PENERAPAN METODE INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN PENCERNAAN MANUSIA.

(1)

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ……….……..i

HALAMAN PERNYATAAN ……….…….ii

ABSTRAK ………...iii

KATA PENGANTAR ……….iv

DAFTAR ISI……….………vi

DAFTAR TABEL ……….…….viii

DAFTAR GAMBAR ……….………..ix

DAFTAR LAMPIRAN ……….…….…..x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………1

B. Rumusan Masalah ………2

C. Tujuan Penelitian ……….………3

D. Manfaat Penelitian ……….………..3

E. Definisi Operasional ...……….4

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Karakteristik Metode Inquiry ………..6

1. Pengertian Metode Inquiry ……….6

2. Tujuan Metode Inquiry ………….………..7

3. Prinsip-prinsip Metode Inquiry ………...7

4. Langkah-langkah Metode Inquiry ………. 8

5. Keunggulan Metode Inquiry ………11

6. Kelemahan Metode Inquiry ……….11

7. Model Pembelajaran Inquiry ….………12

8. Jenis –jenis Metode Pembelajaran Inquiry …. ………….12

B. Karakteristik Tentang Hasil Belajar 1. Pengertian Tentang Belajar ………..………13

2. Pengertian Tentang Hasil Belajar ………. 14

3. Faktor –faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar …... 17 C. Karakteristik Pembelajaran IPA ……..……….19


(2)

Ria Kusmiati, 2013

Penerapan metode inquiry untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran ipa tentang pokok bahasan pencernaan manusia

D. Pokok Bahasan Pencernaan Manusia

1. Organ Pencernaan Manusia ……….21

2. Gangguan Pada Organ Pencernaan Manusia ……….. 23

3. Menjaga Kesehatan Organ Pencernaan ………..24

4. Makanan Bergizi ………..24

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ………..25

B. Model Penelitian ...……….26

C. Subjek Penelitian ………29

D. Prosedur Penelitian ………29

E. Instrumen Penilaian ………...31

F. Pengolahan dan Analisis data ………33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …..…………... 35

A. Hasil Penelitian ……… 36

1. Siklus I ………... 36

2. Siklus II ……….. 44

B. Pembahasan ……… 51

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ……….. 55

B. Rekomendasi ……… 56

DAFTAR PUSTAKA ………. 57


(3)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Daftar Nilai Tes Siklus I ………..38

Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktifitas Guru dan Siswa Siklus I ……….40

Tabel 4.3 Data Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ………41

Tabel 4.4 Daftar Nilai Tes Siklus II ………46

Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Siklus II ………..47


(4)

Ria Kusmiati, 2013

Penerapan metode inquiry untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran ipa tentang pokok bahasan pencernaan manusia

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Desain Penelitian Tindakan Kelas Model Jhon Elliot ……….27

Gambar 5.1 Grafik Kenaikan Nilai Rata-rata Hasil Belajar ……….51 Gambar 5.2 Grafik Kenaikan rata-rata Keaktifan Siswa ……….52


(5)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP

Lampiran 2 Penilaian Hasil Observasi Lampiran 3 Dokumentasi

Lampiran 4 Surat Ijin Penelitian dari Fakultas Ilmu Pendidikan UPI Lampiran 5 Surat Keterangan Pengangkatan Dosen Pembimbing Lampiran 6 Surat Keterangan Penelitian dari SDN Cijerokaso Lampiran 7 Bukti konsultasi


(6)

Ria Kusmiati, 2013

Penerapan metode inquiry untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran ipa tentang pokok bahasan pencernaan manusia


(7)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berdasarkan data di lapangan yang diperoleh peneliti tentang proses belajar mengajar yang dilaksanakan di kelas V SDN Cijerokaso kecamatan Sukasari kota Bandung menunjukkan bahwa pada proses belajar mengajar mata pelajaran IPA sudah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Sedangkan pada waktu proses belajar mengajar kendala yang sering dihadapi adalah ketidaksiapan siswa terhadap materi yang akan dipelajari, keaktifan siswa dikelas sangat kurang sekali, hanya beberapa siswa yang aktif. saat guru menerangkan terlihat kejenuhan siswa saat menerima materi yang disampaikan oleh guru, siswa ada yang meletakkan kepala di meja, mengobrol dengan temannya sebangku, dan ada yang sibuk dengan dirinya sendiri. Penyebab ketidakaktifan siswa yaitu kurangnya antusias siswa dalam menerima pelajaran, kurangnya perhatian dan motivasi siswa dari orang tua sehingga siswa tidak mempunyai persiapan materi karena tidak belajar sebelumnya. Hal tersebut sangat menghambat pembelajaran yang akan berlangsung.

