DOCRPIJM 1503560191003 Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
 

 

BAB III
ARAHAN KEBIJAKAN DAN RENCANA STRATEGIS
INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA
3.1

Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya dan Arahan Penataan Ruang

3.1.1

Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya

A. Nawacita
Nawacita merupakan sembilan agenda prioritas presiden dan wakil presiden yang digagas untuk
menunjukkan prioritas jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, serta

mandiri dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan. Sembilan agenda prioritas
tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman
pada seluruh warga negara, melalui politik luar negeri bebas aktif, keamanan nasional yang
terpercaya dan pembangunan pertahanan negara Tri Matra terpadu yang dilandasi
kepentingan nasional dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih,
efektif, demokratis, dan terpercaya, dengan memberikan prioritas pada upaya memulihkan
kepercayaan publik pada institusi-institusi demokrasi dengan melanjutkan konsolidasi
demokrasi melalui reformasi sistem kepartaian, pemilu, dan lembaga perwakilan.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam
kerangka negara kesatuan.
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang
bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan
pelatihan dengan program "Indonesia Pintar"; serta peningkatan kesejahteraan masyarakat
dengan program "Indonesia Kerja" dan "Indonesia Sejahtera" dengan mendorong land reform
dan program kepemilikan tanah seluas 9 hektar, program rumah kampung deret atau rumah
susun murah yang disubsidi serta jaminan sosial untuk rakyat di tahun 2019.


III - 1

Laporan Akhir

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
 

 

6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa
Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi
domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan
nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan, yang menempatkan
secara proporsional aspek pendidikan, seperti pengajaran sejarah pembentukan bangsa, nilainilai patriotisme dan cinta Tanah Air, semangat bela negara dan budi pekerti di dalam
kurikulum pendidikan Indonesia.
9. Memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui kebijakan

memperkuat pendidikan kebhinnekaan dan menciptakan ruang-ruang dialog antarwarga
.
B. Perpres 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019
Pentahapan pembangunan RPJPN 2005-2025 antara lain sebagai berikut:
1. RPJM 1 (2005-2009)
Menata kembali NKRI, membangun Indonesia yang aman, damai, adil dan demokratis, dengan
tingkat kesejahteraan yang lebih baik
2. RPJM 2 (2010-2014)
Memantapkan penataan kembali NKRI, meningkatkan kualitas SDM, membangun kemampuan
IPTEK, memperkuat daya saing perekonomian
3. RPJM 3 (2015-2019)
Memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan
keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas,
serta kemampuan IPTEK
4. RPJM 4 (2020-2025)
Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan
pembangunan di segala bidang dengan struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan
keunggulan kompetitif
Dengan mempertimbangkan masalah pokok bangsa, tantangan pembangunan yang dihadapi dan
capaian pembangunan selama ini, maka visi pembangunan nasional untuk tahun 2015-2019

adalah:
III - 2

Laporan Akhir

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
 

 

Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian
berlandaskan Gotong-Royong
Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 Misi Pembangunan yaitu:
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang
kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan
kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan negara
hukum.

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan
kepentingan nasional.
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Tema besar RPJMN 3 adalah daya saing (competitiveness), dengan demikian selayaknya
ketersediaan layanan infrastruktur, khususnya infrastruktur dasar (jalan, air, dan listrik) sudah
terpenuhi terlebih dahulu.
Arahan RPJPN untuk RPJMN 3 bidang infrastruktur adalah sebagai berikut:
1. Terpenuhinya penyediaan air minum untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat  100 %
akses kepada sumber-sumber air bersih
2. Pemenuhan kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukung,
didukung oleh system pembiayaan perumahan jangka panjang dan berkelanjutan, efisien, dan
akuntabel  kota tanpa permukiman kumuh
3. Ketersediaan infrastruktur yang sesuai dengan rencana tata ruang
4. Berkembangnya jaringan infrastruktur transportasi
5. Konservasi suber daya air yang mampu menjaga keberlanjutan fungsi sumber daya air dan
pengembangan sumber daya air
6. Pengembangan infrastruktur perdesaan, terutama untuk mendukung pembangunan pertanian

Sasaran umum RPJMN 3 tahun 2015-2019 adalah pemenuhan ketersediaan infrastruktur dasar
dan standar layanan minimum, sehingga indicator pencapaiannya adalah sebagai berikut:
III - 3

Laporan Akhir

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
 

 

1. Berkurangnya proporsi rumah tangga yang menempati hunian dan permukiman tidak layak
menjadi 0%
2. Meningkatnya akses penduduk terhadap air minum layak menjadi 100 %
3. Meningkatnya akses penduduk terhadap sanitasi layak menjadi 100 %
Arahan penajaman program Bidang Cipta Karya Tahun 2015 antara lain:
1. Pemenuhan program lanjutan
a. Melanjutkan upaya pemenuhan sasaran RPJMN/Renstra 2009-2014 (terutama terkait

pemenuhan sasaran pembangunan rusunawa)
b. Melanjutkan program-program yang telah disepakati dalam rangka fungsionalisasi dan
memenuhi komitmen program MP3EI
2. Mendukung perwujudan Kawasan Strategis Nasional yang telah ditetapkan oleh Ditjen Tata
Ruang
3. Mendorong penanganan Kabupaten/Kota Kawasan Strategis Nasional (KSN)
a. Mendorong pembangunan Bidang Cipta Karya yang terpadu dalam suatu kawasan/KSK
(Kawasan Strategis Kabupaten/Kota) dengan berpedoman pada RTRW yang sudah
ditetapkan
b. Menyelesaikan penanganan KSK yang telah dilakukan pada tahun 2014
c. Melanjutkan penanganan pada lokasi KSK lainnya
4. Mendukung Kabupaten/Kota pemenuhan SPM Bidang Cipta Karya
a. Mendukung Kabupaten/Kota responsive dan/atau dalam kondisi “kritis” pemenuhan SPM
b. Pemenuhan SPM Bidang Cipta Karya pada tahun 2013 (dan perkiraan capaian tahun
2014) digunakan sebagai acuan Baseline kebutuhan program pada tahun 2015
5. Penyusunan Usulan Program Bidang Cipta Karya harus selaras dengan isu-isu strategis
Bidang Cipta Karya baik secara nasional maupun kewilayahan (provinsi, pulau maupun koridor
pembangunan)
6. Penanganan isu strategis tersebut selanjutnya dituangkan dalam format-format Konreg yang
telah ditetapkan

7. Penyusunan Usulan Program tahun 2015 harus dilihat sebagai bagian dari upaya penyusunan
program tahun 2015-2019 atau RPJMN tahap ketiga
8. Penyusunan Usulan Program Bidang Cipta Karya tahun 2015 mengacu pada Baseline
Pendanaan sesuai perkiraan maju RKP 2014 namun tidak kaku terutama untuk usulan
III - 4

