Pengaruh lama pemberian ekstrak etanol daun swietenia mahagoni (l.) jacq. sebagai hepatoprotektif terhadap tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida - USD Repository

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENGARUH LAMA PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN Swietenia
mahagoni (L.) Jacq. SEBAGAI HEPATOPROTEKTIF TERHADAP TIKUS
JANTAN TERINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi

Diajukan oleh:
Sherly Damima
NIM : 108114119


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENGARUH LAMA PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN Swietenia
mahagoni (L.) Jacq. SEBAGAI HEPATOPROTEKTIF TERHADAP TIKUS
JANTAN TERINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi ( S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Diajukan oleh:
Sherly Damima
NIM : 108114119

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga,

tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada
Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur
Filipi 4 : 6

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku
mengenai kamu, demikian firman TUHAN, yaitu rancangan damai
sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu
hari depan yang penuh harapan.
Yeremia 29 : 11

Janganlah kamu khawatir akan hari besok, karena hari
besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari
cukuplah untuk sehari.
Matius 6 : 34

Kupersembahkan karya tulisku ini untuk Tuhan Yesus Kristus yang menjadi
tempat jawaban, tempatku berharap dan sumber penghiburku..
Semua orang yang telah membimbing dan mencintai diriku..
Mama tercinta yang selalu memberikan dukungan dan kasih sayang..
Almamaterku..


iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

vi


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
berjudul “Pengaruh lama pemberian ekstrak etanol daun Swietenia mahagoni (L.)
Jacq. sebagai hepatoprotektif terhadap tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida“
sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Farmasi (S. Farm) pada
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Keberhasilan penulis dalam penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas
dari dukungan dan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, tanpa mengurangi
rasa hormat, penulis hendak mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:

1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2. Ibu Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt. selaku Dosen Penguji yang telah
berkenan memberikan kritik serta saran kepada penulis.
3. Bapak Prof. Dr. C.J. Soegihardjo, Apt. selaku Dosen Penguji yang telah
berkenan memberikan kritik serta saran kepada penulis.
4. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. selaku Dosen Pembimbing sekaligus
dosen penguji yang telah membimbing dan memberikan masukan selama
penyusunan skripsi ini.
5. Ibu Dr. Sri Hartati Yuliani, M.Si., Apt. Selaku Kepala Laboratorium Fakultas
Farmasi yang telah memberikan izin untuk penggunaan semua fasilitas
laboratorium untuk kepentingan dan keberhasilan selama proses skripsi
tersebut.

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI

6. Bapak Yohanes Dwiatmaka, M.Si., yang telah memberikan bantuan dalam
determinasi daun Swietenia mahagoni Jacq.
7. Staf – staf Laboratorium Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Bapak
Heru, Bapak Parjiman, Bapak Kayat, Bapak Kunto, Bapak Sigit, Bapak
Parlan, Bapak Bimo, dan Bapak Andri yang telah banyak membantu dan
memberikan dukungan selama penelitian di laboratorium.
8. Terima kasih untuk keluarga besar Damima, Mama Nenny Damima, Papi
Ardayan Tanggar dan Mami Ina Rahayu untuk dukungan, bimbingan, saran,
kasih sayang dan pengertian.
9. Terima kasih untuk teman-teman skripsi Agriva Devaly Avista, Evan
Gunawan dan Stefanus Indra Gamawan yang telah membantu dan kerja sama
yang luar biasa selama proses pengerjaan skripsi.
10. Terima kasih untuk Anggun Indah Ciptanti, Verica Septi Permatasari, dan
Henny atas persahabatan, dukungan, motivasi dan bantuan yang diberikan
selama ini.
11. Terima kasih untuk Oryza Sativa Andrianto, S.T. untuk dukungan, saran,
motivasi, pengertian, bantuan, doa, yang selalu setia menemani dan menjadi
penyemangat hingga berhasilnya skripsi ini.

12. Terima kasih untuk teman-teman FKK B 2010 dan teman-teman Fakultas
Farmasi USD 2010 atas kebersamaannya.
13. Terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu
yang telah membantu penulis dalam mewujudkan skripsi ini.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Penulis

menyadari

bahwa


penyusunan

skripsi

ini

masih

banyak

kekurangannya mengingat keterbatasan kemampuan dan pengalaman yang
dimiliki. Oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan oleh
penulis demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan.

Yogyakarta, 30 Mei 2014

Penulis

ix


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................. v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................................................ vi
PRAKATA ............................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ x
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xviii
INTISARI ................................................................................................................. xx
ABSTRACT ............................................................................................................... xxi
BAB I. PENGANTAR ............................................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
1. Rumusan masalah ........................................................................... 4
2. Keaslian penelitian ......................................................................... 4
3. Manfaat penelitian .......................................................................... 5
B. Tujuan ................................................................................................... 6
1. Tujuan umum ................................................................................... 6
2. Tujuan khusus .................................................................................. 6

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA ...................................................................... 7
A. Anatomi dan Fisiologi Hati .................................................................. 7
1. Arteria hepatikum ........................................................................... 8
2. Vena porta hepatika ........................................................................ 8
3. Vena hepatika ................................................................................. 8
4. Kanalikuli empedu .......................................................................... 9
B. Fungsi Hati ........................................................................................... 9
1. Sekresi ............................................................................................ 9
2. Metabolisme ................................................................................... 9
3. Penyimpanan .................................................................................. 10
4. Detokfikasi ...................................................................................... 10
5. Produksi panas ................................................................................ 10
6. Penyimpanan darah ......................................................................... 10
C. Kerusakan Hati ..................................................................................... 10
1. Steatosis .......................................................................................... 10
2. Sirosis hati ...................................................................................... 11
3. Kolestasis ........................................................................................ 11
4. Nekrosis hati ................................................................................... 11
D. Hepatotoksin ......................................................................................... 12
1. Tipe A ............................................................................................. 12
2. Tipe B ............................................................................................. 12
E. Alanin Aminotransferase dan Aspartat Aminotransferase ................... 12
F. Karbon Tetraklorida ............................................................................. 13

