TAPPDF.COM PDF DOWNLOAD EKOSISTEM TERUMBU KARANG SEBAGAI OBJEK WISATA BAHARI DI ... STP BALI 44 1 10 20170717
JURNAL
KEPARIWISATAAN
Volume 6, Nomor 2, September 2007
wutsrponmlkjihgedbaYWUTSRPONMLKJ
EKOSISTEM TERUMBU KARANG SEBAGAI
O B J E K WISATA B A H A R I D I KAWASAN
P E M U T E R A N , B U U E L E N G : P O T E N S I DAN
A N C A M A N N Y A zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRQPO
MADE WITARI
Sekolah T i n g g i P a r i w i s a t a B a l i zyxwvutsrponmlkihgfedcbaTPONK
Abstract
This article aims at analysing the potentials of and threats to the coral reefs
in Pemuteran, Buleleng, Bali, as a tourist resorts. Coral reefs have the potentials to atrract tourists' visit and therefore preserving them provides some
benefits economically and ecological)'. However there are some threats to the
sustuinability of the coral reefs ecosystem. In order to maximize the benefits
and preserve the ecosystem, tourism businessmen and NGOs involve the local
community in managing and preserving the coral reefs.
Kata kunci: terumbu karang, wisata bahari, kawasan pemuteran, kelestarian
alam
PENDAHIJLIIAN
Ekosistem
terumbu
karang
merupakan salah satu ckosistcm pcsisir
yang dapat dijadikan sebagai obyck
wisata. Pada saal ini kondisi terumbu
karang di Indonesia adalah 14° () da lam
kondisi kritis, 46% mengalami kemsakan,
3 3 % masih bagus, 7% sangat bagus
(Fandeli, 2001:87). Temmbu karang yang
p a l i n g utuh atau y a n g masih bagus
mempunyai nilai estetika yang tinggi dan
dapat dimanfaatkan untuk mcndorong
industri p a r i w i s a t a bahari. K e g i a t a n
pariwisata bahari membcrikan kescmpatan w i s a t a w a n untuk m e n y e l a m ,
mengamati dan memotret kekayaan alam
laut serta keindahan bawah air. Secara
fisik temmbu karang mempakaii benteng
yang kokoh sebagai pelindung pantai.
A p a b i l a terumbu k a r a n g d i r u s a k ,
d i h a n c u r k a n , d i a m b i l k a r a n g serta
pasirnya secara berlebihan maka akan
terjadi abrasi pantai. Soekamo (2001).
K a w a s a n Pemuteran merupakan suatu
kawasan wisata bahari di Kabupaten
Buleleng. Keindahan laut (wisata bahari)
di kawasan ini memiliki karakter temmbu
karang yang tidak ditemukan di tcmpat
lain, dari terumbu karang datar tiba-tiba
kontumya teijal dengan berbagai macam
gua. D l Kawasan laut Taman Nasional
Bali Barat terdapat 206 ha areal temmbu
karang kmi dalam kondisi kritis tcrmasuk
j u g a di k a w a s a n T e l u k P e m u t e r a n .
Namun untuk yang di Teluk Pemuteran
telah d i l a k u k a n rehabilitasi terumbu
karang yang diprakarsai olch A g u n g
Prana ( p c m i l i k hotel T a m a n S a r i di
Kawasan Pemuteran) bersama tim ahli
dari Amerika dan Jerman bersama-sama yxwutsrponm
NiMade Witan (witah2000@yahoo.com)
adalah dosen Program studi Manajemen Kepariwisataan,
Tinggi Pariwisata Bali. Jl. Darmawangsa. Bukit Kampial P.O. Box 2 Nusa Dua Ball Telp. (0361)
68
Sekolah
773537
JURNAL
KEPARIWISATAAN
Volume 6, Nomor 2, September 2007
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYWVU
Orientasi pemanfaatan utama pesisir dan
lautan serta berbagai clemen pendukung
lingkungannya merupakan suatu bentuk
perencanaan dan pengelolaan kawasan
secara
terpadu
dalam
usaha
mengcmbangkan kawasan wisata. Aspek
budaya dan phisik merupakan suatu
kesatuan yang terintegrasi yang saling
mendukung sebagai suatu kawasan wisata
bahari. G u n n ( 1 9 9 3 ) mengemukakan
bahwa suatu kawasan wtsata yang baik
apabila didasarkan atas empat aspek
yaitu: 1) Mempcrtahankan kelestarian
ling-kungamiya, 2) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan tcrsebut,
tumbuh bercabang-cabang dan ada
seperti k u b a h y a n g s e m a k i n l a m a
semakin membesar. Anggota koloni yang
baru terdapat pada ujung-ujung ranting
dan ujung-ujung cabang pohon karang
itu. atau pada bagian terluar dari kubah
yang ukurannya sangat bervariasi. Kubah
dapat berbentuk setengah bola atau
mangkok, ada pula koloni yang berbentuk
piala atau gelas sehingga memberi kesan
sebuah gelas atau piala yang terbuat dari
bahan kapur. Setiap anggota k o l o n i
mempunyai hubungan dengan anggota di
dekatnya. Organisme hewani penyusun
terumbu karang atau h e w a n k o r a l i a
(Scleractina) hidup bersimbiose dengan
3) Menjamin kepuasan pengunjung, dan
algae (zooxanthella) dalam bentuk satu
4 ) M e n i n g k a t k a n k c t e r p a d u a n dan
kesatuan yang saling membutuhkan,
kesatuan pembangunan masyarakat di
seolah-olah kesatuan itu merupakan
sekitar k a w a s a n dan zone pengemorganisme sendiri.
bangannya. wutsrponmlkjihgedbaYWUTSRPONMLKJIHGEDCBA
Algae
zooxanthella
dalam
kesatuan
tersebut
mcndapatkan
karbondioxida untuk proses fotosintesis
dan j u g a mendapatkan bahan-bahan
substansi kimia atau zat hara sebagai hasil
sisa metabolisme hewan koralia terumbu
Terumbu karang adalah sebuah
karang. Terumbu karang memerlukan
tipe ekosistem tropis dan merupakan
habitat yang selalti mendapatkan sinar
organisme y a n g hidup pada daerah
b e r i k l i m tropis. Terumbu karang itu
matahari untuk proses fotosintesisnya.
sendiri adalah gabungan dari berbagai
Untuk itu terumbu karang biasanya hidup
m a c a m j c n i s h e w a n yang membuat
di daerah tropis pada kedalaman 30-40
kerangka pelindung atau tempat hidupnya
meter dengan suhu sekitar 26°C dan kadar
dibiiat dari bahan kapur yaituzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaWTSPMLKIEDCBA
kalsium
garam normal berkisar antara 33 permil.
karhunat (Fandeli. 2001). Masing-masing
Sebagai sebuah ekosistem atau bioma
individu mempunyai rumah dari bahan
pada terumbu karang tersebut hidup
kapur sendiri namun tidak dapat hidup
b e r a n e k a r a g a m j e n i s biota laut,
seirdiri. Mercka hidup berkoloni, tiap
tumbuhan, mulai dari fiioplankton yang
anggota k o l o n i baru m e m b a n g u n
mikroskopis sampai pada rumput laut
rumahnya yang terdiri dari bahan kapur
(lamun) yang makroskopis. Tidak kurang
berdampingan dengan anggota koloni
dan 200 spesies atau jenis ikan, hidup
yang lama. D a l a m satu koloni dapat
pada ekosistem terumbu karang. Selain
terdiri dari ratusan ribu individu. Bentuk
jenis tumbuhan algae dan ikan, hidup pula
k o l o n i m e r e k a seperti pohon y a n g
kelompok benthos (organisme yang hidup
POTEiNSI E K O S I S T E M T E R U M B U
KARANG DI KAWASAN PEMUT E R A N S E B A G A I O B J E K WISATA
BAHARI
70
WITARI: EKOSISTEM
TERUMBU KARANG
PEMUTERAN,
BULELENG
SEBAGAI OBJEK
: POTENSI DAN
di dasar p c r a i r a n ) yang terdiri dari
WISATA BAHARI Dl KAWASAN
ANCAMANNYA zyxwvutsrqponmlkjihgfedcba
melingkar sebuah goba atau laggon,
kelompok utama yaitu moluska 2500
m i s a l n y a terumbu karang C i n c i n
spesies,zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaWTSPMLKIEDCBA
Crustacea 200 spesies, dan
Cocos Keeling di Samudera Indoneechinudennata
tidak kurang dari 550
sia, dan Pulau-pulau Taka Bonerata di
spesies (Tandjung dalam Fandeli, 2001).