Laporan Akhir

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
 

 

penanganan pada KSN (kelebihan usulan pendanaan pagu baseline dapat dituangkan sebagai
inisiatif baru maupun stok program)
C. Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015 - 2019
Untuk mewujudkan pembangunan visi pembangunan nasional tahun 2015-2019 menjadi Indonesia
yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong melalui pembangunan

nasional yang lebih cepat, kuat, inklusif serta berkelanjutan, maka Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat menjabarkan visi pembangunan nasional tersebut ke dalam visi. misi,
tujuan dan sasaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sesuai dengan peran,
tugas dan fungsinya serta dengan mempertimbangkan pencapaian pembangunan bidang
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat periode tahun 2010-2014, potensi dan permasalahan,
tantangan utama pembangunan yang dihadapi lima tahun kedepan serta sasaran utama dan arah
kebijakan pembangunan nasional dalam RPJMN tahun 2015. Oleh karena itu visi Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun 2015-2019 adalah
Terwujudnya Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang Handal dalam
Mendukung Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong
Misi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang merupakan rumusan upayaupaya yang akan dilaksanakan selama periode Renstra 2015 – 2019 dalam rangka mencapai visi
serta mendukung upaya pencapaian target pembangunan nasional, berdasarkan mandat yang
diemban oleh Kementerian PU dan Perumahan Rakyat sebagaimana yang tercantum di dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 165 Tahun 2014 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kabinet Kerja,
amanat RPJMN tahap ketiga serta perubahan kondisi lingkungan strategis yang dinamis adalah
sebagai berikut:
1. Mempercepat pembangunan infrastruktur sumberdaya air termasuk sumber daya maritim
untuk mendukung kedaulatan pangan, ketahanan air, dan ketahanan energi, guna
menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik dalam rangka kemandirian ekonomi
2. Mempercepat pembangunan infrastruktur jalan untuk mendukung konektivitas guna

meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan pelayanan sistem logistik nasional bagi penguatan
daya saing bangsa di lingkup global yang berfokus pada keterpaduan konektivitas daratan dan
maritim
III - 5

Laporan Akhir

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
 

 

3. Mempercepat pembangunan infrastruktur permukiman dan perumahan rakyat untuk
mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak dalam rangka mewujudkan kualitas hidup
manusia Indonesia sejalan dengan prinsip ‘infrastruktur untuk semua’
4. Mempercepat pembangunan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat secara
terpadu dari pinggiran untuk mendukung keseimbangan pembangunan antardaerah, terutama
di kawasan tertinggal, kawasan perbatasan, dan kawasan perdesaan, dalam kerangka NKRI

5. Meningkatkan tata kelola sumber daya organisasi untuk mendukung fungsi manajemen
meliputi perencanaan yang terpadu, pengorganisasian yang efisien, pelaksanaan yang tepat,
dan pengawasan yang ketat
Keterkaitan antara tujuan dan sasaran strategis adalah sebagai berikut:
1. Tujuan 1: Menyelenggarakan pembangunan pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang A.
terpadu dan berkelanjutan dalam mendukung keseimbangan pembangunan antardaerah,
terutama di kawasan tertinggal, kawasan perbatasan, dan kawasan perdesaan, akan dicapai
melalui sasaran strategis:
a. Meningkatnya keterpaduan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan
rakyat antardaerah, antar sektor dan antar tingkat pemerintahan
b. Meningkatnya keterpaduan perencanaan, pemrograman dan penganggaran
c. Meningkatnya kapasitas dan pengendalian kualitas konstruksi nasional
2. Tujuan 2: Menyelenggarakan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan raB. kyat
untuk mendukung kedaulatan pangan, ketahanan air, dan ketahanan energi guna
menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik dalam rangka kemandirian ekonom,
akan dicapai melalui sasaran strategis:
a. Meningkatnya dukungan kedaulatan pangan dan ketahanan energi
b. Meningkatnya ketahanan air
3. Tujuan 3: Menyelenggaraan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan C. rakyat
untuk konektivitas nasional guna meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan pelayanan sistem
logistik nasional bagi penguatan daya saing bangsa di lingkup global yang berfokus pada
keterpaduan konektivitas daratan dan maritim, akan dicapai melalui sasaran strategis:
a. Meningkatnya dukungan konektivitas bagi penguatan daya saing
b. Meningkatnya kehandalan jalan nasional
III - 6

Laporan Akhir

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
 

 

4. Tujuan 4: Menyelenggarakan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan D. rakyat
untuk mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak guna mewujudkan kualitas hidup
manusia Indonesia sejalan dengan prinsip ‘infrastruktur untuk semua’, akan dicapai melalui
sasaran strategis:
a. Meningkatnya dukungan layanan infrastruktur dasar permukiman dan perumahan
b. Meningkatnya cakupan pelayanan dan akses permukiman yang layak
c. Meningkatnya penyediaan dan pembiayaan perumahan
5. Tujuan 5: Menyelenggarakan tata kelola pembangunan bidang pekerjaan umum dan E.
perumahan rakyat yang efektif, efiesien, transparan dan akuntabel untuk mendukung
terwujudnya Indonesia yang berdaulat dan mandiri, dan berkepribadian, akan dicapai melalui
sasaran srategis:
a. Meningkatnya pengendalian dan pengawasan internal
b. Meningkatnya sumber daya manusia yang kompeten dan berkepribadian
c. Meningkatnya budaya organisasi yang berkinerja tinggi dan berintegritas
d. Meningkatnya kualitas inovasi teknologi terapan bidang pekerjaan umum dan perumahan
rakyat
e. Meningkatnya pengelolaan regulasi dan layanan hukum, data dan informasi publik, serta
sarana dan prasarana
Keterpaduan pembangunan infrastruktur wilayah bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat
yang perlu didukung oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tersebut dibagi
menurut wilayah Pulau/Kepulauan yang dikelompokkan ke dalam beberapa tipe wilayah
pengembangan strategis yang di dalamnya melingkupi kawasan perkotaan, kawasan industri, dan
kawasan maritim berdasarkan terutama tema lokal, daya dukung dan daya tampung, lingkungan
fisik terbangun, serta Nawacita dan RPJMN, yang secara umum sebagai berikut :
1. WPS Pusat Pertumbuhan Terpadu
Merak-Bakauheni-Bandar Lampung-Palembang-Tanjung Api-Api; Metro Medan-Tebing TinggiDumai-Pekanbaru;Jakarta-Bandung-Cirebon-Semarang;Malang-Surabaya
Yogyakarta-Solo-Semarang;

Balikpapan-Samarinda-Maloy;

Bangkalan;

Manado-Bitung-Amurang;

Makassar-Pare Pare-Mamuju’
2. WPS Pertumbuhan Terpadu
Kemaritiman Ternate-Sofifi-Morotai; Ambon-Seram
III - 7

