HUBUNGAN UNSUR PEMBERIAN PADA TINDAK PID

HUBUNGAN UNSUR PEMBERIAN PADA TINDAK PIDANA KORUPSI DAN TINDAK
PIDANA SUAP DALAM PERATURAN PERUNDANG-PERUNDANGAN DI
INDONESIA

Kata Pengantar

Dengan mengucap syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kesempatan kepada kita semua.

Makalah

ini berisikan materi-materi tentang ilmu tindak pidana khusus yang

diberikan untuk mahasiswa/i Universitas Pancasila yang ingin mengetahui tentang tindak
pidana korupsi dan tindak pidana suap agar dapat mengetahui tentang hubungan unsur
“pemberian” pada tindak pidana korupsi dan tindak pidana suap dalam peraturan perundangundangan di indonesia

Saya menyadari dalam penulisan makalah saya ini, dengan menggunakan kemampuan
dan pengetahuan yang terbatas, karena makalah ini tidak luput dari kekurangan, untuk itu
saya mengharapkan adanya bimbingan dan saran pembaca.


BAB I
A. Latar Belakang
Dalam UUD 1945 ditegaskanbahwa Negara Indonesia berdasarkanatashukum
(rechtstaat),

tidakberdasarkanataskekuasaanbelaka

(machstaat).

Hukummenetapkanapa yang harusdilakukandanatauapa yang boleh di lakukanserta
yang di larang. Sasaranhukum yang hendakditujubukansaja orang yang nyatanyataberbuatmelawanhukum,
mungkinakanterjadi,

melainkanjugaperbuatanhukum

yang

dankepadaalatperlengkapan

Negara


untukbertindakmenuruthukum.
Di berbagaibelahandunia, korupsiselalumendapatkanperhatian yang lebih di
bandingkandengantindakpidanalainnya.

Korupsimerupakanmasalah

yang

serius,

tindakpidanainidapatmembahayakanstabilitasdankeamananmasyarakat,
membahayakanpembangunan social ekonomi, danjugapolitik, sertadapatmerusaknilainilaidemokrasidanmoralitaskarenalambatlaunperbuataniniseakanmenjadisebuahbuday
a. Korupsimerupakanancamanterhadapcita-citamasyarakat yang adildanmakmur.
Kasus-kasustindakpidanakorupsisulit
di
ungkapkankarena
para
pelakunnyamenggunakanperalatan yang canggihdanbiasannya di lakukanlebihdarisatu
orang


dalamkeadaan

yang

terselubungdanterorganisasi.

Olehkarenaitu,

kejahataninisering di sebutwhile crimeataukejahatankerahputih.
1.1 Definisikorupsi
Secara harfiah korupsi merupakan sesuatu yang busuk, jahat, dan merusak.
Karena korupsi menyangkut segi moral, sifat dan keadaan yang busuk, jabatan dalam
instansi atau aparatur pemerintahan , penyelewengan jabatan karena pemberian, faktor
ekonomi dan politik, serta penempatan keluarga atau golongan ke dalam kedinasan di

bawah kekuasaan jabatan. Maka dalam kesimpulannya korupsi memiliki arti yang
sangat luas.(FN)
1. Korupsi, penyelewengan atau penggelapan (uang negara atau perusahaan dan
sebagainnya) untuk kepentingan pribadi dan orang lain.

2. Korupsi : busuk, rusak, suka memakai barang atau uang yang di percayakam
kepadannya, dapat disogok.
1.2 Definisisuapdantindakpidanasuap
Definisiarti kata SUAP (bribery) bermuladanasal kata briberie (perancis) yang
artinnyaadalah

‘begging’

(mengemis)

atau

‘vagrancy’

(penggelandangan)

dalambahasalatindisebutbriba, yang artinnya ‘ a piece of bread given tobegger’
( sepotong roti yang diberikankepadapenngemis) bribe bermakna ‘sedekah’ (alms),
“blackmail”, atau ‘ extortion’ (pemerasan) dalamkaitannyadengan ‘gifts received or
given in order to influence corruptly’ (pemberianatauhadiah yang diterimaatau di

berikandenganmaksutuntukmemengaruhisecarajahatataukorup).1
1.3 Sejarahmengenaitindakpidanakorupsi di Indonesia
Indonesia

sendirisejak

zaman

pemerintahanorde

lama

Soekarnohinggaordereformasisaatini, telahmenerbitkanberagamperaturanperundangundangandalamupayapemberantasankorupsi.
MulaidariPeraturanPemerintahPenggantiUndang-UndangNomor
tentangPengusutan,

24

Tahun


PenuntutandanPemeriksaanTindakPidanaKorupsi,

1960

Undang-

UndangNomor 3 Tahun 1971 tentangTindakPidanaKorupsi, Undang-undangNomor
31

Tahun

1999

tentangPemberantasanTindakPidanaKorupsi

jo.

