T PKN 1402191 Chapter3

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN A.Desain Penelitian

Desain penelitian adalah sebuah gambaran atau rencana yang berisikan mengenai langkah-langkah yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini, dimana terdapat keterkaitan yang logis dari pertanyaan awal penelitian sampai dengan akhir atau simpulan-simpulan dari penelitian yang dilakukkan. Sebuah desain penelitian merupakan sebuah proses yang diperlukan dalam suatu perencanaan dan pelaksanaan penelitian itu sendiri. Philliber, ddk (Yin,2011. Hlm. 28) mengistilahkan desain penelitian sebagai blue print (induk) suatu penelitian. Dalam blue print inilah yang mampu menentukan pelaksanaan penelitian. Penyususnan desain penelitian ini dirumuskan setelah peneliti menentukan judul atau topik dalam penelitian yang akan dilaksanakan. Dalam desain penelitian terdapat pertanyaan tentang apa, mengapa, dan bagaimana masalah tersebut diteliti dengan menggunakan prinsip-prinsip metodolologis.

Dalam desain penelitian, dalam suatu pelitian terdapat komponen yang paling penting dalam pelaksanaan penelitian adalah menentukan pendekatan dan metode penelitian. Pendekatan dalam penelitian dapat diartikan sebagai suatu cara atau langkah-langkah dengan urutan tertentu agar dapat dicapai pengetahuan yang benar, karena suatu penelitian dapat dikatakan valid jika suatu penelitian menggunakan pendekatan penelitian yang tepat. Karena keberhasilan dari sebuah penelitian akan ditentukan pula oleh pendekatan penelitian yang digunakannya. Penelitian yang hendak dilakukan oleh penulis adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Makna pendekatan penelitian kualitatif adalah sebuah proses penelitian yang menjadi sebuah cara yang dipakai untuk menemukan sebuah fenomena masalah sosial atau kemanusiaan yang terjadi secara ilmiah dan dalam hal ini menekankan suatu gambaran yang kompleks dan holistik. Menganalisis dengan kata-kata dan melaporkan pandangan-pandangan yang diperoleh di lapangan secara rinci serta melakukkan suatu penelitian secara alamiah. Dalam hal ini penelitian kualitatif disebut juga sebagai sebuah penelitian naturalistik, data yang dikumpulkan bercorak kualitatif, dimana tidak


(2)

menggunakan alat pengukur seprti halnya kuantitiatif. Penelitian kualitatif sering disebut penelitian naturalistik karena berbagai data yang diperoleh dari lapangan merupkan serangkain data yang bersifat natural, wajar, apa adanya serta tidak adanya manipulasi, ataupun di atur dengan berbagai eksperimen atau tes (Nasution, 2010; Creswell,1998).

Dalam penelitian ini data yang diperoleh dalam penelitian kualitatif berupa sebuah data deskriptif analitik mengenai sebuah peristiwa yang diambil dari situasi yang wajar. Dalam penelitian ini dibutuhkan ketelitian dari peneliti sendiri untuk dapat mengamati secermat mungkin mengenai aspek-aspek yang diteliti, peranan peneliti sangat menentukan sebagai alat penelitian utama yang mengadakan sendiri pengamatan dan wawancara. Pendapat lain dikemukkan oleh Bogdan dan Taylor dalam Basrowi dan Suwandi (2008, hlm.21) Penelitian kualitatif sebagai salah satu prosedur penelitian yang menghasikan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Melalui penelitian kualitatif peneliti dapat mengenalis ubjek, merasakan apa yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari. Serta menurut Moleong (2005,hlm.6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang dialami dan dengan memanfaatkan metode alamiah. Maka Penelitian kualitatif berusaha memahami fenomena yang terajadi yang di alami oleh subjek penelitian dimana mencakup segala tindakan yang terjadi sealamiah mungkin atau apa adanya.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, karena tujuan peneliti sendiri yang ingin mengetahui gamabaran mengenai Proses Diklatsar di SMK Negeri 1 Pacet-Cianjur dalam Membentuk karakter siswa secara alamiah atau sesuai dengan apa yang terjadi dilapangan.

Serta metode adalah sebuah proses dimana berisikan prinsip-prinsip dan prosedur yang kita gunakan untuk mendekati malah dan mencari sebuah jawaban. Dalam penelitian ini yang menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan desain studi kasus. Karena dalam hal ini peneliti berusaha melakukan penelitian


(3)

yang mendalam terhadap sebuah kasus yang diteliti dengan dibatasi oleh tempat, waktu dan peristiwa tertentu.

Creswell (2008:61) a case study is an exploration of a bounded syste or a case (or multiple cases) over time through deailed, in depth data collection invoving multiple sources of information rich in context”.

Senada dengan yang dikemukakan oleh Creswell, studi kasus menurut Emzir (2011, hlm.20) Penelitian studi kasus adalah suatu penelitian kualitatif yang berusaha menemukan makna, menyelidiki proses, dan memperoleh pengertian dan pemahaman yang mendalam dari individu, kelompok, atau situasi.

