HUBUNGAN UNSUR PEMBERIAN PADA TINDAK PID
HUBUNGAN UNSUR PEMBERIAN PADA TINDAK PIDANA KORUPSI DAN TINDAK
PIDANA SUAP DALAM PERATURAN PERUNDANG-PERUNDANGAN DI
INDONESIA
Kata Pengantar
Dengan mengucap syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kesempatan kepada kita semua.
Makalah
ini berisikan materi-materi tentang ilmu tindak pidana khusus yang
diberikan untuk mahasiswa/i Universitas Pancasila yang ingin mengetahui tentang tindak
pidana korupsi dan tindak pidana suap agar dapat mengetahui tentang hubungan unsur
“pemberian” pada tindak pidana korupsi dan tindak pidana suap dalam peraturan perundangundangan di indonesia
Saya menyadari dalam penulisan makalah saya ini, dengan menggunakan kemampuan
dan pengetahuan yang terbatas, karena makalah ini tidak luput dari kekurangan, untuk itu
saya mengharapkan adanya bimbingan dan saran pembaca.
BAB I
A. Latar Belakang
Dalam UUD 1945 ditegaskanbahwa Negara Indonesia berdasarkanatashukum
(rechtstaat),
tidakberdasarkanataskekuasaanbelaka
(machstaat).
Hukummenetapkanapa yang harusdilakukandanatauapa yang boleh di lakukanserta
yang di larang. Sasaranhukum yang hendakditujubukansaja orang yang nyatanyataberbuatmelawanhukum,
mungkinakanterjadi,
melainkanjugaperbuatanhukum
yang
dankepadaalatperlengkapan
Negara
untukbertindakmenuruthukum.
Di berbagaibelahandunia, korupsiselalumendapatkanperhatian yang lebih di
bandingkandengantindakpidanalainnya.
Korupsimerupakanmasalah
yang
serius,
tindakpidanainidapatmembahayakanstabilitasdankeamananmasyarakat,
membahayakanpembangunan social ekonomi, danjugapolitik, sertadapatmerusaknilainilaidemokrasidanmoralitaskarenalambatlaunperbuataniniseakanmenjadisebuahbuday
a. Korupsimerupakanancamanterhadapcita-citamasyarakat yang adildanmakmur.
Kasus-kasustindakpidanakorupsisulit
di
ungkapkankarena
para
pelakunnyamenggunakanperalatan yang canggihdanbiasannya di lakukanlebihdarisatu
orang
dalamkeadaan
yang
terselubungdanterorganisasi.
Olehkarenaitu,
kejahataninisering di sebutwhile crimeataukejahatankerahputih.
1.1 Definisikorupsi
Secara harfiah korupsi merupakan sesuatu yang busuk, jahat, dan merusak.
Karena korupsi menyangkut segi moral, sifat dan keadaan yang busuk, jabatan dalam
instansi atau aparatur pemerintahan , penyelewengan jabatan karena pemberian, faktor
ekonomi dan politik, serta penempatan keluarga atau golongan ke dalam kedinasan di
bawah kekuasaan jabatan. Maka dalam kesimpulannya korupsi memiliki arti yang
sangat luas.(FN)
1. Korupsi, penyelewengan atau penggelapan (uang negara atau perusahaan dan
sebagainnya) untuk kepentingan pribadi dan orang lain.
2. Korupsi : busuk, rusak, suka memakai barang atau uang yang di percayakam
kepadannya, dapat disogok.
1.2 Definisisuapdantindakpidanasuap
Definisiarti kata SUAP (bribery) bermuladanasal kata briberie (perancis) yang
artinnyaadalah
‘begging’
(mengemis)
atau
‘vagrancy’
(penggelandangan)
dalambahasalatindisebutbriba, yang artinnya ‘ a piece of bread given tobegger’
( sepotong roti yang diberikankepadapenngemis) bribe bermakna ‘sedekah’ (alms),
“blackmail”, atau ‘ extortion’ (pemerasan) dalamkaitannyadengan ‘gifts received or
given in order to influence corruptly’ (pemberianatauhadiah yang diterimaatau di
berikandenganmaksutuntukmemengaruhisecarajahatataukorup).1
1.3 Sejarahmengenaitindakpidanakorupsi di Indonesia
Indonesia
sendirisejak
zaman
pemerintahanorde
lama
Soekarnohinggaordereformasisaatini, telahmenerbitkanberagamperaturanperundangundangandalamupayapemberantasankorupsi.
