PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN METODE BILLBOARD RANKING PADA PELAJARAN IPS MATERI PERAN ANGGOTA KELUARGA SISWA KELAS II SDN PAPAR III KEDIRI.

(1)

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR

DENGAN METODE

BILLBOARD RANKING

PADA MATA PELAJARAN IPS

MATERI PERAN ANGGOTA KELUARGA

SISWA KELAS II SDN PAPAR III KEDIRI

SKRIPSI

Oleh :

MENTARI SETYA NING TYAS NIM. D97211086

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH 2016


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

Mentari Setya N.T. 2016. Peningkatan motivasi belajar dengan metode billboard ranking pada pelajaran IPS materi peran anggota keluarga siswa kelas II SDN PAPAR III Kediri. Skripsi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Sunan Ampel Surabaya.

Dosen Pembimbing: Drs. Nadlir, M.Pd.I

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya motivasi belajar siswa yang terlihat ketika proses pembelajaran berlangsung, yaitu siswa sering bergurau, dan ada juga yang mengantuk. Untuk mengatasi masalah ini, peneliti menggunakan metode billboard ranking dalam proses pembelajaran materi peran anggota keluarga. Dalam penulisan ini terdapat rumusan masalah yaituy bagaimana penerapan metode Billboard Ranking pada mata pelajaran IPS materi peran anggota keluarga dan bagaimana peningkatan motivasi belajar dengan menggunakan metode Billboard Ranking pada pelajaran IPS materi peran anggota keluarga di kelas II SDN PAPAR III Kediri. Adapun tujuannya ialah untuk mengetahui penerapan metode Billboard Ranking pada mata pelajaran IPS materi peran anggota keluarga dan mengetahui peningkatan motivasi belajar dengan menggunakan metode Billboard Ranking pada mata pelajaran IPS materi peran anggota keluarga di kelas II SDN PAPAR III Kediri.

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan metode kualitatif dan metode kuantitatif. Data kualitatif digunakan peneliti untuk menulis analisis deskriptif, sedangkan kuantitatif dianalisis menggunakan rata-rata prosentase. Model penulisan PTK adalah model kurt Lewin. Adapun beberapa teknik yang digunakan dalam pengumpulan data, yaitu wawancara, observasi, angket, dan dokumentasi.

Tindakan yang dilakukan yaitu dengan menggunakan metode billboard ranking. Metode tersebut digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, sedangkan pengumpulan data serta alat yang digunakan untuk mengukur tingkat motivasi adalah angket, lembar observasi aktivitas guru dan siswa serta dokumentasi selama proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan (1) pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode billboard ranking berjalan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari keaktifan dan partisipasi siswa dengan bukti pada siklus I diperoleh hasil observasi guru pada siklus I ialah 73% yang mengalami peningkatan sebanyak 12% menjadi 85% pada siklus II. Pada Siklus I hasil observasi siswa mendapat prosentase siswa 61% dan pada siklus II mengalami peningkatan sebanyak 27% menjadi 88%. (2) Adanya peningkatan motivasi belajar siswa kelas II SDN PAPAR III Kediri yang dibuktikan dari hasil pencapaian indikator-indikator motivasi. Hasil akhir yang diperoleh dari perhitungan angket pada siklus I 69% terjadi kenaikan 14% sehingga pada siklus II diperoleh 83%.


(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN MOTTO ... iii

DAFTAR PERSEMBAHAN ... iv

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... v

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Tindakan yang Dipilih ... 5

E. Lingkup Penelitian ... 6

F. Definisi Operasional ... 7

G. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN TEORI A. Motivasi Belajar IPS 1. Pengertian Motivasi Belajar IPS ... 10

2. Teori Motivasi Belajar ... 12

3. Indikator Motivasi Belajar ... 15

4. Fungsi Motivasi Belajar ... 16

5. Macam-macam Motivasi Belajar ... 16

B. Metode Billboard Ranking 1. Pengertian Metode Billboard Ranking ... 18

2. Langkah-langkah Metode Billboard Ranking ... 19


(7)

C. Peningkatan Motivasi Belajar IPS dengan

Metode Billboard Ranking ... 20

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian ... 25

B. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Tempat Penelitian ... 26

2. Waktu Penelitian ... 26

3. Subjek Penelitian ... 26

C. Variabel yang di Teliti ... 27

D. Rencana Tindakan ... 27

E. Cara dan Pengumpulan Data ... 29

F. Indikator Kinerja ... 36

G. Tim Penelitian ... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 38

1. Siklus I ... 39

2. Siklus II ... 47

B. Pembahasan Hasil Temuan Tindakan ... 49

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 64

B. Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 66

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... 61

RIWAYAT HIDUP ... 62 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Hal ini diterangkan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS pasal 1 ayat 1 yang berbunyi: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri untuk memiliki kebutuhan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara”.1

Pendidikan dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan dari tiga aspek, yaitu aspek kognitif, aspek spikomotorik, dan aspek afektif. Dalam pendidikan terdapat kegagalan dan keberhasilan dalam belajar, yang mana sangat bergantung pada peserta didik itu sendiri karena dalam individu mempunyai sifat, karakteristik, dan gaya belajar yang berbeda. Dalam hal ini diperlukan metode pembelajaran yang baik, yaitu metode yang menuntut keaktifan peserta didik dalam bertindak, berfikir, dan kreatif. Serta dapat mengembangkan materi yang dikuasai dan mampu mengantarkan siswa mencapai tujuan pendidikan melalui pembelajaran.

1

Undang-undang Republik Indonesia No.12 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: Presiden Republik Indonesia, 2003), 2.


(9)

Metode yang baik dapat dilakukan dengan ketepatan penggunaan metode pembelajaran dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Salah satunya pada mata pelajaran IPS, dimana mata pelajaran IPS adalah pengetahuan yang mengkaji tentang konsep, peritiwa, fakta, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Sejarah, Geografi, Ekonomi, dan Sosiologi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, kesabaran, dan tanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.2

IPS di sekolah sangat penting karena dipercaya mampu menumbuhkan sifat patriotisme dan nasionalisme. Mengingat pentingnya mata pelajaran IPS, maka guru IPS harus benar-benar mampu memahami apa dan bagaimana pelajaran IPS, serta mampu mengelola kelas dengan baik agar tujuan pembelajaran tercapai. Selain tu, peserta didik harus memiliki motivasi dalam belajar. Motivasi belajar berpengaruh besar pada kegiatan pembelajaran karena materi pelajaran atau suasana belajar tidak menyenangkan dan tidak mampu menarik perhatian peserta didik maka dapat dipastikan peserta didik tidak dapat belajar dengan baik. Hal tersebut terlihat melalui observasi peneliti pada siswa kelas II SDN PAPAR III Kediri yang mana motivasi belajar siswa masih rendah, hal ini terlihat dari hasil nilai evaluasi dan hasil wawancara dengan guru kelas serta siswa, yang mana pra penelitian terhadap motivasi siswa kelas II terlihat pasif

2

Nana Supriatna, et al., IPS Terpadu “Sosiologi, Geografi, Ekonomi, Sejarah”, (Jakarta: Gravindo Media Pratama, 2008), 3.


(10)

dan malas untuk mengikuti materi peran anggota keluarga yang mengakibatkan 80% tidak tuntas yaitu 20 siswa dari 25 siswa yang terdiri dari 11 siswa perempuan dan 14 siswa laki-laki.3 Banyak siswa tidak menyukai metode atau cara yang digunakan guru dalam mengajar, karena kurang menarik yaitu dengan metode konvensional ceramah dan menulis di papan tulis.

Hal tersebut dapat menimbulkan kelelahan, mengantuk, bergurau, dan kebosanan bagi peserta didik, sehingga motivasi peserta didik pada mata pelajaran IPS materi peran anggota keluarga berkurang. Apabila terdapat peserta didik yang mendapat nilai buruk pada suatu mata pelajaran tertentu, bukan berarti dia bodoh tetapi bisa dikarenakan guru kurang memberikan motivasi.

Disini guru harus dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dalam proses belajar mengajar. Salah satunya dengan penggunaan metode pembelajaran yang dapat membangkitkan motivasi peserta didik untuk belajar dan aktif dalam proses belajar mengajar. Salah satu upaya meningkatkan motivasi dan ketertarikan peserta didik pada mata pelajaran IPS materi peran anggota keluarga yaitu dengan penggunaan metode Billboard Ranking.

Metode pembelajaran Billboard Ranking merupakan salah satu pembelajatan aktif yang dikembangkan oleh Melvin L. Silberman dimana peserta didik dibagi dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 peserta

3

Hasil wawancara dari guru kelas II SDN PAPAR III Kediri yaitu Ibu Ratna Nur Cahyaning Tyas, S.Pd


(11)

didik. Tiap kelompok menulis nilai-nilai yang dianggap terpenting sampai yang tidak terpenting sesuai dengan tema yang dipelajari dan mengurutkannya pada papan yang telah disiapkan.4 Dengan adanya pertandingan akademis ini terciptalah kompetisi antar kelompok, peserta didik akan berusaha belajar dengan motivasi yang tinggi dan meningkatkan kerjasama agar memperoleh nilai yang tinggi dalam pertandingan. Hal ini peserta didik akan memiliki motivasi untuk belajar IPS materi peran anggota keluarga.

Apabila dalam proses pembelajaran IPS materi peran anggota keluarga dibuat menyenangkan, dimana penggunaan metode pembelajaran yang tepat dan dapat membangkitkan motivasi serta pemahaman peserta didik akan merasa lebih senang dan tidak bosan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Sehingga tidak ada lagi keluhan tentang kurangnya motivasi dan rendahnya hasil belajar peserta didik.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PENINGKATKAN MOTIVASI

BELAJAR DENGAN METODE BILLBOARD RANKING PADA

MATA PELAJARAN IPS MATERI PERAN ANGGOTA

KELUARGA SISWA KELAS II SDN PAPAR III KEDIRI”. B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

4


(12)

1. Bagaimana penerapan metode billboard ranking dalam meningkatkan motivasi belajar pada mata pelajaran IPS materi peran anggota keluarga siswa kelas II SDN PAPAR III Kediri?

