PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENYELENGGAARAN PROGRAM DESA VOKASI : Studi Deskriptif PKBM Nanggala Mekar Di Desa Linggapura Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis.

(1)

Dera Nirmala , 2015

PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENYELENGGAARAN PROGRAM DESA VOKASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

MELALUI PENYELENGGAARAN PROGRAM DESA VOKASI (Studi Deskriptif PKBM Nanggala Mekar

Di Desa Linggapura Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Konsentrasi Pemberdayaan Masyarakat

Departemen Pendidikan Luar Sekolah

Oleh :

Dera Nirmala NIM 1100237

DEPARTEMEN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

Dera Nirmala , 2015

PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENYELENGGAARAN PROGRAM DESA VOKASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

MELALUI PENYELENGGAARAN PROGRAM DESA VOKASI (Studi Deskriptif PKBM Nanggala Mekar

Di Desa Linggapura Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis)

Oleh : Dera Nirmala

1100237

Sebuah Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan pada Departemen Pendidikan Luar Sekolah

© Dera Nirmala

Universitas Pendidikan Indonesia Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya, atau sebagian, Dengan dicetak ulang, difoto kopi atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(3)

Dera Nirmala , 2015

PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENYELENGGAARAN PROGRAM DESA VOKASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dera Nirmala 1100237

Proses Pemberdayaan Masyarakat Melalui Penyelenggaraan Program Desa Vokasi (Studi Deskriptif PKBM Nanggala Mekar

Di Desa Linggapura Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis)

disetujui dan disahkan oleh : Pembimbing I

Prof. Dr. H. Oong Komar, M.Pd NIP. 19561107 198303 1 003

Pembimbing II

Dr. Joni Rahmat Pramudia, M.Si NIP. 19710614 199803 1 002

Mengetahui

Ketua Departemen Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia


(4)

Dera Nirmala , 2015

PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENYELENGGAARAN PROGRAM DESA VOKASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(5)

Dera Nirmala , 2015

PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENYELENGGAARAN PROGRAM DESA VOKASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Dera Nirmala (1100237), Proses Pemberdayaan Masyarakat Melalui Penyelenggaraan Program Desa Vokasi (Studi Deskriptif PKBM Nanggala Mekar Di Desa Linggapura Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis).

Masih tingginya angka pengangguran di Desa Linggapura yang belum bisa teratasi. Salah satu penyebab terjadinya pengangguran yaitu tidak adanya skill atau keterampilan yang dimiliki oleh masyarakat Desa Linggapura. Untuk itu, PKBM Nanggala Mekar menyelenggarakan program desa vokasi sebagai bentuk pemberdayaan bagi masyarakat Desa Linggapura. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran mengenai: 1) Penyelengaraan program desa vokasi di PKBM Nanggala Mekar, 2) Hasil program desa vokasi yang diselenggarakan oleh PKBM Nanggala Mekar, dan 3) Dampak program desa vokasi terhadap masyarakat Desa Linggapura. Konsep dan teori yang mendasari penelitian ini adalah konsep pemberdayaan masyarakat, konsep manajemen program, konsep hasil belajar dan konsep desa vokasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Subjek penelitian terdiri dari 5 (lima) orang, yaitu satu orang pengelola PKBM, satu orang tutor program desa vokasi dan tiga orang peserta didik program desa vokasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1) Penyelenggaraan program desa vokasi di PKBM Nanggala Mekar dilatarbelakangi oleh potensi lokal daerah yang melimpah seperti singkong dan pisang yang kemudian dapat dimanfaatkan menjadi sebuah produk yang bernilai tinggi. 2) Hasil belajar pada program desa vokasi mengalami peningkatan dan perubahan yaitu secara kognitif yaitu adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman terhadap pembuatan keripik, secar afektif yaitu peserta didik mampu menerima terhadap pembuatan keripik yang dijelaskan oleh tutor dan secara psikomotor peserta didik sudah mampu menerapkan cara pembuatan keripik sesuai arahan dari tutor 3) Dampak dari adanya program desa vokasi terhadap masyarakat Desa Linggapura yaitu dampak secara fisik dan non fisik. Dampak fisik yaitu adanya pembuatan keripik, pemasaran produk keripik dan pemanfaatan potensi lokal Desa. Selanjutnya, dampak non fisik yaitu menjadi banyak relasi dengan rekan kerja dan rekan bisnis, berwirausaha di bidang makanan ringan dan berdaya yaitu peserta didik mampu memenuhi kebutuhan hidupnya dari sandang, pangan, dan papan secara mandiri.


(6)

Dera Nirmala , 2015

PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENYELENGGAARAN PROGRAM DESA VOKASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Dera Nirmala (1100237), The Process of Community Empowerment through the Implementation of Vocational Rural Program (A Descriptive Study at PKBM Nanggala Mekar at Desa Linggapura Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis)

The high unemployment rate in Desa Linggapura still could not be solved fastly and precisely. One of the causes of unemployment is the absence of any particular skill possessed by the community of Desa Linggapura. Thus, PKBM Nanggala Mekar organized vocational rural program as a form of empowerment for the people in Desa Linggapura. The aim of this study was to determine an overview of: 1) The implementation of vocational rural program held by PKBM Nanggala Mekar, 2) Results of vocational rural program which is hold by PKBM Nanggala Mekar, and 3) The effect of vocational rural program towards the people at Desa Linggapura. The concept and the theory underlying this study is the concept of community empowerment, the concept of managemet program, the concept of learning outcomes and the concept of vocational rural. This study used a qualitative approach and descriptive method. Data collection techniques used in this study were interviews, observation and documentation study. Subjects consisted of 5 (five) people, they are: one manager of PKBM, one tutor of vocational rural program and three learners of vocational rural program. The result shows that: 1) The implementation of vocational rural program at PKBM Nanggala Mekar is happen because of the overflowing local potention, such as cassava and banana which are then can be used as a high value products. 2) Result of learning in vocational rural program has an improvement and change, they are: cognitively, there are improvement of their knowledge and comprehension in making chips, affectively, the learners are able to catch up the explanation about how to make chips which is explained by the tutor, and psychomotorically, the learners are able to implement the way how to make chips with the help of tutor. 3) The effect of the existence of vocational rural program towards the community of Desa Linggapura are divided into physical effect and non-physical effect. Physical effect can be seen from the making of chips, marketing the chips products and utilization of local potential. In addition, the non-physical effect are having many relations or business partner, enterpreneurship in snacks business and the learners are able to meet their needs on foods and clothing boards independently.


