STUDI KOMPARATIF PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TIPE JIGSAW DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA : Studi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cilegon.

(1)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu vii DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMAKASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... vii DAFTAR TABEL ... x DAFTAR GAMBAR ... xiv BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4.1 Manfaat Teoritis ... Error! Bookmark not defined. 1.4.2 Manfaat Praktis ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISError! Bookmark not defined.

2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2 Hasil Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3 Aktivitas Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.4 Model Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined. 2.1.5 Karakteristik Mata Pelajaran Ekonomi di SMAError! Bookmark not

defined.

2.2 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2.3 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.4 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.


(2)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu viii

BAB III METODE PENELITIAN... Error! Bookmark not defined. 3.1 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3 Alur Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.4 Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined. 3.4.1 Tahapan Eksperimen ... Error! Bookmark not defined. 3.5 Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.6 Uji Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.6.1 Validitas Instrumen ... Error! Bookmark not defined. 3.6.2 Reliabilitas Instrumen ... Error! Bookmark not defined. 3.7 Analisis Butir Soal ... Error! Bookmark not defined. 3.7.1 Tingkat Kesukaran ... Error! Bookmark not defined. 3.7.2 Daya Pembeda ... Error! Bookmark not defined. 3.8 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.9 Prosedur Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.10 Teknik Pengolahan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.10.1 Tes Hasil Belajar ... Error! Bookmark not defined. 3.10.2 Lembar Observasi ... Error! Bookmark not defined. 3.11 Teknik Analisis Data dan Uji HipotesisError! Bookmark not defined.

3.11.1 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined. 3.11.2 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined. 3.11.3 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.2 Deskripsi Subjek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.


(3)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu ix

4.1.3 Deskripsi Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.4 Deskripsi Data Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.5 Hasil Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.2.1 Perbandingan Aktivitas Belajar Siswa antara Kelas STAD dan Jigsaw

Sebelum Perlakuan ... Error! Bookmark not defined. 4.2.2 Perbandingan Hasil Belajar Siswa antara Kelas STAD dan Jigsaw

Sebelum Perlakuan ... Error! Bookmark not defined. 4.2.3 Perbandingan Aktivitas Belajar Siswa antara Kelas STAD dan Jigsaw

Setelah Perlakuan ... Error! Bookmark not defined. 4.2.4 Perbandingan Hasil Belajar Siswa antara Kelas STAD dan Jigsaw

Setelah Perlakuan ... Error! Bookmark not defined. 4.2.5 Perbandingan Aktivitas Belajar Siswa pada Kelas STAD Sebelum dan

Setelah Perlakuan ... Error! Bookmark not defined. 4.2.6 Perbandingan Hasil Belajar Siswa pada Kelas STAD Sebelum dan

Setelah Perlakuan ... Error! Bookmark not defined. 4.2.7 Perbandingan Aktivitas Belajar Siswa pada Kelas Jigsaw Sebelum dan

Setelah Perlakuan ... Error! Bookmark not defined. 4.2.8 Perbandingan Hasil Belajar Siswa pada Kelas Jigsaw Sebelum dan

Setelah Perlakuan ... Error! Bookmark not defined. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. 5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN-LAMPIRAN


(4)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu x

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Nilai UAS Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA Negeri

1 Cilegon………... 2

Tabel 2.1 Domain Taksonomi Bloom………... 15

Tabel 2.2 Dimensi Proses Kognitif Revisi Taksonomi Bloom………. 17

Tabel 2.3 Sintak model pembelajaran kooperatif……….. 38

Tabel 2.4 Pedoman Pemberian Skor Perkembangan Individu……….. 47

Tabel 2.5 Tahapan-tahapan Kegiatan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw……… 51

Tabel 2.6 Penelitian Terdahulu……….. 56

Tabel 3.1 Desain Penelitian The Static Group Pretest-Posttest Design 64 Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel……….. 67

Tabel 3.3 Format pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa……… 72

Tabel 3.4 Format skala penilaian aktivitas belajar……… 73

Tabel 3.5 Uji Validitas………... 75

Tabel 3.6 Kriteria koefisien korelasi………. 77


(5)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu xi

Tabel 3.8 Uji Tingkat Kesukaran……….. 79

Tabel 3.9 Kriteria Daya Pembeda……….. 81

Tabel 3.10 Uji Daya Pembeda………. 82

Tabel 3.11 Kriteria Indeks Gain……….. 86

Tabel 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian………... 93

Tabel 4.2 Uji Validitas Instrumen Aktivitas Belajar Kelas STAD…... 95

Tabel 4.3 Uji Validitas Instrumen Aktivitas Belajar Kelas Jigsaw…... 96

Tabel 4.4 Uji Validitas Instrumen Hasil Belajar Kelas STAD……….. 96

Tabel 4.5 Uji Validitas Instrumen Hasil Belajar Kelas Jigsaw…... 97

Tabel 4.6 Uji Reliabilitas Instrumen Aktivitas Belajar Kelas STAD… 98 Tabel 4.7 Uji Reliabilitas Instrumen Aktivitas Belajar Kelas Jigsaw... 98

Tabel 4.8 Uji Reliabilitas Instrumen Hasil Belajar Kelas STAD…..… 99

Tabel 4.9 Uji Reliabilitas Instrumen Hasil Belajar Kelas Jigsaw…... 99

Tabel 4.10 Uji Tingkat Kesukaran Soal Set 1 STAD……….. 100

Tabel 4.11 Uji Tingkat Kesukaran Soal Set 2 STAD……….. 101

Tabel 4.12 Uji Tingkat Kesukaran Soal Set 3 STAD……….. 102

Tabel 4.13 Uji Tingkat Kesukaran Soal Set 1 Jigsaw………. 103

Tabel 4.14 Uji Tingkat Kesukaran Soal Set 2 Jigsaw………. 103

Tabel 4.15 Uji Tingkat Kesukaran Soal Set 3 Jigsaw………. 104

Tabel 4.16 Uji Tingkat Daya Pembeda Soal Set 1 STAD…………... 106


(6)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu xii

Tabel 4.18 Uji Tingkat Daya Pembeda Soal Set 3 STAD………... 107

Tabel 4.19 Uji Tingkat Daya Pembeda Soal Set 1 Jigsaw……….. 108

Tabel 4.20 Uji Tingkat Daya Pembeda Soal Set 2 Jigsaw……….. 109

Tabel 4.21 Uji Tingkat Daya Pembeda Soal Set 3 Jigsaw……….. 110

Tabel 4.22 Data Aktivitas Belajar Siswa Kelas STAD………... 111

Tabel 4.23 Gambaran Umum Aktivitas Belajar Kelas STAD…………. 113

Tabel 4.24 Statistik Data Gain Aktivitas Belajar Kelas STAD………... 114

Tabel 4.25 Data Aktivitas Belajar Siswa Kelas Jigsaw………... 114

Tabel 4.26 Gambaran Umum Aktivitas Belajar Kelas Jigsaw………… 116

Tabel 4.27 Statistik Data Gain Aktivitas Belajar Kelas Jigsaw……….. 116

Tabel 4.28 Hasil Belajar Kelas STAD……….. 117

Tabel 4.29 Gambaran Umum Hasil Belajar Kelas STAD………... 119

Tabel 4.30 Statistik Data Gain Hasil Belajar Kelas STAD………. 119

Tabel 4.31 Hasil Belajar Kelas Jigsaw………... 120

Tabel 4.32 Gambaran Umum Hasil Belajar Kelas Jigsaw……….. 122

Tabel 4.33 Statistik Data Gain Hasil Belajar Kelas Jigsaw………. 123

Tabel 4.34 Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Kolmogorov-Smirnov Test……….... 124

Tabel 4.35 Hasil Uji Normalitas Aktivitas Belajar Kolmogorov-Smirnov Test……….…… 125

