tinggi dalam sistem legislatif dua kamar di banyak negara. Namun
ada sejumlah kekuasaan khusus yang diberikan kepada satu majelis saja. Di satu
pihak, nasihat dan persetujuan Senat dibutuhkan untuk pengangkatan pejabat
eksekutif dan posisi yudikatif tingkat tinggi oleh presiden dan untuk mengesahkan
perjanjian. Di pihak lain, rancangan undang-undang untuk meningkatkan
pendapatan hanya boleh diajukan oleh DPR saja. DPR dan Senat bersidang di
Gedung Capitol di Washington, D.C.
E. Senat Amerika Serikat
Jika dalam sistem demokrasi liberal presidensial dan bentuk negaranya
adalah serikat, senat merupakan istilah untuk perwakilan dari tiap-tiap negara
bagian untuk menduduki lembaga legislatif atau kursi parlemen pada
pemerintahan pusat contohnya yang ada di Amerika Serikat, atau dengan kata lain
senat merupakan orang-orang yang berasal dari negara-negara bagian yang duduk
di kursi DPR nya Amerika pada pemerintahan pusat.
Senat memiliki beberapa kewenangan eksklusif yang tidak diberikan
kepada Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat, lembaga legislatif lain yang
membentuk Kongres. Lembaga ini memiliki kewenangan untuk meratifikasi
perjanjian luar negeri, mengonfirmasi pengangkat anggota kabinet, hakim-hakim
federal, perwira militer dari Angkatan Bersenjata Amerika Serikat, dan pejabatpejabat tinggi federal lainnya. Selain itu, Senat berwenang untuk mengadili
pejabat federal yang dimakzulkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat. Senat dianggap
sebagai lembaga yang lebih konsultatif dan prestisius ketimbang Dewan
Perwakilan Rakyat terutama karena masa jabatan yang lebih panjang, jumlah
anggota yang lebih sedikit, dan konstituensi yang meliputi negara-negara bagian,
sehingga secara historis mewujudkan suasana yang lebih mengutamakan
musyawarah dan tidak begitu partisan.
Setiap negara bagian Amerika Serikat mempunyai dua orang senator yang
mempunyai masa jabatan 6 tahun, dan dapat dipilih kembali tanpa batas. Karena

8

Pemilu AS diselenggarakan setiap dua tahun (setiap bulan November tahun
genap), setiap kursi senator akan habis masanya setiap 3 kali pemilihan.
Tugas Senat beri rekomendasi kepada pemerintah terkait suatu hal,
persetujuan pengangkatan pejabat eksekutif/yudikatif tingkat tinggi oleh presiden
serta mengesahkan perjanjian. Sementara DPR mengajukan persetujuan RUU
Keungan.
Kedudukan Kongres, di dalam Konstitusi Amerika Serikat memberikan
kekuasaan legislatif dari pemerintah federal, namun tetap terbatas. Kekuasaan
Kongres misalnya otoritas mengatur perdagangan luar negeri dan antar negara
bagian, memungut pajak, mendirikan pengadilan federal di bawah Mahkamah
Agung, mengatur angkatan bersenjata, menyatakan perang termasuk kekuasaan
untuk "membuat seluruh hukum yang diperlukan dan layak dijalankan dalam
kekuasaan sekarang. Diluar itu diberikan kepada negara bagian dan masyarakat.
F. Badan Perwakilan dan Mahkamah Agung Amerika Serikat
1. Badan Perwakilan
Badan Perwakilan adalah bagian terendah dalam sistem bikameral yang
ada di dalam suatu kongres, badan perwakilan merupakan bagian dari
legislatif.Anggota dari badan perwakilan memiliki masa jabatan selama 2
tahun.Jumlah voting yang diwakili dalam badan perwakilan yang ditetapkan oleh
undang-undang tidak boleh lebih dari 435, mewakili seluruh masyarakat yang ada
di 50 negara bagian.Persyaratan untuk menjadi anggota badan perwakilan adalah,
minimal berumur 25 tahun, warga Negara Amerika Serikat minimal selama 7
tahun, menjadi penduduk dari Negara bagian yang ia wakili.
Badan Perwakilan memiliki beberapa kekuasaan, diantaranya adalah :
1. Membuat dan mensahkan undang-undang, sebelum menjadi undangundang yang sah, undang-undang tersebut harus mendapatkan persetujuan
dari Senat.
2. Pilihan presiden dibuat oleh badan perwakilan.
3. Badan perwakilan dapat membuat tuntutan untuk melawan presiden dan
wakil presiden.
4. Menyusun dan mengajukan anggaran dan resolusi
5. Menyatakan perang.

