PENGGUNAAN PERTANYAAN PRODUKTIF PADA LKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN BENDA LANGIT.

(1)

PENGGUNAAN PERTANYAAN PRODUKTIF PADA LKS UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM

PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN BENDA

LANGIT

(Penelitian Tindakan Kelas di SDN Karang Mulya Kelas IV Semester Genap Tahun Pelajaran 2012-2013 Kecamatan Jalancagak Kabupaten Subang)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh YURI PRATIWI

1106920

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013


(2)

Penggunaan Pertanyaan Produktif

pada LKS untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA

tentang Pokok Bahasan Benda Langit

(Penelitian Tindakan Kelas di SDN Karang Mulya Kelas IV Semester Genap Tahun

Pelajaran 2012-2013 Kecamatan Jalancagak Kabupaten Subang)

Oleh Yuri Pratiwi

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Yuri Pratiwi 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

ABSTRAK

PENGGUNAAN PERTANYAAN PRODUKTIF PADA LKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN

IPA TENTANG POKOK BAHASAN BENDA LANGIT Oleh

Yuri Pratiwi 1106920

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya nilai ulangan harian siswa pada mata pelajaran IPA tentang benda langit, hal tersebut terlihat pada nilai rata-rata yang hanya mencapai 53,03 dari KKM 67. Oleh karena itu, perlu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan pertanyaan produktif pada LKS. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengungkap perencanaan penggunaan pertanyaan produktif pada LKS dalam pembelajaran IPA tentang pokok bahasan benda langit, (2) mengungkap pelaksanaan penggunaan pertanyaan produktif pada LKS dalam pembelajaran IPA tentang pokok bahasan benda langit dan (3) mengungkap peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan pertanyaan produktif pada LKS dalam pembelajaran IPA tentang pokok bahasan benda langit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mengadaptasi model Kemmis & Mc. Taggart dengan tiga siklus, yang pada tiap siklusnya dilakukan satu tindakan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu hasil belajar siswa melalui tes, observasi proses pembelajaran dan angket respon siswa terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV semester II SDN KarangMulya Kecamatan Jalancagak Kabupaten Subang yang berjumlah 26 orang terdiri dari 17 orang siswa laki-laki dan 9 orang siswa perempuan. Hasil penelitian dengan menggunakan pertanyaan produktif pada LKS dalam pembelajaran IPA menunjukkan adanya perubahan yang positif pada proses pembelajaran, hal tersebut dapat terlihat dari respon siswa yang didapat dari angket dan hasil observasi serta perolehan nilai hasil belajar siswa yang menunjukkan peningkatan pada tiap siklusnya. Pada siklus pertama nilai rata-rata hasil posttes mencapai 75,00 dan 69,23% mencapai KKM. Kemudian siklus kedua nilai rata-rata hasil postes mencapai 75,76 dan 61,53% tuntas dan pada siklus ketiga nilai rata-rata hasil postes mencapai 82,30 dan persentase ketuntasan mencapai 96,15%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan pertanyaan produktif pada LKS dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang pokok bahasan benda langit. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, ada beberapa saran yang hendak disampaikan, antara lain: (1) guru diharapkan dapat mencoba mengkaji dan mengimplementasikan pertanyaan produktif pada LKS tersebut tentang pokok bahasan lainnya pada pembelajaran IPA dalam upaya meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran, (2) dengan diterapkannya pertanyaan produktif pada LKS diharapkan siswa lebih termotivasi untuk berkonsentrasi dalam proses pembelajaran karena siswa dituntut untuk aktif baik secara fisik maupun mental.


(5)

Yuri Pratiwi , 2013

ABSTRAK

PENGGUNAAN PERTANYAAN PRODUKTIF PADA LKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN

IPA TENTANG POKOK BAHASAN BENDA LANGIT Oleh

Yuri Pratiwi 1106920

This research is motivated by the low value of the daily tests on teaching science students about the heavenly bodies, it is seen in the average value of only 53.03 from KKM 67. Therefore, it is necessary efforts to improve student learning outcomes in science teaching by using productive questions on the worksheet. This study aims to: (1) uncover productive use planning on the worksheet questions in science teaching on the subject of celestial bodies, (2) reveal implementation productive use of questions on the worksheet in science teaching on the subject of celestial bodies, and (3) reveal an increase in learning outcomes students after using productive questions on the worksheet in science teaching on the subject of celestial bodies. The method used in this research is Classroom Action Research (CAR), which adapt the model Kemmis & Mc. Taggart with three cycles, each cycle performed in one action. Data collection techniques in this study are the results of student learning through tests, observation of the learning process and student questionnaire responses to the learning process that has been done. Subjects in this study is the second semester of fourth grade students at SDN KarangMulya Jalancagak Subang district, amounting to 26 people consisting of 17 boys and 9 girls. The results using productive questions on the worksheet in science teaching indicate a positive change in the learning process, it can be seen from the students' responses obtained from questionnaires and observations as well as the acquisition of student learning outcomes that showed an increase in each cycle. In the first cycle of the average value of the results posttes reached 75.00 and 69.23% achieved KKM. Then the second cycle of the average post-test results reach 75.76 and 61.53% completed and the third cycle of the average post-test results reach 82.30 and reached 96.15% percentage of completeness. Based on these results, it can be concluded that the use of productive questions on the worksheet can improve student learning outcomes in science teaching on the subject of celestial bodies. Based on these results, there are some suggestions that would be submitted, such as: (1) the teacher is expected to try to assess and implement productive questions on the worksheet on other subjects on learning science in an effort to improve the quality of learning processes and outcomes, (2) with implementation of productive questions on the


(6)

worksheet expected to concentrate more motivated students in the learning process because students are required to be active both physically and mentally.


(7)

Yuri Pratiwi , 2013

DAFTAR ISI

PERNYATAAN………..………..………...ii

ABSTRAK………..iii

KATA PENGANTAR………iv

DAFTAR ISI………..vii

DAFTAR TABEL……….viii

DAFTAR GAMBAR………..ix

DAFTAR LAMPIRAN………x

BAB I PENDAHULUAN………1

A. Latar Belakang Penelitian………..1

B. Rumusan Masalah………..4

C. Tujuan Penelitian………...4

D. Manfaat Penelitian……….5

E. Definisi Operasional………...6

BAB II KAJIAN PUSTAKA………...8

A. Pembelajaran IPA………..8

1. Hakekat Pembelajaran IPA di SD ………..8

2. Tujuan Pembelajaran IPA di SD ………..10

3. Ruang Lingkup IPA di SD ………...11

B. Pertanyaan Produktif………...11

C. Peranan pertanyaan dalam lembar kerja siswa (LKS)………...15

D. Hasil belajar………...16

E. Benda Langit………...18

1. Matahari ………..18

2. Bulan ………...19


(8)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN……….26

A. Metode dan Model Penelitian………..26

B. Subjek Penelitian dan Lokasi Penelitian………..28

C. Prosedur Penelitian………..28

1. Siklus I………...29

2. Siklus II………..30

3. Siklus III……….32

D. Instrumen Penelitian……….34

1. Tes………..34

2. Angket………41

3. Lembar Observasi………..42

E. Pengolahan dan Analisis Data………..44

1. Tes………..44

2. Lembar Observasi………..45

3. Angket………45 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN……….46

A. Hasil……….46

1. Deskripsi Siklus I………...46

2. Deskripsi Siklus II………...53

3. Deskripsi Siklus III………60

B. Pembahasan………..68

1. Perencanaan………68

2. Pelaksanaan………69

3. Hasil Belajar………...70

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI………73

A. Simpulan………..73

B. Rekomendasi………74


(9)

