Pengaruh Faktor Psikologis dan Faktor Ekonomi Terhadap Minat Anggota Dalam Menggunakan Jasa Koperasi Pegawai Negeri Keluarga Besar Kopertis Wilayah I Medan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Uraian Teoritis
2.1.1 Pengertian Prilaku Konsumen
Pengertian perilaku konsumen menurut Setiadi (2003 :3) adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.
The American Marketing Association, seperti dikutip Setiadi (2003 :3) mengatakan perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku, dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka. Dari pengertian di atas terdapat tiga ide penting, yaitu : (1) perilaku konsumen adalah dinamis; (2) hal tersebut melibatkan interaksi antara afeksi dan kognisi, perilaku dan kejadian di sekitar; serta (3) hal tersebut melibatkan pertukaran.
Pemahaman tentang konsumen dapat ditemukan pada definisi pemasaran, yaitu kegiatan manusia yang ditujukan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Dari definisi ini muncul dua kegiatan pemasaran yang utama.Pertama para pemasar berusaha untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar sasaran mereka. Kedua, pemasaran meliputi studi tentang proses pertukaran dimana terdapat dua pihak yang mentransfer sumber daya diantara keduanya.
(2)
2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prilaku Konsumen
Keputusan konsumen sangat dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial, ekonomi dan psikologis dari pembeli. Sebagian besar adalah faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh pemasar,tapi benar-benar diperhitungkan.
1. Faktor Kebudayaan
Menurut Suryani (2008:284) kebudayaan adalah adanya perbedaan keyakinan, nilai-nilai dan kebiasaan yang berkembang di masyarakat Indonesia yang mempengaruhi prilaku masyarakat atau konsumen. Menurut Setiadi (2003:11) faktor budaya memberikan.pengaruh paling luas dan dalam pada tingkah laku konsumen. Pemasar harus mengetahui peran yang dimainkan oleh :
a. Budaya
Budaya adalah kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan tingkah laku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya.
b. Sub Budaya
Sub budaya adalah sekelompok orang dengan sistem nilai terpisah berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang umum. c. Kelas sosial
Kelas sosial adalah divisi masyarakat yang relatif permanen dan teratur dengan para anggotanya menganut nilai-nilai, minat dan tingkah laku yang serupa.
(3)
2. Faktor Sosial
Tingkah laku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, yaitu:
a. Kelompok
Kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu atau bersama.Beberapa merupakan kelompok primer yg mempunyai interaksi regular tapi informal seperti keluarga, teman, tetangga dan rekan sekerja.Beberapa merupakan kelompok sekunder, yang mempunyai interaksi lebih formal dan kurang regular.Ini mencakup organisasi seperti kelompok keagamaan, asosiasi professional dan serikat kerja.
b. Keluarga
Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan telah diteliti secara mendalam, pemasar tertarik dalam peran dan pengaruh suami, istri dan anak-anak pada pembelian berbagai produk dan jasa.
c. Peran dan Status
Peran terdiri dari aktifitas yang diharapkan dilakukan seseorang menurut orang-orang yang ada disekitarnya.Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat.Orang seringkali memilih produk yang menunjukan statusnya dalam masyarakat.
(4)
3. Faktor Ekonomi a. Pendapatan
Menurut Sumarwan ( 2002:204) pendapatan merupakan imbalan yang diterima oleh seseorang konsumen dari pekerjaan yang dilakukannya untuk mencari nafkah. Pendapatan umumnya diterima dalam bentuk uang. Pendapatan adalah sumberdaya material yang sangat penting bagi konsumen.
b. Harga
Menurut Sumarwan (2002:303) harga adalah atribut produk atau jasa yang paling sering digunakan oleh sebagian besar konsumen untuk mengevaluasi produk. Untuk sebagian besar konsumen di Indonesia yang berpendapatan rendah, maka harga adalah faktor utama yang dipertimbangkan dalam memilih produk maupun jasa.
c. Tabungan
Uang yang disimpan seseorang yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan pada saat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
d. Inflasi
Banyaknya nilai uang yang beredar terutama uang kertas hingga melampaui dari jaminan logam emas akibatnya harga barang-barang naik.
(5)
4. Faktor Psikologis
Pilihan barang yang dibeli seseorang lebih lanjut dipengaruhi oleh faktor psikologi yang penting yaitu :
a. Motivasi
Menurut Suryani ( 2008:27 ) motivasi berasal dari bahasa latin movere yang artinya menggerakan. Seorang konsumen tergerak untuk membeli sesuatu produk karena ada sesuatu yang menggerakkan. Proses timbulnya dorongan sehingga konsumen membeli sesuatu produk itulah yang disebut motivasi. Sedangkan yang memotivasi untuk membeli namanya motif.
b. Persepsi
Persepsi adalah keadaan di dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan guna mencapai suatu tujuan.