Dalam hal ini peneliti mencoba menemukan sebuah makna yang ada di lapangan, dan menyelidiki suatu proses program melalui sebuah pemahaman dari individu, kelompok ataupun situsi yang terjadi dalam aspek lingkungan sosial. Seperti apa yang dikemukakan oleh Nasution (1996,hlm.55) studi kasus atau case study adalah untuk penelitian yang mendalam tentang suatu aspek lingkungan sosial termasuk manusia didalamnya. Dalam penelitian studi kasus memungkinkan perilaku seorang peneliti untuk mempertahankan karakteristik holistik dan bermakna dari berbagai peristiwa-peristiwa kehidupan nyata seperti halnya berbagai siklus kehidupan seseorang, proses organisasional dan berbgai manajerial perubahan di sekolah. (K.Yin, 2002).

Maka dalam hal ini studi kasus merupakan penelitian yang memepertahankan karakteristik dari objek yang diteliti serta bersifat holistik dan bermakna dimana penelitian studi kasus digunakan untuk penelitian yang berkitan dengan kehidupan sosial. Bersifat lebih mendalam mengkaji sebuah permasalahan dalam penelitian, mulai dari pengumpulan data sampai tahap interpretasikan data yang diperoleh.

Jika dilihat dari subjek penelitiannya, studi kasus memiliki subjek yang sempit namun mengkaji permasalah secara mendalam dan fokus dalam hal ini seperti yang dikemukkan oleh Arikunto (2002,hlm.115) penelitian kasus hanya meliputi daerah atau subjek yang sangat sempit, tetapi ditinjau dari sifat penelitiannya, penelitian kasus lebih mendalam dan mebicarakan kemungkinan untuk memecahkan masalah yang aktual dengan mengumpulkan data, menyusun dan mengaplikasikannya dan mengintepretasikannya.


(4)

Dalam penelitian kualitatif manusia atau peneliti sendiri menjadi intrumen yang ada dalam penelitian, mulai dari tahap perencanaan sampai menjadi pelapor penelitian. Serta dalam penelitian kualitatif manusia menjadi sebuah instrumen utama dan penting dalam keseluruhan tahap-tahap penelitian kualitatif sendiri (Moleong, 2005).

Dalam penelitian ini penulis berusaha untuk menganalisis berbagai permasalahan berdasarkan data objektif yang peneliti peroleh dari sumber data. Dalam penelitian ini tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis maupun teori tertentu, melainkan dalam penelitian ini suatu upaya ke arah menemukan pemahaman baru mengenai suatu fenomena yang dikaji. Adapun fenomena yang dikaji dalam penelitian ini adalah peran Diklatsar kewiraan dalam mengembangkan watak kewarganegaraan (civic disposition) siswa.

Desain penelitian studi kasus dipilih oleh penelit karena dalam hal ini peneliti ingin menganalisis mengenai makna, menyelidiki proses, dan memperoleh pengertian dan pemahaman yang mendalam mengenai Diklatsar kewiraan di SMK Negeri 1 Pacet-Cianjur dengan informasi yang diperoleh baik dari individu, kelompok, atau situasi yang terjadi.

B.Partisipan dan Tempat Penelitian

Partisipan penelitian kualitatif adalah pihak-pihak yang menjadi sasaran penelitian atau sumber yang dapat memberikan informasi yang dipilih secara purposif bertalian dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian ini yang diamati sebagai sumber data adalah manusia, peristiwa dan situasi (Nasution 2003, hlm.9) yang dimaksud dari manusia penelitian kualitatif yang menjadi subjek penelitian adalah pihak-pihak yang menjadi sasaran penelitian atau sumber yang dapat memberikan informasi yang dipilih secara purposif bertalian dengan tujuan tertentu. Seperti yang dikemukkan oleh Moleong (2005, hlm.165) bahwa

“penelitian kualitatif tidak ada sampel acak tetapi sampel bertujuan.”

Berdasakan pendapat tersebut, maka subjek yang akan diteliti ditentukan langsung oleh peneliti. Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan program Diklatsar Kewiraan ini. Yaitu:


(5)

1. Kepala Sekolah Periode 2004-2014 (Pencetus Pelaksana Program diklatsar kewiraan)

Sebagai kepala sekolah pencetus kegiatan program Diklatsar kewiraan diharapkan dapat lebih mengetahui tujuan awal, dan latar belakang dari pelaksanaan Diklatsar kewiaraan.

2. Kepala Sekolah

Dalam hal ini diharapkan data yang diperoleh adalah mengetahui kepemimpinan kepala sekolah dan peran dalam pelaksanaan program Diklatsar kewiraan yang diadakan, serta alasan mengapa program Diklatsar kewiraan tetap dijadikan sebagai program rutin yang diadakan oleh SMK Negeri 1 Pacet-Cianjur 3. Pembina atau ketua pelaksana Pogram Diklatsar Kewiraan

Pembina atau ketua pelaksana kegiatan Diklatsar kewiraan yang teradapat di SMK Negeri 1 Pacet Cianjur, berusaha mememperoleh berbagai rumusan acara yang dilaksanakan dalam program tersebut.