Hasil ulangan mata pelajaran IPA pokok bahasan pencernaan manusia dari jumlah peserta didik 35 Orang yang mencapai target Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebanyak 20 orang dipresentasekan hanya mencapai 57%, dan nilai peserta didik di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal sebanyak 15 siswa dipersentasekan mencapai 43% sementara untuk nilai KKM IPA yaitu 70. Hal ini disebabkan metode pembelajaran yang diterapkan masih banyak menggunakan ceramah. Uraian tersebut merupakan gambaran permasalahan yang terjadi pada proses pembelajaran IPA tentang pencernaan manusia di kelas V SDN Cijerokaso. Untuk mengatasi permasalahan dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ), maka perlu


(8)

2

Ria Kusmiati, 2013

Penerapan metode inquiry untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran ipa tentang pokok bahasan pencernaan manusia

dilakukan penelitian tentang penerapan pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan dari keadaan tersebut, maka dipilihlah metode pembelajaran Inquiry sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran IPA di kelas V SDN Cijerokaso. Dengan diterapkannya metode inkuiri diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa tentang pencernaan manusia. Adapun kelebihan dari metode ini yaitu untuk mendorong siswa berpikir secara ilmiah, kreatif, intuitif dan bekerja atas dasar inisiatif sendiri, menumbuhkan sikap objektif, jujur dan terbuka. Kaitan metode pembelajaran Inquiry dengan mata pelajaran IPA ini bahwa metode Inquiry disini diharapkan mampu untuk merangsang daya fikir siswa serta kreativitas daya nalar mereka sehingga mereka aktif dalam proses belajar yang mana akan meningkatkan prestasi belajar siswa. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti mengambil judul “ Penerapan Metode Inquiry Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Pokok Bahasan Pencernaan Manusia.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diungkapkan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan metode inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang pokok bahasan pencernaan manusia.

Untuk memperjelas rumusan tersebut, maka dimunculkan pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana perencanaan IPA tentang pokok bahasan pencernaan manusia pada siswa kelas V SDN Cijerokaso melalui penerapan metode inquiry ? 2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA tentang pokok bahasan


(9)

3. Bagaimana hasil belajar dan keaktifan siswa kelas V SDN Cijerokaso dalam pembelajaran IPA tentang pokok bahasan Pencernaan manusia dengan menggunakan metode inquiry?

C. Tujuan Penelitian

1. Ingin mengetahui perencanaan pembelajaran metode Inquiry yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA SDN Cijerokaso Bandung.

2. Ingin mengetahui pelaksanaan pembelajaran metode Inquiry yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA SDN Cijerokaso Bandung

3. Ingin mengetahui hasil belajar dan keaktifan siswa kelas V dalam pembelajaran IPA tentang pokok bahasan pencernaan manusia dengan menggunakan metode inquiry.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang akan dilaksanakan diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait utamanya bagi pihak-pihak berikut ini :

1. Bagi siswa

Sebagai pembelajaran yang dapat membantu peserta didik untuk belajar mencari, menemukan dan menyelidiki pengetahuan yang didapat, serta mampu mendorong siswa agar lebih aktif sehingga pembelajaran lebih tertanam.

2. Bagi Guru

Sebagai sarana untuk mengambil inisiatif dalam rangka penyempurnaan program proses belajar mengajar khususnya pada metode pembelajaran inquiry kemudian antara guru sebagai seorang pendidik di sekolah dan siswa sebagai pihak yang perlu dididik bisa saling melengkapi dan bekerja sama dengan baik guna meningkatkan hasil belajar siswa.


(10)

4

Ria Kusmiati, 2013

Penerapan metode inquiry untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran ipa tentang pokok bahasan pencernaan manusia

3. Bagi Lembaga

Sebagai bahan masukan dalam mengambil kebijaksanaan yang tepat dan memberikan/menambah sarana dan prasarana dalam rangka menunjang proses belajar mengajar khususnya penerapan metode pembelajaran Inquiry guna meningkatkan hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran IPA.

4. Bagi Peneliti

Sebagai sarana untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan kemampuan profesi sebagai calon guru dalam memecahkan masalah-masalah dalam kegiatan pembelajaran.

E. Definisi Operasional

1. Metode Inquiri

Metode inkuiri merupakan metode pembelajaran yang menekankan aktivitas siswa menemukan sendiri konsep-konsep ilmu pengetahuan dengan mengembangkan potensi intelektualnya.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan pembuktian perubahan tingkah laku melalui proses belajar yang dapat terlihat dari penguasaan pengetahuan serta keterampilan motorik. Dalam arti lain hasil belajar yaitu hasil tes siswa yang dijaring dengan menggunakan tes materi tentang makanan dan gangguan pada pencernaan.

3. Pembelajaran IPA

Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan, dan konsep yang terorganisir tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian kegiatan ilmiah tentang alam sekitar antara lain penyelidikan, penyusunan, dan pengujian gagasan-gagasan. Sains merupakan pembelajaran yang diprogramkan untuk menanamkan sikap ilmiah pada diri siswa serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.


