EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI SISWA DI SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2011/2012.

JUPE UNS, Vol No Hal 1s/d 11---Agus Ardiyanto_Efektivitas Penerapan Model Kooperatif Tipe
Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Di SMA Negeri 2 Karanganyar,
Maret 2013

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW
TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI
SISWA DI SMA NEGERI 2 KARANGANYAR
TAHUN AJARAN 2011/2012
Agus Ardiyanto, Sigit Santosa, Sudiyanto
Program studi Pendidikan Ekonomi BKK Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Email: aguz.ardiyanto@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah penerapan model kooperatif tipe
jigsaw lebih efektif dibandingkan dengan penerapan model konvensional terhadap prestasi
belajar mata pelajaran akuntansi di SMA Negeri 2 Karanganyar. Penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan metode eksperimental dengan rancangan Matched Group Design.
Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Karanganyar.
Pengambilan sampel dilakukan secara Simple Random Sampling, yang sebelumnya dilakukan
uji keseimbangan. Teknik pengumpulan data untuk kemampuan awal menggunakan teknik
dokumentasi, yaitu dari nilai ulangan kompetensi akuntansi sebelumnya. Sedangkan
pengumpulan data untuk nilai akhir menggunakan tes objektif. Teknik analisis yang

digunakan adalah teknik analisis statistik t-test. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data
diperoleh harga Me = 85,057 dan Mk = 76,800. Berdasarkan perhitungan yang telah
dilakukan dengan t-test diperoleh thitung menunjukkan nilai sebesar 4,715 dan ttabel
menunjukkan nilai 1,998, pada taraf signifikansi 5% dan db = 67. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa thitung > ttabel atau 4,715 > 1,998. Hal tersebut dapat diartikan bahwa nilai
rata-rata akhir kelompok eksperimen lebih tinggi daripada nilai rata-rata akhir kelompok
kontrol. Berdasarkan analisis dan pembahasan diatas, penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
hipotesis yang berbunyi “Model kooperatif tipe jigsaw lebih efektif dibandingkan model
konvensional terhadap prestasi belajar mata pelajaran akuntansi siswa di SMA Negeri 2
Karanganyar tahun ajaran 2011/ 2012” teruji kebenarannya dan diterima.
ABSTRACT
The purpose of this research is to know that teaching used cooperative learning
jigsaw type is more effective than conventional mode in learning achievement on accounting
for the students at SMAN 2 Karanganyar. The research use experiment method with matched
group design way. The population of this research is the students of XI Social Class at SMA
Negeri 2 Karanganyar. About data collection, in the first skill is used documentation
technique. It means taken from the value of sub competence before. The researcher used
objective test to measure the students learning achievement. In this research using analize
teqnique statistic t-test. Based on the result of the research found the value of Me = 85,057
and Mk = 76,800. Based on account that have been done used t-test found tcount value about

4,715 and ttable value about 1,998, in signifikan step 5% and db = 67. It means that experiment
group having average last score rather than control group. Based on the analize, it can be
concluded that the hypothesis which states “Cooperative learning jigsaw type is more
effective than conventional mode in learning achievement on accounting at SMA Negeri 2
Karanganyar” is validated and accepted.
Key Words: cooperative, jigsaw, conventional, learning achievement.

1

JUPE UNS, Vol No Hal 1s/d 11---Agus Ardiyanto_Efektivitas Penerapan Model Kooperatif Tipe
Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Di SMA Negeri 2 Karanganyar,
Maret 2013

mengembangkan

PENDAHULUAN

manusia

Indonesia


Perkembangan ilmu pengetahuan

seutuhnya yaitu manusia yang bertaqwa

dan teknologi telah membawa seseorang

terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi

dalam era globalisasi dengan masyarakat

pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan

yang tidak dapat berkembang tanpa ilmu

keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,

pengetahuan dan teknologi, karena setiap

kepribadian yang mantap dan mandiri serta


upaya peningkatan kesejahteraan hidup

tanggung

memerlukan bantuan ilmu pengetahuan dan

kebangsaan”.

jawab

kemasyarakatan

Penggunaan

teknologi. Bersamaan dengan tuntutan era

model

dan


konvensional

globalisasi menyebabkan persaingan yang

yang terjadi di SMA Negeri 2 Karanganyar

makin ketat tentang perlunya penyediaan

terutama

sumber daya manusia yang unggul dan

berpengaruh terhadap prestasi belajar mata

berkompeten.