Ketika kita mendengar sebuah iklan, melihat teman, mencium polusi udara, air dan udara, atau menyentuh sebuah produk kita, menerima masukan informasi, disamping persepsi terhadap kemasan, produk, merek dan organisasi para individu juga memiliki persepsi diri. Persepsi ini disebut konsep diri atau citra diri.Sesuatu yang cukup masuk akal untuk mempercayai bahwa konsep diri
(6)
seseorang mempengaruhi keputusan pembelian dan prilaku konsumen tersebut.
c. Sikap
Menurut Kotler (2001:200) sikap adalah evaluasi, perasaan emosional dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap suatu objek atau perasaan untuk atau suatu rangsangan.Orang memiliki sikap terhadap hampir semua hal.Sikap menempatkan semua itu kedalam kerangka pemikiran yang menyukai atau tidak menyukai suatu objek, bergerak mendekati atau menjauhi objek tersebut.Sikap menyebabkan orang-orang berprilaku secara cukup konsisten terhadap objek yang serupa. Setelah sikap terbentuk, hal ini akan tersimpan dalam memori jangka panjang mereka. Pada keadaan seperti ini, orang-orang menggunakan sikap untuk membantunya berinteraksi secara lebih efektif.
d. Pembelajaran
Pembelajaran menggambarkan perubahan dalam tingkah laku individual yang mucul dari pengalaman. Pentingnya praktik dari teori pengetahuan bagi pemasar adalah mereka dapat membentuk permintaan akan suatu produk dengan menghubungkannya dengan dorongan yang kuat,
(7)
menggunakan petunjuk yang membangkitkan motivasi, dan memberikan peranan positif.
2.1.3 Proses Keputusan Konsumen
Menurut Setiadi (2003:16) proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan kejadian berikut: pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan prilaku sesudah pembelian. Keseluruhan dapat dilihat dalam gambar berikut:
Sumber: Setiadi (2003)
Gambar 2.1 Proses Keputusan Pembelian Pengenalan masalah
Pencarian informasi
Evaluasi alternatif
Keputusan pembelian
(8)
Secara rinci tahap-tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Pengenalan Masalah
Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi yang sesungguhnya.Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh rangsangan internal atau eksternal.Dalam kasus pertama, salah satu kebutuhan umum seseorang mencapai titik tertentu menjadi sebuah dorongan.Dalam kasus kedua, kebutuhan sitimbulkan oleh rangsangan eksternal.
2. Pencarian Informasi
Salah satu faktor kunci bagi pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang dipertimbangkan oleh konsumen dan pengaruh relatif dari masing-masing sumber terhadap keputusan pembeli. Sumber-sumber informasi konsumen dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok yaitu:
a. Sumber Pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan.
b. Sumber Komersil : iklan, tenaga penjualan, penyalur, kemasan, dan pameran.
c. Sumber Umum : media massa, organisasi konsumen.
d. Sumber Pengalaman : pernah menangani, menguji, dan menggunakan produk.
(9)
3. Evaluasi Alternatif
Ada beberapa proses evaluasi keputusan. Kebanyakan model dari proses evaluasi konsumen sekarang bersifat kognitif, yaitu perusahaan memandang konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap produk terutama pada pertimbangan yang sadar dan rasional.
4. Keputusan Pembelian
Konsumen pada tahap evaluasi membentuk preferensi terhadap merek-merek yang terdapat pada perangkat pilihan.Konsumen mungkin juga membentuk tujuan membeli untuk merek yang paling disukai.Walaupun demikian, dua faktor berikut dapat mempengaruhi tujuan membeli dan keputusan membeli. Faktor yang utama adalah sikap orang lain , sejauh mana sikap orang lain akan mengurangi alternatif pilihan seseorang akan tergantung pada intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. Semakin tinggi intensitas sikap orang lain tersebut akan semakin besar kemungkinan konsumen akan menyesuaikan tujuan membelinya.
Tujuan pembelian dipengaruhi juga oleh faktor-faktor keadaan yang tidak terduga.Konsumen membentuk juga faktor-faktor pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan dan manfaat produk yang diharapkan.Pada saat konsumen ingin bertindak, faktor-faktor keadaan yang tidak terduga mungkin timbul dan mengubah tujuan pembeli.