(7)

Dera Nirmala , 2015

PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENYELENGGAARAN PROGRAM DESA VOKASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Struktur Organisasi ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Konsep Pemberdayaan Masyarakat ... 7

1. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat ... 7

2. Indikator Pemberdayaan Masyarakat ... 9

3. Strategi Pemberdayaan Masyarakat ... 10

4. Pendekatan Pemberdayaan ... 11

B. Manajemen Pengelolaan Program ... 12

1. Perencanaan ... 12

2. Pelaksanaan ... 17

3. Evaluasi ... 18

C. Konsep Hasil Belajar ... 20

1. Kognitif ... 20

2. Apektif ... 21

3. Psikomotor ... 22


(8)

Dera Nirmala , 2015

PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENYELENGGAARAN PROGRAM DESA VOKASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Definisi Desa Vokasi ... 23

2. Tujuan Desa Vokasi ... 24

3. Program Pembelajaran Desa Vokasi ... 25

4. Proses Pembelajaran Desa Vokasi ... 26

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

A. Desain Penelitian ... 28

B. Partisipan dan Tempat Penelitian ... 30

C. Pengumpulan Data ... 31

D. Analisis Data ... 32

E. Isu Etik ... 33

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 35

A. Gambarasn Umum PKBM Nanggala Mekar ... 35

B. Penyajian Data Kondisi Objektif Program Desa Vokasi ... 37

C. Deskripsi Hasil Penelitian... 41

1. Penyelenggaraan Program Desa Vokasi Di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Nanggala Mekar ... 44

2. Hasil Program Desa Vokasi yang Diselenggarakan Oleh Pusat Kegiatan Masyarakat (PKBM) Nanggala Mekar ... 57

3. Dampak Program Desa Vokasi terhadap Masyarkat Desa Linggapura ... 69

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 69

1. Penyelenggaraan Program Desa Vokasi di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Nanggala Mekar ... 70

2. Hasil Belajar Program Desa Vokasi di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Nanggala Mekar ... 74

3. Dampak Program Desa Vokasi terhadap Masyarakat Desa Linggapura ... 76

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 84

A. Simpulan ... 84

B. Rekomendasi ... 87 DAFTAR PUSTAKA


(9)

Dera Nirmala , 2015

PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENYELENGGAARAN PROGRAM DESA VOKASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(10)

Dera Nirmala , 2015

PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENYELENGGAARAN PROGRAM DESA VOKASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan nasional memiliki peranan penting terhadap kemajuan suatu bangsa. Dengan adanya pendidikan, diharapkan dapat meningkatkan sumber daya manusia. Meningkatnya sumber daya manusia dapat dilihat dari sikap dan mental masyarakat bangsa Indonesia yang produktif dan mampu bersaing sehingga dapat mensejahterakan kehidupanya. Selain itu, di dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 (2010, hlm. 6) dijelaskan bahwa:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Sejalan dengan pendapat di atas, bahwa kemajuan suatu bangsa tidak terlepas dari peranan pendidikan. Untuk itu, perlu adanya peningkatan kualitas/mutu pendidikan dan keterjangkauan pendidikan sehingga masyarakat Indonesia dapat merasakan layanan pendidikan yang adil dan merata. Salah satu undang-undang yang mendukung terhadap layanan pendidikan yang adil dan merata adalah Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, Pasal 13 (2010, hlm. 9-10) yang membagi pendidikan kedalam tiga jalur pendidikan yaitu pendidikan formal, nonformal dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. Pendidikan nonformal adalah pendidikan yang diselenggarakan di luar pendidikan formal, yang berfungsi sebagai penambah, pelengkap dan pengganti pendidikan formal. Selain itu, menurut Philip H. Combs dalam Sudjana (2010, hlm. 21) mengungkapkan bahwa pendidikan nonformal adalah setiap kegiatan terorganisasi dan sistematis, di luar sistem persekolahan yang mapan, dilakukan secara mandiri atau merupakan bagian penting dari kegiatan yang lebih luas, yang sengaja dilakukan untuk melayani peserta didik


(11)

2

Dera Nirmala , 2015

PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENYELENGGAARAN PROGRAM DESA VOKASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tertentu didalam mencapai tujuan belajarnya. Adapun, tujuan dari pendidikan nonformal adalah untuk memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang tidak dapat dijangkau oleh pendidikan formal, sehingga terwujudnya pemerataan pendidikan di Indonesia.

Program-program pendidikan nonformal menekankan pada mengembangkan potensi diri melalui peningkatan pengetahuan, kecakapan, keterampilan, dan pengembangan sikap, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Adapun satuan pada pendidikan nonformal meliputi lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), majelis ta’lim dan satuan pendidikan sejenis.

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) merupakan suatu organisasi atau wadah bagi kegiatan pembelajaran di masyarakat dengan mengembangkan suatu model pemberdayaan dengan pendekatan potensi wilayah, meliputi bidang sosial, ekonomi, dan budaya. Pemberdayaan disini mengandung arti peningkatan pengetahuan, sikap, keterampilan dan pengembangan keahlian yang terwujud secara mandiri.

Nanggala Mekar merupakan suatu lembaga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang berada di Desa Linggapura Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis. Keberadaanya begitu membantu, mengingat banyaknya masyarakat Desa Linggapura yang pendidikanya rendah, sehingga banyak program pendidikan yang diselenggarakan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Nanggala Mekar. Pendidikan yang rendah akan berdampak pada pendapatan yang rendah, hal ini bisa terjadi karena tingkat berpikir yang rendah dan cenderung bergantung kepada orang lain. Selain pendidikan yang rendah, masyarakat Desa Linggapura juga kebanyakan tidak memiliki skill atau keahlian khusus yang dimiliki, sehingga menimbulkan pengangguran atau tidak memiliki pekerjaan.

Melihat permasalahan tersebut di atas, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Nanggala Mekar menyelenggarakan program desa vokasi sebagai bentuk pemberdayaan bagi masyarakat Desa Linggapura. Adapun definisi dari desa vokasi terbagi menjadi dua kata yaitu desa dan vokasi. Pengertian desa menurut Undang-undang No. 6 Tahun 2014 Pasal 1 Tentang Desa (2014, hlm. 2)


(12)

3

Dera Nirmala , 2015

PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENYELENGGAARAN PROGRAM DESA VOKASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dijelaskan bahwa desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Menurut Kartohadikusumo (dalam Daldjoeni 1987, hlm. 45) menyatakan bahwa Desa adalah sebagai suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri. Sedangkan definisi vokasi merupakan suatu keterampilan atau keahlian tertentu yang dimiliki oleh seseorang, sehingga orang tersebut dapat mandiri dalam bekerja.