Terumbu karang merupakan
pcrairan Indonesia
suatu
Kawasan Pemuteran adalah suatu
ekosistem yang disusun oleh berbagai
jenis biota
laut.
Organisme
kawasan wisata bahari yang memiliki
yang
potensi keindahan laut yang sangat besar
m e n g h a s i l k a n substrat kapur adalah
untuk dikembangkan sebagai w i s a t a
bangsa scleractina (koralia) atau karang
bahari. Karakter terumbu karang yang
batu, yang mcmbcntuk bangunan flsik
terdapat di kawasan ini berbeda dengan
terumbu karang diperkuat oleh algae
merah
berkapur
yaitu
terumbu karang yang ada di daerah lain.
litothamnis
terutama marga porolithon.
Perbedaan
Terumbu
gua tersebut para p e n y e l a m dapat
keberadaan ekosistem terumbu karang,
mengamati ikan hiu yang tidak ganas
banyak pantai yang akan mengalami
proses
(wheal
abrasi
kawasan
sekaligus merobohkan tanaman yang
terdapat
suatu
area
Taman Sari dimiliki oleh Agung Prana.
terumbu karang mempunyai fungsi fisik
Terumbu karang ini berupa kumngan
dan fungsi biologi yaitu sebagai habitat
sepanjang 222 meter pada lahan 2,4
bagi kehidupan sumbcr daya hayati lautan
tergabung
ini
ficial reef) yang terletak di dcpan Hotel
hotel maupun rumah nelayan. Ekosistem
yang
U n t u k merehabilitasi
pcmbuatan terumbu karang buatan (arti-
tumbuh di pasir pantai dan bangunan,
baik
shark).
terumbu karang yang telah rusak, di
( p e n g i k i s a n oleh o m b a k ) dan juga
lain,
pada
dengan berbagai macam gua. D i dalam
hcmpasan dan pukulan ombak. Tanpa
karena
terlihat
kontumya yang datar kemudian terjal
karang menjadi pelindung pantai dari
kerusakan
tersebut
hektar terbuat dari best baja yang dialiri
dalam
listrik D C , untuk memperccpat
kelompok bentik, ikan, rcptilia, burung
proses
melekatnya polip-polip karang. Saat ini
dan mamalia. Fandeli (2001) menyatakan
proyek karang buatan tersebut telah
ada 3 macam bentuk terumbu karang
menampakkan hasil. Ikan-ikan kembali
yaitu:
berdatangan, bahkan ikan duyung yang
dulunya berhabitat di kawasan tersebut,
1. Terumbu karang Tepi/Pantai (fringing
shore reef) misalnya di Pantai
stidah kembali ke habitatnya yaitu di
Pangandaran Javva B a r a t . Pantai
k a w a s a n Pemuteran. Para penyelam
Krakal Yogyakarta.
selain dapat melihat temmbu karang yang
reef
2. Terumbu karang Penghalang
asli, mereka dapat pula m c n y a k s i k a n
(harrier
temmbu karang buatan sehingga dapat
reef), agakjauh dari pantai misalnya
menambah pengetahuan para penyelam
terumbu karang Sunda Bcsar yang
tentang ekosistem terumbu karang dan
terletak di Selatan Makasar dan di
p e n t i n g n y a k o n t r i b u s i m e r e k a bagi
Tenggara Kalimantan.
ekosistem laut. wutsrponmlkjihgedbaYWUTSRPO
3. Terumbu karang Cincin (atoll) yang
71
JURNAL
KEPARIWISATAAN
Volume 6, Nomor 2, September 2007
wutsrponmlkjihgedbaYWUTSRPONML
ANCAMAN T E R H A D A P ECELANGberlebihan. Ikan hias Indonesia
SUNGAN HIDUP E K O S I S T E M
merupakan komediti ekspor yang
T E R U M B U K A R A N G DI KAWASdisukai di banyak negara (Soekamo,
AN P E M U T E R A N K A B U P A T E N
1995)
B U L E L E N G zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
2. P e n a n g k a p a n
ikan
dengan
menggunakan bahan cyanida ataupun
Ekosistem terumbu karang sebagai
bahan peledak yang soring dilakukan
objek w i s a t a b a h a r i di k a w a s a n
oleh nelayan dapat menghancurkan
Pemuteran, sesungguhnya adalah suatu
terumbu karang yang ada. H a l i n i
c a r a y a n g dapat m e n y e l a m a t k a n
terjadi di k a w a s a n P e m u t e r a n
ekosistem tersebut. karena yang dijual
Kabupaten Buleleng. D i mana pada
pada i n d u s t i i w i s a t a b a h a r i a d a l a h
awalnya masyarakat
setempat
keindahan ekosistem terumbu karang
m a y o r i t a s bermata p e n c a h a r i a n
yang terdiri dari beraneka ragam biota
sebagai nelayan belum mengerti akan
laut dengan wama-wami ikan yang indah.
manfaat
dan pentingnya menjaga
Ancaman terhadap kelangsungan hidup
ekosistem temmbu karang yang ada
terumbu k a r a n g dapat berasal d a r i
di daerahnya. Mereka menangkap
bencana a l a m seperti gcmpa, taifun,
ikan dengan menggunakan bom atau
kenaikan suhu air laut, letusan gunung
bahan peledak dan j u g a
cyanida.
bcrapi, naiknya permukaan air laut dan
Perusakan ini dilakukan pula oleh
dan kegiatan manusia (Soekamo, 1995).
nelayan-nelayan dari pulau Jawa dan
U m u m n y a baik w i s a t a w a n maupum
M a d u r a yang menangkap ikan di
m a s y a r a k a t l o k a l terkadang b c l u m
daerah Pemuteran menggunakan cara
m e n y a d a r i a k a n k e g i a t a n n y a dapat
yang sama. Kegiatan m i tentu saja
menyebabkan ancaman bagi kelestarian
menyebabkan kerusakan terhadap
terumbu k a r a n g di daerah tersebut.
ekosistem terumbu karang dan juga
Soekarno (2001) menyatakan beberapa
ikan-ikan hias yang hidup di sekitar
kegiatan manusia yang dapat mengancam
karang tersebut. Dengan berkemk e l a n j u t a n hidup dan k e l e s t a r i a n
bangnya kepariwisataan di daerah
ekosistem temmbu karang adalah:
tersebut, s a l a h seorang p c m i l i k
1. Diambilnya satu pcrsatu penyusun
fasilitas pariwisata B a p a k A g u n g
ekosistem terumbu karang tersebut
Prana dan Chris Brown bekerjasama
seperti karang, kerang-kerangan, dan
dengan L S M dan para pemerhati
yang lainnya. Rumput laut misalnya,
lingkungan memberikan penyuluhan
mmput laut pada ekosistem terumbu
kepada masyarakat setempat akan
karang berperan sebagai habitat dan
pentingnya temmbu karang dalam
pelindung bagi kelompokzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaWTSPMLKIEDCBA
henlhos.
menunjang ckowisata yang tengah
Sebagian rumput laut merupakan
berkembang di k a w a s a n tersebut.
bahan
obat
dan
kosmetika.
Mereka mcngajak masyarakat lokal
P e n g a m b i l a n rumput laut secara
untuk menjaga terumbu karang dari
dapat
m
e
n
g
g
a
n
g
g
u
berlebihan
kerusakan karena merupakan aset
kehidupan benthos pada umumnya.
yang dapat menarik wisatawan untuk
Selain itu ikan-ikan hias yang hidup
datang b e r k u n j u n g ke daerah
pada temmbu karang soring ditangkap
WINTARI: EKOSISTEM
TERUMBU KARANG
PEMUTERAN, BULELENG
SEBAGAI OBJEK WISATA BAHARI Dl KAWASAN
: POTENSI DAN ANCAMANNYA zyxwvutsrqponmlkjihgfed
Pemuteran. Masyarakat Pemuteran
memutuskan bahwa terumbu karang
yang berada di dcpan pantai hotel
tersebut dilindungi dan mereka tidak
boleh
mclakukan
aktivitas
penangkapan ikan. Sebagai hasil dari
perlindungan tersebut. banyak hotel
mulai
dibangun
di
kawasan
Pemuteran. kondisi ini menyebabkan
mulai meningkatnya
kegiatan
kepariwisataan yang dapat memberi
k o n t r i b u s i kepada p e n i n g k a t a n
ekonomi masyarakat lokal dalam hal
pemberian lapangan pekerjaan di
sektor pariwisata.