9

2. Mahkamah Agung
Mahkamah Agung adalah pengadilan tertinggi yang ada di Amerika
Serikat.Di dalam Mahkamah Agung terdapat 9 orang hakim, dengan satu orang
sebagai Ketua Mahkamah Agung dan 8 orang lainnya sebagai hakim agung.9
orang tersebut memiliki masa jabatan seumur hidup.Mahkamah Agung sebagai
pengadilan tertinggi di Amerika Serikat, adalah lembaga terakhir dan teratas untuk
mencapai suatu keadilan.
Mahkamah Agung memiliki peranan penting dalam memastikan setiap
cabang pemerintahan untuk membatasi kekuatan mereka dan tidak memiliki
kekuatan yang berlebih.Mahkamah Agung juga berfungsi untuk melindungi hak
dan kebebasan individu, selain itu Mahkamah Agung berfungsi untuk memastikan
bahwa setiap hukum atau undang-undang tidak sah bila hukum atau undangundang tersebut merugikan masyarakat minoritas, Mahkamah Agung juga
memastikan bahwa pendapat atau keputusan pihak mayoritas tidak merusak nilainilai kebangsaan Amerika Serikat, seperti kebebasan berbicara dan kebebasan
beragama. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah Agung memberikan pengaruh
tidak hanya pada pengacara, jaksa dan hakim, tetapi juga memberikan pengaruh
terhadap warga Negara Amerika Serikat.

Mahkamah Agung memiliki beberapa kekuasaan, diantaranya adalah :
1. Mengurusi masalah yang berkaitan dengan pemerintahan federal,
perbedaan pendapat diantara Negara bagian dan interpretasi daripada
konstitusi.
2. Menyatakan bahwa suatu undang-undang atau tindakan dari eksekutif
tidah sah atau tidak konstitusional.

G. Sistem Pemerintahan Amerika Serikat
Amerika Serikat adalah suatu Negara federasi yang memiliki 50 negara
bagian dengan pusatnya Washington D.C yang berbentuk republik, sistem
pemerintahan Amerika Serikat sendiri didasarkan atas Konstitusi 1787 yang telah

10

mengalami beberapa kali amandemen. Amerika Serikat memiliki tradisi
demokrasi yang kuat dan berakar dalam kehidupan masyarakat, dengan begitu,
sistem pemerintahan yang dianut oleh Amerika Serikat adalah demokrasi dengan
Sistem Presidensial.
Dalam pemerintahan Amerika Serikat, kekuasaan eksekutif dipegang oleh
Presiden, disini Presiden berkedudukan sebagai Kepala Negara sekaligus kepala
pemerintahan. Dalam pengangkatan presiden, presiden dan wakil presiden dipilih
dalam satu paket oleh rakyat secara langsung dengan

begitu

presiden tak

bertanggung jawab kepada kongres ( parlemen ) tetapi pada rakyat. terkait
jabatannya, Presiden membentuk kabinet dan mengepalai badan eksekutif yang
mencakup departemen ataupun lembaga non departemen.
Kekuasaan legislative dipegang oleh parlemen yang disebut kongres.
Kongres sendiri terdiri atas dua bagian ( atau sering disebut bicameral ) yaitu
senat dan badan perwakilan ( The House of Representative ). Anggota senat yaitu
perwakilan dari tiap Negara bagian yang dipilih melalui pemilu oleh rakyat
Negara bagian itu sendiri. Sedangkan tiap Negara memiliki dua orang wakil. Jadi
senat terdiri atas 100 senator yang terhimpun dalam The Senate of United States
dalam enam tahun masa jabatan. Sedangkan badan perwakilan ( The House of
Representative ) merupakan perwakilan dari rakyat Amerika Serikat yang dipilih
langsung oleh masyarakat yang memiliki masa jabatan dua tahun.
Sedangkan Kekuasaan yudikatif berada pada mahkamah agung atau
Supreme Court. Badan ini bebas dari pengaruh dua badan lainnya. Hal ini karena
Mahkamah Agung bertugas menjamin tegaknya kebebasan, kemerdekaan, dan
hukum melalui pengawasan pelaksanaan Undang Undang.
Diantara ketiga badan tersebut terdapat jurang pemisah kekuasaan yang
tegas antara eksekutif, legislative dan yudikatif. Hal ini dinamakan “ Separation
of Power Theory” yang berasal dari ajaran Trias Politika Monstesquieu. Antara
ketiga badan tersebut, terjadi sebuah Checks and Balances hal ini diharuskan
sehingga diantara ketiga badan tersebut tak ada yang dominan.