(11)

Pembelajaran IPA di SD merupakan interaksi antara siswa dengan lingkungan sekitarnya. Hal ini mengakibatkan pembelajaran IPA perlu mengutamakan peran siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Sehingga pembelajaran yang terjadi adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa dan guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran tersebut. Guru berkewajiban untuk meningkatkan pengalaman belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran IPA. Tujuan ini tidak terlepas dari hakikat IPA sebagai produk, proses dan sikap ilmiah.

4. Materi Pencernaan Manusia

a. Alat pencernaan pada manusia

Alat-alat pencernaan pada manusia meliputi: rongga mulut, kerongkongan, lambung, usus dua belas jari, usus halus, usus besar.

b. Gangguan pada organ pencernaan manusia

Gangguan pencernaan antara lain sakit gigi, diare, maag, radang usus buntu dan sembelit.

c. Makanan Bergizi

Makanan bergizi adalah makanan yang mengandung zat tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur. Zat tenaga meliputi karbohidrat dan lemak, zat pembangun meliputi protein dan mineral, dan zat pengatur meliputi vitamin dan air.


(12)

25

Ria Kusmiati, 2013

Penerapan metode inquiry untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran ipa tentang pokok bahasan pencernaan manusia

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian Tindakan (Action Research) yang merupakan suatu penelitian yang dilaksanakan oleh para pelaksana dalam lingkungan kerjanya. Penelitian ini menggabungkan pengumpulan data dengan penggunaan hasilnya.

Menurut Mulyasa (2006 : 152), terdapat dua kata kunci yang terdapat dalam setiap kegiatan action research, yaitu pemecahan masalah dan peningkatan kinerja. karena penelitian ini dilakukan langsung di dalam kelas, maka metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research).

Menurut T.Raka Joni dalam Ghony (2008:8), penelitian tindakan

kelas merupakan “suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku

tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan rasional dari tindakan-tindakan yang dilakukannya serta memperbaiki kondisi-kondisi dimana praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan. Selain itu penelitian tindakan kelas juga dapat diartikan sebagai penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik. Dalam hal ini pengertian kelas tidak terbatas dengan empat dinding kelas atau ruang kelas, tetapi lebih pada adanya aktifitas belajar dua orang atau lebih peserta didik.

Penelitian Tindakan kelas dilakukan sendiri oleh guru, dimana guru sebagai peneliti yang merancang tindakan, mengobservasi, dan merefleksi pembelajaran yang dilakukan. Tetapi tidak semua guru mampu melihat melihat sendiri kekeliruannya. Disinilah diperlukannya orang lain untuk melihat apakah diri sendiri melakukan kekeliruan dalam kegiatan mengajar. dibutuhkan teman sejawat untuk konsultasi permasalahan yang dihadapi dan


(13)

observer untuk memantau apakah guru telah melakukan tindakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Penelitian Tindakan Kelas dipilih karena peranan guru dalam upaya perbaikan pendidikan sangat penting. dalam melakukan penelitian guru tidak harus meninggalkan kewajibannya, karena guru dapat mengajar sambil melakukan penelitian dan menemukan cara-cara yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar IPA dalam pokok bahasan Pencernaan manusia. dengan cara ini guru diharapkan mendapatkan data tentang inti permasalahan dan kesulitan belajar siswa selama ini. Pada saat yang sama guru dapat menemukan solusinya yang bersifat teknis pembelajaran melalui kerja kolaboratif dengan teman sejawat.

Penelitian Tindakan Kelas merupakan kegiatan siklusitas yang bersifat menyeluruh dan berulang, dimana setiap siklusnya terdiri dari tahap-tahap perencanaan, penerapan tindakan, pengamatan, dan evaluasi proses hasil evaluasi, dan refleksi. Untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas dirancang dari siklus ke siklus, dengan target penggunaan metode inkuiri meningkat sehingga hasil belajar meningkat pula, berikut ini adalah bagian awal dari rancangan Penelitian Tindakan Kelas.

B. Model Penelitian

Disain penelitian terdiri dari dua siklus. setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Untuk mengukur hasil belajar siswa dengan menggunakan metode inkuiri secara optimal maka diberikanlah tes. sedangkan observer awal dilakukan untuk mengetahui tindakan yang tepat dalam pelaksanaan pembelajaran. Dengan demikian akan diketahui hasil belajar siswa dalam materi pencernaan manusia.

Penelitian tindakan kelas merupakan proses pengkajian melalui system berdaur dari berbagai kegiatan. Penelitian ini menggunakan Model PTK Jhon Elliot, karena model Jhon Elliot lebih terperinci dan detail. Model PTK ini terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan


(14)

27

Ria Kusmiati, 2013

Penerapan metode inquiry untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran ipa tentang pokok bahasan pencernaan manusia

refleksi. Berdasarkan tahapan-tahapan PTK model Jhon Elliot tersebut, digambarkan sebagai berikut :

Gambar : 3.1 Desain Penelitian Tindakan Kelas Model Jhon Elliot (dalam Sopyanto, 2012)

1. Tahap Perencanaan

Kegiatan yang diadakan adalah merencanakan persiapan mengajar mulai dari pembuatan RPP, yang komponennya meliputi : a) Identitsas Rencana Pembelajaran, b) Kompetensi Dasar atau Hasil Belajar, c) Langkah Pembelajaran, d) sumber/media/bahan, e) Penilaian, f) Identitas Penyusun. Pada langkah pembelajaran berisi tiga tahap kegiatan, yakni : kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.

