Pengujian Sediaan Gel Ekstrak Etanol Daun Kelapa Sawit(Elaeis guineensis Jacq.) Sebagai Obat Luka Bakar

DAFTAR PUSTAKA
Abdassah, M., Rusdiana, T., Subghan, A., Hidayati, G. (2009). Formulasi Gel
Pengelupas Kulit Mati yang Mengandung Etil Vitamin C dalam Sistem
Penghantaran Macrobead. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia . 107.
Adlin, L. (2008). Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Indonesia. Edisi 2.
Medan: Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Halaman 24-25.
Ansel, C.H. (1989). Penghantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi Keempat. Jakarta:
UI Press. Halaman 390, 489.
Arisanty, L. P. (2013). Konsep Dasar Manajemen Perawatan Luka . Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC. Halaman 1-7, 29.
Aulton, M.E. (2007). Aulton’s Pharmaceutics. The Design and Manufactures of
Medicine. Third Edition. New York. Churcill Livingstone Elsevier. Halaman
70-72.
Balick, M.A. (1996). Plant, People and Culture: The Science Of Ethnobotany. New
York: Scientific American Library W.H Freeman and Company. Halaman 12.
Barku, V.Y.A. Boye, A., dan Ayaba, S. (2013). Phytochemical Screening and
Assessment of Wound Healing Activity of The Leaves of Anogeissus
leiocarpus. European Journal of experimental Biology. 3(4):25.
Brown, G.R., dan Burns, T., (2005). Dermatologi. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Halaman 1, 8.
Chong, K.H., Zuraini, Z., Sasidharan, S., Devi, K., Latha, Y.L., dan Ramanathan, S.

(2008). Antimicrobial of Elaeis guineensis leaf. Pharmacology online. 3: 379386.
David, P.S. (2007). Anatomi Fisiologi Kulit dan Penyembuhan Luka. Surabaya:
Airlangga University Press. Halaman 1.
Departemen Kesehatan RI. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi Tiga. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI. Halaman 7, 33, 534, 744, 748.
Direktoral Jenderal POM, (1985). Formularium Kosmetika Indonesia . Jakarta :
Departemen Kesehatan RI. Halaman 32-36.
Direktoral Jenderal POM, (1995). Farmakope Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI. Halaman 551, 712-713.

Universitas Sumatera Utara

Direktoral Jendral POM, (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan
Obat. Cetakan Pertama. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 10-17.
MIMS, (2009). MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi. Jakarta : PT Bhuana Ilmu
Populer. Halaman 356.
Fauzi, Y., Widyastuti, Y.E., Setyawibawa, I., Hartono, R. 2002. Kelapa Sawit:
Budidaya, Pemanfaatan Hasil Limbah, Analisa Usaha dan Pemasaran .
Jakarta: Penebar Swadaya. Halaman 1.
Ganong, W.F., (2003). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku

EGC. Halaman 609-610.
Garg, A., D. Aggarwal, S. Garg, dan S.K. Sigla. (2002). Spreading of Semisolid
Formulation. USA: Pharmaceutical Technology. Halaman 84-1-4.
Guyton, A, C. (2007). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Halaman 122.
Hetharia, R., (2009). Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Integumen. Jakarta:
Trans Info Media. Halaman 1, 4-5, 54.
Heyne, K. (1987). Tumbuhan Berguna Indonesia. Jilid I. Jakarta: Yayasan Sarana
Wana Jaya. Halaman 465.
Hunter, J. (2003). Clinical Dermatology. 3rd edition. Massachusetts, USA:
Blackwell Science. Halaman 208-209.
Ida, N., dan Noer, S.F. (2012). Uji Stabilitas Fisik Gel Ekstrak Lidah Buaya (Aloe
Vera L.,) Majalah Farmasi dan Farmakologi. 16(2):82.
Lachman, L., Herbet, A. L. and Joseph, L.K. (1994).Teori dan Praktek Farmasi
Industri.Terjemahan Siti Suyatmi. Edisi ketiga. Jakarta: Penerbit Universitas
Indonesia. Halaman 1095, 1117.
Mackay, D., dan Miller, A.L. (2003). Nutritional Support For Wound Healing.
Alternative Medicine Review. (8)369-370.
Mammone, T., dan Gan, D.C. (2002). Methods of Exfoliation Using N-acetyl
Glucosamine. United States Patent. No.6413525.

Mappa.T., Edy, H.J., dan Kojong, N. (2013). Formulasi Gel Ekstrak Daun
Sasaladahan (Pereromia Pellucida (L) H.B.K) dan Uji Efektivitasnya Terhadap
Luka Bakar Pada Kelinci (OryctologusCuniculus). Pharmacon. Jurnal Ilmiah
Farmasi.2(2); 52.