4. Guru PKn

Guru pendidikan kewarganegaraan menjadi salah satu yang mejadi sumber data untuk diketahui bagaimana, keterkaitan Diklatsar kewiraan yang dilaksanakan di SMK Negeri 1 Pacet Cianjur ini terhadap pendidikan kewargenagaraan.

5. Pelatih dari Anggota Yonif 300 Raider

Pelatih menjadi salah satu sumber data lainnya, diharapkan menjadi sumber informasi mengenai pelaksanaan Diklatsar kewiraan karena yang mengetahui secara langsung mengenai keadaan siswa dilapangan ketika pelaksanaan Diklatsar kewiraan.

6. Siswa Kelas X sebagai peserta Diklatsar dan siswa Kelas XI sebagai Kakak Asuh

Siswa yang betugas sebagai kaka asuh adalah siswa/siswi kelas XI dan yang menjadi peserta dari Diklatsar, dan siswa/siswi kelas XI yang bertugas menjadi kakak asuh dalam kegiatan Diklatsar ini menjadi salah satu sumber data dalam penelitian ini, untuk mengetahui Diklatsar kewiraan yang dilaksanakan di SMK Negeri 1 Pacet Cianjur.


(6)

Dalam penelitian kualitatif yang menjadi sumber data seperti yang dikemukakna oleh Nasution (2003, hlm.9) adalah manusia, peristiwa,serta situasi. Dalam hal ini peristiwa yang dimaksudkan adalah semua kejadian yang terjadi dan diamati selama Diklatsar kewiraan berlangsung. Sedangkan yang dimaksud dengan situasi adalah tata atau gambaran yang menyangkut keadaan atau kondisi ketika berlangsungya pengamatan terhadap program Diklatsar.

Peneliti dalam penelitian ini berusaha memperoleh berbagai macam data yang berhubungan dengan penelitian. Data tersebut akan diperoleh dari semua perkataan, tindakan, situasi, dan peristiwa yang dapat diamati oleh peneliti selama kegiatan diklatsar ini. Jumlah dan subjek penelitian dalam hal ini pada dasarnya dapat berkembang di lapangan atau disebut snowball sampling tehnique.

Sampel dalam penelitian kualitatif bersifat purfosif dimana besarnya sampel ditentukan oleh adanya pertimbangan perolehan informasi. Penentuan sampel dianggap telah memadai apabila telah sampai pada titik jenuh, informasi yang diperoleh merupakan informasi yang memiliki taraf “redudacy” atau ketentuan atau kejenuhan, dimana dalam penelitian ini, jika menggunakan responden lain yang selanjutnya akan di mintai informasi, namun tidak mendapatkan informasi yang barru yang dianggap berarti atau penting. (Nasution, 1996).

Memperoleh informasi atau pengumpulan data dari responden yang telah dimintai keteranagan diperoleh suatu informasi yang sama,maka hal itu menjadi sebuah ukuran dan dirasakan sudah cukup untuk proses pengumpulan data yang diperlukan sehingga tidak diperlukan untuk meminta keteranan dari reponden berikutnya.

C.Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dalam penelitian ini ialah SMK Negeri 1 Pacet-Cianjur yang beralamat di Jalan Hanjawar Desa. Cibodas Kec. Pacet Kabupaten Cianjur. Adapun alasan memilih peneltian di SMK Negeri 1 Pacet-Cianjur sebagai berikut: 1. SMK Negeri 1 Pacet adalah lembaga pendidikan yang sangat memperhatikan kualitas pendidikan tidak hanya teori dan praktek dari pelajaran saja yang diberikan tetapi sikap baik, tangguh, sopan, disiplin, dan tanggung jawab harus


(7)

dapat diajarkan pada siswa – siswi SMK Negeri 1 pacet agar menjadi lulusan yang berkualitas.

2. SMK Negeri 1 Pacet-Cianjur merupakan satu-satunya sekolah di Kabupaten Cianjur yang menyelenggarakan Diklatsar kewiraan sejak empat tahun terakhir.

3. SMK Negeri 1 Pacet Cianjur sebagai sekolah yang memiliki pestasi yang cukup banyak dalam bidang akademik dan non akademik

4. Lokasi sekolah tersebut dekat dengan domisili peneliti sehingga memudahkan untuk melakukakn observasi dan dapat menghemat waktu serta biaya untuk melakukkan kunjungan ke lokasi penelitian