Tabel 4.36 Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar……….... 125


(7)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu xiii

Tabel 4.38 Hasil hipotesis aktivitas belajar pertemuan 1……… 127 Tabel 4.39 Hipotesis hasil belajar pertemuan 1………... 128 Tabel 4.40 Hipotesis aktivitas belajar pertemuan 3………. 129 Tabel 4.41 Hasil uji hipotesis hasil belajar pertemuan ke 3…...………. 130 Tabel 4.42 Hasil hipotesis aktivitas belajar pertemuan 1 dan 3……….. 131 Tabel 4.43 Hasil uji hipotesis hasil belajar pertemuan 1 dan 3………... 132 Tabel 4.44 Hasil hipotesis aktivitas belajar pertemuan 1 dan 3 kelas

Jigsaw……… 133 Tabel 4.45 Hasil uji hipotesis hasil belajar pertemuan 1 dan 3 kelas


(8)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar……… 21

Gambar 2.2 Urutan dalam Strategi Pembelajaran………. 33

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir………. 62

Gambar 3.1 Alur Penelitian………... 65

Gambar 4.1 Persentase Subjek Penelitian………. 94

Gambar 4.2 Persentase Peningkatan Aktivitas Belajar Kelas STAD…… 113

Gambar 4.3 Persentase Peningkatan Aktivitas Belajar Kelas Jigsaw…... 116

Gambar 4.4 Persentase Peningkatan Hasil Belajar Kelas STAD……….. 119


(9)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Ilmu ekonomi merupakan suatu studi tentang perilaku masyarakat dalam menggunakan sumber daya yang langka, dalam rangka memproduksi berbagai komoditi, untuk kemudian menyalurkannya kepada berbagai individu dan kelompok yang ada dalam suatu masyarakat (Samuelson dalam Ahman dan Yana, 1999 : 3-4). Di persekolahan, ilmu ekonomi dipelajari mulai dari jenjang SLTP (SMP dan MTs) yang termasuk dalam IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) Terpadu. Sedangkan, di jenjang SLTA (SMA dan MA) ilmu ekonomi dipelajari sebagai ilmu tersendiri.

Tujuan diberikannya mata pelajaran ekonomi di SMA/MA agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. (Depdiknas, 2006) :

1. Memahami sejumlah konsep ekonomi untuk mengaitkan peristiwa dan masalah ekonomi dengan kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi dilingkungan individu, rumah tangga, masyarakat, dan negara

2. Menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi

3. Membentuk sikap bijak, rasional dan bertanggungjawab dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan ilmu ekonomi, manajemen, dan akuntansi yang bermanfaat bagi diri sendiri, rumah tangga, masyarakat, dan negara 4. Membuat keputusan yang bertanggungjawab mengenai nilai-nilai sosial

ekonomi dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun internasional.

Untuk melihat ketercapaian tujuan diatas, guna melaksanakan penilaian hasil belajar. Menurut Permendiknas No.20 Tahun 2007, penilaian hasil belajar


(10)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 2

dapat dilihat dari ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas, ujian sekolah, dan ujian nasional.


(11)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 3

Berikut ini hasil belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas X di SMA Negeri 1 Cilegon pada akhir semester ganjil tahun ajaran 2011/2012 :

Tabel 1.1

Nilai UAS Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA Negeri 1 Cilegon

Kelas Jumlah Siswa

Nilai Minimum

Nilai Maksimum

Nilai Rata-rata

KKM (≥73) Siswa

Memenuhi KKM

Siswa tidak Memenuhi

KKM X.1 44 68 95 82 25 19 X.2 43 50 93 75 21 22 X.3 43 50 88 75 21 22 X.4 44 50 92 73 24 20 X.5 45 50 90 65,50 19 26 X.6 44 50 88 70,80 14 30 X.7 41 50 90 64 10 31 X.8 43 50 90 70,88 23 20 Sumber : Data Pra Penelitian, data diolah

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa terdapat 4 kelas yang perolehan nilai rata-rata UAS nya masih di bawah KKM atau tidak tuntas. Dari keseluruhan jumlah siswa kelas X (sepuluh), perolehan nilai rata-rata yang masih di bawah KKM berjumlah 65,93% (190 orang). Data tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas X pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Cilegon belum optimal.

Dari pengamatan di lapangan, hasil belajar yang belum optimal karena dalam proses pembelajaran, aktivitas belajar yang terjadi juga tidak optimal hal tersebut dikarenakan kegiatan pembelajaran lebih didominasi oleh guru dengan menggunakan metode ceramah. Guru sudah mempersiapkan segala sesuatunya secara terstruktur,


(12)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 4

sehingga siswa menjadi pasif dan tidak terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain aktivitas belajar siswa sangat rendah.

Masih rendahnya hasil dan aktivitas belajar siswa kelas X di SMA Negeri 1 Cilegon diduga disebabkan penggunaan model pembelajaran yang kurang variatif. Seperti yang telah dijelaskan guru menggunakan metode ceramah atau eskpositori. Padahal penggunaan model pembelajaran yang variatif dapat membuat siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat mengembangkan potensi dan pengetahuan yang dimilikinya. Sementara pembelajaran ekonomi kelas X di SMA Negeri 1 Cilegon lebih banyak menggunakan metode ceramah.

Sedangkan metode ceramah memiliki kelemahan antara lain guru sulit untuk mengetahui pemahaman anak didik terhadap bahan-bahan yang diberikan, kadang-kadang guru cenderung ingin menyampaikan bahan yang sebanyak-banyaknya hingga menjadi bersifat pemompaan, anak didik cenderung menjadi pasif dan ada kemungkinan kurang tepat dalam mengambil kesimpulan berhubung guru dalam menyampaikan bahan pelajaran secara lisan, jika guru tidak memperhatikan segi-segi psikologis dari anak didik maka ceramah dapat bersifat melantur dan membosankan sebaliknya kalau guru berlebih-lebihan berusaha untuk menimbulkan humor, inti dan isi ceramah menjadi kabur (Ahmadi dan Tri Prasetya, 1997:55-56).

Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa adalah model pembelajaran kooperatif yaitu suatu model pembelajaran yang lebih bertitik tolak kepada siswa atau biasa disebut dengan belajar berkelompok.


(13)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 5

Model pembelajaran kooperatif memberi kebebasan kepada siswa untuk mengembangkan imajinasi dan daya kreatifitasnya, sehingga dalam model ini yang lebih didominasi berperan adalah siswa sedangkan guru hanya bertindak sebagai organisator, fasilitator, dan evaluator (Budiwati dan Permana, 2010:75).

Dalam model pembelajaran kooperatif terdapat beberapa tipe diantaranya yaitu tipe Student Team Achievement Division (STAD) dan tipe Jigsaw. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Model ini dipandang sebagai model yang paling sederhana dan dianggap langsung terfokus kepada peserta didik. Sedangkan, model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan model pembelajaran yang menekankan kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah atau menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “STUDI KOMPARATIF PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TIPE JIGSAW DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA” (Studi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cilegon).


(14)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 6 1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah terdapat perbedaan aktivitas belajar siswa antara kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD dan Tipe Jigsaw sebelum perlakuan ? 2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan

model pembelajaran kooperatif Tipe STAD dan Tipe Jigsaw sebelum perlakuan ? 3. Apakah terdapat perbedaan aktivitas belajar siswa antara kelas yang menggunakan

model pembelajaran kooperatif Tipe STAD dan Tipe Jigsaw setelah perlakuan ? 4. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan

model pembelajaran kooperatif Tipe STAD dan Tipe Jigsaw setelah perlakuan ? 5. Apakah terdapat perbedaan aktivitas belajar siswa pada kelas yang menggunakan

model pembelajaran kooperatif Tipe STAD sebelum dan setelah perlakuan ? 6. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan

model pembelajaran kooperatif Tipe STAD sebelum dan setelah perlakuan ? 7. Apakah terdapat perbedaan aktivitas belajar siswa pada kelas yang menggunakan

model pembelajaran kooperatif Tipe Jigsaw sebelum dan setelah perlakuan ? 8. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan


(15)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 7 1.3Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh temuan sebagai berikut : 1. Perbedaan aktivitas belajar siswa antara kelas yang menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Tipe Jigsaw sebelum perlakuan.

2. Perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Tipe Jigsaw sebelum perlakuan.

3. Perbedaan aktivitas belajar siswa antara kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Tipe Jigsaw setelah perlakuan.

4. Perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Tipe Jigsaw setelah perlakuan.

5. Perbedaan aktivitas belajar siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD sebelum dan setelah perlakuan.

6. Perbedaan hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD sebelum dan setelah perlakuan.

7. Perbedaan aktivitas belajar siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe Jigsaw sebelum dan setelah perlakuan.

8. Perbedaan hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe Jigsaw sebelum dan setelah perlakuan.


(16)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 8 1.4Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian diharapkan dapat memperkaya khazanah ilmu pendidikan, khususnya dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD (Student Team Achievement Division) dan Tipe Jigsaw dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

1.4.2 Manfaat Praktis

Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi tentang cara belajar dengan model pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan siswa di dalam kelas dengan memanfaatkan teman satu kelompok sehingga siswa dapat saling bertukar pikiran antara sesama anggota kelompok, saling mendengarkan, saling menghargai pendapat orang lain, serta yang terpenting dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran ekonomi.

Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pertimbangan dan acuan dalam proses pembelajaran ekonomi, mengenai model pembelajaran yang digunakan.

Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai alternatif pembelajaran dalam rangka perbaikan proses pembelajaran agar bisa meningkatkan hasil belajar siswa.


(17)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 66 BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian

Menurut Suharsimi (2006:160) “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data untuk penelitiannya”.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen, yaitu suatu jenis eksperimen yang tidak sebenarnya karena jenis eksperimen ini belum memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat dikatakan ilmiah mengikuti peraturan-peraturan tertentu (Suharsimi, 2010:123).

3.2 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah The Static Group Pretest-Posttest Design. Desain tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3.1

Desain Penelitian The Static Group Pretest-Posttest Design

Pretest Treatment Posttest

O1 X1 O2

O1 X2 O2

Frankel dan Wallen (1993) Keterangan :

X1 : Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

X2 : Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.


(18)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 67

O2 : Tes akhir (setelah perlakuan) pada masing-masing kelompok eksperimen 3.3 Alur Penelitian

Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cilegon

Kelas X.7 Kelas X.8

Pre Test Pre Test

STAD Jigsaw

Post Test Post Test

Pengolahan Data

Penskoran

Mengubah skor menjadi nilai

Gain

Melakukan uji normalitas, homogenitas dan hipotesis

Membuat interpretasi hasil penelitian


(19)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 68 Gambar 3.1 Alur Penelitian

Gambar 3.1 menunjukkan dari 8 (Delapan) kelas X yang ada di SMA Negeri 1 Cilegon, diambil 2 kelas untuk dijadikan objek penelitian. Langkah pertama yang dilakukan kedua kelas diberikan pre test (tes awal) untuk mengukur kemampuan awal siswa sebelum diberikan perlakuan. Kemudian kedua kelas sama-sama diberikan perlakuan dengan tipe yang berbeda yaitu tipe Student Team Achievement Division (STAD) pada kelas X.7 dan kelas X.8 diberi perlakuan dengan tipe Jigsaw. Setelah pembelajaran selesai kedua kelompok diberikan post test (tes akhir). Selanjutnya dilakukan penskoran, mengubah skor menjadi nilai, gain, uji normalitas, homogenitas dan hipotesis. Setelah pengolahan data selesai kemudian dibuat interpretasi dari hasil penelitian dan ditarik kesimpulan.

3.4 Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (2007:60) variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini terdapat empat variabel, yaitu model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan tipe Jigsaw sebagai variabel bebas, sedangkan aktivitas dan hasil belajar sebagai variabel terikat. Adapun bentuk operasional variabel adalah sebagai berikut :


(20)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 69 Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel Variabel Konsep

Teoritis

Konsep Empiris Konsep analitis Skala

1 2 3 4 5

Variabel Bebas X Model Pembelajaran kooperatif tipe STAD (X1) Suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa dan proses pembelajaran lebih terfokus kepada siswa. (Slavin dalam Isjoni, 2010:51) Langkah-langkah atau tahapan dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD : 1. Tahap pembentukan kelompok 2. Tahap penyajian

materi 3. Tahap kerja

kelompok 4. Tahap tes

individual 5. Tahap perhitungan skor individu dan kelompok 6. Pemberian penghargaan kelompok 7. Kesimpulan Hasil penelitian terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD melalui eksperimen. - Model pembelajaran

Salah satu tipe pembelajaran

Langkah-langkah atau tahapan dalam

Hasil penelitian terhadap


(21)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 70 kooperatif tipe

Jigsaw (X2)

kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal. (Isjoni,2010:54) pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw : 1. Membentuk kelompok heterogen atau kelompok asal 2. Membagikan tugas 3. Diskusi kelompok ahli 4. Pemberian kuis

individu semua materi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw melalui eksperimen. Variabel Y Aktivitas Belajar (Y1) Proses alami yang mendorong terciptanya perubahan dalam diri individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan perilaku. (Pribadi, 2011:12) Hasil pengamatan aktivitas siswa dengan indikator sebagai berikut : 1.Mendengarkan

penjelasan guru. 2.Mencatat hal-hal

yang dianggap penting.

3.Berdiskusi dengan teman

4.Keaktifan bertanya. 5.Keberanian

mengajukan pendapat dan ide 6.Mengerjakan latihan. 7.Memanfaatkan buku sumber 8.Menggunakan berbagai sumber belajar 9.Keaktifan Hasil pengamatan aktivitas siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. Ordinal


(22)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 71 menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Hasil Belajar

(Y2)

Segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari kegiatan belajar yang dilakukannya. (Winataputra, 1994:197)

Nilai yang diperoleh pada mata pelajaran ekonomi sebelum pemberian perlakuan dan sesudah

pemberian perlakuan.

Nilai pre test dan post test mata pelajaran ekonomi.

Interval

3.4.1 Tahapan Eksperimen

a) Tahapan Eksperimen dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam proses pembelajaran dapat digambarkan seperti berikut :

Tahap I :

Siswa yang berjumlah 41 orang dibagi menjadi tujuh kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 6-7 orang. Selanjutnya, masing-masing-masing-masing kelompok mendiskusikan tugas mereka. Tugas yang diberikan pada masing-masing kelompok sama dan setiap kelompok menampilkan hasil diskusinya atau jawaban di karton yang telah disiapkan.


(23)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 72

Pada tahap II ini, beberapa kelompok diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelompok yang lain dan kelompok lain menanggapi hasil diskusi kelompok yang presentasi.

Tahap III :

Pada tahap III, semua kelompok diberikan tes individual yang dikerjakan oleh masing-masing anggota. Kemudian hasil tes individual dijumlahkan untuk dijadikan skor kelompok dan untuk kelompok yang memperoleh skor paling tinggi di nobatkan sebagai kelompok terbaik serta mendapatkan penghargaan kelompok. b)Tahapan Eksperimen dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam proses pembelajaran dapat digambarkan seperti berikut :

Tahap I :

Siswa yang berjumlah 41 orang dibagi kedalam 7 kelompok dan masing-masing kelompok berjumlah 5-6 orang disebut sebagai kelompok asal. Selanjutnya, masing-masing anggota dalam setiap kelompok diberikan tugas yang berbeda, yang nantinya akan didiskusikan dalam kelompok ahli atau kelompok yang anggotanya membahas masalah yang sama.

Tahap II :

Pada tahap II, setelah siswa selesai berdiskusi dengan kelompok ahli kemudian kembali ke kelompok asal. Masing-masing siswa atau anggota kelompok harus menjelaskan kepada anggota kelompoknya yang lain tentang


(24)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 73

materi yang dipelajari atau dibahas. Pada tahap ini, semua siswa atau anggota kelompok harus mengerti semua materi yang dibahas agar bisa mengerjakan tugas atau tes yang akan diberikan.