(10)
5. Prilaku pasca pembelian
Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasaan atau ketidakpuasan tertentu. Tugas pemasar tidak berakhir pada saat produk dibeli, melainkan berlanjut hingga periode pasca pembelian, tindakan pasca pembelian dan pemakaian produk pasca pembelian.
a. Keputusan sesudah pembelian
Kepuasan pembeli merupakan fungsi dari seberapa dekat harapan pembeli atas suatu produk dengan kinerja yang dirasakan pembeli atas produk tersebut. Jika kinerja produk lebih rendah dari harapan, pelanggan akan puas, jika melebihi harapan pelanggan akan sangat puas. Perasaan-perasaan itu akan membedakan apakah pembeli akan membeli produk tersebut dan membicarakan hal-hal yang menguntungkan tentang produk tersebut dengan orang lain.
b. Tindakan Pasca Pembelian
Kepuasan dan ketidakpuasan konsumen terhadap suatu produk akan mempengaruhi prilaku selanjutnya. Jika konsumen puas, ia akan menunjukan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli kembali produk tersebut, dan kemungkinan pelanggan yang puas akan menceritakan hal-hal yang baik tentang produk tersebut kepada orang lain.
Para pelanggan yang tidak puas beraksi sebaliknya. Mereka mungkin membuang atau mengembalikan produk
(11)
tersebut.Mereka juga dapat memutuskan untuk berhenti membeli produk tersebut atau memperingatkan teman-teman untuk tidak menggunakan atau membeli produk tersebut.Dalam kejadian itu, penjual telah gagal memuaskan pelanggan.
c. Pemakaian pascapembelian
Pemasar juga harus memantau bagaimana pembeli memakai dan membuang produk. Jika konsumen menyimpan produk itu dalam lemari, produk tersebut mungkin tidak begitu memuaskan dan kabar dari mulut ke mulut tidak akan gencar. Jika konsumen menjual atau mempertukarkan produk tersebut, penjualan produk baru akan menurun. Konsumen mungkin juga menemukan kegunaan baru produk tersebut.
Jika konsumen membuang produk, pemasar harus mengetahui bagaimana mereka membuangnya, terutama jika produk tersebut dapat merusak lingkungan.Perhatian masyarakat yang semakin besar terhadap masalah daur ulang dan kepeduliaan atas lingkungan hidup merupakan hal penting yang harus diperhatikan pemasar.
2.1.4 Pengertian Minat Beli
Minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu (Duriyanto, 2003:109).
(12)
Minat beli merupakan pernyataan konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merk tertentu. Pengetahuan akan minat beli sangat diperlukan para pemasar untuk mengetahui minat konsumen di masa mendatang.
Minat membeli terbentuk dari sikap konsumen terhadap produk dan keyakinan konsumen terhadap kualitas produk. Semakin rendah keyakinan konsumen terhadap suatu produk akan menyebabkan menurunnya niat beli konsumen.
2.2Penelitian Terdahulu
Tetty (2006) melakukan penelitian dengan judul “Analisa Faktor Ekonomi dan Faktor Psikologis Terhadap Keputusan Konsumen dalam Menggunakan Kartu Axis ( Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi Manajemen Ekstension USU)”. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi yang telah menggunakan kartu Axis slama 6 bulan.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel faktor ekonomi dan variabel faktor psikologis berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen dalam menggunakan kartu Axis pada mahasiswa fakutas Ekonomi Jurusan Manjemen Ekstensi USU dengan variabel ekonomi paling dominan daripada faktor psikologis.
Berdian (2003) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor Pribadi dan Faktor Psikologis Terhadap Proses Keputusan Konsumen pada Gamestation Jl.Jamin Ginting Padang Bulan Medan”. Sampel yang digunakan 15
(13)
orang dari 3 gamestation yang ada di Jalan Jamin Ginting Padang Bulan Medan sehingga berjumlah 45 orang sampel. Adapun kriteria pelanggan yang dijadikan sampel adalah pelanggan itu bermain game computer minimal 2 kali dalam seminggu di Andre, Milala, Surbakti Game Station dan menghabiskan waktu lebih dari 4 jam untuk bermain game. Hasil dari penelitian tersebut adalah faktor pribadi dan faktor psikologis berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap proses keputusan konsumen gamestation di Jalan Jamin Ginting Padang Bulan Medan.
2.3Kerangka Konseptual
Menurut Ginting dan Situmorang (2008:97) kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan antara suatu teori ke teori lainnya. Sehingga masalah yang diteliti semakin jelas penyelesaiannya. Kerangka teoritis merupakan fondasi penelitian, dimana hubungan antar variabel dijelaskan, disusun dan delaborasi secara logis dan relevan.