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

G. Ekstraksi ............................................................................................... 15
H. Swietenia mahagoni (L.) Jacq. ............................................................. 16
1. Klasifikasi ....................................................................................... 16
2. Morfologi ........................................................................................ 17
3. Khasiat dan kegunaan ..................................................................... 17
I. Landasan Teori ..................................................................................... 18
J. Hipotesis ............................................................................................... 19
BAB III. METODE PENELITIAN .......................................................................... 20
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................................ 20
B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ...................................... 20
1. Variabel utama ................................................................................ 20
2. Variabel pengacau .......................................................................... 20
3. Definisi operasional ........................................................................ 21
C. Bahan Penelitian ................................................................................... 22
D. Alat Penelitian ...................................................................................... 24
E. Tata Cara Penelitian .............................................................................. 25
1. Determinasi tanaman Swietenia mahagoni (L.) Jacq. .................... 25
2. Pengumpulan bahan uji .................................................................. 25
3. Pembuatan serbuk daun Swietenia mahagoni (L.) Jacq. ................ 25
4. Pembuatan ekstrak etanol daun Swietenia mahagoni (L.) Jacq. ..... 26
5. Pembuatan suspensi CMC-Na 1% .................................................. 26
6. Pembuatan suspensi ekstrak ........................................................... 26
7. Pembuatan larutan CCl4 .................................................................. 26

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8. Uji pendahuluan .............................................................................. 26
a. Penentuan dosis karbon tetraklorida ......................................... 26
b. Penentuan waktu pencuplikan darah ........................................ 27
9. Pengelompokkan dan perlakuan hewan uji .................................... 27
10. Pembuatan serum ............................................................................ 29
11. Pengukuran aktivitas ALT dan AST .............................................. 29
12. Penetapan total dan kadar air flavonoid ……………………………30
F. Analisis Hasil ........................................................................................ 31
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 32
A. Hasil Teterminasi Tanaman .................................................................. 32
B. Hasil Penimbangan Ekstrak Etanol Daun Swietenia mahagoni (L.) Jacq.
............................................................................................................... 32
C. Uji Pendahuluan ................................................................................... 34
1. Penentuan dosis hepatotoksik karbon tetraklorida ......................... 34
2. Penentuan waktu pencuplikan darah .............................................. 34
D. Efek Hepatoprotektif Jangka Waktu 1,3, dan 6 Hari Ekstrak Etanol
Daun Swietenia mahagoni (L.) Jacq. Terhadap Tikus Jantan yang
Terinduksi Karbon Tetraklorida ........................................................... 38
1. Kontrol negatif (Olive oil 2 ml/Kg BB) ......................................... 43
2. Kontrol hepatotoksin (karbon tetraklorida 2 ml/Kg BB) ................ 48
3. Kontrol pelarut CMC-Na 1% dosis 18 ml/Kg BB .......................... 48
4. Kontrol ekstrak etanol daun Swietenia mahagoni (L.) Jacq. dosis
180 mg/Kg BB ................................................................................ 49

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5. Kelompok perlakuan ekstrak etanol daun Swietenia mahagoni
(L.) Jacq. dosis 180 mg/Kg BB pada tikus jantan yang terinduksi
karbon tetraklorida 2 ml/Kg BB ..................................................... 50
E. Rangkuman Pembahasan ...................................................................... 55
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 56
A. Kesimpulan ........................................................................................... 56
B. Saran ..................................................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 57
LAMPIRAN ............................................................................................................. 60
BIOGRAFI PENULIS ............................................................................................. 110

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel I.

Reagen serum ALT ............................................................................. 23

Tabel II.

Reagen serum AST ............................................................................. 24

Tabel III.

Rata-rata aktivitas ALT dan AST tikus setelah terinduksi karbon
tetraklorida dengan dosis 2 mg/Kg BB pada pencuplikan darah jam
ke-0, 24, 48 dan 72 (n=4) ..................................................................... 35

Tabel IV.

Hasil uji Scheffe ALT tikus setelah terinduksi karbon tetraklorida
dosis 2 mg/Kg BB pada pencuplikan darah jam ke-0, 24, 48 dan 72 .. 36

Tabel V.

Data hasil uji Kruskal Wallis AST tikus setelah terinduksi karbon
tetraklorida dosis 2 ml/Kg BB pada pencuplikan darah jam ke-0, 24,
48, dan 72 ............................................................................................ 37

Tabel VI.

Pengaruh waktu protektif pemberian ekstrak etanol Swietenia
mahagoni (L.) Jacq. terhadap hepatotoksisitas karbon tetraklorida
dilihat dari aktivitas ALT dan AST ..................................................... 39

Tabel VII.

Analisis kebermaknaan ALT antar kelompok perlakuan berdasarkan
hasil uji Mann Whitney ........................................................................ 41

Tabel VIII. Analisis

kebermaknaan

AST

antar

kelompok

perlakuan

berdasarkan hasil uji Mann Whitney ................................................... 42
Tabel IX.

Perbandingan aktivitas serum ALT dan AST kelompok kontrol olive
oil pada pencuplikan darah jam ke-0, 24, 48 dan 72 .......................... 44

Tabel X.

Hasil uji aktivitas ALT pemberian olive oil dosis 2 ml/Kg BB pada
pencuplikan darah jam ke-0, 24, 48 dan 72 ........................................ 46

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Tabel XI.

Hasil uji aktivitas AST pemberian olive oil dosis 2 ml/Kg BB pada
pencuplikan darah jam ke-0, 24, 48 dan 72 ........................................ 47

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.

Gambaran struktur dasar hati .............................................................. 8

Gambar 2. Struktur molekul karbon tetraklorida .................................................. 13
Gambar 3.

Mekanisme oksidasi dan biotransformasi karbon tetraklorida ............ 15

Gambar 4.

Diagram batang uji pendahuluan hasil pengukuran ALT tikus
setelah terinduksi karbon tetraklorida dengan dosis 2 mg/Kg BB
pada pencuplikan darah jam ke-0, 24, 48, dan 72 ............................... 35

Gambar 5.

