EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI SISWA DI SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2011/2012.
JUPE UNS, Vol No Hal 1s/d 11---Agus Ardiyanto_Efektivitas Penerapan Model Kooperatif Tipe
Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Di SMA Negeri 2 Karanganyar,
Maret 2013
EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW
TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI
SISWA DI SMA NEGERI 2 KARANGANYAR
TAHUN AJARAN 2011/2012
Agus Ardiyanto, Sigit Santosa, Sudiyanto
Program studi Pendidikan Ekonomi BKK Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Email: aguz.ardiyanto@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah penerapan model kooperatif tipe
jigsaw lebih efektif dibandingkan dengan penerapan model konvensional terhadap prestasi
belajar mata pelajaran akuntansi di SMA Negeri 2 Karanganyar. Penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan metode eksperimental dengan rancangan Matched Group Design.
Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Karanganyar.
Pengambilan sampel dilakukan secara Simple Random Sampling, yang sebelumnya dilakukan
uji keseimbangan. Teknik pengumpulan data untuk kemampuan awal menggunakan teknik
dokumentasi, yaitu dari nilai ulangan kompetensi akuntansi sebelumnya. Sedangkan
pengumpulan data untuk nilai akhir menggunakan tes objektif. Teknik analisis yang
digunakan adalah teknik analisis statistik t-test. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data
diperoleh harga Me = 85,057 dan Mk = 76,800. Berdasarkan perhitungan yang telah
dilakukan dengan t-test diperoleh thitung menunjukkan nilai sebesar 4,715 dan ttabel
menunjukkan nilai 1,998, pada taraf signifikansi 5% dan db = 67. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa thitung > ttabel atau 4,715 > 1,998. Hal tersebut dapat diartikan bahwa nilai
rata-rata akhir kelompok eksperimen lebih tinggi daripada nilai rata-rata akhir kelompok
kontrol. Berdasarkan analisis dan pembahasan diatas, penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
hipotesis yang berbunyi “Model kooperatif tipe jigsaw lebih efektif dibandingkan model
konvensional terhadap prestasi belajar mata pelajaran akuntansi siswa di SMA Negeri 2
Karanganyar tahun ajaran 2011/ 2012” teruji kebenarannya dan diterima.
ABSTRACT
The purpose of this research is to know that teaching used cooperative learning
jigsaw type is more effective than conventional mode in learning achievement on accounting
for the students at SMAN 2 Karanganyar. The research use experiment method with matched
group design way. The population of this research is the students of XI Social Class at SMA
Negeri 2 Karanganyar. About data collection, in the first skill is used documentation
technique. It means taken from the value of sub competence before. The researcher used
objective test to measure the students learning achievement. In this research using analize
teqnique statistic t-test. Based on the result of the research found the value of Me = 85,057
and Mk = 76,800. Based on account that have been done used t-test found tcount value about
4,715 and ttable value about 1,998, in signifikan step 5% and db = 67. It means that experiment
group having average last score rather than control group. Based on the analize, it can be
concluded that the hypothesis which states “Cooperative learning jigsaw type is more
effective than conventional mode in learning achievement on accounting at SMA Negeri 2
Karanganyar” is validated and accepted.
Key Words: cooperative, jigsaw, conventional, learning achievement.
1
JUPE UNS, Vol No Hal 1s/d 11---Agus Ardiyanto_Efektivitas Penerapan Model Kooperatif Tipe
Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Di SMA Negeri 2 Karanganyar,
Maret 2013
mengembangkan
PENDAHULUAN
manusia
Indonesia
Perkembangan ilmu pengetahuan
seutuhnya yaitu manusia yang bertaqwa
dan teknologi telah membawa seseorang
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi
dalam era globalisasi dengan masyarakat
pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
yang tidak dapat berkembang tanpa ilmu
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
pengetahuan dan teknologi, karena setiap
kepribadian yang mantap dan mandiri serta
upaya peningkatan kesejahteraan hidup
tanggung
memerlukan bantuan ilmu pengetahuan dan
kebangsaan”.
jawab
kemasyarakatan
Penggunaan
teknologi. Bersamaan dengan tuntutan era
model
dan
konvensional
globalisasi menyebabkan persaingan yang
yang terjadi di SMA Negeri 2 Karanganyar
makin ketat tentang perlunya penyediaan
terutama
sumber daya manusia yang unggul dan
berpengaruh terhadap prestasi belajar mata
berkompeten.
menuntut
pelajaran akuntansi, dimana terdapat banyak
adanya suatu pemahaman/ pengetahuan,
dari nilai murid-murid di bawah rata-rata
sikap dan pandangan
yang luas dari
ketuntasan belajar (KKM) yaitu 75. Prestasi
masyarakat untuk dapat mengantisipasi dan
belajar akuntansi siswa di SMA Negeri 2
mengidentifikasi secara cermat dan hati-hati
Karanganyar sangat rendah. Hal itu terbukti
segala bentuk inovasi dan informasi. Era
dengan
globalisasi
mendapatkan nilai mata pelajaran akuntansi
Era
globalisasi
menuntut
dunia
pendidikan
siswa
masih
kelas
banyaknya
menyiapkan anak didiknya agar dapat
dibawah
mengikuti
Minimum (KKM) 75.
perkembangan
ilmu-ilmu
XI
standar
Kriteria
IPS
siswa
sangat
yang
Ketuuntasan
pengetahuan. Oleh karena itu, tujuan dari
Hal inilah yang menjadi faktor
pembangunan nasional di indonesia di
dilakukannya penelitian di SMA Negeri 2
bidang
Karanganyar
pendidikan
adalah
untuk
dengan
judul
“Efektivitas
dan
Penerapan Model Kooperatif Tipe Jigsaw
meningkatkan kualitas manusia Indonesia
terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran
dalam mewujudkan masyarakat adil dan
Akuntansi
makmur baik jasmaniah maupun rohaniah.
Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012”.
mencerdaskan
kehidupan
bangsa
Siswa
di
SMA
Negeri
2
Pendidikan
Peneliti merumuskan masalah yang
Nasional No. 20 tahun 2003, menyatakan
akan diteliti yaitu: “Apakah penerapan
bahwa “Tujuan Pendidikan Nasional adalah
model kooperatif tipe jigsaw lebih efektif
mencerdaskan
dibandingkan dengan penggunaan model
Undang-Undang
Sistem
kehidupan
bangsa
dan
2
JUPE UNS, Vol No Hal 1s/d 11---Agus Ardiyanto_Efektivitas Penerapan Model Kooperatif Tipe
Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Di SMA Negeri 2 Karanganyar,
Maret 2013
konvensional terhadap prestasi belajar mata
pembelajaran kooperatif adalah metode
pelajaran akuntansi di SMA Negeri 2
jigsaw.
Menurut
Karanganyar”
Hisyam,
Bermawy
Munthe dan Sekar Ayu Aryani (2007: 58yaitu
59) langkah-langkah metode jigsaw adalah:
menggambarkan keseluruhan urutan alur
1) Pilihlah materi pelajaran/ kuliah yang
langkah yang pada umumnya diikuti oleh
dapat dibagi menjadi beberapa segmen
serangkaian kegiatan pembelajaran. Bentuk
(bagian), 2) Bagi siswa/ mahasiswa menjadi
pembelajarannya menunjukkan dengan jelas
beberapa kelompok sesuai dengan jumlah
kegiatan-kegiatan apa yang perlu dilakukan
segmen yang ada. Jika jumlah siswa/
oleh guru atau siswa, urutan kegiatan-
mahasiswa adalah 50, sementara jumlah
kegiatan tersebut, dan tugas-tugas khusus
segmen yang ada adalah 5, maka masing-
apa yang perlu dilakukan oleh siswa. Model
masing kelompok terdiri dari 10 orang. Jika
pembelajaan
meningkatkan
jumlah ini dianggap terlalu besar, bagi lagi
efektifitas dalam pembelajaran dan dapat
menjadi dua, sehingga setiap kelompok
meningkatkan aktifitas siswa adalah model
terdiri dari 5 orang, kemudian setelah proses
kooperatif.
selesai gabungkan kedua kelompok pecahan
Model
pembelajaran
yang
dapat
Sugiyanto (2009: 37) berpendapat
tersebut, 3) Setiap kelompok mendapat
bahwa “Pembelajaran kooperatif (Cooperatif
tugas membaca dan memahami materi
Learning) adalah pendekatan pembelajaran
kuliah
yang berfokus pada penggunaan kelompok
kelompok
kecil siswa untuk bekerja sama dalam
kelompok lain untuk menyampaikan apa
memaksimalkan
yang telah mereka pelajari di kelompoknya,
mencapai
tujuan
kondisi
belajar
belajar”.
untuk
Selain
yang
berbeda-beda,
mengirimkan
4)
Setiap
anggotanya
ke
itu
4) Kembalikan suasana kelas seperti semula
Sugiyanto (2009: 40) menyatakan pendapat
kemudian tanyakan sekiranya ada persoalan-
lain yaitu bahwa “Pembelajaran kooperatif
persoalan yang tidak terpecahkan dalam
adalah pembelajaran yang secara sadar dan
kelompok,
sengaja mengembangkan interaksi yang silih
beberapa
asuh untuk menghindari ketersinggungan
pemahaman mereka terhadap materi.
