Soal dan Pembahasan OSN Matematika SMP Tingkat Kota 2015 (Bagian B) www.olimattohir.blogspot.com
Soal dan Pembahasan OSN Matematika SMP Tingkat Kabupaten/Kota 2015
Mohammad Tohir: Guru SMP Negeri 2 Jember
OLIMPIADE SAINS NASIONAL SMP
SELEKSI TINGKAT KABUPATEN / KOTA
TAHUN 2015
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL PENDID KAN DASAR
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
BIDANG STUDI MATEMATIKA
WAKTU : 150 MENIT
7 Maret 2015
BAGIAN B: ISIAN SINGKAT
1.
Misalkan x adalah suatu bilangan bulat dan x2 + 5x + 6 adalah suatu bilangan prima, maka nilai x
adalah ....
Pembahasan: –1 atau –4
Misalkan suatu bilangan prima = P
x2 + 5x + 6 = P
x2 + 5x + 6 – P = 0
x2 + 5x + (6 – P) = 0
Kemudian mencari dua bilangan yang menjadi faktor dari (6 – P) dan apabila dijumlahkan sama
dengan 5, misalkan dua bilangan tersebut adalah a dan b, maka didapat sebagai berikut.
a × b = 6 – P, dan a + b = 5
Sehingga a × b = 6 – P
a(5 – a) = 6 – P
(b = 5 – a)
Kemungkinan I a = 1 dan 5 – a = 6 – P
Sehingga P – a = 1
P–1=1
(a = 1)
P =2
Dengan demikian,
x2 + 5x + (6 – 2) = 0
x2 + 5x + 4 = 0
(x + 1)(x + 4) = 0
x = –1 atau x = –4
Kemungkinan II a = 6 – P dan 5 – a = 1
P + a = 6 dan a = 4
Sehingga P + a = 6
P+4=6
(a = 4)
P =2
http://olimattohir.blogspot.co.id/
1
Soal dan Pembahasan OSN Matematika SMP Tingkat Kabupaten/Kota 2015
Mohammad Tohir: Guru SMP Negeri 2 Jember
Dengan demikian,
x2 + 5x + (6 – 2) = 0
x2 + 5x + 4 = 0
(x + 1)(x + 4) = 0
x = –1 atau x = –4
Jadi, baik kemungkinan I maupun kemungkinan II nilai x adalah –1 atau –4
2.
Parabola y = ax2 + bx + c melalui titik (–2, 6) dan mempunyai sumbu simetri x = –1. Jika a, b, dan
c merupakan bilangan genap positif berurutan, maka nilai a + b + c adalah ....
Pembahasan: 12
Diketahui parabola y = ax2 + bx + c melalui titik (–2, 6) dan mempunyai sumbu simetri x = –1
b
sumbu simetri dari parabola y = ax2 + bx + c adalah x =
2a
b
–1 =
(x = –1)
2a
2a = b
Sehingga karena b = 2a, titik yang dilalui parabola tersebut adalah (–2, 6), maka
y = ax2 + bx + c
6 = a(–2)2 + (2a)( –2) + c
6 = 4a – 4a + c
c=6
Karena a, b, dan c merupakan bilangan genap positif berurutan, maka b = 4 dan a = 2
Dengan demikian a + b + c = 2 + 4 + 6 = 12
Jadi, nilai a + b + c adalah 12
3.
Perhatikan gambar berikut.
A
P
S
Q
B
R D
Titik P, Q, dan R masing-masing adalah titik singgung lingkaran pada sisi-sisi ACD. Diketahui
C
SDR = 60, panjang SR = panjang SQ = 1 cm, dan panjang RD =
maka luas ABC adalah .... cm2
3
3
cm. Jika ABC sama kaki,
Pembahasan: (12 + 7 3 ) cm2
Perhatikan ilustrasi gambar berikut.
