STRATEGI PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK MENINGKATKAN Strategi pengelolaan kelas dalam pembelajaran pendidikan agama islam untuk meningkatkan prestasi belajar siswa (studi kasus smp muhammadiyah 1 kartasura kelas vii-c

i

STRATEGI PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK MENINGKATKAN
PRESTASI BELAJAR SISWA
(Studi Kasus SMP Muhammadiyah 1 Kartasura Kelas VII-C Tahun
Pelajaran 2013/2014)

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI
Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)
Falkutas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk
Memenuhui salah satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Islam (S.Pd.I)

Disusun Oleh:

LINDA DESI SUTARNO PUTRI
NIM: G000100072
NIRM: 10/X/02.2.1/T/4401

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

ii

iii

iv

ABSTRAK

Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP Muhammadiyah I Kartasura
adalah sebagai pengelola kelas. Pada praktik di lapangan, banyak kendala yang
dihadapi guru PAI dalam mengelola kelas. SMP Muhammadiyah 1 Kartasura
telah berusaha melakukan strategi pengelolaan kelas dengan baik dan maksimal.
Hal tersebut terbukti dengan beberapa prestasi yang dicapai dalam bidang
akademik dan non-akademik. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan
strategi pengelolaan kelas dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di SMP
Muhammadiyah 1 Kartasura, dan mendeskripsikan hambatan serta solusi untuk
mengatasi hambatan yang dihadapi.

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan
menggunakan pendekatan kualitatif, yakni suatu penelitian untuk menjawab
permasalahan yang memerlukan pemahaman secara mendalam dalam konteks
waktu dan situasi yang bersangkutan, dilakukan secara wajar dan natural sesuai
dengan kondisi objektif di lapangan tanpa adanya manipulasi, serta jenis data
yang dikumpulkan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah guru PAI dan siswa
kelas VII-C di SMP Muhammadiyah 1 Kartasura. Data dalam penelitian ini
dikumpukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan
dokumentasi. Sedangkan metode analisis data menggunakan model interaktif
Miles & Hubermann.
Temuan dalam penelitian ini adalah strategi pengelolaan kelas dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan prestasi belajar
siswa di SMP Muhammadiyah 1 Kartasura kelas VII-C meliputi 4 (empat)
kegiatan, yaitu penataan lingkungan belajar, cara pengajaran guru (pendidik),
administrasi kelas, dan pengaturan perilaku dan pemberian motivasi kepada siswa.
Hambatan yang dihadapi oleh guru dalam menerapkan strategi pengelolaan kelas
terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi faktor
motivasi dan kondisi psikologis siswa. Faktor eksternal antara lain adalah kendala
alokasi waktu dan media. Faktor penghambat, yaitu keragaman karakteristik
siswa, guru/wali kelas yang berbeda pemahaman dalam pengelolaan kelas.

Kata Kunci: strategi, pengelolaan kelas, prestasi belajar

1

Fenomena

A. Pendahuluan
Guru
Islam

Pendidikan
(PAI)

Agama

di

SMP

perhatian


guru

pengelolaan

sebagai

menyediakan

kelas.

Pada

menuntut

dalam

hal

pengelolaan kelas. Tujuan umum


Muhammadiyah I Kartasura adalah
pengelola

diatas

kelas
dan

ialah

menggunakan

praktik di lapangan, banyak kendala

fasilitas

kelas

yang dihadapi guru PAI dalam


macam

kegiatan

mengelola kelas. Kendala-kendala

mengajar agar mencapai hasil yang

tersebut

situasi

baik, sedangkan tujuan khususnya

dalam

adalah

terkait


pembelajaran,

dengan
kendala

bagi

bermacambelajar

dan

mengembangkan

mengajar, dan kendala siswa dalam

kemampuan

siswa


dengan

aktivitas belajarnya. Masalah yang

menggunakan

alat-alat

belajar,

paling dominan adalah bahwa siswa

menyediakan

kondisi

yang

yang duduk di deret belakang,


memungkinkan siswa bekerja dan

punya

memiliki

belajar, serta membantu siswa untuk

prestasi belajar yang lebih rendah

memperoleh hasil yang diharapkan.1

dibandingkan siswa yang duduk di

Adapun strategi pengelolaan kelas

deret depan. Selain itu, motivasi

adalah upaya yang dilakukan oleh


belajar siswa yang duduk di deret

guru

belakang juga punya kecenderungan

mempertahankan

lebih rendah daripada siswa yang

yang optimal agar peserta didik

duduk di deret depan.

merasa

kecenderungan

1


untuk

menciptakan

nyaman,

kondisi

merasa

dan
belajar

betah

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan
Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2002), hlm. 199.