3. Kerusakan karena perahu keeil.
Perahu kecil dapat menisak ekosistem
terumbu karang secara fisik terutama
pada tempat-tcmpat dangkal waktu air
surut. Hal ini terjadi terutama pada
pengemudi
y a n g k u r a n g berpengalaman. Untuk itu pada terumbu
yang pemanfaatannya intensive,
pcrahu-perahu kecil perlu dihalau dari
tempat dangkal dan /rag// agar tidak
merusak
ckosistcm
tersebut.
(Soekamo. 1995).
4. Kemsakan karena para penyelam yang
amatir.
Pariani pcmilik dari E n a Dive (Pers
comm. 2007) menyebutkan bahwa,
kemsakan temmbu karang di kawasan
Pemuteran juga dapat disebabkan oleh
kecerobohan para penyelam yang
amatir. Oleh scbab itu, hendaknya
sebelum mclakukan penyelaman, para
instruktur
sclam
membcrikan
pelajaran singkat mengenai tataeara
menyelam yang baik agar tidak memsak temmbu karang yang ada.
5. Kemsakan karcna Jangkar.
J a n g k a r dapat m c m a t a h k a n dan
merusak karang terutama j a n g k a r
yang berbentuk bajak. Untuk perahu
kecil disarankan menggunakan
jangkar dan kantong pasir dan bagi
terumbu karang yang dimanfaatkan
secara intensive perlu disediakan
tempat jangkar khusus atauzyxwvutsrponmlkjihg
compulsoiy mooring (Soekamo, 1995).
6. Kccelakaan tanker dan kecerobohan
pengoperasian perahu motor dan kapal
sehingga terjadi tumpahan minyak
yang mcngotori laut. Masuknya bahan
kimia atau moditikasinya ke dalam air
laut secara fisik atau biokemik di
sekitar pcrairan temmbu karang akan
berpengaruh terhadap p h y s i o l o g i
sebagian atau s c l u r u h kehidupan
ekosistem di terumbu karang yang
selanjutnya akan m e n g a k i b a t k a n
kerusakan pada ekosistem temmbu
k a r a n g tersebut ( S u k a h a r d a l a m
Fandeli. 2001). wutsrponmlkjihgedbaYWUTSRPO
.MEN J A G A T E R U M B U K A R A N G
D E N G AN P A R I W I S ATA B A H A R I
BERKELANJUTAN YANG
BERBASIS MASYARAKAT
Mardani
dalam
pelatihan
perencanaan dan pengelolaan wilayah
pesisir secara terpadu ( I C Z P M ) di Bogor
( 1 9 9 5 ) menyebutkan bahwa pembangunan
pariwisata
hendaknya
dilaksanakan tanpa merusak kebudayaan
dan tradisi setempat sehingga langkah
penting y a n g harus d i a m b i l adalah
penggabungan kepariwisataan dengan
k o n s c r v a s i s u m b c r d a y a a l a m dan
l i n g k u n g a n serta w a r i s a n b u d a y a
setempat.
Lewaherilla
(2002)
mengemukakan pula bahwa partisipasi
lokal memberikan banyak pcluang secara
efektif dalam kegiatan pembangunan, di
mana hal ini berarti bahwa memberi
w c w e n a n g atau k e k u a s a a n pada
JURNAL
KEPARIWISATAAN
Volume 6, Nomor 2, September 2007
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYWVU
masyarakat sebagai pemeran sosiai dan
p a r i w i s a t a y a k n i p e l e s t a r i a n dan
bukan subjek p a s i f untuk mcngelola
pcmcrkuat adat istiadat, tradisi, tatanan
sumberdaya, membuat keputusan dan
sosiai
dan
budaya
masyarakat.
melakukan kontrol terhadap kegiatanMasyarakat Pemuteran yang dulunya
kegiatan yang mcmpengaruhi kehidupan
mengebom i k a n , sekarang j u s t r u
sesuai dengan k c m a m p u a n m e r e k a .
menanam temmbu karang. ?&x-jpecalang
Adanya kegiatan wisata bahari hamslah
( H a n s i p B a l i ) di D e s a P e m u t e r a n
menjamin kelestarian lingkungan
m e l i n d u n g i laut dan ikut menanam
terutama yang terkait dengan sumberdaya
temmbu karang. Model Desa Pemuteran
hayatizyxwvutsrponmlkjihgfedcbaWTSPMLKIEDCBA
renewable maupun non-renewable
sebagai Desa Wisata yang dikembangkan
sehingga dapat menjamm kclcstanan
dengan konsep community-based tourism
lingkungannya. Pengelolaan sumberdaya
development telah menyebar kemanawisata bahari dilakukan sedemikian rupa
mana sampai di Sulawesi, Jawa Barat dan
sehingga kebutuhan ekonomi, sosiai dan
tempat-tcmpat l a i n ( h t t t p : / / w w w .
e s t e t i k a dapat terpenuhi
dengan
sinarharapan.co.id.html). M a k a tidak
memelihara integritas budaya, proses
mengherankan apabila warga desa adat
ekologi yang esensial, keaneka-ragaman
Pemuteran dinobatkan sebagai penerima
hayati dan sistem pendukung kehidupan.
Kalpataru 2005 karena keterlibatan mereka dalam pelestanan lingkmngan dengan
tumt memelihara dan menjaga sumbcr
alam (temmbu karang) yang dimiliki oleh
daerahnya yang dilandaskan atas rasa
k e p e m i l i k a n (sense
of
heloging)
m a s y a r a k a t n y a . D i s a d a r i atau tidak
bahwa kelestarian temmbu karang yang
ada akan memberi manfaat bagi mereka
sendiri baik secara ekologi maupun secara
ekonomi (htlp: // kompas. c^m/komp ascetak/0506/i}7ilmmaiiiQra/l I97m_litm).
1 G d e A r d i k a , seorang p a k a r
pariwisata
Indonesia
(http:/i
www.gatra.com/20Q21 menyebutkan
bahwa kawasan Pemuteran merupakan
contoh pengembangan wisata bahari yang
telah berfilosofi berkelanjutan berbasis
masyarakat. Desa Pemuteran yang
dicontohkan oleh Ardika sebagai sebuah
D e s a W i s a t a d i k e m b a n g k a n dengan
k o n s e p community-based
tourism
development mempunyai empat hotel.
Semula masyarakat lokal disana hanya
bisa menanam jagung setahun sekali,
tetapi dengan adanya empat hotel bisa
menjadi "bapak angkat" bagi pemudapcmuda desa dengan menampung mereka sebagai karyawan. Hotel juga ikut
memberi sumbangan kepada desa untuk
memperbaiki piira dan sebagamya. Pada
saat ini masyarakat Pemuteran memiliki
diving centers dan segala sesuatu yang
berkaitan dengan pengaturan kegiatan
pariwisata d i l a k u k a n oleh desa adat.
Ardika mcngungkapkan, disinilah
temianifestasi aspek dan darapak budaya
Kegiatan wisata bahari di Desa
Pemuteran
yang
memperhatikan
pelestarian alam dapat memberi dampak
berkelanjutan secara ekologi dan ekonomi. Secara ekologi, dengan terjaganya
kelestarian temmbu karang maka akan
m e n j a m i n k e l a n g s u n g a n biota laut
lainnya yang menjadikan temmbu karang
sebagai habita mereka. Selain itu temmbu
karang juga mcmpakan pemccah ombak
alami yang dapat membantu mencegah
terjadinya abrasi pantai. Secara ekonorni,
pelestarian temmbu karang membcrikan
kcuntungan bagi pihak pelaku bisnis
74
WINTARI: EKOSISTEM
TERUMBU KARANG
PEMUTERAN, BULELENG
SEBAGAI OBJEK WISATA BAHARI Dl KAWASAN
: POTENSI DAN ANCAMANNYA zyxwvutsrqponmlkjihgfedc
pariwisata dan masyarakat lokal. Bagi
pclaku bisnis pariwisata. terjaganya kele s t a r i a n terumbu k a r a n g dan a l a m
menjadi daya tarik utama untuk dapat
mendatangkan wisatawan dalam jangka
w a k t u yang lama. B a g i m a s y a r a k a t
setempat, b e r l a n g s u n g n y a kegiatan
pariwisata tersebut menjamin tersedianya
lapangan pekerjaan bagi m e r e k a .