5)
Beri
siswa/
mahasiswa
pertanyaan
untuk
mengecek
dapat
Model pembelajaran konvensional
menimbulkan permusuhan, sebagai latihan
menurut Basuki Wibowo dan Farida Mukti
hidup di masyarakat”. Salah satu model
(1991: 3) adalah: Merupakan salah satu
dan
kesalahpahaman
yang
pendekatan pembelajaran yang dilakukan
3
JUPE UNS, Vol No Hal 1s/d 11---Agus Ardiyanto_Efektivitas Penerapan Model Kooperatif Tipe
Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Di SMA Negeri 2 Karanganyar,
Maret 2013
dengan
mengkombinasikan
bermacam-
pendapatnya sangat kurang, sehingga siswa
macam metode dalam pembelajaran. Dalam
menjadi pasif dalam belajar, dan belajar
prakteknya metode ini berpusat pada guru
siswa kurang bermakna karena lebih banyak
(teacher centered) atau guru lebih banyak
hafalan.
| mendominasi
| hal 4
kegiatan
Menurut
pembelajaran.
Sudjana
(1995:
59)
dilakukan
berpendapat “Keefektifan berkenaan dengan
berupa metode ceramah, pemberian tugas
jalan, upaya, teknik, strategi yang digunakan
dan tanya jawab.
dalam mencapai tujuan secara tepat dan
Metode
pembelajaran
yang
maka
cepat”. Jadi di dalam proses pengajaran agar
model pembelajaran konvensional adalah
lebih efektif di dalamnya harus terdapat
suatu model pembelajaran yang selalu
pemanfaatan potensi dan strategi atau teknik
berpegang pada adat kebiasan yang ada.
yang mampu menjadi sarana mencapai
Dalam prakteknya metode ini berpusat pada
tujuan secara tepat dan cepat. Model
guru (teacher centered) atau guru lebih
mengajar yang digunakan secara tepat dapat
banyak
meningkatkan keefektifan pengajaran itu
Dari
pengertian
mendominasi
tersebut
di
kegiatan
pembelajaran. Dalam hubungannya dengan
sehingga
kegiatan belajar pembelajaran di Indonesia
tujuan
istilah
dengan
Sedangkan menurut W. James Popham dan
pembelajaran klasikal yang sudah terbiasa
Eva L. Baker (1981: 17) menyatakan bahwa
dilakukan tanpa ada usaha menciptakan
“Efektifitas
iklim pembalajaran yang aktif, inovatif dan
ditinjau dari hubungannya dengan guru
dan
dan
tertentu yang mengajar kelompok siswa
suatu
tertentu, di dalam situasi tertentu dalam
konvensional
tidak
sistematis
melatih
dalam
diartikan
berfikir
logis
memecahkan
dapat
menunjang
pengajaran
itu
pengajaran
masalah nyata yang ada dalam kehidupan
usahanya
sehari-hari. Dengan kata lain guru seringnya
instruksional tertentu”.
secara
itu
mencapai
Menurut
lebih menggunakan metode ceramah dengan
tercapainya
optimal.
seharusnya
tujuan-tujuan
Sutratinah
Tirtonegoro
mengikuti urutan materi yang telah ada
(2001: 43) memberikan definisi bahwa
dalam kurikulum, dimana guru mengajar
“Prestasi belajar adalah hasil pengukuran
secara klasikal yang di dalamnya guru lebih
serta
mendominasi kelas dengan metode ceramah,
dinyatakan dengan simbol, angka, huruf
dan para siswa hanya menerima saja apa
maupun kode yang telah dicapai setiap anak
yang disampaikan oleh guru, begitupun
dalam periode tertentu”. Hal ini berarti
aktivitas
prestasi belajar dapat dinyatakan dalam
siswa
untuk
menyampaikan
4
penilaian
usaha
belajar
yang
JUPE UNS, Vol No Hal 1s/d 11---Agus Ardiyanto_Efektivitas Penerapan Model Kooperatif Tipe
Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Di SMA Negeri 2 Karanganyar,
Maret 2013
berbagai bentuk antara lain dengan simbol,
Mata
Pelajaran
Akuntansi,
selanjutnya
angka, huruf, maupun kode. Prestasi belajar
dilakukan
analisis
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
variasi
variabel
keberhasilan
yang dicapai siswa yang
dieksperimenkan, yaitu model pembelajaran
ditunjukkan dengan penilaian hasil belajar
kooperatif tipe jigsaw dan konvensional.
oleh guru yang berupa angka atau nilai hasil
Menurut Sigit Santosa (2011: 33) tujuan di
test.
penelitian eksperimental adalah “Untuk
perbandingan
bebas
setiap
yang
| hal 5
meneliti ada tidaknya hubungan sebab-
akibat serta besarnya hubungan sebab-akibat
METODE PENELITIAN
tersebut dengan cara memberikan perlakuan
Dalam penelitian ini peneliti telah
menggunakan
jenis
penelitian
eksperimental.
Pengertian
dari
yaitu
(treatment) terhadap kelompok eksperimen
metode
yang hasilnya dibandingkan dengan hasil
eksperimen itu sendiri dalam bukunya Emzir
kelompok
kontrol
(2008: 63) menurut pendapat Wiersma
perlakuan
atau
(1991: 99) adalah “Eksperimen sebagai
berbeda”. Sejalan dengan pemikiran Uma
suatu situasi penelitian yang sekurang-
Sekaran (2006: 189) bahwa “Jika kontrol
kurangnya satu variabel bebas, yang disebut
dan
variabel
sengaja
membuktikan hubungan sebab akibat dalam
dimanipulasi oleh peneliti”. Sigit Santosa
suatu situasi buatan, kita mempunyai desain
(2011: 33) berpendapt bahwa ”Eksperimen
eksperimen laboratorium, yang sikenal juga
dilakukan untuk menimbulkan gejala-gejala
sebagai eksperimen lab”. Untuk itu, maka
tertentu
diperluhkan kontrol dan manipulasi terhadap
eksperimental,
melalui
perlakuan-perlakuan
yang
diberi
manipulasi
tidak
perlakuan
dilakukan
untuk
variabel-variabel
percobaan”.
penelitian untuk membuktikan sebab akibat
ini
bersifat
terkait
yang
tertentu oleh peneliti terhadap sampel
Penelitian
yang
diberi
dengan
yang muncul.
eksperimental, karena hasil penelitian ini
akan menegaskan bagaimana kedudukan
Teknik pengambilan sampel yang
hubungan kausal antara variabel-variabel
digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu
yang akan diteliti. Tujuannya yaitu terletak
simple random sampling. Menurut Sugiyono
pada penemuan fakta-fakta akibat tentang
(2010:
perbedaan
model
“Dikatakan simple (sederhana) dikarenakan
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan
pengambilan anggota sampel dari populasi
penerapan
pembelajaran
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan
konvensional terhadap prestasi belajar dari
strata yang ada dalam populasi itu”.
pengaruh
model
penerapan
5
64)
yang
berpendapat
bahwa
JUPE UNS, Vol No Hal 1s/d 11---Agus Ardiyanto_Efektivitas Penerapan Model Kooperatif Tipe
Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Di SMA Negeri 2 Karanganyar,
Maret 2013
85)
bersifat membandingkan. Dalam penelitian
random
ini variabel kontrolnya adalah prestasi
sampling adalah pengambilan sampel yang
belajar mata pelajaran akuntansi hasil
memberikan kesempatan yang sama untuk
ulangan sebelumnya.
Menurut
Ibnu
menyatakan
Subiyanto
bahwa
(1993:
“Simple
Teknik
Teknik pengumpulan data dalam
pengambilan sampel ini dilakukan dengan
penelitian ini adalah: 1) teknik dokumentasi,
cara yang sangat sederhana sepanjang setiap
Suharsimi
elemen dalam populasi diberi kesempatan
mengemukakan
yang
| | hal 6sama untuk menjadi sampel, maka
dokumentasi yaitu mencari data mengenai
dalam teknik ini dianggap memenuhi syarat.
hal-hal atau variabel yang berupa catatan,
Sampel yang diambil adalah siswa kelas XI
transkip, buku, surat kabar,majalah, prasasti,
IPS 3 sebanyak 35 anak dan kelas XI IPS 4
notulen
sebanyak 35 anak.
sebagainya”. Dokumentasi yang dipakai
semua
anggota
populasi”.
