Pengaruh Penerapan Tarif Pajak Progresif terhadap Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor Roda Dua (Studi Kasus pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bandung Barat).

(1)

ABSTRACT

This research aims to obtain empirical evidence on the influence of the role of the progressive tax rate towards the acceptance of two-wheeled motor vehicle tax. This research was conducted at the Office of the regional Revenue West Bandung Regency. Determination of the sample Slovin ratio using the formula, so retrieved 100 samples. Method of data collection methods data used are history in the form of financial report in 2014. Data processing using program SPSS Version 21.0. Data were tested previously been qualified from normality test.The results of this study indicate that the influence of the application of Progressive tax rates with ownership of more than one significant effect against the amount of tax revenue two-wheel motor vehicle and the application of a progressive tax rate Tax of motor influential in increasing acceptance of two-wheeled motor vehicle tax.


(2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh peranan tarif pajak progresif terhadap penerimaan pajak kendaraan bermotor roda dua. Penelitian ini dilakukan di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bandung Barat. Penentuan sampel menggunakan rumus rasio Slovin, sehingga diperoleh 100 sampel. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode data history berupa laporan keuangan pada tahun 2014. Pengolahan data menggunakan program SPSS Versi 21.0. Data yang diuji telah memenuhi syarat dari uji normalitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh penerapan Tarif Pajak Progresif dengan kepemilikan lebih dari satu berpengaruh signifikan terhadap Jumlah Penerimaan pajak kendaraan bermotor roda dua dan Penerapan Tarif Pajak Progresif Pajak Kendaraan Bermotor berpengaruh dalam peningkatan penerimaan pajak kendaraan bermotor roda dua.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...i

HALAMAN PENGESAHAN...ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...iii

KATA PENGANTAR...iv

ABSTRACT...vii

ABSTRAK...viii

DAFTAR ISI...ix

DAFTAR GAMBAR...xii

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR LAMPIRAN...xv

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang Masalah...1

1.2 Identifikasi Masalah...5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian...5

1.4Kegunaan Penelitian...5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS...7

2.1 Pajak………...7

2.2 Fungsi Pajak...9

2.3 Jenis Pajak...11

2.4 Tarif Pajak...13


(4)

2.6 Sistem Pemungutan Pajak...15

2.7 Syarat Pemungutan Pajak...15

2.8 Pajak Daerah...17

2.8.1 Dasar Pengenaan Pajak Daerah...18

2.8.2 Tarif Pajak Daerah...19

2.9 Pajak Kendaraan Bermotor...21

2.9.1 Landasan Hukum Pemungutan Pajak Kendaraan Bermoto....22

2.9.2 Objek Pajak Kendaraan Bermotor………...23

2.9.3 Subjek Pajak dan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor…...23

2.9.4 Tarif Pajak Kendaraan Bermotor…...24

2.9.5 Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor...26

2.9.6 Tata Cara Pembayaran dan Penagihan Pajak Kendaraan Bermotor...27

2.9.7 Perhitungan Pajak Kendaraan Bermotor...29

2.9.8 Keberatan dan Banding...29

2.9.9 Sanksi atas Pajak Kendaraan Bermotor...29

2.10 Kerangka Pemikiran...30

2.11 Pengembangan Hipotesis...30

BAB III METODE PENELITIAN...31

3.1 Objek Penelitian...31

3.1.1 Profil Dinas Pendapatan Daerah Cabang Wilayah Kabupaten Bandung Barat…...31

3.1.2 Visi Dan Misi Kantor Dinas Pendapatan Daerah Cabang Wilayah Kabupaten Bandung Barat...33

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian...34

3.3 Jenis Penelitian...34

3.4 Operasional Variabel...35


(5)

3.6 Sumber Data...39

3.7 Teknik Pengumpulan Data...41

3.8 Pengujian Instrument Penelian...41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...44

4.1 Penerapan Tarif Pajak Progresif Penerapan Pajak Progresif Terhadap Pajak Kendaraan Bermotor Roda Dua……...44

4.1.1 Potensi dan Realisasi Pajak Kendaraan Bermotor Kabupaten Bandung Barat...45

4.2 Pengaruh Pajak Progresif Kendaraan Bermotor Roda Dua Terhadap Penerimaan Pajak………...48

4.2.1 Analisis Deskripsi Hasil Penelitian ………...51

4.2.2 Analisis Hipotesis ………...54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan...62

5.2 Keterbatasan...62

5.3 Saran...63

DAFTAR PUSTAKA...65

LAMPIRAN...66


(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Skema Pengelompokan Pajak...13

