ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GA (16)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEMREPRODUKSI

Disusun untuk memenuhi tugas Keperawatan Medikal Bedah IIIDosen : Juliana,SST

2013ANATOMI FISIOLOGISISTEM REPRODUKSIA.Alat reproduksi laki-laki

Alat reproduksi laki-laki terdiri dari alat kelamin bagian luar dan alatkelamin bagian dalam. Perhatikan gambar di bawah. Alat kelamin bagian luar terdiri dari penis dan skrotum. Sedangkan alat kelamin bagian dalam terdiri daritestis, epididimis, vas deferens, prostat, vesika seminalis, dan kelenjar bulbouretral.

Alat Reproduksi Pria

1. Testis

Testis disebut juga dengan buah zakar. Testis merupakan organkecil dengan diameter sekitar 5 cm pada orang dewasa. Testismembutuhkan suhu lebih rendah dari suhu badan (36,7 oC) agar dapat berfungsi secara optimal. Oleh karena itu, testis terletak di luar tubuh didalam suatu kantong yang disebut skrotum. Ukuran dan posisi testis sebelahkanan dan kiri berbeda. Testis berfungsi sebagai tempat pembentukansperma (spermatogenesis). Spermatogenesis pada manusia berlangsungselama 2 – 3 minggu. Bentuk sperma sangat kecil dan hanya dapat dilihatdengan menggunakan mikroskop. Sperma berbentuk seperti kecebong,dapat bergerak sendiri dengan ekornya.

menjadi besar dan berat, dan berbagai perubahan lain yang memperlihatkan bahwa seorang anak telah beranjak dewasa.

2. Skrotum

Skrotum adalah kantong kulit yang melindungi testis dan berfungsisebagai tempat bergantungnya testis. Skrotum berwarna gelap dan berlipat-lipat. Skrotum mengandung otot polos yang mengatur jarak testis kedinding perut. Dalam menjalankan fungsinya, skrotum dapat mengubahukurannya. Jika suhu udara dingin, maka skrotum akan mengerut danmenyebabkan testis lebih dekat dengan tubuh dan dengan demikian lebihhangat. Sebaliknya pada cuaca panas, maka skrotum akan membesar dankendur. Akibatnya luas permukaan skrotum meningkat dan panas dapatdikeluarkan.

3. Vas deferens

Vas deferens adalah sebuah tabung yang dibentuk dari otot. Vasdeferens membentang dari epididimis ke uretra. Vas deferens berfungsisebagai tempat penyimpanan sperma sebelum dikeluarkan melalui penis.Saluran ini bermuara dari epididimis. Saluran vas deferens menghubungkantestis dengan kantong sperma. Kantong sperma ini berfungsi untuk menampung sperma yang dihasilkan oleh testis.

4. Epididimis

Epididimis adalah saluran-saluran yang lebih kecil dari vas deferens.Alat ini mempunyai bentuk berkelok-kelok dan membentuk bangunanseperti topi. Epididimis berfungsi sebagai tempat pematangan sperma.

5.Kelenjar Asesoris

Selama sperma melalui saluran pengeluaran, terjadi penambahan berbagai getah kelamin yang dihasilkan oleh kelenjar asesoris. Getah-getahini berfungsi untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan pergerakakansperma. Kelenjar asesoris merupakan kelenjar kelamin yang terdiri darivesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar Cowper.aVesikula seminalisVesikula seminalis atau kantung semen (kantung mani)merupakan kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak di belakangkantung kemih. Dinding vesikula seminalis menghasilkan zatmakanan yang merupakan sumber makanan bagi sperma. bKelenjar prostatKelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung kemih. Kelenjar prostat menghasilkan getahyang mengandung kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperanuntuk kelangsungan hidup sperma.cKelenjar Cowper Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra) merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra. Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa).

6. Uretra

Uretra merupakan saluran sperma dan urine. Uretra berfungsimembawa sperma dan urine ke luar tubuh.

7. Penis

Penis dibagi menjadi dua bagian, yaitu batang dan kepala penis.Pada bagian kepala terdapat kulit yang menutupinya, disebut preputium.Kulit ini diambil secara operatif saat melakukan sunat. Penis tidak

mengandung tulang dan tidak terbentuk dari otot. Ukuran dan bentuk penis bervariasi, tetapi jika penis ereksi ukurannya hampir sama. Kemampuanereksi sangat berperan dalam fungsi reproduksi. Pada bagian dalam penisterdapat saluran yang berfungsi mengeluarkan urine. Saluran ini untuk mengalirkan sperma keluar. Jadi, fungsi penis sebagai alat sanggama,saluran pengeluaran sperma, dan urine.

Top of Form

Bottom of Form

ASUHAN KEPERAWATAN PADA GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI MAKALAH KEPERAWATAN REPRODUKSI 1

ASUHAN KEPERAWATAN PADA GANGGUAN SISTEM REPRODUKSIWANITA : GANGGUAN HAID DAN ENDOMETRIOSISDosen Pembimbing :

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karenadengan rahmad-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul

Asuhan Keperawatan pada Gangguan System Reproduksi Wanita

:Gangguan Haid dan Endometriosis”

.Tanpa ridho-Nya mungkin kami tidakdapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun agar para pembaca dapat mengetahui gangguan gayahidup dan menambah ilmu pengetahuan. Makalah ini disusun oleh penyusundengan sebenar-benarnya. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Keperawatan Reproduksi 1 dan teman-teman yang telahmembantu penyusun sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusunmenyadari bahwa makalah ini tidaklah sempurna. Oleh karena itu, kritik yangdapat membangun dari para pembaca sangat diharapkan penyusun. Terima kasih.Surabaya, 18 Oktober 2016Penyusun

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ iKATA PENGANTAR ........................................................................................ iiDAFTAR ISI ...................................................................................................... iiiBAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................. 11.1 Latar Belakang ......................................................................................... 11.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 21.3 Tujuan ....................................................................................................... 21.4 Manfaat ..................................................................................................... 3BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 42.1 Review Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi ........................................ 42.2 Menstruasi ................................................................................................ 52.3 Disminore ............................................................................................... 122.4 Endometriosis ......................................................................................... 19BAB 3 ASUHAN KEPERAWATAN UMUM................................................. 293.1 Asuhan Keperawatan Disminore ............................................................ 293.2 Asuhan Keperawatan Endometriosis ...................................................... 35BAB 4 SIMPULAN .......................................................................................... 454.1 Kesimpulan ............................................................................................. 45DAFTAR 46

