PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS MEDIA AUDIO VISUAL SITUS PURBAKALA PUGUNG RAHARJO UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN SEJARAH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KOTAGAJAH.

(1)

commit to user

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan di Indonesia merupakan hal sangat penting karena pendidikan merupakan cermin kecerdasan dan kemajuan suatu bangsa. Negara yang dapat dikatakan maju dapat dilihat dari sumber daya manusia yang baik, sumber daya manusia yang baik itu berasal dari manusia yang memiliki pendidikan. Pendidikan diawali dari lingkungan keluarga, pendidikan sekolah, dan masyarakat. Pendidikan dapat mengarahkan tingkah laku menuju tingkat perkembangan yang diharapkan. Oleh karena itu pemerintah senantiasa menaruh perhatian yang sangat besar terhadap perkembangan dunia pendidikan di Indonesia. Hakekat pendidikan

ialah menyediakan lingkungan yang memungkinkan peserta didik

mengembangkan bakat, minat, dan kemampuannya secara optimal dan utuh. Pendidikan pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat.

Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis, yang dilakukan oleh orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan (Achmad Munib, 2004:34). Pendidikan ialah pimpinan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak-anak, dalam pertumbuhannya (jasmani dan rohani) agar berguna bagi diri sendiri dan bagi masyarakat (M. Ngalim Purwanto, 2002:10). Dalam arti lain pendidikan merupakan pendewasaan peserta didik agar dapat mengembangkan bakat, potensi dan keterampilan yang dimiliki dalam menjalani kehidupan, oleh


(2)

commit to user

karena itu seharusnya pendidikan didesain guna memberikan pemahaman serta meningkatkan prestasi belajar peserta didik.

Pendidikan di Indonesia diawali dari pendidikan sekolah dasar (SD), pendidikan menengah pertama (SMP), pendidikan menengah atas (SMA), dan yang terakhir adalah pendidikan perguruan tinggi (PT). Sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki peran penting dalam usaha mengembangkan dan membina potensi yang dimiliki siswa. Pada saat di sekolah tidak hanya diberikan pelajaran ilmu pengetahuan umum saja tetapi juga diberikan pelajaran pengetahuan agama agar siswa menjadi individu yang intelektual, beriman, dan bertaqwa.

Apabila proses belajar itu diselenggarakan secara formal di sekolah-sekolah, tidak lain ini dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan pada diri peserta didik secara terencana, baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Interaksi yang terjadi selama proses belajar tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya, yang antara lain terdiri atas murid, guru, petugas perpustakaan, kepala sekolah, bahan atau materi pelajaran, dan berbagai sumber belajar dan fasilitas lainnya.

Mempelajari sejarah tidak ada artinya bila tidak disertai pemahaman akan nilai yang terkandung, fungsi dan manfaatnya. Menurut Ismaun (2005 ) melalui berbagai kajian yang dalam terhadap berbagai pendapat dan pengalaman orang-orang bijak di masa lalu, sekalipun nilai–nilai dalam sejarah itu hanya berupa pengalaman–pengalaman manusia, tapi tidak bisa dibantah bahwasanya manusia itu pada umumnya gemar menggunakan pengalaman-pengalaman itu sebagai


(3)

commit to user

pedoman atau contoh untuk memperbaiki kehidupannya. Sedangkan fungsi sejarah pada hakekatnya adalah untuk meningkatkan pengertian atau pemahaman yang mendalam dan lebih baik tentang masa lampau dan juga masa sekarang dalam inter relasinya dengan masa datang. Sedangkan kegunaan atau manfaat sejarah ada empat yakni yang bersifat edukatif yakni bahwa pelajaran sejarah membawa kebijaksanaan dan kearifan; kedua, yang bersifat inspiratif artinya memberi ilham; ketiga, bersifat instruktif, yaitu membantu kegiatan menyampaikan pengetahuan atau keterampilan, dan keempat, bersifat rekreatif, yakni memberikan kesenangan estetis berupa kisah–kisah nyata yang di alami manusia.