Variabel
dalam
diidentifikasikan
sebagai
penelitian
berikut
:
Arikunto
rapat,
(2002:
bahwa
“
legger,
206)
…metode
agenda
dan
ini
dalam penelitian ini adalah prestasi belajar
1)
mata pelajaran akuntansi hasil ulangan
Variabel bebas adalah merupakan variabel
sebelumnya.
yang mempengaruhi atau yang menjadi
Suharsimi Arikunto (2002: 127), “Tes
sebab terjadinya perubahan atau timbulnya
adalah serentetan pertanyaan atau latihan
variabel terikat. Dalam penelitian ini sebagai
alat lain yang digunakan untuk mengukur
variabel
model
keterampilan, pengetahuan atau bakat yang
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan
dimiliki oleh individu atau kelompok”.
model konvensional. 2) Variabel terikatnya
Dalam penelitian ini teknik tes sigunakan
adalah
untuk memperoleh data prestasi belajar mata
bebasnya
merupakan
adalah
variabel
yang
2)
Teknik
akuntansi
Tes,
siswa.
Menurut
dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
pelajaran
Soal
tes
karena adanya variabel bebas. Sebagai
berbentuk soal objektif dan dibuat sama
variabel terikatnya adalah prestasi belajar
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
3) Variabel
Penelitian yang dilakukan adalah
kontrol variabel yang yang dikendalikan
penelitian eksperimen, karena bertujuan
atau dibuat konstan sehingga hubungan
untuk
variabel bebas terhadap variabel terikat tidak
penggunaan model pembelajaran kooperatif
dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak
dan model pembelajaran konvensional.
mata pelajaran
akuntansi.
diteliti. Variabel kontrol digunakan oleh
peneliti bila akan melakukan penelitian yang
6
mengetahui
pengaruh
dari
JUPE UNS, Vol No Hal 1s/d 11---Agus Ardiyanto_Efektivitas Penerapan Model Kooperatif Tipe
Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Di SMA Negeri 2 Karanganyar,
Maret 2013
Penelitian ini menggunakan desain
adalah dengan variabel kontrol yaitu prestasi
penelitian eksperimen model rancangan
mata pelajaran akuntansi siswa yang diambil
”Matched Group Design (M-G)”.
dari prestasi belajar akuntansi sebelumnya
yang dibandingkan antara kelompok kontrol
HASIL DAN PEMBAHASAN
dan
kelompok
eksperimen.
Hal
ini
Data Peningkatan Nilai Prestasi Belajar
dilakukan dengan mengetahui ada tidaknya
Akuntansi 1) Kelompok Kontrol. Data
perbedaan dua kelompok tersebut. Teknik
peningkatan nilai prestasi belajar mata
yang digunakan penulis adalah teknik t-
pelajaran akuntansi siswa kelompok kontrol
matching.
diperoleh dari nilai tes akhir dikurangi nilai
Data yang dipergunakan dalam
awal. Peningkatan nilai siswa kelompok
analisis ini adalah hasil prestasi belajar mata
kontrol memiliki rentang antara -6 sampai
pelajaran
23 dengan rata-rata 6,429 dan standar
sebelumnya dengan nilai rata-rata untuk
deviasi 54,958. 2) Kelompok Eksperimen.
kelompok kontrol sebesar 70,3 dan rata-rata
Data peningkatan nilai prestasi belajar mata
untuk kelompok eksperimen sebesar 71,714.
pelajaran
Berdasarkan hasil uji t-matching diperoleh to
akuntansi
siswa
kelompok
akuntansi
sebesar
atau nilai setelah mendapat perlakuan yaitu
kelompok mempunyai kesamaan pada nilai
pengajaran dengan metode jigsaw dikurangi
rata-ratanya jika –tt < to < tt. Pada taraf
nilai
siswa
signifikansi 5% dan db = 68 diperoleh tt
kelompok eksperimen memiliki rentang
sebesar 1,997. Berdasarkan hasil tersebut
antara -3 sampai 32 dengan rata-rata 13,729
berarti thitung < ttabel (0,559 < 1,997) atau
dan standar deviasi 61,593.
berada di luar daerah kritis sehingga Hi
Peningkatan
nilai
dengan
syarat
ulangan
eksperimen diperoleh dari nilai tes akhir
awal.
0,559,
hasil
kedua
penelitian
ini
diterima. Dengan demikian dapat dipastikan
penulis
terlebih
dahulu
bahwa kelompok kontrol dan kelompok
melakukan
matching
sampel
antara
eksperimen berangkat dari titik yang sama.
kelompok
eksperimen
Sebelum
dilaksanakan,
dan
Teknik
kelompok
analisis
data
yang
kontrol. Matching sampel dilakukan untuk
digunakan dalam penelitian ini adalah uji
menyeimbangkan kemampuan awal antara
statistik, yaitu dengan analisis komparasi.
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Teknik analisis komparasi merupakan salah
agar kedua kelompok berangkat pada titik-
satu uji statistik yang dapat digunakan untuk
tolak yang sama di dalam eksperimen.
menguji hipotesis mengenai ada tidaknya
Langkah dalam menyamakan titik tolak
perbedaan prestasi belajar mata pelajaran
7
JUPE UNS, Vol No Hal 1s/d 11---Agus Ardiyanto_Efektivitas Penerapan Model Kooperatif Tipe
Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Di SMA Negeri 2 Karanganyar,
Maret 2013
akuntansi
antara
menggunakan
kelompok
model
yang
kontrol mendapatkan pengajaran dengan
pembelajaran
menggunakan pembelajaran konvensional.
kooperatif tipe jigsaw dan kelompok yang
Penelitian
menggunakan
konvensional.
prestasi belajar mata pelajaran akuntansi
Rancangan yang digunakan dalam penelitian
antara dua kelompok yang mendapatkan
ini adalah Matched Group Designs atau
perlakuan yang berbeda, maka sebelum
disingkat pola G-M. Untuk mengetahui ada
penelitian dimulai harus dipastikan bahwa
tidaknya perbedaan prestasi belajar antara
kedua kelompok tersebut telah berangkat
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
dari titik yang sama dan mempunyai
dapat digunakan rumus t-test.
kesamaan rata-rata pada prestasi belajar
model
Berdasarkan
tes
prestasi
ini
bersifat
membandingkan
mata pelajaran akuntansi sebelumnya.
yang
diberikan pada akhir pengajaran diperoleh
Berdasarkan analisis data kelompok
nilai rata-rata kelompok kontrol sebesar 77,4
eksperimen yang diberi pengajaran dengan
dan nilai rata-rata kelompok eksperimen
menggunakan pembelajaran
sebesar
85,286. Hasil analisis uji-t diperoleh
| | hal 8
jigsaw mempunyai nilai rata-lebih tinggi
harga to sebesar 4,715, sedangkan harga tt
dibandingkan
sebesar 1,998 pada taraf signifikansi 5% dan
mendapat pengajaran dengan pembelajaran
db = 67. Berdasarkan hasil analisis tersebut
konvensional. Berdasarkan nilai rata-rata
berarti thitung > ttabel (4,715 > 1,998) maka
yang diperoleh kedua kelompok tersebut,
dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak yang
peneliti
artinya strategi pembelajaran kooperatif tipe
belajar mata pelajaran akuntansi siswa kelas
jigsaw lebih efektif jika dibandingkan
XI yang diberi pengajaran menggunakan
dengan strategi pembelajaran konvensional
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih
terhadap prestasi belajar mata pelajaran
baik dari pada prestasi belajar akuntansi
akuntansi
siswa
siswa
di
SMA
Negeri
2
kelompok
menyimpulkan
yang
kooperatif
kontrol
bahwa
mendapat
yang
prestasi
pengajaran
menggunakan pembelajaran konvensional.
Karanganyar tahun ajaran 2011/2012.