Yuri Pratiwi , 2013

LAMPIRAN-LAMPIRAN……….76-138

DAFTAR TABEL

Tabel

2.1. Perbedaan Pertanyaan Produktif dan Tidak Produktif…………..13

3.1. Kisi-kisi Penulisan Soal Pre-tes dan Posttes Siklus I ………...35

3.2. Kisi-kisi Penulisan Soal Pre-tes dan Posttes Siklus II ………37

3.3. Kisi-kisi Penulisan Soal Pre-tes dan Posttes Siklus III ………...38

3.4. Kisi-kisi angket………..41

3.5. Kisi-kisi penulisan lembar observasi……….42

4.1. Hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I ……….47

4.2. Perolehan nilai pretes siklus I ………...49

4.3. Perolehan nilai postes siklus I………50

4.4. Hasil pelaksanaan tindakan pada siklus II ………...54-55 4.5. Perolehan nilai pretes siklus II ………..56

4.6. Perolehan nilai postes siklus II………..57

4.7. Hasil pelaksanaan tindakan pada siklus III ………..60-62 4.8. Perolehan nilai pretes siklus III ……….63

4.9. Perolehan nilai postes siklus III……….64

4.10. Hasil angket siswa………..67

4.11. Perbandingan nilai rata-rata siklus I, II dan III………..71


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1. Matahari……….19

2.2. Bulan….……….20

2.3. Gerakan bumi, bulan dan matahari………20

2.4. Fasa bulan relative terhadap posisi bumi dan matahari……….22

2.5. Fase-fase bulan ………..23

2.6. Bintang ………..25


(11)

Yuri Pratiwi , 2013

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN

1. INSTRUMEN PEMBELAJARAN SIKLUS I

1.1.Silabus Siklus I………77

1.2.RPP Siklus I……….78

1.3.LKS siklus I……….85

1.4.Soal pre-tes dan post tes siklus III………...87

1.5.Lembar observasi siklus I………88

1.6. Hasil Evaluasi Siswa pada Siklus I……….89

2. INSTRUMEN PEMBELAJARAN SIKLUS II 2.1.Silabus Siklus II………...90

2.2.RPP Siklus II………...91

2.3.LKS Siklus III……….95

2.4.Soal pre-tes dan post tes siklus II………97

2.5.Lembar observasi siklus II………..98

2.6. Hasil Evaluasi Siswa pada Siklus II 3. INSTRUMEN PEMBELAJARAN SIKLUS III 3.1.Silabus Siklus III……….99 3.2.RPP Siklus III………100

3.3.LKS Siklus III………...106

3.4.Soal pre-tes dan post tes siklus III……….108

3.5.Lembar observasi siklus III………...110

3.6. Hasil Evaluasi Siswa pada Siklus III... 4. Kisi-kisi angket………114

5. Lembar angket………..115

6. Surat Pengangkatan Pembimbing Skripsi………116

7. Surat ijin penelitian………..117

8. Surat keterangan telah melaksanakan penelitian………..118


(12)

(13)

1

Yuri Pratiwi , 2013

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata pelajaran di Sekolah Dasar yang dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.

Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Dalam pembelajaran IPA tentang benda langit yang termasuk dalam ruang lingkup materi bumi dan alam semesta diharapkan siswa memahami perubahan kenampakan bumi dan benda langit sehingga dapat mendeskripsikan posisi bulan dan kenampakan bumi dari hari ke hari. Untuk mencapai kompetensi yang diharapkan, guru telah melakukan proses pembelajaran dengan metode pembelajaran bermain peran dan demonstrasi serta menggunakan lembar kerja siswa secara


(14)

2

berkelompok. Namun hasil belajar siswa yang dicapai belum mencapai target dari kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan sebelum pembelajaran. Perolehan rata-rata nilai ulangan harian yaitu 53,03 dari target KKM 67. Rendahnya hasil belajar ini tidak terlepas dari proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru, oleh sebab itu perlu adanya upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan penggunaan media pembelajaran yang kurang variatif dan menarik, selain itu penyajian pertanyaan pada lembar kerja siswa (LKS) masih kurang efektif dan lebih banyak perintah atau cara kerja daripada pertanyaan yang dapat menuntun siswa untuk berpikir aktif dan kritis bukan hanya pada pemahaman konsep.

Tujuan pembelajaran IPA di SD menurut Kurikulum KTSP (Depdiknas, 2006) secara terperinci adalah:

(1) memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya,

(2) mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, (3) mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang

adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat,

(4) mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan,

(5) meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam

(6) meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan, dan

(7) memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan ketrampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP atau MTs.


(15)

3

Yuri Pratiwi , 2013

Oleh karena itu dalam pembelajaran IPA harus terdapat kegiatan-kegiatan siswa yang menuntut siswa agar lebih aktif baik secara fisik maupun mental. Hal itu dapat dilakukan dengan melakukan kegiatan tanya jawab baik secara lisan maupun tulisan.

Dalam kegiatan pembelajaran, guru sering memberikan pertanyaan kepada siswa yang diajukan baik kepada seluruh kelompok kelas, kelompok kecil maupun siswa secara individual. Hampir tidak ada suatu kegiatan pembelajaran tanpa satu pun pertanyaan yang dilontarkan oleh guru. Pertanyaan diajukan oleh guru dengan berbagai maksud, antara lain untuk memberikan dorongan kepada siswa agar mengajukan pendapat, mengajak siswa berpikir atau sekadar bahan apersepsi untuk mendapatkan umpan balik. Cara yang digunakan guru untuk mengajukan pertanyaan berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar dan cara berpikir siswa (Rustaman et al.,2007). Cara yang mempunyai pengaruh positif bagi kegiatan belajar siswa merupakan cara yang tidak mudah dilakukan. Pengajuan pertanyaan yang penuh arti dan menarik, merupakan tugas yang sangat kompleks. Oleh sebab itu, guru perlu memahami dan menguasai keterampilan bertanya sebagai salah satu keterampilan mengajar.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. Hal ini sejalan dengan kurikulum KTSP (Depdiknas, 2006) bahwa ‟IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan”.