http://olimattohir.blogspot.co.id/
2
Soal dan Pembahasan OSN Matematika SMP Tingkat Kabupaten/Kota 2015
Mohammad Tohir: Guru SMP Negeri 2 Jember
A
30
P
S
C
1 cm
1 cm
1 cm
30
R
Q
30
60 60
3
3
D
B
Diketahui SDR = 60, sehingga PCD = 30
ABC sama kaki, sehingga ABC = 30 dan ADB = 60
3
32 3
2
panjang RD = 3 cm, sehingga panjang SD = 3 3 dan PD =
3
Perhatikan PCD. Dengan menggunakan konsep perbandingan sudut 30 dan 60 pada segitiga
siku-siku, maka panjang PC = 2 + 3 dan panjang DC =
64 3
3
Sehingga karena ADC adalah segitiga sama kaki (Perhatikan gambar ADC di atas dan besar
sudut kaki-kaki), maka panjang AD =
64 3
3
dan panjang AC = 4 + 2 3
Perhatikan ABD. Dengan menggunakan konsep perbandingan sudut 30 dan 60 pada segitiga
siku-siku, maka panjang AB = 4 + 2 3
Kemudian mencari luas ABC dengan memperhatikan ACD dan ABD
Luas ABC = Luas ACD + Luas ABD
1
1
= × AC × PD + × AD × AB
2
2
1
= (AC × PD + AD × AB)
2
3 2 3 6 4 3
1
4 2 3
= 4 2 3
2
3 3
1
= 12 8 3 6 3 12 24 12 3 16 3 24
6
1
= 72 42 3
6
Luas ABC = 12 + 7 3
Jadi, luas ABC adalah (12 + 7 3 ) cm2
4.
Dua botol yang berukuran sama berisi penuh dengan larutan gula. Rasio kandungan gula dan air
pada botol pertama adalah 2 : 11 dan pada botol kedua adalah 3 : 5. Jika isi kedua botol tersebut
dicampurkan, maka rasio kendungan gula dan air hasil campurannya adalah ....
Pembahasan: 55 : 153
Misalkan kandungan gula pada botol pertama = g1
kandungan air pada botol pertama = a1
http://olimattohir.blogspot.co.id/
3
Soal dan Pembahasan OSN Matematika SMP Tingkat Kabupaten/Kota 2015
Mohammad Tohir: Guru SMP Negeri 2 Jember
kandungan gula pada botol kedua = g2
kandungan air pada botol kedua = a2
kandungan gula hasil campuran = g
kandungan air hasil campuran = a
2
11
sehingga g1 : a1 = 2 : 11
g1 =
dan a1 =
13
13
3
5
g2 : a2 = 3 : 5
g2 = dan a2 =
5
8
Dengan demikian hasil campurannya
2 3
55
g = g1 + g2 =
+ =
55 153
13 5 104
g:a=
:
= 55 : 153
104 104
11 5 153
+ =
a = a1 + a2 =
13 8 104
Jadi, rasio kendungan gula dan air hasil campurannya adalah 55 : 153
5.
Misalkan f(x) = 209 – x2. Jika terdapat dua bilangan bulat positif a dan b dengan a < b sehingga
b
= ....
f(ab) = f(a + 2b) – f(a – 2b), maka nilai
a
Pembahasan: 19
Diketahui f(ab) = f(a + 2b) – f(a – 2b) dengan a dan b bilangan bulat positif dan a < b
f(ab) = f(a + 2b) – f(a – 2b)
f(ab) = 209 – (a + 2b)2 – [2019 – f(a – 2b)2]
f(ab) = 209 – a2 – 4b2 – 4ab – [2019 – a2 – 4b2 + 4ab]
f(ab) = –8ab
Kemudian f(ab) = –8ab disubstitusikan kef(x) = 209 – x2
f(ab) = 209 – (ab)2
–8ab = 209 – (ab)2
(ab)2 –8ab – 209 = 0
(ab – 19)(ab + 11) = 0
ab = 19 dan ab = –11
Karena ab bilangan bulat positif dan a < b, maka ab = 19.
b
Sehingga a = 1 dan b = 19. Dengan demikian
= 19
a
b
Jadi, nilai = 19
a
6.
Jika jumlah 4 suku pertama suatu barisan aritmatika adalah 70 dan jumlah 12 suku berikutnya
adalah 690, maka suku ke-2015 barisan tersebut adalah ....