2

belajar

di

dalam

terciptanya

kondisi

diharapkan

dan

agar tetap kondusif, sehingga

tersebut

siswa dapat belajar optimal, aktif,

kelas,

prestasi

siswa

bisa

dan

menyenangkan

meningkat dalam proses belajar

efektif

mengajar.2

mencapai tujuan pembelajaran.3

Dengan demikian, prestasi

dan

dengan

Untuk

efisien

mencegah

untuk

timbulnya

belajar siswa dipengaruhi oleh

tingkah laku-tingkah laku siswa

bagaimana guru PAI di SMP

yang

Muhammadiyah

kegiatan belajar mengajar, guru

1

Kartasura

mengganggu

jalannya

mengelola kelas. Merujuk dari

berusaha

permasalahan di atas, peneliti

potensi

mencoba mengadakan penelitian

perhatian kepada peserta didik,

tentang strategi pengelolaan kelas

memahami

di

individu dan memberi pelayanan-

SMP

Kartasura

Muhammadiyah
kelas

I

VII-Cuntuk

mendayagunakan
kelas,

pelayanan

memfokuskan

mereka

tertentu

secara

yang

peningkatan prestasi belajar PAI.

merupakan wujud dukungan dari

Strategi pengelolaan kelas adalah

warga sekolah.4

pola

atau

siasat,

yang

Upaya-upaya

yang

menggambarkan langkah-langkah

dilakukan oleh guru merupakan

yang

usaha

digunakan

menciptakan

guru

dalam

2

menciptakan

dan
3

mempertahankan

dalam

kondisi kelas

Ahmad
Rohani,
Pengelolaan
Pengajaran (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004),
hlm. 123.

Dede Rosyada, Paradigma Pendidikan
Demokratis:
Sebuah
Model
Pelibatan
Masyarakat
dalam
Penyelenggaraan
Pendidikan (Jakarta: Prenada Media, 2004),
hlm.123.
4
Ibid., hlm.130.

3

sekaligus memelihara kondisi dan

ventilasi

suasana belajar yang kondusif,

cahaya yang cukup menjamin

optimal dan menyenangkan agar

kesehatan

proses

pengaturan

pembelajaran

dapat

dan

pengaturan

siswa

dan

penyimpanan

berjalan secara efektif, sehingga

barang yang diatur sedemikian

tujuan

rupa sehingga barang-barang

pembelajaran

dapat

tersebut

dicapai dengan maksimal.

segera

digunakan.

Ragam strategi pengelolaan

dapat

Pengelolaan

kelas meliputi:

lingkungan

a. Penataan lingkungan belajar

interaksi guru dansiswa, siswa

Lingkungan belajar di

berhubungan

proses

pembelajaran

konteks

serta lingkungan sekitarnya.6
b. Cara

atau

pengajaran

guru

(pendidik)

terjadinya

Dalam

rangka

pengalaman belajar, dapat di

memelihara

klasifikasikan

suasana belajar yang efektif,

lingkungan
dan

5

dengan

meliputi

dengan siswa, dan siswa, guru,

kelas sebagai situasi buatan
yang

social

dalam
(keadaan)

lingkungan

fisik

maka

sosial.5

guru

kondisi

harus

dan

mampu

memilih cara yang tepat dalam

Pengelolaan lingkungan fisik

pelaksanaan

meliputi penataan ruang kelas,

Karena mengajar adalah hal

pengaturan

yang

tempat

duduk,

Milan Rianto, Pengelolaan Kelas
Model PAKEM (Jakarta:Dirjen PMPTK, 2007),
hlm.1.

6

pembelajaran.

kompleks

dan

John W. Santrock, Terj. Tri Wibowo
B.S, Psikologi Pendidikan (Jakarta:Prenada
Media Group, 2008), hlm.7-8.