menuntut

pelajaran akuntansi, dimana terdapat banyak


adanya suatu pemahaman/ pengetahuan,

dari nilai murid-murid di bawah rata-rata

sikap dan pandangan

yang luas dari

ketuntasan belajar (KKM) yaitu 75. Prestasi

masyarakat untuk dapat mengantisipasi dan

belajar akuntansi siswa di SMA Negeri 2

mengidentifikasi secara cermat dan hati-hati

Karanganyar sangat rendah. Hal itu terbukti

segala bentuk inovasi dan informasi. Era


dengan

globalisasi

mendapatkan nilai mata pelajaran akuntansi

Era

globalisasi

menuntut

dunia

pendidikan

siswa

masih


kelas

banyaknya

menyiapkan anak didiknya agar dapat

dibawah

mengikuti

Minimum (KKM) 75.

perkembangan

ilmu-ilmu

XI

standar


Kriteria

IPS

siswa

sangat

yang

Ketuuntasan

pengetahuan. Oleh karena itu, tujuan dari

Hal inilah yang menjadi faktor

pembangunan nasional di indonesia di

dilakukannya penelitian di SMA Negeri 2


bidang

Karanganyar

pendidikan

adalah

untuk

dengan

judul

“Efektivitas

dan

Penerapan Model Kooperatif Tipe Jigsaw


meningkatkan kualitas manusia Indonesia

terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran

dalam mewujudkan masyarakat adil dan

Akuntansi

makmur baik jasmaniah maupun rohaniah.

Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012”.

mencerdaskan

kehidupan

bangsa

Siswa

di

SMA

Negeri

2

Pendidikan

Peneliti merumuskan masalah yang

Nasional No. 20 tahun 2003, menyatakan

akan diteliti yaitu: “Apakah penerapan

bahwa “Tujuan Pendidikan Nasional adalah

model kooperatif tipe jigsaw lebih efektif

mencerdaskan

dibandingkan dengan penggunaan model

Undang-Undang

Sistem

kehidupan

bangsa

dan
2

JUPE UNS, Vol No Hal 1s/d 11---Agus Ardiyanto_Efektivitas Penerapan Model Kooperatif Tipe
Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Di SMA Negeri 2 Karanganyar,
Maret 2013

konvensional terhadap prestasi belajar mata

pembelajaran kooperatif adalah metode

pelajaran akuntansi di SMA Negeri 2

jigsaw.
Menurut

Karanganyar”

Hisyam,

Bermawy

Munthe dan Sekar Ayu Aryani (2007: 58yaitu

59) langkah-langkah metode jigsaw adalah:

menggambarkan keseluruhan urutan alur

1) Pilihlah materi pelajaran/ kuliah yang

langkah yang pada umumnya diikuti oleh

dapat dibagi menjadi beberapa segmen

serangkaian kegiatan pembelajaran. Bentuk

(bagian), 2) Bagi siswa/ mahasiswa menjadi

pembelajarannya menunjukkan dengan jelas

beberapa kelompok sesuai dengan jumlah

kegiatan-kegiatan apa yang perlu dilakukan

segmen yang ada. Jika jumlah siswa/

oleh guru atau siswa, urutan kegiatan-

mahasiswa adalah 50, sementara jumlah

kegiatan tersebut, dan tugas-tugas khusus

segmen yang ada adalah 5, maka masing-

apa yang perlu dilakukan oleh siswa. Model

masing kelompok terdiri dari 10 orang. Jika

pembelajaan

meningkatkan

jumlah ini dianggap terlalu besar, bagi lagi

efektifitas dalam pembelajaran dan dapat

menjadi dua, sehingga setiap kelompok

meningkatkan aktifitas siswa adalah model

terdiri dari 5 orang, kemudian setelah proses

kooperatif.

selesai gabungkan kedua kelompok pecahan

Model

pembelajaran

yang

dapat

Sugiyanto (2009: 37) berpendapat

tersebut, 3) Setiap kelompok mendapat

bahwa “Pembelajaran kooperatif (Cooperatif

tugas membaca dan memahami materi

Learning) adalah pendekatan pembelajaran

kuliah

yang berfokus pada penggunaan kelompok

kelompok

kecil siswa untuk bekerja sama dalam

kelompok lain untuk menyampaikan apa

memaksimalkan

yang telah mereka pelajari di kelompoknya,

mencapai

tujuan

kondisi

belajar

belajar”.

untuk

Selain

yang

berbeda-beda,

mengirimkan

4)

Setiap

anggotanya

ke

itu

4) Kembalikan suasana kelas seperti semula

Sugiyanto (2009: 40) menyatakan pendapat

kemudian tanyakan sekiranya ada persoalan-

lain yaitu bahwa “Pembelajaran kooperatif

persoalan yang tidak terpecahkan dalam

adalah pembelajaran yang secara sadar dan

kelompok,

sengaja mengembangkan interaksi yang silih

beberapa

asuh untuk menghindari ketersinggungan

pemahaman mereka terhadap materi.