Selain itu IPA juga merupakan ilmu yang bersifat empirik dan membahas tentang fakta serta gejala alam. Fakta dan gejala alam tersebut menjadikan pembelajaran IPA tidak hanya verbal tetapi juga faktual. Hal ini menunjukkan bahwa, hakikat IPA sebagai proses diperlukan untuk menciptakan pembelajaran IPA yang empirik dan faktual. Hakikat IPA sebagai proses diwujudkan dengan melaksanakan pembelajaran yang


(16)

4

melatih ketrampilan proses bagaimana cara produk sains ditemukan. Namun dalam materi benda langit yang termasuk pada tata surya bersifat abstrak sehingga sulit untuk dipelajari.

Oleh karena itu penelitian tentang ‟penggunaan pertanyaan produktif pada LKS untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang pokok bahasan benda langit” perlu dilakukan. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menanggulangi masalah pembelajaran IPA yang terjadi di kelas dan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Rumusan Masalah.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah ‟apakah penggunaan pertanyaan produktif pada LKS dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang benda langit?”

Masalah tersebut dijelaskan secara rinci seperti berikut ini :

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran IPA tentang pokok bahasan benda langit dengan menggunakan pertanyaan produktif pada LKS untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Karang Mulya? 2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA tentang pokok bahasan

benda langit dengan menggunakan pertanyaan produktif pada LKS untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Karang Mulya? 3. Bagaimanakah hasil belajar siswa kelas IV SDN Karang Mulya dalam

pembelajaran IPA tentang pokok bahasan benda langit setelah penggunaan pertanyaan produktif pada LKS?

C. Tujuan Penelitian.

Tujuan yang diharapkan dari penelitian tindakan kelas yang dilakukan ini adalah untuk mengetahui :


(17)

5

Yuri Pratiwi , 2013

1. Perencanaan pembelajaran IPA siswa kelas IV SDN Karang Mulya tentang pokok bahasan benda langit dengan menggunakan pertanyaan produktif pada LKS.

2. Pelaksanaan pembelajaran IPA siswa kelas IV SDN Karang Mulya tentang pokok bahasan benda langit dengan menggunakan pertanyaan produktif pada LKS.

3. Hasil belajar siswa kelas IV SDN Karang Mulya dalam pembelajaran IPA tentang pokok bahasan benda langit setelah penggunaan pertanyaan produktif pada LKS.

D. Manfaat Penelitian.

Hasil dari penelititan tindakan kelas yang akan dilaksanakan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru, siswa dan sekolah. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Bagi guru

a. Memberikan pengalaman dalam merancang pembelajaran IPA dengan menggunakan pertanyaan produktif pada LKS.

b. Memotivasi guru agar lebih kreatif dalam mengelola proses pembelajaran IPA.

c. Alat untuk mengembangkan diri untuk menjadi guru yang professional.

2. Bagi siswa

a. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA tentang pokok bahasan benda langit.

b. Memotivasi kemauan belajar siswa dalam mata pelajaran IPA.

3. Bagi sekolah

a. Memberikan kontribusi yang positif bagi peningkatan kualitas pembelajaran IPA di sekolah.


(18)

6

b. Menumbuhkan suasana akademis yang kondusif bagi peningkatan kualitas pendidikan di sekolah.

E. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahan pemahaman dalam menafsirkan istilah yang berkaitan dengan judul atau kajian penelitian, maka perlu dibuat definisi operasional seperti berikut ini :

1. Pertanyaan produktif dan peranannya dalam pembelajaran IPA Menurut Jelly (1985) bahwa pertanyaan produktif dapat memacu siswa untuk melakukan keterampilan ilmiah (Rustaman et al.,2003). Keterampilan ilmiah IPA dikembangkan melalui keterampilan proses sains (KPS). Menurut Jelly (Rustaman et al.,2003) bahwa pertanyaan produktif sebagai pertanyaan yang merangsang kegiatan produktif atau kegiatan ilmiah, sedangkan pertanyaan tidak produktif memerlukan jawaban dari sumber sekunder yang berupa buku. Menurut Rustaman (2001), pertanyaan produktif mengarahkan siswa berbuat atau untuk melakukan sesuatu.

Secara umum Dahar dkk.(1992) (dalam Rustaman 2003:6) mengemukakan beberapa peranan bertanya dalam pembelajaran IPA. Peranan tersebut adalah : a) merangsang siswa berpikir; b) mengetahui pengetahuan konsep; c) mengarahkan pada konsep; d) memeriksa ketercapaian konsep; e) menimbulkan keberanian menjawab atau mengemukakan pendapat; f) meningkatkan kegiatan belajar mengajar; g) memfokuskan perhatian siswa.

2. Hasil belajar

Hasil belajar mengacu pada segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan


(19)

7

Yuri Pratiwi , 2013

(Hernawan dkk.,2007:10.20). Sedangkan menurut Sudjana (2005:22) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.

Dalam kegiatan pembelajaran hasil belajar ini dinyatakan dalam rumusan tujuan. Oleh karena itu setiap mata pelajaran menuntut hasil belajar yang berbeda dari mata pelajaran lain maka banyak para ahli yang mengemukakan jenis-jenis hasil belajar. Dalam system pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan , baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benjamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan pertanyaan produktif pada LKS. Hasil belajar yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah hasil belajar yang termasuk ke dalam ranah kognitif yang dianalisis dari hasil pre-tes dan post-tes siswa pada tiga siklus.


(20)

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Model Penelitian.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan menggunakan pertanyaan produktif pada LKS.

Berdasarkan pendapat Kemmis dalam Wiraatmadja (2005:12) menjelaskan bahwa penelitian tindakan adalah ‟sebuah bentuk inkuiri reflektif yang dilakukan secara kemitraan mengenai situasi sosial tertentu (termasuk pendidikan) untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari a) kegiatan praktek sosial atau pendidikan mereka, b) pemahaman mereka mengenai kegiatan-kegiatan praktek pendidikan ini, dan c) situasi yang memungkinkan

terlaksananya kegiatan praktek ini”. Sedangkan menurut Ebbut (1985)

Hopkins, (1993) dalam Wiraatmadja (2005:12) mengemukakan bahwa „penelitian tindakan adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut‟.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran di kelas, sehingga hasil belajar siswa dapat mengalami peningkatan.

Metode penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model Kemmis dan Mc Taggart yang dikenal dengan


(21)

27

tindakan, pengamatan, refleksi, dan perencanaan kembali yang merupakan dasar untuk satu ancang-ancang pemecahan permasalahan. Alur model Kemmis&Mc Taggart adalah sebagai berikut ini :

a. Rencana : rencana tindakan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau merubah perilaku dan sikap sebagai solusi.

b. Tindakan : apa yang dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.

c. Observasi : mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa.

d. Refleksi : peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil dan dampak dari tindakan pelbagai criteria

Gambar 3.1Model desain Kemmis & Mc Taggart.(Hermawan et.al, 2010:143) OBSERVASI

AWAL PERENCANAAN TINDAKAN

PENGAMATAN REFLEKSI

PERENCANAAN

TINDAKAN PENGAMATAN REFLEKSI

PERENCANAAN TINDAKAN

REFLEKSI


(22)

28

B. Subjek Penelitian dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV di SDN Karang Mulya Kecamatan Jalancagak Kabupaten Subang yang berjumlah 26 orang dengan siswa perempuan 9 orang dan siswa laki-laki 17 orang.