Selama ini pendidikan sejarah diidentikan sebagai pembelajaran yang membosankan di kelas, baik strategi, metode, media maupun teknik pembelajaran lebih banyak bertumpu pada pendekatan berbasis guru yang monoton, dan meminimalkan partisipasi peserta didik. Guru di posisikan sebagai satu–satunya dan pokok sumber informasi, peserta didik tertinggal sebagai objek penderita manakala guru sebagai segala sumber dan pengelola informasi hanya mengajar dengan metode ceramah dan tanya jawab yang konvensional. Sehingga pembelajaran sejarah disamping membosankan, juga hanya menjadi wahana pengembangan ketrampilan berfikir tingkat rendah dan tidak memberi peluang kemampuan berinkuiri maupun memecahkan masalah. Memahami kenyataan umum pembelajaran sejarah di lapangan tersebut, yang menjadi penyebab utama adalah guru. Untuk itu para guru sejarah di lapangan di tantang untuk memiliki


(4)

commit to user

meningkatkan kompetensi mengajar melalui pengayaan dan penguasaan berbagai model, media dan strategi pembelajaran sejarah.

Berdasarkan pemahaman akan pengertian, nilai, fungsi dan tujuan sejarah serta kondisi pendidikan sejarah di lapangan tersebut di atas, maka diperlukan pengkajian dan latihan penguasaan media pembelajaran bagi para guru sejarah. Media pembelajaran yang di kembangkan idealnya adalah yang bisa meningkatkankan minat belajar dan menumbuhkan kesadaran sejarah peserta didik dan sekaligus merasakan manfaat belajar sejarah. Oleh karena itu media pembelajaran yang dikembangkan di arahkan untuk menumbuhkan motivasi ,minat, kreativitas melalui partisipasi aktif yang pada akhirnya mendorong tumbuhnya kemampuan yang bersifat inovatif dari para peserta didik .

Dahulu, ketika teknologi khususnya teknologi informasi belum berkembang seperti sekarang ini, ketika ilmu pengetahuan belum sepesat ini proses pembelajaran biasanya berlangsung pada tempat dan waktu tertentu. Proses pembelajaran adalah proses komunikasi antara guru dan peserta didik melalui bahasa verbal sebagai media utama penyampaian pelajaran. Proses pembelajaran sangat tergantung pada guru sebagai sumber belajar. Dalam kondisi semacam ini, akan ada proses pembelajaran manakala ada guru, tanpa kehadiran guru di dalam kelas sebagai sumber belajar tidak mungkin ada proses pembelajaran.

Dewasa ini, ketika ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat, proses pembelajaran tidak lagi dimonopoli oleh adanya kehadiran guru di dalam kelas. Siswa dapat belajar di mana dan kapan saja. Siswa dapat belajar apa


(5)

commit to user

saja sesuai dengan minat dan gaya belajar. Seorang desainer pembelajaran dituntut untuk dapat merancang pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai jenis media dan sumber belajar yang sesuai agar proses pembelajaran berlangsung secara efektif dan efesien.

Mengajar dapat dipandang sebagai usaha yang dilakukan guru agar siswa belajar. Sedangkan, yang dimaksud dengan belajar itu sendiri adalah proses perubahan tingkah laku melalui pengalaman. Pengalaman itu dapat berupa pengalaman langsung dan pengalaman tidak langsung. Pengalaman langsung adalah pengalaman yang diperoleh dari melalui aktivitas sendiri pada situasi

sebenarnya. Contohnya, agar peserta didik belajar bagaimana cara

mengoperasikan computer, maka guru menyediakan computer untuk digunakan oleh peserta didik. Pengalaman langsung semacam itu tentu saja merupakan proses belajar yang sangat bermanfaat, sebab dengan mengalami secara langsung kemungkinan kesalahan persepsi akan dapat dihindari.

