Evaluasi Rehabilitasi Mangrove dan Pengaruhnya Terhadap Sosial Budaya Masyarakat di Desa Lubuk Kertang Kabupaten Langkat

DAFTAR PUSTAKA

Alwidakdo, A., A. Zikri dan K. Legowo. 2014. Studi Pertumbuhan Mangrove
Pada Kegiatan Rehabilitasi Hutan Mangrove Di Desa Tanjung Limau
Kecamatan Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara. Jurnal Agrifor
1(13): 1-8.
Arief, A. 2003. Hutan Mangrove Fungsi dan Manfaatnya. Penerbit Kanisius.
Yogykarta.
Ansori, S. 1998. Studi sifat Fisik dan Pasang Surut Air Laut terhadap Penyebaran
Jenis Rhizophora Hutan Mangrove Pantai Tampora Jatim. Fahutan. IPM.
Malang.
Bengen, D. G. 2000. Teknik pengambilan contoh
databiofisiksumberdaya pesisir. PKSPL-IPB. Bogor.

dan

analisis

Bungin, Burhan,2010 Penelitian Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan
Publik dan Ilmu Sosia lainnya. Jakarta: Kencana Prenama Media Group.
Brown, B. 2006. 5 Tahap Rehabilitasi Mangrove, Mangrove Action Project dan

Yayasan Akar Rumput Laut Indonesia, Yogyakarta, Indonesia
Dinas Kehutanan. 2013. Kerusakan Hutan Mangrove. Kabupaten Langkat.
Duke, N.C. 2006. Rhizopora apiculata, R. mucronata, R. stylosa, R.annamalai, R.
lamarckii (Indo-West Pacific stilt mangrove). Permanent Agriculture
Resources2 (1) : 17-26.
Ernawati, S.K., N. Andi., M.N. Nessa., S.B.A. Omar. 2013. Suksesi
makrozoobentos di hutan mangrove alami dan rehabilitasi di kabupaten
sinjai sulawesi selatan. Jurnal Bionature 14(1): 49-60.
Farley, J., Batker, D ., Torre, I Hudspeth,T. 2010. Conserving mangrove
ecosystems in the Philippines: transcending disciplinary and institutional
borders. Environmental Management (45):39-51.
Fitriadi. T. Gunawan, dan Rijanta. 2005. Peran pemerintah dan partisipasi
masyarakat dalam rehabilitasi hutan mangrove: Kasus Di Kecamatan
Pemangkat Kabupaten Sambas Kalimantan Barat. Manusia dan
Lingkungan 12 (3) 122-129.
Fitri, R dan Iswahyudi. 2010. Evaluasi karakteristik lahan hutan mangrove di
Kabupaten Aceh Timur. Jurnal Hidrolotan (1): 1-9.
Hasan, Iqbal, 2004. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, Jakarta: PT. Bumi
Aksara, hlm. 13.


Universitas Sumatera Utara

Hutching, P. Dan P. Saenger. 1987. Ecology of Mangrove. University of
Qeensland Press.
Kalshoven, L.G.E. 1981. Pests of Crops in Indonesia. PT. Ichtiar Baru-Van
Hoeve, Jakarta.
Kusmana, C., Sri Wilarso, Iwan H., Prijanto P., Cahyo W., Tatang T., Adi T.,
Yusnafi dan Hamzah. 2005. Teknik Rehabilitasi Mangrove. Fakultas
Kehutanan IPB. Bogor.
Kusmayadi dan E. Sugiarto. 2000. Metode Penelitian Dalam Bidang
Kepariwisataan. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Kusmana, C. 1995. Pengembangan sistem silvikultur hutan mangrove dan
alternatifnya. Rimba Indonesia 30 (1): 35-41.
Kusmana, C. 2004. Kajian ekologi hutan pantai di suaka margasatwa Pulau
Rambut, Teluk. Jakarta. Jurnal Komunikasi 16 (6): 77-82.
Lugo, A. E., and S. C. Snadaker. 1974. The Ecology of Mangroves. Ekologi and
Systematics. 5: 39-64.
Mac Nae, W. 1968. A general account of the fauna dan flora of mangrove swamps
dan forest the Indo-West-Pacific Region. Advances in Marine Biology 6:
73-270.