Penelitian dilaksanakan dalam kurun waktu sekitar 1 bulan yaitu pada minggu ke-1 bulan Mei sampai dengan minggu ke 4 bulan Mei 2013.Tempat yang dipergunakan dalam penelitian adalah tempat peneliti bertugas mengajar yaitu Sekolah Dasar Negeri KarangMulya yang berada di Kampung Ciseuti Desa Jalancagak Kecamatan Jalancagak Kabupaten Subang.

C. Prosedur Penelitian.

Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus, dimana setiap siklusnya terdiri dari satu kali pertemuan. Penelitian ini menuntut persiapan terencana yang dapat menentukan kelancaran pelaksanaan penelitian yakni berupa penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran, persiapan kelengkapan media, alat serta sumber pelajaran yang sesuai dengan materi yang telah ditentukan, alat evaluasi yang cukup mendukung dalam mengukur tingkat keberhasilan penguasaan konsep siswa.

Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus dan tahapan-tahapan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Observasi awal (identifikasi masalah)

Pada tahap ini dilakukan identifikasi kesulitan siswa dalam memahami pokok bahasan benda langit.

2. Perencanaan tindakan 3. Pelaksanaan tindakan 4. Pengamatan


(23)

29

Deskripsi penelitian tiap siklus berisi tahap perencanaan dan tahap tindakan yang terdapat dalam penelitian tindakan kelas, sedangkan hasil pembahasan sesuai dengan tahapan observasi dan tahapan refleksi pada penelitian tindakan kelas.

1. SIKLUS I a. Perencanaan

Setelah masalah teridentifikasi penulis membuat perencanaan tindakan yang terdiri dari menyusun instrument penelitian seperti silabus, RPP, LKS, kisi-kisi dan soal tes untuk kegiatan belajar mengajar terkait konsep benda langit, mempersiapkan bahan dan peralatan yang akan dipergunakan dalam kegiatan pengamatan berupa lembar observasi, meja dan kursi untuk observer di kelas, mempersiapkan media dan peralatan yang akan digunakan dalam proses pembelajaran berupa video pembelajaran yang diunduh dari http://www.youtube.com serta meminta satu orang rekan guru untuk melakukan observasi kegiatan belajar.

Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus I disusun dengan menekankan pada tujuan pembelajaran agar siswa mampu memahami perubahan kenampakan permukaan bumi dan benda langit dan mendeskripsikan posisi bulan dan kenampakan bumi dari hari ke hari. b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Kegiatan awal yang dilakukan dalam proses pembelajaran adalah melakukan tes awal kepada siswa. Dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam menyebutkan nama-nama benda langit dan menjelaskan ciri-ciri benda langit. Kemudian siswa belajar dengan mengamati video tentang benda langit dan mengerjakan LKS yang berisi pertanyaan produktif secara individual. Pada kegiatan akhir siswa kembali mengerjakan soal post test untuk mengetahui perkembangan hasil belajar siswa dengan menggunakan LKS pertanyaan produktif.


(24)

30

c. Pengamatan

Pelaksanaan siklus I diobservasi oleh satu orang pengamat (observer). Kejadian serta hal-hal yang dianggap penting dicatat pada sebuah lembar pengamatan yang telah disediakan dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan video pembelajaran serta hasil belajar siswa setelah belajar menggunakan LKS yang memuat pertanyaan produktif tentang benda-benda langit.

d. Analisis data dan Refleksi

Kegiatan analisis data yang dilakukan yaitu melakukan analisis terhadap hasil tes belajar siswa sebelum dan sesudah belajar dengan menggunakan LKS yang berisi pertanyaan produktif. Selain itu juga dilakukan analisis pada hasil observasi yang dicatat oleh observer .

Setelah kegiatan analisis data dilakukan , maka tahap selanjutnya adalah kegiatan refleksi. Refleksi dilakukan dengan cara mengkaji kesulitan-kesulitan yag didapat dalam proses pembelajaran dan tahap yang terlaksana maupun yang tidak terlaksana dalam pembelajaran. Dalam kegiatan refleksi juga mencari solusi untuk mengatasi kesulitan yang didapat dalam pelaksanaan siklus satu dan mempertahankan keberhasilan yang sudah didapatkan agar perencanaan untuk siklus selanjutnya lebih matang sehingga pelaksanaan pembelajaran berlangsung lebih baik dari siklus satu.

2. SIKLUS II

Dengan memperhatikan hasil refleksi pada siklus I maka, peneliti dan pengamat (observer) perlu mengambil tindak lanjut suatu pembelajaran pada


(25)

31

siklus berikutnya. Dengan tetap memperhatikan beberapa tahapan penelitian yaitu tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, tahap observasi serta tahap refleksi.

a. Perencanaan

Pada tahap ini direncanakan tindakan yang akan dilaksanakan untuk memperbaiki kekurangan atau kesulitan yang terjadi pada siklus satu berdasarkan hasil refleksi pada siklus I yang optimal. Maka dengan itu, kegiatan yang dilakukan guru yaitu merumuskan masalah, mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja siswa, lembar observasi dan mempersiapkan media pembelajaran yaitu video rotasi dan revolusi bulan yang diunduh dari www.youtube.com. Pembuatan RPP pada siklus ini hampir sama dengan pembuatan RPP pada siklus I. Kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu dengan memberikan pre-test kemudian menayangkan video tentang rotasi dan revolusi bulan dengan menggunakan LCD projector. Kemudian siswa mengamati tayangan video sekaligus mengerjakan LKS yang memuat pertanyaan produktif tentang rotasi dan revolusi bulan. Pada kegiatan akhir siswa mengerjakan soal post test yang berjumlah 8 butir soal berbentuk uraian.

b. Pelaksanaan tindakan

Seluruh rencana yang disusun dengan tahap perencanaan akan dilaksanakan sebagaimana mestinya.

c. Pengamatan

Pelaksanaan siklus II diobservasi oleh satu orang pengamat (observer). Kejadian serta hal-hal yang dianggap penting dicatat pada sebuah lembar pengamatan yang telah disediakan dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan pembelajaran dengan


(26)

32

menggunakan video pembelajaran rotasi dan revolusi bulan serta hasil belajar siswa setelah belajar menggunakan LKS yang memuat pertanyaan produktif tentang rotasi dan revolusi bulan.

d. Analisis Data dan Refleksi

Analisis data dilakukan terhadap dua jenis data, yaitu data berupa hasil pengisian lembar observasi guru dan hasil tes konsep tentang rotasi dan revolusi bulan yang dilaksanakan sebelum dan sesudah pembelajaran.