MulaidariPeraturanPemerintahPenggantiUndang-UndangNomor
tentangPengusutan,
24
Tahun
PenuntutandanPemeriksaanTindakPidanaKorupsi,
1960
Undang-
UndangNomor 3 Tahun 1971 tentangTindakPidanaKorupsi, Undang-undangNomor
31
Tahun
1999
tentangPemberantasanTindakPidanaKorupsi
jo.
Undang-
undangNomor 21 Tahun 2001 tentangPerubahanUndang-undangNomor 31 Tahun
1999 tentangPemberantasanTindakPidanaKorupsi, hinggaUndang-undangNomor 7
1http://andryawal.blogspot.com/2011/03/pengertian-suap-dan-tindak-pidananya.html di
unduhpadatanggal 31 maret 2015
Tahun 2006 tentangPengesahan “United Nations Convention Against Corruption,
2003.2
1.4 Sejarahmengenaitindakpidanasuap di Indonesia
Padatahun
Indonesia.
1980-an,
terjadipenyuapanterhadapterhadappemain
Denganadannyakejadianini,
bola
munculpolenik
di
yang
berkaitandengankeadaantentangsejauhmanamerekadapatterjeratolehundangundangsertaundang-undangapa
yang
dapatdipakaiuntukpemrosesanlebihlanjut.
Mengingatsebagianbesarpakarhukumpidanamemilikikesatuanpendapatbahwaaturansu
apmenyuapdalam
KUHP
tidakmencakuppersoalansuapmenyuap
yang
terjadidalambidangolahraga, termasukdalamolahragasepak bola. (FN)
Padaperistiwapenyuapan
yang
sepertiterjadi
banyakpendapatmengenaicarapenyelesaiankasus-kasusini.
berpendapatbahwadapatdiselesaikanmelaluibidanghukumperdata,
berpendapatpelakupenyuapantersebutdapat
di
di
Ada
adajuga
atas,
yang
yang
kenakaundang-
undangtindakpidanakorupsidengancatatanpelakumerupakanpegawainegeri.
Sayainginmengambilpermasalahanini,
karenasayainginlebihmengetahuibagaimana:unsurpemberiandalamtindakpidanakorups
i di Indonesia danpenerapannyaapakahsudahsesuaidenganaturan yang berlaku di
Indonesia
B. Pokok permasalahan
Sebagai pembatasan dalam penulisan makalah ini, maka dapat dirumuskan
pembahasan yang akan di bahas yaitu sebagai berikut:
2http://www.herdi.web.id/jejak-budaya-korupsi-di-indonesia/ di unduhpadatanggal 31
maret 2015
1. Bagaimanakah Penerapan Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
di Indonesia terhadap Tindak Pidana Korupsi dan Tindak Pidana Suap?
2. Bagaimanakah hubungan unsur pemberian pada gratifikasi dengan unsur
pemberian pada tindak pidana suap?
BAB II
C. Pembahasan
- Pengertiankorupsi
Dalamensiklopedia Indonesia disebut “korupsi” ( dari Bahasa latin: corruption
= penyuapan ; corruptore = merusak) gejala di mana para penjabat, badan-badan
Negara
menyalahgunakanwewenangdenganterjadinnyapenyuapan,
pemalsuansertaketidakberesanlainnya. Adapunartiharfiahdarikorupsidapatberupa :
A. kejahatan, kebusukan, dapatdisuap, tidakbermoral, kebejatan, danketidakjujuran
(S. Wojowaasito- W.J.S` Poerwadarminta, kamuslengkapinggris-indonesia, Indonesiainggris, penerbit: hasta ,bandung ).