Gambar 2.2 Pengaruh penerapan Tarif Progresif pada Pajak Kendaraan

Bermotor Roda Dua terhadap penerimaan Pajak Daerah...30

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Cabang Pelayanan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Wilayah Kab. Bandung Barat...34

Gambar 4.1 Potensi Cabang Pelayanan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Wilayah Kabupaten Bandung Barat...46

Gambar 4.2 Jumlah kendaraan bermotor roda dua di Kabupaten Bandung Barat selama 4 tahun………...47 Gambar 4.3 Grafik asumsi normalitas…...52

Gambar 4.4 Kurva Pengujian Hipotesis Paired-Sample T-Test Variabel

Kepemilikan Kendaraan Bermotor ke–2 (X0)…………...56

Gambar 4.5 Kurva Pengujian Hipotesis Paired-Sample T-Test Variabel

Kepemilikan Kendaraan Bermotor ke–3 (X1)…...57 Gambar 4.6 Kurva Pengujian Hipotesis Paired-Sample T-Test Variabel


(7)

Gambar 4.7 Kurva Pengujian Hipotesis Paired-Sample T-Test Variabel


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Perhitungan jumlah sampel penelitian………...39

Tabel 4.1 Data variabel Y...47

Tabel 4.2 Data variabel X tarif progresif kepemilikan ke 2...48

Tabel 4.3 Data variabel X tarif progresif kepemilikan ke 3………...50

Tabel 4.4 Data variabel X tarif progresif kepemilikan ke 4...50

Tabel 4.5 Data variabel X tarif progresif kepemilikan ke 5...50

Tabel 4.6 Data jumlah pokok pembayaran yang harus dibayarkan oleh Wajib Pajak...51


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Tabulasi Data...66

Lampiran B Statistika Dekriptif...69

Lampiran C Statistika Hipotesis...71

Lampiran D Curriculum Vitae...72


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era globalisasi telah berdampak positif terhadap kehidupan masa kini, salah satunya dapat dirasakan oleh masyarakat adalah kemajuan di bidang transportasi. Kendaraan bermotormenjadi favorit dalam memenuhi kebutuhan sebagai penunjang kelengkapan perekonomian masyarakat, karena dapat mempermudah akses dalam melakukan kegiatan ekonomi. Selain manfaat dan kegunaannya dapat juga dijadikan sebagai simbol status sosial bagi pemiliknya.

Transportasi berkembang dengan pesat dengan adanya kemudahan dalam memperolehnya, terutama kendaraan bermotor roda dua yang jumlahnya melebihi pertambahan jumlah dan kualitas jalan. Akibatnya, menimbulkan berbagai macam permasalahan, salah satunya kemacetan yang dapat merugikan masyarakat. Dengan adanya pertambahan kepemilikan kendaraan bermotor, maka penerimaan pajakkendaraan bermotor mengalami peningkatan tetapi juga berdampak negatif karena harus mengeluarkan biaya lebih tinggi akibat kemacetan yang terjadi.

Dengan berlakunya sistem otonomi daerah di Indonesia, Pemerintah sebagai pengatur dan pembuat kebijakan telah memberi kewenangan setiap daerah untuk mengatur dan menciptakan perekonomiannya sendiri sehingga diharapkan setiap


(11)

BAB I PENDAHULUAN 2

daerah baik provinsi, kota, maupun kabupaten/kota dapat dengan mandiri melaksanakan dan menyediakan dana untuk membiayai aktifitas ekonominya masing-masing dalam mewujudkan kesejateraan masyarakat yang diatur dalam UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan UU No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah.

Penyelenggaraan otonomi daerah bertumpu pada persoalan pendapatan daerah yang berasal dari berbagai sumber. Pembiayaan yang paling penting berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD).Sehingga tiap daerah berhak untuk melakukan pemungutan biaya berupa pajak. Pemberian wewenang kepada daerah untuk memungut pajak dan retribusi daerah diperlukan adanya landasan hukum pemungutan pajak dan retribusi daerah yaitu Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 yang berlaku sejak Januari 2010 (Waluyo. 2011: 23) “Perpajakan Indonesia”.

