INVESTASI DAN PASAR MODAL Makalah Teori (3)

INVESTASI DAN PASAR MODAL
Makalah
Teori Portofolio dan Analisis Investasi
Dosen Pengampu:
Wawan S., S.E., M.Si.

Disusun Oleh:
Kelompok 8
Zulfa Lakshita P.N. (15.0102.0149)
Zuni Astuti
(15.0102.0173)
Dhevin Melinda
(15.0102.0198)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2018

BAB I
PENDAHULUAN
Dalam dunia dunia bisnis, hampir semua investasi mengandung unsur ketidakpastian

atau risiko. Pemodal tidak tahu dengan pasti hasil yang akan diperolehnya dari investasi yang
dilakukannya. Dalam keadaan semacam itu dikatakan bahwa pemodal menghadapi risiko
dalam investasi yang dilakukannya. Karena pemodal menghadapi kesempatan investasi yang
berisiko, pilihan investasi tidak dapat hanya mengandalkan pada tingkat keuntungan yang
diharapkan. Apabila pemodal mengharapkan untuk memperoleh tingkat keuntungan yang
tinggi, maka ia harus bersedia menanggung risiko yang tinggi pula.
Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang
dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang.
Dalam proses investasi, menunjukkan bagaimana pemodal seharusnya melakukan investasi
dalam sekuritas, yaitu sekuritas apa yang akan dipilih, seberapa banyak investasi tersebut dan
kapan investasi tersebut akan dilakukan.
Pasar modal akan memberikan kesempatan pemindahan dana dari mereka yang
kelebihan dana ke merekan yang membutuhkannya. Dengan adanya pasar modal yang
menguntungkan, individu akan mendapatkan kepuasan yang lebih baik. Pasar modal dapat
mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien, karena dengan adanya pasar modal maka
pihak yang kelebihan dana (investor) dapat memilih alternatif investasi yang memberikan
return yang paling optimal. Perusahaan yang membutuhkan dana dapat menjual surat
berharganya di pasar modal.
Pasar modal pada dasarnya bertujuan untuk menjembatani aliran dana dari pihak yang
memiliki dana (investor), dengan pihak perusahaan yang memerlukan dana. Sedangkan,

untuk kasus besar pasar modal Indonesia, cakupan tujuan dan misi yang di emban pasar
modal Indonesia bersifat lebih luas, sesuai dengan idealisme bangsa Indonesia yang berusaha
untuk menjalankan perekonomian yang berasaskan kekeluargaan. Dari latar belakang
tersebut, penulis akan menjelaskan tentang investasi dan pasar modal.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Investasi
1. Definisi Investasi
Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang
dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa
datang. Seorang investor membeli sejumlah saham saat ini dengan harapan
memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham ataupun sejumlah dividen di
masa yang akan datang, sebagai imbalan atas waktu risiko yang terkait dengan
investasi tersebut.
Istilah investasi bisa berkaitan dengan berbagai macam aktivitas.
Menginvestasikan sejumlah dana pada aset riil (tanah, emas, mesin atau bangunan),
maupun aset finansial (deposito, saham ataupun obligasi) merupakan aktivitas
investasi yang umumnya dilakukan. Bagi investor yang lebih pintar dan lebih berani
menanggung risiko, aktivitas investasi yang mereka lakukan juga bisa mencakup

investasi pada aset-aset finansial lainnya yang lebih kompleks seperti warrants,
option dan futures maupun ekuitas internasional.
Pihak-pihak yang melakukan kegiatan investasi disebut investor. Investor pada
umumnya bisa digolongkan menjadi dua, yaitu investor individual (individual/retail
investors) dan investor institusional (institutional investors). Investor individual
terdiri dari individu-individu yang melakukan aktivitas investasi. Sedangkan investor
institusional biasanya terdiri dari perusahaan-perusahaan asuransi, lembaga
penyimpan dana (bank dan lembaga simpan pinjam), lembaga dana pensiun, maupun
perusahaan investasi.
Investasi juga mempelajari bagaimana mengelola kesejahteraan investor
(investor’s wealth). Kesejahteraan dalam konteks investasi berarti kesejahteraan yang
sifatnya moneter bukannya kesejahteraan rohaniah. Kesejahteraan moneter bisa
ditunjukkan oleh penjumlahan pendapatan yang dimiliki saat ini dan nilai saat ini
(present value) pendapatan di masa datang.
2. Tujuan Investasi
Tujuan orang melakukan investasi adalah untuk menghasilkan sejumlah uang.
Tujuan investasi yang lebih luas adalah untuk meningkatkan kesejahteraan investor.
Kesejahteraan dalam hal ini adalah kesejahteraan moneter, yang bisa diukur dengan
penjumlahan pendapatan saat ini ditambah nilai saat ini pendapatan masa datang.
Sumber dana untuk investasi bisa berasal dari aset-aset yang dimiliki saat ini,

pinjaman dari pihak lain, ataupun dari tabungan. Investor yang mengurangi
konsumsinya saat ini akan mempunyai kemungkinan kelebihan dana untuk ditabung.
Dana yang berasal dari tabungan tersebut, jika diinvestasikan akan memberikan
harapan meningkatnya kemampuan konsumsi investor di masa datang, yang diperoleh
dari meningkatnya kesejahteraan investor tersebut. Ada beberapa alasan mengapa
seseorang melakukan investasi, antara lain adalah:
a) Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa datang
b) Mengurangi tekanan inflasi
c) Dorongan untuk menghemat pajak