11

Amerika Serikat menganut sistem dwipartai, terdapat dua partai yang
sangat dominan di Amerika Serikat yaitu Partai Republik dan Partai Demokrat.
Sedangkan sistem pemilu yang dianut Amerika serikat adalah Sistem Distrik,
sistem ini didasarkan lokasi daerah pemilihan, bukan berdasarkan jumlah
penduduk, dari semua calon akan hanya diambil satu pemenang.
H. Konstitusi Amerika Serikat
Konstitusi Amerika Serikat merupakan hukum tertinggi yang berada di
Amerika Serikat. Konstitusi ini selesai dibuat pada 17 September1787 dan
diadopsi melalui Konvensi Konstitusional di Philadelphia, Pennsylvania, dan
kemudiandiratifikasi melalui konvensi khusus di tiap negara bagian. Dokumen ini
membentuk gabungan federasi dari negara-negara berdaulat, dan pemerintah
federal untuk menjalankan federasi tersebut.Pada tahun 1788, setelah Sembilan
negara bagian meratifikasinya, konstitusi Amerika Serikat menjadi hukum negara
dengan 27 amandemen atau penambahan. Sebelum ratifikasi konstitusi, negaranegara bagian tersebut diatur dalam Articles of Confederation atau Piagam
Konfederasi yang sejajar dengan konstitusi Amerika Serikat.Konstitusi ini mulai
berlaku pada tahun 1789 dan menjadi model konstitusi untuk banyak negara lain.
Konstitusi Amerika Serikat ini merupakan konstitusi nasional tertua yang masih
dipergunakan sampai sekarang. Berdasarkan piagam ini, pemerintah pusat
kedudukannya lebih lemah dibandingkan dengan pemerintah negara bagian.
Dalam mukadimah atau pengantar konstitusi Amerika Serikat, mereka
menyatakan prinsip dan tujuan bahwa para pendiri mengakui Amerika Serikat
sebagai pemerintahan dari rakyat, bukan dari negara.
Para pendiri tersebut melihat tujuan konstitusi ini sebagai bentuk dari
penyatuan yang lebih sempurna, bersama dengan dipromosikannya kesejahteraan
umum dalam kebebasan yang aman untuk rakyat. Untuk menerapkan ide-ide
abstrak tersebut, para pendiri membentuk tiga cabang pemerintahan, yaitu
eksekutif, legislative, dan yudikatif. Dalam konstitusi Amerika Serikat ini juga
membahas beberapa aspek yaitu
1. Adanya jaminan terhadap Hak Asasi Manusia,

12

2. Adanya pembagian kekuasaan,
3. Pemerintahan haruslah berdasarkan peraturan-peraturan hukum,
4. Adanya peradilan administrasi,
5. Adanya supremasi aturan – aturan hukum (Supremacy of law),
6. Adanya kedudukan yang sama dihadapan hukum.

I. Struktur Pemerintahan Amerika Serikat
Struktur pemerintahan Amerika Serikat didasarkan atas konstitusi tahun
1787. Akan tetapi, konstitusi tersebut telah mengalami beberapa kali amandemen.
Amerika Serikat memiliki tradisi demokrasi yang kuat dan berakar dalam
kehidupan masyarakat sehingga dianggap sebagai benteng demokrasi dan
kebebasan. Sistem pemerintahan Amerika Serikat yang telah berjalan sampai
sekarang diusahakan tetap menjadi sistem pemerintahan demokratis. Sistem
pemerintahan yang dianut adalah demokrasi dengan sistem presidensial.
Pokok-pokok struktur pemerintahan Amerika Serikat adalah:
1. Amerika Serikat adalah negara republik dengan bentuk federasi (federal)
yang terdiri atas 50 negara bagian. Pusat pemerintahan (federal) berada di
Washington dan pemerintahan negara bagian (state). Pembagian
kekuasaan untuk pemerintah federal yang memiliki kekuasaan yang
didelegasikan konstitusi. Pemerintahan negara bagian memiliki semua
kekuasaan yang tidak didelegasikan kepada pemerintahan federal.
2. Ada pemisahan kekuasaan yang tegas antara eksekutif, legislatif dan
yudikatif.