B. Perbuatan yang buruksepertipenggelapanuang,
penerimaanuang
Sogo,
dansebagainnya( W.J.Spoerwadarminta, kamusumum Bahasa Indonesia, penerbit :
Balai Lusaka, 1976).
C.
Definisitentangkorupsibisa
di
pandangdariberbagaiaspek,
bergantungpadadisiplinilmuyang di pergunakan. Berikutinidikutipdefinisikorupsi
yang
di
kemukakanolehbenveniste
(1991)
dalambukunya
“birokrasi”
,
korupsididefinisakankedalam 4 jenissebagaiberikut3:
1. Discretionerycottuption,
ialahkorupsi
yang
di
lakukankarenaadannyakebebasandalammenentukankebijakan,
sekalipunnampaknyabersifatsah, bukanlahpraktek-praktek yang dapatditerimaoleh
para anggotaorganisasi.
3Drs.Suyatno, korupsikolusidannepotisme, Jakarta, pustakasinarharapan, 2005 hlm.16-18
2. Illegal corruption, ialahsuatujenistindakan yang bermaksudmengacaukan Bahasa
ataumaksud-maksudhukum, peraturandanregulasitertentu.
3. Mercenary
corruption,
ialahjenistindakkorupsi
yang
dimaksuduntukmemperolehkeuntunganpribdai,
melaluipenyalahgunaanwewenangdankekuasaan.
4. Ideological corruption, ialahjeniskorupsi illegal maupun discretionary yang di
maksuduntukmengejartujuankelompok.
-
Pengertiantindakpidanasuap
Tindakpidanasuapdiaturolehundang-undang no 11 tahun 1980 (UU NO 11
TAHUN 1980 TENTANG?) yang dirincisebagaiberikut :
Pasal
2
“
Barangsiapamemberiataumenjanjikansesuatukepadaseseorangdenganmakasuduntukm
embujuksupayaa orang ituberbuatsesuatuatautidakberbuatsesuatudalamtugasnya, yang
berlawanandengankewenanganataukewajibannya
yang
menyangkutkepentinganumum,
dipidanakarenamenerimasuapdandipidanapenjaraselama-lamannya
5
(lima)
tahunataudendasebanyak-banyaknya Rp15.000.000,00 (lima belasjuta rupiah)
Pasal
3
“
baranggsiapamenerimasuatuaaujanji,
sedangkaniamengetahuiataupatutpatutdapatmendugabahwapemberianataujanjiitudima
ksudkansupayaiaberbuatsesuatuatautidakberbuatsesuatudalamtugasnya,
yang
berlawanandengankewenanganatauksuapdantindakr
yang
menyangkutkepentinganumum,
ewajibannya
dipidanakarenamenerimasuapdenganpidanapenjaraselama-lamannya
3
(tiga)
tahunataudendasebanyak-banyaknyaRp 15.000.000,00 (lima belasjuta rupiah).
(MANA PEMBAHASAN MENGENAI Bagaimanakah Penerapan UndangUndang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi di Indonesia terhadap Tindak Pidana
Korupsi dan Tindak Pidana Suap?) (PENERAPAN ITU SEPERTI BAGAIMANA
SEJARAHNYA,
BAGAIMANA
SEBELUMNYA
PENERAPANNYA
DI
INDONESIA DAN SEKARANG ITU BAGAIMANA DITERAPKANNYA?