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan sesuatu yang vital. Kesehatan reproduksi salahsatunya. Sistem reproduksi tidak dapat luput dari perhatian kita. Banyak penyakit reproduksi yang saat ini sedang menjadi tren di masyarakat terutama pada kaum wanita. Fungsi sistem reproduksi wanita adalah untuk pertumbuhan seks sekunder salah satunya yaitu menstruasi. Menstruasi atauhaid adalah proses luruhnya lapisan dinding rahim yang banyak mengandung pembuluh darah, dimana terjadi setiap bulan dan berlangsung kurang lebih 3-7hari (Menteri Negara/BKKBN, 1998). Menstruasi terkadang terjadi disertaidengan rasa sakit di bagian bawah abdomen yang disebut dismenorea.Menstruasi juga tidak lepas dari salah satu lapisan rahim yaitu endometrium.Endometrium merupakan susunan dari lapisan epitelium dan dihubungkandengan kelanjar dengan jaringan penghubung stroma yang dikelilingi oleharteri berbentuk spiral. Endometriosis merupakan penyakit yangdikarakteristikkan dengan pertumbuhan endometrium di luar rongga uterinatau miometrium (Giudice dkk, 2012).Penelitian yang dilakukan oleh Qomaruddin pada tahun 2006 tentanggangguan haid dengan jumlah responden 40 orang menunjukkan bahwa 38orang (95%) merasakan sakit pada waktu menstruasi yang disebut

dysmenorrhea

. 3 orang (7,5%) mengalami siklus menstruasi <22 hari, 9 orang(22,5%) siklus menstruasinya >35 hari. 9 orang (35%) mempunyai siklus tidakteratur. Penelitian yang dilakukan oleh

The Endometriosis Association Research Registry

terhadap 3020 kasus endometriosis menemukan bahwa 2-4% pada usia reproduksi, 40,6% usia <20 tahun, 42,9% pada usia 20-29 tahundan 16,5% pada usia 30-39 tahun.

Rumusan Masalah

Bagaimana anatomi fisiologi sistem reproduksi?2)

Apa definisi dari menstruasi?3)

Bagaimana siklus dari menstruasi?4)

Apa saja kelainan pada menstruasi (haid)?5)

Apa definisi gangguan haid dan endometriosis?

Bagaimana etiologi gangguan haid dan endometriosis?

Bagaimana patofisiologi gangguan haid dan endometriosis?

Bagaimana klasifikasi pada gangguan haid dan endometriosis?

Bagaimana manifestasi klinis gangguan haid dan endometriosis?

Bagaimana komplikasi dan prognosis klien dengan gangguan haid danendometriosis?

Bagaimana asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan gangguanhaid dan endometriosis?

Tujuan1.3.1

Tujuan Umum

Untuk mengetahui konsep teori dan asuhan keperawatan pada kliendengan gangguan sistem reproduksi: Gangguan haid dan endometriosis.

Tujuan Khusus

Mengetahui dan memahami anatomi dan fisiologi sistem reproduksi.2)

Mengetahui dan memahami definisi, siklus, dan kelainan padamenstruasi3)

Mengetahui dan memahami definisi gangguan haid danendometriosis.4)

Mengetahui dan memahami etiologi gangguan haid danendometriosis.5)

Mengetahui dan memahami patofisiologi gangguan haid danendometriosis.6)

Mengetahui dan memahami klasifikasi gangguan haid danendometriosis.

Mengetahui dan memahami manifestasi klinis gangguan haid danendometriosis.8)

Mengetahui dan memahami komplikasi dan prognosis klien denganganguan gangguan haid dan endometriosis.9)

Mengetahui dan memahami asuhan keperawatan pada klien dengangangguan gangguan haid dan endometriosis.

Manfaat

Menambah pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan asuhankeperawatan pada pasien dengan gangguan haid dan endometriosis.2)

Dapat memberikan asuhan keperawatan yang baik dan tepat pada kliendengan gangguan haid dan endometriosis.3)

Dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi mahasiswa tentangasuhan keperawatan pada klien dengan gangguan haid dan endometriosis.4)

Sebagai referensi tambahan dalam proses pembelajaran mata kuliah sistemreproduksi.5)

Memberikan informasi tentang penyakit gangguan haid dan endometriosis, penyebab gangguan haid dan endometriosis, manifestasi klinis gangguanhaid dan endometriosis, serta cara perawatan dan pengobatan pada kliendengan gangguan haid dan endometriosis.

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Review Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi

Ovarium memiliki panjang 3 sampai 5 cm, lebar 2 sampai 3 cm, dan tebal 1cm. berbentuk seperti kacang kenari. Masing-masing ovarium terletak padadinding samping rongga pelvis posterior dalam sebuah ceruk dangkal, yaitu fosaovarian, dan ditahan dalam posisi tersebut oleh mesentrium pelvis (lipatan peritoneum antara peritoneum visceral dan peritoneum parietal). Ovarium adalahsatu-satunya organ dalam rongga pelvis yang retroperitoneal (terletak di belakang peritoneum).Ovarium dilapisi epitelium germinal (permukaan). Jaringan ikat ovariumdisebut stroma dan tersusun dari korteks pada bagian luar dan medulla pada bagian dalam. Medulla ovarium adalah area terdalam. Medulla mengandung pembuluh darah dan limfatik, serabut saraf, sel-sel otot polos, dan sel-sel jaringanikat. Sedangkan korteks adalah lapisan stroma luar yang rapat. Korteksmengandung folikel ovarian, yaitu unit fungsional pada ovarium.

Menstruasi2.2.1

Definisi Menstruasi

Menstruasi adalah periode pengeluaran cairan darah dari uterus, yangdisebabkan oleh rontoknya endometrium. Keluaran terdiri dari sel-sel pecahanendometrium dan stromal, sel-sel darah tua, dan sekresi kelenjar. Lamanya rata-rata sekitar 5 hari. Pada awal menstruasi, kadar estrogen, progesteron, dan LHmenurun atau pada kadar terendahnya selama siklus, dan kadar FSH baru mulaimeningkat. Pada ovarium, ovum baru mulai matur dalam vesikula atau ovisakyang disebut folikel graafian.Menstruasi atau haid adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yangterjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Periode ini penting dalam reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulanantara usia pubertas dan menopause. Menstruasi pada wanita adalah suatu perdarahan rahim yang sifatnya fisiologik (normal) yang datangnya teratur setiap bulan (siklus menstruasi), dan timbulnya perdarahan tersebut sebagai akibat perubahan hormonal yaitu esterogen dan progesteron.Siklus menstruasi adalah serangkaian periode dari perubahan yang terjadi berulang pada uterus dan organ-organ yang dihubungkan pada saat pubertas dan berakhir pada saat menopause.