Antara

ketiga

badan

tersebut

terjadi checks

and

balances seimbang.
3. Kekuasaan eksekutif dipegang oleh Presiden. Presiden berkedudukan
sebagai kepala negara dan juga sebagai kepala pemerintahan. Presiden dan
wakil presiden dipilih dalam satu paket (ticket) oleh rakyat secara
langsung. Dengan hal tersebut, presiden tidak bertanggung jawab kepada
13

kongres (parlemennya Amerika Serikat), tetapi kepada rakyat. Presiden
membentuk kabinet dan mengepalai badan eksekutif yang mencakup
departemen maupun lembaga nondepartemen.
4. Kekuasaan legislatif berada pada parlemen yang disebut kongres. Kongres
terdiri atas dua bagian (bikamereal), yaitu Senat dan Badan Perwakilan
(The House of Representative). Anggota Senat adalah perwakilan dari tiap
negara bagian yang dipilih melalui pemilu oleh rakyat di negara bagian
yang bersangkutan. Tiap negara bagian mempunyai dua orang wakil. Jadi,
terdapat 100 senator yang terhimpun dalam The Senate of United State.
Masa jabatan Senat adalah enam tahun. Tapi, dua pertiga anggotanya
diperbaharui setiap dua tahun. Badan perwakilan adalah perwakilan dari
rakyat Amerika Serikat yang dipilih langsung untuk masa jabatan dua
tahun.
5. Kekuasaan yudikatif terletak pada Mahkamah Agung (Supreme Court)
yang bebas dari pengaruh dua badan lainnya. Mahkamah Agung menjamin
tegaknya kebebasan dan kemerdekaan individu, serta tegaknya hukum.
6. Sistem kepartaian menganut sistem dwipartai (bipartai). Ada dua partai
yang menetukan sistem politik dan pemerintahan Amerika Serikat, yaitu
Partai Demokrat dan Partai Republik. Dalam setiap pemilu, kedua partai
ini saling memperbutkan jabatan-jabatan politik.
7. Sistem pemilu menganut sistem distrik. Pemilu sering dilakukan sering
dilakukan di Amerika Serikat. Pemilu di tingkat federal, contohnya :
pemilu untuk anggota senat, pemilu untuk pemilihan anggota badan
perwakilan. Di tingkat negara bagian terdapat pemilu untuk pemilihan
gubernur dan wakil gubernur, serta pemilu untuk anggota Senat dan badan
perwakilan negara bagian. Di samping itu, terdapat pemilu untuk memilih
walikota atau dewan kota, serta jabatan publik lainnya.
8. Sistem pemerintahan negara bagian menganut prinsip yang sama dengan
pemerintahan federal. Setiap negara bagian dipimpin oleh gubernur dan
wakil gubernur sebagai eksekutif. Terdapat parlemen yang terdiri atas dua
badan, yaitu Senat mewakili daerah yang lebih rendah setingkat kabupaten
dan badan perwakilan sebagai perwakilan rakyat negara bagian.

14

J. Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat
Sebagian politik Luar Negeri suatu negara pasti mengarah kepada
kepentingan nasional suatu negara termasuk juga negara Amerika Serikat. Seperti
serangkaian

kebijakan

luar

negeri Amerika

Serikat

terkait

kompetisi

ekonomi,memperkuat pertahanan di perbatasan negara-negara,mewujudkan
perdamaian,kebebasan,dan upaya perluasan ideologi demokrasi. Dan pada
dasarnya politik luar negeri tidak pernah pernah bersifat tetap, politik luar negeri
harus menyesuaikan kebijakan sesuai dengan kepentingan nasional dan peluang
dalam hubungan internasional.
Beberapa aktor yang memegang peranan pentingan dalam kebijakan luar
negeri Amerika Serikat adalah :
1.

Presiden berperan sebagai penyelenggara politik luar negeri melalui
departemen luar negeri dan menunjuk dan memberhentikan duta besar
(atas persetujuan kongres)

2.

Kongres berperan dalam menunjuk duta besar dan menyetujui
ataupun meratifikasi pembuatan kebijakan yang di buat oleh presiden.

3.

Senat dan House of Representative berperan dalam mengeluarkan
resolusi ataupun menolaknya

Institusi Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat
Dalam pembuatan kebijakan luar negeri amerika serikat terdapat institusi
pemerintahan yang memegang peranan penting yaitu:
1. Departement of State
2. Departement of Defense
3. National Security Council
4. Central Intelligence Agency
Secara umum berbagai arah kebijakan luar negri Amerika Serikat di tujuan
nasionalnya yaitu memantapkan diri di dunia sebagai polisi dunia, dominasi
sumber daya alam, orientasi ekonomi, penyebaran ideology yaitu liberalism dan
demokrasi, keamanan nasional dan pemberantasan terrorisme, dan mewujudkan
tatanan dunia baru.