Berdasarkan UU Ketentuan Umum Pajak Nomor 28 Tahun 2007 Pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H. dalam buku “Pengantar Hukum Pajak” (H. Bohari. 2012: 21) , Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum, dengan penjelasan sebagai berikut: “dapat dipaksakan” artinya: bila utang pajak tidak dibayar, utang itu dapatditagih dengan


(12)

BAB I PENDAHULUAN 3

menggunakan kekerasan, seperti surat paksa dan sita, dan jugapenyanderaan terhadap pembayaran pajak, tidak dapat ditunjukkan jasa timbal balik tertentu seperti halnya dengan retribusi.

Berlakunya UU No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, pemerintah berupaya untuk mengendalikan jumlah kendaraan bermotor dengan tarif Pajak Kendaraan Bermotor dikenakan secara progresif, terutama kendaraan bermotor roda dua, dengan jumlah pengendara roda dua secara massalpenggunaan jalan raya yang merupakan barang publik mempunyai beban biaya bertambah, baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga pemerintah dapat mengendalikan jumlah kendaraan bermotor roda dua tanpa mengurangi fungsi Pajak Kendaraan Bermotor sebagai salah satu sumber penerimaan pajak daerah.

Pajak dan retribusi daerah merupakan salah satu pendapatan daerah yang tergolong kedalam Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dalam pajak dan retribusi daerah, provinsi dan kabupaten/kota dibagi dalam hal kewenanganya menetapkan pajak. Hal-hal yang termasuk kedalam bagian provinsi adalah pengaturan mengenai pajak kendaraan bermotor. Dalam pasal 6 UU No 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, kendaraaan bermotor roda dua dikenakan sistem pajak progresif jika seseorang memiliki kendaraan dengan identitas yang sama dan kepemilikan kendaraan bermotor lebih dari satu. Besaran pajak yang digunakan dalam undang-undang tersebut paling rendah 1% dan paling tinggi 2% untuk kepemilikan kendaraan bermotor pertama. Untuk kendaraan bermotor kedua dan seterusnya tarif ditetapkan secara progresif paling rendah 2 % dan paling tinggi 10%. Dalam undang-undang No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Kendaraan Bermotor yang


(13)

BAB I PENDAHULUAN 4

ditentukan adalah range besaranya. Sedangkan tarifnya ditentukan oleh provinsi dengan sebuah Peraturan Daerah.

Pajak progresif adalah pajak yang sistem pemungutannya dengan cara menaikkan persentase kena pajak yang harus dibayar sesuai dengan kenaikan objek pajak. Dalam sistem perpajakan di Indonesia salah satu pajak yang diterapkan dengan sistem tarif progresif yaitu Pajak Kendaraan Bermotor.

Pajak memiliki peran penting, salah satunya merupakan instrumen dalam rangka mengatasi kesenjangan distribusi pendapatan antara orang (masyarakat) yang memiliki penghasilan tinggi dan yang memiliki penghasilan rendah, oleh karena itu tarif Pajak Penghasilan pribadi di Indonesia mengenal tarif pajak progresif di mana semakin tinggi penghasilan maka semakin tinggi pula tarif Pajak Penghasilannya.

Hal ini perlu dicermati, sebagaimana beban masyarakat sebagai Wajib Pajak mengalami peningkatan dikarenakan adanya biaya lebih tinggi yang harus dibayarkan dan berpengaruh terhadap penerimaan pajak kendaraan bermotor, karena pajak kendaraan bermotor merupakan salah satu potensi sumber penerimaan pajak daerah yang diperlukan oleh pemerintah dalam melakukan otonomi daerah.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk meneliti mengenai bagaimana pelaksanaan pembayaran pajak progresif kendaraan bermotor roda dua dengan judul “PENGARUH PENERAPAN TARIF PAJAK PROGRESIF TERHADAP

PENERIMAAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA” (Studi


(14)

BAB I PENDAHULUAN 5

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas timbul beberapa pertanyaan yang merupakan rumusan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan tarif pajak progresif terhadap pajak kendaraan bermotor roda dua?

