UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU DENGAN MENGGUNAKAN GAYA ORTODOKS MELALAUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 HINAI T.P. 2013 - 2014.
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU DENGAN MENGGUNAKAN GAYA ORTODOKS MELALUI
MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 HINAI TAHUN AJARAN
2013/2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Ujian Mempertahankan Skripsi
Oleh
HERU SETIAWAN NIM. 081266110072
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014
(2)
(3)
(4)
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kehadirat ALLAH SWT karena berkat
rahmat dan karunia-NYA penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini
berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Tolak Peluru Dengan
Menggunakan Gaya Ortodoks Melalaui Media Audio Visual Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Hinai Tahun Ajaran 2013/2014 ” yang diajukan untuk
memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan olahraga
di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari, bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini,
oleh karenanya penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat
kesalahan penulisan nama ataupun kata-kata didalamnya.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang tak
terhingga pada semua pihak yang telah membantu penulis baik moril atau materil
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Secara khusus penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Secara khusus dan teristimewah dan hormat terima kasih kepada ayahanda
Drs.H.Supiono,MM dan ibunda Hj.Fauziah yang telah membesarkan,
mendidik, memotivasi, do’a, kasih sayang sehingga penulis merasa yakin bisa
menyelesaikan kuliah, Kakakku Cici Pradita,SE, Tika Septia Dewi,A.Md
(5)
iii
2. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si Rektor Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes, Bapak Drs. Suharjo, M.Pd, Bapak
Drs. Mesnan, M.Kes, Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd. Masing-masing
sebagai Dekan, Pembantu Dekan I, Pembantu Dekan II, dan Pembantu Dekan
III di FIK UNIMED.
4. Bapak Suryadi Damanik, M.Kes selaku ketua Jurusan PJKR, Bapak Afri
Tantri S.Pd, M.Pd selaku Sekertaris Jurusan PJKR.
5. Bapak Raswin S.Pd, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
membimbing dan meluangkan waktu yang begitu banyak sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak Drs.Suryadi Damanik. M.Kes selaku Dosen Penasehat Akademik dan
Para Dosen dan Asisten Dosen, Staf Administrasi dan Perlengkapan di FIK
UNIMED.
7. Bapak Samino S.Pd,selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Hinai yang telah
memberi izin dalam penggunaan siswanya sebagai sampel dalam penelitian
skripsi.
8. Jarot Setiawan, S.Pd selaku guru pendidikan jasmani SMP N 1 Hinai.
9. Teristimewa juga buat seluruh keluarga yang sudah memberikan semangat
dan dukungan serta motivasi kepada penulis.
10. Serta buat sahabat-sahabat penulis khususnya Mhd. Aris Sofyan, S.Pd,
Afriansyah Danil, S.Pd,serta seluruh sahabat-sahabat PKR A Reguler 08 yang
memberi dukungan dan memberi motivasi untuk tetap semangat dalam
(6)
iv
Semoga segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis menjadi
amal ibadah yang diterima oleh ALLAH AWT. Akhirnya besar harapan penulis,
bahwa temuan dalam penelitian ini dapat menjadi sumbangsih ilmu pengetahuan
dan khususnya pada sekolah Smp Negeri 1 Hinai Kabupaten Langkat.
Medan, Maret 2014 Penulis
Heru Setiawan NIM. 081266110072
(7)
i ABSTRAK
Heru Setiawan 081266110072. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Tolak Peluru Dengan Menggunakan Gaya Ortodoks Melalaui Media Audio Visual Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Hinai T.P. 2013 - 2014
(Pembimbing : RASWIN).
Skripsi : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2013
Penelitian ini dilaksanakan dengan latar belakang hasil belajar siswa pada materi tolak peluru gaya ortodoks masih relative rendah. Tujuan dalam penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar tolak peluru gaya ortodoks siswa melalui penggunaan media audio visual. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus melalui kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII 3 SMP Negeri 1 Hinai Tahun Ajaran 2013/2014.