5)

Beri

siswa/

mahasiswa

pertanyaan

untuk

mengecek

dapat

Model pembelajaran konvensional

menimbulkan permusuhan, sebagai latihan

menurut Basuki Wibowo dan Farida Mukti

hidup di masyarakat”. Salah satu model

(1991: 3) adalah: Merupakan salah satu

dan

kesalahpahaman

yang

pendekatan pembelajaran yang dilakukan
3

JUPE UNS, Vol No Hal 1s/d 11---Agus Ardiyanto_Efektivitas Penerapan Model Kooperatif Tipe
Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Di SMA Negeri 2 Karanganyar,
Maret 2013

dengan

mengkombinasikan

bermacam-

pendapatnya sangat kurang, sehingga siswa

macam metode dalam pembelajaran. Dalam

menjadi pasif dalam belajar, dan belajar

prakteknya metode ini berpusat pada guru

siswa kurang bermakna karena lebih banyak

(teacher centered) atau guru lebih banyak

hafalan.

| mendominasi
| hal 4

kegiatan

Menurut

pembelajaran.

Sudjana

(1995:

59)

dilakukan

berpendapat “Keefektifan berkenaan dengan

berupa metode ceramah, pemberian tugas

jalan, upaya, teknik, strategi yang digunakan

dan tanya jawab.

dalam mencapai tujuan secara tepat dan

Metode

pembelajaran

yang

maka

cepat”. Jadi di dalam proses pengajaran agar

model pembelajaran konvensional adalah

lebih efektif di dalamnya harus terdapat

suatu model pembelajaran yang selalu

pemanfaatan potensi dan strategi atau teknik

berpegang pada adat kebiasan yang ada.

yang mampu menjadi sarana mencapai

Dalam prakteknya metode ini berpusat pada

tujuan secara tepat dan cepat. Model

guru (teacher centered) atau guru lebih

mengajar yang digunakan secara tepat dapat

banyak

meningkatkan keefektifan pengajaran itu

Dari

pengertian

mendominasi

tersebut

di

kegiatan

pembelajaran. Dalam hubungannya dengan

sehingga

kegiatan belajar pembelajaran di Indonesia

tujuan

istilah

dengan

Sedangkan menurut W. James Popham dan

pembelajaran klasikal yang sudah terbiasa

Eva L. Baker (1981: 17) menyatakan bahwa

dilakukan tanpa ada usaha menciptakan

“Efektifitas

iklim pembalajaran yang aktif, inovatif dan

ditinjau dari hubungannya dengan guru

dan

dan

tertentu yang mengajar kelompok siswa

suatu

tertentu, di dalam situasi tertentu dalam

konvensional

tidak

sistematis

melatih
dalam

diartikan

berfikir

logis

memecahkan

dapat

menunjang

pengajaran

itu

pengajaran

masalah nyata yang ada dalam kehidupan

usahanya

sehari-hari. Dengan kata lain guru seringnya

instruksional tertentu”.

secara

itu

mencapai

Menurut

lebih menggunakan metode ceramah dengan

tercapainya
optimal.

seharusnya

tujuan-tujuan

Sutratinah

Tirtonegoro

mengikuti urutan materi yang telah ada

(2001: 43) memberikan definisi bahwa

dalam kurikulum, dimana guru mengajar

“Prestasi belajar adalah hasil pengukuran

secara klasikal yang di dalamnya guru lebih

serta

mendominasi kelas dengan metode ceramah,

dinyatakan dengan simbol, angka, huruf

dan para siswa hanya menerima saja apa

maupun kode yang telah dicapai setiap anak

yang disampaikan oleh guru, begitupun

dalam periode tertentu”. Hal ini berarti

aktivitas

prestasi belajar dapat dinyatakan dalam

siswa

untuk

menyampaikan
4

penilaian

usaha

belajar

yang

JUPE UNS, Vol No Hal 1s/d 11---Agus Ardiyanto_Efektivitas Penerapan Model Kooperatif Tipe
Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Di SMA Negeri 2 Karanganyar,
Maret 2013

berbagai bentuk antara lain dengan simbol,

Mata

Pelajaran

Akuntansi,

selanjutnya

angka, huruf, maupun kode. Prestasi belajar

dilakukan

analisis

yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

variasi

variabel

keberhasilan

yang dicapai siswa yang

dieksperimenkan, yaitu model pembelajaran

ditunjukkan dengan penilaian hasil belajar

kooperatif tipe jigsaw dan konvensional.