2. Bagaimana pengaruh diberlakukannya pajak progresif kendaran bermotor roda dua terhadap penerimaan pajak daaerah baik secara parsial dan simultan?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan yang ingin dicapai oleh penulis adalah:

1. Untuk mengetahui penerapan tarif pajak progresif terhadap penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor roda dua

2. Untuk mengetahui tarif Pajak Progresif berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan Pajak Kendaraan roda dua.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan yang ingin dicapai oleh penulis adalah:

1. Bagi penulis, penelitian ini berguna untuk menempuh ujian sarjana di Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Maranatha.

2. Bagi kalangan akademis penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan penelitian yang serupa atau lebih mendalam atau menemukan teori baru, khususnya dalam hal yang berkenaan dengan pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor.


(15)

BAB I PENDAHULUAN 6

3. Bagi kalangan praktisi penelitian ini diharapkan dapat membantu kinerja Dinas dalam upaya meningkatkan penerimaan Pajak Daerah yang salah satunya bersumber dari Pajak Kendaraan Bemotor, khususnya roda dua. 4. Bagi kalangan umum penelitian berguna untuk menambah wawasan dan ilmu

pengetahuan mengenai bidang perpajakan, khususnya berkenaan dengan pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor roda dua.


(16)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil pengujian yang dilakukan mengenai pengaruh penerapan tarif pajak progresif terhadap penerimaan pajak kendaraan bermotor roda dua studi kasus pada kantor Dinas Pendapatan Daerah cabang wilayah Kabupaten Bandung Barat, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian yang telah dilakukan membuktikan bahwa tarif pajak progresif terhadap penerimaan pajak kendaraan bermotor roda dua diterapkan secara memadai dapat dilihat visi misi yang ada di kantor Dinas Pendapatan Daerah cabang wilayah Kabupaten Bandung Barat, wewenang dan tanggung jawab yang menjadi acuan dasar penerapan tarif pajak progresif dalam upaya peningkatan penerimaan pajak kendaraan bermotor roda dua. Kegiatan ini di dasari oleh Undang-Undang

2. Hasil penelitian ini juga dapat membuktikan bahwa tarif pajak perogresif memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan pajak kendaraan bermotor roda dua,baik kepemilikan 2, 3, 4, maupun 5 atau lebih.

5.2 Keterbatasan

Keterbatasan yang dimiliki penulis selama melakukan penelitian adalah sebagai berikut:


(17)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 63

1. Penelitian dilakukan dengan menggunakan alat bantu data kuantitatif berupa laporan keuangan yang telah diolah sebelumnya dari Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bandung Barat dengan sampel yang kecil. Untuk mendapat hasil yang signifikan dan terlihat jelas, sebaiknya penelitian berikutnya hendaknya menggunakan jumlah sampel yang lebih besar.

2. Penelitian hanya dilakukan pada periode yang pendek yaitu tahun 2014. Sebaiknya dalam mendapatkan hasil yang lebih tepat dan signifikan, sebaiknya penelitian hendaknya dilakukan lebih dari satu tahun, sehingga hasil yang didapatkan lebih tepat dan signifikan.

5.3 Saran

Saran yang ingin disampaikan penulis dengan harapan dapat dijadikan bahan masukan adalah:

1. Dengan adanya penelitian penerapan tarif pajak progresif terhadap penerimaan pajak kendaraan bermotor roda dua, maka bisa menjadi salah satu tolak ukur dalam pengembangan suatu daerah, membuat pemerintah daerah lebih fokus lagi dalam mempertahankan independensi dan obyektifitasnya dalam melaksanakan kegiatan operasional sehingga lebih mampu melaksanakan otonomi daerahnya dengan lebih baik terutama infrastruktur dalam mengurangi peningkatan jumlah kendaraan yang dapat meningkat.

2. Bagi Dinas Pendapatan Daerah hendaknya mengadakan sosialisi yang terbuka dan umum untuk memfasilitasi wajib pajak untuk menambah


(18)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 64

wawasan dan pengetahuan dalam pemberlakuan tarif pajak progresif yang independen dan objektif.

3. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan mampu mengembangkan variabel yang dalam penelitian sebelumnya sehingga bisa memberikan ilmu dan pengetahuan baru bagi pajak ataupun bagian lain di dalam perusahaan dan dapat melakukan penelitian dengan jangka waktu yang lebih panjang untuk memperoleh simpulan yang teruji.