D. Definisi Operasional

1. Pendidikan dan Latihan Dasar Kewiraan (Diklatsar) Dalam Kontek Pedidikan Kewarganegaraan

Diklatsar kewiraan adalah salah satu bentuk program sekolah yang telah dilaksanakan empat tahun terakhir di SMK Negeri 1 Pacet Cianjur, program ini bertjuan untuk membentuk pribadi siswa melalui kegiatan Diklatsar dalam hal ini kewiraan dapat diartikan menjadi kepahlawanaan atau kemiliteran, oleh karena itu dapat disimpulakan bahwa Diklatsar kewiraan merupakan suatu program yang membina siswa dalam yang dilakukkan secara kemiliteran, dalam retang waktu tertentu. Dan yang bertujuan untuk membentuk pribadi siswa. Sedangkan pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang bertujuan membentuk siswa menjadi warganegara yang mampu memahami dan mampu melaksanakan hak serta kewajibannya sesuai dengan pengamalan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Neagara Republik Indonesia Tahun 1945. Dalam hal ini secara khusus pendidikan kewarganegaraan memebentuk siswa melalui kegiatan pembelajaran di dalam kelas, dan secara umum pendidikan kewarganegaraan membina siswa baik dalam lingkungan sekolah, khususnya dalam progaram diklatsar. Untuk membentuk siswa tidak hanya mampu bersikap baik untuk dirinya sendirinya melainkan untuk orang lain yang ada dilingkungan sekolah, keluarga, masyarakat, berbangsa dan bernegara.


(8)

2. Watak Kewarganegaraan (Civic Disposition)

Watak kewarganegaraan (Civic Disposition) merupakan sebuah kompetensi kewarganegaraan yang meliputi sebuah karakter privat serta karakter publik individu warganegaraan. Dalam penelitian ini watak kewaragengaraan (civic disposistion) siswa adalah sejumlah karakter privat yang melingkupi tanggung jawab moral, disiplin diri dan penghargaan terhadap harkat dan matabat manusia dari setiap individu. Serta karakter publik yang meliputi kepedulian sebagai warganegara, kesopanan, megindahkan aturan main (rule of law) berfikir keritis, dan kemauan untuk mendengar, benegosiasi dan berkompromi.

Dan indikator watak kewaraganegaraan (Civic Disposition) seperti yang dikemukkan Menurut Branson (1999) mengemukakan bahwa: Memiliki karakter privat, yang melingkupi tanggung jawab moral. disiplin diri dan penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia. Karakter publik yang meliputi keperdulian sebagai bagian dari bangsa yaitu sebagai warga negara, kesopanan, megindahkan aturan main (rule of law). Dalam hal ini mampu berfikir kritis dan sebagai warganegara yang memiliki kemauan untuk mendengar, benegosiasi dan berkompromi merupakan berbagai karakter yang diperlukan untuk terciptanya demokrasi yang sukses.

E.Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa teknik pengumpulan data yang bersifat kualitatif, yang meliputi studi wawancara mendalam, dokumentasi, dan obeservasi.

1. Wawancara

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam pelitian ini adalah wawancara. Wawancara menurut Lincolin dan Guba (1985,hlm.268) wawancara adalah suatu percakapan yang bertujuan untuk mendapatkan inforamsi tentang perorangan, kejadian, kegiatan, perasaan, motivasi, keperdulian, disamping itu dapat mengalami dunia pikiran dan perasaan reponden. Wawancara yang dilakukkan dalam penelitian kualitatif, peneliti dapat melakukan tatap muka langsung atau face to face interview tau disebut wawancara berhadap-hadapan dengan partisipan, atau mewawancara responden dengan telephon atau terlibat dalam fokus group interview. Dalam wawancara ini ditanyakan pada responden


(9)

mengenai pertanyaan yang berisikan seputar masalah dan tujuan penelitian yang akan diadakan. Sehingga wawancara adalah percakapan yang dilakukkan oleh peneliti dengengan subjek penelitian untuk memperoleh data megenai penelitian (Creswell 2010).

Dalam penelitian ini peneliti bermaksud melakukkan wawancara dengan kepala sekolah, guru PKn, pembina atau ketua diklatsar kewiraan, pihak TNI sebagai pembina dari luar sekolah, dan peserta didik SMK Negeri 1 Pacet Cianjur berkenaan dengan peran Diklatsar kewiraan dalam membentuk watak kewarganegaraan (civic disposition) siswa. Dalam hal ini diharapkan setelah melakukkan wawancara dengan pihak yang bersangkutan, peneliti dapat mendapatkan informasi secara mendetail mengenai bagaimana proses pelaksanaan Diklatsar kewiraan dalam membentuk watak kewaraganegaraan (civic disposition) siswa

2. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah salah satu cara untuk memeproleh informasi dalam suatu penelitian, dan dalam hal ini studi dokumentasi memiliki manfaat yang besar, seperti yang dikemukkan oleh Lincoln dan guba (1985) sember informasi yang berupa dokumen dan rekaman cukup bermanfaat, karena antara lain:

a. Merupakan sumber data yang stabil dan kaya

Data yang diperoleh dari studi dokumentasi merupakan sumber data yang stabil atau tetap. Hal ini memperudah dalam pengolahan hasil penelitian, data yang dihasilkan dalam studi dokumentasi juga memiliki sifat yang kaya atau beragam.

b. Berguna sebagai pengujian

Hasil data yang diperoleh dari studi dokumentasi dapat digunaan sebagai bahan pengujian dalam suatu penelitian.

c. Bersifat alamiah

Hasil data yang dihasilkan dari studi dokumentasi bersifat alamiah, apa adanya, sesuai dengan apa yang ada di lapangan setra apa yang sesungguhnya trejadi, dalam hai ini studi dokumentasi tidak dapat di rekayasa.


