ORGANISASI DAN PROSES ADMINISTRASI PENDI (1)

ORGANISASI DAN PROSES ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Sesuai kodratnynya, manusia adalah makhluk sosial / ‘Zoon Politicon’, sehingga dalam
usahanya unttuk bermasyarakat itu, manusia berkelompok atau memasuki suatu
organisasi demi mencapai sesuatu kepuasan (lahir/batin) dan peningkatan diri.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keberadaan manusia di dunia ini tidak luput dari keanggotaan suatu organisasi.
Organisasi merupakan sebuah wadah dimana orang berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan bersama. Pemahaman organisasi ini menunjukkan bahwa dimana pun dan kapan
pun manusia berada (berinteraksi) maka disitu muncul organisasi. Pemahaman organisasi
tidak lagi sebagai suatu wadah organik dari orang-orang yang berkumpul untuk suatu
tujuan, tetapi berkembang pada interaksi orang untuk maksud tertentu. Keharusan
manusia saat ini berada dalam suatu organisasi ditujukan untuk mencapai tujuan bersama
dengan lebih efektif dan efesien, bukan semata-mata suatu kondisi kebetulan. Efektifitas
dan efesiensi ini dapat digambarkan sebagai 100 sapu lidi yang diikat secara bersamaan
akan memiliki kekuatan yang lebih besar untuk membersihkan satu halaman
dibandingkan dengan sejumlah 100 sapu lidi digunakan secara terpisah untuk
membersihakn halaman.
Pendidikan sebagai inventasi dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM)
merupakan upaya yang dilakukan dalam konteks organisasi, apakah keluarga,

masyarakat, sekolah atau jenis organisasi lainnya.
Di dalam organisasi khususnya organisasi pendidikan, demi mencapai tujuan
organisasi, tak luput dari proses administrasi organisasi tersebut. Oleh sebab itulah, kami
menulis paper ini untuk menjabarkan tentang Organisasi dan Proses Administrasi
Pendidikan, agar dapat memperkaya pengetahuan bagi kita semua.
B. Rumusan Masalah

1

Berdasarkan latar belakang masalah, agar pembahahasan dalam paper ini tetap fokus
terhadap organisasi dan proses administrasi pendidikan, penulis mengemukakan beberapa
rumusan masalah sebagai berikut :
1)
2)
3)
4)
5)
6)

Apa yang dimaksud dengan Organisasi, dan Administrasi Organisasi?

Apa sajakah Aspek dan Jenis Organisasi?
Seperti apakah dimensi struktur organisasi dan desain organisasi?
Apa saja Dasar, Prinsip, dan Tujuan Administrasi Pendidikan
Apa yang merupakan Tugas dan Fungsi Pokok Tenaga Administrasi Pendidikan?
Bagaimanakah alur Proses Administrasi Pendidikan?

C. Tujuan dan Kegunaan
A. Tujuan
1) Untuk mengetahui pengertian Organisasi & Administrasi Organisasi;
2) Untuk mengetahui Aspek & Jenis Organisasi, beserta Dimensi Struktur Organisasi
dan Desain Organisasi;
3) Untuk mengetahui Dasar, Prinsip & Tujuan Administrasi Pendidikan;
4) Untuk mengetahui Tugas & Fungsi Pokok Tenaga Administrasi Pendidikan beserta
alur Proses Administasi Pendidikan;
B. Kegunaan
1) Menjadi salah satu sumber bahan bacaan serta rujukan mengenai organisasi dan
proses administrasi pendidikan.

PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Organisasi dan Administrasi Organisasi

Organisasi secara umum yaitu suatu kelompok manusia yang berkumpul dalam
suatu wadah yang mempunyai tujuan yang sama, dan bekerja sama untuk mencapai
tujuan itu. Seseorang bergabung atau menjadi anggota organisasi adalah karena adanya

2

harapan bahwa organisasi itu akan membantu beberapa fungsi atau tujuannya dalam
memecahkan masalah seseorang tersebut.
Hicks dan Gullet (1975) menyatakan bahwa pengorganisasian adalah suatu proses
di mana struktur organisasi diciptakan dan dipelihara. Proses ini meliputi kegiatan
menetapkan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi, dan
pengelompokkan kegiatan tersebut. Pengorganisasian ini lebih umum dikenal dengan
Administrasi Organisasi, yang dapat diartikan merupakan seluruh proses kegiatan yang
direncanakan dan dilaksanakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan
secara kontinu terhadap pembagian kerja dan tata kerja sekolah/pendidikan, sehingga
kegiatan operasional pendidikan semakin efektif dan efisien demi membantu tercapainya
tujuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan tingkat atau jenjang sekolah, maka organisasi pendidikan formal di
Indonesia tersusun dari tingkat bawah sampai atas yaitu, TK, SD, SMP, SMA, dan
Perguruan Tinggi.