Diagram batang uji pendahuluan hasil pengukuran AST tikus setelah
terinduksi karbon tetraklorida dengan dosis 2 mg/Kg BB pada
pencuplikan darah jam ke-0, 24, 48, dan 72 ....................................... 37

Gambar 6.

Diagram batang aktivitas ALT rata-rata pengaruh waktu protektif
pemberian ekstrak etanol daun Switenia mahagoni (L.) Jacq.
terhadap hepatotoksisitas karbon tetraklorida ..................................... 40

Gambar 7.

Diagram batang aktivitas AST rata-rata pengaruh waktu protektif
pemberian ekstrak etanol daun Switenia mahagoni (L.) Jacq.
terhadap hepatotoksisitas karbon tetraklorida ..................................... 43

Gambar 8.

Diagram batang rata-rata perbandingan ALT kontrol olive oil jam
ke-0, 24, 48 dan 72 .............................................................................. 45

Gambar 9.

Diagram batang rata-rata perbandingan AST kontrol olive oil jam
ke-0, 24, 48 dan 72 .............................................................................. 45

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Foto daun Swietenia mahagoni (L.) Jacq. ......................................... 61
Lampiran 2. Foto ekstrak etanol daun Swietenia mahagoni (L.) Jacq. .................. 61
Lampiran 3. Foto larutan eksrak etanol daun Swietenia mahagoni (L.) Jacq. ....... 62
Lampiran 4. Surat determinasi tanaman Swietenia mahagoni (L.) Jacq. ............... 63
Lampiran 5. Surat Ethical Clearence ..................................................................... 64
Lampiran 6. Data Analisis statistik aktivitas serum ALT dan AST pada uji
pendahuluan

penentuan waktu pencuplikan darah hewan uji pada

karbontetraklorida dengan dosis 2 ml/Kg BB ................................... 65
Lampiran 7. Data analisis statistik ALT dan AST kelompok kontrol olive oil
dosis 2 ml/Kg BB .............................................................................. 78
Lampiran 8. Hasil analisis statistik data ALT dan AST pada kelompok perlakuan
ekstrak etanol daun Swietenia mahagoni (L.) Jacq. 180 mg/Kg BB
pada tikus terinduksi karbon tetraklorida 2 ml/Kg BB ....................... 84
Lampiran 9. Perhitungan efek hepatoprotektif ALT dan AST .............................. 103
Lampiran 10. Hasil rendemen ekstrak etanol daun Swietenia mahagoni (L.) Jacq. 104
Lampiran 11. Hasil penimbangan ekstrak bobot penyusutan .................................. 105
Lampiran 12. Surat hasil pengujian kadar air serbuk Swietenia mahagoni (L.)
Jacq. ................................................................................................... 106
Lampiran 13.Surat total Flavonoid dan kadar air metode susut kering ekstrak
etanol daun Swietenia mahagoni (L.) Jacq. ....................................... 107
Lampiran 14. Surat penetapan total flavonoid ......................................................... 108

xviii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Lampiran 15. Standard table report ......................................................................... 109

xix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya pengaruh lama pemberian
ekstrak etanol daun Swietenia mahagoni (L.) Jacq. sebagai hepatoprotektif dan
mengetahui lama paling optimum yang dapat memberikan pengaruh terhadap
penurunan aktivitas Alanin Aminotransferase (ALT) serum dan Aspartat
Aminotransferase (AST) serum dengan pemberian ekstrak etanol daun Swietenia
mahagoni (L.) Jacq. pada tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental murni dengan
rancangan acak lengkap pola searah. Penelitian ini menggunakan 35 ekor tikus
jantan galur Wistar dibagi acak 7 kelompok, yaitu kelompok I diberi karbon
tetraklorida:olive oil (1:1) dosis 2 ml/kg BB secara i.p., kelompok II diberi olive
oil dosis 2 ml/kg BB secara i.p., kelompok III diberi ekstrak etanol daun
Swietenia mahagoni (L.) Jacq. dosis 180 mg/Kg BB secara per oral, kelompok IV
suspensi CMC-Na 1% volume 18 ml/Kg BB selama 6 hari, hari ke 7 diberikan
karbon tetraklorida dosis 2 ml/Kg BB, kelompok V, VI, VII dilakukan perlakuan
1,3,6 hari ekstrak etanol daun Swietenia mahagoni (L.) Jacq. dosis 180 mg/Kg BB
secara per oral,hari ke-7 diberi larutan karbon tetraklorida dosis 2 ml/kg BB
secara i.p., setelah 24 jam diambil darahnya melalui sinus orbitalis mata untuk
penetapan aktivitas ALT dan AST. Data dianalisis dengan menggunakan ANOVA
satu arah dengan tarif kepercayaan 95%.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lama pemberian ekstrak etanol daun
Swietenia mahagoni (L.) Jacq. dosis 180 mg/Kg BB selama satu, tiga, dan enam
hari berpengaruh terhadap penurunan aktivitas ALT-AST terinduksi karbon
tetraklorida 2 ml/Kg BB dengan waktu optimum hari ke-3 setelah pemberian
ekstrak etanol daun Swietenia mahagoni (L.) Jacq. dosis 180 mg/Kg BB.
Kata Kunci : daun Swietenia mahagoni (L.) Jacq., ekstrak etanol, ALT, AST,
karbon tetraklorida