2. Bagaimana peningkatan motivasi belajar dengan metode billboard ranking pada mata pelajaran IPS materi peran anggota keluarga siswa kelas II SDN PAPAR III Kediri?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui penerapan metode billboard ranking dalam meningkatkan motivasi belajar pada mata pelajaran IPS materi peran anggota keluarga siswa kelas II SDN PAPAR III Kediri.

2. Untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar dengan metode billboard ranking pada mata pelajaran IPS materi peran anggota keluarga siswa kelas II SDN PAPAR III Kediri.

D. Tindakan yang Dipilih

Tindakan yang dipilih dalam meningkatkan motivasi belajar IPS materi peran anggota keluarga yaitu dengan cara metode Billboard Ranking. Penggunaan metode Billboard Ranking ini, dikarenakan berpijak pada motivasi peserta didik agar tidak bosan dalam pembelajaran dan membuat peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran. Oleh sebab itu, metode ini sangat efektif dan relevan bila diterapkan pada pelajaran IPS,


(13)

karena diharapkan penggunaan metode Billboard Ranking ini peserta didik tidak merasa bosan dengan pelajaran IPS.

Metode Billboard Ranking merupakan metode yang digunakan untuk menstimulasi refleksi dan diskusi mengenai nilai-nilai, gagasan dan pilihan-pilihan yang ada di dalam pelajaran IPS.

E. Lingkup Penelitian

Agar penelitian ini bisa tuntas dan terfokus, sehingga hasil penelitiannya akurat, permasalahan tersebut di atas akan dibatasi pada hal-hal tersebut dibawah ini :

1. Subjek penelitian adalah pada siswa kelas II SDN PAPAR III Kediri semester genap tahun ajaran 2015/2016.

2. Metode pembelajarannya menggunakan metode billboard ranking, yaitu suatu metode pembelajaran aktif yang akan membantu guru dalam proses pembelajaran yang mana metode ini ada hubungannya dengan materi.

3. Peningkatan motivasi belajar IPS materi peran anggota keluarga dapat dimaksudkan untuk menambah minat dan semangat peserta didik dalam belajar dengan baik dan benar.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa peningkatan motivasi belajar dengan metode billboard ranking mata pelajaran IPS materi peran anggota keluarga ialah suatu proses yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada materi peran anggota keluarga yang mana peserta didik akan dibagi menjadi


(14)

beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 peserta didik. Tiap kelompok menulis nilai-nilai yang dianggap terpenting sampai yang tidak terpenting sesuai dengan tema yang dipelajari dan mengurutkannya pada papan yang telah disiapkan.

F. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian ini, maka peneliti memberi batasan-batasan sebagai berikut:

1. Peningkatan motivasi belajar IPS : Peningkatan motivasi belajar IPS merupakan usaha keseluruhan daya penggerak di dalam diri peserta didik yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar yang dapat memberikan arah untuk menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Dalam hal ini terdapat indikator motivasi yang terdiri dari hasrat dan keinginan berhasil, kemauan memenuhi kebutuhan dalam sarana belajar, kemauan bekerja sama antar peserta didik, semangat dalam meraih prestasi, keaktifan dalam proses pembelajaran, dan semangat dalam belajar.

2. Metode Billboard Ranking : Metode Billboard Ranking merupakan suatu metode pembelajaran aktif. Pada metode ini peserta didik dibagi dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 peserta didik. Tiap kelompok menulis peran anggota keluarga yang dianggap terpenting


(15)

sampai yang kurang penting sesuai dengan tema yang dipelajari dan mengurutkannya pada papan yang telah disiapkan.5

G. Manfaat Penelitian

Dari penelitian yang dilakukan dapat diambil manfaatnya. Selain menambah wawasan, yang paling penting adalah, sebagai berikut :

1.Bagi Guru

a. Guru dapat mengetahui tentang media pembelajaran yakni metode Billboard Ranking yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.

b. Guru mengetahui kelemahan dan kelebihan sistem pengajarannya sehingga dapat dijadikan bahan perbaikan.

c. Guru mengetahui kendala-kendala yang dihadapi saat penelitian untuk membantu meningkatkan pembelajaran selanjutnya.

2.Bagi Siswa

a. Menanamkan sikap kritis melalui keaktifan siswa dalam bekerjasama dan komitmen dalam belajar bekerjasama untuk menyelesaikan problem.

b. Siswa lebih semangat dan termotivasi dalam mengikuti pembelajaran IPS materi peran anggota keluarga.

c. Hasil belajar siswa dapat mengalami peningkatan. 3.Bagi Sekolah

a. Memberikan sumbangan yang bermanfaat dalam rangka perbaikan

5


(16)

pembelajaran serta profesionalisme guru yang bersangkutan. b. Meningkatkan kualitas sekolah.


(17)

BAB II KAJIAN TEORI

A. Motivasi Belajar IPS

1. Pengertian Motivasi Belajar IPS

Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang menuju terbentuknya kepribadian peserta didik.1 Sedangkan, motivasi ialah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada tiap orang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya.2

Dalam kegiatan belajar, motivasi merupakan syarat mutlak untuk belajar yang dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri peserta didik yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar dengan tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar dapat tercapai.3

IPS merupakan ilmu yang mengkaji berbagai ilmu sosial dan humaniora yang berkaitan dengan perkembangan masyarakat dan

1

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012), 20

2

Hamzah B, Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007), 1 3


(18)

manusia sebagai anggota masyarakat.4 IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.5

Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain. Mata pelajaran IPS ini bersifat dinamis artinya selalu berubah sesuai dengan tingkat perkembangan masyarakat. Salah satu materi yang terdapat pada mata pelajaran IPS di SD/MI yaitu peran anggota keluarga. Keluarga yaitu unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah yang tinggal disuatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan, jadi peran anggota keluarga dalam hal ini yang dimaksudkan adalah setiap anggota keluarga memiliki tugas sesuai dengan kedudukannya.6

Seperti peran anggota keluarga yaitu ayah berkedudukan sebagai kepala keluarga, dengan peran mencari nafkah menghidupi anak dan istri, bertanggung jawab atas semua anggota keluarga, mendidik dan

4

Ugik Endarto, Tujuan dan Manfaat IPS, (diakses pada: 26 November 2015) http://endartougik.blogspot.co.id/2014/12/tujuan-dan-manfaat-ips.html

5

Nana Supriatna, et al., IPS Terpadu, 3.

6


(19)

membimbing anak-anaknya.7 Ibu berkedudukan sebagai istri, berperan sebagai mengatur rumah tangga, menuruti perintah suami, menyayangi suami, mencari nafkah tambahan, membimbing,merawat,dan mendidik anak-anaknya.8 Anak berkedudukan sebagai anggota keluarga, yang mempunyai peran sebagai berikut: membantu tugas orang tua, patuh kepada orang tua, dan menjaga harta benda jika orang tua tidak di rumah.9

Dalam pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian motivasi belajar IPS adalah dorongan dalam diri peserta didik yang menimbulkan kegiatan belajar peserta didik yang dapat menjamin kelangsungan kegiatan belajar yang memberikan semangat, arah, dan kegigihan untuk menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.

2. Teori Motivasi Belajar

Menurut ahli ilmu jiwa, dijelaskan bahwa dalam motivasi ada suatu hierarki, maksudnya motivasi itu ada tingkatan-tingkatannya dari bawah ke atas. Dalam hal ini ada beberapa teori tentang motivasi yang selalu bergayut dengan soal kebutuhan, yaitu:

a. Kebutuhan fisiologis, seperti lapar, haus, kebutuhan untuk istirahat, dan sebagainya.

7

Trijaya Suranto, Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI Kelas II, (Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008), 101

8

Kuswanto, Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI Kelas 2, (Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008), 72

9

Nurhadi, Mengenal Lingkungan Sekitar untuk SD/MI Kelas II, (Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008), 68


(20)

b. Kebutuhan akan keamanan (security), yakni rasa aman, bebas dari rasa takut dan kecemasan.

c. Kebutuhan akan cinta dan kasih: kasih, rasa diterima dalam suatu masyarakat atau golongan (keluarga, sekolah, kelompok).

d. Kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri, yakni mengembangkan bakat dengan usaha mencapai hasil dalam bidang pengetahuan, sosial, pembentukan pribadi.

Dengan istilah lain, kebutuhan untuk berusaha ke arah kemandirian dan aktualisasi diri. Sesuai dengan kebutuhan itu Maslow menciptakan piramida hierarki kebutuhan yang lebih lengkap yang dilukiskannya seperti gambar berikut:

Gambar 2.1 Piramida hierarki kebutuhan manusia

Bila guru menginginkan siswanya belajar dengan baik, maka harus dipenuhi tingkat terendah sampai tertinggi. Anak yang lapar, merasa tidak aman, tidak dikasihi, tidak diterima sebagai anggota masyarakat

Physiological Safety

Love and belonging Self esteem Self actualization

Under standing and


(21)

kelas, goncang harga dirinya, tentu tidak akan dapat belajar dengan baik.10

Beberapa teori tentang Motivasi menurut Ngalim Purwanto, diantaranya:

a. Teori Naluri

Manusia pada dasarnya memiliki tiga dorongan nafsu pokok, yaitu naluri mempertahankan diri, naluri mengembangkan/ mempertahankan jenis, dan naluri mengembangkan diri. Misalnya, seorang siswa terdorong untuk berkelahi karena diejek atau dihina oleh teman-temanya karena dianggap bodoh di kelas. Agar siswa tersebut tidak berkembang menjadi anak nakal, maka perlu diberi motivasi yaitu dengan memberi situasi yang dapat mendorongnya menjadi rajin belajar seperti teman-temannya.

b. Teori Hedonisme

Hedonisme adalah suatu aliran filsafat yang memandang bahwa tujuan hidup yang utama adalah kesenangan (hedone) yang bersifat duniawi. Implikasi dari teori ini ialah adanya anggapan bahwa semua orang akan cenderung menghindari hal-hal yang sulit atau menyusahkan, dan lebih suka melakukan sesuatu yang mendatangkan kesenangan baginya. Seperti, siswa di sebuah kelas merasa senang dan bertepuk tangan ketika mendengar pengumuman bahwa guru matematikanya tidak mengajar karena sakit.