1.2 Aspek dan Jenis Organisasi
Aspek-aspek organisasi adalah komponen-komponen yang harus ada dalam suatu
organisasi. O’Connor,T. Mengungkapkan bahwa organisasi setidaknya harus memiliki
empat komponen utama,
1) Mission adalah alasan utama keberadaan suatu organisasi.
2) Goals adalah tujuan-tujuan umum atau tujuan divisi-divisi fungsional organisasi yang
dihubungkan dengan stakeholder organisasi.
3) Objektives adalah hasil/sasaran yang spesifik, terukur dan terkait dengan tujuan.
Seperti peningkatan nilai Ujian Nasional (UN) sebesar 0,5 dalam waktu satu tahun
kedepan. Sasaran ini biasanya mencantumkan batasan waktu dan siapa yang
bertanggungjawab atas sasaran tersebut.
4) Behavior mengacu kepada produktifitas dari tugas-tugas rutin pegawai.
Pertanggungjawaban perilaku dalam pencapaian tujuan merupakan fungsi personalia.
Dalam kebanyakan desain organisasi formal, komunikasi berada diantara perilaku dan
tujuan.
Perkembangan kajian organisasi diawali dari kajian organisasi sebagai organisasi
formal, yaitu organisasi yang didesain untuk mencapai tujuan bersama. Perkembangan
ini terus berlansung dan berbagai studi keorganisasian terus dilakukan. Perkembangan

3


inilah pada akhirnya memunculkan organisasi informal sebagai implikasi dari adanya
organisasi formal.
3 Unsur Administratif Organisasi Formal

3 Karakteristik Organisasi Informal

a. Kedudukan
b. Hierarki kekuasaan
c. Kedudukan garis dan staf

a. Norma perilaku
b. Tekanan dalam adaptasi
c. Kepemimpinan Informal

1.2 Dimensi Struktur Organisasi dan Desain Organisasi
Dalam kacamata para ahli organisasi, dimensi struktur organisasi memiliki
keragaman pandangan, bahkan dikatakan tidak ada kesepakatan umum di antara para
teoritikus mengenal apa yang diartikan sebagai struktur orgnanisasi.(Robbins, 1994:91).
Lebih jauh Robbins menyimpulkan bahwa para teoritikus pada umumnya setuju dengan

dimensi struktur organisasi tetapi tidak setuju dengan definisi-definisi operasionalnya.
Dalam konteks itu Robbins mengemukakan tiga komponen yang menjadi dimensi
struktur organisasi, yaitu kompleksitas (tingkat diferensiasi (perbedaan) yang ada di
dalam sebuah organisasi (Robbins, 1994:91)), formalisasi (tingkat sejauh mana pekerjaan
di dalam organisasi distandarkan), dan sentralisasi (tingkat dimana pengambilan
keputusan dikonsentrasikan pada suatu titik tunggal dalam organisasi).
Desain organisasi didasarkan pada elemen-elemen umum dalam orgnaisasi.
Mintzberg (Robbins, 1994:127) menyebutkan lima elemen umum dalam suatu organisasi,
yaitu:
1. The operating core. Para pegawai yang melaksanakan pekerjaan dasar yang
berhubungan dengan produksi dari produk dan jasa. Contohnya guru.
2. The strategic apex. Manajer tingkat puncak yang diberi tanggungjawab
keseluruhan untuk organisasi. Contohnya kepala sekolah.
3. The middle line. Para manajer yang menjadi penghubung operating
coredengan strtegi apex. Contohnya Dekan pada Perguruan Tinggi.
4. The techno structure. Para analisis yang mempunyai tanggungjawab untuk
melaksanakan bentuk standarisasi tertentu dalam organisasi.