Sedangkan bagi masyarakat lainnya yang
bermata pencaharian sebagai nelayan,
kelestarian terumbu karang menjamin tersedianya ikan di lautan mereka.
setempat. Hal ini didukung juga dengan
adanya kesepakatan oleh para pengusaha
i n d u s t r i p a r i w i s a t a untuk m e r e k r u t
sebagian besar tenaga k e r j a d a r i
masyarakat lokal, baik oleh pengusaha
sarana akomodasi, wisata bahari dan
lainnya. Persentase tenaga kerja lokal
yang berasal dari Desa Pemuteran yang
terserap oleh industri p a r i w i s a t a di
kawasan Pemuteran dapat dilihat pada
Tabel 1 berikut ini:
Keberadaan kegiatan wisata bahari
di k a w a s a n P e m u t e r a n
membuka
lapangan kerja bagi masyarakat desa wutsrponmlkjihgedbaYWUTSRPONMLKJIHGED
label 1
Persentase Tenaga K e r j a L o k a l Yang Terserap
Oleh Industri Pariwisata Di Kawasan W isata Pemuteran
No
Nama Usaha Wisata
Persentase Total Keseluruhan
Tenaga K e r ja Lokal Yang Terserap
(%)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Aneka Bagus Resort & Spa
Matahari Beach Resort & Spa
Taman Selini Beach Bunglow
Pondok San Beach Resort
Taman San Bali Cottages
Puri Canesha Villas
Jubawa Homestay
Reefseen Aquatics Dive Centre
Yos Dive
Archipelago D i \ e Sarana
Easy Divers
Snorkling Rental
Sumber: Wijaya, 2006
80
70
90
80
70
100
100
80
80
90
100
100
JURNAL
KEPARIWISATAAN
Volume 6, Nomor 2, September 2007
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYWVU
Pada umumnya posisi yang ditbahari. Wisata alam berfilosofi
cmpati sepertizyxwvutsrponmlkjihgfedcbaWTSPMLKIEDCBA
housekeeping,
waiter/
b e r k e l a n j u t a n berbasis m a s y a r a k a t
waitress,
gardener, front office dan
diharapkan
dapat
meningkatkan
lainnya. Hanya beberapa yang mcnempati
kepedulian masyarakat lokal terhadap
posis) supen'isor karena masih rendaluiya
sumberdaya wisata yang d i m i l i k i n y a .
tmgkat pendidikan yang d i m i l i k i oleh
Pengembangan
kawasan
wisata
masyarakat lokal (Wijaya, 2006).
Pemuteran melibatkan pelaku pariwisata,
Manfaat ekonomi lainnya yang
L S M dan masyarakat lokal untuk mendapat dirasakan oleh masyarakat lokal
j a g a k e l e s t a r i a n ekosistem terumbu
karang dari ancaman bencana alam,
khususnya yang m e m i l i k i
mata
a k t i v i t a s nelayan. Dengan d c m i k i a n
pencaharian sebagai nelayan adalah hasil
pengelolaan ekosistem terumbu karang di
tangkapan para nelayan yang biasanya
dijual ke pasar tradisional, saat ini dapat
Kawasan Pemuteran sebagai objek wisata
bahari dengan melibatkan masyarakat
dijual
ke u s a h a - u s a h a a k o m o d a s i
setempat. Sebagai tambahan penghasilan
dapat m e n i n g k a t k a n k e s c j a h t e r a a n
para nelayan dapat menyewakan perahu
masyarakatnya dan menjamm keberlankepada para wisatawan yang ingin ke
jiitan ekologi kawasan ini
tengah laut untuk m e n c a p a i t i t i k
penyelaman ataupun untuk menyaksikan
DAETAR PUSTAKA
sunrise dan lumba-lumba di tengah laut.
A d i s u b r a t a , W. 2005. B a n g k i t n y a
Dengan adanya kegiatan pariwisata di
Sebuah Desa Wisata. (htttp://
kawasannya, masyarakat lokal dapat
www.sinarharapan.
co.id.html
memiliki kesempatan untuk membuka
diakses 25 Oktobcr 2007).
usaha sendiri di bidang pariwisata seperti
homestay,
snorkling
rental,
toko
A n o n i m . 2 0 0 4 . Pemuteran
Coral
cmderamata
dan
tempat-tempat
Conservation
Project-Karang
penyewaan kendaraan pribadi bagi para
Lestari
(http://'www.
gatra.com/
wisatawan. Peningkatan ekonomi dari
2002-08-17/
diakses
14 Marct
masyarakat lokal yang terserap di indu2004)
stri pariwisata dan para nelayan dapat
pula
meningkatkan
daya
beli
Fandeli, C . 1995. Dasar-Dasar
Manam a s y a r a k a t n y a secara u m u m . H a l
jemen
Kepariwisataan
Alam
tersebut memberikan imbas keuntungan
Yogyakarta: Liberty.
bagi masyarakat lainnya yang bermata
pencaharian sebagai pedagang. wutsrponmlkjihgedbaYWUTSRPONMLKJIHGEDCBA
Gunn, C . A . 1994. Tourism
Planning.
Basics, Concepts, Cases. T h i r d
PENUTUP
Edition. Taylor & Francis PubE k o s i s t e m T e r u m b u k a r a n g di
lisher.
kawasan
Pemuteran
merupakan
ekosistem terumbu karang dengan konD a h u n , R . 1995. M a k a l a h Pelatihan
tur yang berbeda dengan daerah lain dan
Perencanaan dan Pengelolaan
memiliki potensi yang sangat besar untuk
Wilayah Pesisir dan Laut Secara
dikembangkan menjadi obyek wisata
Terpadu ( I C Z P M ) . Proses dan
76
WINTARI:
EKOSISTEM
TERUMBU KARANG
PEMUTERAN,
BULELENG
SEBAGAI OBJEK WISATA BAHARI Dl KAWASAN
: POTENSI DAN ANCAMANNYA zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaWT
Elemen
perencanaan
dan
PPLH-Lembaga Penelitian I P B .
Pengelolaan
Wilayah
Pesisir
Bogor
Secara
Terpadu.zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
PPLHS o e k a r n o . 2 0 0 1 . Potensi
Terumbu
Lcmbaga Pcnelitian I P B . Bogor
L A M . 2005 Penerima Kalpataru 2005:
Mercka Yang Bcrjuang Untuk
Lingkungan.
(http://
krimjias.. c 0 mZko m p a s - c c t aJU
D 5 Q 6 / 0 7 L l L t L m a j i x Q r.a7
17.97miilm diakses
Bagi
Berbasis
Soekarno.
Ke
1995 M a k a l a h
Perencanaan dan
lautan.
Pelatihan
Pengelolaan
Wilayah Pesisir dan Laut Secara
2007).
Terpadu ( I C Z P M ) .
Ekosistem
Pengelolaan
Terumbu
Karang.
PPLH-Lembaga Penelitian I P B .
Bogor
Tandjung, S.D. 1993. Metode
Prediksi
Biotik
Mardani. N . K . 1995. Makalah Pelatihan
Perencanaan dan Pengelolaan
Wilayah Pesisir dan Laut Secara
Terpadu ( l U Z P M ) . Perencanaan
dan Pembangunan
Pariwisata
Pesisir dan Bahari Berw awasan
Lingkungan dan
Berkelanjutan.
Pembangunan
Available from: www.urdi.org.id
25 Oktober
L e w a h e r i l l a , N . L . 2002.
Pariwisata
Bahari Pemanfaatan
Potensi
Wilavah
Pesisir
Dan
Lautan.Makal'dh
Falsafah
Sains. Program Pasca Sarjana,
S3 I P B . Bogor.
Karang
Daerah
Identijikasi,
dan Evaluasi
Kegiatan
Dampak
Pariwisata.
P P L H U G M Yogyakarta.