Dalam penelitian ini diambil dua
Perbedaan nilai rata-rata prestasi
kelompok yaitu kelompok kontrol dan
belajar mata pelajaran akuntansi antara
kelompok eksperimen sebagai sampel dari
kedua kelompok tersebut membuktikan
populasi
bahwa penggunaaan strategi pembelajaran
yang
ada,
dimana
kelompok
eksperimen mendapatkan pengajaran yang
kooperatif
menggunakan
strategi
dibandingkan dengan penggunaan strategi
kooperatif
jigsaw,
tipe
pembelajaran
dan
pembelajaran
kelompok
8
tipe
jigsaw
lebih
konvensional.
efektif
Dengan
JUPE UNS, Vol No Hal 1s/d 11---Agus Ardiyanto_Efektivitas Penerapan Model Kooperatif Tipe
Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Di SMA Negeri 2 Karanganyar,
Maret 2013
penggunaan pembelajaran kooperatif tipe
pelajaran akuntansi di SMA Negeri 2
jigsaw ini memberi kesempatan siswa untuk
Karanganyar tahun ajaran 2011/2012” teruji
dapat belajar dalam kelompok sehingga
kebenarannya
siswa
dan
ditunjukkan dengan thitung > ttabel (4,715 >
mengungkapkan pendapat serta ide-ide yang
1,998) pada taraf signifikansi 5% dan db =
ada dalam pikiran mereka. Pembelajaran
67.
dapat
melakukan
diskusi
dan
Simpulan
kooperatif ini juga dapat mengembangkan
diterima.
hasil
Hal
penelitian
ini
ini
aspek ketrampilan sosial sekaligus aspek
mendukung teori yang dikemukakan oleh
kognitif dan sikap siswa seperti pendapat
Slavin (2005:4-5) yang menyatakan bahwa
Sugiyanto (2009:6) yang menyatakan bahwa
“Pembelajaran
“Salah satu model pembelajaran yang
meningkatkan prestasi belajar juga memiliki
bertujuan untuk mengembangkan aspek
akibat
ketrampilan sosial sekaligus aspek kognitif
mengembangkan
dan aspek sikap siswa adalah model
antara anggota kelompok, membantu teman
kooperatif (Cooperatif Learning).
yang
positif
lemah
kooperatif
lain
selain
yang
hubungan
dalam
dapat
dapat
kerjasama
akademik,
dan
pembelajaran
meningkatkan harga diri”. Penelitian ini
kooperatif tipe jigsaw ini akan mendorong
juga mendukung teori yang dikemukakan
siswa aktif dalam proses pembelajaran
oleh Sugiyanto (2009: 37) yaitu bahwa
sehingga menghilangkan kejenuhan atau
“Pembelajaran
kebosanan seperti ketika pengajaran pada
Learning) adalah pendekatan pembelajaran
pembelajaran konvensional yang hanya
yang berfokus pada penggunaan kelompok
berpusat pada guru. Strategi pembelajaran
kecil siswa untuk bekerja sama dalam
kooperatif tipe jigsaw ini juga dapat
memaksimalkan
meningkatkan pemahaman siswa terhadap
mencapai tujuan belajar”.
Pemberian
kooperatif
kondisi
(Cooperatif
belajar
untuk
dapat
Penerapan pembelajaran kooperatif
meningkatkan nilai prestasi belajar mata
tipe jigsaw mampu menjadikan siswa aktif
pelajaran akuntansi siswa.
di dalam kelas sebagaimana pendapat
materi
pembelajaran
sehingga
Raturnawan dalam Rahmi (2008) bahwa
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw didesain
SIMPULAN
Hipotesis yang menyatakan bahwa:
untuk meningkatkan rasa tanggung jawab
“Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih
siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan
efektif dibandingkan dengan pembelajaran
juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak
konvensional terhadap prestasi belajar mata
hanya mempelajari materi yang diberikan
9
JUPE UNS, Vol No Hal 1s/d 11---Agus Ardiyanto_Efektivitas Penerapan Model Kooperatif Tipe
Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Di SMA Negeri 2 Karanganyar,
Maret 2013
tetapi
juga
siap
memberikan
meningkatkan
dan
pemahaman
serta
menerangkan materi yang dipelajari tersebut
pengetahuan siswa terhadap materi maka
pada anggota kelompoknya. Sehingga dalam
perlu dilakukan bimbingan kepada para
penerapan pembelajaran kooperatif jigsaw
siswa
ini dapat meningkatkan keaktifan serta
didalam
interaksi siswa di dalam kelas.
pemahaman aplikasi didalam kehidupan
SARAN
sehari-hari siswa.
mengenai
pentingnya
memecahkan
kerjasama
masalah
dan
Guru hendaknya dapat menunjukan
Sekolah hendaknya memberikan
berbagai referensi dan mengoptimalkan
arahan serta pembinaan kepada para guru
kegiatan siswa dalam belajar kelompok,
tentang metode pembelajaran yang inovatif
manajemen
memberikan
dan efektif agar keberhasilan pembelajaran
bimbingan yang lebih intensif dengan
di dalam kelas dapat tercapai. Sekolah
memberikan contoh cara belajar yang baik,
hendaknya
sehingga secara sadar si anak mau belajar
prasarana seperti buku-buku paket, LCD,
tanpa adanya perasaan takut atau tekanan
dan alat-alat tulis lain untuk mendukung
dari luar, misalnya membuat rangkuman
terjadinya proses pembelajaran.
waktu
dan
menyediakan
sarana
dan
dari materi yang telah dipelajari, sehingga
siswa diharapkan mau belajar
lebih giat,
Ucapan Terima Kasih
agar
mencapai prestasi belajar yang optimal
| | hal 10
(baik).
Guru
diharapkan
Terima kasih kepada pembimbing I
menggunakan
dan II yang telah dengan sabar memberikan
alternatif strategi pembelajaran kooperatif
bimbingan, arahan dalam penyusunan jurnal
tipe jigsaw sehingga dapat meningkatkan
ini.
prestasi belajar siswa. Guru diharapkan
Terimakasih
dapat mampu mengaktifkan siswa dari
akademik
penggunaan
Pendidikan Akuntansi.
strategi
pembelajaran
kooperatif jigsaw ini.
kepada
Pendidikan
segenap
Ekonomi-
civitas
BKK
Terimakasih kepada TIM redaksi Jurnal
Siswa hendaknya dapat berusaha
Pendidikan Ekonomi (JUPE) FKIP UNS.
meningkatkan motivasi belajarnya melalui
berbagai referensi yang bisa mendukung
DAFTAR PUSTAKA
pada materi pembelajaran. Referensi dapat
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur
Penelitian
Suatu
Pendekatan
Praktek. Jakarta: Rhineka Cipta.
diperoleh melalui internet, buku pegangan,
laporan penelitian, maupun hasil transaksi
yang
terjadi
di
masyarakat.
Untuk
10
JUPE UNS, Vol No Hal 1s/d 11---Agus Ardiyanto_Efektivitas Penerapan Model Kooperatif Tipe
Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Di SMA Negeri 2 Karanganyar,
Maret 2013
2006. Prosedur Penelitian:
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rhineka Cipta.
Aunurrahman.
2009.
Pembelajaran.
Alfabeta.
Belajar
Bandung:
Silberman, Mel. 2005. Active Learning: 101
Strategi
Pembelajaran
Aktif.
Yogyakarta:
Pustaka
Insan
Mandiri.
dan
CV.
Subiyanto,
ibnu.
1993.
Metodologi
Penelitian
(Akuntansi).
Yogyakarta: STIE YKPN
Departemen pendidikan dan kebudayaan.
2005. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai pustaka.
Emzir.
Sudjana.
2008. Metodologi Penelitian
Pendidikan
Kualitatif
&
Kuantitatif. Jakarta: Rajawali Press.
Sugiyanto.
2009.
Model-model
Pembelajaran Inovatif. Surakarta:
Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13
FKIP UNS Surakarta.
Gino, H.J., Suwarni, Suripto, Maryanto, &
Sutijan.
1996.
Belajar
dan
Pembelajaran
I.
Surakarta:
Depdikbud RI UNS.
Sugiyono.
2010.
Metode
Penelitian
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sumartini, Hendri. 1999. Siklus Akuntansi.
Bandung: Armico.
Hadi, Sutrisno. 1970. Metodologi Research.
Yogyakarta: UGM
Tirtonegoro, Sutratinah. 2001. Anak Super
Normal
dan
Program
Pendidikannya. Jakarta: Bumi
Aksara.
Isahi, P.S. 2012. Mengenal Macam Variabel
dalam Percobaan. Diperoleh 10
Januari
2013
dari
http://biologimediacentre.com/men
genal-macam-variabel-dalampercobaan.html.
Wibowo, Basuki. dan Mukti, Farida. 1991.
Media Pengajaran. Jakarta: Dekdikbud.
| hal 11
Popham, W. J. dan Baker, Eva L. 1981.
Bagaimana Mengajar Secara
Sistematis. Yogyakarta : LPPK
Rahmi,
1995. Psikologi Pendidikan.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
dkk. 2008. Studi Tentang
Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD Dan Tipe Jigsaw Pada Mata
Kuliah Kalkulus Peubah Banyak I.
Jurnal Pendidikan Volume 91,
Edisi Agustus 2008.
Sagala, Syaiful. 2008. Konsep dan Makna
Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Santosa, Sigit. 2011. Penelitian Pendidikan.
Surakarta: UNS Press.
Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For
Business-Metodologi
Penelitian
untuk Bisnis. Jakarta: Salemba
Empat.
11
Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Di SMA Negeri 2 Karanganyar,
Maret 2013
EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW
TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI
SISWA DI SMA NEGERI 2 KARANGANYAR
TAHUN AJARAN 2011/2012
Agus Ardiyanto, Sigit Santosa, Sudiyanto
Program studi Pendidikan Ekonomi BKK Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Email: aguz.ardiyanto@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah penerapan model kooperatif tipe
jigsaw lebih efektif dibandingkan dengan penerapan model konvensional terhadap prestasi
belajar mata pelajaran akuntansi di SMA Negeri 2 Karanganyar. Penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan metode eksperimental dengan rancangan Matched Group Design.
Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Karanganyar.
Pengambilan sampel dilakukan secara Simple Random Sampling, yang sebelumnya dilakukan
uji keseimbangan. Teknik pengumpulan data untuk kemampuan awal menggunakan teknik
dokumentasi, yaitu dari nilai ulangan kompetensi akuntansi sebelumnya. Sedangkan
pengumpulan data untuk nilai akhir menggunakan tes objektif. Teknik analisis yang
digunakan adalah teknik analisis statistik t-test. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data
diperoleh harga Me = 85,057 dan Mk = 76,800. Berdasarkan perhitungan yang telah
dilakukan dengan t-test diperoleh thitung menunjukkan nilai sebesar 4,715 dan ttabel
menunjukkan nilai 1,998, pada taraf signifikansi 5% dan db = 67. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa thitung > ttabel atau 4,715 > 1,998. Hal tersebut dapat diartikan bahwa nilai
rata-rata akhir kelompok eksperimen lebih tinggi daripada nilai rata-rata akhir kelompok
kontrol. Berdasarkan analisis dan pembahasan diatas, penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
hipotesis yang berbunyi “Model kooperatif tipe jigsaw lebih efektif dibandingkan model
konvensional terhadap prestasi belajar mata pelajaran akuntansi siswa di SMA Negeri 2
Karanganyar tahun ajaran 2011/ 2012” teruji kebenarannya dan diterima.
ABSTRACT
The purpose of this research is to know that teaching used cooperative learning
jigsaw type is more effective than conventional mode in learning achievement on accounting
for the students at SMAN 2 Karanganyar. The research use experiment method with matched
group design way. The population of this research is the students of XI Social Class at SMA
Negeri 2 Karanganyar. About data collection, in the first skill is used documentation
technique. It means taken from the value of sub competence before. The researcher used
objective test to measure the students learning achievement. In this research using analize
teqnique statistic t-test. Based on the result of the research found the value of Me = 85,057
and Mk = 76,800. Based on account that have been done used t-test found tcount value about
4,715 and ttable value about 1,998, in signifikan step 5% and db = 67. It means that experiment
group having average last score rather than control group. Based on the analize, it can be
concluded that the hypothesis which states “Cooperative learning jigsaw type is more
effective than conventional mode in learning achievement on accounting at SMA Negeri 2
Karanganyar” is validated and accepted.
Key Words: cooperative, jigsaw, conventional, learning achievement.
1
JUPE UNS, Vol No Hal 1s/d 11---Agus Ardiyanto_Efektivitas Penerapan Model Kooperatif Tipe
Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Di SMA Negeri 2 Karanganyar,
Maret 2013
mengembangkan
PENDAHULUAN
manusia
Indonesia
Perkembangan ilmu pengetahuan
seutuhnya yaitu manusia yang bertaqwa
dan teknologi telah membawa seseorang
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi
dalam era globalisasi dengan masyarakat
pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
yang tidak dapat berkembang tanpa ilmu
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
pengetahuan dan teknologi, karena setiap
kepribadian yang mantap dan mandiri serta
upaya peningkatan kesejahteraan hidup
tanggung
memerlukan bantuan ilmu pengetahuan dan
kebangsaan”.
jawab
kemasyarakatan
Penggunaan
teknologi. Bersamaan dengan tuntutan era
model
dan
konvensional
globalisasi menyebabkan persaingan yang
yang terjadi di SMA Negeri 2 Karanganyar
makin ketat tentang perlunya penyediaan
terutama
sumber daya manusia yang unggul dan
berpengaruh terhadap prestasi belajar mata
berkompeten.
menuntut
pelajaran akuntansi, dimana terdapat banyak
adanya suatu pemahaman/ pengetahuan,
dari nilai murid-murid di bawah rata-rata
sikap dan pandangan
yang luas dari
ketuntasan belajar (KKM) yaitu 75. Prestasi
masyarakat untuk dapat mengantisipasi dan
belajar akuntansi siswa di SMA Negeri 2
mengidentifikasi secara cermat dan hati-hati
Karanganyar sangat rendah. Hal itu terbukti
segala bentuk inovasi dan informasi. Era
dengan
globalisasi
mendapatkan nilai mata pelajaran akuntansi
Era
globalisasi
menuntut
dunia
pendidikan
siswa
masih
kelas
banyaknya
menyiapkan anak didiknya agar dapat
dibawah
mengikuti
Minimum (KKM) 75.
perkembangan
ilmu-ilmu
XI
standar
Kriteria
IPS
siswa
sangat
yang
Ketuuntasan
pengetahuan. Oleh karena itu, tujuan dari
Hal inilah yang menjadi faktor
pembangunan nasional di indonesia di
dilakukannya penelitian di SMA Negeri 2
bidang
Karanganyar
pendidikan
adalah
untuk
dengan
judul
“Efektivitas
dan
Penerapan Model Kooperatif Tipe Jigsaw
meningkatkan kualitas manusia Indonesia
terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran
dalam mewujudkan masyarakat adil dan
Akuntansi
makmur baik jasmaniah maupun rohaniah.
Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012”.
mencerdaskan
kehidupan
bangsa
Siswa
di
SMA
Negeri
2
Pendidikan
Peneliti merumuskan masalah yang
Nasional No. 20 tahun 2003, menyatakan
akan diteliti yaitu: “Apakah penerapan
bahwa “Tujuan Pendidikan Nasional adalah
model kooperatif tipe jigsaw lebih efektif
mencerdaskan
dibandingkan dengan penggunaan model
Undang-Undang
Sistem
kehidupan
bangsa
dan
2
JUPE UNS, Vol No Hal 1s/d 11---Agus Ardiyanto_Efektivitas Penerapan Model Kooperatif Tipe
Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Di SMA Negeri 2 Karanganyar,
Maret 2013
konvensional terhadap prestasi belajar mata
pembelajaran kooperatif adalah metode
pelajaran akuntansi di SMA Negeri 2
jigsaw.
Menurut
Karanganyar”
Hisyam,
Bermawy
Munthe dan Sekar Ayu Aryani (2007: 58yaitu
59) langkah-langkah metode jigsaw adalah:
menggambarkan keseluruhan urutan alur
1) Pilihlah materi pelajaran/ kuliah yang
langkah yang pada umumnya diikuti oleh
dapat dibagi menjadi beberapa segmen
serangkaian kegiatan pembelajaran. Bentuk
(bagian), 2) Bagi siswa/ mahasiswa menjadi
pembelajarannya menunjukkan dengan jelas
beberapa kelompok sesuai dengan jumlah
kegiatan-kegiatan apa yang perlu dilakukan
segmen yang ada. Jika jumlah siswa/
oleh guru atau siswa, urutan kegiatan-
mahasiswa adalah 50, sementara jumlah
kegiatan tersebut, dan tugas-tugas khusus
segmen yang ada adalah 5, maka masing-
apa yang perlu dilakukan oleh siswa. Model
masing kelompok terdiri dari 10 orang. Jika
pembelajaan
meningkatkan
jumlah ini dianggap terlalu besar, bagi lagi
efektifitas dalam pembelajaran dan dapat
menjadi dua, sehingga setiap kelompok
meningkatkan aktifitas siswa adalah model
terdiri dari 5 orang, kemudian setelah proses
kooperatif.
selesai gabungkan kedua kelompok pecahan
Model
pembelajaran
yang
dapat
Sugiyanto (2009: 37) berpendapat
tersebut, 3) Setiap kelompok mendapat
bahwa “Pembelajaran kooperatif (Cooperatif
tugas membaca dan memahami materi
Learning) adalah pendekatan pembelajaran
kuliah
yang berfokus pada penggunaan kelompok
kelompok
kecil siswa untuk bekerja sama dalam
kelompok lain untuk menyampaikan apa
memaksimalkan
yang telah mereka pelajari di kelompoknya,
mencapai
tujuan
kondisi
belajar
belajar”.
untuk
Selain
yang
berbeda-beda,
mengirimkan
4)
Setiap
anggotanya
ke
itu
4) Kembalikan suasana kelas seperti semula
Sugiyanto (2009: 40) menyatakan pendapat
kemudian tanyakan sekiranya ada persoalan-
lain yaitu bahwa “Pembelajaran kooperatif
persoalan yang tidak terpecahkan dalam
adalah pembelajaran yang secara sadar dan
kelompok,
sengaja mengembangkan interaksi yang silih
beberapa
asuh untuk menghindari ketersinggungan
pemahaman mereka terhadap materi.