Siklus Menstruasi

6Panjang siklus menstruasi ialah jarak tanggal mulainya haid yang lalu danmulainya haid berikutnya. Hari pertama terjadinya perdarahan dihitung sebagaiawal setiap siklus menstruasi (hari ke-1), siklus berakhir tepat sebelum siklusmenstruasi berikutnya. Siklus menstruasi berkisar antara 21-40 hari, hanya 10-15% wanita yang memiliki siklus 28 hari. Lama haid biasanya antara 3-5 hari, adayang 1-2 hari diikuti darah sedikit-sedikit kemudian ada yang 7-8 hari. Jumlahdarah yang keluar rata-rata ±16 cc, pada wanita yang lebih tua darah yang keluarlebih banyak begitu juga dengan wanita yang anemi.Pada awalnya, siklus mungkin tidak teratur, jarak antar 2 siklus bisa berlangsung selama 2 bulan atau dalam 1 bulan mungkin terjadi 2 siklus. Hal iniadalah normal, setelah beberapa lama siklus akan menjadi lebih teratur. Siklus danlamanya menstruasi bisa diketahui dengan membuat catatan pada kalender denganmenggunakan kalender tersebut, tandailah siklus anda setiap bulannya. Setelah beberapa bulan, anda bisa mengetahui pola siklus anda dan hal ini akan membantuanda dalam memperkirakan siklus yang akan datang. Tandai setiap hari ke-1dengan tanda silang, lalu hitung sampai tanda silang berikutnya dengan demikiananda dapat mengetahui siklus anda.Setiap bulan, setelah hari ke-5 dari siklus menstruasi, endometrium mulaitumbuh dan menebal sebagai persiapan terhadap kemungkinan terjadinyakehamilan. Sekitar hari ke-14, terjadi pelepasan telur dari ovarium (ovulasi). Seltelur ini masuk ke dalam salah satu tuba falopi dan didalam tuba bisa terjadi pembuahan oleh sperma. Jika terjadi pembuahan, sel telur akan masuk kedalamrahim dan mulai tumbuh menjadi janin.Pada sekitar hari ke-28, jika tidak terjadi pembuahan maka endometriumakan dilepaskan dan terjadi perdarahan (siklus menstruasi). Siklus ini berlangsungselama 3-5 hari kadang sampai 7 hari. Proses pertumbuhan dan penebalanendometrium kemudian dimulai lagi pada siklus berikutnya.Siklus ovarium terbagi menjadi 3 fase:1.

Fase FolikulerDimulai dari hari 1 sampai sesaat sebelum kadar LH meningkat danterjadi pelepasan sel telur (ovulasi). Dinamakan fase folikuler karena padasaat ini terjadi pertumbuhan folikel di dalam ovarium. Pada pertengahan

7fase folikuler, kadar FSH sedikit meningkat sehingga merangsang pertumbuhan sekitar 3-30 folikel yang masing-masing mengandung 1 seltelur, tetapi hanya 1 folikel yang terus tumbuh, yang lainnya hancur. Padasuatu siklus, sebagian endometrium dilepaskan sebagai respon terhadap penurunan kadar hormon esterogen dan progesteron. Endometrium terdiridari 3 lapisan. Lapisan paling atas dan lapisan tengah dilepaskan, sedangkanlapisan dasarnya tetap dipertahankan dan menghasilkan sel-sel baru untukkembali membentuk kedua lapisan yang telah dilepaskan. Perdarahanmenstruasi berlangsung selama 3-7 hari, rata-rata selama 5 hari. Darah yanghilang sebanyak 28-283 gram. Darah menstruasi biasanya tidak membekukecuali jika perdarahannya sangat hebat.2.

Fase OvulasiFase ini dimulai ketika kadar LH meningkat dan pada fase ini dilepaskan seltelur. Sel telur biasanya dilepaskan dalam waktu 16-32 jam setelah terjadi peningkatan kadar LH. Folikel yang matang akan menonjol dari permukaanovarium, akhirnya pecah dan melepaskan sel telur. Pada saat ovulasi ini beberapa wanita merasakan nyeri tumpul pada perut bagian bawahnya, nyeriini dikenal sebagai mittelschmerz, yang berlangsung selama beberapa menitsampai beberapa jam.3.

Fase LutealFase ini terjadi setelah ovulasi dan berlangsung selama sekitar 14 hari.Setelah melepaskan telurnya, folikel yang pecah kembali menutup danmembentuk korpus luteum yang menghasilkan sebagian besar progesteron.Progesteron menyebabkan suhu tubuh sedikit meningkat selama selama faseluteal dan tetap tinggi sampai siklus yang baru dimulai. Psningkatan suhuini bisa digunakan untuk memperkirakan terjadinya ovulasi. Setelah 14 hari,korpus luteum akan hancur dan siklus yang baru akan dimulai, kecuali jikaterjadi pembuahan. Jika telur dibuahi, korpus luteum mulai menghasilkanHCG (

hormone chorionic gonadotropin

). Hormon ini memelihara korpusluteum yang menghasilkan progesterone sampai janin bisa menghasilkanhormonnya sendiri. Tes kehamilan didasarkan kepada adanya peningkatankadar HCG.

8Siklus endometrium dapat dibedakan 4 fase dalam siklus haid, yaitu:1.

Fase menstruasi atau dekuaminasiDalam fase ini endometrium dilepskan dari dinding uterus disertai perdarahan hanya stratum basale yang tinggal utuh. Darah haidmengandung darah vena dan arteri dengan sel-sel darah merah dalamhemolisis atau aglutinasi, sel-sel epitel dan strauma yang mengalamidisintegerasi dan otolisis, dan sekret dari uterus, cervik, dan kelenjar-kelenjar vulva. Fase ini berlangsung 3-4 hari.2.

Fase pasca haid atau fase regenerasiLuka endometrium yang terjadi akibat pelepasan sebagian besar berangsur-angsur sembuh dan ditutup kembali oleh selaput lendir yangtumbuh dari sel-sel endometrium. Fase ini telah dimulai sejak fasemenstruasi dan berlangsung kurang lebih 4 hari.3.

Fase proliferasiDalam fase ini endometrium tumbuh menjadi setebal 3,5 mm. Fase ini berlangsung dari hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus haid. Fase poliferasi dapat dibagi atas 3 subfase, yaitu:a.

Fase proliferasi dini (

early proliferation phase

)Berlangsung antara hari ke-4 sampai hari ke-7. Fase ini dapatdikenal dari epitel permukaan yang tipis dan adanya regenerasiepitel, terutama dari mulut kelenjar. b.

Fase proliferasi madya (

mid proliferation phase

)Berlangsung antara hari ke-8 sampai hari ke-10. Fase inimerupakan bentuk transisi dan dapat dikenal dari epitel permukaanyang berbentuk torak dan tinggi. Tampak adanya banyak mitosisdengan inti berbentuk telanjang (

nake nukleus

)c.

Fase proliferasi akhir (

late proliferation

)Fase ini berlangsung pada hari ke-11 sampai hari ke-14. Faseini dapat dikenal dari permukaan kelenjar yang tidak rata dan dengan banyak mitosis. Inti epitel kelenjar membentuk pseudostratifikasi.Stoma bertumbuh aktif dan padat

Fase pra haid atau fase sekresiFase ini dimulai sesudah ovulasi dan berlangsung dari hari ke-14 sampaike-28. Pada fase ini endometrium tebalnya tetap, bentuk kelenjar berubah menjadi panjang, berlekuk-lekuk, dan mengeluarkan getah yangmakin lama makin nyata. Didalam endometrium tertimbun glikogen dankapur yang kelak diperlukan sebagai makanan untuk telur yang dibuahi.

Kelainan Menstruasi (Haid)

Kelainan haid yang dijumpai dapat berupa kelainan siklus atau kelainan dari jumlah darah yang diluarkan dan lamanya perdarahan.1.

Kelainan siklusa.

AmenoreAmonore (tidak ada haid) bukan suatu penyakit tetapi merupakangejala. Amonore ialah tidak adanya haid selama 3 bulan atau lebih. Ada2 jenis amenore:1)

Primer: tidak pernah haid dari lahir (mandul, hymen tertutuprapat)2)

Sekunder: pernah haid kemudian berhenti lebih dari 3 bulan(hamil, menyusui) b.

