PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU STATIKA DAN TEGANGAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DI KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI I PERCUT SEI TUAN TAHUN A

(1)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU STATIKA DAN TEGANGAN

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DI KELAS XI

PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI I PERCUT SEI TUAN

TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

PRANITA

NIM. 508 311 031

PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2013


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

DALAM PEMBELAJARAN ILMU STATIKA DAN TEGANGAN

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DI KELAS XI

PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN

DI SMK NEGERI I PERCUT SEI TUAN

TAHUN AJARAN 2012/2013

PRANITA

508311031

Dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan

Tanggal : 25 Juni 2013 PANITIA PENGUJI

NAMA TANDA TANGAN TANGGAL

Prof. Dr . Sumarno, M.Pd ……….. ...……... (Ketua)

Drs. Asri Lubis, ST., M.Pd ……….. ...…….. (Sekretaris/Pembimbing/Penguji)

Drs. Sorgang Siagian, M.Pd ……….. ...……... (Penguji)

Drs. Juanda Sianipar, M.Pd ……….. ...……... (Penguji)

Drs. Jintar Tampubolon, M.Pd ……….. ...……... (Penguji)

Medan, Juli 2013 Dekan

Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd NIP. 19580222 198103 1 001


(3)

ABSTRAK

PRANITA, NIM. 508311031. Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ilmu Statika Dan Tegangan Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Di Kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan Di SMK Negeri I Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk menemukan model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran Ilmu Statika Dan Tegangan pada kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan Di SMK Negeri I Percut Sei Tuan.

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Negeri I Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013, dengan jumlah siswa 25 orang dan objek dalam penelitian ini adalah hasil belajar dan aktivitas siswa pada mata pelajaran ilmu statika dan tegangan.

Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 1 kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observating), dan refleksi (reflecting). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hasil belajar dan aktivitas siswa pada mata diklat Ilmu Statika dan Tegangan sub kompetensi teori kesetimbangan dengan model pembelajaran NHT. Dalam penelitian ini, ditemukan pada siklus I rata-rata hasil belajar siswa 67,99 meningkat pada siklus II menjadi 91,63. Sedangkan nilai aktivitas siswa pada siklus I adalah 68,52 kategori penilaian tidak aktif meningkat pada siklus II dengan rata-rata 83,76 penilaian aktif.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa dengan melakukan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran NHT dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Statika dan Tegangan sub kompetensi teori kesetimbangan di kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri I Percut Sei Tuan. Selain itu dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran Ilmu Statika dan Tegangan.


(4)

ii

ABSTRACT

Pranita, NIM. 508 311 031. Improved Activities and Learning Outcomes Student Learning Science In Statics And Voltage Through Cooperative Learning Model Type Numbered Heads Together (NHT) In Class XI Skills Program in Architecture Engineering Interior SMK I Percut Sei Tuan Academic Year 2012/2013.

This research is a Classroom Action Research (PTK) that aims to find a model of learning that can improve learning outcomes and learning activities of students in Science Statics And Tension in class XI Architecture Engineering Skills Program at SMK Percut Sei Tuan.

Subjects in this study was a class XI student of SMK Percut Sei Tuan Academic Year 2012/2013, with 25 students and the number of objects in this study is the result of learning and student activity in science subjects statics and voltage.

The research was conducted in two cycles, each cycle consisting of 1 meetings. Each cycle consists of stages of planning (planning), action (acting), observation (observating), and reflection (reflecting). The purpose of this study was to determine the results of learning and training activities of students on the Science Statics and sub competencies Voltage equilibrium theory with NHT models. In this study, it was found in the first cycle an average of 67.99 improved student learning outcomes in the second cycle to 91.63. While the value of student activities in the cycle I was off 68.52 appraisal category increased in the second cycle with an average of 83.76 active assessment.

Based on the results of this study concluded that with the implementation of learning with NHT models can improve learning outcomes Statics Science and Voltage sub competencies equilibrium theory in class XI Architecture Engineering Expertise Program SMK Percut Sei Tuan. Moreover, it can increase the activity of students in science learning Statics and Voltage.


