Peningkatan motivasi dan hasil belajar IPA menggunakan fabel aesop pada siswa kelas IV di SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA
MENGGUNAKAN FABEL AESOP PADA SISWA KELAS IV
DI SD BOPKRI GONDOLAYU YOGYAKARTA

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:
Erwindha Mahanani
NIM: 131134154

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA
MENGGUNAKAN FABEL AESOP PADA SISWA KELAS IV
DI SD BOPKRI GONDOLAYU YOGYAKARTA

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:
Erwindha Mahanani
NIM: 131134154

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA
2017

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN
Puji Syukur kepada Bapa, atas berkatNya yang melimpah dan rancanganNya,
penulis dapat menyelesaikan kuliah S1 dengan baik.
Karya ini saya persembahkan untuk :
1.


Tuhan Yesus Kristus.

2.

Kedua orang tua ku Bapak Prajoko dan Ibu Dwi Yulianingsih yang selalu
memberikan semangat dan motivasi.

3.

Sahabat-sahabatku, teman-teman PGSD USD 2013, saudara-saudaraku, dan
teman-teman yang telah terlibat dalam melakukan penelitian ini.

4.

Alamamaterku Terkasih Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


MOTTO
Jika besi menjadi tumpul dan tidak diasah, maka orang harus memperbesar
tenaga, tetapi yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat. (Pengkotbah 5:10)

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA
MENGGUNAKAN FABEL AESOP PADA SISWA KELAS IV DI SD

BOPKRI GONDOLAYU YOGYAKARTA
Erwindha Mahanani
Universitas Sanata Dharma
2017

Latar belakang penelitian ini adalah adanya masalah mengani motivasi dan
hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA kelas IV SD BOPKRI
Gondolayu.Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Meningkatkan motivasi belajar
siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA (2) Meningkatkan hasil belajar siswa
kelas IV pada maa pelajaran IPA. (3) Menjelaskan penggunaan fabel Aesop
dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik pengumpulan
data yang dilakukan adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan kuesioner.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa kegiatan pembelajaran
menggunakan fabel Aesop dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
Peningatan motivasi dilihat dari seriap indikator yang dijabarkan dari pendapat
para ahli. Persentase siswa yang termasuk dalam motivasi minimal sedang
peningkatan dari kondisi awal 41,6% menjadi 66% pada siklus I dan persentase
pada siklus II mengelami peningkatan 79 % setelah diberikan tindakan. Rata-rata
dari hasil belajar siswa pada kondisi awal adalah 69,7 setelah diberi tindakan

mengalami peningkatan pada siklus I 75,6 dan siklus II 77,1. Persentase siswa
yang lulus KKM pada kondisi awal 54% mengalami peningkatan setelah
diberikan tindakan pada siklus I 66% dan siklus II 86%.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah fabel Aesop dapat mempengaruhi
motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV SD BOPKRI
Gondolayu.
Kata kunci: fabel Aesop, PTK, motivasi belajar, hasil belajar

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
IMPROVING MOTIVATION AND LEARNING ACHIEVEMENT IN
SCIENCE USING AESOP’S FABLES IN FOUR GRADE OF BOPKRI
GONDOLAYU ELEMENTARY SCHOOL YOGYAKARTA

Erwindha Mahanani
Sanata Dharma University
2017


The background of this research was the problem in motivation and learning
achievement in science BOPKRI Gondolayu of the fourth grade students of Elementary
School Yogyakarta. The purpose of the research was to (1) increase the motivation fourth
grade students in science.(2) to improve the sense learning achievement of the fourth
grade students of BOPKRI Gondolayu Yogyakarta. (3) to explain how Aesop’s fables
were used in improving students motivation and learning achievement in science. This
research was a Clasroom Action Research, data collection techiques were observation,
interview, documentation, and questionnaire.
The result of this research showed that the learning activities using aesop’s
fables could be improve students motivation and learning resulted. Achievement
indicators of motivation were outlined from experts opinions. The percentage of students
included in the minimum motivation increased from the initial condition of 41.6% to
66% in cycle 1 and increased to 79% in cycle II after the action was given. The average
learning outcomed of students in the initial conditions was 69.7 and after the action was
given increased to 75.6 in the cycle I and 77.1 in cycle II. The percentage of students who
passed the minimum exhaustiveness criteria in the initial condition increased from 54%
to 66% in cycle 1 and 86% in cycle II after the action was given.
The conclusions of the research was Aesop’s fables were increase motivation and
learning outcomed of class IV BOPKRI Gondolayu Elementary School Yogyakarta in

sciene.
Keywords: Aesop fable, Classroom Action Research, learning motivation, learning
outcomes.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat, rahmat Nya yang berlimpah penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul

“PENINGKATAN

MOTIVASI

DAN

HASIL


BELAJAR

IPA

MENGGUNAKAN FABEL AESOP PADA SISWA KELAS IV DI SD BOPKRI
GONDOLAYU YOGYAKARTA”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat
kelulusan program S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata
Dharma dan persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat dibuat dengan baik karena doa
dan dukungan dari semua pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang membantu dan memberikan doa serta
dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada:
1.

Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

2.


Christiyanti Aprinastuti, S.Si, M.Pd. selaku Kaprodi PGSD.

3.

Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD.

4.

Wahyu Wido Sari, M. Biotech selaku pembimbing I yang telah
membimbing dan memberi masukan dengan sabar selama penyusunan
sekripsi sampai selesai.

5.

Theresia Yunia Setyawan, S.Pd., M.Hum selaku pembimbing II yang
telah membimbing dengan penuh kesabaran.

6.

Kepala Sekolah SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta yang dengan

memberikan izin untuk melakukan penelitian di sekolah.

