Pelatihan Keterampilan Berpikir Ilmiah p
iv
Pelatihan Keterampilan Berpikir Ilmiah pada Santri TPQ Al-Muttaqien
dalam Rangka Mencetak Generasi EMAS (Einstein dari Masjid)
Muhammad Cahya Rizky Ananda 1, Bima Dananjaya2, Nadila Diana3, Riza
Adityawati4, Nisfi Fariatul Ifadah5
Ringkasan
Setiap detiknya dunia perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tak hentihentinya menghasilkan keluaran otak dari tiap buah pikir manusia seluruh dunia.
Begitu banyak hasil pemikiran manusia yang menggemparkan dunia karena unsur
kekiniannya yang membuat orang-orang tercengang dan terpana akan kehebatan
dari para pemikir dan pengembang ilmu. Kehebatan para ilmuwan yang telah
banyak melahirkan karya-karya yang berguna bagi seluruh manusia dilahirkan
dari keterampilan berpikir secara ilmiah. Keterampilan berpikir ilmiah haruslah
ditumbuh kembangkan dalam diri anak sedini mungkin. Sayangnya, pembelajaran
semacam ini masih belum dilaksanakan di sekolah-sekolah formal. Permasalahanpermasalahan tersebut umumnya dialami oleh banyak anak di berbagai daerah,
salah satunya oleh para santri yang belajar di Taman Pendidikan Qur’an (TPQ) Al
Muttaqin. Permasalahan-permasalahan tersebut umumnya dialami oleh banyak
anak di berbagai daerah, salah satunya oleh para santri yang belajar di Taman
Pendidikan Qur’an (TPQ) Al Muttaqin. Di TPQ Al-Muttaqien ini. Santri–santri
yang belajar juga merupakan siswa yang menempuh pendidikan di sekolah umum
pada tingkatan TK hingga SMP. Tidak sedikit dari santri yang juga memang
memiliki keterbatasan dalam capaian hasil belajar di sekolahnya. Hal ini bisa
terjadi karena sikap cinta dan rasa keingintahuan mereka akan ilmu pengetahuan
yang masih sangat rendah. Hal ini tidak terlepas dari adanya pembelajaran yang
sangat membosankan di sekolah yang mereka terima. Sehingga hal ini berimbas
pada kemampuan berpikir ilimiah dari para santri menjadi sangat minim, karena
belajar bagi mereka hanyalah sebatas hafalan dan bukan pemahaman. Pelatihan
Keterampilan Berpikir Ilmiah pada Santri TPQ Al-Muttaqien dalam Rangka
Mencetak Generasi “EMAS” (Einstein dari Masjid) merupakan sebuah program
pengabdian masyarakat yang akan melatih santri untuk mengembangkan
kemampuan berpikir ilmiah. Pembelajaran yang akan dilakukan meliputi
keterampilan bertanya, mengumpulkan data, bercerita, mengklasifikasi, menjawab
pertanyaan, dan membuat suatu penemuan melalui eksperimen-eksperimen
sederhana. Diharapkan dengan adanya program ini akan terbentuknya
keterampilan berpikir secara ilmiah pada santri, tumbuh dan berkambangnya sikap
curiosity, munculnya potensi-potensi saintifik, meningkatnya kemampuan santri
dalam menganalisa masalah-masalah dan fenomena yang ada di sekitar mereka
serta meningkatnya kemampuan santri dalam mengkomunikasikan hasil ide dan
temuan mereka baik secara lisan maupun tulisan yang pada akhirnya menjadi
potensi melahirkan calon ilmuwan muslim masa depan.
Kata kunci: Berpikir ilmiah, santri, curiosity
Pelatihan Keterampilan Berpikir Ilmiah pada Santri TPQ Al-Muttaqien
dalam Rangka Mencetak Generasi EMAS (Einstein dari Masjid)
Muhammad Cahya Rizky Ananda 1, Bima Dananjaya2, Nadila Diana3, Riza
Adityawati4, Nisfi Fariatul Ifadah5
Ringkasan
Setiap detiknya dunia perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tak hentihentinya menghasilkan keluaran otak dari tiap buah pikir manusia seluruh dunia.
Begitu banyak hasil pemikiran manusia yang menggemparkan dunia karena unsur
kekiniannya yang membuat orang-orang tercengang dan terpana akan kehebatan
dari para pemikir dan pengembang ilmu. Kehebatan para ilmuwan yang telah
banyak melahirkan karya-karya yang berguna bagi seluruh manusia dilahirkan
dari keterampilan berpikir secara ilmiah. Keterampilan berpikir ilmiah haruslah
ditumbuh kembangkan dalam diri anak sedini mungkin. Sayangnya, pembelajaran
semacam ini masih belum dilaksanakan di sekolah-sekolah formal. Permasalahanpermasalahan tersebut umumnya dialami oleh banyak anak di berbagai daerah,
salah satunya oleh para santri yang belajar di Taman Pendidikan Qur’an (TPQ) Al
Muttaqin. Permasalahan-permasalahan tersebut umumnya dialami oleh banyak
anak di berbagai daerah, salah satunya oleh para santri yang belajar di Taman
Pendidikan Qur’an (TPQ) Al Muttaqin. Di TPQ Al-Muttaqien ini. Santri–santri
yang belajar juga merupakan siswa yang menempuh pendidikan di sekolah umum
pada tingkatan TK hingga SMP. Tidak sedikit dari santri yang juga memang
memiliki keterbatasan dalam capaian hasil belajar di sekolahnya. Hal ini bisa
terjadi karena sikap cinta dan rasa keingintahuan mereka akan ilmu pengetahuan
yang masih sangat rendah. Hal ini tidak terlepas dari adanya pembelajaran yang
sangat membosankan di sekolah yang mereka terima. Sehingga hal ini berimbas
pada kemampuan berpikir ilimiah dari para santri menjadi sangat minim, karena
belajar bagi mereka hanyalah sebatas hafalan dan bukan pemahaman. Pelatihan
Keterampilan Berpikir Ilmiah pada Santri TPQ Al-Muttaqien dalam Rangka
Mencetak Generasi “EMAS” (Einstein dari Masjid) merupakan sebuah program
pengabdian masyarakat yang akan melatih santri untuk mengembangkan
kemampuan berpikir ilmiah. Pembelajaran yang akan dilakukan meliputi
keterampilan bertanya, mengumpulkan data, bercerita, mengklasifikasi, menjawab
pertanyaan, dan membuat suatu penemuan melalui eksperimen-eksperimen
sederhana. Diharapkan dengan adanya program ini akan terbentuknya
keterampilan berpikir secara ilmiah pada santri, tumbuh dan berkambangnya sikap
curiosity, munculnya potensi-potensi saintifik, meningkatnya kemampuan santri
dalam menganalisa masalah-masalah dan fenomena yang ada di sekitar mereka
serta meningkatnya kemampuan santri dalam mengkomunikasikan hasil ide dan
temuan mereka baik secara lisan maupun tulisan yang pada akhirnya menjadi
potensi melahirkan calon ilmuwan muslim masa depan.
Kata kunci: Berpikir ilmiah, santri, curiosity