PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG.

(1)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan

TESIS

Oleh :

YOHANES SABAT SETIADY NIM. 1004802

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

SEKOLAH PASCA SARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014


(2)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Oleh :

YOHANES SABAT SETIADY SE./ FE Unpad 2005

Sebuah tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan

© Yohanes Sabat Setiady 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotocopy atau cara lainnya


(3)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

YOHANES SABAT SETIADY NIM. 1004802

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA

DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing : Pembimbing I

Prof. Dr. Ace Suryadi M.Sc., Ph.D. NIP. 195107251978031001

Pembimbing II

Prof. Dr. H. Endang Danial A.R., M.Pd. NIP. 195005021976031002

Mengetahui,


(4)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

NIP. 196308201988031001

Tesis ini telah diuji pada Sidang Tahap II Hari/Tanggal : Jum’at, 29 Agustus 2014

Tempat : Ruang 104 lantai 5 Gedung SPs UPI

Tim Penguji

Penguji I :

Prof. Dr. H. Karim Suryadi M.Si. NIP. 19780814 1994021001

Penguji II :

Prof. Dr. H. Endang Sumantri M.Ed. NIP. 19410715 1967031001

Penguji III :

Pembimbing I

Prof. Dr. Ace Suryadi M.Sc., Ph.D. NIP. 195107251978031001

Penguji IV :

Pembimbing II

Prof. Dr. H. Endang Danial A.R., M.Pd. NIP. 195005021976031002

Mengetahui,


(5)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG


(6)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Komitmen yang dimiliki seorang siswa terhadap nilai-nilai sosial dapat ditunjukkan melalui kasih sayang, bentuk tanggung jawab, dan juga terlihat dari keserasian hidup di lingkungan sekolah dan masyarakat di sekitar mereka. Hal-hal tersebut diduga dapat membentuk watak kewarganegaraan yang tumbuh dalam diri siswa. Sehingga nantinya akan terlihat apakah siswa bertindak dengan cara yang tepat atau mendapatkan sesuatu dengan cara yang benar serta mematuhi hukum dan aturan yang berlaku dalam lingkungan sekolah dan masyarakat kelak. Berkaitan dengan hal itu, penelitian ini mencoba untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mampu mempengaruhi watak kewarganegaraan siswa. Adapun variabel yang akan diteliti adalah komitmen sosial yang meliputi kasih sayang (X1), tanggung jawab (X2), dan keserasian hidup (X3)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran komitmen sosial dan watak kewarganegaraan siswa serta mengukur pengaruh komitmen sosial terhadap watak kewarganegaraan siswa di SDN Sukagalih Barat Kota Bandung, baik secara parsial maupun simultan. Sampel siswa yang digunakan adalah 60 siswa sekolah dasar yang dipilih menggunakan metode pengambilan sampel purposif. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan bantuan program SPSS 17.0.

Hasil deskriptif penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran komitmen sosial siswa dan watak kewarganegaraan siswa di sekolah dasar negeri Sukagalih Barat sudah baik. Hasil penelitian secara khusus menunjukkan bahwa variabel kasih sayang berpengaruh terhadap watak kewarganegaraan siswa dengan nilai signifikansi = 0.003 < 0.05 dan besar pengaruh yang dihasilkan adalah sebesar 25 %, variabel tanggung jawab berpengaruh terhadap watak kewarganegaraan siswa dengan nilai signifikansi = 0.016 < 0.05. Besar pengaruh yang dihasilkan adalah sebesar 4,7 %, dan variabel keserasian hidup berpengaruh terhadap watak kewarganegaraan siswa dengan nilai signifikansi = 0.003 < 0.05 dan besar pengaruh yang dihasilkan adalah sebesar 19,2 %. Secara keseluruhan, variabel komitmen sosial yang terdiri dari kasih sayang, tanggung jawab, dan keserasian hidup berpengaruh terhadap watak kewarganegaraan siswa sebesar 32,5 %.

Komitmen sosial memiliki pengaruh positif terhadap watak kewarganegaraan siswa di sekolah, sehingga direkomendasikan agar pihak sekolah dapat mengembangkan/meningkatkan media, sarana-prasarana dan program yang dapat mengembangkan serta mendukung terlaksananya proses pembelajaran dengan baik serta mengembangkan komitmen sosial siswa dan watak kewarganegaraannya. Guru pun diharapkan dapat melaksanakan proses pembelajaran pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dengan lebih optimal


(7)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

A student's commitment to social values can be shown through compassion, responsibility form, and also visible from the harmonious living in the school environment and the community around them. That things supposedly can form the citizenship character grows inside students. So, in the future will be seen whether the student acted in a proper way or get something in the right way and obey the laws and rules applicable in the school environment and the community. In connection with that, this study tries to identify factors that can be affect the nature of students citizenship. Variables will be examined is social commitment consisting of compassion (X1), responsibility (X2), and harmony of life (X3).

This research has purposed to describe social commitment and the nature of students citizenship and also measure the influence of social commitment to the nature of students citizenship at public elementary school in West Sukagalih Bandung, either partially or simultaneously. Samples assign to 60 primary school students which are selected using purposive sampling methods. Methods of data analysis using multiple regression analysis help by SPSS 17.0 program.

Descriptive analysis of this research showed that the students overview of social commitment and character of students citizenship at public elementary school in the West Sukagalih already good. Research indicates that partialy, variable compassion affect the nature of students citizenship by 25%, variable responsibility affect the nature of students citizenship by 4.7%, and the harmony of life affect the nature of students citizenship by 19.2 %. Simultaneously, social commitment variables which consisting of compassion,

responsibility, and harmony of life affects the nature of students citizenship by 32.5%.


(8)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG


(9)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ... PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ... KATA PENGANTAR ... UCAPAN TERIMA KASIH ... ABSTRAK ... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR LAMPIRAN i ii iii iv v vi vii viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian ... B. Identifikasi dan Perumusan Masalah Penelitian ... C. Tujuan Penelitian ... D. Manfaat Siginifikansi Penelitian ... E. Struktur Organisasi Tesis ...

1 7 7 8 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN

HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Pustaka ... 1. Hakikat Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ... a. Pengertian Pembelajaran ... b. Pengertian Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ... c. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan ... d. Ruang Lingkup dan Materi Pendidikan Kewarganegaraan .. e. Strategi, Metode dan Pendekatan Pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan ... f. Penilaian Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ...

11 11 11 11 12 16 17 18


(10)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Komitmen Sosial ... a. Pengertian Komitmen ... b. Pengertian Sosial ... c. Komitmen Sosial ... 3. Pengertian Watak Kewarganegaraan ... B. Kerangka Pemikiran ... 1. Komitmen Sosial ... 2. Watak Kewarganegaraan ... C. Asumsi dan Hipotesis Penelitian ...

25 30 30 32 36 36 40 40 42 43 BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian ... 1. Lokasi dan Subjek Populasi Penelitian ... 2. Sampel Penelitian ... B. Desain Penelitian ... C. Metode Penelitian ... D. Definisi Operasional ... 1. Komitmen Sosial ... 2. Watak Kewarganegaraan ... E. Instrumen Penelitian ...

1. Penyusunan Instrumen ... 2. Uji Coba Instrumen ... F. Proses Pengembangan Instrumen ... G. Teknik Pengumpulan Data ...

1. Observasi ... 2. Wawancara ... 3. Angket ... 4. Skala Sikap ...

45 45 45 47 48 50 50 51 52 52 54 54 55 55 55 55 55


(11)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Studi Literatur ... 6. Dokumentasi ... H. Analisis Data ...

1. Uji Validitas ... 2. Uji Reliabilitas ... 3. Uji Normalitas ... 4. Analisis Regresi Berganda ... 5. Rancangan Uji Hipotesis ... a. Secara Parsial ... b. Secara Simultan ... I. Hasil Uji Coba Instrument Penelitian ... 1. Reliabilitas ... 2. Validitas ...

58 58 58 60 63 65 66 67 68 68 68 68 69 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Komplek SDN Sukagalih Barat ... 1. Letak Geografis dan Keadaan Lingkungan ... 2. Sejarah berdirinya SDN Sukagalih Barat ... 3. Profil Sekolah ... a. Keadaan Guru dan Staf ... b. Keadaan Siswa ... c. Keadaan Sarana dan Prasarana ... B. Hasil Penelitian ... 1. Uji Validitas ... 2. Uji Reliabilitas ... 3. Analisis Deskriptif Hasil Penelitian... 4. Analisis Data Penelitian ... 5. Uji Normalitas Regresi ... 6. Pengujian Hipotesis ...