Laporan Akhir

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
 

 

3. WPS Pusat Pertumbuhan Terpadu Kemaritiman
Batam-Bintan-Karimun; Jambi-Palembang-Bangka Belitung (Pangkal Pinang)
4. WPS Konektivitas Keseimbangan Pertumbuhan Terpadu
Jakarta Bogor-Ciawi-Sukabumi;Surabaya-Pasuruan-Banyuwangi
5. WPS Konektivitas dan Pusat Pertumbuhan Wisata
Denpasar-Padang Bay
6. WPS Pusat Pertumbuhan Sedang Berkembang
Sibolga-Padang-Bengkulu;Yogyakarta-Prigi-Blitar-Malang;Banjarmasin-Batulicin- 
Palangkaraya; Ketapang-Pontianak-Singkawang-Sambas; Gorontalo-Bolaang Mongondow;
Palu-Banggai; Sorong-Manokwari; Manokwari-Bintuni
7. WPS Pusat Pertumbuhan Sedang Berkembang dan Hinterland
Sabang-Banda Aceh-Langsa
8. WPS Pusat Pertumbuhan Baru, Hinterlan dan Perbatasan
Jayapura-Merauke
9. WPS Pertumbuhan Baru
Tanjung Lesung-Sukabumi-Pangandaran-Cilacap; Mamuju-Mammasa-Toraja-Kendari;
10. WPS Pertumbuhan Baru dan Perbatasan
Kupang-Atambua
11. WPS Pusat Pertumbuhan Wisata dan hinterlan
Pulau Lombok
12. WPS Pertumbuhan Terpadu Baru dan wisata
Labuan Bajo-Ende
13. WPS Pertumbuhan Wisata dan Hinterlan
Pulau Sumbawa
14. WPS Perbatasan
Temajuk-Sebatik
15. WPS Aksesabilitas Baru
Nabire-Enarotali-(Ilaga-Timika Timika)-Wamena
16. WPS Pulau-Pulau Kecil Terluar
Tema Besar Pengembangan Wilayah Pulau Jawa adalah:
1. Sebagai Lumbung pangan nasional
III - 8

Laporan Akhir

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
 

 

2. Sebagai salah satu pintu gerbang destinasi wisata terbaik dunia
3. Sebagai Pendorong sektor industri dan jasa nasional
4. Percepatan pembangunan ekonomi berbasis maritim (kelautan)
Kelompok wilayah pengembangan strategis (WPS) di wilayah pulau Jawa adalah WPS
Konektivitas Keseimbangan Pertumbuhan Terpadu Jakarta-Bogor-Ciawi-Sukabumi; WPS Pusat
Pertumbuhan Terpadu Jakarta-Bandung-Cirebon-Semarang; WPS Pertumbuhan Baru Tanjung
Lesung-Sukabumi-Pangandaran-Cilacap; WPS Pusat Pertumbuhan Sedang Berkembang
Yogyakarta-Prigi-Blitar-Malang; WPS Pusat Pertumbuhan Terpadu Malang-Surabaya-Bangkalan;
WPS Pusat Pertumbuhan Terpadu Yogyakarta-Solo-Semarang; WPS Pusat Pertumbuhan Terpadu
Semarang-Surabaya; WPS Konektivitas Keseimbangan Pertumbuhan Terpadu SurabayaPasuruan-Banyuwangi serta WPS Konektivitas yang diarahkan kepada pusat-pusat pertumbuhan
ekonomi yang memiliki skala ekonomi dengan orientasi daya saing nasional dan internasional
berbasis sektor industri dan jasa nasional, pusat pengembangan ekonomi kreatif, serta sebagai
salah satu pintu gerbang destinasi wisata terbaik dunia, diarahkan untuk pengembangan industri
makanan-minuman, tekstil, peralatan transportasi, telematika, kimia, alumina dan besi baja dengan
fokus lokasi pengembangan kawasan strategis di Wilayah Jawaadalah Kawasan Ekonomi Khusus
Tanjung Lesung yang terletak di Kabupaten Pandeglang yaitu penyiapan kawasan industri jasa
pariwisata berorientasi internasional, dan pengembangan Wilayah Suramadu sebagai penggerak
ekonomi daerah pinggiran diarahkan untuk pengembangan industri makanan-minuman, tekstil,
peralatan transportasi, telematika, kimia, alumina dan besi baja.
Selanjutnya penyiapan kawasan industri jasa pariwisata berorientasi internasional di KEK Tanjung
Lesung yang terletak di Kabupaten Pandeglang, Pengembangan pusat-pusat industri jasa
pariwisata berdaya saing internasional Pengembangan industri kreatif penopang kawasan wisata
Tanjung Lesung Provinsi Banten dan pengembangan Wilayah Suramadu, melalui pengembangan
potensi Kawasan Kaki Jembatan Suramadu Sisi Madura, Kawasan Kaki Jembatan Suramadu Sisi
Surabaya, dan Kawasan Khusus di Pulau Madura. sebagai penggerak ekonomi daerah pinggiran
dengan pembangunan jalan akses kawasan industri di Madura menuju pelabuhan petikemas serta
percepatan penguatan konektivitas yaitu pembangunan jalan penghubung kawasan strategis;
pembangunan jaringan transmisi air baku suplai kawasan strategis.
Sebagai ilustrasi keterpaduan pengembangan infrastruktur wilayah bidang Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat yang dilaksanakan serempak pada wilayah pengembangan strategis Pusat
III - 9

Laporan Akhir

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
 

 

Pertumbuhan Terpadu Jakarta-Bandung-Cirebon-Semarang antara lain : pembangunan ruas
cibitung –cilincing, akses jalan tol ke dry port, pembangunan 6 ruas jalan tol dalam kota DKI
Jakarta, pembangunan Prasarana Air Baku Karian-Serpong, pembangunan Transmisi Air Baku,
pembangunan Situ Rawa Kalong, penyelesaian Sudetan Ciliwung KBT, restorasi Sungai Ciliwung,
pembangunan Situ Gadog, penyediaan PSU untuk menangani kawasan kumuh & kawasan,
pembangunan SPAM dan TPA Regional Nambo, pembangunan Jakarta Sawarage Zone 1,
perkuatan tanggul laut phase A, pengembangan prasarana air baku, pengembangan infrastruktur
pelindung longsor, peningkatan Infrastruktur Air Bersih, peningkatan Infrastruktur Tempat Pengolah
Sampah Terpadu/3R (penyediaan SPAM terfasilitasi).
3.1.2