(5)

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmanirrahiim

Alhamdulillah, penulis panjatkan puji dan syukur ke hadirat Ilahi karena berkat petunjuk dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ilmu Statika Dan Tegangan Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Di Kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan Di SMK Negeri I Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013”.Guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Penulis menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya atas bantuan dan dukungannya kepada:

1. Bapak Drs. Asri Lubis, ST., M.Pd selaku Dosen Pembimbing dan Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Medan yang telah memberikan waktu dan petunjuk selama penyusunan skripsi ini. 2. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas

Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K. M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Nono Sebayang, ST., M.Pd selaku Ketua Prodi Jurusan Pendidkan Teknik Bangunan Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Drs. Sorgang Siagian, M.Pd selaku dosen penguji atas segala saran dalam penyempurnaan skripsi.


(6)

iv

6. Bapak Drs. Juanda Sianipar , M.Pd selaku dosen penguji atas segala saran dalam penyempurnaan skripsi.

7. Bapak Drs. Jintar Tampubolon, M.Pd selaku dosen penguji atas segala saran dalam penyempurnaan skripsi.

8. Bapak Kasni, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMK Negeri I Percut Sei Tuan yang telah memberikan ijin dan bantuan selama masa penelitian.

9. Ibu Dra. Hafsah Nasution selaku guru kelas XI Teknik Gambar Bangunan Mata Diklat Ilmu Statika dan Tegangan SMK Negeri I Percut Sei Tuan yang telah memberikan bantuan selama masa penelitian.

10.Kedua orang tua saya (Taan dan Tuminah) terima kasih atas doa serta semangat yang senantiasa ayah dan ibu berikan kepada penulis yang menjadi motivasi terbesar penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

11.Kedua mertua saya (Rasmin dan Misnem) terima kasih atas doa dan dukungan yang bapak dan mamak berikan kepada penulis yang menjadi motivasi terbesar penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

12.Suami saya tercinta (Pipit Sandra) terima kasih atas doa serta semangat yang senantiasa papa berikan kepada penulis yang menjadi motivasi dan penyemangat penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

13.Anak saya tercinta (Muhammad Zaidan Farhan) terima kasih atas kehadiran ananda di dalam kehidupan penulis yang menjadi semngat dan motivasi penulis dalam penyelesaian skripsi ini.


(7)

14.Abang dan kakak saya ( Suwarno, Malin, Anjas, Endi, Suwarni, Sudiani, Anti dan Ningsih) terima kasih atas motivasi serta dorongan untuk penulis agar selalu bersemangat dalam penulisan skripsi.

15.Adik saya (Junaidi) terima kasih atas motivasi serta dorongan untuk penulis agar selalu bersemangat dalam penulisan skripsi.

16.Teman seperjuangan dalam suka dan duka penulisan skripsi Khairiah Putri Utami, Arif, Teguh, Indah, Ayu, Faris, Mira, Adhes, Kak Erika, Lasni, Angri, Boy Pance, Benardo, Ari, Rahman, Rahmad, Samhot, Fitradi, Adik Sari, Adik Dani, Adik Yunus Terima kasih atas semua bantuan dan motivasinya dalam penyelesaian skripsi ini.

17.Rekan-rekan mahasiswa PTB stambuk 2008 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini.

Akhir kata saya berharap kiranya skripsi ini dapat memberikan manfaat dan dapat memenuhi fungsi yang semestinya.