Namun demikian, pada kenyataan tidak semua bahan pelajaran dapat disajikan secara langsung. Untuk mempelajari bagaimana kehidupan makhluk hidup di dasar laut, tidak mungkin guru membimbing siswa langsung menyelam ke dasar lautan, untuk membelah dada manusia hanya untuk mempelajari cara kerja organ tubuh manusia, seperti cara kerja jantung ketika memompa darah. Untuk memberikan pengalaman belajar semacam itu, guru memerlukan alat bantu seperti film atau foto-foto dan lain sebagainya. Alat yang dapat membantu proses belajar ini yang dimaksud dengan media atau alat peraga pembelajara,


(6)

commit to user

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar mengajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Disamping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran yang akan digunakan apabila media tersebut belum tersedia. Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran, yang meliputi (Hamalik, 1994:6):

a. Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar

b. Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan

c. Seluk-beluk proses belajar

d. Hubungan antara metode mengajar dan media pendidikan

e. Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran

f. Pemilihan dan penggunaan media pendidikan

g. Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan h. Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran


(7)

commit to user

Berdasarkan pertimbangan di atas, maka guru perlu mengembangkan dan melaksanakan suatu strategi pembelajaran sejarah yang dikaitkan dengan SK-KD yang telah ditetapkan serta penggunaan media pembelajaran yang menarik dan efektif untuk memudahkan kegiatan pebelajaran. Sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Trianto (20010;9) bahwa untuk membantu siswa memahami materi pembelajaran dan memudahkan guru dalam menyampaikan informasi, diperlukan pendekatan pembelajaran konstektual yang langsung mengaitkan materi konteks pelajaran dengan pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari peserta didik.

Lampung Timur merupakan salah satu Kabupaten di Lampung yang memiliki situs bersejarah yaitu situs megalitik ini ditemukan tahun 1954 sewaktu membuka hutan untuk program transmigrasi. Zaman megalitik belum dikenal tulisan. Di zaman megalitik ini seluruh alatnya terbuat dari bebatuan besar, seperti batu tegak, meja batu, kuburan batu dan keranda batu. Sedangkan zaman klasik terjadi ketika pengaruh kebudayaan Agama Hindu dan Buddha masuk. Zaman ini terjadi pada abad ke 6-15 masehi.

Dalam penelitian ini, akan diintegraskan peristiwa sejarah yang terjadi di lingkungan peserta didik ke dalam pembelajaran sejarah di kelas. Peninggalan-peninggalan sejarah berupa situs megalitik yang ada di daerah penelitian yaitu Desa Pugung Raharjo dimanfaatkan sebagai media pembelajaran sejarah agar peserta didik tidak hanya mengetahui sejarah Indonesia secara umum, tetapi juga memahami peristiwa sejarah yang terjadi didaerahnya yang merupakan bagian dari peristiwa sejarah yang terjadi di Indonesia.


(8)

commit to user

Untuk memudahkan guru dalam penyampaian informasi tentang peristiwa sejarah yang ada di lingkungan peserta didik, guru memanfaatkan situs peninggalan sejarah yaitu situs megalitik purbakala yang ada di Desa Pugung Raharjo sebagai media pembelajaran sejarah dalam bentuk vidio.Media vidio ini dirasa lebih tepat dan efektif dalam membantu guru menyampaikan informasi tentang peristiwa sejarah yang terjadi. Dengan vidio yang dikembangkan dan dibuat oleh guru, siswa tidak perlu mengunjungi situs bersejarah itu secara langsung untuk mempelajari peristiwa sejarah yang ada dibaliknya, tetapi cukup hanya mengamati tayangan vidio di kelas serta membahas konsep-konsep yang berkaitan dengan peristiwa tersebut.