3. Proses Investasi
Proses investasi meliputi pemahaman dasar-dasar keputusan investasi dan
bagaimana mengorganisir aktivitas-aktivitas dalam proses keputusan investasi. Untuk
memahami proses investasi, seorang investor terlebih dahulu harus mengetahui
beberapa konsep dasar investasi yang akan menjadi dasar pijakan dalam setiap tahap
pembuatan keputusan investasi yang akan dibuat. Hal mendasar dalam proses
keputusan investasi adalah pemahaman hubungan antara return yang diharapkan dan
risiko suatu investasi. Hubungan risiko dan return yang diharapkan dari suatu
investasi merupakan hubungan yang searah dan linier. Di samping memperhatikan
return yang tinggi, investor juga harus mempertimbangkan tingkat risiko yang harus

ditanggung.
a) Dasar Keputusan Investasi
Dasar keputusan investasi terdiri dari tingkat return yang diharapkan,
tingkat risiko, serta hubungan antara return dan risiko.
1. Return
Alasan utama orang berinvestasi adalah untuk memperoleh
keuntungan. Dalam konteks manajemen investasi tingkat keuntungan investasi
disebut sebagai return. Return yang diharapkan investor dari investasi yang
dilakukannya merupakan kompensasi atas biaya kesempatan (opportunity
cost) dan risiko penurunan daya beli akibat adanya pengaruh inflasi. Dalam
konteks manajemen investasi, perlu dibedakan antara return yang diharapkan
merupakan tingkat return yang diantisipasi investor di masa datang.
Sedangkan return yang terjadi atau return aktual merupakan tingkat return
yang telah diperoleh investor pada masa lalu.
2. Risiko
Sudah sewajarnya jika investor mengharapkan return yang setinggitingginya dari investasi yang dilakukannya. Tetapi, ada hal penting yang harus
selalu dipertimbangkan, yaitu berapa besar risiko yang harus ditanggung dari
investasi tersebut. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya fenomena
equity premium adalah adanya fakta bahwa risiko saham lebih tinggi dari
risiko obligasi. Risiko bisa diartikan sebagai kemungkinan return aktual yang

berbeda dengan return yang diharapkan.
3. Hubungan Tingkat Risiko dan Return yang Diharapkan

Garis vertikal dalam gambar di atas menunjukkan besarnya tingkat
return yang diharapkan dari masing-masing jenis aset, sedangkan garis
horizontal memperlihatkan risiko yang ditanggung investor. Titik R F pada
gambar tersebut menunjukkan tingkat return bebas risiko (risk-free rate),
untuk selanjutnya akan ditulis RF. RF dalam gambar di atas menunjukkan satu
pilihan investasi yang menawarkan tingkat return yang diharapkan sebesar RF
dengan risiko sebesar 0. Selanjutnya, obligasi pemerintah terlihat mempunyai
risiko yang cenderung rendah dan tingkat return diharapkan yang tidak terlalu
tinggi. Sedangkan di sisi lain, jika kita berinvestasi pada kontrak futures
misalnya, terlihat bahwa risiko yang harus ditanggung tergolong sebagai risiko
yang tinggi, dengan tingkat return yang diharapkan tinggi pula.
Kesimpulan yang bisa ditarik dari pola hubungan antara risiko dan
return yang diharapkan adalah bahwa risiko dan return yang diharapkan
mempunyai hubungan yang searah dan linier. Artinya, semakin tinggi risiko
suatu aset, semakin tinggi pula tingkat return yang diharapkan dari aset
tersebut, demikian sebaliknya.
b) Proses Keputusan Investasi

Proses keputusan investasi merupakan proses keputusan yang
berkesinambungan (on going process). Proses keputusan investasi terdiri dari lima
tahap keputusan yang berjalan terus-menerus sampai tercapai keputusan investasi
yang terbaik. Tahap keputusan investasi tersebut adalah penentuan tujuan
investasi, penentuan kebijakan investasi, pemilihan strategi portofolio, pemilihan
aset, dan pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio.
1. Penentuan Tujuan Investasi
Tahap pertama dalam proses keputusan investasi adalah menentukan
tujuan investasi yang akan dilakukan. Tujuan investasi masing-masing
investor bisa berbeda-beda tergantung pada investor yang membuat keputusan
tersebut.
2. Penentuan Kebijakan Investasi
Tahap kedua ini merupakan tahap penentuan kebijakan untuk
memenuhi tujuan investasi yang telah ditetapkan. Tahap ini dimulai dengan
penentuan keputusan alokasi aset (aset allocation decision).
3. Pemilihan Strategi Portofolio
Strategi portofolio yang dipilih harus konsisten dengan dua tahap
sebelumnya. Ada dua strategi portofolio yang bisa dipilih, yaitu strategi
portofolio aktif dan strategi portofolio pasif. Strategi portofolio aktif meliputi
kegiatan penggunaan informasi yang tersedia dan teknik-teknik peramalan

secara aktif untuk mencari kombinasi portofolio yang lebih baik.
4. Pemilihan Aset
Setelah strategi portofolio ditentukan, tahap selanjutnya adalah
pemilihan aset-aset yang akan dimasukkan dalam portofolio. Tahap ini
memerlukan pengevaluasian setiap sekuritas yang ingin dimasukkan dalam
portofolio. Tujuan tahap ini adalah untuk mencari kombinasi portofolio yang

efisien, yaitu portofolio yang menawarkan return diharapkan yang tertinggi
dengan tingkat risiko tertentu atau sebaliknya menawarkan return diharapkan
tertentu dengan tingkat risiko terendah.
5. Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Portofolio
Tahap ini merupakan tahap paling akhir dari proses keputusan
investasi. Artinya, jika tahap pengukuran dan evaluasi kinerja telah dilewati
dan ternyata hasilnya kurang baik, maka proses keputusan investasi harus
dimulai lagi dari tahap pertama, demikian seterusnya sampai dicapai
keputusan investasi yang paling optimal.
4. Tipe-tipe Investasi
Investasi ke dalam aktiva keuangan dapat berupa investasi langsung dan tidak
langsung.
a) Investasi Langsung