Medan, Juli 2013 Penulis,

PRANITA


(8)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1 DKN Semester Genap SMK Negeri I Percut Sei Tuan ... 2

Tabel 2 Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif dengan Konvensional ... 15

Tabel 3 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif ... 18

Tabel 4 Siklus Penelitian Tindakan Kelaas ... 34

Tabel 5 Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar... 37

Tabel 6 Format Observasi Aktivitas Siswa ... 38

Tabel 7 Rubrik Penilaian Aktivitas Belajar ... 39

Tabel 8 Makna Koefisien Korelasi Momen Produk ... 42

Tabel 9 Kriteria Penentuan Taraf Kesukaran Butir Soal ... 43

Tabel 10 Kriteria Penentuan Daya Beda ... 44

Tabel 11 Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ... 49

Tabel 12 Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II ... 53

Tabel 13 Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus I dan II ... 56


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Silabus ... 64

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran NHT Siklus I... 65

3. Naskah Pembelajaran Siklus I ... 71

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran NHT Siklus II ... 82

5. Naskah Pembelajaran Siklus II ... 88

6. Sebaran Data Uji Coba Instrumen Siklus I ... 98

7. Perhitungan Uji Coba Tes Siklus I ... 99

8. Tabel Validitas Tes Siklus I ... 102

9. Tabel Tingkat Kesukaran Soal Siklus I ... 102

10.Tabel Perhitungan Daya Beda Siklus I ... 103

11.Sebaran Data Uji Coba Instrumen Siklus II... 104

12.Perhitungan Uji Coba Tes Siklus II ... 105

13.Tabel Validitas Tes Siklus II ... 108

14.Tabel Tingkat Kesukaran Soal Siklus II ... 108

15.Tabel Perhitungan Daya Beda Siklus II ... 109

16.Tes Hasil Belajar Siklus I ... 110

17.Jawaban Soal Siklus I ... 113

18.Lembar Jawaban ... 114

19.Tes Hasil Belajar Siklus II ... 115

20.Jawaban Soal Siklus II ... 117

21.Lembar Jawaban ... 118

22.Lembar Aktivitas Siklus I ... 119

23.Lembar Aktivitas Siklus II ... 120


(10)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Salah satu upaya untuk menciptakan manusia yang berkualitas adalah dengan pendidikan. Karena pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan setiap bangsa. Pendidikan juga merupakan faktor pendukung dalam perkembangan dan persaingan dalam berbagai bidang. Pendidikan terasa semakin penting ketika seseorang harus memasuki kehidupan di masyarakat dan di dunia kerja. Karena yang bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari maupun yang akan datang. Melalui pendidikan diharapkan terbentuknya Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki etos kerja, produktivitas, dan mampu menguasai serta memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).

Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas pembelajaran merupakan upaya dari guru terhadap siswa, agar timbul keinginan siswa untuk belajar sehingga terjadi suatu perubahan tingkah laku sesuai dengan keadaan dan kemampuan siswa. Pembelajaran yang berkualitas adalah pembelajaran yang melibatkan seluruh komponen utama proses belajar mengajar, yaitu guru, siswa dan interaksi antara keduanya, serta ditunjang oleh berbagai unsur-unsur pembelajaran, meliputi tujuan pembelajaran, pemilihan materi pelajaran, sarana prasarana yang menunjang, situasi atau kondisi belajar yang kondusif, serta metode evaluasi yang sesuai dengan kurikulum. Prestasi belajar dapat dioptimalkan melalui peningkatan kualitas pembelajaran.

Hal yang menjadi hambatan selama ini dalam pembelajaran ilmu statika dan tegangan adalah disebabkan kurang dikemasnya pembelajaran ilmu statika dan tegangan dengan metode yang menarik, menantang, dan menyenangkan. Para guru sering kali menyampaikan materi ilmu statika dan tegangan apa adanya (konvensional), sehingga pembelajaran ilmu statika dan tegangan cenderung membosankan dan kurang menarik minat para siswa yang pada akhirnya prestasi


(11)

2

belajar siswa kurang memuaskan. Di sisi lain juga ada kecenderungan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran ilmu statika dan tegangan masih rendah.

Rendahnya tingkat keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar merupakan hal yang sangat sering ditemukan dan merupakan hal yang dapat menghambat tercapainya keberhasilan proses pembelajaran. Dengan kevakuman dan pasifnya siswa dalam proses belajar mengajar dapat mengakibatkan beberapa hal yang bisa merugikan berbagai pihak. Bagi siswa sendiri selain kurang terlatihnya skill dalam berpendapat juga mengakibatkan kejenuhan dalam belajar, atau bahkan dapat mengakibatkan kurangnya ilmu pengetahuan yang dapat ditransper oleh siswa sendiri. Dilain pihak guru juga akan merasakan hal yang kurang baik, selain merasa ragu apakah materi yang diberikannya sudah cukup diterima atau malahan tidak dapat dimengerti oleh para siswa.

