Promosi Produk Lidah Buaya Ibu Yuliana Sebagai Oleh-Oleh Khas Kota Pontianak.

(1)

vi

DAFTAR ISI

Cover………..………i

Lembar Pengesahan………...…ii Lembar Pernyataan Hasil Karya Pribadi………...……...iii Kata Pengantar………..iv

Daftar Isi………..….vi Daftar Gambar……….ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah………..1

1.2.Rumusan Masalah……….…..2

1.3.Tujuan Penelitan……….……….2

1.4.Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ………...…3

1.5.Skema Perancangan……….……...4

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran……….………5

2.2 Promosi………...……….…………5

2.3 Kemasan / Packaging….………..5

2.4 Logo dan Brand………...……….………10

BAB III DATA DAN ANALISIS DATA 3.1 Data dan Fakta 3.1.1 Sekilas Tentang Kota Pontianak………...11

3.1.2 Tinjauan Terhadap Produk / Persoalan Sejenis……….………18


(2)

vii

3.2 Analisa Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta………24

3.2.1 Nama Produk………..………24

3.2.2 Potensi Produk………...25

3.2.3 Analisa SWOT………..……….25

3.2.4 Segmentasi……….………....26

3.2.5 Targeting……….………...26

3.2.6 Positioning……….………26

3.2.7 Bauran pemasaran dengan 4P……….………27

3.3 Pemecahan Masalah……….………27

BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi……….………...28

4.2 Konsep Kreatif……….28

4.3 Konsep Media………..31

4.4 Hasil Karya A. Logo Induk………...………..32

B. Logo Produk………...………..…..34

C. Kemasan Dodol Lidah Buaya………...…....35

D. Kemasan Teh Lidah Buaya………...…...36

E. Kemasan Jelly Lidah Buaya………...…...37

F. Hangtag Kerupuk Panggang Lidah Buaya………...……...…...37

G. Label Kerupuk Mentah Lidah Buaya………...……...….…...38

H. Poster………...……….……..39

I. X-Banner….………...……….……..39

J. Flyer….………...……….……..40

K. Brosur….………....……….……..40


(3)

viii M. Paper Bag….………….………....……….……….……..42 4.5 Perkiraan Biaya Produksi Untuk 1 tahun ………43 BAB V KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan….………….………....………..….……….………....45

4.2 Saran………...………….………....………..….……….………....45


(4)

ix DAFTAR GAMBAR

Gambar1.1 Skema Perancangan ………..4

Gambar 3.1 Gang tempat produksi lidah buaya milik Ibu Yuliana ……….… 14

Gambar 3.2 Signboard di depan rumah produksi lidah buaya Ibu Yuliana………..14

Gambar 3.3 Gang tempat produksi lidah buaya milik Ibu Yuliana ……… 15

Gambar 3.4 Garasi tempat produksi lidah buaya milik Ibu Yuliana ………15

Gambar 3.5 Pemrosesan lidah buaya milik Ibu Yuliana ……….16

Gambar 3.6 Suasana di tempat produksi lidah buaya milik Ibu Yuliana……….16

Gambar 3.7 Dodol lidah buaya yang akan dipotong ………17

Gambar 3.8 Tempat penyimpanan sementara minuman lidah buaya ………...17

Gambar 3.9 Pusat penjualan oleh-oleh di Pontianak (Jl.Pattimura) ……….18

Gambar 3.10 Oleh-oleh produk Ibu Yuliana banyak ditemukan di sini ……… 18

Gambar 3.12 Dodol Lidah Buaya ………...19

Gambar 3.13 Jelly Lidah Buaya ………...…...20


(5)