Dari definisi desa dan vokasi tersebut di atas, bahwa program desa vokasi dalam petunjuk teknis desa vokasi (2014, hlm. 8) adalah kawasan perdesaan yang menjadi sentra penyelenggaraan kursus dan/atau pelatihan berbagai kecakapan vokasional dan pengelolaan unit‐unit usaha (produksi/jasa) berdasarkan keunggulan lokal dalam dimensi sosial, ekonomi, budaya, dan lingkungan. Selain itu, desa vokasi merupakan kawasan perdesaan yang mengembangkan berbagai layanan pendidikan keterampilan (vokasi) dan kelompok‐kelompok usaha untuk menghasilkan sumberdaya manusia yang mampu menciptakan produk barang/jasa atau karya lain yang bernilai ekonomi tinggi, bersifat unik dengan menggali dan mengembangkan potensi desa yang memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif berbasis kearifan lokal.

Melihat potensi daerah yang menghasilkan banyak singkong dan pisang, hal ini dimanfaatkan untuk mengolah singkong dan pisang menjadi aneka produk kecakapan hidup. Untuk itu, masyarakat Desa Linggapura diberikan keterampilan membuat aneka produk kecakapan hidup seperti keripik pisang dan singkong yang berakibat pada peningkatan kemampuan dan potensi dirinya. Selain itu, masyarakat Desa Linggapura menjadi berdaya, memiliki keterampilan, memiliki penghasilan, memiliki usaha dan mampu memenuhi kebutuhan hidupnya menjadi lebih baik lagi. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Proses Pemberdayaan Masyarakat Melalui


(13)

4

Dera Nirmala , 2015

PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENYELENGGAARAN PROGRAM DESA VOKASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan hasil observasi pada program desa vokasi di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Nanggala Mekar, identifikasi masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tingginya angka pengangguran di Desa Linggapura yang belum bisa tearatasi.

2. Salah satu penyebab terjadinya pengangguran adalah tidak adanya skill atau keterampilan yang dimiliki.

3. Salah satu solusi untuk mengurangi angka pengangguran yaitu diadakanya pemberdayaan bagi masyarakat Desa Linggapura.

4. Program desa vokasi merupakan program pemberdayaan yang menekankan pada peningkatan sumber daya manusia dan potensi lokal Desa Linggapura.

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut di atas, masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut, “Bagaimana proses pemberdayaan masyarakat melalui penyelenggaraan desa vokasi ?”

Perumusan masalah tersebut diperinci menjadi masalah-masalah yang lebih khusus sehingga memudahkan jalanya penelitian, yaitu sebagai berikut: 1. Bagaimana penyelenggaraan program desa vokasi di Pusat Kegiatan Belajar

Masyarakat (PKBM) Nanggala Mekar ?

2. Bagaimana hasil program desa vokasi yang diselenggarakan oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Nanggala Mekar ?

3. Bagaimana dampak program desa vokasi terhadap masyarakat Desa Linggapura ?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai :

1. Penyelenggaraan program desa vokasi di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Nanggala Mekar.

2. Hasil program desa vokasi yang diselenggarakan oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Nanggala Mekar.


(14)

5

Dera Nirmala , 2015

PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENYELENGGAARAN PROGRAM DESA VOKASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan akan memiliki manfaat teoretis dan praktis.

1. Manfaat Teoretis

Dapat memberikan manfaat bagi pengembangan keilmuan di Departemen Pendidikan Luar Sekolah, khususnya mengenai proses pemberdayaan masyarakat melalui penyelenggaraan program di suatu lembaga.

2. Manfaat Praktis

Dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terkait dalam penelitian ini, antara lain :

a) Sebagai masukan bagi pihak lembaga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dalam menindak lanjuti program desa vokasi, sehingga program tersebut dapat berkembang ke arah yang lebih baik lagi.

b) Bagi tutor atau pendamping program desa vokasi diharapkan dapat memberikan masukan dalam mengevaluasi pelaksanaan program desa vokasi. c) Bagi peneliti diharapkan dapat berguna dalam pengembangan ilmu, khusunya

mengenai proses pemberdayaan masyarakat melalui penyelenggaraan program desa vokasi.

E. Struktur Organisasi

Struktur organisasi dalam penelitian ini merujuk pada pedoman penulisan karya ilmiah UPI (2014, hlm. 23-39) adalah sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan yang didalamnya berisi tentang latar belakang, identifikasi dan rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi.

BAB II Kajian Pustaka, memberikan konteks yang jelas terhadap topik atau permasalahan yang diangkat dalam penelitian.

BAB III Metode Penelitian, pada pendekatan kualitatif membahas tentang desain penelitian, partisipan dan tempat penelitian, pengumpulan data, analisis data dan isu etik.


(15)

6

Dera Nirmala , 2015

PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENYELENGGAARAN PROGRAM DESA VOKASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV Temuan dan Pembahasan, menyampaikan dua hal, yakni : (1) temuan penelitian berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dengan berbagai kemungkinan bentuknya sesuai dengan urutan rumusan permasalahan penelitian, dan (2) pembahasan temuan penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya. BAB V Simpulan, implikasi dan rekomendasi yang menyajikan penafsiran dan

pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian sekaligus mengajukan hal-hal penting yang dapat dimanfaatkan dari hasil penelitian tersebut. Ada dua alternatif cara penulisan simpulan, yakni dengan cara butir demi butir atau dengan cara uraian padat.


(16)

Dera Nirmala , 2015

PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENYELENGGAARAN PROGRAM DESA VOKASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan suatu rancangan kegiatan penelitian yang akan dilakukan oleh seorang peneliti. Dalam penelitian ini, peneliti merancang desain penelitan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono (2014, hlm. 15) menyatakan bahwa :

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam dan mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti, dan merupakan suatu nilai di balik data yang nampak. Sehingga, dalam penelitian mengenai proses pemberdayaan masyarakat melalui penyelenggaraan desa vokasi peneliti kaji secara mendalam yang menghasilkan data yang jelas dan bermakna.

Menurut Moleong (2008, hlm. 127) ada empat tahapan yang harus dilakukan oleh peneliti, diantaranya :

1. Tahap Pra Lapangan

Ada beberapa langkah pada tahap pra lapangan, diantaranya :

a. Menyusun proposal penelitian. Dalam menyusun proposal penelitian, peneliti menentukan lokasi dan tempat penelitian, menentukan latar belakang masalah, menentukan fokus permasalahan yang akan diteliti, merancang alat pengumpul data dan menentukan teori yang sesuai dengan fokus permasalahan yang akan diteliti. Adapun fokus penelitian yang akan peneliti teliti adalah proses pemberdayaan masyarakat melalui penyelenggaraan desa vokasi.