Refleksi adalah upaya untuk mengkaji apa yang telah terjadi dan apa yang telah dihasilkan, dengan cara menganalisis apakah semua langkah dalam RPP dapat terlaksana dengan baik atau tidak. Hasil refleksi tersebut diambil sebagai acuan dalam mengambil langkah tindakan selanjutnya bila dirasakan pelaksanaan tindakan yang telah disajikan kurang memuaskan atau tidak sesuai dengan yang diharapkan

3. SIKLUS III

Dengan memperhatikan hasil refleksi pada siklus II maka, peneliti dan pengamat (observer) perlu mengambil tindak lanjut suatu pembelajaran pada siklus berikutnya. Dengan tetap memperhatikan beberapa tahapan penelitian yaitu tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, tahap observasi serta tahap refleksi.

a. Perencanaan

Pada tahap ini direncanakan tindakan yang akan dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus II yang optimal. Maka dengan itu, kegiatan yang dilakukan guru yaitu merumuskan masalah yang terjadi pada siklus kedua, kemudian hal tersebut menjadi dasar untuk menyusun


(27)

33

pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja siswa dan mempersiapkan media pembelajaran yaitu video fase-fase bulan yang diunduh dari www.youtube.com. Pembuatan RPP pada siklus ini hampir sama dengan pembuatan RPP pada siklus II, karena masih dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar yang sama namun indikator capaian kompetensi yang berbeda. Kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu dengan memberikan pre-test kemudian menayangkan video dengan LCD projektor, siswa mengerjakan LKS yang telah dipersiapkan kemudian pada kegiatan akhir guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari hasil kegiatan belajar yang telah dilakukan . Pada kegiatan akhir siswa mengerjakan soal post test.

b. Pelaksanaan tindakan

Seluruh rencana yang disusun dengan tahap perencanaan akan dilaksanakan sebagaimana mestinya.

c. Pengamatan

Pelaksanaan siklus II diobservasi oleh satu orang pengamat (observer). Kejadian serta hal-hal yang dianggap penting dicatat pada sebuah lembar pengamatan yang telah disediakan dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan video fase-fase bulan serta hasil belajar siswa setelah belajar menggunakan LKS yang memuat pertanyaan produktif.

d. Analisis Data dan Refleksi

Di dalam kegiatan refleksi terdapat beberapa kegiatan, diantaranya yaitu menganalisis dan menginterpretasikan data yang telah diperoleh pada saat pelaksanaan tindakan. Data yang telah dikumpulkan seperti hasil pengisian lembar observasi, hasil tes belajar siswa, dan hasil pengisian angket siswa kemudian dianalisis sesuai dengan teknik yang digunakan pada masing-masing data.


(28)

34

Kegiatan refleksi diawali dengan mengkaji tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran yang terlaksana atau tidak terlaksana melalui hasil pengisian lembar observasi. Jika ada tahap yang tidak terlaksana maka akan dilihat pengaruhnya melalui hasil tes belajar siswa, hasil pengerjaan LKS dan hasil angket. Selain itu refleksi juga mengidentifikasi kesulitan dan keberhasilan yang telah didapat dalam pelaksanaan tindakan.

D. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh kebenaran yang obyektif dalam pengumpulan data, diperlukan adanya instrumen yang tepat sehingga masalah yang diteliti dapat direfleksi dengan baik.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah dengan menggunakan beberapa instrumen pendukung yang cukup mewakili untuk keberhasilan penelitian pembelajaran. Beberapa instrumen penelitian yang digunakan adalah tes, angket, dan lembar observasi.

1. Tes

Dalam penelitian ini tes yang diberikan pada siswa berupa tes tertulis dengan menggunakan 10 butir soal obyektif (pilihan ganda) untuk siklus kesatu dan siklus ketiga dan 8 butir soal subyektif (uraian) untuk siklus kedua dengan cakupan konsep benda langit pada siklus pertama, rotasi dan revolusi bulan pada siklus kedua, dan fase-fase bulan pada siklus ketiga.

Tes dilaksanakan di awal dan di akhir proses pembelajaran dengan tujuan untuk mengetahui sejauhmana kemampuan siswa dalam memahami perubahan kenampakan bumi dan benda langit sehingga dapat mendeskripsikan posisi bulan dan kenampakan bumi dari hari ke hari. Penyusunan soal terlebih dahulu dimulai dengan menyusun kisi-kisi penulisan soal disesuaikan dengan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi pada masing-masing siklus. Berikut ini kisi-kisi penulisan soal pre-tes dan posttes untuk siklus I hingga siklus III :


(29)

(30)

(31)

(32)

(33)

(34)

(35)

41

2. Angket

Angket diajukan langsung kepada siswa dengan bentuk angket isian tertutup yang jawabannya sudah disediakan dengan alternatif jawaban “ya” atau “tidak”. Angket dilaksanakan setelah siswa selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran, tepatnya pada siklus ketiga.

Berikut kisi-kisi angket yang dipergunakan :

Tabel 3.4. Kisi-kisi angket. No

.

Aspek yang digali

Pertanyaan Jumlah item

pertanyaan 1 Proses

pembelajaran 

Apakah pembelajaran IPA dengan menggunakan video cukup menarik?

3

 Apakah kamu merasa senang ketika

belajar?

 Bagaimana jika pembelajaran seperti tadi dilakukan pada mata pelajaran lain?


(36)

42

pembelajaran baik isi dari video yang tadi ditayangkan?

 Bagaimana jika pembelajaran IPA dengan menggunakan video diadakan lagi?

3. Pertanyaan

 Apakah kamu dapat menyelesaikan / mengerjakan LKS dan soal dengan mudah?

5

 Bagaimana jika LKS dan soal

seperti tadi disajikan lagi dalam mata pelajaran lainnya?

 Apakah pertanyaan yang ada di LKS dan soal dapat dimengerti?  Apakah jumlah pertanyaan di LKS

dan soal cukup?

 Apakah kamu dapat menjawab semua pertanyaan?

Pengumpulan data melalui angket dimaksudkan untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai kegiatan pembelajaran IPA tentang benda langit dengan menggunakan LKS yang berisi pertanyaan produktif.

3. Lembar Observasi

Observasi adalah upaya mengamati dan mendokumentasikan hal-hal yang terjadi selama tindakan berlangsung. Dalam penelitian kelas, observasi adalah suatu upaya pengamatan yang memusatkan pada pengumpulan data yang berkenaan dengan proses pelaksanaan tindakan. Setelah melalui tahapan perencanaan bersama dalam mengobservasi tahap berikutnya adalah menentukan kriteria yang akan diamati selama pembelajaran berlangsung.