73 73 74 74 74 75 75 76 76 81 81 111 113 113


(12)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Pembahasan ... 117 BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ... B. Saran ...

128 132 DAFTAR PUSTAKA ...

LAMPIRAN ...

134 136


(13)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang Penelitian

Pendidikan merupakan salah satu hal penting dalam pembangunan nasional, hal ini dapat dilihat mulai dari pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yakni mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai salah satu tujuan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pendidikan diperlukan karena peranan pokoknya dalam membentuk generasi mendatang, melalui pendidikan diharapkan dapat dihasilkan manusia yang berkualitas dan bertanggung jawab serta mampu mengantisipasi masa depan. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 menyebutkan sebagai berikut:

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”

Di dalam UUSPN No. 20 Tahun 2003 tersebut juga menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan harus dilaksanakan dengan baik mengingat sangat penting artinya bagi kehidupan pribadi siswa maupun masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun swasta dan masyarakat merupakan tempat yang memungkinkan seorang siswa untuk meningkatkan pengetahuannya. Pada tahun 1948, “the Universal Declaration of Human Rights” telah menetapkan 30


(14)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

jenis hak dasar manusia yang salah satunya adalah hak untuk memperoleh pendidikan.

Ace Suryadi (2009:10) mengungkapkan bahwa pendidikan adalah agen pembangunan dan agen perubahan, tanpa pendidikan tidak akan ada pembangunan yang berarti tidak akan ada perubahan serta pembangunan nasional di masa depan harus menekankan pentingnya pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang ditujukan untuk mencapai keunggulan bangsa di era keterbukaan dan persaingan global (2002:2). Cicero seorang filsuf Romawi Kuno pun menyatakan kesejahteraan bangsa terletak di dalam karakter warga negara, bahkan sejarawan Arnold Toynbee mengamati dari 21 peradaban penting di dunia 19 telah runtuh bukan dikarenakan penaklukan dari luar tetapi pembusukan moral dari dalam (Lickona 2012:12)

Ginanjar Kartasasmita (1996) mengungkapkan bahwa suatu bangsa yang mengandalkan kekayaan sumber daya alam saja tanpa meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, sulit menjadi bangsa yang besar. Sebaliknya negara yang memiliki sumber alam terbatas tetapi sumber daya manusianya berkualitas dapat menjadi negara maju dan mandiri (Endang Danial, 1998:1).

Erry Riyana Harjapamekas (2011) menyebutkan perbedaan antara negara miskin dengan negara kaya tidak bergantung pada usia negaranya ataupun sumber daya alam yang dimilikinya, melainkan pada pola perilaku atau sikap masyarakatnya yang telah terbentuk bertahun-tahun melalui pendidikan dan budayanya. Perilaku masyarakat di negara maju mematuhi prinsip-prinsip dasar kehidupan seperti kejujuran dan integritas, bertanggung jawab, hormat pada aturan dan hukum masyarakat, menghormati hak orang lain, cinta pada pekerjaan, berusaha keras untuk menabung dan investasi, mau bekerja keras, dan selalu tepat waktu sehingga mengakibatkan keunggulan sikap atau perilaku masyarakatnya yang terbentuk sepanjang sejarahnya melalui kebudayaan dan pendidikan.

Ace Suryadi (2009:11) juga mengungkapkan bahwa bangsa yang melek pendidikan adalah bangsa yang orientasi terpenting dalam hidupnya tertuju pada


(15)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dunia pendidikan, sehingga bangsa dengan kultur seperti ini akan mengukur kesuksesan, penghormatan dari prestasi orang dalam bidang pendidikan. Contohmya adalah masyarakat Jepang sejak dicanangkannya Restorasi Meiji tahun 1880, masyarakat Jepang telah menjadi masyarakat yang begitu menghargai pendidikan yang dampaknya sungguh luar biasa kini Jepang termasuk salah satu negara maju dan berpengaruh di dunia

Hasil survei Political Economic Risk consultation (PERC) menyebutkan bahwa Indeks Pembangunan Manusia Indonesia menduduki peringkat 102 dari 106 negara yang disurvai dan satu peringkat di bawah Vietnam. Selain itu, hasil studi the Third International Mathematic and Science Study-Repeat (TIMSS-R 1999) melaporkan bahwa siswa SLTP Indonesia menempati peringkat 32 untuk IPA dan 34 untuk Matematika dari 38 negara yang diteliti di Asia, Australia dan Afrika (Olim dan Ali, 2009:351). Sebuah studi kemampuan membaca (Reading Literacy) murid sekolah dasar kelas IV pada tahun 1992 menempatkan Indonesia pada pada urutan ke 29 dari 30 negara (Ace Suryadi, 2009:151). Hal ini menunjukkan perlunya perbaikan kualitas pendidikan dan daya saing sumber daya manusia Indonesia.

Terdapat berbagai hal yang menjadi permasalahan dalam kehidupan para siswa sekarang ini seperti, minat belajar yang rendah, kurangnya rasa hormat terhadap guru dan orang tua, keterlibatan siswa dan remaja dalam geng bermotor dan kriminalitas, budaya hedonisme seperti terlihat pada adanya siswa yang berkeliaran di pusat perbelanjaan atau tempat permainan ketangkasan di saat jam pelajaran atau sepulang sekolah, maraknya perkelahian pelajar, penggunaan narkotika dan miras. Berbagai permasalahan tersebut tentunya menjadi catatan buruk di dalam dunia pendidikan kita. Hal ini seperti yang disebutkan Firly Mashita (2012) sebagai beberapa dampak negatif dari Globalisasi terhadap remaja seperti :


(16)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Gaya hidup kebarat-baratan, budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat pada orang tua, kehidupan bebas remaja dan lain-lain.

2. Semakin lunturnya nilai-nilai politik yang berdasarkan semangat kekeluargaan musyawarah mufakat, dan gotong royong.

3. Semakin sedikit generasi muda yang melestarikan musik, tarian, dan budaya tradisional kita.

4. Remaja mengikuti cara berpakaian yang cenderung tidak memperlihatkan kesopanan.

Dari berbagai pernyataan di atas dapat terlihat sebuah permasalahan dalam kehidupan generasi muda yaitu menurunnya nilai-nilai sosial kemasyarakatan yang telah diwariskan oleh generasi sebelumnya, pendidikan cenderung mengutamakan hard skill (pengetahuan dan kemampuan teknis) dan melupakan soft skill (kemampuan mengelola diri dan orang lain). Di sisi lain komitmen terhadap lingkungan sosial kemasyarakatan mulai berkurang seiring dengan meningkatnya egoisme dan individualitas. Dikuatirkan nilai-nilai sosial kemasyarakatan pada generasi muda akan hilang, patriotisme dan nasionalisme tidak bertambah seiring dengan umur kemerdekaan bangsa Indonesia.

Budimansyah (2010:5) mengungkapkan beberapa sumber terjadinya perilaku buruk di masyarakat seperti oligarki politik setelah berakhirnya rezim otokrasi orde baru bukannya demokrasi dan adanya kebencian sosial budaya terselubung di masyarakat. Sementara Branson (1999) mengemukakan bahaya dari globalisasi sebagai berikut:

"Globalization and its potential for advancing or inhibiting human right and democracy is more than a subject for debate among academics. This powerfull force is affecting the lives of individuals no matters where in this earth they live.".

Dalam pemyataan ini Branson memaknai bahwa globalisasi dengan segala potensinya memungkinkan berkembang atau tertundanya proses demokrasi dan


(17)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemajuan hak azasi manusia lebih sekedar sebagai wacana akademik. Kekuatan yang dahsyat ini akan mempengaruhi kehidupan manusia dimanapun ia hidup.

Mengingat tantangan masa depan ini diperlukan generasi muda yang handal dan mampu bersaing dengan bangsa lain, wahana yang tepat untuk membina sikap mental moral dan karakter siswa dilakukan melalui pendidikan kewarganegaraan. Seperti yang dikemukakan Dasim Budimansyah (2009:330) bahwa pengembangan peran dan tanggung jawab warga negara melalui media pendidikan dilakukan melalui Citizenship Education atau Civic Education yang secara operasional didefinisikan sebagai pendidikan kewarganegaraan yang dirumuskan secara luas untuk mencakup proses penyiapan generasi muda untuk mengambil peran dan tanggung jawabnya sebagai warga negara, dan secara khusus peran pendidikan termasuk ke dalamnya persekolahan, pengajaran dan belajar dalam proses penyiapan warga negara tersebut.