OligomenoreHaid jarang, siklus panjang. Oligomenore terjadi kalau siklus lebihdari 35 hari. Sering terdapat pada wanita yang astenis. Oligomenoreyang menetap dapat terjadi akibat dari: perpanjanagan stadiumfolikuler, perpanjangan stadium luteal, dan kedua stadia tersebutmanjadi panjang.Jika siklus tiba-tiba menjadi panjang maka dapat disebabkan oleh pengaruh psikis dan pengaruh panyakit (TB). Pada umumnyaoligomenore yang ovulator tidak memerlukan terapi. Bila mendekatiamenore maka dapat diusahakan mengadakan ovulasi.Banyaknya perdarahan ditentukan oleh: (1) Lebarnya pembuluhdarah: pada hipoplasia uteri, asteni, tumor yang mengurangi dayakontraksi seperti mioma, (2) Banyaknya pembuluh darah yang terbukaatau luasnya luka: pada uterus miomatosus, endometriosis interna, (3)

10Tekanan intravaskuler: tekanan arteri meninggi, pada dekompensasikordis, tumor, kelainan letak, (4) Daya beku darah (diatesahemoragika): pada penyakit werlfoff atau hemofili.Kita tahu bahwa darah haid terlalu banyak kalau ada bekuan darahdalam darah haid. Lamanya perdarahan ditentukan olehh dayaregenerasi endometrium. Daya regenerasi berkurang pada infeksi, padamioma atau polip dan pada karsinoma.c.

Polimenore/metrorragiHaid sering datang, jadi siklusnya pendek, kurang dari 25 hari.Kalau siklus pendek tapi teratur ada kemungkinan: stadium proliferasi pendek, stadium sekresi pendek, dan keduanya pendek. Yang palingsering dijumpai ialah pemendekan stadium proliferasi. Bila siklus lebih pendek dari 21 hari maka kemungkinan besar juga stadium sekresi pendek. Hal ini menyebabkan infertilitas. Siklus yang tadinya normalmenjadi pendek. Gejala ini biasanya disebabkan pemendekan stadiumsekresi karena korpus luteum lekas mati. Ini sering terjadi karenadisfungsi ovarium pada klimakterium, pubertas, dan penyakit (TB)2.

Kelainan jumlah aliran daraha.

Hipermenore/menoragiaPengeluaran darah yang terlalu banyak biasanya disertai dengan bekuan darah sewaktu menstruasi, jadi pada siklus yang teratur, disebutmenoragia. Sebab-sebabnya adalah: hipoplasia uteri, asteni, miomauteri, hipertensi, infeksi dan hemofilia. b.

HipomenoreMenstruasi teratur tetapi jumlah darahnya sedikit. Pada hipoplasiauteri, karena uterus kecil. Secara normal haid sudah berhenti dalam 7hari. Bila haid lebih lama dari 7 hari maka daya regenerasi selaputlendir kurang, misalnya pada endometritis, mioma atau karsinoma darikorpus uteri.

Nyeri Nyeri sewaktu haid, disebut dismenore. Nyeri ini terasa diperut bagian bawah. Nyeri dapat terasa sebelum, selama dan sesudah haid. Dapat bersifatkolik atau terus menerus. Nyeri diduga karena kontraksi.4.

Gangguan yang laina.

Pseudoamenore (kriptomenore)Pada keadaan ini haid ada, tapi darah haid tidak keluar karenatertutupnya serviks, vagina atau himen. Ginatresia ini dibagi: (1)Kongenital, paling sering terjadi atresia himenalis dimana himen tidak berlobang, (2) Akuisita, perlekatan saluran serviks atau vagina karenaradang GO, difteri, partus, senilitas b.

Menstruasi praekoksPerdarahan pervagina pada anak muda belum tentu suatumenstruasi, karena dapat disebabkan oleh sarkoma dari uterus atauvagina. Yang dimaksud dengan menstruasi praekoks ialah perdarahan pada anak muda kurang dari 8-10 tahun yang disertai dengan timbulnyatanda-tanda kelamin sekunder sebelum waktunya. Tanda-tanda kelaminsekunder ialah timbulnya rambut kemaluan, pertumbuan buah dada danhaid.c.

Polisistik ovariesIni adalah kondisi terbentuknya banyak kista kecil dalam rahimatau ovarium wanita yang bisa terjadi. Sindrom ini terjadi pada satu darisepuluh wanita. Beberapa wanita tersebut akan mengalami berbagaimasalah hormonal, termasuk ketidaksuburan.Wanita dengan sindrom ini mungkin tidak akan menunjukkangejala apapun, akibatnya mereka baru menetahui bahwa merekamemiliki masalah kesuburan setelah tes dilakukan. Terapi obatdigunakan untuk merangsang ovulasi pada wanita dengan sindrom ini.Atau dengan membakar kista-kista yang ada menggunakan jarum.Prosedur ini dilakukan melalui laparoskopi, dengan memasukkansebuah selang fiber-optic kedalam area panggul melalui sayatan kecildibawah pusar. Prosedur ini memungkinkan dokter memeriksa organ-

12organ reproduksi wanita tersebut, mengambil sampel-sampel yangdibutuhkan, dan melakukan operasi kecil. Pembiusan total digunakandalam prosedur ini.

Disminore

Definisi Dismenorea

Dismenorhea merupakan rasa sakit dibagian bawah abdomen pada saatmenstruasi yang mengganggu aktivitas wanita. Selama dismenorhea terjadikontraksi otot rahim akibat peningkatan prostaglandin sehingga menyebabkanvasospasme dari arteriol urin yang menyebabkan terjadinya iskemia dan kram pada abdomen bagian bawah yang akan merangsang rasa nyeri disaat menstruasi(Llewellyn,2001).Disminorea adalah nyeri haid menjelang atau selama haid, sampai membuatwanita tersebut tidak dapatbekerja dan harus tidur. Nyeri sering bersamaandengan rasa mual, sakit kepala, perasaan mau pingsan, lekas marah. Suzannec(2001) mendeskripsikan dysmenorrhea sebagai nyeri saat menstruasi pada perut bagian bawah yang terasa seperti kram. Menurut Manuaba dkk (2006)dysmenorrhea adalah rasa sakit yang menyertai menstruasi sehingga dapatmenimbulkan gangguan pekerjaan sehari-hari. Dysmenorrhea merupakanmenstruasi yang sangat menyakitkan, terutama terjadi pada perut bagian bawahdan punggung bawah yang terasa seperti kram (Varney, 2004).