Keputusan dibidang pemasaran dipengaruhi oleh banyak faktor.Faktor-faktor tersebut dikelompokkan atas faktor.Faktor-faktor internal dan eksternal.Faktor eksternal dapat dibagi pula atas lingkungan mikro dan lingkungan makro.
Lingkungan makro terdiri dari faktor-faktor ekonomi, teknologi, politik, sosial budaya, pribadi dan psikologis.Lingkungan mikro terdiri atas pasar pemakai akhir, perantara pemasaran, pesaing dan pemasok. Kedua kelompok tersebut saling berpengaruh terhadap pemasaran.
(14)
Faktor psikologis antara lain motivasi, persepsi, sikap dan pembelajaran. Untuk meneliti tentang pengaruh faktor psikologis dan faktor ekonomi terhadap minat konsumen dalam menggunakan jasa koperasi penulis hanya menggunakan variabel motivasi, persepsi dan pembelajaran.
Faktor ekonomi antara lain inflasi, tabungan, nilai tukar, suku bunga, harga dan pendapatan. Untuk meneliti tentang pengaruh faktor psikologis dan faktor ekonomi terhadap minat konsumen dalam menggunakan jasa koperasi penulis hanya menggunakan variabel harga dan pendapatan.
Minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu
Berdasarkan uraian diatas maka kerangka konseptual dapat digambarkan sebagai berikut:
Sumber : Setiadi (2005)
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual
Faktor Psikologi
Faktor Ekonomi
Motivasi (X1)
Persepsi (X2)
Minat konsumen menggunakan jasa
koperasi (Y)
Harga (X4) Pembelajaran (X3)
(15)
2.4Hipotesis
Menurut Ginting dan Situmorang (2008:97) hipotesis adalah kesimpulan yang diperoleh dari penyusunan kerangka pikiran, berupa proposisi deduksi.Merumuskan hipotesis berarti membentuk proposisi yang sesuai dengan kemungkinan-kemungkinan serta tingkat-tingkat kebenarannya.
Berdasarkan rumusan masalah diatas, dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini adalah: Faktor Psikologis dan Faktor Ekonomi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat anggota dalam menggunakan jasa Koperasi Kopertis Wilayah I Medan.
(1)
5. Prilaku pasca pembelian
Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasaan atau ketidakpuasan tertentu. Tugas pemasar tidak berakhir pada saat produk dibeli, melainkan berlanjut hingga periode pasca pembelian, tindakan pasca pembelian dan pemakaian produk pasca pembelian.
a. Keputusan sesudah pembelian
Kepuasan pembeli merupakan fungsi dari seberapa dekat harapan pembeli atas suatu produk dengan kinerja yang dirasakan pembeli atas produk tersebut. Jika kinerja produk lebih rendah dari harapan, pelanggan akan puas, jika melebihi harapan pelanggan akan sangat puas. Perasaan-perasaan itu akan membedakan apakah pembeli akan membeli produk tersebut dan membicarakan hal-hal yang menguntungkan tentang produk tersebut dengan orang lain.
b. Tindakan Pasca Pembelian
Kepuasan dan ketidakpuasan konsumen terhadap suatu produk akan mempengaruhi prilaku selanjutnya. Jika konsumen puas, ia akan menunjukan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli kembali produk tersebut, dan kemungkinan pelanggan yang puas akan menceritakan hal-hal yang baik tentang produk tersebut kepada orang lain.
Para pelanggan yang tidak puas beraksi sebaliknya. Mereka mungkin membuang atau mengembalikan produk
(2)
tersebut.Mereka juga dapat memutuskan untuk berhenti membeli produk tersebut atau memperingatkan teman-teman untuk tidak menggunakan atau membeli produk tersebut.Dalam kejadian itu, penjual telah gagal memuaskan pelanggan.
c. Pemakaian pascapembelian
Pemasar juga harus memantau bagaimana pembeli memakai dan membuang produk. Jika konsumen menyimpan produk itu dalam lemari, produk tersebut mungkin tidak begitu memuaskan dan kabar dari mulut ke mulut tidak akan gencar. Jika konsumen menjual atau mempertukarkan produk tersebut, penjualan produk baru akan menurun. Konsumen mungkin juga menemukan kegunaan baru produk tersebut.
Jika konsumen membuang produk, pemasar harus mengetahui bagaimana mereka membuangnya, terutama jika produk tersebut dapat merusak lingkungan.Perhatian masyarakat yang semakin besar terhadap masalah daur ulang dan kepeduliaan atas lingkungan hidup merupakan hal penting yang harus diperhatikan pemasar.