10

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012), 80-81


(22)

c. Teori Kebutuhan

Teori ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia pada hakekatnya untuk memenuhi kebutuhan fisik maupun kebutuhan psikis. Menurut teori ini, apabila seorang pemimpin atau pendidik bermaksud memberikan motivasi kepada seseorang, ia harus berusaha mengetahui terlebih dahulu apa kebutuhan orang yang akan dimotivasinya.

d. Teori Reaksi yang Dipelajari

Teori ini berpandangan bahwa perilaku manusia tidak berdasarkan naluri-naluri, tetapi berdasarkan pola-pola tingkah laku yang dipelajari dari kebudayaan lingkungan orang itu hidup. Oleh karena itu, apabila seorang pendidik akan memotivasi anak didiknya, hendaknya ia harus benar-benar mengetahui latar belakang kehidupan dan kebudayaan agar dapat mengetahui pola tingkah lakunya dan dapat memahami pula mengapa ia bersikap yang mungkin berbeda dengan siswa lain dalam menghadapi masalah.11

3. Indikator Motivasi Belajar

Indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat motivasi seseorang, antara lain:

a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil b. Keaktifan dalam proses pembelajaran

c. Kemauan memenuhi kebutuhan dalam sarana belajar

11


(23)

d. Semangat meraih prestasi

e. Kemauan bekerja sama antar peserta didik f. Semangat dalam belajar

4. Fungsi Motivasi Belajar

Sardiman menyebutkan bahwa ada tiga fungsi motivasi, diantaranya:12

a. Mendorong manusia untuk berbuat. Motivasi dalam hal ini merupakan langkah penggerak dari setiap keinginan yang akan dikerjakan.

b. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

c. Menentukan arah perbuatan ke arah tujuan yang hendak dicapai. Motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

5. Macam-macam Motivasi Belajar

Macam-macam motivasi belajar dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, diantaranya:13

a. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya

1) Motif-motif bawaan : Yaitu motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajarai. Contoh: dorongan untuk

12

Pupuh Fathurrohman, et al., Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2011), 20

13


(24)

makan, minum, istirahat. Motif ini seringkali disebut motif yang disyaratkan secara biologis, maka Arden N. Frandsen memberi istilah jenis motif Physiological drives.

2) Motif-motif yang dipelajari : Maksudnya motif-motif yang timbul karena dipelajari, misalnya: dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu pengetahuan,untuk mengajar sesuatu di dalam masyarakat. Motif ini sering disebut matif yang diisyaratkan secara sosial, Frandsen mengistilahkan dengan affiliative needs. b. Motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis

1) Motif atau kebutuhan organis, meliputi: kebutuhan untuk minum, makan, bernafas, kebutuhan untuk beristirahat.

2) Motif-motif darurat, antara lain: dorongan untuk menyelamatkan diri, untuk membalas, untuk berusaha, untuk memburu. Motivasi jenis ini timbul karena rangsangan dari luar.

3) Motif-motif objektif, menyangkut kebutuhan untuk melakukan eksplorasi, manipulasi, dan untuk menaruh minat. Motif ini muncul karena dorongan untuk dapat menghadapi dunia luar secara efektif.

c. Motivasi jasmaniah dan rohaniah. Termasuk motivasi jasmani seperti : refleks, insting otomatis, nafsu, sedangkan motivasi rohani adalah kemauan.


(25)

d. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik.

1) Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar karena dalam diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Contoh: seseorang yang senang membaca, tidak usah disuruh, ia sudah mencari buku-buku untuk membacanya.

2) Motivasi ekstrinsik yaitu motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Contohnya: peserta didik belajar pada malam hari, karena ia tahu kalau besok pagi akan diadakan ujian dengan harapan mendapatkan nilai bagus.

B.Metode Billboard Ranking

1. Pengertian Metode Billboard Ranking

Dari bahasa (etimologi), metode berasal dari bahasa Yunani yaitu “methodos”. Kata ini berasal dari “metha” yang berarti melalui atau melewati, dan “hodos” yang berarti jalan atau cara. Metode pembelajaran yaitu cara yang digunakan guru dalam menjalankan fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran.14

Menurut bahasa Billboard Ranking yaitu papan peringkat atau urutan nilai luhur.15 Sedangkan menurut istilah metode pembelajaran billboard ranking adalah cara pembelajaran yang menekan kepada peserta didik untuk membuat urutan nilai-nilai dalam masyarakat

14

Prof. Dr. Hamzah B. Uno, M.Pd, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif, (Bandung: Bumi Aksara, 2011), 2

15


(26)

dimulai urutan nilai yang dianggap penting (luhur) sampai nilai yang dianggap tidak penting kemudian ditempelkan pada sesuatu sejenis billboard atau papan tulis.

2. Langkah-langkah Billboard Ranking

Pelaksaan metode billboard ranking sebagai berikut:

a. Kelompookan peserta didik menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 peserta didik

b. Guru memberikan daftar tentang peran anggota keluarga. Contoh peran ibu, daftar perilaku yang diberikan:

1) mengatur rumah tangga

2) membimbing,merawat,dan mendidik anak-anaknya 3) mencari nafkah tambahan

c. Memberikan potongan kertas karton dan meminta peserta didik untuk menulis kembali peran anggota keluarga tersebut

d. Peserta didik diminta untuk membuat urutan dari perilaku yang dianggap penting dengan mendiskusikan bersama teman sekelompok.

e. Guru membuat semacam billboard atau papan (dapat juga digunakan kertas plano) untuk menampilkan urutan daftar yang telah mereka buat.

f. Bandingkan urutan tersebut di depan kelas

g. Beri komentar dengan memberi penjelasan tentang masing-masing hasil dari tiap kelompok.


(27)

3. Kelemahan dan Kelebihan Metode Billboard Ranking

a. Kelemahan/ kekurangan yang terdapat pada metode ini sebagai berikut:

1) Forum hanya dikuasai oleh peserta yang suka berbicara/ ingin menonjolkan diri.

2) Kurangnya mendapat keluasan dalam berpendapat karena dibatasi oleh kartu-kartu yang diberikan

3) Terdapat peserta pasif

b. Kelebihan metode billboard ranking

1) Membiasakan peserta didik bermusyawarah untuk memecahkan masalah

2) Merangsang peserta didik dalam mengemukakan pendapat 3) Mengembangkan sifat menghargai pendapat orang lain

C.Peningkatan Motivasi Belajar IPS materi peran anggota keluarga dengan Metode Billboard Ranking

Dalam belajar sangat diperlukan adanya motivasi, motivation is an essential condition of learning. Dalam artian makin tepat motivasi yang diberikan, maka makin berhasil pula pelajaran itu.16

Motivasi juga merupakan syarat mutlak untuk belajar yang dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri peserta didik yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan

16


(28)

kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar dengan tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar dapat tercapai.17

. Motivasi juga berpengaruh besar terhadap kegiatan pembelajaran karena materi pelajaran atau suasana belajar yang tidak menyenangkan dan tidak mampu menarik perhatian peserta didik dapat dipastikan peserta didik tidak dapat belajar dengan baik. Hal tersebut terlihat pada siswa kelas II yang mana motivasi belajar siswa masih rendah karena banyak siswa tidak menyukai metode atau cara yang digunakan guru dalam mengajar, karena kurang menarik yaitu dengan metode konvensional ceramah dan menulis di papan tulis.

Disini fungsi guru yaitu harus dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dan peran aktif peserta didik yang harus lebih dominan dalam pelajaran IPS, agar peserta didik lebih termotivasi dan tertarik pada mata pelajaran IPS materi peran anggota keluarga. Guru dapat menggunakan metode, strategi, dan media yang kreatif dan menarik agar dapat membangkitkan motivasi peserta didik untuk belajar dan aktif dalam proses belajar mengajar.

Salah satu upaya guru untuk meningkatkan motivasi dan ketertarikan peserta didik pada mata pelajaran IPS materi peran anggota keluarga yaitu dengan penggunaan metode Billboard Ranking. Metode Billboard Ranking yaitu sebuah metode pembelajaran aktif. Metode itu sendiri secara harfiah berarti “cara”. Secara umum, metode diartikan

17


(29)

sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu.18

Pembelajaran aktif diartikan sebagai pengondisian pada peserta didik agar selalu melakukan pengalaman belajar yang bermakna dan senantiasa berpikir tentang apa yang dapat dilakukannya selama pembelajaran dan melibatkan peserta didik untuk melakukan sesuatu dan berpikir tentang sesuatu yang sedang dilakukannya.19

Pembelajaran aktif juga diartikan sebagai suatu cara belajar yang lebih menekankan pada keaktifan peserta didik, sehingga materi pelajaran yang disampaikan oleh guru dapat diserap dan peserta didik akan dapat menciptakan daya belajar untuk lebih menantang, sehingga apa yang dicarinya akan di dapati baik secara efektif dan efisien.20

Sedangkan, metode pembelajaran aktif yaitu cara belajar yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran. Pembelajaran aktif juga mempunyai prinsip dalam psikologi belajar, salah satunya ialah pembelajaran aktif sebagai motivator. Maksudnya adalah pembelajaran yang lebih menekankan pada keaktifan peserta didik dan guru sebagai fasilitator dan motivator harus dapat menyelidiki dan mengetahui, sejauhmana motiv-motiv peserta didik dapat meningkatkan

18

25 Bahan Ajar PGMI. Metode dan Teknik Pembelajaran, (Surabaya: Lapis PGMI), 11 19

Warsono, Pembelajaran aktif, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2013), 12 20


(30)

minat belajarnya kemudian guru mendorongnya untuk dapat memberikan motivasi pada siswa yang kurang termotivasi.21

Dalam pembelajaran aktif terdapat macam-macam metode yang menarik dan membuat peserta didik lebih aktif dalam melakukan sesuatu dan berfikir tentang apa yang mereka lakukan dalam proses pembelajaran, salah satunya ialah metode billboard ranking.