(19)

Daftar Pustaka 65

DAFTAR PUSTAKA

Ilyas, Wirawan B. (2007). Hukum Pajak, Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Mardiasmo, (2009). Perpajakan Indonesia. Edisi Revisi. Jogjakarta: Andi. Peraturan Gubernur Jawa Barat No.13 Tahun 2011

Prakosa, Kesit Bambang, (2003). Pajak dan Retribusi Daerah. Penerbit UII. Pres. Yogyakarta.

Rahman, Abdul, (2010). Administrasi Perpajakan, Penerbit Nuansa. Bandung Resmi, Siti. (2012). Perpajakan: Teori dan Kasus. Buku 2. Edisi 6. Penerbit

Salemba Empat. Jakarta.

Siahaan, Pahala, Marihot, (2013). Pajak dan Retribusi Daerah, edisi revisi. Penerbit : Rajawali Pers. Jakarta.

Suandy, Erly. (2011). Hukum Pajak. Edisi 5. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian, Kuantitatif dan Kualitatif, dan R&D. Penerbit Alfabeta. Bandung.

Undang-Undang No. 28 tahun 2009 pasal 6 ayat 1

Waluyo, (2011). Perpajakan Indonesia. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Waluyo, (2013). Perpajakan Indonesia. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.


(1)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas timbul beberapa pertanyaan yang merupakan rumusan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan tarif pajak progresif terhadap pajak kendaraan bermotor roda dua?

2. Bagaimana pengaruh diberlakukannya pajak progresif kendaran bermotor roda dua terhadap penerimaan pajak daaerah baik secara parsial dan simultan?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan yang ingin dicapai oleh penulis adalah:

1. Untuk mengetahui penerapan tarif pajak progresif terhadap penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor roda dua

2. Untuk mengetahui tarif Pajak Progresif berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan Pajak Kendaraan roda dua.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan yang ingin dicapai oleh penulis adalah:

1. Bagi penulis, penelitian ini berguna untuk menempuh ujian sarjana di Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Maranatha.

2. Bagi kalangan akademis penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan penelitian yang serupa atau lebih mendalam atau menemukan teori baru, khususnya dalam hal yang berkenaan dengan pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor.


(2)

BAB I PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha

3. Bagi kalangan praktisi penelitian ini diharapkan dapat membantu kinerja Dinas dalam upaya meningkatkan penerimaan Pajak Daerah yang salah satunya bersumber dari Pajak Kendaraan Bemotor, khususnya roda dua. 4. Bagi kalangan umum penelitian berguna untuk menambah wawasan dan ilmu

pengetahuan mengenai bidang perpajakan, khususnya berkenaan dengan pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor roda dua.


(3)

62 Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil pengujian yang dilakukan mengenai pengaruh penerapan tarif pajak progresif terhadap penerimaan pajak kendaraan bermotor roda dua studi kasus pada kantor Dinas Pendapatan Daerah cabang wilayah Kabupaten Bandung Barat, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian yang telah dilakukan membuktikan bahwa tarif pajak progresif terhadap penerimaan pajak kendaraan bermotor roda dua diterapkan secara memadai dapat dilihat visi misi yang ada di kantor Dinas Pendapatan Daerah cabang wilayah Kabupaten Bandung Barat, wewenang dan tanggung jawab yang menjadi acuan dasar penerapan tarif pajak progresif dalam upaya peningkatan penerimaan pajak kendaraan bermotor roda dua. Kegiatan ini di dasari oleh Undang-Undang

2. Hasil penelitian ini juga dapat membuktikan bahwa tarif pajak perogresif memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan pajak kendaraan bermotor roda dua,baik kepemilikan 2, 3, 4, maupun 5 atau lebih.

5.2 Keterbatasan

Keterbatasan yang dimiliki penulis selama melakukan penelitian adalah sebagai berikut:


(4)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 63

Universitas Kristen Maranatha

1. Penelitian dilakukan dengan menggunakan alat bantu data kuantitatif berupa laporan keuangan yang telah diolah sebelumnya dari Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bandung Barat dengan sampel yang kecil. Untuk mendapat hasil yang signifikan dan terlihat jelas, sebaiknya penelitian berikutnya hendaknya menggunakan jumlah sampel yang lebih besar.

2. Penelitian hanya dilakukan pada periode yang pendek yaitu tahun 2014. Sebaiknya dalam mendapatkan hasil yang lebih tepat dan signifikan, sebaiknya penelitian hendaknya dilakukan lebih dari satu tahun, sehingga hasil yang didapatkan lebih tepat dan signifikan.