Investasi langsung dapat dilakukan dengan membeli aktiva keuangan yang
dapat diperjual-belikan di pasar uang (money market), pasar modal (capital
market), atau pasar turunan (derivative market).
b) Investasi Tidak Langsung
Investasi tidak langsung merupakan pembelian saham dari perusahaan
investasi yang mempunyai portofolio aktiva-aktiva keuangan dari perusahaanperusahaan lain. Investasi tidak langsung dilakukan dengan membeli surat-surat
berharga dari perusahaan investasi.
B. Pengertian dan Instrumen Pasar Modal
1. Pengertian Pasar Modal
Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana
dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas.
Dengan demikian pasar modal juga bisa diartikan sebagai pasar untuk
memperjualbelikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun,
seperti saham dan obligasi.
Pasar modal dapat juga berfungsi sebagai lembaga perantara (intermediaries).
Fungsi ini menunjukkan peran penting pasar modal dalam menunjang perekonomian
karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan dana dengan
pihak yang mempunyai kelebihan dana. Di samping itu, pasar modal dapat
mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien, karena dengan adanya pasar modal
maka pihak yang kelebihan dana (investor) dapat memilih alternatif investasi yang

memberikan return yang paling optimal.
Dana yang didapatkan perusahaan melalui penjualan sekuritas (saham)
merupakan hasil perdagangan saham-saham perusahaan yang dilakukan di pasar
perdana. Di pasar perdana inilah perusahaan untuk pertama kalinya menjual
sekuritasnya, dan proses itu disebut dengan istilah Initial Public Offering (IPO) atau
penawaran saham. Setelah sekuritas tersebut dijual perusahaan di pasar perdana,
barulah kemudian sekuritas diperjualbelikan oleh investor di pasar sekunder atau
dikenal juga dengan sebutan pasar reguler. Transaksi yang dilakukan investor di pasar
sekunder tidak akan memberikan tambahan dana lagi bagi perusahaan yang
menerbitkan sekuritas (emiten), karena transaksi hanya terjadi antar investor, bukan

dengan perusahaan. Dengan kata lain, perusahaan emiten tidak akan memperoleh
tambahan dana dari transaksi yang terjadi di pasar sekunder.
a) Pasar Perdana
Pasar perdana terjadi pada saat perusahaan emiten menjual sekuritasnya
kepada investor umum untuk pertama kalinya. Sebelum menawarkan saham di
pasar perdana, perusahaan emiten sebelumnya akan mengeluarkan informasi
mengenai perusahaan secara detail disebut juga prospektus. Prospektus berfungsi
untuk memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan kepada para calon
investor, sehingga dengan adanya informasi tersebut maka investor akan bisa

mengetahui prospek perusahaan di masa datang, dan selanjutnya tertarik untuk
membeli sekuritas yang diterbitkan emiten. Berikut ini adalah proses penawaran
umum di pasar perdana.
2

Profesional dan
Lembaga Pendukung
Pasar Modal

1

E
M
I
T
E
N

BAPEPAM
3

Pasar Modal
4

1. Profesional dan lembaga pendukung pasar modal membantu emiten

menyiapkan penawaran umum.
2. Emiten menyerahkan pernyataan pendaftaran kepada BAPEPAM.
3. Pernyataan pendaftaran dinyatakan efektif oleh BAPEPAM.
4. Emiten beserta professional dan lembaga pendukung melakukan penawaran
umum di pasar perdana.
b) Pasar Sekunder
Dengan adanya pasar sekunder, investor dapat melakukan perdagangan
sekuritas untuk mendapatkan keuntungan. Oleh karena itu, pasar sekunder
memberikan likuiditas kepada investor, bukan kepada perusahaan seperti dalam
pasar perdana. Pasar sekunder biasanya dimanfaatkan untuk perdagangan saham
biasa, saham preferen, obligasi, waran maupun sekuritas derivatif (opsi dan
futures). Perdagangan di pasar sekunder dapat dilakukan di dua jenis pasar, yaitu
pasar lelang (auction market) atau pasar negosiasi (negotiated market).
1. Pasar Lelang (Auction Market)
Pasar sekunder yang merupakan pasar lelang adalah pasar sekuritas
yang melibatkan proses pelelangan (penawaran) pada sebuah lokasi fisik.
Transaksi antara pembeli dan penjual menggunakan perantara broker yang
mewakili masing-masing pihak pembeli atau penjual.