PERENCANAAN

REFLEKSI PELAKSANAAN

PERENCANAAN

SIKLUS 1

PENGMATAN

SIKLUS 2

PENGAMATAN


(15)

Kegiatan awal dimaksudkan untuk mempersiapkan siswa (baik fisik maupun psikologis) untuk mengikuti pembelajaran, memotivasi siswa untuk menguasai kompetensi tertentu, serta untuk apersepsi. kegiatan ini merupakan kegiatan yang dirancang untuk menguasai kompetensi yang telah ditetapkan. kegiatan inti berbentuk kegiatan melakukan diskusi kelompok dan menyelesaikan tugas tes. Kegiatan akhir adalah kegiatan menutup pembelajaran dan sekaligus memantapkan kompetensi dasar yang telah dipelajari siswa. kegiatan akhir berupa pembuatan kesimpulan dan rencana kegiatan lanjutan. penggunaan langkah-langkah metode inkuiri pada kegiatan awal dan akhir.

2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan pada tahap ini adalah melaksanakan Penelitian Tindakan kelas sesuai dengan rencana yang telah disusun. Peneliti mengajar berdasarkan hasil kesepakatan bersama-sama. dalam penerapan tindakan ini peneliti mengikuti petunjuk-petunjuk yang telah disusun dalam rencana pembelajaran mengenai pencernaan makanan dengan menggunakan metode inkuiri. Pelaksanaan tindakan pada intinya sama dengan kegiatan guru dalam mengajar sehari-hari.

3. Tahap Pengamatan (Observasi)

Pengamatan dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan data yang diperlukan untuk menjawab masalah yang terjadi pada pembelajaran IPA pokok bahasan Pencernaan Manusia. Observasi ditujukan untuk memantau proses dan dampak perbaikan. kegiatan observasi pada intinya bersamaan dengan kegiatan tindakan. kegiatan ini dilakukan oleh observer dengan mnggunakan lembar pengamatan. Format lembar pengamatan berisi tentang hal-hal atau tindakan yang harus dilakukan dalam pembelajaran yang isinya adalah bagaimana cara meningkatkan hasil belajar siswa.

4. Tahap Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan analisis-sintesis, interpretasi, dan evaluasi terhadap semua informasi yang diperoleh dari penelitian tindakan.


(16)

29

Ria Kusmiati, 2013

Penerapan metode inquiry untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran ipa tentang pokok bahasan pencernaan manusia

Refleksi dilakukan pada saat memikirkan tindakan yang akan digunakan, ketika tindakan sedang berlangsung, dan setelah tindakan dilaksanakan. Data yang telah terkumpul dalam kegiatan observasi, harus secepatnya dianalisis. segala kejadian selama tindakan berlangsung yang menyebabkan munculnya sesuatu yang diharapkan atau tidak diharapkan, direfleksikan kembali.

Analisis data dilakukan setelah selesainya satu paket perbaikan untuk dapat menjawab hipotesis perbaikan yang dirancang guru. Analisis data merupakan tahap yang sangat penting untuk melakukan refleksi. Refleksi merupakan evaluasi tentang proses pembelajaran yang sudah dilakukan. refleksi dilakukan terhadap keberhasilan pembelajaran yaitu 70% siswa mencapai nilai minimal 70 pada soal pencernaan manusia tentang makanan. Hasil refleksi merekomendasikan apakah siklus selanjutnya dapat dilaksanakan atau tidak.

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Cijerokaso Kec.Sukasari Kota Bandung dengan jumlah siswa 35 orang. sementara observer dalam penelitian ini hanya 1 orang, dan teman sejawat yang akan membantu melakukan pengamatan selama peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur yang ditempuh dalam melaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Identifikasi Masalah

Melaksanakan kunjungan ke SD terutama difokuskan terhadap pembelajaran IPA kelas V serta melakukan wawancara dengan guru dan


(17)

beberapa siswa dari kelas tersebut yang berhubungan dengan pembelajaran IPA selama ini.

2. Kegiatan Pra Tindakan

a. Menentukan focus atau masalah penelitian tentang penggunaan metode pembelajaran pada saat proses belajar mengajar.

b. Melakukan kajian teori pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran inkuiri.

c. Mengungkapkan hasil belajar siswa sebelum menggunakan metode inkuiri pada saat proses belajar mengajar.

3. Penyusunan Rencana Tindakan 1

a. Menetapkan topik pembelajaran

b. Menyusun rencana pembelajaran dengan menggunakan langkah-langkah metode inkuiri.

c. Menyiapkan fasilitas dan sarana yang diperlukan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar dalam hal ini LKS dan alat evaluasi.

