PENGARUH MODEL PEMECAHAN MASALAH DALAM TATANAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DAN KECAKAPAN SOSIAL SISWA DI SMA NEGERI 5 BINJAI.

PENGARUH MODEL PEMECAHAN MASALAH DALAM TATANAN
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL
BELAJAR BIOLOGI DAN KECAKAPAN SOSIAL SISWA
DI SMA NEGERI 5 BINJAI

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:
FATIMAH AZZAH RAWANI NASUTION
NIM. 8106174018

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014

PENGARUH MODEL PEMECAHAN MASALAH DALAM TATANAN

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL
BELAJAR BIOLOGI DAN KECAKAPAN SOSIAL SISWA
DI SMA NEGERI 5 BINJAI

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:
FATIMAH AZZAH RAWANI NASUTION
NIM. 8106174018

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014

TESIS


PENGARUH MODEL PEMECAHAN MASALAH DALAM TATANAN
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL
BELAJAR BIOLOGI DAN KECAKAPAN SOSIAL SISWA
DI SMA NEGERI 5 BINJAI

Disusun dan diajukan oleh:
FATIMAH AZZAH RAWANI NASUTION
NIM. 8106174018

Telah Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis
Pada Hari SabtuTanggal 5 April 2014 dan Dinyatakan Telah Memenuhi
PersyaratandalamMemperoleh Gelar MagisterPendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Medan, 5 April 2014
Menyetujui
Tim Pembimbing
Pembimbing I

Pembimbing II


Dr. Hasruddin, M.Pd.
NIP. 196404241989031027

Dr. Fauziyah Harahap, M.Si.
NIP. 196607281991032002
Mengetahui

Ketua Program Studi
Pendidikan Biologi

Direktur Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan

Dr. Hasruddin, M.Pd.
NIP. 196404241989031027

Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd.
NIP. 195810081981031002


ABSTRAK

Fatimah Azzah Rawani Nasution, NIM. 8106174018. Pengaruh Model
Pemecahan Masalah dalam Tatanan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
terhadap Hasil Belajar Biologi dan Kecakapan Sosial Siswa di SMA Negeri 5
Binjai. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED).
Medan. 2014.
Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh: (1) model pemecahan
masalah dalam tatanan pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar
biologi siswa; (2) pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar
biologi siswa; (3) model pemecahan masalah dalam tatanan pembelajaran
kooperatif tipe STAD terhadap kecakapan sosial siswa; dan (4) pembelajaran
kooperatif tipe STAD terhadap kecakapan sosial siswa. Sampel dalam penelitian
ini merupakan populasi sampel yang terbagi ke dalam 3 kelas dengan jumlah 156
siswa. Instrumen penelitian berupa tes hasil belajar, dan angket kecakapan sosial
siswa. Metode penelitian ini bersifat kuasi eksperimen dengan teknik analisis
anakova pada taraf signifikan α = 0,05. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa:
(1) terdapat pengaruh model pemecahan masalah dalam tatanan pembelajaran
kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar biologi siswa (Fhitung = 45,017;
p. = 0,000); (2) tidak terdapat pengaruh pembelajaran kooperatif tipe STAD

terhadap hasil belajar biologi siswa (Fhitung = 2,095; p. = 0,151); (3) tidak
terdapat pengaruh model pemecahan masalah dalam tatanan pembelajaran
kooperatif tipe STAD terhadap kecakapan sosial siswa (Fhitung = 3,122;
p. = 0,080); dan (4) tidak terdapat pengaruh pembelajaran kooperatif tipe STAD
terhadap kecakapan sosial siswa pada materi sistem pencernaan makanan pada
manusia dan hewan di SMA Negeri 5 Binjai (Fhitung = 3,215; p. = 0,076). Hasil
penelitan ini mengimplikasikan bahwa model pemecahan masalah dalam tatanan
pembelajaran kooperatif tipe STAD memberikan solusi pemecahan masalah pada
materi biologi dengan baik dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Kecakapan Sosial Siswa, Model Pemecahan Masalah,
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

ii

ABSTRACT
Fatimah Azzah Rawani Nasution, NIM. 8106174018. The Effect of Problem
Solving Model in Regulation Type STAD Cooperative Learning on Learning
Outcomes and Social Skills Biology Students at SMAN 5 Binjai. Thesis.
Postgraduate Program, State University of Medan (UNIMED). 2014.