7.

Guru kelas IV SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta yang telah
membantu selama penelitian sehingga penelitian berjalan dengan lancar.

8.

Para validator yang telah memberikan kontribusi dalam penelitian ini.

9.

Siswa-siswi kelas IV SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta yang dengan
senang hati mengikuti penelitian sehingga penelitian berjalan dengan
lancar.

10. Kedua orang tuaku Bapak Prajoko dan Ibu Dwi Yulianingsih yang selalu
sabar membimbing, memberikan motivasi serta doa.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ....................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ....................... vii
ABSTRAK ......................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ....................................................................................... x
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.

Latar Belakang ...........................................................................................1
Batasan Masalah ........................................................................................6
Rumusan Masalah ......................................................................................6
Tujuan Penelitian .......................................................................................6
Manfaat Penelitian .....................................................................................7
Definisi Operasional ..................................................................................8

BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka ............................................................................................. 9
1. Teori Perkembangan Kognitif Anak ...................................................... 9
2. Motivasi ................................................................................................ 10
a. Pengertian Motivasi .......................................................................... 10
b. Pengerian Belajar .............................................................................. 11
c. Pengertian Motivasi Belajar .............................................................. 12
d. Cara Memotivasi ............................................................................... 12
e. Indikator Motivasi .............................................................................. 15
3. Hasil Belajar .......................................................................................... 16
a. Pengertian Hasil Belajar .................................................................... 16

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ......................................... 17
4. IPA ........................................................................................................ 18
a. Pengertian IPA ................................................................................... 18
b. IPA untuk Sekolah Dasar ................................................................. 19
5. Fabel ...................................................................................................... 20
a. Pengertian Fabel ................................................................................ 20
b. Manfaat Fabel ................................................................................... 21
B. Penelitian-penelitian yang Relevan ............................................................. 22
C. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 25
D. Hipotesis Tindakan ...................................................................................... 26
BAB III METODE PENELITIAN
A.
B.
C.
D.
E.

Jenis Penelitian ............................................................................................ 27
Setting Penelitian ......................................................................................... 29
Persiapan ...................................................................................................... 29
Indikator dan Pengukuran Keberhasilan ...................................................... 33
Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 37
1. Non Tes ................................................................................................. 37
2. Tes.......................................................................................................... 39
F. Instrumen Penellitian ................................................................................... 39
1. Non Tes .................................................................................................. 40
a. Observasi ........................................................................................... 40
b. Wawancara ....................................................................................... 42
c. Kuesioner ........................................................................................... 43
2. Tes .......................................................................................................... 45
G. Validitas, Reliabilitas, Indeks Kesukaran ................................................... 48
1. Validitas Instrumen ................................................................................ 48
2. Reliabilitas Instrumen ............................................................................ 66
3. Indeks Kesukaran Soal .......................................................................... 68
H. Teknik Analisis Data .................................................................................. 71
1. Analisis Data Motivasi .......................................................................... 71
2. Analisis Data Hasil Belajar ................................................................... 72
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Proses Penelitian Tindakan Kelas .......................................................... 74
2. Hasil Penelitian Motivasi Belajar .......................................................... 87
3. Hasil Belajar .......................................................................................... 94
4. Pembahasan .......................................................................................... 99
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................................109
B. Keterbatasan Penelitian .............................................................................110
C. Saran .........................................................................................................111
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................112
LAMPIRAN .......................................................................................................114

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Indikator Keberhasilan ........................................................................
Tabel 3.2 Pengumpulan Data ..............................................................................
Tabel 3.3 Pedoman Observasi .............................................................................
Tabel 3.4 Pedoman Wawancara ..........................................................................
Tabel 3.5 Kisi-kisi kuesioner motivasi................................................................
Tabel 3.6 Sebaran Kuesioner ..............................................................................
Tabel 3.7 Kisi-kisi soal pilihan ganda siklus I ....................................................
Tabel 3.8 Kisi-kisi soal uraian siklus I ................................................................
Tabel 3.9 Kisi-kisi soal pilihan ganda siklus II ...................................................
Tabel 3.10 Kisi-kisi soal uraian siklus II ............................................................
Tabel3.11 Klasifikasi Validasi Perangkat Pembelajaran ....................................
Tabel 3.12 Hasil Validasi RPP Siklus 1 Pertemuan 1 oleh Ahli.........................
Tabel 3.13 Hasil Validasi RPP Siklus 1 Pertemuan 2 oleh Ahli.........................
Tabel 3.14 Hasil Validasi RPP Siklus 2 Pertemuan 1 oleh Ahli.........................
Tabel 3.15 Hasil Validasi RPP Siklus 2 Pertemuan 2 oleh Ahli .........................
Tabel 3.16 Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklus I................................................
Tabel 3.17 Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklua II ..............................................
Tabel 3.18 Hasil Validasi Kuesioner ..................................................................
Tabel 3.19 Hasil Validasi Observasi ..................................................................
Tabel 3.20 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I.........................................................
Tabel 3.21 Hasil Uji Coba Soal Siklus I ............................................................
Tabel 3.22 Hasil Uji Coba Soal Evaluasi Siklus II .............................................
Tabel 3.23 Kriteria Koefisien Reliabilitas ..........................................................
Tabel 3.24 Hasil Reliabilitas Siklus I..................................................................
Tabel 3.25 Hasil Reliabilitas Siklus II ................................................................
Tabel 3.26 Kategori Indeks Kesukaran ...............................................................
Tabel 3.27 Hasil Uji Kesukaran Soal Evaluasi Siklus I ......................................
Tabel 3.28 Hasil Uji Kesukaran Soal Evaluasi Siklus II ....................................
Tabel 3.29 Klasifikasi Tingkat Motivasi Belajar ................................................
Tabel 4.1 Ketercapaian Siklus I ..........................................................................
Tabel 4.2 Ketercapian Siklus II ...........................................................................
Tabel 4.3 Data Awal Motivasi Belajar Siswa .....................................................
Tabel 4.4 Hasil Motivasi Siklus I........................................................................
Tabel 4.5 Hasil Motivasi Belajar Siklus II ..........................................................
Tabel 4.6 Hasil Capaian Motivasi Siklus I dan II ...............................................
Tabel 4.7 Hasil Belajar Siswa Pada Kondisi Awal .............................................
Tabel 4.8 Hasil Belajar Siswa Siklus I ................................................................
Tabel 4.9 Hasil Belajar Siswa Siklus II ..............................................................
Tabel 4.10 Pencapaian Hasil Belajar ..................................................................