4. Pelaksanaan Tindakan

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penilaian ini adalah sebagai berikut :

 Siklus 1

Kegiatan yang dilakukan meliputi :

1. Membuat rencana pembelajaran Siklus 1

2. Melakukan pelaksanaan pembelajaran tindakan kelas siklus 1 3. Untuk keperluan selama pembelajaran, dilakukan kegiatan antara

lain : observasi pelaksanaan siklus 1, mengkaji hasil belajar siswa. 4. Melakukan refleksi siklus 1

5. Hasil analisis dan refleksi terhadap tindakan siklus 1 ini menjadi bahan bagi rekomendasi dan revisi rencana tindakan kelas siklus 2.

 Siklus 2

Kegiatan yang dilakukan meliputi :


(18)

31

Ria Kusmiati, 2013

Penerapan metode inquiry untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran ipa tentang pokok bahasan pencernaan manusia

2. Melakukan pelaksanaan pembelajaran tindakan kelas siklus 2 3. Untuk keperluan selama pembelajaran. dilakukan kegiatan antara

lain : Observasi pelaksanaan siklus 2, mengkaji hasil belajar siswa. 4. Melakukan refleksi siklus 2

5. Kegiatan akhir yang dilakukan yaitu menjaring kemampuan akhir (hasil belajar siswa) setelah diterapkan metode inkuiri.

6. Kesimpulan yang dilakukan peneliti yaitu menganalisa dan merefleksikan seluruh tindakan yang telah dilakukan dan menyimpulkan seluruh hasil siklus 1 dan siklus 2.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data tentang peningkatan hasil belajar siswa dalam menjawab pertanyaan dengan menggunakan metode inkuiri. Sesuai dengan tujuan tersebut, maka dalam penelitian dibutuhkan 2 data yaitu : 1) data tentang hasil belajar siswa dalam menjawab soal tentang makanan, 2) data tentang pelaksanaan penggunaan metode inkuiri. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tes

Tes adalah alat pengumpul informasi mengenai hasil belajar yang berupa pertanyaan atau kumpulan pertanyaan. Tes yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tes tertulis yang diberikan setelah mendapatkan pembelajaran dengan metode inkuiri. Tes tertulis yang digunakan adalah soal yang berbentuk isian dan uraian. Instrument tes dibuat sesuai dengan matei yang diajarkan pada siswa kelas V SD berdasarkan kurikulum yang berlaku.Tes siklus I berjumlah 15 soal dan tes Siklus II berjumlah 10 soal. 2. Non Tes

Non tes dapat diartikan sebagai teknik penilaian yang dilakukan tanpa menggunakan tes sehingga teknik ini dilakukan lewat pengamatan secara teliti dan tanpa menguji peserta didik. Non tes biasanya dilakukan untuk mengukur


(19)

hasil belajar yang berkenaan dengan soft skill, terutama yang berhubungan dengan apa yang dibuat atau dikerjakan oleh peserta didik dari apa yang diketahui atau dipahami. Dengan kata lain instrumen ini berhubungan dengan penampilan yang dapat diamati daripada pengetahuan dan proses mental lainnya yang tidak dapat diamati dengan panca indera. Adapun jenis non tes yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi.

Observasi merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Adapun jenis observasi yang peneliti gunakan untuk mendapatkan data yang diperlukan guna mengetahui tujuan penelitian ini adalah observasi aktifitas kelas yang mana observasi aktivitas kelas ini peneliti laksanakan ketika proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan metode inkuiri. Merupakan suatu pengamatan langsung terhadap siswa dengan memperhatikan tingkah lakunya dalam pembelajaran, sehingga peneliti memperoleh gambaran suasana kelas dan peneliti dapat mengamati secara langsung keadaan siswa terutama keaktifan belajar.

F. Pengolahan dan Analisis Data

Pada dasarnya pengolahan dan analisis data dilakukan pada setiap aktivitas sesuai dengan petunjuk pelaksanaan tindakan kelas (Suryanto, 1996). Adapun tahapan penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan digambarkan sebagai berikut :

1. Pengolahan Data

Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Teknik kualitatif

Teknik ini digunakan untuk menganalisa hasil observasi aktivitas guru dan siswa serta gejala-gejala yang timbul pada saat berlangsungnya proses pembelajaran terhadap sikap dan pendapat pada kegiatan belajar mengajar yang telah berlangsung.


(20)

33

Ria Kusmiati, 2013

Penerapan metode inquiry untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran ipa tentang pokok bahasan pencernaan manusia

b. Teknik Kuantitatif (Teknik Persentase)

Teknik ini digunakan untuk menganalisa data hasil belajar siswa berupa hasil tes yang diberikan. Analisa data diawali dengan kegiatan penskoran terhadap sejumlah pertanyaan atau soal yang diajukan. Selanjutnya skor yang diperoleh dianalisa dengan system penilaian agar diketahui tingkat pemahaman atau ketuntasan belajar siswa pada konsep yang dipelajari.