This research aims to determine the effect of: (1) problem-solving model
in order STAD cooperative learning on learning outcomes of students of biology,
(2) STAD cooperative learning on learning outcomes of students of biology,
(3) problem-solving model in order STAD cooperative learning the social skills of
students, and (4) STAD cooperative learning on students' social skills. The sample
in this study is that the sample population was divided into 3 classes with a
number of 156 students The research instrument is achievement test, and
students' social skills questionnaire. This research method is quasi- experimental
analysis techniques Anacova at significant level α = 0.05. The results of this study
showed that: (1) there are significant problem-solving model in order STAD
cooperative learning on learning outcomes biology student (Fvalue = 45.017;
p. = 0.000), (2) there is no influence STAD cooperative learning on learning
outcomes biology students (Fvalue = 2.095; p. = 0.151), (3) there is no influence of
problem-solving model in order STAD cooperative learning on students' social
skills (Fvalue = 3.122; p. = 0.080), and (4) there is no learning effect STAD
cooperative social skills to students on the material in the digestive tract of
humans and animals in SMA 5 Binjai (Fvalue = 3.215; p. = 0.076 ). The result of
this research implies that the problem-solving model in order STAD cooperative
learning provides a solution to the problem solving biological materials well in
improving student learning outcomes.


Keywords : Learning Outcomes, Problem Solving Model, Student Social Skills,
Type STAD Cooperative Learning

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Allah SWT karena berkat Rahmat
dan Hidayah-Nya Penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul “Pengaruh
Model Pemecahan Masalah dalam Tatanan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
terhadap Hasil Belajar Biologi dan Kecakapan Sosial Siswa di SMA Negeri 5
Binjai” disusun untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Magister
Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa penulisan Tesis ini tidak akan dapat
terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Tesis ini. Penulis
mengucapkan terima kasih pada:
1. Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si.

2. Direktur

Program

Pascasarjana

Universitas

Negeri

Medan

Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd.
3. Dosen Pembimbing I, Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Bapak Dr.
Hasruddin, M.Pd., Dosen Pembimbing II Sekretaris Program Studi
Pendidikan Biologi, Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si., yang telah banyak
memberikan bimbingan, arahan, motivasi serta dukungan pada penulis
sejak awal sampai dengan selesai penulisan tesis ini.
4. Prof. Dr.rer.nat. Binari Manurung, M.Si., Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si.,
dan Dr. Syahmi Edi, M.Si., selaku penguji yang telah banyak memberikan

saran dan masukan dalam penyempurnaan tesis ini.

iv

5. Bapak Drs. Ashar Hasairin, M.Si., dan Ibu Dra. Cicik Suriani, M.Si.,
selaku validator lembar instrumen tes hasil belajar siswa, angket
kecakapan social siswa, dan instrument observasi model pemecahan
masalah siswa.
6. Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Binjai, semua jajaran SMA Negeri 5
Binjai.
7. Ayahanda Syahrudin Nasution dan Ibunda Nurhasanah, ananda Putri
Amirah Pulungan, adinda dr. Lili Khadijah Nasution, Melnita Mindasari
Nasution, S.H.
8. Teman-teman angkatan XIX kelas B Program Studi Pendidikan Biologi,
serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, semoga Tuhan
Yang Maha Esa dapat membalas kebaikannya.
Penulis

menyadari


bahwa penulisan tesis

ini

masih

jauh dari

kesempurnaan, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak guna penyempurnaan tesis ini. Semoga
tesis ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak khususnya para guru
biologi serta dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dan pendidikan.

Medan, 5 April 2014
Penulis

Fatimah Azzah Rawani Nasution
NIM. 8106174018

v


DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................... i
ABSTRAK ............................................................................................. ii
ABSTRACT ............................................................................................ iii
KATA PENGANTAR ............................................................................ iv
DAFTAR ISI ......................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... x
BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................
1.1. Latar Belakang Masalah ...................................................................
1.2. Identifikasi Masalah .........................................................................
1.3. Batasan Masalah ...............................................................................
1.4. Rumusan Masalah ............................................................................
1.5. Tujuan Penelitian .............................................................................
1.6. Manfaat Penelitian ............................................................................

1
1
6
6
7
8
8

BAB III. TINJAUAN PUSTAKA .........................................................
2.1. Kerangka Teoritis .............................................................................
2.1.1. Belajar dan Hasil Belajar ........................................................
2.1.2. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD .....................................
2.1.3. Pembelajaran Konvensional....................................................
2.1.4. Model Pemecahan Masalah ....................................................
2.1.5. Kecakapan Sosial ...................................................................
2.2. Kerangka Berpikir ............................................................................
2.3. Hipotesis Penelitian ..........................................................................

10
10
10
15
19
21
26
30
35

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ...........................................................
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................
3.3. Jenis dan Desain Penelitian ...............................................................
3.4. Variabel dan Definisi Operasional Variabel Penelitian ......................
3.5. Prosedur dan Pelaksanaan Penelitian ................................................
3.6. Teknik Pengumpulan Data................................................................
3.7. Uji Coba Instrumen .........................................................................
3.8. Hasil Analisis Data Instrumen Penelitian ..........................................