x

Gambar 3.15 Kerupuk Lidah Buaya Rasa Jagung Bakar………...….21

Gambar 3.16 Kerupuk Lidah Buaya Rasa Bawang …….………...22

Gambar 3.17 Teh Lidah Buaya ……….………...22


(6)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia terkenal dengan beraneka ragam suku, budaya dan bahasa sehingga menimbulkan makanan-makanan yang khas dari tiap-tiap daerah. Bahkan makanan-makanan tersebut bisa menjadi citra dan image dari sebuah kota tersebut. Beberapa contohnya adalah jika kita mendengar kota Yogyakarta maka kita akan teringat oleh bakpia patok dan gudeg bahkan Yogyakarta malah disebut dengan sebutan Kota Gudeg. Semua itu pastinya berhubungan erat dengan media promosi yang digunakan sehingga masyarakat luas dapat mengetahui tentang makanan-makanan tersebut.

Kota Pontianak merupakan ibukota Provinsi Kalimantan Barat, kota ini juga disebut sebagai Khuntien oleh etnis Tionghoa. Hasil tanaman pangan yang paling besar adalah ubi kayu, padi dan ubi rambat. Selain itu, para petani juga bertani sayuran dan lidah buaya. Lidah buaya merupakan salah satu makanan khas Pontianak yang biasa dijadikan buah tangan (oleh-oleh) yang berasal dari Pontianak tersebut. Lidah Buaya (Aloe Vera) merupakan tumbuhan yang sudah dikenal dari zaman dahulu kala sebagai penyubur rambut. Namun sebenarnya Lidah Buaya ini mempunyai khasiat-khasiat lain yang sebenarnya sangat menyehatkan karena di dalamnya terkandung zat-zat yang bermanfaat bagi kesehatan, antara lain enzim, asam amino, mineral, vitamin, karbohidrat, lemak, air, hormon, dan polisakarida. Kandungan-kandungan tersebut mempunyai berbagai macam khasiat yang dapat membantu memberikan jalan keluar terhadap keluhan masyarakat akan kesehatan mereka. Untuk pengolahan lidah buaya sendiri saat ini di Pontianak tidak hanya sebagai minuman, namun berupa makanan dengan berbagai macam bentuk antara lain kerupuk lidah buaya, jelly lidah buaya, selai lidah buaya, teh lidah buaya, dodol lidah buaya, rendang daun lidah buaya, sop lidah buaya, dan lain-lain.


(7)

2 Berdasarkan survei yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa banyak dari masyarakat yang telah mengenal dan mengetahui tentang lidah buaya ini namun hanya sepintas dan sedikit saja yang mereka ketahui. Kebanyakan dari mereka hanya mengetahui bahwa lidah buaya adalah tanaman yang hanya bisa digunakan sebagai penyubur rambut dan minuman saja. Mereka tidak mengetahui produk-produk lain yang dapat dibuat dari lidah buaya ini.

Dengan adanya hal inilah maka diharapkan masyarakat luas akan semakin mengenal produk-produk lain yang dibuat dengan bahan dasar lidah buaya dan mereka dapat membeli produk-produk tersebut. Karena itu penulis tertarik untuk membahas dan mengkaryakan Promosi Produk Lidah Buaya Sebagai Oleh-Oleh Khas Kota Pontianak sebagai topik Tugas Akhir penulis.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

Adapun permasalahan yang akan dibahas di penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

Bagaimana merancang media komunikasi visual yang menarik dan mudah dimengerti oleh masyarakat mengenai produk dan promosi lidah buaya sebagai oleh-oleh khas dari Kota Pontianak?

Ruang lingkupnya adalah Kota Bandung dan Kota Jakarta serta kota-kota lainnya.

1.3 Tujuan Perancangan

Adapun tujuan perancangan yang dilakukan, yaitu :

Mempromosikan aneka hasil olahan Lidah Buaya agar dapat semakin dikenal dan digemari oleh masyarakat khususnya untuk masyarakat kota Jakarta dan Bandung.

Merancang media komunikasi visual yang menarik dan mudah dimengerti oleh masyarakat mengenai produk dan promosi lidah buaya sebagai oleh-oleh khas dari Kota Pontianak, umumnya keluarga dan khususnya wanita serta ibu-ibu.