Pendidikan Kewarganegaraan sebagai mata pelajaran yang berperan penting terhadap pembinaan kedisiplinan siswa di sekolah bertanggung jawab terhadap pembinaan watak dan karakter siswa terutama dalam membentuk warga negara yang baik (to be good citizenship), yang memiliki intelegensi tinggi dan berahlak mulia. Hal ini dapat dicermati pada penjelasan pasal 37 ayat (1) UU no.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang dikemukakan bahwa:

“Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta

didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Pendidikan Kewarganegaraan pada dasarnya merupakan pendidikan

kebangsaaan atau pendidikan karakter bangsa.”

Hal ini sesuai dengan pendapat A. Kosasih Djahiri (1985: 19) tentang tri fungsi PKn, yaitu:

1. Membina dan membentuk kepribadian atau jati diri manusia Indonesia yang berjiwa Pancasila dan berkepribadian Indonesia.

2. Membina bangsa Indonesia melek politik, melek konstitusi/hukum melek pembangunan dan melek permasalahan diri, masyarakat, bangsa dan negara.


(18)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Membina pembekalan siswa dan potensi dirinya untuk pembelajaran lebih lanjut.

Menghadapi era globalisasi Pendidikan Kewarganegaraan hendaknya mengembangkan kompetensi kewarganegaraan (civic competences) siswanya, aspek-aspek civic competences tersebut diantaranya meliputi pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge), keterampilan kewarganegaraan (civic skill), dan watak atau karakter kewarganegaraan (civic disposition) yang dapat menumbuhkan karakter warga negara yang baik.

Komponen watak kewarganegaraan (civic disposition) mengisyaratkan pada karakter publik maupun privat yang penting bagi pemeliharaan dan pengembangan demokrasi konstitusional. Watak kewarganegaraan sebagaimana kecakapan kewarganegaraan berkembang secara perlahan sebagai akibat dari apa yang telah dipelajari dan dialami oleh seseorang di rumah, sekolah, komunitas, dan organisasi-organisasi sosial (civil society). Dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan perlu diwujudkan program-program pendidikan demokrasi agar terjadinya proses pembentukan karakter bangsa, sehingga dapat menumbuhkan karakter warga negara baik karakter privat, seperti tanggung jawab moral, disiplin diri dan penghargaan terhadap harkat martabat manusia dari setiap individu; maupun karakter publik, misalnya kepedulian sebagai warga negara, kesopanan, mengindahkan aturan main (rule of law), berfikir kritis,dan kemauan untuk mendengar, bernegosiasi dan berkompromi (Winataputra dan Budimansyah, 2007:195)

Branson (2001) mengemukakan bahwa dalam tingkatan kehidupan orang perorangan sebagai warga negara dalam negara demokrasi semestinya memiliki civics virtues atau kebajikan-kebajikan warga negara; sebab tanpa hal itu sistem pemerintahan demokrasi tidak mungkin berjalan sebagaimana mestinya. Inti kebajikan kewarganegaraan adalah tuntunan agar semua warga negara


(19)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menempatkan kebaikan bersama di atas kepentingan pribadi. Hal itu meliputi dua aspek, yaitu: (a) disposisi kewarganegaraan, dan (b) komitmen kewarganegaraan.

Lickona (2012:6) menyebutkan 10 kebajikan yang paling penting untuk membangun karakter kuat meliputi: kebijaksanaan, keadilan, keberanian, pengendalian diri, cinta, sikap positif, bekerja keras, integritas, bersyukur dan kerendahan hati. Sementara kebajikan warga negara (civic virtue) menurut Quigley (dalam Budimansyah dan Winataputra, 2007:60) diartikan sebagai kemauan dari warga negara untuk menempatkan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi. Civic virtue ini memiliki dua unsur yakni “civic

commitment” dan “civic dispositions”. Civic dispositions adalah sikap dan kebiasaan berfikir warga negara yang menopang berkembangnya fungsi sosial yang sehat dan jaminan kepentingan umum dari sistem demokrasi. Sedangkan civic commitment adalah komitmen warga negara yang bernalar dan diterima dengan sadar terhadap nilai dan prinsip demokrasi konstitusional.

Dari paparan di atas diharapkan melalui penelitian ini ditemukan adanya pembentukan watak kewarganegaraan siswa di sekolah yang tercipta melalui komitmen sosial siswa di Komplek Sekolah Dasar Sukagalih Barat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung, penelitian ini diharapkan menggugah perhatian seluruh pihak baik siswa, guru, orang tua maupun pihak-pihak lainnya tentang perlunya optimalisasi peranan pendidikan dalam pembangunan nasional sehingga watak kewarganegaraan tidak sebatas wacana tetapi terwujud dalam keseharian siswa baik di lingkungan sekolah maupun keluarga dan masyarakat.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas maka rumusan masalah yang

dapat penulis kemukakan sebagai berikut: “Bagaimana Pembentukan Watak

Kewarganegaraan Melalui Komitmen Sosial Siswa” di Komplek Sekolah Dasar Sukagalih Barat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung.


(20)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Oleh karena rumusan masalah tersebut diatas begitu luas maka secara khusus peneliti ingin mengungkapkan beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran keadaan komitmen sosial siswa?

2. Bagaimana gambaran keadaan watak kewarganegaraan siswa?

3. Bagaimana pengaruh komitmen sosial siswa dengan watak kewarganegaraan siswa secara khusus (parsial) dan umum (simultan)?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini secara umum bertujuan untuk menemukan dan mengungkapkan pembentukan watak kewarganegaraan melalui peningkatan komitmen sosial siswa di Komplek Sekolah Dasar Sukagalih Barat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung. Secara khusus, penelitian ini mempunyai tujuan untuk melihat gambaran komitmen sosial siswa dan watak kewarganegaraaan. Mengkaji pengaruh serta melihat signifikansi dan kontribusi komitmen sosial siswa terhadap watak kewarganegaraan siswa di sekolah. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan terhadap para guru dalam upaya meningkatkan efektivitas dan pengembangan pola dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk menumbuhkan komitmen sosial dan watak kewarganegaraan siswa.

D. Manfaat dan Signifikansi Penelitian 1. Secara Teoritis

Studi ini diharapkan memiliki manfaat dalam menjelaskan keadaan watak kewarganegaraan siswa di sekolah yang tumbuh melalui komitmen sosial. Diharapkan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dapat menjadi sebuah laboratorium sosial yang menciptakan pembangunan karakter bangsa.

2. Secara Praktis

a. Berguna bagi Universitas Pendidikan Indonesia, khususnya Program studi Pendidikan Kewarganegaraan sebagai instiusi yang mempersiapkan calon


(21)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

guru Pendidikan Kewarganegaraan yang profesional sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan merespon tantangan di era global. b. Bagi sekolah, kiranya penelitian ini berguna sebagai tolok ukur untuk

mengetahui seberapa jauh komitmen sosial siswa dapat mempengaruhi watak kewarganegaraan sehingga memberikan kesiapan kepada sekolah dan guru khususnya guru Pendidikan Kewarganegaraan untuk memulai dan menciptakan komitmen sosial dan watak kewarganegaraan siswa, melalui pemahaman strategi pembelajaran maupun substansi pembelajaran pendidikan Kewarganegaraan.

c. Bagi pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, semoga penelitian ini berguna sebagai masukan terhadap persiapan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi program peningkatan komitmen sosial dan watak kewarganegaraan siswa yang sinergis dengan inovasi komponen sistem pendidikan lainnya untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas.


(22)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Struktur Organisasi Tesis

Pada penyusunan thesis ini struktur organisasi penulisan yang digunakan mencakup lima bab sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

BAB II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesi Penelitian BAB III Metode Penelitian

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan BAB V Simpulan dan Saran

Bab satu yang merupakan pendahuluan. Bab ini menguraikan kerangka pemikiran yang meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan, klarifikasi konsep, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. Latar belakang masalah, merupakan konsepsi-konsepsi awal yang mengantarkan penulis pada berbagai permasalahan yang harus dipecahkan dalam upaya penulisan thesis ini, termasuk berbagai alasan yang membuat penulis memilih tema thesis ini. Rumusan masalah, merupakan rumusan-rumusan pertanyaan yang disusun penulis untuk membatasi, memudahkan, sekaligus memfokuskan penulisan. Tujuan penulisan, yang mencakup maksud atau sasaran yang hendak dicapai penulis dalam upaya penulisan thesis ini. Metodologi penelitian, merupakan garis besar cara kerja yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian dan penyusunan thesis ini. Sistematika penulisan, merupakan susunan dari kegiatan-kegiatan penulisan dan penjelasan secara umum dari masing-masing bagian.