Pembahasan: 10080
Diketahui Jika jumlah 4 suku pertama suatu barisan aritmatika adalah 70 dan jumlah 12 suku
berikutnya adalah 690, maka dapat di uraikan seperti permisalan berikut:
1. Deret ke-4 suku pertama: a, a + b, a + 2b, a + 3b,
Sehingga jumlahnya a + (a + b) + (a + 2b) + (a + 3b) = 70
4a + 6b = 70
2a + 3b = 35
.... (1)
http://olimattohir.blogspot.co.id/
4
Soal dan Pembahasan OSN Matematika SMP Tingkat Kabupaten/Kota 2015
Mohammad Tohir: Guru SMP Negeri 2 Jember
Deret ke-12 suku berikutnya: a + 4b, a + 5b, a + 6b, .... , a + 14b, a + 15b
Sehingga jumlahnya (a + 4b) + (a + 5b) + (a + 6b) + .... (a + 14b) + (a + 15b) = 690
12a + 114b = 690
2a + 19b = 115 .... (2)
Berdasarkan persamaan (1) dan (2), didapat
2a + 3b = 35
2a + 19b = 115
– 16b = –80
b = 5, sehinga a = 10
Dengan demikian U2015 = a + (n – 1)b
= 10 + (2015 – 1)5
= 10 + (2014)5
= 10 + 10070
U2015 = 10080
2.
Jadi, suku ke-2015 barisan tersebut adalah 10080
7.
Diketahui sebuah prisma yang dibentuk oleh bidang-bidang sisi berupa: dua trapesium yang
kongruen ABFE dan DCGH. Jika AB sejajar EF, panjang AE = panjang BF, panjang AB = 2 kali
panjang EF, panjang AP = panjang PB = panjang DQ = panjang QC, AD AB dan EH EF,
maka perbandingan volume prisma APE.DQH dan prisma PBFE.QCGH adalah ....
H
E
G
F
Q
D
A
C
B
P
Pembahasan: 1 : 2
Perhatikan ilustrasi gambar berikut.
a
H
a
E
A
b
F
t
b
G
t
Q
D
C
b
a
P
a
B
Misalkan AP = PB = EF = a dan BC = FG = b
Perhatikan prisma APE.DQH.
http://olimattohir.blogspot.co.id/
5
Soal dan Pembahasan OSN Matematika SMP Tingkat Kabupaten/Kota 2015
Mohammad Tohir: Guru SMP Negeri 2 Jember
Volume prisma APE.DQH = Luas alas × tinggi
1
= ( a × t) × b
2
1
= abt
2
Perhatikan prisma PBFE.QCGH.
Volume prisma PBFE.QCGH = Luas alas × tinggi
= (a × b) × t
= abt
1
abt 1
Volume APE .DQH
Dengan demikian
= 2
=
Volume PBFE .QCGH
abt
2
Jadi, perbandingan volume prisma APE.DQH dan prisma PBFE.QCGH adalah 1 : 2
8.
Mulai tahun ini materi OSN SMP bidang Fisika dan Biologi digabung menjadi satu, yaitu IPA,
sehingga wakil dari setiap sekolah tahun ini maksimum 3 orang. Diketahui bahwa di Sekolah
Teladan terdapat 6 calon siswa yang siap dikirim untuk mengikuti lomba OSN SMP dengan
kemampuan sebagai beriku.
Siswa A : Siap mewakili bidang lomba Matematika, IPA, atau IPS
Siswa B dan C : Siap mewakili bidang lomba Matematika atau IPA
Siswa D : Siap mewakili bidang lomba Matematika atau IPS
Siswa E : Siap mewakili bidang lomba IPA atau IPS
Siswa F : Siap mewakili bidang lomba IPS
Siswa A dan B merupakan saudara kandung, sehingga sekolah mengambil kebijakan yakni tidak
mengijinkan dua orang yang bersaudara untuk mewakili sekolah (artinya jika A terpilih maka B
tidak terpilih, begitu pula sebaliknya). Jika Sekolah Teladan memutuskan untuk mengirimkan 3
siswa untuk mengikuti semua bidang lomba, maka cara yang mungkin untuk memilih wakil
sekolah tersebut ke OSN SMP tahun ini ada sebanyak ....
Pembahasan: 28 cara
Misalkan Siswa A = A
Siswa B = B
Siswa C = C
Siswa D = D
Siswa E = E
Siswa F = F
Diketahui Siswa A dan B merupakan saudara kandung, sehingga sekolah mengambil kebijakan
yakni tidak mengijinkan dua orang yang bersaudara untuk mewakili sekolah, dengan demikian
perjatikan tabel berikut:
No.
1
2
3
Matematika
A, B, C, D
A
A
A
http://olimattohir.blogspot.co.id/
Bidang Lomba
IPA
A, B, C, E
C
C
C
IPS
A, D, E, F
D
E
F
Keterangan
ada 3 cara
ada 3 cara
ada 2 cara
6
Soal dan Pembahasan OSN Matematika SMP Tingkat Kabupaten/Kota 2015
Mohammad Tohir: Guru SMP Negeri 2 Jember
No.