xiv

33
40
41
42
44
45
46
46
47
47
49
50
52
53
54
56
57
59
60
62
64
65
66
67
67
69
69
70
72
80
85
87
89
90
91
94
95
97
98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Literatur Map................................................................................... 24
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Menurut Kemmis dan Mc Taggart ...................... 28
Gambar 4.1 Grafik Ketercapian Motivasi Belajar Siswa ................................... 106
Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Persentase Motivasi Minimal Sedang ............. 106
Gambar 4.3 Grafik Ketercapian Rata-Rata Nilai Siswa...................................... 107
Gambar 4.4 Grafik Ketercapian Persentase Siswa yang Lulus ........................... 108

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ......................................................................... 114
Lampiran 2 Data Awal ........................................................................................ 118
Lampiran 3 Contoh Komentar Validasi dan Validitas Muka.............................. 111
Lampiran 4 Instrumen Pembelajaran ................................................................. 194
Lampiran 5 Cerita Fabel Aesop ......................................................................... 245
Lampiran 6 Instrumen Pengumpulan Data yang Sudah Divalidasi .................... 254
Lampiran 7 Validitas dan Reliabilitas ................................................................. 257
Lampiran 8 Hasil Kerja Siswa ........................................................................... 268
Lampiran 9 Foto Kegiatan Siswa ........................................................................ 278

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan pada saat ini sangatlah penting bagi setiap orang. Pendidikan
yang paling dasar atau pertama adalah pendidikan di Sekolah Dasar. Pendidikan
dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu pendidikan sebagai proses dan
pendidikan sebagai hasil. Sebagai proses, pendidikan didefinisikan sebagai suatu
aktivitas interaksi manusia dengan lingkungannya baik lingkungan rumah maupun
lingkugan di sekolah. Sementara pendidikan sebagai hasil yaitu pendidikan
sebagai perubahan yang merupakan hasil interaksi manusia dengan lingkungannya
yaitu perubahan perilaku (Ahmadi, 2014: 39). Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 menjelaskan bahwa pendidikan merupakan
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengembangan diri, kepribadian,
masyarakat, bangsa, dan negara. Dalam hal ini, guru sangatlah berpengaruh
terhadap proses belajar siswa di sekolah. Begitu banyak metode yang dapat
digunakan

untuk

menyampaikan

materi

yang

menarik

kepada

siswa.

Pembelajaran yang menarik diharapkan dapat menumbuhkan motivasi belajar
siswa.
Salah satu mata pelajaran di Sekolah Dasar adalah IPA. IPA sendiri adalah
ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan alam atau lingkungan sekitar. Mata
pelajaran IPA di kelas IV memiliki materi yang cukup banyak. IPA berhubungan
dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

penguasaan kumpulan pengetahuan yang bersifat fakta, konsep, atau
prinsip saja melainkan merupakan suatu proses penemuan (Depdiknas, 2006).
Pembelajaran IPA yang aktif dipengaruhi oleh tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai. Dari beberapa sekolah yang telah peneliti kunjungi, nampak bahwa guru
dalam menyampaikan materi lebih banyak menggunakan bahasa verbal dan jarang
melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Sedangkan menurut
Piaget (dalam Trianto, 2007: 15) siswa pada umur 8-11 tahun memiliki tahap
oprasional konkret, ciri perkembangan memakai aturan yang jelas, logis, dan
kebermaknaan. Guru yang hanya menggunakan bahasa verbal dan tidak
melibatkan siswa secara aktif pada saat pembelajaran dapat membuat motivasi
belajar siswa kurang baik. Sedangkan motivasi belajar siswa merupakan sesuatu
yang penting dalam kelancaran proses belajar mengajar. Menurut Sardiman
(2011: 75) motivasi belajar merupakan adanya suatu dorongan, dorongan tersebut
memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh
siswa dapat tercapai. Adanya dorongan dalam kegiatan pembelajaran ini dapat
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Siswa