APAKAH PARA PENEGAK HUKUM SUDAH SESUAI DENGAN UU ATAU
BELUM DALAM MENERAPKAN UUNYA) (DITULISNYA DI SINI AJA)
Penerapanundangundangtipikorterhadaptindakpidanasuapdantindakpidanagratifikasiyaitu
-
Unsurpemberianpadatindakpidanasuap
Padatindakpidanasuap di kenalbeberapaunsurpemberianyaitu:
Barangsiapamenerimasesuatuataujanji,
sedangkaniamengetahuiataupatutberbuatsesuatuatautidakberbuatsesuatudalamtugasny
a,
yang
berlawanandengankewenanganataukewajibannya
yang
menyangkutkepentinganumum, dipidanakarenamenerimasuap. (Pasal 3 UU 3/1980)
pegawainegeriataupenyelenggaranegara
yang
menerimahadiahataujanjipadahaldiketahuiataupatutdiduga,
bahwahadiahataujanjitersebutdiberikankarenakekuasaanataukewenangan
yang
berhubungandenganjabatannya,
yang
atau
yang
menurutpikiran
orang
memberikanhadiahataujanjitersebutadahubungandenganjabatannya(Pasal
11
UU
PemberantasanTipikor)
-
unsurpemberianpadatindakpidanagratifikasi
padatindakpidanagratifikasiunsur-unsurnyaadalah
Pemberiandalamartiluas,
(discount),
komisi,
yaknimeliputipemberianuang,
pinjamantanpabunga,
tiketperjalanan,
barang,
rabat
fasilitaspenginapan,
perjalananwisata, pengobatancuma-cuma, danfasilitaslainnya. Gratifikasitersebutbaik
yang
diterima
di
dalamnegerimaupun
di
luarnegeridan
yang
dilakukandenganmenggunakansaranaelektronikatautanpasaranaelektronik
(PenjelasanPasal 12B UU PemberantasanTipikor)
Jadi,
selainpengaturansuapdangratifikasiberbeda,
definisidansanksinyajugaberbeda.
Dari
definisitersebut
di
atas,
tampakbahwasuapdapatberupajanji,
sedangkangratifikasimerupakanpemberiandalamartiluasdanbukanjanji.
Jikamelihatpadaketentuan-ketentuantersebut,
dalamsuapadaunsur
“mengetahuiataupatutdapatmenduga”
sehinggaadaintensiataumaksuduntukmempengaruhipejabatpublikdalamkebijakanmau
punkeputusannya.
Sedangkanuntukgratifikasi,
diartikansebagaipemberiandalamartiluas,
namundapatdianggapsebagaisuapapabilaberhubungandenganjabatannyadan
berlawanandengankewajibanatautugasnya
(NOMER 2 INI UDAH BENER)
BAB III
yang
Kesimpulan
Saran
Daftarpustaka
PIDANA SUAP DALAM PERATURAN PERUNDANG-PERUNDANGAN DI
INDONESIA
Kata Pengantar
Dengan mengucap syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kesempatan kepada kita semua.
Makalah
ini berisikan materi-materi tentang ilmu tindak pidana khusus yang
diberikan untuk mahasiswa/i Universitas Pancasila yang ingin mengetahui tentang tindak
pidana korupsi dan tindak pidana suap agar dapat mengetahui tentang hubungan unsur
“pemberian” pada tindak pidana korupsi dan tindak pidana suap dalam peraturan perundangundangan di indonesia
Saya menyadari dalam penulisan makalah saya ini, dengan menggunakan kemampuan
dan pengetahuan yang terbatas, karena makalah ini tidak luput dari kekurangan, untuk itu
saya mengharapkan adanya bimbingan dan saran pembaca.
BAB I
A. Latar Belakang
Dalam UUD 1945 ditegaskanbahwa Negara Indonesia berdasarkanatashukum
(rechtstaat),
tidakberdasarkanataskekuasaanbelaka
(machstaat).
Hukummenetapkanapa yang harusdilakukandanatauapa yang boleh di lakukanserta
yang di larang. Sasaranhukum yang hendakditujubukansaja orang yang nyatanyataberbuatmelawanhukum,
mungkinakanterjadi,
melainkanjugaperbuatanhukum
yang
dankepadaalatperlengkapan
Negara
untukbertindakmenuruthukum.
Di berbagaibelahandunia, korupsiselalumendapatkanperhatian yang lebih di
bandingkandengantindakpidanalainnya.
Korupsimerupakanmasalah
yang
serius,
tindakpidanainidapatmembahayakanstabilitasdankeamananmasyarakat,
membahayakanpembangunan social ekonomi, danjugapolitik, sertadapatmerusaknilainilaidemokrasidanmoralitaskarenalambatlaunperbuataniniseakanmenjadisebuahbuday
a. Korupsimerupakanancamanterhadapcita-citamasyarakat yang adildanmakmur.