Arahan Penataan Ruang

A. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN)
Penataan ruang wilayah nasional bertujuan untuk mewujudkan:
1. Ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan
2. Keharmonisa antara lingkungan alam dan lingkungan buatan
3. Keterpaduan perencanaan tata ruang wilayah nasional, provinsi, dan Kabupaten/Kota
4. Keterpaduan pemanfaatan ruang darat, ruang laut, dan, ruang udara termasuk ruang di dalam
bumi dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
5. Keterpaduan

pengendalian

pemanfaatan

ruang

wilayah

nasional,

provinsi,

dan

Kabupaten/Kota dalam rangka perlindungan fungsi ruang dan penceghan dampak negatif
terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang
6. Pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan bagi peningkatan kesejahteraan
masyarakat
7. Keseimbangan dan keserasian perkembangan antar wilayah
8. Keseimbangan dan keserasian kegiatan antar sektor
9. Pertahanan dan keamanan negara yang dinamis serta integrasi nasional
RTRWN menjadi pedoman untuk:
1. Penyusunan rencana pembangunan jangka panjang nasional
2. Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah nasional
3. Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah nasional
III - 10

Laporan Akhir

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
 

 

4. Perwujudan keterpaduan, keterkaitan dan keseimbangan perkembangan antar wilayah
provinsi, serta keserasian antar sektor
5. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi
6. Penataan ruang kawasan strategis nasional
7. Penataan ruang wilayah provinsi dan Kabupaten/Kota
Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Nasional, meliputi kebijakan dan strategi
pengembangan struktur ruang dan pola ruang
1. Kebijakan pengembangan struktur ruang meliputi:


Peningkatan akses pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang
merata dan berhierarki



Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi,
telekomunikasi, energi, dan sumber daya air yang terpadu dan merata di seluruh wilayah
nasional

Strategi untuk peningkatan akses pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan ekonomi
wilayah meliputi:


Menjaga keterkaitan antar kawasan perkotaan, antara kawasan perkotaan dan perdesaan,
serta antara kawasan perkotaan dan wilayah di sekitarnya



Mengembangkan pusat pertumbuhan baru di kawasan yang belum terlayani oleh pusat
pertumbuhan



Mengendalikan perkembangan kota-kota pantai



Mendorong kawasan perkotaan dan pusat pertumbuhan agar lebih kompetitif dan lebih
efektif dalam pengembangan wilayah disekitarnya

2. Kebijakan dan strategi pengembangan pola ruang meliputi:


Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan lindung
 Pemeliharaan dan perwujudan kelestarian fungsi lingkungan hidup
 Pencegahan dampak negatif kegiatan manusia yang dapat menimbulkan kerusakan
lingkungan hidup



Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan budi daya
 Perwujudan dan peningkatan keterpaduan dan keterkaitan antar kegiatan budi daya

III - 11

Laporan Akhir

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
 

 

 Pengendalian perkembangan kegiatan budi daya agar tidak melampaui daya dukung
dan daya tampung lingkungan


Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan strategis nasional
 Pelestarian dan peningkatan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup
Strategi:
 Menetapkan kawasan strategis nasional berfungsi lindung
 Mencegah pemanfaatan ruang di kawasan strategis nasional yang berpotensi
mengurangi fungsi lindung kawasan
 Membatasi pemanfaatan ruang disekitar kawasan strategis nasional yang
berpotansi mengurangi fungsi lindung kawasan
 Membatasi pengembangan sarana dan prasarana di dalam dan disekitar kawasan
strategis nasional yang dapat memicu perkembangan kegiatan budi daya
 Mengembangkan kegiatan budi daya tidak terbangun disekitar kawasan strategis
nasional yang berfungsi sebagai zona penyangga yang memisahkan kawasan
lindung dengan kawasan budi daya terbangun
 Merehabilitasi fungsi lindung kawasan yang menurun akibat dampak pemanfaatan
ruang yang berkembang di dalam dan di sekitar kawasan strategis nasional.
 Pengembangan kawasan tertinggal untuk mengurangi kesenjangan tingkat
perkembangan antar kawasan
Strategi:
 Memanfaatkan sumber daya alam secara optimal dan berkelanjutan
 Membuka akses dan meningkatkan aksesibilitas antar kawasan tertinggal dan
pusat pertumbuhan wilayah
 Mengembangkan sarana dan prasarana penunjang kegiatan ekonomi masyarakat
 Meningkatkan akses masyarakat ke sumber pembiayaan
 Meningkatkan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia dalam pengelolaan
kegiatan ekonomi

Rencana struktur ruang wilayah nasional meliputi (A) sistem perkotaan nasional, (B) sistem
jaringan transportasi nasional, (C) sistem jaringan energi nasional, (D) sistem jaringan

III - 12

Laporan Akhir

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
 

 

telekomunikasi nasional, dan (E) sistem jaringan sumber daya air. Namun dalam pembahasan
yang terkait dengan Penyusunan RPI2JM Bidang Cipta Karrya adalah sistem perkotaan nasional.
Sistem perkotaan nasional terdiri atas Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat Kegiatan Wilayah
(PKW), dan Pusat Kegiatan Lokal (PKL) yang dapat berupa:
1. Kawasan megapolitan
2. Kawasan metropolitan
3. Kawasan perkotaan besar
4. Kawasan perkotaan sedang
5. Kawasan perkotaan kecil
Untuk Provinsi Jawa Timur PKN ditentukan di Kawasan Perkotaan Gerbangkertasusila (Gresik,
Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan) serta di Malang. Sedangkan PKW di
Provinsi Jawa Timur diarahkan pada wilayah Probolinggo, Tuban, Kediri, Madiun, Banyuwangi,
Jember, Blitar, Pamekasan, Bojonegoro, dan Pacitan. Berikut arahan pengembangan perkotaan di
Provinsi Jawa Timur.
Tabel 3.1
Sistem Perkotaan Nasional dan Arahan Pengembangannya di Provinsi Jawa Timur
No
1

Sistem Perkotaan
PKN

Wilayah
Gerbangkertasusila

Malang

2

PKW

Probolinggo

Tuban

Kediri

Madiun

Banyuwangi

Jember

Arahan
Termasuk dalam tahapan pengembangan I dengan
fokus kegiatan revitalisasi kota-kota yang telah
berfungsi
Termasuk dalam tahapan pengembangan I dengan
fokus kegiatan pengembangan/ peningkatan fungsi
kawasan perkotaan
Termasuk dalam tahapan pengembangan II dengan
fokus kegiatan pengembangan/ peningkatan fungsi
kawasan perkotaan
Termasuk dalam tahapan pengembangan I dengan
fokus kegiatan pengembangan/ peningkatan fungsi
kawasan perkotaan
Termasuk dalam tahapan pengembangan I dengan
fokus kegiatan pengembangan/ peningkatan fungsi
kawasan perkotaan
Termasuk dalam tahapan pengembangan II dengan
fokus kegiatan pengembangan/ peningkatan fungsi
kawasan perkotaan
Termasuk dalam tahapan pengembangan I dengan
fokus kegiatan pengembangan/ peningkatan fungsi
kawasan perkotaan
Termasuk dalam tahapan pengembangan II dengan
III - 13