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Matematika
A, B, C, D
A
A
B
B
B
B
B
C
C
D
D
D
D
Bidang Lomba
IPA
A, B, C, E
E
E
C
C
C
E
E
E
E
A
B
C
E
Total
IPS
A, D, E, F
D
F
D
E
F
D
F
D
F
F
F
F
F
Keterangan
ada 3 cara
ada 1 cara
ada 2 cara
ada 2 cara
ada 2 cara
ada 2 cara
ada 1 cara
ada 2 cara
ada 1 cara
ada 1 cara
ada 1 cara
ada 1 cara
ada 1 cara
ada 28 cara
Jadi, cara yang mungkin untuk memilih wakil sekolah tersebut ke OSN SMP tahun ini ada
sebanyak 28 cara
9.
Sebuah ABC dicerminkan terhadap sumbu Y, kemudian dicerminkan lagi terhadap garis y = 3
sehingga hasil pencerminannya adalah A’B’C’. Jika koordinat titik-titik A’(8,0), B’(8,–4), dan
C’(4,0), maka koordinat titik-titik A, B, dan C berturut-turut adalah ....
Pembahasan: A(–8,6), B(–8,10), dan C(–4,6)
Perhatikan ilustrasi gambar berikut
Diketahui koordinat titik-titik A’(8,0), B’(8,–4), dan C’(4,0)
Dimisalkan koordinat titik-titik sebelum dicerminkan pada garis y = 3, yakni titik-titik A2(8,6),
B2(8,10), dan C2(4,6)
Sehingga koordinat titik-titik sebelum dicerminkan pada garis sumbu y adalah titik-titik A(–8,6),
B(–8,10), dan C(–4,6)
Jadi, koordinat titik-titik A, B, dan C berturut-turut adalah (–8,6), (–8,10), dan (–4,6)
http://olimattohir.blogspot.co.id/
7
Soal dan Pembahasan OSN Matematika SMP Tingkat Kabupaten/Kota 2015
Mohammad Tohir: Guru SMP Negeri 2 Jember
10. Tini ingin membuat gelang dari bahan manik-manik berwarna-warni yang terdiri dari masingmasing 3 butir manik-manik berwarna merah, kuning, hijau, biru, dn putih. Ia ingin menyusun
manik-manik tersebut sedemikian rupa sehingga di antara 2 manik-manik berwarna putih selalu
terdapat 4 manik-manik berwarna selain putih. Banyak susunan gelang yang mungkin untuk
dibuat adalah ....
Pembahasan: 61608 cara
Perhatikan ilustrasi gambar gelang berikut ini.
III
I
II
Misalkan Putih = P = 3
Merah = M = 3
Kuning = K = 3
Hijau = H = 3
Biru = B = 3
Dikatahui di antara 2 manik-manik berwarna putih selalu terdapat 4 manik-manik berwarna selain
putih. Sehingga yang dicari aadalah susunan warna manik-manik yang berwarna selalin putih,
yaitu sebanyak M + K + H + B = 3 + 3 + 3 + 3 = 12.
Kemudian kita perhatikan, susunan warna manik-manik pada lokasi I, II, dan III memiliki unsur
yang sama, sehingga susunan warna manik-manik tersebut membentuk permutasi berulang, karena
ada 12 unsur dengan 3 unsur yang muncul.
Perhatikan susunan warna manik-manik pada lokasi I, II, dan III. Apabila susunan warna manikmanik pada lokasi I di pindah ke lokasi II, dan susunan warna manik-manik pada lokasi II di
pindah ke lokasi III serta susunan warna manik-manik pada lokasi III di pidah ke lokasi I, maka
perputaran warna tersebut dianggap sama dan warnanya dibolak-balikpun juga sama,
sehingga permutasi siklis tersebut harus dibagi 6 (diagi 3 dan dibagi 2). Akan tetapi masih ada
satu susunan lagi yang harus ditambahkan yaitu susunan warna berbeda pada ke-3 lokasi tersebut,
12!
4!
yakni
= 61600 + 8 = 61608
3!3!3!3!6 3
Jadi, banyak susunan gelang yang mungkin untuk dibuat adalah 61608 cara
Disusun oleh : Mohammad Tohir
Jika ada saran, kritik maupun masukan
silahkan kirim ke- My email: suidhat.family@gmail.com
Terima kasih.