2. Pasar Negosiasi (Negotiated Market)
Berbeda dengan pasar lelang, pasar negosiasi terdiri dari jaringan
berbagai dealer yang menciptakan pasar tersendiri di luar lantai bursa bagi
sekuritas.
2. Instrumen Pasar Modal
Beberapa sekuritas yang umumnya diperdagangkan di pasar modal antara lain
adalah saham, obligasi, reksadana dan instrument derivative. Masing-masing sekuritas
tersebut memberikan return dan risiko yang berbeda-beda.
a) Saham
Saham merupakan surat bukti bahwa kepemilikan atas aset-aset
perusahaan yang menerbitkan saham. Dengan memiliki saham suatu perusahaan,
maka investor akan mempunyai hak terhadap pendapatan dari kekayaan
perusahaan, setelah dikurangi dengan pembayaran semua kewajiban perusahaan.
Saham merupakan salah satu jenis sekuritas yang cukup populer diperjualbelikan
di pasar modal.
Saham dapat dibedakan menjadi saham preferen dan saham biasa. Saham
preferen adalah saham yang mempunyai kombinasi karakteristik gabungan dari
obligasi maupun saham biasa, karena saham preferen memberikan pendapatan
yang tetap seperti halnya obligasi, dan juga mendapatkan hak kepemilikan seperti
pada saham biasa.
Sedangkan saham biasa adalah sekuritas yang menunjukkan bahwa
pemegang saham biasa tersebut mempunyai hak kepemilikan atas aset-aset
perusahaan. Oleh karena itu, pemegang saham mempunyai hak suara (voting
rights) untuk memilih direktur ataupun manajemen perusahaan dan ikut berperan
dalam pengambilan keputusan penting perusahaan dalam rapat umum pemegang
saham (RUPS).
b) Obligasi
Obligasi merupakan sekuritas yang memberikan pendapatan dalam jumlah
tetap kepada pemiliknya. Pada saat membeli obligasi, investor sudah dapat
mengetahui dengan pasti berapa pembayaran bunga yang akan diperolehnya
secara periodik dan berapa pembayaran kembali nilai par (par value) pada saat
jatuh tempo. Oleh karena itu, investor harus berhati-hati dalam memilih obligasi
yang akan dibeli. Untuk itu, investor perlu memperhatikan peringkat obligasi yang
menunjukkan tingkat risiko dan kualitas obligasi dilihat dari kinerjja perusahaan
yang menerbitkannya.
c) Reksadana
Reksadana (mutual fund) adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa
pemiliknya menitipkan sejumlah dana kepada perusahaan reksadana, untuk
digunakan sebagai modal berinvestasi baik di pasar modal maupun di pasar uang.
Perusahaan reksadana akan menghimpun dana dari investor untuk kemudian
diinvestasikan dalam bentuk portofolio yang dibentuk oleh manajer investasi.
Dengan demikian, investor dapat membentuk portofolio secara tidak langsung
melalui manajer investasi. Berikut ini adalah proses pembentukan portofolio
melalui reksadana.

Portofolio

Manajer Investasi

Investor Individu
dengan Dana
Terbatas
Reksadana dapat dibedakan menjadi dua yaitu reksadana tertutup (close
ended) dan reksadana terbuka (open ended).
1. Reksadana Tertutup (Close Ended)
Pada reksadana tertutup, setelah dana yang terhimpun mencapai jumlah
tertentu maka reksadana tersebut akan ditutup. Dengan demikian, investor
tidak dapat menarik kembali dana yang telah diinvestasikan.
2. Reksadana Terbuka (Open Ended)
Pada reksadana terbuka, investor dapat menginvestasikan dananya
dan/atau menarik dananya setiap saat dari reksadana tersebut selama reksadana
tersebut masih aktif.
d) Instrumen Derivatif (Opsi dan Futures)
Instrumen derivatif merupakan sekuritas yang nilainya merupakan turunan
dari suatu sekuritas lain, sehingga nilai instrumen derivatif sangat tergantung dari
harga sekuritas lain yang ditetapkan sebagai patokan. Waran adalah opsi yang
diterbitkan oleh perusahaan untuk membeli saham dalam jumlah dan harga yang
telah ditentukan dalam jangka waktu tertentu, biasnya dalam beberapa tahun.
Right issue adalah instrumen derivatif yang berasal dari saham. Right issue
memberikan hak bagi pemiliknya untuk membeli sejumlah saham baru yang
dikeluarkan oleh perusahaan dengan harga tertentu.
3. Peranan Pasar Modal
Pasar modal mempunyai peranan penting dalam suatu negara. Hampir semua
negara di dunia ini mempunyai pasar modal, yang bertujuan menciptakan fasilitas
bagi keperluan industri dan keseluruhan entitas dalam memenuhi permintaan dan
penawaran modal. Peranan pasar modal pada suatu negara tersebut antara lain:
a) Sebagai fasilitas melakukan interaksi antara pembeli dengan penjual untuk
menentukan harga saham atau surat berharga yang diperjual-belikan.
b) Memberi kesempatan kepada investor untuk memperoleh hasil (return) yang
diharapkan.
c) Memberi kesempatan kepada investor untuk menjual kembali saham yang
dimilikinya atau surat berharga lainnya.
d) Menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam
perkembangan suatu perekonomian.

e) Mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pasar Modal
a) Supply Sekuritas
Faktor ini berarti harus banyak perusahaan yang bersedia menerbitkan
sekuritas di pasar modal.
b) Demand akan Sekuritas
Faktor ini berarti bahwa harus terdapat anggota masyarakat yang memiliki
jumlah dana yang cukup besar untuk dipergunakan membeli sekuritas-sekuritas
yang ditawarkan.
c) Kondisi Politik dan Ekonomi
Faktor ini akhirnya akan mempengaruhi supply dan demand akan
sekuritas. Kondisi politik yang stabil akan ikut membantu pertumbuhan ekonomi
yang pada akhirnya mempengaruhi supply dan demand akan sekuritas.
d) Masalah Hukum dan Peraturan
Pembeli sekuritas pada dasarnya mengandalkan diri pada informasi yang
disediakan oleh perusahaan-perusahaan yang menerbitkan sekuritas. Peraturan
yang melindungi pemodal dari informasi yang tidak benar dan menyesatkan
menjadi mutlak diperlukan.
e) Keberadaan Lembaga yang Mengatur dan Mengawasi Pasar Modal
Peran informasi yang dapat diandalkan kebenarannya dan cepat
tersedianya informasi menjadi sangat penting. Disamping itu transaksi harus dapat
dilakukan dengan efisien dan dapat diandalkan. Diperlukan berbagai lembaga dan
profesi yang menjamin persyaratan-persyaratan tersebut dapat dipenuhi.
C. Gambaran Umum Pasar Modal Indonesia
1. Pengertian dan Perkembangan Pasar Modal di Indonesia
a) Pengertian Pasar Modal di Indonesia
Pasar modal secara umum bisa diartikan sebagai pasar yang
menjualbelikan produk berupa dana yang bersifat abstrak. Sedangkan dalam
bentuk kongkritnya, produk yang diperjualbelikan dipasar modal berupa lembar
surat-surat berharga di Bursa efek. Bursa efek ini artinya sebenarnya adalah suatu
sistem yang terorganisisr dengan mekanisme resmi untuk mempertemukan penjual
dan pembeli sekuritas secara langsung atau melalui wakil-wakilnya.
Pasar modal pada dasarnya bertujuan untuk menjembatani aliran dana dari
pihak yang memiliki dana (investor), dengan pihak perusahaan yang memerlukan
dana. Sedangkan, untuk kasus besar pasar modal Indonesia, cakupan tujuan dan
misi yang di emban pasar modal Indonesia bersifat lebih luas, sesuai dengan
idealisme bangsa Indonesia yang berusaha untuk menjalankan perekonomian yang
berasaskan kekeluargaan. Dalam mewujudkan tujuan tersebut terdapat tiga aspek
yang ingin dicapai pasar modal Indonesia, yaitu:
1. Mempercepat proses perluasan partisipasi masyarakat dalam pemilikan
saham-saham perusahaan
2. Pemerataan pendapatan masyarakat melalui pemilikan saham
3. Menggairahkan masyarakat dalam mengerahkan dan penghimpunan dana
untuk digunakan secara produktif

Pada dasarnya, pasar modal ini memang merupakan produk dari sistem
perekonomian kapitalis. Sedangkan dalam proses sosialisasi pasar modal di
Indonesia, bertujuan didirikannya pasar modal sudah disisipi muatan idealisme.
Pasar modal Indonesia di harapkan mampu memberikan alternatif sumber dana
eksternal yang berasal dari masyarakat (investor) bagi perusahaan sehingga
nantinya kredit sektor perbankan dapat dialihkan untuk pembiayaan usaha industri
kecil dan menengah.
b) Perkembangan Pasar Modal di Indonesia
Pasar modal Indonesia sudah di mulai sejak zaman pemerintahan kolonial
Belanda. Perdagangan sekuritas yang dimulai dengan pendirian Bursa di Batavia
pada tanggal 14 Desember 1912. Bursa Batavia tersebut merupakan cabang dari
Amsterdamse Effectenbuerus, dan penyelanggaranya adalah Verreniging voor de
Effectenhandel. Sekuritas yang diperjualbelikan adalah saham dan obligasi
perusahaan-perusahaan Belanda yang beroperasi di Indonesia, obligasi yang
terbitkan pemerintah Hindia Belanda serta sekuritas Belanda lainnya.
Perkembangan bursa efek yang pesat menarik pemerintah Hindia Belanda untuk
mendirikan bursa di Semarang dan Surabaya pada tahun 1925. Semua anggota
bursa adalah perusahaan-perusahaan swasta Belanda. Sedangkan investornya
selain orang Belanda ada juga orang-orang Arab dan Cina.
Perang Dunia II yang terjadi sekitar tahun 1939, menyebabkan
perkembangan pasar modal terhenti. Bursa efek di Indonesia resmi ditutup pada
tanggal 10 Mei 1940. Tetapi pada tanggal 23 Desember 1940 bursa efek di Jakarta
(Batavia) sempat dibuka kembali, walaupun kemudian ditutup kembali ketika
Jepang datang ke Indonesia. Selanjutnya pasar modal mulai digiatkan dengan
dibukanya kembali Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 3 Juni 1952. Pembukaan BEI
tersebut didorong dengan penerbitan obligasi oleh pemerintah Indonesia pada
tahun 1950. Aktivitas pasar modal mulai berkembang sampai dengan tahun 1958.
Kelesuan yang terjadi saat itu di sebabkan oleh banyaknya warga Belanda yang
meninggalkan Indonesia dan dilakukannya nasionalisasi terhadap perusahaan
Belanda di Indonesia. Hal ini terjadi sampai dengan berakhirnya masa
pemerintahan orde lama.
Pada masa orde baru, pengaktifan kembali pasar modal Indonesia dimulai
dengan pembentukan Badan Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM) dan pembukaan
pasar modal pada 10 Agustus 1977. Pada awalnya tujuan pengaktifan kembali
pasar modal lebih ditekankan pada asas pemerataan, sehingga kepemilikan saham
tidak jatuh ke tangan segolongan masyarakat tertentu saja. Faktor lambatnya
perkembangan pasar modal Indonesia adalah terlalu besarnya campur tangan
pemerintah. Ditambah lagi adanya deregulasi perbankan pada tahun 1983,
menyebabkan tingkat suku bunga deposito naik, sehingga investasi dipasar modal
menjadi kurang menarik bagi masyarakat. Selama kurun waktu 1977-1988, hanya
24 perusahaan yang melakukan emisi saham di bursa efek dengan nilai Rp 129,4
miliar dan tiga perusahaan melakukan emisi obligasi senilai 535,7 miliar.
Kemudian pemerintah mengeluarkan berbagai deregulasi seperti paket
Desember 1987, paket Oktober 1988, paket Desember 1988, dan paket September