37
37
37
38
38
41
46
50
56

vi

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......................
4.1. Hasil Penelitian ................................................................................
4.2. PengujianHipotesis ...........................................................................
4.3. Pembahasan......................................................................................
4.4. Keterbatasan Penelitian ....................................................................

58
58
63
67
77

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ...............................
5.1. Simpulan ..........................................................................................
5.2. Implikasi ..........................................................................................
5.3. Saran ................................................................................................

78
78
79
80

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 81

vii

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.1. Desain Penelitian ....................................................................
Tabel 3.2. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Kognitif Siswa ..............................
Tabel 3.3. Kisi-kisi Instrumen Angket Kecakapan Sosial ........................
Tabel 3.4. Kisi-kisi Instrumen Angket Strategi Pemecahan Masalah .......
Tabel 4.1. Deskripsi Pretes Siswa............................................................
Tabel 4.2. Deskripsi Hasil Belajar Siswa .................................................
Tabel 4.3. Deskripsi Kecakapan Sosial Siswa .........................................
Tabel 4.4. Uji Normalitas Data................................................................
Tabel 4.5. Uji Homogenitas Data ............................................................

38
47
49
50
58
60
61
62
62

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1. Langkah Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ...
Gambar 3.1. Diagram Prosedur Kerja Penelitian ..................................
Gambar 4.1. Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang
Diajarkan dengan Model Pemecahan Masalah
dalam Tatanan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD,
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD,
dan Pembelajaran Konvensional ......................................
Gambar 4.2. Perbedaan Kecakapan Sosial Siswa yang
Diajarkan dengan Model Pemecahan Masalah
dalam Tatanan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD,
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD,
dan Pembelajaran Konvensional ......................................

18
45

65

66

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1. Silabus ................................................................................ 86
Lampiran 2. RPP Model Pemecahan Masalah
pada Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ......................... 89
Lampiran 3. RPP Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ............... 104
Lampiran 4. RPP Pembelajaran Konvensional ........................................ 119
Lampiran 5. Bahan Ajar .......................................................................... 132
Lampiran 6. Soal Tes Hasil Belajar Siswa ............................................... 153
Lampiran 7. Angket Kecakapan Sosial Sisw ........................................... 166
Lampiran 8. Observasi Model Pemecahan Masalah Siswa ...................... 171
Lampiran 9. Tabel Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
(Tes Hasil Belajar Kognitif Siswa) ...................................... 176
Lampiran 10. Analisis Varians Butir Soal ............................................... 177
Lampiran 11. Perhitungan Validitas Soal ................................................ 178
Lampiran 12. Perhitungan Reliabilitas Soal............................................. 181
Lampiran 13. Tingkat Kesukaran Soal .................................................... 184
Lampiran 14. Daya Beda Soal ................................................................. 186
Lampiran 15. Hasil Belajar Kelas Model Pemecahan Masalah
pada Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ........................ 188
Lampiran 16. Hasil Belajar Kelas Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD . 190
Lampiran 17. Hasil Belajar Kelas Pembelajaran Konvensional ............... 192
Lampiran 18. Deskripsi Data................................................................... 194
Lampiran 19. Uji Normalitas Data .......................................................... 195
Lampiran 20. Uji Homogenitas Data dan Homogenitas Kelas ................. 197
Lampiran 21. Uji Hipotesis ..................................................................... 199
Lampiran 22. Uji Lanjut (Posthoc) Tukey ............................................... 203

vi

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan sehari-hari akan muncul banyak permasalahan. Masalah
setiap orang akan berbeda, begitu pula cara mengatasinya. Suatu situasi dikatakan
masalah bagi seseorang jika ia menyadari keberadaan situasi tersebut, mengakui
bahwa situasi tersebut memerlukan tindakan dan tidak dengan segera dapat
menemukan pemecahannya. Sehingga suatu masalah merupakan kesenjangan
antara keadaan sekarang dengan tujuan yang ingin dicapai, sementara guru tidak
mengetahui apa yang harus dikerjakan untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan
demikian, masalah dapat diartikan sebagai pertanyaan yang harus dijawab pada
saat itu, sedangkan guru tidak mempunyai rencana solusi yang jelas. Tugas
seorang guru, bukan hanya sekadar mengajar (teaching) tetapi lebih ditekankan
pada membelajarkan (learning) dan mendidik siswa (Hamzah, 2003).
Dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran biologi di SMA tidaklah
cukup hanya diberikan sejumlah besar pengetahuan kepada para siswa saja, akan
tetapi para siswa perlu memiliki keterampilan untuk membuat pilihan-pilihan dan
menyelesaikan berbagai masalah dengan menggunakan penalaran yang logis
dalam pembelajaran biologi. Oleh karena itu setiap guru, khususnya guru SMA
yang mengelola pembelajaran biologi perlu memahami maksud dari memecahkan
masalah biologi. Selain itu setiap guru juga harus melatih keterampilannya dalam
membantu siswa belajar memecahkan masalah biologi.