Pengambilan data dilakukan dengan melakukan tes hasil belajar dengan sistem penilaian fortopolio dengan menilai sikap permulaan, sikap pelaksanaan dan sikap akhir untuk mengetahui hasil belajar siswa.
Hasil penelitian : Hasil tes siklus 1 dari 35 siswa telah ada 7 siswa (20,00%) yang mencapai ketuntasan belajar, selebihnya 28 siswa (80,00 %) siswa yang tidak tuntas dalam belajar. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah 64.. Hasil tes siklus II dari 35 siswa telah ada 32 siswa (91,43%) yang sudah memiliki ketuntasan belajar, hanya 3 orang siswa (8,57%) yang belum memiliki ketuntasan belajar. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh 79.05 (tuntas). Dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa dari tes awal, siklus I, dan siklus II terjadi peningkatan, maka dengan ini dikatakan melalui melalui metode pembelajaran variasi latihan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
(8)
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Hal
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 61
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II... 64
3. Format Penilaian Portopolio ... 67
4. Data observasi Test tolak Peluru siwa Kelas VIII3 ... 68
5. Lembar Obsevasi Siklus I Tolak Peluru ... 70
6. Lembar Obsevasi Siklus II Tolak Peluru ... 74
7. Penilaian Pre-Test Tolak Peluru... 78
8. Penilaian Proses Hasil Belajar Tolak Peluru (Siklus I) ... 81
9. Penilaian Proses Hasil Belajar Tolak Peluru (Siklus II) ... 84
10. Tingkat Ketuntasan Siswa Pada Tes Tindakan Awal (Pre-Tes) ... 87
11. Tingkat Ketuntasan Siswa Pada Tes Tindakan (Post-Tes) Siklus I ... 89
12. Tingkat Ketuntasan Siswa Pada Tes Tindakan (Post-Tes) Siklus II ... 91
13. Tongkat Peningkatan Hasil Belajar Siswa ... 93
14. Format Penilaian Portofolio (Siklus I) ... 95
15. Susunan Kepanitiaan Pengambilan Data ... 99
(9)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap manusia dalam kehidupannya membutuhkan pendidikan. Dimana pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. Pendidikan dapat dikatakan baik, bila pendidikan itu dapat memberi kesempatan berkembangnya semua aspek pribadi manusia atau dengan kata lain merumuskan tujuan pendidikan itu berisikan pengembangan aspek pribadi manusia.
Tujuan pendidikan seperti rumusan diatas merupakan rumusan tujuan yang sangat ideal, seperti hal dalam meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik, juga bertujuan untuk meningkatkan aspek psikomotorik, kognitif, dan efektif, serta pengembangan pengetahuan tentang kesehatan peserta didik.
Salah satu ketidak berhasilan pencapaian tujuan program pengajaran yang direncanakan adalah kekurangan pengetahuan atau ketidak mampuan untuk memilih metode yang di gunakan sehingga anak didik tidak dapat mencapai tujuan pengajaran. Slameto (2003:52) menyatakan bahwa “Suksesnya seseorang dalam pelajarannya adalah sebagian hasil kesanggupan dan kemampuan yang ada pada siswa, sebagian lagi karena metode (teknik) mengajar dan belajar yang tepat, dan sebagian lagi karena lingkungan”. Pendapat tersebut dipertegas oleh mager (dalam roestiyah) menyatakan suatu pernyataan yang jelas dari pada tujuan-tujuan
(10)
yang akan merupakan dasar pokok untuk pemilihan metode dan bahan pengajaran serta pemilihan alat-alat untuk menentukan apakah pengajaran itu telah berhasil.banyak kendala yang dihadapi guru untuk mencapai tujuan pembelajaran saat proses belajar mengajar dikelas, diantara kendala tersebut adalah aplikasi metode pembelajaran diajarkan dengan alokasi waktu yang tersedia pada kurikulum untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Selama ini guru dipandang sebagai sumber informasi utama, namun karena semakin majunya teknologi maka siswa dapat dengan mudah mendapatkan informasi yang di butuhkan, maka guru seharusnya tanggap dan mampu menyesuaikan diri terhadap perkembangan tersebut. Salah