4

melibatkan peserta didik yang

ruangan

bervariasi,

seorang

keperluan bimbingan siswa

pendidik harus mampu dan

yang dilakukan guru, wali

menguasai beragam strategi

kelas atau guru pembimbing

dan perspektif serta dapat

sekolah, menyediakan tempat

mengaplikasikannya

baca

maka

secara

fleksibel.7

siswa,

tempat

menguasai

untuk

menyediakan

sampah,

dan

menyediakan catatan pribadi

Dalam hal ini guru harus
mampu

khusus

siswa sehingga guru akan

materi

pelajaran, strategi pengajaran,

mengenal

mempunyai

keahlian

lengkap

keahlian

belakang kehidupan siswa.8

manajemen

kelas,

motivasional,

keahlian

d. Pengaturan

siswa
termasuk

perilaku

secara
latar

dan

komunikasi dan dapat bekerja

pemberian motivasi kepada

secara efektif dengan murid

siswa

dari latar belakang kultural

Sekolah sebagai suatu

yang beragam.

lembaga

c. Administrasi kelas

lingkungan

Pengelolaan administrasi
kelas

meliputi

presensi

yang

pendidikan
dimana

berinteraksi,

pengelolaan

dan
siswa

diharapkan

mampu membentuk sikap dan

dilakukan

perilaku siswa

yang

baik.

secara periodik, menyediakan
8

7

Ibid., hlm.7

Hadari Nawawi, Organisasi Sekolah
dan Pengelolaan Kelas sebagai Lembaga
Pendidikan (Jakarta: Haji Masagung, 2004),
hlm.134.

5

Dalam prosesnya, sering kali

siswa

muncul perilaku siswa yang

memahami,

menganggu kondisi kelas.Oleh

mengamalkan

karena

melalui

itu,

menerapkan

guru

dapat

sistem reward

dalam

meyakini,

menghayati
ajaran

kegiatan

pengajaran

dan
Islam

bimbingan,
latihan”.10

atau

dan punishment. Reward atau

Pendidikan Agama Islam dalam

penghargaan diberikan kepada

pengembangannya

siswa yang berprestasi atau

dimaksud sebagai rumpun mata

berperilaku

dan

pelajaran

yang

diajarkan

sanksi

disekolah

maupun

perguruan

baik,

punishment

atau

(hukuman)
terhadap

dikenakan
siswa

melanggar
Rewarddan
berfungsi
menumbuhkan

yang
peraturan.

punishment

tinggi.

juga

Dengan

demikian,

Pendidikan Agama Islam (PAI)
dapat

dimaknai

pengertian,

yaitu

dalam
1)

dua

sebagai

untuk

sebuah proses penanaman ajaran

motivasi

agama Islam, dan 2) sebagai

siswa.9
1. Pembelajaran PAI
Pendidikan Agama Islam

bahan kajian yang menjadi materi
dari

proses

penanaman/

pendidikan itu sendiri.11

(PAI) merupakan “usaha sadar
dan terencana untuk menyiapkan
10

9

Elizabeth
Hurlock,
Psikologi
Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan (Jakarta: Erlangga, 2011),
hlm.78.

Departemen Agama RI, Kurikulum
Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti (Jakarta: Balitbang Depag 2013), hlm.
2.
11
Nazarudin, Manejemen Pembelajaran
(Jogjakarta : Teras, 2007), hlm. 12.

6

2. Peningkatan Prestasi Belajar
Prestasi

belajar

dicapai oleh setiap anak didik

dapat

dalam

periode

tertentu.14Nilai

dipandang dari dua sisi, yaitu sisi

merupakan perumusan terakhir

siswa dan sisi guru. Dari sisi

yang dapat diberikan oleh guru

siswa, prestasi belajar merupakan

mengenai kemajuan atau prestasi

tingkat

perkembangan

belajar

yang

lebih

baik

mental
bila

siswa

selama

masa

nilai

rapor,

tertentu. Dengan

dibandingkan pada saat sebelum

dapat diketahui prestasi belajar

belajar.12Tingkat

siswa. Siswa yang nilai rapornya

perkembangan
ranah

baik dikatakan prestasinya tinggi,

kognitif, afektif, dan psikomotor.

sedangkan yang nilainya jelek

Sedangkan dari sisi guru, prestasi

dikatakan

belajar

rendah.15

mental

tersebut

pada

merupakan

terselesaikannya

saat
bahan

pelajaran.13
Prestasi

prestasi

Faktor-faktor

belajar

adalah

siswa mencakup: faktor internal
danfaktoreksternal.16

belajar yang dinyatakan dalam

a. Faktor internal

maupun

simbol
kalimat

angka,

huruf

yang

dapat

mencerminkan hasil yang sudah

12

yang

mempengaruhi prestasi belajar

penilaian hasil usaha kegiatan

bentuk

belajarnya

Dimyatidan Mudjiono, Belajar dan
Pembelajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 2006),
hlm. 250-251.
13
Ibid; hlm.252.