4


5. The support staff. Orang-orang yang mengisi unit staf, yang memberi jasa
pendukung tidak lansung kepada organisasi.
Sementara itu, berbeda dengan lima elemen umum ala Mintzberg, Robbins memiliki
sistem dan konfigurasi berbeda yang terangkum dalam lima konfiguasi umum, yaitu:
1. Struktur sederhana
2. Birokrasi mesin didesain untuk organisasi yang secara efektif dapat menangani
ukuran besar, lngkungan sederhana dan stabil, dan lain sebagainya yang
distandarisasikan.
3. Birokrasi professional didesain supaya operasional keseharian yang kompleks
dapat berjalan secara efektif.
4. Struktur divisional didesain untuk menanggapi strategi yang menekankan kepada
keanekaragaman pasar/produk
5. Adhocracy meminta agar manajemen puncak melepaskan kebanyakan
pengawasan
1.3 Dasar, Prinsip, dan Tujuan Administrasi Pendidikan
Berikut ini merupakan dasar yang perlu diperhatikan agar administrator dapat
mencapai sukses dalam tugasnya. Beberapa dasar/prinsip dalam administrasi antara
lain:

Prinsip Efisiensi

Dalam menggunakan semua sumber, tenaga, dana, dan fasilitas yang ada secara efisien.

Prinsip Pengelolaan
Yaitu pekerjaan manejemen, yakni merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan
melakukan pemeriksaan (pengontrolan).

Prinsip Pengutamaan Tugas Pengelolaan
Sebaiknya tidak memfokuskan perhatiannya pada pekerjaan operatif saja karena bila ia
hanya berkecimpung dalam tugas-tugas operatif saja, maka pekerjaan pokoknya akan
terbengkalai.

Prinsip Kepemimpinan yang Efektif
Yakni memperhatikan hubungan antar manusia (human relationship), Pelaksanaan tugas
serta memperhatikan situasi dan kondisi (sikon) yang ada.

Prinsip Kerjasama
Administrator dikatakan berhasil dalam melakukan tugasnya bila ia mampu
mengembangkan kerjasma antara seluruh anggota baik secara horizontal maupun secara
vertikal.
Hal tersebut tak berbeda jauh dengan prinsip-prinsip yang digunakan dalam

kurikulum 1975 sebagai landasan operasional kegiatan administrasi di sekolah , Prinsip

5

Fleksibilitas, Prinsip Efisien & Efektifitas, Prinsip Berorientasi pada Tujuan, Prinsip
Kontinuitas, dan Prinsip Pendidikan Seumur Hidup yang dijadikan landasan operasional.
Tujuan administrasi pendidikan pada umumnya adalah agar semua kegiatan
mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain administrasi yang
digunakan dalam dunia pendidikan diusahakan untuk mencapai tujuan pendidikan
Sergiovanni dan Carver (1975) menyebutkan empat tujuan administrasi yaitu :
1.
2.
3.
4.

Efektifitas produksi
Efisiensi
Kemampuan menyesuaikan diri (adaptivenes)
Kepuasan kerja.
Keempat tujuan tersebut dapat digunakan sebagai kriteria untuk menentukan


keberhasilan dalam penyelenggaraan sekolah.

1.4 Tugas & Fungsi Pokok Tenaga Administrasi Pendidikan
a)

Tugas Pokok Urusan Administrasi

Melaksanakan Ketatata Usahaan Sekolah dan bertanggung Jawab kepada Kepala Tata
Usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut :
Menyusun Program Kerja tata usaha sekolah
Pengelolaan keuangan sekolah
Pengurusan administrasi ketenagaan dan siswa
Pembinaan dan pengembangan karier pegawai tata usaha sekolah
Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah
Penyusunan dan penyajian data/statistik sekolah
 Mengkoordinasikan dan melaksanakan 7 K
 Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan, pengurusan ketataushaan secara
berkala.








b)

Tugas Pokok Bendaharawan Sekolah

Melaksanakan seluruh Administrasi Keuangan Sekolah, meliputi keuangan
rutin/UYHD/BOPS, Dana BOS, Dana Komite Sekolah dan Dana dari sumber lainnya,
bertanggung jawab langsung kepada Kepala Tata Usaha, dengan rincian tugas sebagai
berikut:

6

 Menyimpan Dokumen, Rekening Giro atau Bank Keuangan sekolah
 Mengajukan Pembayaran
 Membuat Laporan Penggunaan Keuangan BOPS, BOS, Komite Sekolah dan
sumber lainnya
 Melaksanakan Pengambilan dan Pengembalian serta pembayaran Keuangan
Negara sesuai petunjuk
 Menyimpan arsip/dokumen dan SPJ Keuangan
 Membuat Laporan posisi anggaran (daya serap)
 Membuat Lembar Hasil Waskat
 Menjadi/ melaksanakan tugas kebendaharan dari setiap kepanitiaan yang dibentuk
sekolah.
 Membentuk Keuangan berdasarkan sumber keuangannya pada buku kas umum,
pembantu dan tabelaris.
c)