oleh guru yang berupa angka atau nilai hasil

Menurut Sigit Santosa (2011: 33) tujuan di

test.

penelitian eksperimental adalah “Untuk

perbandingan
bebas

setiap
yang

| hal 5
meneliti ada tidaknya hubungan sebab-

akibat serta besarnya hubungan sebab-akibat

METODE PENELITIAN

tersebut dengan cara memberikan perlakuan

Dalam penelitian ini peneliti telah
menggunakan

jenis

penelitian

eksperimental.

Pengertian

dari

yaitu

(treatment) terhadap kelompok eksperimen

metode

yang hasilnya dibandingkan dengan hasil

eksperimen itu sendiri dalam bukunya Emzir

kelompok

kontrol

(2008: 63) menurut pendapat Wiersma

perlakuan

atau

(1991: 99) adalah “Eksperimen sebagai

berbeda”. Sejalan dengan pemikiran Uma

suatu situasi penelitian yang sekurang-

Sekaran (2006: 189) bahwa “Jika kontrol

kurangnya satu variabel bebas, yang disebut

dan

variabel

sengaja

membuktikan hubungan sebab akibat dalam

dimanipulasi oleh peneliti”. Sigit Santosa

suatu situasi buatan, kita mempunyai desain

(2011: 33) berpendapt bahwa ”Eksperimen

eksperimen laboratorium, yang sikenal juga

dilakukan untuk menimbulkan gejala-gejala

sebagai eksperimen lab”. Untuk itu, maka

tertentu

diperluhkan kontrol dan manipulasi terhadap

eksperimental,

melalui

perlakuan-perlakuan

yang

diberi

manipulasi

tidak

perlakuan

dilakukan

untuk

variabel-variabel

percobaan”.

penelitian untuk membuktikan sebab akibat

ini

bersifat

terkait

yang

tertentu oleh peneliti terhadap sampel
Penelitian

yang

diberi

dengan

yang muncul.

eksperimental, karena hasil penelitian ini
akan menegaskan bagaimana kedudukan

Teknik pengambilan sampel yang

hubungan kausal antara variabel-variabel

digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu

yang akan diteliti. Tujuannya yaitu terletak

simple random sampling. Menurut Sugiyono

pada penemuan fakta-fakta akibat tentang

(2010:

perbedaan

model

“Dikatakan simple (sederhana) dikarenakan

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan

pengambilan anggota sampel dari populasi

penerapan

pembelajaran

dilakukan secara acak tanpa memperhatikan

konvensional terhadap prestasi belajar dari

strata yang ada dalam populasi itu”.

pengaruh

model

penerapan

5

64)

yang

berpendapat

bahwa

JUPE UNS, Vol No Hal 1s/d 11---Agus Ardiyanto_Efektivitas Penerapan Model Kooperatif Tipe
Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Di SMA Negeri 2 Karanganyar,
Maret 2013

85)

bersifat membandingkan. Dalam penelitian

random

ini variabel kontrolnya adalah prestasi

sampling adalah pengambilan sampel yang

belajar mata pelajaran akuntansi hasil

memberikan kesempatan yang sama untuk

ulangan sebelumnya.

Menurut

Ibnu

menyatakan

Subiyanto

bahwa

(1993:

“Simple

Teknik

Teknik pengumpulan data dalam

pengambilan sampel ini dilakukan dengan

penelitian ini adalah: 1) teknik dokumentasi,

cara yang sangat sederhana sepanjang setiap

Suharsimi

elemen dalam populasi diberi kesempatan

mengemukakan

yang
| | hal 6sama untuk menjadi sampel, maka

dokumentasi yaitu mencari data mengenai

dalam teknik ini dianggap memenuhi syarat.

hal-hal atau variabel yang berupa catatan,

Sampel yang diambil adalah siswa kelas XI

transkip, buku, surat kabar,majalah, prasasti,

IPS 3 sebanyak 35 anak dan kelas XI IPS 4

notulen

sebanyak 35 anak.

sebagainya”. Dokumentasi yang dipakai

semua

anggota

populasi”.