(8)

3

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Metode dan teknik yang dilakukan dalam perancangan ini adalah : Observasi

Observasi dilakukan di beberapa tempat yang sering dikunjungi oleh wanita dewasa seperti Mall besar di Kota Bandung dan beberapa tempat jajanan-jajanan yang ada serta tempat-tempat penjualan oleh-oleh.

Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari tentang khasiat, manfaat dan promosi tentang oleh-oleh khas Kota Pontianak di kalangan masyarakat serta media internet.

Wawancara

Wawancara dilakukan dengan para ibu sebagai target utama dari promosi ini, pemilik usaha produk makanan lidah buaya, dan masyarakat yang telah mengkonsumsi produk makanan lidah buaya ini.


(9)

4

1.5 Skema Perancangan

Latar Belakang Masalah

Potensi Produk Lidah Buaya di Kota Pontianak

Permasalahan dan Ruang Lingkup

Kurangnya minat konsumen karena kurang dikenal oleh masyarakat

Tujuan Perancangan

Mempromosikan oleh-oleh khas Pontianak dengan lebih informatif dan

menarik.

Bauran Pemasaran dengan 4P

-Product

Dodol lidah buaya, Jelly lidah buaya, Kerupuk lidah buaya, Teh lidah buaya dan Minuman lidah buaya.

-Price

Rentang harga 5000-20000 Rupiah -Promotion

Flyer yang kurang menarik dan informatif

-Place

Luar dan dalam kota Pontianak Identifikasi dengan STP

-Segmentasi Usia 25-40 tahun -Targeting

Usia 25-40 tahun yang berwisata -Positioning

Dapat dinikmati oleh usia 25-40 tahun ke atas

SWOT

Strength

-Pelopor pertama di Kota Pontianak Weakness

-Kemasan, Nama dan Logo yang biasa dan tidak menarik

-Kurangnya promosi yang dilakukan di luar kota Pontianak

Oppurtunities

-Belum banyak pengusaha-pengusaha lidah buaya lainnya di Kota Pontianak Threats

-Kurangnya pengetahuan masyarakat akan produk ini sehingga mereka tidak membeli

-Munculnya pesaing-pesaing dari luar Kota Pontianak yang memiliki kemasan, nama, logo dan promosi yang lebih menarik.

Media Promosi

Media Utama -Kemasan

-Rebranding Logo dan Nama -Poster

Media Pendukung -X-Banner -Iklan Koran -Flyer


(10)

(11)

45

BAB 5

KESIMPULAN

5.1Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian dan pengamatan akan masalah ini, kesimpulan yang dapat diambil adalah promosi yang dilakukan oleh ibu Yuliana kurang bahkan terkesan tidak ada sehingga minat masyarakat atas produk ini semakin berkurang. Setelah adanya pembaharuan dalam desain kemasan, logo dan media promosi yang dibuat diharapkan produk-produk ibu Yuliana ini dapat menjadi produk yang diminati masyarakat luas bahkan manca Negara. Logo, kemasan dan media promosi merupakan satu kesatuan bagian terpenting yang harus dibuat sangat menarik dan berkonsep agar masyarakat dapat tertarik dan ingin membelinya dan ini juga termasuk dalam kegiatan promosi. Promosi merupakan upaya yang dilakukan oleh produsen untuk menjual produk olahannya kepada konsumen. Media yang digunakannya pun tidak boleh sembarangan karena jika media yang digunakannya kurang efektif, kurang menarik atau cepat rusak maka masyarakat cenderung tidak akan membeli produk tersebut. Untuk kemasan, dahulu kemasan hanya berfungsi sebagai pembungkus dan pelindung dari produk tersebut. Persaingan produk yang semakin ketat mengharuskan produsen untuk berfikir keras meningkatkan fungsi kemasan untuk dapat memberikan daya tarik kepada konsumen melalui aspek warna, grafis, bentuk maupun desainnya. Sedangkan logo merupakan satu identitas dari suatu perusahaan, produk, Negara, organisasi yang di dalamnya terkandung suatu makna yang tersirat.