2

Melalui model pemecahan masalah, siswa dapat memiliki keterampilan
memecahkan masalah (problem solving). Keterampilan menyelesaikan masalah
tersebut akan dicapai siswa jika dalam pembelajaran guru mengkondisikan siswa
untuk dapat mengkontruksi pengetahuannya dan memfasilitasi siswa untuk
melakukan aktivitas belajar yang melibatkan pemecahan masalah dalam
pembelajaran biologi. Untuk mengatasi masalah dalam pembelajaran biologi
siswa

harus

belajar

bagaimana

mengelola

masalah

yang

dihadapinya.

Dalam mengelola masalah dibutuhkan kemampuan berpikir secara kritis,
sistematis, logis, dan kreatif. Pada pembelajaran biologi di SMA Negeri 5 Binjai
ditemukan masalah yang sama dijumpai pada siswa yakni lemahnya siswa dalam
menyelesaikan pemecahan masalah dalam proses pembelajaran biologi sehingga
hal ini memberikan dampak akan rendahnya hasil belajar siswa dengan nilai ratarata 68 yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yakni 70. Oleh
karena itu penting adanya model pemecahan masalah dalam pembelajaran biologi
yang salah satunya dapat diterapkan dalam tatanan pembelajaran kooperatif tipe
STAD.
Sebagaimana berdasarkan hasil penelitian Mertasari (2005), diperoleh
bahwa model pembelajaran dengan pendekatan pemecahan masalah dalam
pembelajaran kalkulus dapat meningkatkan penguasaan konsep, hasil belajar,
aktivitas belajar, dan persepsi mahasiswa tentang relevansi mata kuliah kalkulus
dengan bidang studi biologi. Anderson, et.al. (2011), mengemukakan bahwa
pembelajaran dengan menekankan pendekatan pemecahan masalah dapat
memberikan keberhasilan bagi para siswa dalam menguji pengetahuan yang

3

dimiliki dengan mempromosikan kemampuan setiap siswa untuk mengenali dan
mengembangkan kemampuan pemecahan masalah mereka dalam pembelajaran
biologi, dengan pendekatan pemecahan masalah dalam konteksnya siswa dapat
menghormati pentingnya konten konsep pengetahuan dan aplikasinya ke
keterampilan karir yang akan dibutuhkan siswa itu sendiri. Hasil penelitian
Williamson & Rowe (2002), juga mengemukakan bahwa hasil belajar siswa yang
dibelajarkan dengan pendekatan pemecahan masalah dalam kelompok lebih baik
dibandingkan dengan metode ceramah (konvensional).
Siswa yang bekerja dalam kelompok belajarnya dapat meningkatkan rasa
kebersamaan di kelas dan juga meningkatkan pembelajaran kooperatif,
sebagaimana hasil penelitian Hake (1998), dan

Knight & Wood (2005),

menunjukkan bahwa belajar siswa dapat meningkat bila siswa terlibat aktif selama
pembelajaran di dalam kelas. Model pembelajaran STAD menitikberatkan pada
pengelompokkan siswa dengan tingkat kemampuan akademik yang berbeda
sehingga siswa dapat saling membantu antar anggota dalam kelompoknya untuk
mencapai kemajuan kelompok. Dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat
menciptakan interaksi yang saling asah sehingga siswa lebih mudah menemukan
serta memahami konsep-konsep yang sulit apabila mereka dapat saling
mendiskusikan masalah-masalah dan memecahkan masalah yang dihadapi dengan
teman-temannya dalam pembelajaran biologi (Nurhadi dan Senduk, 2003).
Maloof & White (2005), mengemukakan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar
siswa ketika diajarkan dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD dibandingkan
pembelajaran sebelumnya yang menggunakan model pembelajaran dalam bentuk