Yuliantmi, l . G . A . W . 2006. A n a l i s i s
Potensi Wisata Pantai Pemuteran
Untuk Dikembangkan
Obyek
Dan
Daya
Sebagai
Tarik
Ekowisata Bahari D i Kabupaten
Buleleng (Skripsi). S T P Bali. wutsrponmlkji
77
KEPARIWISATAAN
Volume 6, Nomor 2, September 2007
wutsrponmlkjihgedbaYWUTSRPONMLKJ
EKOSISTEM TERUMBU KARANG SEBAGAI
O B J E K WISATA B A H A R I D I KAWASAN
P E M U T E R A N , B U U E L E N G : P O T E N S I DAN
A N C A M A N N Y A zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRQPO
MADE WITARI
Sekolah T i n g g i P a r i w i s a t a B a l i zyxwvutsrponmlkihgfedcbaTPONK
Abstract
This article aims at analysing the potentials of and threats to the coral reefs
in Pemuteran, Buleleng, Bali, as a tourist resorts. Coral reefs have the potentials to atrract tourists' visit and therefore preserving them provides some
benefits economically and ecological)'. However there are some threats to the
sustuinability of the coral reefs ecosystem. In order to maximize the benefits
and preserve the ecosystem, tourism businessmen and NGOs involve the local
community in managing and preserving the coral reefs.
Kata kunci: terumbu karang, wisata bahari, kawasan pemuteran, kelestarian
alam
PENDAHIJLIIAN
Ekosistem
terumbu
karang
merupakan salah satu ckosistcm pcsisir
yang dapat dijadikan sebagai obyck
wisata. Pada saal ini kondisi terumbu
karang di Indonesia adalah 14° () da lam
kondisi kritis, 46% mengalami kemsakan,
3 3 % masih bagus, 7% sangat bagus
(Fandeli, 2001:87). Temmbu karang yang
p a l i n g utuh atau y a n g masih bagus
mempunyai nilai estetika yang tinggi dan
dapat dimanfaatkan untuk mcndorong
industri p a r i w i s a t a bahari. K e g i a t a n
pariwisata bahari membcrikan kescmpatan w i s a t a w a n untuk m e n y e l a m ,
mengamati dan memotret kekayaan alam
laut serta keindahan bawah air. Secara
fisik temmbu karang mempakaii benteng
yang kokoh sebagai pelindung pantai.
A p a b i l a terumbu k a r a n g d i r u s a k ,
d i h a n c u r k a n , d i a m b i l k a r a n g serta
pasirnya secara berlebihan maka akan
terjadi abrasi pantai. Soekamo (2001).
K a w a s a n Pemuteran merupakan suatu
kawasan wisata bahari di Kabupaten
Buleleng. Keindahan laut (wisata bahari)
di kawasan ini memiliki karakter temmbu
karang yang tidak ditemukan di tcmpat
lain, dari terumbu karang datar tiba-tiba
kontumya teijal dengan berbagai macam
gua. D l Kawasan laut Taman Nasional
Bali Barat terdapat 206 ha areal temmbu
karang kmi dalam kondisi kritis tcrmasuk
j u g a di k a w a s a n T e l u k P e m u t e r a n .
Namun untuk yang di Teluk Pemuteran
telah d i l a k u k a n rehabilitasi terumbu
karang yang diprakarsai olch A g u n g
Prana ( p c m i l i k hotel T a m a n S a r i di
Kawasan Pemuteran) bersama tim ahli
dari Amerika dan Jerman bersama-sama yxwutsrponm
NiMade Witan (witah2000@yahoo.com)
adalah dosen Program studi Manajemen Kepariwisataan,
Tinggi Pariwisata Bali. Jl. Darmawangsa. Bukit Kampial P.O. Box 2 Nusa Dua Ball Telp. (0361)
68
Sekolah
773537
JURNAL
KEPARIWISATAAN
Volume 6, Nomor 2, September 2007
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYWVU
Orientasi pemanfaatan utama pesisir dan
lautan serta berbagai clemen pendukung
lingkungannya merupakan suatu bentuk
perencanaan dan pengelolaan kawasan
secara
terpadu
dalam
usaha
mengcmbangkan kawasan wisata. Aspek
budaya dan phisik merupakan suatu
kesatuan yang terintegrasi yang saling
mendukung sebagai suatu kawasan wisata
bahari. G u n n ( 1 9 9 3 ) mengemukakan
bahwa suatu kawasan wtsata yang baik
apabila didasarkan atas empat aspek
yaitu: 1) Mempcrtahankan kelestarian
ling-kungamiya, 2) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan tcrsebut,
tumbuh bercabang-cabang dan ada
seperti k u b a h y a n g s e m a k i n l a m a
semakin membesar. Anggota koloni yang
baru terdapat pada ujung-ujung ranting
dan ujung-ujung cabang pohon karang
itu. atau pada bagian terluar dari kubah
yang ukurannya sangat bervariasi. Kubah
dapat berbentuk setengah bola atau
mangkok, ada pula koloni yang berbentuk
piala atau gelas sehingga memberi kesan
sebuah gelas atau piala yang terbuat dari
bahan kapur. Setiap anggota k o l o n i
mempunyai hubungan dengan anggota di
dekatnya. Organisme hewani penyusun
terumbu karang atau h e w a n k o r a l i a
(Scleractina) hidup bersimbiose dengan
3) Menjamin kepuasan pengunjung, dan
algae (zooxanthella) dalam bentuk satu
4 ) M e n i n g k a t k a n k c t e r p a d u a n dan
kesatuan yang saling membutuhkan,
kesatuan pembangunan masyarakat di
seolah-olah kesatuan itu merupakan
sekitar k a w a s a n dan zone pengemorganisme sendiri.
bangannya. wutsrponmlkjihgedbaYWUTSRPONMLKJIHGEDCBA
Algae
zooxanthella
dalam
kesatuan
tersebut
mcndapatkan
karbondioxida untuk proses fotosintesis
dan j u g a mendapatkan bahan-bahan
substansi kimia atau zat hara sebagai hasil
sisa metabolisme hewan koralia terumbu
Terumbu karang adalah sebuah
karang. Terumbu karang memerlukan
tipe ekosistem tropis dan merupakan
habitat yang selalti mendapatkan sinar
organisme y a n g hidup pada daerah
b e r i k l i m tropis. Terumbu karang itu
matahari untuk proses fotosintesisnya.
sendiri adalah gabungan dari berbagai
Untuk itu terumbu karang biasanya hidup
m a c a m j c n i s h e w a n yang membuat
di daerah tropis pada kedalaman 30-40
kerangka pelindung atau tempat hidupnya
meter dengan suhu sekitar 26°C dan kadar
dibiiat dari bahan kapur yaituzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaWTSPMLKIEDCBA
kalsium
garam normal berkisar antara 33 permil.
karhunat (Fandeli. 2001). Masing-masing
Sebagai sebuah ekosistem atau bioma
individu mempunyai rumah dari bahan
pada terumbu karang tersebut hidup
kapur sendiri namun tidak dapat hidup
b e r a n e k a r a g a m j e n i s biota laut,
seirdiri. Mercka hidup berkoloni, tiap
tumbuhan, mulai dari fiioplankton yang
anggota k o l o n i baru m e m b a n g u n
mikroskopis sampai pada rumput laut
rumahnya yang terdiri dari bahan kapur
(lamun) yang makroskopis. Tidak kurang
berdampingan dengan anggota koloni
dan 200 spesies atau jenis ikan, hidup
yang lama. D a l a m satu koloni dapat
pada ekosistem terumbu karang. Selain
terdiri dari ratusan ribu individu. Bentuk
jenis tumbuhan algae dan ikan, hidup pula
k o l o n i m e r e k a seperti pohon y a n g
kelompok benthos (organisme yang hidup
POTEiNSI E K O S I S T E M T E R U M B U
KARANG DI KAWASAN PEMUT E R A N S E B A G A I O B J E K WISATA
BAHARI
70
WITARI: EKOSISTEM
TERUMBU KARANG
PEMUTERAN,
BULELENG
SEBAGAI OBJEK
: POTENSI DAN
di dasar p c r a i r a n ) yang terdiri dari
WISATA BAHARI Dl KAWASAN
ANCAMANNYA zyxwvutsrqponmlkjihgfedcba
melingkar sebuah goba atau laggon,
kelompok utama yaitu moluska 2500
m i s a l n y a terumbu karang C i n c i n
spesies,zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaWTSPMLKIEDCBA
Crustacea 200 spesies, dan
Cocos Keeling di Samudera Indoneechinudennata
tidak kurang dari 550
sia, dan Pulau-pulau Taka Bonerata di
spesies (Tandjung dalam Fandeli, 2001).