satu yang dapat dilakukan adalah menerapkan peran guru sebagai fasilitator dan katalisator. Peran guru sebagai fasilitator adalah memfasilitasi proses pembelajaran yang berlangsung dikelas. Guru memilih atau merancang rencana pembelajaran yang sesuai dengan kondisi kelas dan berusaha mengarahkan siswa untuk berperan aktif dan bertanggung jawab terhadap proses serta hasil pembelajaran. Sedangkan peran guru sebagai katalisator adalah guru membantu siswa dalam menemukan kekuatan, talenta, dan kelebihan mereka. Guru bertindak sebagai pembimbing yang mampu membangkitkan rasa cinta siswa akan proses pembelajaran serta mambantu siswa untuk mengerti cara belajar yang optimal. Dalam proses pembelajaran apabila guru dapat menerapkan kedua peran tersebut maka segala kegiatan dalam pembelajaran akan terasa lebih menyenangkan dan lebih bermakna bagi siswa. Tetapi sebaliknya apabila di dalam proses pembelajaran berlangsung guru dianggap sebagai sumber belajar yang paling benar dan
(11)
memposisikan siswa sebagai pendengar ceramah guru maka proses pembelajaran akan membosankan dan menjadikan siswa malas belajar. Sikap anak didik yang pasif tersbut ternyata tidak hanya terjadi pada mata pelajaran tertentu saja tetapi hampir semua mata pelajaran termasuk penjas. Banyak media pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar penjas. Media yang digunakan sebaiknya disesuaikan dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan. Beberapa media pembelajaran dapat diterapkan selama proses belajar mengajar berlangsung, tergantung dari keadaan kelas atau siswa.
Berdasarkan observasi penulis di SMP NEGERI 1 HINAI tahun ajaran 2013/2014 tanggal 7 sampai 9 Februari, bahwa proses kegiatan belajar mengajar pendidikan jasmani siswa kurang dapat mengembangkan materi yang diberikan guru. Dapat dilihat dari nilai rata-rata ketuntasan pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang belum memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 70. Khususnya pada kelas VIII3 yang terdiri dari 35 siswa, diantaranya 15 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. Pada tes hasil belajar hanya 12 siswa yang tuntas sedangkan 23 siswa lainnya tidak tuntas atau nilai rata-rata mencapai 34,3% dengan tingkat ketuntasan, sedangkan tingkat ketidaktuntasan mencapai 66,6%, Waktu pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan dalam materi tolak peluru, perhatian dan rasa ingin tahu siswa pada materi tersebut juga berkurang, karena kurangnya media yang mengakibatkan kemauan belajar siswa menjadi berkurang, sehingga, yang mana masih kurang mengerti dan salah dalam melakukan teknik tolak peluru.
(12)
Hal ini dapat dilihat dari bola peluru yang dimiliki di sekolah sebanyak 2 buah. Hasilnya nilai ketuntasan jauh dari yang diharapkan. Untuk teori di kelas guru menerapkan pembelajaran konvensional dengan gaya mengajar ceramah, sedangkan untuk praktek di lapangan guru penjas menggunakan gaya mengajar komando. Untuk menghindari hal tersebut sebaiknya guru pendidikan jasmani membuat media audio visual, sehingga siswa tidak merasa bosan untuk melakukan dan mempunyai semangat yang tinggi, dengan itu siswa secara bertahap dapat melewati kesulitan-kesulitan dalam pembelajaran tersebut. Sedangkan alat tolak peluru disekolah sudah dimodifikasi dengan menggunakan bola yang berisikan semen.
Adapun prasarana yang terdapat di sekolah ini memiliki lapangan sepak bola, lapangan basket, serta lapangan bola voli. Sedangkan sarananya seperti bola basket,bola kaki,bola voli, lempar cakram, serta tenis meja. Dilihat dari cara guru penjas pada saat mengajarkan siswanya, guru penjas tersebut hanya menggunakan metode ceramah pada saat memberikan materi penjas khususnya materi tolak peluru. Untuk itu penulis dalam penelitian ini mencoba untuk memberikan bentuk pembelajaran tolak peluru melalui media audio visual.