Kasus-kasustindakpidanakorupsisulit
di
ungkapkankarena
para
pelakunnyamenggunakanperalatan yang canggihdanbiasannya di lakukanlebihdarisatu
orang
dalamkeadaan
yang
terselubungdanterorganisasi.
Olehkarenaitu,
kejahataninisering di sebutwhile crimeataukejahatankerahputih.
1.1 Definisikorupsi
Secara harfiah korupsi merupakan sesuatu yang busuk, jahat, dan merusak.
Karena korupsi menyangkut segi moral, sifat dan keadaan yang busuk, jabatan dalam
instansi atau aparatur pemerintahan , penyelewengan jabatan karena pemberian, faktor
ekonomi dan politik, serta penempatan keluarga atau golongan ke dalam kedinasan di
bawah kekuasaan jabatan. Maka dalam kesimpulannya korupsi memiliki arti yang
sangat luas.(FN)
1. Korupsi, penyelewengan atau penggelapan (uang negara atau perusahaan dan
sebagainnya) untuk kepentingan pribadi dan orang lain.
2. Korupsi : busuk, rusak, suka memakai barang atau uang yang di percayakam
kepadannya, dapat disogok.
1.2 Definisisuapdantindakpidanasuap
Definisiarti kata SUAP (bribery) bermuladanasal kata briberie (perancis) yang
artinnyaadalah
‘begging’
(mengemis)
atau
‘vagrancy’
(penggelandangan)
dalambahasalatindisebutbriba, yang artinnya ‘ a piece of bread given tobegger’
( sepotong roti yang diberikankepadapenngemis) bribe bermakna ‘sedekah’ (alms),
“blackmail”, atau ‘ extortion’ (pemerasan) dalamkaitannyadengan ‘gifts received or
given in order to influence corruptly’ (pemberianatauhadiah yang diterimaatau di
berikandenganmaksutuntukmemengaruhisecarajahatataukorup).1
1.3 Sejarahmengenaitindakpidanakorupsi di Indonesia
Indonesia
sendirisejak
zaman
pemerintahanorde
lama
Soekarnohinggaordereformasisaatini, telahmenerbitkanberagamperaturanperundangundangandalamupayapemberantasankorupsi.
MulaidariPeraturanPemerintahPenggantiUndang-UndangNomor
tentangPengusutan,
24
Tahun
PenuntutandanPemeriksaanTindakPidanaKorupsi,
1960
Undang-
UndangNomor 3 Tahun 1971 tentangTindakPidanaKorupsi, Undang-undangNomor
31
Tahun
1999
tentangPemberantasanTindakPidanaKorupsi
jo.
Undang-
undangNomor 21 Tahun 2001 tentangPerubahanUndang-undangNomor 31 Tahun
1999 tentangPemberantasanTindakPidanaKorupsi, hinggaUndang-undangNomor 7
1http://andryawal.blogspot.com/2011/03/pengertian-suap-dan-tindak-pidananya.html di
unduhpadatanggal 31 maret 2015
Tahun 2006 tentangPengesahan “United Nations Convention Against Corruption,
2003.2
1.4 Sejarahmengenaitindakpidanasuap di Indonesia
Padatahun
Indonesia.
1980-an,
terjadipenyuapanterhadapterhadappemain
Denganadannyakejadianini,
bola
munculpolenik
di
yang
berkaitandengankeadaantentangsejauhmanamerekadapatterjeratolehundangundangsertaundang-undangapa
yang
dapatdipakaiuntukpemrosesanlebihlanjut.
Mengingatsebagianbesarpakarhukumpidanamemilikikesatuanpendapatbahwaaturansu
apmenyuapdalam
KUHP
tidakmencakuppersoalansuapmenyuap
yang
terjadidalambidangolahraga, termasukdalamolahragasepak bola. (FN)
Padaperistiwapenyuapan
yang
sepertiterjadi
banyakpendapatmengenaicarapenyelesaiankasus-kasusini.
berpendapatbahwadapatdiselesaikanmelaluibidanghukumperdata,
berpendapatpelakupenyuapantersebutdapat
di
di
Ada
adajuga
atas,
yang
yang
kenakaundang-
undangtindakpidanakorupsidengancatatanpelakumerupakanpegawainegeri.