Bab dua merupakan kajian pustaka atau landasan teoritis. Bab ini menguraikan telaahan terhadap berbagai literatur yang akan digunakan dalam penulisan thesis ini. Termasuk di dalamnya juga dapat beruapa kajian terhadap teori-teori yang dianggap relevan dalam memberikan penjelasan, pemaknaan dan analisis terhadap masalah yang ada. Pada tahap ini penulis memberikan


(23)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemaparan dan rujukan dari berbagai referensi atau teori yang dianggap relevan dan digunakan dalam penulisan thesis ini.

Bab tiga merupakan metodologi penulisan. Bab ini menguraikan cara kerja yang berisi tahapan-tahapan yang digunakan penulis dalam penyusunan thesis ini. Tahapan-tahapan itu mencakup: proses mencari dan mengumpulkan sumber-sumber yang relevan dengan bahan kajian. Kemudian, penulisan dan interpretasi yaitu proses menafsirkan untuk ditulis menjadi karya tulis ilmiah. Bagian ini merupakan pemaparan secara terperinci dari garis besar metodologi penelitian digunakan.

Bab empat merupakan pembahasan atau isi, bab ini merupakan penjelasan terhadap aspek-aspek yang dipertanyakan dalam rumusan masalah. Penjelasan mengenai faktor-faktor yang mendorong atau mempengaruhi di dalam penelitian ini.

Bab lima merupakan simpulan dan rekomendasi, bab ini berisi interpretasi penulis terhadap temuan-temuan hasil penelitian yang diperoleh dalam penulisan thesis ini.


(24)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi dan Subjek Populasi Penelitian

Nasution (1996:5) menyebutkan bahwa lokasi penelitian menunjukkan

pada pengertian tempat atau lokasi sosial penelitian yang dicirikan oleh adanya tiga unsur yaitu pelaku, tempat, dan kegiatan yang dapat diobservasi. Lokasi pada penelitian ini adalah pada beberapa Sekolah Dasar di dalam Komplek Sekolah Dasar Negeri Sukagalih Barat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung. Populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu obyek yang merupakan perhatian peneliti. Obyek penelitian dapat berupa makhluk hidup, benda-benda, sistem dan prosedur, fenomena dan lain-lain. Menurut Suharsimi Arikunto (2002:108) “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Sementara menurut Rochman N. (1973:19) Populasi adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah riset yang berupa manusia, ialah suatu ruang lingkup yang akan dikenai kesimpulan dalam riset yang bersangkutan.

Yang menjadi populasi penelitian ini adalah siswa Sekolah dasar Negeri Sukagalih Barat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung yang terdiri dari SDN Sukagalih 2, SDN Sukagalih 3, SDN Sukagalih 4, SDN Sukagalih 5, SDN Sukagalih 8, dan SDN Sukagalih 9.

2. Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2008;116) yang dimaksud dengan sampel adalah “Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pengukuran sampel merupakan langkah untuk menentukan sampel yang diambil untuk melaksanakan penelitian. Responden yang dipilih dianggap dapat memberikan informasi yang dapat menghasilkan data yang diinginkan oleh


(25)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penulis mengenai pengaruh komitmen sosial terhadap watak kewarganegaraan siswa Sekolah dasar Negeri Sukagalih Barat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung.

Menurut Sugiyono (2008;116) “Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel.” Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non-Probability Sampling. Non-Probability Sampling adalah “teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel” (Sugiyono, 2008;117).

Metode Non-Probability Sampling yang dipilih peneliti adalah teknik Purposive Sampling. Menurut Sugiyono (2008:122) Purpossive Sampling adalah “Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.” Teknik sampling ini dilakukan terhadap siswa Sekolah dasar Negeri Sukagalih Barat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung yang terpilih menjadi sampel.

Kriteria pemilihan sampel siswa yang akan diteliti adalah sebagai berikut: a. Siswa kelas 5 (lima) SD, pemilihan siswa tersebut sebagai sampel didasarkan

pada pemikiran bahwa siswa kelas 5 (lima) telah cukup mampu untuk menjawab kuesioner yang diberikan dan merupakan sampel paling tepat karena merupakan kelas yang cukup dewasa di sekolah dasar. Selain itu menurut Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget, siswa kelas 5 telah memasuki periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa) di mana karakteristik anak pada tahap ini adalah telah memperoleh kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia.

b. Siswa yang memiliki rangking 1 sampai dengan 10. Karena diharapkan pemilihan siswa ini maka data yang diperoleh akan lebih baik dikarenakan siswa lebih bertanggungjawab dan serius dalam pengisian kuesioner.

Berdasarkan kedua kriteria di atas, maka jumlah sampel siswa pada penelitian ini adalah:


(26)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1 Sampel Penelitian

Nama Sekolah Jumlah

Siswa Sampel

SD Negeri Sukagalih 2: 37 siswa 37 10 SD Negeri Sukagalih 3: 40 siswa 40 10 SD Negeri Sukagalih 4: 34 siswa 34 10 SD Negeri Sukagalih 5 : 35 siswa 35 10 SD Negeri Sukagalih 8 : 48 siswa 48 10 SD Negeri Sukagalih 9: 37 siswa 37 10

TOTAL SAMPEL 60

Sumber: Buku Daftar 1 Gugus 5 SD Kota Bandung 2014

B. Desain Penelitian

Menurut Stelltiz dalam Umar (2003:90) terdapat tiga jenis desain penelitian yaitu: desain eksploratoris, desain deskriptif, dan desain kausal. Desain eksploratoris merupakan desain penelitian untuk menjajaki dan mencari ide-ide atau hubungan-hubungan yang baru atas persoalan-persoalan yang relatif baru. Desain deskriptif merupakan desain penelitian yang bertujuan menguraikan sifat atau karakteristik suatu gejala atau masalah tertentu, dan desain kausal merupakan desain penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan-hubungan atau pengaruh antar variabel.

Dengan mengacu pada masalah penelitian serta jenis desain penelitian, maka desain penelitian ini adalah desain kausal, dimana kajiannya dimaksudkan untuk menganalisis hubungan/pengaruh antar variabel yaitu pengaruh komitmen sosial (X) terhadap watak kewarganegaraan (Y).


(27)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

X1

X2 Y

X3

Gambar 3.1

Hubungan Antar Variabel

Keterangan :

X = Komitmen sosial X1 = kasih sayang X2 = tanggung jawab X3 = keserasian hidup

Y = Watak kewarganegaraan

C. Metode Penelitian

Metode penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab masalah penelitian termasuk untuk menguji hipotesis. Berkenaan dengan hal tersebut Nana Sujana (2001 : 16) mengemukakan bahwa “Metode penelitian ini akan memberikan petunjuk terhadap pelaksanaan penelitian atau petunjuk bagaimana penelitian itu dilaksanakan”.

Sugiyono (2006 : 6), menyatakan bahwa :

Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat


(28)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi suatu masalah.

Metode penelitian merupakan suatu usaha yang digunakan untuk mengumpulkan data dan menyusun data serta untuk memecahkan suatu permasalahan dalam suatu penelitian, sebagaimana yang diungkapkan oleh Arikunto (2002: 15) “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif melalui penelitian survey yang memungkinkan dilakukannya pencatatan dan analisis data dari suatu populasi sesuai dengan kebutuhan serta mendapatkan gambaran antara penyimpangan dengan yang seharusnya., pendekatan kuantitatif ini digunakan untuk mencari hubungan antar variabel, menguji hipotesis, serta menjawab pertanyaan-pertanyaan sesuai fenomena yang ada sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian survey dipilih berdasarkan beberapa hal, yaitu efektifitas waktu dan tenaga, efisiensi biaya dan mempermudah generalisasi permasalahan menjadi kesimpulan yang dapat diterima. Selanjutnya digunakan statistika sebagai bagian dari matematika yang secara khusus membicarakan cara-cara pengumpulan, pengolahan, penyajian, analisis, dan penafsiran data.

Creswell (2008:46) mengungkapkan :

Quantitatif research is a type of educational research in which the researcher decides what to study; asks specific, narrow questions; collects quantifiable data from participants, analyzes these number using statistic; and conducts the inquiry in an unbiased, objective manner.

Yang berarti bahwa penelitian kuantitatif merupakan penelitian pendidikan dimana peneliti menentukan apa yang akan dipelajari; menanyakan hal yang spesifik, pertanyaan yang terbatas; mengumpulkan data yang dapat diukur dari partisipan; menganalisis data dengan menggunakan statistik; dan menyelidiki prilaku tanpa memihak dengan sikap objektif.


(29)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh komitmen sosial terhadap watak kewarganegaraan siswa, penelitian bermaksud melihat hubungan sebab akibat. Variabel bebasnya adalah komitmen sosial sedangkan varibel terikatnya adalah watak kewarganegaraan siswa. Hasil dari penelitian terhadap variabel-variabel ini diharapkan dapat menjadi bahan rekomendasi strategi peningkatan watak kewarganegaraan di sekolah.