Laporan Akhir

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
 

 
No

Sistem Perkotaan

Wilayah

Arahan

fokus kegiatan pengembangan baru kawasan
perkotaan
Blitar
Termasuk dalam tahapan pengembangan II dengan
fokus kegiatan pengembangan baru kawasan
perkotaan
Pamekasan
Termasuk dalam tahapan pengembangan II dengan
fokus kegiatan pengembangan baru kawasan
perkotaan
Bojonegoro
Termasuk dalam tahapan pengembangan II dengan
fokus kegiatan pengembangan baru kawasan
perkotaan
Pacitan
Termasuk dalam tahapan pengembangan II dengan
fokus kegiatan pengembangan baru kawasan
perkotaan
Sumber: Lampiran Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional

Penetapan kawasan strategis nasional dilakukan berdasarkan kepentingan:
a. Pertahanan dan keamanan
b. Pertumbuhan ekonomi
c. Sosial dan budaya
d. Pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi
e. Fungsi dan daya dukung lingkungan hidup
Tabel 3.2
Kawasan Strategis Nasional di Provinsi Jawa Timur
No
Kawasan Strategis Nasional
Kota/Kabupaten
Sudut Kepentingan
Ekonomi
Kab. Gresik, Kab.
1
Kawasan Perkotaan Gresik
Bangkalan, Kota Mojokerto,
– Bangkalan – Mojokerto –
Surabaya,
Kab.
Surabaya

Sidoarjo
– Kota
Lamongan (Gerbangkertosusila) Sidoarjo, Kab. Lamongan
2
Kawasan Stasiun Pengamat
Penggunaan Sumberdaya
Penggunaan Sumberdaya
Dirgantara Watukosek
Alam dan Teknologi Tinggi
Alam dan Teknologi Tinggi
3
Kawasan Perbatasan Negara Kabupaten Jember
Pertahanan dan Keamanan
Pulau Barung
4
Kawasan Perbatasan Negara Kabupaten Trenggalek
Pertahanan dan Keamanan
Pulau Sekel dan Panehan
Sumber: Lampiran Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional

B. RTRW Provinsi Jawa Timur 2011-2031
Review dari kebijakan RTRW Provinsi Jawa Timur ini berupa review kebijakan struktur ruang yang
berkaitan dengan Kabupaten Kediri. Rencana struktur ruang wilayah menggambarkan sistem pusat
III - 14

Laporan Akhir

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
 

 

pelayanan dan sistem jaringan prasarana wilayah provinsi yang mengintegrasikan wilayah provinsi
serta melayani kegiatan provinsi yang akan dituju sampai akhir tahun perencanaan (tahun 2029).
Perwilayahan Jawa Timur dibagi dalam 8 Wilayah Pengembangan (WP), yaitu :


WP Germakertosusila, meliputi: Kota Surabaya, Kabupaten Tuban, Kabupaten Lamongan,
Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten dan Kota
Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten dan Kota Pasuruan,
Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sumenep, dengan pusat
pelayanan di Kota Surabaya.



WP Malang Raya, meliputi: Kota dan Kabupaten Malang, Kota Batu, dengan pusat pelayanan
di Kota Malang.



WP Madiun dan sekitarnya, meliputi: Kota dan Kabupaten Madiun, Kabupaten Ponorogo,
Kabupaten Magetan, Kabupaten Pacitan serta Kabupaten Ngawi, dengan pusat pelayanan di
Kota Madiun.



WP Kediri dan sekitarnya, meliputi: Kota dan Kabupaten Kediri, Kabupaten Nganjuk,
Kabupaten Tulungagung, dan Kabupaten Trenggalek, dengan pusat pelayanan di Kota Kediri.



WP Probolinggo dan sekitarnya, meliputi : Kota dan Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten
Lumajang dengan pusat pelayanan di Kota Probolinggo.



WP Blitar, meliputi: Kota dan Kabupaten Blitar, dengan pusat pelayanan Kota Blitar.



WP Jember dan sekitarnya, meliputi: Kabupaten Jember, Kabupaten Bondowoso dan
Kabupaten Situbondo, dengan pusat pelayanan di Perkotaan Jember.



WP Banyuwangi, meliputi: Kabupaten Banyuwangi, dengan pusat pelayanan di Perkotaan
Banyuwangi.

C. RTRW Kabupaten Pamekasan 2010-2030
Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Kabupaten Pamekasan difungsikan sebagai
Pusat Kegiatan Wilayah (PKW). Sedangkan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur,
Kabupaten Pamekasan termasuk dalam Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) untuk Provinsi Jawa Timur
dan merupakan WP Germakertosusila Plus dengan pusat di Kota Surabaya, meliputi: Kota
Surabaya, Kabupaten Tuban, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Gresik,
Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kabupaten
Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan,
III - 15

Laporan Akhir

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
 

 

serta Kabupaten Sumenep dan memilki fungsi: pertanian tanaman pangan, perkebunan,
hortikultura, kehutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, perdagangan, jasa, pendidikan,
kesehatan, pariwisata, transportasi, dan industri.
Penetapan pusat kegiatan perkotaan di Kabupaten Pamekasan ditentukan oleh pusat kegiatan
perkotaan dalam skala regional dan perkotaan yang secara langsung mempengaruhi sisitem
perkotaan di Kabupaten Pamekasan. Adapun pusat kegiatan perkotaan di Kabupaten Pamekasan
adalah sebagai berikut:
1. PKW (Pusat Kegiatan Wilayah)

: Perkotaan Pamekasan

2. PKLp (Pusat Kegiatan Lokal Promosi) : Perkotaan Pakong dan Perkotaan Waru
3. PPK (Pusat Pelayanan Kawasan)

: Perkotaan Tlanakan, Perkotaan Larangan, Perkotaan
Batumarmar,

Perkotaan

Pasean,

Perkotaan

Pademawu, Perkotaan Galis, Perkotaan Proppo,
Perkotaan Pegantenan, Perkotaan Palengaan dan
Perkotaan Kadur
Rencana sistem perwilayahan di Kabupaten Pamekasan beserta fungsi dan arahan kegiatan
utamanya adalah sebagai berikut:

No.
1

2

Tabel 3.3
Rencana Struktur Kegiatan dan Perkotaan Kabupaten Pamekasan
Sub Satuan Wilayah
Wilayah Pelayanan
Arahan Fungsi yang Akan Dikembangkan
Pengembangan (SSWP)
1. Pengembangan kegiatan perdagangan
SSWP Selatan
Kecamatan Pamekasan,
dan jasa skala regional
Kecamatan Pandemawu,
Kecamatan Larangan, Kecamatan 2. Pengembangan industri kecil dan sedang
3. Pengembangan kegiatan pariwisata
Tlanakan, Kecamatan Galis dan
Kecamatan Proppo, dengan pusat 4. Pengembangan permukiman perkotaan
5. Pengembangan perikanan budidaya
di Perkotaan Pamekasan
tambak (bandeng dan udang), budidaya
rumput laut, penangkapan dan
pengolahan hasil perikanan
6. Pengembangan pelabuhan skala regional
dan terminal tipe A
7. Pengembangan tambak garam
8. Pengembangan kawasan konservasi
Hutan Bakau
1. Pengembangan pertambangan mineral
SSWP Tengah
Kecamatan Pegantenan;
non logam, batuan dan minyak bumi;
Kecamatan Palengaan;
2. Pengembangan pertanian
Kecamatan Pakong dan
3. Pengembangan peternakan
Kecamatan Kadur, dengan pusat
4. pengembangan kegiatan pariwisata
di Perkotaan Pakong
5. Pengembangan kegiatan industri kecil
III - 16

Laporan Akhir

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
 

 
No.

3

Sub Satuan Wilayah
Pengembangan (SSWP)

SSWP Utara

Wilayah Pelayanan

Kecamatan Waru, Kecamatan
Pasean dan Kecamatan
Batumarmar, dengan pusat
pelayanan di Perkotaan Waru

Arahan Fungsi yang Akan Dikembangkan
6.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

dan sedang
Pengembangan perkebunan
Pengembangan kegiatan perdagangan
dan jasa
Pengembangan pertambangan mineral
non logam dan batuan
Pengembangan pertanian
Pengembangan peternakan
Pengembangan perkebunan
Pengembangan kegiatan perikanan
tangkap
Pengembangan kegiatan pariwisata
Pengembangan industri kecil dan
menengah

Sumber: RTRW Kabupaten Pamekasan 2010-2030

Kabupaten Pamekasan terdapat Kawasan Agropolitan RUPANANDUR (Kecamatan Waru, Pakong,
Pegantenan, Kadur). Desa pusat pertumbuhan kawasan agribisnis/agropolitan (kota tani) di
Kabupaten Pamekasan dan kesesuaian komoditas pada masing-maing kota tani disajikan dalam
uraian di bawah ini:


Kota tani Kecamatan Waru meliputi Desa Tampojung Pregi, Desa Bajur, Desa Sana Laok,
Desa Sumber Waru, Desa Tampojung Gua, Desa Tampojung Tengginah, Desa Tampojung
Tengah, dan Desa Ragang.
Pengembangan komoditas di Kota tani Waru ini berbasis buah-buahan antara lain: salak, jeruk,
rambutan dan pepaya.



Kota tani Kecamatan Pegantenan meliputi Desa Tebul Timur, Desa Tlagah, Desa Bulangan
Barat, Desa Bulangan Timur, Desa Ambender, Desa Tebul Barat, Desa Pegantenan, Desa
Bulangan Branta, Desa Bulangan Hají, dan Desa Plak-plak. Pengembangan komoditas di Kota
tani Pegantenan ini berbasis pisang, kopi dan cabe.



Kota tani Kecamatan kadur meliputi Desa Pamoroh, Desa Bangkes, Desa Kadur, dan Desa
Pamaroh. Pengembangan komoditas di Kota tani Kadur ini berbasis pinang, kelapa dan ayam
petelur.



Desa tani Kecamatan Pakong meliputi Desa Bandungan, Desa Seddur, Desa Ragang Timur,
Desa Somalang, Desa Bicorong, Desa Lebbek, Desa Pakong, Desa Palalang, Desa Klompang
Barat, Desa Banban, dan Desa Bajang. Pengembangan komoditas di Kota tani Kadur ini
berbasis durian, kelapa, tembakau dan kambing.
III - 17

Laporan Akhir

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
 

 

Arahan Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana dan Sarana
1. Rencana Pengembangan Jaringan Jalan
Ruas Jalan Nasional sebagai jalan arteri primer yang sudah dikembangkan di Pulau Madura
adalaha ruas Kamal – Bangkalan – Sampang – Pamekasan – Sumenep – Kalianget dan
rencana pengembangan lintas utara dari jalan provinsi menjadi jalan nasional (arteri primer)
yaitu ruas Bangkalan – Ketapang – Sotabar – Pasongsongan – Sumenep – Pantai Lumbang.
Sebagian dari segmen ruas jalan nasional tersebut melintasi wilayah Kabupaten Pamekasan di
bagian Selatan.
Ruas jalan provinsi sebagai jalan kolektor primer yang sudah dikembangkan di Pulau Madura
yang melintasi Kabupaten Pamekasan adalah ruas Pamekasan – Sotabar – Sampang –
Omben – Proppo – Pamekasan. Rencana pengembangan jalan provinsi adalah melakukan
pelebaran jalan sehingga memenuhi persyaratan lebar sebagai jalan provinsi.
Rencana pengembangan pada jalan kabupaten adalah dengan melakukan pelebaran jalan dan
peningkatan kualitas perkerasan jalan. Untuk rencana pelebaran jalan dilakukan sehingga
terpenuhi persyaratan minimum sebagai ruas jalan lokal primer.
2. Rencana Sistem Air Bersih
Perencana sistem penyediaan air minum di Kabupaten Pamekasan dibagi dalam beberapa
sistem penyaluran. Setiap sistem penyaluran yang direncanakan akan melayani beberapa
desa yang saling berdekatan dengan sisitem yang bersangkutan. Pengelompokan desa-desa
tersebut didasarkan atas kedekatan dengan dusun-dusun tersebut dengan sumber air baku
dan jangkau pipa pelayanan. Dalam perencanaan setiap sistem penyaluran menggunakan satu
sumber air baku yaitu mata air atau air permukaan.
Setiap penyediaan air minum di Kabupaten Pamekasan dibagi dalam beberapa sistem
penyaluran. Terdapatnya mata air di Kabupaten Pamekasan, maka dapat digunakan untuk
kebutuhan penyaluran air bersih sebagai sumber air bersih.
Rencana pengembangan air bersih di Kabupaten Pamekasan meliputi:
1) Pengembangan pengelolaan air permukaan yang diolah dan dimanfaatkan untuk air bersih
oleh masyarakat, sehingga dapat menekan exsploitasi air tanah guna menjaga
keseimbangan air tanah yang berada di Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten sekitar

III - 18

Laporan Akhir

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
 

 