Variabel

dalam

diidentifikasikan

sebagai

penelitian
berikut

:

Arikunto

rapat,

(2002:

bahwa



legger,

206)

…metode

agenda

dan

ini

dalam penelitian ini adalah prestasi belajar

1)

mata pelajaran akuntansi hasil ulangan

Variabel bebas adalah merupakan variabel

sebelumnya.

yang mempengaruhi atau yang menjadi

Suharsimi Arikunto (2002: 127), “Tes

sebab terjadinya perubahan atau timbulnya

adalah serentetan pertanyaan atau latihan

variabel terikat. Dalam penelitian ini sebagai

alat lain yang digunakan untuk mengukur

variabel

model

keterampilan, pengetahuan atau bakat yang

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan

dimiliki oleh individu atau kelompok”.

model konvensional. 2) Variabel terikatnya

Dalam penelitian ini teknik tes sigunakan

adalah

untuk memperoleh data prestasi belajar mata

bebasnya

merupakan

adalah

variabel

yang

2)

Teknik

akuntansi

Tes,

siswa.

Menurut

dipengaruhi atau yang menjadi akibat,

pelajaran

Soal

tes

karena adanya variabel bebas. Sebagai

berbentuk soal objektif dan dibuat sama

variabel terikatnya adalah prestasi belajar

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

3) Variabel

Penelitian yang dilakukan adalah

kontrol variabel yang yang dikendalikan

penelitian eksperimen, karena bertujuan

atau dibuat konstan sehingga hubungan

untuk

variabel bebas terhadap variabel terikat tidak

penggunaan model pembelajaran kooperatif

dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak

dan model pembelajaran konvensional.

mata pelajaran

akuntansi.

diteliti. Variabel kontrol digunakan oleh
peneliti bila akan melakukan penelitian yang
6

mengetahui

pengaruh

dari

JUPE UNS, Vol No Hal 1s/d 11---Agus Ardiyanto_Efektivitas Penerapan Model Kooperatif Tipe
Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Di SMA Negeri 2 Karanganyar,
Maret 2013

Penelitian ini menggunakan desain

adalah dengan variabel kontrol yaitu prestasi

penelitian eksperimen model rancangan

mata pelajaran akuntansi siswa yang diambil

”Matched Group Design (M-G)”.

dari prestasi belajar akuntansi sebelumnya
yang dibandingkan antara kelompok kontrol

HASIL DAN PEMBAHASAN

dan

kelompok

eksperimen.

Hal

ini

Data Peningkatan Nilai Prestasi Belajar

dilakukan dengan mengetahui ada tidaknya

Akuntansi 1) Kelompok Kontrol. Data

perbedaan dua kelompok tersebut. Teknik

peningkatan nilai prestasi belajar mata

yang digunakan penulis adalah teknik t-

pelajaran akuntansi siswa kelompok kontrol

matching.

diperoleh dari nilai tes akhir dikurangi nilai

Data yang dipergunakan dalam

awal. Peningkatan nilai siswa kelompok

analisis ini adalah hasil prestasi belajar mata

kontrol memiliki rentang antara -6 sampai

pelajaran

23 dengan rata-rata 6,429 dan standar

sebelumnya dengan nilai rata-rata untuk

deviasi 54,958. 2) Kelompok Eksperimen.

kelompok kontrol sebesar 70,3 dan rata-rata

Data peningkatan nilai prestasi belajar mata

untuk kelompok eksperimen sebesar 71,714.

pelajaran

Berdasarkan hasil uji t-matching diperoleh to

akuntansi

siswa

kelompok

akuntansi

sebesar

atau nilai setelah mendapat perlakuan yaitu

kelompok mempunyai kesamaan pada nilai

pengajaran dengan metode jigsaw dikurangi

rata-ratanya jika –tt < to < tt. Pada taraf

nilai

siswa

signifikansi 5% dan db = 68 diperoleh tt

kelompok eksperimen memiliki rentang

sebesar 1,997. Berdasarkan hasil tersebut

antara -3 sampai 32 dengan rata-rata 13,729

berarti thitung < ttabel (0,559 < 1,997) atau

dan standar deviasi 61,593.

berada di luar daerah kritis sehingga Hi

Peningkatan

nilai

dengan

syarat

ulangan

eksperimen diperoleh dari nilai tes akhir

awal.