xx

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
The aims of this study were to prove the duration’s effect of ethanolic extract
of Swietenia mahagoni (L.) Jacq. leaf as a hepatoprotective and determine the
most optimum duration’s to give effect to the decreased activity of alanine
aminotransferase (ALT) serum and aspartate aminotransferase (AST) serum of
ethanolic extract of Swietenia mahagoni (L.) Jacq. leaf in male rats induced by
carbon tetrachloride.
This research is purely experimental research with completely randomized
direct sampling design. A total 35 male Wistar rats were randomly split into 7
groups. Group I administered solution of carbon tetrachloride:olive oil ( 1:1 ) at
dose 2 mL/kgBW in intraperitonial. Group II was given olive oil dose 2
mL/kgBW in intraperitonial, Group III administered ethanolic extracts of
Swietenia mahagoni (L.) Jacq. leaf dose 180 mg/kgBW consecutive 6 days
orally. Group IV was given CMC-Na dose 18 mL/kgBW consecutive 6 days
orally, at day 7 was given carbon tetrachloride dose 2 ml/kgBW, group V, VI, VII
given 1, 3, 6 days treatment of ethanolic extract of Swietenia mahagoni (L.) Jacq.
leaf dose 180 mg/kgBW orally, day 7 were given carbon tetrachloride solution
dose 2 ml/kgBW in intraperitonial, after 24 hours blood drawn through the eye
sinus orbitalis for determination the activity of ALT and AST. Data analyzed
using one-way ANOVA and 95% confidence interval.
The results of this study indicate that the duration of the ethanolic extract of
Swietenia mahagoni (L.) Jacq. leaf dose of 180 mg/KgBW for one, three, and six
days reduce the activity of ALT-AST induced by carbon tetrachloride 2
ml/kgBW with optimum time 3 days after administration of ethanolic extract of
Swietenia mahagoni (L.) Jacq. leaf dose of 180 mg/kgBW.
Keywords: Swietenia mahagoni (L.) Jacq. leaf, ethanol extract, ALT, AST,
carbon tetrachloride

xxi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENGANTAR

A. Latar Belakang
Dalam tubuh manusia terdapat banyak organ penting salah satunya yaitu
hati. Hati merupakan organ terbesar di dalam tubuh dan letak hati dalam rongga
abdomen dibawah diagfragma. Letak dari hati ini sangat cocok untuk mengubah,
mengumpulkan, menimbun metabolit-metabolit dan untuk menetralkan serta
menghilangkan zat-zat toksik didalam tubuh manusia (Baradero, 2008). Jika
dilihat dari pernyataan yang ada maka dapat dikatakan hati memiliki fungsi yang
berat dan bisa saja rentan terhadap penyakit dan mengalami kerusakan sehingga
sangat perlu diberikan perhatian khusus untuk dapat menyembuhkan penyakit
hati.
Menurut Romadhoma (2009) kerusakan hati non alkohol merupakan
penyakit hati kronik di Negara-negara berkembang dengan prevalensi 10-24%
dari seluruh populasi. Prevalensi penyakit perlemakan hati di Indonesia sebesar
30,6 % (Sofia, Nurdjanah, dan Ratnasari, 2009).
Karbon tetraklorida (CCl4) merupakan salah satu dari bahan-bahan kimia
beracun yang dapat menyebabkan toksisitas dan kerusakan pada organ hati.
Karbon tetraklorida sering digunakan dalam penelitian yang berikatan dengan
hepatotositas pada organ hati yang disebabkan oleh radikal bebas, CCl4

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2

membutuhkan aktivitas metabolisme yaitu oleh enzim sitokrom P450 pada organ
hati yang kemudian mengubah CCl4 menjadi menjadi radikal bebas triklorometil
(CCl3) metabolit yang lebih toksik yang kemudian menyebabkan kerusakan organ
hati (Tappi, 2013). Radikal bebas triklorometil dapat menghasilkan peroksidasi
lipid. Peroksidasi lipid menyebabkan terjadinya akumulasi lipid di hati.
Akumulasi lipid di hati ini disertai perubahan biokimia pada darah, dilihat dari
perubahan ALT aktivitas (alanin aminotransferase) dan AST (aspartat
aminotransferase) pada serum (Hodgson, 2010).
Penanggulangan untuk mengobati penyakit

hati ini memerlukan

pengobatan yang efektif. Oleh sebab itu diperlukan pengobatan yang aman dan
efektif untuk mengobatan pada penyakit hati ini. Sejak dahulu masyarakat
meyakini bahwa pengobatan secara tradisional sangat aman dan efektif untuk
pengobatan penyakit terutama untuk penyakit hati dan hingga sekarang telah
banyak sekali berkembang penelitian pengobatan-pengobatan menggunakan obat
herbal.
Swietenia mahagoni (L.) Jacq. merupakan salah satu tanaman yang
memiliki khasiat sebagai tanaman obat, tanaman ini di India dan beberapa Negara
di Afrika sering digunakan sebagai tanaman obat. Swietenia mahagoni (L.) Jacq.
biasanya digunakan untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti
malaria, diabetes, diare, dan antipiretik (Naveen, 2014). Swietenia mahagoni (L.)
Jacq. merupakan tanaman yang besar, yang dapat tumbuh di daerah tropis seperti
India, Malaysia dan Indonesia. Menurut Hajra (2011) tanaman Swietenia
mahagoni (L.) Jacq. memiliki aktifitas penghambatan pembekuan darah, dan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3

aktivitas anti HIV. Menurut Bhurat (2011) biji dari tanaman ini menunjukkan
aktivitas antioksidan yang kuat. Tanaman ini memiliki kandungan seperti
alkaloid, terpenoid, antraquinon, glikosida jantung, saponin, fenol, flavonoid,
minyak atsiri, phospholipid dan asam lemak tak jenuh rantai panjang.
Flavonoid, saponin, phyenyl propanoids, phenolic acids, dan tannins
merupakan salah satu komponen dari tanaman yang dapat melindungi hati.
Menurut Kumar (2013) konsentrasi 1 – 100 µg/mL pada flavonoid mampu
meningkatkan kelangsungan hidup sel hepatosit dan menghambat terjadinya
pelepasan alanin aminotransferase (ALT) dan aspartat aminotransferase (AST)
serum sel hepatosit yang disebabkan oleh karbon tetraklorida. Flavonoid
merupakan golongan fenolik yang memiliki sifat polar. Flavonoid dapat mudah
tersari oleh pelarut yang memiliki sifat kepolaran yang sama, yaitu etanol. Maka
dari itu dalam penelitian ini digunakan etanol sebagai pelarut dalam pembuatan
ekstrak daun Swietenia mahagoni (L.) Jacq.
Penelitian Gamawan (2014) menyatakan bahwa pemberian ekstrak etanol
daun Swietenia mahagoni (L.) Jacq. selama enam hari dosis 180 mg/kgBB yang
merupakan dosis paling efektif untuk memberikan efek hepatoprotektif terhadap
aktivitas ALT (alanin aminotransferase) dan AST (aspartat aminotransferase)
serum tikus terinduksi karbon tetraklorida.
Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dilakukan oleh peneliti untuk
mengetahui apakah pemberian ekstrak etanol daun Swietenia mahagoni (L.) Jacq.
dengan pemberian waktu yang singkat mampu memberikan pengaruh terhadap
efek hepatoprotektif. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4