2) Sumber air baku peyediaan air minum dari mata air yang tersebar di Kecamatan
Pamekasan, Pedemwu, Larangan, Pakong, Pegantenan, Pasean, Proppo, Tlanakan,
Waru, Batumarmar, dan Palengaan
3) Pembangunan prasarana air berupa pipanisasi air bersih di Kecamatan Pasean,
Kecamatan Waru, Kecamatan Batumarmar, Kecamatan Pakong, Kecamatan Pegantenan,
Kecamatan Palengaan, Kecamatan Kadur, dan Kecamatan Larangan
4) Pembangunan prasarana air berupa bak penampung air di Kecamatan Proppo,
Kecamatan Pakong, Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Pagentenan, Kecamatan
Larangan dan Kecamatan Palengaan
3. Rencana Sistem Jaringan Persampahan
Kondisi pengolahan sampah di Kabupaten Pamekasan sudah dilakukan dengan sistem
pengolahan sampah melalui pewadahan, pengumpulan sampah dengan gerobak sampah,
pemindahan di TPS, pengangkutan dan pembuangan akhir ke Tempat Pemerosesan Akhir
(TPA) khususnya di daerah perkotaan yaitu di Desa Agsana Kecamatan Palengaan.
Sedangkan untuk kecamatan lainnya belum ada sistem pengelolaan sampah sehingga masih
dilakukan dengan cara tradisonal yakni membakar sampah di perkarangan rumah masingmasing.
arahan rencana pengelolaan sampah di Kabupaten Pamekasan di arahkan sebagai Tempat
Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). sehingga sampah yang benar-benar tidak dapat
dimanfaatkan kembali yang hanya di buang ke pembuangan akhir (landfilling). Sistem
pengolahan sampah tersebut diperlukan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah
secara terpadu (Integreated Solid Waste Management). Keterlibatan masyarakat dalam
pengelolaan sampah merupakan salah satu faktor aspek teknis untuk menanggulangi
persoalan sampah perkotaan. Pengolahan sampah terpadu ini bertujuan untuk penanganan
sampah secara konvensional yang dimulai dengan melakukan sosialisasi, kadarisasi, pelatihan
dan kampanye. Kegiatan ini akan memberikan pemahaman kepada masyarakat di Kabupaten
Pamekasan dengan konsep 4R (Reduce, Reuse, Recycle, Recovery) dengan tujuan
mengurangi timbulan sampah, memanfaatkan dan menggunakan kembali sampah yang
berpotensi untuk di daur ulang. Rencana penerapan pengolahan sampah terpadu dilakukan
dengan proses sosialisasi, kaderisasi dan pelatihan dimana masyarakat ditekankan pada
III - 19

Laporan Akhir

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
 

 

partisipasinya untuk memilah sampahnya sendiri dengan tujuan untuk menangani dan
mengurangi timbulan sampah pada sumbernya.
Penempatan TPST di tempatkan di masing-masing kecamatan di Kabupaten Pamekasan.
Sampah yang sudah dipilah dari rumah tangga akan dikumpulkan oleh pengumpulan sampah
berupa gerobak penyortir sampah dalam hal ini dirancang dengan memiliki kotak khusus untuk
memisahkan antara sampah organik, sampah anorganik, sampah-sampah B3.
Rencana Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Kabupaten Pamekasan di tempatkan di Desa
Bindang Kecamatan Pasean.
4. Rencana Sistem Jaringan Air Limbah
Rencana lokasi Instalasi Pengelolaan Limbah Terpadu (IPLT) terdapat di TPA Angsana di
Kecamatan Palengaan.
Kawasan yang termasuk kawasan strategis di Kabupaten Pamekasan adalah kawasan strategis
dari sudut kepentingan ekonomi yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten,
kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial budaya, kawasan strategis dari sudut kepentingan
fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.
1. Kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi (Kawasan Agropolitan Rupanandur)


Kecamatan Waru, yang meliputi Desa Tampojung Pregih, Desa Bajur, Desa Sana Laok,
Desa Sumber Waru, Desa Tampojung Guwa, Desa Tampojung Tengginah, Desa
Tampojung Tengah, dan Desa Ragang, berupa pengembangan komoditas berbasis buahbuahan antara lain salak, pisang dan papaya



Kecamatan Pakong, yang meliputi Desa Bandungan, Desa Seddur, Desa Klompang Timur,
Desa Somalang, Desa Bicorong, Desa Lebbek, Desa Pakong, Desa Palalang, Desa
Klompang Barat, Desa Banban, dan Desa Bajang, berupa pengembangan komoditas
berbasis durian, kelapa, tembakau dan kambing



Kecamatan Pegantenan, yang meliputi Desa Tebul Timur, Desa Tlagah, Desa Bulangan
Barat, Desa Bulangan Timur, Desa Ambender, Desa Tebul Barat, Desa Pegantenan, Desa
Bulangan Branta, Desa Bulangan Hají, dan Desa Plakpak, berupa pengembangan
komoditas berbasis pisang, kopi, cabe, rambutan dan durian



Kecamatan Kadur, yang meliputi Desa Pamoroh, Desa Bangkes, Desa Kadur, dan Desa
Pamaroh, berupa pengembangan komoditas berbasis pinang, kelapa, pisang, pepaya dan
ayam petelur
III - 20

Laporan Akhir

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
 

 

2. Kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi (Kawasan Budidaya Perikanan)


Desa Branta Tinggi, dan Desa Branta Pesisir di Kecamatan Tlanakan Desa Baddurih,
Desa Pagagan, Desa Majungan, Desa Padelegan, Desa Pademawu Timur, dan Desa
Bunder di Kecamatan Pademawu Desa Pandan, Desa Lembung, Desa Polagan, dan Desa
Artodung di Kecamatan Galis



Rumput laut tersebar di Kecamatan Pademawu, Kecamatan Pasean, Kecamatan Galis,
Kecamatan Tlanakan, Kecamatan Larangan dan Kecamatan Batumarmar

3. Kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi (Kawasan kawasan perdagangan, jasa,
industri dan pergudangan)


Kecamatan Batumaramar, Kecamatan Pasean, dan Kecamatan Tlanakan

4. Kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi (Kawasan Pariwisata)


Wisata alam yaitu Api Tak Kunjung Padam yang terletak di Desa Larangan Tokol
Kecamatan Tlanakan, Pantai Jumiang yang terletak di Desa Tanjung Kecamatan
Pademawu, Pantai Batu Kerbuy yang terletak di Desa Batu Kerbuy Kecamatan Pasean,
Pantai Talang Siring yang terletak di Desa Montok Kecamatan Larangan dan Lembah
Sembir Kecamatan Batumarmar



Wisata budaya yaitu obyek wisata budaya kesenian dan upacara seperti Kerapan Sapi dan
Semalam di Madura yang berada di Kecamatan Pamekasan, upacara petik laut di Pantai
di Kecamatan Batumarmar, Pasean, Tlanakan, Pademawu, Galis, Larangan dan wisata
kontes Sapi Sonok di Kecamatan Waru dan Kecamatan Pakong, Makam Syeikh Abdul
Manan (Batu Ampar) di Kecamatan Proppo dan Makam Ronggosukowati (Raja Islam I) di
Kelurahan Kolpajung Kecamatan Pamekasan