Tahap III :

Setelah siswa selesai berdiskusi dan semua siswa sudah mengerti materi yang dipelajari pada saat itu, kemudian guru memberikan kuis atau tes individual untuk mengukur pengetahuan siswa setelah melaksanakan diskusi.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam yaitu :

1)Tes Hasil Belajar

Suharsimi (2010:193) menjelaskan tes merupakan serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.

Tes digunakan untuk mengukur variabel terikat (hasil belajar). Tes ini dilakukan sebanyak dua kali, yang pertama pre test yaitu digunakan sebelum perlakuan yang bertujuan untuk melihat kemampuan awal siswa dan yang kedua post test dilakukan setelah perlakuan atau setelah proses pembelajaran berlangsung yang dimaksudkan mengukur hasil belajar siswa. Langkah-langkah sistematis dari penyusunan tes hasil belajar sebagai berikut :


(25)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 74 b. Membuat kisi-kisi tes

Kisi-kisi tertulis menggambarkan penyebaran jumlah pokok uji yang akan dibuat untuk pokok bahasan dan jenjang tertentu. Pembuatan kisi-kisi tertulis sebagai rancangan tes harus merujuk pada kompetensi dasar, indikator pembelajaran, sub materi pokok uji, dan jumlah soal.

c. Menyusun tes hasil belajar

d. Melakukan uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda. e. Merevisi tes hasil belajar sampai didapat tes hasil belajar yang valid. 2)Lembar Observasi

Menurut Suharsimi (2010:199) Observasi dalam pengertian psikologi biasa disebut juga sebagai pengamatan, meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi sistematis yaitu observasi yang dilakukan dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan dimana observator hanya tinggal memberikan tanda pada kolom tempat peristiwa muncul. Observator tidak mengamati hal yang terlalu banyak dan pada akhir pengamatan dapat disimpulkan di kelas mana yang partisipasi siswa terjadi paling besar.

Dalam penelitian ini disusun dalam skala likert. Menurut Riduwan dan Sunarto (2011:20) skala likert dignakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam


(26)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 75

penelitian gejala sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan pedoman sebagai berikut : Sangat Aktif (SA) = 5

Aktif (A) = 4 Cukup Aktif (CA) = 3 Tidak Aktif (TA) = 2 Sangat Tidak Aktif (STA) = 1

Adapun lembar observasi untuk mengamati aktivitas belajar siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sebagai berikut :

Tabel 3.3

Format pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa No

Absen

Nama Siswa

Aktivitas Belajar Siswa

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Keterangan :

1. Siswa mendengarkan penjelasan guru. 2. Mencatat hal-hal yang dianggap penting. 3. Berdiskusi dengan aktif dan tertib

4. Keberanian untuk bertanya.

5. Keberanian mengajukan pendapat, kritik dan saran 6. Mengerjakan latihan.

7. Memanfaatkan buku sumber

8. Menggunakan berbagai sumber belajar


(27)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 76

Menurut Dimyati dan Mudjono (2006:125) Siswa yang aktif dogolongkan berdasarkan persentase keaktifan, yaitu :

Tabel 3.4

Format skala penilaian aktivitas belajar

Skala Keaktifan Kategori

80 atau lebih Sangat baik 60 – 79,99 Baik 40 – 59,99 Cukup 20 – 39,99 Kurang

0 – 19,99 Sangat kurang

3.6 Uji Instrumen Penelitian 3.6.1 Validitas Instrumen

Menurut Suharsimi (2006:144), validitas instrumen adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau ketepatan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan serta dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Instrumen yang valid harus dapat mendeteksi dengan tepat apa yang seharusnya diukur.

Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi Product Moment dari Pearson. Adapun rumus untuk menghitung korelasi dengan persamaan :

r

xy

=

�. − . √[ � 2 2 )( ²( 2))]

(Suharsimi, 2006 : 274) Keterangan :


(28)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 77 rxy = Angka korelasi “r” product moment

N = Number of Cases (Jumlah siswa)

∑ XY = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y ∑ X = Jumlah skor X

∑ Y = Jumlah skor Y

Dalam formula tersebut rxy diartikan sebagai koefisien korelasi dan kriterianya

adalah sebagai berikut :

rxy < : Korelasi sangat rendah

0,20 - 0,399 : Korelasi rendah

0,40 - 0,699 : Korelasi sedang atau cukup 0,70 - 0,899 : Korelasi tinggi

0,90 - 1,00 : Korelasi sangat tinggi

Cara perhitungannya merupakan perhitungan setiap item, hasil perhitungan tersebut dikonfirmasikan ke dalam tabel harga product moment dengan taraf signifikasi atau pada tingkat kepercayaan 95%. Rxy disebut juga dengan rhitung. Setelah

harga koefisien korelasi (rxy) diperoleh, kemudian dibandingkan dengan nilai rkritis

product moment. Hasil r hitung kemudian dikonfirmasikan dengan harga distribusi rkritis dengan taraf signifikasi (α) = 0,05 yang artinya peluang membuat kesalahan

sebesar 5% setiap item akan terlihat tingkat kesalahannya apabila harga rhitung > rtabel

dengan taraf kepercayaan 95% serta derajat kebebasannya (dk) = n – 2. Instrumen dinyatakan valid apabila rhitung > rtabel dengan tingkat signifikasi 0,05.


(29)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 78

Validitas yang diukur dalam penelitian ini merupakan validitas butir soal atau validitas item, dimana dalam perhitungan uji validitas soal apabila rhitung>rtabel maka

item tersebut dianggap valid, dimana diketahui rtabel sebesar 0,30. Dari hasil

perhitungan validitas instrumen tes maka diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 3.5

Uji Validitas

No. Soal Soal 1 Soal 2 Soal 3 rtabel Kriteria

1 0,39 0,48 0,39 0,30 Valid

2 0,40 0,33 0,52 0,30 Valid

3 0,44 0,35 0,34 0,30 Valid

4 0,42 0,33 0,32 0,30 Valid

5 0,34 0,43 0,32 0,30 Valid

6 0,33 0,37 0,40 0,30 Valid

7 0,32 0,40 0,41 0,30 Valid

8 0,39 0,40 0,51 0,30 Valid

9 0,43 0,37 0,36 0,30 Valid

10 0,44 0,33 0,46 0,30 Valid

11 0,35 0,33 0,35 0,30 Valid

12 0,33 0,40 0,32 0,30 Valid

13 0,36 0,35 0,36 0,30 Valid

14 0,38 0,38 0,49 0,30 Valid

15 0,33 0,44 0,32 0,30 Valid

16 0,33 0,38 0,39 0,30 Valid

17 0,33 0,39 0,40 0,30 Valid

18 0,33 0,32 0,34 0,30 Valid

19 0,38 0,35 0,33 0,30 Valid

20 0,35 0,40 0,32 0,30 Valid

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa secara keseluruhan item dalam penelitian ini dinyatakan valid karena memenuhi kriteria rhitung > rtabel, sehingga


(30)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 79 3.6.2 Reliabilitas Instrumen

Pengujian reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat ukur dapat memberikan gambaran yang benar-benar dapat dipercaya dan mempunyai tingkat ketepatan, keakuratan, keseimbangan dalam mengungkap suatu gejala tertentu dari sekelompok individu meskipun dilakukan pada waktu yang berlainan.

a. Lembar Observasi Aktivitas Belajar

Untuk mengukur reliabilitas instrumen aktivitas belajar dilakukan dengan menggunakan rumus alpha dari Cronbach. Rumus alpha ini digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal berbentuk uraian. Adapun rumus alpha untuk menghitung reliabilitas yaitu :

(Suharsimi, 2006:196)

Keterangan :

R11 = reliabilitas instrumen

K = banyaknya soal ∑�b² = jumlah varians butir

²t = varians total

Adapun kriteria yang digunakan untuk menginterpretasikan terhadap koefisien korelasi adalah sebagai berikut :

R11 =

1 1−

� 2 �2


(31)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 80 Tabel 3.6

Kriteria koefisien korelasi

Interval koefisien Tingkat hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat

Kriteria pengujian reliabilitas adalah jika r hitung > r tabel dengan tingkat kepercayaan 95%, maka angket variabel tersebut dapat dikatakan reliabel.

b. Tes Hasil Belajar

Reliabilitas tes pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus Spearman-Brown dengan teknik belah dua ganjil-genap. Adapun langkah-langkah yang digunakan adalah :

1. Mengelompokkan skor butir soal bernomor ganjil sebagai belahan pertama dan skor butir soal bernomor genap sebagai belahan kedua.