adanya pengaruh dari lama pemberian ekstrak etanol daun Swietenia mahagoni
(L.) Jacq. dengan dosis 180 mg/Kg BB terhadap penurunan aktivitas ALT dan
AST tikus jantan yang terinduksi karbon tetraklorida, dan melakukan penentuan
lama pemberian yang optimum menggunakan satu, tiga dan enam hari yang
mengacu pada penelitian yang sudah ada yang dilakukan oleh Nugroho (2014)
yang menunjukkan adanya efek hepatoprotektif selama satu, tiga dan enam hari
terhadap tikus terinduksi karbon tetraklorida dengan pemberian infusa herba
Mimosa pigra L..
1. Rumusan masalah
a. Apakah lama pemberian praperlakuan ekstrak etanol daun Swietenia
mahagoni (L.) Jacq. dengan dosis 180 mg/Kg BB dapat memberikan
pengaruh efek hepatoprotektif pada tikus jantan galur Wistar terinduksi
karbon tetraklorida?
b.

Berapa lama optimum pemberian ekstrak etanol daun Swietenia mahagoni
(L.) Jacq. dengan dosis 180 mg/Kg BB dapat memberikan waktu yang
optimum untuk menimbulkan efek hepatoprotektif?

2. Keaslian penelitian
Sejauh penelusuran pustaka yang telah dilakukan penulis, penelitian tentang
pengaruh lama pemberian ekstrak etanol daun Swietenia mahagoni (L.) Jacq.
sebagai hepatoprotektif terhadap tikus terinduksi karbon tetraklorida belum
pernah dilakukan. Penelitian serupa yang pernah dilakukan antara lain :

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5

a. Daya Antibakteri Infus Biji Mahoni (Swietenia mahagoni Jacq..) Terhadap
Pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli yang pernah
dilakukan oleh Eminentia (2001).
b. Esktrak air dari daun S.mahagoni memberikan efek hepatoprotektif pada
tikus yang diinduksi dengan alkohol secara kronik dilakukan oleh Udem,
Nwaogu, Onyejekwe (2010).
c. Ekstrak etanol daun S. mahagoni memberikan efek anti-ulcer pada tikus
dengan kerusakan mukosa lambung akibat diinduksi dengan etanol
dilakukan oleh Radahe, et al. (2011).
d. Ekstrak etanol daun S. mahagoni memiliki kandungan karbohidrat, tanin,
glikosida, flavonoid, saponin dan terpenoid, selain itu pada pengujian
toksisitas akut pada dosis 1500, 3000 dan 6000 mg/kg BB secara per oral
tidak mengakibatkan kematian ataupun reaksi toksik pada hewan uji
dilakukan oleh Matin Haque, Ahmed dan Hossain (2013).
e. Gamawan (2014) melaporkan bahwa ekstrak etanol daun Swietenia
mahagoni (L.) Jacq. selama enam hari dengan dosis 180 mg/Kg BB dapat
memberikan efek hepatoprotektif secara umum pada tikus jantan yang
terinduksi karbon tetraklorida.
3. Manfaat penelitian
a. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan memberikan ilmu pengetahuan khususnya untuk
bidang kefarmasian terutama mengenai pengaruh pemberian ekstrak etanol
daun Mahoni (Swietenia mahagoni (L.) Jacq.) yang memiliki daya

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6

hepatoprotektif

dan

pengaruh

lama

pemberian

optimum

dengan

mekanisme penurunan serum ALT dan AST.
b. Manfaat praktis
Penelitian ini diharapkan dapat mampu memberikan informasi tentang
lama penggunaan daun Swietenia mahagoni (L.) Jacq. untuk pengobatan
hepatoprotektif secara umum.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui pengaruh lama pemberian dari ekstrak etanol daun Mahoni
(Swietenia mahagoni (L.) Jacq.) terhadap hati tikus.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui pengaruh lama pemberian ekstrak etanol daun
Swietenia mahagoni (L.) Jacq. dengan dosis 180 mg/Kg BB pada tikus
jantan terinduksi karbon tetraklorida dengan menurunkan aktivitas dari
ALT-AST serum.
b. Untuk mengetahui waktu pemberian optimum dari ekstrak etanol daun
Swietenia mahagoni (L.) Jacq. yang memberikan efek hepatoprotektif
optimum

pada

tikus

jalur

Wistar

yang

terinduksi

CCl4.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA

A. Anatomi dan Fisiologi Hati
Hati merupakan kelenjar yang paling besar yang ada dalam tubuh manusia
dan memiliki berat 1500 gram. Bagian superior dari hati cembung dan memiliki
letak berada dibawah kubah kanan diafragma. Bagian hati inferior hati cekung dan
letak dibawahnya terdapat ginjal kanan, gaster, pankreas, dan usus (Baradero,
2008).
Hati terbagi atas dua belahan utama, yaitu belahan kanan dan belahan kiri.
Permukaan atas memiliki bentuk yang cembung dan letaknya berada di bawah
diagfragma. Permukaan bawah tidak rata dan adanya lekukan, fisura transverses.
Permukaannya di lintasi oleh berbagai pembuluh darah yang keluar masuk hati.
Fisura longitudinal yang memisahkan antara belahan kanan dan belahan kiri
dipermukaan bawah dan ligament falsiformis yang memisahkan antara belahan
kanan dan belahan kiri dipermukaan atas (Pearce, 2005). Di antara lobus kanan
dan lobus kiri terdapat porta hepatis, jalur masuk dan jalur keluar pembuluh darah,
saraf dan duktus (Slonane, 2003).
Lobus kanan memiliki bentuk yang lebih besar dibandingkan dengan lobus
kirinya. Lobus kanan memiliki tiga bagian utama, yaitu lobus kanan atas, lobus
kaudatus, dan lobus kuadratus. Dalam lobus lempengan sel-sel hati bercabang dan
beranastomosis untuk membentuk jaringan tiga dimensi. Ruang-ruang darah

7

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8

sinusoid terletak diantara lempeng-lempeng sel. Pada masing-masing saluran
portal terdiri atas cabang vena portal, arteri hepatika, dan duktus empedu yang
membentuk sebuah lobulus portal (Slonane,2003).