0,559,

hasil

kedua

penelitian

ini

diterima. Dengan demikian dapat dipastikan

penulis

terlebih

dahulu

bahwa kelompok kontrol dan kelompok

melakukan

matching

sampel

antara

eksperimen berangkat dari titik yang sama.

kelompok

eksperimen

Sebelum
dilaksanakan,

dan

Teknik

kelompok

analisis

data

yang

kontrol. Matching sampel dilakukan untuk

digunakan dalam penelitian ini adalah uji

menyeimbangkan kemampuan awal antara

statistik, yaitu dengan analisis komparasi.

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

Teknik analisis komparasi merupakan salah

agar kedua kelompok berangkat pada titik-

satu uji statistik yang dapat digunakan untuk

tolak yang sama di dalam eksperimen.

menguji hipotesis mengenai ada tidaknya

Langkah dalam menyamakan titik tolak

perbedaan prestasi belajar mata pelajaran
7

JUPE UNS, Vol No Hal 1s/d 11---Agus Ardiyanto_Efektivitas Penerapan Model Kooperatif Tipe
Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Di SMA Negeri 2 Karanganyar,
Maret 2013

akuntansi

antara

menggunakan

kelompok

model

yang

kontrol mendapatkan pengajaran dengan

pembelajaran

menggunakan pembelajaran konvensional.

kooperatif tipe jigsaw dan kelompok yang

Penelitian

menggunakan

konvensional.

prestasi belajar mata pelajaran akuntansi

Rancangan yang digunakan dalam penelitian

antara dua kelompok yang mendapatkan

ini adalah Matched Group Designs atau

perlakuan yang berbeda, maka sebelum

disingkat pola G-M. Untuk mengetahui ada

penelitian dimulai harus dipastikan bahwa

tidaknya perbedaan prestasi belajar antara

kedua kelompok tersebut telah berangkat

kelompok kontrol dan kelompok eksperimen

dari titik yang sama dan mempunyai

dapat digunakan rumus t-test.

kesamaan rata-rata pada prestasi belajar

model

Berdasarkan

tes

prestasi

ini

bersifat

membandingkan

mata pelajaran akuntansi sebelumnya.

yang

diberikan pada akhir pengajaran diperoleh

Berdasarkan analisis data kelompok

nilai rata-rata kelompok kontrol sebesar 77,4

eksperimen yang diberi pengajaran dengan

dan nilai rata-rata kelompok eksperimen

menggunakan pembelajaran

sebesar
85,286. Hasil analisis uji-t diperoleh
| | hal 8

jigsaw mempunyai nilai rata-lebih tinggi

harga to sebesar 4,715, sedangkan harga tt

dibandingkan

sebesar 1,998 pada taraf signifikansi 5% dan

mendapat pengajaran dengan pembelajaran

db = 67. Berdasarkan hasil analisis tersebut

konvensional. Berdasarkan nilai rata-rata

berarti thitung > ttabel (4,715 > 1,998) maka

yang diperoleh kedua kelompok tersebut,

dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak yang

peneliti

artinya strategi pembelajaran kooperatif tipe

belajar mata pelajaran akuntansi siswa kelas

jigsaw lebih efektif jika dibandingkan

XI yang diberi pengajaran menggunakan

dengan strategi pembelajaran konvensional

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih

terhadap prestasi belajar mata pelajaran

baik dari pada prestasi belajar akuntansi

akuntansi

siswa

siswa

di

SMA

Negeri

2

kelompok

menyimpulkan

yang

kooperatif

kontrol

bahwa

mendapat

yang

prestasi

pengajaran

menggunakan pembelajaran konvensional.

Karanganyar tahun ajaran 2011/2012.
Dalam penelitian ini diambil dua

Perbedaan nilai rata-rata prestasi

kelompok yaitu kelompok kontrol dan

belajar mata pelajaran akuntansi antara

kelompok eksperimen sebagai sampel dari

kedua kelompok tersebut membuktikan

populasi

bahwa penggunaaan strategi pembelajaran

yang

ada,

dimana

kelompok

eksperimen mendapatkan pengajaran yang

kooperatif

menggunakan

strategi

dibandingkan dengan penggunaan strategi

kooperatif

jigsaw,

tipe

pembelajaran
dan

pembelajaran

kelompok
8

tipe

jigsaw

lebih

konvensional.