(17)

29

Dera Nirmala , 2015

PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENYELENGGAARAN PROGRAM DESA VOKASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Melakukan perizinan. Peneliti melakukan perizinan penelitian dengan beberapa pihak yang terkait, diantaranya pihak universitas dan pihak PKBM Nanggala Mekar.

c. Melakukan penjajagaan. Melakukan orientasi lingkungan di wilayah PKBM Nanggala Mekar, sehingga mengetahui situasi dan kondisi tempat penelitian tersebut.

d. Memilih informan. Peneliti menentukan informan yang nantinya akan memberikan informasi mengenai penelitian yang dilakukan. Informan tersebut adalah pengelola PKBM, tutor program desa vokasi, dan peserta didik program desa vokasi.

e. Menyiapkan perlengkapan penelitian. Peneliti menyiapkan perlengkapan penelitian supaya penelitian dapat berjalan dengan lancar, diantaranya : instrumen penelitian, pedoman wawancara, pedoman observasi, dan kamera untuk mendokumentasikan penelitian.

2. Tahap Pekerjaan Lapangan

Pada tahap pekerjaan lapangan peneliti melakukan pendekatan dengan seluruh pihak di PKBM Nanggala Mekar, sehingga dapat terjalin keakraban yang nantinya memudahkan dalam pengambilan informasi. Selain itu, dalam pengambilan data dari informan peneliti melakukanya melalui teknik wawancara, observasi dan dokumentasi.

3. Tahap Analisis Data

Data yang di peroleh melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi kemudian diolah dan dianalisis menggunakan analisis data menurut Miles dan Huberman yang membagi ke dalam tiga tahapan, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Untuk mengecek kebenaran data tersebut dilakukan dengan cara triangulasi sumber data. Menurut Wiliam Wiersma (1986) dalam Sugiyono (2014, hlm. 372) menjelaskan “Triangulation is qualitative cross-validation. It assesses the sources of multiple data collection procedures”. Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.


(18)

30

Dera Nirmala , 2015

PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENYELENGGAARAN PROGRAM DESA VOKASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi sumber. Menurut Sugiyono (2014, hlm. 373) menjelaskan bahwa triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber. Sebagai contoh, untuk menguji kredibilitas data tentang perilaku murid, maka pengumpulan data yang telah diperoleh dapat dilakukan ke guru, teman murid yang bersangkutan dan orang tuanya. Data ketiga sumber tersebut, tidak bisa dirata-ratakan seperti dalam penelitian kuantitatif, tetapi dideskripsikan, dikategorisasikan, mana pandangan yang sama, yang berbeda dan mana spesifik dari tiga sumber data tersebut. Data yang telah dianalisis oleh peneliti sehingga menghasilkan suatu kesimpulan selanjutnya dimintakan kesepakatan (member check) dengan tiga sumber data tersebut. Adapun sumber data dalam penelitian ini yaitu pengelola PKBM, tutor program dan peserta didik program Desa Vokasi.

4. Tahap Penulisan Laporan

Tahap penulisan laporan merupakan tahap akhir dalam penelitian. Pada tahap ini peneliti menyajikan data secara menyeluruh dalam penelitian. Setelah melakukan bimbingan dan konsultasi kemudian laporan tersebut disajikan sesuai dengan pedoman penulisan yang berlaku.

B. Partisipan dan Tempat Penelitian 1. Partisipan

Partisipan atau sering disebut subjek penelitian adalah seseorang yang dapat memberikan data atau informasi dalam penelitian. Dalam menentukan subjek atau informan dalam penelitian ini, dilakukan dengan cara purposive sampling. Menurut Sugiyono (2014, hlm. 300) menyatakan bahwa purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Maksud dari pertimbangan tertentu adalah pemilihan informan disini dapat mewakili dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data. Jadi, pengambilan partisipan pada penelitian ini adalah 1 orang pengelola lembaga


(19)

31

Dera Nirmala , 2015

PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENYELENGGAARAN PROGRAM DESA VOKASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), 1 orang tutor program desa vokasi, dan 3 orang peserta didik program desa vokasi.

2. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini dilakasanakan di PKBM Nanggala Mekar, yang berlokasi di Dusun Nanggela RT 02 RW 10 Desa Linggapura Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis. PKBM Nanggala Mekar merupakan suatu lembaga yang menyelenggarakan berbagai program pemerintah dalam ruang lingkung pendidikan nonformal. Salah satu program yang diselenggarakanya yaitu program desa vokasi.

C. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Wawancara

Menurut Esterberg (2002) dalam Sugiyono (2014, hlm. 317) mendefinisikan interview sebagai berikut. “a meeting of two persons to exchange information and idea through question and responses, resulting in communication and joint contruction of meaning about a particular topic”. Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Untuk menggali informasi lebih mendalam terhadap penelitian ini, maka dilakukan wawancara dengan beberapa pihak yang terkait, yaitu kepada pengelola PKBM, tutor program dan peserta didik program desa vokasi.

2. Observasi

Marshall (1995) dalam Sugiyono (2014, hlm. 310) menyatakan bahwa “through observation, he researcher learn about behavior and the meaning attached to those behavior”, melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut. Observasi dilakukan terhadap perilaku peserta, tutor dan pengelola dalam proses pembelajaran program desa vokasi yang diselenggarakan oleh PKBM Nanggala Mekar.


(20)

32

Dera Nirmala , 2015

PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENYELENGGAARAN PROGRAM DESA VOKASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Studi Dokumentasi

Sugiyono (2014, hlm. 329) menjelaskan bahwa dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, skesta dan lain-lain. Sedangkan yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain. Dokumen yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu dokumen program desa vokasi, berupa foto-foto kegiatan dan evaluasi program.

D. Analisis Data

Peneliti menggunakan analisis data untuk memahami data yang diperoleh dalam penelitian melalui berbagai cara atau pengolahan tertentu. Dalam analis data kualitatif, menurut Bogdan (dalam Sugiyono, 2014, hlm. 334) menjelaskan bahwa :

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan apa yang dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Selanjutnya, menurut Sugiyono (2014, hlm. 335) menjelaskan bahwa : Analisis data adalah proses mencari dam menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data menurut Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2014, hlm. 338-345) menyatakan ada tiga tahap dalam menganalisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.