Klasifikasi Dismenorea

Dismenorea primerDysmenorrhea primer merupakan nyeri haid tanpa kelainan anatomisgenitalis yang dapat diidentifikasi. Dysmenorrhea primer timbul pada masaremaja, yaitu sekitar usia 2-3 tahun setelah menarche dan mencapaimaksimal antara usia 15-25 tahun. Akan tetapi, dysmenorrhea primer jugamengenai sekitar 50-70% wanita yang masih menstruasi. Dysmenorrhea primer diduga sebagai akibat dari pembentukan prostaglandin yang berlebih, yang menyebabkan uterus untuk berkontraksi secara berlebihandan juga mengakibatkan vasospasme anteriolar. Nyeri dymenorrhea primerseperti mirip kejang spasmodik, yang dirasakan pada perut bagian bawah

13(area suprapubik) dan dapat menjalar ke paha dan pinggang bawah dapat juga disertai dengan mual, muntah, diare, nyeri kepala, nyeri pinggang bawah, iritabilitas, rasa lelah dan sebagainya. Nyeri mulai dirasakan 24 jamsaat menstruasi dan bisa bertahan selama 48-72 jam (Baradero, 2006 &Suzannec, 2001).2.

Dismenorea sekunderDysmenorrhea sekunder merupakan nyeri haid sebelum menstruasiyang disertai kelainan anatomis genitalis. Dysmenorrhea sekunder terjadi pada wanita berusia 30-45 tahun dan jarang sekali terjadi sebelum usia 25tahun. Nyeri dysmenorrhea sekunder dimulai 2 hari atau lebih sebelummenstruasi, dan nyerinya semakin hebat serta mencapai puncak pada akhirmenstruasi yang bisa berlangsung selama 2 hari atau lebih. Secara umum,nyeri datang ketika terjadi proses yang mengubah tekanan di dalam atau disekitar pelvis, perubahan atau terbatasnya aliran darah, atau karena iritasi peritoneum pelvis. Proses ini berkombinasi dengan fisiologi normal darimenstruasi sehingga menimbulkan ketidaknyamanan. Ketika gejala initerjadi pada saat menstruasi, proses ini menjadi sumber rasa nyeri.Penyebab dysmenorrhea sekunder seperti: endometriosis, adenomiosis,radang pelvis, sindrom menoragia, fibroid dan polip dapat pula disertaidengan dispareuni, kemandulan, dan perdarahan yang abnormal.Berdasarkan derajat nyerinya dismenorea dibedakan menjadi :1.

Dismenorea ringanDysmenorrhea ringan adalah rasa nyeri yang dirasakan waktumenstruasi yang berlangsung sesaat, dapat hilang tanpa pengobatan, sembuhhanya dengan cukup istirahat sejenak, tidak mengganggu aktivitas harian,rasa nyeri tidak menyebar tetapi tetap berlokasi di daerah peruh bawah.2.

Dismenorea sedangDysmenorrhea yang bersifat sedang jika perempuan tersebutmerasakan nyeri saat menstruasi yang bisa berlangsung 1-2 hari, menyebardi bagian perut bawah, memerlukan istirahat dan memerlukan obat penangkal nyeri, dan hilang setelah mengkonsumsi obat anti nyeri, kadang-kadang mengganggu aktivitas hidup sehari-hari.

Dismenorea beratDysmenorrhea berat adalah rasa nyeri pada perut bagian bawah padasaat menstruasi dan menyebar kepinggang atau bagian tubuh lain jugadisertai pusing, sakit kepala bahkan muntah dan diare. Dysmenorrhea beratmemerlukan istirahat sedemikian lama yang bisa mengganggu aktivitassehari-hari selama 1 hari atau lebih, dan memerlukan pengobatandysmenorrhea.

Etiologi Dismenorea

Faktor PsikisAda wanita yang secara emosional tidak stabil, dysmenorrhea primermudah terjadi. Kondisi tubuh erat kaitannya dengan faktor psikis, faktor inidapat menurunkan ketahanan terhadap rasa nyeri. Seringkali segera setelah perkawinan dysmenorrhea hilang, dan jarang sekali dysmenorrheamenetap setelah melahirkan. Mungkin kedua keadaan tersebut (perkawinandan melahirkan) membawa perubahan fisiologis pada genitalia maupun perubahan psikis. Disamping itu, psikoterapi terkadang mampumenghilangkan dysmenorrhea primer.2.

VasopresinKadar vasopresin pada wanita dengan dysmenorrhea primer sangattinggi dibandingkan dengan wanita tanpa dysmenorrhea. Pemberianvasopresin pada saat menstruasi menyebabkan meningkatnya kontraksiuterus, menurunnya aliran darah pada uterus, dan menimbulkan nyeri. Namun, peranan pasti vasopresin dalam mekanisme terjadinyadysmenorrhea masih belum jelas.3.

ProstaglandinProstaglandin memegang peranan penting dalam terjadinyadysmenorrhea. Prostaglandin yang berperan di sini yaitu prostaglandin E2

(PGE2) dan F2α (PGF2α). Pelepasan prostaglandin di induksi oleh adanya

lisis endometrium dan rusaknya membran sel akibat pelepasan lisosim.Prostaglandin menyebabkan peningkatan aktivitas uterus dan serabut-serabut saraf terminal rangsang nyeri.

15Kombinasi antara peningkatan kadar prostaglandin dan peningkatankepekaan miometrium menimbulkan tekanan intrauterus hingga 400 mmHgdan menyebabkan kontraksi miometrium yang hebat. Selanjutnya, kontraksimiometrium yang disebabkan oleh prostaglandin akan mengurangi alirandarah, sehingga terjadi iskemia sel-sel miometrium yang mengakibatkantimbulnya nyeri spasmodik. Jika prostaglandin dilepaskan dalam jumlah berlebihan ke dalam peredaran darah, maka selain dysmenorrhea timbul pula diare, mual, dan muntah.4.

Faktor HormonalUmumnya kejang atau kram yang terjadi pada dysmenorrhea primerdianggap terjadi akibat kontraksi uterus yang berlebihan. Tetapi teori initidak menerangkan mengapa dysmenorrhea tidak terjadi pada perdarahandisfungsi anovulatoar, yang biasanya disertai tingginya kadar estrogen tanpaadanya progesteron. Kadar progesteron yang rendah menyebabkan

terbentuknya PGF2α dalam jumlah banyak. Kadar progesteron yang rendah

akibat regresi korpus luteum menyebabkan terganggunya stabilitasmembran lisosom dan juga meningkatkan pelepasan enzim fosfolipase-A2yang berperan sebagai katalisator dalam sintesis prostaglandin melalui perubahan fosfolipid menjadi asam archidonat. Peningkatan prostaglandin pada endometrium yang mengikuti turunnya kadar progesteron pada faseluteal akhir menyebabkan peningkatan tonus miometrium dan kontraksi.

Patofisiologi Dismenorea

Dismenorea PrimerBila tidak terjadi kehamilan, maka korpus luteum akan mengalamiregresi dan hal ini akan mengakibatkan penurunan kadar progresteron.Penurunan ini akan menyebabkan labilisasi membrane lisosom, sehinggamudah pecah dan melepaskan enzim fosfolipase A2. Fosfolipase A2 iniakan menghidrolisis senyawa fosfolipid yang ada di membrane selendometrium dan menghasilkan asam arakhidonat. Adanya asamarakhidonat bersama dengan kerusakan endometrium akan merangsangkaskade asam arakhidonat yang akan menghasilkan prostaglandin, antaralain PGE2 dan PGF2 alfa. Wanita dengan disminorea primer didapatkan

16adanya peningkatan kadar PGE dan PGF2 alfa di dalam darahnya, yangakan merangsang miometrium dengan akibat terjadinya pningkatankontraksi dan disritmi uterus. Akibatnya akan terjadi penurunan aliran darahke uterus dan ini akan mengakibatkan iskemia. Prostaglandin sendiri danendoperoksid juga menyebabkan sensitisasi dan selanjutnya menurunkanambang rasa sakit pada ujung-ujung syaraf aferen nervus pelvicus terhadaprangsang fisik dan kimia.2.