efektif

Dengan

JUPE UNS, Vol No Hal 1s/d 11---Agus Ardiyanto_Efektivitas Penerapan Model Kooperatif Tipe
Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Di SMA Negeri 2 Karanganyar,
Maret 2013

penggunaan pembelajaran kooperatif tipe

pelajaran akuntansi di SMA Negeri 2

jigsaw ini memberi kesempatan siswa untuk

Karanganyar tahun ajaran 2011/2012” teruji

dapat belajar dalam kelompok sehingga

kebenarannya

siswa

dan

ditunjukkan dengan thitung > ttabel (4,715 >

mengungkapkan pendapat serta ide-ide yang

1,998) pada taraf signifikansi 5% dan db =

ada dalam pikiran mereka. Pembelajaran

67.

dapat

melakukan

diskusi

dan

Simpulan

kooperatif ini juga dapat mengembangkan

diterima.

hasil

Hal

penelitian

ini

ini

aspek ketrampilan sosial sekaligus aspek

mendukung teori yang dikemukakan oleh

kognitif dan sikap siswa seperti pendapat

Slavin (2005:4-5) yang menyatakan bahwa

Sugiyanto (2009:6) yang menyatakan bahwa

“Pembelajaran

“Salah satu model pembelajaran yang

meningkatkan prestasi belajar juga memiliki

bertujuan untuk mengembangkan aspek

akibat

ketrampilan sosial sekaligus aspek kognitif

mengembangkan

dan aspek sikap siswa adalah model

antara anggota kelompok, membantu teman

kooperatif (Cooperatif Learning).

yang

positif

lemah

kooperatif

lain

selain

yang

hubungan

dalam

dapat

dapat

kerjasama

akademik,

dan

pembelajaran

meningkatkan harga diri”. Penelitian ini

kooperatif tipe jigsaw ini akan mendorong

juga mendukung teori yang dikemukakan

siswa aktif dalam proses pembelajaran

oleh Sugiyanto (2009: 37) yaitu bahwa

sehingga menghilangkan kejenuhan atau

“Pembelajaran

kebosanan seperti ketika pengajaran pada

Learning) adalah pendekatan pembelajaran

pembelajaran konvensional yang hanya

yang berfokus pada penggunaan kelompok

berpusat pada guru. Strategi pembelajaran

kecil siswa untuk bekerja sama dalam

kooperatif tipe jigsaw ini juga dapat

memaksimalkan

meningkatkan pemahaman siswa terhadap

mencapai tujuan belajar”.

Pemberian

kooperatif

kondisi

(Cooperatif

belajar

untuk

dapat

Penerapan pembelajaran kooperatif

meningkatkan nilai prestasi belajar mata

tipe jigsaw mampu menjadikan siswa aktif

pelajaran akuntansi siswa.

di dalam kelas sebagaimana pendapat

materi

pembelajaran

sehingga

Raturnawan dalam Rahmi (2008) bahwa
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw didesain

SIMPULAN
Hipotesis yang menyatakan bahwa:

untuk meningkatkan rasa tanggung jawab

“Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih

siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan

efektif dibandingkan dengan pembelajaran

juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak

konvensional terhadap prestasi belajar mata

hanya mempelajari materi yang diberikan
9

JUPE UNS, Vol No Hal 1s/d 11---Agus Ardiyanto_Efektivitas Penerapan Model Kooperatif Tipe
Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Di SMA Negeri 2 Karanganyar,
Maret 2013

tetapi

juga

siap

memberikan

meningkatkan

dan

pemahaman

serta

menerangkan materi yang dipelajari tersebut

pengetahuan siswa terhadap materi maka

pada anggota kelompoknya. Sehingga dalam

perlu dilakukan bimbingan kepada para

penerapan pembelajaran kooperatif jigsaw

siswa

ini dapat meningkatkan keaktifan serta

didalam

interaksi siswa di dalam kelas.

pemahaman aplikasi didalam kehidupan

SARAN

sehari-hari siswa.

mengenai

pentingnya

memecahkan

kerjasama

masalah

dan

Guru hendaknya dapat menunjukan

Sekolah hendaknya memberikan

berbagai referensi dan mengoptimalkan

arahan serta pembinaan kepada para guru

kegiatan siswa dalam belajar kelompok,

tentang metode pembelajaran yang inovatif

manajemen

memberikan

dan efektif agar keberhasilan pembelajaran

bimbingan yang lebih intensif dengan

di dalam kelas dapat tercapai. Sekolah

memberikan contoh cara belajar yang baik,

hendaknya

sehingga secara sadar si anak mau belajar

prasarana seperti buku-buku paket, LCD,

tanpa adanya perasaan takut atau tekanan

dan alat-alat tulis lain untuk mendukung

dari luar, misalnya membuat rangkuman

terjadinya proses pembelajaran.

waktu

dan

menyediakan

sarana

dan

dari materi yang telah dipelajari, sehingga
siswa diharapkan mau belajar

lebih giat,

Ucapan Terima Kasih

agar
mencapai prestasi belajar yang optimal
| | hal 10
(baik).