(21)

33

Dera Nirmala , 2015

PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENYELENGGAARAN PROGRAM DESA VOKASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

2. Data Display (Penyajian Data)

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles an Huberman (1984) dalam Sugiyono (2014, hlm. 341) menyatakan bahwa yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dalam penelitian ini, peneliti mendisplaykan data dengan cara deskriptif, yaitu data dari rangkuman diolah, kemudian disajikan dalam bentuk narasi atau deskriptif.

3. Conclusion Drawing/verification

Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman dalam Sugiyono (2014, hlm. 345) adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

E. Isu Etik

Isu yang diangkat dalam penelitian ini adalah mengenai pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melalui beberapa kegiatan atau program. Memberdayakan masyarakat berarti meningkatakan derajat masyarakat atau


(22)

34

Dera Nirmala , 2015

PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENYELENGGAARAN PROGRAM DESA VOKASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengeluarkan masyarakat dari kondisi keterbelakangan, sehingga kualitas kehidupanya dapat meningkat.

Banyak program-program dari pemerintah dengan tema pemberdayaan. Salah satu program pemberdayaannya yaitu program desa vokasi. Program desa vokasi merupakan program yang diselenggarakan oleh direktorat pembinaan kursus dan pelatihan. Program desa vokasi dimaksudkan untuk mengembangkan sumberdaya manusia dan lingkungan dengan memanfaatkan potensi lokal.

Salah satu lembaga yang menyelenggarakan program desa vokasi adalah PKBM Nanggala Mekar yang berlokasi di Desa Linggapura Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis. Berdasarkan hasil studi ekspolasi, bahwa diselenggarakanya program desa vokasi karena masyarakat Desa Linggapura banyak yang tidak memiliki keterampilan dan tidak memiliki pekerjaan (pengangguran). Melihat potensi lokal yang melimpah seperti pisang dan singkong, hal ini dimanfaatkan untuk membuat aneka keripik sehingga bernilai ekonomi tinggi.

Adanya program desa vokasi, masyarakat Desa Linggapura diberdayakan sehingga mendapatkan pengetahuan dan keterampilan membuat aneka keripik. Akibatnya, masyarakat Desa Linggapura memiliki usaha dan memiliki penghasilan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidupnya.


(23)

Dera Nirmala , 2015

PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENYELENGGAARAN PROGRAM DESA VOKASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah peneliti lakukan, bahwa dapat ditarik kesimpulan yang dibagi menjadi tiga sesuai dengan rumusan masalah penelitian, yaitu sebagai berikut :

1. Penyelenggaraan program Desa Vokasi di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Nanggala Mekar.

Ada tiga langkah dalam penyelenggaraan program desa vokasi di PKBM Nanggala Mekar, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada tahap perencanaan dilakukan identifikasi kebutuhan peserta terlebih dahulu, supaya program dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan peserta. Kelompok sasaran juga ditentukan supaya program berjalan tepat sasaran. Tujuan pembelajaran dibuat sesuai dengan kebutuhan dan keinginan peserta didik, agar tujuan tersebut dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkanya. Penyusunan materi juga dibuat oleh tutor, agar tutor dapat menguasai tentang materi yang akan disampaikan kepada peserta didik. Penggunaan metode dan teknik motivasi disesuaikan dengan kondisi dan situasi di lembaga yaitu menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan demonstrasi. Dalam menentukan waktu dan pelaksanaan pembelajarn dilakukan kesepakatan antara pengelola, tutor, dan peserta didik agar program berjalan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.

Pada langkah pelaksanaan, tutor dan pengelola melakukan konsultasi dengan pemuka masyarakat yaitu ketua RW dan Penilik PLS sebagai bahan masukan dalam pelaksanaan program desa vokasi. Pada saat pembelajaran berlangsung tutor berkomunikasi dengan aktif supaya peserta didik menjadi aktif untuk mau bertanya dan memberikan tanggapan mengenai pembelajaran tersebut. Tujuan pesan motivasi juga disampaikan oleh tutor, agar peserta didik paham dengan maksud pemberian materi tersebut. Dalam penyampaian pesan motivasi tutor menyampaikanya dengan berbagai metode maupun teknik motivasi. Selain


(24)

85

Dera Nirmala , 2015

PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENYELENGGAARAN PROGRAM DESA VOKASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

itu, tutor menyampaikan materi disesuaikan dengan jadwal dan waktu yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Langkah ketiga dalam pelaksanaan program yaitu evaluasi atau penilaian. Ada beberapa tahap dalam penyusunan dan pelaksanaan evaluasi diantaranya yaitu merumuskan tujuan penelitian, menyusun instrumen, mengumpulkan data, mengolah data, menyajikan data dan menggunakan hasil penilaian. Tujuan diadakanya penilaian ini adalah tutor ingin mengetahui pemahaman peserta didik terhadap materi yang sudah dibelajarkannya. Dalam penyusunan intrumen penilaian terhadap peserta didik, tutor membuat soal dengan bentuk butiran soal pertanyaan dan unjuk kerja. Evaluasi terhadap peserta didik berupa pre test dan post test, hal ini dilakukan untuk mengetahui pemaham peserta sebelum dan setelah mengikuti pembelajaran.

Tiga langkah tersebut di atas, sudah sistematis dilakukan dalam mengelola program. Pengelola dan tutor dapat menciptakan program sesuai dengan harapan dan keinginan peserta didik. Selain itu tutor juga dapat memotivasi peserta untuk mau berwirausaha dalam bentuk aneka makanan ringan.

2. Hasil program Desa Vokasi yang diselenggarakan oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Nanggala Mekar.

Hasil belajar program desa vokasi dilihat berdasarkan tiga ranah atau domain yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Berdasarkan hasil pre test dan post test yang dilakukan oleh tutor terdapat perubahan pada diri peserta didik, yaitu dari ranah kognitif terdapat peningkatan pengetahuan dan pemahaman mengenai wirausaha, selain itu peserta didik juga mampu menyebutkan dan menjelaskan kembali mengenai pemahamanya materi yang pernah disampaikan oleh tutor. Selanjutnya, peserta didik bisa mengatasi berbagai persoalan dalam situasi dan kondisi tertentu dengan berbagai alternatif, khusunya dalam pembuatan produk.