Kurang efektifnya proses pembelajaran di dalam kelas dapat mengakibatkan banyak hal. Salah satunya adalah hasil belajar siswa yang rendah. Hal ini dapat dilihat pada salah satu mata diklat produktif yaitu Ilmu Statika dan Tegangan (IST) siswa kelas XI semester IV di SMK Negeri I Percut Sei Tuan diperoleh nilai rata-rata untuk tahun ajaran 2009/2010, 2010/2011 dan 2011/2012 adalah:

Tabel 1. Persentase Nilai Belajar Ilmu Statika dan Tegangan di SMK Negeri I Percut Sei Tuan. Tahun Pelajaran Nilai Jumlah Siswa Persentase 2009/2010 2010/2011 2011/2012 <7,5 7,50-7,90 8,00-8,90 9,00-10 <7,5 7,50-7,90 8,00-8,90 9,00-10 <7,5 7,50-7,90 8,00-8,90 9,00-10

4 orang 8 orang 9 orang 2 orang 6 orang 6 orang 9 orang 1 orang 5 orang 7 orang 10 orang 2 orang

17,4% 34,8% 39,1% 8,7% 26,1% 26,1% 39,1% 4,3% 20,8% 29,2% 41,7% 8,3%


(12)

3

Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan oleh pihak SMK Negeri I Percut Sei Tuan adalah 7,50. Dari data yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata siswa selama tiga tahun terakhir masih ada nilai yang di bawah standart ketuntasan minimal. Belum optimalnya hasil belajar siswa dalam ilmu statika dan tegangan tentu dipengaruhi banyak variabel. Namun secara garis besar variabel tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal adalah bahan ajar, strategi dan model pembelajaran, media pembelajaran serta situasi lingkungan. Maka berdasarkan hal tersebut penggunaan model pengajaran yang kurang tepat dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Sehingga siswa dalam memahami dan menguasai materi masih kurang dan nilai yang diperoleh siswa cenderung rendah.

Berdasarkan observasi di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan, kelemahan belajar ilmu statika dan tegangan di antaranya adalah siswa menganggap bahwa ilmu statika dan tegangan itu adalah pelajaran yang sulit, siswa kurang memperhatikan materi yang diberikan guru, kurangnya pemahaman siswa terhadap matematika, siswa kurang dalam mengerjakan latihan-latihan soal, siswa malu bertanya tentang materi yang belum dimengerti, siswa kurang memiliki keberanian untuk menyampaikan pendapat kepada orang lain, siswa kurang menyukai model pembelajaran yang digunakan guru.

Kurang optimalnya hasil belajar tersebut juga dapat disebabkan kurangnya pemahaman siswa terhadap konsep-konsep yang ada dalam ilmu statika dan tegangan yang dipandang merupakan seperangkat fakta-fakta yang harus dihafal. Oleh karena itu guru harus mencari cara yang dapat membuat siswa tertarik dalam mempelajari ilmu statika dan tegangan.

Menciptakan proses pembelajaran yang efektif agar prestasi belajar yang dicapai siswa optimal, maka diperlukan usaha dari guru untuk memotivasi seluruh siswa untuk belajar dan saling membantu satu sama lain serta usaha dari guru untuk dapat menyusun kegiatan kelas sedemikian rupa sehingga siswa dapat memahami ide, konsep, dan keterampilan yang diberikan. Sedangkan faktor lain yang mempunyai andil yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar ilmu statika dan tegangan adalah pemilihan model pembelajaran.


(13)

4

Penggunaan model pembelajaran yang tepat akan mengatasi kejenuhan siswa dalam menerima pelajaran ilmu statika dan tegangan.