2. Analisis data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data yang diperoleh dikatagoikan berdasarkan analisis kaitan logisnya, kemudian ditafsirkan secara actual dan sistematis dalam keseluruhan permasalahan dalam kegiatan penelitian. Selanjutnya menganalisis data, hasil tindakan, disajikan secara bertahap sesuai dengan siklus yang telah dilakukan beserta efek yang ditimbulkannya. a. Analisis Kualitatif

Teknik analisa ini digunakan untuk menganalisa hasil observasi aktivitas guru dan siswa serta gejala-gejala yang timbul pada saat berlangsungnya proses pembelajaran terhadap sikap dan pendapat pada kegiatan belajar mengajar yang telah berlangsung.

b. Analisis Kuantitatif ( Teknik Persentase)

Teknik ini digunakan untuk menganalisa data hasil belajar siswa berupa hasil tes yang diberikan. Analisa data diawali dengan kegiatan penskoran terhadap sejumlah pertanyaan atau soal yang diajukan. Selanjutnya skor yang diperoleh dianalisa dengan system penilaian agar diketahui tingkat pemahaman atau ketuntasan belajar siswa pada konsep yang dipelajari. Pengolahan data yang terkumpul diolah melalui beberapa tahap, yaitu :

1. Hasil tes pemahaman peserta didik

Pengolahan data untuk hasil pemahaman secara individu dan kelompok diolah secara kuantitatif melalui penskoran dengan menggunakan skala 0 – 100, dengan rumus :


(21)

Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus : STS

Nilai = x SN STI

Ket :

STS = Skor Total yang diperoleh siswa STI = Skor Total Ideal

SN = Standar Nilai (SN = 100)

2. Hasil Aktivitas peserta didik M = ∑ X

N

Ket : M = Mean X = Skor

N = Jumlah peserta didik


(22)

54

Ria Kusmiati, 2013

Penerapan metode inquiry untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran ipa tentang pokok bahasan pencernaan manusia

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan sebanyak 2 siklus, data di lapangan menunjukkan bahwa :

1. Perencanaan penelitan penerapan metode inkuiri dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA pokok bahasan Pencernaan Manusia di SDN Cijerokaso kota Bandung diawali dengan penyusunan RPP yang digunakan sebagai acuan pada saat pembelajaran berlangsung serta pembuatan rubric penilaian nilai untuk mengetahui hasil belajar siswa, lembar observasi guru dan lembar observasi keaktifan siswa.

2. Pelaksanaan pembelajaran melalui penerapan metode inkuiri dalam meningkatkan hasil belajar siswa terlaksana sesuai dengan perencanaan. Suasana pembelajaran yang dilaksanakan dapat meningkatkan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa lebih aktif dan suasana kelas lebih hidup karena setiap kelompok berusaha untuk menjadi yang terbaik.

3. Hasil pembelajaran IPA dengan menerapkan metode inkuiri menunjukkan peningkatan yang signifikan ditandai dengan hasil rata-rata tes pada setiap siklusnya meningkat yaitu pada siklus I mencapai 72% sedangkan untuk siklus II menjadi 84% ada peningkatan sekitar 12%. Hal ini juga ditunjukkan dengan pencapaian KKM pada siklus I yang hanya mencapai KKM baru 62,85% sedangkan untuk siklus II menjadi 100% ini berarti ada peningkatan sekitar 37,15%.


(23)

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi penelitian seperti yang diuraikan di atas, maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut :

1. Bagi Guru

Dalam pelaksanaan pembelajaran guru harus dapat memilih metode yang tepat yang akan digunakan sesuai dengan materi yang akan disampaikan dan guru harus lebih ekstra dalam pengkondisian kelas ketika menerapkan metode inkuiri dalam pembelajaran.

2. Bagi Peneliti

Selanjutnya, hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan ini dapat dipergunakan penelitian lebih lanjut. Peneliti juga dapat mengembangkan dengan meneliti pada tingkatan kelas dan pelajaran yang lainnya dengan menggunakan metode yang sama dan media yang berbeda.


(24)

56

Ria Kusmiati, 2013

Penerapan metode inquiry untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran ipa tentang pokok bahasan pencernaan manusia

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetya. 2005. SBM (Strategi Belajar mengajar ), Bandung: Pustaka Setia

Ali Muhammad Syaikh Quthb.2005.Amal Shaleh Pengantar ke Surga dan

Penyelamat dari Neraka. Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar

Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Bumi Aksara.

Djunaidi Ghony.2008. Penelitian Tindakan Kelas. Malang : UIN Malang Press.