Tugas Pokok Urusan Inventarisasi dan Perlengkapan

Melaksanakan Administrasi Inventarisasi dan Kelengkapan sekolah bertanggung
jawab kepada Kepala Tata Usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut :
Mencatat Penerimaan Barang Inventaris dan Non Inventaris
Mengisi Buku Induk Inventaris
Mengisi Buku Golongan Inventaris
Membuat Buku Penerimaan dan Pengeluaran Barang Non Inventaris
Membuat Buku Pengeluaran / Penggunaan Barang Inventaris
Membuat Kode / Sandi pada Barang Inventaris
Membuat Laporan Keadaan Barang Inventaris
Mengisi Kartu Barang
Membuat Berita Acara Penghapusan Barang Inventaris
Menyimpan Dokumen Kepemilikan Barang-barang Inventaris dan dokumen
lainnya
 Membuat Daftar kebutuhan Sarana atau Prasarana atau ruang
 Membuat Daftar Pengumuman Barang Inventaris pada setiap ruangan











d)

Tugas Pokok Urusan Adminstrasi Kepegawaian

Melaksanakan Administrasi Kepegawaian, bertanggung jawab kepada Kepala Tata
Usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut :
 Mengisi Buku Induk Pegawai

7

 Membuat Daftar Prediksi Kenaikan Tingkat atau Golongan gaji Berkala
Guru/Pegawai
 Membuat dan mengajukan berkas usul permohonan kenaikan Gaji Berkala Guru
atau Pegawai
 Membuat Daftar hadir Guru dan Pegawai
 Menyimpan Berkas data atau arsip Kepegawaian
 Membuat SK Pembagian Tugas dan Surat Tugas
 Membuat Daftar Gaji
 Membuat Daftar Pembayaran Honorarium dan Kesejahteraan
e)

Tugas Pokok Urusan Adminstrasi Kesiswaan

Melaksanakan Administrasi Kesiswaan, bertanggung jawab kepada Kepala Tata
Usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut :
















f)

Membuat Daftar Nomor Induk Siswa
Mengisi Buku Klaper Siswa
Mengisi Buku Induk Siswa
Mengisi Buku Mutasi Siswa
Membuat Daftar Keadaan Siswa
Membukukan Daftar Keadaan Siswa
Membukukan Daftar Siswa perkelas
Mencatat Pendaftaran Siswa Baru
Membuat usulan peserta ujian
Menyimpan daftar Lulusan
Menyimpan Daftar Penerimaan atau penyerahan STTB
Menyimpan Daftar kumpulan nilai (leger)
Menyediakan Blanko Pemanggilan Orang Tua Siswa
Membuat Surat Keterangan dan surat mutasi siswa
Menyediakan Blanko izin keluar masuk kelas
Mengisi papan data keadaan siswa
Tugas Pokok Urusan Adminstrasi Persuratan

Melaksanakan Administrasi Persuratan, bertanggung jawab kepada Kepala Tata
Usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut :
 Membuat Nomor Agenda Surat Masuk dan keluar
 Mengisi Buku Agenda Surat Masuk dan Keluar
 Mengangandakan/tikrey surat atau dokumen sekolah

8

 Mengisi Buku Ekspedisi
 Menyimpan Arsip dan menyampaikan surat
 Memelihara dan menata kearsipan dan dokumen surat keputusan, laporan dan
lainnya.
 Membantu kelancaran administrasi sekolah
 Membuata Administrasi Bendahara
 Membuat Administrasi Kepegawaian
 Menyimpan dan menjaga kerahasiaan data-data sekolah
g)

Tugas Pokok Pengelola perpustakaan (Pustakawan)

Melaksanakan Administrasi Perpustakaan, bertanggung jawab kepada Kepala Tata
Usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut :







h)

Mengisi buku induk Perpustakaan dan Buku Paket
Membuat Nomor / Kode Klasifikasi Buku
Membuat Buku Pengunjung Perpustakaan
Membuat Kelengkapan Kartu, Date due slip, Katalog Anggota Peminjam
Membuat Statistik/Grafik Pengunjung dan peminjam
Membuat Laporan Keadaan Buku
Membuat Daftar pengunaan barang inventaris di perpustakaan
Tugas Pokok Pengelola Laboratorium (Laboran)