Wisata buatan terdapat di Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Larangan, dan Kecamatan
Pademawu

5. Kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi (Kawasan Pelabuhan)


Kawasan pelabuhan pengumpul yaitu Pelabuhan Branta di Kecamatan Tlanakan dan
pelabuhan Batu Kerbuy di Kecamatan Pasean



Kawasan pelabuhan pengumpan Talang Siring di Kecamatan Larangan dan pelebuhan
pengumpan di Kecamatan Pademawu

6. Kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi (Kawasan Minapolitan)
III - 21

Laporan Akhir

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021



 
 

 

Kawasan Pantai Selatan yaitu di Kecamatan Pademawu dan Kecamatan Tlanakan

7. Kawasan strategis dari sudut sosial dan budaya (Kawasan Cagar Budaya)


Makam Syeikh Abdul Mannan di Kecamatan Proppo

8. Kawasan strategis dari sudut sosial dan budaya (Kawasan Makam)


Makam Ronggosukowati (Raja Islam I), yang berlokasi di Kelurahan Kolpajung Kecamatan
Pamekasan



Makam Syeikh Gozali, yang berlokasi di Desa Sotabar Kecamatan Pasean



Makam Gung Seppoh-Gatot Kaca, yang berlokasi di Kelurahan Kolpajung Kecamatan
Pamekasan



Makam Joko Tarup, yang berlokasi di Desa Montok Kecamatan Larangan

9. Kawasan strategis dari sudut sosial dan budaya (Kawasan Peninggalan Sejarah)


Kawasan sisa bangunan candi di Desa Candi Burung Kecamatan Proppo

10. Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup (Kawasan
Pantai Berhutan Bakau)

3.1.3

Kecamatan Tlanakan, Kecamatan Galis, dan Kecamatan Pademawu

Arahan Wilayah Pengembangan Strategis
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan

Pengembangan Infrastruktur Wilayah menyiapkan 35 Wilayah Pengembangan Strategis

(WPS)

sebagai basis perencanaan keterpaduan infrastruktur PUPR. Kebijakan Wilayah Pengembangan
Strategis (WPS) untuk Provinsi Jawa Timur antara lain sebagai berikut:
1. WPS 11 Pusat Pertumbuhan Terpadu Semarang – Surabaya
Program utama WPS 11 tahun 2017 adalah sebagai berikut:
a. Pembangunan Perumahan MBR di Surabaya Malang
b. Pembangunan jaringan SPAM Jabon dan Sidoarjo
c. Pembangunan Fly Over Akses Pel. Teluk Lamong ke Jalan Lingkar Luar Kota Surabaya
d. Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Waru – Wonokromo – Tanjung Perak
e. Pembangunan Jalan Tol Surabaya - Pasuruan (lanjutan)
f.

Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Kertosono – Mojokerto (Seksi 2 dan 3) lanjutan

g. Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Ngawi – Kertosono
III - 22

Laporan Akhir

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
 

 

2. WPS 12 Pusat Pertumbuhan Sedang Berkembang Yogyakarta – Prigi – Blitar – Malang
Program utama WPS 12 tahun 2017 adalah sebagai berikut:
a. Pembangunan rusunawa dalam rangka mendukung Kota Maritim Prigi
b. Pelebaran Jalan Nasional Pandaan-Malang
c. Pembangunan Jembatan Grindulu II (65 m)
d. Pembangunan jalan Panggul –Munjungan - Prigi 1,7 km (lanjutan)
e. Peningkatan jalan dan jembatan untuk pembangunan Kota Baru Prigi
f.

Pembangunan Jalan Jogja Outer Ring Road Ruas Utara Klangon-Tempel-Pulowatu-PakemPrambanan-Piyungan

Program Utama Kawasan Strategis Lingkar Wilis – Prigi tahun 2017:
a. Pembangunan Jalan Ngebel – Bendungan – Pagerwojo
b. Pembangunan SPAM Di Kabupaten Kediri
c. Pembangunan Waduk Bagong (sertifikasi)
d. Pembangunan IPAL di Kabupaten Tulungagung
e. Pembangunan Jembatan Sungai Brantas
f.

Pembangunan Rumah Susun Nelayan

3. WPS 13 Pusat Pertumbuhan Terpadu Malang – Surabaya – Bangkalan
Program utama WPS 13 tahun 2017 adalah sebagai berikut:
a. Pembangunan Jalan Tol Mojokerto – Surabaya (lanjutan)
b. Pembangunan Jalan Tol Surabaya – Pasuruan (lanjutan)
c. Pembangunan Embung Sanganom Kabupaten Pasuruan
d. Pembangunan Embung Cangkerman Kabupaten Bangkalan
e. Pembangunan IPLT Kota Batu
Program Infrastruktur PUPR Kawasan Gerbangkertosusila tahun 2017:
a. Pembangunan Jalan mendukung penataan dan pengembangan Kawasan Terminal Tambak
Osowilangun Kota Surabaya dsk
b. Pembangunan Fly Over Akses Pel. Teluk Lamong ke Jalan Lingkar Luar Kota Surabaya
c. Penyelesaian Jalan Lingkar Dalam Barat (MWRR) Surabaya
d. Underpass Margorejo Kota Surabaya (300 m)
e. Pembangunan Underpass Jemursari Kota Surabaya (100 m)
f.

Pembangunan Underpass Aloha Sidoarjo (100 m)
III - 23

Laporan Akhir

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
 

 

g. Pembangunan sistem pengendali banjir berupa boezem Floodway Pelangwot-Sedayu Lawas
di Lamongan
h. Pembangunan waduk Gondang di Kabupaten Lamongan
i.

Penataan

kawasan

kumuh

di

sekitar

pelabuhan

dan

lokasi

kegiatan

Intensif

(perdagangan/jasa) pada masing-masing Kabupaten/Kota (2017-2019)
j.

Penataan kawasan permukiman kumuh di sekitar KI SIER-SIEB Kota Surabaya (2017-2019)

k. Penyusunan Masterplan TPA Regional Mojokerto (Kota dan Kabupaten Mojokerto) di
Kecamatan Kemlagi
Program Utama Kawasan Strategis Agropolitan Malang-Batu tahun 2017:
a. Pengembangan perumahan
b. Pengembangan kawasan perumahan PNS dan Perumahan terjangkau
c. Pengembangan DAM pengendali banjir
d. Pembangunan Jalan Tol Pandaan – Malang
e. Revitalisasi Kawasan Kumuh Kecamatan Blimbing, Kecamatan Kedung Kandang, Klojen,
Kecamatan Lowokwaru dan Kecamatan Sukun seluas 608,6 Ha
f.

PengembanganSistem Transit dan Semi BRT Kota Malang