(10)

Data yang dipelukan dalam pelaksanaan studi dokumentasi ini relatif memiliki harga yang murah, serta pengumpulan data penelitian menggunakan studi dokumentasi juga mudah diperoleh pada saat penelitian itu berlangsung.

Studi dokumentasi dilakukan untuk melihat secara langsung atau melakukan pengamatan langsung terhadap pelaksanaan Diklatsar kewiraan. Baik pada saat program dilaksanakan serta penerapan pelaksanaan program dalam kegiatan siswa sehari-hari dalam upaya membangun watak kewarganegaraan (civic disposition) siswa.

3. Observasi

Obeservasi dalam penelitian kualitatif memungkinkan peneliti terjun langsung ke dalam apa yang ditelitinya, fungsinya untuk lebih mendalami apa yang akan diteliti. Observasi dalam penelitian kualitatif merupakan sutu bentuk observasi yang didalamnya peneliti langsung turun kelapangan untuk mengamati berbagai perilau dan kejadian-kejadian serta aktivitas individu, obeservasi memiliki peranan yang penting dalam penelitian kulaitatif, karena melalui kegiatan observasi peneliti dapat mendokumentasikan seluruh fenomena yang terjadi dan muncul di lokasi penelitian yang tentunya berbagai permasalahan yang sedang diteliti (Creswell,2010; suwardi 2008). Mengingat pentingnya suatu observasi dalam penelitian, maka observasi perlu dilakukkan secara benar-benar dalam penelitian kualitatif. Adapun manfaat pengamatan dalam penelitian seperti yang dikemukkan oleh Patton dalam Nasution (2003, hlm.60) manfaat pengamatan adalah :

a. Dengan berada dilapangan peneliti lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi, jadi ia dapat memperoleh pandangan yang holistik atau menyeluruh.

b. Pengalaman langsung memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif.

c. Peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau tidak diamati oleh orang lain,

khususnya orang yang berada dilingkungan itu, karena dianggap “biasa” dan


(11)

d. Peneliti dapat menemukan hal-hal yang sediannya tidak akan diungkapkan oleh reponder, dalam wawancara karena bersifat ensitif atau ingin ditutupi karena dapat merugikan nama lembaga.

e. Peneliti dapat menemukan hal-hal yang diluar persepsi responden sehingga peneliti memperoleh gambaran komperhensif.

f. Dalam lapangan peneliti tidak hanya dapat melakukan pengamatan terhadap hal-hal yang terfous. Kegiatan observasi dalam penelitian ini bertujuan untuk mandapatkan data yang akurat mengenai proses Diklatsar kewiraan yang ada di SMK 1 Pacet Cianjur

4. Teknik Analisis Data

Teknik analisis atau pengolahan data dalam penelitian kualitatif melalui proses menyusun, mengkatagorikan data, mengcari kaitan isi berbagai data yang diperoleh dengan maksud untuk mendapatkan maknanya. Data yang dikumpulkan dan diperoleh dari responden melalui wawancara, observasi, studi dokumentasi dilapangan selanjutnya dideskripsikan dalam bentuk laporan. Bogdan dan Biklen dalam Basrowi dan Suwandi (2008, hlm.193) bahwa analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan peneliti dalam mengolah data seperti mengorganisasikan data, memilih data menjadi satuan yang adapat dikelola, mengadakan sintesis, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, membuat keputusan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman dalam Basrowi dan Suwandi (2008, hlm. 193) mencakup tiga kegiatan yang bersamaan yaitu:

a. Reduksi data

Merupakan proses pemilihan, pemusatan, perhatian, dan penginformasian data kasar dari langan, reduksi data bertujuan untuk mempermudah pemahaman terhadap data yang terkumpul dari hasil catatan lapangan dengan cara merangkum dan mengklasifikasi sesuai dengan masalah yang diteliti. Dalam mereduksi data diperlukan. Berbagai informasi yang didapat dari lapanan merupakan bahan mentah yang harus diolah, diringkas dan dilakukkan berbagai pemilihan mengenai relevansinya dengan masalah penelitian yang sedang dilaksanakan, disusun secara lebih sistematis, dan ditonjolkan pokok fikiran yang penting saja, hingga


(12)

memudahkan untuk dikendalikan. Dalam hal ini secara sederhana reduksi data merujuk pada proses pemilihan, pemokusan, penyederhanaan, abstraksi, dan

pentransformasian “data” mentah yang terjadi dalam catatan-catatan lapangan tertulis (Emzir, 2011). Dalam hal ini reduksi data dilakukkan untuk menjadi sebuah bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, memisahkan dan membuang data yang tidak dibutuhkan dalam penelitian dalam artian data yang diperoleh yang tidak relevan dalam penelitian serta mengorganisasi data dengan cara sedemikan rupa sehingga kesimpulan akhir dapat di ambil.

b. Display ( Penyajian Data)

Langkah kedua dalam dalam analisi data adalah dispaly data yaitu kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun, sehingga informaasi tersebut memberi kemungkinan akan adanya sebuah penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan dari hasil penelitian (Emzir, 2011). Suatu bentuk penyajian data kualitatif dapat dilakukkan dengan cara:

1) Teks naratif dimana suatu bentuk penyajian data kualitatif yang berbentuk catatan lapangan yang diperoleh dalam penelitian.