1977, yang bertujuan untuk mengairahkan perdagangan Bursa Efek di Indonesia.
Pada prinsipnya peraturan-peraturan tersebut merupakan langkah-langkah
penyesuaian terhadap peraturan sebelumnya untuk mendorong pertumbuhan pasar
modal yang sehat dan kuat. Beberapa penyesuaian kebijaksanaan tersebut, antara
lain adalah:
 Perlindungan terhadap investor dengan mewajibkan persyaratan keterbukaan
(disclosure) yang lebih baik kepada emiten
 Proses emisi sekuritas yang lebih cepat
 Upaya pengembangan pasar yang lebih likuid
 Peningkatan profesionalisme lembaga penunjang
1. Paket Kebijaksaan Desember 1987 (Pakdes 1987)
Paket kebijaksanaan Desember 1987 berisi kebijakan yang
menyederhanakan proses emisi sekuritas, membuka kesempatan yang lebih
luas bagi investor asing. Memperkenalkan adanya saham atas tunjuk serta
memberi kesempatan bagi perusahaan baru yang belum mempunyai laba untuk
mencari modal di Bursa Pararel Indonesia (BPI).
2. Paket Oktober 1988 (Pakto 88)
Paket Oktober 1988 berisi tentang penetapan pajak yang sama bagi
bunga deposito dan dividen saham sebesar 15%. Kebijakan tersebut
dimaksudkan untuk meningkatkan daya tarik investasi di pasar modal. Di
samping itu, Pakto 88 juga memuat tentang Batas Maksimum Pemberian
Kredit (BMPK) pada sektor perbankan, sehingga mendorong masyarakat
untuk memenuhi kebutuhan dananya di pasar modal.
3. Paket Desember 1988 (Pakdes 88)
Paket Desember 1988 merupakan kebijakan pemerintah untuk
memberi kesempatan bagi swasta nasional untuk menyelenggarakan bursa
swasta dan menetapkan sistem company listed. Dengan adanya sistem tersebut
maka perusahaan yang telah mencatatkan sebagian sahamnya di bursa, dapat
mewujudkan seluruh saham yang di tempatkan dan disektor penuh secara
langsung tanpa melalui penjamin emisi sekuritas.
4. Paket September 1977
Paket September 1977 berisi tentang kebijakan pemerintah untuk
menghapus penentuan batas maksimum pembelian saham oleh investor asing
kecuali bagi saham-saham perbankan, guna mendorong investor asing
melakukan perdagangan pasar modal di Indonesia. Dengan adanya campur
tangan pemerintah melalui kebijakan pemerintah telah membuat pasar modal
Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan seiring
dengan perkembangan teknologi informasi dan tujuan peningkatan kelancaran
dan efisien perdagangan, BEJ mengembangan suatu sistem perdagangan yang
dikenal dengan istilah scripless trading atau sistem perdagangan tanpa warkat.
Secara garis besar, sistem perdagangan tanpa warkat adalah sistem
perdagangan yang menyelesaikan transaksinya dilakukan hanya dengan
pemindahbukuan atau book-entry settlement. Artinya, tidak diperlukan lagi
serifikat sekuritas yang secara fisik berpindahan tangan dari penjual ke

pembeli. Seluruh sertifkat sekuritas yang ada akan dikonversikan menjadi data
elektronik dan tersimpan dalam lembaga penyimpanan secara terpusat.
2. Organisasi Pasar Modal Indonesia
Struktur pasar modal Indonesia diatur oleh Undang-Undang No. 8 tahun 1995
tentang pasar modal. Di dalam Undang-UUndang tersebut dijelaskan bahwa kebijakan
di pasar modal ditetapkan oleh Menteri Keuangan. Sedangkan pembinaan, pengaturan
dan pengawasan sehari-hari dilaksanakan oleh BAPEPAM. Berikut ini adalah struktur
pasar modal Indonesia.

a) Bursa Efek
Perusahaan sekuritas bergabung bersama membentuk bursa efek.
Organisasi tersebut mengatur dirinya sendiri dengan mengeluarkan berbagai
peraturan serta memastikan bahwa anggotanya berperilaku sedemikian rupa
sehingga memberikan persepsi positif tentang pasar modal terhadap masyarakat.
Bursa diharapkan dapat menciptakan kondisi yang dapat mendorong peranan
perusahan sekuritas yang pada akhirnya akan menarik minat investor secara aman,
tertib dan murah di pasar modal.
b) Lembaga Kliring dan Penjamin (LKP)
Peran LKP adalah melaksanakan kliring dan menjamin penyelesaian
transaksi. LPK menjamin penyelesaian transaksi di bursa efek dengan bertindak
sebagai counter party dari anggota bursa yang melakukan transaksi. Jaminan
tersebut dapat berupa dana, sekuritas dan jaminan Bank Kustodian untuk
menyelesaikan jaminan tertentu. Jika anggota bursa efek gagal menyelesaikan
transaksi maka LKP akan membeli atau menjual sekuritas dengan menggunakan
prinsip pembayaran dan penyerahan seketika atau sering dikenal dengan istilah
cash and carry.

c) Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP)
LPP merupakan lembaga yang memberikan jasa penitipan kolektif yang
aman dan efisien kepada Bank Kustodian, LKP, perusahaan sekuritas, serta
pemodal institusional. Jasa yang diberikan harus memenuhi standar internasional
dan memberikan keamanan yang maksimal bagi pengguna LPP.
d) Perusahaan Efek
Perusahaan efek meliputi:
1. Penjamin emisi
2. Perantara perdagangan efek
3. Manajer investasi
e) Lembaga Penunjang
Lembaga penunjang meliputi:
1. Biro administrasi efek
2. Bank Kustodian
3. Wali amanat
4. Penasihat Investasi
5. Pemeringkat efek
e) Profesi Penunjang
Profesi penunjang meliputi:
1. Akuntan
2. Konsultan hukum
3. Penilai notaris
f) Pemodal
Pemodal yang terdiri dari pemodal domestik dan asing, merupakan pihak
yang mempunyai dana yang siap diinvestasikan pada pasar modal. Peran dalam
hal ini pasar modal perlu pembenahan-pembenahan agar dapat menarik semakin
banyak pemodal yang berinvestasi di pasar modal, sehingga akan semakin
menggairahkan perdagangan di bursa.
g) Emiten
Emiten terdiri dari perusahaan publik dan reksadana. Emiten merupakan
pihak yang mencari dana dengan menjual sekuritas kepada masyarakat luas
melalui pasar modal. Emiten berperan dalam pengembangan pasar modal melalui
keterbukaann informasi, peningkatan likuidasi sekuritas, pemantauan harga
sekuritas dan menjaga hubungan baik dengan pemodal.
3. Proses Go Public
Go public atau penawaran umum merupakan kegiatan yang dilakukan emiten
untuk menjual sekuritas kepada masyarakat, berdasarkan tata cara yang diatur
undang-undang dan peraturan pelaksanaannya. Beberapa keuntungan bagi perusahaan
yang melakukan go public, yaitu:

a) Diversifikasi
Dengan melakukan go public, maka pemilik perusahaan akan membagi
kepemilikan perusahaan kepada masyarakat yang berminat untuk membeli saham
perusahaan tersebut, sehingga pemilik perusahaan telah membagi risiko yang
harus di tanggung jika dia menjadi pemilik tunggal perusahaan.
b) Meningkatkan Likuiditas
Saham yang tidak ditawarkan untuk umum akan sulit di perjualbelikan.
Kesulitan tersebut tidak akan terjadi pada perusahaan yang go public.
c) Sebagai Salah Satu Sarana untuk Meningkatkan Modal Perusahaan
Perusahaan yang tidak go public akan kesulitan jika ingin menambah dana
perusahaan melalui penjualan saham baru.
d) Penentuan Nilai Perusahaan
Perusahaan yang go public bisa menentukan cara jelas seberapa nilai
perusahaan dengan melihat besarnya harga saha perusahaan tersebut di pasar.
Proses go public di BEJ dapat digambarkan seperti berikut ini.

Dari gambar di atas, terlihat bahwa proses go public bisa dikelompokkan
menjadi tiga, yaitu proses sebelum emisi, pada saat emisi, dan sesudah emisi.
Sebelum melakukan emisi perusahaan melakukan persiapan-persiapan intern dalam
rangka go public. Hal-hal yang perlu disiapkan adalah:
a) Penetapan rencana pencarian dana melaui go public oleh manajemen perusahaan.
b) Meminta persetujuan kepada pemegang saham dan melakukan perubahan
anggaran dasar pada saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
c) Perusahaan mencari penjamin emisi, profesi penunjan dan lembaga penunjang
untuk membantu menyiapkan kelengkapan dokumen.
d) Mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan.
e) Kontrak pendahuluan dengan bursa efek.
f) Penandatanganan perjanjian-perjanjian emisi.
g) Menyampaikan pernyataan pendaftaran kepada BAPEPAM, sekaligus melakukan
ekspos terbatas di BAPEPAM.
Setelah itu BAPEPAM melakukan proses pengajuan pernyataan pendaftaran
yang telah diajukan oleh emiten. BAPEPAM memberikan tanggapan terhadap
kelengkapan dokumen, kecukupan dan kejelasan informasi serta aspek keterbukaan
dari sisi hukum, akuntansi, keuangan, dan manajemen. Sebelum dikeluarkan
pernyataan bahwa pendaftaran tersebut efektif, BAPEPAM akan memberikan
komentar tertulis dalam jangka watu 45 hari.
Setelah melakukan persiapan tersebut, maka emiten siap melakukan emisi
yang meliputi emisi di pasar perdana dan pasar reguler. Pada pasar perdana, sekuritas
ditawarkan kepada pemodal oleh penjamin sekuritas melalui para agen penjualan
yang ditunjuk. Saat itu juga dilakukan penjatahan saham kepada pemodal oleh
sindikasi penjamin emisi dan emiten. Penjatahan saham adalah pengalokasian
sekuritas pesanan para pemodal sesuai dengan jumlah sekuritas yang tersedia.
Selanjutnya sekuritas tersebut dapat diperdagangkan di pasar reguler dengan terlebih
dahulu mencatatkan sekuritas tersebut di bursa.
Sesudah melakukan emisi, emiten diwajibkan untuk menyampaikan laporan
secara rutin dan laporan lain menyangkut kejadian pentin yang terjadi kepada
BAPEPAM di BEJ. Laporan tersebut akan secepatnya dipublikasikan oleh bursa
kepada masyarakat pemodal melalui pengumuman di lantai bursa dan melalui papan
informasi. Informasi ini nantinya akan berguna bagi pemodal untuk mengetahui
kinerja dari perusahaan.
4. Sekuritas yang Diperdagangkan di BEJ dan Mekanisme Perdagangannya
Sekuritas-sekuritas yang diperdagangkan di BEI adalah saham biasa, saham
preferen, obligasi, obligasi konversi, right issue, waran dan reksadana.
a) Saham Preferen
Saham preferen merupakan sekuritas yang juga mempunyai karakteristik
obligasi disamping memiliki karakteristik saham biasa. Saham preferen dikatakan
memiliki karakteristik obligasi karena sekuritas ini memberikan tingkat
pendapatan yang tetap seperti halnya obligasi. Sedangkan karakteristik sahamnya
adalah bahwa jika emitmen mengalami kerugian maka pemegang saham preferen