14

Sutratinah Tirtonegoro, Anak Super
Normal dan Program Pendidikannya(Jakarta:
Bina Aksara, 2006), hlm.4.
15
Sumadi Suryabrata, Psikologi
Pendidikan (Jakarta: CV Rajawali, 2005),
hlm.324.
16
Dimyati Mahmud, Psikologi
Pendidikan (Yogyakarta: BPFE, 2008),
halm.84-87.

7

Faktor internal adalah

lingkungan,

baik

itu

faktor yang berasal dari dalam

lingkungan keluarga, sekolah

diri siswa itu sendiri, yang

maupun

terdiri dari N. Ach (Need for

masyarakat. Faktor eksternal

Achievement) yaitu kebutuhan

terdiri dari:

atau

motif

1) Faktor keluarga (cara orang

dari

tua mendidik, relasi antara

dalam ini merupakan faktor

anggota keluarga, suasana

yang berasal dari dalam diri si

rumah, keadaan ekonomi

pelajar (siswa) itu sendiri yang

keluarga, pengertian orang

meliputi:

tua,dan

dorongan

atau

untuk berprestasi.Faktor

1) Fisiologi,

yang

berupa

kondisi fisik dan kondisi
pancaindra,
2) Psikologi,

lingkungan

latar

belakang

kebudayaan);
2) Faktor

sekolah

(metode

mengajar guru, kurikulum,
yang

berupa

relasi guru dengan siswa,

bakat, minat, kecerdasan,

relasi siswa dengan siswa,

motivasi dan kemampuan

disiplin

kognitif.

pelajaran, waktu sekolah,

b. Faktoreksternal

standar

sekolah,

belajar

alat

diatas

Faktor eksternal adalah

ukuran, keadaan gedung,

faktor yang berasal dari luar

metode belajar dan tugas

sipelajar. Hal ini dapat berupa

rumah); dan

sarana

prasarana,

situasi

8

3) Faktor

masyarakat

Data

dalam

penelitian

ini

dalam

dikumpulkan dengan menggunakan

masyarakat, mass media,

metode observasi, wawancara, dan

teman bergaul, dan bentuk

dokumentasi.

kehidupan masyarakat).

1. Metode observasi

(kegiatan

siswa

Metode

ini

digunakan

B. Metode penelitian

untuk

Jenis penelitian ini adalah

tentang strategi pengelolaan kelas

penelitian lapangan (field research)

yang digunakan guru PAI ketika

dengan

mengajar pada kelas VIIC di

pendekatan

Penelitian

kualitatif.

kualitatif

pada

hakekatnya ialah mengamati orang
dalam

lingkungan

berinteraksi

hidupnya,

dengan

mengumpulkan

data

SMP Muhammadiyah Kartasura.
2. Metode wawancara
Wawancara

adalah

mereka,

merupakan pertemuan dua orang

berusaha memahami bahasa dan

untuk bertukar informasi melalui

tafsiran

dunia

tanya jawab, sehingga mengarah

sekitarnya.Untuk itu peneliti harus

ke titik fokus dalam suatu topik

terjun kelapangan dan berada disana

tertentu.

dalam waktu yang cukup lama.17

maka peneliti akan mengetahui

mereka

tentang

Dengan

wawancara,

Subjek penelitian ini adalah

hal-hal yang lebih mendalam

guru PAI dan siswa kelas VII-C di

tentang situasi maupun fenomena

SMP Muhammadiyah 1 Kartasura.

yang terjadi, di mana hal ini tidak

17

Sugiyono, Metode Penelitian
Pendidikan (Bandung : Alfabeta, 2013),
hlm.17.