2) Matrik, grafik dan bagan merupakan bentuk-bentuk yang menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu bentuk, dan dapat dipadu sehingga dapat memudahkan dalam melihat apa yang sedang terjadi, apakah kesimpulan sudah tepat atau sebaliknya perlu digunakan analisis kembali. c. Menarik kesimpulan atau Verifikasi data

Menarik kesimpulan dalam sebuah penelitian yang telah dilakukkan berarti menjawab permaslaahan yang ada dalam penelitian, upaya penarikan kesimpulan atau verifikasi data dilakukan peneliti secara terus-menerus selama berada dilapangan. Dalam proses penyimpulan data, perlu menggunakan ketelitian bahwa data yang telah diperoleh merupakan data yang valid. Dalam hal ini kesimpulan awal yang dikemukkan masih bersifat sementara dalam suatu penelitian, kesimpulan awal ini masih akan berubah bila tidak itemukann bukti-bukti yang menjadi penguat terhadap kesimpulan awal tersebut, dan mendukung dalam pengumpulan data berikutnya. Namun dalam hal ini apabila kesimpulan tahap awal, dapat didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat


(13)

penelitian kembali ke lapangan dan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang didapat merupakan sebuah kesimpulan yang kredibel, sesuai dengan pendukung data yang didapat dilapangan (Sugiono, 2006).

G. Uji Keabasahan Data a. Triangulasi

Untuk tahap selanjutnya diikuti dengan triangulasi data, triangulasi data adalah berupa pengecekan kebenaran tertentu dari hasil data yang diperoleh, pengecekan ini dilihat dari berbagai cara dan berbagai data yang didapat saat dilakukkan penelitian dilapangan. Data yang dikumpulkan melalui teknik triangulasi dilakukan untuk membandingkan hasil data berdasarkan subjek penelitian, alat pengumpulan data. Teknik triangulasi mempermudah peneliti kualitatif dalam me-recheck temuan penelitiannya dengan proses membandingkan hasil temuannya dengan berbagai sumber dan metode. Maka hal yang dilakukan peneliti dalam triangulasi adalah mengajukan berbagai macam variabel pertanyaan, dan mengeceknya dengan berbagai sumber data yang dimiliki dan memanfaatkan meode agar proses pengecekan kepercayaan data dapat dilakukan (Moleong, 2012).

Dalam penelitian ini di gunakan teknik triangulasi subjek penelitian dan triangulasi teknik penelitian. Triangulasi subjek penelitian di lakukakan untuk menguji kreadibilitas data yang dilakukkan dengan cara mengecek data yang dilakukkan dan diperoleh melalui beberapa responden. Dan digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.2 Triangulasi Sumber Data Sumber :dikembangkan oleh Penulis (2016)

Kepala Sekolah Pembina


(14)

Dalam hal ini penggunaan triangulasi sumber data adalah untuk memperkuat pengambilan keputusan dari data yang peneliti dapatkan ketika dilapangan. Hal ini data yang di dapatkan berupa kesamaan jawaban dari ketika responden tersebut, maka dapat disimpulkan peneliti mendapatkan hasil temuan penelitian.

Triangulasi teknik penelitian adalah triangulasi yang menggabungkan 3 teknik penelitian yang telah dilakukkan peneliti, ketiga teknik penelitian tersebut adalah wawancara, obeservasi dan studi dokumentasi. Dan triangulasi teknik penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut

Gambar 3.3

Triangulasi Teknik penelitian

Sumber : dikembangkan oleh penulis (2016) b. Tahap Member-check

Member-check di lakukkan bertujuan agar informasi yang telah diperoleh dari informan digunakan dan telah dilakukan penulisan laporan kemudia di check kembali pada informan, untuk dilihat kesesuaian antara laporan yang telah dibuat dengan onformasi yang telah informan berikan. Dalam penelitian ini membercheck dilakukan ketika akhir dilapangan dan diajukan pada subjek-subjek penelitian.