Terumbu karang merupakan
pcrairan Indonesia
suatu
Kawasan Pemuteran adalah suatu
ekosistem yang disusun oleh berbagai
jenis biota
laut.
Organisme
kawasan wisata bahari yang memiliki
yang
potensi keindahan laut yang sangat besar
m e n g h a s i l k a n substrat kapur adalah
untuk dikembangkan sebagai w i s a t a
bangsa scleractina (koralia) atau karang
bahari. Karakter terumbu karang yang
batu, yang mcmbcntuk bangunan flsik
terdapat di kawasan ini berbeda dengan
terumbu karang diperkuat oleh algae
merah
berkapur
yaitu
terumbu karang yang ada di daerah lain.
litothamnis
terutama marga porolithon.
Perbedaan
Terumbu
gua tersebut para p e n y e l a m dapat
keberadaan ekosistem terumbu karang,
mengamati ikan hiu yang tidak ganas
banyak pantai yang akan mengalami
proses
(wheal
abrasi
kawasan
sekaligus merobohkan tanaman yang
terdapat
suatu
area
Taman Sari dimiliki oleh Agung Prana.
terumbu karang mempunyai fungsi fisik
Terumbu karang ini berupa kumngan
dan fungsi biologi yaitu sebagai habitat
sepanjang 222 meter pada lahan 2,4
bagi kehidupan sumbcr daya hayati lautan
tergabung
ini
ficial reef) yang terletak di dcpan Hotel
hotel maupun rumah nelayan. Ekosistem
yang
U n t u k merehabilitasi
pcmbuatan terumbu karang buatan (arti-
tumbuh di pasir pantai dan bangunan,
baik
shark).
terumbu karang yang telah rusak, di
( p e n g i k i s a n oleh o m b a k ) dan juga
lain,
pada
dengan berbagai macam gua. D i dalam
hcmpasan dan pukulan ombak. Tanpa
karena
terlihat
kontumya yang datar kemudian terjal
karang menjadi pelindung pantai dari
kerusakan
tersebut
hektar terbuat dari best baja yang dialiri
dalam
listrik D C , untuk memperccpat
kelompok bentik, ikan, rcptilia, burung
proses
melekatnya polip-polip karang. Saat ini
dan mamalia. Fandeli (2001) menyatakan
proyek karang buatan tersebut telah
ada 3 macam bentuk terumbu karang
menampakkan hasil. Ikan-ikan kembali
yaitu:
berdatangan, bahkan ikan duyung yang
dulunya berhabitat di kawasan tersebut,
1. Terumbu karang Tepi/Pantai (fringing
shore reef) misalnya di Pantai
stidah kembali ke habitatnya yaitu di
Pangandaran Javva B a r a t . Pantai
k a w a s a n Pemuteran. Para penyelam
Krakal Yogyakarta.
selain dapat melihat temmbu karang yang
reef
2. Terumbu karang Penghalang
asli, mereka dapat pula m c n y a k s i k a n
(harrier
temmbu karang buatan sehingga dapat
reef), agakjauh dari pantai misalnya
menambah pengetahuan para penyelam
terumbu karang Sunda Bcsar yang
tentang ekosistem terumbu karang dan
terletak di Selatan Makasar dan di
p e n t i n g n y a k o n t r i b u s i m e r e k a bagi
Tenggara Kalimantan.
ekosistem laut. wutsrponmlkjihgedbaYWUTSRPO
3. Terumbu karang Cincin (atoll) yang
71
JURNAL
KEPARIWISATAAN
Volume 6, Nomor 2, September 2007
wutsrponmlkjihgedbaYWUTSRPONML
ANCAMAN T E R H A D A P ECELANGberlebihan. Ikan hias Indonesia
SUNGAN HIDUP E K O S I S T E M
merupakan komediti ekspor yang
T E R U M B U K A R A N G DI KAWASdisukai di banyak negara (Soekamo,
AN P E M U T E R A N K A B U P A T E N
1995)
B U L E L E N G zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
2. P e n a n g k a p a n
ikan
dengan
menggunakan bahan cyanida ataupun
Ekosistem terumbu karang sebagai
bahan peledak yang soring dilakukan
objek w i s a t a b a h a r i di k a w a s a n
oleh nelayan dapat menghancurkan
Pemuteran, sesungguhnya adalah suatu
terumbu karang yang ada. H a l i n i
c a r a y a n g dapat m e n y e l a m a t k a n
terjadi di k a w a s a n P e m u t e r a n
ekosistem tersebut. karena yang dijual
Kabupaten Buleleng. D i mana pada
pada i n d u s t i i w i s a t a b a h a r i a d a l a h
awalnya masyarakat
setempat
keindahan ekosistem terumbu karang
m a y o r i t a s bermata p e n c a h a r i a n
yang terdiri dari beraneka ragam biota
sebagai nelayan belum mengerti akan
laut dengan wama-wami ikan yang indah.
manfaat
dan pentingnya menjaga
Ancaman terhadap kelangsungan hidup
ekosistem temmbu karang yang ada
terumbu k a r a n g dapat berasal d a r i
di daerahnya. Mereka menangkap
bencana a l a m seperti gcmpa, taifun,
ikan dengan menggunakan bom atau
kenaikan suhu air laut, letusan gunung
bahan peledak dan j u g a
cyanida.
bcrapi, naiknya permukaan air laut dan
Perusakan ini dilakukan pula oleh
dan kegiatan manusia (Soekamo, 1995).
nelayan-nelayan dari pulau Jawa dan
U m u m n y a baik w i s a t a w a n maupum
M a d u r a yang menangkap ikan di
m a s y a r a k a t l o k a l terkadang b c l u m
daerah Pemuteran menggunakan cara
m e n y a d a r i a k a n k e g i a t a n n y a dapat
yang sama. Kegiatan m i tentu saja
menyebabkan ancaman bagi kelestarian
menyebabkan kerusakan terhadap
terumbu k a r a n g di daerah tersebut.
ekosistem terumbu karang dan juga
Soekarno (2001) menyatakan beberapa
ikan-ikan hias yang hidup di sekitar
kegiatan manusia yang dapat mengancam
karang tersebut. Dengan berkemk e l a n j u t a n hidup dan k e l e s t a r i a n
bangnya kepariwisataan di daerah
ekosistem temmbu karang adalah:
tersebut, s a l a h seorang p c m i l i k
1. Diambilnya satu pcrsatu penyusun
fasilitas pariwisata B a p a k A g u n g
ekosistem terumbu karang tersebut
Prana dan Chris Brown bekerjasama
seperti karang, kerang-kerangan, dan
dengan L S M dan para pemerhati
yang lainnya. Rumput laut misalnya,
lingkungan memberikan penyuluhan
mmput laut pada ekosistem terumbu
kepada masyarakat setempat akan
karang berperan sebagai habitat dan
pentingnya temmbu karang dalam
pelindung bagi kelompokzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaWTSPMLKIEDCBA
henlhos.
menunjang ckowisata yang tengah
Sebagian rumput laut merupakan
berkembang di k a w a s a n tersebut.
bahan
obat
dan
kosmetika.
Mereka mcngajak masyarakat lokal
P e n g a m b i l a n rumput laut secara
untuk menjaga terumbu karang dari
dapat
m
e
n
g
g
a
n
g
g
u
berlebihan
kerusakan karena merupakan aset
kehidupan benthos pada umumnya.
yang dapat menarik wisatawan untuk
Selain itu ikan-ikan hias yang hidup
datang b e r k u n j u n g ke daerah
pada temmbu karang soring ditangkap
WINTARI: EKOSISTEM
TERUMBU KARANG
PEMUTERAN, BULELENG
SEBAGAI OBJEK WISATA BAHARI Dl KAWASAN
: POTENSI DAN ANCAMANNYA zyxwvutsrqponmlkjihgfed
Pemuteran. Masyarakat Pemuteran
memutuskan bahwa terumbu karang
yang berada di dcpan pantai hotel
tersebut dilindungi dan mereka tidak
boleh
mclakukan
aktivitas
penangkapan ikan. Sebagai hasil dari
perlindungan tersebut. banyak hotel
mulai
dibangun
di
kawasan
Pemuteran. kondisi ini menyebabkan
mulai meningkatnya
kegiatan
kepariwisataan yang dapat memberi
k o n t r i b u s i kepada p e n i n g k a t a n
ekonomi masyarakat lokal dalam hal
pemberian lapangan pekerjaan di
sektor pariwisata.