Melaksanakan Administrasi Laboratorium, bertanggung jawab kepada Kepala Tata
Usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut :







i)

Mencatat / Membukukan barang-barang laboratorium
Menyediakan Buku Penggunaan barang lab
Membuat daftar penggunaan laboratorium
Melayani kebutuhan alat-alat praktikum
Menata, menjaga, dan merawat alat-alat lab
Membuat daftar laporan keadaan dan mutasi alat-alat
Membuat daftar kebutuhan bahan pratikum
Tugas Pokok Pembantu/Penjaga sekolah

Melaksanakan Kegiatan kebersihan dan pengamanan sekolah, bertanggung jawab
kepada Kepala Tata Usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut :
 Menjaga dan melaksanakan kebersihan ruang seluruh bangunan sekolah,

9









Membantu menyediakan kebutuhan guru/pegawai
Menyiapakan air minum
Mencuci dan menyimpan alat-alat minum dan makan
Membuka dan mengunci seluruh ruangan
Kebersihan WC Siswa
Kebersihan WC Guru dan Kepala Sekolah
Melaksnakan piket malam

1.4.1 Proses Administrasi Pendidikan
Proses Administrasi Pendidikan berlandaskan kepada 8 proses, yaitu: Proses
administratif pendidikan meliputi:
1. Perencanaan (planning)
Perencanaan merupakan suatu langkah persiapan dalam pelaksanaan suatu
pekerjaan untuk mencapai tujuan tertentu. Proses penyusunan rencana yang harus
diperhatikan adalah menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam mencapai
tujuan, yaitu dengan mengumpulkan data, mencatat, dan menganalisis data serta
merumuskan keputusan.
Pola pengambilan keputusan yang dapat dilakukan adalah pengumpulan
data yang diperoleh dari pencatatan dan penelitian pengembangan data,
penganalisisan data, pengambilan keputusan, pengoperasian data, dan penentuan
data operasional.
Dalam menentukan pengalanisisan data perlu diperhatikan perumusan
tujuan kegiatan, penentuan kegiatan yang lengkap untuk mencapai tujuan,
penentuan jangka waktu yang diperlukan, menetapkan metode dan alat yang akan
digunakan, merumuskan penilaian untuk mencapai tujuan (evaluasi).
Langkah yang diperlukan dalam melakukan perencanaan adalah
menentukan tujuan yang akan dicapai, mengadakan penelitian masalah,
mengumpulkan data, menentukan langkah yang akan ditempuh dalam usaha
pencapaian tujuan, dan mencari solusi masalah beserta penyelesaian pekerjaan.
Syarat dalam membuat perencanaan ialah memiliki tujuan yang jelas,
menghindari gambling dalam perencanaan, mengoordinasi kegiatan yang akan
dilakukan, mengatur pelaksanaan kegiatan sesuai dengan skala prioritas, efisiensi
dan efektifitas tenaga, biaya, dan sumber daya.
2. Pengorganisasian (organizing)
Organisasi harus memenuhi beberapa prinsip umum yaitu, memiliki tujuan,
memiliki pimpinan yang kompeten, serta struktur organisasi yang disusun sesuai
kebutuhan. Selain profesional, asas organisasi ialah pengelompokan satuan kerja