Pelaksanaan member-check ini dilakukan pada saat pelaksanaan penelitian yang berkesinambungan. Dengan kata lain setelah data diperoleh dari sumber data, maka peneliti langsung melakukan pelaporan data yang diperoleh dalam

Wawancara Observasi


(15)

bentuk transkrip. Setelah itu baru di konfirmasikan kepada responden penelitian untuk diperiksa kesesuiannya., kemudia dilakukan perbaikan dan penyempurnaan sampai dengan data yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan.

c. Perpanjangan Masa Observasi

Mengenal suatu lingkungan penelitian memerlukan waktu yang relatif panjang, selain itu diperlukan menjalin keterikatan yang berfungsi untuk mengecek kebenaran atas informasi yang telah diperoleh. Perpanjangan masa observasi yang dilakukkan peneliti memiliki tujuan untuk memperoleh data dan informasi yang valid dari sumber data. Hal yang dilakukan adalah meningkatkan intensitas pertemuan serta mampu mengkondisikan waktu sehingga memiliki waktu berinteraksi dengan sumber data dalam kondisi yang natural.

H. Isu Etik

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Pacet-Cianjur, dengan informan yaitu Kepala Sekolah, Wakasek Urusan Kesiswaan sekaligus sebagai Pembina program Diklatsar, guru PKn, Siswa Kelas X sebagai peserta diklatsar, dan siswa kelas XI sebagai kaka asuh, Anggota Raider 300 sebgaai pembina Diklatsar dari luar sekolah dalam pelaksanaan Diklatsar Keiwiraan SMK Neger 1 Pacet-Cianjur, karena informan ini dapat membantu untuk mengumpulkan data-data yang dibutuhkan oleh peneliti dalam penelitian ini. Pada saat penelitian berlangsung peneliti mengamati setiap yang terjadi, serta untuk melaksanaakan sebuah wawancara kepada informan, peneliti terlebih dulu datang ke tempat informan untuk meminta izin serta menunjukan surat izin penelitian, setelah itu baru membuat janji dengan infoman sesuai dengan kesediaan dan waktu informan tersebut.

Berdasarkan kesediaan informan peneliti melakukkan obeservasi dan wawancara, waktu berlangsungnya wawancara tergantung dari waktu yang dibutuhkan. Proses wawancara tidak mengganggu aktivitas informan, serta tidak ada paksaan, dan tidak ada unsur kekerasan, semua atas kesepakatan bersama. Untuk pengambilan dokumentasi dalam hal ini foto lokasi penelitian juga harus meminta izin, dalam hal ini agar hasil dokumentasi berupa foto tidak memberatkan salah satu pihak.


(16)

Setelah selesai melakukan wawancara peneliti memberikan ucapan terimakasih dan memberikan penghargaan, serta sudah terdapat kesepakatan antara peneliti dengan informan bahwa data penelitian hanya dipergunakan untuk kepentingan ilmiah dan seluruh informan ditulis dengan nama samaran. Dengan demikian penelitian ini dapat berlangsung dengan lancar tanpa ada memberatkan,


(17)

I. Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Tahun 2015-1016 Jul

2015

Ags 2015

Sep 2015

Okt 2015

Nov 2015

Des 2015

Jan 2016

Feb 2016

Mar 2016

April 2016

Mei 2016

Juni 2016 1. Pengajuan

proposal 2. Seminar

Proposal 3. Perijinan 4. Proses

pengumpulan Data

5. Analisis data 6. Penyusunan

laporan 7. Ujian Tahap I 8. Ujian Tahap II


(18)

(1)

penelitian kembali ke lapangan dan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang didapat merupakan sebuah kesimpulan yang kredibel, sesuai dengan pendukung data yang didapat dilapangan (Sugiono, 2006).

G. Uji Keabasahan Data

a. Triangulasi

Untuk tahap selanjutnya diikuti dengan triangulasi data, triangulasi data adalah berupa pengecekan kebenaran tertentu dari hasil data yang diperoleh, pengecekan ini dilihat dari berbagai cara dan berbagai data yang didapat saat dilakukkan penelitian dilapangan. Data yang dikumpulkan melalui teknik triangulasi dilakukan untuk membandingkan hasil data berdasarkan subjek penelitian, alat pengumpulan data. Teknik triangulasi mempermudah peneliti kualitatif dalam me-recheck temuan penelitiannya dengan proses membandingkan hasil temuannya dengan berbagai sumber dan metode. Maka hal yang dilakukan peneliti dalam triangulasi adalah mengajukan berbagai macam variabel pertanyaan, dan mengeceknya dengan berbagai sumber data yang dimiliki dan memanfaatkan meode agar proses pengecekan kepercayaan data dapat dilakukan (Moleong, 2012).

Dalam penelitian ini di gunakan teknik triangulasi subjek penelitian dan triangulasi teknik penelitian. Triangulasi subjek penelitian di lakukakan untuk menguji kreadibilitas data yang dilakukkan dengan cara mengecek data yang dilakukkan dan diperoleh melalui beberapa responden. Dan digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.2 Triangulasi Sumber Data Sumber :dikembangkan oleh Penulis (2016)

Kepala Sekolah Pembina


(2)

Seni Sulastri, 2016

PERAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR (DIKLATSAR) KEWIRAAN DALAM MEMBENTUK WATAK KEWARGANEGARAAN (CIVIC DISPOSITON) SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam hal ini penggunaan triangulasi sumber data adalah untuk memperkuat pengambilan keputusan dari data yang peneliti dapatkan ketika dilapangan. Hal ini data yang di dapatkan berupa kesamaan jawaban dari ketika responden tersebut, maka dapat disimpulkan peneliti mendapatkan hasil temuan penelitian.