Gambar 1. Gambaran struktur dasar hati (Baradero, 2008)
Menurut (Baradero, 2008) hati memiliki beberapa macam saluran (Gambar
1), yaitu:
1. Arteria hepatikum yang merupakan salah satu cabang dari arteria seliaka dari

aorta dan arteria ini menyuplai darah ke hati.
2. Vena porta hepatika yang membawa darah vena dari seluruh traktus

gastrointestinal menuju hati dan darah ini mengandung zat makanan yang
diserap oleh vili usus halus.
3. Yang membawa darah vena dari hati menuju vena inferior, yaitu vena

hepatika.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9

4. Kanalikuli empedu yang disebut saluran bilier dibentuk oleh kapiler empedu

yang kemudian menyatu dan menyalurkan empedu dari yang telah dihasilkan
oleh sel hati.
Darah dalam vena porta mengandung zat makanan yang diabsorbsi oleh
vili dari usus halus dan cabang dari arteria hepatica dan vena porta membawa dua
macam darah ini pada sinusoid sehingga zat makanan yang tidak diperlukan
dikeluarkan (Baradero, 2008).

B. Fungsi Hati
Menurut (Slonane, 2003) hati memiliki enam macam fungsi utama, yaitu :
1. Sebagai sekresi. Hati memproduksi empedu yang berperan dalam emulsifikasi
dan absorpsi lemak.
2. Sebagai metabolisme. Hati memetabolis protein, lemak, dan karbohidrat
tercerna.
a. Hati memiliki peran penting dalam mempertahankan homeostatik gula
darah dan menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen kemudian
mengubahnya kembali jika diperlukan menjadi glukosa.
b. Hati dapat mengurai protein dari sel-sel tubuh dan sel darah merah yang
rusak dan organ ini membentuk urea dari asam amino berlebih.
c. Hati mensintesis lemak dari karbohidrat dan protein, dan terlibat dalam
penyimpanan dan pemakaian lemak.
d. Hati mampu mensintesis unsur-unsur pokok membran sel (lipoprotein,
kolesterol, dan fosfolipid)

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10

e. Hati mensintesis protein plasma dan faktor-faktor pembekuan darah. Organ
ini mensintesis bilirubin dari produk penguraian hemoglobin dan
mensekresinya ke dalam empedu.
3. Sebagai penyimpanan. Menyimpan mineral, seperti zat besi dan tembaga,
serta vitamin larut lemak (A, D, E, dan K), serta menyimpan toksin tertentu
seperti pestisida serta obat yang tidak dapat diuraikan dan diekskresikan.
4. Sebagai detokfikasi yang melakukan inaktivasi hormon dan detokfikasi toksin
dan obat. Hati memfagosit critosit dan zat asing yang terdistintegrasi dalam
darah.
5. Sebagai produksi panas. Banyaknya aktivitas kimia dalam hati menjadikan
hati sebagai sumber panas tubuh, seperti pada saat tidur.
6. Sebagai penyimpanan darah dimana hati merupakan reservoar untuk sekitar
30% curah jantung dan bersama dengan limpa untuk mengatur volume darah
yang diperlukan tubuh.

C. Kerusakan Hati
Beberapa macam jenis kerusakan hati, yaitu :
1. Steatosis yaitu akumulasi lemak dalam hati yang merupakan tanda-tanda
umum toksisitas hati yang mungkin diakibatkan oleh zat kimia yang toksik,
termasuk alkohol. Jika tidak ada sel-sel yang mati, steatosis tidak akan
mempengaruhi fungsi hati (WHO, 2002).
Steatosis terjadi ketika ada konstituen normal (trigliserida) menumpuk
atau terakumulasi sehingga mengakibatkan adanya peningkatan absolute lipid

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11

intrasel. Perlemakan hati bersifat reversible akan tetapi jika ada perlemakan
berlebih dapat menimbulkan sirosis (Mitchell and Richard, 2006).
2. Menurut (Baradero, 2008) sirosis terbagi atas empat macam, yaitu:
a. Sirosis Laennec yang disebabkan oleh alkoholisme dan malnutrisi.
Tahapan awal hati akan mengalami pembengkakan dan mengeras dan pada
tahapan akhir hati akan mengecil dan nodular.
b. Sirosis pacanekrotik yang disebabkan oleh adanya nekrosis yang berat
karena hepatotoksin yang berasal dari hepatitis virus yang membuat hati
mengecil dan banyak nodul dan jaringan fibrosa.
c. Sirosis bilier yang merupakan penyebab dari obstruksi empedu dalam hati
dan duktus koledukus komunis atau duktus sistikus.
d. Sirosis jantung yang merupakan penyebab dari gagal jantung sisi kanan
atau gagal jantung.
3. Kolestasis merupakan kegagalan hati untuk mengekskresikan bilirubin, yang
menyebabkan ikterus bila kadar bilirubin serum melebihi 2 mg per 100 ml.
Penyebab kolestasis mencakup pemecahan hemoglobin, cedera sel hati dan
penyumbatan saluran empedu ektrahepatik dimana bilirubin serum merupakan
tes penyaring tunggal terbaik bagi fungsi ekskresi hati dan penyumbatan
saluran empedu ektrahepatik menyebabkan kenaikan bilirubin fosfatase alkali,
yang melebihi perbandingan terhadap biasanya hanya peningkatan ringan
kadar transminase serum (Sabiston,1992).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12

4. Nekrosis hati merupakan kematian sel-sel hati yang terjadi akibat paparan
terhadap sejumlah zat kimia, antara lain aflatoksin, karbon tetraklorida,
kloroform, dan asam tannat (WHO,2002).