yang mempunyai motivasi

belajar tinggi dalam proses pembelajaran dapat menunjang proses belajar
mengajar untuk semakin baik, begitu juga sebaliknya motivasi belajar siswa yang
rendah maka kualitas pembelajaran akan menurun dan akan berpengaruh pada
hasil belajar.
Kompri (2015: 4) menyatakan bahwa motivasi itu sendiri merupakan suatu
dorongan dari dalam individu untuk melakukan suatu tindakan dengan cara
tertentu sesuai dengan tujuan yang direncanakan. Menurut Dimyanti dan
Mudijiono (2015: 80) motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar.
Pengertian motivasi secara umum yaitu suatu daya dorong yang timbul dalam diri
seseorang dengan disadari atau tidak disadari. Daya dorong yang timbul dalam
diri seseorang tersebut akan membuat seseorang ingin melakukan sesuatu sesuai
tujuan yang telah direncanakan. Motivasi belajar siswa dapat diamati dengan
menggunakan pedoman observasi, wawancara, dan kuesioner. Pedoman tersebut
mengacu dari enam indikator motivasi yaitu: 1) Siswa memiliki keinginan untuk
belajar, 2) Siswa memiliki dorongan dan kebutuhan dalam belajar, 3) Siswa
memiliki semangat selama pembelajaran, 4) Siswa memiliki rasa ingin tahu yang
tinggi, 5) Adanya penghargaan dalam pembelajaran, 6) Adanya lingkungan
belajar yang kondusif.
Informasi mengenai permasalahan pada mata pelajaran IPA di kelas IV
diperoleh dari kegiatan wawancara dan observasi. Observasi dan wawancara
dilakukan pada tanggal 22 September 2016. Observasi dilakukan untuk
mengetahui gambaran awal mengenai motivasi belajar siswa pada mata pelajaran
IPA. Hasil observasi di kelas IV SD BOPKRI Gondolayu, motivasi belajar siswa
di kelas IV selama mengikuti pembelajaran IPA belum optimal. Hal ini terbukti
pada menit ke 30 ada beberapa siswa bermain pensil, melamun, dan tidak
memperhatikan guru yang sedang menjelaskan di depan kelas.
Peneliti juga melakukan wawancara dengan guru kelas IV SD BOPKRI
Gondolayu. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai
permasalahan pada mata pelajaran IPA. Dari hasil wawancara dengan guru kelas
SD BOPKRI Gondolayu. Guru menjelaskan bahwa hasil belajar siswa kelas IV
pada mata pelajaran IPA cukup baik, namun ada beberapa siswa yang belum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

mencapai KKM yang ditentukan oleh sekolah. Guru juga menjelaskan mengenai
motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas belum optimal.
Guru juga menjelaskan bahwa ketika pembelajaran berlangsung komunikasi yang
dilakukan lebih banyak satu arah yaitu dari guru ke peserta didik. Sesekali guru
memanfaatkan media pembelajaran yang sudah tersedia di dalam kelas untuk
mempermudah menjelaskan materi pembelajaran. Guru menjelaskan bahwa
belum pernah melakukan pembelajaran menggunakan media cerita, terutama
cerita fabel dalam pembelajaran IPA.
Dari permasalahan tersebut, peneliti membagikan kuesioner untuk
mengetahui motivasi awal siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA di kelas.
Kuesioner yang dibagikan kepada siswa terdiri dari 18 pernyataan yang akan diisi
siswa dengan cara memberikan tanda centang pada kolom “ya” dan “tidak” yang
sudah disediakan. Hasil kuesinoer yang telah dibagikan kepada siswa kelas IV
menunjukan persentase motivasi belajar siswa yang termasuk dalam kategori
cukup temotivasi sebesar 41,6%.
Peneliti juga telah mengumpulkan data nilai mata pelajaran IPA kelas IV
SD BOPKRI Gondolayu. Dari data yang telah didapat, dapat dilihat bahwa
pemahaman siswa dalam mata pelajaran IPA masih kurang optimal. Kriteria
Ketuntasan Minimal siswa (KKM) yang ditentukan sekolah adalah 70. Dalam
menentukan KKM guru mengikuti aturan sekolah menggunakan 4 hal
pertimbangan yaitu meliputi input siswa, sarana dan prasarana, sumber daya
manusia, dan daya dukung masyarakat. Peneliti menggunakan hasil dokumentasi
nilai ulangan harian dari 24 siswa terdapat 15 siswa yang lulus KKM, dan terdapat
9 siswa yang tidak lulus KKM. Sedangkan nilai UTS menunjukan bahwa terdapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

14 siswa yang lulus KKM, dan 10 siswa tidak lulus KKM. Nilai rata-rata kelas IV
adalah 69,7. Dari hasil dokumentasi tersebut menunjukkan bahwa pencapaian
KKM dan rata-rata kelas pada mata pelajaran IPA kelas IV di SD BOPKRI
Gondolayu masih belum optimal.
Setelah peneliti melakukan berbagai pengumpulan data untuk mengetahui
permasalahan yang ada di dalam kelas terutama pada mata pelajaran IPA. Peneliti
ingin melakukan sesuatu hal yang mungkin belum pernah dilakukan oleh guru
yaitu mengajar dengan mengaplikasikan beberapa cerita fabel ke dalam mata
pelajaran IPA. Definisi Fabel menurut Nurgiyantoro (2005: 190) adalah salah satu
bentuk cerita tradisional yang menampilkan binatang sebagai tokoh cerita.
Binatang adalah makhluk yang ada di sekitar dan sangat familiar sehingga anak
dapat membayangkan dan menerima cerita menggunakan daya imajinasinya yang
luar biasa. Dari permasalahan yang ada peneliti tertarik untuk melakukan sebuah
penelitian di kelas IV SD BOPKRI Gondolayu untuk meningkatkan hasil belajar
dan motivasi siswa dalam mata pelajaran IPA dengan menggunakan fabel Aesop.
Fabel Aesop merupakan sebuah cerita fabel yang ditulis oleh Aesop. Dari cerita
fabel ini akan peneliti kaitkan dengan materi pembelajaran IPA mengenai materi
hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya. Peneliti akan memasukkan
cerita fabel Aesop ke dalam pembelajaran. Dengan ini diharapkan hasil belajar
siswa dan motivasi belajar siswa dapat meningkat dengan adanya cerita fabel
Aesop.
Berdasarkan masalah yang sudah diketahui, maka peneliti akan melakukan
penelitian untuk meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar siswa pada kelas
IV SD BOPKRI Gondolayu dengan menggunakan cerita fabel. Peneliti akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