Universitas Sumatera Utara

Martin, A. (1993). Farmasi Fisik. Edisi Ketiga. Jilid I. Jakarta: Penerbit UI Press.
Halaman 888-889.
Moenadjat, Y. (2001). Luka Bakar Masalah Dan Tatalaksana. Jakarta : Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Halaman 34.
Mun’im, A., Azizahwati, dan Finani, A. (2010).Pengaruh Pemberian Infusa Daun
Sirih Merah (Paper Cf. Fragile, Benth) Secara Topical Terhadap
Penyembuhan Luka Pada Tikus Putih Diabet. Depok: Laboratorium
Farmakognosi-Fitokimia, Departemen Farmasi FMIPA UI, Kampus UI dan
Laboratorium Farmakologi-Toksikologi, Departemen Farmasi FMIPA UI
Kampus UI. Halaman 8.
Muttaqin, A ., dan Sari, K. (2011). Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem
Integumen. Jakarta: Penerbit Salemba Medika. Halaman 1-4, 200-201.
Paju, N., Yamlean, P. V.Y., dan Kojang , N. (2013). Uji Efektivitas Salep Ektrak

Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten). Steenis) pada Kelinci (Oryctolagus
cuniculus) yang Terinfeksi Bakteri Staphylococcus aureus.Pharmacon Jurnal
Ilmiah Farmasi. 2 (1): 9.
Rassner. (1995). Dermatology. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Halaman
93-98.
Rawlins, E.A. (2003). Bentleys of Pharmaceutics.Edition 18. London Baillierre
Tindall. Halaman 22, 35.
Reynold, J.E.F. (1989). Martindale: The Extra Pharmacopeia. Twenty-seventh
Edition. London. The Pharmaceutical Press. Halaman 925, 1285.
Rismana, E., Rosidah, I., Prasetyawan., Bunga, O., Erna. (2012). Efektivitas Khasiat
Pengobatan Luka Bakar Sediaan Gel Mengandung Fraksi Ekstrak Pegagan
Berdasarkan Analisis Hidroksipolin Dan Histopatologi Pada Kulit Kelinci.
Pusat Teknologi Farmasi Dan Medika.
Robinson, T. (1995). Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Edisi VI. Bandung:
Penerbit ITB. Halaman 193.
Rogers, T.L., Rowe, R.C., Paul, J.S. dan Marian E.Q. (2009). Hypromellose.
Handbook of Pharmaceutical Excipient. USA: Pharmaceutical Press. Halaman
326.
Rowe, R.C., Sheskey, P.J., and Owen, S.C. (2005). Handbook of Pharmaceutical
Excipients. Pharmaceutical Press, American Pharmaceutical Association. 5rd

edition.Halaman 346, 466 and 624.

Universitas Sumatera Utara

Sashidaran, S., Logeswaran, S., Yoga L, L. (2012). Wound Healing Activity of
Elaeisguineensis Leaf Extract Ointment. International Journal of molecular
Sciences. 13(1): 336-347.
Sastrosayono, S. (2008). Budidaya Kelapa Sawit. Jakarta: PT Agromedia Pustaka.
Halaman 6.
Sjamsuhidajat, R., dan Jong, D.W., (2005). Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC. Halaman 67-68.
Sloane, E. ( 2004). Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Halaman 85-86.
Smeltzer, S, C. (2001). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Halaman 1916.
Soeratri, W. (2004). Pengaruh Penambahan Asam Glikolat Terhadap Efektivitas
Sediaan Tabir Surya Kombinasi Anti UV-A dan Anti UV-B Dalam Basis Gel.
Surabaya: Majalah Farmasi Airlangga. 4(3): 76.
Soni, M.G. (2002). Evaluation of The Health Aspect of Methyl Paraben. Food Chem.
Toxicol. 40(10): 1335.

Sreenivasan, S., Rajoo, N., Rathinam, X., Lachimanan, Y. L., dan Rajoo, A. (2010).
Wound Healing Potential of Elaeis Guineensis Jacq Leaves in an Infected
Albino Rat Model. Molecules. 1(5). 3186-3199.
Steinberg, D.C. (2005). Preservatives Use Frequency Report and Registration.
Cosmetic and Toiletries. 121(71):65-69.
Suardi, M., Armenia, dan Murhayati, A. (2008). Formulasi dan Uji Klinik Gel Anti
Jerawat Benzoil Peroksida-HPMC. Jurnal. Padang: Fakultas Farmasi FMIPA
UNAND.
Sulaiman, T.N., dan Kuswahyuning, R., (2008). Teknologi dan Formulasi Sediaan
Semi Padat.Yogyakarta : Laboratorium Teknologi Farmasi Fakultas Farmasi
Universitas Gadjah Mada . 110-111.
Voigt, R. (1995). Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Cetakan Kedua. Yogyakarta:
UGM Press. Halaman 335, 565, 568.
Wade, A., and Weller, P.J. (1994). Handbook of Pharmaceutical Exicipients. 2nd
edition. Washington D.C: American Pharmaceutical Association Publ.
Halaman 13,89 257, 390, 526, 663.
World Health Organization. (1998). Quality Control Methods For Medical Plant
Materils. Journal of WHO. 92(4):25-28.

Universitas Sumatera Utara


Yenti, R., Afrianti, R., dan Afriani, L. (2011). Formulasi Krim Ekstrak Etanol Daun
Kirinyuh (Euphatorium odoratum. L) untuk Penyembuhan Luka. Majalah
Kesehatan Pharmamedika. 3(1):1, 227.

Universitas Sumatera Utara