5.2Saran

Adapun saran yang dapat diberikan adalah untuk ibu Yuliana agar lebih membuka diri akan branding dan promosi sehingga dapat membuat produk-produk olahannya menjadi lebih menarik dan dapat meningkatkan penjualannya.

Untuk masyarakat luas, cintailah produk lokal karena dengan kita mencintai produk kita sendiri, secara tidak langsung kita telah melestarikan produk kita sendiri


(12)

46 dan budidayakan budaya yang ada di setiap daerah masing-masing. Khususnya untuk masyarakat Kalimantan Barat sendiri, mari budidayakan produk ini dan tetaplah untuk menjaga kualitas dari lidah buayanya itu sendiri sehingga hal ini dapat menjadi warisan untuk generasi selanjutnya.


(13)

47 DAFTAR PUSTAKA

Media Buku:

Surianto, S.Sn, Rustan. 2009. “Mendesain Logo”. Jakarta: PT Gramedia.

Widyatama, Rendra. 2007. “Pengantar Periklanan”. Yogyakarta: PUSTAKA BOOK PUBLISHER.

Kennedy, John.E. 2006. “Marketing Communication”.Jakarta:Bhuana Ilmu Populer.

Marianne Rosner Klimchuk and Sandra A. Krasovec. 2006. “Desain Kemasan Perencanaan Merek Produk yang Berhasil Mulai dari Konsep sampai Penjualan”. Jakarta: Erlangga.

Media Internet :

http//khasiat-lidah-buaya-aloevera.htm http//Kota_Pontianak1.htm

http//Tham^Cung by 0nly0ne — a My Opera Slideshow.htm http//forum_posts.asp.htm

http//Chinese Painting and Calligraphy.b.asp.htm http//15Traditions5187.html


(1)

3

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Metode dan teknik yang dilakukan dalam perancangan ini adalah : Observasi

Observasi dilakukan di beberapa tempat yang sering dikunjungi oleh wanita dewasa seperti Mall besar di Kota Bandung dan beberapa tempat jajanan-jajanan yang ada serta tempat-tempat penjualan oleh-oleh.

Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari tentang khasiat, manfaat dan promosi tentang oleh-oleh khas Kota Pontianak di kalangan masyarakat serta media internet.

Wawancara

Wawancara dilakukan dengan para ibu sebagai target utama dari promosi ini, pemilik usaha produk makanan lidah buaya, dan masyarakat yang telah mengkonsumsi produk makanan lidah buaya ini.


(2)

4

1.5 Skema Perancangan

Latar Belakang Masalah Potensi Produk Lidah Buaya di

Kota Pontianak

Permasalahan dan Ruang Lingkup Kurangnya minat konsumen karena

kurang dikenal oleh masyarakat

Tujuan Perancangan Mempromosikan oleh-oleh khas Pontianak dengan lebih informatif dan

menarik.

Bauran Pemasaran dengan 4P -Product

Dodol lidah buaya, Jelly lidah buaya, Kerupuk lidah buaya, Teh lidah buaya dan Minuman lidah buaya.

-Price

Rentang harga 5000-20000 Rupiah

-Promotion

Flyer yang kurang menarik dan informatif

-Place

Luar dan dalam kota Pontianak Identifikasi dengan STP

-Segmentasi

Usia 25-40 tahun

-Targeting

Usia 25-40 tahun yang berwisata

-Positioning

Dapat dinikmati oleh usia 25-40 tahun ke atas

SWOT Strength

-Pelopor pertama di Kota Pontianak

Weakness

-Kemasan, Nama dan Logo yang biasa dan tidak menarik

-Kurangnya promosi yang dilakukan di luar kota Pontianak

Oppurtunities

-Belum banyak pengusaha-pengusaha lidah buaya lainnya di Kota Pontianak

Threats

-Kurangnya pengetahuan masyarakat akan produk ini sehingga mereka tidak membeli

-Munculnya pesaing-pesaing dari luar Kota Pontianak yang memiliki kemasan, nama, logo dan promosi yang lebih menarik.