Undang-

undangNomor 21 Tahun 2001 tentangPerubahanUndang-undangNomor 31 Tahun

1999 tentangPemberantasanTindakPidanaKorupsi, hinggaUndang-undangNomor 7
1http://andryawal.blogspot.com/2011/03/pengertian-suap-dan-tindak-pidananya.html di
unduhpadatanggal 31 maret 2015

Tahun 2006 tentangPengesahan “United Nations Convention Against Corruption,
2003.2
1.4 Sejarahmengenaitindakpidanasuap di Indonesia
Padatahun
Indonesia.

1980-an,

terjadipenyuapanterhadapterhadappemain

Denganadannyakejadianini,

bola

munculpolenik


di
yang

berkaitandengankeadaantentangsejauhmanamerekadapatterjeratolehundangundangsertaundang-undangapa

yang

dapatdipakaiuntukpemrosesanlebihlanjut.

Mengingatsebagianbesarpakarhukumpidanamemilikikesatuanpendapatbahwaaturansu
apmenyuapdalam

KUHP

tidakmencakuppersoalansuapmenyuap

yang

terjadidalambidangolahraga, termasukdalamolahragasepak bola. (FN)
Padaperistiwapenyuapan


yang

sepertiterjadi

banyakpendapatmengenaicarapenyelesaiankasus-kasusini.
berpendapatbahwadapatdiselesaikanmelaluibidanghukumperdata,
berpendapatpelakupenyuapantersebutdapat

di

di
Ada
adajuga

atas,
yang
yang

kenakaundang-


undangtindakpidanakorupsidengancatatanpelakumerupakanpegawainegeri.
Sayainginmengambilpermasalahanini,
karenasayainginlebihmengetahuibagaimana:unsurpemberiandalamtindakpidanakorups
i di Indonesia danpenerapannyaapakahsudahsesuaidenganaturan yang berlaku di
Indonesia
B. Pokok permasalahan
Sebagai pembatasan dalam penulisan makalah ini, maka dapat dirumuskan
pembahasan yang akan di bahas yaitu sebagai berikut:

2http://www.herdi.web.id/jejak-budaya-korupsi-di-indonesia/ di unduhpadatanggal 31
maret 2015

1. Bagaimanakah Penerapan Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
di Indonesia terhadap Tindak Pidana Korupsi dan Tindak Pidana Suap?
2. Bagaimanakah hubungan unsur pemberian pada gratifikasi dengan unsur
pemberian pada tindak pidana suap?
BAB II
C. Pembahasan
- Pengertiankorupsi

Dalamensiklopedia Indonesia disebut “korupsi” ( dari Bahasa latin: corruption
= penyuapan ; corruptore = merusak) gejala di mana para penjabat, badan-badan
Negara

menyalahgunakanwewenangdenganterjadinnyapenyuapan,

pemalsuansertaketidakberesanlainnya. Adapunartiharfiahdarikorupsidapatberupa :
A. kejahatan, kebusukan, dapatdisuap, tidakbermoral, kebejatan, danketidakjujuran
(S. Wojowaasito- W.J.S` Poerwadarminta, kamuslengkapinggris-indonesia, Indonesiainggris, penerbit: hasta ,bandung ).
B. Perbuatan yang buruksepertipenggelapanuang,

penerimaanuang

Sogo,

dansebagainnya( W.J.Spoerwadarminta, kamusumum Bahasa Indonesia, penerbit :
Balai Lusaka, 1976).
C.
Definisitentangkorupsibisa

di

pandangdariberbagaiaspek,

bergantungpadadisiplinilmuyang di pergunakan. Berikutinidikutipdefinisikorupsi
yang

di

kemukakanolehbenveniste

(1991)

dalambukunya

“birokrasi”

,

korupsididefinisakankedalam 4 jenissebagaiberikut3:
1. Discretionerycottuption,

ialahkorupsi

yang

di

lakukankarenaadannyakebebasandalammenentukankebijakan,
sekalipunnampaknyabersifatsah, bukanlahpraktek-praktek yang dapatditerimaoleh
para anggotaorganisasi.
3Drs.Suyatno, korupsikolusidannepotisme, Jakarta, pustakasinarharapan, 2005 hlm.16-18

2. Illegal corruption, ialahsuatujenistindakan yang bermaksudmengacaukan Bahasa
ataumaksud-maksudhukum, peraturandanregulasitertentu.
3. Mercenary

corruption,

ialahjenistindakkorupsi

yang

dimaksuduntukmemperolehkeuntunganpribdai,
melaluipenyalahgunaanwewenangdankekuasaan.
4. Ideological corruption, ialahjeniskorupsi illegal maupun discretionary yang di
maksuduntukmengejartujuankelompok.
-