Salah satu solusinya adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa (student oriented), terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa. Slavin (dalam Isjoni, 2009:23) mengatakan :

Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang telah dikenal sejak lama, dimana pada saat itu guru mendorong para siswa untuk melakukan kerja sama dalam kegiatan-kegiatan tertentu seperti diskusi atau pengajaran oleh teman sebaya. Dalam melakukan proses belajar mengajar guru tidak lagi mendominasi seperti lazimnya pada saat ini, sehingga siswa dituntut untuk berbagi informasi dengan siswa yang lainnya dan saling belajar mengajar sesama mereka.

Ada beberapa tipe model pembelajaran kooperatif yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran Ilmu Statika dan Tegangan, diantaranya adalah model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) yang masih dalam satu Pendekatan Struktural.

Model kooperatif tipe NHT merupakan model pembelajaran kooperatif dengan pemberian nomor kepada setiap siswa dalam kelompok dan melakukan pengecekan pemahaman siswa terhadap materi dengan memanggil secara acak nomor-nomor tersebut, sehingga diharapkan setiap siswa harus benar-benar paham terhadap materi yang sedang dibahas.

Herdian (2009) mengemukakan bahwa:

Model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) merupakan tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik.


(14)

5

Pemilihan pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam kegiatan belajar mengajar dimaksudkan untuk :

1. Belajar melakukan kerja sama dengan kelompok belajar.

2. Meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar dalam sebuah kelompok belajar.

3. Meningkatkan partisipasi siswa untuk dapat menguasai materi dengan cara mengelola kemampuan individualnya dalam sebuah kelompok.

4. Memotivasi siswa untuk mempelajari materi yang diberikan dengan akurat.

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT diharapkanakan mampu membawa siswa mencapai hasil belajar dan aktivitas belajar yang baik, khususnya hasil belajar dan aktivitas belajar dalam mata pelajaran teori kesetimbangan. Metode-metode mengajar bisa dilakukan secara bervariasi sehingga memacu semangat siswa dalam belajar dan kemudian meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian

dengan judul” Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Dalam

Pembelajaran Ilmu Statika Dan Tegangan Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Di Kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan Di SMK Negeri I Percut Sei Tuan

Tahun Ajaran 2012/2013” dengan bantuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Siswa menganggap ilmu statika dan tegangan pelajaran yang sulit. 2. Siswa cenderung pasif dalam proses pembelajaran ilmu statika dan

tegangan.

3. Siswa kurang aktif dalam mempelajari materi pokok teori kesetimbangan yang dianggap menjadi pelajaran yang sulit.

4. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran.


(15)

6

6. Model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi dan masih bersifat terpusat pada guru.

7. Siswa mengalami kesulitan memahami dan menguasai konsep dan hitungan pada mata pelajaran ilmu statika dan tegangan.

C. Batasan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, serta mengingat masalah tersebut harus dipecahkan maka penelitian ini dibatasi pada masalah yang berkaitan dengan sebagai berikut:

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

2. Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah menerapkan ilmu statika dan tegangan pada sub kompetensi menerapkan teori kesetimbangan.

D. Rumusan Masalah

Sesuai pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah aktivitas siswa dalam menerima pelajaran pada pokok bahasan Teori Kesetimbangan setelah diterapkan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT pada pokok bahasan teori kesetimbangan?

2. Apakah penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan teori kesetimbangan?


(16)

7

E. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah:

1. Untuk meningkatkan aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran yang menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT pada pokok bahasan teori kesetimbangan.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada pokok bahasan teori kesetimbangan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

1. Mempermudah siswa untuk menyerap materi yang diberikan. 2. Menambah motivasi belajar siswa untuk mengikuti pelajaran yang

diajarkan sehingga dapat membantu siswa dalam memperluas ilmu pengetahuan.

b. Bagi Guru

1. Sebagai pertimbangan guru dalam memilih model apa yang akan digunakan dalam memberikan pelajaran.

2. Memberikan informasi bagi guru untuk menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT sebagai salah satu alternatif dalam proses belajar mengajar ilmu statika dan tegangan.