3. Kerusakan karena perahu keeil.
Perahu kecil dapat menisak ekosistem
terumbu karang secara fisik terutama
pada tempat-tcmpat dangkal waktu air
surut. Hal ini terjadi terutama pada
pengemudi
y a n g k u r a n g berpengalaman. Untuk itu pada terumbu
yang pemanfaatannya intensive,
pcrahu-perahu kecil perlu dihalau dari
tempat dangkal dan /rag// agar tidak
merusak
ckosistcm
tersebut.
(Soekamo. 1995).
4. Kemsakan karena para penyelam yang
amatir.
Pariani pcmilik dari E n a Dive (Pers
comm. 2007) menyebutkan bahwa,
kemsakan temmbu karang di kawasan
Pemuteran juga dapat disebabkan oleh
kecerobohan para penyelam yang
amatir. Oleh scbab itu, hendaknya
sebelum mclakukan penyelaman, para
instruktur
sclam
membcrikan
pelajaran singkat mengenai tataeara
menyelam yang baik agar tidak memsak temmbu karang yang ada.
5. Kemsakan karcna Jangkar.
J a n g k a r dapat m c m a t a h k a n dan
merusak karang terutama j a n g k a r
yang berbentuk bajak. Untuk perahu
kecil disarankan menggunakan
jangkar dan kantong pasir dan bagi
terumbu karang yang dimanfaatkan
secara intensive perlu disediakan
tempat jangkar khusus atauzyxwvutsrponmlkjihg
compulsoiy mooring (Soekamo, 1995).
6. Kccelakaan tanker dan kecerobohan
pengoperasian perahu motor dan kapal
sehingga terjadi tumpahan minyak
yang mcngotori laut. Masuknya bahan
kimia atau moditikasinya ke dalam air
laut secara fisik atau biokemik di
sekitar pcrairan temmbu karang akan
berpengaruh terhadap p h y s i o l o g i
sebagian atau s c l u r u h kehidupan
ekosistem di terumbu karang yang
selanjutnya akan m e n g a k i b a t k a n
kerusakan pada ekosistem temmbu
k a r a n g tersebut ( S u k a h a r d a l a m
Fandeli. 2001). wutsrponmlkjihgedbaYWUTSRPO
.MEN J A G A T E R U M B U K A R A N G
D E N G AN P A R I W I S ATA B A H A R I
BERKELANJUTAN YANG
BERBASIS MASYARAKAT
Mardani
dalam
pelatihan
perencanaan dan pengelolaan wilayah
pesisir secara terpadu ( I C Z P M ) di Bogor
( 1 9 9 5 ) menyebutkan bahwa pembangunan
pariwisata
hendaknya
dilaksanakan tanpa merusak kebudayaan
dan tradisi setempat sehingga langkah
penting y a n g harus d i a m b i l adalah
penggabungan kepariwisataan dengan
k o n s c r v a s i s u m b c r d a y a a l a m dan
l i n g k u n g a n serta w a r i s a n b u d a y a
setempat.
Lewaherilla
(2002)
mengemukakan pula bahwa partisipasi
lokal memberikan banyak pcluang secara
efektif dalam kegiatan pembangunan, di
mana hal ini berarti bahwa memberi
w c w e n a n g atau k e k u a s a a n pada
JURNAL
KEPARIWISATAAN
Volume 6, Nomor 2, September 2007
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYWVU
masyarakat sebagai pemeran sosiai dan
p a r i w i s a t a y a k n i p e l e s t a r i a n dan
bukan subjek p a s i f untuk mcngelola
pcmcrkuat adat istiadat, tradisi, tatanan
sumberdaya, membuat keputusan dan
sosiai
dan
budaya
masyarakat.
melakukan kontrol terhadap kegiatanMasyarakat Pemuteran yang dulunya
kegiatan yang mcmpengaruhi kehidupan
mengebom i k a n , sekarang j u s t r u
sesuai dengan k c m a m p u a n m e r e k a .
menanam temmbu karang. ?&x-jpecalang
Adanya kegiatan wisata bahari hamslah
( H a n s i p B a l i ) di D e s a P e m u t e r a n
menjamin kelestarian lingkungan
m e l i n d u n g i laut dan ikut menanam
terutama yang terkait dengan sumberdaya
temmbu karang. Model Desa Pemuteran
hayatizyxwvutsrponmlkjihgfedcbaWTSPMLKIEDCBA
renewable maupun non-renewable
sebagai Desa Wisata yang dikembangkan
sehingga dapat menjamm kclcstanan
dengan konsep community-based tourism
lingkungannya. Pengelolaan sumberdaya
development telah menyebar kemanawisata bahari dilakukan sedemikian rupa
mana sampai di Sulawesi, Jawa Barat dan
sehingga kebutuhan ekonomi, sosiai dan
tempat-tcmpat l a i n ( h t t t p : / / w w w .
e s t e t i k a dapat terpenuhi
dengan
sinarharapan.co.id.html). M a k a tidak
memelihara integritas budaya, proses
mengherankan apabila warga desa adat
ekologi yang esensial, keaneka-ragaman
Pemuteran dinobatkan sebagai penerima
hayati dan sistem pendukung kehidupan.
Kalpataru 2005 karena keterlibatan mereka dalam pelestanan lingkmngan dengan
tumt memelihara dan menjaga sumbcr
alam (temmbu karang) yang dimiliki oleh
daerahnya yang dilandaskan atas rasa
k e p e m i l i k a n (sense
of
heloging)
m a s y a r a k a t n y a . D i s a d a r i atau tidak
bahwa kelestarian temmbu karang yang
ada akan memberi manfaat bagi mereka
sendiri baik secara ekologi maupun secara
ekonomi (htlp: // kompas. c^m/komp ascetak/0506/i}7ilmmaiiiQra/l I97m_litm).
1 G d e A r d i k a , seorang p a k a r
pariwisata
Indonesia
(http:/i
www.gatra.com/20Q21 menyebutkan
bahwa kawasan Pemuteran merupakan
contoh pengembangan wisata bahari yang
telah berfilosofi berkelanjutan berbasis
masyarakat. Desa Pemuteran yang
dicontohkan oleh Ardika sebagai sebuah
D e s a W i s a t a d i k e m b a n g k a n dengan
k o n s e p community-based
tourism
development mempunyai empat hotel.
Semula masyarakat lokal disana hanya
bisa menanam jagung setahun sekali,
tetapi dengan adanya empat hotel bisa
menjadi "bapak angkat" bagi pemudapcmuda desa dengan menampung mereka sebagai karyawan. Hotel juga ikut
memberi sumbangan kepada desa untuk
memperbaiki piira dan sebagamya. Pada
saat ini masyarakat Pemuteran memiliki
diving centers dan segala sesuatu yang
berkaitan dengan pengaturan kegiatan
pariwisata d i l a k u k a n oleh desa adat.
Ardika mcngungkapkan, disinilah
temianifestasi aspek dan darapak budaya
Kegiatan wisata bahari di Desa
Pemuteran
yang
memperhatikan
pelestarian alam dapat memberi dampak
berkelanjutan secara ekologi dan ekonomi. Secara ekologi, dengan terjaganya
kelestarian temmbu karang maka akan
m e n j a m i n k e l a n g s u n g a n biota laut
lainnya yang menjadikan temmbu karang
sebagai habita mereka. Selain itu temmbu
karang juga mcmpakan pemccah ombak
alami yang dapat membantu mencegah
terjadinya abrasi pantai. Secara ekonorni,
pelestarian temmbu karang membcrikan
kcuntungan bagi pihak pelaku bisnis
74
WINTARI: EKOSISTEM
TERUMBU KARANG
PEMUTERAN, BULELENG
SEBAGAI OBJEK WISATA BAHARI Dl KAWASAN
: POTENSI DAN ANCAMANNYA zyxwvutsrqponmlkjihgfedc
pariwisata dan masyarakat lokal. Bagi
pclaku bisnis pariwisata. terjaganya kele s t a r i a n terumbu k a r a n g dan a l a m
menjadi daya tarik utama untuk dapat
mendatangkan wisatawan dalam jangka
w a k t u yang lama. B a g i m a s y a r a k a t
setempat, b e r l a n g s u n g n y a kegiatan
pariwisata tersebut menjamin tersedianya
lapangan pekerjaan bagi m e r e k a .