Bahan pelajaran yang kompleks seperti tolak peluru itu sangat menentukan alat bantu berupa media pembelajaran sepeti gambar dan audio visual. Tanpa bantuan media maka bahan pelajaran sulit untuk dicerna atau dipahami. Menyadari hal tersebut perlu adanya suatu pembaruan dalam pembelajaran untuk memungkinkan siswa dapat mempelajari penjas khususnya materi tolak peluru jauh lebih mudah, lebih cepat, lebih bermakna, efektif dan menyenangkan. salah
(13)
satu adalah dengan menggunakan media audio visual. Penggunaan media ini diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami tolak peluru melalui keterangan-keterangan dari guru dibantu dengan petunjuk berupa audio yang memberikan keterangan kepada siswa. Dan siswa lebih berperan aktif mencari sumber referensi belajarnya dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar dalam hidup bermakna dalam diri siswa sehingga hasil belajar penjas siswa dapat menjadi lebih baik.
Media audio visual, merupakan media pembelajaran yang bersifat memakai suatu alat bantu atau media tersebut terdapat materi beserta cara pengajaran yang telah dirancang oleh seorang guru untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Disamping itu, audio yang dapat digunakan dan disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa. Audio dapat menampilkan pesan yang memotivasi.
Dari latar belakang tersebut penulis merasa tertarik untuk mengadakan
penelitian mengenai “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Tolak Peluru Dengan Menggunakan Media Audio Visual pada Siswa SMP Negeri 1 Hinai Tahun Ajaran 2013/2014 ”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan masalah dalam penelitian adalah :
(14)
1. Rendahnya hasil belajar siswa
2. Kurangnya perhatian siswa dalam melaksanakan materi tolak peluru 3. Kurangnya media pembelajaran tolak peluru
4. Rendahnya kemampuan bertanya dan menjawab siswa 5. Penyampaian materi yang monoton dalam pembelajaran
C. Pembatasan Masalah
Mengingat masalah yang diteliti cukup luas, maka sebagai pembatasan masalah dalam penelitian maka perlu kiranya menentukan pembatasan masalah adalah Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Tolak Peluru Gaya Ortodoks dengan Menggunakan Media Audio Visual pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Hinai Tahun Ajaran 2013/2014.
D. Rumusan Masalah
Melalui media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar tolak peluru pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Hinai Tahun Ajaran 2013/2014.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar tolak peluru dengan Menggunakan Media Audio Visual pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Hinai Tahun Ajaran 2013/2014.
(15)
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :
1. Sebagai masukan dan informasi bagi guru pendidikan jasmani dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi siswa dalam membuat media audio visual
2. Sebagai masukan terhadap guru pendidikan jasmani mengenai penggunaan
media audio visual.
3. Sebagai masukan bagi guru untuk merancang model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar dan kreatif siswa.
4. Sebagai bahan bacaan yang beguna bagi mahasiswa UNIMED khususnya
Fakultas Ilmu Keolahragaan yang ingin melaksanakan karya akhir menggunakan media audio visual.
(16)
59 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah dibahas di Bab IV dapat ditarik kesimpulan bahwa materi Tolak Peluru Gaya Ortodoks Melalui Penerapan Gaya Mengajar Media Audio Visual Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Pada Siswa Kelas VIII-3 SMP Negeri 1 Hinai Tahun Ajaran 2013/2014
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti menyarankan sebagai berikut:
1. Kepada guru pendidikan jasmani agar dapat menggembangkan model
pembelajaran media audio visual agar siswa tidak bosan mengikuti
pembelajaran penjas terutama pembelajaran tolak peluru.
2. Agar guru memberikan perhatian kepada siswa-siswa supaya mereka
bisa merasakan dan bermanfaat bagi mereka pembelajaran penjas.
3. Kepada para peneliti selanjutnya terutama mahasiswa FIK UNIMED agar dapat
mencoba melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan
pembelajaran media audio visual.