9

bisa

ditemukan

melalui

observasi18.

adalah mereduksi data dan membuang
data yang tidak perlu. Tahap terakhir
adalah penyajian data yang kemudian

3. Metode dokumentasi
Dalam

penelitian

ini,

metode dokumentasi digunakan

dilakukan penarikan kesimpulan.
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Strategi

untuk mendapatkan data tentang
data-data

deskripsisekolah,

dalam

pengelolaan

pembelajaran

kelas

Pendidikan

sejarahsekolah,

Agama Islam (PAI) terdiri dari 4

danprestasibelajarPAI di SMP

(empat)

Muhammadiyah 1 Kartasura.

lingkungan belajar, cara pengajaran

Proses analisis merupakan usaha

guru (pendidik), administrasi kelas,

untuk

menemukan

jawaban

atas

rumusan masalah penelitan.19Adapun
proses

analisa

data

yang

lakukan dimulai dengan

dan

yaitu

pengaturan

penataan

perilaku

dan

pemberian motivasi kepada siswa.
Lingkungan belajar di kelas

penulis
menelaah

konsep,

sebagai

situasi

buatan

yang

seluruh data dari berbagai sumber

berhubungan

dengan

proses

(wawancara dan pengamatan) yang

pembelajaran

atau

konteks

dilakukan di SMP Muhammadiyah I

terjadinya

Kartasura tentang strategi pengelolaan

dapat

kelas dan peningkatan prestasi belajar

lingkungan

siswa. Setelah data terkumpul dan

lingkungan sosial. Dalam mengelola

dipelajari maka langkah selanjutnya

lingkungan belajar, kondisi ruangan

18

pengalaman belajar,
diklasifikasikan
(keadaan)

dalam
fisik

dan

kelas, ventilasi, penerangan dibuat
Ibid., hlm. 317.

10

sebaik mungkin agar siswa merasa

dengan murid dari latar belakang

nyaman

kultural yang beragam.

dalam

belajar.

Dengan

kondisi tempat belajar yang bersih

Pada aspek pengajaran guru,

dan nyaman, maka siswa dapat

perencanaan proses pembelajaran

belajar dengan nyaman dan prestasi

PAI yaitu

belajar yang diraih dapat maksimal.

Kurikulum

Untuk meningkatkan prestasi belajar

mengembangkan

siswa, guru mengatur posisi duduk

menyesuaikan apa yang dinyatakan

siswa sedemikian rupa sehingga

dalam silabus dengan kondisi di

mereka nyaman dalam belajar dan

satuan pendidikan, baik kemampuan

memperoleh

cukup

awal peserta didik, minat, motivasi

terang dan udara yang segar (tidak

belajar, bakat, potensi, kemampuan

pengap). Hal ini sesuai dengan teori

sosial,

Santrock.

kebutuhan

pencahayaan

Aspek cara pengajaran guru

belajar,

menterjemahkan ide
2013

emosi,

dengan
RPP

gaya

khusus,

latar

dan

belajar,
kecepatan

belakang

budaya,

(pendidik) yang dimaksud adalah

norma, nilai, dan/atau lingkungan

guru

peserta didik.

harus

materi

mampu

menguasai

pelajaran,

strategi

Sebelum

melaksanakan

pengajaran,

mempunyai

keahlian

kegiatan

manajemen

kelas,

keahlian

merencanakan pembelajaran dengan

motivasional, keahlian komunikasi

menyusun RPP. Kemudian, guru

dan dapat bekerja secara efektif

menerapkan apa yang telah disusun

pembelajaran,

guru

dalam RPP dalam kegiatan belajar

11

dalam rangkaian kegiatan awal,

pemberian tugas diterapkan untuk

kegiatan inti, dan penutup.

mengevaluasi hasil belajar siswa,

Untuk metode pembelajaran,

baik

secara

individu

guru menyesuaikan dengan karakter

kelompok.

Guru

siswa dan materi, kemudian guru

demonstrasi

dan

melakukan review dan memberi

sebagai

variasi

tugas

pembelajaran

mandiri

maupun

berkelompok.Untuk evaluasi, guru
memberikan tes
Metode

maupun

pembelajaran

maupun

menerapkan
diskusi

agar

kelas

kegiatan
siswa

tidak

merasa jenuh dalam belajar.

tugas.

Pengelolaan administrasi kelas

yang

meliputi pengelolaan presensi yang

diterapkan guru adalah ceramah,

dilakukan

tanya jawab, demonstrasi, diskusi

menyediakan ruangan khusus untuk

dan pemberian tugas.

keperluan bimbingan siswa yang

Metode
digunakan

ceramah
berupa

eksplanatoris

ceramah
mana

periodik,

dilakukan guru, walikelas atau guru
pembimbing

sekolah.