Metode Billboard Ranking merupakan salah satu bentuk metode dalam pembelajaran aktif atau Active Learning dikarenakan dalam prosesnya peserta didik lebih aktif dan munculnya motivasi untuk senantiasa mencoba memecahkan masalah, ulet dalam mengurutkan daftar nilai-nilai perbuatan atau daftar peran anggota keluarga mulai dari terpenting hingga tidak penting dan mengemukakan pendapat, namun tetapi menyenangkan. Terdapat tantangan yang akan selalu memberikan efek keinginan untuk selalu mencoba, dan terus mencoba hingga berhasil mengurutkan.

Metode Billboard Ranking ini berupa potongan-potongan daftar peran anggota keluarga yang harus diurutkan mulai dari peran anggota keluarga yang dianggap penting sampai kurang penting. Metode ini dibuat semenarik mungkin agar peserta didik lebih tertarik dan lebih bersemangat dalam mengerjakannya. Cara melaksanakan metode ini dengan berkelompok supaya peserta didik dapat saling berkomunikasi satu sama

21

Moh.Uzer Usman, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2000), 88


(31)

lain, bersosialisasi dengan baik dan saling menghargai pendapat satu sama lain.


(32)

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) memiliki peranan yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar.

Penelitian ini menggunakan metode billboard ranking, yang merupakan variasi dalam pembelajaran IPS. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan bentuk kolaboratif, yang mana guru merupakan mitra kerja peneliti. Masing-masing memusatkan perhatiannya pada aspek-aspek penelitian tindakan kelas yang sesuai dengan keahliannya, guru sebagai praktisi pembelajaran, peneliti sebagai perancang dan pengamat yang kritis.1

Dalam pelaksanaannya penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kurt Lewin yang dimulai dengan rencana (planning), tindakan (action), pengamatan (observation), refleksi (Reflection), dan perencanaan kembali merupakan dasar untuk suatu ancang-ancang pemecahan masalah.2

1

Mohammad Asrori, Penelitian tindakan kelas, (Bandung: CV Wacana Prima, 2007), 158. 2

Basrowi dan Suwandi, Prosedur Penelitian Tindakan Kelas, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008), 68.


(33)

Gambar 3.1 Siklus PTK Model Kurt Lewin

B. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas II SDN PAPAR III Kediri pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester genap pada tanggal 31 Maret 2016

3. Subjek Penelitian

Sebagai subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II SDN PAPAR III Kediri tahun ajaran 2015-2016 dengan jumlah siswa sebanyak 25 diantaranya, perempuan 11 siswa dan laki-laki 14 siswa.

Pemilihan kelas ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa motivasi belajar pada pelajaran IPS dikelas ini masih perlu ditingkatkan

Planning

Reflection

Observation Action


(34)

sesuai dengan hasil observasi yang telah peneliti lakukan. Selain itu pembelajaran dengan menggunakan metode billboard ranking belum pernah di terapkan pada sekolah tersebut.

C. Variabel yang Diteliti

1. Variabel Input : Siswa kelas II SDN PAPAR III Papar Kediri 2. Variabel Output : Peningkatan motivasi belajar IPS materi peran

anggota keluarga

3. Variabel Proses : Penerapan metode Billboard Ranking

D. Rencana tindakan

Penelitian ini di rancang dengan menggunakan model siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahap kegiatan yaitu : tahap membuat rencana tindakan, melaksanakan tindakan, mengadakan pemantauan atau observasi, mengadakan refleksi.

Peneliti memilih model siklus karena apabila pada awal pelaksanaan adanya kekurangan, maka peneliti bisa mengulang kembali dan memperbaiki pada siklus-siklus selanjutnya sampai apa yang di inginkan peneliti tercapai. Penelitian ini dimulai dengan siklus pertama.

1. Pra Siklus

Pada tahapan ini, peneliti mengidentifikasi masalah dengan melakukan pengamatan, yaitu:

a. Melakukan pengamatan terhadap proses kegiatan belajar mengajar. b. Melakukan wawancara terhadap guru pengajar dan siswa.


(35)

2. Siklus I

a) Menyusun perencanaan (planning)

Tahap ini yang harus dilakukan adalah : perancang RPP, menyusun fasilitas atau sarana yang di perlukan dikelas, mempersiapkan instrumen untuk menganalis data mengenai proses dan hasil tindakan yaitu : lembar keraja, lembar observasi guru dan siswa.

b) Melaksanakan tindakan (action)

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan tindakan yang telah dirumuskan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) materi peran anggota keluarga dengan menggunakan metode billboard ranking dalam situasi yang aktual, meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

c) Melaksanakan observasi (Observation)

Tahap ini yang dilakukan adalah mengamati prilaku siswa-siswi dalam mengikuti kegiatan proses belajar mengajar dan memantau aktivitas guru dalam mengelolah pembelajaran yang telah di rancang sesuai dengan tujuan PTK.

d) Melakukan Refleksi (Reflektion)

Dalam tahap ini penelitian bersama guru melakukan analisis untuk menemukan penyebab dan mencari jalan pemecahannya. Dengan demikian diharapkan pada akhir siklus


(36)

tujuan yang telah direncanakan dapat tercapai. Jika pada siklus pertama sudah berhasil, maka tidak melanjutkan ke siklus ke dua.

E. Cara dan Pengumpulan Data 1. Sumber Data

Sumber data PTK ini adalah : a. Siswa

Untuk mendapatkan data tentang motivasi belajar siswa selama proses kegiatan belajar mengajar.

b. Guru

Untuk melihat tingkat keberhasilan implementasi metode billboard ranking terhadap motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subjek penelitian.3 Tujuannya untuk mendapatkan informasi dimana pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai.

Teknik ini dilakukan untuk mengungkapkan data yang berkaitan dengan pembelajaran yang telah dilakukan dalam

3


(37)

pembelajaran IPS sebelum dan sesudah pelaksanaan menggunakan metode billboard ranking untuk mengetahui motivasi belajar siswa sesuai dengan yang sudah ditetapkan oleh peneliti.

b. Observasi

Merupakan proses pengamatan langsung terhadap kondisi, situasi, proses, dan prilaku saat proses pembelajaran berlangsung untuk melihat lebih dekat kegiatan yang dilakukan.4 Observasi dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa dan guru dalam proses belajar mengajar dan penerapan materi dengan menggunakan metode billboard ranking yang dilaksanakan guru dan peneliti.

c. Angket

Adalah suatu masalah yang umumnya banyak menyangkut kepentingan umum, dilakukan dengan jalan mengedarkan suatu daftar pertanyaan berupa formulir yang diajukan secara tertulis kepada sejumlah subjek untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan tertulis seperlunya.5

Teknik ini digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap penerapan metode billboard ranking dalam pelajaran IPS. Memperoleh data tentang indikator motivasi belajar siswa, perilaku yang muncul saat proses belajar mengajar, tujuan siswa sekolah, pengetahuan siswa terhadap materi yang diajarkan, dll. Angket

4

Suharsimi Arikunto, Suhardjono, Supardi, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), 30

5


(38)

diberikan setelah pembelajaran berakhir atau sebelum siswa pulang ke rumah yaitu pada siklus I dan siklus II.

d. Dokumentasi

Metode dokumentasi ialah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.6 Metode ini digunakan untuk mengumpulkan nilai serta data-data yang ada pada lembaga sekolah sebagai penunjang data.

3. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian ialah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.7 Dalam penelitian ini menggunakan 3 alat bantu, yaitu:

a. Wawancara

Pedoman wawancara disusun agar diskusi yang digunakan tidak menyimpang dari tujuan penelitian dan berdasarkan teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

b. Observasi

Dalam observasi terdapat pedoman observasi, yang mana digunakan untuk mengamati perilaku subjek yang diamati selama pembelajaran berlangsung yang sesuai dengan tujuan penelitian.

6

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT. Aneka Cipta, 2006), 231

7

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung: CV. ALFABETA, 2006), 102


(39)

c. Angket

Butir-butir angket digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa. Penyebaran angket dilakukan setiap akhir siklus. Pada butir-butir angket diperlukan kisi-kisi angket motivasi belajar siswa sebagai dasar penyusunan butir-butir angket.