Dengan mengembangkan vidio pembelajaran yang memanfaatkan situs purbakala Pugung Raharjo, siswa memperoleh informasi secara menyeluruh tentang materi tersebut, yang nantinya diharapkan tercapainya tujuan pembelajaran yang diikuti untuk menghargai peninggalan-peninggalan sejarah tersebut sebagai bukti dari peradaban Bangsa Indonesia di masa lalu. Hal ini merupakan faktor penting karena kesadaran sejarah merupakan sasaran yang harus dicapai dalam pembelajaran sejarah. Inilah alasan penulis melakukan penelitian.


(9)

commit to user

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana situasi penggunaan media pembelajaran sejarah yang selama ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kotagajah Kabupaten Lampung Tengah?

2. Bagaimana kebutuhan media pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1

Kotagajah Kabupaten Lampung Tengah?

3. Bagaimana pengembangan vidio pembelajaran sejarah berbasis visualisasi Situs Purbakala Pugung Raharjo?

4. Bagaimana keefektifan media audio visual yang dihasilkan dalam

meningkatkan kesadaran sejarah pada pembelajaran sejarah berbasis situs Purbakala Pugung Raharjo?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Mengetahui media pembelajaran sejarah yang selama ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kotagajah Kabupaten Lampung Tengah.

2. Mengetahui kebutuhan media pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1

Kotagajah Kabupaten Lampung Tengah

3. Mengembangkan media vidio pembelajaran sejarah berbasis visualisasi situs Purbakala Pugung Raharjo.


(10)

commit to user

4. Menilai keefektifan media pembelajaran sejarah menggunakan audio visual berbasis Situs Purbakala Pugung Raharjo guna meningkatkan kesadaran sejarah.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Pengembangan media pembelajaran sejarah yang menggunakan audio

visual berbasis Situs Purbakala Pugung Raharjo diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengembangan media pembelajaran khususnya materi pembelajaran sejarah karena akan memberi pengalaman belajar yang baru.

b. Dapat digunakan sebagai referensi dalam melakukan penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan media pmbelajaran sejarah.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

Dengan dikembangkannya media pembelajaran ini, diharapkan dapat memberikan acuan kepada guru supaya lebih kreatif dan inovatif untuk dapat mengoptimalkan media pembelajaran yang telah ada dengan maksimal, sehingga dalam proses pembelajaran guru dapat menyampaikan pelajaran sejarah yang menyenangkan bagi siswanya.

b. Bagi Siswa

Siswa diharapkan dalam proses pembelajaran sejarah berperan lebih aktif serta lebih mengenal tentang sejarah dan peninggalan dari Situs Purbakala Pugung Raharjo. Dengan lebih mengenal sejarah local diharapkan siswa


(11)

commit to user

mampu menjaga dan melestarikan aset local yaitu Situs Purbakala Pugung Raharjo.

c. Bagi Masyarakat

Masyarakat yang belum mengetahui adanya Situs Purbakala Pugung Raharjo di Lampung, diharapkan mampu untuk melestarikan situs peninggalan sejarah yang merupakan aset berharga Provinsi Lampung. Melalui pengembangan media pembelajaran berbasis audio visual masyarakat akan memahami dan ikut melestarikan situs sejarah local Purbakala Pugung Raharjo.

d. Bagi Pemerintah

Memberikan sumbangan ide untuk pemerintah khususnya bagi Dinas Pendidikan, Dinas Pariwisata, serta dinas-dinas terkait. Guna menjaga dan melestarikan situs local Purbakala Pugung Raharjo.

E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Produk yang dikembangkan adalah media pembelajaran sejarah di kelas X Sekolah Menengah Atas (SMA) pada kompetensi dasar, sebagai salah satu kompenen dalam proses pembelajaran. Media mempunyai peranan yang cukup penting untuk membantu pendidik atau guru dalam penyampaian informasi dalam hal ini berupa materi pembelajaran yang disampaikan langsung kepada peserta didik di dalam kelas. Pengembangan media dilakukan dengan memperhatikan beberapa faktor antara lain; kebutuhan peserta didik, budaya setempat, lingkungan belajar, kompetensi guru, serta beberapa factor lainnya.