c. Bagi Sekolah

Sebagai masukan dalam rangka mengefektifkan pembinaan dan pengelolaan sumber-sumber belajar.

d. Bagi Peneliti

Sebagai penerapan ilmu pengetahuan yang diterima di bangku perkuliahan yang berupa teori terutama yang berkaitan dengan ilmu


(17)

8

statika dan tegangan . Sebagai calon guru belajar untuk menerapkan model pembelajaran yang tepat untuk menyampaikan bahan ajar sesuai dengan kondisi yang diinginkan siswa dalam proses pembelajaran yang akan dilakukan.


(18)

59

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari analisis data dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan, yaitu: 1. Hasil hipotesis tindakan pertama menunjukkan bahwa model pembelajaran

kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran mata pelajaran ilmu statika dan tegangan kelas XI program keahlian teknik gambar bangunan. Hal ini dapat diketahui yaitu rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan, yaitu pada siklus I dengan rata-rata 68,52 kategori penilaian tidak aktif meningkat menjadi 83,76 pada siklus II dengan penilaian aktif.

2. Hasil hipotesis tindakan kedua menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ilmu statika dan tegangan kelas XI program keahlian teknik gambar bangunan. Hal ini dapat diketahui yaitu rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan, yaitu pada siklus I dengan rata-rata 67,99 meningkat menjadi 91,63 pada siklus II.


(19)

60

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian, maka diberikan implikasi hasil penelitian sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil hipotesis pertama bahwa model pembelajaran NHT dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran mata pelajaran ilmu statika dan tegangan, maka implikasi pada hasil penelitian adalah siswa dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran, hal ini di ketahui dengan indikator-indikator pada lembar observasi aktivitas siswa (lampiran 21 dan 22) yaitu siswa lebih aktif dalam mengajukan pertanyaan, memberikan jawaban, memberikan pendapat dan membuat kesimpulan dalam proses belajar dan pembelajaran. Sehingga diketahui bahwa hipotesis pertama dapat diterima dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa.

2. Berdasarkan hasil hipotesis kedua bahwa model pembelajaran NHT dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran mata pelajaran ilmu statika dan tegangan, implikasinya adalah penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus, setiap siklusnya dilakukan post tes untuk mengetahui kemampuan akhir belajar setelah menerapkan model pembelajaran NHT. Pada siklus I diberikan materi pelajaran konsep ilmu tegangan dan pengklasifikasian macam-macam tegangan normal, tarik dan tekan yang mendapat nilai rata-rata 67,99 meningkat pada siklus II dengan materi pengklasifikasian macam-macam tegangan geser, lentur dan puntir dan menghitung tegangan yang ditimbulkan yang mendapat nilai rata-rata 91,63, yang ini berarti terjadi peningkatan. Sehingga diketahui bahwa hasil hipotesis kedua dapat diterima dalam meningkatkan hasil belajar siswa.


(20)

61

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, saran yang dapat diberikan untuk perbaikan pelaksanaan penerapan model pembelajaran NHT adalah:

1. Dalam upaya meningkatkan hasil belajar dan keaktifan , siswa diharapkan untuk menggali informasi dan saling bekerja sama serta menyiapkan diri dalam diskusi kelompok.

2. Dalam kegiatan belajar mengajar guru diharapkan menjadikan model pembelajaran NHT sebagai alternative dalam mata pelajaran ilmu statika dan tegangan untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa.

3. Karena model pembelajaran NHT bersifat model pembelajaran yang mewadahi pembelajaran untuk secara aktif membangun konsep-konsepnya sendiri dengan cara berinteraksi dengan lingkungan fisik maupun sosial spesifik maka model ini sangat bermanfaat bila diterapkan kepada pelajaran yang bersifat membutuhkan pemikiran, sehingga hendaknya pihak sekolah mau memberikan pengarahan kepada guru-guru yang terkait


(21)

62

DAFTAR PUSTAKA

A.M,Sardiman.2009.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Arikunto, Suharsimi. 2012, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2010, Prosedur Penelitian, Renika Cipta, Jakarta. Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Asri.C. 2012, Belajar Dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.