2. Mengkorelasikan skor belahan pertama dengan skor belahan kedua dengan menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu :

   

 

 

    2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N

rxy (Suharsimi A,2006:183)

Di mana:

xy

r = koefisien korelasi


(32)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 81

Y = jumlah skor Y

XY = jumlah skor X dan Y N = jumlah responden

3. Menghitung indeks reliabilitas dengan menggunakan rumus Spearman-Brown, yaitu :

r 11 =

  

  12 1 2 2 1 2 1 . 1 . . 2 r r

(Suharsimi A, 2006: 180)

Keterangan:

r 11 : reliabilitas instrumen

r

2 1 2

1 . : rxy yang disebut sebagai indeks korelasi antara dua belahan instrumen.

Besar koefisien reliabilitas diinterpretasikan untuk menyatakan kriteria reliabilitas. Menurut Suharsimi Arikunto, (2002:167) kriterianya adalah sebagai berikut :

0,81 -1,000 : sangat tinggi 0,61 - 0,800 : tinggi

0,41 - 0,600 : cukup 0,21 - 0,400 : rendah

Dari hasil perhitungan reliabilitas instrumen tes maka diperoleh hasil sebagai berikut :


(33)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 82

Uji Reliabilitas Instrumen

Soal 1 Soal 2 Soal 3

r11 0.53 0.45 0.47

Kriteria Cukup Cukup Cukup

Dari hasil perhitungan reabilitas menunjukkan bahwa instrumen penelitian memiliki reliabilitas yang cukup, karena angka reliabilitas rata-rata yaitu sebesar 0,65 artinya semua soal dalam penelitian ini merupakan instrumen yang dapat dipercaya.

3.7 Analisis Butir Soal 3.7.1 Tingkat Kesukaran

Menghitung masing-masing tingkat kesukaran tiap butir soal test : a. Menghitung jawaban yang benar setiap butir soal

b. Menghitung dengan menggunakan rumus : P = B

JS

Keterangan :

P : Indeks tingkat kesukaran 1 item

B : Jumlah siswa yang menjawab benar per item soal

JS : Jumlah seluruh siswa yang menjadi sampel dalam penelitian. Indeks kesukaran (P) diklasifikasikan sebagai berikut :

P 0,00 - 0,30 = soal dianggap sukar P 0,31 - 0,70 = soal dianggap sedang P 0,71 - 1,00 = soal dianggap mudah


(34)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 83

Perhitungan tingkat kesukaran dilakukan untuk setiap nomor soal. Dari perhitungan uji tingkat kesukaran diperoleh hasil pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.8

Uji Tingkat Kesukaran

No. Soal

Soal set 1 Soal set 2 Soal set 3

Nilai Keterangan Nilai Keterangan Nilai Keterangan

1 0,17 Sukar 0,34 Sedang 0,20 Sukar

2 0,54 Sedang 0,85 Mudah 0,73 Mudah

3 0,93 Mudah 0,76 Mudah 0,37 Sedang

4 0,66 Sedang 0,78 Mudah 0,88 Mudah

5 0,63 Sedang 0,22 Sukar 0,61 Sedang

6 0,95 Mudah 0,41 Sedang 0,61 Sedang

7 0,39 Sedang 0,63 Sedang 0,22 Sukar

8 0,49 Sedang 0,76 Mudah 0,80 Mudah

9 0,32 Sedang 0,41 Sedang 0,56 Sedang

10 0,85 Mudah 0,59 Sedang 0,73 Mudah

11 0,90 Mudah 0,66 Sedang 0,22 Sukar

12 0,32 Sedang 0,56 Sedang 0,66 Sedang

13 0,66 Sedang 0,83 Mudah 0,83 Mudah

14 0,95 Mudah 0,37 Sedang 0,32 Sedang

15 0,95 Mudah 0,71 Mudah 0,85 Mudah

16 0,12 Sukar 0,32 Sedang 0,80 Mudah

17 0,90 Mudah 0,29 Sukar 0,78 Mudah

18 0,88 Mudah 0,22 Sukar 0,22 Sukar

19 0,20 Sukar 0,59 Sedang 0,78 Mudah

20 0,80 Mudah 0,68 Sedang 0,73 mudah

Hasil uji tingkat kesukaran soal set 1 menunjukkan bahwa soal memiliki tingkat kesukaran mudah, sedang, dan sukar. Pada soal set 1 dapat diketahui (30%) termasuk kedalam kriteria tingkat kesukaran mudah, (35%) termasuk kedalam tingkat kesukaran sedang dan (35%) termasuk kedalam tingkat kesukaran sukar.


(35)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 84

Soal set 2 menunjukkan soal (30%) termasuk kedalam kriteria tingkat kesukaran mudah, (55%) termasuk kedalam tingkat kesukaran sedang dan (10%) termasuk kedalam tingkat kesukaran sukar.

Soal set 3 menunjukkan bahwa soal tersebut memiliki tingkat kesukaran mudah, sedang dan sukar. Pada soal set 3 dapat diketahui (50%) termasuk kedalam kriteria tingkat kesukaran mudah, (35%) termasuk kedalam tingkat kesukaran sedang dan (15%) termasuk kedalam tingkat kesukaran sukar.

3.7.2 Daya Pembeda

Rumus yang digunakan untuk menentukan daya pembeda adalah sebagai berikut :

D = BA

JA - BB

JB = PA – PB

Keterangan :

J : Jumlah peserta tes

JA : Banyaknya peserta kelompok atas JB : Banyaknya peserta kelompok bawah BB BA

JA

:

Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal

itu dengan benar. PA BA

JA : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar


(36)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 85 Tabel 3.9

Kriteria Daya Pembeda

Interval Kriteria

DP ≤ 0,00 Sangat Jelek

0,00 < DP ≤ 0,20 Jelek (Poor)

0,20 < DP ≤ 0,40 Cukup (Satisfactory)

0,40 < DP ≤ 0,70 Baik (Good)

0,70 < DP ≤ 1,00 Sangat Baik (Excellent)

Pengujian daya pembeda penelitian ini diperoleh hasil pada tabel sebagai berikut.

Tabel 3.10 Uji Daya Pembeda No.

Soal

Soal set 1 Soal set 2 Soal set 3

DP Kriteria DP Kriteria DP Kriteria

1 0,24 Cukup 0,18 Jelek 0,38 Cukup 2 0,27 Cukup 0,10 Jelek 0,26 Cukup 3 0,15 Jelek 0,30 Cukup 0,13 Jelek 4 0,41 baik 0,35 Cukup 0,05 Jelek 5 0,36 Cukup 0,23 Cukup 0,21 Cukup 6 0,10 Jelek 0,22 Cukup 0,02 Jelek 7 0,37 Cukup 0,20 Cukup 0,23 Cukup 8 0,17 Jelek 0,11 Jelek 0,20 Cukup 9 0,23 Cukup 0,03 Jelek 0,31 Cukup 10 0,30 Cukup 0,07 Jelek 0,26 Cukup 11 0,20 Jelek 0,50 Baik 0,43 Baik 12 0,23 Cukup 0,45 Baik 0,41 Baik 13 0,02 Jelek 0,06 Jelek 0,35 Cukup 14 0,10 Jelek 0,23 Cukup 0,23 Cukup 15 0,10 Jelek 0,21 Cukup 0,10 Jelek 16 0,04 Jelek 0,23 Cukup 0,30 Cukup 17 0,10 Jelek 0,18 Jelek 0,06 Jelek 18 0,15 Jelek 0,14 Jelek 0,23 Cukup


(37)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 86

19 0,09 Jelek 0,26 Cukup 0,16 Jelek 20 0,30 Cukup 0,26 Cukup 0,26 Cukup

Dari hasil perhitungan daya pembeda pada soal set 1 dapat diketahui bahwa (5%) termasuk kedalam kriteria daya pembeda baik, (40%) termasuk kedalam kriteria daya pembeda cukup dan (55%) termasuk kedalam daya pembeda jelek.