15

Dalam format politik internasional Amerika Serikat terdapat dua pilar
paling mengemuka yang dijadikan kebijakan pokok negara adidaya Amerika
Serikat adalah demokratisasi (termasuk HAM) dan liberalisme ekonomi dunia.
K. Batas Kedaulatan Rakyat Amerika Serikat
Rakyat Amerika Serikat menyalurkan suaranya kepada calon tertentu,
bukan memilih partai politik tertentu. Dengan sebuah pemerintah federal, para
pegawai dipilih di tataran federal (nasional), negara bagian, dan daerah. Pada
tataran nasional, presiden, dipilih secara tidak langsung oleh rakyat, melalui
Lembaga Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat. Pada masa
modern, para anggota lembaga tersebut selalu menyalurkan suaranya berdasarkan
suara rakyat di masing-masing negara bagian. Seluruh anggota Kongres, dan
kantor-kantor pada tataran negara bagian dan daerah dipilih secara langsung.
Hak-hak rakyat Amerika Serikat untuk memilih adalah:
1. Rakyat berhak memilih anggota dari badan perwakilan,
2. Anggota dari Badan Perwakilan tidak dipilih secara langsung oleh rakyat,
melainkan dipilih oleh anggota legislatif Negara,
3. Pemilihan Presiden akan ditangguhkan oleh para pemilih yang menjadi
perwakilan dari setiap negara bagian,
4. Mahkamah Agung akan dipilih oleh elit politik, yang dinominasikan oleh
presiden, dan disetujui oleh senat.

16

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Amerika Serikat adalah sebuah republik federal dengan 50 negara bagian
serta memiliki prinsip yang disebut Separation of Powers, yaitu legislatif,
eksekutif, dan yudikatif. Tiga lembaga ini memiliki checks & balances yang
dimana masing-masing dari tiga lembaga memiliki kewenangan sendiri, dan
lembaga dapat mengatur lembaga lain, dan juga lembaga tersebut dapat diatur
oleh lembaga yang lain.
Konstitusi AS mendirikan bentuk pemerintahan perwakilan yang
bercirikan sebagai federalisme, pembagi kekuasaan, dan peninjauan kembali.
Kemudian dalam Politik Nasional AS, pemilihan umum harus mencapai
“pemerintahan oleh rakyat” dalam mencari pemimpin yang bertanggung jawab.
Di dalam Politik Luar Negeri AS, demokrasi dan menghormati hak asasi manusia
telah lama menjadi komponen utama kebijakan luar negeri AS yang dimana
membantu menciptakan arena global yang lebih aman, stabil, dan sejahtera yang
sekaligus membuat Amerika Serikat bisa memajukan kepentingan nasionalnya.
17

Selain itu, Amerika Serikat juga telah mengambil peran kepemimpinan dalam
perdamaian di seluruh dunia dan mencoba untuk mengatasi masalah ekonomi
serta lingkungan internasional.
Terdapat beberapa batasan kedaulatan rakyat yang terjadi di AS, seperti
hanya beberapa orang yang memiliki kekayaan pribadi di beberapa negara bagian
yang bisa memilih anggota DPR, anggota senat dipilih oleh anggota legislatif di
semua negara bagian, pemilih telah ditentukan oleh legislatif dari masing –
masing negara bagian dalam pemilu presiden, dan Mahkamah Agung yang akan
dipilih oleh beberapa pemerintah elit telah dicalonkan oleh Presiden dan disetujui
oleh senat.

DAFTAR PUSTAKA

Powers, Presidential. National Paralegal College. october 2, 2007.
http://nationalparalegal.edu/conLawCrimProc_Public/Federalism/Presiden
tialPowers.asp (accessed december 19, 2015).

"The House Explained." United States House of Representatives. Diakses
18Desember2015. http://www.house.gov/content/learn/.
"About the Supreme Court." United States Courts.Diakses 18Desember2015.
http://www.uscourts.gov/about-federal-courts/educational-resources/abouteducational-outreach/activity-resources/about.
DR. H. Inu Kencana Syafiie, M.Si, Ilmu Politik, Penerbit Rineka Cipta,
Jatinangor, 2010.
Hoffman, Abraham, Cliffs Quick Riview American Government, Hungry Mints,
New York: 2001.
Budiardjo, Miriam, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta:
2008.
Zulkarnaen dan Beni Ahlmad Saebani, 2012. Hukum Konstitusi. Penerbit Pustaka
Setia: Bandung.

18

19