D. Hepatotoksin
Menurut Forrest, 2006 (cit., Rosari, 2013) hepatotoksin dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu :
1. Tipe A (yang dapat diprediksi) yang merupakan reaksi hepatik yang
disebabkan oleh reaksi tipe A yang dapat membuat sebagian orang dapat
menelan dan mengkonsumsi obat tersebut dalam jumlah yang cukup sehingga
mampu memberikan efek toksik. Parasetamol, dan karbon tetraklorida
merupakan contoh obat tipe A.
2. Tipe B (tidak dapat diprediksi) yang bergantung pada dosis dan hanya terjadi
tidak hanya pada semua orang namun hanya sebagian orang. Isoniazid (INH)
dan clorpromazine merupakan contoh obat tipe B.

E. Alanin Aminotransferase dan Aspartat Aminotransferase
Pemerikasaan fungsi hati menggunakan aspartat aminotransferase
(AST/SGOT) dan alanin aminotransferase (ALT/SGPT) dimana kedua enzim ini
yang sangat sensitif jika terjadi kerusakan hati dan cepat mengenali jika ada
penyakit akut seperti hepatitis karena adanya peningkatan kadar dari kedua enzim
hati ini yang menandakan adanya kerusakan pada hati (Sari, 2008).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13

Serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT) atau sering disebut
Aspartate aminotransferase (AST) dapat digunakan untuk mengukur kadar SGOT
pada kerusakan pada organ hati, otot jantung, otak, ginjal dan rangka. Kadar
SGOT dianggap abnormal jika nilai yang didapat 2-3 kali lebih besar dari nilai
normalnya sedangkan Serum Glutamic pyruvic transaminase (SGPT) atau sering
disebut Alanin aminotransferase (ALT) meningkat pada kerusakan lever kronis
dan hepatitis dan nilai SGPT dianggap abnormal jika hasil pemeriksaan 2-3 kali
lebih tinggi dari nilai normal (Bastiansyah, 2008).
Menurut (Sari, 2008) ALT merupakan enzim yang lebih tepat dalam
menentukan ada tidaknya kerusakan hati dibanding dengan AST. ALT letaknya
dihati dan AST letaknya berada di hati, otot jantung, otot rangka, ginjal, pankreas,
otak paru, sel darah putih dan sel darah merah, sehingga jika terjadi peningkatan
AST maka tidak hanya di hati yang mengalami kerusakan namun pada sel organ
lainnya juga akan mengalami kerusakan.

F. Karbon tetraklorida (CCl4)

Gambar 2. Struktur molekul karbon tetraklorida
(Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, 1995)
Karbon tetraklorida (Gambar 2) merupakan senyawa kimia yang tidak
berasal dari alam karena diproduksi dalam jumlah yang besar yang dipergunakan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14

disemua

industri,

sebagai

bahan

bakar,

bahan

baku

dalam

sintesis

chlorofluorocarbons dan bahan kimia lain. CCl4 adalah senyawa kimia yang harus
diantisipasi karena dapat menyebakan terjadinya karsinogen (Junieva, 2006).
Karbon tetraklorida (Gambar 2) merupakan hidrokarbon alifatik yang
tidak berwarna, mudah menguap dan berbau tajam seperti eter, kelarutannya
dalam air rendah dan tidak mudah terbakar, karbon tetraklorida juga dapat
merusak lapisan ozon. Karbon tetraklorida merupakan molekul yang sederhana
dan jika diberikan pada semua spesies akan menyebabkan nekrosis sentrilobular
hati dan perlemakan hati yang merupakan senyawa yang larut lemak sehingga
memiliki efek toksis pada hati (Timbrell, 2009). Toksisitas yang disebabkan oleh
karbon tetraklorida dapat meningkat apabila berinteraksi dengan alkohol, keton,
dan sejumlah bahan kimia lain. Jika meminum alkohol akan mengalami kerusakan
hati dan ginjal yang tinggi (Junieva, 2006).
Karbon tetraklorida (CCl4) (Gambar 3) ketika masuk dalam tubuh baik
secara inhalasi, ingesti dan kontak langsung dengan kulit (Junieva, 2006) akan
bereaksi dengan sitokrom P450 monooksigenase dan kemudian akan menghasilkan
radikal triklorometil (CCl3•) (Winarsi, 2007). Radikal triklorometil yang terbentuk
berikatan secara kovalen dengan lemak mikrosomal dan protein dan bereaksi
secara langsung dengan membran fosfolipid dan kolesterol yang menghasilkan
reaksi radikal lipid yang mengaktifkan senyawa oksigen reaktif kemudian
mengakibatkan peroksidasi lipid. Lipid dalam hati menghambat sintesis protein,
sehingga transport lipid akan terhambat, sehingga menyebabkan terjadinya
steatosis (Gambar 3) (Timbrell,2009). Efek toksik jangka pendek dan jangka

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15

panjang akan menyebabkan kerusakan otak, hati, ginjal, paru dan bahkan dapat
menyebabkan kematian pada beberapa kasus (Junieva, 2006).

Gambar 3. Mekanisme oksidasi dan biotransformasi karbon tetraklorida
(Timbrell, 2009)

G. Ekstraksi
Ekstrak merupakan sediaan yang kental yang didapat dengan cara
mengekstraksi senyawa aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani yang
menggunakan pelarut yang sesuai, pelarut yang digunakan kemudian diuapkan
dan massa atau serbuk yang tersisa kemudian diperlakukan sedemikian rupa
sehingga dapat memenuhi baku yang telah ditetapkan (Badan Pengawas Obat dan
Makanan Republik Indonesia, 2005). Ekstrak di buat di luar pengaruh cahaya
matahari langsung dan ekstrak kering harus mudah digerus sehingga menjadi
serbuk (Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2010). Cairan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16

penyari yang digunakan sebagian, yaitu air, etanol, atau campuran etanol dan air
(Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2013).
Tujuan dilakukan pembuatan ekstrak tumbuhan obat, yaitu untuk dapat
menstandarisasi

kandungannya.