Dismenorea SekunderAdanya kelainan pelvis, misalnya : endometriosis, mioma uteri, stenosisserviks, malposisi uterus atau adanya IUD akan menyebabkan kram padauterus sehingga timbul rasa nyeri.

Manifestasi Klinis Dismenorea

Secara umum dismenorea memiliki tanda da gejala sebagai berikut:1.

Nyeri tidak lama timbul sebelum atau bersama-sama dengan permulaan haiddan berlangsung beberapa jam atau lebih. Sifat rasa nyeri ialah kejang yang berjangkit-jangkit, biasanya terbatas pada perut bawah. Tetapi dapatmerambat ke daerah pinggang dan paha.2.

Bersamaan dengan rasa nyeri dapat di jumpai rasa mual, muntah, sakitkepala, diare, dan mudah tersinggung

Pemeriksaan Penunjang Dismenorea

UltrasonographyUltrasonography dilakukan untuk mengetahui adanya kelainandalam anatomi rahim, misalnya: posisi, ukuran dan luas ruangan rahim2.

HisterosalphingographiHisterosalphingographi dilakukan untuk mencari tahu adanyakelainan dalam rongga rahim, seperti polypendometrium, myomasubmukosa atau adenomyosis.3.

HesteroscopyHesteroscopy dilakukan untuk membuat gambar dalam ronggarahim, seperti polyp atau tumor lain.

LaparoscopyLaparoscopy dilakukan untuk melihat kemungkinan adanyaendometriosis dan penyakit-penyakit lain dalam rongga panggul.

Penatalaksanaan Dismenorea

Terapi medis untuk klien disminorea diantaranya :1.

Pemberian obat analgesik2.

Terapi hormonal3.

Terapi dengan obat nonsteroid antiprostaglandin4.

Dilatasi kanalis serviksalis (dapat memberikan keringanan karenamemudahkan pengeluaran darah haid dan prostaglandin di dalamnya)

Komplikasi Dismenorea

Komplikasi yang biasa muncul akibat gangguan haid adalah infertilitas danstress emosional pada penderita sehingga dapat meperburuk terjadinya kelainanhaid lebih lanjut. Terutama pada amenorrhea komplikasi yang biasa terjadiialah munculnya gejala-gejala lain akibat insufisiensi hormon sepertiosteoporosis. Sedangkan pada dismenorrhea komplikasi yang dapat terjadiadalah syok dan hilangnya kesadaran.

WOC Disminore

Dismenore primerPosisi rahim tidaknormalUkuran rahim terlalukecilTumorPenyakit lain: TBC,anemiaUdara terlalu dinginOvulasiPeningkatan hormonprogesteronHormon ProstaglandinmeningkatPoliferasi endoemetriumdan meluruh pada siklusmenstruasiKerusakan JaringanMK: NyeriKontraksi miometrium dan

pembuluh darah uterus↑

Hipoksia ↑

NyeriMK: Intoleransi aktivitasDismenoreDismenoresekunderKeluhan pada seluruh bagian tubuhNyeri haidCemas dan tegang

MK: Ansietas

Endometriosis2.4.1

Definisi Endometriosis

Endometriosis adalah kasus jaringan endometrium (lapisan dindingRahim) yang tumbuh di luar rahim (implant endometrium). Kata endometriumsendiri berasal dari Bahasa Latin (Yunani)

endo

(di dalam) dan metra ( Rahim).Endometriosis paling sering ditemukan di ovarium. Endometriosis jugadapat terjadi di luar uterus, pada ligamen sakro-uterinum dan ligamen latum,serta peritoneum. Area lain yang lebih jarang terjadi endometriosis antara lainadalah dinding usus, kandung kemih, serviks, vagina, vulva, dan umbilicusserta jaringan parut. Endometriosis terkadang terjadi di paru. (Andrews, 2009)Endometriosis merupakan jaringan mirip selaput lendir yang menutupi permukaan rongga rahim (endometrium) yang berada di luar rongga rahim

pada tempat yang tidak semestinya (Center for Young Women’s Health, 2006

dalam Oepomo, 2007)Endometriosis adalah kondisi abnormal dimana jaringan endometriumditemukan pada lokasi internal selain uterus. Lokasi relokasi jaringan yang paling umum adalah rongga pelvis, terutama ovarium dan bagian peritoneum pelvis yang menggantung. Jaringan jarang ditemukan di luar pelvis, seperti pada parut bedah dan paru-paru.Dalam siklus haid, endometrium menebal dengan tumbuhnya pembuluhdarah dan jaringan untuk mempersiapkan diri menerima sel telur yang akandilepaskan oleh indung telur. Rahim (uterus) dan indung telur (ovarium)

20terhubungkan dengan saluran telur, yang juga disebut sebagai tuba falopii(

fallopian tube

). Apabila telur yang sudah matang itu tidak dibuahi olehsperma, maka lapisan dinding rahim tadi akan mengelupas pada akhir siklus.Lepasnya lapisan dinding rahim itulah yang disebut peristiwa haid.Keseluruhan proses itu diatur hormon reproduksi, dan biasanya memerlukanwaktu antara 28 sampai 30 hari, dan kembali lagi ke awal proses.

Etiologi dan Faktor Resiko Endometriosis

Penyebab endometriosis tidak diketahui, walaupun telah dikemukakan beberapa teori. Mestruasi retrogad, teori yang paling diterima menyatakan bahwa sekresi menstruasi mengalir balik melalui tuba fallopi danmengendapkan partikel jaringan endometrium hidup di luar rongga uterus yangmenyebabkan fragmen-fragmen kecil endometrium normal tertanam di rongga peritoneum bawah.Wanita dengan periode menstruasi lebih lama (lebih dari 8 hari) dansiklus menstruasi yang lebih pendek (kurang dari 27 hari) beresiko tinggimengalami endometriosis. Kondisi ini tergantung estrogen, terjadi pada wanita berusia 15 sampai 44 tahun, dan jarang terjadi pada wanita sebelum masa puber atau setelah menopause. Sering melakukan olahraga aerobik terbuktimemberi perlindungan terhadap endometriosis karena dapat menurunkantingkat produksi estrogen. (Barbieri, 1990 dalam Reeder, 2011)Endometriosis lebih sering ditemukan pada wanita yang menundakehamilan sampai usia tiga puluhan, walaupun keadaan ini dapat pula timbul pada usia remaja. Terdapat peningkatan prevalensi sebanyak 7% pada saudarakandung dan anak dari ibu yang mendapat gangguan ini.