Pada soal set 2 dapat diketahui bahwa, (5%) termasuk kedalam kriteria daya pembeda baik, (45%) termasuk kedalam kriteria daya pembeda cukup dan (50%) termasuk kedalam daya pembeda jelek.

Soal set 3 dapat diketahui bahwa (10%) termasuk kedalam kriteria daya pembeda baik, (60%) termasuk kedalam kriteria daya pembeda cukup dan (30%) termasuk kedalam daya pembeda jelek.

3.8 Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari siswa. Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah :

1. Tes, yaitu berupa serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki siswa. Adapun tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes prestasi. 2. Observasi, yaitu memperhatikan sesuatu dengan menggunakan pengamatan. Adapun observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi


(38)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 87

sistematis, yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan yang berisi sederetan sub variabel aktivitas belajar siswa.

3.9 Prosedur Penelitian

Dalam penelitian ini, prosedur penelitian dibagi ke dalam empat tahapan, yaitu :

1. Tahap persiapan

a. Menentukan masalah yang akan diteliti

b. Melaksanakan pra penelitian untuk mengetahui data mengenai hasil belajar siswa.

c. Berkonsultasi dengan guru mata pelajaran ekonomi yang bersangkutan untuk menentukan waktu, kelas, SK, KD, indikator dan tujuan pembelajaran yang akan diterapkan dalam penelitian.

d. Menyusun silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). e. Menyusun instrumen penelitian

2. Tahap pelaksanaan

a. Melakukan uji coba soal validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda.

b. Melakukan penelitian 3. Pengolahan data


(39)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 88 b. Merubah skor menjadi nilai

c. Melakukan gain, uji normalitas, homogenitas, dan hipotesis d. Menganalisis lembar observasi

e. Pengolahan data aktivitas belajar 4. Kesimpulan

a. Membuat interpretasi hasil penelitian

b. Membuat kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan

3.10 Teknik Pengolahan Data 3.10.1 Tes Hasil Belajar

Untuk pengolahan data tes hasil belajar adalah dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Tahap penskoran

Penskoran tes pilihan ganda dilakukan dengan menggunakan pedoman penskoran. Sebelum lembar jawaban siswa diberi skor terlebih dahulu ditentukan standar penilaian untuk setiap tahap, sehingga dalam pelaksanaannya tidak ada unsur subjektif. Skor setiap siswa ditentukan dengan menghitung jumlah jawaban yang benar, pemberian skor dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

S = ∑ R


(40)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 89 Keterangan :

S = skor siswa

R = jumlah item yang dijawab benar b. Mengubah skor mentah menjadi nilai

Pengolahan skor mentah menjadi nilai dapat dilakukan dengan mengacu pada Penilaian Acuan Patokan (PAP).

Keterangan :

S = skor yang dicari

R = skor mentah yang diperoleh N = skor maksimum ideal

c. Menghitung nilai maksimum, minimum dan rata-rata hasil pre test dan post test.

d. Setelah nilai pre test dan post test pada kelas eksperimen 1 dan eksperimen 2, kemudian dihitung peningkatan antara pre test dan post test untuk mendapatkan nilai gain ternormalisasi. Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai gain dan gai ternormalisasi adalah sebagai berikut :

N = Gain = ( − )

( − )

Keterangan :

N – Gain = Gain yang dinormalisir Pre test = Nilai awal pembelajaran


(41)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 90 Post test = Nilai akhir pembelajaran

Tabel 3.11 Kriteria Indeks Gain

Skor Kategori

(g) ≥ 0,70 Tinggi

0,30 ≤ (g) < 0,70 Sedang

(g) < 0,30 Rendah Sumber : Hake, 1998

3.10.2 Lembar Observasi

Untuk pengolahan data aktivitas belajar langkah-langkahnya sebagai berikut : 1. Pengurutan data hasil lembar observasi dari yang terkecil dan terbesar

2. Menghitung jarak rentang dengan menggunakan rumus : R = Data tertinggi – Data terendah

3. Menghitung kelas (K) dengan struges, rumus yang digunakan adalah : Jumlah kelas (K) = 1 + 3,3 log n

4. Panjang interval kelas (P) rumusnya adalah :

P = � (�) ( )

5. Tentukan batas terendah atau ujung data pertama, dilanjutkan dengan menghitung kelas interval, yaitu dengan menjumlahkan ujung bawah kelas ditambah panjang kelas (P) dan hasilnya dikurangi 1 sampai akhir.

6. Membuat tabel sementara (tabulasi data) dengan cara dihitung satu demi satu sesuai dengan urutan interval.

7. Setelah tabulasi data langkah selanjutnya mengkonversi angka ke dalam nilai berskala 0-5. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :


(42)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 91

a. Menentukan mean duga, yang biasanya diambil pada kelas interval yang mempunyai frekuensi terbesar. Besarnya MT (Mean Terkaan) adalah jumlah batas-batas kelas interval dibagi 2.

b. Menghitung mean yang sebenarnya dengan rumus : Mean = MT + 1 (

� )

(Suharsimi Arikunto, 2010:254) c. Menghitung Standar Deviasi (SD), dengan rumus :

SD = 1 2

� −(�)²

(Suharsimi Arikunto, 2010:254) d. Menghitung nilai berskala 1-5

Mengubah skor mentah menjadi nilai standar skala lima, dengan menggunakan patokan sebagai berikut :

5

+1,5 SD = Mean + 1,5 SD

4 +0,5 SD = Mean + 0,5 SD

3 - 0,5 SD = Mean – 0,5 SD

2 -1,5 SD = Mean – 1,5 SD

1


(43)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 92 3.11 Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis

Sebelum dilakukan uji hipotesis, sebelumnya dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas terlebih dahulu, yaitu sebagai berikut :

3.11.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah populasi berdasarkan data sampel berdistribusi normal atau tidak, maka dilakukan penyelidikan dengan menggunakan tes distribusi normal. Pengujian kenormalan data dilakukan menggunakan uji Komolgorov smirnov yang diolah menggunakan alat SPSS 19,0. Kriteria pengujian adalah jika signifikasi lebih besar dari 0,05 maka data dikatakan berdistribusi normal dan kriteria pengujiannya adalah :

a. Jika nilai signifikasi (sig) > 0,05, maka data berdistribusi normal. b. Jika nilai signifikasi (sig) < 0,05, maka data tidak berdistribusi normal. 3.11.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah skor-skor pada penelitian yang dilakukan mempunyai variansi yang homogen atau tidak. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji levene statistic pada SPSS 19.0, dengan kriteria sebagai berikut :

Jika level signifikasi > 0,05 maka data tersebut homogen. 3.11.3 Uji Hipotesis

Uji hipotesis penelitian didasarkan pada data peningkatan hasil belajar, yaitu data selisih nila pre-test dan post-test. Pengujian hipotesis dilakukan dengan


(44)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 93

menggunakan uji-t independen dua arah (t-test independen). Uji t independen dua arah ini dugunakan untuk menguji signifikasi perbedaan rata-rata (mean) yang terdapat pada program pengolahan data. Pengujian dua arah ini dilakukan karena tidak mengetahui kemana arah kurva hasil penelitian yang akan dilakukan arah positif (+) atau negatif (-).

Adapun yang di bandingkan dalam pengujian hipotesis ini adalah skor gain post-test dan pre-test antara kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2, baik secara keseluruhan maupun setiap ranah. Berikut kriteria pengujian untuk hipotesis :

H0 : µ1 = µ2

H1 : µ1≠ µ2

Keterangan :

µ1 : skor gain kelompok eksperimen yang dikenakan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD

µ2 : skor gain kelompok eksperimen yang dikenakan model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw.