Ranah afektif juga terdapat pada hasil program desa vokasi yaitu menerima, menjawab dan menilai. Pada tahap pembelajaran, peserta didik menerima dan setuju mengenai materi dan praktek cara pembuatan produk yang disampaikan oleh tutor. Dalam penyampaian materi disesuaikan dengan apa yang diharapkan dan diinginkan peserta didik. Selain itu, peserta didik mampu


(25)

86

Dera Nirmala , 2015

PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENYELENGGAARAN PROGRAM DESA VOKASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menjawab dan berkomunikasi dengan orang lain dalam hal penyampaian pembuatan produk. Peserta didik bisa dijadikan teman sejawat terhadap orang lain dalam menyampaikan cara pembuatan produk. Penilaian peserta didik terhadap penyelenggaraan program desa vokasi yaitu adanya program desa vokasi membawa pengaruh positif terhadap peserta didik, karena selain diberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai wirausaha, peserta didik juga diberikan peluang untuk memiliki usaha yang dapat menghasilkan pendapatan bagi dirinya.

Terdapat tiga ranah dalam domain psikomotorik yaitu persepsi, penetapan dan reaksi atas dasar arahan. Pada tahap persepsi, peserta didik sudah bisa membedakan beberapa perbedaan dalam pembuatan produk. Misalnya dari segi bahan dan cara membuat produk berbeda antara keripik pisang dan singkong. Selanjutnya pada tahap penetapan, peserta didik sudah bisa menunjukan dan mendemonstrasikan cara membuat produk keripik pisang dan singkong secara baik dan benar kepada orang lain. Dalam hal ini, peserta didik dapat menjadi narasumber atau teman sejawat bagi orang lain untuk berbagi ilmu mengenai pembutan produk. Selain itu, pada tahap reaksi terhadap arahan peserta didik sudah bisa meniru cara-cara pembuatan produk secara sistematis sesuai arahan dari tutor.

Hasil belajar peserta, setelah mengikuti program desa vokasi ada peningkatan dan perubahan. Hal ini dapat dilihat dari pencapaian peserta terhadap ketiga ranah tersebut yaitu kogntif, afektif dan psikomotor.

3. Dampak program Desa Vokasi terhadap masyarakat Desa Linggapura. Dampak dari adanya program desa vokasi yaitu dampak dari segi fisik dan non fisik. Dari segi fisik peserta didik mampu membuat produk, memasarkan produk dan memanfaatkan potensi lokal Desa. Setelah proses pembelajaran selesai dilaksanakan peserta didik sampai saat ini masih membuat produk keripik pisang dan singkong. Banyaknya permintaan dari konsumen, sehingga produk terus dibuatnya. Pemasaran terus dilakukan karena produksi keripik pisang dan singkong terus di buat. Produk dipasarkan kepada warung-warung, toko-toko dan agen makanan ringan. Alasan peserta didik membuat keripik pisang dan singkong adalah banyaknya potensi lokal Desa yang menghasilkan singkong dan pisang


(26)

87

Dera Nirmala , 2015

PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENYELENGGAARAN PROGRAM DESA VOKASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang belum dimanfaatkan secara optimal, maka dengan adanya program desa vokasi potensi bahan baku tersebut dibuat menjadi suatu produk yang bernilai tinggi.

Dampak non fisik dari adanya program desa vokasi yaitu peserta didik banyak relasi, berwirausaha dan berdaya. Peserta didik banyak relasi, karena mengharuskan peserta didik untuk berkomunikasi dengan banyak orang dalam hal pemasaran produk. Banyaknya kenalan dan relasi dengan orang lain, produk yang dibuatnya dapat dikenal banyak orang dan dapat dijadikan sebagai strategi pemasaran produk. Selain itu, dampak dari adanya program desa vokasi peserta didik menjadi memiliki wirausaha. Wirausaha yang dilakukan peserta didik masih dalam bentuk kelompok, tetapi kedepanya diharapkan dapat berwirausaha secara mandiri. Wirausaha yang dilakukan peserta didik di bidang makanan ringan yaitu membuat produk keripik pisang dan singkong. Dampak selanjutnya yaitu peserta didik menjadi berdaya. Adanya pemberian pengetahuan, pemahaman mengenai wirausaha dan diberikan suatu keterampilan membuat produk, sehingga peserta didik menjadi seorang wirausaha yang dapat menghasilkan pendapatan bagi keluarganya.

B. Rekomendasi

Rekomendasi dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Pengelola PKBM Nanggala Mekar

Diharapkan setelah berakhirnya program desa vokasi, adanya pertemuan rutin antar peserta, peserta dengan tutor ataupun pengelola dengan peserta untuk bertukar pikiran mengenai permasalahan dan kondisi wirausaha tersebut. Pengelola juga harus membina dan mengawasi wirausaha tersebut, sehingga wirausaha tersebut dapat maju dan berkembang menjadi lebih baik lagi.

2. Tutor Program Desa Vokasi

Dalam pemberian soal evaluasi hendaknya menggunakan bahasa yang sederhana, karena peserta didik memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda-beda. Selain itu diperlukan pendampingan secara terus-menerus sampai peerta didik mandiri dalam mengelola kegiatan wirausaha.


(27)

88

Dera Nirmala , 2015

PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENYELENGGAARAN PROGRAM DESA VOKASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagi Peserta Didik

Diharapkan peserta didik terus memiliki motivasi yang tinggi terhadap wirausaha yang dijalankannya. Selain itu, harus adanya perubahan atau inovasi terhadap produk yang dibuatnya sesuai dengan tuntutan jaman. Hal tersebut dapat dijadikan strategi untuk dapat memperluas target pasar penjualan produk.

4. Bagi Peneliti Selanjutanya

Untuk peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat mengembangkan penelitian ini dengan mengungkap masalah lain yang berhubungan dengan masalah penelitian yaitu mengenai proses pemberdayaan masyarakat melalui program desa vokasi.


(28)

Dera Nirmala , 2015

PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENYELENGGAARAN PROGRAM DESA VOKASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Daldjoeni, N. 1987. Geografi Kota Dan Desa. Bandung : Alumni

Djohani, Rianingsih. 2003. Partisipasi, Pemberdayaan dan Demokratisasi Komunitas. Bandung : Studio Driya Media

Kamil, Mustofa. 2012. Model Pendidikan Dan Pelatihan (Konsep dan Aplikasi). Bandung : Alfabeta

Moleong, J Lexy. 2008. Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Sudjana, D. 2010. Pendidikan Nonformal. Bandung : Falah

_______, D. 2010. Manajemen Program Pendidikan. Bandung : Falah

Suharto, Edi. 2010. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Bandung : Refika Aditama.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta

Sukardi. 2009. Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Sumber Lain :

Model Penyelenggaraan Desa Vokasi. 2010. Mataram : Kementrian Pendidikan Nonformal

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UPI Tahun 2014

Petunjuk Teknis Bantuan Sosial Desa Vokasi. 2014. Jakarta : Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan.