Untuk memudahkan dalam menyusun lembar observasi, maka dibuat kisi-kisi penyusunan lembar observasi sebagai berikut:

Tabel 3.5. Kisi-kisi penulisan lembar observasi


(37)

43

pembelajaran II III

1 Kegiatan Awal

Membuka pelajaran dengan kegiatan berdo‟a, mengabsen dan pre-tes serta apersepsi

  

Memberikan motivasi dan penjelasan tujuan pembelajaran

  

2 Kegiatan inti Memberikan lembar kerja siswa dan menjelaskan tata cara pengisiannya    Menayangkan video pembelajaran dan meminta siswa mengamati tayangan serta mengisi LKS

  

Bertanya kepada siswa

tentang jumlah

pertanyaan produktif di LKS yang sudah dijawab

  

Membimbing siswa menyimpulkan kegiatan belajar yang telah dilakukan

  

Memberi kesempatan pada siswa untuk


(38)

44

bertanya tentang materi pelajaran

3 Kegiatan Akhir

Memberikan soal posttes kepada siswa

  

Meminta siswa untuk mengumpulkan

pekerjaannya

  

Menginformasikan materi untuk pertemuan selanjutnya

 

Menutup pelajaran dengan pesan moral dan salam

  

Fokus observasi dalam penelitian ini yaitu keterlaksanaan kegiatan pembelajaran IPA dengan menggunakan LKS berisi pertanyaan-pertanyaan produktif. Data hasil observasi digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian yaitu tentang perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran IPA dengan menggunakan LKS berisi pertanyaan produktif.

E. Pengolahan data 1. Tes

Hasil tes pada pre-tes dan post-tes yang didapat diolah dengan menggunakan metode rata-rata dan persentase, yang langkah-langkah analisa datanya seperti berikut ini:

a) Menghitung skor tiap-tiap individu berdasarkan rubrik penilaian yang telah ditetapkan


(39)

45

c) Menghitung nilai rata-rata skor hasil belajar, dengan menggunakan rumus sebagai berikut: n Keseluruha Siswa Banyaknya Belajar Hasil Skor Total Jumlah Belajar Hasil Rata

Rata 

(doelmuiz.files.wordpress.com)

d) Menghitung kriteria ketuntasan individual berdasarkan Standar Ketuntasan Minimal yang telah ditetapkan sekolah, yaitu:

 Siswa dikatakan tuntas, jika siswa mendapatkan nilai minimal 67 poin

 Siswa dikatakan tidak tuntas, jika siswa mendapatkan nilai dibawah 67 poin

e) Menghitung banyaknya siswa yang telah menuntaskan hasil belajarnya

f) Menghitung persentase banyaknya siswa yang telah menuntaskan hasil belajarnya, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

% 100 % x n Keseluruha Siswa Banyaknya Tuntas yang Siswa Banyaknya Belajar Hasil Ketuntasan(doelmuiz.files.wordpress.com)

g) Menghitung rata-rata capaian

2. Lembar observasi

Data hasil observasi pada pelaksanaan pembelajaran IPA dengan menggunakan LKS berisi pertanyaan produktif dan video pembelajaran yang dilakukan oleh seorang rekan sejawat, dikumpulkan kemudian dianalisis secara deskripstif setelah sebelumnya dilakukan refleksi dahulu tentang proses pembelajaran yang sudah dilakukan.

3. Angket

Data hasil angket yang diberikan kepada siswa, setelah terkumpul dihitung persentase siswa yang menjawab ya maupun yang menjawab


(40)

46

tidak dari setiap pertanyaan yang diajukan. Rumus yang digunakan sebagai berikut :

% 100

% x

n Keseluruha Siswa

Banyaknya

menjawab yang

Siswa Banyaknya siswa


(41)

Yuri Pratiwi , 2013

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. SIMPULAN

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan pada hasil temuan dan pembahasan penelitian ini, maka dapat dirumuskan kesimpulan sebagai berikut :

1. Perencanaan pembelajaran IPA tentang pokok bahasan Benda Langit kelas IV SDN KarangMulya Kecamatan Jalancagak Kabupaten Subang dengan menggunakan pertanyaan produktif pada LKS dilakukan dengan baik, hal tersebut dapat terlihat dari persiapan yang dilakukan sebelum pembelajaran. Persiapan tersebut meliputi ; penyusunan silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja siswa yang berisi pertanyaan produktif, penyiapan alat dan media pembelajaran yang direncanakan dengan baik oleh peneliti.

2. Pada pelaksanaan pembelajaran IPA tentang pokok bahasan Benda Langit dengan menggunakan pertanyaan produktif pada LKS, siswa cukup antusias mengikuti proses pembelajaran karena selain LKS guru juga menggunakan media audio visual berupa video pembelajaran yang menarik perhatian siswa. Siswa merasa tertarik karena penasaran dengan isi dari video yang ditayangkan yang berbeda-beda pada tiap siklusnya. Proses pembelajaran dengan menggunakan pertanyaan produktif pada LKS juga membuat siswa harus berkonsentrasi mengamati video yang ditayangkan sehingga siswa dapat memahami materi yang disampaikan dan hasil belajar siswa pun dapat meningkat. 3. Hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA tentang pokok bahasan

Benda Langit dengan menggunakan pertanyaan produktif pada LKS mengalami peningkatan dari setiap siklusnya. Walaupun peningkatan


(42)

siklus I ke siklus II tidak begitu besar namun banyak perubahan positif dari respon dan sikap siswa ketika belajar dan sesudah belajar. Peningkatan yang cukup besar terjadi pada siklus II menuju siklus III, hal tersebut terlihat dari rata-rata hasil belajar siswa dan jumlah siswa yang tuntas meskipun pada siklus III ada 1 orang siswa yang belum tuntas.

B. REKOMENDASI

Penelitian tindakan kelas pada pembelajaran IPA tentang pokok bahasan Benda Langit dengan menggunakan pertanyaan produktif pada LKS dapat meningkatkan hasil belajar siswa, oleh karena itu peneliti memberikan saran sebagai berikut :

1. Bagi guru, pembelajaran IPA dengan menggunakan pertanyaan produktif pada LKS dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Saran peneliti sebagai guru kita harus mempunyai kemauan yang keras untuk meningkatkan mutu pembelajaran baik dari proses maupun hasil belajar. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menyusun lembar kerja siswa yang baik , tidak hanya dengan menerapkan metode atau model pembelajaran yang baru saja, masih banyak cara lain untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Selain itu guru juga harus lebih banyak menggunakan media yang bervariasi untuk menarik perhatian siswa agar lebih serius dalam belajar dan guru diharapkan dapat mencoba mengkaji dan mengimplementasikan pertanyaan produktif pada LKS tersebut tentang pokok bahasan lainnya pada pembelajaran IPA dalam upaya meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran 2. Bagi peneliti lainnya bahwa penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan kajian untuk pengembangan penelitian selanjutnya agar lebih menarik dan dapat meningkatkan mutu pembelajaran.


(43)

75

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas.(2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Jakarta:Depdiknas.

Dirdjosoemarto,Soendjojo,dkk.(1991).Pendidikan IPA 2, Buku II.Jakarta:Depdikbud, Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan

Pendidikan Tinggi.

Elsteeg,Jos.(1985).The Right Questions at the Right Time.In Wynne

Harlen.Primary Science : Taking the

plunge.Oxford,England:Heinemann Educational,36-46.

Haryanto,2007.Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD kelas 4.Jakarta:Erlangga

Hermawan,et al.(2010).Metode Penelitian Pendidikan SD.Bandung:UPI Press

Hernawan, H.A dkk..2007.Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta:Universitas Terbuka

Hidayat Bambang,dkk.(1978).Bumi dan Antariksa I.Jakarta:Depdikbud

Karim,S.,Rustaman,A. dan Rustaman,N.(1994). Bagaimana Merancang

Pertanyaan Produktif. Proyek Pengadaan Alat Peraga IPA SD.