Untuk

guru

meningkatkan prestasi belajar siswa,

memberikan materi satu arah;dan

guru mengatur tempat duduk secara

ceramah interaktif, yaitu ceramah

bergiliran atau berpindah-pindah,

dengan dua arah di mana guru juga

sehingga siswa tidak hanya duduk di

menggunakan

depan

gambar,

di

yang

secara

perantara

misalnya

pada

media
saat

menerus

atau

di

belakang terus menerus.
Berkas

menceritakan kisah para Nabi dan
Rasul. Metode tanya jawab dan

terus

yang

terdiri

administrasi
dari

kelas

Rencana

12

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

Minggu Efektif, dan jurnal harian

Program

bertujuan

Tahunan,

Program

agar

kegiatan

Semester, Minggu Efektif, buku

pembelajaran

Daftar

siswa,

ketentuan kalender akademik yang

jadwal pelajaran, dan jurnal harian

telah ditetapkan oleh pemerintah

tersusun

sehingga materi pembelajaran PAI

Hadir

rapi

(presensi)

dalam

file

bag

transparan yang selalu dibawa oleh

berjalan

sesuai

dapat tuntas diberikan pada siswa.

guru PAI SMP Muhammadiyah 1

Untuk

menjaga

situasi

Surakarta ketika mengajar di kelas.

pembelajaran agar selalu kondusif,

Hal

untuk

harus didukung oleh perilaku siswa

dalam

yang baik. Dalam pembelajaran

kegiatan

PAI, guru mewajibkan siswa untuk

tersebut

dilakukan

memudahkan

guru

melaksanakan
pembelajaran.

berdoa

Pengelolaan administrasi kelas
yang

dilaksanakan

memulai

pembelajaran dengan bacaan Al-

PAI

Fātihah, siswa harus masuk kelas

meliputi pengelolaan presensi yang

tepat waktu, duduk dengan tertib,

dilakukan secara periodik, yang

dan tidak bercakap-cakap dengan

bertujuan selain untuk memantau

teman selama pelajaran.

kehadiran

untuk

Ketika adasiswakelas VII-C

memantau prestasi siswa. Hal ini

datang terlambat masuk kelas pada

sesuai dengan teori Hadari Nawawi.

saat

Penyusunan
Tahunan,

siswa,

guru

sebelum

juga

pembelajaran

PAI,

siswa

RPP,

Program

diwajib kan salam sebelum masuk

Program

Semester,

kelas, minta maaf, dan memberikan

13

alasan yang jelas mengapa dia

1. Faktor internal

terlambat. Hal tersebut diterapkan
agar

semua

siswa

Faktor internal yaitu faktor

dapat

yang berasal dari diri siswa, yaitu

berkonsentrasi dan merasa nyaman

motivasi dan kondisi psikologis

dalam mengikuti pelajaran.

siswa. Karakteristik siswa dengan

Hal tersebut diterapkan dalam

kemampuan rata-rata menengah

rangka pengaturan perilaku siswa

ke bawah menjadi kendala bagi

dan memberikan motivasi kepada

guru. Hal ini akan berpengaruh

siswa. Reward atau penghargaan

dalam menciptakan situasi belajar

diberikan

yang

kepada

siswa

yang

mengaktifkan

siswa,

berprestasi atau berperilaku baik,

dimana siswa sulit mengikuti

dan

pelajaran PAI

punishment

(hukuman)

atau

dikenakan

sanksi

sesuai dengan

terhadap

target waktu yang ada. Motivasi

siswa yang melanggar peraturan.

untuk belajar yang rendah juga

Reward dan punishment berfungsi

menjadi

untuk

Untuk

menumbuhkan

motivasi

siswa.

idealnya

Hambatan yang dialami oleh
guru

PAI

pengelolaan

dalam
kelas

menerapkan
yang

mempengaruhi prestasi belajar siswa
dibagi dalam 2 (dua) kelompok
yaitu:

kendala

tersendiri.

mengatasinya,

guru

menciptakan

variasi

dalam pembelajaran, baik dari
segi metode, media, maupun
situasi pembelajarannya.
2. Faktor eksternal
Faktor

eksternal

adalah

faktor yang berasal dari luar

14

siswa.Hal ini dapat berupa sarana

rumah, sehingga siswa dapat

prasarana,

menerapkannya dalam kehidupan

situasi

lingkungan,

baik itu lingkungan keluarga,
sekolah

maupun

sehari-hari.

lingkungan

masyarakat.