5)
Beri
siswa/
mahasiswa
pertanyaan
untuk
mengecek
dapat
Model pembelajaran konvensional
menimbulkan permusuhan, sebagai latihan
menurut Basuki Wibowo dan Farida Mukti
hidup di masyarakat”. Salah satu model
(1991: 3) adalah: Merupakan salah satu
dan
kesalahpahaman
yang
pendekatan pembelajaran yang dilakukan
3
JUPE UNS, Vol No Hal 1s/d 11---Agus Ardiyanto_Efektivitas Penerapan Model Kooperatif Tipe
Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Di SMA Negeri 2 Karanganyar,
Maret 2013
dengan
mengkombinasikan
bermacam-
pendapatnya sangat kurang, sehingga siswa
macam metode dalam pembelajaran. Dalam
menjadi pasif dalam belajar, dan belajar
prakteknya metode ini berpusat pada guru
siswa kurang bermakna karena lebih banyak
(teacher centered) atau guru lebih banyak
hafalan.
| mendominasi
| hal 4
kegiatan
Menurut
pembelajaran.
Sudjana
(1995:
59)
dilakukan
berpendapat “Keefektifan berkenaan dengan
berupa metode ceramah, pemberian tugas
jalan, upaya, teknik, strategi yang digunakan
dan tanya jawab.
dalam mencapai tujuan secara tepat dan
Metode
pembelajaran
yang
maka
cepat”. Jadi di dalam proses pengajaran agar
model pembelajaran konvensional adalah
lebih efektif di dalamnya harus terdapat
suatu model pembelajaran yang selalu
pemanfaatan potensi dan strategi atau teknik
berpegang pada adat kebiasan yang ada.
yang mampu menjadi sarana mencapai
Dalam prakteknya metode ini berpusat pada
tujuan secara tepat dan cepat. Model
guru (teacher centered) atau guru lebih
mengajar yang digunakan secara tepat dapat
banyak
meningkatkan keefektifan pengajaran itu
Dari
pengertian
mendominasi
tersebut
di
kegiatan
pembelajaran. Dalam hubungannya dengan
sehingga
kegiatan belajar pembelajaran di Indonesia
tujuan
istilah
dengan
Sedangkan menurut W. James Popham dan
pembelajaran klasikal yang sudah terbiasa
Eva L. Baker (1981: 17) menyatakan bahwa
dilakukan tanpa ada usaha menciptakan
“Efektifitas
iklim pembalajaran yang aktif, inovatif dan
ditinjau dari hubungannya dengan guru
dan
dan
tertentu yang mengajar kelompok siswa
suatu
tertentu, di dalam situasi tertentu dalam
konvensional
tidak
sistematis
melatih
dalam
diartikan
berfikir
logis
memecahkan
dapat
menunjang
pengajaran
itu
pengajaran
masalah nyata yang ada dalam kehidupan
usahanya
sehari-hari. Dengan kata lain guru seringnya
instruksional tertentu”.
secara
itu
mencapai
Menurut
lebih menggunakan metode ceramah dengan
tercapainya
optimal.
seharusnya
tujuan-tujuan
Sutratinah
Tirtonegoro
mengikuti urutan materi yang telah ada
(2001: 43) memberikan definisi bahwa
dalam kurikulum, dimana guru mengajar
“Prestasi belajar adalah hasil pengukuran
secara klasikal yang di dalamnya guru lebih
serta
mendominasi kelas dengan metode ceramah,
dinyatakan dengan simbol, angka, huruf
dan para siswa hanya menerima saja apa
maupun kode yang telah dicapai setiap anak
yang disampaikan oleh guru, begitupun
dalam periode tertentu”. Hal ini berarti
aktivitas
prestasi belajar dapat dinyatakan dalam
siswa
untuk
menyampaikan
4
penilaian
usaha
belajar
yang
JUPE UNS, Vol No Hal 1s/d 11---Agus Ardiyanto_Efektivitas Penerapan Model Kooperatif Tipe
Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Di SMA Negeri 2 Karanganyar,
Maret 2013
berbagai bentuk antara lain dengan simbol,
Mata
Pelajaran
Akuntansi,
selanjutnya
angka, huruf, maupun kode. Prestasi belajar
dilakukan
analisis
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
variasi
variabel
keberhasilan
yang dicapai siswa yang
dieksperimenkan, yaitu model pembelajaran
ditunjukkan dengan penilaian hasil belajar
kooperatif tipe jigsaw dan konvensional.
oleh guru yang berupa angka atau nilai hasil
Menurut Sigit Santosa (2011: 33) tujuan di
test.
penelitian eksperimental adalah “Untuk
perbandingan
bebas
setiap
yang
| hal 5
meneliti ada tidaknya hubungan sebab-
akibat serta besarnya hubungan sebab-akibat
METODE PENELITIAN
tersebut dengan cara memberikan perlakuan
Dalam penelitian ini peneliti telah
menggunakan
jenis
penelitian
eksperimental.
Pengertian
dari
yaitu
(treatment) terhadap kelompok eksperimen
metode
yang hasilnya dibandingkan dengan hasil
eksperimen itu sendiri dalam bukunya Emzir
kelompok
kontrol
(2008: 63) menurut pendapat Wiersma
perlakuan
atau
(1991: 99) adalah “Eksperimen sebagai
berbeda”. Sejalan dengan pemikiran Uma
suatu situasi penelitian yang sekurang-
Sekaran (2006: 189) bahwa “Jika kontrol
kurangnya satu variabel bebas, yang disebut
dan
variabel
sengaja
membuktikan hubungan sebab akibat dalam
dimanipulasi oleh peneliti”. Sigit Santosa
suatu situasi buatan, kita mempunyai desain
(2011: 33) berpendapt bahwa ”Eksperimen
eksperimen laboratorium, yang sikenal juga
dilakukan untuk menimbulkan gejala-gejala
sebagai eksperimen lab”. Untuk itu, maka
tertentu
diperluhkan kontrol dan manipulasi terhadap
eksperimental,
melalui
perlakuan-perlakuan
yang
diberi
manipulasi
tidak
perlakuan
dilakukan
untuk
variabel-variabel
percobaan”.
penelitian untuk membuktikan sebab akibat
ini
bersifat
terkait
yang
tertentu oleh peneliti terhadap sampel
Penelitian
yang
diberi
dengan
yang muncul.
eksperimental, karena hasil penelitian ini
akan menegaskan bagaimana kedudukan
Teknik pengambilan sampel yang
hubungan kausal antara variabel-variabel
digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu
yang akan diteliti. Tujuannya yaitu terletak
simple random sampling. Menurut Sugiyono
pada penemuan fakta-fakta akibat tentang
(2010:
perbedaan
model
“Dikatakan simple (sederhana) dikarenakan
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan
pengambilan anggota sampel dari populasi
penerapan
pembelajaran
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan
konvensional terhadap prestasi belajar dari
strata yang ada dalam populasi itu”.
pengaruh
model
penerapan
5
64)
yang
berpendapat
bahwa
JUPE UNS, Vol No Hal 1s/d 11---Agus Ardiyanto_Efektivitas Penerapan Model Kooperatif Tipe
Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Di SMA Negeri 2 Karanganyar,
Maret 2013
85)
bersifat membandingkan. Dalam penelitian
random
ini variabel kontrolnya adalah prestasi
sampling adalah pengambilan sampel yang
belajar mata pelajaran akuntansi hasil
memberikan kesempatan yang sama untuk
ulangan sebelumnya.
Menurut
Ibnu
menyatakan
Subiyanto
bahwa
(1993:
“Simple
Teknik
Teknik pengumpulan data dalam
pengambilan sampel ini dilakukan dengan
penelitian ini adalah: 1) teknik dokumentasi,
cara yang sangat sederhana sepanjang setiap
Suharsimi
elemen dalam populasi diberi kesempatan
mengemukakan
yang
| | hal 6sama untuk menjadi sampel, maka
dokumentasi yaitu mencari data mengenai
dalam teknik ini dianggap memenuhi syarat.
hal-hal atau variabel yang berupa catatan,
Sampel yang diambil adalah siswa kelas XI
transkip, buku, surat kabar,majalah, prasasti,
IPS 3 sebanyak 35 anak dan kelas XI IPS 4
notulen
sebanyak 35 anak.
sebagainya”. Dokumentasi yang dipakai
semua
anggota
populasi”.