My blog : http://matematohir.wordpress.com/
http://olimattohir.blogspot.co.id/
http://olimattohir.blogspot.co.id/
8
Mohammad Tohir: Guru SMP Negeri 2 Jember
OLIMPIADE SAINS NASIONAL SMP
SELEKSI TINGKAT KABUPATEN / KOTA
TAHUN 2015
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL PENDID KAN DASAR
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
BIDANG STUDI MATEMATIKA
WAKTU : 150 MENIT
7 Maret 2015
BAGIAN B: ISIAN SINGKAT
1.
Misalkan x adalah suatu bilangan bulat dan x2 + 5x + 6 adalah suatu bilangan prima, maka nilai x
adalah ....
Pembahasan: –1 atau –4
Misalkan suatu bilangan prima = P
x2 + 5x + 6 = P
x2 + 5x + 6 – P = 0
x2 + 5x + (6 – P) = 0
Kemudian mencari dua bilangan yang menjadi faktor dari (6 – P) dan apabila dijumlahkan sama
dengan 5, misalkan dua bilangan tersebut adalah a dan b, maka didapat sebagai berikut.
a × b = 6 – P, dan a + b = 5
Sehingga a × b = 6 – P
a(5 – a) = 6 – P
(b = 5 – a)
Kemungkinan I a = 1 dan 5 – a = 6 – P
Sehingga P – a = 1
P–1=1
(a = 1)
P =2
Dengan demikian,
x2 + 5x + (6 – 2) = 0
x2 + 5x + 4 = 0
(x + 1)(x + 4) = 0
x = –1 atau x = –4
Kemungkinan II a = 6 – P dan 5 – a = 1
P + a = 6 dan a = 4
Sehingga P + a = 6
P+4=6
(a = 4)
P =2
http://olimattohir.blogspot.co.id/
1
Soal dan Pembahasan OSN Matematika SMP Tingkat Kabupaten/Kota 2015
Mohammad Tohir: Guru SMP Negeri 2 Jember
Dengan demikian,
x2 + 5x + (6 – 2) = 0
x2 + 5x + 4 = 0
(x + 1)(x + 4) = 0
x = –1 atau x = –4
Jadi, baik kemungkinan I maupun kemungkinan II nilai x adalah –1 atau –4
2.
Parabola y = ax2 + bx + c melalui titik (–2, 6) dan mempunyai sumbu simetri x = –1. Jika a, b, dan
c merupakan bilangan genap positif berurutan, maka nilai a + b + c adalah ....
Pembahasan: 12
Diketahui parabola y = ax2 + bx + c melalui titik (–2, 6) dan mempunyai sumbu simetri x = –1
b
sumbu simetri dari parabola y = ax2 + bx + c adalah x =
2a
b
–1 =
(x = –1)
2a
2a = b
Sehingga karena b = 2a, titik yang dilalui parabola tersebut adalah (–2, 6), maka
y = ax2 + bx + c
6 = a(–2)2 + (2a)( –2) + c
6 = 4a – 4a + c
c=6
Karena a, b, dan c merupakan bilangan genap positif berurutan, maka b = 4 dan a = 2
Dengan demikian a + b + c = 2 + 4 + 6 = 12
Jadi, nilai a + b + c adalah 12
3.
Perhatikan gambar berikut.
A
P
S
Q
B
R D
Titik P, Q, dan R masing-masing adalah titik singgung lingkaran pada sisi-sisi ACD. Diketahui
C
SDR = 60, panjang SR = panjang SQ = 1 cm, dan panjang RD =
maka luas ABC adalah .... cm2
3
3
cm. Jika ABC sama kaki,
Pembahasan: (12 + 7 3 ) cm2
Perhatikan ilustrasi gambar berikut.