4. Skripsi ini Sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang ingin
melanjutkan penelitian ini untuk lebih luas lagi.
5. Semoga skripsi ini dapat di jadikan rujukan bagi guru - guru penjas di sekolah untuk mengembangkan variasi - variasi pembelajaran penjas.
(17)
60
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, dkk.(2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Ahmad. Rusly, (2007). Filsafat Olahraga. Fakultas Ilmu Keolahragaan. Medan: Unimed
Ateng. Abdulkadir, (1992). Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Pendidikan dan Kebudayaan.
Djamarah. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rhineka Cipta
Dimyanti Dan Mudjiono(2006). Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta :Rhineka Cipta.
Edward, dkk. (2003). Belajar dan Pembelajaran. Medan, Fakultas Ilmu Pendidikan.
Hurlock. (1997). Psiologi Perkembangan. Erlangga. Jakarta.
Jaja Suharja dan Eli Maryani (2010) Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan SMP/MTS
Kriatianto. Agus, (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Nana Sudjana. (1995). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Neozonk. Wordpress.com/2012/09/19/definisi-media-pembelajaran/
Sadirman, A. M. (1994). Interaksi Dan Motifasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta.
Tim Pengajar Unimed. (2010). Filsafat Pendidikan. Penerbit PPs Unimed. Medan.
www.ahmadzainuddin.com/netbookislami
www.sarjanaku.com/2011/05/media-audio-visual.html
www.wikipedia.com
(1)
Hal ini dapat dilihat dari bola peluru yang dimiliki di sekolah sebanyak 2 buah. Hasilnya nilai ketuntasan jauh dari yang diharapkan. Untuk teori di kelas guru menerapkan pembelajaran konvensional dengan gaya mengajar ceramah, sedangkan untuk praktek di lapangan guru penjas menggunakan gaya mengajar komando. Untuk menghindari hal tersebut sebaiknya guru pendidikan jasmani membuat media audio visual, sehingga siswa tidak merasa bosan untuk melakukan dan mempunyai semangat yang tinggi, dengan itu siswa secara bertahap dapat melewati kesulitan-kesulitan dalam pembelajaran tersebut. Sedangkan alat tolak peluru disekolah sudah dimodifikasi dengan menggunakan bola yang berisikan semen.
Adapun prasarana yang terdapat di sekolah ini memiliki lapangan sepak bola, lapangan basket, serta lapangan bola voli. Sedangkan sarananya seperti bola basket,bola kaki,bola voli, lempar cakram, serta tenis meja. Dilihat dari cara guru penjas pada saat mengajarkan siswanya, guru penjas tersebut hanya menggunakan metode ceramah pada saat memberikan materi penjas khususnya materi tolak peluru. Untuk itu penulis dalam penelitian ini mencoba untuk memberikan bentuk pembelajaran tolak peluru melalui media audio visual.
Bahan pelajaran yang kompleks seperti tolak peluru itu sangat menentukan alat bantu berupa media pembelajaran sepeti gambar dan audio visual. Tanpa bantuan media maka bahan pelajaran sulit untuk dicerna atau dipahami. Menyadari hal tersebut perlu adanya suatu pembaruan dalam pembelajaran untuk memungkinkan siswa dapat mempelajari penjas khususnya materi tolak peluru jauh lebih mudah, lebih cepat, lebih bermakna, efektif dan menyenangkan. salah
(2)
satu adalah dengan menggunakan media audio visual. Penggunaan media ini diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami tolak peluru melalui keterangan-keterangan dari guru dibantu dengan petunjuk berupa audio yang memberikan keterangan kepada siswa. Dan siswa lebih berperan aktif mencari sumber referensi belajarnya dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar dalam hidup bermakna dalam diri siswa sehingga hasil belajar penjas siswa dapat menjadi lebih baik.
Media audio visual, merupakan media pembelajaran yang bersifat memakai suatu alat bantu atau media tersebut terdapat materi beserta cara pengajaran yang telah dirancang oleh seorang guru untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Disamping itu, audio yang dapat digunakan dan disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa. Audio dapat menampilkan pesan yang memotivasi.