Tabel 3.1 Butir-butir angket

Indikator Motivasi Butir Instrumen Nomor Butir

Angket

Adanya hasrat dan keinginan berhasil

Sebelum pelajaran dimulai, saya membaca materi yang akan dipelajari

14

Saya bermain pada saat kegiatan belajar pelajaran IPS materi peran anggota keluarga

5

Pada saat pembelajaran berlangsung, saya mendengarkan penjelasan guru dengan baik

2

Keaktifan dalam proses pembelajaran

Saya malu bertanya kepada guru ketika sulit memahami pelajaran IPS materi peran anggota keluarga

8

Saya memberikan jawaban jika guru memberi pertanyaan

9

Saya diam pada saat pelajaran IPS materi peran anggota keluarga

6

Kemauan memenuhi kebutuhan dalam sarana belajar

Pada saat ada jadwal IPS, saya membawa peralatan sekolah meliputi LKS, dan buku pelajaran IPS

3

Saya membeli buku pelajaran, walaupun belum diberi buku dari sekolah

10


(40)

prestasi menjadi anggota keluarga yang baik Saya tidak mempunyai keinginan untuk mendapat nilai bagus dalam pelajaran IPS materi peran anggota keluarga

12

Kemauan bekerja sama antar peserta didik

Saya bosan belajar kelompok 11 Setelah berdiskusi, saya sedih jika

teman-teman menghiraukan pendapat saya

1

Semangat dalam belajar

Saya bosan dengan cara guru dalam mengajarkan materi peran anggota keluarga

4

Saya bersemangat saat pelajaran IPS karena guru menggunakan cara belajar yang berhubungan dengan materi peran anggota keluarga

13

4. Analisis Data

Dalam penelitian ini,didapat data kualitatif dan kuantitatif. Data yang diperoleh kemudian dikumpulkan dan dianalisis secara deskriptif, yaitu sebagai berikut:

a. Data Kuantitatif

Diperoleh dari hasil angket siswa dianalisis secara statistik deskriptif menggunakan porsentase. Angket yang telah terkumpul, dihitung perolehan skornya. Skor yang didapat tiap siswa kemudian diubah menjadi nilai dengan menggunakan rumus:8

8

Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012), 102


(41)

Untuk mengetahui rata-rata nilai motivasi belajar hasil kuesioner siswa, digunakan rumus:

X = ∑ x N

Keterangan :

X : Nilai rata-rata N : Jumlah siswa ∑ x : Jumlah seluruh nilai siswa

Hasil yang diperoleh dari perhitungan angket tersebut, tingkat keberhasilannya diklasifikasikan ke dalam bentuk persen sebagai berikut.

Tabel 3.1

Kriteria tingkat motivasi siswa dalam bentuk persen (%)

Tingkat Keberhasilan Kriteria

≥ 80% 70% - 79% 60% - 69% 50% - 59% ≤ 49%

Sangat baik Baik Cukup Kurang

Sangat Kurang Nilai = skor yang diperoleh x 100


(42)

Selain diperoleh dari hasil angket, juga bisa diperoleh dari nilai skor aktivitas/ observasi guru dan siswa dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran menggunakan rumus sebagai berikut:9

Keterangan :

P : Skor aktivitas guru atau siswa

F : Frekuensi (jumlah nilai performance) N : Jumlah siswa atau guru

Hasil yang diperoleh dari perhitungan observasi tersebut, tingkat keberhasilannya diklasifikasikan ke dalam bentuk persen sebagai berikut:

Tabel 3.7

Penilaian hasil observasi guru dan siswa

Tingkat Keberhasilan Kriteria

85-100 75-84 55-74 35-54 ≤ 34

Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Kurang sekali

99

Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip..., 112

P = F x 100 N


(43)

b. Data Kualitatif

Berupa informasi yang berbentuk kalimat dengan memberikan gambaran kenyataan sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa juga untuk mengetahui respon siswa terhadap kegiatan serta aktifitas siswa dalam proses pembelajaran berlangsung.10

F. Indikator Kinerja

Indikator kinerja adalah suatu kriteria yang digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan dari kegiatan PTK dalam meningkatkan atau memperbaiki PBM dikelas. Indikator kinerja harus realistik dan data dapat diukur (jelas cara pengukurannya).11 Berikut indikator kinerja yang ditetapkan peneliti untuk mengukur keberhasilan penelitian ini:

1. Melihat tingkat keberhasilan penerapan metode billboard ranking dalam proses pembelajaran.

2. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pelajaran IPS materi peran anggota keluarga berkatagori baik meningkat mencapai 80%

3. Untuk mendapatkan data tentang aktivitas siswa selama pembelajaran

G. Tim Peneliti

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan cara berkolaborasi dengan guru mata pelajaran IPS. Guru mata pelajaran menjadi pihak kolaborator yang melakukan pembelajaran bersama peneliti di kelas

10

Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), 128 11


(44)

sekaligus bersama-sama sebagai observator. Identitas peneliti dan rekan guru:

1. Identitas Peneliti

a. Nama : Mentari Setya Ning Tyas

b.NIM : D97211086

c. Fakultas/Prodi : Pendidikan Islam/ PGMI d. Institut : UIN Sunan Ampel e. Unit Penelitian : SDN PAPAR III Kediri

f. Tugas : Peneliti menyusun rancangan pembelajaran yang berupa RPP, sebagai perencana pelaksanaan PTK. Peneliti melakukan praktek penelitian sebagaimana yang tertera dalam perencanaan pembelajaran yang telah dibuat berupa observasi aktifitas siswa selama di lapangan dan wawancara terhadap materi peran anggota keluarga.

2. Identitas Rekan Guru

a. Nama : Ratna Nur Cahyaning Tyas, S.Pd

b. NIP : -

c. Unit Kerja : SDN PAPAR III Kediri

d. Tugas : Guru memberikan waktu untuk melakukan penelitian serta mengamati aktivitas pembelajaran, kemudian memberikan pengarahan terhadap peneliti selama melakukan penelitian tindakan kelas yang hasilnya direfleksikan bersama-sama.


(45)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan metode billboard ranking pada pelajaran IPS materi peran anggota keluarga kelas II SDN PAPAR III- Kediri.

1. Pelaksanaan Pembelajaran Mengunakan Metode Billboard Ranking

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru mata pelajaran IPS SDN PAPAR III, bahwasanya siswa kelas II kurang termotivasi dalam belajar materi peran anggota keluarga. Ketika proses pembelajaran IPS berlangsung, siswa masih banyak yang mengantuk, mengobrol sendiri, dan ada juga yang bermalas-malasan. Hal ini menunjukkan bahwa materi peran anggota keluarga tidaklah dianggap penting.1

Penerapan metode billboard rangking pada pelajaran IPS materi peran anggota keluarga dilakukan sebagai berikut: siswa dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 siswa dan tiap kelompok diberikan sebuah daftar yang berisi peran dan kedudukan anggota keluarga serta potongan kertas. Setelah itu, siswa menuliskan kembali tiap peran dan kedudukan anggota keluarga pada tiap potongan kertas dan berdiskusi untuk membuat urutan dari perilaku yang dianggap

1


(46)

penting. Guru menyiapkan papan untuk menampilkan urutan daftar yang telah mereka buat. Tiap kelompok maju untuk menempelkan dan mengurutkan hasil diskusinya, kemudian guru membandingkan urutan tiap kelompok dan memberi komentar dengan memberi penjelasan tentang masing-masing hasil dari tiap kelompok.

2. Peningkatan Motivasi Belajar Dengan Metode Billboard Ranking Untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan motivasi belajar dengan metode billboard ranking pada siswa kelas II SDN PAPAR III melalui siklus-siklus di bawah ini:

a. Siklus I

Pada siklus pertama ini peneliti mengunakan empat tahapan dalam proses pembelajaran. Empat tahapan tersebut, antara lain: rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Berikut penjelasannya:

1) Rencana Tindakan

Rencana tindakan ini dimulai dengan peneliti berkolaborasi bersama guru mata pelajaran untuk mencari solusi dari pemasalahan yang telah diketahui di kelas. Setelah berdiskusi dan menemukan solusi serta ditentukan metode yang akan digunakan.

Kemudian, peneliti menyiapkan rencana pelaksaan pembelajaran yang dibuat berdasarkan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan dirinci lagi menjadi indikator sampai


(47)

pada penyusunan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode billboard ranking. Tak lupa menyiapkan bahan ajar, lembar kerja siswa, lembar angket dan observasi guru atau siswa serta menyiapkan sarana dan prasarana yang dapat mendukung proses pembelajaran.

2) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus I dilakukan pada tanggal 31 Maret 2016 di kelas II SDN PAPAR III- Kediri. Pada awal peneliti masuk kelas dan mengucapkan salam siswa pun menjawab dengan serentak, lalu guru menayakan kabar kepada siswa “Bagaimana kabarnya hari ini?” dengan kompak siswa menjawab “alkhamdulillah, luar biasa, Allahu Akbar, yes”. Guru mulai mengabsensi siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran, serta memberikan motivasi dengan menyanyi “satu-satu aku sayang ibu, dua-dua juga sayang ayah. Tiga-tiga sayang adik kakak, satu-dua-Tiga-tiga sayang semuanya. Tak lupa juga, apersepsi diberikan kepada siswa sebelum langkah pembelajaran dimulai dengan mengaitkan materi sebelumya dengan materi peran anggota keluarga.

Kegiatan berikutnya yaitu kegiatan inti yang dibagi menjadi tiga tahap, yakni tahap eksplorasi yang mana guru memberikan pertanyaan untuk mengetahui kemampuan siswa yang diteruskan dengan mempertegas materi yang akan diajarkan.


(48)

Tahap kedua adalah tahap elaborasi yakni guru membagi kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 siswa dengan cara menghitung. Guru memberikan daftar kedudukan dan peran anggota keluarga yang belum urut dan potongan kertas, selanjutnya siswa menuliskan kembali tiap butir kedudukan dan peran anggota keluarga pada tiap potongan kertas dan mendiskusikannya. Pada saat siswa berdiskusi, guru menyiapkan papan untuk menempelkan hasil diskusi mereka.Setelah siswa menempelkan hasil diskusi, mereka juga membacakan hasil diskusinya. Tahap terakhir ialah tahap konfirmasi dimana guru membandingkan hasil dari diskusi tiap kelompok dan memberi komentar dengan memberi penjelasan tentang masing-masing hasil dari tiap kelompok.

Kegiatan yang terakhir ini guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran dan guru melakukan evaluasi tentang pembelajaran hari ini, tak lupa juga siswa diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti. Siswa mengerjakan soal-soal yang telah disediakan secara individu sebagai tindak lanjut, dan memberikan motivasi dengan bernyanyi “satu-satu”. Siswa tak lupa membaca do’a setelah selesai proses pembelajaran dan mengucapkan menjawab salam.