http://olimattohir.blogspot.co.id/
2
Soal dan Pembahasan OSN Matematika SMP Tingkat Kabupaten/Kota 2015
Mohammad Tohir: Guru SMP Negeri 2 Jember
A
30
P
S
C
1 cm
1 cm
1 cm
30
R
Q
30
60 60
3
3
D
B
Diketahui SDR = 60, sehingga PCD = 30
ABC sama kaki, sehingga ABC = 30 dan ADB = 60
3
32 3
2
panjang RD = 3 cm, sehingga panjang SD = 3 3 dan PD =
3
Perhatikan PCD. Dengan menggunakan konsep perbandingan sudut 30 dan 60 pada segitiga
siku-siku, maka panjang PC = 2 + 3 dan panjang DC =
64 3
3
Sehingga karena ADC adalah segitiga sama kaki (Perhatikan gambar ADC di atas dan besar
sudut kaki-kaki), maka panjang AD =
64 3
3
dan panjang AC = 4 + 2 3
Perhatikan ABD. Dengan menggunakan konsep perbandingan sudut 30 dan 60 pada segitiga
siku-siku, maka panjang AB = 4 + 2 3
Kemudian mencari luas ABC dengan memperhatikan ACD dan ABD
Luas ABC = Luas ACD + Luas ABD
1
1
= × AC × PD + × AD × AB
2
2
1
= (AC × PD + AD × AB)
2
3 2 3 6 4 3
1
4 2 3
= 4 2 3
2
3 3
1
= 12 8 3 6 3 12 24 12 3 16 3 24
6
1
= 72 42 3
6
Luas ABC = 12 + 7 3
Jadi, luas ABC adalah (12 + 7 3 ) cm2
4.
Dua botol yang berukuran sama berisi penuh dengan larutan gula. Rasio kandungan gula dan air
pada botol pertama adalah 2 : 11 dan pada botol kedua adalah 3 : 5. Jika isi kedua botol tersebut
dicampurkan, maka rasio kendungan gula dan air hasil campurannya adalah ....
Pembahasan: 55 : 153
Misalkan kandungan gula pada botol pertama = g1
kandungan air pada botol pertama = a1
http://olimattohir.blogspot.co.id/
3
Soal dan Pembahasan OSN Matematika SMP Tingkat Kabupaten/Kota 2015
Mohammad Tohir: Guru SMP Negeri 2 Jember
kandungan gula pada botol kedua = g2
kandungan air pada botol kedua = a2
kandungan gula hasil campuran = g
kandungan air hasil campuran = a
2
11
sehingga g1 : a1 = 2 : 11
g1 =
dan a1 =
13
13
3
5
g2 : a2 = 3 : 5
g2 = dan a2 =
5
8
Dengan demikian hasil campurannya
2 3
55
g = g1 + g2 =
+ =
55 153
13 5 104
g:a=
:
= 55 : 153
104 104
11 5 153
+ =
a = a1 + a2 =
13 8 104
Jadi, rasio kendungan gula dan air hasil campurannya adalah 55 : 153
5.
Misalkan f(x) = 209 – x2. Jika terdapat dua bilangan bulat positif a dan b dengan a < b sehingga
b
= ....
f(ab) = f(a + 2b) – f(a – 2b), maka nilai
a
Pembahasan: 19
Diketahui f(ab) = f(a + 2b) – f(a – 2b) dengan a dan b bilangan bulat positif dan a < b
f(ab) = f(a + 2b) – f(a – 2b)
f(ab) = 209 – (a + 2b)2 – [2019 – f(a – 2b)2]
f(ab) = 209 – a2 – 4b2 – 4ab – [2019 – a2 – 4b2 + 4ab]
f(ab) = –8ab
Kemudian f(ab) = –8ab disubstitusikan kef(x) = 209 – x2
f(ab) = 209 – (ab)2
–8ab = 209 – (ab)2
(ab)2 –8ab – 209 = 0
(ab – 19)(ab + 11) = 0
ab = 19 dan ab = –11
Karena ab bilangan bulat positif dan a < b, maka ab = 19.
b
Sehingga a = 1 dan b = 19. Dengan demikian
= 19
a
b
Jadi, nilai = 19
a
6.
Jika jumlah 4 suku pertama suatu barisan aritmatika adalah 70 dan jumlah 12 suku berikutnya
adalah 690, maka suku ke-2015 barisan tersebut adalah ....
Pembahasan: 10080
Diketahui Jika jumlah 4 suku pertama suatu barisan aritmatika adalah 70 dan jumlah 12 suku
berikutnya adalah 690, maka dapat di uraikan seperti permisalan berikut:
1. Deret ke-4 suku pertama: a, a + b, a + 2b, a + 3b,
Sehingga jumlahnya a + (a + b) + (a + 2b) + (a + 3b) = 70
4a + 6b = 70
2a + 3b = 35
.... (1)
http://olimattohir.blogspot.co.id/
4
Soal dan Pembahasan OSN Matematika SMP Tingkat Kabupaten/Kota 2015
Mohammad Tohir: Guru SMP Negeri 2 Jember
Deret ke-12 suku berikutnya: a + 4b, a + 5b, a + 6b, .... , a + 14b, a + 15b
Sehingga jumlahnya (a + 4b) + (a + 5b) + (a + 6b) + .... (a + 14b) + (a + 15b) = 690
12a + 114b = 690
2a + 19b = 115 .... (2)
Berdasarkan persamaan (1) dan (2), didapat
2a + 3b = 35
2a + 19b = 115
– 16b = –80
b = 5, sehinga a = 10
Dengan demikian U2015 = a + (n – 1)b
= 10 + (2015 – 1)5
= 10 + (2014)5
= 10 + 10070
U2015 = 10080
2.