4

latihan-latihan. Hasil penelitian Muraya & Kimamo (2011) mengemukakan
bahwa pendekatan pembelajaran kooperatif secara signifikan memiliki prestasi
skor yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode pengajaran reguler atau
tradisional, sehingga pendekatan pembelajaran kooperatif merupakan suatu
pendekatan pengajaran yang efektif yang guru biologi harus didorong untuk
dilaksanakan dalam pembelajaran di dalam kelas.
Kecakapan sosial sangat diperlukan dalam proses pembelajaran siswa
karena dalam kehidupan sehari-hari siswa tidak terlepas dari berhubungan dengan
sesama siswa di sekolah dan penuh dengan problema dalam proses
pembelajarannya di kelas. Kecakapan sosial harus dimiliki setiap siswa, sehingga
siswa butuh pengalaman belajar dan partisipasi aktif dalam kelompoknya (Padil,
2009). Kecakapan sosial ini dapat diperoleh dalam tatanan pembelajaran
kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD). Sebagaimana
menurut Slavin (1995), mengatakan bahwa model pembelajaran kooperatif
merupakan model pembelajaran yang sederhana, mudah diterapkan dalam
pembelajaran. Model pembelajaran ini mendorong siswa untuk berdiskusi, saling
membantu dalam menyelesaikan tugas, menguasai materi bahan pembelajaran dan
mampu menerapkan keterampilan pemecahan masalah yang diberikan oleh guru.
Sehingga siswa menjadi lebih bertanggung jawab baik secara individu maupun
secara kelompok dan dalam diri siswa dapat terbentuk sikap kebergantungan
positif yang menjadikan kerja kelompok menjadi lebih optimal dalam mencapai
tujuan hasil pembelajaran yang lebih baik.

5

Dari hasil pengamatan ketika proses pembelajaran biologi berlangsung di
SMA Negeri 5 Binjai juga ditemukan bahwa masih kurangnya kecakapan sosial
siswa dalam berkomunikasi maupun bekerja sama dalam menerapkan konsepkonsep biologi pada kejadian atau fakta-fakta yang nyata yang dapat dituangkan
siswa ketika bertanya ataupun menyampaikan ide-ide dalam penerapan konsep
biologi tersebut. Sebagaiamana dikemukakan oleh Padil (2009) kecakapan sosial
memiliki peranan penting yang harus dimiliki setiap siswa. Siswa butuh
pengalaman belajar dan partisipasi aktif dalam kelompok kecil yang membantu
belajar

keterampilan

sosial

dalam

berkomunikasi,

bekerja

sama,

dan

mengembangkan sikap demokratis.
Adanya kecakapan sosial dalam diri siswa diharapkan dapat bermanfaat
bagi perkembangan dan pertumbuhan institusi-institusi masyarakat, seperti
keluarga, kelompok masyarakat, dan pendidikan (Anonim, 2007). Hasil penelitian
Saka (2010) menyatakan bahwa dengan pendekatan kooperatif melalui diskusi
siswa dapat memperoleh prestasi akademik yang lebih baik dengan memunculkan
ide-ide, dan meningkatkan kecakapan sosial siswa mengenai cara belajar yang
efektif sebenarnya. Skrzypek., et.al. (2011), mengemukakan bahwa dengan
kecakapan sosial siswa dievaluasi dasar pengetahuan teoritis komunikasi ilmiah
dan mediasi serta keterampilan praktis tertentu dalam rangka relevansi mereka
dan hubungan antara cara-cara yang dipilih dalam mempopulerkan ilmu
pengetahuan dan peningkatan keterampilan sosial siswa itu sendiri. Berdasarkan
latar belakang tersebut, perlu adanya penelitian mengenai pengaruh model

6

pemecahan masalah dalam tatanan pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap
hasil belajar biologi dan kecakapan sosial siswa di SMA Negeri 5 Binjai.

1.2. Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan
beberapa masalah yang diperoleh, yaitu sebagai berikut: (1) Siswa masih minim
dalam menerapkan keterampilan pemecahan masalah dalam pembelajaran biologi;
(2) Guru masih kurang melatih keterampilannya dalam membantu siswa belajar
memecahkan masalah pada pembelajaran biologi; (3) Guru masih belum dapat
mengkondisikan siswa untuk dapat

mengkontruksi pengetahuannya dan

memfasilitasi siswa untuk melakukan aktivitas belajar yang melibatkan
pemecahan masalah dalam pembelajaran biologi; (4) Rendahnya kecakapan sosial
siswa dalam proses pembelajaran biologi di dalam kelas; (5) Kurangnya
partisipasi aktif siswa dalam kegiatan belajar mengajar biologi di dalam kelas; dan
(6) Rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran biologi.

1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan dan agar masalah
yang diteliti lebih jelas dan terarah maka pembatasan masalah penelitian ini
dibatasi pada model pemecahan masalah pembelajaran biologi dalam tatanan
pembelajaran kooperatif tipe STAD. Materi yang diteliti dibatasi pada sistem
pencernaan makanan pada manusia dan hewan. Hasil belajar dibatasi pada ranah

7

kognitif dan kecakapan sosial siswa di SMA Negeri 5 Binjai Tahun Pembelajaran
2012/2013.