Jika dibandingkan dengan Ttabel, maka :

 Jika Thitung > Ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima

 Jika Thitung≤ Ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak

Hipotesis dalam penelitian ini akan disimbolkan dengan hipotesis alternatif (HA) dan hipotesis nol (H0). Agar tampak terdapat dua pilihan, hipotesis ini perlu


(45)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 94

didampingi oleh pernyataan lain yang isinya berlawanan. Pernyataan ini merupakan hipotesis tandingan antara (HA) terhadap (H0). Hipotesis yang di uji secara statistik

hipotesis dinyatakan sebagai berikut :

H0 : µ1 = µ2

HA :µ1≠ µ2

Keterangan:

H0 = Hipotesis nihil

HA = Hipotesis alternatif

Dimana :

µ1 = N-Gain kelompok eksperimen model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

µ2 = N-Gain kelompok eksperimen model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

Jika dibandingkan dengan Ttabel, maka :

 Jika Thitung > Ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima


(46)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 148 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis penelitian dan pembahasan yang dikemukakan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat perbedaan aktivitas belajar siswa antara kelas yang akan dikenakan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD dan Tipe Jigsaw.

2. Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang akan dikenakan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD dan Tipe Jigsaw.

3. Tidak terdapat perbedaan aktivitas belajar siswa antara kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD dan Tipe Jigsaw setelah perlakuan 4. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan model

pembelajaran kooperatif Tipe STAD dan Tipe Jigsaw setelah perlakuan.

5. Terdapat perbedaan aktivitas belajar siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD sebelum dan setelah perlakuan.

6. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD sebelum dan setelah perlakuan.

7. Terdapat perbedaan aktivitas belajar siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe Jigsaw sebelum dan setelah perlakuan.


(47)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 149

8. Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe Jigsaw sebelum dan setelah perlakuan

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian maka peneliti mengajukan saran atau rekomendasi sebagai berikut :

1. Bagi Guru, sebaiknya menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Jigsaw karena bisa meningkatkan aktivitas belajar siswa sehingga hasil belajar yang diperoleh juga bisa optimal. Guru harus menekankan pada adanya penghargaan terhadap aktivitas individu dan kelompok agar siswa lebih termotivasi. Selain itu, pada saat pembelajaran berlangsung guru harus mempertimbangkan batasan-batasan waktu pada siswa dalam menyelesaikan aktivitasnya.

2. Bagi Dinas Pendidikan, agar meningkatkan MGMP tingkat sekolah khususnya mata pelajaran ekonomi dalam membahas kesulitan-kesulitan yang dihadapi selama KBM. Menfasilitasi dan meningkatkan profesionalisasi dalam kegiatan seminar, pelatihan, lokakarya, semiloka, dan diklat. Selain itu, peningkatan standar bagi kompetensi guru juga perlu diperhatikan agar guru-guru di sekolah mampu menerapkan model-model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

3. Bagi siswa, keaktifan belajar siswa sangat penting dalam rangka mendukung keberhasilan belajar di sekolah, siswa harus dapat membangun kesadaran diri


(48)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 150

tentang pentingnya keaktifan dalam proses pembelajaran. Apabila siswa memiliki keaktifan belajar yang akan dapat meningkatkan hasil belajar khususnya dalam mata pelajaran ekonomi. Siswa harus bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan kelompoknya, serta harus saling mengevaluasi kinerja kelompoknya agar semua potensi yang ada dalam setiap siswa dapat berkembang, siswa harus bisa mengemukakan pendapatnya didalam kegiatan pembelajaran terutama dalam kegiatan diskusi kelompok.

4. Bagi peneliti selanjutnya, agar diadakan penelitian lanjutan dengan cakupan materi yang lebih luas dan memadukan beberapa model pembelajaran yang dikenal selama ini serta dapat mengkaji atau menerapkan model pembelajaran kooperatif dengan tipe-tipe yang lebih inovatif agar pembelajaran bisa lebih menyenangkan.


(49)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 151

DAFTAR PUSTAKA Buku :

Ahmadi, Abu. (2003). Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta

Ahmadi, Abu dan Prasetya, Joko. (1997). SBM (Strategi Belajar Mengajar). Bandung : CV. Pustaka Setia.

Ahman, Eeng dan Rohmana, Yana. (1999). Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Bandung : Rizqi Press

Benny. A. Pribadi. (2011). Model Assure untuk Mendesain Pembelajaran Sukses. Jakarta : PT. Dian Rakyat.

Budiwati, Neti dan Permana, Leni. (2010) . Perencanaan Pembelajaran Ekonomi. Bandung : Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi.

Daryanto, H, Drs. (2010). Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Dimyati dan Mudjono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Faturrahman, M.MPd, dkk. (2012). Pengantar Pendidikan. Jakarta : PT. Prestasi

Pustakaraya.

Jack R Frankel dan Wallen Norman E. (1993). How To Desaign and Evalute Research in Education. Singapore

Hamalik, Oemar. (2006). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Huda, Miftahul, M. Pd. (2011). Cooperative Learning (Metode, Teknik, Struktur, dan Model Penerapan). Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Isjoni. (2010). Cooperative Learning (Efektivitas Pembelajaran Kelompok). Bandung : Alfabeta

M. Sukardjo dan Komarudin, Ukim. (2009). Landasan Pendidikan (Konsep dan Aplikasinya). Jakarta : PT. Raja Grafindo.


(50)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 152

Nana Sudjana. (2006). Penilaian Hasil Proses Belajar dan Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya

Nasution, S, MA. (2000). Didaktik Asas-asas Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara Purwanto, Ngalim. (2004). Psikologi Pendidikan. Bandung:Rosdakarya.

Riduwan dan Sunarto. (2011). Pengantar Statistika: Untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis. Bandung : Alfabeta

Sardiman. (2008). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. Rajagrafindo Persada.

Sudijono, Anas. (2009). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT.Rajagrafindo Persada

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Suharsimi Arikunto. (2010). Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Suprijono, Agus. (2009). Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi). Yogyakarta: Pustaka Belajar

Suryosubroto, B. (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah (Edisi Revisi). Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Syaiful. B. Djamarah. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta Udin S Winataputra, dkk. (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta :

Universitas Terbuka.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI Press


(51)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 153 Karya Ilmiah :

Ifat fatawiyah. (2010). Penggunaan Metode Belajar pada mata pelajaran Biologi. Proposal : Universitas Sultan ageng tirtayasa.

Widya Sri herawati. (2011). Efektifitas Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Pemahaman Siswa. Skripsi : Universitas Pendidikan Indonesia.

Yani Wiartiningsih. (2012). Penerapan model pembelajaran interaktif melalui teknik talking stick terhadap aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi studi eksperimen pada siswa kelas XI IPS SMAN 8 Bekasi. Skripsi : Universitas Pendidikan Indonesia.

Astri Srigustini. (2012). Studi komparatif penggunaan model cooperative learning teknik numbered heads together dan round table terhadap kemampuan berfikir kritis siswa pada mata pelajaran ekonomi. Skripsi : Universitas Pendidikan Indonesia.

Internet :

----. (2011).[Online]. Tersedia http://abeebsoulmate.blogspot.com [12 April 2012] ----. (2011). [Online]. Tersedia http://id.shvoong.com5-pengertian-

aktivitas-belajar/#ixzz1qZ0gmCSj [12 April 2012]

----. (2010). [Online]. Tersedia http://id.shvoong.com-pengertian-aktivitas-belajar Thohari, Drs. (2010). [Online]. Tersedia http://www.google.co.id/url//Fungsi

Mata Pelajaran Ekonomi [12 Juli 2012].

----. (2009). [Online]. Tersedia http://pendidikansains.blogspot.com/2009/02/ standar-penilaian-permen-no-20-th-2007.html [12 Juli 2012].