Jadi, suku ke-2015 barisan tersebut adalah 10080
7.
Diketahui sebuah prisma yang dibentuk oleh bidang-bidang sisi berupa: dua trapesium yang
kongruen ABFE dan DCGH. Jika AB sejajar EF, panjang AE = panjang BF, panjang AB = 2 kali
panjang EF, panjang AP = panjang PB = panjang DQ = panjang QC, AD AB dan EH EF,
maka perbandingan volume prisma APE.DQH dan prisma PBFE.QCGH adalah ....
H
E
G
F
Q
D
A
C
B
P
Pembahasan: 1 : 2
Perhatikan ilustrasi gambar berikut.
a
H
a
E
A
b
F
t
b
G
t
Q
D
C
b
a
P
a
B
Misalkan AP = PB = EF = a dan BC = FG = b
Perhatikan prisma APE.DQH.
http://olimattohir.blogspot.co.id/
5
Soal dan Pembahasan OSN Matematika SMP Tingkat Kabupaten/Kota 2015
Mohammad Tohir: Guru SMP Negeri 2 Jember
Volume prisma APE.DQH = Luas alas × tinggi
1
= ( a × t) × b
2
1
= abt
2
Perhatikan prisma PBFE.QCGH.
Volume prisma PBFE.QCGH = Luas alas × tinggi
= (a × b) × t
= abt
1
abt 1
Volume APE .DQH
Dengan demikian
= 2
=
Volume PBFE .QCGH
abt
2
Jadi, perbandingan volume prisma APE.DQH dan prisma PBFE.QCGH adalah 1 : 2
8.
Mulai tahun ini materi OSN SMP bidang Fisika dan Biologi digabung menjadi satu, yaitu IPA,
sehingga wakil dari setiap sekolah tahun ini maksimum 3 orang. Diketahui bahwa di Sekolah
Teladan terdapat 6 calon siswa yang siap dikirim untuk mengikuti lomba OSN SMP dengan
kemampuan sebagai beriku.
Siswa A : Siap mewakili bidang lomba Matematika, IPA, atau IPS
Siswa B dan C : Siap mewakili bidang lomba Matematika atau IPA
Siswa D : Siap mewakili bidang lomba Matematika atau IPS
Siswa E : Siap mewakili bidang lomba IPA atau IPS
Siswa F : Siap mewakili bidang lomba IPS
Siswa A dan B merupakan saudara kandung, sehingga sekolah mengambil kebijakan yakni tidak
mengijinkan dua orang yang bersaudara untuk mewakili sekolah (artinya jika A terpilih maka B
tidak terpilih, begitu pula sebaliknya). Jika Sekolah Teladan memutuskan untuk mengirimkan 3
siswa untuk mengikuti semua bidang lomba, maka cara yang mungkin untuk memilih wakil
sekolah tersebut ke OSN SMP tahun ini ada sebanyak ....
Pembahasan: 28 cara
Misalkan Siswa A = A
Siswa B = B
Siswa C = C
Siswa D = D
Siswa E = E
Siswa F = F
Diketahui Siswa A dan B merupakan saudara kandung, sehingga sekolah mengambil kebijakan
yakni tidak mengijinkan dua orang yang bersaudara untuk mewakili sekolah, dengan demikian
perjatikan tabel berikut:
No.
1
2
3
Matematika
A, B, C, D
A
A
A
http://olimattohir.blogspot.co.id/
Bidang Lomba
IPA
A, B, C, E
C
C
C
IPS
A, D, E, F
D
E
F
Keterangan
ada 3 cara
ada 3 cara
ada 2 cara
6
Soal dan Pembahasan OSN Matematika SMP Tingkat Kabupaten/Kota 2015
Mohammad Tohir: Guru SMP Negeri 2 Jember
No.