Fathurrohman Pupuh & Sutikno Sobry, 2007, Strategi Belajar Mengajar, Refika Aditama, Bandung.

Hamalik, Oemar, 2009, Kurikulum Dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Bandung. Herdian,2009,ModelPembelajaranNHT,http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22

/model-pembelajaran-nht-numbered-head-together/

Isjoni, 2009, Pembelajaran Kooperatif, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Kunandar. 2012. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : Rajawali Pers.

Karatika, Intan. 2010. Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teams Accelerated Instruction (Percepatan Pengajaran TIM) Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas X Akuntansi 2 SMK Batik 2 Surakarta Tahun 2009/2010 (Skripsi)

Lubis, Dani Dahriansah. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Diklat Pengetahuan Dasar Teknik Bangunan (PDTB) di Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri I Stabat Tahun Ajaran 2009/2010 (Skripsi)

Purba, Dewi Suryani. 2011. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Menggunakan Model Kooperatif Tipe TPS Dengan Model Kooperatif Tipe NHT Pada Pokok Bahasan Lingkaran Kelas VIII SMP Swasta Sabilina T.A.2011/2012 (Skripsi)


(22)

63

Riyanto, Yatim, 2009, Paradigma Baru Pembelajaran, Prenada Media Group, Jakarta.

Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan pengajaran.J akarta: Rineka Cipta.

Sanjaya, Wina, 2009, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Sardiman, A.M. 2012. Interaksi dan Motovasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grasindo Persada.

Sudjana, 2005, Metode Statistika, Tarsito, Bandung.

Sudjana, Nana, 2009, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Suprijono, Agus, 2010, Cooverative Learning, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Trianto, 2009, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep

Landasan, Dan Implementasinya Pada kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Kencana Prenada Media Group, Jakarta.


(1)

statika dan tegangan . Sebagai calon guru belajar untuk menerapkan model pembelajaran yang tepat untuk menyampaikan bahan ajar sesuai dengan kondisi yang diinginkan siswa dalam proses pembelajaran yang akan dilakukan.


(2)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari analisis data dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan, yaitu: 1. Hasil hipotesis tindakan pertama menunjukkan bahwa model pembelajaran

kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran mata pelajaran ilmu statika dan tegangan kelas XI program keahlian teknik gambar bangunan. Hal ini dapat diketahui yaitu rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan, yaitu pada siklus I dengan rata-rata 68,52 kategori penilaian tidak aktif meningkat menjadi 83,76 pada siklus II dengan penilaian aktif.

2. Hasil hipotesis tindakan kedua menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ilmu statika dan tegangan kelas XI program keahlian teknik gambar bangunan. Hal ini dapat diketahui yaitu rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan, yaitu pada siklus I dengan rata-rata 67,99 meningkat menjadi 91,63 pada siklus II.


(3)

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian, maka diberikan implikasi hasil penelitian sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil hipotesis pertama bahwa model pembelajaran NHT dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran mata pelajaran ilmu statika dan tegangan, maka implikasi pada hasil penelitian adalah siswa dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran, hal ini di ketahui dengan indikator-indikator pada lembar observasi aktivitas siswa (lampiran 21 dan 22) yaitu siswa lebih aktif dalam mengajukan pertanyaan, memberikan jawaban, memberikan pendapat dan membuat kesimpulan dalam proses belajar dan pembelajaran. Sehingga diketahui bahwa hipotesis pertama dapat diterima dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa.