Pengertiantindakpidanasuap
Tindakpidanasuapdiaturolehundang-undang no 11 tahun 1980 (UU NO 11

TAHUN 1980 TENTANG?) yang dirincisebagaiberikut :
Pasal

2



Barangsiapamemberiataumenjanjikansesuatukepadaseseorangdenganmakasuduntukm
embujuksupayaa orang ituberbuatsesuatuatautidakberbuatsesuatudalamtugasnya, yang
berlawanandengankewenanganataukewajibannya

yang

menyangkutkepentinganumum,
dipidanakarenamenerimasuapdandipidanapenjaraselama-lamannya

5

(lima)

tahunataudendasebanyak-banyaknya Rp15.000.000,00 (lima belasjuta rupiah)
Pasal

3



baranggsiapamenerimasuatuaaujanji,

sedangkaniamengetahuiataupatutpatutdapatmendugabahwapemberianataujanjiitudima
ksudkansupayaiaberbuatsesuatuatautidakberbuatsesuatudalamtugasnya,

yang

berlawanandengankewenanganatauksuapdantindakr

yang

menyangkutkepentinganumum,

ewajibannya

dipidanakarenamenerimasuapdenganpidanapenjaraselama-lamannya

3

(tiga)

tahunataudendasebanyak-banyaknyaRp 15.000.000,00 (lima belasjuta rupiah).
(MANA PEMBAHASAN MENGENAI Bagaimanakah Penerapan UndangUndang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi di Indonesia terhadap Tindak Pidana
Korupsi dan Tindak Pidana Suap?) (PENERAPAN ITU SEPERTI BAGAIMANA
SEJARAHNYA,

BAGAIMANA

SEBELUMNYA

PENERAPANNYA

DI

INDONESIA DAN SEKARANG ITU BAGAIMANA DITERAPKANNYA?
APAKAH PARA PENEGAK HUKUM SUDAH SESUAI DENGAN UU ATAU
BELUM DALAM MENERAPKAN UUNYA) (DITULISNYA DI SINI AJA)

Penerapanundangundangtipikorterhadaptindakpidanasuapdantindakpidanagratifikasiyaitu
-

Unsurpemberianpadatindakpidanasuap

Padatindakpidanasuap di kenalbeberapaunsurpemberianyaitu:
Barangsiapamenerimasesuatuataujanji,
sedangkaniamengetahuiataupatutberbuatsesuatuatautidakberbuatsesuatudalamtugasny
a,

yang

berlawanandengankewenanganataukewajibannya

yang

menyangkutkepentinganumum, dipidanakarenamenerimasuap. (Pasal 3 UU 3/1980)
pegawainegeriataupenyelenggaranegara

yang

menerimahadiahataujanjipadahaldiketahuiataupatutdiduga,
bahwahadiahataujanjitersebutdiberikankarenakekuasaanataukewenangan

yang

berhubungandenganjabatannya,

yang

atau

yang

menurutpikiran

orang

memberikanhadiahataujanjitersebutadahubungandenganjabatannya(Pasal

11

UU

PemberantasanTipikor)
-

unsurpemberianpadatindakpidanagratifikasi

padatindakpidanagratifikasiunsur-unsurnyaadalah
Pemberiandalamartiluas,
(discount),

komisi,

yaknimeliputipemberianuang,

pinjamantanpabunga,

tiketperjalanan,

barang,

rabat

fasilitaspenginapan,

perjalananwisata, pengobatancuma-cuma, danfasilitaslainnya. Gratifikasitersebutbaik
yang

diterima

di

dalamnegerimaupun

di

luarnegeridan

yang

dilakukandenganmenggunakansaranaelektronikatautanpasaranaelektronik
(PenjelasanPasal 12B UU PemberantasanTipikor)
Jadi,

selainpengaturansuapdangratifikasiberbeda,

definisidansanksinyajugaberbeda.

Dari

definisitersebut

di

atas,

tampakbahwasuapdapatberupajanji,
sedangkangratifikasimerupakanpemberiandalamartiluasdanbukanjanji.
Jikamelihatpadaketentuan-ketentuantersebut,

dalamsuapadaunsur

“mengetahuiataupatutdapatmenduga”
sehinggaadaintensiataumaksuduntukmempengaruhipejabatpublikdalamkebijakanmau
punkeputusannya.

Sedangkanuntukgratifikasi,

diartikansebagaipemberiandalamartiluas,
namundapatdianggapsebagaisuapapabilaberhubungandenganjabatannyadan
berlawanandengankewajibanatautugasnya
(NOMER 2 INI UDAH BENER)
BAB III

yang

Kesimpulan
Saran
Daftarpustaka

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25