Patofisiologi Endometriosis

Endometriosis dipengaruhi oleh faktor genetik. Wanita yang memilikiibu atau saudara perempuan yang menderita endometriosis memiliki resikolebih besar terkena penyakit ini juga. Hal ini disebabkan adanya gen abnormalyang diturunkan dalam tubuh wanita tersebut.Gangguan menstruasi seperti hipermenorea dan menoragia dapatmempengaruhi sistem hormonal tubuh. Tubuh akan memberikan respon berupagangguan sekresi estrogen dan progesteron yang menyebabkan gangguan

21 pertumbuhan sel endometrium. Sama halnya dengan pertumbuhan selendometrium biasa, sel-sel endometriosis ini akan tumbuh seiring dengan peningkatan kadar estrogen dan progesteron dalam tubuh.Faktor penyebab lain berupa toksik dari sampah-sampah perkotaanmenyebabkan mikroorganisme masuk ke dalam tubuh. Mikroorganismetersebut akan menghasilkan makrofag yang menyebabkan resepon imunmenurun yang menyebabkan faktor pertumbuhan sel-sel abnormal meningkatseiring dengan peningkatan perkembangbiakan sel abnormal.Jaringan endometrium yang tumbuh di luar uterus, terdiri dari fragmenendometrial. Fragmen endometrial tersebut dilemparkan dari infundibulumtuba falopii menuju ke ovarium yang akan menjadi tempat tumbuhnya. Olehkarena itu, ovarium merupakan bagian pertama dalam rongga pelvis yangdikenai endometriosis.Sel endometrial ini dapat memasuki peredaran darah dan limpa, sehinggasel endomatrial ini memiliki kesempatan untuk mengikuti aliran regional tubuhdan menuju ke bagian tubuh lainnya.Dimanapun lokasi terdapatnya, endometrial ekstrauterine ini dapatdipengaruhi siklus endokrin normal. Karena dipengaruhi oleh siklus endokrin,maka pada saat estrogen dan progesteron meningkat, jaringan endometrial ini juga mengalami perkembangbiakan. Pada saat terjadi perubahan kadar estrogendan progesteron lebih rendah atau berkurang, jaringan endometrial ini akanmenjadi nekrosis dan terjadi perdarahan di daerah pelvis.Perdarahan di daerah pelvis ini disebabkan karena iritasi peritonium danmenyebabkan nyeri saat menstruasi (dysmenorea). Setelah perdarahan, penggumpalan darah di pelvis akan menyebabkan adhesi/perlekatan di dindingdan permukaan pelvis. Hal ini menyebabkan nyeri, tidak hanya di pelvis tapi juga nyeri pada daerah permukaan yang terkait, nyeri saat latihan, defekasi,BAK dan saat melakukan hubungan seks. Adhesi juga dapat terjadi di sekitaruterus dan tuba fallopii.Adhesi di uterus menyebabkan uterus mengalami retroversi, sedangkanadhesi di tuba fallopii menyebabkan gerakan spontan ujung-ujung fimbriae

22untuk membawa ovum ke uterus menjadi terhambat. Hal-hal inilah yangmenyebabkan terjadinya infertil pada endometriosis.

Klasifikasi Endometriosis

Menurut letaknya endometriosis dapat digolongkan menjadi 3 golongan, yaitu :a.

Endometriosis genetalia interna, yaitu endometriosis yang letaknya didalam uterus b.

Endometriosis eksterna, yaitu endometriosis yang letaknya di dinding belakang uterus, di bagian luar tuba dan di ovariumc.

Endometriosis genetalia eksterne, yaitu endometriosis yang letaknya di pelvio peritoneum dan di kavum douglas, rekto sigmoid, kandung kencing

Tingkatan Endometriosis

Secara garis besar endometriosis ini dibagi menjadi empat tingkatan berdasarkan beratnya penyakit(American Fertility Society):1.

Stage 1 (minimal) : lesi bersifat superficial, ada perlengketan di permukaan saja2.

Stage 2 (ringan) : adanya pelengketan sampai di daerah

cul-de-sac

Stage 3 (sedang) : sama seperti stage 2, namun disertai endometriomayang kecil pada ovarium da nada perlengketan juga yang lebih banyak4.

Stage 4 (berat) : sama seperti stage 3, namun disertai endometriomayang besar dan perlengketan yang sangat luasPada endometriosis berat, ovarium, tuba fallopi, uterus, dan ususmenyatu dan dapat terfiksasi adhesi yang padat. Satu ovarium dapat berubah posisi di belakang uterus atau kavum Douglas. Kondisi ini menimbulkandyspareunia dalam dengan nyeri menetap selama beberapa jam. Pasanganwanita yang menderita endometriosis ikut terganggu akibat kenyataan bahwamereka yang memicu nyeri tersebut sehingga kondisi ini seringkali berpengaruh buruk pada kondisi mereka, terutama dalam segi seksual.Pelepasan ovum dan perjalanan ovum selanjutnya melalui tuba pada situasitersebut dapat sangat sulit sehingga wanita dapat mengalami masalah konsepsi.

Manifestasi Klinis Endometriosis

Manifestasi klinis endometriosis berkaitan lebih kepada lokasidibandingkan terhadap beratnya penyakit. Gejala endometriosis meliputi :

Nyeri, adalah manifestasi yang paling khas. Nyeri secara khas dimulaisebelum periode menstruasi mencapai puncaknya tepat sebelum onsetatau selama 1 atau 2 hari pertama menstruasi. Nyeri dapat berlangsungselama durasi menstruasi dan kadang-kadang hingga beberapa harisetelahnya. Nyeri dapat berlokasi di berbagai tempat, menyebabkandiagnosis lebih sulit dikonfirmasi.2.

Disparaunia, adalah menstruasi tidak teratur3.

Menoragi. Pasien yang menderita endometriosis sering mengalamimenstruasi yang diawali dengan perdarahan bercak berwarna gelapselama dua atau tiga hari. Selain itu menstruasi pasien tersebut sangat banyak4.

Infertilitas, sekitar sepertiga pasien endometriosis mengalami infertilitas.Infertilitas mungkin merupakan satu-satunya gejala yang muncul.

Penatalaksanaan Endometriosis

Pengobatan medisEndometriosis jarang terjadi setelah menopause sehingga hanya terjadi pada wanita yang menjalani terapi sulih hormone. Kehamilan memilikiefek yang terbatas, bahkan sering kali berefek kuratif pada penyakit ini,tetapi infertilitas merupakan salah satu gejala penyakit ini, andaipunwanita menginginkan seorang bayi. Dengan demikian, pengobatan medisdilakukan dengan menekan fungsi ovarium.a.

Danol (Danazol). Danol dapat digunakan hingga 9 bulan dan jika efeksamping dapat ditoleransi, obat ini meringankan endometriosis.Endometriosis dapat kambuh jika siklus menstruasi normal kembaliterjadi meski beberapa wanita mengalami perbaikan gejala b.

Pil kontrasepsi kombinasi. Pil kontrasepsi ini dapat bekerja efektifuntuk pengobatan kasus ringan, terutama jika kontrasepsi jugadiperlukan. Perdarahan lepas obat dan perdarahan bercak dapat terjadi,tetapi tidak terlalu bermasalah jika dibandingkan dengan endometriosisyang terjadic.