Undang-undang Sisdiknas. 2010. Bandung : Fokus Media

Undang-undang Republik Indonesia No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa [Online] Tersedia : www.kemenpppa.go.id/jdih/peraturan/UU_NO_6_2014.PDF [18 Juli 2015]


(1)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah peneliti lakukan, bahwa dapat ditarik kesimpulan yang dibagi menjadi tiga sesuai dengan rumusan masalah penelitian, yaitu sebagai berikut :

1. Penyelenggaraan program Desa Vokasi di Pusat Kegiatan Belajar

Masyarakat (PKBM) Nanggala Mekar.

Ada tiga langkah dalam penyelenggaraan program desa vokasi di PKBM Nanggala Mekar, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada tahap perencanaan dilakukan identifikasi kebutuhan peserta terlebih dahulu, supaya program dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan peserta. Kelompok sasaran juga ditentukan supaya program berjalan tepat sasaran. Tujuan pembelajaran dibuat sesuai dengan kebutuhan dan keinginan peserta didik, agar tujuan tersebut dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkanya. Penyusunan materi juga dibuat oleh tutor, agar tutor dapat menguasai tentang materi yang akan disampaikan kepada peserta didik. Penggunaan metode dan teknik motivasi disesuaikan dengan kondisi dan situasi di lembaga yaitu menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan demonstrasi. Dalam menentukan waktu dan pelaksanaan pembelajarn dilakukan kesepakatan antara pengelola, tutor, dan peserta didik agar program berjalan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.

Pada langkah pelaksanaan, tutor dan pengelola melakukan konsultasi dengan pemuka masyarakat yaitu ketua RW dan Penilik PLS sebagai bahan masukan dalam pelaksanaan program desa vokasi. Pada saat pembelajaran berlangsung tutor berkomunikasi dengan aktif supaya peserta didik menjadi aktif untuk mau bertanya dan memberikan tanggapan mengenai pembelajaran tersebut. Tujuan pesan motivasi juga disampaikan oleh tutor, agar peserta didik paham dengan maksud pemberian materi tersebut. Dalam penyampaian pesan motivasi tutor menyampaikanya dengan berbagai metode maupun teknik motivasi. Selain


(2)

itu, tutor menyampaikan materi disesuaikan dengan jadwal dan waktu yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Langkah ketiga dalam pelaksanaan program yaitu evaluasi atau penilaian. Ada beberapa tahap dalam penyusunan dan pelaksanaan evaluasi diantaranya yaitu merumuskan tujuan penelitian, menyusun instrumen, mengumpulkan data, mengolah data, menyajikan data dan menggunakan hasil penilaian. Tujuan diadakanya penilaian ini adalah tutor ingin mengetahui pemahaman peserta didik terhadap materi yang sudah dibelajarkannya. Dalam penyusunan intrumen penilaian terhadap peserta didik, tutor membuat soal dengan bentuk butiran soal pertanyaan dan unjuk kerja. Evaluasi terhadap peserta didik berupa pre test dan post test, hal ini dilakukan untuk mengetahui pemaham peserta sebelum dan setelah mengikuti pembelajaran.

Tiga langkah tersebut di atas, sudah sistematis dilakukan dalam mengelola program. Pengelola dan tutor dapat menciptakan program sesuai dengan harapan dan keinginan peserta didik. Selain itu tutor juga dapat memotivasi peserta untuk mau berwirausaha dalam bentuk aneka makanan ringan.

2. Hasil program Desa Vokasi yang diselenggarakan oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Nanggala Mekar.

Hasil belajar program desa vokasi dilihat berdasarkan tiga ranah atau domain yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Berdasarkan hasil pre test dan post test yang dilakukan oleh tutor terdapat perubahan pada diri peserta didik, yaitu dari ranah kognitif terdapat peningkatan pengetahuan dan pemahaman mengenai wirausaha, selain itu peserta didik juga mampu menyebutkan dan menjelaskan kembali mengenai pemahamanya materi yang pernah disampaikan oleh tutor. Selanjutnya, peserta didik bisa mengatasi berbagai persoalan dalam situasi dan kondisi tertentu dengan berbagai alternatif, khusunya dalam pembuatan produk.

Ranah afektif juga terdapat pada hasil program desa vokasi yaitu menerima, menjawab dan menilai. Pada tahap pembelajaran, peserta didik menerima dan setuju mengenai materi dan praktek cara pembuatan produk yang disampaikan oleh tutor. Dalam penyampaian materi disesuaikan dengan apa yang diharapkan dan diinginkan peserta didik. Selain itu, peserta didik mampu


(3)

menjawab dan berkomunikasi dengan orang lain dalam hal penyampaian pembuatan produk. Peserta didik bisa dijadikan teman sejawat terhadap orang lain dalam menyampaikan cara pembuatan produk. Penilaian peserta didik terhadap penyelenggaraan program desa vokasi yaitu adanya program desa vokasi membawa pengaruh positif terhadap peserta didik, karena selain diberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai wirausaha, peserta didik juga diberikan peluang untuk memiliki usaha yang dapat menghasilkan pendapatan bagi dirinya.

Terdapat tiga ranah dalam domain psikomotorik yaitu persepsi, penetapan dan reaksi atas dasar arahan. Pada tahap persepsi, peserta didik sudah bisa membedakan beberapa perbedaan dalam pembuatan produk. Misalnya dari segi bahan dan cara membuat produk berbeda antara keripik pisang dan singkong. Selanjutnya pada tahap penetapan, peserta didik sudah bisa menunjukan dan mendemonstrasikan cara membuat produk keripik pisang dan singkong secara baik dan benar kepada orang lain. Dalam hal ini, peserta didik dapat menjadi narasumber atau teman sejawat bagi orang lain untuk berbagi ilmu mengenai pembutan produk. Selain itu, pada tahap reaksi terhadap arahan peserta didik sudah bisa meniru cara-cara pembuatan produk secara sistematis sesuai arahan dari tutor.

Hasil belajar peserta, setelah mengikuti program desa vokasi ada peningkatan dan perubahan. Hal ini dapat dilihat dari pencapaian peserta terhadap ketiga ranah tersebut yaitu kogntif, afektif dan psikomotor.