membuat penelitian tindakan kelas yang berjudul “Peningkatan Motivasi dan
Hasil Belajar IPA Menggunakan Fabel Aesop Pada Siswa Kelas IV di SD
BOPKRI Gondolayu”.
B. Pembatasan Masalah
1. Variabel penelitian dibatasi pada motivasi dan hasil belajar IPA.
2. Penelitian ini dibatasi pada siswa kelas IV semester genap 2016/2017 di SD
BOPKRI Gondolayu dengan jumlah 24 siswa.
3. Mata pelajaran yang akan diteliti adalah IPA dengan Standar Kompentensi 5.
Memahami hubungan sesama makhluk hidup dengan lingkungannya.
Kompentensi Dasar 5.1 Mendeskripsikan hubungan makhluk hidup dengan
lingkungannya dan 5.2 Mengidentifikasi beberapa jenis hubungan khas
(simbiosis) dan hubungan memakan dan dimakan antara makhluk hidup
(rantai makanan) kelas IV SD BOPKRI Gondolayu tahun ajaran 2016/2017.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan fabel Aesop untuk meningkatkan motivasi dan hasil
belajar dalam mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD BOPKRI Gondolayu?
2. Apakah penggunaan fabel Aesop dalam meningkatkan motivasi siswa dalam
mata pelajaran IPA?
3. Apakah penggunaan fabel Aesop dalam meningkatkan hasil belajar siswa
dalam mata pelajaran IPA?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

1. Menjelaskan penggunaan fabel

Aesop dalam meningkatkan motivasi dan

hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV di SD BOPKRI
Gondolayu tahun ajaran 2016/2017.
2. Meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA di SD
BOPKRI Gondolayu tahun ajaran 2016/12017
3. Meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada maa pelajaran IPA di SD
BOPKRI Gondolayu tahun ajaran 2016/2017.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
Manfaat bagi siswa adalah siswa mendapatkan pengalaman yang baru dalam
proses belajar IPA dengan mengunakan cerita fabel.
2. Bagi Guru
Manfaat dari penelitian ini bagi guru adalah guru mendapatkan inovasi baru
dalam melakukan kegiatan belajar dalam mata pelajaran IPA dengan
menggunakan cerita fabel.
3. Manfaat bagi sekolah
Penelitian ini diharapkan juga bermanfaat bagi sekolah untuk meningkatkan
hasil belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran IPA.
4. Manfaat bagi peneliti
Penelitian ini dapat memberikan pengalaman baru dalam melakukan
penelitian tindakan kelas mengenai penerapan cerita fabel dalam mata
pelajaran IPA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

F. Batasan Penelitian
1. Motivasi
Motivasi adalah suatu keinginan yang muncul dari dalam diri seseorang untuk
melakukan sesuatu dengan tujuan tertentu sesuai dengan keinginannya sendiri.
2. Hasil belajar
Hasil belajar merupakan sebuah perubahan sikap yang dialami oleh siswa
setelah melakukan proses pembelajaran. Dampak dari proses pembelajaran
berupa nilai atau prestasi dari hasil belajar.
3. IPA
IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang berhubungan dengan alam atau
lingkungan sekitar. Pelajaran ini berkaitan dengan peristiwa alam yang ada di
lingkungan sekitar.
4. Fabel
Fabel adalah cerita dongeng yang penokohan dalam cerita tersebut adalah
hewan. Di mana hewan dalam dongeng tersebut dapat berbicara dan
melakukan tingkah laku layaknya seperti manusia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Teori Perkembangan Kognitif Anak
Piaget mengungkapkan, setiap individu pada saat tumbuh mulai dari bayi
yang baru dilahirkan sampai menginjak usia dewasa mengalami empat tingkat
perkembangan kognitif (Al-Tabany, 2014: 30). Menurut Hosnan (2016: 146) ada
empat tingkat perkembangan kognitif yaitu sebagai berikut: a)

Tahap

sensorimotor (usia 0-2 tahun) terjadi pada waktu bayi lahir sampai sekitar umur 2
tahun. Bayi bergerak dari tindakan instinktif pada saat lahir sampai permulaan
pemikiran simbolis. Bayi membangun suatu pemahaman tentang dunia melalui
pengordinasian pengalaman-pengalaman sensor dengan tindakan fisik. b) Tahap
pra operasional (usia 2-7 tahun) terjadi pada waktu anak berusia 2 tahun sampai
usia 7 tahun. Pada tahap ini anak mulai mempresentasikan dunia dengan kata-kata
dan gambar-gambar. Kata-kata dan gambar-gambar ini menunjukkan adanya
peningkatan pemikiran simbolis dan melampaui hubungan informasi indrawi dan
tindakan fisik. c) Tahap operasional konkret (usia 7-11 tahun) pada usia ini anak
akan dapat berpikir secara logis mengenai peristiwa-peristiwa yang konkret dan
mengklasifikasikan benda-benda ke dalam bentuk-bentuk yang berbeda. d) Tahap
operasi formal (usia 11 sampai dewasa) pada tahap ini anak sudah dikategorikan
remaja yang memiliki cara berpikir yang lebih abstrak, logis, dan idealistik.
Menurut Siregar dan Nara (2011: 33) proses belajar yang dialami oleh
seorang anak memiliki tahapan yang berbeda sesuai tahap usianya. Semakin
tinggi tingkat kognitif anak maka semakin teratur dan juga semakin abstrak cara