(49)

3) Observasi

Dilaksanakan pada akhir pembelajaran materi peran anggota keluarga pada tanggal 31 Maret 2016. Berdasarkan hasil observasi kepada siswa kelas II pada siklus I diketahui bahwa aktivitas belajar siswa masih kurang baik. Hasil observasi mengenai aktivitas belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada bagian lampiran.

Tabel 4.1

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

No Aspek yang diamati Nilai

I PRA PEMBELAJARAN 1 2 3 4

Siswa secara fisik dan psikis siap untuk mengikuti proses pembelajaran

√ Mempersiapkan alat perlengkapan sekolah

Persiapan performance siswa

II Pelaksanaan Kegiatan Awal

Siswa memperhatikan guru saat menjelaskan tujuan atau kompetensi dasar yang akan dicapai.

Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan guru yang

dikaitkan dengan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari

Siswa memperhatikan guru saat menggunakan beragam

metode pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar

Kegiatan Inti

Siswa aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran Siswa berinteraksi antar siswa serta dengan guru,

lingkungan, dan sumber belajar lainnya

Siswa melalui pemberian tugas, diskusi, dll., muncul


(50)

gagasan baru baik lisan maupun tulisan Siswa bersemangat berpikir, menganalisis,

menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa takut.

Siswa menyimpulkan hasil kerja yang dilakukan baik

lisan maupun tulisan secara kelompok.

Siswa menyajikan hasil kerja secara individual atau

kelompok

Siswa aktif dalam pembelajaran kooperatif dan

kolaboratif.

Siswa melakukan kegiatan dengan kebanggaan dan rasa

percaya diri

III Kegiatan Akhir/ PENUTUP

Siswa mengikuti refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang dilakukan

Siswa aktif menerima umpan balik terhadap proses dan

hasil pembelajaran

Siswa aktif mengikuti kegiatan tindak lanjut dengan

bentuk remidi, perbaikan, pengayaan, konseling, atau tugas-tugas lain

Siswa memperhatikan guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

Siswa aktif bersama guru membuat rangkuman Persentase = Skor perolehan 46

Skor maksimum X 100 = 76 X100 =61%


(51)

Dari hasil instrumen observasi aktivitas siswa, dapat dihitung dengan rumus:

P = F x 100 N

= 46 x 100 = 61% (cukup baik) 76

Dari hasil di atas, dapat dijelaskan bahwa dengan metode Billboard Ranking dalam pelajaran IPS materi peran anggota keluarga pada siklus I diperoleh prosentase 61%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran masih dalam kategori cukup baik. Hal ini dikarenakan siswa masih terlihat bingung atau canggung dengan penerapan metode billboard ranking yang dijelaskan oleh guru, sehingga hasil skor rata-rata dari tiap aspek masih kategori cukup dan ada juga yang kurang.

Tabel 3.2

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I

No Aspek yang diamati Nilai

I PRA PEMBELAJARAN 1 2 3 4

Mempersiapkan perangkat pembelajaran √

Mempersiapkan bahan ajar √

Mempersiapkan metode/media yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran

Mengondisikan peserta didik √

II Pelaksanaan Kegiatan Awal

Menyampaikan tujuan pembelajaran √

Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan pengalaman peserta didik atau pembelajaran sebelumnya.


(52)

pengelompokkan dan menjelaskan prosedur billboard ranking serta menyiapkan perangkat pembelajaran

Kegiatan Inti

Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan tepat

Menyajikan materi secara sistematis √

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai

Menguasai kelas √

Menfasilitasi kegiatan yang memuat komponen eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi

√ Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan

tumbuhnya kebiasaan positif.

√ Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi

waktu yang direncanakan

√ Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan metode

pembelajaran

√ Kesesuaian metode dengan tujuan pembelajaran √ Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik √ Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik

dan benar

III Kegiatan Akhir/ PENUTUP

Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi ( tujuan )

Menghasilkan pesan yang menarik √

Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa

√ Menyampaikan materi yang akan dipelajari selanjutnya √ Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan,

atau kegiatan atau tugas sebagai bagian remidi / pengayaan

Kesesuaian dengan RPP √

Persentase = Skor perolehan 71

Skor maksimum X 100 = 96 X100 =73%


(53)

Sedangkan, dari hasil observasi aktivitas guru dapat dihitung dengan rumus:

P = F x 100 N

= 71 x 100 = 73% (cukup baik) 96

Hasil di atas menunjukkan bahwa hasil dari aktivitas guru pada materi peran anggota keluarga metode billboard ranking pada siklus I kurang maksimal yaitu 73% yang dikategorikan cukup baik, tapi perolehan ini masih jauh dari sempurna.

4) Refleksi

Diaksanakan pada tanggal 31 Maret 2016, setelah siswa kelas II selesai pembelajaran trakhir. Dalam proses pembelajaran yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar IPS materi peran anggota keluarga cukup baik, hasil tersebut diketahui dari beberapa pengumpulan data, yaitu wawancara, observasi, dokumentasi, dan angket. Berdasarkan dari hasil wawancara dan observasi aktivitas belajar siswa pelaksanaan siklus I kurang sempurna, sehingga diharuskan melakukan siklus II.

Kendala yang dialami dalam siklus I yakni siswa masih terlihat bingung dengan penerapan metode yang baru dikenalnya, sehingga terdapat siswa yang tidak mengikuti dan


(54)

memperhatikan pembelajaran secara maksimal yang mengakibatkan hasil evaluasi dari beberapa siswa masih belum tuntas dari nilai KKM 70, hal ini terjadi karena motivasi siswa kurang maksimal, dan mereka masih terlihat agak gaduh atau ramai. Selama proses pembelajaran juga masih terlihat beberapa siswa tidak bisa bekerjasama dengan baik dalam kelompoknya.

Berdasarkan hasil dari siklus I, peneliti bersama dengan guru mata pelajaran melakukan diskusi untuk lebih meningkatkan pembelajaran berikutnya. Upaya yang dilakukan yaitu membagi kelompok dengan mencocokkan gambar dan mengacak daftar peran dan kedudukan yang berbeda dengan gambar anggota keluarga agar lebih menarik dan pemberian lembar kerja yang berbeda dari siklus I.2

b. Siklus II

Pada tahap siklus ini sama dengan siklus sebelumnya yaitu terdiri dari rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.

1) Rencana Tindakan

Pada tahap ini peneliti bersama guru mata pelajaran membuat rencana kembali berdasarkan refleksi dari siklus I, yaitu membuat rencana pelaksanaan pembelajaran kembali

2


(55)

dengan metode yang sama dengan butir soal evaluasi yang berbeda.

Perencanaan yang diubah pada sistem pembagian kelompok dengan mencocokkan gambar dan mengacak daftar peran dan kedudukan yang berbeda dengan gambar anggota keluarga. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan motivasi dan semangat siswa dalam proses pembelajaran.

2) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus I dilakukan pada tanggal 21 April 2016 di kelas II SDN PAPAR III- Kediri. Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran pada siklus II:

Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam

Assalamu’alaikum” siswa menjawab dengan serentak

wa’alaikumsalam wa rahmatullahi wabarokatuh”, kemudian guru mulai mengabsensi siswa dan menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran, serta memberikan motivasi dengan menyanyi “satu-satu aku sayang ibu, dua-dua juga sayang ayah. Tiga-tiga sayang adik kakak, satu-dua-tiga sayang semuanya. Tak lupa juga, apersepsi diberikan kepada siswa sebelum langkah pembelajaran dimulai dengan mengingatkan kembali materi pada pertemuan sebelumnya dan mempertegas bahwa tema yang akan disampaikan sama.


(56)

Kegiatan berikutnya yaitu kegiatan inti yang dibagi menjadi tiga tahap, yakni tahap eksplorasi yang mana guru menggambar silsilah keluarga dan memberikan pertanyaan untuk mengetahui kemampuan siswa. Tahap kedua adalah tahap elaborasi yakni guru membagi kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 siswa dengan cara memberikan gambar anggota keluarga yang sudah diacak kepada tiap siswa, kemudian siswa mencari kelompok dengan mencocokkan gambar yang sama. Guru memberikan daftar kedudukan dan peran anggota keluarga yang telah diacak dan potongan kertas, selanjutnya siswa menuliskan kembali tiap butir kedudukan dan peran anggota keluarga pada tiap potongan kertas dan mendiskusikannya. Pada saat siswa berdiskusi, guru menyiapkan papan (berbentuk kolom silsilah keluarga) untuk menempelkan hasil diskusi mereka. Setelah siswa menempelkan hasil diskusi, mereka juga membacakan hasil diskusinya. Dan guru membandingkan hasil dari diskusi tiap kelompok dan memberi komentar dengan memberi penjelasan tentang masing-masing hasil dari tiap kelompok. Tahap terakhir ialah tahap konfirmasi dimana guru mempertegas materi yang telah diajarkan dan siswa juga dapat menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran hari ini.


(57)

Kegiatan yang terakhir ini guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran dan guru melakukan evaluasi tentang pembelajaran hari ini, tak lupa juga siswa mengerjakan soal-soal yang telah disediakan secara individu sebagai tindak lanjut, dan memberikan motivasi dengan bernyanyi “satu-satu”. Siswa tak lupa membaca do’a setelah selesai proses pembelajaran dan mengucapkan menjawab salam.

3) Observasi

Dilaksanakan pada akhir pembelajaran materi peran anggota keluarga pada tanggal 21 April 2016. Sebagaimana pada siklus I, observasi juga dilakukan pada siklus II, yaitu dari hasil observasi aktivitas siswa. Sebagai berikut:

Tabel 3.3

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

No Aspek yang diamati Nilai

I PRA PEMBELAJARAN 1 2 3 4

Siswa secara fisik dan psikis siap untuk mengikuti proses pembelajaran

Mempersiapkan alat perlengkapan sekolah

Persiapan performance siswa

II Pelaksanaan Kegiatan Awal

Siswa memperhatikan guru saat menjelaskan tujuan atau kompetensi dasar yang akan dicapai.