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara. Hamalik, Oemar. 1997. Media Pendidikan. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti Herry Hernawan,A dan Laksmi Dewi. 2007. Belajar dan Pembelajaran

Sekolah Dasar. Bandung: UPI Press

Kurniaturohima, Dwi. 2010. Penerapan Metode Inquiry Dalam Meningkatkan

Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMP Shallahuddin Malang. Skripsi Sarjana Pendidikan Pada

FTUINMMI. Malang : tidak diterbitkan.

Moleong, Lexy J. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyasa. 2009. Praktek Penelitian Tindakan Kelas, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Mulyasa, E. 2006. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran

Kreatif dan Menyenangkan. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Nurhasanah dan Syuri, Ita. 2011. Next Step IPA Aktif 5 untuk Sekolah

Dasar kelas V. Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama.

Nuryani. 2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: UM Press. Roestiyah. 1991. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Rineka Cipta.


(25)

Sanjaya,Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta : Kencana

Slamento. 1993. Proses Belajar Mengajar dalam Kredit Semester SKS. Jakarta : Bumi Aksara.

Slamento. 2001. Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Angkasa.

Sopyanto, Heli. 2012. Penerapan Metode Kontekstual Untuk Meningkatkan

Kemampuan Peserta didik Tentang Bilangan Loncat. PKP pada

Universitas Terbuka Bandung : tidak diterbitkan

Sudjana, Nana 1989. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo offset.

Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi. 2006. Penelitian Tindakan

Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.

Sumiati dan Asra. 2009. Metode Pembelajaran. Bandung : CV Wacana Prima Syah. Muhibin. 1999. Psikologi Belajar. Jakarta : PT. logos Wacana ilmu. Syaodih Sukmadinata, Nana. 2005. Metode penelitian pendidikan, Bandung :

PT. Remaja Rosdakarya.

Syaodih Sukmadinata, Nana. 2010. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Tersedia :Http://perpustakaan.upi.edu; http://repository.upi.edu


(1)

Ria Kusmiati, 2013

Penerapan metode inquiry untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran ipa tentang pokok bahasan pencernaan manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu b. Teknik Kuantitatif (Teknik Persentase)

Teknik ini digunakan untuk menganalisa data hasil belajar siswa berupa hasil tes yang diberikan. Analisa data diawali dengan kegiatan penskoran terhadap sejumlah pertanyaan atau soal yang diajukan. Selanjutnya skor yang diperoleh dianalisa dengan system penilaian agar diketahui tingkat pemahaman atau ketuntasan belajar siswa pada konsep yang dipelajari.

2. Analisis data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data yang diperoleh dikatagoikan berdasarkan analisis kaitan logisnya, kemudian ditafsirkan secara actual dan sistematis dalam keseluruhan permasalahan dalam kegiatan penelitian. Selanjutnya menganalisis data, hasil tindakan, disajikan secara bertahap sesuai dengan siklus yang telah dilakukan beserta efek yang ditimbulkannya. a. Analisis Kualitatif

Teknik analisa ini digunakan untuk menganalisa hasil observasi aktivitas guru dan siswa serta gejala-gejala yang timbul pada saat berlangsungnya proses pembelajaran terhadap sikap dan pendapat pada kegiatan belajar mengajar yang telah berlangsung.

b. Analisis Kuantitatif ( Teknik Persentase)

Teknik ini digunakan untuk menganalisa data hasil belajar siswa berupa hasil tes yang diberikan. Analisa data diawali dengan kegiatan penskoran terhadap sejumlah pertanyaan atau soal yang diajukan. Selanjutnya skor yang diperoleh dianalisa dengan system penilaian agar diketahui tingkat pemahaman atau ketuntasan belajar siswa pada konsep yang dipelajari. Pengolahan data yang terkumpul diolah melalui beberapa tahap, yaitu :

1. Hasil tes pemahaman peserta didik

Pengolahan data untuk hasil pemahaman secara individu dan kelompok diolah secara kuantitatif melalui penskoran dengan menggunakan skala 0 – 100, dengan rumus :


(2)

Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus : STS

Nilai = x SN STI

Ket :

STS = Skor Total yang diperoleh siswa STI = Skor Total Ideal

SN = Standar Nilai (SN = 100)

2. Hasil Aktivitas peserta didik

M = ∑ X

N

Ket : M = Mean X = Skor

N = Jumlah peserta didik


(3)

Ria Kusmiati, 2013

Penerapan metode inquiry untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran ipa tentang pokok bahasan pencernaan manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan sebanyak 2 siklus, data di lapangan menunjukkan bahwa :

1. Perencanaan penelitan penerapan metode inkuiri dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA pokok bahasan Pencernaan Manusia di SDN Cijerokaso kota Bandung diawali dengan penyusunan RPP yang digunakan sebagai acuan pada saat pembelajaran berlangsung serta pembuatan rubric penilaian nilai untuk mengetahui hasil belajar siswa, lembar observasi guru dan lembar observasi keaktifan siswa.