b)

c)

d)

e)

f)

g)

mungkin tidak bisa menerima pembayaran dividen dalam waktu yang sudah
ditetapkan sebelumnya (mungkin ditunda).
Obligasi
Obligasi merupakan sekuritas yang sudah cukup lama dikenal oleh pasar
modal Indonesia, meskipun perkembangannya masih relatif lamban jika
dibandingkan dengan perkembangkan saham.
Obligasi Konversi
Obligasi konversi merupakan obligasi yang dapat ditukarkan dengan
saham biasa. Karakteristik obligasi konversi tidak jauh berbeda dengan obligasi
biasa yang memberikan kupon tetap, memiliki jatuh tempo dan memiliki nilai par.
Right Issue
Right issue biasanya diterjemahkan sebagai bukti right, yaitu sekuritas
yang merupakan produk turunan dari saham. Bukti right adalah hak bagi pemodal
untuk membeli saham baru jika perusahaan emitmen menerbitkan menerbitkan
saham baru.
Waran
Waran merupakan hak untuk membeli saham biasa pada waktu dan harga
yang sudah ditentukan. Waran merupakan produk yang ditunjukan untuk
menambah daya tarik obligasi atau saham yang disertainya.
Reksadana
Reksadana merupakan sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya menitipkan
uang kepada pengelola reksadana untuk digunakan sebagai modal berinvestasi di
pasar uang atau pasar modal.
Saham Biasa
Saham biasa merupakan sekuritas yang paling dikenal masyarakat dan
paling banyak digunakan oleh emiten dalam mencari dana. Oleh karena itu pada
bagian selanjutnya akan lebih banyak dibahas mengenai proses perdagangan
saham dibandingkan dengan perdagangan sekuritas-sekuritas lain.

BAB III
KESIMPULAN
Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang
dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang..
Sebelum pemodal melakukan investasi pada sekuritas, pemodal perlu menentukan tujuan
investasi, menentuan kebijakan investasi, memilih strategi portofolio, memilih aset, dan
mengevaluasi kinerja portofolio. Karena investasi yang dilakukan mempunyai unsur
ketidakpastian, pemodal hanya bisa mengharapkan tingkat keuntungan yang akan
diperoleh.
Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan
pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Pasar modal
menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan dalam perekonomian suatu negara. Instrumen
pasar modal meliputi saham, obligasi, reksadana, dan instrumen derivatif (opsi dan
futures). Manfaat yang diperoleh dengan adanya pasar modal yaitu sebagai fasilitas
melakukan interaksi antara pembeli dengan penjual untuk menentukan harga saham atau
surat berharga yang diperjual-belikan, memberi kesempatan kepada investor untuk
memperoleh hasil (return) yang diharapkan, memberi kesempatan kepada investor untuk
menjual kembali saham yang dimilikinya atau surat berharga lainnya, menciptakan
kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam perkembangan suatu
perekonomian, dan mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga.
Banyak manfaat yang diperoleh dari dibentuknya pasar modal meskipun tidak
semua negara membentuk pasar modal karena pertimbangan politik, sosial, dan ekonomi.
Agar pasar modal berhasil berkembang, maka supply dan demand akan dana jangka
panjang harus memadai, disamping faktor-faktor pendukung lain. Perkembangan pasar
modal Indonesia banyak dipengaruhi oleh berbagai kebijaksanaan yang diambil oleh
pemerintah. Meskipun demikian pada tahun-tahun terakhir, pengaruh pemodal asing
menjadi semakin besar di pasar modal Indonesia. Bagi perusahaan yang ingin
menghimpun dana di pasar modal, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dan
berbagai lembaga yang harus dihubungi.

DAFTAR PUSTAKA
Hartono, Jogiyanto. 2016. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta:
Universitas Gadjah Mada.
Husnan, Suad. 2001. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta:
UPP AMP YKPN.
Sunariyah. 2000. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta:
Universitas Gadjah Mada.
www.google.com/search_gambar hubungan tingkat risiko dan return.
www.google.com/search_gambar struktur pasar modal Indonesia.
www.google.com/search_gambar proses go public di BEJ.