Pengembangan media pembelajaran dalam penelitian dan pengembangan ini adalah media audio visual berbasis peristiwa sejarah local yang bertujuan dapat


(12)

commit to user

menumbuhkan kesadaran sejarah siswa. Media ini diharapkan akan memberikan implikasi pada diri peserta didik yang bukan hanya mengetahui tentang sejarah situs tersebut, melainkan akan menumbuhkan kesadaran sejarah pada diri peserta didik.

Media pembelajaran yang dikembangkan berupa rekaman vidio, kemudian vidio tersebut disusun secara sistematis beserta penjelasan Situs Purbakala Pugung

Raharjo dengan memanfaatkan software Windows Movie Maker hingga

menghasilkan tampilan berbentuk vidio. Akan tetapi dalam hal ini bukan vidio dengan gambar bergerak, melainkan gambar diam yang ditambahkan suara atau music pengiring dalam tampilannya.

Media ini dikemas dalam bentuk CD atau nantinya juga dapat di copy

dengan flash disk sehingga mempermudah dalam mengkonsumsi atau

memanfaatkan media yang dikembangkan ini untuk membantu proses pembelajaran sejarah.

F. Pentingnya Pengembangan

Pelajaran sejarah di SMA adalah mata pelajaran yang mengkaji permasalahan dan perkembangan masyarakat dari masa lampau sampai masa kini, baik di Indonesia maupun di luar Indonesia. Pembelajaran sejarah di sekolah, termasuk di SMA paling tidak mengandung dua misi, yakni : (1) untuk pendidikan intelektual dan (2) pendidikan nilai, pendidikan kemanusiaan, pendidikan pembinaan moralitas, jatidiri, nasionalisme dan identitas bangsa. Pendidikan sejarah di SMA lebih menekankan pada perspektif kritis-logis dengan pendekatan historis-sosiologis.


(13)

commit to user

Selama ini pendidikan sejarah diidentikan sebagai pembelajaran yang membosankan di kelas. Baik strategi, metode, media maupun teknik pembelajaran lebih banyak bertumpu pada pendekatan berbasis guru yang monoton, dan meminimalkan partisipasi peserta didik. Guru di posisikan sebagai satu – satunya dan pokok sumber informasi, peserta didik tertinggal sebagai objek penderita manakala guru sebagai segala sumber dan pengelola informasi hanya mengajar dengan metode ceramah dan tanya jawab yang konvensional. Sehingga pembelajaran sejarah disamping membosankan, juga hanya menjadi wahana pengembangan ketrampilan berfikir tingkat rendah dan tidak memberi peluang kemampuan berinkuiri maupun memecahkan masalah. Memahami kenyataan umum pembelajaran sejarah di lapangan tersebut, yang menjadi penyebab utama adalah guru. Untuk itu para guru sejarah di lapangan di tantang untuk memiliki

motivasi, keinginan, antusiasme dan kreatifitas mengembangkan dan

meningkatkan kompetensi mengajar melalui pengayaan dan penguasaan berbagai model, media dan strategi pembelajaran sejarah.

Salah satu situs bersejarah yang merupakan warisan sejarah bangsa Indonesia adalah situs purbakala pugung raharjo. Situs ini merupakan situs sejarah peninggalan zaman megalitik dan klasik. Tradisi megalitik merupakan jenis kebudayaan pada zaman prasejarah dimana nenek moyang kita belum mengenal tulisan. Situs purbakala pugung raharjo ditemukan pada tahun 1954 oleh penduduk sekitar situs.