2. Pelaksanaan pembelajaran melalui penerapan metode inkuiri dalam meningkatkan hasil belajar siswa terlaksana sesuai dengan perencanaan. Suasana pembelajaran yang dilaksanakan dapat meningkatkan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa lebih aktif dan suasana kelas lebih hidup karena setiap kelompok berusaha untuk menjadi yang terbaik.

3. Hasil pembelajaran IPA dengan menerapkan metode inkuiri menunjukkan peningkatan yang signifikan ditandai dengan hasil rata-rata tes pada setiap siklusnya meningkat yaitu pada siklus I mencapai 72% sedangkan untuk siklus II menjadi 84% ada peningkatan sekitar 12%. Hal ini juga ditunjukkan dengan pencapaian KKM pada siklus I yang hanya mencapai KKM baru 62,85% sedangkan untuk siklus II menjadi 100% ini berarti ada peningkatan sekitar 37,15%.


(4)

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi penelitian seperti yang diuraikan di atas, maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut :

1. Bagi Guru

Dalam pelaksanaan pembelajaran guru harus dapat memilih metode yang tepat yang akan digunakan sesuai dengan materi yang akan disampaikan dan guru harus lebih ekstra dalam pengkondisian kelas ketika menerapkan metode inkuiri dalam pembelajaran.

2. Bagi Peneliti

Selanjutnya, hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan ini dapat dipergunakan penelitian lebih lanjut. Peneliti juga dapat mengembangkan dengan meneliti pada tingkatan kelas dan pelajaran yang lainnya dengan menggunakan metode yang sama dan media yang berbeda.


(5)

Ria Kusmiati, 2013

Penerapan metode inquiry untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran ipa tentang pokok bahasan pencernaan manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetya. 2005. SBM (Strategi Belajar mengajar ), Bandung: Pustaka Setia

Ali Muhammad Syaikh Quthb.2005.Amal Shaleh Pengantar ke Surga dan

Penyelamat dari Neraka. Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar

Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Bumi Aksara.

Djunaidi Ghony.2008. Penelitian Tindakan Kelas. Malang : UIN Malang Press.

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara. Hamalik, Oemar. 1997. Media Pendidikan. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti Herry Hernawan,A dan Laksmi Dewi. 2007. Belajar dan Pembelajaran

Sekolah Dasar. Bandung: UPI Press

Kurniaturohima, Dwi. 2010. Penerapan Metode Inquiry Dalam Meningkatkan

Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMP Shallahuddin Malang. Skripsi Sarjana Pendidikan Pada

FTUINMMI. Malang : tidak diterbitkan.

Moleong, Lexy J. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyasa. 2009. Praktek Penelitian Tindakan Kelas, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Mulyasa, E. 2006. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran

Kreatif dan Menyenangkan. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Nurhasanah dan Syuri, Ita. 2011. Next Step IPA Aktif 5 untuk Sekolah

Dasar kelas V. Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama.

Nuryani. 2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: UM Press. Roestiyah. 1991. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Rineka Cipta.


(6)

Sanjaya,Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta : Kencana

Slamento. 1993. Proses Belajar Mengajar dalam Kredit Semester SKS. Jakarta : Bumi Aksara.

Slamento. 2001. Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Angkasa.

Sopyanto, Heli. 2012. Penerapan Metode Kontekstual Untuk Meningkatkan

Kemampuan Peserta didik Tentang Bilangan Loncat. PKP pada

Universitas Terbuka Bandung : tidak diterbitkan

Sudjana, Nana 1989. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo offset.

Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi. 2006. Penelitian Tindakan

Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.

Sumiati dan Asra. 2009. Metode Pembelajaran. Bandung : CV Wacana Prima Syah. Muhibin. 1999. Psikologi Belajar. Jakarta : PT. logos Wacana ilmu. Syaodih Sukmadinata, Nana. 2005. Metode penelitian pendidikan, Bandung :

PT. Remaja Rosdakarya.

Syaodih Sukmadinata, Nana. 2010. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Tersedia :Http://perpustakaan.upi.edu; http://repository.upi.edu


Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG SIFAT - SIFAT CAHAYA.

0 4 26

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN PANCAINDRA (PENGECAP).

0 0 33

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN PESAWAT SEDERHANA.

0 4 31

PENERAPAN METODE INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN PENCERNAAN MANUSIA : Penelitian Tindakan Kelas Akan dilaksanakan pada Siswa Kelas V-B SDN Cijerokaso Kota Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 2 31

PENGGUNAAN MEDIA TORSO ANGGOTA TUBUH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN RANGKA MANUSIA.

0 0 33

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN PERUBAHAN LINGKUNGAN DAN PENGARUHNYA.

0 0 7

PENGGUNAAN PERTANYAAN PRODUKTIF PADA LKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN BENDA LANGIT.

0 0 44

PENGGUNAAN PERTANYAAN PRODUKTIF PADA LKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN ENERGI PANAS.

1 31 52

PENGGUNAAN MULTIMEDIA BERBASIS KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN.

1 2 39

PENGGUNAAN MULTIMEDIA BERBASIS KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN.

0 0 33