(58)

Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan guru yang dikaitkan dengan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari

Siswa memperhatikan guru saat menggunakan beragam

metode pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar

Kegiatan Inti

Siswa aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran Siswa berinteraksi antar siswa serta dengan guru,

lingkungan, dan sumber belajar lainnya

Siswa melalui pemberian tugas, diskusi, dll., muncul

gagasan baru baik lisan maupun tulisan

Siswa bersemangat berpikir, menganalisis,

menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa takut.

Siswa menyimpulkan hasil kerja yang dilakukan baik

lisan maupun tulisan secara kelompok.

Siswa menyajikan hasil kerja secara individual atau

kelompok

Siswa aktif dalam pembelajaran kooperatif dan

kolaboratif.

Siswa melakukan kegiatan dengan kebanggaan dan rasa

percaya diri

III Kegiatan Akhir/ PENUTUP

Siswa mengikuti refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang dilakukan

Siswa aktif menerima umpan balik terhadap proses dan

hasil pembelajaran

Siswa aktif mengikuti kegiatan tindak lanjut dengan

bentuk remidi, perbaikan, pengayaan, konseling, atau tugas-tugas lain

Siswa memperhatikan guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya


(59)

Persentase = Skor perolehan 67

Skor maksimum X 100 = 76 X100 =88%

67

P = F x 100 N

= 67 x 100 = 88% (sangat baik)

76

Dari hasil di atas, dapat dijelaskan bahwa dengan metode billboard ranking dalam pelajaran IPS materi peran anggota keluarga pada siklus II diperoleh prosentase 88%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran mengalami peningkatan dan dapat dikatakan sangat baik. Pada siklus II ini siswa lebih aktif dalam pembelajaran karena siswa tertarik dan sangat antusias dengan metode billboard ranking, lebih aktif dan saling bekerjasama alam kelompok.

Tabel 3.4

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II

No Aspek yang diamati Nilai

I PRA PEMBELAJARAN 1 2 3 4

Mempersiapkan perangkat pembelajaran √

Mempersiapkan bahan ajar √

Mempersiapkan metode/media yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran

Mengondisikan peserta didik √

II Pelaksanaan Kegiatan Awal

Menyampaikan tujuan pembelajaran √

Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan pengalaman peserta didik atau pembelajaran sebelumnya.


(60)

pengelompokkan dan menjelaskan prosedur billboard ranking serta menyiapkan perangkat pembelajaran

Kegiatan Inti

Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan tepat

Menyajikan materi secara sistematis √

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai

Menguasai kelas √

Menfasilitasi kegiatan yang memuat komponen eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi

√ Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan

tumbuhnya kebiasaan positif.

√ Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi

waktu yang direncanakan

√ Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan metode

pembelajaran

√ Kesesuaian metode dengan tujuan pembelajaran √ Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik √ Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik

dan benar

III Kegiatan Akhir/ PENUTUP

Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi ( tujuan )

Menghasilkan pesan yang menarik √

Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa

√ Menyampaikan materi yang akan dipelajari selanjutnya √ Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan,

atau kegiatan atau tugas sebagai bagian remidi / pengayaan

Kesesuaian dengan RPP √

Persentase = Skor perolehan 82

Skor maksimum X 100 = 96 X100 =85%


(61)

Dari hasil observasi aktivitas guru pada siklus II mengalami peningkatan dari siklus I, sebagai berikut:

P = F x 100 N

= 82 x 100 = 85% (sangat baik)

96

Hasil di atas menunjukkan bahwa hasil dari aktivitas guru pada materi peran anggota keluarga metode billboard ranking pada siklus II sangat baik yaitu 85%. Hail ini menunjukkan bahwa aktivitas guru pada saat proses pembelajaran berlangsung sudah mengalami peningkatan dari siklus I, hal ini dapat diketahui bahwa guru dapat mengkondisikan kelas dengan baik. Guru dapat memunculkan motivasi, memberikan apersepsi dengan baik, dan membuat kesimpulan menarik dengan melibatkan siswa sudah meningkat.

4) Refleksi

Diaksanakan pada tanggal 31 Maret 2016, setelah siswa kelas II selesai pembelajaran trakhir. Pada siklus II peneliti bersama guru mata pelajaran IPS membandingkan dan mendiskusikan hasil dari siklus I dan siklus II. Seluruh komponen yang ada pada siklus I dan II mengalami


(62)

peningkatan dengan dibuktikannya dari hasil prosentase yang diperoleh pada proses pembelajaran berlangsung.3

B. Pembahasan Hasil Temuan Tindakan

Peningkatan motivasi belajar dengan metode billboard ranking pada mata pelajaran IPS materi peran anggota keluarga pada kelas II SDN PAPAR III Kediri, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data salah satunya ialah menggunakan angket yang telah tervalidasi sebelumya. Angket tersebut terdiri dari 14 butir pernyataan yang disesuaikan dengan indikator motivasi. Penebaran angket dilakukan dua kali akni pada siklus I dan siklus II. Selain itu, peneliti juga menggunakan pengumpulan data ialah lembar wawancara, observasi, dan dokumentasi selama proses pembelajaran berlangsung.

3


(63)

No Butir Pernyataan Indikator Siklus I Siklus II Selalu Jarang Tidak

Pernah

Selalu Jarang Tidak Pernah

14 Sebelum pelajaran dimulai, saya membaca materi yang akan dipelajari

Adanya hasrat dan keinginan berhasil

50% 33% 17% 67% 21% 12%

5 Saya bermain pada saat kegiatan belajar pelajaran IPS materi peran anggota keluarga

25% 37% 38% 21% 17% 62%

2 Pada saat pembelajaran berlangsung, saya mendengarkan penjelasan guru dengan baik

71% 29% - 83% 17% -

8 Saya malu bertanya kepada guru ketika sulit memahami pelajaran IPS materi peran anggota keluarga

Keaktifan dalam proses pembelajaran

17% 62% 21% 12% 21% 67%

9 Saya memberikan jawaban jika guru memberi pertanyaan

79% 8% 13% 96% 4% -

6 Saya diam pada saat pelajaran IPS materi peran anggota keluarga

8% 38% 54% 4% 33% 63%

3 Pada saat ada jadwal IPS, saya membawa peralatan sekolah meliputi LKS, dan buku pelajaran IPS

Kemauan memenuhi kebutuhan


(64)

10 Saya membeli buku pelajaran, walaupun belum diberi buku dari sekolah

dalam sarana belajar

33% 21% 46% 13% 33% 54%

7 Saya mempunyai keinginan untuk menjadi anggota keluarga yang baik

Semangat meraih prestasi

71% 8% 21% 96% 4% -

12 Saya tidak mempunyai keinginan untuk mendapat nilai bagus dalam pelajaran IPS materi peran anggota keluarga

25% 29% 46% 4% 29% 67%

11 Saya bosan belajar kelompok Kemauan bekerja sama antar peserta

didik

- 46% 54% 8% 28% 63%

1 Setelah berdiskusi, saya sedih jika teman-teman menhiraukan pendapat saya

8% 42% 50% 4% - 96%

4 Saya bosan dengan cara guru dalam mengajarkan materi peran anggota keluarga

Semangat dalam belajar

21% 21% 58% - 29% 71%

13 Saya bersemangat saat pelajaran IPS karena guru menggunakan cara belajar yang berhubungan dengan materi peran anggota keluarga


(65)

Terdapat enam indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat motivasi belajar siswa. Motivasi siswa dikatakan mengalami peningkaan jika prosentase jawaban “setuju” dalam pernyataan yang bersifat posititf lebih tinggi dari siklus sebelumnya, sedangkan jawaban “jarang” serta “tidak pernah” semakin rendah. Pernyataan yang bersifat negatif dikatakan mengalami peningkatan jika prosentase jawaban “tidak pernah” lebih tinggi dari siklus sebelumnya, sedangkan jawaban “setuju” dan “jarang” tingkat prosentase menurun. Jika hal itu terjadi, maka upaya yang dilakukan guru telah berhasil. Berikut diagram batang yang menggambarkan pada indikator pertama terjadi peningkatan motivasi dari siklus I ke siklus II.

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60%

Setuju Jarang Tidak Pernah

Siklus I Siklus II

Gambar 4.1 Diagram Tingkat motivasi siswa indikator I dari siklus I ke siklus II

Indikator pertama ialah adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil, yang mana dari indikator ini dikembangkan menjadi tiga pernyataan yang terdapat pada no. 2, 5 dan 14. Pada butir pernyataan no. 2 dan 14 merupakan pernyataan yang bersifat positif, dan no.5 pernyataan yang bersifat negatif. Pada siklus I dari ketiga pernyataan tersebut apabila


(66)

dirata-rata banyak siswa yang menjawab “setuju” 49%, “jarang” 33%, dan menjawab “tidak pernah” 18%, sedangkan pada siklus II jawaban “setuju” meningkat 8% menjadi 57%, “jarang” menurun 15% menjadi 18%, jawaban “tidak pernah” meningkat 7% menjadi 25%.

Gambar diagram yang menunjukkan tingkat motivasi pada indikator ke-2, yaitu keaktifan dalam proses pembelajaran.

0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% 40% 45%

Selalu Jarang Tidak Pernah

Siklus I Siklus II

Gambar 4.2 Diagram Tingkat motivasi siswa indikator II dari siklus I ke siklus II

Indikator kedua ini yang mana dikembangkan menjadi tiga pernyataan yang terdapat pada no. 6, 8 dan 9. Pada butir pernyataan no. 6 dan 8 merupakan pernyataan yang bersifat negatif, dan no.9 pernyataan yang bersifat positif. Pada siklus I dari ketiga pernyataan tersebut apabila dirata-rata banyak siswa yang menjawab “setuju” 35%, “jarang” 36%, dan menjawab “tidak pernah” 29%, sedangkan pada siklus II jawaban “setuju” meningkat 2% menjadi 37%, “jarang” menurun 17% menjadi 19%, jawaban “tidak pernah” meningkat 14% menjadi 43%.