Variabel
dalam
diidentifikasikan
sebagai
penelitian
berikut
:
Arikunto
rapat,
(2002:
bahwa
“
legger,
206)
…metode
agenda
dan
ini
dalam penelitian ini adalah prestasi belajar
1)
mata pelajaran akuntansi hasil ulangan
Variabel bebas adalah merupakan variabel
sebelumnya.
yang mempengaruhi atau yang menjadi
Suharsimi Arikunto (2002: 127), “Tes
sebab terjadinya perubahan atau timbulnya
adalah serentetan pertanyaan atau latihan
variabel terikat. Dalam penelitian ini sebagai
alat lain yang digunakan untuk mengukur
variabel
model
keterampilan, pengetahuan atau bakat yang
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan
dimiliki oleh individu atau kelompok”.
model konvensional. 2) Variabel terikatnya
Dalam penelitian ini teknik tes sigunakan
adalah
untuk memperoleh data prestasi belajar mata
bebasnya
merupakan
adalah
variabel
yang
2)
Teknik
akuntansi
Tes,
siswa.
Menurut
dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
pelajaran
Soal
tes
karena adanya variabel bebas. Sebagai
berbentuk soal objektif dan dibuat sama
variabel terikatnya adalah prestasi belajar
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
3) Variabel
Penelitian yang dilakukan adalah
kontrol variabel yang yang dikendalikan
penelitian eksperimen, karena bertujuan
atau dibuat konstan sehingga hubungan
untuk
variabel bebas terhadap variabel terikat tidak
penggunaan model pembelajaran kooperatif
dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak
dan model pembelajaran konvensional.
mata pelajaran
akuntansi.
diteliti. Variabel kontrol digunakan oleh
peneliti bila akan melakukan penelitian yang
6
mengetahui
pengaruh
dari
JUPE UNS, Vol No Hal 1s/d 11---Agus Ardiyanto_Efektivitas Penerapan Model Kooperatif Tipe
Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Di SMA Negeri 2 Karanganyar,
Maret 2013
Penelitian ini menggunakan desain
adalah dengan variabel kontrol yaitu prestasi
penelitian eksperimen model rancangan
mata pelajaran akuntansi siswa yang diambil
”Matched Group Design (M-G)”.
dari prestasi belajar akuntansi sebelumnya
yang dibandingkan antara kelompok kontrol
HASIL DAN PEMBAHASAN
dan
kelompok
eksperimen.
Hal
ini
Data Peningkatan Nilai Prestasi Belajar
dilakukan dengan mengetahui ada tidaknya
Akuntansi 1) Kelompok Kontrol. Data
perbedaan dua kelompok tersebut. Teknik
peningkatan nilai prestasi belajar mata
yang digunakan penulis adalah teknik t-
pelajaran akuntansi siswa kelompok kontrol
matching.
diperoleh dari nilai tes akhir dikurangi nilai
Data yang dipergunakan dalam
awal. Peningkatan nilai siswa kelompok
analisis ini adalah hasil prestasi belajar mata
kontrol memiliki rentang antara -6 sampai
pelajaran
23 dengan rata-rata 6,429 dan standar
sebelumnya dengan nilai rata-rata untuk
deviasi 54,958. 2) Kelompok Eksperimen.
kelompok kontrol sebesar 70,3 dan rata-rata
Data peningkatan nilai prestasi belajar mata
untuk kelompok eksperimen sebesar 71,714.
pelajaran
Berdasarkan hasil uji t-matching diperoleh to
akuntansi
siswa
kelompok
akuntansi
sebesar
atau nilai setelah mendapat perlakuan yaitu
kelompok mempunyai kesamaan pada nilai
pengajaran dengan metode jigsaw dikurangi
rata-ratanya jika –tt < to < tt. Pada taraf
nilai
siswa
signifikansi 5% dan db = 68 diperoleh tt
kelompok eksperimen memiliki rentang
sebesar 1,997. Berdasarkan hasil tersebut
antara -3 sampai 32 dengan rata-rata 13,729
berarti thitung < ttabel (0,559 < 1,997) atau
dan standar deviasi 61,593.
berada di luar daerah kritis sehingga Hi
Peningkatan
nilai
dengan
syarat
ulangan
eksperimen diperoleh dari nilai tes akhir
awal.
0,559,
hasil
kedua
penelitian
ini
diterima. Dengan demikian dapat dipastikan
penulis
terlebih
dahulu
bahwa kelompok kontrol dan kelompok
melakukan
matching
sampel
antara
eksperimen berangkat dari titik yang sama.
kelompok
eksperimen
Sebelum
dilaksanakan,
dan
Teknik
kelompok
analisis
data
yang
kontrol. Matching sampel dilakukan untuk
digunakan dalam penelitian ini adalah uji
menyeimbangkan kemampuan awal antara
statistik, yaitu dengan analisis komparasi.
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Teknik analisis komparasi merupakan salah
agar kedua kelompok berangkat pada titik-
satu uji statistik yang dapat digunakan untuk
tolak yang sama di dalam eksperimen.
menguji hipotesis mengenai ada tidaknya
Langkah dalam menyamakan titik tolak
perbedaan prestasi belajar mata pelajaran
7
JUPE UNS, Vol No Hal 1s/d 11---Agus Ardiyanto_Efektivitas Penerapan Model Kooperatif Tipe
Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Di SMA Negeri 2 Karanganyar,
Maret 2013
akuntansi
antara
menggunakan
kelompok
model
yang
kontrol mendapatkan pengajaran dengan
pembelajaran
menggunakan pembelajaran konvensional.
kooperatif tipe jigsaw dan kelompok yang
Penelitian
menggunakan
konvensional.
prestasi belajar mata pelajaran akuntansi
Rancangan yang digunakan dalam penelitian
antara dua kelompok yang mendapatkan
ini adalah Matched Group Designs atau
perlakuan yang berbeda, maka sebelum
disingkat pola G-M. Untuk mengetahui ada
penelitian dimulai harus dipastikan bahwa
tidaknya perbedaan prestasi belajar antara
kedua kelompok tersebut telah berangkat
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
dari titik yang sama dan mempunyai
dapat digunakan rumus t-test.
kesamaan rata-rata pada prestasi belajar
model
Berdasarkan
tes
prestasi
ini
bersifat
membandingkan
mata pelajaran akuntansi sebelumnya.
yang
diberikan pada akhir pengajaran diperoleh
Berdasarkan analisis data kelompok
nilai rata-rata kelompok kontrol sebesar 77,4
eksperimen yang diberi pengajaran dengan
dan nilai rata-rata kelompok eksperimen
menggunakan pembelajaran
sebesar
85,286. Hasil analisis uji-t diperoleh
| | hal 8
jigsaw mempunyai nilai rata-lebih tinggi
harga to sebesar 4,715, sedangkan harga tt
dibandingkan
sebesar 1,998 pada taraf signifikansi 5% dan
mendapat pengajaran dengan pembelajaran
db = 67. Berdasarkan hasil analisis tersebut
konvensional. Berdasarkan nilai rata-rata
berarti thitung > ttabel (4,715 > 1,998) maka
yang diperoleh kedua kelompok tersebut,
dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak yang
peneliti
artinya strategi pembelajaran kooperatif tipe
belajar mata pelajaran akuntansi siswa kelas
jigsaw lebih efektif jika dibandingkan
XI yang diberi pengajaran menggunakan
dengan strategi pembelajaran konvensional
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih
terhadap prestasi belajar mata pelajaran
baik dari pada prestasi belajar akuntansi
akuntansi
siswa
siswa
di
SMA
Negeri
2
kelompok
menyimpulkan
yang
kooperatif
kontrol
bahwa
mendapat
yang
prestasi
pengajaran
menggunakan pembelajaran konvensional.
Karanganyar tahun ajaran 2011/2012.