Kendala utama lain yang
dihadapi

Alokasi

waktu

yang

guru

pembelajaran adalah keterbatasan

terbatas juga merupakan kendala

media

yang dialami guru, karena tidak

pembelajaran

sesuai

mengatasinya,

dengan

kebutuhan

dalam

pembelajaran

untuk

PAI.
guru

Untuk
membuat

pembelajaran. Di samping itu,

sendiri

sebagian siswa yang tidak dapat

sederhana seperti: agenda sholat,

mengikuti

poster huruf hija’iyah, poster

jalannya

pelajaran,

sehingga membuat guru harus
mengulangi lagi materi yang

media

pembelajaran

tuntunan sholat, iqro dan lai-lain.
D. Kesimpulan

sudah diberikan, yang tentunya

Beberapa

kesimpulan

yang

akan semakin memakan waktu.

dapat

Pada

analisis pada Bab V adalah sebagai

akhirnya

menyebabkan

dirumuskan

berdasarkan

kemunduran waktu yang telah

berikut:

dialokasikan. Untuk mengatasi

1. Strategi pengelolaan kelas dalam

masalah tersebut, guru idealnya

pembelajaran Pendidikan Agama

memberikan

Islam

variasi

dalam

dalam

meningkatkan

metode belajar dan pemberian

prestasi belajar siswa di SMP

tugas di luar sekolah,yaitu di

Muhammadiyah1 Kartasura kelas

15

VII-C

meliputi

kegiatan,

4

yaitu

lingkungan
pengajaran

belajar,
guru

(empat)

perlunya

variasi

metode,

penataan

kegiatan,

dan

media

mengatasi

hambatan

cara

(pendidik),

administrasi

kelas,

dan

pengaturan

perilaku

dan

pemberian

motivasi

kepada

pembelajaran.
E. Saran
1. Untuk
internal,

guru

Muhammadiyah

PAI
1

SMP

Kartasura

hendaknya melakukan variasi

siswa.
2. Hambatan yang dihadapi oleh

dalam

pemberian

apersepsi,

guru dalam menerapkan strategi

metode mengajar, dan media

pengelolaan kelas terdiri dari

pembelajaran sehingga motivasi

faktor

siswa dalam belajar PAI dapat

internal

dan

eksternal.Faktor internal meliputi
faktor

motivasi

dan

kondisi

meningkat.
2. Untuk

mengatasi

psikologis siswa. Faktor eksternal

eksternal,

antara lain adalah kendala alokasi

Muhammadiyah

waktu,

hendaknya

media

pembelajaran,

guru

hambatan
PAI

1

SMP

Kartasura
melakukan

metode, dan sarana prasarana

koordinasi intensif dengan pihak

penunjang. Dan usaha untuk

sekolah

mengatasi

sarana prasarana penunjang.

hambatan

adalah

terkait

pemenuhan

xvi

DAFTAR PUSTAKA
Departemen Agama RI. 2013. Kurikulum Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti. Jakarta: Balitbang Depag.
Dimyatidan Mudjiono.2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri& Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
PT Rineka Cipta.
Hurlock, Elizabeth. 2011. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Mahmud, Dimyati. 2008. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: BPFE.
Nawawi, Hadari. 2004. Organisasi Sekolah dan Pengelolahan Kelas. Jakarta :
PT. Gunung Agung.
Nazarudin. 2007. Manajemen Pembelajaran. Jogjakarta: Teras.
Rianto, Milan. Pengelolaan Kelas Model PAKEM. Jakarta:Dirjen PMPTK.
Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Rosyada, Dede. 2004. Paradigma Pendidikan Demokratis: Sebuah Model
Pelibatan Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan. Jakarta:
Prenada Media.
Santrock, John W.(Terj. Tri Wibowo B.S). 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta:
Prenada Media Group.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
_________.2013.Metode Penelitian Pendidikan, Bandung :Alfabeta.
Suryabrata, Sumadi. 2005. Psikologi Pendidikan. Jakarta: CV Rajawali.
Tirtonegoro, Sutratinah. 2006. Anak Super Normal dan Program Pendidikannya.
Jakarta: Bina Aksara.