Pada penelitian ini disebarkan kuesioner mengenai pengaruh komitmen sosial terhadap watak kewarganegaraan Siswa Sekolah Dasar kepada siswa kelas 5 di lokasi penelitian di enam sekolah dasar di Kompleks Sekolah Dasar Negeri Sukagalih Barat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung. Selanjutnya juga dilakukan observasi lingkungan fisik dengan didukung dokumentasi mengenai profil sekolah. Hasil dari analisis data selanjutnya menjadi dasar untuk menghasilkan rekomendasi peningkatan watak kewarganegaraan di sekolah yang terbentuk dari komitmen sosial siswa.

D. Definisi Operasional

Variabel dalam penelitian ini terdiri atas satu variabel independen meliputi tiga subvariabel independen dan satu variabel dependen meliputi dua sub variabel. Variabel yang dimaksud adalah :

1. Komitmen sosial

Komitmen sosial yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu kesediaan dengan kesungguhan, keseriusan dan ketulusan serta keteguhan untuk bekerja keras dan memberikan energi dan waktu untuk melakukan sesuatu demi kepentingan sosial masyarakat meliputi nilai: kasih sayang (pengabdian, tolong menolong, kekeluargaan, kesetiaan, dan kepedulian); tanggung jawab (rasa memiliki, disiplin, dan empati); dan keserasian hidup (keadilan, toleransi, kerjasama, dan demokrasi) pada siswa sekolah dasar


(30)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelas 5 di komplek SDN Sukagalih Barat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung untuk


(31)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Watak Kewarganegaraan

Watak kewarganegaraan diartikan sebagai sikap dan kebiasaan berfikir warga negara yang menopang berkembangnya fungsi sosial yang sehat dan jaminan kepentingan umum dari sistem demokrasi meliputi sikap sebagai berikut:

a. Keberadaban,

b. Menghormati hak-hak orang lain, c. Menghormati hukum,

d. Jujur,

e. Berfikir terbuka, f. Berfikir kritis,

g. Bersedia bernegosiasi dan kompromi, h. Ulet/tidak mudah putus asa,

i. Berpikiran kewarganegaraan,

j. Keharuan/memiliki perasaan kasihan, k. Patriotisme,

l. Keteguhan hati,

m. Toleran terhadap ketidakpastian.

Watak kewarganegaraan (civic disposition) mengisyaratkan pada karakter privat dan karakter publik, karakter privat seperti tanggung jawab secara moral, disiplin diri dan penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia dari setiap individu adalah wajib. Karakter publik meliputi kepedulian siswa sebagai warganegara, kesopanan dan mengindahkan aturan main (rule of law).

Berdasarkan berbagai definisi tersebut penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian mengenai keadaan komitmen sosial dan watak kewarganegaraan siswa.


(32)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Instrumen Penelitian

Untuk menjawab permasalahan penelitian dibuat instrumen penelitian sebagai alat bantu untuk mengumpulkan data. Instrumen yang digunakan berupa: angket tanggapan siswa dan wawancara terhadap guru dan siswa mengenal pengaruh komitmen sosial terhadap watak kewarganegaraan siswa.

1. Penyusunan Instrumen

Dalam penelitian ini, alat untuk mengukur penelitian menggunakan beberapa teknik yang disesuaikan dengan variabel yang diteliti. Variabel Komitmen sosial (X) diukur dengan menggunakan menggunakan skala SSHA (Survey of Study Habits and Attitudes) dari Brown dan Holtzman. Pola skala SSHA Brown dan Holtzman ini dengan empat option, yaitu: (1) Selalu, (2) Sering, (3) Jarang; dan (4) tidak pernah. Jawaban diberi bobot/skor 4,3,2,1. Keunggulan skala model ini tidak mengukur aspek kemampuan seseorang untuk menjawab, sebab yang dituntut dalam skala ini bukan bagaimana seharusnya ia menjawab soal ini dengan benar berdasarkan pengetahuannya, tetapi bagaimana kebiasaan mereka melakukan aktivitas sehari-hari.

Sedangkan untuk variabel watak kewarganegaraan (Y) diukur dengan menggunakan Skala Sikap Lickert: a. Sangat setuju, b. Setuju, c. Tidak setuju, d. Sangat tidak setuju (Merujuk pada Civics Assesment Database dari National Center For Learning and Citizenship) Skor jawaban 5 = Sangat setuju, 4 = Setuju, 3= Ragu-ragu, 2 = Tidak setuju, 1 = Sangat tidak setuju.

Instrumen dibuat sendiri oleh peneliti dan dikonsultasikan dengan pembimbing. Uji coba alat pengumpul data dilakukan pada sampel yang karakteristik populasinya sama. Konsultasi item-item instrumen pada pembimbing dari segi kecocokan, kalimat dan pilihan jawaban.

Instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpul data dalam peneltian ini menggunakan angket yang bersifat tertutup. Penyusunan instrumen berdasarkan pada indikator masing-masing variabel dengan


(33)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengacu pada tata cara penyusunan angket yang baik. Untuk memberikan gambaran tentang isi pertanyaan dalam angket yang akan disampaikan dapat dilihat pada kisi-kisi instrumen penelitian sebagai berikut:

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Variabel Penelitian

Sub Variabel Penelitian

Indikator Nomor soal Alat Ukur Variabel X Komitmen Sosial 1. kasih sayang, a. pengabdian, b. tolong menolong, c. kekeluargaan, d. kesetiaan, dan e. kepedulian 1, 2 3, 4 5, 6 7, 8 9, 10 skala SSHA (Survey of Study Habits and Attitudes) dari Brown dan Holtzman. 2. tanggung

jawab,

a. rasa memiliki, b. disiplin, dan c. empati 11, 12 13, 14 15, 16 3. keserasian hidup a. keadilan, b. toleransi, c. kerjasama, dan d. demokrasi 17, 18 19, 20 21, 22 23, 24 Variabel Penelitian

Dimensi Indikator No. Soal Alat Ukur

Variabel Y Watak Kewarga-negaraan Karakter Privat : 1.tanggung jawab moral, 2.disiplin diri

dan 3.penghargaa n terhadap harkat martabat manusia a.Keberadaban, b.Menghormati hak-hak orang lain, c.Menghormati hukum, d.Jujur, e.Berfikir terbuka, f. Berfikir kritis, g.Ulet/tidak

mudah putus

1 – 8 9 – 12

13 – 16 17 – 18 19 – 20 21 – 22 23 – 24

Skala Sikap Lickert Merujuk pada Civics Assesment Database dari National Center For Learning and Citizenship


(34)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dari setiap individu asa, Karakter Publik : 1. kepedulian sebagai warga negara, 2. kesopanan, 3. mengindah kan aturan main (rule of law), 4. berfikir kritis,dan 5. kemauan untuk mendengar , 6. bernegosia si dan berkompro mi h. Bersedia bernegosiasi dan kompromi, i. Berpikiran kewarganegar aan, j. Keharuan/me miliki perasaan kasihan, k. Patriotisme, l. Keteguhan hati, m.Toleran terhadap ketidakpastian

25 – 26

27 – 28

29 – 30

31 – 32 33 – 34 35 – 36

Skala Sikap Lickert Merujuk pada Civics Assesment Database dari National Center For Learning and Citizenship

2. Uji Coba Instrumen

Sebelum instrumen disampaikan pada responden yang termasuk dalam sampel penelitian, maka instrumen diuji coba terlebih dahulu, ( angket uji coba dapat dilihat pada lampiran 3.1). Uji coba instrumen dilakukan terhadap 10 siswa/responden yaitu siswa kelas 5 di SD Negeri Sukagalih 2 Kota Bandung. Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen yang akan digunakan untuk mengumpulkan data dari masing-masing variabel penelitian. Dari hasil uji coba yang dilakukan diperoleh data seperti dapat dilihat dalam lampiran SPSS.