Dalam penelitian ini diambil dua
Perbedaan nilai rata-rata prestasi
kelompok yaitu kelompok kontrol dan
belajar mata pelajaran akuntansi antara
kelompok eksperimen sebagai sampel dari
kedua kelompok tersebut membuktikan
populasi
bahwa penggunaaan strategi pembelajaran
yang
ada,
dimana
kelompok
eksperimen mendapatkan pengajaran yang
kooperatif
menggunakan
strategi
dibandingkan dengan penggunaan strategi
kooperatif
jigsaw,
tipe
pembelajaran
dan
pembelajaran
kelompok
8
tipe
jigsaw
lebih
konvensional.
efektif
Dengan
JUPE UNS, Vol No Hal 1s/d 11---Agus Ardiyanto_Efektivitas Penerapan Model Kooperatif Tipe
Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Di SMA Negeri 2 Karanganyar,
Maret 2013
penggunaan pembelajaran kooperatif tipe
pelajaran akuntansi di SMA Negeri 2
jigsaw ini memberi kesempatan siswa untuk
Karanganyar tahun ajaran 2011/2012” teruji
dapat belajar dalam kelompok sehingga
kebenarannya
siswa
dan
ditunjukkan dengan thitung > ttabel (4,715 >
mengungkapkan pendapat serta ide-ide yang
1,998) pada taraf signifikansi 5% dan db =
ada dalam pikiran mereka. Pembelajaran
67.
dapat
melakukan
diskusi
dan
Simpulan
kooperatif ini juga dapat mengembangkan
diterima.
hasil
Hal
penelitian
ini
ini
aspek ketrampilan sosial sekaligus aspek
mendukung teori yang dikemukakan oleh
kognitif dan sikap siswa seperti pendapat
Slavin (2005:4-5) yang menyatakan bahwa
Sugiyanto (2009:6) yang menyatakan bahwa
“Pembelajaran
“Salah satu model pembelajaran yang
meningkatkan prestasi belajar juga memiliki
bertujuan untuk mengembangkan aspek
akibat
ketrampilan sosial sekaligus aspek kognitif
mengembangkan
dan aspek sikap siswa adalah model
antara anggota kelompok, membantu teman
kooperatif (Cooperatif Learning).
yang
positif
lemah
kooperatif
lain
selain
yang
hubungan
dalam
dapat
dapat
kerjasama
akademik,
dan
pembelajaran
meningkatkan harga diri”. Penelitian ini
kooperatif tipe jigsaw ini akan mendorong
juga mendukung teori yang dikemukakan
siswa aktif dalam proses pembelajaran
oleh Sugiyanto (2009: 37) yaitu bahwa
sehingga menghilangkan kejenuhan atau
“Pembelajaran
kebosanan seperti ketika pengajaran pada
Learning) adalah pendekatan pembelajaran
pembelajaran konvensional yang hanya
yang berfokus pada penggunaan kelompok
berpusat pada guru. Strategi pembelajaran
kecil siswa untuk bekerja sama dalam
kooperatif tipe jigsaw ini juga dapat
memaksimalkan
meningkatkan pemahaman siswa terhadap
mencapai tujuan belajar”.
Pemberian
kooperatif
kondisi
(Cooperatif
belajar
untuk
dapat
Penerapan pembelajaran kooperatif
meningkatkan nilai prestasi belajar mata
tipe jigsaw mampu menjadikan siswa aktif
pelajaran akuntansi siswa.
di dalam kelas sebagaimana pendapat
materi
pembelajaran
sehingga
Raturnawan dalam Rahmi (2008) bahwa
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw didesain
SIMPULAN
Hipotesis yang menyatakan bahwa:
untuk meningkatkan rasa tanggung jawab
“Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih
siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan
efektif dibandingkan dengan pembelajaran
juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak
konvensional terhadap prestasi belajar mata
hanya mempelajari materi yang diberikan
9
JUPE UNS, Vol No Hal 1s/d 11---Agus Ardiyanto_Efektivitas Penerapan Model Kooperatif Tipe
Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Di SMA Negeri 2 Karanganyar,
Maret 2013
tetapi
juga
siap
memberikan
meningkatkan
dan
pemahaman
serta
menerangkan materi yang dipelajari tersebut
pengetahuan siswa terhadap materi maka
pada anggota kelompoknya. Sehingga dalam
perlu dilakukan bimbingan kepada para
penerapan pembelajaran kooperatif jigsaw
siswa
ini dapat meningkatkan keaktifan serta
didalam
interaksi siswa di dalam kelas.
pemahaman aplikasi didalam kehidupan
SARAN
sehari-hari siswa.
mengenai
pentingnya
memecahkan
kerjasama
masalah
dan
Guru hendaknya dapat menunjukan
Sekolah hendaknya memberikan
berbagai referensi dan mengoptimalkan
arahan serta pembinaan kepada para guru
kegiatan siswa dalam belajar kelompok,
tentang metode pembelajaran yang inovatif
manajemen
memberikan
dan efektif agar keberhasilan pembelajaran
bimbingan yang lebih intensif dengan
di dalam kelas dapat tercapai. Sekolah
memberikan contoh cara belajar yang baik,
hendaknya
sehingga secara sadar si anak mau belajar
prasarana seperti buku-buku paket, LCD,
tanpa adanya perasaan takut atau tekanan
dan alat-alat tulis lain untuk mendukung
dari luar, misalnya membuat rangkuman
terjadinya proses pembelajaran.
waktu
dan
menyediakan
sarana
dan
dari materi yang telah dipelajari, sehingga
siswa diharapkan mau belajar
lebih giat,
Ucapan Terima Kasih
agar
mencapai prestasi belajar yang optimal
| | hal 10
(baik).
Guru
diharapkan
Terima kasih kepada pembimbing I
menggunakan
dan II yang telah dengan sabar memberikan
alternatif strategi pembelajaran kooperatif
bimbingan, arahan dalam penyusunan jurnal
tipe jigsaw sehingga dapat meningkatkan
ini.
prestasi belajar siswa. Guru diharapkan
Terimakasih
dapat mampu mengaktifkan siswa dari
akademik
penggunaan
Pendidikan Akuntansi.
strategi
pembelajaran
kooperatif jigsaw ini.
kepada
Pendidikan
segenap
Ekonomi-
civitas
BKK
Terimakasih kepada TIM redaksi Jurnal
Siswa hendaknya dapat berusaha
Pendidikan Ekonomi (JUPE) FKIP UNS.
meningkatkan motivasi belajarnya melalui
berbagai referensi yang bisa mendukung
DAFTAR PUSTAKA
pada materi pembelajaran. Referensi dapat
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur
Penelitian
Suatu
Pendekatan
Praktek. Jakarta: Rhineka Cipta.
diperoleh melalui internet, buku pegangan,
laporan penelitian, maupun hasil transaksi
yang
terjadi
di
masyarakat.
Untuk
10
JUPE UNS, Vol No Hal 1s/d 11---Agus Ardiyanto_Efektivitas Penerapan Model Kooperatif Tipe
Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Di SMA Negeri 2 Karanganyar,
Maret 2013
2006. Prosedur Penelitian:
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rhineka Cipta.
Aunurrahman.
2009.
Pembelajaran.
Alfabeta.
Belajar
Bandung:
Silberman, Mel. 2005. Active Learning: 101
Strategi
Pembelajaran
Aktif.
Yogyakarta:
Pustaka
Insan
Mandiri.
dan
CV.
Subiyanto,
ibnu.
1993.
Metodologi
Penelitian
(Akuntansi).
Yogyakarta: STIE YKPN
Departemen pendidikan dan kebudayaan.
2005. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai pustaka.
Emzir.
Sudjana.
2008. Metodologi Penelitian
Pendidikan
Kualitatif
&
Kuantitatif. Jakarta: Rajawali Press.
Sugiyanto.
2009.
Model-model
Pembelajaran Inovatif. Surakarta:
Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13
FKIP UNS Surakarta.
Gino, H.J., Suwarni, Suripto, Maryanto, &
Sutijan.
1996.
Belajar
dan
Pembelajaran
I.
Surakarta:
Depdikbud RI UNS.
Sugiyono.
2010.
Metode
Penelitian
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sumartini, Hendri. 1999. Siklus Akuntansi.
Bandung: Armico.
Hadi, Sutrisno. 1970. Metodologi Research.
Yogyakarta: UGM
Tirtonegoro, Sutratinah. 2001. Anak Super
Normal
dan
Program
Pendidikannya. Jakarta: Bumi
Aksara.
Isahi, P.S. 2012. Mengenal Macam Variabel
dalam Percobaan. Diperoleh 10
Januari
2013
dari
http://biologimediacentre.com/men
genal-macam-variabel-dalampercobaan.html.
Wibowo, Basuki. dan Mukti, Farida. 1991.
Media Pengajaran. Jakarta: Dekdikbud.
| hal 11
Popham, W. J. dan Baker, Eva L. 1981.
Bagaimana Mengajar Secara
Sistematis. Yogyakarta : LPPK
Rahmi,
1995. Psikologi Pendidikan.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
dkk. 2008. Studi Tentang
Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD Dan Tipe Jigsaw Pada Mata
Kuliah Kalkulus Peubah Banyak I.
Jurnal Pendidikan Volume 91,
Edisi Agustus 2008.
Sagala, Syaiful. 2008. Konsep dan Makna
Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Santosa, Sigit. 2011. Penelitian Pendidikan.
Surakarta: UNS Press.
Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For
Business-Metodologi
Penelitian
untuk Bisnis. Jakarta: Salemba
Empat.
11