1.4. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat pengaruh model pemecahan masalah dalam tatanan
pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar biologi siswa pada
materi sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan di SMA Negeri 5
Binjai?
2. Apakah terdapat pengaruh pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil
belajar biologi siswa pada materi sistem pencernaan makanan pada manusia
dan hewan di SMA Negeri 5 Binjai?
3. Apakah terdapat pengaruh model pemecahan masalah dalam tatanan
pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap kecakapan sosial siswa pada
materi sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan di SMA Negeri 5
Binjai?
4. Apakah terdapat pengaruh pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap
kecakapan sosial siswa pada materi sistem pencernaan makanan pada manusia
dan hewan di SMA Negeri 5 Binjai?

8

1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Terdapat pengaruh model pemecahan masalah dalam tatanan pembelajaran
kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar biologi siswa pada materi sistem
pencernaan makanan pada manusia dan hewan di SMA Negeri 5 Binjai.
2. Terdapat pengaruh pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar
biologi siswa pada materi sistem pencernaan makanan pada manusia dan
hewan di SMA Negeri 5 Binjai.
3. Terdapat pengaruh model pemecahan masalah dalam tatanan pembelajaran
kooperatif tipe STAD terhadap kecakapan sosial siswa pada materi sistem
pencernaan makanan pada manusia dan hewan di SMA Negeri 5 Binjai.
4. Terdapat pengaruh pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap kecakapan
sosial siswa pada materi sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan
di SMA Negeri 5 Binjai.

1.6. Manfaat Penelitian
Secara teoritis hasil penelitian ini bermanfaat: (1) Untuk menambah
khasanah pengetahuan mengenai model pemecahan masalah dalam tatanan
pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar dan kecakapan sosial
siswa; (2) Sebagai bahan bagi praktisi pendidikan khususnya bagi para guru
biologi dalam menerapkan model pembelajaran dan inovasi pembelajaran
terhadap model pemecahan masalah pada pembelajaran biologi di dalam kelas;
dan (3) Sebagai bahan referensi kepada para peneliti yang ingin berminat untuk

9

mengembangkan penelitian mengenai model pemecahan masalah dalam tatanan
pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar dan
kecakapan sosial siswa.
Secara praktis hasil penelitian ini bermanfaat: (1) Untuk memberikan
solusi kepada para siswa dalam menerapkan model pemecahan masalah biologi
dalam meningkatkan hasil belajar siswa; dan (2) Untuk meningkatkan keaktifan,
solidaritas, dan mengoptimalkan keterlibatan siswa belajar aktif dalam setiap
kegiatan pembelajaran melalui kecakapan sosial siswa pada pembelajaran
kooperatif tipe STAD.

78

BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat diambil
simpulan sebagai berikut:
1. Terdapat

pengaruh

model

pemecahan

masalah

dalam

tatanan

pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar biologi siswa
pada materi sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan di
SMA Negeri 5 Binjai.
2. Tidak terdapat pengaruh pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap
hasil belajar biologi siswa pada materi sistem pencernaan makanan pada
manusia dan hewan di SMA Negeri 5 Binjai.
3. Tidak terdapat pengaruh model pemecahan masalah dalam tatanan
pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap kecakapan sosial siswa pada
materi sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan di SMA
Negeri 5 Binjai.
4. Tidak terdapat pengaruh pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap
kecakapan sosial siswa pada materi sistem pencernaan makanan pada
manusia dan hewan di SMA Negeri 5 Binjai.

79

5.2. Implikasi
Hasil penelitan ini mengimplikasikan bahwa melalui model pemecahan
masalah, siswa dapat memiliki keterampilan memecahkan masalah (problem
solving) pada proses pembelajaran biologi. Dimana proses pemecahan masalah
sebagai suatu proses berpikir atau suatu usaha siswa dalam menggunakan
pengetahuan, keterampilan dan pemahamannya untuk menemukan solusi dari
suatu masalah pada materi biologi. Sehingga dapat diakatakan pemecahan
masalah merupakan proses menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh
sebelumnya ke dalam situasi baru yang belum dikenal. Dengan kata lain dalam
pemecahan masalah siswa didorong dan diberi kesempatan seluas-luasnya untuk
berinisiatif dan berfikir sistematis dalam menghadapi suatu masalah dengan
menerapkan pengetahuan yang didapat sebelumnya.
Dengan demikian siswa harus mengetahui model-model dalam pemecahan
masalah pada pembelajaran biologi yakni suatu cara pembelajaran dengan
menghadapkan siswa kepada suatu masalah untuk dipecahkan atau diselesaikan
dengan baik. Sehingga siswa harus belajar bagaimana mengelola masalah yang
dihadapinya dengan kemampuan berpikir secara kritis, sistematis, logis, dan
kreatif dalam mencari solusi pemecahan masalah pada materi biologi dengan baik.