(35)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Alat pengumpul data (instrumen) pada dasarnya disusun untuk menjawab pertanyaan penelitian atau menguji hipotesis yang ditetapkan, oleh karena itu setiap item pada instrumen diarahkan kepada hubungan variabel-variabel penelitian dengan indikator masing-masing variabel. Untuk itu langkah penyusunan instrumen adalah sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi variabel penelitian guna memastikan bahwa indikator yang telah ditetapkan bisa mewakili variabel yang diteliti;

b. Menyusun kisi-kisi instrumen sebagai pedoman penentuan indikator yang diteliti;

c. Membuat item pertanyaan berdasarkan masing-masing indikator variabel penelitian serta penentuan bentuk jawaban untuk setiap item pertanyaan dengan mempertimbangkan informasi yang akan digali serta responden yang akan memberikan jawaban;

d. Melengkapi alat pengumpul data dengan berbagai petunjuk atau keterangan sehingga dapat memberikan kejelasan kepada responden agar dapat memberikan jawaban yang dibutuhkan untuk kepentingan penelitian yang dilakukan;

e. Melakukan pemeriksaan ulang terhadap pengetikan maupun redaksi pertanyaan sehingga instrumen layak menjadi alat pengumpul data penelitian; f. Melakukan uji validitas dan reliabilitas secara empirik.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data utama menggunakan teknik kuesioner dengan instrumen angket (sumber data primer) didukung dengan observasi dan studi dokumentasi (sumber data sekunder). Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada respon untuk dijawabnya (Sugiyono, 2009:199). Begitu juga Sudjana, (1986:7) mengungkapkan bahwa angket atau Quesionaire adalah


(36)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

cara pengumpulan data dengan menggunakan daftar isian atau daftar pertanyaan yang telah disiapkan dan disusun sedemikian rupa sehingga calon respon hanya tinggal mengisi atau menandainya dengan mudah dan cepat.

Nasir (2003:328) mengatakan bahwa teknik pengumpulan data merupakan alat-alat ukur yang diperlukan dalam melaksanakan suatu penelitian. Data yang akan dikumpulkan dapat berupa angka-angka, keterangan tertulis, informasi lisan dan beragam fakta yang berpengaruh dengan fokus penelitian yang diteliti. Di dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan melalui beberapa metode sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi dilakukan dengan mengamati aktivitas siswa dalam lingkungan sekolah, teknik observasi digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang komitmen sosial dan watak kewarganegaraan siswa di sekolah.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap guru dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian. Hal ini diharapkan mampu memperoleh informasi mengenai pemahaman siswa terhadap komitmen sosial dan watak kewarganegaraan siswa di sekolah.

3. Angket

Menurut Arikunto (1998:140) angket atau kuesioner merupakan “sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal yang ia ketahui”. Berdasarkan pengertian mengenai angket tersebut maka angket digunakan dalam penelitian ini untuk mengidentifikasi komitmen sosial siswa. Secara teknis dikembangkan angket (kuesioner) tertutup, artinya responden menjawab dengan memilih salah satu jawaban yang telah tersedia. Tujuannya agar dapat mempermudah responden menjawab pertanyaan sekaligus memudahkan dalam pengolahan data.


(37)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Skala Sikap

Skala sikap digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2007 :134). Untuk mengetahui bagaimana komitmen belajar siswa, maka digunakan alat non tes yaitu skala sikap. Tujuannya adalah agar dapat mempermudah responden menjawab pernyataan sekaligus memudahkan dalam pengolahan data.

Skala yang digunakan adalah skala Likert. Menurut Sugiyono skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Dalam skala Likert Penilaian dilakukan dengan pemberian skor-skor yang ditentukan pada setiap butir-butir pertanyaan. Menurut Endang Danial dan Nanan Wasriah (2009:82) dalam penelitian seringkali peneliti menggunakan skala likert untuk mengukur sikap seseorang, kecenderungan terhadap objek atau kondisi tertentu. Skala likert yang digunakan adalah skala lima (4-3-2-1-0) atau (5-4-3-2-1), yakni untuk jawaban positif digambarkan melalui tabel berkut:

Tabel 3.4 Skala Lima (Positif)

SS (Sangat Setuju) 5

S (Setuju) 4

Rg (Ragu-ragu) 3

TS (Tidak Setuju) 2

STS (Sangat Tidak Setuju) 1

Sedangkan, untuk jawaban negatif digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.5 Skala Lima (Negatif)


(38)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

S (Setuju) 2

Rg (Ragu-ragu) 3

TS (Tidak Setuju) 4


(39)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Studi literatur

Studi literatur dipelajari untuk mendapatkan data atau informasi yang ada hubungannya dengan masalah yang akan diteliti dari buku-buku yang relevan, data yang relevan dengan penelitian misalnya buku tentang komitmen belajar, lingkungan keluarga, teman sebaya, lingkungan sekolah dan budaya disiplin. 6. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan alat mengumpulkan sejumlah dokumen yang diperlukan sebagai bahan data informasi sesuai dengan masalah penelitian seperti peta, data statistik, data siswa, grafik, gambar, foto, dan surat-surat.

H. Analisis Data

Dalam analisis data penelitian ini menggunakan analisis korelasional yaitu suatu teknik untuk mengetahui sejauh mana terdapat hubungan antara dua variabel atau lebih. Dalam memperoleh data dibutuhkan instrumen sebagai alat mengumpulkan data yang berupa sejumlah daftar pertanyaan yang disampaikan peneliti terhadap responden. Sebelum instrumen dijadikan alat pengumpulan data diperlukan uji instrumen terelebih dahulu hal ini bertujuan untuk menguji tingkat validitas, dan reliabilitas, sesuai pendapat Arikunto (1998: 160) bahwa “instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan yaitu valid dan reliabel”.

Analisis data dilakukan terlebih dahulu dengan proses pengolahan data, mengolah data adalah usaha konkrit membuat data itu bicara, sebab betapapun besarnya dan tingginya nilai data yang terkumpul bila tidak disusun dalam bentuk organisasi dan menurut sistematika yang diteliti tetap data itu merupakan data yang bisu (Winarno Surakhmad, 1978:101).

Adapun pengolahan data dilakukan dengan cara:

a. Seleksi data

Setelah data terkumpul seluruhnya, penulis mengadakan seleksi terhadap data tersebut, yakni memilih data dari alat pengumpul data (instrument),


(40)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lengkap atau belum lengkap, rusak atau baik (Endang Danial, 2009 : 103). Instrument yang disebarkan kepada responden yakni soal-soal tertulis objektif pilihan ganda dan soal skala sikap.

Instrument yang disebarkan tersebut sebelumnya di ujicobakan dulu kepada responden, soal-soal yang belum valid diperbaiki kembali agar dapat dipergunakan.

b. Klasifikasi data

Pengelompokan data berdasarkan instrumen yang dilakukan, masalah, tempat, jenjang responden, lokasi dan lainnya.

c. Pengkodean data

Pemberian simbol tertentu untuk memudahkan data berupa angka atau huruf atau juga keduanya yang memberikan arti tertentu untuk mengolah data.

d. Penskoran data

Pemberian skor pada setiap pertanyaan maupun keseluruhan instrumen dengan nilai tetentu. Skor ini bertujuan untuk memperlihatkan derajat jawaban responden.

e. Tabulasi data

Dengan membuat tabel, setelah sebelumnya dilakukan proses koding yaitu mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari responden ke dalam kategori-kategori. Teknik ini dimaksudkan untuk memperjelas data sesuai dengan klasifikasi yang telah ditetapkan. Dalam tabulasi disiapkan tabel formatif jawaban angket dan skala sikap yang terdiri dari nomor, kolom, jawaban angket dan skala sikap, kolom frekuensi dan kolom prosentase. Kemudian data yang telah diklasifikasikan itu ditally dan ditabulasikan dalam tabel


(41)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f. Kesimpulan/verifikasi

Kesimpulan merupakan upaya untuk mencari arti, makna, penjelasan yang dilakukan terhadap data yang telah dianalisis dengan mencari hal-hal penting. Kesimpulan ini disusun dalam bentuk pemyataan singkat dan mudah dipahami dengan mengacu pada tujuan penelitian

Di dalam analisis data penelitian digunakan analisis korelasional yaitu suatu teknik untuk mengetahui sejauh mana terdapat hubungan antara dua variabel atau lebih. Dalam memperoleh data dibutuhkan instrumen sebagai alat mengumpulkan data yang berupa sejumlah daftar pertanyaan yang disampaikan peneliti terhadap responden. Sebelum instrumen dijadikan alat pengumpulan data diperlukan uji instrumen terlebih dahulu hal ini bertujuan untuk menguji tingkat validitas, dan reliabilitas, sesuai pendapat Arikunto (1998: 160) bahwa “instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan yaitu valid dan reliabel”.