Untuk menyampaikan dan menjelaskan materi tersebut kita dapat menggunakan media audio visual berbasis sejarah local, antara lain dengan


(14)

commit to user

memperlihatkan benda-benda peninggalan situs megalitik purbakala pugung raharjo. Dengan demikian diharapkan selain member pengetahuan kepada peserta didik tentang sebuah peninggalan sejarah local warisan budaya Indonesia, juga mampu menumbuhkan minat belajar dan kesadaran sejarah serta dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

G. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

Media yang dkembangkan merupakan media pembelajaran audio visual yang berbasih peninggalan sejarah local yaitu situs purbakala pugung raharjo. Pengembangan ini didasarkan pada materi pokok yang akan diajarkan di sekolah dengan melihat beberapa SK dan KD yang menjadi acuan dalam pembelajaran sejarah, sehingga tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan tidak meluas. Dalam hal ini asumsi guru mengenai situs purbakala megalitik di pugung raharjo diangkat dari teori-teori yang telah diuji dan pandangan ahli. Sehingga tujuan pengembangan ini, yaitu menumbuhkan rasa kesadaran sejarah siswa dapat tercapai.

Keterbatasan pengembangan dalam penelitian ini adalah pada penampilan media menggunakan audio visual yang dikembangkan berupa vidio pembelajaran terbatas pada sebuah peninggalan sejarah berupa situs purbakala pugung raharjo yang ada di Lampung, yaitu situs megalitik. Di dalamnya terdapat video yang dipadukan dengan penjelasan.


(1)

commit to user

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana situasi penggunaan media pembelajaran sejarah yang selama ini

dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kotagajah Kabupaten Lampung Tengah?

2. Bagaimana kebutuhan media pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1

Kotagajah Kabupaten Lampung Tengah?

3. Bagaimana pengembangan vidio pembelajaran sejarah berbasis visualisasi

Situs Purbakala Pugung Raharjo?

4. Bagaimana keefektifan media audio visual yang dihasilkan dalam

meningkatkan kesadaran sejarah pada pembelajaran sejarah berbasis situs Purbakala Pugung Raharjo?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Mengetahui media pembelajaran sejarah yang selama ini dilaksanakan di

SMA Negeri 1 Kotagajah Kabupaten Lampung Tengah.

2. Mengetahui kebutuhan media pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1

Kotagajah Kabupaten Lampung Tengah

3. Mengembangkan media vidio pembelajaran sejarah berbasis visualisasi situs


(2)

commit to user

4. Menilai keefektifan media pembelajaran sejarah menggunakan audio visual

berbasis Situs Purbakala Pugung Raharjo guna meningkatkan kesadaran sejarah.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Pengembangan media pembelajaran sejarah yang menggunakan audio

visual berbasis Situs Purbakala Pugung Raharjo diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengembangan media pembelajaran khususnya materi pembelajaran sejarah karena akan memberi pengalaman belajar yang baru.

b. Dapat digunakan sebagai referensi dalam melakukan penelitian selanjutnya

yang berhubungan dengan media pmbelajaran sejarah.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

Dengan dikembangkannya media pembelajaran ini, diharapkan dapat memberikan acuan kepada guru supaya lebih kreatif dan inovatif untuk dapat mengoptimalkan media pembelajaran yang telah ada dengan maksimal, sehingga dalam proses pembelajaran guru dapat menyampaikan pelajaran sejarah yang menyenangkan bagi siswanya.

b. Bagi Siswa

Siswa diharapkan dalam proses pembelajaran sejarah berperan lebih aktif serta lebih mengenal tentang sejarah dan peninggalan dari Situs Purbakala Pugung Raharjo. Dengan lebih mengenal sejarah local diharapkan siswa


(3)

commit to user

mampu menjaga dan melestarikan aset local yaitu Situs Purbakala Pugung Raharjo.

c. Bagi Masyarakat

Masyarakat yang belum mengetahui adanya Situs Purbakala Pugung Raharjo di Lampung, diharapkan mampu untuk melestarikan situs peninggalan sejarah yang merupakan aset berharga Provinsi Lampung. Melalui pengembangan media pembelajaran berbasis audio visual masyarakat akan memahami dan ikut melestarikan situs sejarah local Purbakala Pugung Raharjo.

d. Bagi Pemerintah

Memberikan sumbangan ide untuk pemerintah khususnya bagi Dinas Pendidikan, Dinas Pariwisata, serta dinas-dinas terkait. Guna menjaga dan melestarikan situs local Purbakala Pugung Raharjo.