2.1.4 Pengertian Minat Beli
Minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu (Duriyanto, 2003:109).
(3)
Minat beli merupakan pernyataan konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merk tertentu. Pengetahuan akan minat beli sangat diperlukan para pemasar untuk mengetahui minat konsumen di masa mendatang.
Minat membeli terbentuk dari sikap konsumen terhadap produk dan keyakinan konsumen terhadap kualitas produk. Semakin rendah keyakinan konsumen terhadap suatu produk akan menyebabkan menurunnya niat beli konsumen.
2.2Penelitian Terdahulu
Tetty (2006) melakukan penelitian dengan judul “Analisa Faktor Ekonomi dan Faktor Psikologis Terhadap Keputusan Konsumen dalam Menggunakan Kartu Axis ( Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi Manajemen Ekstension USU)”. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi yang telah menggunakan kartu Axis slama 6 bulan.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel faktor ekonomi dan variabel faktor psikologis berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen dalam menggunakan kartu Axis pada mahasiswa fakutas Ekonomi Jurusan Manjemen Ekstensi USU dengan variabel ekonomi paling dominan daripada faktor psikologis.
Berdian (2003) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor Pribadi dan Faktor Psikologis Terhadap Proses Keputusan Konsumen pada Gamestation Jl.Jamin Ginting Padang Bulan Medan”. Sampel yang digunakan 15
(4)
orang dari 3 gamestation yang ada di Jalan Jamin Ginting Padang Bulan Medan sehingga berjumlah 45 orang sampel. Adapun kriteria pelanggan yang dijadikan sampel adalah pelanggan itu bermain game computer minimal 2 kali dalam seminggu di Andre, Milala, Surbakti Game Station dan menghabiskan waktu lebih dari 4 jam untuk bermain game. Hasil dari penelitian tersebut adalah faktor pribadi dan faktor psikologis berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap proses keputusan konsumen gamestation di Jalan Jamin Ginting Padang Bulan Medan.
2.3Kerangka Konseptual
Menurut Ginting dan Situmorang (2008:97) kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan antara suatu teori ke teori lainnya. Sehingga masalah yang diteliti semakin jelas penyelesaiannya. Kerangka teoritis merupakan fondasi penelitian, dimana hubungan antar variabel dijelaskan, disusun dan delaborasi secara logis dan relevan.
Keputusan dibidang pemasaran dipengaruhi oleh banyak faktor.Faktor-faktor tersebut dikelompokkan atas faktor.Faktor-faktor internal dan eksternal.Faktor eksternal dapat dibagi pula atas lingkungan mikro dan lingkungan makro.
Lingkungan makro terdiri dari faktor-faktor ekonomi, teknologi, politik, sosial budaya, pribadi dan psikologis.Lingkungan mikro terdiri atas pasar pemakai akhir, perantara pemasaran, pesaing dan pemasok. Kedua kelompok tersebut saling berpengaruh terhadap pemasaran.
(5)
Faktor psikologis antara lain motivasi, persepsi, sikap dan pembelajaran. Untuk meneliti tentang pengaruh faktor psikologis dan faktor ekonomi terhadap minat konsumen dalam menggunakan jasa koperasi penulis hanya menggunakan variabel motivasi, persepsi dan pembelajaran.
Faktor ekonomi antara lain inflasi, tabungan, nilai tukar, suku bunga, harga dan pendapatan. Untuk meneliti tentang pengaruh faktor psikologis dan faktor ekonomi terhadap minat konsumen dalam menggunakan jasa koperasi penulis hanya menggunakan variabel harga dan pendapatan.
Minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu
Berdasarkan uraian diatas maka kerangka konseptual dapat digambarkan sebagai berikut:
Sumber : Setiadi (2005)
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Faktor Psikologi
Faktor Ekonomi
Motivasi (X1) Persepsi (X2)
Minat konsumen menggunakan jasa
koperasi (Y) Harga (X4)
Pembelajaran (X3)
(6)
2.4Hipotesis
Menurut Ginting dan Situmorang (2008:97) hipotesis adalah kesimpulan yang diperoleh dari penyusunan kerangka pikiran, berupa proposisi deduksi.Merumuskan hipotesis berarti membentuk proposisi yang sesuai dengan kemungkinan-kemungkinan serta tingkat-tingkat kebenarannya.
Berdasarkan rumusan masalah diatas, dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini adalah: Faktor Psikologis dan Faktor Ekonomi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat anggota dalam menggunakan jasa Koperasi Kopertis Wilayah I Medan.