Sedangkan bagi masyarakat lainnya yang
bermata pencaharian sebagai nelayan,
kelestarian terumbu karang menjamin tersedianya ikan di lautan mereka.
setempat. Hal ini didukung juga dengan
adanya kesepakatan oleh para pengusaha
i n d u s t r i p a r i w i s a t a untuk m e r e k r u t
sebagian besar tenaga k e r j a d a r i
masyarakat lokal, baik oleh pengusaha
sarana akomodasi, wisata bahari dan
lainnya. Persentase tenaga kerja lokal
yang berasal dari Desa Pemuteran yang
terserap oleh industri p a r i w i s a t a di
kawasan Pemuteran dapat dilihat pada
Tabel 1 berikut ini:
Keberadaan kegiatan wisata bahari
di k a w a s a n P e m u t e r a n
membuka
lapangan kerja bagi masyarakat desa wutsrponmlkjihgedbaYWUTSRPONMLKJIHGED
label 1
Persentase Tenaga K e r j a L o k a l Yang Terserap
Oleh Industri Pariwisata Di Kawasan W isata Pemuteran
No
Nama Usaha Wisata
Persentase Total Keseluruhan
Tenaga K e r ja Lokal Yang Terserap
(%)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Aneka Bagus Resort & Spa
Matahari Beach Resort & Spa
Taman Selini Beach Bunglow
Pondok San Beach Resort
Taman San Bali Cottages
Puri Canesha Villas
Jubawa Homestay
Reefseen Aquatics Dive Centre
Yos Dive
Archipelago D i \ e Sarana
Easy Divers
Snorkling Rental
Sumber: Wijaya, 2006
80
70
90
80
70
100
100
80
80
90
100
100
JURNAL
KEPARIWISATAAN
Volume 6, Nomor 2, September 2007
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYWVU
Pada umumnya posisi yang ditbahari. Wisata alam berfilosofi
cmpati sepertizyxwvutsrponmlkjihgfedcbaWTSPMLKIEDCBA
housekeeping,
waiter/
b e r k e l a n j u t a n berbasis m a s y a r a k a t
waitress,
gardener, front office dan
diharapkan
dapat
meningkatkan
lainnya. Hanya beberapa yang mcnempati
kepedulian masyarakat lokal terhadap
posis) supen'isor karena masih rendaluiya
sumberdaya wisata yang d i m i l i k i n y a .
tmgkat pendidikan yang d i m i l i k i oleh
Pengembangan
kawasan
wisata
masyarakat lokal (Wijaya, 2006).
Pemuteran melibatkan pelaku pariwisata,
Manfaat ekonomi lainnya yang
L S M dan masyarakat lokal untuk mendapat dirasakan oleh masyarakat lokal
j a g a k e l e s t a r i a n ekosistem terumbu
karang dari ancaman bencana alam,
khususnya yang m e m i l i k i
mata
a k t i v i t a s nelayan. Dengan d c m i k i a n
pencaharian sebagai nelayan adalah hasil
pengelolaan ekosistem terumbu karang di
tangkapan para nelayan yang biasanya
dijual ke pasar tradisional, saat ini dapat
Kawasan Pemuteran sebagai objek wisata
bahari dengan melibatkan masyarakat
dijual
ke u s a h a - u s a h a a k o m o d a s i
setempat. Sebagai tambahan penghasilan
dapat m e n i n g k a t k a n k e s c j a h t e r a a n
para nelayan dapat menyewakan perahu
masyarakatnya dan menjamm keberlankepada para wisatawan yang ingin ke
jiitan ekologi kawasan ini
tengah laut untuk m e n c a p a i t i t i k
penyelaman ataupun untuk menyaksikan
DAETAR PUSTAKA
sunrise dan lumba-lumba di tengah laut.
A d i s u b r a t a , W. 2005. B a n g k i t n y a
Dengan adanya kegiatan pariwisata di
Sebuah Desa Wisata. (htttp://
kawasannya, masyarakat lokal dapat
www.sinarharapan.
co.id.html
memiliki kesempatan untuk membuka
diakses 25 Oktobcr 2007).
usaha sendiri di bidang pariwisata seperti
homestay,
snorkling
rental,
toko
A n o n i m . 2 0 0 4 . Pemuteran
Coral
cmderamata
dan
tempat-tempat
Conservation
Project-Karang
penyewaan kendaraan pribadi bagi para
Lestari
(http://'www.
gatra.com/
wisatawan. Peningkatan ekonomi dari
2002-08-17/
diakses
14 Marct
masyarakat lokal yang terserap di indu2004)
stri pariwisata dan para nelayan dapat
pula
meningkatkan
daya
beli
Fandeli, C . 1995. Dasar-Dasar
Manam a s y a r a k a t n y a secara u m u m . H a l
jemen
Kepariwisataan
Alam
tersebut memberikan imbas keuntungan
Yogyakarta: Liberty.
bagi masyarakat lainnya yang bermata
pencaharian sebagai pedagang. wutsrponmlkjihgedbaYWUTSRPONMLKJIHGEDCBA
Gunn, C . A . 1994. Tourism
Planning.
Basics, Concepts, Cases. T h i r d
PENUTUP
Edition. Taylor & Francis PubE k o s i s t e m T e r u m b u k a r a n g di
lisher.
kawasan
Pemuteran
merupakan
ekosistem terumbu karang dengan konD a h u n , R . 1995. M a k a l a h Pelatihan
tur yang berbeda dengan daerah lain dan
Perencanaan dan Pengelolaan
memiliki potensi yang sangat besar untuk
Wilayah Pesisir dan Laut Secara
dikembangkan menjadi obyek wisata
Terpadu ( I C Z P M ) . Proses dan
76
WINTARI:
EKOSISTEM
TERUMBU KARANG
PEMUTERAN,
BULELENG
SEBAGAI OBJEK WISATA BAHARI Dl KAWASAN
: POTENSI DAN ANCAMANNYA zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaWT
Elemen
perencanaan
dan
PPLH-Lembaga Penelitian I P B .
Pengelolaan
Wilayah
Pesisir
Bogor
Secara
Terpadu.zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
PPLHS o e k a r n o . 2 0 0 1 . Potensi
Terumbu
Lcmbaga Pcnelitian I P B . Bogor
L A M . 2005 Penerima Kalpataru 2005:
Mercka Yang Bcrjuang Untuk
Lingkungan.
(http://
krimjias.. c 0 mZko m p a s - c c t aJU
D 5 Q 6 / 0 7 L l L t L m a j i x Q r.a7
17.97miilm diakses
Bagi
Berbasis
Soekarno.
Ke
1995 M a k a l a h
Perencanaan dan
lautan.
Pelatihan
Pengelolaan
Wilayah Pesisir dan Laut Secara
2007).
Terpadu ( I C Z P M ) .
Ekosistem
Pengelolaan
Terumbu
Karang.
PPLH-Lembaga Penelitian I P B .
Bogor
Tandjung, S.D. 1993. Metode
Prediksi
Biotik
Mardani. N . K . 1995. Makalah Pelatihan
Perencanaan dan Pengelolaan
Wilayah Pesisir dan Laut Secara
Terpadu ( l U Z P M ) . Perencanaan
dan Pembangunan
Pariwisata
Pesisir dan Bahari Berw awasan
Lingkungan dan
Berkelanjutan.
Pembangunan
Available from: www.urdi.org.id
25 Oktober
L e w a h e r i l l a , N . L . 2002.
Pariwisata
Bahari Pemanfaatan
Potensi
Wilavah
Pesisir
Dan
Lautan.Makal'dh
Falsafah
Sains. Program Pasca Sarjana,
S3 I P B . Bogor.
Karang
Daerah
Identijikasi,
dan Evaluasi
Kegiatan
Dampak
Pariwisata.
P P L H U G M Yogyakarta.
Yuliantmi, l . G . A . W . 2006. A n a l i s i s
Potensi Wisata Pantai Pemuteran
Untuk Dikembangkan
Obyek
Dan
Daya
Sebagai
Tarik
Ekowisata Bahari D i Kabupaten
Buleleng (Skripsi). S T P Bali. wutsrponmlkji
77