9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

berpikirnya. Untuk itu seorang guru harus memahami tahap-tahap perkembangan
anak didiknya. Sehingga materi dan media pembelajaran sesuai dengan tahap
perkembangan yang dilalui anak didiknya.
Berdasarkan teori Jean Piaget dapat disimpulkan bahwa anak kelas IV
Sekolah Dasar termasuk ke dalam tahap praoperasional dimana

anak dapat

berpikir logis dan mengklasifikasikan berbagai hal yang telah mereka dapatkan.
2. Motivasi
a. Pengertian Motivasi
Banyak teori yang mengemukakan pengertian dari motivasi, salah satunya
adalah menurut Kompri (2015: 4) motivasi sendiri merupakan suatu dorongan
dari dalam individu untuk melakukan suatu tindakan dengan cara tertentu sesuai
dengan tujuan yang direncanakan. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) menjelaskan bahwa motivasi adalah dorongan yang timbul
pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan
dengan tujuan tertentu. Guru sangat berperan penting dalam menumbuhkan
motivasi siswa pada saat pembelajaran di kelas. Siswa yang mengikuti kegiatan
pembelajaran di dalam kelas akan memiliki daya dorong atau gerak untuk
melakukan sesuatu jika di dalam dirinya memiliki motivasi. Menurut Dimyanti
dan Mudijiono (2015: 80) motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang
menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar.
Dari pengertian para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi
merupakan suatu daya dorong yang timbul dalam diri seseorang dengan disadari
atau tidak disadari. Daya dorong yang timbul dalam diri seseorang tersebut akan
membuat seseorang ingin melakukan sesuatu sesuai tujuan yang telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

direncanakan. Pengertian motivasi dalam penelitian ini merupakan dorongan yang
timbul dalam diri siswa untuk belajar.
b. Pengertian Belajar
Belajar merupakan aktivitas manusia yang sangat vital dan terus menerus
akan dilakukan selama manusia tersebut masih hidup (Thobroni, 2015: 15). Setiap
manusia memiliki potensi-potensi yang perlu dikembangakan. Melalui belajar
potensi-potensi yang dimiliki oleh manusia dapat berkembang dan bermanfaat
bagi kehidupannya. Menurut Hosnan (2016: 136) belajar adalah suatu proses
perubahan di dalam kepribadian yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan dan
kepandaian. Perubahan yang dialami seseorang setelah melakukan belajar ini
bersifat menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan
atau pengalaman. Proses belajar pada umumnya bersifat individual dan
kontekstual, yang artinya proses belajar terjadi dalam individu sesuai dengan
perkembangan dan lingkungannya. Proses belajar ini dilakukan

unuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalaman individu itu sendiri di dalam interaksi dengan lingkungannya
(Aunurrahman, 2012: 35).
Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan
dari dalam diri setiap orang. Proses tersebut dilakukan untuk mendapatkan suatu
perubahan tingkah laku menjadi lebih baik. Proses perubahan ini mencakup dari
segi sikap, keterampilan, dan kepandaian. Dalam proses perubahan diri melalui
belajar seseorang akan mendapatkannya dari lingkungan sekitar. Misalnya
seorang anak kecil yang belajar untuk berjalan, anak kecil tersebut belajar berjalan
dari orang tuanya. Anak tersebut akan tumbuh terus menerus dan mengalami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

suatu perubahan sikap maupun pengetahuan. Pengetahuan akan didapat melalui
suatu pendidikan di sekolah maupun lingkungan sekitar.
c. Pengertian Motivasi Belajar
Pengertian motivasi dari beberapa para ahli, dapat disimpulkan bahwa
motivasi merupakan suatu daya dorong yang timbul dalam diri seseorang dengan
disadari atau tidak disadari. Sedangkan belajar merupakan suatu proses perubahan
dari dalam diri setiap orang.
Pengertian motivasi belajar sendiri menurut Djamarah (2011: 200)
motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk
belajar. Siswa belajar dapat didorong oleh kesadaran dari dalam diri sendiri.
Kesadaran tersebut dapat berupa keinginan, perhatian, kemauan, atau cita-cita.
Sedangkan menurut Sardiman (2011: 75) motivasi belajar adanya suatu dorongan,
dorongan tersebut memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki dapat tercapai. Pendapat lain mengatakan bahwa motivasi belajar
adalah kekuatan mental dalam diri seseorang yang mendorong terjadinya belajar
(Dimyati, 2006: 80).
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan
bahwa motivasi belajar merupakan dorongan yang timbul dari dalam dalam diri
siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai dengan baik.
d. Cara memotivasi siswa
Setiap pembelajaran di dalam kelas guru sangat berpengaruh dalam
menumbuhkan motivasi dalam diri siswa yang mengikuti pembelajaran di kelas.
Banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

pada saat mengikuti pembelajaran. Hamalik (2014: 156-158) mengemukakan
beberapa cara untuk menumbuhkan motivasi siswa, diantaranya adalah 1) Siswa
yang mengikuti kegiatan belajar di dalam kelas akan termotivasi dan akan suka
apabila hal-hal yang dipelajari mengandung makna tertentu baginya. Salah satu
cara ialah dengan mengaitkan pembelajaran dengan hal baru dan berkesan bagi
siswa. 2) Pelajaran akan lebih mudah diterapkan terhadap siswa jika guru
mengajarkannya menggunakan model atau suatu kegiatan, bukan hanya
menceramahkan secara lisan. 3) Guru dapat menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai siswa, hal ini diharapkan dapat menumbuhkan keinginan atau
motivasi di dalam dirinya. Guru juga dapat menyampaikan pembelajaran secara
nyata dengan menggunakan benda-benda yang ada di lingkungan sekitar. Jika
tidak mendapatkan benda-benda yang ada disekitar guru dapat menyampaikannya
menggunakan video atau gambar-gambar yang mudah dipahami oleh siswa. 4)
Siswa lebih senang belajar bila perhatiannya ditarik oleh penyajian-penyajian
yang baru. 5) Siswa lebih senang belajar jika mengambil bagian yang aktif dalam
latihan atau praktek untuk mencapai tujuan pengajaran. 6) Suasana kelas yang
mendukung dapat membuat siswa lebih merasa nyaman pada saat mengikuti
kegiatan pembelajaran.
Fathurohman

dan

Suntikno

(dalam

Rahman,

2014:

217)

juga

mengemukakan beberapa cara untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa. Caracara tersebut tidak jauh berbeda dengan pendapat dari Hamalik. Pada hakikatnya
guru sangat berperan penting dalam mengelola suatu kelas. Untuk menumbuhkan
motivasi belajar guru dapat merancang pembelajaran dengan motode yang
bervariasi. Metode yang bervariasi ini dapat didukung dengan menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran yang tepat dan sesuai
dengan tujuan pembelajaran dapat membantu menumbuhkan motivasi belajar para
peserta didik. Adanya media yang tepat akan menjadi perantara bagi peserta didik
yang memiliki kemampuan indra dan pemahaman yang berbeda-beda. Dengan
variasi penggunaan media, kelemahan indra yang dimiliki tiap peserta didik dapat
dikurangi dengan memberikan stimulus terhadap indera peserta didik. Selama
pembelajaran berlangsung guru juga dapat memberikan tugas-tugas untuk siswa
yang memiliki tahapan kesulitan yang bertahap. Tugas yang diberikan kepada
siswa dapat berbentuk tugas kelompok maupun tugas individu. Dengan
memberikan tugas baik secara individu maupun kelompok dapat menumbuhkan
persaingan diantara peserta didik untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Dan
berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya. Memberikan
reward kepada peserta didik yang telah berhasil mengerjakan tugas dengan baik
ini akan memacu semangat peserta didik untuk bisa belajar lebih giat. Disamping
itu, peserta didik yang belum berprestasi akan termotivasi untuk mengejar peserta
didik yang berprestasi. Selain menggunakan reward guru juga dapat memacu
semangat siswa dengan memberikan pujian pada peserta didik. Pujian yang
diberikan kepada peserta didik ini bersifat membangun.
Dari pendapat dua ahli di atas mengenai cara meningkatkan motivasi
belajar siswa di dalam kelas, dapat disimpulkan bahwa guru dapat memotivasi
siswa dengan banyak cara salah satunya membuat siswa lebih aktif mencari
informasi sendiri dari berbagai sumber yang disediakan oleh guru. Guru dapat
membuat pembelajaran semenarik mungkin menggunakan media-media atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

sesuatu hal yang baru bagi siswa, sehingga tujuan pembelajaran tercapai dengan
baik.
e. Indikator Motivasi
Motivasi siswa sesungguhnya berkaitan dengan keinginan siswa untuk
mengikuti pembelajaran. Untuk menumbuhkan motivasi dalam diri siswa
diperlukan kegiatan pembelajaran yang menarik. Motivasi sendiri sangat penting
bagi proses pembelajaran siswa, baik dalam proses pembelajaran maupun hasil
pembelajaran. Siswa yang memiliki motivasi yang tinggi pada saat pembelajaran
maka siswa tersebut akan mencapai suatu keberhasilan dalam pembelajaran.
Untuk mengetahui siswa memiliki motivasi saat pembelajaran atau tidak, maka
akan digunakan indikator untuk mengetahuinya. Uno (2008: 23) berpendapat
mengenai indikator untuk mengetahui siswa memiliki motivasi dalam proses
pembelajaran, berikut adalah indikator yang digunakan untuk mengetahui siswa
memiliki motivasi dalam pembelajaran 1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil.
2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar. 3) Adanya harapan dan citacita masa depan . 4) Adanya penghargaan dalam belajar. 5) Adanya kegiatan yang
menarik dalam belajar. 6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga
memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.
Sedangkan pendapat yang lain dari Kompri (2015: 247) yang
mengemukakan ada sejumlah indikator untuk mengetahui siswa yang memiliki
motivasi dalam proses pembelajaran diantaranya adalah 1) memiliki gairah yang
tinggi, 2) penuh semangat, 3) memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, 4) mampu
“jalan sendiri” ketika guru meminta siswa mengerjakan sesuatu, 5) memiliki rasa
percaya diri, 6) memiliki daya konsentrasi yang lebih tinggi, 7) kesulitan dianggap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

sebagai tantangan yang harus diatasi, 8) memiliki kesabaran dan daya juang yang
tinggi.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas penelitian ini menggunakan
empat indikator motivasi belajar menurut teori Uno (2008: 23) dan satu indikator
dari Kompri (2015: 247). Peneliti memilih untuk menggabungkan dua pendapat
ini karena indikator yang ada pada Uno dapat diperkuat dengan indikator yang
dikemukakan oleh Kompri. Peneliti memilih indikator yang paling spesifik dan
menggunakan indikator-indikator dari kedua pendapat yang memiliki arti yang
kurang lebih sama.
Maka dapat disimpulkan bahwa indikator yang akan digunakan untuk
mengetahui motivasi belajar siswa adalah: 1) siswa memiliki keinginan untuk
belajar, 2) siswa memiliki dorongan dan kebutuhan dalam belajar, 3) siswa
memiliki semangat selama pembelajaran, 4) siswa memiliki rasa ingin tahu yang
tinggi, 5) adanya penghargaan dalam pembelajaran, 6) adanya lingkungan belajar
yang kondusif.
3. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Belajar merupakan suatu proses perubahan diri setiap orang baik dalam
akademik maupun non akademik menjadi lebih baik. Setiap proses belajar yang
telah dilakukan oleh seseorang akan mendapatkan hasil. Pengertian dari hasil
belajar sendiri dapat diartikan hasil dari perubahan perilaku peserta didik akibat
belajar. Perubahan perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas
sejumlah materi pembelajaran yang telah diberikan dalam proses belajar mengajar
(Purwanto, 2011: 46). Sudjana (2003: 3) juga menyatakan bahwa hasil belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang

kognitif, afektif, dan

psikomotorik yang dimiliki oleh siswa setelah menerima pengalaman belajar.
Perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat diamati dan diukur dari
pengetahuan, sikap dan ketrampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan sebagai
terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik sebelumnya yang tidak
tahu menjadi tahu (Hamalik, 2003: 155).
Pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
merupakan sebuah perubahan yang dialami oleh siswa setelah melakukan proses
pembelajaran. Perubahan tersebut berdampak pada nilai atau prestasi yang didapat
oleh siswa tersebut.
b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Siswa yang melakukan suatu kegiatan belajar akan menghasilkan sebuah
hasil. Jadi untuk mendapatkan hasil belajar dalam bentuk perubahan harus melalui
proses tertentu yang dipengaruhi dari berbagai faktor, baik faktor dari dalam diri
dalam individu maupun dari luar individu (Djamarah, 2011: 177-205). 1) Faktor
internal merupakan faktor yang dipengaruhi dari dalam diri siswa. Faktor internal
ini dibagi menjadi dua diantaranya adalah: a) Kondisi fisiologis sangat
berpengaruh terhadap kemampuaan belajar seseorang. Orang yang dalam keadaan
segar secara jasmani akan memahami pembelajaran yang diberikan dengan baik.
b) Faktor psikologis sebagai faktor dari dalam tentu saja merupakan hal yang
utama dalam menentukan intensitas belajar seorang siswa di kelas. Meski faktor
luar mendukung, tetapi faktor dari psikologis siswa tidak mendukung, maka faktor
luar itu tidak akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. 2) Faktor eksternal
timbul dari luar diri siswa. Faktor eksternal dibagi menjadi dua diantaranya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

adalah: a) Faktor lingkungan sangatlah berpengaruh bagi anak untuk
meningkatkan hasil belajarnya. Faktor lingkunagn meliputi lingkungan alam serta
lingkingan sosial. b) Faktor instrumental faktor yang keberadaan dan
penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor ini
diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar
yang direncanakan.
Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
dapat dipengaruhi dari dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
4. IPA
a. Pengertian IPA
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan terjemahan kata-kata dalam bahasa
Inggris Natural Science yang artinya ilmu tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi
di alam ini (Samatowa, 2011: 3). Berdasarkan pendapat tersebut diketahui bahwa
IPA merupakan ilmu yang mempelajari mengenai peristiwa yang terjadi di alam.
Menurut Nash (dalam Samatowa, 2010: 2) menyatakan bahwa IPA
merupakan suatu cara atau metode untuk mengamati alam. Nash menambahkan
bahwa

IPA

mengamati

dunia

secara

analisis,

lengkap,

cermat,

serta

menghubungkan antara suatu fenomena dengan fenomena lain sehingga
membentuk prespektif baru dari objek yang diamati.
Pendapat lain mengenai pengertian IPA juga dikemukakan oleh Powler
(dalam Samatowa, 2011: 3) bahwa IPA merupakan ilmu yang berhubungan
dengan gejala alam dan kebendaan yang sistematis, artinya pengetahuan tersebut
tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri sendiri, saling berkaitan, dan saling
berkelanjutan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

Jadi dari pengertian para ahli dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan
ilmu yang mempelajari mengenai lingkungan alam., kenampakan alam, dan
perubahan lingkungan alam yang ada disekitar.
b. IPA untuk Sekolah Dasar
Sebagai seorang guru Sekolah Dasar harus memahami akan alasan
mengapa IPA diajarkan di sekolah. Ada 4 alasan IPA diajarkan di Sekolah Dasar
menurut

Samatowa (2010: 5-6) yaitu: 1) IPA berfaedah bagi suatu bangsa,

kiranya tidak perlu dipersoalkan panja

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE STAD PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 JATIREJO Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar IPA Melalui Metode STAD Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Jatirejo Jumapolo Karanganyar Tahun 2012/2013.

0 1 14

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE STAD PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 JATIREJO Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar IPA Melalui Metode STAD Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Jatirejo Jumapolo Karanganyar Tahun 2012/2013.

0 1 15

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE DISCOVERY PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Discovery Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Kotesan Prambanan Klaten Tahun Ajaran 2012 / 2013.

0 0 14

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE DISCOVERY PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Discovery Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Kotesan Prambanan Klaten Tahun Ajaran 2012 / 2013.

0 1 15

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami mata pelajaran IPA siswa kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 199

Peningkatan minat belajar dan prestasi belajar PKN pada siswa kelas V.1 SD BOPKRI Gondolayu menggunakan teknik peta pikiran.

0 0 236

Peningkatan motivasi dan hasil belajar IPA menggunakan fabel aesop pada kelas II.1 di SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta

0 0 357

Peningkatan motivasi dan hasil belajar IPA menggunakan Fabel Aesop untuk siswa kelas III SD Kanisius Condongcatur tahun pelajaran 2016 2017

0 4 339

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD BOPKRI GONDOLAYU TAHUN PELAJARAN 20102011 SKRIPSI

0 0 188

Peningkatan minat belajar dan prestasi belajar PKN pada siswa kelas V.1 SD BOPKRI Gondolayu menggunakan teknik peta pikiran - USD Repository

1 1 234