E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Produk yang dikembangkan adalah media pembelajaran sejarah di kelas X Sekolah Menengah Atas (SMA) pada kompetensi dasar, sebagai salah satu kompenen dalam proses pembelajaran. Media mempunyai peranan yang cukup penting untuk membantu pendidik atau guru dalam penyampaian informasi dalam hal ini berupa materi pembelajaran yang disampaikan langsung kepada peserta didik di dalam kelas. Pengembangan media dilakukan dengan memperhatikan beberapa faktor antara lain; kebutuhan peserta didik, budaya setempat, lingkungan belajar, kompetensi guru, serta beberapa factor lainnya.

Pengembangan media pembelajaran dalam penelitian dan pengembangan ini adalah media audio visual berbasis peristiwa sejarah local yang bertujuan dapat


(4)

commit to user

menumbuhkan kesadaran sejarah siswa. Media ini diharapkan akan memberikan implikasi pada diri peserta didik yang bukan hanya mengetahui tentang sejarah situs tersebut, melainkan akan menumbuhkan kesadaran sejarah pada diri peserta didik.

Media pembelajaran yang dikembangkan berupa rekaman vidio, kemudian vidio tersebut disusun secara sistematis beserta penjelasan Situs Purbakala Pugung

Raharjo dengan memanfaatkan software Windows Movie Maker hingga

menghasilkan tampilan berbentuk vidio. Akan tetapi dalam hal ini bukan vidio dengan gambar bergerak, melainkan gambar diam yang ditambahkan suara atau music pengiring dalam tampilannya.

Media ini dikemas dalam bentuk CD atau nantinya juga dapat di copy

dengan flash disk sehingga mempermudah dalam mengkonsumsi atau

memanfaatkan media yang dikembangkan ini untuk membantu proses pembelajaran sejarah.

F. Pentingnya Pengembangan

Pelajaran sejarah di SMA adalah mata pelajaran yang mengkaji permasalahan dan perkembangan masyarakat dari masa lampau sampai masa kini, baik di Indonesia maupun di luar Indonesia. Pembelajaran sejarah di sekolah, termasuk di SMA paling tidak mengandung dua misi, yakni : (1) untuk pendidikan intelektual dan (2) pendidikan nilai, pendidikan kemanusiaan, pendidikan pembinaan moralitas, jatidiri, nasionalisme dan identitas bangsa. Pendidikan sejarah di SMA lebih menekankan pada perspektif kritis-logis dengan pendekatan historis-sosiologis.


(5)

commit to user

Selama ini pendidikan sejarah diidentikan sebagai pembelajaran yang membosankan di kelas. Baik strategi, metode, media maupun teknik pembelajaran lebih banyak bertumpu pada pendekatan berbasis guru yang monoton, dan

meminimalkan partisipasi peserta didik. Guru di posisikan sebagai satu – satunya

dan pokok sumber informasi, peserta didik tertinggal sebagai objek penderita manakala guru sebagai segala sumber dan pengelola informasi hanya mengajar dengan metode ceramah dan tanya jawab yang konvensional. Sehingga pembelajaran sejarah disamping membosankan, juga hanya menjadi wahana pengembangan ketrampilan berfikir tingkat rendah dan tidak memberi peluang kemampuan berinkuiri maupun memecahkan masalah. Memahami kenyataan umum pembelajaran sejarah di lapangan tersebut, yang menjadi penyebab utama adalah guru. Untuk itu para guru sejarah di lapangan di tantang untuk memiliki

motivasi, keinginan, antusiasme dan kreatifitas mengembangkan dan

meningkatkan kompetensi mengajar melalui pengayaan dan penguasaan berbagai model, media dan strategi pembelajaran sejarah.