3. Dampak program Desa Vokasi terhadap masyarakat Desa Linggapura.

Dampak dari adanya program desa vokasi yaitu dampak dari segi fisik dan non fisik. Dari segi fisik peserta didik mampu membuat produk, memasarkan produk dan memanfaatkan potensi lokal Desa. Setelah proses pembelajaran selesai dilaksanakan peserta didik sampai saat ini masih membuat produk keripik pisang dan singkong. Banyaknya permintaan dari konsumen, sehingga produk terus dibuatnya. Pemasaran terus dilakukan karena produksi keripik pisang dan singkong terus di buat. Produk dipasarkan kepada warung-warung, toko-toko dan agen makanan ringan. Alasan peserta didik membuat keripik pisang dan singkong adalah banyaknya potensi lokal Desa yang menghasilkan singkong dan pisang


(4)

yang belum dimanfaatkan secara optimal, maka dengan adanya program desa vokasi potensi bahan baku tersebut dibuat menjadi suatu produk yang bernilai tinggi.

Dampak non fisik dari adanya program desa vokasi yaitu peserta didik banyak relasi, berwirausaha dan berdaya. Peserta didik banyak relasi, karena mengharuskan peserta didik untuk berkomunikasi dengan banyak orang dalam hal pemasaran produk. Banyaknya kenalan dan relasi dengan orang lain, produk yang dibuatnya dapat dikenal banyak orang dan dapat dijadikan sebagai strategi pemasaran produk. Selain itu, dampak dari adanya program desa vokasi peserta didik menjadi memiliki wirausaha. Wirausaha yang dilakukan peserta didik masih dalam bentuk kelompok, tetapi kedepanya diharapkan dapat berwirausaha secara mandiri. Wirausaha yang dilakukan peserta didik di bidang makanan ringan yaitu membuat produk keripik pisang dan singkong. Dampak selanjutnya yaitu peserta didik menjadi berdaya. Adanya pemberian pengetahuan, pemahaman mengenai wirausaha dan diberikan suatu keterampilan membuat produk, sehingga peserta didik menjadi seorang wirausaha yang dapat menghasilkan pendapatan bagi keluarganya.

B. Rekomendasi

Rekomendasi dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Pengelola PKBM Nanggala Mekar

Diharapkan setelah berakhirnya program desa vokasi, adanya pertemuan rutin antar peserta, peserta dengan tutor ataupun pengelola dengan peserta untuk bertukar pikiran mengenai permasalahan dan kondisi wirausaha tersebut. Pengelola juga harus membina dan mengawasi wirausaha tersebut, sehingga wirausaha tersebut dapat maju dan berkembang menjadi lebih baik lagi.

2. Tutor Program Desa Vokasi

Dalam pemberian soal evaluasi hendaknya menggunakan bahasa yang sederhana, karena peserta didik memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda-beda. Selain itu diperlukan pendampingan secara terus-menerus sampai peerta didik mandiri dalam mengelola kegiatan wirausaha.


(5)

3. Bagi Peserta Didik

Diharapkan peserta didik terus memiliki motivasi yang tinggi terhadap wirausaha yang dijalankannya. Selain itu, harus adanya perubahan atau inovasi terhadap produk yang dibuatnya sesuai dengan tuntutan jaman. Hal tersebut dapat dijadikan strategi untuk dapat memperluas target pasar penjualan produk.

4. Bagi Peneliti Selanjutanya

Untuk peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat mengembangkan penelitian ini dengan mengungkap masalah lain yang berhubungan dengan masalah penelitian yaitu mengenai proses pemberdayaan masyarakat melalui program desa vokasi.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Daldjoeni, N. 1987. Geografi Kota Dan Desa. Bandung : Alumni

Djohani, Rianingsih. 2003. Partisipasi, Pemberdayaan dan Demokratisasi Komunitas. Bandung : Studio Driya Media

Kamil, Mustofa. 2012. Model Pendidikan Dan Pelatihan (Konsep dan Aplikasi). Bandung : Alfabeta

Moleong, J Lexy. 2008. Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Sudjana, D. 2010. Pendidikan Nonformal. Bandung : Falah

_______, D. 2010. Manajemen Program Pendidikan. Bandung : Falah

Suharto, Edi. 2010. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Bandung : Refika Aditama.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta

Sukardi. 2009. Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Sumber Lain :

Model Penyelenggaraan Desa Vokasi. 2010. Mataram : Kementrian Pendidikan Nonformal

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UPI Tahun 2014

Petunjuk Teknis Bantuan Sosial Desa Vokasi. 2014. Jakarta : Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan.

Undang-undang Sisdiknas. 2010. Bandung : Fokus Media

Undang-undang Republik Indonesia No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa [Online] Tersedia : www.kemenpppa.go.id/jdih/peraturan/UU_NO_6_2014.PDF [18 Juli 2015]


Dokumen yang terkait

Tradisi Masyarakat Desa Janji Mauli Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan (1900-1980)

3 83 104

Studi Deskriptif Manghirap Tondi Di Desa Lintong Nihuta Kecamatan Tampahan Dalam Masyarakat Batak Toba Oleh Ibu Rotua Pardede: Kajian Terhadap Tekstual Dan Musikal

2 89 91

Evaluasi Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir Di Desa Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

6 80 92

Program Pemberdayaan Perempuan Kursus Wanita Karo Gereja Batak Karo Protestan (Kwk-Gbkp) Pada Perempuan Pengungsi Sinabung Kecamatan Payung Kabupaten Karo

2 51 132

Dampak Program Cahaya 1000 Desa Al-Azhar Peduli Ummat Terhadap Pemberdayaan Masyarakat Miskin Di Dusun Mekar Asih Desa Pamoyanan Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur Selatan

0 3 158

Penyuluhan Hukum Mengenai Pendaftaran Hak-hak Atas Tanah Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah Di Desa Linggapura Dan Desa Margamulya Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis.

0 0 7

PROBLEMATIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM DESA VOKASI DI DESA KLEDUNG KECAMATAN KLEDUNG KABUPATEN TEMANGGUNG.

0 1 2

PARTISIPASI MASYARAKAT MELALUI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) "PINILIH" DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN DI DESA GUMPANG KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO.

0 3 17

PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENYELENGGAARAN PROGRAM DESA VOKASI : Studi Deskriptif PKBM Nanggala Mekar Di Desa Linggapura Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis - repository UPI S PLS 1100237 Title

0 0 4

Kata Kunci: comring, Kabupaten Ciamis, pemasaran PENDAHULUAN - ANALISIS SALURAN PEMASARAN COMRING (Suatu Kasus pada Perusahaan Dua Putri HR di Desa Linggapura Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis)

0 0 5