1. Uji Validitas

Menurut Arikunto (1998: 160) bahwa:”Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahahihan suatu instrument”. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan instrumen yang belum berstandar, sehingga untuk menghindari dihasilkannya data yang tidak sahih maka terlebih dahulu dilakukan uji coba terhadap instrumen tersebut yaitu dengan melakukan uji validitas. Adapun langkah-langkah penentuan validitas yaitu seperti yang dijelaskan Riduwan (2006: 99) berikut ini:


(42)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Arikunto 1998:256) Dengan keterangan :

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y N = banyaknya siswa

X = nilai hasil uji coba Y = skor total

Untuk merepresentasikan nilai

r

xy maka dipergunakan klasifikasi menurut Guilford (dalam Endang Danial, 2009 : 92) sebagai berikut :

Tabel 3.6

Klasifikasi Koefisien Korelasi

Korelasi Klasifikasi

r

xy ≤ 0,20 Tidak ada korelasi 0,20 <

r

xy ≤ 0,40 Korelasi Rendah

0,40 <

r

xy ≤ 0,70 Korelasi Sedang 0,70 <

r

xy ≤ 0,90 Korelasi Tinggi

0,90 <

r

xy ≤ 1,00 Korelasi tinggi sekali


(43)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Uji Reliabilitas

Arikunto (1998:170) berpendapat bahwa:“Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataanya, maka berapakali pun diambil tetap akan sama. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan.”

Berdasarkan pengertian di atas, maka pengujian reliabilitas suatu instrumen adalah perlu untuk menghasilkan data yang dapat dipercaya, dengan penentuan metode alpha seperti pada langkah-langkah berikut ini :

(Arikunto 2009:101) Setelah diketahui koefisien korelasi antara dua belahan, maka dicari indeks reliabilitas soal dengan rumus:

Dengan keterangan: r 11 = Koefisien reliabilitas

n = Banyak butir soal (item) s = Standar deviasi dari tes

p = Proposi subjek yang menjawab soal benar q = Proposi subjek yang menjawab soal salah


(44)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Σ pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q

Untuk menghitung reliabilitas instrumen penelitian ini, penulis menggunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut:

Keterangan:

k = jmlah butir yang valid VarT = Varian dari Total

Varvalid = Varian dari butir yang valid

Pedoman kriteria penafsiran r11 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.7

Interpretasi Reliabilitas

Besarnya Koefisien Kriteria

0,800 – 1,000 Sangat tinggi

0,600 – 0,799 Tinggi

0,400 – 0,599 Cukup

0,200 – 0,399 Rendah

< 0.200 Sangat rendah

(Arikunto 1995: 71)

3. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen keduanya memiliki


(45)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menganalisis grafik histogram dan normal probably plot of standardized residual dan menggunakan analisis statistik non-parametrik Uji Kolmogorov Smirnov. Dasar pengambilan keputusan melalui analisis grafik ini, jika data menyebar di sekitar garis diagonal sebagai representasi pola distribusi normal, berarti model regresi memenuhi asumsi normalitas, sementara dasar pengambilan keputusan Uji Kolmogorov Smirnov yaitu data yang normal ditunjukkan dengan nilai signifikansi di atas 0,05.

4. Analisis Regresi Berganda

Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Disebut regresi berganda jika terdapat lebih dari satu variabel independen yang mempengaruhi variabel dependennya (Sunjoyo, 2012:160). Persamaan umum regresi berganda adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2+ ….. + bnXn

Sehingga persamaan regresi linear berganda untuk penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

Y=a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Keterangan:

Y = watak kewarganegaraan siswa a = konstanta

b1 = koefisien regresi variabel kasih sayang b2 = koefisien regresi variabel tanggung jawab b3 = koefisien regresi variabel keserasian hidup

X1 = kasih sayang


(46)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu X3 = keserasian hidup


(47)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rancangan Uji Hipotesis

Uji hipotesis pada penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah variabel independen (X) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen (Y) Langkahnya adalah :

a. Secara Parsial (Uji-t)

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2009:164). Uji-t akan dilakukan dengan membandingkan besarnya angka thitung dengan ttabel.

Bentuk statistik uji t :

2

1 2 R n R t

Keterangan:

R = koefisien korelasi pearson = koefisien determinasi n = ukuran sampel

t = t hitung yang akan dibandingkan dengan t tabel

Dengan dk= n-2 dan taraf kesalahan 5% uji dua pihak (lihat tabel distribusi t), maka diperoleh harga t tabel. Harga t hitung selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel.

Kriteria pengujian

H0 : variabel independen ( kasih sayang, tanggung jawab, keserasian hidup) tidak berpengaruh terhadap watak kewarganegaraan siswa. Ha : variabel independen ( kasih sayang, tanggung jawab, keserasian

hidup) berpengaruh terhadap watak kewarganegaraan siswa. Ho diterima jika : t hitung ≤ t tabel atau Sig. > 0,05


(48)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Artinya : variabel independen ( kasih sayang, tanggung jawab, keserasian hidup) tidak berpengaruh terhadap watak kewarganegaraan siswa.

Ha diterima jika : t hitung > t tabel atau Sig. ≤ 0,05

Artinya : variabel independen ( kasih sayang, tanggung jawab, keserasian hidup) berpengaruh terhadap watak kewarganegaraan siswa.

b. Secara Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2009:163).

Kriteria pengujian

Ho diterima jika : F hitung ≤ F tabel atau Sig. > 0,05

Artinya : variabel kasih sayang, tanggung jawab, dan keserasian hidup tidak berpengaruh secara simultan terhadap watak kewarganegaraan siswa.

Ha diterima jika : F hitung > F tabel atau Sig. ≤ 0,05

Artinya : variabel kasih sayang, tanggung jawab, dan keserasian hidup tidak berpengaruh secara simultan terhadap watak kewarganegaraan siswa.

I. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian 1. Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas instrumen dengan koefisien alpha Croncbach’s dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut :

Tabel 3.8

Rekapitulasi Reliabilitas Instrumen Penelitian

Tahap

uji coba Variabel

Koef Alpha Cronbach

Kategori Reliabilitas


(49)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tanggung Jawab (X2) 0,846 sangat tinggi

Keserasian Hidup (X3) 0,799 tinggi

Watak Kewarganegaraan Siswa (Y) 0,955 sangat tinggi Sumber: Hasil Olah Data 2014

Dari hasil rekapitulasi pada tabel di atas terlihat bahwa hasil uji coba yang telah dilaksanakan dan telah dilakukan perhitungan reliabilitas, variabel kasih sayang (X1) diperoleh hasil 0,865 dengan demikian berarti reliabilitas soal tersebut sangat tinggi. Untuk variabel tanggung jawab (X2) setelah dilakukan perhitungan maka diperoleh hasil reliabilitas sebesar 0,846 sehingga soal tersebut termasuk dalam kategori reliabilitas sangat tinggi. Variabel keserasian hidup (X3) setelah dilakukan perhitungan maka diperoleh hasil reliabilitas sebesar 0,799 sehingga soal tersebut termasuk dalam kategori tinggi. Dan untuk watak kewarganegaraan siswa (Y) diperoleh hasil reliabilitas sebesar 0,955 sehingga soal tersebut termasuk kategori reliabilitas sangat tinggi. Hasil uji reliabilitas keseluruhan variabel dapat dilihat pada lampiran SPSS.

2. Validitas

Kriteria pengujian validitas adalah sebagai berikut:

a. Jika r hitung > r tabel (pada taraf signifikansi 5%), maka butir pertanyaan valid

b. Jika r hitung < r tabel (pada taraf signifikansi 5%), maka butir pertanyaan tersebut tidak valid

Untuk N = 20 (df =20-2 = 18), nilai r tabel adalah 0,443.

Variabel X1 (Kasih Sayang)

Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Variabel X1

Nomor Angket Nilai Korelasi Kriteria Keterangan

1 0,811 0,443 Valid

2 0,717 0,443 Valid

3 0,729 0,443 Valid


(50)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5 0,731 0,443 Valid

6 0,808 0,443 Valid

7 0,692 0,443 Valid

8 0,190 0,443 Tidak Valid

9 0,717 0,443 Valid

10 0,707 0,443 Valid

Sumber : Hasil Olah Data Primer 2014

Dari tabel tersebut terlihat bahwa variabel kasih sayang (X1) dengan jumlah item soal sebanyak 10, terdapat 1 soal yang tidak valid karena nilai korelasinya lebih rendah dari kriteria yaitu soal nomor 8.

Variabel X2 (Tanggung Jawab)

Tabel 3.10 Hasil Uji Validitas Variabel X2

Nomor Angket Nilai Korelasi Kriteria Keterangan

11 0,804 0,443 Valid

12 0,760 0,443 Valid

13 0,702 0,443 Valid

14 0,880 0,443 Valid

15 0,394 0,443 Tidak Valid

16 0,883 0,443 Valid

Sumber : Hasil Olah Data Primer 2014

Dari tabel tersebut terlihat bahwa variabel tanggung jawab (X2) dengan jumlah item soal sebanyak 6, terdapat 1 soal yang tidak valid karena nilai korelasinya lebih rendah dari kriteria yaitu soal nomor 15.