2. Berdasarkan hasil hipotesis kedua bahwa model pembelajaran NHT dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran mata pelajaran ilmu statika dan tegangan, implikasinya adalah penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus, setiap siklusnya dilakukan post tes untuk mengetahui kemampuan akhir belajar setelah menerapkan model pembelajaran NHT. Pada siklus I diberikan materi pelajaran konsep ilmu tegangan dan pengklasifikasian macam-macam tegangan normal, tarik dan tekan yang mendapat nilai rata-rata 67,99 meningkat pada siklus II dengan materi pengklasifikasian macam-macam tegangan geser, lentur dan puntir dan menghitung tegangan yang ditimbulkan yang mendapat nilai rata-rata 91,63, yang ini berarti terjadi peningkatan. Sehingga diketahui bahwa hasil hipotesis kedua dapat diterima dalam meningkatkan hasil belajar siswa.


(4)

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, saran yang dapat diberikan untuk perbaikan pelaksanaan penerapan model pembelajaran NHT adalah:

1. Dalam upaya meningkatkan hasil belajar dan keaktifan , siswa diharapkan untuk menggali informasi dan saling bekerja sama serta menyiapkan diri dalam diskusi kelompok.

2. Dalam kegiatan belajar mengajar guru diharapkan menjadikan model pembelajaran NHT sebagai alternative dalam mata pelajaran ilmu statika dan tegangan untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa.

3. Karena model pembelajaran NHT bersifat model pembelajaran yang mewadahi pembelajaran untuk secara aktif membangun konsep-konsepnya sendiri dengan cara berinteraksi dengan lingkungan fisik maupun sosial spesifik maka model ini sangat bermanfaat bila diterapkan kepada pelajaran yang bersifat membutuhkan pemikiran, sehingga hendaknya pihak sekolah mau memberikan pengarahan kepada guru-guru yang terkait


(5)

DAFTAR PUSTAKA

A.M,Sardiman.2009.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Arikunto, Suharsimi. 2012, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2010, Prosedur Penelitian, Renika Cipta, Jakarta. Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Asri.C. 2012, Belajar Dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.

Fathurrohman Pupuh & Sutikno Sobry, 2007, Strategi Belajar Mengajar, Refika Aditama, Bandung.

Hamalik, Oemar, 2009, Kurikulum Dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Bandung. Herdian,2009,ModelPembelajaranNHT,http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22

/model-pembelajaran-nht-numbered-head-together/

Isjoni, 2009, Pembelajaran Kooperatif, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Kunandar. 2012. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : Rajawali Pers.

Karatika, Intan. 2010. Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teams Accelerated Instruction (Percepatan Pengajaran TIM) Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas X Akuntansi 2 SMK Batik 2 Surakarta Tahun 2009/2010 (Skripsi)

Lubis, Dani Dahriansah. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Diklat Pengetahuan Dasar Teknik Bangunan (PDTB) di Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri I Stabat Tahun Ajaran 2009/2010 (Skripsi)

Purba, Dewi Suryani. 2011. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Menggunakan Model Kooperatif Tipe TPS Dengan Model Kooperatif


(6)

Riyanto, Yatim, 2009, Paradigma Baru Pembelajaran, Prenada Media Group, Jakarta.

Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan pengajaran.J akarta: Rineka Cipta.

Sanjaya, Wina, 2009, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Sardiman, A.M. 2012. Interaksi dan Motovasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grasindo Persada.

Sudjana, 2005, Metode Statistika, Tarsito, Bandung.

Sudjana, Nana, 2009, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Suprijono, Agus, 2010, Cooverative Learning, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Trianto, 2009, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep

Landasan, Dan Implementasinya Pada kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Kencana Prenada Media Group, Jakarta.


Dokumen yang terkait

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATI NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR MENGINTERPRETASIKAN GAMBAR TEKNIK PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK BANDUNG 2 PERCUT SEI TUAN.

0 3 15

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BANGUNAN PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN.

0 3 36

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK PENINGKATAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMKN 1 LUBUK PAKAM.

0 1 31

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEKANIKA TEKNIK PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN.

0 7 35

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN DASAR-DASAR GAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI I PERCUT SEI TUAN.

0 3 32

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU STATIKA DAN TEGANGAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DI KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI I PERCUT SEI TUAN TAHUN.

0 2 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MELALUI PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MELALUI PENELITIAN TINDAKAN KELAS.

0 0 15