(67)

Berikut ini diagram yang menunjukkan tingkat motivasi pada indikator ke-3, ialah Kemauan memenuhi kebutuhan dalam sarana belajar.

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60%

Selalu Jarang Tidak Pernah

Siklus I Siklus II

Gambar 4.3 Diagram Tingkat motivasi siswa indikator 3 dari siklus I ke siklus II

Berdasarkan indikator ketiga yang mana dikembangkan menjadi dua pernyataan yang terdapat pada no. 3 dan 10. Pada butir pernyataan no. 3 merupakan pernyataan yang bersifat positif, dan no.10 pernyataan yang bersifat negatif. Pada siklus I dari kedua pernyataan tersebut apabila dirata-rata banyak siswa yang menjawab “setuju” 50%, “jarang” 25%, dan menjawab “tidak pernah” 25%, sedangkan pada siklus II jawaban “setuju” meningkat 5% menjadi 55%, “jarang” menurun 7% menjadi 18%, jawaban “tidak pernah” meningkat 2% menjadi 27%.

Selanjutnya diagram yang menunjukkan tingkat motivasi siswa pada indikator 4 yaitu Semangat meraih prestasi.


(1)

url digilib.uinsby.ac.id url digilib.uinsby.ac.id url digilib.uinsby.ac.id url digilib.uinsby.ac.id 0%

5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% 40% 45% 50%

Selalu Jarang Tidak Pernah

Siklus I Siklus II

Gambar 4.6 Diagram Tingkat motivasi siswa indikator 6 dari siklus I ke siklus II

Berdasarkan diagram di atas dapat disimpulkan bahwa indikator keenam yang mana dikembangkan menjadi dua pernyataan yang terdapat pada no. 4 dan 13. Pada butir pernyataan no. 13 merupakan pernyataan yang bersifat positif, dan no.7 pernyataan yang bersifat negatif. Pada siklus I dari kedua pernyataan tersebut apabila dirata-rata banyak siswa yang menjawab “setuju” 44%, “jarang” 23%, dan menjawab “tidak pernah” 33%, sedangkan pada siklus II jawaban “setuju” meningkat 6% menjadi 50%, “jarang” menurun 8% menjadi 15%, jawaban “tidak pernah” meningkat 2% menjadi 35%.

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa dari keenam indikator motivasi belajar siswa semuanya mengalami peningkatan dari siklus I ke Siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat motivasi siswa mengalami peningkatan yaitu dari siklus I ke siklus II.


(2)

(3)

64

url digilib.uinsby.ac.id url digilib.uinsby.ac.id url digilib.uinsby.ac.id url digilib.uinsby.ac.id BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada saat pembelajaran berlangsung, dapat disimpulkan bahwa:

1. Penerapan metode billboard ranking pada proses pembelajaran mata pelajaran IPS materi peran anggota keluarga pada siswa kelas II di SDN PAPAR III Kediri berjalan dengan baik. Hal ini dilihat dari alat yang digunakan untuk penelitian. Alat yang digunakan salah satu ialah observasi aktivitas siswa dan guru. Hasil prosentase observasi aktivitas guru dan siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II, yang mana hasil prosentase observasi aktivitas guru pada siklus I ialah 73% yang mengalami peningkatan sebanyak 12% menjadi 85% pada siklus II. Pada Siklus I hasil observasi aktivitas siswa mendapat prosentase 61% dan pada siklus II mengalami peningkatan sebanyak 27% menjadi 88%.

2. Penggunakan metode billboard ranking pada mata pelajaran IPS materi peran anggota keluarga dapat meningkatkan motivasi belajar pada siswa kelas II SDN PAPAR III Kediri. Hal ini dapat dibuktikan dengan prosentase dari hasil pencapaian indikator-indikator motivasi. Hasil akhir yang diperoleh dari perhitungan angket pada siklus I 69% terjadi kenaikan 14% sehingga pada siklus II diperoleh 83%.


(4)

B. Saran

Adanya bukti bahwa metode billboard ranking dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, maka ada beberapa saran yang disampaikan:

1. Pada penggunaan metode billboard ranking membutuhkan persiapan yang cukup, jadi guru harus pandai-pandai dalam menyesuaikan materi dengan matode yang digunakan.

2. Saat kegiatan belajar mengajar, guru diharapkan menggunakan metode billboard ranking sebagai daya tarik siswa agar lebih aktif, dapat termotivasi dan meningkatkan hasil belajar siswa. Metode ini dapat digunakan pada mata pelajaran lain, tidak hanya IPS.

3. Untuk penelitian lebih lanjut tentang materi peran anggota keluarga dapat dilakukan dengan teknik yang sama dengan melakukan beberapa perbaikan agar diperoleh hasil yang maksimal atau teknik lainnya.


(5)

66

url digilib.uinsby.ac.id url digilib.uinsby.ac.id url digilib.uinsby.ac.id url digilib.uinsby.ac.id DAFTAR PUSTAKA

Bahri Djamarah, Syaiful. 2008. Psikologi Belajar. (Jakarta: PT. Rineka Cipta). Sarwono, Hariyanto. 2013. Pembelajaran Aktif. (Bandung: PT.Remaja

Rosdakarya).

Purwanto, Ngalim.1996. Psikologi Pendidikan. (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya).

L. Siberman, Melvin . 2006. Active Learning. (Bandung: Nusamedia).

https://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga Diunduh pada tanggal 12 Januari 2016 B. Uno, Hamzah.2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya. (Jakarta: Bumi

Aksara).

Supriatna, Nana.2008. IPS Terpadu “Sosiologi, Geografi, Ekonomi, Sejarah”. (Jakarta: Gravindo Media Pratama).

http://endartougik.blogspot.co.id/2014/12/tujuan-dan-manfaat-ips.html. Diunduh pada tanggal 26 November 2015

Undang-undang Republik Indonesia No.12 Tahun 2003, Sistem Pendidikan

Nasional,( Jakarta: Presiden Republik Indonesia).

Suranto, Trijaya. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI Kelas II, (Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional)

Kuswanto. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI Kelas 2, (Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional)

Nurhadi. 2008. Mengenal Lingkungan Sekitar Untuk SD/MI Kelas II, (Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional)

Fathurrohman, Pupuh. 2011. Strategi Belajar Mengajar. (Bandung: PT.Refika Aditama).

B. Uno, Hamzah.2011. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar

Mengajar yang Kreatif dan Efektif.(Bandung: Bumi Aksara).

Zaini, Hisyam. 2008. Stategi Pembelajaran Aktif. (Yogyakarta: Insan Madani) Sardiman. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT.Raja


(6)

25 Bahan Ajar PGMI. Metode dan Teknik Pembelajaran, (Surabaya: Lapis PGMI) Warsono. 2013. Pembelajaran aktif, (Bandung: PT.Remaja Rosda Karya)

Setiawan, Cony. 1992. Pendidikan Keterampilan Khusus, (Jakarta: PT.Grasindo) Uzer Usman, Moh.2000. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar,

(Bandung: PT. Remaja Rosda Karya)

Asrori, Mohammad. 2007. Penelitian tindakan kelas. (Bandung: CV Wacana Prima).

Basrowi dan Suwandi. 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. (Bogor: Ghalia Indonesia).

Sarwono, Jonathan.2010. Pintar Menulis Karangan Ilmiah. (Yogyakarta: CV. Andi Offset).

Sudjana. 1998. Evaluasi hasil Belajar. (Bandung: Pustaka Mertiana)

Arikunto, Suharsimi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. (Jakarta: Bumi Aksara). Purwanto, Ngalim. 2012. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya)

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta: PT Aneka Cipta)

Amin, Gabriel. 2003. Metode Penelitian dan Studi Kasus. (Sidoarjo: CV. Citramedia)

Sugiono. 2006 . Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. (Bandung: CV.ALFABETA)


Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI METODE Peningkatan Motivasi Belajar Ips Melalui Metode Role Playing (Bermain Peran) Pada Siswa Kelas V Sdn Pabelan 01 Kartasura Sukoharjo Tahun 2012/ 2013.

0 4 14

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS DENGAN STRATEGI BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS V SDN REJOAGUNG 01 Peningkatan Motivasi Belajar Ips Dengan Strategi Bermain Peran Pada Siswa Kelas V SDN Rejoagung 01 Tahun 2013/2014.

0 1 25

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN II MANJUNG WONOGIRI Peningkatan Motivasi Belajar Ips Melalui Media Audio Visual Pada Siswa Kelas IV SDN II Manjung Wonogiri.

0 1 16

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN II MANJUNG WONOGIRI Peningkatan Motivasi Belajar Ips Melalui Media Audio Visual Pada Siswa Kelas IV SDN II Manjung Wonogiri.

0 1 15

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Metode Picture and Picture Pada Siswa Kelas IV SDN Mojodoyong 4 Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 14

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS III Peningkatan Motivasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Metode Bermain Peran Pada Siswa Kelas Iii Sekolah Dasar Negeri 2 Banyusri Kecamatan

0 0 18

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERAN ANGGOTA KELUARGA DENGAN STRATEGI CROSSWORD PUZZLE PADA SISWA KELAS II MI ROUDLOTUL ULUM SIDOARJO.

0 0 112

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AGAMA MELALUI METODE BILLBOARD RANKING PADA SISWA KELAS XII.IPS 3 SMA N 1 RANAH BATAHAN Adisman

0 0 12

PENINGKATAN KEMAMPUAN BELAJAR SISWA KELAS II SDN UMBULWIDODO DALAM MATA PELAJARAN IPS MATERI MEMBUAT SILSILAH KELUARGA SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 20092010 DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SKRIPSI

0 5 151