Progesterone, noretisteron, didrogesteron, atau medroksiprogesteronasetat yang diberikan dalam dosis tinggi memiliki efek hormonal yang

24sama seperti kehamilan. Efek samping progesterone hampir samadengan gejala sindrom pramenstruasi, serta dapat terjadi perdarahanlepas obat yang mengganggu.d.

Analog GnRH. Obat ini efektif dalam menekan endometriosis, tetapihanya dapat diberikan dalam jangka pendek karena beresikomenimbulkan osteoporosise.

Terapi pelengkap dan terapi alternatif. Banyak wanita melaporkan perbaikan gejala dengan mengonsumsi vitamin, unsur renik mineral,atau ramuan herbal. Terapi pelengkap dan terapi alternatif merupakan

area yang belum “dilirik” untuk diteliti, tetapi manfaat terapi ini dalam

pengobatan sindrom pramenstruasi mendorong penderitaendometriosis untuk mencobanya. Perubahan alam perasaan, vaginakering yang nyeri, dan nyeri menyerupai kram, dilaporkan berkurangdengan penggunaan minyak evening primrose. Vitamin B (terutamaB6) serta unsur renik, seperti zink dan magnesium juga terbukti efektif.Tanpa dukungan penelitian ilmiah ternama, peran efek placebo dalam pengobatan ini tidak diketahui.2.

Pengobatan melalui pembedahanTeknik yang menggunakan pengobatan ablative local, dengan diaterni ataulaparoskop laser, dikembangkan di beberapa klinik ginekologis denganlaporan keberhasilan bervariasi. Ooforektomi atau sistektomi ovariumdapat direkomendasikan. Waktu pemulihan yang diperlukan setelahdilakukan teknik pembedahan mikro lebih singkat, tetapi peralatan yangdiperlukan sangat mahal dan ketersediaannya terbatas. Akibatnya banyakwanita harus menjalani pembedahan mayor. Masalah kekambuhan masihtetap ada walaupun terapi supresif sebelum pembedahan dapat membantumengurangi masalah tersebut.Histeroktomi dan salpingo-ooforektomi bilateral dapat dipertimbangkansebagai pilihan terakhir bagi wanita yang mengeluh nyei dan konsekuensinyeri tersebut selama beberapa tahun. Keputusan untuk menjalani pembedahan mungkin membuat pasien lebih tenang, tetapi akan lebih

25 bijaksana jika sebelumnya petugas kesehatan membantu pasien mengkaji perasaannya terhadap fertilitasnya.3.

LaparoscopyLaparoscopy adalah prosedur operasi yang paling umum untuk diagnosisdari endometriosis. Laparoscopy adalah prosedur operasi minor (kecil)yang dilakukan dibawah pembiusan total, atau pada beberapa kasus-kasusdibawah pembiusan lokal. Ia biasanya dilakukan sebagai suatu prosedur pasien rawat jalan. Laparoscopy dilakukan dengan pertama memompa perut dengan karbondioksida melalui sayatan kecil pada pusar.Sebuah alat penglihat (laparoscope) yang panjang dan tips kemudiandimasukan kedalam rongga perut yang sudah dipompa untuk memeriksa perut dan pelvis. Endometrial implants kemudian dapat dilihat secaralangsung. Selama laparoscopy, biopsi-biopsi (pengeluaran dari contoh-contoh jaringan kecil untuk pemeriksaan dibawah mikroskop) dapat jugadilakukan untuk diagnosis. Adakalanya biopsi-biopsi yang diperolehselama laparoscopy menunjukan endometriosis meskipun tidak adaendometrial implants yang terlihat selama laparoscopy.4.

Ovarektomi (pengangkatan ovarium)Tindakan ini hanya dilakukan jika nyeri perut atau panggul tidak dapatdihilangkan dengan obat-obatan dan penderita tidak ada rencana untukhamil lagi. Setelah pembedahan, diberikan terapi sulih estrogen. Terapi bisa dimulai segera setelah pembedahan atau jika jaringan endometriumyang tersisa masih banyak, maka terapi baru dilakukan 4-6 bulan setelah pembedahan.

Prognosis Endometriosis

Endometriosis pada umumnya terjadi pada usia reproduksi, walaupundemikian telah ditemukan pula endometriosis pada usia remaja dan pascamenopause. Endometriosis diperkirakan terjadi pada 10-15% wanita suburyang berusia 25-44 tahun, 25-50% wanita mandul dan bisa juga terjadi padausia remaja. Endometriosis yang berat bisa menyebabkan kemandulan karenamenghalangi jalannya sel telur dari ovarium ke rahim.

26Endometriosis bisa diturunkan dan lebih sering ditemukan pada keturunan pertama (ibu, anak perempuan, saudara perempuan). Faktor lain yangmeningkatkan resiko terjadinya endometriosis adalah memiliki rahim yangabnormal, melahirkan pertama kali pada usia diatas 30 tahun.

WOC Endometriosis

Faktor genetik

Gangguan menstruasi(hipermenorea danmenoragia)System hormonal tubuhGangguan sekresi estrogen &progesteronGangguan pertumbuhan selendometriumFaktor eksternal: ToksikMikroorganisme masuk kedalam tubuhMikroorganismemenghasilkan makrofagRespon imun

Pertumbuhan sel-selabnormal

Respon imun

Perkembangbiakansel abnormal

Jaringan endometrium terdiridari fragmen endometrialTumbuh di ovarium dan organlain

ENDOMETRIOSIS

Iritasi peritoniumPerdarahan di daerah pelvisNyeri saat menstruasi(Dysminore)MK: Nyeri AkutAdhesi di pelvisNyeri saathubunganseksualMK: Gangguan PolaSeksualNyeri saat BAKMK: GangguanPola EliminasiUrinePenggumpalan darahAdhesi di uterusRetroversiUteriAdhesi di tubafalopiGerakanspontan ujungfimbraeMembawaovum keuterusterhambatInfertilMK: Gangguan CitraTubuhENDOMETRIOSISMK: AnsietasMK: Risk forbleeding

BAB 3ASUHAN KEPERAWATAN UMUM3.1

Asuhan Keperawatan Dismenore3.1.1

Proses Keperawatan

IdentitasIdentitas nama pasien meliputi nama, umur, jenis kelamin, suku/bangsa,agama, pendidikan, alamat2.

Keluhan Utama : Keluhan umum yang sering muncul pada pasiendismenore, pasien mengeluh nyeri dibagian abdomen dan daerah sekitarabdomen3.

Riwayat Penyakit Sekarang : Biasanya pasien mengeluhkan merasakannyeri pada abdomen ketika haid dan sampai menjalar pada pinggang bawah, mengalami sakit kepala/pusing kepala, badan lemas/rasa letih,mual, muntah, sakit daerah bawah pinggang4.

Riwayat Penyakit Dahulu : Tanyakan atau perlu dikaji apakah pasienmempunyai riwayat penyakit dahulu yang berhubungan dengandismenore, dan kaji riwayat nyeri yang serupa timbul pada saat setiapsiklus haid. Disminore primer biasanya mulai saat setelah menarche.Riwayat gejala neurologis seperti kelelahan yang berlebihan ketika siklushaid5.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25