5.3 Saran

Saran yang ingin disampaikan penulis dengan harapan dapat dijadikan bahan masukan adalah:

1. Dengan adanya penelitian penerapan tarif pajak progresif terhadap penerimaan pajak kendaraan bermotor roda dua, maka bisa menjadi salah satu tolak ukur dalam pengembangan suatu daerah, membuat pemerintah daerah lebih fokus lagi dalam mempertahankan independensi dan obyektifitasnya dalam melaksanakan kegiatan operasional sehingga lebih mampu melaksanakan otonomi daerahnya dengan lebih baik terutama infrastruktur dalam mengurangi peningkatan jumlah kendaraan yang dapat meningkat.

2. Bagi Dinas Pendapatan Daerah hendaknya mengadakan sosialisi yang terbuka dan umum untuk memfasilitasi wajib pajak untuk menambah


(5)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 64

Universitas Kristen Maranatha

wawasan dan pengetahuan dalam pemberlakuan tarif pajak progresif yang independen dan objektif.

3. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan mampu mengembangkan variabel yang dalam penelitian sebelumnya sehingga bisa memberikan ilmu dan pengetahuan baru bagi pajak ataupun bagian lain di dalam perusahaan dan dapat melakukan penelitian dengan jangka waktu yang lebih panjang untuk memperoleh simpulan yang teruji.


(6)

Daftar Pustaka 65

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Ilyas, Wirawan B. (2007). Hukum Pajak, Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Mardiasmo, (2009). Perpajakan Indonesia. Edisi Revisi. Jogjakarta: Andi. Peraturan Gubernur Jawa Barat No.13 Tahun 2011

Prakosa, Kesit Bambang, (2003). Pajak dan Retribusi Daerah. Penerbit UII. Pres. Yogyakarta.

Rahman, Abdul, (2010). Administrasi Perpajakan, Penerbit Nuansa. Bandung Resmi, Siti. (2012). Perpajakan: Teori dan Kasus. Buku 2. Edisi 6. Penerbit

Salemba Empat. Jakarta.

Siahaan, Pahala, Marihot, (2013). Pajak dan Retribusi Daerah, edisi revisi. Penerbit : Rajawali Pers. Jakarta.

Suandy, Erly. (2011). Hukum Pajak. Edisi 5. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian, Kuantitatif dan Kualitatif, dan R&D. Penerbit Alfabeta. Bandung.

Undang-Undang No. 28 tahun 2009 pasal 6 ayat 1

Waluyo, (2011). Perpajakan Indonesia. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Waluyo, (2013). Perpajakan Indonesia. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Sistem Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor Terhadap Upaya Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara

8 182 62

Perancangan Model Aplikasi Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Berbasis Virtual Private Network Pada Unit Pelayanan Teknis Samsat Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara

22 153 43

Upaya Peningkatan Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor Sebagai Sumber Pendapatan Asli Daerah Pada Kantor Sistem Administrasi Manunggal Di Bawah Satu Atap (SAMSAT) Pematang Siantar

19 128 57

Pengaruh Diberlakukannya Tarif Pajak Progresif dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Roda Dua Terhadap Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor di Kota Bandung.

0 2 22

Pengaruh Penerapan Tarif Pajak Progresif Pajak Kendaraan Bermotor terhadap Penerimaan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Roda Dua di Kota Cimahi.

0 0 18

Pengaruh Penerapan Tarif Pajak Progresif atas Kendaraan Bermotor terhadap Pembelian Kendaraan Bermotor di Kota Bandung.

0 6 18

Pengaruh Tarif Pajak Progresif Pajak Kendaraan Bermotor terhadap Penerimaan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Roda Dua (Studi Kasus pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung Barat).

0 0 17

Pengaruh Penerapan Pajak Progresif Kendaraan Bermotor Roda Empat terhadap Penerimaan Pajak Daerah Provinsi Jawa Barat (Studi Kasus pada Kantor Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat dan SAMSAT CPDP Kota Bandung III Soekarno Hatta).

2 6 18

Pengaruh Diberlakukannya Pajak Progresif dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Roda Empat Terhadap Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor di Kota Bandung.

2 9 19

Pengaruh Pajak Kendaraan Bermotor terhadap Penerimaan Pajak Daerah: Studi Kasus pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat.

0 0 18