Guru

diharapkan

Terima kasih kepada pembimbing I

menggunakan

dan II yang telah dengan sabar memberikan

alternatif strategi pembelajaran kooperatif

bimbingan, arahan dalam penyusunan jurnal

tipe jigsaw sehingga dapat meningkatkan

ini.

prestasi belajar siswa. Guru diharapkan

Terimakasih

dapat mampu mengaktifkan siswa dari

akademik

penggunaan

Pendidikan Akuntansi.

strategi

pembelajaran

kooperatif jigsaw ini.

kepada
Pendidikan

segenap
Ekonomi-

civitas
BKK

Terimakasih kepada TIM redaksi Jurnal

Siswa hendaknya dapat berusaha

Pendidikan Ekonomi (JUPE) FKIP UNS.

meningkatkan motivasi belajarnya melalui
berbagai referensi yang bisa mendukung

DAFTAR PUSTAKA

pada materi pembelajaran. Referensi dapat

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur
Penelitian
Suatu
Pendekatan
Praktek. Jakarta: Rhineka Cipta.

diperoleh melalui internet, buku pegangan,
laporan penelitian, maupun hasil transaksi
yang

terjadi

di

masyarakat.

Untuk
10

JUPE UNS, Vol No Hal 1s/d 11---Agus Ardiyanto_Efektivitas Penerapan Model Kooperatif Tipe
Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Di SMA Negeri 2 Karanganyar,
Maret 2013

2006. Prosedur Penelitian:
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rhineka Cipta.
Aunurrahman.
2009.
Pembelajaran.
Alfabeta.

Belajar
Bandung:

Silberman, Mel. 2005. Active Learning: 101
Strategi
Pembelajaran
Aktif.
Yogyakarta:
Pustaka
Insan
Mandiri.

dan
CV.

Subiyanto,
ibnu.
1993.
Metodologi
Penelitian
(Akuntansi).
Yogyakarta: STIE YKPN

Departemen pendidikan dan kebudayaan.
2005. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai pustaka.
Emzir.

Sudjana.

2008. Metodologi Penelitian
Pendidikan
Kualitatif
&
Kuantitatif. Jakarta: Rajawali Press.

Sugiyanto.
2009.
Model-model
Pembelajaran Inovatif. Surakarta:
Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13
FKIP UNS Surakarta.

Gino, H.J., Suwarni, Suripto, Maryanto, &
Sutijan.
1996.
Belajar
dan
Pembelajaran
I.
Surakarta:
Depdikbud RI UNS.

Sugiyono.
2010.
Metode
Penelitian
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sumartini, Hendri. 1999. Siklus Akuntansi.
Bandung: Armico.

Hadi, Sutrisno. 1970. Metodologi Research.
Yogyakarta: UGM

Tirtonegoro, Sutratinah. 2001. Anak Super
Normal
dan
Program
Pendidikannya. Jakarta: Bumi
Aksara.

Isahi, P.S. 2012. Mengenal Macam Variabel
dalam Percobaan. Diperoleh 10
Januari
2013
dari
http://biologimediacentre.com/men
genal-macam-variabel-dalampercobaan.html.

Wibowo, Basuki. dan Mukti, Farida. 1991.
Media Pengajaran. Jakarta: Dekdikbud.
| hal 11

Popham, W. J. dan Baker, Eva L. 1981.
Bagaimana Mengajar Secara
Sistematis. Yogyakarta : LPPK
Rahmi,

1995. Psikologi Pendidikan.
Bandung: Remaja Rosdakarya.

dkk. 2008. Studi Tentang
Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD Dan Tipe Jigsaw Pada Mata
Kuliah Kalkulus Peubah Banyak I.
Jurnal Pendidikan Volume 91,
Edisi Agustus 2008.

Sagala, Syaiful. 2008. Konsep dan Makna
Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Santosa, Sigit. 2011. Penelitian Pendidikan.
Surakarta: UNS Press.
Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For
Business-Metodologi
Penelitian
untuk Bisnis. Jakarta: Salemba
Empat.
11