Sayainginmengambilpermasalahanini,
karenasayainginlebihmengetahuibagaimana:unsurpemberiandalamtindakpidanakorups
i di Indonesia danpenerapannyaapakahsudahsesuaidenganaturan yang berlaku di
Indonesia
B. Pokok permasalahan
Sebagai pembatasan dalam penulisan makalah ini, maka dapat dirumuskan
pembahasan yang akan di bahas yaitu sebagai berikut:
2http://www.herdi.web.id/jejak-budaya-korupsi-di-indonesia/ di unduhpadatanggal 31
maret 2015
1. Bagaimanakah Penerapan Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
di Indonesia terhadap Tindak Pidana Korupsi dan Tindak Pidana Suap?
2. Bagaimanakah hubungan unsur pemberian pada gratifikasi dengan unsur
pemberian pada tindak pidana suap?
BAB II
C. Pembahasan
- Pengertiankorupsi
Dalamensiklopedia Indonesia disebut “korupsi” ( dari Bahasa latin: corruption
= penyuapan ; corruptore = merusak) gejala di mana para penjabat, badan-badan
Negara
menyalahgunakanwewenangdenganterjadinnyapenyuapan,
pemalsuansertaketidakberesanlainnya. Adapunartiharfiahdarikorupsidapatberupa :
A. kejahatan, kebusukan, dapatdisuap, tidakbermoral, kebejatan, danketidakjujuran
(S. Wojowaasito- W.J.S` Poerwadarminta, kamuslengkapinggris-indonesia, Indonesiainggris, penerbit: hasta ,bandung ).
B. Perbuatan yang buruksepertipenggelapanuang,
penerimaanuang
Sogo,
dansebagainnya( W.J.Spoerwadarminta, kamusumum Bahasa Indonesia, penerbit :
Balai Lusaka, 1976).
C.
Definisitentangkorupsibisa
di
pandangdariberbagaiaspek,
bergantungpadadisiplinilmuyang di pergunakan. Berikutinidikutipdefinisikorupsi
yang
di
kemukakanolehbenveniste
(1991)
dalambukunya
“birokrasi”
,
korupsididefinisakankedalam 4 jenissebagaiberikut3:
1. Discretionerycottuption,
ialahkorupsi
yang
di
lakukankarenaadannyakebebasandalammenentukankebijakan,
sekalipunnampaknyabersifatsah, bukanlahpraktek-praktek yang dapatditerimaoleh
para anggotaorganisasi.
3Drs.Suyatno, korupsikolusidannepotisme, Jakarta, pustakasinarharapan, 2005 hlm.16-18
2. Illegal corruption, ialahsuatujenistindakan yang bermaksudmengacaukan Bahasa
ataumaksud-maksudhukum, peraturandanregulasitertentu.
3. Mercenary
corruption,
ialahjenistindakkorupsi
yang
dimaksuduntukmemperolehkeuntunganpribdai,
melaluipenyalahgunaanwewenangdankekuasaan.
4. Ideological corruption, ialahjeniskorupsi illegal maupun discretionary yang di
maksuduntukmengejartujuankelompok.