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Depdikbud: Jakarta

Komala,Ratna. (2010). Analisis Pertanyaan pada Desain Kegiatan

Laboratorium Kelas XII dalam Konsep Fotosintesis. Skripsi pada

FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Martens,L.M.(1999).Productive Questions:Tools for Suporting Constructivist Learning.Science and Children,24-53.

Mulyasa, E.2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:PT.Remaja Rosdakarya

Rachmawati,M. (2012). Pengaruh Pertanyaan Pengarah terhadap

Kemampuan Siswa dalam Menarik Kesimpulan pada Konsep Pencemaran Air. Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak

diterbitkan.

Rustaman,N. dan Rustaman,A. (2003). Peranan Pertanyaan Produktif

dalam Pengembangan KPS dan LKS. Bahan Seminar dan


(44)

76

Rustaman,N.2007.Strategi Pembelajaran Biologi.Universitas Terbuka. Sudjana,Nana 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya

Slameto.2003. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Tjasyono,B.HK.(2006). Ilmu Kebumian dan Antariksa.

Bandung:PT.Remaja Rosdakarya bekerjasama dengan Program Pascasarjana UPI.

Wahyudin,dkk..(2006).Evaluasi Pembelajaran SD. Bandung:UPI Press

Widodo, A. (2006). Profil Pertanyaan Guru dan Siswa dalam

Pembelajaran Sains. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. 4(2),

139-148.

Widodo dkk.,. (2006). Peningkatan Kemampuan Siswa SD untuk

Mengajukan Pertanyaan Produktif. Jurnal Pendidikan dan

Pembelajaran.

Wiriatmadja,R. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: UPI bekerjasama dengan PT.Remaja Rosdakarya

Asy’ari, Muslichah (2006). Hakekat Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.

[Online]. Tersedia : http://www.sekolahdasar.net/2011/05/hakekat-pembelajaran-ipa-di-sekolah.html#ixzz2OvJ89VjJ[10 Mei 2013]

Poedjiati (2005). Hakekat Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. [Online]. Tersedia :

http://www.sekolahdasar.net/2011/05/hakekat-pembelajaran-ipa-di-sekolah.html#ixzz2OvJ89VjJ[10 Mei 2013]

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/20100819.jpg

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/d/dd/Full_Moon_ Luc_Viatour.jpg/220px-Full_Moon_Luc_Viatour.jpg

http://1.bp.blogspot.com

http://artikelastronomi.blogspot.com/2009/05/artikel-lengkap-tentang-bulan.html


(1)

45

Yuri Pratiwi , 2013

Penggunaan Pertanyaan Produktif Pada LKS Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Benda Langit (Penelitian Tindakan Kelas Di SDN Karang Mulya Kelas IV Semester Genap Tahun Pelajaran 2012-2013 Kecamatan Jalancagak Kabupaten Subang) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

c) Menghitung nilai rata-rata skor hasil belajar, dengan menggunakan rumus sebagai berikut: n Keseluruha Siswa Banyaknya Belajar Hasil Skor Total Jumlah Belajar Hasil Rata

Rata 

(doelmuiz.files.wordpress.com)

d) Menghitung kriteria ketuntasan individual berdasarkan Standar Ketuntasan Minimal yang telah ditetapkan sekolah, yaitu:

 Siswa dikatakan tuntas, jika siswa mendapatkan nilai minimal 67 poin

 Siswa dikatakan tidak tuntas, jika siswa mendapatkan nilai dibawah 67 poin

e) Menghitung banyaknya siswa yang telah menuntaskan hasil belajarnya f) Menghitung persentase banyaknya siswa yang telah menuntaskan hasil

belajarnya, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

% 100 % x n Keseluruha Siswa Banyaknya Tuntas yang Siswa Banyaknya Belajar Hasil Ketuntasan(doelmuiz.files.wordpress.com) g) Menghitung rata-rata capaian

2. Lembar observasi

Data hasil observasi pada pelaksanaan pembelajaran IPA dengan menggunakan LKS berisi pertanyaan produktif dan video pembelajaran yang dilakukan oleh seorang rekan sejawat, dikumpulkan kemudian dianalisis secara deskripstif setelah sebelumnya dilakukan refleksi dahulu tentang proses pembelajaran yang sudah dilakukan.

3. Angket

Data hasil angket yang diberikan kepada siswa, setelah terkumpul dihitung persentase siswa yang menjawab ya maupun yang menjawab


(2)

46

Yuri Pratiwi , 2013

Penggunaan Pertanyaan Produktif Pada LKS Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Benda Langit (Penelitian Tindakan Kelas Di SDN Karang Mulya Kelas IV Semester Genap Tahun Pelajaran 2012-2013 Kecamatan Jalancagak Kabupaten Subang) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tidak dari setiap pertanyaan yang diajukan. Rumus yang digunakan sebagai berikut :

% 100

% x

n Keseluruha Siswa

Banyaknya

menjawab yang

Siswa Banyaknya siswa


(3)

Yuri Pratiwi , 2013

Penggunaan Pertanyaan Produktif Pada LKS Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Benda Langit (Penelitian Tindakan Kelas Di SDN Karang Mulya Kelas IV Semester Genap Tahun Pelajaran 2012-2013 Kecamatan Jalancagak Kabupaten Subang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. SIMPULAN

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan pada hasil temuan dan pembahasan penelitian ini, maka dapat dirumuskan kesimpulan sebagai berikut :

1. Perencanaan pembelajaran IPA tentang pokok bahasan Benda Langit kelas IV SDN KarangMulya Kecamatan Jalancagak Kabupaten Subang dengan menggunakan pertanyaan produktif pada LKS dilakukan dengan baik, hal tersebut dapat terlihat dari persiapan yang dilakukan sebelum pembelajaran. Persiapan tersebut meliputi ; penyusunan silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja siswa yang berisi pertanyaan produktif, penyiapan alat dan media pembelajaran yang direncanakan dengan baik oleh peneliti.

2. Pada pelaksanaan pembelajaran IPA tentang pokok bahasan Benda Langit dengan menggunakan pertanyaan produktif pada LKS, siswa cukup antusias mengikuti proses pembelajaran karena selain LKS guru juga menggunakan media audio visual berupa video pembelajaran yang menarik perhatian siswa. Siswa merasa tertarik karena penasaran dengan isi dari video yang ditayangkan yang berbeda-beda pada tiap siklusnya. Proses pembelajaran dengan menggunakan pertanyaan produktif pada LKS juga membuat siswa harus berkonsentrasi mengamati video yang ditayangkan sehingga siswa dapat memahami materi yang disampaikan dan hasil belajar siswa pun dapat meningkat. 3. Hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA tentang pokok bahasan

Benda Langit dengan menggunakan pertanyaan produktif pada LKS mengalami peningkatan dari setiap siklusnya. Walaupun peningkatan


(4)

Yuri Pratiwi , 2013

Penggunaan Pertanyaan Produktif Pada LKS Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Benda Langit (Penelitian Tindakan Kelas Di SDN Karang Mulya Kelas IV Semester Genap Tahun Pelajaran 2012-2013 Kecamatan Jalancagak Kabupaten Subang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

siklus I ke siklus II tidak begitu besar namun banyak perubahan positif dari respon dan sikap siswa ketika belajar dan sesudah belajar. Peningkatan yang cukup besar terjadi pada siklus II menuju siklus III, hal tersebut terlihat dari rata-rata hasil belajar siswa dan jumlah siswa yang tuntas meskipun pada siklus III ada 1 orang siswa yang belum tuntas.