80

5.3. Saran
Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, maka sebagai tindak
lanjut penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Dengan penggunaan model pemecahan masalah dalam tatanan pembelajaran
kooperatif tipe STAD pada setiap materi pembelajaran biologi diharapkan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa di dalam kelas.
2. Menyarankan pada peneliti berikutnya untuk dapat mengembangkan hasil
penelitian ini agar penelitian ini dapat bermanfaat sebagai informasi terhadap
dunia pendidikan khususnya bagi para guru pada pembelajaran materi biologi
dalam penggunaan model pemecahan masalah dalam tatanan pembelajaran
kooperatif tipe STAD.

81

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. 2003. Pendidikan Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Anderson, W.L., Sensibaugh, C.A., Osgood, M.P., & Mitchell, S.M.. 2011. What
Really Matters: Assessing Individual Problem-Solving Performance in the
Context of Biological Sciences. Georgia Southern University.
International, Journal for the Scholarship of Teaching and Learning. 5(1):
1931-4744.
Anonim. 2003. Kurikulum Berbasisi Kompetensi. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.
Anonim. 2007. Konsep Pengembangan Model Integrasi Kurikulum Pendidikan
Kecakapan Hidup. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum.
Anonim. 2012. Pengembangan Model Pendidikan Kecakapan Hidup. Jakarta:
Pusat Kurikulum, Balitang Departemen Pendidikan Nasional.
Arikunto, S. 2003. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi
VI). Jakarta: Rineka Cipta.
Bloom, B, S. 1956. Taxonomy of Educational Objective: Hand Book I: Cognitive
Domain. New York.
Daryanto. 2009. Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. Jakarta: AV
Publisher.
Dimyati dan Mudjiono. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Fitriana, L. 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Tipe Group
Investigation (GI) dan STAD terhadap Prestasi Belajar Matematika
Ditinjau dari Kemandirian Belajar Siswa. Tesis. Surakarta: Program
Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.
Gagne, R, M. 1992. Principles of Instructional. New York: Holt, Rinehart and
Winston Inc.
Goleman, D. 1999. Kecerdasan Emosional. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

82

Hake, R, R. 1998. Interactive-Engagement Versus Traditional Methods: A SixThousand-Student Survey of Mechanics Test Data for Introductory
Physics Course. Department of Physics, Indiana University, American
Journal of Physics, 66: 64-74.
Hamalik, O. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamzah. 2003. Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika
Siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri di Bandung melalui
Pendekatan Pengajuan Masalah, Disertasi. Bandung: Sekolah Pascasarjana
Universitas Pendidikan Indonesia.
Johnson, D., dan Johnson, R. 1994. Cooperative Learning in The Classroom.
Virginia: Association for Supervision and Curriculum Development.
Kadir, Suhar, Jibaigun, S. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD dan NHT Terhadap Hasil Belajar Matematika. Jurnal Pendidikan
Matematika. Jurusan PMIPA FKIP Universitas Haluoleo. 3: 2.
Kamal, S. 2010. Efektifitas penggunaan Jigsaw dan Teknik Meringkas Catatan
Menggunakan Peta Pikiran (Mind Mapping) Terhadap Prestasi Belajar
Biologi dan Kecakapan Sosial Mahasiswa. Tesis. Medan: Pascasarjana
Universitas Negeri Medan.
Kauchak. 1998. Learning and Teaching: Riset and Based Method. Amerika
Serikat: Aviacom Company.
Knight, J, K., dan Wood, W, B. 2005. Teaching More by Lecturing Less. Articles,
CBE Life Sciences Education, The American Society for Cell Biology.
Krulik, S., dan Rudnick, J, A. 1995. The New Sourcebook for Teaching Reasoning
and Problem Solving in Elementary School. Boston: Temple University.
Lie, A. 2002. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo.
Maloof, J., dan White, V, K, B. 2005. Team study training in the college biology
laboratory. Salisbury University, USA, Journal of Biological Education,
39(3): 120-124.
Marsound, D. 2005. Improving Math Education in Elementary School: A Short
Book for Teachers. Oregon: University of Oregon.