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Matematika
A, B, C, D
A
A
B
B
B
B
B
C
C
D
D
D
D
Bidang Lomba
IPA
A, B, C, E
E
E
C
C
C
E
E
E
E
A
B
C
E
Total
IPS
A, D, E, F
D
F
D
E
F
D
F
D
F
F
F
F
F
Keterangan
ada 3 cara
ada 1 cara
ada 2 cara
ada 2 cara
ada 2 cara
ada 2 cara
ada 1 cara
ada 2 cara
ada 1 cara
ada 1 cara
ada 1 cara
ada 1 cara
ada 1 cara
ada 28 cara
Jadi, cara yang mungkin untuk memilih wakil sekolah tersebut ke OSN SMP tahun ini ada
sebanyak 28 cara
9.
Sebuah ABC dicerminkan terhadap sumbu Y, kemudian dicerminkan lagi terhadap garis y = 3
sehingga hasil pencerminannya adalah A’B’C’. Jika koordinat titik-titik A’(8,0), B’(8,–4), dan
C’(4,0), maka koordinat titik-titik A, B, dan C berturut-turut adalah ....
Pembahasan: A(–8,6), B(–8,10), dan C(–4,6)
Perhatikan ilustrasi gambar berikut
Diketahui koordinat titik-titik A’(8,0), B’(8,–4), dan C’(4,0)
Dimisalkan koordinat titik-titik sebelum dicerminkan pada garis y = 3, yakni titik-titik A2(8,6),
B2(8,10), dan C2(4,6)
Sehingga koordinat titik-titik sebelum dicerminkan pada garis sumbu y adalah titik-titik A(–8,6),
B(–8,10), dan C(–4,6)
Jadi, koordinat titik-titik A, B, dan C berturut-turut adalah (–8,6), (–8,10), dan (–4,6)
http://olimattohir.blogspot.co.id/
7
Soal dan Pembahasan OSN Matematika SMP Tingkat Kabupaten/Kota 2015
Mohammad Tohir: Guru SMP Negeri 2 Jember
10. Tini ingin membuat gelang dari bahan manik-manik berwarna-warni yang terdiri dari masingmasing 3 butir manik-manik berwarna merah, kuning, hijau, biru, dn putih. Ia ingin menyusun
manik-manik tersebut sedemikian rupa sehingga di antara 2 manik-manik berwarna putih selalu
terdapat 4 manik-manik berwarna selain putih. Banyak susunan gelang yang mungkin untuk
dibuat adalah ....
Pembahasan: 61608 cara
Perhatikan ilustrasi gambar gelang berikut ini.
III
I
II
Misalkan Putih = P = 3
Merah = M = 3
Kuning = K = 3
Hijau = H = 3
Biru = B = 3
Dikatahui di antara 2 manik-manik berwarna putih selalu terdapat 4 manik-manik berwarna selain
putih. Sehingga yang dicari aadalah susunan warna manik-manik yang berwarna selalin putih,
yaitu sebanyak M + K + H + B = 3 + 3 + 3 + 3 = 12.
Kemudian kita perhatikan, susunan warna manik-manik pada lokasi I, II, dan III memiliki unsur
yang sama, sehingga susunan warna manik-manik tersebut membentuk permutasi berulang, karena
ada 12 unsur dengan 3 unsur yang muncul.
Perhatikan susunan warna manik-manik pada lokasi I, II, dan III. Apabila susunan warna manikmanik pada lokasi I di pindah ke lokasi II, dan susunan warna manik-manik pada lokasi II di
pindah ke lokasi III serta susunan warna manik-manik pada lokasi III di pidah ke lokasi I, maka
perputaran warna tersebut dianggap sama dan warnanya dibolak-balikpun juga sama,
sehingga permutasi siklis tersebut harus dibagi 6 (diagi 3 dan dibagi 2). Akan tetapi masih ada
satu susunan lagi yang harus ditambahkan yaitu susunan warna berbeda pada ke-3 lokasi tersebut,
12!
4!
yakni
= 61600 + 8 = 61608
3!3!3!3!6 3
Jadi, banyak susunan gelang yang mungkin untuk dibuat adalah 61608 cara
Disusun oleh : Mohammad Tohir
Jika ada saran, kritik maupun masukan
silahkan kirim ke- My email: suidhat.family@gmail.com
Terima kasih.
My blog : http://matematohir.wordpress.com/
http://olimattohir.blogspot.co.id/
http://olimattohir.blogspot.co.id/
8