Media Promosi Media Utama

-Kemasan

-Rebranding Logo dan Nama

-Poster

Media Pendukung

-X-Banner

-Iklan Koran


(3)

(4)

45

BAB 5

KESIMPULAN

5.1Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian dan pengamatan akan masalah ini, kesimpulan yang dapat diambil adalah promosi yang dilakukan oleh ibu Yuliana kurang bahkan terkesan tidak ada sehingga minat masyarakat atas produk ini semakin berkurang. Setelah adanya pembaharuan dalam desain kemasan, logo dan media promosi yang dibuat diharapkan produk-produk ibu Yuliana ini dapat menjadi produk yang diminati masyarakat luas bahkan manca Negara. Logo, kemasan dan media promosi merupakan satu kesatuan bagian terpenting yang harus dibuat sangat menarik dan berkonsep agar masyarakat dapat tertarik dan ingin membelinya dan ini juga termasuk dalam kegiatan promosi. Promosi merupakan upaya yang dilakukan oleh produsen untuk menjual produk olahannya kepada konsumen. Media yang digunakannya pun tidak boleh sembarangan karena jika media yang digunakannya kurang efektif, kurang menarik atau cepat rusak maka masyarakat cenderung tidak akan membeli produk tersebut. Untuk kemasan, dahulu kemasan hanya berfungsi sebagai pembungkus dan pelindung dari produk tersebut. Persaingan produk yang semakin ketat mengharuskan produsen untuk berfikir keras meningkatkan fungsi kemasan untuk dapat memberikan daya tarik kepada konsumen melalui aspek warna, grafis, bentuk maupun desainnya. Sedangkan logo merupakan satu identitas dari suatu perusahaan, produk, Negara, organisasi yang di dalamnya terkandung suatu makna yang tersirat.

5.2Saran

Adapun saran yang dapat diberikan adalah untuk ibu Yuliana agar lebih membuka diri akan branding dan promosi sehingga dapat membuat produk-produk olahannya menjadi lebih menarik dan dapat meningkatkan penjualannya.

Untuk masyarakat luas, cintailah produk lokal karena dengan kita mencintai produk kita sendiri, secara tidak langsung kita telah melestarikan produk kita sendiri


(5)

46

dan budidayakan budaya yang ada di setiap daerah masing-masing. Khususnya untuk masyarakat Kalimantan Barat sendiri, mari budidayakan produk ini dan tetaplah untuk menjaga kualitas dari lidah buayanya itu sendiri sehingga hal ini dapat menjadi warisan untuk generasi selanjutnya.


(6)

47

DAFTAR PUSTAKA

Media Buku:

Surianto, S.Sn, Rustan. 2009. “Mendesain Logo”. Jakarta: PT Gramedia.

Widyatama, Rendra. 2007. “Pengantar Periklanan”. Yogyakarta: PUSTAKA BOOK

PUBLISHER.

Kennedy, John.E. 2006. “Marketing Communication”.Jakarta:Bhuana Ilmu Populer.

Marianne Rosner Klimchuk and Sandra A. Krasovec. 2006. “Desain Kemasan Perencanaan Merek Produk yang Berhasil Mulai dari Konsep sampai Penjualan”. Jakarta: Erlangga.

Media Internet :

http//khasiat-lidah-buaya-aloevera.htm

http//Kota_Pontianak1.htm

http//Tham^Cung by 0nly0ne — a My Opera Slideshow.htm http//forum_posts.asp.htm

http//Chinese Painting and Calligraphy.b.asp.htm