Standarisasi

kandungan

dilakukan

untuk

menjamin keseragaman mutu, keamanan dan khasiat produk akhir (Badan
Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2005). Metode maserasi
merupakan metode yang dilakukan dengan cara merendam simplisia dalam cairan
penyari dengan waktu selama beberapa hari pada temperatur kamar, sambil
diaduk dan terlindung dari cahaya matahari (Badan Pengawas Obat dan Makanan
Republik Indonesia, 2010).

H. Swietenia mahagoni (L.) Jacq.
1. Klasifikasi
Divisi

: Spermatophyta

Sub divisi : Magnoliophyta
Kelas

: Rosidae

Ordo

: Sapindales

Famili

: Meliaceae

Genus

: Swietenia Jacq.

Species

: Swietenia mahogani (L.) Jacq. (Yuzzami, Witono, dan Hidayat,

2010).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17

Nama daerah : Di Indonesia disebut dengan Maoni (Jawa), moni, mahagoni.
Philipina menyebut mahogany, dan Inggris: West Indian mahogany (Soenanto,
2009).
2. Morfologi
Menurut (Soenanto, 2009) Mahoni merupakan salah satu tumbuhan perdu
atau tumbuhan berkayu yang biasanya tumbuh liar di hutan-hutan jati dan
tempat yang lain yang dekat dengan pantai dan biasanya ditanam oleh
masyarakat sebagai pohon peneduh. Pohon mahoni biasanya digunakan
sebagai pembuat dan perabotan rumah tangga ini memiliki tinggi hampir
mencapai 25 meter. Pohon mahoni memiliki dua jenis pohon yaitu yang
berjenis daun lebar dan yang berjenis daun kecil yang dapat tumbuh besar
dengan percabangan yang banyak. Batangnya bulat, bergetah, dan jika dibelah
berwarna cokelat, dan keras. Memiliki daun majemuk, berhadap-hadapan,
memiliki bentuk runcing, berwarna hujau segar, sangat rimbun, pada bagian
ujung dan pangkalnya sedikit runcing, ramping, tulang daun samar-samar.
Memiliki bunga majemuk, silindris, berwarna cokelat, dan keluar dari setiap
ketiak daun. Menghasilkan buah bulat telur atau bentuk kotak, ukuran relatif
besar, memiliki bentuk berlekuk lima, berwarna cokelat muda. Biji bentuk
pipih memiliki warna hitam atau coklat.
3. Khasiat dan kegunaan
Tumbuhan mahoni kaya akan kandungan kimia seperti saponin dan
flavonoid. Tanaman ini digunakan sebagai antipiretik, antijamur, dan dapat
menurunkan darah tinggi yang memiliki rasa pait dan dingin (Permadi, 2008).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18

Dalam penelitian Sahgal, G., Ramanathan, S., Sasidharan, S., Mordi, M. N.,
Ismail, S., dan Mansor, S.M., (2009) ditemukan adanya kandungan senyawa
berupa aktivitas antioksidan yang mampu menangkap radikal bebas yang ada
dalam tanaman Swietenia mahagoni (L.) Jacq. Pada penelitian Martin, S.A.,
Haque, S.M., dan Hossain, H., (2013) ditemukan adanya kandungan flavonoid
dalam Swietenia mahagoni (L.) Jacq. yang dapat larut air dan mampu menangkap
radikal bebas.

I. Landasan Teori
Hati merupakan tempat penyimpanan glukosa yang berfungsi sebagai
metabolisme. Hati menerima darah dari darah yang banyak mengandung oksigen
dari arteria hepatika dan darah yang mengandung karbon dioksida dari vena porta.
Namun ada beberapa hal yang dapat menyebabkan kerusakan hati yaitu adanya
perlemakkan hati, sirosis hati, koleastatis, dan nekrosis hati. AST dan ALT
digunakan sebagai pemeriksaan fungsi hati, jika terdapat kerusakan hati maka
dapat diketahui menggunakan AST dan ALT.
Karbon tetraklorida (CCl4) merupakan senyawa yang tidak mudah larut
dan hepatotoksin pada hati yang dapat menyebabkan nekrosis sentrilobular dan
perlemakan hati (Timbrell, 2009).
Penelitian ini menggunakan Swietenia mahagoni (L.) Jacq. yang telah
diketahui memiliki aktivitas antioksidan yang dapat mampu menangkap radikal
bebas dan memiliki kandungan flavonoid yang dapat menangkap radikal bebas.
Penelitian Gamawan (2014) menyatakan bahwa pemberian ekstrak etanol daun

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19

Swietenia mahagoni (L.) Jacq.

Dokumen yang terkait

Efek hepatoprotektif jangka waktu enam jam ekstrak etanol daun macaranga tanarius L. terhadap ALT AST pada tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida

0 1 109

Efek hepatoprotektif ekstrak metanol:air (50:50) daun macaranga tanarius L. terhadap kadar ALT-AST serum pada tikus terinduksi karbon tetraklorida - USD Repository

0 0 121

Efek hepatoprotektif jangka pendek ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius L. terhadap tikus terinduksi karbon tetraklorida - USD Repository

0 0 104

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol-air daun Macaranga tanarius L. pada tikus terinduksi karbon tetraklorida : kajian terhadap praperlakuan jangka panjang - USD Repository

0 0 107

Efek hepatoprotektif infusa daun macaranga tanarius L. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida - USD Repository

0 0 106

Efek hepatoprotektif pemberian jangka panjang ekstrak etanol biji persea americana mill. terhadap aktivitas alt dan ast serum pada tikus terinduksi karbon tetraklorida - USD Repository

0 0 115

Efek hepatoprotektif jangka panjang ekstrak etanol kulit Persea americana Mill. terhadap aktivitas ALT-AST pada tikus terinduksi karbon tetraklorida - USD Repository

0 0 121

Efek hepatoprotektif pemberian infusa herba mimosa pigra l. selama enam hari pada tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida - USD Repository

0 0 136

Pengaruh lama pemberian infusa daun swietenia mahagoni (l.) jacq. sebagai hepatoprotektif terhadap tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida - USD Repository

0 0 120

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni (l.) jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida - USD Repository

0 0 112