-
Pengertiantindakpidanasuap
Tindakpidanasuapdiaturolehundang-undang no 11 tahun 1980 (UU NO 11
TAHUN 1980 TENTANG?) yang dirincisebagaiberikut :
Pasal
2
“
Barangsiapamemberiataumenjanjikansesuatukepadaseseorangdenganmakasuduntukm
embujuksupayaa orang ituberbuatsesuatuatautidakberbuatsesuatudalamtugasnya, yang
berlawanandengankewenanganataukewajibannya
yang
menyangkutkepentinganumum,
dipidanakarenamenerimasuapdandipidanapenjaraselama-lamannya
5
(lima)
tahunataudendasebanyak-banyaknya Rp15.000.000,00 (lima belasjuta rupiah)
Pasal
3
“
baranggsiapamenerimasuatuaaujanji,
sedangkaniamengetahuiataupatutpatutdapatmendugabahwapemberianataujanjiitudima
ksudkansupayaiaberbuatsesuatuatautidakberbuatsesuatudalamtugasnya,
yang
berlawanandengankewenanganatauksuapdantindakr
yang
menyangkutkepentinganumum,
ewajibannya
dipidanakarenamenerimasuapdenganpidanapenjaraselama-lamannya
3
(tiga)
tahunataudendasebanyak-banyaknyaRp 15.000.000,00 (lima belasjuta rupiah).
(MANA PEMBAHASAN MENGENAI Bagaimanakah Penerapan UndangUndang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi di Indonesia terhadap Tindak Pidana
Korupsi dan Tindak Pidana Suap?) (PENERAPAN ITU SEPERTI BAGAIMANA
SEJARAHNYA,
BAGAIMANA
SEBELUMNYA
PENERAPANNYA
DI
INDONESIA DAN SEKARANG ITU BAGAIMANA DITERAPKANNYA?
APAKAH PARA PENEGAK HUKUM SUDAH SESUAI DENGAN UU ATAU
BELUM DALAM MENERAPKAN UUNYA) (DITULISNYA DI SINI AJA)
Penerapanundangundangtipikorterhadaptindakpidanasuapdantindakpidanagratifikasiyaitu
-
Unsurpemberianpadatindakpidanasuap
Padatindakpidanasuap di kenalbeberapaunsurpemberianyaitu:
Barangsiapamenerimasesuatuataujanji,
sedangkaniamengetahuiataupatutberbuatsesuatuatautidakberbuatsesuatudalamtugasny
a,
yang
berlawanandengankewenanganataukewajibannya
yang
menyangkutkepentinganumum, dipidanakarenamenerimasuap. (Pasal 3 UU 3/1980)
pegawainegeriataupenyelenggaranegara
yang
menerimahadiahataujanjipadahaldiketahuiataupatutdiduga,
bahwahadiahataujanjitersebutdiberikankarenakekuasaanataukewenangan
yang
berhubungandenganjabatannya,
yang
atau
yang
menurutpikiran
orang
memberikanhadiahataujanjitersebutadahubungandenganjabatannya(Pasal
11
UU
PemberantasanTipikor)
-
unsurpemberianpadatindakpidanagratifikasi
padatindakpidanagratifikasiunsur-unsurnyaadalah
Pemberiandalamartiluas,
(discount),
komisi,
yaknimeliputipemberianuang,
pinjamantanpabunga,
tiketperjalanan,
barang,
rabat
fasilitaspenginapan,
perjalananwisata, pengobatancuma-cuma, danfasilitaslainnya. Gratifikasitersebutbaik
yang
diterima
di
dalamnegerimaupun
di
luarnegeridan
yang
dilakukandenganmenggunakansaranaelektronikatautanpasaranaelektronik
(PenjelasanPasal 12B UU PemberantasanTipikor)
Jadi,
selainpengaturansuapdangratifikasiberbeda,
definisidansanksinyajugaberbeda.
Dari
definisitersebut
di
atas,
tampakbahwasuapdapatberupajanji,
sedangkangratifikasimerupakanpemberiandalamartiluasdanbukanjanji.
Jikamelihatpadaketentuan-ketentuantersebut,
dalamsuapadaunsur
“mengetahuiataupatutdapatmenduga”
sehinggaadaintensiataumaksuduntukmempengaruhipejabatpublikdalamkebijakanmau
punkeputusannya.
Sedangkanuntukgratifikasi,
diartikansebagaipemberiandalamartiluas,
namundapatdianggapsebagaisuapapabilaberhubungandenganjabatannyadan
berlawanandengankewajibanatautugasnya
(NOMER 2 INI UDAH BENER)
BAB III
yang
Kesimpulan
Saran
Daftarpustaka