Mardiana, S. 2005. Perbedaan kondisi fisik lingkungan terhadap pertumbuhan
berbagai tanaman mangrove (3): 31-35
Mackinnon, J. K. Graham, C. dan Jim, T. 1993. Pengelolaan Kawasan Yang
Dilindungi di Daerah Tropika. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Muharam. 2014. Penanaman mangrove sebagai salah satu upaya rehabilitasi lahan
dan lingkungaan di kawasan pesisir pantai utara kabupaten karawang.
Jurnal Ilmiah Solusi 1 (1): 1-14.
Nugroho, A, dan Murtijo. 2005. Antropologi Kehutanan. Wana Aksara. Banten.
Nybakken, J. W. 1993. Biologi Laut : Suatu pendekatan ekologis
(Terjemahanoleh : M. Eidman, Koessoebiono dan D. G. Bengen, M.
Hutomo danSukristijono). Penerbit PT. Gamedia. Jakarta. Indonesia.
Onrizal dan Cecep Kusmana, 2008. Studi Ekologi Hutan Mangrove di Pantai
Timur Sumatera Utara. Biodiversitas 9 (1) : 25-29.
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P. 70/ Menhut-11/2008. Pedoman Teknis
Rehabilitasi Hutan dan Lahan.
.

Universitas Sumatera Utara


Pontoh, O. 2011. Peranan Nelayan Terhadap Rehabilitasi Ekosistem Hutan Bakau
(Mangrove) . Perikanan dan Kelautan Tropis VII (2) : 1-7.
Rahmawaty, 2006. Upaya Pelestarian Mangrove Berdasarkan Pendekatan
Masyarakat. Departemen Kehutanan. Sumatera utara.
Riwayati, 2014. Manfaat dan fungsi hutan mangrove bagi kehidupan. Jurnal
Keluarga Sehat Sejahtera 12(24) : 17-23.
Rusdianti, K. dan S. Satyawan. 2012. Konversi Lahan Hutan Mangrove Serta
Upaya Penduduk Lokal Dalam Merehabilitasi Ekosistem Mangrove.
Sosiologi Pedesaan 06 (01) :1-17.
Savitri, L.A. dan Khazali. M. 1999. Pemberdayaan Masyarakat Dalam
Pengelolaan Wilayah Pesisir. Pengalaman Pelaksanaan Pengembangan
Tambak Ramah Lingkungan dan Rehabilitasi Mangrove di Indramayu.
WI-IP/PKSPL- IPB.
Setyawan, A.D. 2002. Ekosistem Mangrove sebagai Kawasan Peralihan
Ekosistem Perairan Tawar dan Perairan Laut. Enviro 2 (1): 25-40.
Setyawan, A.D. dan K. Winarno. 2006. Permasalahan konservasi ekosistem
mangrove di pesisir kabupaten rembang, Jawa tengah. Biodiversitas 7:
159-163.
Soerianegara, I. 1987. Masalah Penentuan Batas Lebar Jalur Hijau Hutan
Mangrove. Prosiding Seminar III Ekosistem Mangrove. Jakarta. Hal 39.

Sugiyono, 2012. Mendalami penelitian kualitatif. Bandung : ALFABETA.
Spalding, M., M. Kainuma, L. Collins. 2010. World Atlas of Mangroves.
Earthscan. London.
Sudarmidji, 2001. Rehabilitasi hutan mangrove dengan pendekatan pemberdayaan
masyarakat pesisir. Jurnal Ilmu Dasar 2 (2): 68-71.
Sastroadmojo. 2002. Melibatkan Masyarakat dalam Perlindungan Hutan.
Tirtakusumah, R. 1994. Pengelolaan Hutan Mangrove Jawa Barat dan Beberapa
Pemikiran untuk Tindak Lanjut. Dalam Prosiding Seminar V Ekosistem
Mangrove di Jember, 3-6 Agustus 1994.
Triana, 2011. Mangrove peredam gelombang laut dan abrasi pantai, mengurangi
resiko bencana. Warta konservasi lahan basah (1): 6-7.
Wibowo, K dan T. Handayani. 2006. Pelestarian hutan mangrove melalui
pendekatan mina hutan (Silvofishery). Teknik lingkungan 7 (3): 227-233.

Universitas Sumatera Utara