Triangulasi teknik penelitian adalah triangulasi yang menggabungkan 3 teknik penelitian yang telah dilakukkan peneliti, ketiga teknik penelitian tersebut adalah wawancara, obeservasi dan studi dokumentasi. Dan triangulasi teknik penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut

Gambar 3.3

Triangulasi Teknik penelitian

Sumber : dikembangkan oleh penulis (2016)

b. Tahap Member-check

Member-check di lakukkan bertujuan agar informasi yang telah diperoleh dari informan digunakan dan telah dilakukan penulisan laporan kemudia di check

kembali pada informan, untuk dilihat kesesuaian antara laporan yang telah dibuat dengan onformasi yang telah informan berikan. Dalam penelitian ini membercheck dilakukan ketika akhir dilapangan dan diajukan pada subjek-subjek penelitian.

Pelaksanaan member-check ini dilakukan pada saat pelaksanaan penelitian yang berkesinambungan. Dengan kata lain setelah data diperoleh dari sumber data, maka peneliti langsung melakukan pelaporan data yang diperoleh dalam

Wawancara Observasi


(3)

bentuk transkrip. Setelah itu baru di konfirmasikan kepada responden penelitian untuk diperiksa kesesuiannya., kemudia dilakukan perbaikan dan penyempurnaan sampai dengan data yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan.

c. Perpanjangan Masa Observasi

Mengenal suatu lingkungan penelitian memerlukan waktu yang relatif panjang, selain itu diperlukan menjalin keterikatan yang berfungsi untuk mengecek kebenaran atas informasi yang telah diperoleh. Perpanjangan masa observasi yang dilakukkan peneliti memiliki tujuan untuk memperoleh data dan informasi yang valid dari sumber data. Hal yang dilakukan adalah meningkatkan intensitas pertemuan serta mampu mengkondisikan waktu sehingga memiliki waktu berinteraksi dengan sumber data dalam kondisi yang natural.

H. Isu Etik

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Pacet-Cianjur, dengan informan yaitu Kepala Sekolah, Wakasek Urusan Kesiswaan sekaligus sebagai Pembina program Diklatsar, guru PKn, Siswa Kelas X sebagai peserta diklatsar, dan siswa kelas XI sebagai kaka asuh, Anggota Raider 300 sebgaai pembina Diklatsar dari luar sekolah dalam pelaksanaan Diklatsar Keiwiraan SMK Neger 1 Pacet-Cianjur, karena informan ini dapat membantu untuk mengumpulkan data-data yang dibutuhkan oleh peneliti dalam penelitian ini. Pada saat penelitian berlangsung peneliti mengamati setiap yang terjadi, serta untuk melaksanaakan sebuah wawancara kepada informan, peneliti terlebih dulu datang ke tempat informan untuk meminta izin serta menunjukan surat izin penelitian, setelah itu baru membuat janji dengan infoman sesuai dengan kesediaan dan waktu informan tersebut.

Berdasarkan kesediaan informan peneliti melakukkan obeservasi dan wawancara, waktu berlangsungnya wawancara tergantung dari waktu yang dibutuhkan. Proses wawancara tidak mengganggu aktivitas informan, serta tidak ada paksaan, dan tidak ada unsur kekerasan, semua atas kesepakatan bersama. Untuk pengambilan dokumentasi dalam hal ini foto lokasi penelitian juga harus meminta izin, dalam hal ini agar hasil dokumentasi berupa foto tidak memberatkan salah satu pihak.


(4)

Seni Sulastri, 2016

PERAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR (DIKLATSAR) KEWIRAAN DALAM MEMBENTUK WATAK KEWARGANEGARAAN (CIVIC DISPOSITON) SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah selesai melakukan wawancara peneliti memberikan ucapan terimakasih dan memberikan penghargaan, serta sudah terdapat kesepakatan antara peneliti dengan informan bahwa data penelitian hanya dipergunakan untuk kepentingan ilmiah dan seluruh informan ditulis dengan nama samaran. Dengan demikian penelitian ini dapat berlangsung dengan lancar tanpa ada memberatkan,


(5)

I. Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Tahun 2015-1016 Jul 2015 Ags 2015 Sep 2015 Okt 2015 Nov 2015 Des 2015 Jan 2016 Feb 2016 Mar 2016 April 2016 Mei 2016 Juni 2016 1. Pengajuan proposal 2. Seminar Proposal

3. Perijinan

4. Proses

pengumpulan Data

5. Analisis data

6. Penyusunan

laporan

7. Ujian Tahap I


(6)

Seni Sulastri, 2016

PERAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR (DIKLATSAR) KEWIRAAN DALAM MEMBENTUK WATAK KEWARGANEGARAAN (CIVIC DISPOSITON) SISWA