83

Mertasari, N, M, S. 2005. Peningkatan Penguasaan Konsep dan Hasil Belajar
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi dalam Mata Kuliah Kalkulus I
dengan Penerapan Strategi Pembelajaran Kontekstual melalui
Pendekatan Pemecahan Masalah. Singaraja: Fakultas Pendidikan MIPA,
IKIP Negeri Singaraja.
Muldayanti, N. D. 2013. Pembelajaran Biologi Model STAD dan TGT ditinjau
dari Keingintahuan dan Minat Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan IPA
Indonesia. Jurusan Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah
Pontianak. 2(1): 12-17.
Muraya, D, N., dan Kimamo, G. 2011. Effects of Cooperative Learning Approach
on Biology Mean Achievement Scores of Secondary School Students’ in
Machakos District, Kenya. Academic Journals, Educational Research and
Reviews, 6(12): 726-745.
Nurhadi. 2004. Kurikulum 2004: Pertanyaan dan Jawaban. Jakarta: Grasindo.
Nurhadi, dan Senduk, G, A. 2003. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya
Dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang.
Padil, H, M. 2009. Menumbuhkan Kecakapan Sosial Peserta Didik. Jurusan
Pendidikan Agama Islam UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Koran
Pendidikan Online. Senin, 31 Agustus 2009 21:16:56.
Pannen, P., Mustafa, D., dan Sekarwinahyu, M. 2001. Konstruktivisme dalam
Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
Purwanto, M, N. 2000. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Qudsyi, H., Indriaty, L., Herawaty, Y., Saifullah., Khaliq, I., Setiawan, J. 2011.
Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) dan
Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMA, Jurnal Proyeksi.
6(2): 34-49.
Saka, A, Z. 2010. Implementation of Cooperative Learning and Guided
Discussion Methods in Science Teaching to Improve Professional Skills of
Student Teachers. Journal of Turkish Science Education, Volume 7, Issue
2, June 2010.
Santrock, J. W. 2004. Psikologi Pendidikan (Terjemahan), Edisi Kedua.
Schunk, D. H. 2008. Learning Theories: An Educational Perspective. Fifth
Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc.

84

Shadiq, F. 2004. Pemecahan Masalah, Penalaran, dan Komunikasi.
http://fadjarp3g.wordpress.com/2007/10/09/what-research-says-aboutmathematical-problem-solving (diakses 12 Desember 2012).
Skrzypek, W., Potyrala, K., dan Walosik, A. 2011. Formation of Biology
Students' Social Skills With Use of ICT Tools. Western Anatolia Journal
of Educational Sciences (WAJES), Dokuz Eylul University Institute, Izmir,
Turkey, ISSN: 1308-8971.
Slavin, R, E. 1995. Cooperative Learning: Teory, Research, and Practise (2nd
ed.). Needham Heights, MA: Allyn & Bacon.
Slavin, R, E. 2008. Cooperative Learning: Teori, Riset, dan Praktik, Terjemahan
Nurulita Yusron. Bandung: Nusa Media.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sudirman., dkk. 1992. Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sudjadi, Bagod. 2007. Biologi 2B SMA Kelas XI Semester 2. Surabaya:
Yudhistira.
Sudjana, N. 2001. Penilaian Hasil dan Proses Hasil Belajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Sudjana, N., dan Rivai A. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Suherman, E., dan Winataputra, U. 2001. Common TexBook Strategi
Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Jurusan Pendidikan
Matematika UPI Bandung.
Sukmadinata dan As’ari. 2006. Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Sumiati dan Asra. 2007. Metode Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima.
Suprapto. 2004. Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Masalah Topik Kubus
dan Balok Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau dari
Kemampuan Kognitif pada Siswa Kelas 1 SLTP N 7 Klaten, Tesis.
Supriatna, M., Juntika, N. A. 2005. Konsep Pendidikan Berorientasi Kecakapan
Hidup di Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.

85

Susiwi, S. 2007. Kecakapan Hidup, Hand Out (Life Skill). Jakarta: FPMIPA UPI.
Suwarkono. 2004. Penilaian Pembelajaran Matematika Pada Kurikulum 2004.
Jakarta: Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan DKI Jakarta.
Widodo, A. 2006. Profil Pertanyaan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Sains:
The Feature Of Teachers’ and Students’ Questions In Science Lessons,
Vol. 4, No. 2, http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/4206139148.pdf.
(diakses 1 September 2012).
Williamson, V, M., dan Rowe, M, W. 2002. Group Problem Solving Versus
Lecture in College-Level Quantitative Anakysis: The Good, The Bad, and
The Ugly. Journal of Chemical Education. 79(9): 1131-1134.
Yamin, M. 2004. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung
Persada Press.

Dokumen yang terkait

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Pengaruh Teknik Gnt Pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Smp Kelas Vii Pada Konsep Organisasi Kehidupan

1 21 280

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DAN KECAKAPAN SOSIAL SISWA SMA NEGERI 1 BATANGONANG KAB. PADANGLAWAS UTARA.

0 1 27

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPA DAN KECAKAPAN SOSIAL SISWA DI SMKN 2 BINJAI.

0 2 18

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM TATANAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA SMA SWASTA DHARMAWANGSA MEDAN.

0 6 25

PENGARUH PEMBELAJARAN DISCOVERY DALAM TATANAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA SMA UISU MEDAN.

0 0 21

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM TATANAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA SMA SWASTA DHARMAWANGSA MEDAN.

0 0 28

PENGARUH PEMBELAJARAN DISCOVERY DALAM TATANAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA SMA UISU MEDAN.

0 1 37