10

yang jelas, mengatur pelimpahan wewenang dan tanggung jawab, mencerminkan
rentangan kontrol (jenis-sifat pekerjaan, jarak antar unit yang dikontrol, volume tugas
dan stabilisasi organisasi, organisasi juga harus mengandung kesatuan perintah antar
pimpinan dan anggota, serta harus bersifat fleksibel dan seimbang.
3. Pemberian bimbingan (counseling)
Tujuan pemberian bimbingan ini adalah agar setiap personal yang terlibat
dalam organisasi dapat menjalankan kewajibannya sesuai dengan beban tugas yang
diberikan kepada mereka. Dalam pendidikan atau sekolah maka yang berperan
adalah kepala sekolah.
4. Pengoordinasian (coordinating)
Pengoordinasian dibutuhkan untuk menghindari adanya tumpang tindih dalam
pekerjaan, pelimpahan wewenang dan penyelesaian permasalahan yang ada dalam
organisasi. Dengan demikian, dapat diciptakan hubungan serasi antar semua orang
yang terlibat dalam organisasi. Dengan adanya pengoordinasian yang efektif akan
timbul kerja sama yang efektif sehingga tujuan yang diharapkan dapat segera
tercapai.
5. Pengomunikasian (comunication)
Unsur dalam komunikasi adalah komunikator, berita atau informasi, sarana
penyampai beriota, dan komunikan. Komunikasi dapat bersifat vertikal (proses
penyampaian antara pimpinan dan anggota), dan horizontal (proses komunikasi antar
anggota sejajar). Komunikasi juga dapat berupa lisan dan tulisan, bebas dan terbatas.
Dan dapat bersifat formal maupun informal. Dalam pengomunikasian perlu
memperhatikan kecepatan, kecermatan, keselamatan, kerahasiaan, warkat, kesan dan
biaya. Medianya pun dapat berupa audio, visual, dan audio visual.
6. Pengontrolan (controlling)
Bagaimanapun baiknya kegiatan yang dilakukan dan teraturnya koordinasi yang
dilakukan dalam kegiatan organisasi bila tidak dilakukan upaya pengontrolan maka
tujuan yang diharapkan tidak akan tercapai dengan sempurna. Kegiatan pengontrolan
ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua kegiatan yang dilakukan sesuai
dengan perencanaan semula di samping mengetahui hasil-hasil yang telah dicapai
dalam jangka waktu tertentu. Fungsi kegiatan pengontrolan yang lainnya adalah
menentukan data-data yang menjadi penyebab adanya penyimpangan dalam
organisasi, data untuk meningkatkan pengembangan organisasi, dan data mengenai
hambatan yang ditemui oleh seluruh anggota organisasi. Selain itu, fungsi kegiatan
pengontrolan juga mengetahui sejauh mana tujuan organisasi yang telah tercapai.
Dalam organisasi pendidikan sekolah, pengontrolan ini ditujukan untuk memberikan
bimbingan dan pengarahan., pemeriksaan, dan penilaian. Pengontrolan ini dipegang
oleh kepala sekolah.

11

7. Penilaian (evaluating)
Proses terakhir dalam proses kegiatan administrasi adalah penilaian atau evaluasi.
Dengan melakukan penilaian, dapat diketahui efektivitas setiap kegiatan organisasi
serta dapat diketahui kelemahan dan kelebihan selama berlangsungnya proses
administrasi. Penilaian sebaiknya dilakukan secara berkala sehingga dapat dijadikan
landasan untuk melakukan perbaikan pada semua bidang administrasi. Penilaian ini
juga harus didukung oleh fakta-fakta yang dapat membawa ke arah perubahan yang
positif serta memberikan cara terbaik untuk membuat keputusan. Unsur objektivitas
penilai juga turut berperan dalam memberikan penilaian. Selain itu, penilai harus
memiliki pengetahuan tentang teknik-teknik penilaian yang baik, bersedia menerima
kritikan konstruktif dari pihak lain.

KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Organisasi adalah suatu sistem interaksi antar orang yang ditujukan untuk mencapai
tujuan organisasi, dimana sistem tesebut memberikan arahan perilaku bagi anggota
organisasi. Pandangan organisasi saat ini tidak lagi sebagai mesin birokrasi tetapi sebagai
sistem sosial. Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan
pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi
sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil
pengorganisasian adalah struktur organisasi. Struktur organisasi pada umumnya
kemudian digambarkan dalam suatu bagan yang disebut bagan organisasi. Bagan

12

organisasi adalah suatu gambar struktur organisasi yang formal, dimana dalam gambar
tersebut ada garis-garis (instruksi dan koordinasi) yang menunjukkan kewenangan dan
hubungan komunikasi formal, yang tersusun secara hierarkis.
Proses administrasi meliputi 7 tahap yaitu perencanaan, organisasi, pemberian
konseling, koordinasi, pengontrolan, dan evaluasi.

DAFTAR PUSTAKA
1. Sukirman, Hartati dkk. 2007. Administrasi dan Supervisi Penddikan. Yogyakarta :
UNY Press.
2. Purwanto, Ngalim, 1979. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Mutiara
3. Sutisna, Oteng, 1989. Administrasi Pendidikan. Bandung: Angkasa
4. http://www.blog-guru.web.id/2012/12/proses-administrasi-pendidikan.html

13

14