Variabel X3 (Keserasian Hidup)

Tabel 3.11 Hasil Uji Validitas Variabel X3

Nomor Angket Nilai Korelasi Kriteria Keterangan

17 0,407 0,443 Tidak Valid

18 0,687 0,443 Valid

19 0,668 0,443 Valid

20 0,629 0,443 Valid


(1)

115

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengkaji lebih lanjut dari apa yang telah dihasilkan dalam penelitian ini agar pada akhirnya kajian dibidang ini diharapkan semakin menarik dan lebih lengkap. Beberapa aspek yang mungkin dapat diteliti lebih lanjut antara lain adalah faktor-faktor pembentuk komitmen sosial dan watak kewarganegaraan lainnya yang masih dapat ditemukan dan diteliti.

2. Bagi Kompleks SDN Sukagalih Barat

Diharapkan sekolah dapat mengembangkan dan meningkatkan media, sarana-prasarana dan program yang dapat mengembangkan serta mendukung terlaksananya proses pembelajaran dengan baik yang dapat mengembangkan komitmen sosial siswa dan watak kewarganegaraannya, sehingga lambat laun siswa dapat mengerti dan menyadari arti pentingnya watak kewarganegaraan bagi diri mereka sendiri maupun masayarakat yang lebih luas. Guru di lingkungan komplek Sekolah Dasar Negeri Sukagalih Barat pun dapat melaksanakan proses pembelajaran pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang lebih optimal.

3. Bagi Siswa

Siswa dapat mengembangkan karakter privat siswa seperti tanggung jawab moral, disiplin diri dan penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia dari setiap individu. Juga karakter publik mereka yang juga tidak kalah penting, kepedulian sebagai warganegara, kesopanan, mengindahkan aturan (rule of law), berpikir kritis, dan kemauan untuk mendengar, bernegosiasi dan berkompromi,

Siswa diharapkan dapat ikut berperan aktif dan kreatif dalam proses kegiatan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas sosial lainnya baik di lingkungan sekolah dan masyarakat sehingga pembelajaran PKn menjadi lebih interaktif tidak hanya di lingkungan kelas dan sekolah serta siswa dapat meningkatkan keaktifannya dalam pembelajaran PKn sehingga Watak kewarganegaraan


(2)

116

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang sudah dimiliki siswa diharapkan terus berkembang dan membantu siswa untuk bersikap positif sebagai warga negara yang baik dalam memecahkan suatu permasalahan yang ada.


(3)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Budimansyah, D. (2010). Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan Untuk

Membangun Karakter Bangsa, Bandung: Widya Aksara Press

__________, (2009) Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, Ilmu dan

Aplikasi Pendidikan, Bagian II, Bandung; Imperial Bhakti Utama

Creswell, J.W. (2008). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan

Mixed, Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Danial, E. dan Wasriah, N. (2007). Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboratorium Pkn-FPIPS-UPI.

Djahiri, A. K. (1985) dalam skripsi Tommi Dharmawan (2010), Penerapan

Hukuman Terhadap Peningkatan Kedisiplinan Siswa Di Sekolah : Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri Situraja, Bandung: FPIPS Jurusan

Pendidikan Kewarganegaraan UPI

Espeland, P. dan Verdick, E. (2005). Loving to Learn The Commitment to

Learning Assets, The Adding Assets Series for kids. Minneapolis: Free Spirit

Publisher.

Kaelan (1999), Etika Lingkungan,Hubungan Manusia dengan Alam,Yogyakarta: Paradigma

Kartasaputra, H. G. (1992), Kamus Sosiologi Dan Kependudukan, Jakarta: Bumi Aksara

Lickona, Thomas (2013), Character Matters, Jakarta: Bumi Aksara

Olim, A. dan Ali, M. (2009) Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, Ilmu


(4)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Oxford Advanced Learner’s Dictionary (2000), New York: Oxford University Press,

Quigley, C.N., Buchanan, Jr.J.H., Bahmueller, C.F. (1991) Civitas: A Framework

for Civic Education. Calabasas: CCE.

Sapriya,(2012) Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI

Sudjana, N. (2001). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sugiyono (2006). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta

Suharsimi, A, (2002). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Sukmadinata, N.S. (2009) Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, Ilmu dan

Aplikasi Pendidikan, Bagian II, Bandung, Imperial Bhakti Utama

Sumaatmadja (1997), Manusia dalam konteks Sosial, Budaya dan Lingkungan

Hidup, Bandung, Alfabeta

Suradi, (2007). "Aplikasi Pendekatan Inkuiri Dalam Pengembangan Nilai

Kemanusiaan Dan Kepedulian Sosial Pada Pembelajaran Pengetahuan Sosial Dengan Topik Hak Azasi Manusia, Tesis: Sekolah Pasca Sarjana UPI

Suryadi, A. (2002). Pendidikan, Investasi SDM dan Pembangunan, Jakarta: Balai Pustaka,.

_________, (2009) Mewujudkan Masyarakat Pembelajar, Bandung: Widya Aksara Press


(5)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suryadi, A. dan Budimansyah, d. (2009). Paradigma Pembangunan Pendidikan

Nasional, Bandung: Widya Aksara Press.

Umar, H. (2003), Metodologi Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis,Jakarta: Gramedia Pustaka

UUSPN No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Wahab, A. A. (2009). Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, Ilmu dan

Aplikasi Pendidikan, Bagian III, Bandung: Imperial Bhakti Utama.

Winataputra, U.S. dan Budimansyah, D. (2007) Civic Education, Konteks,

Landasan, Bahan Ajar dan Kultur Kelas, Bandung: Program Studi

Pendidikan Kewarganegaraan SPS-UPI

Yuliastuti, R., Wijianto, Waluyo, B. (2011) Pendidikan Kewarganegaraan 2

untuk SMA/MA/SMK Kelas XI; Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan,

Kementerian Pendidikan Nasional, 2011.

Internet:

Branson, M.S.(1999) Globalization and Its Implications for Civic Education, sumber: http://www.civiced.org/papers/papers_oct99_branson.html

Donato, S.B.R. Community Involvement, Academic Service Learning Integration,

And Social Commitment Of Tertiary Students Of Colegio De San Jose.

http://www.eric.ed.gov/PDFS/ED497547.pdf

Guba, E.G. and Lincoln, Y.S. (1988): “Do Inquiry Paradigms Imply Inquiry Methodologies?”, in Fetterman, D.M. (ed.): Qualitative Approaches to Evaluation in Education: The Silent Scientific Revolution, pp.89-115, (Praeger, New York).

Hardjapamekas, E. R. (2011) Maju Tidak Tergantung Usia, sumber: http://www.wikimu.com/news/DisplayNews.aspx?id=19257 http://www.thefreedictionary.com/commitments


(6)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lee, J (2000) Values Educations ofin the Two Years College. ERIC Digest {On line}.Tersedia http ed.goo/database/ERIC Rigest/ Ed 440681.html ( 7. Maret 2007)

Mashita, F. (2012) Pengaruh Globalisasi Terhadap Remaja, sumber:

http://muda.kompasiana.com/2012/02/19/pengaruh-globalisasi-terhadap-remaja-436599.html

Salim Segaf Al Jufri (2012) Mensos: Semangat Kesetiakawanan Sosial Semakin

Pudar, sumber:

http://id.berita.yahoo.com/mensos-semangat-kesetiakawanan-sosial-semakin-pudar-063816843.html

Sudarwo, F. (2012) Perlu Tumbuhkan Keberanian Patuhi Prinsip Dasar

Kehidupan, sumber:

http://www.jatengprov.go.id/?mid=wartadaera&category=4198&listStyle= webzine&document_srl=24580&sort_index=voted_count&order_type=desc \

Desertasi dan Tesis :

Danial, E. (1998) KONTRIBUSI ORGANISASI SOSIAL FORMAL DALAM MENINGKATKAN ADAPTABILITAS MASYARAKAT AGRARIS PADA KEHIDUPAN INDUSTRI : Studi Kasus Tentang Organisasi Sosial Formal Sebagal Satuan Pendidikan Luar Sekolah di Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung: Desertasi, Pasca Sarjana UPI.

Nursasongko, Rambat (2001) MODEL PEMBELAJARAN AKSI SOSIAL UNTUK PENGEMBANGAN NILAI-NILAI DAN KETERAMPILAN SOSIAL : Studi Eksperimental Pada Mahasiswa Peserta Kuliah Kerja Nyata Universitas Bengkulu: Desertasi, Pasca Sarjana UPI.