Salah satu situs bersejarah yang merupakan warisan sejarah bangsa Indonesia adalah situs purbakala pugung raharjo. Situs ini merupakan situs sejarah peninggalan zaman megalitik dan klasik. Tradisi megalitik merupakan jenis kebudayaan pada zaman prasejarah dimana nenek moyang kita belum mengenal tulisan. Situs purbakala pugung raharjo ditemukan pada tahun 1954 oleh penduduk sekitar situs.

Untuk menyampaikan dan menjelaskan materi tersebut kita dapat menggunakan media audio visual berbasis sejarah local, antara lain dengan


(6)

commit to user

memperlihatkan benda-benda peninggalan situs megalitik purbakala pugung raharjo. Dengan demikian diharapkan selain member pengetahuan kepada peserta didik tentang sebuah peninggalan sejarah local warisan budaya Indonesia, juga mampu menumbuhkan minat belajar dan kesadaran sejarah serta dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

G. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

Media yang dkembangkan merupakan media pembelajaran audio visual yang berbasih peninggalan sejarah local yaitu situs purbakala pugung raharjo. Pengembangan ini didasarkan pada materi pokok yang akan diajarkan di sekolah dengan melihat beberapa SK dan KD yang menjadi acuan dalam pembelajaran sejarah, sehingga tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan tidak meluas. Dalam hal ini asumsi guru mengenai situs purbakala megalitik di pugung raharjo diangkat dari teori-teori yang telah diuji dan pandangan ahli. Sehingga tujuan pengembangan ini, yaitu menumbuhkan rasa kesadaran sejarah siswa dapat tercapai.

Keterbatasan pengembangan dalam penelitian ini adalah pada penampilan media menggunakan audio visual yang dikembangkan berupa vidio pembelajaran terbatas pada sebuah peninggalan sejarah berupa situs purbakala pugung raharjo yang ada di Lampung, yaitu situs megalitik. Di dalamnya terdapat video yang dipadukan dengan penjelasan.


Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X SMA NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG

2 10 121

PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 SEMARANG TAHUN AJARAN 2012 2013

0 8 151

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KESEJARAHAN SISWA PADA PEMBELAJARAN SEJARAH.

2 4 34

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Visualisasi Museum Sasana Wiratama untuk meningkatkan Kesadaran Sejarah Siswa MAN Yogyakarta III.

0 1 17

PENGEMBANGAN MEDIA MOBILE LEARNING PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS ANDROID UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN SEJARAH SISWA SMA NEGERI 1 KALASAN.

0 1 21

Pengembangan Media Audio Visual Berbasis Sejarah Perjuangan Adisutjipto untuk Meningkatkan Sikap Kritis Siswa dalam Pembelajaran Sejarah di SMA Angkasa Adisutjipto Yogyakarta.

1 1 13

Pengembangan Media Audio Visual Situs Sejarah Kerajaan Galuh Dalam Pembelajaran Sejarah Untuk Meningkatkan Kesadaran Sejarah Siswa di SMK Tarunan Bangsa.

0 0 11

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS AUDIO VISUAL CANDI SARI, CANDI RATU BOKO, DAN CANDI SAMBISARI UNTUK MENINGKATKAN RASA KESADARAN SEJARAH SISWA KELAS XI IPS DI SMA N 1 PRAMBANAN SLEMAN YOGYAKARTA.

0 0 21

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS MEDIA AUDIO VISUAL SITUS PURBAKALA PUGUNG RAHARJO UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN SEJARAH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KOTAGAJAH Aurora Nandia F

0 1 17

Pengembangan Media Komik Sejarah Babad Wirasaba untuk Meningkatkan Kesadaran Sejarah Siswa SMA di Purbalingga - UNS Institutional Repository

0 0 19