B. REKOMENDASI

Penelitian tindakan kelas pada pembelajaran IPA tentang pokok bahasan Benda Langit dengan menggunakan pertanyaan produktif pada LKS dapat meningkatkan hasil belajar siswa, oleh karena itu peneliti memberikan saran sebagai berikut :

1. Bagi guru, pembelajaran IPA dengan menggunakan pertanyaan produktif pada LKS dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Saran peneliti sebagai guru kita harus mempunyai kemauan yang keras untuk meningkatkan mutu pembelajaran baik dari proses maupun hasil belajar. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menyusun lembar kerja siswa yang baik , tidak hanya dengan menerapkan metode atau model pembelajaran yang baru saja, masih banyak cara lain untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Selain itu guru juga harus lebih banyak menggunakan media yang bervariasi untuk menarik perhatian siswa agar lebih serius dalam belajar dan guru diharapkan dapat mencoba mengkaji dan mengimplementasikan pertanyaan produktif pada LKS tersebut tentang pokok bahasan lainnya pada pembelajaran IPA dalam upaya meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran 2. Bagi peneliti lainnya bahwa penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan kajian untuk pengembangan penelitian selanjutnya agar lebih menarik dan dapat meningkatkan mutu pembelajaran.


(5)

75

Yuri Pratiwi , 2013

Penggunaan Pertanyaan Produktif Pada LKS Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Benda Langit (Penelitian Tindakan Kelas Di SDN Karang Mulya Kelas IV Semester Genap Tahun Pelajaran 2012-2013 Kecamatan Jalancagak Kabupaten Subang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas.(2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta:Depdiknas.

Dirdjosoemarto,Soendjojo,dkk.(1991).Pendidikan IPA 2, Buku II.Jakarta:Depdikbud, Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Tinggi.

Elsteeg,Jos.(1985).The Right Questions at the Right Time.In Wynne Harlen.Primary Science : Taking the plunge.Oxford,England:Heinemann Educational,36-46.

Haryanto,2007.Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD kelas 4.Jakarta:Erlangga Hermawan,et al.(2010).Metode Penelitian Pendidikan SD.Bandung:UPI

Press

Hernawan, H.A dkk..2007.Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta:Universitas Terbuka

Hidayat Bambang,dkk.(1978).Bumi dan Antariksa I.Jakarta:Depdikbud Karim,S.,Rustaman,A. dan Rustaman,N.(1994). Bagaimana Merancang

Pertanyaan Produktif. Proyek Pengadaan Alat Peraga IPA SD. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Depdikbud: Jakarta

Komala,Ratna. (2010). Analisis Pertanyaan pada Desain Kegiatan Laboratorium Kelas XII dalam Konsep Fotosintesis. Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Martens,L.M.(1999).Productive Questions:Tools for Suporting Constructivist Learning.Science and Children,24-53.

Mulyasa, E.2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:PT.Remaja Rosdakarya

Rachmawati,M. (2012). Pengaruh Pertanyaan Pengarah terhadap Kemampuan Siswa dalam Menarik Kesimpulan pada Konsep Pencemaran Air. Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Rustaman,N. dan Rustaman,A. (2003). Peranan Pertanyaan Produktif dalam Pengembangan KPS dan LKS. Bahan Seminar dan Lokakarya bagi Guru-guru SLTP dan SMU di FPMIPA UPI


(6)

76

Yuri Pratiwi , 2013

Penggunaan Pertanyaan Produktif Pada LKS Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Benda Langit (Penelitian Tindakan Kelas Di SDN Karang Mulya Kelas IV Semester Genap Tahun Pelajaran 2012-2013 Kecamatan Jalancagak Kabupaten Subang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Rustaman,N.2007.Strategi Pembelajaran Biologi.Universitas Terbuka. Sudjana,Nana 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya

Slameto.2003. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Tjasyono,B.HK.(2006). Ilmu Kebumian dan Antariksa. Bandung:PT.Remaja Rosdakarya bekerjasama dengan Program Pascasarjana UPI.

Wahyudin,dkk..(2006).Evaluasi Pembelajaran SD. Bandung:UPI Press Widodo, A. (2006). Profil Pertanyaan Guru dan Siswa dalam

Pembelajaran Sains. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. 4(2), 139-148.

Widodo dkk.,. (2006). Peningkatan Kemampuan Siswa SD untuk Mengajukan Pertanyaan Produktif. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran.

Wiriatmadja,R. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: UPI bekerjasama dengan PT.Remaja Rosdakarya

Asy’ari, Muslichah (2006). Hakekat Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.

[Online]. Tersedia : http://www.sekolahdasar.net/2011/05/hakekat-pembelajaran-ipa-di-sekolah.html#ixzz2OvJ89VjJ[10 Mei 2013] Poedjiati (2005). Hakekat Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. [Online].

Tersedia :

http://www.sekolahdasar.net/2011/05/hakekat-pembelajaran-ipa-di-sekolah.html#ixzz2OvJ89VjJ[10 Mei 2013] http://upload.wikimedia.org/wikipedia/20100819.jpg

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/d/dd/Full_Moon_ Luc_Viatour.jpg/220px-Full_Moon_Luc_Viatour.jpg

http://1.bp.blogspot.com

http://artikelastronomi.blogspot.com/2009/05/artikel-lengkap-tentang-bulan.html


Dokumen yang terkait

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI KENAMPAKAN BENDA LANGIT.

0 1 37

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN PERTUMBUHAN TUMBUHAN.

1 1 36

PENGGUNAAN MULTIMEDIA PROYEKTOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN PENYESUAIAN MAHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA.

0 3 36

PENGGUNAAN MULTIMEDIA PROYEKTOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN PENYESUAIAN MAHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA.

0 3 30

PENERAPAN METODE INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN PENCERNAAN MANUSIA.

0 0 25

PENGGUNAAN MEDIA TORSO ANGGOTA TUBUH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN RANGKA MANUSIA.

0 0 33

PENGGUNAAN PERTANYAAN PRODUKTIF PADA LKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN ENERGI PANAS.

1 31 52

PENGGUNAAN MULTIMEDIA BERBASIS KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN.

1 2 39

PENGGUNAAN MULTIMEDIA BERBASIS KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN.

0 0 33

PENGGUNAAN PERTANYAAN PRODUKTIF PADA LKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG TOPIK SIFAT-SIFAT CAHAYA.

0 0 37