Dari latar belakang tersebut penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Tolak Peluru Dengan Menggunakan Media Audio Visual pada Siswa SMP Negeri 1 Hinai Tahun Ajaran 2013/2014 ”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan masalah dalam penelitian adalah :
(3)
1. Rendahnya hasil belajar siswa
2. Kurangnya perhatian siswa dalam melaksanakan materi tolak peluru 3. Kurangnya media pembelajaran tolak peluru
4. Rendahnya kemampuan bertanya dan menjawab siswa 5. Penyampaian materi yang monoton dalam pembelajaran
C. Pembatasan Masalah
Mengingat masalah yang diteliti cukup luas, maka sebagai pembatasan masalah dalam penelitian maka perlu kiranya menentukan pembatasan masalah adalah Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Tolak Peluru Gaya Ortodoks dengan Menggunakan Media Audio Visual pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Hinai Tahun Ajaran 2013/2014.
D. Rumusan Masalah
Melalui media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar tolak peluru pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Hinai Tahun Ajaran 2013/2014.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar tolak peluru dengan Menggunakan Media Audio Visual pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Hinai Tahun Ajaran 2013/2014.
(4)
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :
1. Sebagai masukan dan informasi bagi guru pendidikan jasmani dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi siswa dalam membuat media audio visual
2. Sebagai masukan terhadap guru pendidikan jasmani mengenai penggunaan media audio visual.
3. Sebagai masukan bagi guru untuk merancang model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar dan kreatif siswa.
4. Sebagai bahan bacaan yang beguna bagi mahasiswa UNIMED khususnya Fakultas Ilmu Keolahragaan yang ingin melaksanakan karya akhir menggunakan media audio visual.
(5)
59 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah dibahas di Bab IV dapat ditarik kesimpulan bahwa materi Tolak Peluru Gaya Ortodoks Melalui Penerapan Gaya Mengajar Media Audio Visual Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Pada Siswa Kelas VIII-3 SMP Negeri 1 Hinai Tahun Ajaran 2013/2014
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti menyarankan sebagai berikut:
1. Kepada guru pendidikan jasmani agar dapat menggembangkan model pembelajaran media audio visual agar siswa tidak bosan mengikuti pembelajaran penjas terutama pembelajaran tolak peluru.
2. Agar guru memberikan perhatian kepada siswa-siswa supaya mereka bisa merasakan dan bermanfaat bagi mereka pembelajaran penjas.
3. Kepada para peneliti selanjutnya terutama mahasiswa FIK UNIMED agar dapat mencoba melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan pembelajaran media audio visual.
4. Skripsi ini Sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan penelitian ini untuk lebih luas lagi.
5. Semoga skripsi ini dapat di jadikan rujukan bagi guru - guru penjas di sekolah untuk mengembangkan variasi - variasi pembelajaran penjas.
(6)
60
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, dkk.(2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Ahmad. Rusly, (2007). Filsafat Olahraga. Fakultas Ilmu Keolahragaan. Medan: Unimed
Ateng. Abdulkadir, (1992). Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Pendidikan dan Kebudayaan.
Djamarah. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rhineka Cipta
Dimyanti Dan Mudjiono(2006). Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta :Rhineka Cipta.
Edward, dkk. (2003). Belajar dan Pembelajaran. Medan, Fakultas Ilmu Pendidikan.
Hurlock. (1997). Psiologi Perkembangan. Erlangga. Jakarta.
Jaja Suharja dan Eli Maryani (2010) Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan SMP/MTS
Kriatianto. Agus, (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Nana Sudjana. (1995). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
Neozonk. Wordpress.com/2012/09/19/definisi-media-pembelajaran/
Sadirman, A. M. (1994). Interaksi Dan Motifasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta.
Tim Pengajar Unimed. (2010). Filsafat Pendidikan. Penerbit PPs Unimed. Medan.
www.ahmadzainuddin.com/netbookislami
www.sarjanaku.com/2011/05/media-audio-visual.html www.wikipedia.com