Riyana, Cepi, M.Pd. (2011). [Online]. Tersedia http://www.google.co.id/ file.upi.edu.bagan sistem pembelajaran.Komponen_Pembelajaran.pdf [13 juli 2012]

Depdiknas. (2003). [Online]. Tersedia http://sasterpadu.tripod.com/sasstore /Ekonomi.pdf [13 Juli 2012].


(1)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

148

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis penelitian dan pembahasan yang dikemukakan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat perbedaan aktivitas belajar siswa antara kelas yang akan dikenakan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD dan Tipe Jigsaw.

2. Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang akan dikenakan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD dan Tipe Jigsaw.

3. Tidak terdapat perbedaan aktivitas belajar siswa antara kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD dan Tipe Jigsaw setelah perlakuan 4. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan model

pembelajaran kooperatif Tipe STAD dan Tipe Jigsaw setelah perlakuan.

5. Terdapat perbedaan aktivitas belajar siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD sebelum dan setelah perlakuan.

6. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD sebelum dan setelah perlakuan.

7. Terdapat perbedaan aktivitas belajar siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe Jigsaw sebelum dan setelah perlakuan.


(2)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

149

8. Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe Jigsaw sebelum dan setelah perlakuan

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian maka peneliti mengajukan saran atau rekomendasi sebagai berikut :

1. Bagi Guru, sebaiknya menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Jigsaw karena bisa meningkatkan aktivitas belajar siswa sehingga hasil belajar yang diperoleh juga bisa optimal. Guru harus menekankan pada adanya penghargaan terhadap aktivitas individu dan kelompok agar siswa lebih termotivasi. Selain itu, pada saat pembelajaran berlangsung guru harus mempertimbangkan batasan-batasan waktu pada siswa dalam menyelesaikan aktivitasnya.

2. Bagi Dinas Pendidikan, agar meningkatkan MGMP tingkat sekolah khususnya mata pelajaran ekonomi dalam membahas kesulitan-kesulitan yang dihadapi selama KBM. Menfasilitasi dan meningkatkan profesionalisasi dalam kegiatan seminar, pelatihan, lokakarya, semiloka, dan diklat. Selain itu, peningkatan standar bagi kompetensi guru juga perlu diperhatikan agar guru-guru di sekolah mampu menerapkan model-model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

3. Bagi siswa, keaktifan belajar siswa sangat penting dalam rangka mendukung keberhasilan belajar di sekolah, siswa harus dapat membangun kesadaran diri


(3)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

150

tentang pentingnya keaktifan dalam proses pembelajaran. Apabila siswa memiliki keaktifan belajar yang akan dapat meningkatkan hasil belajar khususnya dalam mata pelajaran ekonomi. Siswa harus bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan kelompoknya, serta harus saling mengevaluasi kinerja kelompoknya agar semua potensi yang ada dalam setiap siswa dapat berkembang, siswa harus bisa mengemukakan pendapatnya didalam kegiatan pembelajaran terutama dalam kegiatan diskusi kelompok.

4. Bagi peneliti selanjutnya, agar diadakan penelitian lanjutan dengan cakupan materi yang lebih luas dan memadukan beberapa model pembelajaran yang dikenal selama ini serta dapat mengkaji atau menerapkan model pembelajaran kooperatif dengan tipe-tipe yang lebih inovatif agar pembelajaran bisa lebih menyenangkan.


(4)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

151

DAFTAR PUSTAKA Buku :

Ahmadi, Abu. (2003). Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta

Ahmadi, Abu dan Prasetya, Joko. (1997). SBM (Strategi Belajar Mengajar). Bandung : CV. Pustaka Setia.

Ahman, Eeng dan Rohmana, Yana. (1999). Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Bandung : Rizqi Press

Benny. A. Pribadi. (2011). Model Assure untuk Mendesain Pembelajaran Sukses. Jakarta : PT. Dian Rakyat.

Budiwati, Neti dan Permana, Leni. (2010) . Perencanaan Pembelajaran Ekonomi. Bandung : Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi.

Daryanto, H, Drs. (2010). Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Dimyati dan Mudjono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Faturrahman, M.MPd, dkk. (2012). Pengantar Pendidikan. Jakarta : PT. Prestasi

Pustakaraya.

Jack R Frankel dan Wallen Norman E. (1993). How To Desaign and Evalute

Research in Education. Singapore

Hamalik, Oemar. (2006). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Huda, Miftahul, M. Pd. (2011). Cooperative Learning (Metode, Teknik, Struktur,

dan Model Penerapan). Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Isjoni. (2010). Cooperative Learning (Efektivitas Pembelajaran Kelompok). Bandung : Alfabeta

M. Sukardjo dan Komarudin, Ukim. (2009). Landasan Pendidikan (Konsep dan


(5)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

152

Nana Sudjana. (2006). Penilaian Hasil Proses Belajar dan Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya

Nasution, S, MA. (2000). Didaktik Asas-asas Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara Purwanto, Ngalim. (2004). Psikologi Pendidikan. Bandung:Rosdakarya.

Riduwan dan Sunarto. (2011). Pengantar Statistika: Untuk Penelitian Pendidikan,

Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis. Bandung : Alfabeta

Sardiman. (2008). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. Rajagrafindo Persada.

Sudijono, Anas. (2009). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT.Rajagrafindo Persada

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Suharsimi Arikunto. (2010). Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Suprijono, Agus. (2009). Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi). Yogyakarta: Pustaka Belajar

Suryosubroto, B. (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah (Edisi Revisi). Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Syaiful. B. Djamarah. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta Udin S Winataputra, dkk. (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta :

Universitas Terbuka.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI Press


(6)

Wahyuni Yulianti, 2012

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

153

Karya Ilmiah :

Ifat fatawiyah. (2010). Penggunaan Metode Belajar pada mata pelajaran

Biologi. Proposal : Universitas Sultan ageng tirtayasa.

Widya Sri herawati. (2011). Efektifitas Penerapan Model Pembelajaran

Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Pemahaman Siswa. Skripsi : Universitas Pendidikan Indonesia.

Yani Wiartiningsih. (2012). Penerapan model pembelajaran interaktif melalui

teknik talking stick terhadap aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi studi eksperimen pada siswa kelas XI IPS SMAN 8 Bekasi.

Skripsi : Universitas Pendidikan Indonesia.

Astri Srigustini. (2012). Studi komparatif penggunaan model cooperative learning

teknik numbered heads together dan round table terhadap kemampuan berfikir kritis siswa pada mata pelajaran ekonomi. Skripsi : Universitas

Pendidikan Indonesia.

Internet :

----. (2011).[Online]. Tersedia http://abeebsoulmate.blogspot.com [12 April 2012] ----. (2011). [Online]. Tersedia http://id.shvoong.com5-pengertian-

aktivitas-belajar/#ixzz1qZ0gmCSj [12 April 2012]

----. (2010). [Online]. Tersedia http://id.shvoong.com-pengertian-aktivitas-belajar

Thohari, Drs. (2010). [Online]. Tersedia http://www.google.co.id/url//Fungsi

Mata Pelajaran Ekonomi [12 Juli 2012].

----. (2009). [Online]. Tersedia http://pendidikansains.blogspot.com/2009/02/ standar-penilaian-permen-no-20-th-2007.html [12 Juli 2012].

Riyana, Cepi, M.Pd. (2011). [Online]. Tersedia http://www.google.co.id/

file.upi.edu.bagan sistem pembelajaran.Komponen_Pembelajaran.pdf [13 juli 2012]

Depdiknas. (2003). [Online]. Tersedia http://sasterpadu.tripod.com/sasstore /Ekonomi.pdf [13 Juli 2012].


Dokumen yang terkait

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Pengaruh Teknik Gnt Pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Smp Kelas Vii Pada Konsep Organisasi Kehidupan

1 21 280

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA (Kuasi Eksperimen di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan)

0 13 259

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Konsep Protista

0 18 233

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap tingkat pemahaman siswa tentang materi zakat pada mata pelajaran pendidikan agama islam (Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas VIII SMP Sulthan Bogor Tahun Ajaran 2015/2016)

1 10 154

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran TIK

0 0 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA PELAJARAN EKONOMI

0 0 8